Pengaruh Panjang Link Kontrol Aktif Terhadap Kinerja Turbin Angin Darrieus Tipe-H NACA 0018 PENGARUH PANJANG LINK KONTROL AKTIF TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN DARRIEUS TIPE-H NACA 0018 Poppy Bunga Nadia Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected] Indra Herlamba Siregar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected] Abstrak Energi merupakan komponen penting yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia. Hampir semua kehidupan manusia bergantung pada energi yang tidak terbaharukan, salah satunya pemanfaatan energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi manusia dalam sekala besar. Indonesia merupakan salah satu negara yang memliki potensi energi terbarukan yang sangat melimpah. Menurut PP No. 79 tahun 2014 angin adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dikembangkan saat ini. Turbin angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang berbasis pada konversi energi kinetik menjadi energi listrik. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian menganalisa pengaruh panjang link kontrol aktif terhadap kinerja turbin angin Darrieus tipe-H. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang link kontrol aktif terhadap kinerja turbin angin Darrieus tipe-H terhadap daya yang dihasilkan dan efisisiensi turbin. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Objek dalam penelitian ini adalah turbin angin Darrieus tipe-H dengan kontrol aktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah memvariasikan panjang link (150, 140, dan 130 mm). Hasil pada penelitian menunjukkan pada panjang link 150 mm menghasilkan daya sebesar 0,456 watt dan efisiensi sebesar 5,27% dengan kecepatan angin 6,5 m/s. Pada panjang link 140 mm dengan kecepatan angin 6,5 m/s daya yang dihasilkan sebesar 0,3161 watt dan efisiensi sebesar 4,26%, sedangkan untuk panjang link 130 mm dengan kecepatan 6,5 m/s menghasilkan daya sebesar 0,2084 watt dan efisiensi sebesar 3,37%. Panjang link 150 mm menghasilkan daya dan efisiensi yang paling tinggi dibandingkan dengan panjang link 140mm dan 130 mm. Kata Kunci: Turbin Angin, panjang link, Darrieus tipe-H, kontrol aktif. Abstract Energy is an important component which cannot be released in human life. Almost all human life depends on nonrenewable energy, one of fossil fuel to meet the energy needs of humans in large scale. Indonesia is one country that has the potential of renewable energy is very abundant. According to the PP 79 2014 Wind is one of the renewable energy sources being developed at this time. The wind turbine is one of the alternative energy sources based on the conversion of kinetic energy into electrical energy. It encourages researchers to analyze research the effect of the long link active control of the wind turbine performance Darrieus type-H.This research to know the effect of long link active control against the performance of Darrieus type-H wind turbine on the power and coefficient of power turbines. Type of research is experiments. The objectin this research is the Darrieus type-H with active control. The methods used in the research is to length variation (150, 140, and 130 mm). Results on research shows on the length of 150 mm link generates a power of 0,456 watts and 5,72% coeffisients of power with a wind speed of 6,5 m/s. On the length of link 140 mm with a wind speed of 6,5 m/s power generates in the amount of 0,3161 watts and coefficient of power are 4,26%, while for long link 130 mm with a wind speed of 6,5 m/s power generates 0,2084 watts and 3,37% coefficient of power. Length 150 mm most high of power and