Sindrom Darah Kental Picu Stroke dan Serangan Jantung Tuesday, 13 October 2009 12:12 Hendri Waspadalah jika anda sering mengalami migrain, apalagi jika gangguan tersebut sudah terjadi sejak masih muda. Bisa jadi sakit kepala sebelah tersebut merupakan gejala awal dari sindrom pengentalan darah. Sindrom darah kental atau yang disebut sindrom antifosfolipid (AntiPhospolipid Syndrome atau APS) merupakan penyakit autoimun. Akibat terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh jadi tidak lancar. Pasokan oksigen ke seluruh tubuh jadi terhambat karena darah merupakan pembawa oksigen di dalam tubuh. Serangkaian gejala bisa muncul akibat kekentalan darah berlebih, misalnya migrain atau bercak biru pada kulit. Dalam darah pasien APS atau yang dikenal juga dengan sindrom Hughes, ditemukan antibodi fosfolipid, yang merupakan salah satu faktor resiko di mana darah cenderung kental dan mudah membeku, sehingga dapat menyebabkan sumbatan di pembuluh darah nadi (arteri) maupun pembuluh darah balik (vena). Keberadaan antibodi fosfolipid ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan labotarium. Hasil pemeriksaan akan menunjukkan ada tidaknya AntiCardiolipin Antibody (ACA) dan Lupus Coagulan (LA) yang berperan pada pengentalan darah. Adanya antibodi ini bukan berarti seseorang akan mengalami pembekuan darah. Namun, resiko terjadi pembekuan darah akan lebih besar. Banyak individu dengan antibodi ini tidak mengalami sumbatan pembuluh darah (trombosis). Ada yang mengalami gejala akibat trombosis di masa depan. Ada pula yang menunjukkan gejala sindrom darah kental di usia muda. Seseorang harus memenuhi beberapa kriteria untuk didiagnosis menderita sindrom darah kental. Contohnya, kebiasaan tidak sehat seperti merokok, mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol, menggunakan obat kontrasepsi hormonal, atau adanya penyakit autoimun lain yang dapat memicu terjadinya APS. Bila seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah kental akan semakin susah mengalir. Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah menyempit. Asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam (endotel). Endotel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Bila endotel rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain dan menghambat aliran darah. Penyumbatan bisa terjadi di seluruh pembuluh darah. Dampaknya tergantung pada bagian pembuluh darah yang terhambat. Jika penyumbatan terjadi di pembuluh otak, akan terjadi stroke. Jika terjadi pada pembuluh jantung, akan menyebabkan serangan jantung. Penyebab pasti dari APS ini masih belum jelas. Diduga karena faktor keturunan atau genetik. Mereka yang memiliki darah kental secara genetis berisiko tinggi mengalami penggumpalan darah pada usia muda. Karenanya, ada kemungkinan mereka harus minum obat antikoagulan seumur hidup. Untungnya, APS yang disebabkan faktor keturunan hanya menimpa sedikit dari populasi manusia di Indonesia. Untuk mengobati sindrom darah kental, pasien diberi obat antikoagulan yang berfungsi mengencerkan darah. Dosis yang diberikan ditentukan secara uji coba dengan titrasi sampai didapatkan dosis yang dapat membuat darah menjadi encer, tetapi tidak menyebabkan komplikasi perdarahan. Pengukuran yang digunakan adalah International Normalized Ratio (INR) yang membandingkan darah pasien dengan darah normal. Semakin tinggi rasio, darah semakin kurang kental (semakin encer). Pengukuran INR tersebut dilakukan secara berkala dan dicatat dalam kartu catatan khusus mengenai dosis antikoagulan dan hasil INR. Umumnya diharapkan angka INR berkisar antara 23. Sama seperti mencegah penyakit lain, untuk menghindari sindrom ini cukup mudah. Cukup dengan berolahraga teratur, menjalani gaya hidup sehat seperti memperbanyak konsumsi sayuran serta buah-buahan segar, serta banyak minum air putih. Hentikan kebiasaan merokok dan asupan makanan cepat saji yang umumnya tinggi lemak dan garam. Sejumlah gangguan akibat sindrom darah kental: Sakit kepala atau migrain Penderita sering migrain atau sakit kepala saat remaja. Ini merupakan salah satu tanda penting dari sindrom Hughes. Sakit kepala akan meningkat ketika dilakukan pengobatan. Merasa limbung ketika berjalan dan seperti melihat kilatan cahaya juga menyertai sakit kepala yang dirasakan pasien. Merasa mabuk Pasokan oksigen ke otak dapat berkurang akibat pengentalan darah, sehingga menyebabkan gangguan keseimbangan. Banyak pasien yang mengeluh merasa seperti mabuk. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai kecelakaan pada pasien. Hilang ingatan Menurunnya atau bahkan kehilangan daya ingat karena suplai oksigen yang dibawa oleh darah ke otak berkurang. Banyak pasien yang lupa nama teman atau keluarga, hal-hal yang harus mereka lakukan, atau lupa apa yang baru saja dikatakan. Biasanya daya ingat akan meningkat setelah diterapi. Gangguan penglihatan Pasien dapat mengalami pandangan ganda, berbayang, bahkan sama sekali tidak melihat. Hal ini, terjadi karena pasokan darah ke jaringan arteri dan vena di mata mengalami hambatan akibat darah mengental. Gangguan kulit Banyak pasien sindrom darah kental mengeluhkan gangguan kulit berupa noda di sekitar lengan dan kaki, yang istilah medisnya livedo reticularis. Trombosis Trombosis atau darah menggumpal terjadi jika sindrom ini tidak ditangani secara serius. Trombosis dapat terjadi pada organ mana saja, termasuk yang vital seperti mata, hati, dan ginjal. Serangan jantung Sindrom darah kental dapat memicu serangan jantung dan masalah pada katup jantung serta menimbulkan penggumpalan pada serambi atas jantung. Stroke Penyakit yang paling ditakuti akibat penggumpalan darah adalah stroke yang dapat mengakibatkan kelumpuhan. Penyumbatan paru Penyumbatan pada paru terjadi bila pembuluh darah yang mengalir ke paru-paru tersumbat akibat darah menggumpal. Gumpalan darah pada jantung bisa menimbulkan nyeri di dada, napas pendek, atau tersengal. Penyumbatan paru yang sudah parah dapat berakibat fatal. Gangguan pada usus Sindrom darah kental dapat memengaruhi aliran darah ke usus hingga menyebabkan sakit pada bagian perut, demam, ataupun perdarahan pada anus ketika duduk. Sindrom Hughes Sebabkan Keguguran Kasus APS atau sindrom Hughes ini jika menimpa ibu hamil dapat menyebabkan keguguran. Karena itu, bagi Anda yang pernah keguguran, ada baiknya untuk rutin memeriksakan diri ke dokter. Mengentalnya darah dapat mengganggu sirkulasi nutrisi dan oksigen ke janin. Semakin kental darah, asupan makanan ke janin rentan terhenti, akibatnya janin bisa meninggal atau gugur. Tak hanya mengenai bayi, APS juga bisa berdampak buruk bagi ibu. Wanita dengan ACA tinggi, disarankan untuk tidak hamil sebelum memiliki kadar ACA normal. Seandainya sudah hamil, dapat dilakukan terapi untuk mengencerkan darah. Pengobatan darah kental Sindroma darah kental dapat diobati. Beberapa macam obat antikoagulasi (dengan resep dokter) yang umum digunakan untuk mengencerkan darah adalah:Warfarin (coumadin),Heparin dan Aspirin. Dalam terapi menggunakan obat antikoagulan, dokter akan mengawasi dan memantau apakah dosis yang digunakan sudah tepat dengan tes darah. Hal ini untuk memastikan darah tidak terlalu encer, sehingga dapat membeku ketika pasien mengalami perdarahan (Sumber: Senior with edited) Namun kini, ada solusi selain obat untuk darah kental, yaitu dengan terapi Hydroxygen Plus untuk membantu memperbaiki kualitas darah seseorang yang mengalami kekentalan darah. Bisa digunakan secara terpisah atau bersamaan dengan obat-obat resep yang ada, sehingga mengurangi resiko efek samping yang didapat dari obat-obatan resep, dan lama kelamaan tidak tergantung pada obat tersebut. Atau digunakan terpisah sehingga bebas dari resiko efek samping. Karena produk ini adalah produk paten alami hasil pengembangan teknologi tinggi. Last Updated ( Thursday, 24 December 2009 10:53 )