21 Book Final (IND) P

advertisement
PRAYING & FASTING
21DAYS DANIEL
IT STARTS
WITH YOU
4 - 24 JANUARY 2016
Jl. Gunung Rinjani no.6 Taman Himalaya
Lippo Village - Tangerang
Phone : 021 542 02 388
Fax
: 021 542 02387
email
: [email protected]
Shalom saudara-saudari IFGF yang terkasih!
Saya secara pribadi mengajak kita semua untuk bergabung dalam 21 Hari Doa
dan Puasa Daniel yang akan diadakan tanggal 4-24 Januari 2016. Saya
bersukacita bergabung dengan Saudara selama 21 hari ke depan untuk
bersekutu dengan Tuhan dan mempelajari lebih lanjut tentang kebenaran-Nya
bersama-sama sebagai tubuh Kristus.
Departemen IFGF Pray telah mempersiapkan buku panduan di mana kita bisa
belajar dari 21 tokoh Alkitab yang kurang dikenal tapi berdampak. Saya
berdoa agar kita dapat mengalami kasih Tuhan, bertumbuh dalam hikmat
Ilahi, dan diubah dengan pembaharuan pikiran selama masa doa dan puasa
ini. Kiranya Tuhan menunjukkan tujuan-Nya dengan spesifik baik secara
pribadi maupun secara bersama sebagai satu tubuh Kristus. Bersama-sama
kita akan menyaksikan kasih-Nya yang luar biasa dan kuasa-Nya yang
mengubah kita untuk menjadi Tubuh Kristus yang berdampak!
Together impactful!
Pdt. Dr. Jimmy Oentoro
Pendiri & Ketua Umum
Syalom saudara-saudari yang terkasih,
Mengucap syukur untuk kasih setia Tuhan sepanjang tahun 2015 yang baru
saja berlalu. Memasuki awal tahun 2016 adalah saat yang tepat untuk kita
mengambil waktu berfokus mencari wajah Tuhan, menerima isi hati-Nya serta
menyerahkan seluruh kehendak kita kepada-Nya. Saat kita mendedikasikan
semua rencana dan kehidupan kita sepanjang tahun kepada Dia, saya percaya
ada kekuatan dan hikmat yang Dia berikan untuk satu perjalanan baru yang
akan kita lakukan bersama Dia.
Tim IFGF Pray telah menyelesaikan buku panduan 21 hari doa puasa Daniel
yang akan kita lakukan bersama dari tanggal 4-24 Januari 2016. Buku
panduan ini akan menuntun kita untuk mempelajari tokoh-tokoh Alkitab yang
kurang terkenal, tapi melalui kehidupannya, mereka mampu memberikan
pengaruh yang luar biasa terhadap orang-orang di sekitarnya.
Ketika kita mengaplikasikan karakter tokoh-tokoh tersebut dalam kehidupan
kita, dan dengan berdoa dan berpuasa secara sungguh-sungguh dan bersehati,
kita bukan hanya berdampak bagi orang sekeliling kita, tapi secara
bersama-sama kita akan menciptakan dampak bagi bangsa-bangsa.
Together impactful!
Pdt. Hanna Kristanto, M.Th
Wakil Ketua Umum - Equipping
Shalom saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Menyambut tahun 2016, mari kita memasuki tahun ini dengan berdoa dan
berpuasa untuk meminta bimbingan dan visi dari Tuhan di setiap aspek
kehidupan kita sehingga kita dapat menjalani kehidupan yang berdampak.
Setiap dari kita diciptakan oleh Tuhan dengan dahsyat, ajaib dan ditanamkan
biji potensi yang luar biasa. Tuhan kita adalah Tuhan yang berdaulat, yang
tidak pernah membuat kesalahan dalam mengarahkan hidup kita untuk
sampai di tempat di mana kita berada sekarang. Ketika kita mencari
wajah-Nya, memperkuat roh dan mengisi tubuh jasmani kita dengan makanan
yang sehat, kita akan dapat memahami kehendak-Nya yang sempurna dalam
hidup kita. Biarlah tahun 2016 diisi dengan pekerjaan dan keajaiban Tuhan
dalam setiap aspek kehidupan kita.
Buku panduan doa dan puasa Daniel 2016 akan membawa kita untuk belajar
tentang 21 kisah tokoh-tokoh Alkitab yang kurang dikenal namun berdampak.
Dengan segala kesulitan, kelemahan, dan pelayanan yang tidak terlihat
spektakuler, tokoh-tokoh ini telah mengambil bagian dalam kisah kasih Tuhan
untuk menebus umat manusia.
Dengan merendahkan diri, mari kita membuka hati dan pikiran kita dan
membiarkan Roh Kudus untuk mengajar kita lebih lagi dari firman-Nya melalui
karakter-karakter berikut ini. Kami berdoa supaya hikmat Tuhan, kasih, dan
kuasa-Nya yang tak terbatas dapat memperlengkapi dan membawa kita untuk
menjalani kehidupan yang penuh dampak di segala situasi dan kondisi
kehidupan kita.
Salam Sejahtera,
IFGF Pray
Apakah Puasa Daniel?
Daniel 10:2-3
“Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: makanan yang sedap
tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak
berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.”
Puasa Daniel adalah sejenis puasa yang dilakukan dengan cara yang sangat
spesifik. Di mana kita menghindari makanan yang kita sukai tetapi memutuskan
untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan sederhana.
Tujuan dari 21 Hari Doa & Puasa Daniel :
1. Untuk merendahkan hati dan mendapatkan pengetahuan, pengertian dan
hikmat, mimpi dan visi-visi baru, terutama untuk tahun yang akan datang.
(Daniel 1:17). Di dalam keadaan dunia yang tidak menentu, kita
membutuhkan hikmat dan visi Tuhan untuk memimpin kita.
2. Untuk mendedikasikan tahun 2016 kepada Tuhan dan membiarkan Dia
memimpin setiap aspek kehidupan kita sepanjang tahun ini.
Apa yang Harus Kita Lakukan Selama Puasa Daniel ?
Selama kita memfokuskan waktu, hati, dan pikiran kepada Tuhan, kita dapat:
• Berdoa meminta hikmat, visi, dan pimpinan Tuhan dalam setiap aspek
kehidupan kita.
• Mengurangi waktu yang dipakai untuk menonton TV, internet atau
menggunakan telefon genggam setiap hari untuk merenungkan firman Tuhan.
• Mengikuti kegiatan menara doa atau kegiatan doa gabungan untuk bersyafaat
bagi orang lain.
• Menyediakan waktu khusus untuk bedoa bersama keluarga setiap hari.
• Menyediakan waktu untuk membagikan kabar baik keselamatan kepada
orang-orang di sekitar kita.
Makananan yang dapat dikonsumsi dalam puasa Daniel adalah biji-bijian,
macam-macam umbi, kacang, buah, sayuran, gandum, dan air putih sebagai
minuman. Disarankan untuk meminum air putih minimal delapan gelas sehari.
Makanan yang dihindari adalah daging, ikan, unggas, telur, lemak, makanan
kaleng/proses, goreng-gorengan, tepung, gula, camilan, kue-kue, roti putih,
minuman soda, kopi, teh dan minuman beralkohol.
01
Sifra dan Pua
Keluaran 1:15-22
Sifra dan Pua adalah dua bidan suku Ibrani di
Mesir. Mereka melawan perintah raja Mesir yang
menghendaki pembunuhan atas setiap kelahiran
bayi Ibrani. Sifra dan Pua lebih takut kepada
Tuhan daripada kepada raja Mesir dan mereka
memilih untuk mempertaruhkan nyawa mereka
demi membela kebenaran.
Sifra dan Pua juga memiliki kebijaksanaan
untuk mempengaruhi raja. Mereka mengatakan
kepada Raja bahwa perempuan Ibrani kuat;
sebelum bidan datang, mereka telah bersalin.
Bukannya marah dengan penjelasan mereka,
raja mengubah aturan sehingga anak laki-laki
suku Ibrani tidak dibunuh saat lahir melainkan
dilempar ke sungai Nil. Karena taat kepada Allah
dalam kehidupan mereka sehari-hari, Tuhan
berbuat baik kepada kedua bidan tersebut
dengan mengaruniakan mereka rumah-tangga.
Terlebih lagi, Tuhan menggunakan hidup mereka
sehingga Musa dapat diselamatkan saat lahir
dan mengubahkan sejarah bangsa Israel.
Tuhan ingin memakai kita dalam pekerjaan
sehari-hari untuk membawa dampak bagi
kehidupan rekan kerja, keluarga dan komunitas.
Ketika kita bekerja dengan takut akan Tuhan dan
menjaga perintah-Nya setiap saat, hikmat-Nya
mengalir dan Tuhan akan melipatgandakan hal
sederhana yang kita lakukan menjadi sesuatu
yang bernilai kekal.
