Barukh (The Book of Baruch)

advertisement
Barukh
(The Book of Baruch)
Sumpah untuk Menjaga Rahasia
Apabila engkau ingin tahu, apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan apa yang tidak
pernah didengar oleh telinga, dan apa yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia1,
dan yang mahatinggi melebihi semua yang baik; bersumpahlah untuk menjaga perintah
rahasia ini. Bapa kami, yang daripada-Nya tampak kesempurnaan, telah menyimpan
misteri rahasia keheningan. Dia telah bersumpah, dan dia tidak akan goyah2. Beginilah
sumpah itu: ”Aku bersumpah demi salah satu dari kalian semua, yaitu yang Baik, untuk
menjaga rahasia-rahasia ini, dan tidak mengatakannya kepada siapa pun, dan untuk tidak
beranjak dari yang Baik kembali kepada ciptaan.”
Seketika kamu mengambil sumpah ini, kamu akan masuk kepada yang Baik dan akan
melihat apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan apa yang tidak pernah didengar
oleh telinga, dan apa yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia. Engkau minum dari
air hidup, pencucian, mata air kehidupan yang terus-menerus memancar3. Dari situ,
terjadilah pemisahan antara air dengan air4, air yang ada di bawah cakrawala menjadi
kepunyaan ciptaan yang jahat. Yang ada di dalamnya adalah semua yang bersifat duniawi
dan psikis (psychical). Air yang ada di atas cakrawala menjadi kepunyaan yang Baik dan
mereka semua hidup. Yang ada di dalamnya adalah roh dan kehidupan yang disucikan
seperti Elohim. Dia tidak goyah.
1
Injil Thomas 17; 1 Korintus 2 : 9.
Amsal 110 : 4.
3
Yohanes 4 : 10, 14.
4
Kejadian 1 : 6.
2
Tentang Pencipta
Adalah tiga oknum yang tidak diciptakan oleh siapa pun. Merekalah yang mengatur alam
semesta (kosmos): dua laki-laki dan satu perempuan. Salah satu dari oknum laki-laki
disebut sebagai Yang Baik yang memiliki seluruh kebaikan1 dan yang mengetahui segala
sesuatu dari dulu hingga masa yang akan datang. Oknum laki-laki yang lain adalah Bapa
dari semua makhluk yang diperanakkan di bumi, pemikiran tidak ada padanya, dia tidak
dapat dipahami dan tidak dapat dilihat. Sedangkan oknum perempuan selalu marah. Dia
tidak mengerti apa pun dan dia memiliki dua kepribadian dan dua tubuh. Seperti dalam
mitos Herodotos, bagian atasnya perawan sedangkan bagian bawahnya berupa ular
berbisa2. Dia juga disebut sebagai Edem dan Israel. Itulah ketiga oknum alam semesta,
tempat (akar dan kolam) di mana segala sesuatu berasal, dan bumi belum berbentuk dan
kosong.
Ketika Bapa yang tidak mengerti sebelumnya melihat Edem yang masih perawan3, dia
menciptakan pembakaran untuknya, dan dia yaitu Bapa disebut sebagai Elohim4, dan
Edem turut terbakar untuk Elohim. Keinginan mereka menarik mereka kepada sebuah
ikatan cinta. Dari hubungan ini, Bapa melahirkan untuknya dua belas malaikat melalui
Edem. Malaikat-malaikat dari Bapa antara lain Michael, Amen, Baruch, Gabriel, Esaddaeus,
[...]5. (Dari hubungan itu pula, Edem melahirkan untuknya dua belas malaikat). Malaikatmalaikat dari Edem antara lain Babel, Achamoth, Naas, Bel, Belias, Satan, Sael, Adonaios,
Kauithan, Pharaoth, Karkamenos, dan Lathen. Dari kedua puluh empat malaikat itu,
keduabelas malaikat Bapa mengikuti seluruh perintah Bapanya. Sedangkan keduabelas
malaikat Edem mengikuti seluruh perintah Edem, ibu mereka. Mereka semua berada di
firdaus, seperti yang dikatakan oleh Musa: “Tuhan menciptakan firdaus di sebelah timur
Eden.”6 di sebelah wajah Edem. Oleh karena itu, dia senantiasa menatap ke firdaus,
melihat malaikat-malaikatnya.
