materi sistem ekskresi PB1-11008047-deviagustiani

advertisement
SISTEM EKSKRESI
A. Sistem ekskresi pada hewan
Sistem ekskresi pada beberapa jenis hewan sebai berikut.
1. Cacing Pipih
Cacing pipih (Platyhelminthes) memiliki alat ekskresi berupa flame cells
(sel api).
2. Cacing tanah dan Mollusca
Cacing tanah mempunya alat ekskresi berupa nefridia yang ditemukan
pada setiap somit, kecuali tiga somit terakhir. Setiap nefridium dilengkapi
saluran berliku-liku dan corong terbuka yang disebut nefridiostoma.
Corong ini dilengkapi dengan cilia utuk menarik dan mengambil cairan
tubuh yang melaluinya. Pada setiap somit terdapat sepasang nefridium
dan pada pertemuan dua buah somit ditemukan nefridiostoma. Mollusca
mempunyai alat ekskresi berupa ginjal yang terdiri dari kumpulan nefridia.
3. Serangga
Serangga menggunakan badan malpighi untuk mengeluarkan sisa
metaboloisme. Badan malpighi melekat pada usus. Sisa-sisa metabolisme
yang berupa senyawa nitrogen akan diubah menjadi asa, urat dan diserap
oleh pembuluh malpighi, diteruskan ke usus, dan dikeluarkan bersama
sisa pencernaan. Kelebihan air akan diserap kembali oleh usus.
4. Ikan
Ikan termasuk hewan yang mempunyai tulang belakang (vertebrata),
sehingga alat ekskresinya berupa sepasang ginjal. Ginjal dilengkapi
dengan saluran urine yang bermuara ke luar. Muara ini selain digunakan
untuk pengeluaran sisa metabolisme dari ginjal juga berfungsi sebagai selsel kelamin. Oleh karena itu, muara ini disebut porus urogenetalis. Ikan
yang hidup di air tawar mempunyai sistem kelebihan pengeluaran garam
yang berbeda dengan ikan yang hidup di air laut. Ikan air twar sedikit
minum, banyak urine, dan garam akan diabsorbsi secara aktif lewat
insang. Sedangkan ikan air laut akan banyak minum, sedikit urine, dan
garam diekskresi secara aktif lewat insang.
5. Amphibia dan reptilia
Amphibia mempunyai sepasang ginjal yang berbentuk memanjang. Zat
sisa metabolisme akan diangkut oleh darah menuju ke ginjal untuk
disaring. Setelah disaring sisa-sisa metabolisme tersebut akan dikeluarkan
bersama kelebihan garam dalam bentuk urine. Dari ginjal yang akan
diuang melewati ureter menuju kantung kemih. Kantung kemuh berupa
kantung berdinding tipis yang merupakan tonjolan dari dinding kloaka.
Pada amphibia hanya ditemukan satu buah lubang pengeluaran zat, yaitu
kloaka. Kloaka ini berfungsi untuk mengeluarkan sisa pencernaan, urine
yang dproduksi di ginjal, dan sel-sel kelamin.
Pada reptilia alat ekskresinya berupa sepasang ginjal yang dilengkapi
dengan saluran urine yang bermuara ke kloaka. Pada kulit reptilia
ditemukan kelenjar urine yang berfungsi menghasilkan asam urine.
6. Burung
Alat ekskresi pada burung berupa sepasang ginjal, paru-paru, dan kulit.
Paru-paru digunakan untuk mengeluarkan sisa respirasi, sedangkan ginjal
digunakan untuk pengeluaran sisa metabolisme protein yang mengandung
nitrogen. Pada burung hanya ditemukan satu buah lubang pengeluaran
yang disebut kloaka yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa pencernaan,
sisa metabolosme dari ginjal, dan untuk saluran reproduksi. Pada kulit
burung tidak ditemukan kelenjar keringat, namun pada bagian
tunggingnya terdapat kelenjar mi nyak yang digunakan untuk meminyaki
bulu.
7. Mamalia
Pada mamalia pengeluaran sisa metabolisme dilakukan oleh paru-paru,
ginjal, kulit, dan kolon.
