TUGAS MATA KULIAH GEOMETRI POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDs DOSEN PENGAMPU : Dr. YUSUF HARTONO, M.A Dra. NYIMAS AISYAH, M.Pd KELOMPOK : BAMBANG RIYANTO OKTIANA DWI PUTRA H NIM : 20082012001 NIM : 20082012012 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2008 / 2009 Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 1 POSTULAT KESEJAJARAN EUCLID Euclid adalah seorang ahli logika ternama telah menyatakan bahwa perubahan perkembangan teori geometri non Euclid dapat kontradiksi dengan postulat kesejajaran Euclid. Seiring dengan kepercayaan ahli matematika bahwa geometri non Euclid hanya memungkinkan untuk teori ruang dan yang menjelaskan segala sesuatunya secara fisik. Tetapi posisi unik geometri Euclid di abad 19 telah diserang oleh penemuan geometri non Euclid. Dan banyak ahli matematika sangat terguncang. Ide tentang kealamian geometrid an posisi unik geometri Euclid yang telah di lakukan sepanjang dua ribu tahunan, akhirnya runtuh pada decade 1820-1830. Awal abad 19 ahli matematika yang berkompeten berhasil diyakinkan bahwa masalahnya tentang postulat telah diselesaikan dan hanya sedikit memiliki kekurangan dalam pembuktiannya. Kegagalan setiap percobaan dalam membuktikan postulat kesejajaran tersebut membawa pada perngakuan bahwa postulat kesejajaran tidaklah pasti. Dan bahwa teori geometri lainnya (non Euclid )bias saja digunakan. Selanjutnya dalam bab ini akan dijelaskan 3 upaya penting dalam membuktikan postulat kesejajaran Euclid. 1. Struktur Geometri Bidang Euclid Postulat sejajar Euclid dapat dinyatakan sebagai berikut : “ Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian hingga jumlah dua sudut interiornya (sudut dalam) pada satu sisi transversal adalah kurang dari 180°. Garis tersebut akan bertemu pada satu sisi transversal tersebut” Sejumlah asumsi/postulat untuk geometri bidang Euclid , yaitu : 1. Sesuatu akan sama dengan sesuatu atau sesuatu yang sama akan sama satu sama yang lainnya 2. Jika kesamaan di tambahkan dengan kesamaan maka jumlahnya akan sama 3. Jika kesamaan di kurangi dengan kesamaan maka selisihnya akan sama 4. Keseluruhan akan lebih besar dari bagiannya 5. Bangun geometric dapat dipindahkan tanpa mengubah ukuran atau bentuknya 6. Setiap sudut memiliki bisector ( garis bagi ) 7. Setiap segmen memiliki titik tengah Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 2 8. Dua titik hanya berada pada satu-satunya garis 9. Sembarang segmen dapat diperluas oleh suatu segmen yang sama dengan segmen yang diberikan 10. Lingkaran dapat di gambarkan dengan sembarang titik pusat dan radius yang diketahui 11. Semua sudut siku-siku sama besar Dari postulat-postulat ini, dapat di deduksi sejumlah teorema dasar diantaranya : 1. Sudut bertolak belakang sama besar Bukti 1 : 1.Lukis garis l dan m sejajar l O P 2.Garis transversal h memotong 1 tegak lurus l dan m di P dan Q 3. P= Q (postulat ke 11) 4. P= 1 (postulat ke 11) 5. P dan 2 Q h m O 1 dua sudut bertolak belakang, jadi sudut bertolak belakang sama besar (terbukti) Bukti 2 : 1. Ada B sehingga B € g g 2. Ada C sehingga C € g 4. BAE = 180° (Postulat BAD + B E 3. Analog untuk D dan E € l A garis pelurus) CAE + 5. ( BAE = 180° BAE ) – ( BAD + C CAE + BAE ) =180° - 180° (postulat 3) BAD - CAE = 0 BAD = CAE D l (terbukti sudut bertolak belakang sama besar) Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 3 2. Sifat kongruensi segitiga (SAS, ASA, SSS) Bukti : Sifat kongruensi segitiga (ASA ) C 1. Lukis ΔABC dan ΔPQR sehingga A= P 2. Pindahkan Δ ABC pada Δ PQR sehingga A B= Q dan AB = PQ berimpit dengan P, berimpit pada PQ maka dan R C= B berimpit Q dan AB C berimpit pada B P A Q P R R ( postulat 5) 3. Teorema kesamaan sudut alas segitiga sama kaki dan konversinya Bukti : Diberikan Δ ABC dgn AC = BC, akdib C A= B 1.Lukis garis bagi 1 2 2.Perpanjang C (aksioma 6) garis bagi tersebut hingga memotong AB di D (aksioma 9) A D 3.Dalam Δ ACD dan Δ BCD, AC=BC, B 1= 2 (aksioma 6), CD=CD (berimpit), sehingga Δ ACD kongruen dengan Δ BCD (S-A-S) 4.Jadi A= B (sudut yang berkoresponden sama besar) (terbukti ) Dan sebaliknya jika diberikan Δ ABC dengan A= B maka AC = BC Bukti : 1. Lukis garis bagi C sehingga 2. Karena B dan A= 1= 1= 2 (aksioma 6) 2 maka ADC = BDC 3. Δ ADC kongruen dengan Δ BDC sehingga AC = BC (terbukti) 4. Eksistensi garis yang tegak lurus pada garis pada titik dari garis tersebut 5. Eksistensi garis yang tegak lurus pada garis yang melalui titik