Malaikat-malaikat yang tinggal di firdaus disebut pula sebagai pohon-pohon. Pohon
kehidupan adalah malaikat Bapa ketiga yang bernama Baruch, sedangkan pohon
pengetahuan yang baik dan yang jahat adalah malaikat Edem ketiga yang bernama Naas.
Musa merahasiakan hal ini, karena tidak semua orang mampu menggenggam kebenaran.
1
Bdk. Lukas 18 : 19.
Herodotos, 4.8-10. Inilah gagasan kuno tentang seorang perempuan yang terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian payudara perawan di atas pinggang dan bagian menyerupai hewan di bawahnya. Gambaran
tersebut termuat dalam mitos Siren, yang melambangkan penggodaan dan penghancuran dalam puisi
Yunani Odyssey karangan Homer.
3
Edem berarti bumi, sedangkan Eden berarti firdaus (taman Tuhan).
4
Elohim dalam bahasa Ibrani berarti “tuhan” yang jamak. Akan tetapi diterjemahkan sebagai “tuhan” yang
tunggal dalam kitab Kejadian.
5
Ketujuh malaikat dari pihak Bapa lainnya hilang.
6
Bdk. Kejadian 2 : 8 .
2
Penciptaan Adam dan Hawa
Setelah firdaus diciptakan oleh cinta Elohim dan Edem, para malaikat Elohim mengambil
sejumlah tanah terbaik di bumi (bukan yang berasal dari tanah yang kejam, yaitu bagian
telanjang Edem, melainkan bagian atasnya, yaitu daerah yang beradab) dan dari tanah itu
mereka menciptakan manusia1, tetapi dari tanah yang kejam itu terciptalah makhlukmakhluk dan hewan-hewan buas.
Mereka menciptakan manusia sebagai tanda persatuan dan cinta mereka, dan mereka
pun menaruh kekuatan mereka di dalam manusia itu. Edem memberi manusia itu jiwa,
sedangkan Elohim memberi manusia itu roh. Adam, sang manusia merupakan materai
dan kenangan cinta mereka, tanda persekutuan Edem dan Elohim untuk selama-lamanya.
Dan seperti yang dituliskan oleh Musa, Hawa adalah gambar dan tanda, dan materai
Edem untuk selama-lamanya. Edem memberi Hawa jiwa, sedangkan Elohim memberi
Hawa roh.
Kemudian mereka memerintahkan manusia: “Jadilah subur dan beranakcuculah dan
penuhilah bumi.”2 Edem menyerahkan seluruh kekuatannya kepada Elohim, seperti mas
kawin, dan hingga sekarang dilakukan seperti pernikahan (persekutuan) pertama. Seorang
wanita akan datang kepada suaminya dengan mas kawin, seperti hukum kudus yang
diwariskan secara turun-temurun yang dilakukan Edem kepada Elohim.3
1
Bdk. Kejadian 2 : 7
Bdk. Kejadian 1 : 28
3
Bdk. Kejadian 2 : 24
2
Para Malaikat Dipisahkan
Seperti yang dikatakan Musa, ketika segala sesuatu diciptakan termasuk langit dan bumi
dan segala isinya, keduabelas malaikat Edem terbagi menjadi empat penjuru. Setiap
penjuru disebut sebagai sungai: Pishon, Gihon, Tigris dan Euphrates. Dari keempat
penjuru ini, keduabelas malaikat mengelilingi dan mengatur alam semesta. Kekuasaan
mereka ini berasal dari Edem. Mereka tidak berdiam di tempat yang sama, akan tetapi
bergerak dari tempat satu ke tempat yang lain selama waktu tertentu sesuai dengan
tugasnya masing-masing.
Ketika malaikat dari sungai Pishon memegang kekuasaan atas wilayahnya, kelaparan,
kesusahan dan kesengsaraan melanda daerah itu. Hal ini terjadi karena ketamakan
mereka. Dan di seluruh wilayah selalu muncul waktu-waktu kesialan dan bencana menurut
kekuatan mereka masing-masing.
Sebuah mata air kejahatan muncul dan mengalir seperti sungai, terus menerus hingga
menyelimuti bumi. Kehendak Edem menguasai keempat penjuru bumi.
