“Dukungan Kebijakan untuk Terciptanya Keunggulan Iptek Sel

advertisement
“Dukungan Kebijakan untuk Terciptanya
Keunggulan Iptek Sel Punca Indonesia”
ISMAIL H Dilogo
Kepala UPT Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM-FKUI
Ketua Stem Cells dan Tissue Engineering Research Center IMERI -UI
Ketua Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI)
Ketua Komite Pengembangan Sel Punca dan Rekayasa Jaringan KEMKES
SEMINAR NASIONAL ’Mencari Terobosan untk Peningkatan Kemandirian dan Daya Saing Industri Nasional’ Sidang Paripurna II DRN, 14 Nopember 2016
Stem Cells in The World
Clinical phases of mesenchymal stem cells-based therapy in the world (2013)
Stem Cells in The World
Percentage of The Common Diseases Now Treated with Mesenchymal Stem Cells (2013)
FDA APPROVAL
FDA has not approved any stem cell based
products for use, other than cord blood derived
hematopoietic progenitor cells (blood forming
stem cells) for certain indications (patients with
disorders affecting the body’s blood forming system)
 Hemacord®, product manufactured by the New
York Blood Center)
Health Technology Assesment Reports
(Malaysia, Australia, New Zealand)
Primary Goal of Stem Cell Research
• Advance scientific understanding
• Generate evidence for addressing unmet medical and public health
needs
Key Points
• Integrity of the research enterprise
• Primacy of patient welfare
• Respect for research subjects (valid informed consent)
• Transparency
• Social justice (addressing unmet medical and public health needs)
5 Principles of ISSCR guidelines
and examples of their
application
Kimmelman J. et al. New ISSCR guidelines: clinical translation of stem cell research. The Lancet vol 387, No. 10032;
p1979-1981, 14 May 2016
Integrity of the research enterprise
• Studies designed to inform trial initiation should be replicated
• Launch of trials should be supported by a systemic appraisal of
evidence
Primacy of patient welfare
• Trials must be prospectively vetted by independent experts in
preclinical research and trial design
• Stem-cell based interventions should not be marketed to large patient
populations before independent review of safety and efficacy
Respect for research participants
• Consent procedures should dispel potential research participants’
overestimation of benefit and therapeutic misconception
• When research participants lack capacity, risks from non-therapeutic
study procedures should be limited to minor increase over minimum
risk
Transparency
• Researchers should promptly publish results of trials and preclinical
research, irrespective of whether they are positive, negative or
inconclusive
• Researchers should communicate their findings to the public and
other scientists in a balanced way
Social justice
• Trials should strive to include women as well as men, and members of
racial and ethic minorities
• New products should not be approved for routine clinical use unless a
favourable balance of risk and clinical benefit has been shown
©2015 ISSCR
Nine Things To Know About Stem Cell Treatments
Many clinics offering stem cell treatments make claims that are not
supported by a current understanding of science.
1.
Currently, very few stem cell treatments have been proven safe and
effective.
2.
There is something to lose when you try an unproven treatment.
3.
Different types of stem cells serve different purposes in the body.
4.
The same stem cell treatment is unlikely to work for different diseases
or conditions.
5.
The science behind a disease should match the science behind the
treatment.
6.
Cells from your own body are not automatically safe when used in
treatments.
7.
Patient testimonials and other marketing provided by clinics may be
misleading.
8.
An experimental treatment offered for sale is not the same as a
clinical trial.
9.
The process by which science becomes medicine is designed to
minimize harm and maximize effectiveness
23
Organisasi Sel Punca di Indonesia
Asosiasi Sel Punca
Indonesia
Komite Nasional
Pengembangan
Sel Punca dan
Rekayasa Jaringan
Konsorsium Sel
Punca Indonesia
Rejaselindo
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pengembangan
Sel Punca dan Jaringan, Jakarta 13 Oktober 2014
1. Menteri
Kesehatan,
2. Menteri Riset
dan Teknologi,
3. Menteri Badan
Usaha Milik
Negara
4. Kepala Badan
Pengawas Obat
dan Makanan.
