MODEL PEMBELAJARAN TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM PKN DI SMA SELAMAT PAGI INDONESIA KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Dian Endah Susanti Universitas Negeri Malang E-mail : [email protected] ABSTRAK : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1)faktor pendorong adanya sikap toleransi antar umat beragama, (2) model pembelajaran toleransi antar umat beragama, (3) kendala yang dihadapi dalam melaksanakan toleransi antar umat beragama, (4) usaha – usaha dalam mengatasinya, dan (5)prospek pembelajaran toleransi antar umat beragama. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian adalah: (1) faktor pendorong sikap toleransi antar umat beragama di sekolah ini adalah beragamnya agma yang dianut oleh siswa disini mencakup lima agama yang ada di Indonesia dan sekolah yang berasrama menuntut siswa untuk bertoleransi. (2) Model pembelajaran toleransi antar umat beragama di sekolah ini lebih pada keteladanan dari guru disini, siswa di bimbing untuk saling bertoleransi diantara sesama. (3) kendala yang dihadapi dalam melaksanakan toleransi antar umat beragama di sekolah ini adalah siswanya yang berasal dari beragam daerah, latar belakang keluarga. (4) Usaha- usaha untuk mengatasi hal tersebut adalah guru selalu memberi bimbingan kepada siswa dalam setiap pelajaran apapun untuk selalu bertoleransi kepada siapapun yang berbeda agama. (5)Prospek pembelajaran toleransi antar umat beragama di sekolah ini adalah untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjadi teladan bagi sekolah lain untuk saling membantu tanpa memandang agama apa yang dianutnya. Kata kunci : Pembelajaran, toleransi, umat beragama Toleransi dan kerukunan antar umat beragama bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada toleransi atau sebaliknya toleransi menghasilkan kerukunan keduanya menyangkut hubungan antar sesama manusia. Jika tri kerukunan antar umat beragama, intern umat seagama, dan umat beragama dengan pemerintah terbangun serta diaplikasikan pada hidup dan kehidupan sehari-hari, maka akan muncul toleransi antar umat beragama. Atau, jika toleransi antar umat beragama dapat terjalin dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan masyarakat yang rukun satu sama lain. Agama adalah elemen fundamental hidup dan kehidupan manusia, oleh sebab itu, kebebasan untuk beragama dan tidak beragama, serta berpindah agama harus dihargai dan dijamin. Negara kesatuan RI juga menjamin kemerdekaan memeluk agama. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 29. Sekolah Menengah Atas (SMA) Selamat Pagi Indonesia di Bumiaji Batu merupakan sekolah dengan siswa yang berasal dari beragam daerah, agama dan suku. Dari keanekaragaman tersebut tentunya rentan terhadap konflik, terutama menyangkut agama, apabila tidak ada saling toleransi diantara sesama, konflik akan mudah terjadi. Namun hal ini tidak tampak di sekolah ini. Semua siswa dan guru saling menunjukkan sikap toleransi terhadap sesama karena nilai- nilai sopan santun ketimuran dan toleransi kepada siapa saja menjadi dasar semua kegiatan dan pelajaran. Kerukunan juga saling di jaga seperti saling mengingatkan jika salah seorang teman lupa menjalankan ibadahnya. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dan penelitian dilakukan selama tiga bulan di SMA Selamat Pagi Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan meliputi data yang berasal dari hasil wawancara dan observasi kepada siswa dan guru di SMA Selamat Pagi Indonesia. Untuk menjaga validitas data, maka peneliti melakukan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, pelibatan teman sejawat, dan member check. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMA Selamat pagi Indonesia Sekolah Menengah Atas ( SMA) Selamat Pagi Indonesia berada di Kecamatan Bumiaji Jalan. Pandanreji No. 1 kota Batu. Pembangunan sekolah ini didasarkan pada rasa kemanusiaan dengan diberlakukannya sekolah ini sebagai sekolah tanpa biaya bagi siswa yang tidak mampu. Siswa di sekolah ini diambil dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan diambil dari berbagai agama yang ada di Indonesia diantaranya adalah agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu dan Budha. Kriteria siswa yang diambil adalah siswa yang tidak mampu, yatim atau piatu dan berkemauan yang tinggi untuk bersekolah. Sekolah ini adalah sekolah yang memiliki asrama dimana siswa wajib untuk tinggal dalam asrama. Faktor Pendorong sikap Toleransi antar umat Beragama di SMA Selamat Pagi Indonesia faktor pendorong adanya sikap toleransi antar umat beragama di sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia adalah adanya keberagaman agama yang dianut oleh siswa. SMA Selamat Pagi Indonesia merupakan sekolah yang memberikan fasilitas asrama bagi siswanya karena siswa disini di ambil dari berbagai daerah dan diwajibkan untuk tinggal di asrama sehingga sikap toleransi sangat diperlukan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Model Pembelajaran Toleransi Antar Umat Beragama Model pembelajaran toleransi antar umat beragama diantaranya seperti Guru lebih menekankan pada nilai, sikap dan kepribadian, guru memberikan ceramah tentang