Susunan saraf pusat

advertisement
 Nama:dr.budiono
 Lahir:Banyuwangi 16-8-1974
 Alumni:FK.Hang Tuah (RSAL
Surabaya) lulus 1999
 Riwayat pekerjaan
 1.dokter di Pusdik Brimob Watukosek
 2.Kepala IGD RS Bhayangkara
Porong
 3.Kepala RJ RSUD Situbondo
 4. Kepala PKM
Bungatan,Koordinator dokter jaga
IGD RSUD Besuki
ANATOMI DAN FISIOLOGI
dr. H.Budiono
Oleh :
Dr . H . Budiono
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks
dan bersambungan serta terdiri terutama jaringan saraf.
Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan
stimulus eksternal di pantau dan diatur, khususnya
kemampuan seperti :
•
Iritabilitas
•
Sensitivitas
•
Konduktivitas
1.
2.
Sistem saraf pusat (SSP)
a. otak
b. medula spinalis
Sistem saraf perifer
a. saraf eferen ( sensorik)
b. saraf eferen (motorik)
A. Neuron
adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri
dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma.
Struktur neuron terdiri dari :
a. Badan sel / parikarion
b. Dendrit
c. akson
Fungsi neuron diklasifikasi secara fungsional
berdasarkan arah transmisi implusnya :
a. Neuron sensorik (eferen) menghantarkan implus
listrik dari reseptor pada kulit, organ indera,
atau suatu organ internal k SSP
b. Neuron motorik menyampaikan implus dari SSP
ke efektor
c. Interneuron (neuron yang berhubungan )
ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik
atau menyampaikan informasi ke interneuron
lain.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nukleus : kumpulan badan sel neuron yang terletak di
dalam SSP.
Ganglion : kumpulan badan sel neuron yang terletak
dibagian luar SSP dan saraf peifer.
Saraf : kumpulan prosesus sel saraf ( serabut ) yang
terletak diluar SSP. Serabut ini di satukan dan di tunjang
oleh jaringan ikat, yang membawa pembuluh darah dan
pembuluh limfatik.
saraf gabungan : mengandung serabut eferen dan eferen
yang termielinasi dan yang tidak termielinasi.
Traktus : kumpulan serabut sarf dalam otak atau medula
spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama
Komisura : pita serabut saraf yang menghubungkan sisi –
sisi yang berlawanan pada otak atau medula spinalis
Terdiri atas 2 bagian :
1.Susunan saraf pusat (otak)
2. Susunan saraf otonom, mencakup
susunan saraf simpatik dan susunan
saraf parasimpatis.
1.
2.
3.
Saraf motorik / eferen : berfungsi menghantarkan implus
dari otak dan sumsum Tl.belakang ke saraf perifer
Saraf sensorik : berfungsi membawa implus dari perifer
menuju otak.
Batang saraf campuran yang mengandung baik serabut
motorik maupun serabut sensorik, sehingga dapat
menghantar implus dalam 2 jurusan.
Otak terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1. Otak depan : belahan otak (hemisphesium
cerebri),korpus striatum dan talami (talamus dan
hi[otalamus).
2. Otak tengah : diensefalon
3. Otak belakang : pons varoli, medula
oblongata,sereblum (bagian ini membentuk batang
otak).
1.
Serebrum
mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak
yang disebut fosa kranialis anterior dan fosa
kranalis tengah.
2.
Korteks adalah asal semua implus motorik yang
mengendalikan otot tulang – tulang, berfungsi
untuk mengontrol mental, tingkah laku, pikiran,
kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan,
kemampuan berbicara, bahasa .
Terdiri atas 2 bagian :
1.
Atap yang mengandung banyak pusat – pusat refleks
yang penting untuk penglihatan dan pendengaran.
2.
Jalur motorik yang besar , yang turun dari kapsula
interna melalui dasar otak tengah, pons , dan medula
oblongata
1.
2.
3.
