HANDOUT TEORI KESEHATAN REPRODUKSI Suci Musvita Ayu, S.KM, M.PH Erni Gustina, S.KM, M.PH Silabus…??? 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kesehatan Reproduksi Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria Kematangan Seksual Menstruasi Kehamilan Persalinan KESEHATAN REPRODUKSI: TINJAUAN ANATOMI-FISIOLOGI KOMPREHENSIF, PEMBEDAAN PSIKO-SEKSUAL, PMS Suci Musvita Ayu DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI • Kesehatan reproduksi menurut WHO (1994), adalah – suatu kondisi/ status kesehatan secara fisik, mental dan sosial yang bukan hanya sekedar bebas dari kesakitan atau kelemahan, tetapi dalam semua hal yang menyangkut proses, fungsi dan sistem reproduksi pada seluruh tahap kehidupan. INTERPRETASI KESEHATAN REPRODUKSI • setiap individu (perempuan atau lelaki) dapat memperoleh kehidupan seks yang -bertanggung jawab, -aman -memuaskan -mempunyai kapasitas bereproduksi -kebebasan untuk menentukan jumlah, jarak dan waktu kapan memperoleh anak. • kesehatan reproduksi secara komprehensif dipengaruhi oleh aspek *medis *sosial-budaya *ekonomi. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI 1. Pelayanan kesehatan reproduksi secara komprehensif 2. Kependudukan/keluarga berencana 3. Safe motherhood/ maternal care 4. Kesehatan ibu dan anak 5. Pengendalian penyakit infeksi HIV/AIDS 6. Pendidikan kesehatan 7. Kesehatan remaja 8. Pemberdayaan perempuan Departemen Kesehatan RI bersama lembaga swasta tahun 1996, telah merumuskan tentang 4 komponen pelayanan kesehatan reproduksi esensial yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pemberantasan IMS/HIVAids, dan kesehatan reproduksi remaja. Tujuan Kespro Remaja – Menurunkan risiko kehamilan tidak diinginkan dan pengguran yangtidak dikehendaki. – Menurunkan IMS-HIV-Aids – Memberikan informasi kontrsepsi (untuk pasca keguguran) – Konseling untuk mengambil keputusan sendiri tentang kesehatan reproduksinya Operasionalisasi Program • Melalui sektor pendidikan (masuk kurikulum) • Mengikutsertakan: masyarakat, orangtua, organisasi massa dan keagamaan • Pembinaan khusus: institusi keluarga dg bina keluarga anak dan remaja, kekompok sebaya, institusi sekolah dg pembinaan pamong belajar, pelatihan siswa, pembentukan lembaga konseling remaja, institusi tempat kerja dg KIE (komunikasi Informasi Edukasi) Suci Musvita Ayu 1. tuba fallopi : yaitu saluran d kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk di lalui ovum dari indung telur menuju rahim. 2. ovarium (indung telur) : yaitu organ dari kiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbrae(umbai-umbai) dan terletak d rongga panggul, indung telur berfungsing mengeluarkan sel telur(ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. sel telur adalah sel yang di hasilkan oleh indung telur yang dapat d buahi oleh sperma, bila tidak d buahi maka akan ikut keluar pada saat menstruasi. 3. Uterus (rahim) : tempat calon bayi d besar kan, bentuknya seperi buah alpukat gepeng dan berat normalnya 3050 gram. Pada saat tidak hamil besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. dindingnya terdiri dari : a. lapisan parametrium: lapisan paling luar dan lapisan yang berhubungan dengan dinding perut. b. lapisan miometrium : adalah lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar dalam proses persalinan dan kontraksi. c. Lapisan endometrium : lapisan dalam tempat menempelnya sel telur yang sudah di buahi. Lapisan endometrium terdiri dari lapisan kelenjar yang penuh berisi pembuluh darah. 4. Cervix (leher rahim) :bagian bawah rahim yang bagian luarnya di tetapkan sebagai batas penis waktu masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar. 5.Vagina (lubang senggama ): yaitu sebuah lubang saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan ± 9 cm yang bersifat elastis denagan berlipatlipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu sengama, tempat keluarnya menstruasi dan bayi. 6. Mulut vagina : awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini di tutupi oleh selaput dara. 7. Klitoris(klentit) : sebuah benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. 8. Bibir vagina terdiri dari labia mayora dan labia minora. Labia mayora adalah bagian terluar dari mulut vagina yang di tumbuhi oleh bulu dan labia minora terletak di belakang labia mayora yang banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf bagian atas labia minora bersatu membentuk klitoris dan bagian bawah membentuk vestibulum(di mana terletak lubang kencing) 9. vulva : organ seksual perempuan yang paling luar atau sering di sebut juga bukit kemaluan (mons veneris) tempat tumbuhnya rambut kemaluan. 10. Tulang kemaluan adalah tulang yang terletak di depan kantung kencing. 11. Rambut kemaluan terletak pada daerah bukit kemaluan dan labia mayora. Rambut kemaluan ini berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam vagina. 12. kandung kencing (saluran kencing): yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni. 13. mulut uretra : akhir dari sluran kencing /uretra. 14. Anus : tempat pembuangan kotoran. 15. Selaput dara(hymen) :selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput darah tidak mengandung pembuluh darah,robeknya selaput darah biasanya terjadi karena hubungan seksual,dapat juga robek karena kecelakaan Pada saat pertama kali hubungan seksual dapat di sertai sedikit perdarahan bisa juga tidak, hal ini tergantung pada kekekalan selaput dara. Perdarahan terjadi karena ada luka pada pembuluh darah yang ada di sekitarnya, bukanberasal dari selaput dara. SUCI MUSVITA AYU SKM 1. penis : Pada keadaa biasa penis tergantung di permukaan scrotum, sedangkan waktu terangsang seksual,banyak darah yang di pompakan ke dalam jari erektil tersebut sedangkan pengeluarah darahnya tertahan. Dengan demikina penis terpompa penuh dengan darah dan berubah menjadi tegang keras dan besar, keadaan seperti ini di sebut ereksi. 