Susunan Anggota Konsorsium Pengembangan
Sel Punca dan Jaringan
Terdiri dari unsur:
• Pemerintah
• Akademisi,
• Bisnis (Dunia Usaha)
• Klinisi (Organisasi Profesi)
29
30
31
32
Tugas Konsorsium Pengembangan Sel Punca dan Jaringan
1. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Menteri Kesehatan, Menteri
Riset dan Teknologi, Menteri Badan Usaha Milik Negara, dan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan dalam pengambilan kebijakan pengembangan
sel punca dan jaringan, termasuk dalam hal penelitian, pengembangan,
penerapan, pemanfaatan, pelayanan dan pengawasan di bidang sel punca dan
jaringan;
2. Menyusun
program
terkait
penelitian,
pengembangan,
penerapan,
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pelayanan dan
pengawasan sel punca dan jaringan.
3. Menyusun Panduan Terapi Sel Punca dan Jaringan sesuai standar profesi
terkait penyakit :
•
•
•
•
•
•
Diabetes melitus,
Osteoarthritis/anti aging (penyakit degeneratif),
Penyakit jantung (infark myocard dan cardiomyopati),
Penyakit syaraf pusat dan syaraf tepi,
Trauma musculoskeletal
Penyakit-penyakit lain yang memerlukan terapi sel punca dan rekayasa jaringan
Tugas Konsorsium Pengembangan Sel Punca dan Jaringan
4. Memberikan masukan dalam hal menghasilkan produk mandiri
(Autologus dan Allogenic) yang telah terstandarisasi, antara lain :
produk sel punca, produk hasil metabolik sel punca dan produk bio
material; dan
5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan kepada Menteri Kesehatan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan ditembuskan
kepada Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Badan Usaha Milik
Negara, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Road Map Konsorsium Pengembangan Sel Punca & Jaringan
Permenkes Sel Punca (SP) & Bank Jaringan sudah selesai
Standar profesi
2014 - 2015
Terbentuk Konsorsium Pengembangan SP & Jaringan (ABCG)
Sosialisasi Prog
Konsorsium
Terapi SP
Terapi SP
autologous
Dalam Negeri
Produk SP
allogeneic Dalam
Negeri
2016
Standarisasi Operasional & SDM, Pelayanan terapi SP
autologus, Penerapan di 11 RS Pendidikan
2017-2019
Penerapan terapi SP autologus di 11 RS Pendidikan & Swasta,
Hasil preclinical trial produk SP allogenik
2019
Uji Klinik produk SP allogenik
Pelayanan terapi SP Autologus
2023
Izin Edar Nasional (tidak perlu untuk SP autologus)
“TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI”
Stem Cells di RSCM-FKUI?
RSCM
FKUI
STEM CELLS FKUI-RSCM
UPT TEKNOLOGI
KEDOKTERAN SEL
PUNCA
STEM CELLS & TISSUE
ENGINEERING
RESEARCH CENTER
MERC
ROAD MAP SEL PUNCA RSCM-FKUI
Sebelum 2013
SOTK UPT TKSP
RSCM & SCTE FKUI
In Vitro & In Vivo
Study
Eksplorasi,
karakterisasi,
diferensiasi,
fenotyping &
genotyping sel punca
dari berbagai sumber
2015
Optimasi produksi sel
punca otogenik &
alogenik (Tali Pusat,
Adiposa, BM)
In
Translasional Study,
Pre-Clinical Trial
Penyusunan SPO &
Clinical Pathway
Publikasi Nasional &
Internasional
SCTE FKUI-UPT TKSP RSCM, DRPM UI, RISTEK DIKTI, BISNIS
2016
Sertifikasi ISO
9001:2008
Sertifikasi cGMP untuk
laboratorium Produksi
Produk Sel Punca
