BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneltian Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya memiliki tujuan utama, yaitu untuk memperoleh laba yang tinggi dan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang biasanya tercermin dalam harga sahamnya. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Perusahaan yang mampu menjaga nilai perusahaannya tetap tinggi akan mampu mempertahankan keberlangsungan usahanya karena ketertarikan investor untuk terus menanamkan modal. Konsep nilai perusahaan berkaitan dengan kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar secara sederhana adalah nilai dari saham perusahaan yang beredar di pasar. Nilai kapitalisasi pasar bagi perusahaan publik menjadi penting karena mampu menunjukkan nilai total perusahaan. Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga pasarnya. Nilai ini menjadi berubah-ubah tergantung naik turunnya harga saham. Ketika harga saham naik, kapitalisasi pasar dan nilai perusahaan akan naik. Sebaliknya saat harga saham turun, kapitalisasi dan nilai perusahaan juga turun. Para investor mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar dalam pengambilan keputusan investasi, dimana perusahaan dengan kapitalisasi pasar 1 2 tinggi lebih diminati investor dibandingkan perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang rendah. (sumber: okezone.com, 27 Desember 2010) Selain kapitalisasi pasar, para investor juga mempertimbangkan informasi lainnya dalam membuat keputusan. Salah satu informasi yang digunakan adalah informasi mengenai tanggungjawab sosial perusahaan. Menurut Nurlela dalam Hermawan (2012), dengan adanya tanggungjawab sosial perusahaan yang baik, diharapkan harga saham perusahaan akan meningkat dan nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh investor. Nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham dapat naik atau turun umumnya disebabkan permintaan dan penawaran atas suatu saham. Semakin banyak yang berminat untuk membeli suatu saham, harga saham akan naik. Berbagai hal yang menyebabkan minat investor pada saham diantaranya reputasi perusahaan, laba perusahaan, dan berbagai hal lain yang diinformasikan perusahaan melalui laporannya. Pengungkapan informasi yang dilakukan perusahaan dapat membentuk persepsi pemakai kecenderungan laporan untuk mengenai menggunakan perusahaan, informasi dan tambahan investor yang memiliki dikeluarkan perusahaan dalam membuat keputusan ekonomi. Hal ini akan menyebabkan minat investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan tinggi, sehingga harga saham dan nilai perusahaan dapat naik. 3 Fluktuasi harga saham terjadi setiap hari, bahkan setiap saat. Perubahannya terjadi karena berbagai informasi mengenai kinerja perusahaan, baik yang resmi yang berasal dari perusahaan, dan tidak resmi yang sumbernya bukan berasal dari perusahaan. Berbagai rumor dan informasi ini bisa memengaruhi persepsi investor dalam mengambil keputusan investasi. Jika informasinya positif, biasanya langsung diikuti peningkatan permintaan dan bereaksi pada kenaikan harga saham, begitu pula sebaliknya. Saat informasi perusahaan negatif, turunnya permintaan akan menurunkan harga saham. (sumber: ekonomi.okezone.com, 12 Maret 2012) Tabel 1.1 Perbandingan Harga Saham dan Income Perusahaan Harga saham 2011 Ratu Prabu Energy Tbk. 2012 Income (dalam trilyun) 2011 2012 Rp 255 Rp 260 Rp 15 Rp 28 Benakat Petroleum Energy Tbk Rp 205 Rp 196 Rp 5 Rp 20 Golden Energy Mines Tbk. Rp 2.375 Rp 163 Rp 175 Rp 2.725 Sumber: IDX Statistics Book 2011 & 2012 Tabel 1.1 menunjukkan beberapa perubahan harga saham dan informasi kinerja income perusahaan pertambangan. Pada tahun 2012, Ratu Prabu Energy Tbk yang income nya naik menjadi Rp 28 trilyun, harga sahamnya juga naik menjadi Rp 260. Sedangkan Benakat Petroleum Energy Tbk dan Golden Energy Mines Tbk malah mengalami penurunan harga saham, padahal 2 perusahaan ini juga memiliki 4 informasi yang sifatnya positif berupa kenaikan income perusahaan. Misalnya Benakat Petroleum Energy Tbk yang mengalami peningkatan income cukup signifikan dari Rp 5 trilyun menjadi Rp 20 trilyun, namun harga saham yang asalnya Rp 205 di 2011 malah turun menjadi Rp 196 di akhir 2012. Informasi positif naiknya income ini seharusnya direspon investor dalam menaikkan nilai perusahaan. Berdasarkan hal di atas, penulis menganggap kemungkinan para investor tidak saja menggunakan informasi finansial dalam menilai suatu perusahaan. Informasi lain juga digunakan investor dalam membuat keputusan, misalnya informasi tanggungjawab sosial perusahaan (CSR). Menurut Djuitaningsih & Martatilova (2012), investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang banyak mengungkapkan CSR. Berdasarkan hal ini, kemungkinan harga saham beberapa perusahaan pertambangan ini turut dipengaruhi oleh kualitas pengungkapan CSR yang dilaporkan masing-masing perusahaan. Penelitian yang dilakukan penulis adalah mencari pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan. Menurut Djuitaningsih & Martatilova (2012), pengungkapan tanggung jawab sosial yang tinggi akan berakibat pada meningkatnya nilai perusahaan yang berorientasi pasar karena investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaaan yang tingkat pengungkapan tanggung jawab sosialnya tinggi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan. Pengaruh signifikan didapatkan oleh penelitian 5 Djuitaningsih & Martatilova (2012) terhadap perusahaan-perusahaan non bank dan lembaga keuangan