PRAYING & FASTING 21DAYS DANIEL IT STARTS WITH YOU 4 - 24 JANUARY 2016 Jl. Gunung Rinjani no.6 Taman Himalaya Lippo Village - Tangerang Phone : 021 542 02 388 Fax : 021 542 02387 email : [email protected] Shalom saudara-saudari IFGF yang terkasih! Saya secara pribadi mengajak kita semua untuk bergabung dalam 21 Hari Doa dan Puasa Daniel yang akan diadakan tanggal 4-24 Januari 2016. Saya bersukacita bergabung dengan Saudara selama 21 hari ke depan untuk bersekutu dengan Tuhan dan mempelajari lebih lanjut tentang kebenaran-Nya bersama-sama sebagai tubuh Kristus. Departemen IFGF Pray telah mempersiapkan buku panduan di mana kita bisa belajar dari 21 tokoh Alkitab yang kurang dikenal tapi berdampak. Saya berdoa agar kita dapat mengalami kasih Tuhan, bertumbuh dalam hikmat Ilahi, dan diubah dengan pembaharuan pikiran selama masa doa dan puasa ini. Kiranya Tuhan menunjukkan tujuan-Nya dengan spesifik baik secara pribadi maupun secara bersama sebagai satu tubuh Kristus. Bersama-sama kita akan menyaksikan kasih-Nya yang luar biasa dan kuasa-Nya yang mengubah kita untuk menjadi Tubuh Kristus yang berdampak! Together impactful! Pdt. Dr. Jimmy Oentoro Pendiri & Ketua Umum Syalom saudara-saudari yang terkasih, Mengucap syukur untuk kasih setia Tuhan sepanjang tahun 2015 yang baru saja berlalu. Memasuki awal tahun 2016 adalah saat yang tepat untuk kita mengambil waktu berfokus mencari wajah Tuhan, menerima isi hati-Nya serta menyerahkan seluruh kehendak kita kepada-Nya. Saat kita mendedikasikan semua rencana dan kehidupan kita sepanjang tahun kepada Dia, saya percaya ada kekuatan dan hikmat yang Dia berikan untuk satu perjalanan baru yang akan kita lakukan bersama Dia. Tim IFGF Pray telah menyelesaikan buku panduan 21 hari doa puasa Daniel yang akan kita lakukan bersama dari tanggal 4-24 Januari 2016. Buku panduan ini akan menuntun kita untuk mempelajari tokoh-tokoh Alkitab yang kurang terkenal, tapi melalui kehidupannya, mereka mampu memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap orang-orang di sekitarnya. Ketika kita mengaplikasikan karakter tokoh-tokoh tersebut dalam kehidupan kita, dan dengan berdoa dan berpuasa secara sungguh-sungguh dan bersehati, kita bukan hanya berdampak bagi orang sekeliling kita, tapi secara bersama-sama kita akan menciptakan dampak bagi bangsa-bangsa. Together impactful! Pdt. Hanna Kristanto, M.Th Wakil Ketua Umum - Equipping Shalom saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Menyambut tahun 2016, mari kita memasuki tahun ini dengan berdoa dan berpuasa untuk meminta bimbingan dan visi dari Tuhan di setiap aspek kehidupan kita sehingga kita dapat menjalani kehidupan yang berdampak. Setiap dari kita diciptakan oleh Tuhan dengan dahsyat, ajaib dan ditanamkan biji potensi yang luar biasa. Tuhan kita adalah Tuhan yang berdaulat, yang tidak pernah membuat kesalahan dalam mengarahkan hidup kita untuk sampai di tempat di mana kita berada sekarang. Ketika kita mencari wajah-Nya, memperkuat roh dan mengisi tubuh jasmani kita dengan makanan yang sehat, kita akan dapat memahami kehendak-Nya yang sempurna dalam hidup kita. Biarlah tahun 2016 diisi dengan pekerjaan dan keajaiban Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Buku panduan doa dan puasa Daniel 2016 akan membawa kita untuk belajar tentang 21 kisah tokoh-tokoh Alkitab yang kurang dikenal namun berdampak. Dengan segala kesulitan, kelemahan, dan pelayanan yang tidak terlihat spektakuler, tokoh-tokoh ini telah mengambil bagian dalam kisah kasih Tuhan untuk menebus umat manusia. Dengan merendahkan diri, mari kita membuka hati dan pikiran kita dan membiarkan Roh Kudus untuk mengajar kita lebih lagi dari firman-Nya melalui karakter-karakter berikut ini. Kami berdoa supaya hikmat Tuhan, kasih, dan kuasa-Nya yang tak terbatas dapat memperlengkapi dan membawa kita untuk menjalani kehidupan yang penuh dampak di segala situasi dan kondisi kehidupan kita. Salam Sejahtera, IFGF Pray Apakah Puasa Daniel? Daniel 10:2-3 “Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.” Puasa Daniel adalah sejenis puasa yang dilakukan dengan cara yang sangat spesifik. Di mana kita menghindari makanan yang kita sukai tetapi memutuskan untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan sederhana. Tujuan dari 21 Hari Doa & Puasa Daniel : 1. Untuk merendahkan hati dan mendapatkan pengetahuan, pengertian dan hikmat, mimpi dan visi-visi baru, terutama untuk tahun yang akan datang. (Daniel 1:17). Di dalam keadaan dunia yang tidak menentu, kita membutuhkan hikmat dan visi Tuhan untuk memimpin kita. 2. Untuk mendedikasikan tahun 2016 kepada Tuhan dan membiarkan Dia memimpin setiap aspek kehidupan kita sepanjang tahun ini. Apa yang Harus Kita Lakukan Selama Puasa Daniel ? Selama kita memfokuskan waktu, hati, dan pikiran kepada Tuhan, kita dapat: • Berdoa meminta hikmat, visi, dan pimpinan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. • Mengurangi waktu yang dipakai untuk menonton TV, internet atau menggunakan telefon genggam setiap hari untuk merenungkan firman Tuhan. • Mengikuti kegiatan menara doa atau kegiatan doa gabungan untuk bersyafaat bagi orang lain. • Menyediakan waktu khusus untuk bedoa bersama keluarga setiap hari. • Menyediakan waktu untuk membagikan kabar baik keselamatan kepada orang-orang di sekitar kita. Makananan yang dapat dikonsumsi dalam puasa Daniel adalah biji-bijian, macam-macam umbi, kacang, buah, sayuran, gandum, dan air putih sebagai minuman. Disarankan untuk meminum air putih minimal delapan gelas sehari. Makanan yang dihindari adalah daging, ikan, unggas, telur, lemak, makanan kaleng/proses, goreng-gorengan, tepung, gula, camilan, kue-kue, roti putih, minuman soda, kopi, teh dan minuman beralkohol. 01 Sifra dan Pua Keluaran 1:15-22 Sifra dan Pua adalah dua bidan suku Ibrani di Mesir. Mereka melawan perintah raja Mesir yang menghendaki pembunuhan atas setiap kelahiran bayi Ibrani. Sifra dan Pua lebih takut kepada Tuhan daripada kepada raja Mesir dan mereka memilih untuk mempertaruhkan nyawa mereka demi membela kebenaran. Sifra dan Pua juga memiliki kebijaksanaan untuk mempengaruhi raja. Mereka mengatakan kepada Raja bahwa perempuan Ibrani kuat; sebelum bidan datang, mereka telah bersalin. Bukannya marah dengan penjelasan mereka, raja mengubah aturan sehingga anak laki-laki suku Ibrani tidak dibunuh saat lahir melainkan dilempar ke sungai Nil. Karena taat kepada Allah dalam kehidupan mereka sehari-hari, Tuhan berbuat baik kepada kedua bidan tersebut dengan mengaruniakan mereka rumah-tangga. Terlebih lagi, Tuhan menggunakan hidup mereka sehingga Musa dapat diselamatkan saat lahir dan mengubahkan sejarah bangsa Israel. Tuhan ingin memakai kita dalam pekerjaan sehari-hari untuk membawa dampak bagi kehidupan rekan kerja, keluarga dan komunitas. Ketika kita bekerja dengan takut akan Tuhan dan menjaga perintah-Nya setiap saat, hikmat-Nya mengalir dan Tuhan akan melipatgandakan hal sederhana yang kita lakukan menjadi sesuatu yang bernilai kekal. Jangan pernah meremehkan kuasa Allah di dalam kehidupan kita sehari-hari. Mungkin Anda hanyalah seorang ibu rumah tangga yang sederhana, perawat, atau pekerja, tetapi Anda perlu mempertahankan firman Tuhan setiap hari. Ketika Anda berdiri untuk kebenaran Tuhan, Tuhan akan memberikan perlindungan, bimbingan, dan hikmat-Nya dalam hidup Anda. Hal-hal kecil yang Anda lakukan dalam kehidupan Anda sehari-hari dapat digunakan oleh Tuhan untuk mengubah hidup, masyarakat, dan bahkan sejarah. Pokok Doa: 1. Berdoa agar Amsal 22:4 digenapi dalam hidup kita. “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” 2. Berdoa agar semua orang yang mengikuti doa dan puasa Daniel dipenuhi dengan semangat, hikmat, visi, dan bimbingan Tuhan. 