otogenik & alogenik
Validasi Proses Produksi
sel punca otogenik
Translational & Clinical
Trial Fase I, II
Clinical Pathway,
Panduan Praktek Klinis
Publikasi Nasional &
Internasional
2017
Translasional, Clinical
Trial Fase I, II, III
Validasi Proses
Produksi sel punca
alogenik
Pilot SCALE UP
Panduan Praktek
Klinis, Pelayanan
Terstandar
Publikasi Nasional &
Internasional
Operasional
laboratorium GLP
Klaster SCTE MERC
Pengembangan bidang
Tissue Engineering
SCTE FKUI-UPT TKSP RSCM, KOMITE ETIK, KEMKES, BPOM, INDUSTRI
2018-2020
Translasional & Clinical
Trial Fase I, II, III
Validasi Proses
Produksi sel punca
otogenik & alogenik
SCALE UP & Produksi
massal
Panduan Praktek
Klinis, Pelayanan
Terstandar Nasional
Publikasi Nasional &
Internasional
UPT TKSP RSCM, Kimia Farma,
PROSTEM, REGENIC
Best Clinical Practice for Stem Cells Aplication di RSCM-FKUI
Stem Cell & Tissue Engineering Research Center FKUI-RSCM
Stem Cell & Tissue Engineering Cluster MERC FKUI
Literature
Review
In vitro study
Animal study
Translational
study
Clinical trial
UPTTK SEL PUNCA RSCM
Routine
clinical
application
Pelayanan Sel Punca Berbasis Penelitian di RSCM-FKUI
‘From bedside to bench to bedside’
Academic Health Sytem (AHS)
JCI Acreditation
KARS
Bedside Klinik
Bench
•
•
•
•
Optimasi kultur
Optimasi isolasi
Regimen
Kombinasi
tissue
engineering
Laboratorium Kultur & Analisis UPTTK
Sel Punca RSCM-FKUI dan Klaster Stem
Cell & Tissue Engineering MERC FKUI
Bedside
Laboratorum cGMP
UPTTK Sel Punca
RSCM-FKUI
Translasional
& Aplikasi
klinik
Unit Pelayanan Fungsional multi disiplin di lingkungan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Direktur Medik dan Keperawatan.
(Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo No. 17807/TU.K/34/XI/2012)
Bertugas....
1. Menyediakan dan menyelenggarakan kegiatan PELAYANAN, PENGOLAHAN, PENDIDIKAN,
PENGEMBANGAN dan PENELITIAN sel punca di Rumah Sakit.
2. Sebagai unit penunjang untuk pelayanan aplikasi klinis dan penelitian dasar.
VISI
Excellence
To be the Mecca of adult stem cell and tissue banking research and
service that creates infinite experience for all
Humanism
MISI
• Menjadi pusat pelayanan teknologi sel punca dan bank sel punca/jaringan
yang terakreditasi internasional
• Menyelenggarakan penelitian dan pendidikan dalam bidang sel punca
melalui manajemen yang dinamis dan akuntabel
• Membina jaringan kemitraan dengan pusat sel punca dan bank sel
punca/jaringan baik di dalam maupun luar negeri dalam upaya
meningkatkan kemampuan ilmiah, teknologi, ketrampilan, dan pelayanan
teknologi sel punca.
• Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan
berkesinambungan
TATA NILAI
Integrity
Professionalism
Leadership
Struktur Organisasi
UPT TEKNOLOGI KEDOKTERAN SEL PUNCA
Laboratorium GLP
Laboratorium GMP
Kultur, ekspansi,
diferensiasi
Laboratorium
Analisis
Non kultur
Laboratorium
Riset
Bank Darah Tali Pusat
Penyimpanan jangka
panjang
Pelayanan Private
Clean Room
CMU2 Lt 5
Endokrin
Metabolik
Kardiovaskular
Apheresis
Apheresis
Gedung A Lt 8
Gedung A Lt 8
PT Kimia Farma, Tbk
Bank
Jaringan
• Luas lantai 550 m2 Terbagi menjadi :