Kenaikan Elohim
Awal mula kejahatan adalah seperti ini: ketika Elohim dan Edem menciptakan alam
semesta dengan cinta mereka, Elohim memilih untuk naik ke langit tertinggi untuk melihat
bahwa ciptaan mereka tidak sempurna. Dia membawa serta malaikat-malaikatnya naik
bersamanya dan meninggalkan Edem di bawah, yang menjadi bumi dan menolak ikut
bersama suaminya ke atas. Ketika Elohim tiba di batas langit, dia melihat cahaya yang
lebih terang daripada matahari yang ia ciptakan, dan dia berkata: “Bukakan aku pintu
gerbang, sehingga aku masuk dan mengucap syukur kepada tuhan.1 Aku telah berpikir
bahwa akulah tuhan!2“
Tidak lama kemudian, terdengar suara keras yang muncul dari cahaya itu, berbunyi:
“Inilah pintu gerbang tuhan. Masuklah ke dalam melaluinya.3” Pintu gerbang itu pun
segera terbuka, dan Bapa, tanpa didampingi malaikat-malaikatnya, masuk menemui Yang
Baik dan melihat apa yang tidak pernah dilihat oleh mata serta apa yang tidak pernah
didengar oleh telinga serta apa yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia. Yang
Baik berkata kepadanya: “Duduklah di sebelah kananku.4” Kemudian Bapa berkata kepada
Yang Baik: “Akan kumusnahkan alam semesta yang kuciptakan. Rohku berada di dalam
orang-orang itu. Aku ingin mengambilnya kembali.5“
Kemudian Yang Baik berkata kepadanya: “Tidak ada yang keluar daripadaku akan
berubah menjadi jahat. Karena cintamu dan Edem, kalian menciptakan dunia. Biarkanlah
Edem menjaga ciptaan itu sesuai dengan keinginannya, tetapi kamu tetaplah di sini
bersamaku.”
1
Bdk. Mazmur 118 : 19.
Mungkin terjemahannya begini: “Bukakan aku pintu gerbang, sehingga aku masuk dan mengakui
kesalahanku kepada tuhan, sebab aku telah meninggikan diriku sebagai tuhan.”
3
Bdk. Mazmur 118 : 20.
4
Bdk. Mazmur 110 : 1.
5
Bdk. Kejadian 6 : 7.
2
Tanggapan Edem
Kemudian Edem mengetahui bahwa Elohim meninggalkannya. Dengan sedih hati, dia
mengumpulkan para malaikat di sekitarnya dan mendandani dirinya supaya Elohim
kembali kepadanya. Akan tetapi, oleh karena Elohim tinggal bersama Yang Baik, ia pun
tidak bisa turun kepada Edem. Kemudian Edem memerintahkan Babel, yang berarti dewi
Aphrodite, untuk menghasut dan memecah belah umat manusia. Seperti Edem yang
telah terpisah dari Elohim, maka roh Elohim yang ada di dalam diri manusia juga
mengalami penderitaan seperti yang dirasakan Edem, istri yang ditinggalkannya. Dan
Edem memberikan kuasa kepada Naas, malaikat ketiganya, untuk menyiksa roh Elohim
yang ada di dalam diri manusia, sehingga dengan ini roh Elohim juga tersiksa karenanya –
dia yang telah meninggalkan Edem dengan melanggar perjanjian mereka sendiri.
Elohim Mengutus Baruch
Ketika Bapa Elohim melihat hal ini, dia mengutus Baruch, malaikat ketiganya, untuk
menghibur roh yang hidup di dalam diri semua manusia. Ketika Baruch datang, dia berdiri
di antara malaikat-malaikat Edem, di tengah-tengah firdaus1. Malaikat-malaikat firdaus
mengelilingi dia yang berdiri di tengah-tengah mereka, dan dia memberi perintah kepada
manusia: “Semua pohon yang ada di firdaus boleh dimakan buahnya, kecuali pohon
pengetahuan yang baik dan yang jahat2.” Pohon itu adalah Naas3. Kesebelas malaikat
Edem pun mematuhi perintah itu, karena mereka juga memiliki keinginan untuk tidak
melanggar perintah itu. Akan tetapi Naas melanggarnya. Dia menemui Hawa dan
menggodanya serta melecehkan dia, hal ini merupakan dosa. Kemudian dia juga
menemui Adam dan bermain bersamanya sebagai laki-laki, yang juga merupakan dosa.
