DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama NIP Pangkat /Golongan Tempat/ tgl lahir Agama Alamat : Erwinsyah : 41530006 : Penata / III b : Medan, 03 Maret 1973 : Islam : Kompleks Citra Graha Blok D/13 Jl. Mesjid (Simp. Pasar VIII) Tembung - Medan RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SDN 060805 Medan 2. SMP Negeri 1 Tembung 3. SMA Negeri 11 Medan 4. Fak. Kedokteran USU Medan : Ijazah tahun 1986 : Ijazah tahun 1989 : Ijazah tahun 1992 : Ijazah tahun 2000 KEANGGOTAAN PROFESI 1. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 2. Persatuan Ahli Penyakit Dalam (PAPDI) DIABETES MELLITUS Sejarah Patofisiologi, Klasifikasi Diagnosis, Komplikasi dan Penanganan dr. Erwinsyah, Sp.PD School of Medicine North Sumatera University & Adam Malik General Hospital M E D A N DIABETES SUDAH DIKENAL SEJAK ZAMAN EBERS PAPYRUS 1550 SM PENYAKIT DENGAN CIRI KHAS : LEMAS HAUS SERING B.A.K. WILIS : MENCATAT RASA MANIS PADA AIR SENI MATTHEW DOBSON : RASA MANIS KARENA ADA GULA 1815 : CHEVREUL AHLI KIMIA : MEMBUKTIKAN BAHWA GULA DALAM AIR SENI ADALAH GLUKOSA 1921 : DOKTER KANADA/DOKTER BEDAH : FREDERIC GRANT BANTING CARLES BEST MENEMUKAN INSULIN PERTAMA KALI BERHASIL MENGONTROL DM DENGAN INSULIN MENGEKSTRAKSI DARI PANKREAS ANJING 11-01-1922 : LEONARDO THOMSON (REMAJA) PASIEN PERTAMA MENERIMA INSULIN DI R.S. TORONTO KANADA 1979 : GOEDDEL MENGHASILKAN INSULIN MANUSIA SINTETYS YANG SEMPURNA DENGAN REKAYASA GENETIKA Suatu Sindroma kelainan metabolik, ditandai adanya hiperglikemia, akibat defek sekresi insulin, defek kerja insulin, atau kombinasi keduanya. The Worldwide Pandemic of T2DM (IDF Diabetes Atlas 2000) 300 World Wide Diabetes Prevalence (millions) 350 300 221 250 200 150 150 100 50 0 2000 2010 2025 3 Causes of Mortality in Diabetic Patients Myocardial infarction 34.7 Stroke Tumors 22 10 Infections Diabetic coma 3.1 Renal insufficiency 2.9 Gangrene Accident / suicide 2.7 2.1 6.7 Tuberculosis Others Not specified 0.9 11.4 3.4 0 % deaths in diabetics 10 Panzram G. Diabetologia 1987; 30: 120-31 20 30 40 HATI OTOT Non Sugar Glycogen G L Glycogen U (+) Glucose Insulin ß cell pancreas C O S (+) (-) Glucose Glp-1 Adipose Tissue E Glp-1 Blood Glucose Absorbed Intestine Insulin Antilipolisis Trigliserida L.P.L + Asam Lemak NORMAL /PHYSIOLOGIC CARBOHYDRATE METABOLISM Glukagon Katekolamin Glukokortikoid Somatotropin INSULIN (+) Glikogenesis Lipogenesis (+) Glikogenolisis ↑ Glukoneogenesis ↑ K.G.D HATI Jaringan Lemak Gliserol Tg VLDL LPL + Asam Lemak Tg (+) Kilomikron INSULIN LIPOGENESIS Usus ANTILIPOLISIS INSULIN Glukagon Adrenalin Kortisol G.H VLDL (+) TG (-) HSL TRIGLISERIDA Alanin As.Laktat Asam Lemak + Gliserol Glukoneogenesis GLUKOSA KERJA FISIOLOGIK INSULIN MEMASUKKAN GLUKOSA DARI DALAM DARAH KE: 1. Hati: Glukosa di robah jadi glikogen (Glikogenesis) Glikogen hati menjadi cadangan gula dalam tubuh 2. Otot: Glukosa di robah jadi Glikogen (Glikogenesis) Glikogen otot dibakar menjadi sumber kalori. 