Pons varoli
merupakan bagian tengah batang otak yang
menghubungkan sereblum dengan korteks serebri
Medula oblongata
membentuk bagian bawah batang otak serta
menghubungkan pons dengan sumsum Tl.belakang ,
berfungsi mengendalikan pernapasan dan sistem
kardiovaskuler.
Serebelum adalah bagian terbesar dari otak belakang
berfungsi untuk mengatur sikap dan aktifitas sikap
badan.
serebelum juga berperan penting dalam kordinasi otot
dan menjaga keseimbangan.
Adalah korda jaringan saraf yang terbungkus dalam
kolumna vetebra yang memanjang dari medula
batang otak sampai ke area vetebra lumbal pertama.
Berfungsi :
1. mengendalikan berbagai aktivitas releks
2. Mentranmisi implus ke dan dari otak melalui
traktus asenden dan desenden.
Sistem saraf ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian
luar otak dan medula spinalis, saraf kranial.
A. Saraf kranial ( cranial nerve) :
1.
saraf olfaktori (CN I )
2. Saraf optik ( CN II )
3. Okulomotorik ( CN III )
4. Troklear ( CN IV )
5. Trigeminal ( CN V )
6. Abdusen (CN VI )
7. Fasial ( CN VII )
8. Vestibulokoklear ( CN VIII)
9. Glosofaringeal ( CN IX )
10. Vagus (CN X )
11. Aksesori spinal (CN XI)
12. Hipoglosal ( CN XII)
1.
Jumlah saraf spinal :
a. saraf serviks : 8 pasang, C1 sampai C8
b. saraf toraks : 12 pasang, T1 sampai T12
c. saraf lumbal : 5 pasang, L1 sampai L5
d. saraf sakral : 5 pasang, S1 sampai S5
e. saraf koksiks : 1 pasang
Cabang ventral
b) Cabang minengeal
c) Ramus dorsal
d) Cabang viseral
a)
Adalah jaring – jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus
ventral seluruh saraf spinal, kecuali T1 dan T2, yang merupakan
awal saraf intercostal.
Macam – macam pleksus :
• pleksus serviks
•Pleksus brakial
• pleksus lumbal
• pleksus sakral
• pleksus koksiks
a.
b.
c.
SSO adalah sistem motorik eferen viseral. Sitem ini
menginervasi jantung; seluruh otot polos, seperti pada
pembuluh darah dan visera; serta kelenjar – kelenjar.
SSO tidak memiliki input volunter.
Serabut eferen viseral ( sensorik) menyampaikan sensasi
nyeri atau rasa kenyang dan pesan – pesan yang berkaitan
dengan frekuensi jantung, tensi, dan pernapasan, yang di
bawa ke SSP.
• SSO memiliki dua devisi : sitem simpatis dan sitem
parasimpatis.
• devisi simpatis dan parasimpatis pada SSO berbeda secara
otomatis dan fungsinya antagonis
• masing – masing memiliki dua neuron di antara SSP dan
efektor yaitu neuron preganglionik ( dalam SSP) dan neuron
postganglionik (luar SSP).
• memeliki satu neuron preganglionik pendek dan satu neuron
postaganglionik panjang.
•Badan sel neuron posganglionik terletak dalam segmen toraks
dan lumbal bagian atas.
• serabut posganglionik menjalar seperti ramus komunikans
putih ke ganglion terdekat pada rantai ganglion simpatis
paravertebral.
• pengecualian dari sistem ini adalah inervasi pada kelenjar
medula adrenal. Serabut preganglionik simpatis menjalar ke
medula adrenal tidak ber sinapsis dengan neuron postganglionik
sebelum mencapai kelenjar.
 memiliki neuron preganglionik panjang, memiliki
serabut posganglionik pendek.
 badan sel neuron preganlionik terletak dalam nuklei
batang otak dan keluar melalui CN III,VII,IX,X, dan
saraf XI juga dalam segmen sakral kedua, ketiga, dan
keempat medula spinalis
Neuron postganglinik terletak dalam ganglia
terminal yang terdapat diluar atau di dalam dinding
organ yangterinervasi.