coefficient of power comparison with the length of link 140 mm and 130 mm. Keywords: Wind Turbine, long link, Darrieus Type-H, Active Control. menjadi energi listrik. Dimana pada prinsipnya angin akan memutar sudu-sudu pada turbin kemudian dapat memutar generator dan menghasilkan energi listrik. Perkembangan pemanfaatan energi angin di Indonesia kurang optimal. Disebabkan karena rendahnya distribusi kecepatan angin di Indonesia, yang hanya memiliki kecepatan angin pada kisaran 2,5-6,5 m/s. Serta besarnya PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang memliki potensi energi terbarukan yang sangat melimpah. Namun, pada kenyataannya potensi sumber energi terbarukan tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Turbin angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang berbasis pada konversi energi kinetik 517 JTM Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 517 - 520 fluktuasi kecepatan angin yang berubah secara drastis dengan interval yang cepat. Menurut PP No. 79 tahun 2014 angin adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dikembangkan saat ini. Energi angin termasuk energi terbarukan yang didefinisikan sebagai energi yang secara cepat dapat diproduksi kembali melalui proses alam. Beberapa kelebihan dari energi angin adalah karena sifatnya yang terbarukan, hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan, energi angin juga ramah lingkungan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh panjang link kontrol aktif terhadap kinerja turbin angin Darrieus tipe-H. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kecepatan angin dan variasi beban. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu A8 Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan eksperimen melalui pengujian terhadap objek yang akan diteliti dan mencatat data-data yang diperlukan. Data-data yang diperlukan adalah daya dan efisiensi yang dihasilkan turbin angin. Analisa Data Penelitian ini menggunakan metode statistika deskriptif dan analisis regresi. Metode statistika deskriptif merupakan metode statistika dengan mengumpulkan data dari setiap hasil perubahan yang terjadi melalui eksperimen secara langsung. Rancangan Penelitian Studi Literatur Pembuatan Model Turbin Angin Darrieus Tipe-H dengan Kontrol Aktif HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Daya Turbin (PT) Daya Daya turbin adalah daya yang dihasilkan oleh turbin angin setelah mengkonversikan energi dari udara yang bergerak yang mengenai turbin. Daya Turbin Link 150 mm 0.5000 Daya Turbin (watt) Mulai 0.4000 Pengambilan Data Kecepatan Angin dan Torsi Analisa dan Pembahasan 4,5 m/s 0.3000 5 m/s 0.2000 5,5 m/s 0.1000 6 m/s 6,5 m/s 800 0.0000 0 200 Penyusunan Laporan 400 600 Beban (gram) Gambar 2 Daya Turbin Link 150 mm Selesai Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah panjang link pada turbin angin Darrieus tipe-H, dan variasi panjang link yang digunakan adalah 150 mm, 140 mm, dan 130 mm. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah daya dan efisiensi turbin angin Darrieus tipe-H. 3. Variabel Kontrol Daya Turbin Link 140 mm 0.4000 Daya Turbin (watt) Gambar 1 Diagram Alur Penelitian 0.3000 5 m/ s 0.2000 0.1000 0.0000 0 100 200 300 400 500 600 Beban (gram) Gambar 3 Gambar Daya Turbin Link 140mm Pengaruh Panjang Link Kontrol Aktif Terhadap Kinerja Turbin Angin Darrieus Tipe-H NACA 0018 Komparasi Kinerja Turbin Komparasi kinerja turbin angin Darrieus tipe-H dengan kontrol aktif dan turbin angin Darrieus tipe-H tanpa kontol aktif. Komparasi data yang digunakan adalah data dengan hasil tertinggi yang didapatkan yaitu pada kecepatan 6,5 m/s