2. glans : bagian depan atau kepala penis. Glans banyakmengandung pembuluh darah dan syaraf. Glans harus d jaga kebersihannya. 3. foreskin (preputium):adalah kulit yang menuutupi bagian glans. (yang di potong pada saat sunat) 4. kandung kemih :tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal(air seni). 5. uretra (saluran kencing):saluran untuk mengeluarkan air seni dan mani. 6. mulut uretra adalah awal dari saluran kencing/uretra. 7. kelenjar prostat : kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma. Cairan kelenjar prostat yang bertanggung jawab atas pergerakan aktifitasnya sperma. 8.Vestikula seminalis , fungsinya hampir sama dengan dengan kelenjar prostat. 9. vas deferens(saluran sperma): yaitu saluran yang menyalurakn sperma dari testis menuju vesicle seminalis. Vas deferens panjangnya ±45 cm dengan diameter ±2,5 mm.saluran ini berawal dari luar panggul dan melewati sisi kiri dan kanan kandung kencing menembus kelenjar prostat untuk bermuara di dalam saluran kencing. 10. epidydimis yaitu : saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang d hasilkan oleh saluransaluran testis yang kecil akan berkumpul di epidydimis. 11. testis (pelir): berjumlah dua buah untuk memproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh. Sperma yaitu sel yang bentuknya sepeti berudu berekor, hasil dari testis yang dapat di keluarkan saat mimpi basah bersamaan cairan mani dan bila bertemu sel telur yang matang akan terjadi pembuaha. 12. scrotum adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwana gelap dan berlipat-lipat, scrotum adalah tempat bergantungnya testis, scrotum mengandung otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap. 13. Tulang kemaluan : terletak di depan kantung kencing. Rambut kemaluan : berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel pada kemaluan. 15. rectum : bagian dari akhir usus besar teletak di akhir anus. Rectum adalah tempat yang di lalui oleh kotoran. 16. anus adalah tempat pengeluaran kotoran. TOPIK 4 KEMATANGAN SEKSUAL • Transisi masa pra pubertas ke masa pubertas berlangsung secara bertahap • Dicirikan dg berkembangnya ciri-ciri organis dan psikis • Kematangan seksusal merupakan proses organis yg paling penting dalam masa pubertas • Kecepatan terjadinya kematangan seksual ditentukan oleh: 1. Ras 2. Iklim setempat 3. Cara hidup milinium Kesemuanya dipengaruhi oleh kematangan fisik individu Kematangan Fisik Jasmaniah yg Biologis • Berupa kematangan kelenjar testis dan ovarium serta membesarnya alat-alat kelamin (ciri primer). • Sebelumnya didahului oleh munculnya tanda-tanda kelamin skunder yg scr kronologis mendahului ciri-ciri kelamin primer 1. 2. 3. 4. Tanda Kelamin Skunder Gg peredarahn darah menggigil, mudah capek Kepekaan yg meningggi dr sist syaraf Pertumbuhan rambut pd daerah tertentu 5. Pertumbuhan jambang, perubahan suara 6. Menebalnya lapisan lemak 7. Pembesaran payudara • Terjadi krisis kehilangan keseimbangan jasmani dan rohani • Kadang diikuti dg terganggunya fungsi motorik • Helliogene accelerative yi percepatan tumbuh disebabkan oleh pengaruh matahari, makanan yg mengandung banyak vitamin dan gizi • Menyebabkan melemahnya fungsi psikis (astheni fungsional) • Kematangan seksual menentukan sikap yi faktor psikis thd diri sendiri dan kondisi tubuhnya • Seblmnya acuh tak acuhdan mengabaikan thd tubuhnya mjd lebih perhatian • Tidak hanya dlm rangka menirukan gerak orang dewasa ttp jg membela harga diri dan eksistensi sbg laki-laki dan wanita • Memupuk keluwesan dan memuaskan satu kebutuhan baru • Perhatian thd menstruasi dan perhatian cukup besar pd alat kelaminnya • Perasaan heteroseksual: tertarik pd jenis kelamin tertentu Pilihan obyek cinta bisentrik 1. Kaitannya dg kasih sayang yg murni dari ibunya muncul keinginan mencari sosok ibu 2. Kasih sayang thd teman wanitanya sangat besar pengaruhnya thd pembentukan kepribadian krn dpt memperkaya kehidupan afektif anak 3. Jk tidak terpenuhi menyebabkan lacune/trauma dan homoseks perkembangan Sisi negatif.. • Berlanjut sampai dewasa menyebabkan perilaku homoseks • Homoseks perkembangan sering terjadi pd kelp remaja dlm wujud pertemanan akrab • Mrpkan satu stadium saja sebelum menemukan patner cintanya Menstruasi Suci Musvita Ayu, S.KM., MPH 49 Pengantar • Masa anak-anak ovulasi belum berfungsi • Setelah pubertas terjadi perubahanperubahan pada tubuhnya : - Tumbuh payudara - Tumbuh bulu pubis - Tumbuh bulu ketiak - Terjadi menstruasi • Setelah anak menstruasi, anak masuk masa reproduksi yang berlangsung selama +- 30 th 50 Pengertian • Perdarahan yang siklik (periodik) dari uterus akibat terlepasnya endometrium sebagai tanda bahwa alat kandungan telah berfungsi • Merupakan peristiwa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan ini terbentuk sebagai persiapan jika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma. Jika jaringan tidak dibuahi maka jaringan tersebut akan meluruh 51 Siklus Menstruasi • Stadium Menstruasi/Desquamosa : endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan, tinggal lapisan basale, berlangsung selama 4 hari, darah haid tidak beku karena mengandung enzim Fibrinolysin • Stadium Post Menstrum/Regenerasi : Luka berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru, tebal endometrium 0,5 mm, berlangsung selama 4 hari Menstruasi/KRR-Kespro/UAD 52 • Stadium Intermenstrum/Proliferasi : tebal endometrium 3,5 mm, kelenjar-kelenjar tumbuh dengan cepat dari jaringan sekitarnya sehingga berkelok-kelok, Berlangsung dari hari ke lima-ke14 dari hari pertama menstruasi • Stadium Premenstrum/Sekresi : endometrium tebalnya sama, kelenjar lebih panjang, mengeluarkan getah, dalam endometrium sudah banyak mengandung glikogen dan zat kapur 53 Lapisan endometrium terbagi manjadi 3 lapisan yaitu atas padat(compactum), tengah berlubang (spongiosum), bawah (basale), Berlangsung selama 14-28 • Siklus dalam Ovarium Pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh hormon lobus anterior hipifise (FSH), folikel primordial tumbuh dan hanya satu yang masak yaitu folikel de graff 54 • Perasaan malas bergerak, badan lemas, mudah lelah, napsu makan meningkat, Perubahan sewaktu menstruasi : emosi labil, kram perut, mual dan kepala nyeri, pingsan, BB bertambah 55 Cara mengatasi Kram perut • Kurangi makanan bergaram • Kurangi makanan tepung, gula, kafein dan coklat • Minum air putih/juice buah • Konsumsi kalsium, vit C tinggi (1 minggu sebelum menstruasi) • Jika perdarahan banyak, konsumsi suplemen zat besi 56 Tip mengatasi Kram perut • Kompres dengan botol hangat • Mandi air hangat • Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi • Coba untuk berjalan • Menggosok-gosok daerah pinggang yang sakit • Ambil posisi menungging • Tarik nafas dalam untuk relaksasi • Obat-obatan yang digunakan harus dengan pengawasan dokter Menstruasi/KRR-Kespro/UAD 57 Perasaan tentang Menstruasi • Remaja merasa malu, cemas, takut ketika mendapat menstruasi pertama : menstruasi itu menjijikkan, kotor, membatasi gerak hingga tidak bebas. Hal ini merupakan efek psikologis dari menstruasi. Informasi yang benar dapat membantu remaja mengatasi perasaan-perasaan tentang menstruasi Menstruasi/KRR-Kespro/UAD 58 Misal : • Darah menstruasi bukan darah kotor • Bau yang tidak sedap karena darah bersenyawa dengan oksigen • Menstruasi tidak harus membatasi ruang gerak dalam beraktifitas, karena rasa nyeri/kram perut justru bisa dikurangi dan hilang dengan aktifitas 59 Gangguan Haid • Amenorrhoe dengan penyebab : - selaput dara tidak berlubang - Kelainan organ reproduksi - Amenorrhoe skunder :hipotensi, anemia, infeksi dll - Tidak ada lubang pada vagina 60 Konsul Dokter Ahli • Usia 8 th sudah haid/setelah 18 th belum haid • Siklus <14 hari atau >35-40 hari • Lama haid > 14 hari • Jumlahnya sangat banyak • Dismenorhoe (tidak mampu beraktifitas, nyeri dg intensitas semakin bertambah) 61 • Spotting antara dua siklus haid • Warna darah tidak seperti biasanya : lebih coklat atau berwarna merah muda segar 62 • Sakit perut (dysmenorhoe) sampai tidak mampu beraktifitas bahkan sampai pingsan/jika nyeri intensitasnya semakin bertambah • Spotting antara dua siklus • Warna darah tidak seperti biasanya menjadi lebih coklat/merah muda segar 63 KEHAMILAN Pertemuan Ke 6 Kehamilan • Kehamilan terjadi jika intercouse dilakukan pada saat masa subur • Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengenali masa subur : 1. Suhu basal (badan agak hangat) 2. Pengerasan perut dekat indung telur 3. Keluar sedikit darah dari vagina 4. Badan terasa agak pegal-pegal 5. Vagina terasa lembab 6. Keputihan fisiologis Tanda kehamilan Tanda Palsu • Amenorhoe • Mual-muntah • Pembesaran uterus • PP Tes + Tanda Past • Mendengar DJJ • Melihat/meraba gerakan janin • RO : ada rangka janin • Hiper pugmentasi kulit Pemeriksanan Kehamilan • • • • • • Kesehatan secara umum Tekanan darah Berat badan Kondisi payudara/mamae Bagian perut dengan palpasi Periksa dalam: untuk mengetahui bentuk rahim dan besarnya panggul (usia 6-10 minggu) Perkiraan Persalinan • Rumus Naegele HPL = H P M +7 -3 +1 • HPM : hari pertama menstruai terakhir • HPL : hari perkiraan lahir • Mengukur tinggi fundus uteri NORMAL ABNORMAL O T A K DARAH OVARIUM KANDUNG RAHIM PERSALINAN Pertemuan Ke 7 Pengertian • Serangkaian kejadian yg berakhir dg pengeluaran bayi yg cukup bulan, disusul dg pengeluaran placenta dan selaput janin dr tubuh ibu • Macam persalinan : ~ Spontan : dr kekuatan ibu & mll jln lahir ~ Buatan : dibantu dr luar Lanjutan… ~ Anjuran : tdk dimulai dg sendiri, tjd stlh pemecahan ketuban ~ Abortus : sblm 22 mg/BB < 500 gr ~ Immaturus : 22–28 mg/BB 500 – 990 gr ~ Prematurus : 28–37 mg/ BB 10002499 gr ~ Aterm : 37-42 mg/BB >2500 gr ~ Serontinus :> 42 mg Tahapan dlm Persalinan • Kala I His pertama – pembukaan lengkap • Kala II Pembukaan lengkap – bayi lahir • Kala III Bayi lahir – lahir placenta • Kala IV 1 jam stlh placenta lahir Tenaga yg mendorong anak keluar • His : kontraksi otot-otot rahim pd persalinan Ciri : Frekwensi & durasinya cepat • Tenaga Mengejan : tenaga yg mendorong bayi keluar, disebabkan kontraksi otot dinding perut yg meningkatkan tekanan intra abdomen Gerakan utama dlm persalinan • Turunnya kepala : masuknya kepala dlm PAP & majunya kepala ( tekanan intrauterin, tekanan langsung pd bokong, kekuatan mengejan, lurusnya badan bayi karena bentuk rahim). • Fleksi : UUK lbh rendah dr UUB Penyebab : bayi didorong maju & mendapat tahanan dr pinggir PAP, cervik, dinding/dasar panggul Lanjutan…….. • Putaran paksi dalam : pemutaran bag depan shg bag terendah depan memutar kedepan kearah bawah simpisis ( H : III) • Extensi : stlh kepala s/ dasar panggul tjd defleksi kepala • Putaran paksi luar : stlh kepala lahir, memutar ke punggung u/ menghilangkan torsi pd leher karena putaran paksi dalam • Expulsi Kala Uri • Pelepasan placenta Pengecilan rahim & perdarahan --hematom --- placenta terangkat --lepas • Pengeluaran placenta Karena kontraksi & retraksi otot rahim, plecenta terdorong ke SBR & ke bag atas vagina Cara Pelepasan Placenta • Schultze : dimulai dr tengah, tdk tjd perdarahan sblm placenta lahir • Duncan : dimulai dr pinggir placenta, perdarahan tjd sejak placenta lepas sebagian – placenta lahir Perubahan Bentuk Kepala • Caput succedaneum : odema