Jangan pernah meremehkan kuasa Allah di
dalam kehidupan kita sehari-hari. Mungkin Anda
hanyalah seorang ibu rumah tangga yang
sederhana, perawat, atau pekerja, tetapi Anda
perlu mempertahankan firman Tuhan setiap
hari. Ketika Anda berdiri untuk kebenaran
Tuhan, Tuhan akan memberikan perlindungan,
bimbingan, dan hikmat-Nya dalam hidup Anda.
Hal-hal kecil yang Anda lakukan dalam
kehidupan Anda sehari-hari dapat digunakan
oleh Tuhan untuk mengubah hidup, masyarakat,
dan bahkan sejarah.
Pokok Doa:
1. Berdoa agar Amsal 22:4 digenapi dalam hidup kita. “Ganjaran kerendahan hati
dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.”
2. Berdoa agar semua orang yang mengikuti doa dan puasa Daniel dipenuhi
dengan semangat, hikmat, visi, dan bimbingan Tuhan.
02
Yitro
Keluaran 18
Yitro adalah pria yang haus akan Tuhan. Sebagai
imam Midian, ia tahu bahwa pertemuan Musa
dengan Tuhannya adalah pertemuan yang sangat
penting. Setelah mendengar bagaimana Tuhan
membawa umat-Nya keluar dari Mesir, menjaga
dan melindungi mereka dari serangan
bangsa-bangsa di sekelilingnya, Yitro pun
mempersembahkan
korban
bakaran
dan
persembahan kepada Tuhannya Musa.
hingga saat ini. Sistem ini yang sekarang dikenal
dengan sistem hierarki, di mana Musa harus
memilih pemimpin-pemimpin yang dapat
dipercaya dan takut akan Tuhan untuk
memimpin kelompok seribu orang, seratus
orang, lima puluh orang dan sepuluh orang.
Banyak masalah dapat diselesaikan dengan
sistem ini, dan hanya yang sulit yang
memerlukan perhatian Musa.
Tetapi, Yitro bukanlah sekedar seorang ayah
mertua bagi Musa; ia juga menjadi penasehat
baginya. Ketika ia melihat bagaimana Musa
menangani orang-orang yang datang meminta
nasehat kepadanya, Yitro memberikan sebuah
solusi sistem berorganisasi yang diterapkan
Kebijaksanaan Yitro telah memberikan Musa
cara yang efektif untuk memimpin bangsa Israel.
Dalam waktu yang sama, sistem ini juga
memberi peluang untuk pemimpin-pemimpin
muda dapat naik ke posisi kepemimpinan.
Pokok Doa:
1. Meskipun Yitro pada mulanya adalah seorang yang tidak percaya, tapi ia mengagumi karya
Allah Israel setelah mendengar kesaksian Musa. Berdoalah agar hidup kita menjadi kesaksian
yang baik sehingga imam dan pemimpin agama dari keyakinan lain pun akan dapat
mengagumi karya Allah dan menerima keselamatan dari-Nya.
2. Berdoa untuk pertobatan sejati dan tuaian jiwa di Amerika Utara dan dunia. Berdoa untuk 2
Tawarikh 7:14 bagi para pemimpin gereja dan pemerintahan Amerika Utara dan dunia. “Dan
umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan
mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
03
Pinehas
Bilangan 25
Tidaklah gampang bagi Pinehas, anak Eleazar,
anak imam Harun, untuk tetap dekat kepada
Tuhan ketika bangsa Israel sudah menjauh dari
Tuhan. Pinehas berdiri teguh pada integritasnya
di tengah-tengah perzinahan bangsa Israel
dengan wanita suku Moab dan penyembahan
berhala kepada tuhan-tuhan bangsa Moab yang
membangkitkan amarah Tuhan. Perzinahan
bangsa Israel berlanjut dengan pelanggaran
seorang pria Yahudi yang membawa seorang
wanita Midian masuk ke dalam tendanya di
depan mata Musa ketika bangsa Israel sedang
menangis di depan pintu masuk Kemah Suci.
Ketika Pinehas melihat perzinahan ini, ia segera
mengambil sebuah tombak dan menikam pria
dan perut wanita tersebut. Seketika itu, tulah
yang melanda bangsa Israel pun berhenti, tulah
yang telah memakan 24.000 korban jiwa.
Pinehas menentang kemurtadan bangsa Israel.
Kasihnya terhadap Tuhan meliputi Pinehas.
Seseorang hanya akan berani mengambil risiko
membela orang lain karena kasihnya terhadap
orang tersebut. Tuhan melihat kasih Pinehas
bagi-Nya karena dikatakan bahwa “dia (Pinehas)
cemburu dengan kecemburuan-Ku di antara
mereka, sehingga Aku tidak menghancurkan
orang Israel dalam kecemburuan-Ku." (Bilangan
25:11, NASB).
Kasih Pinehas kepada Tuhan membuat dia
berani berjuang membela kemuliaan Tuhan.
Kasihnya kepada Tuhan memberi keberanian
untuk berdiri membela nama Tuhan, meskipun
ia tahu bahwa pria yang terbunuh adalah anak
dari
kepala
suku
Simeon
sedangkan
pasangannya adalah anak perempuan dari
kepala suku Midian. Keberanian Pinehas untuk
mengakhiri perzinahan itu telah menyurutkan
murka Tuhan terhadap bangsa Israel. Kasihnya
kepada Tuhan dan keberaniannya untuk
memerangi ketidakbenaran membuat Pinehas
mampu berdiri diantara Tuhan dan bangsa
Israel. Sebagai imbalannya, Tuhan memberkati
Pinehas dengan perjanjian damai dan keimaman
bagi dia dan keturunannya.
Memilih jalan yang sempit tentunya penuh
tantangan, tetapi ketika kita memilih jalan
tersebut yang jarang dilalui orang untuk
berdiri demi kebenaran, hidup kita akan
berbuah dan memberikan dampak yang kekal
bagi sekeliling kita.
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk hati yang berani berdiri demi kebenaran, bahkan ketika semua
orang lain memilih sebaliknya. “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu:
kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab
TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” Yosua 1:9
2. Berdoa untuk tuaian jiwa di Amerika Selatan.
04
Bezaleel dan Aholiab
Keluaran 31
Bangsa Israel sepertinya memiliki kebiasaan
untuk melupakan kebaikan yang mereka terima
dari Tuhan dengan cepat. Setelah mereka keluar
dari Mesir dengan demonstrasi tanda-tanda dan
keajaiban Tuhan, dengan cepat bangsa Israel
kembali kepada kebiasaan mereka yang
menggerutu
dan
tidak
mempercayai
kepemimpinan Musa dan Tuhan. Waktu demi
waktu, kebiasaan ini berulang dan mewarnai
perjalanan mereka di padang gurun, sampai
Tuhan menyatakan bahwa bangsa Israel harus
melalui padang gurun selama empat puluh
tahun, sehingga generasi yang lama tidak dapat
bertahan untuk memasuki tanah perjanjian.
Di
tengah-tengah
sikap
negatif
dan
ketidakpercayaan
bangsa
Israel,
Tuhan
membangkitkan
dua orang yang akan
memimpin
pembangunan
gedung
yang
melambangkan damai dan kasih karunia, di
mana bangsa Israel yang tidak beriman dapat
menghampiri tahta Tuhan dan menerima kasih
karunia dari Allah yang setia. Nama Bezaleel dan
Aholiab mungkin hanya disebutkan beberapa
kali, namun, mereka ditunjuk untuk memimpin
pembangunan bait suci yang merupakan bagian
terpenting dari zaman hukum taurat (Keluaran
36:2), Tuhan memenuhi mereka dengan hikmat,
pengetahuan dan kemampuan untuk berkarya
dengan tangan mereka. Baik Bezaleel maupun
Aholiab
juga
berbakat
mengajarkan
keterampilan mereka kepada orang lain
(Keluaran 35:34). Mereka diurapi untuk
menjadi kepala tim pembangunan Kemah Suci.
Kemah Suci adalah tempat pertemuan Tuhan
dengan manusia. Kemah Suci memungkinkan
Tuhan yang kudus untuk tinggal di
tengah-tengah manusia yang berdosa. Kemah ini
diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya, dan menandakan hadirat Tuhan di
tengah-tengah mereka.
Kita sebagai umat Kristiani, seperti Bezaleel dan
Aholiab di jaman perjanjian lama, telah
menerima
mandat
dari
Yesus
untuk
memberitakan kabar baik dan menjadikan
bangsa-bangsa murid-Nya sehingga damai
Tuhan dan keselamatan dapat dinikmati oleh
banyak orang. Tuhan telah memperlengkapi kita
dengan apa yang kita butuhkan untuk
memenuhi mandat ini dengan kuasa Roh Kudus
yang ada di dalam kita. Mari kita memenuhi
mandat ini dengan setia kepada generasi kita,
sehingga kita dapat membangun hidup kita
sebagai bait Tuhan yang membawa rekonsiliasi
antara Tuhan dengan generasi kita.
