x 100% (1

advertisement
PE
PDB
t
t-1
=
=
=
=
Pertumbuhan Ekonomi
Produk Domestik Bruto
tahun tertentu
tahun sebelumnya
Catatan: Sumber data BPS
6.35%
5.50%
6.10%
6.01%
4.55%
2006
2007
2008
2009
2010
Pendekatan Pengeluaran
Y = PDB
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
7000
6000
5,924
PDB Harga Berlaku
PDB Harga Konstan
5,613
4,951
5000
3,951
4000
3,339
2,774
3000
2,296
2000
1000
1,646
1,822
2,014
1,505
1,657
1,751
1,440
1,577
1,847
2001
2002
2003
2004
2005
2006
1,964
2,082
2,177
2,170
2007
2008
2009
2010
0
Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, & Perikanan
Pertambangan & Penggalian
10.20%
7.20%
6.50%
Industri Pengolahan
15.30%
11.20%
13.70%
Listrik, Gas, Air Bersih
Konstruksi
24.80%
10.30%
Perdagangan, Hotel, & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
0.80%
Keuangan, Real Estate & Jasa
Perusahaan
Jasa-Jasa
0.10%
0.30% 1.60%
Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi Pemerintah
32.20%
56.70%
9.10%
Pembentukan Modal Tetap
Bruto
Perubahan Inventori
Diskrepansi Statistik
Surplus Ekspor-Impor
4.60% 2.40%
2.70%
9.20%
23.10%
Sumatera
Jawa
Bali & Nusa Tenggara
Kalimantan
58.00%
Sulawesi
Maluku & Papua
30
27
24.26
25
21.67
20
17.51
15.03
15
10
12.7
8.08
8.65
9.43
2001
2002
2003
10.61
5
0
2004
2005
2006
2007
2008
Pendapatan Perkapita (Rp juta)
2009
2010
18.41%
18.20%
17.42%
16.66%
17.75%
15.97%
16.58%
15.42%
14.15%
13.33%
2001 2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Tahun 2010
2009
Jumlah Penduduk Indonesia = 234,181 juta
Jumlah Penduduk Miskin = 31,02 juta jiwa
Persentasi
= 13,33%
Garis Kemiskinan Kota
= Rp 232.989  Pengeluaran/hari Rp 7.766,Garis Kemiskinan Desa
= Rp 192.354  Pengeluaran/hari Rp 6.411,-
2010
Presidesn SBY:
“Ekonomi harus tumbuh lebih tinggi”
(Direktif Presiden Percepatan & Peningkatan Ekonomi
Nasional, Tampaksiring 19 April 2010)
# Fokus bagaimana angka PDB mengalami penaikan sesuai target pertumbuhan
# Fokus pada total output PDB
# Mengabaikan yang harus diperhatikan adalah manusia yakni pemenuhan
kebutuhan primer setiap warga negara secara layak & mendorong mereka
untuk hidup lebih layak sesuai kemampuannya
PDB = C + I + G + (X-M)
C
tidak perhatikan terpenuhi tidaknya kebutuhan setiap
warga negara tetapi hanya fokus pada total konsumsi
I
mendorong investasi domestik dan luar negeri dengan
liberalisasi ekonomi & pemerintah yang bersahabat dengan pasar
G
meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk
menciptakan pertumbuhan dengan pembiayaan utang dalam
negeri dan utang luar negeri, serta optimalisasi pajak
X
menciptakan surplus perdagangan melalui ekspor dengan
konsekwensi eksploitasi SDA, mengejar devisa sehingga lemah
dalam pemenuhan kebutuhan domestik
Rp 5.613 trilyun
# Pertumbuhan PDB 2009 4,55%
# Pendapatan perkapita 2009 Rp 24,26 juta
# Kemiskinan 2009 32,53 juta atau 14,15%
# Angka PDB 2009
# Garis Kemiskinan Kota Rp 222.123  Rp 7.404/hari
# Garis Kemiskinan Desa Rp 179.835  Rp 5.994/hari
# Pengeluaran perkapita 2009 430.065
Pengeluaran perkapita untuk pangan 50,63%
430.065
2.021.817
= 78,73%
Asumsi tidak ada tabungan
Angka 78,73% adalah
Derajat Penghisapan
Hanya 21,27% dari Rp5.613 trilyun PDB 2009 yang
dinikmati oleh masyarakat.
Jika pendapatan perkapita 2009 setiap
bulannya RP 2,021 juta, mengapa konsumsi per
kapita per bulannya hanya Rp430 ribu?
Download