B. Pengeluaran zat pada manusia
Pengeluaran zat oleh tubuh dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan.
Zat yang dikeluarkan disebut feses dan pengeluarannya disebut anus.
Sisa pencernaan ini merupakan zat yang belum pernah masuk dalam
sel-sel tubuh, malainkan zat-zat yang tidak dapat diserap oleh usus
sehingga bukan merupakan sisa metabolisme.
2. Sekresi, yaitu pengeluaran getah yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar.
Zat yang dikeluarkan disebut sekret. Sekret merupakan zat yang
dihasilkan tubuh dan mempunyai fungsi tertentu, misalnya membantu
proses pencernaan makanan, pengatur proses pertumbuhan dan
perkembangan, dan mengatur metabolisme. Kelenjar dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Kelenjar Endokrin (kelenjar buntu), yaitu kelenjar yang tidak
mempunyai saluran kelenjar, sekret yang dihasilkan langsung
masuk ke sistem peredaran darah. Kelenjar ini menghasilkan
hormon.
b. Kelenjar Eksokrin, yaitu kelenjar yang dilengkapi saluran untuk
menyalurkan sekretnya. Contoh kelenjar eksokrin adalah kelenjar
pencernaan, keringat dan minyak
3. Ekskresi, yaitu pengeluaran zat-zat metabolisme yang berlangsung di
dalam sel. Zat ini tidak dapat digunakan lagi oleh sel tubuh bahkan
dapat meracuni sel.
C. Zat-zat sisa metabolisme
1. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat yang diserap oleh ususberbentuk monosakarida. Didalam
jaringan sebagian monosakarida ini akan dioksidas untuk mendapatkan
energi, dalam proses ini akan dihasilkan CO2 dan H2O sebagai sisa
metabolisme. Sedngkan monsakarida yang lain akan diubah menjadi
senyawa lain sesuai yang diperlukan sel. Selanjutnya CO 2 dan H2O yang
dihasilkan oleh sel tubuh akan diangkut oleh darah dan dikeluarkan dari
tubuh lewat alat ekskresi. Pengeluaran CO2dilakukan melewati paru-paru,
sedangkan air dapat dikeluarkan melalui kulit berupa keringat atau ginjal
berupa urine.
2. Metabolisme protein
Protein yang dikonsumsi manusia akan diserap dalam bentuk asam
amino. Kelebihan protein yang dikonsumsi tidak dapat disimpan oleh
tubuh, sehingga kelebihan protein itu harus dibongkar dan dikeluarkan dari
tubuh atau diubah menjadi senyawa lain. Perombakan protein di dalam
tubuh akan menghasilkan energi, CO2, H2O,NH2OH,dan NH3. Senyawa
CO2 dan H2O dalam bentuk uap akan dikeluarkan lewat paru-paru,
sedangkan NH3yang merupakan racun bagi sel terlebih dahulu harus
diubah menjadi senyawa yang btidak berbahaya, yaitu urea. Selanjutnya
urea ini dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal sebagai urine.
3. Metabolisme lipid
Metabolisme lipid akan menghasilkan energi dan sisa metabolisme yang
berupa air dan CO2. Uap air dan CO2akn dikeluarkan melalui paru-paru,
sedangkan H2O yang berbentuk cair dapat dikeluarkan melalui ginjal atau
kulit.
D. Alat ekskresi pada manusia
Alat-alat ekskresi yang terdapat di dalam tubuh manusia
sebagai berikut :
adalah
1. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar pencernaan yang tersebar dan juga berfungsi
sebagai alat ekskresi.