kulit kepala, tjd karena tekanan dr jln lahir Terjadi karena ; - Ketuban sudah pecah - His cukup kuat - Bayi hidup - Tjd pd bag terendah dr kepala Hilang bbrp jam stlh bayi lahir Lanjutan…. • Moulage : perubahan bentuk kepala dlm usaha menyesuaikan diri dg bentuk panggul (bergesernya tlg tengkorak yg satu dibawah tlg Kemaluan yg lain ) • Cephal Haematom : pengumpulan darah di bawah periost parietalis (ada waktu lahir/sesudah lahir, tdk melampaui batas tlg tengkorak, bbrp mg baru hilang). Jalannya Persalinan • Tanda persalinan - His persalinan - Keluar lendir darah - Keluar banyak cairan - Kala I: interval pendek, kontraksi kuat & lama. Primi 12 jm, multi 8 jm lanjutan……. - Kala II : His lebih kuat, Ps mengejan, anus terbuka, kepala membuka pintu - Kala III : his berhenti saat bayi lahir, mulai bbrp menit lagi Tanda pelepasan placenta : Uterus bundar, perdarahan, tali pusat memanjang, FU naik, perdarahan < 500 cc Lama Persalinan • Primigravida • Muligravida - Kala I = 12,5 jm - Kala I = 7 j 20 mnt - Kala II = 80 mnt - Kala II = 30 - Kala III = 10 mnt mnt • Persalinan 14 jam - Kala III = 10 • Penambahan mnt pembukaan 1 • Persalinan 8 jam cm/jam • Penambahan pembukaan 2 Kemajuan Pembukaan • Fase latents : 0 – 3 cm dlm waktu 8 jam • Fase aktif : pembukaan lebih cepat : - Accelerasi / cepat: 3 – 4 cm dlm 2 jam - Kemajuan maks : 4 – 9 cm dlm 2 jam - Decelerasi / lambat: 9 – 10 cm dlm 2 jam • Fase latents multipara : 3 – 6 jam selanjutnya 1 jam PERSALINAN NORMAL LAKTASI Pertemuan Ke 8 99 1. Pengertian laktasi • Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin) dan pengeluaran ASI (oksitosin). 100 2. Anatomi Payudara 101 1. Korpus • Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus). 102 2. Kalang Mamae/Areola Mamae • Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen padakulitnya. perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. • Terdapat kelenjar keringat dan duktus laktiferus (tempat penampungan ASI). Kelenjar lemak dari montgomery yang membentuk tuberkel, membesar selama kehamilan dan menghasilkan suatu bahan yg dpt melicinkan areola selama menyusui. 103 3. Putting Susu • Terdapat lubang - lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung - ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh getah bening, serat - serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan serat - serat otot yang longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut. 104 Fisiologi pengeluaran ASI • Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam-macam hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI, dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu : a. Pembentukan kelenjar payudara. b. Pembentukan air susu. c. Pemeliharaan pengeluaran air susu 105 a. Pembentukan Kelenjar Payudara • Masa Kehamilan Payudara terdiri dari 15 - 25 lobus. Masing - masing lobus terdiri dari 20 - 40 lobulus. Selanjutnya masing masing lobulus terdiri dari 10 – 100 alveoli dan masing - masing dihubungkan dengan saluran air susu ( sistem duktus ) sehingga merupakan suatu pohon. 106 Lanjutan………….. • Pada 3 bulan kehamilan Prolaktin dari adenohipofise / hipofise anterior mulai merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan air susu yang disebut kolostrom. Pada masa ini pengeluaran kolostrum masih dihambat oleh estrogen dan progesterone, tetapi jumlah prolaktin meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan kolostrum yang ditekan. 107 Lanjutan………. • Trimester kedua kehamilan Laktogen plasenta mulai merangsang untuk pembuatan kolostrum. Keaktifan dari rangsangan hormon - hormon terhadap pengeluaran air susu telah didemontrasikan kebenarannya bahwa seorang Ibu yang melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana bayinya meninggal, tetap keluar kolostrum. 108 b. Pembentukan ASI (Hormon dan Refleks) 1. Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan shg menstimulasi produksi ASI secara besar-besaran. 2. Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Estrogen menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui. Sebaiknya ibu menyusui menghindari KB hormonal berbasis hormon estrogen, karena dapat mengurangi jumlah produksi ASI. 109 Lanjutan………. 3. Follicle stimulating hormone (FSH) 4. Luteinizing hormone (LH) 5. Prolaktin, berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan 110 Lanjutan…… 6. Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya. Pasca melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down/ milk ejection reflex. 7. Human placental lactogen (HPL): Sejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL, yang berperan dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum melahirkan. 111 1) Refleks Prolaktin • Prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, tetapi terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron. • Nifas Estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akanmerangsang puting sus u dan areola, karena ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. • Rangsangan hipotalamus mll medulla spinalis menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin • Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin merangsang sel-sel alveoli untuk membuat ASIr susu. 112 • Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. • Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2 – 3. 113 2) Reflek aliran (Let Down) • Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. • Melalui aliran darah, prolaktin uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi. 114 Faktor yg mempengaruhi Let Down • Faktor-faktor yang meningkatkan let down adalah: melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi. • Faktor-faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti: keadaan bingung/ pikiran kacau, takut dan cemas. 