Frans Donald

advertisement
Apakah Tuhan Yesus=Allah Sejati? (2) – Frans Donald
Tanggapan balik untuk tulisan Esra Alfred Soru
Apakah Tuhan Yesus = Allah Sejati? (2)
Frans Donald
Tulisan-tulisan Esra Alfred Soru tgl 13-17 Nop.2006, yang mencoba
membahas mengupas ayat demi ayat dengan bahasa dan pemahaman
Yunani, seolah dianggap membuktikan kebenaran dan menguatkan doktrin
Trinitas. Tetapi sebenarnya kalau pembaca jujur teliti dan mencermati
tulisan Esra tersebut, maka justru argumen-argumennya tampak lemah,
terlalu dipaksakan, sangat tidak sesuai kontekstual Yahudi, sarat filsafat
Yunani dan bertele-tele, bisa membingungkan pembaca. Saya tidak akan
menanggapi semua teori Esra melalui tulisan karena jika kembali
membahas ayat-ayat itu lagi hanya akan menjadi debat kusir saja karena
Esra memakai pikiran Yunani, sedangkan saya memakai pikiran
Monotheis Yahudi, tetapi sebagaimana saya sudah sampaikan, bahwa
harapan saya, semoga secepatnya antara saya dan Esra bisa 'temu darat'
untuk adu argumen di depan masyarakat dan wartawan. Esra silahkan
pertahankan kebenaran Trinitasnya, dan saya dan tim saya akan
membongkar Trinitas. Pemahaman dan teori siapa yang benar tentu akan
terbukti nantinya. Mungkin saya yang salah dan Esra yang benar, atau
sebaliknya.
Salah satu argumen yang sangat 'konyol' dan dipaksakan oleh Esra
adalah teologi filsafat Yunaninya yang menyatakan bahwa Yesus memiliki
2 hakikat: manusia dan ilahi, Yesus adalah Allah-Manusia, Ia adalah Allah
yang sejati sekaligus manusia sejati, Ia adalah Allah yang sempurna
sekaligus manusia yang sempurna, kalau pikiran ilahi yang timbul, Ia
berkata-kata sebagai Allah, kalau pikiran manusianya yang timbul, Ia
berkata-kata sebagai manusia. Kalau pikiran ilahinya timbul, Ia menjadi
Allah yang Maha Tahu, kalau pikiran manusianya timbul, Ia menjadi tidak
maha tahu. Wah! menurut saya, dogma dan filsafat ajaran Pdt. Esra sangat
membingungkan umat! Jika Yesus adalah pribadi yang seperti dia
1
Apakah Tuhan Yesus=Allah Sejati? (2) – Frans Donald
teorikan, maka Yesus jadi seperti bermain sandiwara kalau dalam konsep
'Allah tetapi sekaligus manusia' seperti pendapat Esra tersebut.
Manusianya tidak maha tahu, tetapi keAllahannya maha tahu, jadi
sebenarnya Yesus itu maha tahu apa tidak, pak Esra? Manusianya bisa
lapar, tapi keAllahannya tidak, jadi sebenarnya Yesus lapar atau tidak
ketika dicobai di padang gurun (Matius 4:2)? Manusia Yesus mengalami
rasa ketakutan, tapi keAllahannya tidak bisa takut, jadi sebenarnya Yesus
takut atau tidak ketika bergumul di Taman Getsemani (Matius 26:37)?
