hormon plasenta - FK UWKS 2012 C

advertisement
dr. Tony Ertiatno, Sp.OG(K)
HORMON PLASENTA
 Plasenta adalah organ endokrin yang unik dan
terbesar yang menghasilkan hormon steroid,
peptida, faktor – faktor pertumbuhan dan sitokin.
 Plasenta merupakan kelanjutan proses fertilisasi dan
implantasi/ nidasi.
 Plasenta terdiri dari 2 sel, yaitu :
1. sitotrofoblas , peran : sekresi faktor – faktor
pertumbuhan
2. sinsisiotrofoblas, peran : pembentukan hormon
steroid, neuropeptida, sitokin, faktor
pertumbuhan, pituitary- like hormon.
Hormon yang dihasilkan plasenta
 Sintesis hormon polipeptida
1. Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
2. Human Placental Lactogen
 Hormon – hormon protein
1. Chorionic Adrenocorticotropin ( CACTH)
2. Chorionic Thyrotropin (CT)
3. Relaksin
4. Parathyroid Hormone Related Protein (PTHrP)
5. Growth Hormone Variant (hGH-V)
 Hormon Peptide
1. Neuropeptida –Y (NPY)
2. inhibin
3. aktivin
 Hormon Steroid
1. estrogen
2. Progesteron
 Hypothalamus- like Releasing hormone
1. Gonadotropin releasing hormone (GnRH)
2. Corticotropin realising hormon (CRH)
3. Thyrotropin Realising Hormone (TRH)
4. Growth Hormone Realising Hormone (GHRH)
human Chorionic Gonadotropin (hCG)
 Plasenta tempat utama sintesa dan sekresi hCG.
 Berat molekul 39.000 dalton
 Terdiri dari alpha dan beta yang masing-masing
tidak memiliki aktivitas biologik kecuali
dikombinasikan.
 hCG alpha mirip LH-alpha dan FSH alpha, hCG beta
mirip dengan LH-beta.
 Regulasi produksi hCG plasenta melibatkan interksi
antara sistem autokrin dan parakrin.
Sinsisiotrofoblas diumpamakan sebagai hipofise
yang mensekresi hCG, hPL, dan ACTH.
Sitotrofoblas sebagai hipotalamus yang mensekresi
GnRH dan CRH.
 Pelepasan hCG dipacu oleh :
GnRH, estradiol, growth factor, seperti : FGF
(fibroblas growth factor), EGF (epidermal growth
factor), IGF-1 (insulin-like growth factor-1), IGF-2,
dan interleukin-1.
 Pelepasan hCG dihambat oleh :
GnRH antagonis, progesteron dan opioid.
 hCG mulai dapat dideteksi 1 hari setelah implantasi.
 Fungsi hCG :
- memperpanjang hidup corpus luteum
- menstimulsi produksi progesteron
- merangsang proses diferensiasi sitotrofoblas
- stimulasi produksi testosteron testis janin.
 Pengukuran hCG digunakan untuk menunjang
diagnosa kehamilan, evaluasi setelah terapi
penyakit trofoblas, dan evaluasi abnormalitas
kehamilan (misal: kehamilan ektopik)
 Kadar hCG yang lebih tinggi pada trimester kedua
dihubungkan dengan trisomi 21, trisomi 13, trisomi
20, sindroma turner dan klinefelter. Kadar hCG yang
lebih rendah ditemukan pada janin dengan trisomi
18.
Human Plasental Lactogen
 Merupakan polipeptida rantai tunggal, dengan
berat molekul 22.300 dalton.
 hPL disintesa di sinsitiotrofoblas dan dapat
dideteksi mulai hari ke-12 setelah fertilisasi atau
segera setelah implantasi. hPL juga dapat dideteksi
dalam sirkulasi janin (kadar rendah) dan cairan
amnion pada kehamilan aterm.
 Kadar hPL plasma maternal akan meningkat seiring
dengan peningkatan berat plasena dan berat badan
janin.
 Efek hPL : - terhadap insulin dan metabolisme
glukosa
- proteksi janin
 Keadaan puasa akan merangsang sekresi hPL
sehingga penggunaan glukosa oleh ibu akan
menurun dan akan menjamin suplay sumber energi
janin.
 Kadar hPL tinggi ditemukan pada plasenta besar,
seperti pada kehamilan ganda dan kehamilan
dengan DM. kadar hPL rendah pada pertumnuhan
janin terhambat, preeklamsi, dan neoplasma
trofoblas.
Adrenokortikotropin korionik
 Merupakan protein plasenta yang mirip dengan
ACTH.
 Plasenta menghasilkan ACTH yang diekskresikan ke
dalam sirkulasi maternal dan janin tetapi ACTH
maternal tidak masuk ke dalam sirkulasi janin.