3. Adiposa: Glucosa dirobah (?) jadi trigliserida . Mencegah pemecahan lemak (Antilipolisis) 4. Mengaktifkan Lipoprotein Lipase di sel sel endotel P.darah 5. Jaringan lain :Meningkatkan sintesa protein dari A.Amino INSULIN MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH GLP-1 dan GIP = Potensiator sekresi Insulin KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS -1.Diabetes Mellitus Tipe-1 : IDDM (Autoimun/Idiofatik) - 2.Diabetes Mellitus Tipe-2 NIDDM (Disf.sel β + R.I . - DMT2 Obes : R.I > Disf.Sel β . - DMT2 Non Obes Disf.sel β > R.I - 3.Diabetes Tipe Lain: (Ggn Eksokrin, Genetik dll) - 4.Diabetes Mellitus Gestasi (DM kalau hamil) (ADA & W.H.O 1994) Insulin Resistance Acquired + Β cell Dysfunction Type 2 Diabetes Genetic RESISTENSI INSULIN INSULIN DALAM JUMLAH YANG NOR MAL TIDAK DAPAT BEKERJA SECARA OPTIMAL DI JARINGAN SASARAN NYA SEPERTI DI OTOT, HATI DAN ADIPOSA. Sel sel β pancreas mengkompensasi keadaan ini dengan meningkatkan produksi insulin dan me nyebabkan HIPERINSULINEMIA Proposed Relationship Between Insulin Resistance and Accelerated Atherosclerosis Genetic Influences Insulin Resistance Enviromental Influences Hyperinsulinaemia Glucose Intolerance Free Fatty Acids Triglycerides Small Dense LDL HDL Cholesterol Uric Acid Accelerated Atherosclerosis Adapted from Reaven GM. Phys Rev 1995; 75(3): 68 Blood Pressure PAI-1 60 ng/ml Individu normal Insulin plasma FAS E 1 3-5 mnt FAS E-2 50-60 menit waktu Penderita DM tipe-2 Insulin (Tumpul) (Lebih tinggi dan lama) plasma FAS E- 1 FAS E-2 (Delayed Insulin secretion) Waktu PERJALANAN KLINIS D.M TIPE-2 11 DM GTG IV I V III II Insulin KGD pp KGD p. RESISTENSI INSULIN 10 Hiperinsulinemia & KGD Puasa Normal - KGD 2 jam PG (OGTT) normal Hiperinsulinemia - KGD puasa normal; ( = TGT ) - KGD 2 jam PG 140-200 mg/dL Hiperinsulinemia - KGD puasa > 126, dan / atau ( DM tipe-2 ) - KGD 2 jam PP > 200 mg / dL Normoinsulinemia – Hiperglikemia puasa / 2 jam pp Hipoinsulinemia - Hiperglikemia puasa / 2 jam pp (DM sudah lanjut) DEFEK GANDA PADA DIABETES TIPE-2 PENANGAN SASARAN YANG JELAS Resistensi Insulin Diabetes Tipe-2 Insulin Concentration Disfungsi Sel Beta b-cell Failure Insulin Resistance Euglycaemia Normal IGT ± Obesity Diagnosis of type 2 diabetes Progression of type 2 diabetes DeFronzo et al. Diabetes Care 1992;15:318-68 RESISTENSI INSULIN Hiperinsulinemia + Fa’al sel ß menurun + Fa’al sel ß bagus Makroangiopati P.Jntg Koroner S t r o k e Diabetes Tipe-2 P.Vasc.Periph Hiperglikemia Mikroangiopati Bila insulin tidak ada sama sekali (DM tipe 1) atau : Insulin tidak cukup atau efisiensi kerjanya rendah (DM tipe 2) -PEMASUKAN GLUKOSA KE, HATI,OTOT,ADIIPOSA AKAN TERGANGGU HIPERGLIKEMIA GLIKOGENOLISIS & GLUKONEOGENESIS GLUKOSURIA TIDAK DIHAMBAT. GANGGUAN SINT.PROTEIN