Kondisi 'Yesus manusia' sekaligus 'Yesus Allah sejati' ini adalah argumen
seorang pendeta yang jelas sangat berbeda sekali dengan pernyataan para
rasul. Paulus menyatakan kondisi manusia Yesus Kristus adalah sama
seperti kita, sepenuhnya darah dan daging (Ibrani 2:14). Jadi Yesus adalah
Imam Besar yang turut merasakan pencobaan kita dengan cara yang sama
(Ibrani 4:15).Yesus adalah sepenuhnya manusia, dan bukan Allah karena
Allah tidak dapat dicobai (Yakobus 1:13). Kitab suci juga bersaksi bahwa
kita manusia akan bisa menjadi SAMA SEPERTI YESUS (1 Yohanes 3:2)
berarti jelas Yesus bukan Allah sejati, karena jika Yesus Allah sejati maka
tidak mungkin kita manusia bisa jadi sama seperti Yesus, bukan? Saya
sangat mengimani kata-kata Yesus bahwa saya (manusia) bisa jadi seperti
Yesus! melakukan pekerjaan Yesus, bahkan dapat melakukan pekerjaan
yang lebih besar daripada Yesus (Yohanes 14:12). Tapi jika menurut Esra:
Yesus itu Allah sejati, apakah Esra punya iman untuk jadi seperti Allah???
bukankah impian menjadi seperti Allah adalah impian Lucifer (Yesaya
14:13-14)
?
Dalam tulisan kali ini, saya rasa tidak perlu banyak bicara soal
Trinitas, karena toh Esra dalam tulisannya sudah mengklaim dan
menganggap saya (Frans Donald) sebagai : …tidak paham bahasa Yunani,
...Frans Donald telah membuat kesimpulan yang keliru, ..Frans Donald
sama sekali tidak memahami alias buta terhadap konsep Trinitas /
Tritunggal Kristen, ..teori Frans Donald hanya omong kosong saja tanpa
memahami Alkitab secara mendalam. Begitulah pernyataan-pernyataan
Esra terhadap saya, jadi kalau memang pemahaman saya dianggap omong
kosong saya harap secepatnya kita bisa berjumpa dalam dialog terbuka
untuk membuktikan di depan masyarakat umum apakah pendapatpendapat saya hanya omong kosong belaka, atau Pdt. Esra lah yang justru
telah berupaya menjelaskan Trinitas dengan teori-teori filsafat Yunani
2
Apakah Tuhan Yesus=Allah Sejati? (2) – Frans Donald
yang sebenarnya kosong dan palsu? - seperti kata Rasul Paulus di Kolose
2:8. Bagi saya cukup jelas, sejarah tidak bisa disangkal lagi, Trinitas yang
menyatakan Yesus sebagai Allah sejati adalah berasal dari alam pikir
filsafat Yunani. Filsafat Yunani memang sangat sesuai untuk kebudayaan
debat (Apologet) dan adu filosofi karena memiliki multi tafsir dalam
pemaknaannya. Dengan filsafat Yunani, hitam bisa dibilang putih, putih
bisa dibilang hitam. Tiga bisa dibilang satu, satu dibilang tiga. Sangat
berbeda dengan konsep Yahudi, tiga ya tiga, satu ya satu. Nah, masalahnya
apakah kita harus berkiblat ke tradisi pikir Yunani yang melahirkan ajaran
Trinitas dan menjadikan Yesus sebagai Allah sejati hasil rumusan konsilikonsili tahun 325 dan 381 M yang sangat sarat kepentingan politik, atau,
berkiblat kepada Monoteisme Yahudi sebagai bangsa keturunan Yakub
yang beriman kepada Allah yang Esa yaitu Yahweh ? Alkitab jelas
berkonsep Yahudi bukan Yunani !
Hukum utama yang orang Yahudi pahami dan itu dibenarkan
adalah : "Dengarlah hai orang Israel , YHWH itu Allah kita, YHWH itu
esa" (Ulangan 6:4; Markus 12:29). Kata esa, echad, tidak dapat diartikan
kesatuan kolektif, melainkan satu numerik. Satu tunggal, satu-satunya.