Pokok Doa:
1. Bersyukur untuk kasih karunia Tuhan yang telah memilih kita untuk menjadi imamat
yang rajani, dan berdoa kepada Tuhan untuk memakai kita menjadi pelayan
rekonsiliasi-Nya. 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”.
2. Berdoa untuk tuaian jiwa dan Roh Tuhan membangkitkan generasi muda di Australia
dan New Zealand.
05
Otniel, Ehud, dan Samgar
Hakim-hakim 3
Anda mungkin bertanya siapakah Otniel, Ehud,
dan Samgar. Otniel adalah adik Kaleb
(Hakim-hakim 1:13) yang dipenuhi Roh Tuhan
dan memimpin Israel ke dalam masa damai
selama empat puluh tahun. Ehud adalah
seorang prajurit kidal, dan sebagai seorang
kidal, mungkin ia memerlukan lebih banyak
waktu untuk menguasai ilmu pedang. Namun,
Ehud secara pribadi berhasil membunuh raja
Moab, membebaskan bangsa Israel dari tangan
bangsa Moab dan memimpin bangsa Israel
membantai 10.000 orang suku Moab dalam
peperangan. Samgar menewaskan enam ratus
orang Filistin menggunakan hanya sebuah
tongkat penghalau lembu dan menyelamatkan
bangsa Israel.
Ketiga orang tersebut memiliki beberapa
kesamaan. Mereka tinggal pada zaman di mana
bangsa Israel telah berbalik menentang Tuhan
dan hidup serupa dengan bangsa-bangsa yang
tidak takut akan Tuhan (Hakim-hakim 3:5).
Tetapi, Otniel, Ehud, dan Samgar berdiri teguh
menentang standar sosial pada zaman itu dan
memilih untuk tunduk kepada Tuhan. Tuhan
memakai mereka untuk memimpin bangsa Israel
kembali ke jalan-Nya dan membawa bangsa
Israel hidup di zaman damai.
Tuhan selalu bekerja melalui tangan pria dan
wanita yang membuat diri mereka siap sedia
dipakai oleh Tuhan. Otniel, Ehud, dan Samgar
membuat diri mereka tersedia dan Tuhan
bekerja melalui mereka untuk menunjukan
kasih setia-Nya dan pertolongan-Nya bagi
bangsa Israel.
Kapasitas kita untuk membawa dampak tidak
bergantung pada kemampuan, tetapi bergantung
pada kesediaan kita untuk dipakai oleh Tuhan
bagi kemuliaan-Nya. Mari kita memprioritaskan
kepentingan yang berharga di mata Tuhan dan
menjadi bejana yang kosong sehingga Dia dapat
dengan leluasa mengalirkan roh dan kuasa-Nya
melalui kehidupan kita untuk membawa
pertolongan bagi mereka yang membutuhkan.
Pokok Doa:
1. Berdoalah untuk hati yang sensitif terhadap panggilan Tuhan dan siap untuk
melakukan kehendak-Nya.
2. Berdoa untuk keselamatan dan pertobatan jiwa-jiwa di benua Eropa.
06
Makhir, Barzilai, dan Sobi
2 Samuel 17:27-29
Daud dan pasukannya telah melarikan diri dari
Absalom anaknya. Ketika mereka tiba di
Mahanaim. Di sana, mereka disambut oleh Sobi
bin Nahas dari bani Amon, Makhir bin Amiel dan
Barzilai, orang Gilead. Makhir adalah seorang
dermawan yang mengurus Mefiboset, cucu Saul
yang cacat kakinya (2 Samuel 9:4), sedangkan
Barzilai seorang kaya yang setia mendukung dan
menyediakan
segala
kebutuhan
Daud.
Perbuatan Barzilai sungguh berdampak bagi
Daud sehingga Daud mengajaknya ke Yerusalem
setelah pergumulannya berakhir. Bahkan di
ambang kematiannya sekalipun, Daud berpesan
kepada Salomo untuk terus menunjukkan
kebaikan dan kemurahan hati untuk anak-anak
Barzilai itu (1 Raja-raja 2:7).
Sobi bin Nahas juga adalah saudara raja Hanun
(2 Samuel 10: 2-4) yang mempermalukan Daud
ketika Hanun mencukur janggut utusan yang
dikirim Daud untuk mengekspresikan simpati
atas kematian ayahnya raja Amon. Sejak itu,
bangsa Amon menjadi musuh bagi Daud dan
pasukannya. Namun ironisnya, pada saat
mereka membutuhkan, Sobi datang memberikan
makanan kepada pasukan yang sedang
kelaparan.
Sobi memiliki pilihan untuk mengikuti jejak
ayahnya dengan menunjukkan kebaikan kepada
Daud di saat ia membutuhkan, atau mengikuti
jejak kakaknya dengan mengusir Daud yang
sedang dalam kondisi rentan. Dia memilih
melakukan perbuatan yang benar dan menjadi
alat Tuhan untuk memberkati orang yang
berkenan di hati Tuhan.
Tuhan selalu mengirim orang untuk membantu
kita berjalan melalui lembah kekelaman;
sebuah senyuman, doa, kata-kata dorongan dari
siapa pun, bahkan “musuh” sekalipun untuk
mempengaruhi kehidupan kita. Kita harus
terbuka dan rendah hati untuk menerima
mereka, dan sebaliknya, kita juga dapat
menyiapkan diri untuk menjadi kaki tangan
yang memberikan semangat kepada orang lain
yang membutuhkan.
Pokok Doa:
1. Makhir, Barzilai dan Sobi menggunakan kekayaan mereka membantu orang yang
diurapi Tuhan. Roh yang murah hati memungkinkan mereka untuk memperluas
batas-batas mereka. Berdoa agar seberapapun yang kita miliki, kita dapat
menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan.
2. Berdoa agar keselamatan, dan api Roh Tuhan yang kudus memenuhi benua Asia.
07
Pelayan Muda di Rumah Naaman
2 Raja-raja 5
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang
yang terpandang di hadapan tuannya dan sangat
disayangi (2 Raja-raja 5:1). Melalui dia, Tuhan
telah memberikan banyak kemenangan untuk
Aram. Tetapi, Naaman menderita sakit kusta.
Isteri Naaman memberitahukan bahwa ada
seorang nabi di Samaria bernama Elisa yang
dapat menyembuhkannya. Oleh karena itu,
Naaman pergi menghadap raja Israel, menemui
Elisa dan akhirnya disembuhkan.
Dalam cerita ini, ada seorang pahlawan
tersembunyi yang namanya tidak pernah
disebutkan. Dia adalah pelayan istri Naaman;
seorang gadis muda bangsa Israel yang ditawan
dan dibawa kembali untuk melayani istri
Naaman. Meskipun statusnya sebagai tawanan
dan
pelayan,
pelayan
istri
Naaman
membuktikan
ketulusannya
melalui
pengabdiannya kepada majikannya. Dia pernah
mendengar tentang mukjizat yang dilakukan
nabi Elisa dan percaya bahwa suami majikannya
bisa menerima mukjizat yang sama. Dia tidak
berdiam diri, melainkan memberitahu dan
membujuk majikannya untuk memberitahu
Naaman bahwa nabi Elisa dapat menyembuhkan
penyakit kustanya. Mungkin apa yang dilakukan
oleh pelayan tersebut bisa dianggap sebagai hal
yang sepele; itu hanya sebuah kesaksian
sederhana. Namun ia mungkin tidak mengira
bahwa kesaksiannya kelak akan membawa
Naaman mengalami kuasa Tuhan. Kesaksiannya
membawa anugerah keselamatan pada hidup
Naaman. Melalui pengalaman ini, Naaman
mengakui dan menyatakan bahwa tidak ada
allah lain kecuali TUHAN (2 Raja-raja 5:17).
Tuhan dapat dengan mudah mengirim Elisa
untuk muncul di hadapan Naaman dan
menyembuhkannya saat itu juga, tetapi Dia
memutuskan untuk menggunakan kesaksian
seorang pelayan perempuan yang tidak diketahui
namanya untuk mengarahkan jalan Naaman
kepada Elisa. Tuhan tidak meremehkan status
dan posisinya, sebaliknya pelayan perempuan
tersebut juga tidak menganggap enteng tugas
yang diberikan Tuhan kepadanya. Kesaksiannya
telah membawa kesembuhan bagi orang sakit.
Sama seperti budak perempuan ini, Tuhan ingin
memakai kita untuk membawa kabar baik
tentang keselamatan dan kesembuhan bagi
mereka yang membutuhkan. Semoga kita semua
memiliki keyakinan dan keberanian layaknya
pelayan tersebut untuk memahami dampak dari
kesaksian kita dan menyaksikan kebaikan Tuhan
kepada orang-orang di sekitar kita.