di BEI pada tahun 2008-2009. Penelitian Hermawan, Sandra, dan Sumarli (2012) pada perusahaan manufaktur tahun 2006-2009, serta penelitian Anwar & Mulyadi (2012) pada 30 perusahaan BEI periode 2007-2009, menyatakan tidak ada pengaruh signifikan antara pengungkapan CSR dan nilai perusahaan. Menurut Sarvaes & Tamayo (2012) pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan bisa positif, tidak berpengaruh, bahkan negatif tergantung berbagai kondisi atau kriteria tertentu. Penelitian yang menggunakan variabel moderating customer awareness ini menghasilkan pengaruh positif pada perusahaan dengan customer awareness yang tinggi. Sedangkan bagi perusahaan dengan customer awareness rendah, pengaruh yang terjadi bisa tidak signifikan bahkan negatif. Menurut Sarvaes & Tamayo (2012), untuk memahami kondisi seperti apa yang dapat memengaruhi CSR pada nilai perusahaan, fokus harus dilakukan pada efek moderating sebagai variabel lain dalam hubungan CSR-nilai perusahaan. Atas dasar ini penulis menambahkan variabel moderating lain dalam penelitian yang kemungkinan dapat memperkuat pengaruh CSR Disclosure terhadap nilai perusahaan, yaitu ukuran perusahaan. Menurut Apria (2011) dalam Anwar dan Mulyadi (2012), setidaknya terdapat 2 faktor utama yang memperkuat implementasi CSR pada perusahaan. Pertama 6 komitmen dari CEO, yang menganggap CSR sebagai strategi dan komitmen pemimpin perusahaan untuk meningkatkan kemampuan korporasi untuk bersaing. Kedua ukuran dan usia perusahaan, dimana perusahaan dengan ukuran dan pengalaman yang lebih besar akan lebih berkontribusi dibanding perusahaan kecil dan masih baru. Ukuran perusahaan dapat digambarkan oleh total asset atau penjualan perusahaan. Besarnya asset dan penjualan yang dilakukan perusahaan menunjukkan tingkat kegiatan operasi yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak pengungkapan yang akan dilakukan perusahaan terkait lebih kompleksnya kegiatan yang dilakukan. Penelitian Gusnardi, Makhdalena, & Munawwarah (2012), menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh pada pengungkapan CSR perusahaan manufaktur tahun 2010-2011, namun penelitian Anwar & Mulyadi (2012), menyatakan tidak ada pengaruh antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan CSR. Menurut Prasetyorini (2013), ukuran perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan industri dasar dan kimia pada 2008-2011. Motivasi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah berbagai penelitian terdahulu yang mencari hubungan CSR Disclosure dan Nilai Perusahaan, hasilnya masih beragam. Djuitaningsih dan Martatilova (2012) menyatakan CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, namun berbeda dengan pendapat penelitian lainnya, Hermawan et al. (2012) dan Anwar & Mulyadi (2012) yang menyatakan 7 CSR berpengaruh tidak signifikan pada nilai perusahaan. Menurut Sarvaes dan Tamayo (2012), pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan hanya akan terjadi pada berbagai kondisi atau kriteria tertentu. Atas dasar tersebut, penulis menambahkan variabel lain, yaitu Ukuran Perusahaan (Firm Size) yang kemungkinan dapat meningkatkan pengaruh antar variabel penelitian. Berdasarkan berbagai hal yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh CSR Disclosure terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating” (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertambangan BEI Tahun 2012) 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, masalah yang akan diteliti dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana CSR Disclosure pada perusahaan yang terdaftar dalam sektor pertambangan BEI? 2) Bagaimana nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang diteliti? 3) Bagaimana pengaruh CSR Disclosure terhadap nilai perusahaan sektor pertambangan Bursa Efek Indonesia? 8 4) Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan dalam hubungan CSR Disclosure terhadap nilai perusahaan? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan mendapatkan data yang dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai CSR Disclosure dan hubungannya dengan nilai perusahaan, disamping itu peneltitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang dalam menyelesaikan pendidikan sarjana jurusan Akuntansi Universitas Widyatama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui CSR Disclosure pada sektor pertambangan. 2) Mengetahui nilai perusahaan sektor pertambangan. 3) Mengetahui hubungan CSR Disclosure terhadap nilai perusahaan sektor pertambangan. 4) Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan dalam hubungan CSR Disclosure terhadap nilai perusahaan. 9 1.4. Kegunaan Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada masalah ini : 1. Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan penulis dan memberikan gambaran yang nyata mengenai nilai perusahaan dan CSR Disclosure. 2. Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat CSR Disclosure pada perusahaan sektor pertambangan Bursa Efek Indonesia. 3. Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang lebih spesifik mengenai hal-hal yang bersangkutan. 4. Pihak lain Menjadi tambahan pengetahuan dan menjadi bahan referensi mengenai topik Nilai Perusahaan. 10 1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini data didapatkan dipojok bursa Universitas Widyatama yang berlokasi di Jalan Cikutra No.204 A Bandung atau melalui websitenya BEI, www.idx.co.id, serta waktu penelitian ini dimulai dari bulan April sampai dengan selesai.