dengan panjang link 150 mm. Daya Turbin Link 130 mm Daya Turbin (watt) 0.2500 0.2000 0.1500 5 m/ s 0.1000 0.0500 0.0000 0 100 200 300 400 500 Beban (gram) Gambar 4 Daya Turbin Link 130 mm Efisiensi Turbin (Cp) Efisiensi turbin adalah parameter yang menunjukkan seberapa besar potensi daya angin yang bisa dikonversi oleh turbin. Gambar 8 Komparasi Daya Turbin Efisiensi Link 150 mm 6.00% 4.00% 4,5 m/s 3.00% 5 m/s 2.00% 5,5 m/s 1.00% 6 m/s 0.00% 6,5 m/s 800 0 200 Beban 400 (gram) 600 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00% 0 Efisiensi Link 140 mm Efisiensi dalam % 0.00% 0 200 400 Beban (gram) 800 Pembahasan Daya Turbin Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa daya tertinggi yang dihasilkan pada kecepatan angin 6,5 m/s lebih besar dibandingkan kecepatan 4,5 m/s. Daya turbin paling besar diperoleh pada kecepatan angin 6,5 m/s sebesar 0,4560 watt dengan beban untuk pengereman 400 gram. Pada gambar 3 daya paling besar pada kecepatan 6,5 m/s dengan beban pengereman 300 gram sebesar 0,3161 watt. Sedangkan pada gambar 4 daya sebesar 0,2084 watt didapatkan pada kecepatan 6,5 m/s dengan beban pengereman 200 gram. Berdasarkan gambar (2, 3, dan 4) dapat diketahui dengan kecepatan 6,5 m/s daya yang dihasilkan turbin angin besar. Namun panjang link dan beban berpengaruh pada daya yang dihasilkan. Dimana panjang link 150 mm adalah yang paling ideal dibandingkan panjang link 140 mm dan 130 mm. Sedangkan beban pengereman paling efektif untuk panjang link 150 mm adalah 400 gram. Besarnya daya (PT) yang dihasilkan dipengaruhi oleh kecepatan angin. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kecepatan angin akan membuat putaran turbin semakin cepat, sehingga pengereman berat beban pada turbin akan berkurang. Akan tetapi, tidak selalu kecepatan angin yang semakin cepat akan menghasilkan daya yang besar. Hal 5,5 m/s 2.00% 200 Beban 400 (gram) 600 Gambar 9 Komparasi Efisiensi Turbin 5 m/s 4.00% Den gan Kont rol Aktif 5.00% Gambar 5 Efisiensi Turbin Link 150mm 6.00% Komparasi Efisiensi (Cp) 6.00% Efisiensi (%) Efisiensi (%) 5.00% 600 Gambar 6 Efisiensi Turbin Link 140mm Gambar 7 Efisiensi Turbin Link 130mm 519 JTM Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 517 - 520 tersebut justru akan mengakibatkan penurunan daya turbin angin dikarenakan pada saat putaran tinggi, sebagian udara akan terhambat untuk masuk kedalam turbin angin. Udara tersebut berguna untuk menggerakkan turbin angin, karena udara terhambat untuk masuk kesisi dalam turbin maka udara yang digunakan untuk menggerakkan turbin angin berkurang sehingga daya turbin juga berkurang. Efisiensi Turbin Efisiensi turbin angin merupakan parameter yang menunjukkan seberapa besar potensi daya angin yang bisa dikonversikan oleh turbin. Semakin besar daya yang mampu diserap oleh rotor maka efisiensi turbin juga mengalami peningkatan. Dari gambar (5) terlihat bahwa efisiensi tertinggi yang dihasilkan pada kecepatan angin 6,5 m/s, dengan beban pengereman 400 gram sebesar 5,27%. Pada gambar (6) efisiensi paling besar pada kecepatan 6,5 m/s adalah sebesar 4,26% dengan beban pengereman 300 gram. Sedangkan pada gambar (7) efisiensi paling besar pada kecepatan 6,5 m/s dengan beban pengereman 200 gram sebesar 3,37%. Dari gambar (5, 6, dan 7) menunjukkan dengan kecepatan 6,5 m/s efisiensi yang dihasilkan turbin angin paling besar terutama pada panjang link 150 mm. Nilai efisiensi turbin dengan panjang link 150 mm paling besar dibandingkan dengan panjang link yang lainnya (140 mm dan 130 mm). Besarnya efisiensi dihasilkan dari perbandingan dari daya turbin (PT) dengan daya angin (PW). Semakin besar