"Echad muncul dalam penerjemahan sebagai angka satu, satu-satunya,
sendirian, tidak terbagi" (Theological Dictionary of The Old Testament,
Grand Rapids : Eerdmands, 1974:194). Leksikon yang ditulis oleh Koehler
dan Baumgartner juga memberikan arti mendasar dari echad sebagai satu
tunggal (Hebrew And Aramic Lexicon of The Old Testament, Leiden
1967). Kata Allah, elohim, bukanlah berarti bahwa Allah adalah plural
(lebih dari satu). Elohim merupakan bentuk majestic plural, yaitu karena
kebesaran suatu konsep digunakan bentuk plural tetapi tetap maknanya
tunggal. Gesenius Hebrew Grammar oleh Kautzsch (Oxford Clarendon
Press, 1910:398, 399) menuliskan tentang kata elohim: "Majestic plural
(bentuk plural yang agung) merangkum beberapa karakteristik dibalik
sebuah ide. tetapi bahasa Yahudi menolak ide pluralitas secara numerik
dalam kata elohim (kapan saja kata itu dilekatkan kepada Allah yang satusatunya). Hal itu dapat dibuktikan terutama dari hampir selalu dilekatkan
bentuk atribut singular (tunggal)". Salah satu kata lain yang berbentuk
plural tetapi bermakna tunggal adalah "Panim" (wajah). Akhiran -im
3
Apakah Tuhan Yesus=Allah Sejati? (2) – Frans Donald
dalam Panim memang menjadikannya berbentuk plural tetapi kita tahu
maknanya tunggal.
Kalau kita mau memperhatikan seperti apa alam pikir yang ada pada
jaman Yesus dan pada waktu gereja mula-mula dibentuk (sering disebut
Kristen purba), maka kita dapat memahami alam pikir Yahudi yang ada
adalah alam pikir yang monoteis konkret, yang berbeda dari konsep
alegoris Yunani yang sesudahnya. Monoteis konkret menyatakan Allah
yang esa (satu) adalah satu. Tetapi alegoris Yunani dapat menerima
konsep satu yang jamak. "Yudaisme, lingkungan di dalam mana orangorang kristen purba hidup dan berasal, senantiasa merupakan agama
monoteisme yang kuat. Dari Yudaisme inilah kekristenan mewarisi
monoteisme" (Lohse, 1994:47). Jelas kekristenan mula-mula adalah
monoteisme, bukan Trinitas. Kekristenan awal kitab sucinya adalah
Perjanjian Lama (Perjanjian Baru belum ditulis). Apakah Perjanjian Lama
memberikan identifikasi adanya konsep ketritunggalan Allah yang
dipercayai oleh kekristenan alam pikir Yunani yang berkuasa sampai saat
ini? "Perjanjian Lama tegas monoteistik. Allah adalah pribadi tunggal.
Tidak ada perpecahan antara tulisan dalam Perjanjian Lama dengan yang
ada di Perjanjian Baru. Tradisi monoteistik terus berlanjut. Yesus adalah
orang Yahudi, dididik dalam keluarga Yahudi yang membaca Perjanjian
Lama. Ajarannya secara mendasar adalah Yahudi; Benar dia
menyampaikan pekabaran Injil yang baru tetapi bukan teologia
(keAllahan) yang baru" (LL Paine, a Critical History of the Evolution of
Trinitarianism, 1902:4)."Tidak ada indikasi dalam Perjanijian Lama
tentang pemisahan keAllahan. Ini merupakan salah tempat untuk
menemukan doktrin Inkarnasi Allah atau tentang hal-hal trinitas dalam
halaman-halamannya" (Encyclopedia of Religion and Ethics, Clark, 1913,
jilid 6:254). "Kaum teolog hari ini telah setuju bahwa Kitab-kitab orang
Ibrani tidak berisikan dokrtin Trinitas" (The Encyclopedia of Religion,
Eliade, 1987, 15:54). Bahkan Katolik sebagai 'pencipta' Trinitas sendiri
mengakui bahwa "Doktrin trinitas tidak diajarkan dalam Perjanjian Lama"
(New catholic Encyclopedia, Pub. Guild, 1967:306). Jadi jika kita
mendengar kredo iman orang Yahudi : "Dengarlah hai orang Israel ,
YHWH Allah kita, YHWH itu esa" (Ulangan 6:4), maka pastilah esa itu
satu tunggal, bukan Trinitas / Tritunggal!