Pokok Doa:
1. Berdoa agar Roh Kudus memenuhi kita dengan kasih dan keberanian untuk
membagikan kabar baik-Nya. Roma 10:15
2. Berdoa agar kasih Tuhan, tangan penyembuhan, dan kebenaran-Nya
bersinar di Afrika.
08
Yabes
1 Tawarikh 4:9-10
Kita semua pernah mendengar dan berdoa doa
Yabes. Apa yang kita ketahui tentang kehidupan
Yabes yang penuh kuasa? Namanya disebut di
Alkitab hanya dalam dua ayat yang sederhana,
namun Alkitab menyebutkan hidupnya lebih
terhormat dari saudara-saudaranya. Nama Yabes
berarti kesakitan atau pembawa kesedihan (Versi
AMPC). Namanya mungkin menggambarkan
pergumulan dalam hidup. Tidak ada orang yang
ingin dipanggil dengan sebutan pembawa
kesedihan. Namun, melalui doa pendeknya, kita
bisa belajar bahwa Yabes adalah orang beriman
yang percaya bahwa Tuhan menciptakan dia
lebih dari sekedar hidup dalam kesedihan.
Beberapa hal yang dapat kita pelajari dari doa
Yabes adalah:
1. Ketika kita menghadapi kesulitan, berseru
dan mendekatlah kepada Tuhan. Janganlah
menggerutu atau bersikap negatif bahkan
menyalahkan Tuhan atas situasi kita. Tetapi,
curahkanlah isi hati kita kepada Tuhan dan
mendekat kepada Dia di dalam doa. Filipi
4:6 berkata “Janganlah hendaknya kamu
kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur.”
Percayalah kepada karakter Tuhan yang tidak
pernah berubah di dalam segala situasi.
2. Yabes percaya bahwa Tuhan adalah kasih itu
sendiri dan Ia adalah Tuhan yang penuh
dengan kuasa. Tuhan rindu untuk
memberkati kita dan tidak akan membiarkan
segala sesuatu terjadi di luar kontrol-Nya.
Ketika Yabes meminta Tuhan untuk
memberkati dan memperluas daerahnya,
Yabes memproklamasikan bahwa Tuhan jauh
lebih besar daripada keadaannya dan Tuhan
mempunyai kuasa untuk melakukan jauh
lebih besar daripada yang ia bayangkan.
Berjalanlah bersama Tuhan dalam segala
3. keadaan. Yabes meminta tangan Tuhan untuk
menyertainya, melindunginya dari
malapetaka dan kesakitan. Yabes percaya
bahwa pimpinan tangan Tuhan mampu
mengubah situasi di dalam kehidupannya
dari pembawa kesakitan menjadi kehidupan
yang penuh dengan penyertaan Tuhan.
Biarlah respon dan tindakan kita terhadap
kehidupan tidak ditentukan oleh situasi yang
terjadi, melainkan kita berpegang teguh pada
janji-janji dan karakter-karakter Tuhan. Tuhan
memegang kontrol atas seluruh situasi di dalam
kehidupan kita. Dia sanggup mengubah tangisan
menjadi tarian. Seperti Yabes, apapun kesulitan
yang kita hadapi di dalam hidup ini,
mendekatlah kepada Tuhan dan memiliki iman
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
Pokok Doa:
1. Berdoalah agar Tuhan dapat terus mengajar kita berdoa dengan penuh kuasa
melampaui zona nyaman kita.
2. Berdoa bagi pemerintahan daerah. Berdoalah agar mereka dapat melaksanakan
tugas mereka dengan bijaksana dan takut akan Tuhan. Yeremia 29:7 “Usahakanlah
kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada
TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
09
Nabi Mikha
1 Raja-raja 22, 2 Tawarikh 18
Ramot-Gilead adalah daerah yang diberikan
kepada Israel (suku Gad), sebuah kota Lewi
(Yosua 21:38) dan salah satu dari enam kota
perlindungan di mana seseorang, bila ia dengan
tidak sengaja membunuh orang, bisa melarikan
diri untuk mencari perlindungan sebelum ia
disidang (Yosua 20:8). Nilai sejarah kota
tersebut menyebabkan raja Ahab dari Israel
ingin menguasainya kembali dari raja Aram.
Untuk itu, ia meminta dukungan raja Yosafat,
yang kemudian mengingatkan Ahab untuk
mencari nasihat Tuhan sebelum maju berperang.
400 nabi memberi jawaban yang positif bagi
kedua raja. Yosafat merasa bahwa pesan itu
dibuat-buat, oleh karenanya ia meminta seorang
nabi Tuhan yang sejati untuk bernubuat. Mikha
bin Yimla dipanggil, dan sesuai dengan prediksi
raja Yosafat, dia menjadi satu-satunya yang
bernubuat tentang kekalahan saat ia berdiri di
hadapan raja-raja, petinggi-petinggi, dan para
nabi lainnya. Meskipun demikian, dia
menyatakan firman Tuhan dengan berani di
hadapan semua orang ketika dia berkata, “Demi
Tuhan yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan
difirmankan Allahku, itulah yang akan
kukatakan.” ( 2 Tawarikh 18:13).
Kita harus selalu patuh dan setia kepada firman
Tuhan. Karakter kita terungkap ketika
dihadapkan dengan tekanan. Integritas nabi
Mikha terlihat ketika ia berdiri di hadapan orang
banyak menyampaikan pesan yang berlawanan
dengan nabi-nabi yang lain, sehingga
membahayakan kehidupannya sendiri.
Orang yang berdampak adalah orang-orang
yang berani berpegang teguh pada prinsip
mereka,
sekalipun
itu
berarti
harus
menentang orang banyak.
Pokok Doa:
1. Berdoalah agar kita berpegang teguh pada prinsip-prinsip Ilahi dan tidak
berkompromi dalam segala hal dan situasi. Ulangan 28.
2. Berdoa untuk gereja-gereja di seluruh dunia agar menjadi garam dan terang
dunia, menjadi suara kebenaran dalam dunia yang tidak menentu, dan menjadi
tangan kasih dan anugerah Tuhan bagi dunia yang rusak.
10
Yosia
2 Raja-raja 22-23, 2 Tawarikh 34-35
Yosia adalah seorang raja muda yang memimpin
Yerusalem kembali kepada Tuhan. Dia adalah
cucu Manasye dan Amon, raja-raja Yehuda yang
jahat. Meskipun ayah dan kakeknya telah
berbuat jahat, Yosia kembali kepada Tuhan dan
membawa kebangkitan rohani pada generasinya,
dan hasilnya, memperkenalkan masa damai dan
kesuksesan untuk kerjaaan Yehuda.
menghabiskan seluruh hidupnya mencari Tuhan
dan membawa generasinya hidup sesuai dengan
firman Tuhan. Karena kerendahan hati dan
ketanggapan Yosia terhadap firman-Nya, Tuhan
membawa damai sejahtera dan melepaskan
Yerusalem dari bencana (2 Tawarikh 34:26-28).
Nama Yosia juga disebutkan dalam silsilah
Yesus (Matius 1).
Pada usianya yang kedelapan, Yosia diangkat
menjadi raja Yehuda. Di usia muda, Yosia
menunjukkan kekuatan karakternya setelah dia
menjadi raja. Yosia tidak membiarkan komunitas
atau kejahatan leluhurnya mempengaruhi
kehidupannya, ia memilih untuk mendedikasikan
dirinya taat kepada firman Tuhan.
Sebagai generasi muda, kita tidak perlu takut
karena usia kita yang masih muda. Tuhan telah
memberikan kepada kita roh kekuatan, kasih,
dan ketertiban untuk mengobarkan karunia Allah
yang ada pada kita (2 Timotius 1: 6-7).
Bagaimanapun keadaan keluarga kita saat ini
dan tekanan dalam kehidupan yang harus kita
lalui, seperti Yosia, kita perlu merendahkan diri
di hadapan Tuhan, meresponi firman-Nya,
membela kebenaran, dan menyerahkan segala
sesuatu yang kita hadapi kepada-Nya. Adalah
rencana Tuhan untuk memakai kita sebagai kaki
dan tangan-Nya untuk membawa kebangkitan
rohani bagi keluarga, teman-teman, komunitas,
dan bahkan generasi kita.
Pada usia enam belas tahun, Yosia mulai
mencari Tuhan. Pada usia dua puluh tahun,
Yosia
membersihkan
Yerusalem
dari
berhala-berhala dan penyembahan Baal. Pada
usia
dua
puluh
enam
tahun,
Yosia
memerintahkan imam besar untuk memperbaiki
rumah Tuhan. Seperti Daud, leluhurnya, Dia
Pokok Doa:
1. Berdoa agar Roh Allah dalam 2 Timotius 1:7 membimbing hari-hari kita. “Sebab
Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
2. Berdoa agar 1 Timotius 4:12 digenapi dalam kehidupan generasi muda. “Jangan
seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi
orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
11
Hegai
Ester 2:1-18
Hegai adalah sida-sida raja Ahasyweros.