LIPOLISIS TAK DIHAMBAT POLIURI POLIDIPSI LEMAS /MUDAH LELAH BERAT MAKIN MENURUN Autoimun Destruksi sel ß DM tipe -1 Idiofatik Insulinopenia DM tipe- 2 Delayed Insulin secretion Komplikasi akut + Insulin Resistance (DKA & HONK) Kompl.Kronis HIPERGLIKEMIA Diuresis Osmotik GLUKOSURIA Lemas / Mudah lelah KENCING HAUS Semakin kurus BANYAK MAKAN (GLIKASI) Mikroangiopati Makroangiopati Neuropati dst Pe HbA1c dan lain lain GEJALA KHAS DM DM GEJALA TIDAK KHAS Poliuria Kesemutan (Parestesi) Polidipsia Gatal didaerah kemaluan Polifagia * Keputihan Penurunan BB yang (?) Infeksi yang sukar sembuh Lemas dan mudah lelah* Bisul yang hilang timbul Penglihatan kabur. Lemas dan mudah lelah* Mudah mengantuk KELUHAN KHAS + KGD SEWAKTU > 200 = D.M ALGORITMA PENEGAKAN DIAGNOSA DM tipe 2 Keluhan Khas (+) KGD sewaktu > 200 < 200 Ulangi KGDs > 200 JELAS = D.M < 200 LAKUKAN TTGO Keluhan Khas (+) KGD PUASA > 126 < 126 Ulangi KGD puasa > 126 JELAS = D.M < 126 LAKUKAN TTGO KELUHAN KHAS DM (-) KGD sewaktu >200 110-199 < 200 Ulangi KGDS > 200 < 200 >200 DM (+) TTGO 140-199 <140 TGT GDPT* NORMAL KELUHAN KHAS DM (-) KGD Puasa > 126 110-125 < 110 Ulangi KGDP > 126 < 126 >200 DM (+) TTGO 140-199 <140 TGT GDPT* NORMAL TEST TOLERANSI GLUKOSA ORAL (T.T.G.O) 1.Makan minum seperti biasa 3 hari sebelum pemeriksaan 2.Kegiatan jasmani dilakukan seperti biasa 3.Berpuasa 10-12 jam sebelum pemeriksaan 4.Pagi diperiksa KGD puasa 5. Minum larutan 75 gr glukosa dalam 250cc air (5 menit) 6.Pasien menunggu selama 2 jam dan tidak merokok 7.Diperiksa KGD 2 jam sesudah minum larutan glukosa TGT : KGD puasa normal. KGD 2 jam paska pembebanan 75 gram glukosa antara 140-200 mg% GDPT: KGD Puasa 110-126 mg%,KGD 2jPG Normal. PILAR UTAMA PENANGGULANGAN D.M tipe 2 1. E DU K A S I 2. PERENCANAAN MAKAN (Diit) 3. LATIHAN JASMANI (OLAHRAGA) TERATUR 4. OBAT PENORMAL GULA DARAH (bila diperlukan) (pencegah kenaikan kkadar glukosa darah) yaitu : Insulin Secretagouge (Sulfonilurea, Repag / Nateglinide) Penekan produksi glukosa hati (Metformin) Penunda penyerapan glukosa usus (Acarbose,Miglitol) Peningkat kepekaan thd insulin (Glitazone) INSULIN (R.I, NPH, Campuran RI & NPH) EDUKASI PADA PENDERITA / CALON PENDERITA Pencegahan Primer Kel.RT & Pet.Kesehatan Pencegahan Sekunder Penderita DM baru Pencegahan Tertier Pend.DM + Komplikasi MATERI POKOK : Apa itu DM (Diagnosa / Pengenalan) (TAHAP AWAL): Penatalaksanaan Umum Perencanaan Makan Latihan Olahraga teratur O.A.D & Insulin PERENCANAAN MAKAN PENDERITA DM tipe2: 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan BBR = [BB(kg) / TB (cm) – 100] x 100% UW < 90% ; NW 90-110% OW > 110% IMT = BB(kg) / [TB(M)] 2 : Lk = 22.5-25; Pr = 18.5-23,5 BBI = (TB-100) – 10% BBI = (TB-100) untuk TB < 160 (Lk) atau TB<150 (Pr) 2. KKB = BBI x 30 (Lk) atau BBI X 25 (Pr) Kkal /kg /hari 3. Kebutuhan Kalori / Hari = KKB ± Faktor Koreksi FAKTOR KOREKSI