02 Yitro Keluaran 18 Yitro adalah pria yang haus akan Tuhan. Sebagai imam Midian, ia tahu bahwa pertemuan Musa dengan Tuhannya adalah pertemuan yang sangat penting. Setelah mendengar bagaimana Tuhan membawa umat-Nya keluar dari Mesir, menjaga dan melindungi mereka dari serangan bangsa-bangsa di sekelilingnya, Yitro pun mempersembahkan korban bakaran dan persembahan kepada Tuhannya Musa. hingga saat ini. Sistem ini yang sekarang dikenal dengan sistem hierarki, di mana Musa harus memilih pemimpin-pemimpin yang dapat dipercaya dan takut akan Tuhan untuk memimpin kelompok seribu orang, seratus orang, lima puluh orang dan sepuluh orang. Banyak masalah dapat diselesaikan dengan sistem ini, dan hanya yang sulit yang memerlukan perhatian Musa. Tetapi, Yitro bukanlah sekedar seorang ayah mertua bagi Musa; ia juga menjadi penasehat baginya. Ketika ia melihat bagaimana Musa menangani orang-orang yang datang meminta nasehat kepadanya, Yitro memberikan sebuah solusi sistem berorganisasi yang diterapkan Kebijaksanaan Yitro telah memberikan Musa cara yang efektif untuk memimpin bangsa Israel. Dalam waktu yang sama, sistem ini juga memberi peluang untuk pemimpin-pemimpin muda dapat naik ke posisi kepemimpinan. Pokok Doa: 1. Meskipun Yitro pada mulanya adalah seorang yang tidak percaya, tapi ia mengagumi karya Allah Israel setelah mendengar kesaksian Musa. Berdoalah agar hidup kita menjadi kesaksian yang baik sehingga imam dan pemimpin agama dari keyakinan lain pun akan dapat mengagumi karya Allah dan menerima keselamatan dari-Nya. 2. Berdoa untuk pertobatan sejati dan tuaian jiwa di Amerika Utara dan dunia. Berdoa untuk 2 Tawarikh 7:14 bagi para pemimpin gereja dan pemerintahan Amerika Utara dan dunia. “Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” 03 Pinehas Bilangan 25 Tidaklah gampang bagi Pinehas, anak Eleazar, anak imam Harun, untuk tetap dekat kepada Tuhan ketika bangsa Israel sudah menjauh dari Tuhan. Pinehas berdiri teguh pada integritasnya di tengah-tengah perzinahan bangsa Israel dengan wanita suku Moab dan penyembahan berhala kepada tuhan-tuhan bangsa Moab yang membangkitkan amarah Tuhan. Perzinahan bangsa Israel berlanjut dengan pelanggaran seorang pria Yahudi yang membawa seorang wanita Midian masuk ke dalam tendanya di depan mata Musa ketika bangsa Israel sedang menangis di depan pintu masuk Kemah Suci. Ketika Pinehas melihat perzinahan ini, ia segera mengambil sebuah tombak dan menikam pria dan perut wanita tersebut. Seketika itu, tulah yang melanda bangsa Israel pun berhenti, tulah yang telah memakan 24.000 korban jiwa. Pinehas menentang kemurtadan bangsa Israel. Kasihnya terhadap Tuhan meliputi Pinehas. Seseorang hanya akan berani mengambil risiko membela orang lain karena kasihnya terhadap orang tersebut. Tuhan melihat kasih Pinehas bagi-Nya karena dikatakan bahwa “dia (Pinehas) cemburu dengan kecemburuan-Ku di antara mereka, sehingga Aku tidak menghancurkan orang Israel dalam kecemburuan-Ku." (Bilangan 25:11, NASB). Kasih Pinehas kepada Tuhan membuat dia berani berjuang membela kemuliaan Tuhan. Kasihnya kepada Tuhan memberi keberanian untuk berdiri membela nama Tuhan, meskipun ia tahu bahwa pria yang terbunuh adalah anak dari kepala suku Simeon sedangkan pasangannya adalah anak perempuan dari kepala suku Midian. Keberanian Pinehas untuk mengakhiri perzinahan itu telah menyurutkan murka Tuhan terhadap bangsa Israel. Kasihnya kepada Tuhan dan keberaniannya untuk memerangi ketidakbenaran membuat Pinehas mampu berdiri diantara Tuhan dan bangsa Israel. Sebagai imbalannya, Tuhan memberkati Pinehas dengan perjanjian damai dan keimaman bagi dia dan keturunannya. Memilih jalan yang sempit tentunya penuh tantangan, tetapi ketika kita memilih jalan tersebut yang jarang dilalui orang untuk berdiri demi kebenaran, hidup kita akan berbuah dan memberikan dampak yang kekal bagi sekeliling kita. Pokok Doa: 1. Berdoa untuk hati yang berani berdiri demi kebenaran, bahkan ketika semua orang lain memilih sebaliknya. “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” Yosua 1:9 2. Berdoa untuk tuaian jiwa di Amerika Selatan. 04 Bezaleel dan Aholiab Keluaran 31 Bangsa Israel sepertinya memiliki kebiasaan untuk melupakan kebaikan yang mereka terima dari Tuhan dengan cepat. Setelah mereka keluar dari Mesir dengan demonstrasi tanda-tanda dan keajaiban Tuhan, dengan cepat bangsa Israel kembali kepada kebiasaan mereka yang menggerutu dan tidak mempercayai kepemimpinan Musa dan Tuhan. Waktu demi waktu, kebiasaan ini berulang dan mewarnai perjalanan mereka di padang gurun, sampai Tuhan menyatakan bahwa bangsa Israel harus melalui padang gurun selama empat puluh tahun, sehingga generasi yang lama tidak dapat bertahan untuk memasuki tanah perjanjian. Di tengah-tengah sikap negatif dan ketidakpercayaan bangsa Israel, Tuhan membangkitkan dua orang yang akan memimpin pembangunan gedung yang melambangkan damai dan kasih karunia, di mana bangsa Israel yang tidak beriman dapat menghampiri tahta Tuhan dan menerima kasih karunia dari Allah yang setia. Nama Bezaleel dan Aholiab mungkin hanya disebutkan beberapa kali, namun, mereka ditunjuk untuk memimpin pembangunan bait suci yang merupakan bagian terpenting dari zaman hukum taurat (Keluaran 36:2), Tuhan memenuhi mereka dengan hikmat, pengetahuan dan kemampuan untuk berkarya dengan tangan mereka. Baik Bezaleel maupun Aholiab juga berbakat mengajarkan keterampilan mereka kepada orang lain (Keluaran 35:34). Mereka diurapi untuk menjadi kepala tim pembangunan Kemah Suci. Kemah Suci adalah tempat pertemuan Tuhan dengan manusia. Kemah Suci memungkinkan Tuhan yang kudus untuk tinggal di tengah-tengah manusia yang berdosa. Kemah ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan menandakan hadirat Tuhan di tengah-tengah mereka. Kita sebagai umat Kristiani, seperti Bezaleel dan Aholiab di jaman perjanjian lama, telah menerima mandat dari Yesus untuk memberitakan kabar baik dan menjadikan bangsa-bangsa murid-Nya sehingga damai Tuhan dan keselamatan dapat dinikmati oleh banyak orang. Tuhan telah memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan untuk memenuhi mandat ini dengan kuasa Roh Kudus yang ada di dalam kita. Mari kita memenuhi mandat ini dengan setia kepada generasi kita, sehingga kita dapat membangun hidup kita sebagai bait Tuhan yang membawa rekonsiliasi antara Tuhan dengan generasi kita. Pokok Doa: 1. Bersyukur untuk kasih karunia Tuhan yang telah memilih kita untuk menjadi imamat yang rajani, dan berdoa kepada Tuhan untuk memakai kita menjadi pelayan rekonsiliasi-Nya. 