PERMAINAN TRADISIONAL ANAK INDONESIA : UCING SUMPUT MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Dosen Pengampu : Nur Indri Rahayu, S.Pd., M. Ed. Disusun Oleh: Faishal Rachman Firdaus (1400719) PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 Abstrak Ucing sumput bukanlah gabungan kata dari ucing dan sumput melainkan salah satu permainan anak tradisional yang ada di Indonesia khususnya Jawa Barat (Urang Sunda). Mungkin di daerah lain di Indonesia juga ada permainan sejenis, namun hanya namanya saja yang berbeda, secara umum permainan ini hampir bahkan sama dengan permainan petak umpet yang kita kenal, bedanya yang bagian jaga dalam permainan ucing sumput disini disebut ucing. Permainan ini sebenarnya menyimpan suatu metode pembelajaran, salah satunya adalah sikap mandiri, waspada, dan memiliki tanggung jawab. Ini khusus bagi orang yang dikenai tugas pencari, agar tidak kebobolan ditempati oleh lawan. Untuk orang yang bersembunyi, ada nilai yang dipelajari seperti sikap hati-hati dan waspada, karena mereka sedang dicari. Daftar Isi Abstrak .................................................................................................................... 2 Daftar Isi.................................................................................................................. 3 Pendahuluan ............................................................................................................ 4 Pembahasan ............................................................................................................. 5 Pengertian dan Sejarah ........................................................................................ 5 Cara Bermain ....................................................................................................... 5 Manfaat yang Diperoleh ...................................................................................... 6 Lampiran ................................................................................................................. 7 Daftar Pustaka ......................................................................................................... 8 Pendahuluan Siapapun dapat bermain permainan ini dalam artian tidak dibatasi usia, namun biasanya permainan ini hanya dimainkan oleh anak-anak saja dan jarang bahkan saya belum pernah lihat jika ada orang dewasa pun memainkannya, namun hanya orang tua dan anaknya saja mungkin yang bisa kita lihat. Biasanya peserta permainan antara lima sampai sepuluh orang atau bisa juga lebih, karena bersifat mencari kawan yang bersembunyi, maka tidak terlalu banyak yang menjadi bagian dari permainan ini. Dari seluruh pemain akan bermain hompipa (gambreng) sampai habis dan tinggal dua orang saja. Setelah tinggal dua orang, maka masing masing melakukan suit dan yang kalah menjadi si pencari teman teman yang bersembunyi. Si pencari menutup mata atau menempel pada salah satu media (tembok,pohon,tiang,dll) sebagai sarana bentengnya. Di hitung satu sampai sepuluh atau lebih (sesuai perjanjian), maka semua anggota harus berlari mencari persembunyiannya, setelah hitungan ke terakhir maka si pencari teman mulai mencari teman yang bersembunyi sampai menemukan total anggota yang bersembunyi. Pihak yang sembunyi ataupun yang mencari, sebenarnya berkaitan dengan kenangan orang tua atau kakek nenek atau nenek moyang kita dahulu semasa perang. Apabila dikorelasikan, permainan ini sebenarnya memiliki filosofi atau perilaku dari aktivitas jaman dulu yang biasa dilakukan untuk sembunyi dari kerajaan penjajah. Lari bukan berarti tidak berani melawan tapi sebagai suatu strategi untuk menyusun dan mengumpulkan tenaga. Begitupun dengan permainan ini adalah bagian refleksi peperangan. dari aktifitas masyarakat pada zaman Pembahasan Pengertian dan Sejarah Ucing Sumput, jika kita terjemahkan kedalam bahasa Indonesia ucing artinya kucing, dan sumput artinya sembunyi. Jadi apakah ucing sumput adalah kucing yang bersembunyi? mengapa dikatakan kucing yang bersembunyi? apa habis melihat anjing? bukan, tidak seperti itu maksudnya, ucing sumput ini bukan gabungan kata dari ucing dan sumput melainkan salah satu permainan anak tradisional yang ada di Indonesia khususnya Jawa Barat (Urang Sunda). Mungkin di daerah lain di Indonesia juga ada permainan sejenis, namun saya yakin hanya namanya saja yang berbeda, secara umum permainan ini hampir bahkan sama dengan permainan petak umpet yang kita kenal, bedanya yang bagian jaga dalam permainan ucing sumput disini disebut ucing. Sejarah permainan tradisional ini seperti yang telah dijelaskan pada Pendahuluan, sebenarnya berkaitan dengan kenangan orang tua atau kakek nenek atau nenek moyang kita dahulu semasa perang. Apabila dikorelasikan, permainan ini sebenarnya memiliki filosofi atau perilaku dari aktivitas jaman dulu yang biasa dilakukan untuk sembunyi dari kerajaan penjajah. Lari bukan berarti tidak berani melawan tapi sebagai suatu strategi untuk menyusun dan mengumpulkan tenaga. Begitupun dengan permainan ini adalah bagian refleksi dari aktifitas masyarakat pada zaman peperangan. Cara Bermain Biasanya peserta permainan antara lima sampai sepuluh orang atau bisa juga lebih, karena bersifat mencari kawan yang bersembunyi, maka tidak terlalu banyak yang menjadi bagian dari permainan ini. Dari seluruh pemain akan bermain hompipa (gambreng) sampai habis dan tinggal dua orang saja. Setelah tinggal dua orang, maka masing masing melakukan suit dan yang kalah menjadi si pencari teman teman yang bersembunyi. Si pencari menutup mata atau menempel pada salah satu media (tembok,pohon,tiang,dll) sebagai sarana bentengnya. Di hitung satu sampai sepuluh atau lebih (sesuai perjanjian), maka semua anggota harus berlari mencari persembunyiannya, setelah hitungan ke terakhir maka si pencari teman mulai mencari teman yang bersembunyi sampai menemukan total anggota yang bersembunyi. Manfaat yang Diperoleh Permainan ini sebenarnya menyimpan suatu metode pembelajaran, salah satunya adalah sikap mandiri, waspada, dan memiliki tanggung jawab. Ini khusus bagi orang yang dikenai tugas pencari, agar tidak kebobolan ditempati oleh lawan. Untuk orang yang bersembunyi, ada nilai yang dipelajari seperti sikap hati-hati dan waspada, karena mereka sedang dicari. Lampiran Daftar Pustaka https://hasdianadi.wordpress.com/2012/12/06/ucing-sumput/ http://www.wewengkonsumedang.com/2014/12/ucing-sumput-petak-umpetnyaurang-sunda.html