Seorang sida-sida pada masa itu adalah
seseorang yang mendedikasikan hidupnya
sepenuhnya untuk melayani di istana raja dan
mereka telah dikebiri sebagai tanda penyerahan
hak atas kehidupannya. Ketika raja Ahasyweros
mencari ratu baru untuk menggantikan ratu
Wasti, Hegai mendedikasikan hidupnya untuk
merawat dan mempercantik para gadis yang
menjadi calon ratu.
bahkan ribuan kontestan lainnya. Setiap dari
para kontestan diwajibkan untuk mengikuti
setiap proses yang dilalui oleh Ester di bawah
pengawasan Hegai. Hegai hanya dengan setia
melakukan pekerjaan, tetapi ia melakukan
pekerjaan yang luar biasa. Hegai mungkin tidak
menyangka bahwa gadis di bawah arahannya
suatu hari membawa keselamatan bagi seluruh
bangsa Yahudi. Tuhan menggunakan hidup
Hegai secara luar biasa.
Hegai adalah orang yang tepat untuk tugas ini
karena ia mengerti hati dan keinginan raja.
Hegai menaruh dedikasi penuh untuk
membentuk gadis-gadis ini agar siap untuk
menghadap raja. Ketika dedikasi Hegai bertemu
dengan kerendahan hati Ester, Ester terpilih
menjadi ratu. Tanpa Hegai sadari, ia mempunyai
peran penting di dalam keselamatan bangsa
Yahudi. Tanpa menjadi ratu, Ester tidak akan
dapat mengambil resiko untuk menghadap raja
demi menyelamatkan bangsa Yahudi dari
pembunuhan masal di dalam sejarah manusia.
Beberapa orang membuat estimasi, untuk
menjadi ratu, Ester harus mengalahkan ratusan
Sebagai bagian dari tubuh Kristus dan anak dari
Raja segala raja, Tuhan telah menetapkan kita
agar mempunyai sikap seperti Hegai kepada
orang-orang di sekeliling kita. Kita perlu
menyerahkan hidup kita dan melayani sesama
sehingga kita bisa saling memperindah satu
sama lain dan menyiapkan tubuh Kristus untuk
bertemu dengan Raja segala raja di akhir
perjalanan hidup kita. Seperti Hegai, kita tidak
dapat bayangkan betapa besar pekerjaan yang
Tuhan dapat lakukan melalui kehidupan
orang-orang yang telah tersentuh oleh kasih
Tuhan yang dibagikan melalui kehidupan kita.
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk roh melayani, mengasihi, rendah hati, dan keunggulan ada dalam
pelayanan kita. Efesus 6:7-8 “Dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya
seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kamu tahu, bahwa
setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka kalau ia telah berbuat sesuai
yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.”
2. Berdoa untuk seluruh pastur IFGF dan keluarga mereka. Berdoa untuk
perlindungan, kesehatan, hikmat, kasih dan urapan Tuhan turun di atas pelayanan
dan keluarga mereka.
12
Hana
Lukas 2:36-39
Hana sangat sedikit disebutkan di dalam
Alkitab. Kita hanya bisa mengetahui tentang dia
dari 3 ayat di kitab Lukas. Hana adalah anak
perempuan dari Fanuel dari suku Asyer. Dia juga
seorang nabi dan dia adalah seorang janda
setelah 7 tahun lamanya bersama suaminya.
Hana tidak seperti wanita lain pada zamannya.
Daripada menikah lagi, dia memilih untuk tetap
menjanda dan melayani Tuhan. Dia adalah salah
satu dari segelintir wanita dalam Alkitab yang
membawa gelar “nabi”. Nabi-nabi wanita lain di
dalam Alkitab antara lain adalah Miryam adik
Musa (Keluaran 15:20), Debora sang hakim
(Hakim-Hakim 4:4), Hulda istri Salum (2
Tawarikh 34:22), dan 4 anak dara Filipus (Kisah
Para Rasul 21:9).
Setelah menjanda, Hana mendedikasikan
dirinya sepenuhnya kepada Tuhan. Dia tidak
pernah meninggalkan bait di Yerusalem, tapi
dia
menghabiskan
waktunya
dengan
menyembah Tuhan, berpuasa, dan berdoa.
Hubungannya yang erat dengan Tuhan
membuat dia mengerti rencana Tuhan dalam
kelahiran Yesus. Kesetiaannya kepada Tuhan
sepanjang hidupnya menempatkan dia pada
waktu dan tempat yang tepat. Dia diberi
karunia oleh Tuhan untuk bertemu langsung
dengan Sang Juruselamat, Pribadi yang dia
nantikan sekian lama (Lukas 2:38).
Hana akhirnya menjadi salah satu orang yang
memberikan penghormatan kepada bayi Yesus.
Karena pelayanan dan pengorbanan Hana
selama bertahun-tahun di dalam doa, ia bisa
berbagi kabar baik tentang kedatangan
Juruselamat dengan banyak orang. Kehidupan
doa terkadang menjadi pelayanan atau aktivitas
yang ada di belakang layar dan seringkali hanya
dilihat oleh Tuhan. Tetapi, kehidupan doa yang
tidak jemu-jemu dapat membawa dampak yang
mengubah sejarah. Melalui kehidupan doa
Hana, ia melihat nubuatan digenapi dan
menjadi saksi atas kesetiaan janji Tuhan akan
seorang penebus. Mari kita tidak menjadi lelah
di dalam doa dan terus bersyafaat agar kerajaan
Tuhan bertahta di bumi.
Pokok Doa:
1. Berdoa agar semangat doa yang dari Tuhan tetap berapi-api di dalam kita. Mazmur
84:10 “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat
lain; lebih baik bediri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di
kemah-kemah orang fasik.”
2. Berdoa agar Roh Tuhan dalam Yoel 2:28 digenapi dalam kehidupan generasi muda
dan anak-anak. “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan
mencurahkan Roh-Ku keatas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi,
teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.“
13
Yusuf, Ayah dari Yesus
Matius 1 dan 2
Yusuf adalah seorang yang jujur, keturunan
dari raja Daud , dan telah dipilih Tuhan untuk
menjadi ayah dari Yesus. Bukan keputusan
mudah bagi Yusuf untuk mengambil Maria
yang sedang hamil untuk menjadi istrinya.
Tuhan berbicara dengan sangat jelas bahwa
anak yang di dalam kandungan Maria adalah
dari Roh Kudus, dan anak ini akan
menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya.
Yusuf taat kepada Tuhan dan melakukan apa
yang dikatakan oleh malaikat.
Setelah kelahiran Yesus, Yusuf
kembali
diperingatkan oleh malaikat untuk membawa
istri dan anaknya melarikan diri ke Mesir karena
raja Herodes marah ketika mengetahui 3 orang
majus menipunya. Raja Herodes mengirim
tentara untuk membunuh semua bayi laki- laki
di bawah 2 tahun di dalam dan sekitar
Bethlehem. Jika Yusuf menunda dalam
mematuhi perintah Tuhan, bayi Yesus
kemungkinan besar akan ditemukan dan akan
dibunuh oleh tentara Herodes. Yusuf berkali-kali
menunjukkan sifat yang taat terhadap perintah
Tuhan, dan hal ini menghasilkan kita memiliki
seorang Juruselamat yang akhirnya menanggung
dosa kita dan memberikan kita hidup yang kekal.
Yusuf menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan
dengan menjaga keluarga yang sudah
dipercayakan Tuhan kepadanya. Dia melindungi
keluarganya dari bahaya dan menuntun
keluarganya dengan kasih, perhatian, dan
ketaatan kepada Tuhan. Yusuf menciptakan
sebuah keluarga yang sempurna untuk Yesus
bisa bertumbuh kuat, penuh hikmat, dan kasih
karunia Tuhan (Lukas 2:40).
Sama seperti Yusuf, mari kita menunjukkan
ketaatan dengan sepenuhnya tunduk pada
perintah Tuhan karena kesetiaan dan kepatuhan
kita akan berdampak kepada orang lain dan
menggenapi rencana Tuhan di muka bumi.
Pokok Doa:
1. Berdoa agar kita dapat senantiasa taat atas semua perintah Tuhan meskipun
untuk hal-hal yang sulit kita mengerti.
2. Berdoa untuk para pemimpin dan tim apostolik IFGF. Berdoa agar visi,
pewahyuan, hikmat dan kasih Tuhan dapat memimpin mereka di setiap aspek
kehidupan mereka.