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”. 2. Berdoa untuk tuaian jiwa dan Roh Tuhan membangkitkan generasi muda di Australia dan New Zealand. 05 Otniel, Ehud, dan Samgar Hakim-hakim 3 Anda mungkin bertanya siapakah Otniel, Ehud, dan Samgar. Otniel adalah adik Kaleb (Hakim-hakim 1:13) yang dipenuhi Roh Tuhan dan memimpin Israel ke dalam masa damai selama empat puluh tahun. Ehud adalah seorang prajurit kidal, dan sebagai seorang kidal, mungkin ia memerlukan lebih banyak waktu untuk menguasai ilmu pedang. Namun, Ehud secara pribadi berhasil membunuh raja Moab, membebaskan bangsa Israel dari tangan bangsa Moab dan memimpin bangsa Israel membantai 10.000 orang suku Moab dalam peperangan. Samgar menewaskan enam ratus orang Filistin menggunakan hanya sebuah tongkat penghalau lembu dan menyelamatkan bangsa Israel. Ketiga orang tersebut memiliki beberapa kesamaan. Mereka tinggal pada zaman di mana bangsa Israel telah berbalik menentang Tuhan dan hidup serupa dengan bangsa-bangsa yang tidak takut akan Tuhan (Hakim-hakim 3:5). Tetapi, Otniel, Ehud, dan Samgar berdiri teguh menentang standar sosial pada zaman itu dan memilih untuk tunduk kepada Tuhan. Tuhan memakai mereka untuk memimpin bangsa Israel kembali ke jalan-Nya dan membawa bangsa Israel hidup di zaman damai. Tuhan selalu bekerja melalui tangan pria dan wanita yang membuat diri mereka siap sedia dipakai oleh Tuhan. Otniel, Ehud, dan Samgar membuat diri mereka tersedia dan Tuhan bekerja melalui mereka untuk menunjukan kasih setia-Nya dan pertolongan-Nya bagi bangsa Israel. Kapasitas kita untuk membawa dampak tidak bergantung pada kemampuan, tetapi bergantung pada kesediaan kita untuk dipakai oleh Tuhan bagi kemuliaan-Nya. Mari kita memprioritaskan kepentingan yang berharga di mata Tuhan dan menjadi bejana yang kosong sehingga Dia dapat dengan leluasa mengalirkan roh dan kuasa-Nya melalui kehidupan kita untuk membawa pertolongan bagi mereka yang membutuhkan. Pokok Doa: 1. Berdoalah untuk hati yang sensitif terhadap panggilan Tuhan dan siap untuk melakukan kehendak-Nya. 2. Berdoa untuk keselamatan dan pertobatan jiwa-jiwa di benua Eropa. 06 Makhir, Barzilai, dan Sobi 2 Samuel 17:27-29 Daud dan pasukannya telah melarikan diri dari Absalom anaknya. Ketika mereka tiba di Mahanaim. Di sana, mereka disambut oleh Sobi bin Nahas dari bani Amon, Makhir bin Amiel dan Barzilai, orang Gilead. Makhir adalah seorang dermawan yang mengurus Mefiboset, cucu Saul yang cacat kakinya (2 Samuel 9:4), sedangkan Barzilai seorang kaya yang setia mendukung dan menyediakan segala kebutuhan Daud. Perbuatan Barzilai sungguh berdampak bagi Daud sehingga Daud mengajaknya ke Yerusalem setelah pergumulannya berakhir. Bahkan di ambang kematiannya sekalipun, Daud berpesan kepada Salomo untuk terus menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati untuk anak-anak Barzilai itu (1 Raja-raja 2:7). Sobi bin Nahas juga adalah saudara raja Hanun (2 Samuel 10: 2-4) yang mempermalukan Daud ketika Hanun mencukur janggut utusan yang dikirim Daud untuk mengekspresikan simpati atas kematian ayahnya raja Amon. Sejak itu, bangsa Amon menjadi musuh bagi Daud dan pasukannya. Namun ironisnya, pada saat mereka membutuhkan, Sobi datang memberikan makanan kepada pasukan yang sedang kelaparan. Sobi memiliki pilihan untuk mengikuti jejak ayahnya dengan menunjukkan kebaikan kepada Daud di saat ia membutuhkan, atau mengikuti jejak kakaknya dengan mengusir Daud yang sedang dalam kondisi rentan. Dia memilih melakukan perbuatan yang benar dan menjadi alat Tuhan untuk memberkati orang yang berkenan di hati Tuhan. Tuhan selalu mengirim orang untuk membantu kita berjalan melalui lembah kekelaman; sebuah senyuman, doa, kata-kata dorongan dari siapa pun, bahkan “musuh” sekalipun untuk mempengaruhi kehidupan kita. Kita harus terbuka dan rendah hati untuk menerima mereka, dan sebaliknya, kita juga dapat menyiapkan diri untuk menjadi kaki tangan yang memberikan semangat kepada orang lain yang membutuhkan. Pokok Doa: 1. Makhir, Barzilai dan Sobi menggunakan kekayaan mereka membantu orang yang diurapi Tuhan. Roh yang murah hati memungkinkan mereka untuk memperluas batas-batas mereka. Berdoa agar seberapapun yang kita miliki, kita dapat menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan. 2. Berdoa agar keselamatan, dan api Roh Tuhan yang kudus memenuhi benua Asia. 07 Pelayan Muda di Rumah Naaman 2 Raja-raja 5 Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang yang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi (2 Raja-raja 5:1). Melalui dia, Tuhan telah memberikan banyak kemenangan untuk Aram. Tetapi, Naaman menderita sakit kusta. Isteri Naaman memberitahukan bahwa ada seorang nabi di Samaria bernama Elisa yang dapat menyembuhkannya. Oleh karena itu, Naaman pergi menghadap raja Israel, menemui Elisa dan akhirnya disembuhkan. Dalam cerita ini, ada seorang pahlawan tersembunyi yang namanya tidak pernah disebutkan. Dia adalah pelayan istri Naaman; seorang gadis muda bangsa Israel yang ditawan dan dibawa kembali untuk melayani istri Naaman. Meskipun statusnya sebagai tawanan dan pelayan, pelayan istri Naaman membuktikan ketulusannya melalui pengabdiannya kepada majikannya. Dia pernah mendengar tentang mukjizat yang dilakukan nabi Elisa dan percaya bahwa suami majikannya bisa menerima mukjizat yang sama. Dia tidak berdiam diri, melainkan memberitahu dan membujuk majikannya untuk memberitahu Naaman bahwa nabi Elisa dapat menyembuhkan penyakit kustanya. Mungkin apa yang dilakukan oleh pelayan tersebut bisa dianggap sebagai hal yang sepele; itu hanya sebuah kesaksian sederhana. Namun ia mungkin tidak mengira bahwa kesaksiannya kelak akan membawa Naaman mengalami kuasa Tuhan. Kesaksiannya membawa anugerah keselamatan pada hidup Naaman. Melalui pengalaman ini, Naaman mengakui dan menyatakan bahwa tidak ada allah lain kecuali TUHAN (2 Raja-raja 5:17). Tuhan dapat dengan mudah mengirim Elisa untuk muncul di hadapan Naaman dan menyembuhkannya saat itu juga, tetapi Dia memutuskan untuk menggunakan kesaksian seorang pelayan perempuan yang tidak diketahui namanya untuk mengarahkan jalan Naaman kepada Elisa. Tuhan tidak meremehkan status dan posisinya, sebaliknya pelayan perempuan tersebut juga tidak menganggap enteng tugas yang diberikan Tuhan kepadanya. Kesaksiannya telah membawa kesembuhan bagi orang sakit. Sama seperti budak perempuan ini, Tuhan ingin memakai kita untuk membawa kabar baik tentang keselamatan dan kesembuhan bagi mereka yang membutuhkan. Semoga kita semua memiliki keyakinan dan keberanian layaknya pelayan tersebut untuk memahami dampak dari kesaksian kita dan menyaksikan kebaikan Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita. Pokok Doa: 1. Berdoa agar Roh Kudus memenuhi kita dengan kasih dan keberanian untuk membagikan kabar baik-Nya. Roma 10:15 2. Berdoa agar kasih Tuhan, tangan penyembuhan, dan kebenaran-Nya bersinar di Afrika. 