115 c. Pemeliharaan pengeluaran ASI Hubungan antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormon diperlukan untuk pengeluaran permulaan danpemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu tidak dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang kurang dan singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan prolaktin yang cukup untuk mempertahankan pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama kelahiran. 116 Reflek dlm mekanisme hisapan bayi • Refleks Menangkap (Rooting Refleks) Timbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya, dan bayi akan menoleh ke arah sentuhan. Bibir bayi dirangsang dengan papilla mamae, maka bayi akan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu. 117 Lanjutan……. • Refleks Menghisap (Sucking Refleks) Timbul jika langit-langit mulut bayi tersentuh oleh puting. Agar puting mencapai palatum, maka sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi shg sinus laktiferus yang berada di bawah areola, tertekan antara gusi, lidah dan palatum sehingga ASI keluar. • Refleks Menelan (Swallowing Refleks) Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka ia akan menelannya. 118 119 120 4. Komposisi ASI • Cairan yang mengandung vitamin A, ptotein, minerals, Ig A dan antibodi 121 5. Teknik laktasi • Upayakan menyusui bayi secara penuh selama 24 bulan • Asi ekslusif sampai 6 bulan dan makanan pendamping Asi diberikan setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan 122 6. ASI dan permasalahannya 123 6. ASI dan permasalahannya • • • • niat yang tulus plus positive thinking usaha makan dan minum asupan yang bergizi minta dukungan dari orang-orang sekitar informasikan niatan untuk memberi ASI ekslusive 6 bulan (bahkan terus memberi ASI sampai 2 tahun)kepada atasan dan rekan kerja di kantor • atur waktu memerah ASI dengan tepat kurang lebih 2-4 jam sekali untuk memerah ASI • siapkan peralatan utk memerah ASI • cari informasi sebanyak-banyaknya tentang perASIan.. Yang tidak kalah pentingnya adalah konsultasi ke KLINIK LAKTASI terdekat 124 9. ASI EKSLUSIF 125 Definisi ASI Ekslusif • ASI adalah minuman alamiah utama untuk semua bayi cukup bulan yang diperuntukan selama usia bulan-bulan pertama kehidupan bayi (Nelson, 2000). • ASI dianggap sebagai nutrisi terbaik bagi neonatus dan infant. • ASI selalu mudah tersedia pada suhu yang sesuai diinginkan bayi dan tidak memerlukan banyak waktu untuk persiapannya. • Substansi ASI segar dan bebas dari kontaminasi bakteri yang berbahaya sehingga mengurangi peluang gangguan pencernaan. 126 Definisi ASI Ekslusif • ASI eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim (Utami, 2005) 127 • ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun (WHO) • Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga maupun negara. 128 • (Pediatric, 2001. Arifeen, S) mengatakan bahwa : ASI eksklusif dapat menurunkan resiko kematian akibat infeksi saluran nafas akut dan diare. 129 Rekomendasi ASI eksklusif u/ diterapkan(WHO, UNICEF) • • • • Inisiasi menyusu dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi. ASI eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan tambahan atau minuman. ASI diberikan secara on demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari setiap malam. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir maupun dot. 130 Manfaat Pemberian ASI 1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak. Kandungan ASI yang berupa zat protektif dan nutrien di dalam ASI yang sesuai dengan kebutuhan bayi, menjamin status gizi bayi menjadi baik serta kesakitan dan kematian anak menurun. 131 132 Lanjutan……………. 2. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit. Rawat gabung akan memperpendek lama perawatan ibu dan bayi di rumah sakit, sehingga mengurangi subsidi/ biaya rumah sakit. Selain itu, mengurangi infeksi nosokomial, mengurangi komplikasi persalinan dan mengurangi biaya perawatan anak sakit di rumah sakit. 133 Lanjutan…… 3. Mengurangi devisa dalam pembelian susu formula. ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Dengan memberikan ASI maka dapat menghemat devisa sebesar Rp 8,6 milyar/ tahun yang seharusnya dipakai membeli susu formula. 134 4. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa Anak yang mendapatkan ASI, tumbuh kembang secara optimal. 135 ASI vs Susu Sapi/Formula – ASI lebih murah. – Bayi yang menyusui ASI cenderung lebih sehat. – Memberikan perlindungan imunitas pasif dari ibu pada anak. – ASI membantu penyerapan berbagai vitamin. – ASI mengandung berbagai protein yang tidak ada pada susu sapi atau buatan. – ASI membantu mencegah terjadinya reaksi alergi (dermatitis atopi, asma). – Mengandung berbagai enzim untuk membantu proses pencernaan. – Ibu yang menyusui memiliki insiden yang lebih rendah terhadap kemungkinan kanker payudara. – Ibu dan bayi menjadi lebih rileks. 136 ASI vs Susu Sapi/Formula 137 ASI Eksklusif dan Ibu Bekerja • Bagi ibu yang bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja harus tetap memberikan ASInya dan jika memungkinkan bayi dapat dibawa di tempat kerja. Apabila tidak memungkinkan, ASI dapat diperah kemudian disimpan. 138 Tips Ibu Bekerja Sukses ASI Eksklusif 1. Usia awal lahir hingga 2 bulan Di usia ini, bayi biasanya frekuensi menyusui cukup sering dengan rata-rata setiap 1-3 jam sekali. 2. 2 bulan hingga 6 bulan Di rentang usia ini bayi mulai mampu menghabiskan ASI dengan lebih cepat, sehingga menyusui menjadi lebih singkat durasinya dan lebih jarang dengan rata-rata setiap 3-5 jam. 139 3. 