Dari sinilah muncul dosa perzinahan dan perjantanan. Sejak saat itu, kejahatan dan
kebaikan berkuasa atas manusia. Hal itu muncul dari satu sumber. Ketika bapa naik
kepada Yang Baik, dia menunjukkan jalan kepada siapapun yang ingin naik mengikutinya;
dan dengan meninggalkan Edem, dia menciptakan kejahatan untuk rohnya yang ada di
dalam diri manusia.
1
Bdk. Kejadian 2 : 9
Bdk. Kejadian 2 : 16, 17
3
Naas selain disebut sebagai pohon pengetahuan, juga merupakan ular berbisa (nahash dalam bahasa
Ibrani) yang menggoda manusia untuk memakan buah dari pohon itu.
2
Baruch Mencari Juruselamat
(Suatu ketika) Baruch pergi menemui Musa dan melaluinya berbicara kepada bangsa
Israel untuk kembali kepada Yang Baik, tetapi malaikat ketiga Edem, yaitu Naas
menghalanginya. Oleh karena jiwa Edem yang diberikan kepadanya, kepada Musa dan
semua manusia, Naas melenyapkan perintah Baruch. Akan tetapi, hanya perintah Naas
lah yang diperdengarkan, dan jiwa akan melawan roh begitu pula roh akan melawan jiwa.
Jiwa adalah Edem, begitu pula roh adalah Elohim, dan masing-masing merupakan lakilaki dan perempuan.
Kemudian Baruch pergi menemui nabi-nabi yang lain supaya roh kehidupan yang ada
dalam diri manusia mendengar dan meninggalkan Edem dan seluruh ciptaannya yang
tercela, sama seperti Elohim meninggalkannya. Akan tetapi Naas, dengan cara lamanya
menahan roh bapa sehingga roh itu dikalahkan oleh jiwa orang-orang yang sudah
digoda olehnya, dialah yang merendahkan perintah Elohim yang diucapkan oleh Baruch.
Kemudian Baruch memilih seorang nabi dari kaum orang-orang tak bersunat, Herakles,
dan mengutusnya untuk menaklukan keduabelas malaikat Edem1 dan membebaskan
(roh) bapa dari keduabelas malaikat jahat Edem2. Mereka adalah keduabelas pekerja yang
menurut Herakles merupakan singa (lion), ular naga (hydra), babi jantan (boar), dan lainlain. Nama-nama mereka adalah nama suku bangsa yang berasal dari kekuatan para
malaikat Edem. Ketika kemenangan sudah hampir dicapai, Omphale3, yang tidak lain
adalah Babel atau Aphrodite menyerang dan menggoda dia serta merampas
kekuatannya dan juga mengambil perintah Elohim yang dibawa oleh Baruch. Kemudian
Omphale menutupi Herakles dengan jubahnya, kekuatan Edem, kekuatan yang berasal
dari bawah. Semua usaha dan nubuat Herakles pun sia-sia.
1
Herakles (atau Hercules) melakukan keduabelas pekerjaan Oracle untuk mendapatkan keabadian.
Kedua belas malaikat jahat Edem, diterjemahkan oleh Robert Haardt dengan : “The twelve angels of the
Creation of Evil”.
3
Menurut mitologi Yunani, Omphale adalah ratu Lydia yang memperbudak Herakles selama waktu tertentu.
2
Baruch Menemui Yesus
Pada akhirnya, “Pada masa pemerintahan Herodes,1” Baruch diutus sekali lagi oleh
Elohim. Dia datang ke Nazareth dan menemukan Yesus, anak Yusuf dan Maria, sedang
menggembalakan domba-dombanya. Waktu itu Yesus berusia dua belas tahun2. Baruch
menceritakan kepada Yesus tentang segala sesuatu mulai dari permulaan, dari Edem dan
Elohim dan dari segala sesuatu diciptakan. Baruch berkata: “Semua nabi-nabi sebelum
engkau telah tergoda (dan gagal), tetapi Yesus, anak manusia, janganlah engkau tergoda.