08 Yabes 1 Tawarikh 4:9-10 Kita semua pernah mendengar dan berdoa doa Yabes. Apa yang kita ketahui tentang kehidupan Yabes yang penuh kuasa? Namanya disebut di Alkitab hanya dalam dua ayat yang sederhana, namun Alkitab menyebutkan hidupnya lebih terhormat dari saudara-saudaranya. Nama Yabes berarti kesakitan atau pembawa kesedihan (Versi AMPC). Namanya mungkin menggambarkan pergumulan dalam hidup. Tidak ada orang yang ingin dipanggil dengan sebutan pembawa kesedihan. Namun, melalui doa pendeknya, kita bisa belajar bahwa Yabes adalah orang beriman yang percaya bahwa Tuhan menciptakan dia lebih dari sekedar hidup dalam kesedihan. Beberapa hal yang dapat kita pelajari dari doa Yabes adalah: 1. Ketika kita menghadapi kesulitan, berseru dan mendekatlah kepada Tuhan. Janganlah menggerutu atau bersikap negatif bahkan menyalahkan Tuhan atas situasi kita. Tetapi, curahkanlah isi hati kita kepada Tuhan dan mendekat kepada Dia di dalam doa. Filipi 4:6 berkata “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Percayalah kepada karakter Tuhan yang tidak pernah berubah di dalam segala situasi. 2. Yabes percaya bahwa Tuhan adalah kasih itu sendiri dan Ia adalah Tuhan yang penuh dengan kuasa. Tuhan rindu untuk memberkati kita dan tidak akan membiarkan segala sesuatu terjadi di luar kontrol-Nya. Ketika Yabes meminta Tuhan untuk memberkati dan memperluas daerahnya, Yabes memproklamasikan bahwa Tuhan jauh lebih besar daripada keadaannya dan Tuhan mempunyai kuasa untuk melakukan jauh lebih besar daripada yang ia bayangkan. Berjalanlah bersama Tuhan dalam segala 3. keadaan. Yabes meminta tangan Tuhan untuk menyertainya, melindunginya dari malapetaka dan kesakitan. Yabes percaya bahwa pimpinan tangan Tuhan mampu mengubah situasi di dalam kehidupannya dari pembawa kesakitan menjadi kehidupan yang penuh dengan penyertaan Tuhan. Biarlah respon dan tindakan kita terhadap kehidupan tidak ditentukan oleh situasi yang terjadi, melainkan kita berpegang teguh pada janji-janji dan karakter-karakter Tuhan. Tuhan memegang kontrol atas seluruh situasi di dalam kehidupan kita. Dia sanggup mengubah tangisan menjadi tarian. Seperti Yabes, apapun kesulitan yang kita hadapi di dalam hidup ini, mendekatlah kepada Tuhan dan memiliki iman bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang Pokok Doa: 1. Berdoalah agar Tuhan dapat terus mengajar kita berdoa dengan penuh kuasa melampaui zona nyaman kita. 2. Berdoa bagi pemerintahan daerah. Berdoalah agar mereka dapat melaksanakan tugas mereka dengan bijaksana dan takut akan Tuhan. Yeremia 29:7 “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” 09 Nabi Mikha 1 Raja-raja 22, 2 Tawarikh 18 Ramot-Gilead adalah daerah yang diberikan kepada Israel (suku Gad), sebuah kota Lewi (Yosua 21:38) dan salah satu dari enam kota perlindungan di mana seseorang, bila ia dengan tidak sengaja membunuh orang, bisa melarikan diri untuk mencari perlindungan sebelum ia disidang (Yosua 20:8). Nilai sejarah kota tersebut menyebabkan raja Ahab dari Israel ingin menguasainya kembali dari raja Aram. Untuk itu, ia meminta dukungan raja Yosafat, yang kemudian mengingatkan Ahab untuk mencari nasihat Tuhan sebelum maju berperang. 400 nabi memberi jawaban yang positif bagi kedua raja. Yosafat merasa bahwa pesan itu dibuat-buat, oleh karenanya ia meminta seorang nabi Tuhan yang sejati untuk bernubuat. Mikha bin Yimla dipanggil, dan sesuai dengan prediksi raja Yosafat, dia menjadi satu-satunya yang bernubuat tentang kekalahan saat ia berdiri di hadapan raja-raja, petinggi-petinggi, dan para nabi lainnya. Meskipun demikian, dia menyatakan firman Tuhan dengan berani di hadapan semua orang ketika dia berkata, “Demi Tuhan yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan.” ( 2 Tawarikh 18:13). Kita harus selalu patuh dan setia kepada firman Tuhan. Karakter kita terungkap ketika dihadapkan dengan tekanan. Integritas nabi Mikha terlihat ketika ia berdiri di hadapan orang banyak menyampaikan pesan yang berlawanan dengan nabi-nabi yang lain, sehingga membahayakan kehidupannya sendiri. Orang yang berdampak adalah orang-orang yang berani berpegang teguh pada prinsip mereka, sekalipun itu berarti harus menentang orang banyak. Pokok Doa: 1. Berdoalah agar kita berpegang teguh pada prinsip-prinsip Ilahi dan tidak berkompromi dalam segala hal dan situasi. Ulangan 28. 2. Berdoa untuk gereja-gereja di seluruh dunia agar menjadi garam dan terang dunia, menjadi suara kebenaran dalam dunia yang tidak menentu, dan menjadi tangan kasih dan anugerah Tuhan bagi dunia yang rusak. 10 Yosia 2 Raja-raja 22-23, 2 Tawarikh 34-35 Yosia adalah seorang raja muda yang memimpin Yerusalem kembali kepada Tuhan. Dia adalah cucu Manasye dan Amon, raja-raja Yehuda yang jahat. Meskipun ayah dan kakeknya telah berbuat jahat, Yosia kembali kepada Tuhan dan membawa kebangkitan rohani pada generasinya, dan hasilnya, memperkenalkan masa damai dan kesuksesan untuk kerjaaan Yehuda. menghabiskan seluruh hidupnya mencari Tuhan dan membawa generasinya hidup sesuai dengan firman Tuhan. Karena kerendahan hati dan ketanggapan Yosia terhadap firman-Nya, Tuhan membawa damai sejahtera dan melepaskan Yerusalem dari bencana (2 Tawarikh 34:26-28). Nama Yosia juga disebutkan dalam silsilah Yesus (Matius 1). Pada usianya yang kedelapan, Yosia diangkat menjadi raja Yehuda. Di usia muda, Yosia menunjukkan kekuatan karakternya setelah dia menjadi raja. Yosia tidak membiarkan komunitas atau kejahatan leluhurnya mempengaruhi kehidupannya, ia memilih untuk mendedikasikan dirinya taat kepada firman Tuhan. Sebagai generasi muda, kita tidak perlu takut karena usia kita yang masih muda. Tuhan telah memberikan kepada kita roh kekuatan, kasih, dan ketertiban untuk mengobarkan karunia Allah yang ada pada kita (2 Timotius 1: 6-7). Bagaimanapun keadaan keluarga kita saat ini dan tekanan dalam kehidupan yang harus kita lalui, seperti Yosia, kita perlu merendahkan diri di hadapan Tuhan, meresponi firman-Nya, membela kebenaran, dan menyerahkan segala sesuatu yang kita hadapi kepada-Nya. Adalah rencana Tuhan untuk memakai kita sebagai kaki dan tangan-Nya untuk membawa kebangkitan rohani bagi keluarga, teman-teman, komunitas, dan bahkan generasi kita. Pada usia enam belas tahun, Yosia mulai mencari Tuhan. Pada usia dua puluh tahun, Yosia membersihkan Yerusalem dari berhala-berhala dan penyembahan Baal. Pada usia dua puluh enam tahun, Yosia memerintahkan imam besar untuk memperbaiki rumah Tuhan. Seperti Daud, leluhurnya, Dia Pokok Doa: 1. Berdoa agar Roh Allah dalam 2 Timotius 1:7 membimbing hari-hari kita. “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” 2. Berdoa agar 1 Timotius 4:12 digenapi dalam kehidupan generasi muda. “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” 11 Hegai Ester 2:1-18 Hegai adalah sida-sida raja Ahasyweros. Seorang sida-sida pada masa itu adalah seseorang yang mendedikasikan hidupnya sepenuhnya untuk