•
•
•
•
Ruang Non Laboratorium
Ruang Laboratorium cGMP
Ruang Laboratorium GLP
Banking (processing & storage)
• Luas lantai non Laboratorium :
222 m2
• Luas Laboratorium 27x14 m2 =
378 m2
Black Area to Zona D
Zona D to Zona C
Zona C to Zona B
Sumber Daya Manusia (SDM)
RSCM:
8 orang
1818 ORANG:
orang
FKUI:
KF:
5 orang
5 orang
Praktisi Medis
7 orang
Praktisi Non Medis
11 orang
Praktisi Klinis
5 orang
Praktisi Medis (Klaster) :
29 orang
• Neuromuskuloskeletal :
Praktisi Non Klinis
9 orang
2 orang
• Kardiovaskular & Div
Penyelia Mutu &
Hematologi & Onkologi
Administrasi
Medik: 10 orang
4 orang
• Integumen: 2 orang
Laboratory Officer
• Endokrin Metabolik: 5
7 orang
orang
• Visual & Balance: 3 orang
Pelayanan Yang Dapat Dilakukan
Laboratorium Kultur & Analisis
Tali Pusat
Sumsum
Tulang
Sel
Mono
Nuklir
Darah
Perifer
Jaringan
Lemak
Sel Punca
Mesenkimal
Laboratorium cGMP
• Produksi sel untuk penelitian in vitro
& in vivo
• Karakterisasi & diferensiasi sel
• Uji sterilitas spesimen, uji toksisitas
skaffold terhadap sel dsbnya
Laboratorium Penyimpanan/
Banking
•
•
•
Sel punca, sel mononuclear
Darah tali pusat
Jaringan non patologis
Kasus-Kasus yang Telah
Ditangani
Case 2. 8 yo male, osteofibrous dysplasia with 8 cm bone defect post resection
Tumor resection with Reconstruction using
Joko-Sarov frame with MSCS + BMP-2 + HA
VAS: 1
LEFS:17.5%
LLD 5 cm
VAS: 1
LEFS:32.5%
LLD 0 cm
VAS: 1
LEFS:42.5%
LLD 0 cm
VAS: 1
LEFS:66.25%
VAS: 1
LEFS: 66.25%
LLD: 5 cm
VAS: 1
LEFS:66.25%
LLD 0 cm
Pre Op
Post Op
4 weeks
8 weeks
12 weeks
16 weeks
VAS: 1
LEFS: 66.25%
LLD 5 cm
VAS: 1
LEFS:66.25%
LLD 0 cm
VAS: 0
LEFS: 41.25%
LLD 0 cm
12 weeks
16 weeks
36 weeks
VAS: 0
LEFS: 41.25%
LLD 0 cm
41 weeks
VAS: 1
LEFS: 42.5%
LLD 0 cm
Ex-Fix Extracted
42 weeks
1 year and 9 months follow up
1 year & 9 months follow up…..
1 year & 9 months follow up…..
1 year & 9 months follow up…..
Bone Defect After Osteofibrosis Dysplasia Resection
To our knowledge, this is the first report for combined therapy of BM-MSCs,
HA, and BMP-2 for treating bone defect in human.
Bone Reconstruction for Neglected Difficult Fractures of the Atrophic
Nonunion of the Long Bones and Critical-Sized Bone Defect using
Mesenchymal Stem Cell Implantation, Hydroxyapatite, BMP-2 and
Mechanical stabilization
Ismail Hadisoebroto Dilogo
Stem Cell Integrated Medical Service Unit Ciptomangunkusumo Hospital
- Faculty of Medicine Universitas Indonesia
Department of Orthopaedic and Traumatology, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-
1
BEST RESEARCH - RISTEK DIKTI-KALBE SCIENCE AWARD 2016
Autologous Bone Marrow
Mesenchymal Stem Cell Therapy
for Cartilage Defect
Andri M.T. Lubis1*, Lakshmi Sandhow2,3, Vita K. Lubis4, Charles Hoo1, Troydimas
Panjaitan1, Maurin Merlina2,3, Yuyus Kusnadi
1Department
2Stem
of Orthopaedic Surgery, Faculty of Medicine, University of Indonesia - Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia.
Cell & Cancer Institute, Jakarta, Indonesia.
3Laboratory
4Innogene
of Regenerative and Cellular Therapy, PT. Bifarma Adiluhung, Jakarta, Indonesia.