Katakan kepada semua orang tentang Bapa dan Yang Baik, kemudian naiklah kepada
Yang Baik dan duduklah bersama dengan Elohim, Bapa kita semua.”
1
2
Bdk. Lukas 1 : 5
Bdk. Lukas 2 : 42
Penyaliban Yesus dan Kebangkitannya
Kemudian Yesus pun mematuhi apa yang diperintahkan oleh malaikat itu. Dia berkata:
“Wahai malaikat, aku akan melakukan semua yang engkau perintahkan.” Dengan ini,
Yesus meneguhkan diri. Naas juga ingin menggodanya, namun dia tidak sanggup. Yesus
tetap percaya kepada Baruch. Kemudian amarah Naas pun bangkit oleh sebab ia tidak
mampu menggoda Yesus. Naas membuat Yesus disalibkan. Yesus meninggalkan
tubuhnya kepada Edem dan naik ke tempat Yang Baik. Dia berkata kepadanya (Edem):
“Wahai perempuan, inilah anakmu.1” Dia meninggalkan jiwa dan tubuh duniawinya, tetapi
rohnya ia serahkan di tangan bapa2. Kemudian ia naik menuju ke tempat Yang Baik.
1
2
Bdk. Yohanes 19 : 26.
Bdk. Lukas 23 : 46.
Interpretasi
Yang Baik adalah Priapos, yang ada sebelum yang lain ada1. Dia disebut Priapos karena
dia menciptakan segala sesuatu. Di kuil-kuil, dia dipuja oleh semua ciptaan. Di jalan-jalan,
dia berjalan dengan membawa buah, buah-buah ciptaannya, yang dia ciptakan, oleh
karena dia ada sebelum yang lain ada.
Sekarang, ketika kalian mendengar bahwa seekor angsa mengawini Leda dan melahirkan
anak baginya, angsa itu adalah Elohim dan Leda adalah Edem2.
Ketika mereka berkata ada seekor elang datang kepada Ganymede, elang itu adalah Naas
dan Ganymede adalah Adam3.
Ketika kalian mendengar salah seorang berkata bahwa emas datang kepada Danae dan
melahirkan anak baginya, emas itu adalah Elohim dan Danae adalah Edem4.
Ketika para nabi berkata: “Dengarlah, langit, dan perhatikanlah, bumi, tuan bersabda5,”
roh Elohim yang ada dalam diri manusia adalah langit, sedangkan jiwa yang tinggal di
antara roh adalah bumi. Tuan itu adalah Baruch, dan Israel Edem, dan istri Elohim disebut
Edem dan Israel. “Israel tidak mengenaliku.6” Dan jika dia (Edem) mendapati aku (Elohim)
bersama dengan Yang Baik, dia tidak akan membinasakan roh-roh yang hidup di dalam
manusia karena kelalaian bapa. Ketika seorang nabi dikatakan telah mengambil seorang
wanita untuknya dan berzina dengan wanita itu, hal ini berarti: “bumi telah berzina di
belakang tuannya.7” seperti Edem membelakangi Elohim, melalui perkataan inilah seorang
nabi menyingkapkan seluruh misteri, namun oleh karena kejahatan Naas, nabi itu tidak
didengar.
1
Dalam mitologi Yunani, Priapos adalah dewa kesuburan (dengan penis berukuran besar) senantiasa dikaitkaitkan dengan segala macam jenis kesuburan.
2
Dalam mitologi Yunani, Leda adalah seorang wanita yang dikawini (dicabuli?) oleh Zeus, yang berwujud
seekor angsa.
3
Dalam mitologi Yunani, Ganymede adalah pemuda yang elok, yang diculik oleh elang dan menjadi juru
minum Zeus.
4
Dalam mitologi Yunani, Zeus berniat mengawini Danae dengan mengambil wujud hujan emas yang
menghujani penjara menara tempat dia disekap. Danae dan anaknya Perseus mampu keluar dari tempat itu
dengan mengendarai sebuah sampan menuju ke Seriphos. Di sini, Elohim disamakan dengan Zeus yang
berwujud hujan emas.
5
Bdk. Yesaya 1 : 2.
6
7
Bdk. Yesaya 1 : 3.
Bdk. Hosea 1 : 2.
Download