Hati berfungsi sebai berikut :
a. Tempat pembentukan dan pembingkaran sel darah merah
b. Sebagai tempat menawarkan racun
c. Sebai tempat pembentukan dan perombakan protein
d. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
2. Ginjal
Pada vertebrata termasuk manusia terdapat sepasang ginjal yang
merupakan alat ekskresi yang utama. Dari masing-masing ginjal keluar
saluran yang disebut ureter yang menuju kekantung urine (vesika
urinaria). Dari vesika urinaria keluar atu buah salutran yang disebut uretra
(saluran urine luar). Ginjal terdiri dari dua bagian, yaitu bagian korteks dan
medula.
a. Korteks merupakan bagian kulit ginjal. Didalam korteks terdapat jutaan
nefron yang merupakan unit penyaring dalam ginjal, dan saluransaluran. Setiap badan malphigi terdiri atas glomelurus dan simpai
bowman. Saluran penyusun nefron terbagi atas tubulus kontortus
proksimal yang terletak di dekat badan malphigi, tubulus kontortus
distal yang menjauhi badan malphigi, dan tubulus kolektifus (saluran
pengumpul) yang merupakan gabungan dari beberapa saluran.
b. Medula atau sumsum ginjal mengandugn banyak tubulus kolektifus.
Saluran ini akan bermuara ke ruang ginjal (pelvis renalis).
(anatomi ginjal manusia)
Proses pembentukan urine sebagai berikut.
a. Filtrasi (proses penyaringan)
Filtrasi berlangsung di badan malphigi. Air, garam, gula dan urea yang
larut dalam darah yang masuk ke glomelurus disaring oleh kapsula
bowman. Zat hasil saringan ini disebut filtrat glomelurus atau urine
primer. Urine primer mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh.
b. Reabsorbsi
Zat-zat yang bermanfaat yang masih terlarut dalam urine primer akan
diserap kembali dalam tubulus kontortus. Pembuluh darah yang
mengelilingi tubulus kontortus akan menyerap kembali zat-zat yang
masih berguna tersebut, sebaliknya darah akan memasukkan zat-zat
sisa yang tidak berguna ke dalam tubulus kontortus. Dari hasil
reabsorbsi ini dihasilkan fitrat tubulus atau urine sekunder yang
mengandung kadar ureum lebih tinggi.
c. Augmentasi
Urine sekunder ini akan terus mengalir menuju tubulus kontortus distal.
Pada bagian ini pembuluh darah akan melepaskan sisa-sisa
metabolisme dan menyerap kelebihan air sehingga terbentuklah urine
yang sesungguhnya. Urine ini akan mengalir menuju ke tubulus
kolektifus dan akhirnya menuju pelvis renalis.
(Proses pembentukan urine pada nefron ginjal.)
3. Kulit (integumen)
Kulit merupakan lapisan paling luar dari tubuh kita. Kulit berfungsi sebagai
berikut.
a. Sebagai pelindung tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan oleh
faktor fisik maupun kimiawi.
b. Menerima rangsang dari luar
c. Megatur suhu tubuh
d. Mengurangi kehilangan air
e. Mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme
Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas empat
lapisan, yaitu:
1. Stratum korneum (lapisan tanduk), yaitu lapisan yang tersusun oleh
sel-sel yang mati dan selalu mengelupas.
2. Stratum ludisum, yaitu lapisan yang bening yang terletak di sebelah
dalam stratum korneum.
3. Stratum granulosum, yaitu lapisan yang banyak mengandung
pigmen melanin.
4. Stratum germinativum, yaitu lapisan yang disusun oleh sel-sel yang
aktif membelah. Adanya sel-sel pada lapisan ini memungkinkan
kulit kita tumbuh dan diperbaiki yang rusak.
b. Dermis atau korium
Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, pembuluh darah, dan
serabut saraf. Kelenjar keringat mempunyai pangkal yang menggulung
dan berhubungan dengan pembuluh darah dan saraf simpatis. Kelenjar
minyak (glandula sebacea) berperan dalam menghasilkan minyak yang
penting untuk menjaga kulit dan rambut agar tidak kering.
4. Paru-paru (pulmo)
Sisa metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang berupa uap air
dan CO2 akan dikeluarkan melaui paru-paru.
5. Kolon
Logam berat seperti Ca dan Fe yang berlebihan akan dikeluarkan oleh
btubuh melalui kolon. Pengeluaran logam ini bersamaan dengan
pengeluaran sisa pencernaan yang berupa feses.
Download