melayani di istana raja dan mereka telah dikebiri sebagai tanda penyerahan hak atas kehidupannya. Ketika raja Ahasyweros mencari ratu baru untuk menggantikan ratu Wasti, Hegai mendedikasikan hidupnya untuk merawat dan mempercantik para gadis yang menjadi calon ratu. bahkan ribuan kontestan lainnya. Setiap dari para kontestan diwajibkan untuk mengikuti setiap proses yang dilalui oleh Ester di bawah pengawasan Hegai. Hegai hanya dengan setia melakukan pekerjaan, tetapi ia melakukan pekerjaan yang luar biasa. Hegai mungkin tidak menyangka bahwa gadis di bawah arahannya suatu hari membawa keselamatan bagi seluruh bangsa Yahudi. Tuhan menggunakan hidup Hegai secara luar biasa. Hegai adalah orang yang tepat untuk tugas ini karena ia mengerti hati dan keinginan raja. Hegai menaruh dedikasi penuh untuk membentuk gadis-gadis ini agar siap untuk menghadap raja. Ketika dedikasi Hegai bertemu dengan kerendahan hati Ester, Ester terpilih menjadi ratu. Tanpa Hegai sadari, ia mempunyai peran penting di dalam keselamatan bangsa Yahudi. Tanpa menjadi ratu, Ester tidak akan dapat mengambil resiko untuk menghadap raja demi menyelamatkan bangsa Yahudi dari pembunuhan masal di dalam sejarah manusia. Beberapa orang membuat estimasi, untuk menjadi ratu, Ester harus mengalahkan ratusan Sebagai bagian dari tubuh Kristus dan anak dari Raja segala raja, Tuhan telah menetapkan kita agar mempunyai sikap seperti Hegai kepada orang-orang di sekeliling kita. Kita perlu menyerahkan hidup kita dan melayani sesama sehingga kita bisa saling memperindah satu sama lain dan menyiapkan tubuh Kristus untuk bertemu dengan Raja segala raja di akhir perjalanan hidup kita. Seperti Hegai, kita tidak dapat bayangkan betapa besar pekerjaan yang Tuhan dapat lakukan melalui kehidupan orang-orang yang telah tersentuh oleh kasih Tuhan yang dibagikan melalui kehidupan kita. Pokok Doa: 1. Berdoa untuk roh melayani, mengasihi, rendah hati, dan keunggulan ada dalam pelayanan kita. Efesus 6:7-8 “Dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka kalau ia telah berbuat sesuai yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.” 2. Berdoa untuk seluruh pastur IFGF dan keluarga mereka. Berdoa untuk perlindungan, kesehatan, hikmat, kasih dan urapan Tuhan turun di atas pelayanan dan keluarga mereka. 12 Hana Lukas 2:36-39 Hana sangat sedikit disebutkan di dalam Alkitab. Kita hanya bisa mengetahui tentang dia dari 3 ayat di kitab Lukas. Hana adalah anak perempuan dari Fanuel dari suku Asyer. Dia juga seorang nabi dan dia adalah seorang janda setelah 7 tahun lamanya bersama suaminya. Hana tidak seperti wanita lain pada zamannya. Daripada menikah lagi, dia memilih untuk tetap menjanda dan melayani Tuhan. Dia adalah salah satu dari segelintir wanita dalam Alkitab yang membawa gelar “nabi”. Nabi-nabi wanita lain di dalam Alkitab antara lain adalah Miryam adik Musa (Keluaran 15:20), Debora sang hakim (Hakim-Hakim 4:4), Hulda istri Salum (2 Tawarikh 34:22), dan 4 anak dara Filipus (Kisah Para Rasul 21:9). Setelah menjanda, Hana mendedikasikan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan. Dia tidak pernah meninggalkan bait di Yerusalem, tapi dia menghabiskan waktunya dengan menyembah Tuhan, berpuasa, dan berdoa. Hubungannya yang erat dengan Tuhan membuat dia mengerti rencana Tuhan dalam kelahiran Yesus. Kesetiaannya kepada Tuhan sepanjang hidupnya menempatkan dia pada waktu dan tempat yang tepat. Dia diberi karunia oleh Tuhan untuk bertemu langsung dengan Sang Juruselamat, Pribadi yang dia nantikan sekian lama (Lukas 2:38). Hana akhirnya menjadi salah satu orang yang memberikan penghormatan kepada bayi Yesus. Karena pelayanan dan pengorbanan Hana selama bertahun-tahun di dalam doa, ia bisa berbagi kabar baik tentang kedatangan Juruselamat dengan banyak orang. Kehidupan doa terkadang menjadi pelayanan atau aktivitas yang ada di belakang layar dan seringkali hanya dilihat oleh Tuhan. Tetapi, kehidupan doa yang tidak jemu-jemu dapat membawa dampak yang mengubah sejarah. Melalui kehidupan doa Hana, ia melihat nubuatan digenapi dan menjadi saksi atas kesetiaan janji Tuhan akan seorang penebus. Mari kita tidak menjadi lelah di dalam doa dan terus bersyafaat agar kerajaan Tuhan bertahta di bumi. Pokok Doa: 1. Berdoa agar semangat doa yang dari Tuhan tetap berapi-api di dalam kita. Mazmur 84:10 “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik bediri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.” 2. Berdoa agar Roh Tuhan dalam Yoel 2:28 digenapi dalam kehidupan generasi muda dan anak-anak. “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku keatas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.“ 13 Yusuf, Ayah dari Yesus Matius 1 dan 2 Yusuf adalah seorang yang jujur, keturunan dari raja Daud , dan telah dipilih Tuhan untuk menjadi ayah dari Yesus. Bukan keputusan mudah bagi Yusuf untuk mengambil Maria yang sedang hamil untuk menjadi istrinya. Tuhan berbicara dengan sangat jelas bahwa anak yang di dalam kandungan Maria adalah dari Roh Kudus, dan anak ini akan menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya. Yusuf taat kepada Tuhan dan melakukan apa yang dikatakan oleh malaikat. Setelah kelahiran Yesus, Yusuf kembali diperingatkan oleh malaikat untuk membawa istri dan anaknya melarikan diri ke Mesir karena raja Herodes marah ketika mengetahui 3 orang majus menipunya. Raja Herodes mengirim tentara untuk membunuh semua bayi laki- laki di bawah 2 tahun di dalam dan sekitar Bethlehem. Jika Yusuf menunda dalam mematuhi perintah Tuhan, bayi Yesus kemungkinan besar akan ditemukan dan akan dibunuh oleh tentara Herodes. Yusuf berkali-kali menunjukkan sifat yang taat terhadap perintah Tuhan, dan hal ini menghasilkan kita memiliki seorang Juruselamat yang akhirnya menanggung dosa kita dan memberikan kita hidup yang kekal. Yusuf menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan dengan menjaga keluarga yang sudah dipercayakan Tuhan kepadanya. Dia melindungi keluarganya dari bahaya dan menuntun keluarganya dengan kasih, perhatian, dan ketaatan kepada Tuhan. Yusuf menciptakan sebuah keluarga yang sempurna untuk Yesus bisa bertumbuh kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Tuhan (Lukas 2:40). Sama seperti Yusuf, mari kita menunjukkan ketaatan dengan sepenuhnya tunduk pada perintah Tuhan karena kesetiaan dan kepatuhan kita akan berdampak kepada orang lain dan menggenapi rencana Tuhan di muka bumi. Pokok Doa: 1. Berdoa agar kita dapat senantiasa taat atas semua perintah Tuhan meskipun untuk hal-hal yang sulit kita mengerti. 2. Berdoa untuk para pemimpin dan tim apostolik IFGF. Berdoa agar visi, pewahyuan, hikmat dan kasih Tuhan dapat memimpin mereka di setiap aspek kehidupan mereka. 