KEBUTUHAN KALORI / HARI Umur > 40 tahun : Kurangi 5% KKB Aktifitas ringan (Bedrest) Tambah 10% KKB Aktifitas sedang Tambah 20% KKB Aktifitas berat Tambah 30% KKB Gemuk (BBR > 120%) Kurangi 20% KKB Overweight (BBR 110-120%) Kurangi 10% KKB Underweight Tambah 20% KKB Stress Metabolik Tambah (10-30)% KKB Hamil Triwulan I & II Tambah 300 kkal Hamil Triwulan III & Laktasi Tambah 500 kkal PRINSIP PEMBAHAGIAN /DISTRIBUSI KALORI Sarapan pagi : 20% Kalori / hari Jam 09-10.00 :Buah / Snack 10% Kalori / hari Makan Siang 25% Kalori /hari Jam 16-17.00: Buah / Snack 10% Kalori /hari Makan Malam 25% Kalori /hari Jam 21-22.00: Buah / Snack 10% Kalori /hari. 3 PORSI BESAR + 3 PORSI RINGAN (KECIL) LATIHAN JASMANI /OLAHRAGA PADA D.M tipe 2 PRINSIP: Continuous :Berkesinambungan tanpa berhenti (CRIPE) Rythmic : Otot otot berkontraksi secara teratur Interval : Selang slg antara grk cepat & lambat Progressive:Bertahap,ringan hingga sedang dst. Endurance : Olahraga santai / aerobik. WARMING UP (5’)– LATIHAN (20’)-COOLING (5’) Sesuaikan jenis OR dengan tingkat penyakit & Komplik. KGD > 250 Olahraga berat : Jangan ! Gejala Hipoglikemi (+) Stopsegera OR ! Pakai sepatu /alas kaki yang sesuai,enak dan aman ! SASARAN OLAH RAGA : H.R = 75-85% D.N.M Denyut Nadi Maksimum = 220-umur. Periksa FDN sebelum dan sesudah pemanasan Ulangi lagi tiap 5 menit Latihan Inti DNM tercapai PERTAHANKAN ! ALGORITME PENGGUNAAN OBAT PENORMAL GD DM tipe-2 - Dekompensasi Metabolik berat + Indikasi Insulin + INSULIN - GEMUK ? TAK GEMUK ? ALGORITME PENGELOLAAN DM tipe 2 GEMUK: 1. Penyuluhan Diit & Olah raga : Evaluasi 4-6 minggu 2. S.T.T: Ulangi penyuluhan : Evaluasi 2-4 mgg 3. S.T.T: Pilih: Metf./Ac./Glitazon (sd dos maks) : 2-4 mgg 4. S.T.T: Gabung 2 dari 3 obt diatas sd dos.maks. : 2-4 mgg 5. S.T.T: Gabung ke-3 obt diatas (sd dos maks): 2-4 mgg (Atau mulai saja T.K.O.I : 2-4 minggu) 6. S.T.T: Gabung Metf.+ Ac + Glit.+ Secret. Sd 2-4 mgg (atau mulai dengan T.K.O.I) 7. S.T.T : Mulai dengan INSULIN ! ALGORITME PENGELOLAAN DM tipe 2 TAK GEMUK 1. Penyuluhan diit dan olahraga : 2-4 minggu 2. STT: Diit + OR + salah satu secretagogue : 2-4 mgg (Glucotrol XL 5 mg- 10 mg - 15 mg - 20 mg) 1. STT: D + OR + Secr.+ salah satu M /A / T : 2-4 mgg 2. STT: D + OR + Secr + 2 dari M / A / T : 2-4 mgg (boleh dicoba T.K.O.I) 5. STT: D + OR + Secr. + M + A + T: 2-4 mgg (atau T.K.O.I) 6. STT: D + OR + INSULIN ! TKOI : Kalau STT Boleh langsung INSULIN ! SASARAN (TARGET) PENGENDALIAN D.M BAIK LUMAYAN BURUK KGD Puasa 80-109 110-139 > 140 KGD 2 jam pp (s) 110-159 160-200 > 200 HbA1c 4-5,9% 6-7% > 7% Kholesterol total < 200 200-239 > 240 Khol.LDL < 130 130-159 > 160 Khol.LDL (+ PJK) < 100 100-129 > 130 Khol.HDL > 45 35-45 < 35 Trigliserida < 200 200-249 > 250 Trigliserida (PJK) < 150 150-199 > 200 SASARAN PENGENDALIAN BAIK LUMAYAN BURUK IMT (Pria) 20-24,9 25-27 > 27 / < 20 IMT (wanita) 