Serabut parasimpatis tidak menjalar dalam ramus
dorsal dan ramus venteral saraf spinal.
 kolinergik adalah dilepasnya asetikolin oleh serabut
preganglionik simpatis dan serabut preganglionik dan
postganglionik parasimpatis.
Adregenik adalah dilepasnya norepinefrin (noradrenalin) oleh
serabut postganglionik simpatis.
 pada dasarnya, fungsi dari sitem simpatis adalah untuk
mobolisasi energi dalam situasi yang membuat stres melalui
peningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, kosentrasi gula
darah dan aliran ke otot rangka.
 sistem parasimpatis bekerja berlawanan dengan sistem
simpatis; sistem ini mengubah dan menyimpan energi melalui
penurunan frekuensi jantung dan tekanan darah serta stimulasi
saluran pencernaan untuk proses makanan.
Bekerja dibawah sadar untuk mempertahankan lingkungan
internal, atau homeostasis.
 adalah respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang
menjalar pada rute yang disebut lengkung refleks.
 Semua lengkung (jalur) refleks terdiri dari komponen yg sama.
1. reseptor adalah ujung distal dendrit, yang menerima
stimulus.
2. jalur eferen melintas disepanjang serabut neuron sensorik
sampai ke otak.
3. bagian pusat adalah sisi sinaps, yamg berlangsung dalam
substansi abu-abu SSP.
4. jalur efren melintas di sepanjang akson neuron motorik
sampai ke efektor
5. Efektor dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot
polos atau kelenjar yang merespon.
Refleks yg paling simple adalah lengkung refleks ipsilateral
monosinaptik, atau dua neuron disebut juga refleks peregangan.
1. monosinaptik berarti hanya ada satu sinaps yang terjadi
antara neuron sensorik dan neuron motorik.
2. Ispilateral berarti bahwa kedua neuron berteminasi di sisi
yang sama pada tubuh.
3. Refleks patelar, atau knee-jerk, merupakan salah satu contoh
refleks peregangan yang dipakai dalam pemeriksaan
neurologis
4. Refleks peregangan disebut juga refleks miotatik, tendon,
atau refleks proprioseptif.
A. Potensial istirahat (potensial membran )
•
•
sel saraf yang sedang beristirahat, seperti sel lain dalam
tubuh, mempertahankan perbedaan potensial listrik ( voltase)
pada membran sel di antara bagian dalam sel dan cairan
ekstraseluler di sekeliling sel.
membran sel dalam keadaan istirahat dianggap bermuatan
listrik (terpolarisasi).
Polarisasi disebab kan oleh konsentrasi ion natrium (Na) dan
kalium (K) yang tidak seimbang di dalam dan di luar sel serta
pebedaan permebialitas membran terhadap ion.
Difusi dan transpor aktif (pompa natrium – kalium )
bertanggung jawab untuk pergerakan ion melewati membran
plasma.
 difusi terjadi melalui saluran dalam membran sel bertanggung
jawab pada gradien konsentrasi ion setiap unsur.
Gerbang ion diatur berdasarkan voltase
Semua gerbang bervoltase tertutup saat keadaan potensial
membran istirahat.
Transpor aktif ion Na dan K melawan gradien konsentrasinya
dapat mempertahankan kondisi potensial istirahat.
Pompa natrium – kalium depnden ATP mencegah terjadinya
kesetaraan sesaat ion Na dan K yang melewati membran plasma
dan hanya terjadi melalui difusi
Protein ini membawa tiga ion Na keluar dari sel untuk setiap
dua ion K yang dipompa masuk, sehingga perbedaan konsentrasi
dapat dipertahankan
Potensial aksi
depolarisasi (penurunan potensial
membran)
Gambar ; siklus umpan balik
positif bertanggung jawab
terhadap pembukaan gerbang
Na tambahan setelah
depolarisasi pada tingkat
ambang
Aliran deras Na
mengakibatkan penurunan
yang besar pada potensial
membran
Umpan balik
positif
penyebab
Lebih banyak
gerbang Na terbuka
TERIMA
KASIH
Download