14 Zakheus Lukas 19:1-9 Di zaman kehidupan Yesus, pemungut cukai dipandang sebagai orang yang mempunyai moral yang rendah karena mereka menjual kesetiaan mereka kepada orang Romawi untuk keuntungan mereka pribadi. Mereka memungut cukai untuk pemerintahan Romawi dan seringkali mengkorupsi uang yang diambil dari orang sebangsanya sendiri demi keuntungan pribadi. Zakheus bukan hanya orang seperti itu, bahkan dia juga adalah kepala pemungut cukai daerahnya. Tetapi Zakheus mempunyai kelaparan rohani. Dia sangat ingin melihat Yesus sehingga dia melepaskan martabatnya dan memanjat pohon ara pada saat Yesus berjalan melewati Yerikho. Orang-orang lain mungkin akan mengabaikan Zakheus, tetapi Tuhan Yesus berhenti di bawah pohon di mana Zakheus memanjat, dan memandang langsung kepadanya. “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu”, demikian Yesus berkata. Hal itu adalah sebuah ekspresi penerimaan dan kasih yang murni terhadap Zakheus yang ditunjukkan di depan umum. Tidak ada tuduhan atau penghakiman. Kasih Yesus membuat Zakheus bertobat. Tuhan Yesus membuat sebuah pernyataan yang kuat di hadapan umum hari itu bahwa pribadi yang mereka anggap “pendosa” dibenarkan di hadapan Tuhan pada saat ia berbalik dari jalannya yang salah. Pertobatan Zakheus sangat mempengaruhi banyak orang, melebihi dari pikirannya sendiri. Walaupun para rabi dan para tokoh agama menolak orang-orang seperti Zakheus , tapi Zakheus juga merupakan keturunan Abraham (Roma 4:12). Hasilnya, orang di sekeliling dan di bawah kekuasaan Zakheus mempunyai harapan akan keselamatan. Kehidupannya menjadi kesaksian hidup dari kasih Tuhan yang tidak bersyarat yang ditunjukkan bahkan kepada pendosa yang paling buruk sekalipun. Pokok Doa: 1. Yesus selalu menyentuh keinginan hati yang terdalam. Ketika kita melihat tampak luar, Yesus melihat kehausan yang ada di dalam hati. Berdoa agar sebagai orang Kristen, kita dapat melihat ke dalam hati, dan menjangkau jiwa-jiwa yang haus dan lapar akan Tuhan di sekitar kita. 2. Berdoa untuk keluarga di seluruh dunia. Berdoa untuk pernikahan yang kudus, dapat ditemukan dalam hidup pria dan wanita yang takut akan Tuhan. Berdoa untuk anggur baru, kasih Tuhan dan karakter ilahi dapat memimpin dan menyatukan setiap keluarga. 15 Orang di Gerasa Markus 5 Ini adalah kisah seseorang yang bukan siapa-siapa. Namanya tidak disebutkan di manapun di dalam Alkitab. Kita hanya mengenalnya dengan “orang di Gerasa”. Dia sudah lama sekali kerasukan roh jahat. Karena dia ditolak masyarakat, dia menyendiri dan tinggal di pekuburan. Tetapi keterpencilan ini tidak cukup untuk mengasingkan orang ini. Masyarakat sekitar merantai dan mengikatnya agar ia tidak bebas berkeliaran. Pada suatu hari, sesuatu yang luar biasa terjadi kepada orang ini. Ia berjumpa dengan Yesus. Banyak roh jahat yang ada di dalam orang ini memohon belas kasihan Tuhan Yesus untuk melepaskan mereka kepada kawanan babi yang ada di daerah itu. Hari itu adalah sebuah pertemuan yang sangat tidak disangka di mana Tuhan Yesus menghidupkan jiwa seseorang yang sudah lama mati. Pada saat kita berpikir bahwa kita sudah melihat akhir yang bahagia untuk “orang Gerasa” ini, dia kembali ditolak oleh masyarakat pada saat dia dan Tuhan Yesus diusir di sana. Orang ini memohon untuk menyertai Yesus, tapi Tuhan Yesus mengirim dia kembali ke rumahnya “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani Engkau.” (Markus 5:19). Pada saat orang Gerasa ini taat dan kembali ke rumahnya, Alkitab berkata ia menjadi penginjil di kotanya, ia memberikan dampak yang besar di daerah Dekapolis tentang apa yang dilakukan Yesus bagi dia, dan Alkitab mencatat semua orang menjadi heran. Dekapolis pada saat itu adalah kumpulan dari 10 kota di daerah timur kerajaan Roma, di barat daya Levant. Kota ini juga mempunyai banyak aktivitas ekonomi karena difasilitasi oleh jaringan infrastruktur kerajaan Roma. Dengan infrastruktur ini, kesaksian orang Gerasa ini sangat memberi dampak melebihi Dekapolis. Penilaian manusia membatasi kemampuan mantan orang yang kerasukan roh jahat melakukan untuk Tuhan, tetapi Tuhan melihat dan merancangkan lebih dari pada apa yang dapat kita bayangkan. Tuhan kita sangat ahli mengubah seseorang yang bukan siapa-siapa menjadi pribadi yang berdampak. Alamilah perjumpaan dengan Yesus setiap hari, serahkan segala sesuatu kepada-Nya dan Ia mampu membersihkan kita, melepaskan kita dari keterikatan, dan mengubah hidup kita menjadi alat kemuliaan-Nya. Izinkan hidup kita menjadi surat terbuka untuk mengabarkan kabar baik-Nya! Pokok Doa: 1. Serahkan keterbatasan kita kepada Tuhan, percaya dan ijinkan Dia untuk mengubah kekurangan kita untuk kemuliaan-Nya. 2 Korintus 12:9 “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” 2. Berdoa untuk teman dan keluarga yang memerlukan keselamatan. Berdoa untuk Yesaya 43:11-13 dapat digenapi, dimengerti dan diterima oleh mereka yang memerlukan keselamatan. “Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain daripada-Ku. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada diantaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku, ”demikianlah firman Tuhan, “dan Akulah Allah. Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?” 16 Ibu Mertua Petrus Matius 8:14-15, Markus 1:29-31, Lukas 4:38-39 Pada saat Tuhan Yesus melihat ibu mertua Petrus terbaring sakit, Ia mendekatinya, memegang tangannya, dan menyembuhkannya, segera setelah itu demam meninggalkan tubuh ibu mertua Petrus. Alkitab mencatat bahwa ia segera bangkit dan melayani Tuhan Yesus dan orang – orang serumahnya. Belas kasihan Tuhan atas hidupnya menyentuh hatinya, dan dalam ucapan syukur, ibu mertua Petrus memberi respon dengan melayani Yesus dan orang lain. 3. Pada saat kita menerima anugerah kasih karunia dari Tuhan (baik dalam hal kesembuhan, mukjizat, pemulihan hubungan, dan lain-lain), kita harus memanfaatkan segala kesempatan yang ada untuk lebih lagi melayani Tuhan, melakukan kehendak-Nya, dan memuliakan nama-Nya, karena Ia telah memulihkan kita dan mengangkat iman kita. Ibu mertua Petrus kemungkinan besar sudah lanjut usia. Tetapi, ia tidak berdiam dan mengasihani diri, baik di dalam sakit ataupun usianya. Rohnya menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Ia mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup, yang berkenan kepada Allah, yang merupakan ibadahnya yang sejati (Roma 12:1) Kita tidak tahu berapa banyak kesempatan yang kita miliki untuk melayani Tuhan. Walaupun sudah lanjut usia, ibu mertua Petrus tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada dalam memanfaatkan kesehatan dan kekuatan yang ia miliki untuk melayani Tuhan Yesus. Cerita tentang ibu mertua Petrus ini disebutkan tidak hanya dalam 1 kitab Injil, melainkan 3 kitab Injil. Hal ini bukan saja sebuah kesaksian untuk memuliakan nama Tuhan, melainkan juga untuk mengingatkan kita betapa berharganya hidup kita ini dan kita harus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk melayani Dia, bersaksi tentang kedahsyatannya melalui perbuatan kita untuk membawa dampak positif kepada lingkungan sekitar kita. Ada beberapa poin penting yang bisa kita pelajari dari ibu mertua Petrus, diantaranya : 1. Memiliki iman dalam Yesus Kristus yang mampu mewujudkan hal yang mustahil. 