18,5-22,9 23-25 > 25 / < 18,5 Tekanan Darah < 130/<85 140 /90 > 160 / > 95 160/95 TIAP KUNJUNGAN DI PANTAU : - Keluhan : Terutama sehub. Hipoglikemi & lain lain Tekanan Darah Berat Badan INDEKS MASSA TUBUH DEKOMPENSASI METABOLIK BERAT : 1.Krisis Hiperglikemia : KAD , HONK, AL. 2. BB turun sangat cepat (drastis) tanpa kausa lain yg jelas 3. Stress berat: Infeksi sistemik, Pembedahan (> 3 jam) INDIKASI INSULIN SELAIN DEKOMP.MET.BERAT 1. Kontrol glikemik tak tercapai dengan OAD dosis maks. 2. Penggunaan OAD kontraindikasi 3. Hamil./DM gestasi tak terkontrol dengan diit. DIABETES TERKENDALI ? : Berdasarkan HbA1c GULA DARAH TERKENDALI ? : Berdasarkan KGD KOMPLIKASI AKUT DAN KRONIS PADA D.M Ke KGD tiba2 Krisis Hiperglikemia K.D.A Pe KGD tiba2 H.O.N.K HIPOGLIKEMIA DM tipe-1 DM tipe-2 yg bth insulin Def.Insulin Hiperglikemia Lipolisis Asam Lemak bebas (diangkut ke hati) Pembakaran as.lemak (oksidasi β di hati) Poliuria Dehidrasi Tenaga / Kalori + Hasil Metab.Antara (Badan2 keton) ASIDOSIS Def.Insulin pd DMT2 Lipolisis masih dpt di atasi oleh sdkt Insulin Ketogenesis (-) Osm.= 2(Na) + Glucose / 18 Na (mEq/L), Glucose (mg/dL) Normal = 280-295 mOsm/kg Pd HONK = > 330 mOsm/kg. KGD bisa > 800 mg/dL Hiperglikemia hebat Poliuria berat DEHIDRASI Osmolalitas serum Cerebral blood flow KOMA PENANGGGULANGAN KDA / H.O.N.K -Rehidrasi (2 L / 2 jam I) 300ml/ jam 3 L / 8 jam ...atau 4.5 L terpenuhi selama 24 jam . …Mula mula diberi NaCl 0.9% NaCl 0,45% -Insulinisasi : RI dosis awalbolus 0.3 U / kg BB ..diteruskan dengan 0,1 U / kgBB / jam. i.v drips / i.m. -Koreksi gangguan elektrolit (hipokalemia) dan koreksi ..gangguan asam basa (asidosis) -Kalau KGD < 250mg/dL : Caiuran diganti dgn Lrtn 2a ..Insulinisasi diperjarang (per-4jam) kalauKGD sudah ..turun dan pH darah sudah normal. KOMPLIKASI KRONIS PD D.M MAKROANGIOPATI – P.J.Koroner (EKG dll) - STROKE (Scanning) - P.Vaskular tungkai …(Doppler dsb) MIKROANGIOPATI - Nefropati (Mikroalb.) - Neuropati (Pem.Neurol) - Retimopati (Funduskopi) Pemeriksaan dini nefropati: - Mikroalbuminuria (Micral Test) ..Normal Mikroalbumin/Creatinine rasio : < 30 Penanggulangan /Pencegahan komplikasi kronis DM: Makroangiopati ?- Atasi resistensi insulin (Olahraga , gaya hidup) - Normalkan KGD Mikroangiopati ? : Normalkan KGD . Atasi dislipidemia dengan obat antilipid Kurangi intake protein pd Nefropati Cegah kerusakan lanjutp.drh :Stop rokok ! KESIMPULAN PRAKTIS KLINIS DIKENAL DM TIPE-1 DAN TIPE-2 DM TIPE LAIN RELATIF LEBIH JARANG DAN YANG TERSERING ADALAH DM TIPE-2. DM TIPE-1 DISEBABKAN KERUSAKAN SEL β, BISA AKIBAT AUTOIMUN ATAUPUN IDIOFATIK RESISTENSI INSULIN DAN DISFUNGSI SEL β MERUPAKAN DUA FAKTOR YANG BERPERAN BAGI TERJADINYA DIABETES MELLITUS TIPE-2 RESISTENSI INSULIN BERTANGGUNG JAWAB BAGI TERJADINYA KOMPLIKASI MAKROANGIO PATI, SEDANGKAN KOMPLIKASI MIKROANGIOPA TI LEBIH TERKAIT DENGAN HIPERGLIKEMIA.