14
Zakheus
Lukas 19:1-9
Di zaman kehidupan Yesus, pemungut cukai
dipandang sebagai orang yang mempunyai moral
yang rendah karena mereka menjual kesetiaan
mereka kepada orang Romawi untuk keuntungan
mereka pribadi. Mereka memungut cukai untuk
pemerintahan
Romawi
dan
seringkali
mengkorupsi uang yang diambil dari orang
sebangsanya sendiri demi keuntungan pribadi.
Zakheus bukan hanya orang seperti itu, bahkan
dia juga adalah kepala pemungut cukai
daerahnya.
Tetapi
Zakheus
mempunyai
kelaparan rohani. Dia sangat ingin melihat Yesus
sehingga dia melepaskan martabatnya dan
memanjat pohon ara pada saat Yesus berjalan
melewati Yerikho.
Orang-orang lain mungkin akan mengabaikan
Zakheus, tetapi Tuhan Yesus berhenti di bawah
pohon di mana Zakheus memanjat, dan
memandang langsung kepadanya. “Zakheus,
segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu”, demikian Yesus
berkata. Hal itu adalah sebuah ekspresi
penerimaan dan kasih yang murni terhadap
Zakheus yang ditunjukkan di depan umum.
Tidak ada tuduhan atau penghakiman. Kasih
Yesus membuat Zakheus bertobat. Tuhan Yesus
membuat sebuah pernyataan yang kuat di
hadapan umum hari itu bahwa pribadi yang
mereka anggap “pendosa” dibenarkan di
hadapan Tuhan pada saat ia berbalik dari
jalannya yang salah.
Pertobatan Zakheus sangat mempengaruhi
banyak orang, melebihi dari pikirannya sendiri.
Walaupun para rabi dan para tokoh agama
menolak orang-orang seperti Zakheus , tapi
Zakheus juga merupakan keturunan Abraham
(Roma 4:12). Hasilnya, orang di sekeliling dan di
bawah kekuasaan Zakheus mempunyai harapan
akan keselamatan. Kehidupannya menjadi
kesaksian hidup dari kasih Tuhan yang tidak
bersyarat yang ditunjukkan bahkan kepada
pendosa yang paling buruk sekalipun.
Pokok Doa:
1. Yesus selalu menyentuh keinginan hati yang terdalam. Ketika kita melihat tampak
luar, Yesus melihat kehausan yang ada di dalam hati. Berdoa agar sebagai orang
Kristen, kita dapat melihat ke dalam hati, dan menjangkau jiwa-jiwa yang haus dan
lapar akan Tuhan di sekitar kita.
2. Berdoa untuk keluarga di seluruh dunia. Berdoa untuk pernikahan yang kudus,
dapat ditemukan dalam hidup pria dan wanita yang takut akan Tuhan. Berdoa untuk
anggur baru, kasih Tuhan dan karakter ilahi dapat memimpin dan menyatukan
setiap keluarga.
15
Orang di Gerasa
Markus 5
Ini adalah kisah seseorang yang bukan
siapa-siapa. Namanya tidak disebutkan di
manapun di dalam Alkitab. Kita hanya
mengenalnya dengan “orang di Gerasa”. Dia
sudah lama sekali kerasukan roh jahat. Karena
dia ditolak masyarakat, dia menyendiri dan
tinggal di pekuburan. Tetapi keterpencilan ini
tidak cukup untuk mengasingkan orang ini.
Masyarakat sekitar merantai dan mengikatnya
agar ia tidak bebas berkeliaran.
Pada suatu hari, sesuatu yang luar biasa terjadi
kepada orang ini. Ia berjumpa dengan Yesus.
Banyak roh jahat yang ada di dalam orang ini
memohon belas kasihan Tuhan Yesus untuk
melepaskan mereka kepada kawanan babi yang
ada di daerah itu. Hari itu adalah sebuah
pertemuan yang sangat tidak disangka di mana
Tuhan Yesus menghidupkan jiwa seseorang yang
sudah lama mati.
Pada saat kita berpikir bahwa kita sudah melihat
akhir yang bahagia untuk “orang Gerasa” ini, dia
kembali ditolak oleh masyarakat pada saat dia
dan Tuhan Yesus diusir di sana. Orang ini
memohon untuk menyertai Yesus, tapi Tuhan
Yesus mengirim dia kembali ke rumahnya
“Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang
sekampungmu, dan beritahukanlah kepada
mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh
Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah
mengasihani Engkau.” (Markus 5:19).
Pada saat orang Gerasa ini taat dan kembali ke
rumahnya, Alkitab berkata ia menjadi penginjil
di kotanya, ia memberikan dampak yang besar di
daerah Dekapolis tentang apa yang dilakukan
Yesus bagi dia, dan Alkitab mencatat semua
orang menjadi heran. Dekapolis pada saat itu
adalah kumpulan dari 10 kota di daerah timur
kerajaan Roma, di barat daya Levant. Kota ini
juga mempunyai banyak aktivitas ekonomi
karena difasilitasi oleh jaringan infrastruktur
kerajaan Roma. Dengan infrastruktur ini,
kesaksian orang Gerasa ini sangat memberi
dampak melebihi Dekapolis. Penilaian manusia
membatasi kemampuan mantan orang yang
kerasukan roh jahat melakukan untuk Tuhan,
tetapi Tuhan melihat dan merancangkan lebih
dari pada apa yang dapat kita bayangkan.
Tuhan kita sangat ahli mengubah seseorang
yang bukan siapa-siapa menjadi pribadi
yang berdampak. Alamilah perjumpaan
dengan Yesus setiap hari, serahkan segala
sesuatu kepada-Nya dan Ia mampu
membersihkan kita, melepaskan kita dari
keterikatan, dan mengubah hidup kita
menjadi alat kemuliaan-Nya. Izinkan hidup
kita
menjadi
surat
terbuka
untuk
mengabarkan kabar baik-Nya!
Pokok Doa:
1. Serahkan keterbatasan kita kepada Tuhan, percaya dan ijinkan Dia untuk mengubah
kekurangan kita untuk kemuliaan-Nya. 2 Korintus 12:9 “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
2. Berdoa untuk teman dan keluarga yang memerlukan keselamatan. Berdoa untuk Yesaya
43:11-13 dapat digenapi, dimengerti dan diterima oleh mereka yang memerlukan keselamatan.
“Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain daripada-Ku. Akulah yang
memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada
diantaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku, ”demikianlah firman Tuhan, “dan Akulah Allah. Juga
seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku
melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?”
16
Ibu Mertua Petrus
Matius 8:14-15, Markus 1:29-31, Lukas 4:38-39
Pada saat Tuhan Yesus melihat ibu mertua
Petrus terbaring sakit, Ia mendekatinya,
memegang tangannya, dan menyembuhkannya,
segera setelah itu demam meninggalkan tubuh
ibu mertua Petrus. Alkitab mencatat bahwa ia
segera bangkit dan melayani Tuhan Yesus dan
orang – orang serumahnya. Belas kasihan Tuhan
atas hidupnya menyentuh hatinya, dan dalam
ucapan syukur, ibu mertua Petrus memberi
respon dengan melayani Yesus dan orang lain.
3. Pada saat kita menerima anugerah
kasih karunia dari Tuhan (baik dalam
hal kesembuhan, mukjizat, pemulihan
hubungan, dan lain-lain), kita harus
memanfaatkan segala kesempatan yang
ada untuk lebih lagi melayani Tuhan,
melakukan kehendak-Nya, dan
memuliakan nama-Nya, karena Ia telah
memulihkan kita dan mengangkat iman
kita.
Ibu mertua Petrus kemungkinan besar sudah
lanjut usia. Tetapi, ia tidak berdiam dan
mengasihani diri, baik di dalam sakit ataupun
usianya. Rohnya menyala-nyala untuk melayani
Tuhan. Ia mempersembahkan tubuhnya sebagai
persembahan yang hidup, yang berkenan kepada
Allah, yang merupakan ibadahnya yang sejati
(Roma 12:1)
Kita tidak tahu berapa banyak kesempatan yang
kita miliki untuk melayani Tuhan. Walaupun
sudah lanjut usia, ibu mertua Petrus tidak
menyia-nyiakan kesempatan yang ada dalam
memanfaatkan kesehatan dan kekuatan yang ia
miliki untuk melayani Tuhan Yesus. Cerita
tentang ibu mertua Petrus ini disebutkan tidak
hanya dalam 1 kitab Injil, melainkan 3 kitab
Injil. Hal ini bukan saja sebuah kesaksian untuk
memuliakan nama Tuhan, melainkan juga untuk
mengingatkan kita betapa berharganya hidup
kita ini dan kita harus memanfaatkan setiap
kesempatan yang ada untuk melayani Dia,
bersaksi tentang kedahsyatannya melalui
perbuatan kita untuk membawa dampak positif
kepada lingkungan sekitar kita.
Ada beberapa poin penting yang bisa kita
pelajari dari ibu mertua Petrus, diantaranya :
1. Memiliki iman dalam Yesus Kristus
yang mampu mewujudkan hal yang
mustahil.