2. Memiliki hati yang penuh ucapan syukur kepada Tuhan yang menjawab kebutuhan kita pada waktu-Nya. Pokok Doa: 1. Berdoa untuk api yang baru dan hati yang dipenuhi dengan sukacita serta kesediaan untuk melayani Tuhan. Berdoa agar hidup kita membawa dampak positif di sekeliling kita. Berdoa untuk mereka yang sakit secara fisik, mental dan juga rohani. Kita nyatakan Yesaya 53:5 2. dalam kehidupan mereka. “Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.” 17 Persembahan Seorang Janda Markus 12:41-44. Lukas 21:1-4 Dalam Markus 11 kita menemukan Tuhan Yesus di halaman Bait Allah memberitakan Injil. Para ahli taurat mempertanyakan otoritas-Nya dan banyak orang datang kepada-Nya untuk mengajukan pertanyaan, untuk membenarkan diri mereka atau mencari alasan pembenaran atas kesalahan mereka, atau untuk menjebak Yesus. Setelah semua ini terjadi, Yesus duduk di seberang tempat persembahan di Bait Allah dan memperhatikan seorang janda yang miskin. Alkitab tidak menceritakan banyak hal mengenai wanita ini. Kita bahkan tidak tahu nama janda ini, berapa banyak anak yang dia miliki, atau bagaimana dia mendapat nafkah untuk kehidupannya. Satu hal yang kita ketahui adalah dia hanya memiliki 2 peser dan memberikan semua yang ia miliki sebagai persembahan untuk Bait Allah. Dua peser ini tidak banyak bernilai, sejumlah 1/32 upah gaji sehari di zaman itu (sekitar Rp 3.500). Tetapi dalam ketenangan dan kesederhanaannya, Yesus memperhatikannya karena ia mempersembahkan seluruh kepunyaannya dengan hati tulus. Tuhan tidak melihat jumlah yang diberikan, tetapi Tuhan menilai sikap hati. Janda ini memberikan seluruh kepunyaannya. Janda ini mengekspresikan ucapan syukur (untuk berkat Tuhan dalam hidupnya) dan kepercayaan (untuk kecukupan yang Tuhan berikan adalam kehidupannya). Dia tidak berusaha untuk berargumentasi bahwa di dalam kemiskinannya dia seharusnya diberi pengecualian khusus untuk tidak perlu membayar persembahan Bait Allah. Sebelum Yesus bertemu dengan janda ini, seorang pria bertanya kepada Yesus apakah perlu atau tidak dia membayar pajak kepada kaisar. Janda ini tidak bertanya apapun mengenai persembahan tetapi dia mempercayai Tuhan akan hidupnya. Ketulusan persembahan janda miskin digunakan oleh Tuhan Yesus untuk mengajar murid-muridnya tentang pemberian sejati dan digunakan sebagi contoh bagi banyak orang. Mari kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan dan mengungkapkan kepercayaan kita dengan memberikan yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam hal keuangan. Tuhan menghargai pemberian yang tulus dan Dia tidak pernah gagal dalam memelihara kita. Persembahan kita yang tulus akan digunakan Tuhan untuk membawa dampak kepada banyak orang. Pokok Doa: 1. Berdoa untuk hati yang memuliakan Tuhan melalui persembahan kita. Amsal 3:9-10 “Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggur-Nya.” 2. Berdoa untuk rencana perjalanan misi IFGF maupun perjalanan misi gereja lainnya di seluruh dunia. Berdoa untuk perlindungan atas tim misi, berdoa agar urapan Tuhan menyertai pelayanan mereka, juga berdoa untuk tuaian jiwa dalam perjalanan misi tersebut. 18 Yusuf dari Arimatea Markus 15:42-47, Matius 27:57-61 Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang kaya dan mempunyai posisi yang penting di dewan pengadilan tertinggi Yahudi. Menurut Markus 15:43, ia adalah anggota majelis besar terkemuka. Dengan status ini seharusnya dia tidak bisa mengikut Yesus secara terbuka, tetapi hal ini tidak menjadi penghalang baginya (Matius 27:57) Setelah mendengar tentang kematian Yesus, Yusuf dari Arimatea memberanikan diri untuk meminta jenazah Yesus kepada Pilatus. Setelah kematian Tuhan Yesus dikonfirmasi oleh kepala pasukan, permintaan ini dipenuhi oleh Pilatus. Yusuf dari Arimatea bersama-sama dengan Nikodemus mengambil jenazah Yesus, membungkusnya dengan kain lenan yang ia beli (Markus 15:46), mengolesinya dengan mur dan rempah-rempah yang telah dibeli Nikodemus sebelumnya. Dengan cara ini Yusuf mempersiapkan penguburan Yesus. Lalu ia membawa jenazah ke kuburnya sendiri dekat kediamannya, yang digali dalam bukit batu. Dalam hal jumlah ayat, Alkitab sangat sedikit menyebut tentang Yusuf ini. Dia disebutkan dalam keempat kitab injil sebagai seorang yang kaya dan mempersembahkan kuburnya sendiri untuk penguburan Yesus. Tuhan merencanakan cerita hidup Yusuf Arimatea dengan begitu sempurna sehingga dia siap untuk memenuhi tujuan hidupnya untuk mempersiapkan kubur Yesus Kristus. Yusuf Arimatea memakai kekayaannya untuk menyiapkan kubur Yesus dan menggunakan statusnya di masyarakat bernegosiasi dengan Pilatus untuk mendapatkan jenazah Yesus. Ini adalah sebuah tugas yang sudah disiapkan Tuhan untuk Yusuf Arimatea dan hanya dia yang bisa melaksanakannya. Sungguh sebuah kehormatan besar! Bayangkan bahwa dalam kehidupan kita, Tuhan juga sudah mempersiapkan rencana yang luar biasa juga untuk kita! Pokok Doa: 1. Berdoa untuk pewahyuan Tuhan akan panggilan hidup yang spesifik dan hati yang tunduk untuk menjalani panggilan kita. 2. Berdoa untuk pekerjaan dan bisnis kita. Berdoa agar hikmat, integritas, kreativitas dan roh yang takut akan Tuhan membimbing pekerjaan kita. 19 Pemilik Ruang Atas Lukas 22:7-38 Pada hari Roti Tak Beragi, Tuhan Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes untuk mempersiapkan perjamuan Paskah. Ia berkata kepada mereka, apabila mereka masuk ke dalam kota, mereka akan bertemu dengan seorang pria yang membawa kendi berisi air. Ini mungkin terlihat sebagai sebuah perintah yang membingungkan, karena pasti bukan dia satu-satunya orang yang akan membawa kendi berisi air. Tetapi, di kebudayaan Yahudi pada saat itu, adalah tugas para wanita untuk membawa kendi berisi air. Sebenarnya merupakan hal yang luar biasa jika seorang pria membawa kendi berisi air. Tuhan Yesus selalu memberi instruksi yang spesifik dan tidak pernah membingungkan. Ketika mereka sampai ke kediaman orang itu, mereka diarahkan ke ruang tamu, yaitu sebuah ruang atas yang sudah lengkap. Alkitab tidak menyebutkan siapa sesungguhnya pemilik rumah ini. Siapapun itu pemiliknya, dia telah melakukan bagiannya dengan mempersiapkan tempat bagi Sang Raja dan para murid-Nya di mana mereka dapat menghabiskan hari-hari terakhir mereka bersama. Di dalam ruangan inilah Tuhan Yesus melakukan perjamuan terakhir dengan para murid-Nya, menunjukkan kedalaman kasih-Nya, dan mengajarkan mereka tentang pelayanan dengan membasuh kaki mereka. Pemilik rumah ini tidak mengetahui bahwa ia sedang mengukir sejarah pada saat dia membuka rumahnya di hari-hari terakhir Tuhan Yesus. Tetapi dengan melakukan itu, ia telah memberikan Tuhan Yesus sebuah momen yang berharga antara Ia dan para murid-Nya sebelum Ia menghadapi kematian. Di dalam ruangan itu, dia juga memberikan tempat yang dibutuhkan Yesus untuk mengajar murid-murid-Nya dan kita semua, sesuatu pelajaran mengenai hati yang melayani dengan kerendahan hati. Apapun peran yang kita miliki di dunia ini, walaupun terkesan kecil di mata orang, kita perlu melakukannya dengan segenap hati seperti untuk Tuhan. Pokok Doa: 1. Berdoa untuk hati yang selalu bersedia untuk menjadi saluran berkat untuk mereka yang memerlukan, karena kita sudah diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kejadian 12:2 “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau dan membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat.” 2. Berdoa agar roh pendoa memenuhi gereja-gereja. Berdoa agar kuasa Roh Kudus dinyatakan dalam setiap menara doa. Yesaya 56:7 “mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan diatas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” 20 Priskila dan Akwila Kisah Para Rasul 18 “Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka.”