Kalbiotech, Pte. Ltd., Jakarta, Indonesia
Osteokondral Lesi
Grade III ICRS cartilage lesions on left lateral
femoral condyle  5 cm
Grade III ICRS cartilage lesions on left lateral
patella  3 cm
1st patient : A 26 years old male (AP)
Cartilage Reconstruction Procedure (AP & NF)
Both negative for HIV, HbsAg, and HCV tests
Cartilage Reconstruction Procedure (AP & NF)
After 3 to 4 weeks culture : 10.000.000 stem cell / m3 (bacteria / fungi -)
Intra-articular injection
Two ml Hialuronic acid injection / week  3 weeks
Follow Up (6 Months After Stem Cells Application)
1st Patient (AP)
Before operation
6 months after stem cells
IKDC 40.2
IKDC 90.8
VAS 7
VAS 0
(0-10)
Follow Up (6 Months After Stem Cells Application)
Allogeneic MSCs for Osteoarthritis
Dr. dr. Ismail HD, SpOT(K)
Dr. dr. Andri Maruli Tua Lubis, SpOT(K)
Dr. dr, Jacub Pandelaki, SpRad
dr. Isabella Kurnia Liem, M.Biomed, PhD
dr. Tommy Supit
Tri Kurniawati, SSi
Tera Kispa, SSi
Fajar Mujadid, MSi
Novialdi, SSi, Apt
Muthia Rizkita, SSi
PATIENT JE
OSTEOARTHRITIS LUTUT
62 yo male, OA Genu Dextra K-L Stg III-IV, Sinistra K-L Stg II
Pre
Injection
Dx
VAS : 3
IKDC : 42.5 %
WOMAC : 43.75 %
1 Month
Sin
VAS : 3
IKDC : 45.97 %
WOMAC : 35.42 %
T2 Femur (M/L) : 823/72
T2 Tibia (M/L) : 940/52
T2 Femur (M/L) : 56/75
T2 Tibia (M/L) : 93/69
Dx
VAS : 5
IKDC : 51.72 %
WOMAC : 44.79 %
Sin
VAS : 3
IKDC : 45.98 %
WOMAC : 35.42 %
PATIENT JE
62 yo male, OA Genu Dextra K-L Stg III-IV, Sinistra K-L Stg II
3 Month
Dx
VAS : 5
IKDC : 52.87 %
WOMAC : 44.79 %
6 Month
Sin
VAS : 0
IKDC : 66.67 %
WOMAC : 15.63 %
Dx
VAS : 6
IKDC : 50.57 %
WOMAC : 30.21 %
Sin
VAS : 0
IKDC : 87.36 %
WOMAC : 5.21 %
Spinal Cord Injury Project
Kelumpuhan Akibat Cedera Saraf Tulang Belakang
•
•
•
•
Terapi Lembaran Sel Punca untuk Luka Bakar
Sebelum pemberian Sel Punca mesenkimal
Sesudah pemberian Sel Punca Mesenkimal Alogenik
Raw surface with exudate ++, granulation 1-2 mm
After MSCs application Day-26
local status: completed epitelization, tissue of epitelization
is soft
Terapi Bone Marrow Mononuclear Cells Otogenik pada Kasus Infark Miokard
End Stage Cardiac Disease
Primary & Secondary Endpoints
Primary & Secondary Endpoints
Pre Stem Cell
Post Stem Cell
Terapi Sel Mononuclear dan Sel Punca Hematopoitik CD34 pada Kasus
Peripheral Arterial Disease Kaki Diabetik
• Perbaikan klinis
• Pemeriksaan
Evaluasi &
Follow Up
angiografi
menunjukkan hasil
yang signifikan dengan
adanya pembentukan
beberapa pembuluh
darah kolateral baru.