2. Memiliki hati yang penuh ucapan
syukur kepada Tuhan yang menjawab
kebutuhan kita pada waktu-Nya.
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk api yang baru dan hati yang dipenuhi dengan sukacita serta kesediaan untuk
melayani Tuhan. Berdoa agar hidup kita membawa dampak positif di sekeliling kita.
Berdoa untuk mereka yang sakit secara fisik, mental dan juga rohani. Kita nyatakan Yesaya 53:5
2. dalam kehidupan mereka. “Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukan
oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.”
17
Persembahan Seorang Janda
Markus 12:41-44. Lukas 21:1-4
Dalam Markus 11 kita menemukan Tuhan Yesus
di halaman Bait Allah memberitakan Injil. Para
ahli taurat mempertanyakan otoritas-Nya dan
banyak orang datang kepada-Nya untuk
mengajukan pertanyaan, untuk membenarkan
diri mereka atau mencari alasan pembenaran atas
kesalahan mereka, atau untuk menjebak Yesus.
Setelah semua ini terjadi, Yesus duduk di
seberang tempat persembahan di Bait Allah dan
memperhatikan seorang janda yang miskin.
Alkitab tidak menceritakan banyak hal mengenai
wanita ini. Kita bahkan tidak tahu nama janda ini,
berapa banyak anak yang dia miliki, atau bagaimana
dia mendapat nafkah untuk kehidupannya. Satu hal
yang kita ketahui adalah dia hanya memiliki 2 peser
dan memberikan semua yang ia miliki sebagai
persembahan untuk Bait Allah. Dua peser ini tidak
banyak bernilai, sejumlah 1/32 upah gaji sehari di
zaman itu (sekitar Rp 3.500). Tetapi dalam ketenangan
dan kesederhanaannya, Yesus memperhatikannya
karena ia mempersembahkan seluruh kepunyaannya
dengan hati tulus.
Tuhan tidak melihat jumlah yang diberikan, tetapi
Tuhan menilai sikap hati. Janda ini memberikan
seluruh
kepunyaannya.
Janda
ini
mengekspresikan ucapan syukur (untuk berkat
Tuhan dalam hidupnya) dan kepercayaan (untuk
kecukupan yang Tuhan berikan adalam
kehidupannya). Dia tidak berusaha untuk
berargumentasi bahwa di dalam kemiskinannya
dia seharusnya diberi pengecualian khusus
untuk tidak perlu membayar persembahan Bait
Allah. Sebelum Yesus bertemu dengan janda ini,
seorang pria bertanya kepada Yesus apakah
perlu atau tidak dia membayar pajak kepada
kaisar. Janda ini tidak bertanya apapun
mengenai persembahan tetapi dia mempercayai
Tuhan akan hidupnya.
Ketulusan persembahan janda miskin digunakan
oleh
Tuhan
Yesus
untuk
mengajar
murid-muridnya tentang pemberian sejati dan
digunakan sebagi contoh bagi banyak orang. Mari
kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan
dan mengungkapkan kepercayaan kita dengan
memberikan yang terbaik dalam segala hal,
termasuk dalam hal keuangan. Tuhan menghargai
pemberian yang tulus dan Dia tidak pernah gagal
dalam memelihara kita. Persembahan kita yang
tulus akan digunakan Tuhan untuk membawa
dampak kepada banyak orang.
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk hati yang memuliakan Tuhan melalui persembahan kita. Amsal 3:9-10
“Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
maka lumbung lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah limpah, dan bejana
pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggur-Nya.”
2. Berdoa untuk rencana perjalanan misi IFGF maupun perjalanan misi gereja lainnya di seluruh
dunia. Berdoa untuk perlindungan atas tim misi, berdoa agar urapan Tuhan menyertai
pelayanan mereka, juga berdoa untuk tuaian jiwa dalam perjalanan misi tersebut.
18
Yusuf dari Arimatea
Markus 15:42-47, Matius 27:57-61
Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang kaya
dan mempunyai posisi yang penting di dewan
pengadilan tertinggi Yahudi. Menurut Markus
15:43, ia adalah anggota majelis besar
terkemuka. Dengan status ini seharusnya dia
tidak bisa mengikut Yesus secara terbuka,
tetapi hal ini tidak menjadi penghalang baginya
(Matius 27:57)
Setelah mendengar tentang kematian Yesus,
Yusuf dari Arimatea memberanikan diri untuk
meminta jenazah Yesus kepada Pilatus. Setelah
kematian Tuhan Yesus dikonfirmasi oleh kepala
pasukan, permintaan ini dipenuhi oleh Pilatus.
Yusuf dari Arimatea bersama-sama dengan
Nikodemus
mengambil
jenazah
Yesus,
membungkusnya dengan kain lenan yang ia beli
(Markus 15:46), mengolesinya dengan mur dan
rempah-rempah yang telah dibeli Nikodemus
sebelumnya.
Dengan
cara
ini
Yusuf
mempersiapkan penguburan Yesus. Lalu ia
membawa jenazah ke kuburnya sendiri dekat
kediamannya, yang digali dalam bukit batu.
Dalam hal jumlah ayat, Alkitab sangat sedikit
menyebut tentang Yusuf ini. Dia disebutkan
dalam keempat kitab injil sebagai seorang yang
kaya dan mempersembahkan kuburnya sendiri
untuk penguburan Yesus. Tuhan merencanakan
cerita hidup Yusuf Arimatea dengan begitu
sempurna sehingga dia siap untuk memenuhi
tujuan hidupnya untuk mempersiapkan kubur
Yesus Kristus. Yusuf Arimatea memakai
kekayaannya untuk menyiapkan kubur Yesus
dan menggunakan statusnya di masyarakat
bernegosiasi
dengan
Pilatus
untuk
mendapatkan jenazah Yesus.
Ini adalah
sebuah tugas yang sudah disiapkan Tuhan
untuk Yusuf Arimatea dan hanya dia yang bisa
melaksanakannya.
Sungguh
sebuah
kehormatan besar! Bayangkan bahwa dalam
kehidupan
kita,
Tuhan
juga
sudah
mempersiapkan rencana yang luar biasa juga
untuk kita!
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk pewahyuan Tuhan akan panggilan hidup yang spesifik dan hati yang
tunduk untuk menjalani panggilan kita.
2. Berdoa untuk pekerjaan dan bisnis kita. Berdoa agar hikmat, integritas, kreativitas
dan roh yang takut akan Tuhan membimbing pekerjaan kita.
19
Pemilik Ruang Atas
Lukas 22:7-38
Pada hari Roti Tak Beragi, Tuhan Yesus
menyuruh
Petrus
dan
Yohanes
untuk
mempersiapkan perjamuan Paskah. Ia berkata
kepada mereka, apabila mereka masuk ke dalam
kota, mereka akan bertemu dengan seorang pria
yang membawa kendi berisi air. Ini mungkin
terlihat sebagai sebuah perintah yang
membingungkan, karena pasti bukan dia
satu-satunya orang yang akan membawa kendi
berisi air. Tetapi, di kebudayaan Yahudi pada
saat itu, adalah tugas para wanita untuk
membawa kendi berisi air. Sebenarnya
merupakan hal yang luar biasa jika seorang pria
membawa kendi berisi air. Tuhan Yesus selalu
memberi instruksi yang spesifik dan tidak
pernah membingungkan.
Ketika mereka sampai ke kediaman orang itu,
mereka diarahkan ke ruang tamu, yaitu
sebuah ruang atas yang sudah lengkap.
Alkitab
tidak
menyebutkan
siapa
sesungguhnya pemilik rumah ini. Siapapun
itu pemiliknya, dia telah melakukan
bagiannya dengan mempersiapkan tempat
bagi Sang Raja dan para murid-Nya di mana
mereka dapat menghabiskan hari-hari terakhir
mereka bersama. Di dalam ruangan inilah
Tuhan Yesus melakukan perjamuan terakhir
dengan
para
murid-Nya,
menunjukkan
kedalaman kasih-Nya, dan mengajarkan
mereka tentang pelayanan dengan membasuh
kaki mereka.
Pemilik rumah ini tidak mengetahui bahwa ia
sedang mengukir sejarah pada saat dia
membuka rumahnya di hari-hari terakhir Tuhan
Yesus. Tetapi dengan melakukan itu, ia telah
memberikan Tuhan Yesus sebuah momen yang
berharga antara Ia dan para murid-Nya sebelum
Ia menghadapi kematian. Di dalam ruangan itu,
dia juga memberikan tempat yang dibutuhkan
Yesus untuk mengajar murid-murid-Nya dan kita
semua, sesuatu pelajaran mengenai hati yang
melayani dengan kerendahan hati. Apapun
peran yang kita miliki di dunia ini, walaupun
terkesan kecil di mata orang, kita perlu
melakukannya dengan segenap hati seperti
untuk Tuhan.