(Kisah Para Rasul 18:1-2). Di Korintus, dengan rencana Ilahi, Paulus bertemu dengan sesama tukang kemah, Priskila dan Akwila. Bahkan Paulus tinggal bersama dengan Priskila dan Akwila selama 18 bulan. Ketika Paulus tinggal bersama dengan mereka, ia memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk mengabarkan Injil dan mengajar, meyakinkan setiap orang untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Semangat Paulus mempengaruhi Priskila dan Akwila untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Seiring perjalanan mereka bersama Paulus ke Siria dan Efesus, Tuhan memakai Priskila dan Akwila untuk melayani Apolos di Efesus. Apolos adalah orang Yunani dan fasih berbicara. Ketika Priskila dan Akwila mendengarnya berbicara di tempat ibadah, mereka membawa dia ke rumah dan menjelaskan tentang Tuhan dengan teliti. Hal ini membawa dampak yang besar terhadap kehidupan dan pelayanan Apolos. Priskila dan Akwila mempunyai hubungan yang erat sebagai suami istri, teman sepelayanan, dan rekan bisnis. Mereka memiliki hati yang mau diajar dan mereka membuka diri terhadap firman Tuhan. Mereka memiliki kelaparan untuk memahami firman dan mengabarkan Injil, seperti yang ditunjukkan pada saat mereka bergabung dengan Paulus ke Siria dan Efesus. Mereka adalah tukang kemah biasa, tetapi kedalaman mereka dalam pemahaman firman memampukan mereka untuk membantu Apolos. Mereka juga bersedia untuk meluangkan waktu, tenaga, dan keuangan untuk melayani Apolos dan meningkatkan kehidupan dan pelayanan Apolos sehingga Apolos bisa membawa dampak kepada kehidupan saudara-saudari di Akhaya. Terkadang kita juga menjadi seseorang yang berperan di belakang layar dalam kehidupan pekerjaan, keluarga, atau pelayanan. Tetapi tidak ada posisi yang terlalu kecil dalam kerajaan Allah. Jangan berkecil hati. Kita harus tetap setia dan membuka hati untuk mengikuti firman dan tuntunan Tuhan. Izinkan iman kita dikuatkan melalui kisah Priskila dan Akwila, sepasang tukang kemah sederhana yang dipakai Tuhan untuk membawa dampak luar biasa kepada kehidupan pelayanan Paulus dan Apolos. Pokok Doa: 1. Bersyukur untuk semua tanggung jawab, baik kecil maupun besar, yang sudah Tuhan percayakan kepada kita. Berdoa agar kita dapat tetap setia untuk memberikan yang terbaik dalam hal apapun yang sesuai dengan pimpinan Tuhan demi kemuliaan nama-Nya. 2. Berdoa untuk mereka yang dianiaya karena nama Tuhan di seluruh bumi. Berdoa agar kekuatan dan damai sejahtera Tuhan yang melampaui segala akal dan pemikiran menyertai mereka. Berdoa agar mereka yang menganiaya dapat bertemu secara pribadi dengan Yesus. 21 Daud Mazmur 139, Efesus 1:4-14 Daud adalah anak yang terlupakan yang menemukan jati dirinya dalam Kristus. Ayah Daud, Isai, meremehkan anaknya yang paling kecil. Ketika nabi Samuel datang untuk mengurapi salah satu dari anak Isai untuk menjadi raja masa depan bangsa Israel, Isai tidak memanggil Daud yang sedang menggembalakan domba di padang. Setelah banyak mendapat perlakuan tidak adil di dalam hidupnya, hal yang menarik adalah Daud justru menemukan jati dirinya yang sejati dalam Kristus. Seorang anak yang dilupakan dan ditelantarkan itu akhirnya menjadi penulis Mazmur 139 yang terkenal, di situ tertulis bahwa ia diciptakan secara dahsyat dan ajaib oleh Allah. Daud percaya bahwa segala sesuatu di dalam hidup ini, baik atau buruk, terjadi di bawah kendali Tuhan “Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” (Mazmur 139:16) Sebagai anak-anak Tuhan, jati diri kita yang sesungguhnya hanya dapat ditemukan di dalam Kristus. Kita telah diciptakan secara dahsyat dan ajaib oleh Tuhan sesuai dengan rupa-Nya. Namun seringkali kita bertanya-tanya mengapa hal buruk menimpa kita atau mengalami kegagalan demi kegagalan. Ingatlah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang berdaulat. Dia tidak pernah salah menempatkan kita di keluarga kita saat ini. Bila Ia menempatkan kita sebagai seorang ibu rumah tangga, pemilik usaha, petugas pajak, nelayan, atau pembantu rumah tangga, itu adalah untuk kemuliaan-Nya. Masa lalu kita yang memalukan dan terkadang menyakitkan itu sudah dibasuh di kayu salib dan masa lalu kita itu bisa dipakai Tuhan untuk memberkati kehidupan orang lain. Tuhan adalah Pokok Doa: pakar di dalam mengubah seseorang yang bukan siapa-siapa menjadi seseorang yang luar biasa. Yang perlu kita lakukan adalah menerima kasih karunia-Nya, percaya bahwa Tuhan telah memberikan harta karun ilahi di dalam diri kita. Benih potensi yang telah ditanam di dalam kehidupan kita dapat membawa pengaruh-pengaruh positif di dalam kehidupan di sekeliling. Seperti yang dikatakan Paulus “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yagn dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” (1 Korintus 15:10). Kasih karunia Tuhan bukanlah alasan untuk menyia-nyiakan hidup kita, melainkan merupakan dorongan untuk memaksimalkan potensi dan menggunakan setiap talenta, waktu, dan kesempatan yang telah diberikan oleh Tuhan. Seperti 20 tokoh-tokoh yang telah dipelajari dalam 20 hari terakhir, kita pun telah diciptakan dengan benih potensi yang dapat membawa dampak bagi lingkungan. Berikan diri untuk siap sedia dan mengijinkan Roh Kudus memimpin hari-hari kita agar rencana Tuhan dapat tergenapi melalui kehidupan kita yang berdampak. Marilah kita menjadi bejana yang kosong agar Tuhan dapat memenuhi kita dengan harta Ilahi (2 Korintus 4:7) dan memakai hidup kita untuk menjadi saluran berkat untuk orang-orang di sekeliling kita. Together Impactful! 1. Daud tidak terpaku pada masa lalunya dan menemukan identitas dirinya dalam Kristus. Berdoa dan berilah pengampunan pada mereka yang telah menyakiti kita dan biarkan Tuhan memakai setiap bagian hidup kita untuk rencana-Nya yang jauh lebih besar. 2. Berdoa agar Roh Kudus menguatkan, memimpin dan mengarahkan kita untuk dapat hidup dalam kehidupan yang penuh dampak sepanjang tahun 2016. Amsal 3:3-6 “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapatkan kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam setiap lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” 3. Berdoa dan menyerahkan semua rencana-rencana kita di tahun 2016 ini kepada Tuhan, seperti: usaha, keluarga, sekolah, pelayanan, impian, dan masa depan. Mintalah hikmat dan pewahyuan Tuhan dalam menjalani 2016 ini. Mazmur 108:13 “Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.”