Terapi Sel Mononuklear Sumsum Tulang pada
Diabetes Melittus Type 2
Rapat tim Endokrin Matabolik & Kardiovaskular
Terapi Sel Punca Mesenkimal pada Penurunan Visus Akibat Glaukoma
Stadium Lanjut
• Penderita glaukoma stadium
lanjut
• Anatomi sel ganglion dan
RNFL menurun ( secara OCT
cirrus HD 5000)
• - Fungsi penglihatan
menurun ( secara perimetri
Humphrey: makula dan
pattern ERG)
• Perubahan ketebalan RNFL
dan GCIPL : OCT cirrus
HD5000
• Peningkatan sensitif makula
retina dan luas pandang
• Perubahan pattern ERG
• Status refraksi meningkat
Pelayanan Sel Punca Unggulan OSS RSCM-FKUI
1. Terapi sel punca untuk patah tulang yang gagal
sambung (fraktur non union) dan
fraktur
tulang panjang dengan defek tulang kritis
(defek tulang lebih dari 5 cm)
2. Terapi sel punca untuk defek tulang rawan
(defek kartilago)
3. Terapi sel punca untuk Cedera Saraf Pusat
(Spinal Cord Injury)
4. Terapi sel punca untuk infark miokard dan
endstage cardiac disease
5. Terapi sel punca untuk penyakit pembuluh
darah perifer (Peripheral Arterial Disease)
pada penyandang diabetes dan Diabetes Melitus
Type 2
6. Terapi lembaran sel punca untuk luka bakar
dalam dan luas
7. Terapi sel punca untuk penyakit Cedera Saraf
Perifer (Stroke)
8. Terapi sel punca pada penurunan visus hingga
kebutaan pada penderita glaukoma akut
Stem Cells Tissue Engineering
Research Center IMERI
Kencana Stem Cells Clinic :
One Stop
Service for Stem Cells Therapy
5 SOP for Stem Cells Therapy Guidelined
Non Union fracture
Bone Defect
Osteochondral lesion
Osteoarthritis
Spinal cord injury
Pengajuan
PPK
DUKUNGAN KEBIJAKAN UNTUK TERCIPTANYA
KEUNGGULAN IPTEK BIDANG KESEHATAN
KASUS STEM CELL
2 Kebijakan
7 Action
Percepatan
Pelayanan Sel Punca
berbasis Penelitian
di Indonesia
• Pendanaan Riset Translasional & Klinis
• Tersusun & diterbitkannya PPK hingga PNPK
• Standarisasi Produk Sel Punca Otogenik &
Alogenik
• Sosialisasi, Edukasi & Diseminasi Sel Punca di
Masyarakat
Pembentukan Pusat
Sel Punca Indonesia
(Indonesian Stem
Cell Center)
• Pembangunan Indonesia Stem Cells Institute (Ristek
Dikti)
• Pembangunan National Stem Cells Hospital
(Kemenkes)
• Tersusunnya Registry Riset Sel Punca Indonesia ~
Clinicaltrial.gov
Action 1. Pendanaan Riset Translasional & Klinis
Skema:
• Hibah Non Kompetitif (Blok Grant)
• Dana Pengembangan dari Institusi
• CSR/Filantrophy
•
•
•
•
Birokrasi
Durasi waktu
Luaran
Pembiayaan prosesing sel
Memperbanyak kasus & jumlah pasien  memperkuat evidence based
Pembangunan fasilitas & maintenance peralatan
Peningkatan kompetensi SDM
Action 2. Tersusun & Diterbitkannya Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran (PNPK) serta Panduan Praktek Klinis (PPK)
Pedoman Nasional
Pelayanan
Kedokteran (PNPK)
Health Technology
Assesment (HTA)
• Efikasi
• Efektivitas
• Efisiensi
Panduan Praktek
Klinis (PPK)
Clinical Pathway
A
U
D
I
T
• Penegakan diagnosis
• Pemberian
pengobatan
• Pemberian penjelasan
kepada pasien tentang
kemungkinan hasil
pengobatan
K
L
I
N
I
S
Protokol/Prosedur
Algoritma
Action 3. Standarisasi Produk Sel Punca Otogenik & Alogenik
HLA
typing
Alogenik
Otogenik
Mesenchymal
Alogenik
Otogenik
Hematopoietik
Karak
terisasi
Diferen
siasi
Action 4. Sosialisasi, Edukasi & Diseminasi Riset & Pelayanan Sel
Punca di Masyarakat
Seminar
• Seminar
Ilmiah
• Seminar
Awam
Pendidikan
• Akademik
• Fellowship
Penyebaran
informasi
• Penerbitan
Buku
Populer
• Buletin
• Majalah
• Brosur,
leaflet dll
Kolaborasi
• Akademisi
• Government
• Business
Skema
Pembiayaan
• BPJS
• Asuransi
swasta
Action 5.
Pembangunan
Indonesia Stem Cells
Institute (Ristek Dikti)
a
One Stop
Service
E
d
b
Action 6.
Pembangunan
Nasional Stem Cells
Hospital (Kemenkes)
Action 7. Tersusunnya Registry Riset Sel Punca Indonesia
(~ Clinicaltrial.gov)
Download