eksternal Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 4 6. Pembentukan suatu sudut yang sama, dengan sudut, dengan titik sudut dan sisi yang telah diberikan sebelumnya 7. Pembentukan segitiga yang kongruen dengan segitiga dengan sisi yang sama pada sisi segitiga yang di ketahui TEOREMA 1 : Teorema Sudut Eksterior (luar) Sudut eksterior segitiga akan lebih besar daripada sudut interior (dalam) terpencil (berjauhan) manapun. Bukti : ABC = Segitiga sembarang F C D = Perpanjangan AB melalui B Akdib : ACB < E CBD Bukti : 1. E pada BC sehingga BE = EC A ( aksioma 7 ) B D 2. F pada perpanjangan AE shg AE = EF (aksioma 7) 3. AEC = FEB (bertolak belakang) ( postulat 1 ) Jadi Δ AEC kongruen dengan Δ FEB ( SAS ) ACE = FBE < ACE < Jadi FBE EBD EBD ACB < CBD terbukti Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 5 TEOREMA 2 : Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sehingga membentuk pasangan sudut interior dalam berseberangan maka garis tersebut sejajar. BUKTI : 1. Diberikan garis l dan m h 2. Garis transversal h memotong l dan m di A dan B sehingga membentuk pasangan sudut interior berseberangan yaitu dalam 1 dan l 1 A C 2 B 2 yang sama besar m 3. Misal l dan m tidak sejajar berarti akan bertemu di C dan terbentuk Δ ABC (hipotesis) 4. C terletak di depan sisi AB 5. 1< 2 (menurut teorema 1) 6. Hal ini kontradiksi dengan 1= 2 7. Jadi garis l dan m sejajar (terbukti) Corollary 1 : Dua garis tegak lurus terhadap garis yang sama pasti sejajar Bukti : Akdib bahwa jika l tegak lurus m dan l l tegak lurus n maka m sejajar n 1 2 Bukti : 1. l tegak lurus m → 1= 2. l tegak lurus n → 3= 3 2 ( keduanya sudut siku-siku ) m l 4 n 4 Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 6 3. 2= 3 (keduanya siku-siku) 3. Karena 2 dan 3 dua sudut berseberangan maka m dan n sejajar (teorema 2) (terbukti) Corollary 2 : Hanya ada satu garis yang tegak lurus terhadap garis melalui titik eksternal Bukti : Akdib bahwa ada tepat satu l sehingga l tegak lurus g , A € l , A € g Bukti : 1. Anggap ada l ≠ m sehingga l tegak lurus g , A m tegak lurus g , A € l dan A € m Q p m 2. Ada tepat satu P sehingga P = ( l , g ) R Ada tepat satu Q sehingga Q = ( m , g ) g l 3. Terbentuk Δ APQ 4. Padahal : 5. APR = APR > AQP AQP (Aksioma 11, sudut siku-siku sama besar) 6. Jadi l = m Kesimpulan : Ada tepat satu l sehingga l tegak lurus g , A € l , A € g ( terbukti ). Corollary 3 : ( Eksistensi garis sejajar ) Jika titik P tidak berada pada garis l maka akan ada setidaknya satu garis yang melalui P yang sejajar dengan l Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 7 Bukti : 1. Lukis garis l 2. Titik P di luar garis l 3. Lukis garis dari P yang tegak lurus l dan memotong l di Q 4. Melalui titik P lukis garis m yang tegak lurus PQ 5. m sejajar l ( corollary 1 ) P m l Q TEOREMA 3 Jumlah dua sudut pada segitiga kurang dari 180° BUKTI : ABC = segitiga sembarang C Akdib : B + C < 180° Perpanjang AB melalui B hingga D maka sdt CBD = sdt eksterior Δ ABC CBD > B A CBD > ACB dan 180° - CBA > 180° > CBA + Atau 180° > B + B+ ACB (teorema 1) D CBD = 180° - CBA ACB ACB C C < 180 ° ( TERBUKTI) Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 8 Ekivalensi Postulat Euclid Dan Playfair Postulat Euclid : “ Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian hingga jumlah dua sudut interiornya (sudut dalam) pada satu sisi transversal adalah kurang dari 180°. Garis tersebut akan bertemu pada satu sisi transversal tersebut” Postulat Playfair : “ Hanya ada satu garis sejajar pada garis yang melalui titik bukan pada garis tersebut” Mengasumsikan postulat sejajar Euclid kita deduksi postulat Playfair 1.Diberikan garis l dan titik P bukan pada l 2.Akan ada garis melalui P sejajar l (corollary P 21 3), misal m m n 3.Dari P ditarik garis tegak lurus l dengan kaki l Q Q 4. Lukis garis n melalui P (n≠m) 5. Jika 1 adalah siku-siku maka n berimpit dengan m (berlawanan dengan asumsi) maka Jadi 1+ 1= lancip Q < 180° Mengasumsikan postulat Playfair kita deduksi postulat sejajar Euclid 1. Diberikan garis l dan m h 2. l dan m di potong oleh garis transversal h m di P dan Q sehingga membentuk sudut interior 1 dan R 2 2 P 1 + 2 < 180° (postulat Euclid) 1 + 3 = 180° jadi 3. 4. QPR = QPR > 2< 3 1 3 Q l 3 (berseberangan) 2 sehingga RP ≠ m Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 9 Presented by: Bambang Riyanto and Oktiana Dwi Putra H; Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Matematika Unsri 10