6 bulan hingga 1 tahun Di usia ini bayi sudah semakin kuat dalam menyusui dan durasi menyusui menjadi lebih jarang lagi dan bayi sudah membutuhkan makanan tambahan selain ASI. 4. Setelah satu tahun Menyusu sebanyak 2 kali/hr. Keuntungan dari menyusui tidak dibatasi oleh waktu, jika ingin melanjutkan pemberian ASI. Biasanya produksi ASI ibu di usia satu tahun ini sudah menurun, sehingga untuk mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi diperlukan makanan yang lebih bervariasi. 140 Cara penyimpanan ASI: • ASI dapat disimpan dalam botol gelas/ plastik, termasuk plastik klip, ± 80-100 cc. • ASI yang disimpan dalam frezzer dan sudah dikeluarkan sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 2 hari. • ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 4 derajat Celcius. • ASI beku tidak boleh dimasak/ dipanaskan, hanya dihangatkan dengan merendam dalam air hangat. 141 Petunjuk untuk penyimpanan ASI di rumah : • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. • Setelah diperas, ASI dapat disimpan dalam lemari es/ frezzer. • Tulis jam, hari dan tanggal saat diperas. 142 ASI Suhu Ruang Lemari es Freezer Setelah di peras 6-8 jam (± 26 º C) 3-5 hari (± 4 º C) 2 mg freezer jadi 1 dg refrigerator, bl dg pintu sendiri, 6-12 bln.(± -18 º C) Dari frezeer, 4 jam atau kurang (minum berikutnya) di simpan di lemari es (tdk di hangatkan) 24 jam Jangan dibekukan ulang Dikeluarkan dari lemari es (di hangatkan) Langsung diberikan 4 jam/ minum berikutnya Jangan dibekukan ulang Sisa minum bayi Minum berikutnya Buang Buang 143 Menyusui Kondisi Khusus 1. Nyeri pada puting susu 2. Susu yang jumlahnya sedikit 3. Ibu tidak nyaman dalam menyusui Dipecahkan dengan meningkatkan teknik dasar dalam menyusui, khususnya dalam memposisikan ibu dan bayi dengan benar 144 1. Posisi Ibu • Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang paling nyaman ketika duduk diatas kursi, atau kursi goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk diatas kasur dengan bersandar pada dinding atau sandaran kasur. • Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah lengan yang akan memberikan tumpuan ketika ibu menggendong bayi. • Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk, khususnya bila menggunakan kursi yang cukup tinggi. • Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan posisi menghadap bayi dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala, leher, punggung dan kaki bagian atas 145 2. Posisi bayi • Persiapan pemberian ASI dg mengenakan pakaian yg sederhana/ tidak mengenakan pakaian, • Baringkan bayi dalam dekapan ibu, posisi menghadap payudara. Posisi leher pada lipatan lengan, badan terbaring disepanjang lengan dan pantat dipegang oleh tangan. • Putarlah tubuh bayi sedemikian rupa sehingga posisi bayi berhadapan dengan badan ibu. • Posisi tubuh bayi harus dalam kedaan tegak lurus menghadap tubuh ibu. • Jika posisi bayi kurang tinggi, gunakan bantal untuk menyangga lengan. • Posisikan lengan bayi dengan baik, lengan bawah diposisikan di bawah payudara dan lengan yang atas bila mengganggu bisa ditahan dengan menggunakan ibu jari lengan yang menggendong 146 3. Posisi Payudara • Hal yang pertama perlu dilakukan dalam persiapan payudara menjelang menyusui. Secara manual pijatlah payudara untuk mendapatkan beberapa tetes ASI pada puting ibu, hal ini akan melembabkan payudara ibu. • Tahanlah payudara, beban payudara ditahan dengan telapak tangan dan jari-jemari di bawahnya dan ibu jari di atasnya. • Jauhkan jari dari daerah areola, sehingga menjauhi daerah tempat bayi menghisap susu, hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi. 147 4. Mulai menyusui • Dekatkan mulut bayi pada puting untuk merangsang refleks menghisap pada bayi. • Ketika mulut bayi terbuka, segeralah melekatkan mulut bayi di tengah payudara dan dekatlah bayi dengan erat ke tubuh ibu. • Pastikan bayi menghisap hingga areola payudara bukan puting susu ibu, dengan ini nyeri pada payudara selama menyusui bisa dihindari. • Buatlah penyesuaian dengan irama pernafasan bayi. • Ketika bayi sudah menghisap ASI dengan, pastikan kita mengatur posisi payudara dengan baik, tahan berat payudara dengan tangan sehingga berat payudara tidak seluruhnya membebani mulut dan bibir bayi. • Ketika akan menghentikan pemberian ASI, hentikan dahulu hisapan bayi lalu jauhkan bayi dari payudara dengan perlahan-lahan, agar penghentian menyusui ini tidak melukai payudara, yang bisa berakibat nyeri hingga infeksi payudara. 148 Tanda kecukupan ASI • Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara teratur untuk menyusui. • Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan terlihat sedikit bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan menelan ASI yang diberikan. • Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masng-masing payudara setiap menyusui. 149 • Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan yang cukup. • Bayi tumbuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal, mengalami peningkatan berat, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala. • Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulit yang sehat pula. 150 Upaya membina dan mempertahankan persediaan ASI yang sehat • Hindarilah faktor-faktor psikologis yang sifatnya negatif (mengurangi dan bahkan meniadakan sekresi ASI). • Menghindari kelelahan tetapi harus cukup melakukan latihan fisik untuk menaikkan kesehatan fisiknya. • Payudara haruslah dicuci, dibersihkan guna menjaga higiene ASI. Perawatan harus dilakukan untuk mencegah iritasi dan infeksi pada puting susu • Diet ibu harus mengandung kalori yang cukup untuk mengimbangi diet bayi yang diekskresikan dalam ASI. Ibu yang menyusui memerlukan diet lauk-pauk, tinggi cairan, vitamin dan mineral yang bervariasi agar cukup untuk mempertahankan berat badannya. Selama menyusui, ibu haruslah menghindari terjadinya penurunan berat badannya. 