toleransi antar umat beragama kepada peserta didik, guru dapat menjadi pendengar, pembicara, dan pemikir yang baik, peserta didik saling menginngatkan tentang ibadah kepada teman ketika teman lupa untuk menjalankan ibadahnya., guru dan peserta didik saling menghargai sesama. Kendala yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Kendala – kendala yang di hadapi dalam pelaksanaan toleransi antar umat beragama di SMA Selamat Pagi Insonesia diantaranya beragamnya agama dan daerah yang dimiliki peserta didik maka sulit untuk mengatur, usia peserta didik yang terlalu muda sedikit sulit untuk diatur dan pederta didik merasa aneh melihat kebiasaan peserta didik lain melaksanakan ibadahnya. Latar belakang keluarga peserta diddik yang terlalu fanatic juga dapat memicu kendala.Namun kendala tersebut dapat teratasi karena peserta didik sudah memiliki kesadaran untuk bertoleransi terhadap sesama. Usaha – usaha yang ditempuh untuk mengatasi kendala dalam melaksanakan toleransi antar umat beragama adalah dengan memberikan pengarahan, pengertian dan contoh sikap toleransi antar umat beragama dengan baik kepada peserta didik. Memberikan pengertian bahwa pentingnya sikap toleransi antar umat beragama agar tercipta kerukunan antar umat beragama dan tidak ada konflik. Prospek Pembelajaran Toleransi Antar Umat Beragama di SMA Selamat Pagi Indonesia Prospek pembelajaran toleransi antar umat beragama di sekolah ini untuk mewujudkan visi sekolah yaitu membentuk manusia Indonesia yang berjiwa pancasila, unggul, mandiri, berbudaya, dan mampu bersaing di era global. Pembentukan toleransi antar umat beragama merupakan landasan penting untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan mewujudkan kedamaian dari perdedaan melalui pendidikan. PENUTUP Kesimpulan faktor pendorong toleransi antar umat beragama adalah keberagaman agama yang dianut di SMA Selamat Pagi Indonesia sehingga memicu siswa untuk bertoleransi. Model pembelajaran toleransi antar umat beragama yang ada di SMA Selamat Pagi Indonesia guru memberi pengarahan kepada peserta didik bahwa toleransi antar umat bergama penting dilakukan agar tidak terjadi konflik. Guru memberikan contoh perilaku bertoleransi kepada siswa. Kendala yang dihadapi adalah siswa berasal dari berbagai daerah dan beragam agama namun hal ini tidak menjadi kendala yang besar karena siswa memiliki kesadaran yang tinggi akan sikap bertoleransi, dari kesadaran itulah merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut sehingga prospek kedepan sekolah ini menjadikan sekolah yang memiliki keidahan dalam perbedaan Saran Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia menjadi teladan bagi sekolah lain dalam membentuk sikap toleransi antar umat beragama kepada siapapun DAFTAR RUJUKAN Agus, Bustanudin. 2006. Agama Dalam kehidupan Manusia : Pengantar Antropolog Agama. Jakarta : Raja Grafindo Al- Hakim, Suparlan dan Sri Untari. 2007. Pendidikan Multikultural: Strategi Inovatif Pembelajaran dalam Pluralitas Masyarakat Indonesia. Malang: Inka Print Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Degeng, I Nyoman. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Universitas Negeri Malang: Laboratorium Teknologi Pendidikan. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Fitri, Lina. 2012. “ Bhineka Tunggal Ika ternyata masih ada di Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia”, Kobama UMM 9 Januari 2012. Gie. 2009. Pengertian Toleransi (http://www.deawapedia.co.cc/2009/09/makalahtentang-toleransi.html) diakses tanggal 17 Januari 2012s Hanifah, Abu. 2010. Makalah Toleransi, (online), (www Departemen sosial.go.id./unduh/abu hanifah.pdf), diakses tanggal 17 januari 2012 Hasyim, Umar. 1991. Toleransi dan Kemerdekaan beragama Dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama. Surabaya: PT. Bina ilmu. Juwita,Ani.2008. Perilaku Sosial- Keagamaan pada Masyarakat Multi agama (study kerukunan umat Beragama pada masyarakat desa Sidomulyo kecamatan Selorejo kabupaten Blitar). Skripsi tidak diterbitkan.Malang. Universitas Negeri Malang. Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Koentjaraningrat.1979. Sistem Masyarakat Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Lembaga Informasi Nasional Republik Indonesia. 2002. Persandingan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta. Lembaga Informasi Nasional Republik Indonesia. Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rida, Azizah. 2008. Peranan Warok Ponorogo dalam Mewariskan Nilai Moral dan Budaya bagi Masyarakat di Kabupaten Ponorogo. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Universitas Negeri Malang. Satori,Dr. Djam’an. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Soekanto, Soerjono .2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : CV. Rajawali Sri Lestari, Endang.2011. Nilai- nilai Kearifan Lokal dalam Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Universitas Negeri Malang. Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang. Universitas Negeri Malang. Yuanita, Alfia. 2010. Nilai- nilai Kearifan Lokal dalam Tari Gandrung dan Upaya Pelestariannya di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Universitas Negeri Malang