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk hati yang selalu bersedia untuk menjadi saluran berkat untuk mereka yang
memerlukan, karena kita sudah diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kejadian 12:2
“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau dan
membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat.”
2. Berdoa agar roh pendoa memenuhi gereja-gereja. Berdoa agar kuasa Roh Kudus dinyatakan
dalam setiap menara doa. Yesaya 56:7 “mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan
akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran
dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan diatas mezbah-Ku, sebab
rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”
20
Priskila dan Akwila
Kisah Para Rasul 18
“Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu
pergi ke Korintus. Di Korintus ia berjumpa
dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang
berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia
dengan Priskila, isterinya, karena kaisar
Klaudius telah memerintahkan, supaya semua
orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus
singgah ke rumah mereka.”(Kisah Para Rasul
18:1-2).
Di Korintus, dengan rencana Ilahi, Paulus
bertemu dengan sesama tukang kemah, Priskila
dan Akwila. Bahkan Paulus tinggal bersama
dengan Priskila dan Akwila selama 18 bulan.
Ketika Paulus tinggal bersama dengan mereka,
ia memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk
mengabarkan Injil dan mengajar, meyakinkan
setiap orang untuk percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus. Semangat Paulus mempengaruhi
Priskila dan Akwila untuk bertumbuh dalam
pengenalan akan Tuhan. Seiring perjalanan
mereka bersama Paulus ke Siria dan Efesus,
Tuhan memakai Priskila dan Akwila untuk
melayani Apolos di Efesus. Apolos adalah orang
Yunani dan fasih berbicara. Ketika Priskila dan
Akwila mendengarnya berbicara di tempat
ibadah, mereka membawa dia ke rumah dan
menjelaskan tentang Tuhan dengan teliti. Hal
ini membawa dampak yang besar terhadap
kehidupan dan pelayanan Apolos. Priskila dan
Akwila mempunyai hubungan yang erat sebagai
suami istri, teman sepelayanan, dan rekan
bisnis. Mereka memiliki hati yang mau diajar
dan mereka membuka diri terhadap firman
Tuhan. Mereka memiliki kelaparan untuk
memahami firman dan mengabarkan Injil,
seperti yang ditunjukkan pada saat mereka
bergabung dengan Paulus ke Siria dan Efesus.
Mereka adalah tukang kemah biasa, tetapi
kedalaman mereka dalam pemahaman firman
memampukan mereka untuk membantu
Apolos.
Mereka
juga
bersedia
untuk
meluangkan waktu, tenaga, dan keuangan
untuk melayani Apolos dan meningkatkan
kehidupan dan pelayanan Apolos sehingga
Apolos bisa membawa dampak kepada
kehidupan saudara-saudari di Akhaya.
Terkadang kita juga menjadi seseorang yang
berperan di belakang layar dalam kehidupan
pekerjaan, keluarga, atau pelayanan. Tetapi
tidak ada posisi yang terlalu kecil dalam
kerajaan Allah. Jangan berkecil hati. Kita
harus tetap setia dan membuka hati untuk
mengikuti
firman dan tuntunan Tuhan.
Izinkan iman kita dikuatkan melalui kisah
Priskila dan Akwila, sepasang tukang kemah
sederhana yang dipakai Tuhan untuk
membawa dampak luar biasa kepada
kehidupan pelayanan Paulus dan Apolos.
Pokok Doa:
1. Bersyukur untuk semua tanggung jawab, baik kecil maupun besar, yang sudah
Tuhan percayakan kepada kita. Berdoa agar kita dapat tetap setia untuk
memberikan yang terbaik dalam hal apapun yang sesuai dengan pimpinan Tuhan
demi kemuliaan nama-Nya.
2. Berdoa untuk mereka yang dianiaya karena nama Tuhan di seluruh bumi. Berdoa
agar kekuatan dan damai sejahtera Tuhan yang melampaui segala akal dan
pemikiran menyertai mereka. Berdoa agar mereka yang menganiaya dapat bertemu
secara pribadi dengan Yesus.
21
Daud
Mazmur 139, Efesus 1:4-14
Daud adalah anak yang terlupakan yang
menemukan jati dirinya dalam Kristus. Ayah
Daud, Isai, meremehkan anaknya yang paling
kecil. Ketika nabi Samuel datang untuk
mengurapi salah satu dari anak Isai untuk
menjadi raja masa depan bangsa Israel, Isai
tidak
memanggil
Daud
yang
sedang
menggembalakan domba di padang. Setelah
banyak mendapat perlakuan tidak adil di dalam
hidupnya, hal yang menarik adalah Daud justru
menemukan jati dirinya yang sejati dalam
Kristus. Seorang anak yang dilupakan dan
ditelantarkan itu akhirnya menjadi penulis
Mazmur 139 yang terkenal, di situ tertulis
bahwa ia diciptakan secara dahsyat dan ajaib
oleh Allah. Daud percaya bahwa segala sesuatu
di dalam hidup ini, baik atau buruk, terjadi di
bawah kendali Tuhan “Mata-Mu melihat selagi
aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya
tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum
ada satupun dari padanya.” (Mazmur 139:16)
Sebagai anak-anak Tuhan, jati diri kita yang
sesungguhnya hanya dapat ditemukan di dalam
Kristus. Kita telah diciptakan secara dahsyat
dan ajaib oleh Tuhan sesuai dengan rupa-Nya.
Namun seringkali kita bertanya-tanya mengapa
hal buruk menimpa kita atau mengalami
kegagalan demi kegagalan. Ingatlah bahwa
Tuhan kita adalah Tuhan yang berdaulat. Dia
tidak pernah salah menempatkan kita di
keluarga kita saat ini. Bila Ia menempatkan kita
sebagai seorang ibu rumah tangga, pemilik
usaha, petugas pajak, nelayan, atau pembantu
rumah tangga, itu adalah untuk kemuliaan-Nya.
Masa lalu kita yang memalukan dan terkadang
menyakitkan itu sudah dibasuh di kayu salib dan
masa lalu kita itu bisa dipakai Tuhan untuk
memberkati kehidupan orang lain. Tuhan adalah
Pokok Doa:
pakar di dalam mengubah seseorang yang bukan
siapa-siapa menjadi seseorang yang luar biasa.
Yang perlu kita lakukan adalah menerima kasih
karunia-Nya, percaya bahwa Tuhan telah
memberikan harta karun ilahi di dalam diri kita.
Benih potensi yang telah ditanam di dalam
kehidupan
kita
dapat
membawa
pengaruh-pengaruh positif di dalam kehidupan
di sekeliling. Seperti yang dikatakan Paulus
“Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah
sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih
karunia yagn dianugerahkan-Nya kepadaku tidak
sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras
dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku,
melainkan kasih karunia Allah yang menyertai
aku.” (1 Korintus 15:10). Kasih karunia Tuhan
bukanlah alasan untuk menyia-nyiakan hidup
kita, melainkan merupakan dorongan untuk
memaksimalkan potensi dan menggunakan
setiap talenta, waktu, dan kesempatan yang
telah diberikan oleh Tuhan.
Seperti 20 tokoh-tokoh yang telah dipelajari
dalam 20 hari terakhir, kita pun telah diciptakan
dengan benih potensi yang dapat membawa
dampak bagi lingkungan. Berikan diri untuk siap
sedia dan mengijinkan Roh Kudus memimpin
hari-hari
kita agar rencana Tuhan dapat
tergenapi melalui kehidupan kita yang
berdampak. Marilah kita menjadi bejana yang
kosong agar Tuhan dapat memenuhi kita dengan
harta Ilahi (2 Korintus 4:7) dan memakai hidup
kita untuk menjadi saluran berkat untuk
orang-orang di sekeliling kita.
Together Impactful!
1. Daud tidak terpaku pada masa lalunya dan menemukan identitas dirinya dalam Kristus.
Berdoa dan berilah pengampunan pada mereka yang telah menyakiti kita dan biarkan Tuhan
memakai setiap bagian hidup kita untuk rencana-Nya yang jauh lebih besar.
2. Berdoa agar Roh Kudus menguatkan, memimpin dan mengarahkan kita untuk dapat hidup
dalam kehidupan yang penuh dampak sepanjang tahun 2016. Amsal 3:3-6 “Janganlah
kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu
pada loh hatimu, maka engkau akan mendapatkan kasih dan penghargaan dalam
pandangan Allah serta manusia. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam setiap lakumu, maka
Ia akan meluruskan jalanmu.”
3. Berdoa dan menyerahkan semua rencana-rencana kita di tahun 2016 ini kepada Tuhan,
seperti: usaha, keluarga, sekolah, pelayanan, impian, dan masa depan. Mintalah hikmat dan
pewahyuan Tuhan dalam menjalani 2016 ini. Mazmur 108:13 “Dengan Allah akan kita
lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para
lawan kita.”
Download