Tirotropin Korionik
 Merupakan hormon yang dihasilkan oleh plaasenta
yang belum diketahui fungsinya m dengan jelas.
Relaksin
 Struktur kimia mirip denga insulin dan nerve
growth factor.
 Bekerja pada miometrium untuk merangsang
adenyl cyclase dan menyebabkan relaksai uterus.
Parathyroid Hormone Related Protein
 Organ janin yang menghasilkan PTHrP :
- kelenjar parathyroid
- ginjal
- plasenta
 Sekresi hormon parathyroid dipengaruhi oleh :
kadar kalsium kecuali pada plasenta.
Growth Hormone Variant
 Diukur kadarnya dalam sirkulasi maternal mulai usia
kehamilan 21-26 minggu. Kadar meningkat sampai
usia 36 minggu.
 Aktivitas biologisnya sama dengan hPL.
Neuropeptida-Y
 Mengandung 36 asam amino yang berdistribusi ke
otak.
 Ditemukan di neuron- neuron simpatik yang
meninervasi sistem kardiovaskuler, respirasi,
gastrointestinal, genitourinari.
Inhibin dan Aktivin
 Diproduksi oleh testis dan sel-sel granulosa
ovarium, termasuk corpus luteum.
 Produksi inhibin plasenta selama kehamilan untuk
menghambat sekresi FSH karena itu
menghilangkan ovulasi selama kehamilan.
 Aktivin tidak terdeteksi dalam darah tali pusat
setelah persalinan dimulai.
Gonadotropin Releasing Hormone
 Imunoreaktivitas terhadap GNrH ditemukan pada
sitotrofoblas.
 GNrH berperan sebaai hCG-Realising Hormone
Corticotropin Realising Hormone
 CRH ditemukan pada :
hipotalamus, trofoblas, amnion, korion, desidua.
 Peran CRH plasental berhubungan dengan relaksasi
otot polos (miometrium atau pembuluh darah),
immunosupresi dan merangsang pembentukan
prostaglandin plasenta.
 Pada hipotalamus glikokortikoid menghambat
sekresi CRH, dan pada plasenta glukokortikoid
merangsang sekresi CRH.
Thyrotropin Realising Hormone dan GRowt
 Keduanya disebut somatokrinin.
Sintesis Hormon Steroid
 Terdiri dari : progesteron dan estrogen.
 Fungsi : progesteron : mempertahankan kehamilan
estrogen : pertumbuhan organ-organ
reproduksi.
 Keduanya diperlukan untuk perubahan metabolik
yang terjadi selama kehamilan.
Progesteron
 Saat tidak terjadi konsepsi, corpus luteum
menghasilkan progesterondalam waktu kurang dari
14 hari sebelum akhirnya mengalami regresi.
 Jika terjadi konsepsi umur corpus luteum
diperpanjang akibat pengaruh hormon hCG,
sehingga tetap mampu menghasilkan progesteron
sampai usia 10 minggu.
 Setelah masa transisi ( antara minggu ke-7 dan ke11), plasenta mengambil alih peran corpus luteum .
 Sumber utama sintesis progesteron adalah
kolesterol LDL.
 Mekanisme kerja progesteron :
berikatan dengan reseptor spesifik → berinteraksi
dengan DNA genom . Reseptor-reseptor ini telah
ditemukan pada inti dan sitoplasma sel
sinsititrofoblas dan sitotrofoblas serta sel endotel
desidua pada awal kehamilan.
 Fungsi progesteron selama kehamilan :
1. mempersiapkan endometrium untuk implantasi
dan mempertahankan kehamilan
2. mempertahankan keadaan tenang uterus
3. berpengaruh pada muskular tuba
4. berpengaruh terhadap otot polos arteriol →
kapasitas vaskuler meningkat dan tahanan
perifer menurun.
5. berperan sebagai substrat bagi produksi
glukokortikoid dan mineralokortikoid oleh
adrenal janin.
estrogen
 Terdiri dari : estron, estradiol, dan estriol.
 Di plasenta, kolesterol → pregnenolon sulfat →
dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA-s) → estron
(E1) → estradiol (E2), estriol (E3), bentuk terbesar
esgtrogen yang diproduksi di hepar janin.
 Estrogen dimetabolisasi oleh hepar dan kemudian
diekskresikan lewat urin.
 Fungsi estrogen :
1. meningkatkan sintesis progesteron melalui
peningkatan LDL dan dan aktivitas P450cc
sisnsitiotrofoblas
2.
3.
4.
5.
6.
vasodilatasi sirkulasi uteroplasenta
stimulasi sistem renin –angiotensin-aldosteron
neovaskularisasi plasenta
meningkatkan kontraksi uterus
berefek mitogenik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan glandula mammae .
TERIMA KASIH
Download