daya turbin akan menyebaban efisiensi turbin mengalami peningkatan, hal ini disebabkan daya turbin berbanding lurus dengan efisiensi. Selain itu panjang link pada turbin juga mempengaruhi Cp, semakin panjang link pada turbin angin akan membuat PW semakin besar dengan begitu Cp akan meningkat. Komparasi Dari gambar (4.8) dan (4.9) komparasi kinerja turbin diatas ditunjukkan bahwa dengan modifikasi penggunaan kontrol aktif mampu meningkatkan kinerja turbin angin Darrieus tipe-H dibandingkan dengan kondisi turbin angin tanpa kontrol aktif dengan sudut pitch 50º. Penggunaan kontrol aktif menunjukkan peningkatan kinerja turbin, seperti ditunjukkan pada gambar (4.8) dan (4.9) dimana turbin angin dengan kontrol aktif menghasilkan kinerja lebih besar dari pada turbin angin tanpa kontrol aktif. penggunaan turbin angin mampu meningkatkan efisiensi sebesar 1,58% dibandingkan dengan efisiensi turbin tanpa kontrol aktif. Hal ini disebabkan keberadaan kontrol aktif dapat menyesuaikan energi angin yang datang, yang mana blade secara otomatis dapat menutup dan membuka mencari arah angin yang datang. Sehingga turbin angin mampu menangkap energi angin yang datang lebih maksimal. Sedangkan untuk turbin angin tanpa kontrol aktif untuk mendapatkan hasil kinerja yang maksimal harus dibantu dengan menentukan sudut ideal dari sudut pitch. PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian, analisa dan pembahasan yang telah dilakukan uji kineja turbin angin darries tipe-H dengan kontrol aktif pitch dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Daya turbin (PT) yang dihasilkan dipengaruhi oleh kecepatan angin, berdasakan hasil yang telah diuji daya turbin yang paling besar pada saat kecepatan angin 6,5 m/s untuk beban pengereman 400 gr dengan panjang link 150 mm sebesar 0,456 watt. Panjang link mempengaruhi hasil dari daya turbin, hal tersebut disebabkan pada panjang link 150 mm turbin berada pada posisi sudut pitch paling ideal dibandingkan dengan panjang link yang lainnya yaitu 140 mm dan 130 mm. 2. Efisiensi turbin (Cp) yang ditunjukkan oleh hasil penelitian adalah efisiensi tertinggi yang dihasilkan pada turbin angin dengan panjang link 150 mm dan menggunakan kecepatan angin 6,5 m/s untuk beban pengereman 400 gram sebesar 5,27%. Hasil tersebut dipengaruhi oleh hubungan antara efisiensi dengan daya turbin yang berbanding lurus. Saran Dari serangkaian pengujian, perhitungan dan analisa data dan pengambilan simpulan yang telah dilakukan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menggukan variasi yang berbeda seperti panjang link, bentuk NACA airfoil, kecepatan angin dan beban. 2. Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai simulasi turbin angin dengan kontrol aktif menggunakan software seperti CFD (Computational Fluid Dynamics) ataupun fluen, agar bisa dibandingkan hasil perolehan datanya apakah selisih terlampau jauh ataukah sama. DAFTAR PUSTAKA http://bmkg.go.id http://www.p3tkebt.esdm.go.id De Coste, Josh, 2005. “Vertical Axis Wind Turbin” Departemen of Mechanical Engineering Dalhousie University. Herlamba S. Indra, 2014. “Komparasi Kinerja Turbin Angin Sumbu Vertikal Darrieus TipeH Dengan Bilah Profil NACA 0018 Dengan dan Tanpa Wind Deflector “. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 1, No. 1 Universitas Negeri Surabaya M. Elkhoury, T. Kiwata, E. Aoun. 2015. “Experimental and numerical investigation of a threedimensional vertical-axis wind turbine with variable-pitch”. Dimuat dalam jurnal J. Wind Eng. Ind. Aerodyn. 139 (2015) 111–12. ScienceDirect Sathyajith Mathew: Wind Energy Fundamentals, Resource Analysis and Economics. India