151 10. KONSEP GENDER, SEKSUALITAS DAN KESEHATAN REPRODUKSI 152 Dekonstruksi sosial dan reorientasi • Seks mengacu pd jenis kelamin dan kodrat biologis • Gender mengacu pd peran kedudukan seseorang yg dikontruksi oleh masyarakat • Seksualitas: suatu konsep, konstruksi sosial thd nilai, orientasi, perilaku yg berkaitan dg seks 153 Permasalahan 1. Berkaitan dg kespro berkaitan erat dg hubungan gender yg tidak seimbang tercermin dlm pemahaman dan orientasi org ttg seksualitas 2. Hub gender dan seksualitas tdk terjadi krn kodrati tp hasil dari konstruksi sosial dekonstruksi 154 Akibatnya??????????? 1. Kasus penyelewengan 2. Aborsi tidak aman 3. Kehamilan tidak diinginkan/direncanakan 4. Dst……… 155 Seksualitas dan ketahan keluarga 1. Demi ketahanan suatu keluarga seringkali perempuan menjadi korban shg menjadi budak seks 2. Seksualitas dijalankan perempuan dlm rangka ketahanan keluarga dan tjd akibat konstruksi sosial 156 Teori Nature • Perbedaan prmp & lk-lk adlh kodrat yang hrs diterima • Perbedaan ini diindikasikan bhw diantara kedua jenis tsb dpt diberikan peran dan tugas yg berbeda, dapat pula dipertukarkan, tetapi ada juga yg tdk dpt krn mmg berbeda scr kodrat alamiahnya • Pelopornya : sacrotes dan Plato 157 Teori Nurture • Perbedaan prm & lk-lk pd hakekatnya adlh hsl konstruksi budaya shg mghslk peran & tugas yg berbeda. Perbedaan mybbkn prmp sll tertinggl dan terabaikan peran dan konstribusinya dlm berklg, bermasyrkt, bernegara • Lk-lk ---- kelas borjuis (penindas) &prempn -----proletar (tertindas) • Perjuangan ini dipelopori oleh kaum feminis internasional 158 Lanjutan…… • Terkenal dgn istilah perfect equaqlity (fifty-fifty) • Sulit dicapai krn hambatan budaya, nilai agama • Mrk beranggapan bhw agama dan kebudayaan sumber terbentuknya prilaku deskriminasi gender 159 Lanjutan,…….. • Menimbulkan sosial konflik • Untuk mncpi tujuan trsebt ada program (Affirmative action) agar termotivasi utk merebut posisi yg selama ini didominasi laki-laki • Timbul reaksi negatif dr lk-lk yg aprior thdp perjuangan prmp ----male bcklash 160 Proses perkembangannya…. • Perempuan sadar thdp kelemahan teori nuture • Karena dapat tidak terciptanya kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. 161 Teori Equilibrium (keseimbangan) • Tdp kompromistis yg menekankan kemitraan dan keharmonisan hub prmp dan lk-lk • Hubungan komplementer (saling melengkapi satu sama lain 162 DASAR HUKUM • Konferensi dunia ttg prmp I di Mexico City oleh PBB ---- status prmp lbh rendah dr lakilaki • Utk mngktkn kualitas prmp sdh dilakukan dgn berbagai upaya tp hsl blm memadai, kesempatan blm baik, beban kerja berat, pendidikan msh rendah • Diperlukan perubahan relasi antara laki-laki dan prmp 163 Lanjutan……. • Thn 1980 konferensi perempuan II di Kopenhagen utk mlht kemajuan dan evaluasi ttg upaya berbagai negara peserta ttg keikutsertan prmp dlm pembgn • 1985: konfrensi prmp III di Nairobi yg menyepakati: gender digunakan sebagai analisis utk mengkaji mgp tjd ketimpangan antar lklk dan prm dalam segala bidang. • 1995, Konfernsi prmp IV di Beijing ---- 12 isu kritis yg perlu mdptk perhatian dan sgr ditangani 164 KONSEP KEMITRAAN a. Promosi Seksualitas yg bertanggung jawab 1. Membina hubungan persamaan dan tg jawab, saling menghormati antara jenis kelamin, saling memperbaiki mutu masing2 2. Menjamin akses yg sama bagi lakilaki dan perempuan thd informasi pendidikan dan pelayanan 165 b. Hubungan gender terrefleksi 1. Dekonstruksi pemahaman hub gender reorientasi ttg konsep seksualitas yg mendukung 2. Sosialisasi pemahaman hub gender yg sehat, seimbang mll dekonstruksi di dalam keluarga dan masy pemahaman hub gender yg harmonis 166 11 HAK-HAK KESEHATAN REPRODUKSI (PENUGASAN DISKUSI) 167 Hak-hak kesehatan reproduksi 1. Hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi 2. Keluarga berencana 3. PMS dan pencegahan HIV 4. Seksualitas manusia dan hubungan gender 168 12 Prioritas dalam pelayanan kesehatan reproduksi 169 Prioritas pelayanan kesehatan reproduksi di Indonesia • Kesehatan reproduksi menurut WHO (1994), adalah – suatu kondisi/ status kesehatan secara fisik, mental dan sosial yang bukan hanya sekedar bebas dari kesakitan atau kelemahan, tetapi dalam semua hal yang menyangkut proses, fungsi dan sistem reproduksi pada seluruh tahap kehidupan. 170 Realita…. • Pelayanan kesehatan reproduksi belum diperhatikan secara utuh • Konsepnya baru mengacu pd kesehatan yg berkaitan dengan penyakit • Perilaku help seeking behavior masih rendah • Prioritas pelayanan KIA (pendidikan seks) 171 Upaya kespro dlm program pembangunan Mengacu pd Laporan MDGs (8 goal dan 18 terget) 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua 3. Mendorong kesetaraan gender dna pemberdayaan perempuan 172 Upaya kespro dlm program pembangunan 4. Menurunkan angka kematian anak 5. Menurunkan angka kematian ibu 6. Memerangi HIV/Aids, Malaria dan penyakit menular lainnya 7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup 8.Membangun kemitraan global untuk pembangunan 173 Upaya kespro dlm program pembangunan A. Mengacu pada RPJMN tahun 2004 (Bab 28 tentang kesehatan PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG BERKUALITAS 1. 2. 3. 4. Disparitas status kesehatan Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat 174 Lanjutan bab 28 5. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. 6. Rendahnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. 7. Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata. 8. Rendahnya status kesehatan penduduk miskin 175 B. Bab 30 tentang kependudukan 1. Masih tingginya laju pertumbuhan dan jumlah penduduk 2. Masih tingginya tingkat kelahiran penduduk 3. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur dan remaja tentang hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi 4. Masih rendahnya usia kawin pertama penduduk 5. Rendahnya partisipasi pria dalam ber-KB 6. Masih kurang maksimalnya akses dan kualitas pelayanan KB 176 7. Masih lemahnya ekonomi dan ketahanan keluarga 8. Masih lemahnya institusi daerah dalam pelaksanaan KB 9. Belum serasinya kebijakan kependudukan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan 10. Belum tertatanya administrasi kependudukan dalam rangka membangun sistem pembangunan, pemerintahan, dan pembangunan yang berkelanjutan. 11. Rendahnya kualitas pemuda. 12. Rendahnya budaya olahraga 13. Prestasi Olahraga Indonesia semakin tertinggal 177 13 EKSPLOITASI SEKSUAL 178 Pengertian • Eksploitasi adalah tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, organ dan/atau jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain untuk mendapatkan keuntungan baik materiil maupun immateriil” (Pasal 1 ayat (7) UU No. 21 Tahun 2007) 179 Lanjutan…. “Eksploitasi seksual adalah segala bentuk pemanfaatan organ tubuh seksual atau organ tubuh lain dari korban untuk mendapatkan keuntungan, termasuk tetapi tidak terbatas pada semua kegiatan pelacuran dan percabulan” (Pasal 1 ayat (8) UU No. 21 Tahun 2007) 180 Macam-macam ekploitasi seksual Secara umum tiga macam kegiatan ESKA yang sering terjadi yakni: a. Prostitusi anak b. Pornografi anak c. Perdagangan anak (trafficking) dari ketiga macam yang sering terjadi adalah kasus pedofilia 181 Latar belakang Latarbelakang terjadinya ESKA di Indonesia adalah: a. Faktor kemiskinan b. Rendahnya pendidikan c. Pemenuhan pola gaya hidup d. Trauma di masa lalu (kekecewaan) e. Kekerasan atau perkosaan f. Keterpaksaan 182 Dampak eksploitasi seksual thd kesh reproduksi dan psikologis • Psikologis trauma mental (perlu penanganan psikoterapi/suport group) • Pendidikan kehilangan kesempatan melanjutkan sekolah 183 Layanan On Line • Telp ke 129 TESA 184 14 ABORSI DARI PERSPEKTIF KESEHATAN DAN SOSIAL 185 Cakupan dan besar masalah Aborsi sbg masalah kesmas: 1. Aborsi tidak aman mjd penyebab utama kematian ibu dan perempuan 2. Kebutuhan untuk induksi merupakan kenyataan yg selalu ada 3. Perempuan tidak perlu meninggal jika ada induksi yang benar dan higienis AKI dapat di cegah 186 Persistensi dan prevalensi aborsi 1. Belum ada yg berhasil melenyapkan induksi aborsi sbg pengendalian fertilitas separuh tindakan aborsi ilegal 2. Kenyataan bhw perempuan aborsi tdk berubah semakin tahun semakin meningkat 187 Lanjutan…….. 3. Faktor yg mempengaruhi: a. Keinginan mpy klg kecil b. Meningkatnya jml WUS, c. Pergeseran pedesaan ke perkotaan d. Kenaikan insidensi aktifitas seks pra nikah Perempuan dan klgnya membuat keputusan menurut nilai pribadi, menggunakan cara yg tersedia, baik legal/ilegal, aman maupun tidak aman 188 • Aborsi dapat dikurangi jika angka KTD berkurang KTD menurun jika kebutuhan kontrasepsi terpenuhi • Pencegahan KTD tergantung ketersediaan metode kontrasepsi, penggunaan yg efektif, efektifitas metode • Bonggart (1975) menyebutkan bahwa utk menurunkan fertilitas rata-rata 2 kehamilan diperlukan 7 dari 10 perempuan yg melakukan aborsi slm reproduktif 189 Pemecahan masalah aborsi Cara untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu akibat aborsi: 1. Menjamin akses perempuan terhadap pelayanan aborsi yang tidak tepat waktu, aman, efektif dan ramah, serta menggunakan teknologi yg tinggi 2. Mengaitkan pelayanan aborsi dg pelayanan KB yang bermutu tinggi 190 Teknologi aborsi yg aman dan efektif • Pelayanan aborsi di negara berkembang tergantung pd teknik dilatasi dan kurratage dg bbrp alasan (kurangnya akses thd teknologi aspirasi vakum elektrik) 191 Aborsi dan KB • Kontrasepsi yg efektif adh cara untuk mencegah KTD shg mengatasi kebutuhan aborsi • Kerugian perempuan pd negara berkembang yi a.Ketidakmungkinan memperoleh bimbingan kontrasepsi dari tenaga aborsi gelap dan konsekwensinya perempuan rentan mengalami KTD berulang b.Aborsi ilegal yg berbahaya (malpraktek, 192 Nakes tidak berkompeten) Perbaikan aborsi yg tidak aman membutuhkan: a. Integrasi pelayanan aborsi ke dlm pelayanan kesehatan reproduksi yg ada b. Meningkatkan akses thd pelayanan aborsi yg aman HARUS ADA jaminan akses untuk mencegah ratusan dari ribuan kematian perempuan dn penderitaan yg tidak terhingga 193 Menjamin akses pelayanan Ketersediaan pelayanan aborsi yg aman a. Organisasi dan kebijakan sist pelayanan kesehatan (fasilitas, uang, dll) b. Tenaga penyedia pelayanan kesehatan (pendidikan nakes, sikap, ideologi dll) c. Perempuan itu sendiri (jarak fisik ke yan kes, komunitas dan klg) 194 Keterlambatan di failitas pelayanan kesehaan (Thaddeus&Maine, 1990) • Terlambat memutuskan mencari pertolongan • Terlambat mencapai fasilitas yang memadai • Terlambat menerima pelayanan yang memadai 195 • Intergrasi masalah desentralisasi tergantung adanya tenaga terlatih untuk pelayanan aborsi dan pelayanan lainnya scr aman (terutama untuk nakes yg di tugaskan di tempat terpencil • Terbatasnya dana yg disediakan oleh bidang kependudukan dan keluarga berencana merupakan hambatan terhadap akses pelayanan aborsi 196 Rekomendasi Konferensi Tahunan International Health on Women’s Health mengenai Aborsi 1. Pengakuan scr terbuka mengenai berat dan besarnya masalah aborsi yg tidak aman oleh ahli kesehatan dunia 2. Akses universal thd pelayanan kespro yg komprehensip, termasuk pelayanan aborsi yg aman 197 3. Penghapusan semua pembatasan legal dan pembatasan lainnya serta rintangan yg menghambat ketersediaan pelayanan aborsi yg aman 4. Pengembangan metode pengendalian fertilitas yg lebih mutakhir dam aman, yg meliputi kontrasepsi dan obat aborsi 198