4
Apakah Tuhan Yesus=Allah Sejati? (2) – Frans Donald
Dalam tulisannya, Esra mengatakan bahwa Yesus = Yahweh (Allah
sejati), padahal sejarah-sejarah telah membuktikan bahwa Yesus baru
dijadikan sebagai Allah sejati oleh Doktrin Tritunggal / Trinitas hasil
konsili-konsili yang penuh muatan politik jauh ratusan tahun setelah Yesus
terangkat ke sorga. "Jika Yesus telah dianggap Allah sejak abad I mengapa
sangat lama gereja baru dapat menyatakan secara formal bahwa keAllahan
terdiri dari 2 pribadi, dan kemudian 3 pribadi - dan semuanya itu terjadi
dalam tekanan politik yang hebat" (Sir Anthonny Buzzard, The Doctrine
of Trinity). Menurut Thomas Jefferson (Presiden Ke-3 Amerika Serikat
dan penggagas Deklarasi Kemerdekaan) : "Trinitas adalah proposisi
(gagasan) yang tidak dapat dipahami dari konsep mistik platonis bahwa
satu itu tiga dan tiga itu satu. Nyatanya, satu bukan tiga dan tiga bukan
satu. Saya tidak pernah benar-benar dapat memahani Trinitas, dan jelas
bagi saya bahwa pemahaman harus mendahului keputusan untuk percaya".
(The Religius Life of Thomas Jefferson, CB Sanford, Virginia, 1987:88).
Seorang Profesor pakar dan guru besar teologi, Thomas Mc Elwain dalam
bukunya Bacalah Bible, dan juga teolog dan sejarahwan Richard
Rubenstein dengan bukunya Kala Yesus jadi Tuhan , yang bisa para
pembaca dapatkan di Gramedia, juga cukup bagus membongkar
kekeliruan dan sejarah kelam Trinitas.
Hal menarik terakhir yang perlu saya komentari juga adalah
peryataan Esra yang mengklaim saya keliru kalau menyebut Yesus
prainkarnasi sebagai malaikat. Esra menulis : " …pandangan Frans Donald
bahwa Yesus sebelum menjadi manusia adalah malaikat adalah pandangan
yang salah dan hanya menunjukan betapa dangkalnya pemahamannya
terhadap Alkitab". Benarkah saya salah jika menganggap Yesus sebelum
turun ke dunia sebagai malaikat? Dalam hal ini tegas saya katakan, tidak !
Justru Pdt. Esra Alfred Soru lah yang salah! Saya mengatakan 'Yesus itu
malaikat' bukan tanpa dasar atau asal bicara, mari saya buktikan : salah
satu nubuat tentang kedatangan Yesus dalam Yesaya 63 : 8b - 9a versi
Alkitab KJV tertulis "So He (God) become their Savior in all their
afliction he was afflicted. And the Angel of His presence saved them, in
His love and His pity He redeemed them". Jika diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia : "maka Ia (Allah) menjadi juruselamat mereka dalam
kesesakan mereka. Dan Malaikat yang di hadirat-Nya menyelamatkan
5
Apakah Tuhan Yesus=Allah Sejati? (2) – Frans Donald
mereka, dalam kasih-Nya…". Perhatikan frase ayat "Malaikat di hadiratNya" ternyata oleh LAI telah dengan sangat sembrono berani diubah
menjadi "bukan seorang duta atau utusan melainkan Ia (Allah) sendiri",
terjemahan ini jelas mengandung makna bahwa yang menjadi manusia
adalah Allah sendiri bukan utusan, padahal ayat aslinya tidak seperti itu!
Hal ini bisa dibuktikan dengan menyelidik ayat tersebut pada Alkitab LAI
terbitan 1958-68 yang tertulis: "…Malakalhadliratnya [malaikat di hadirat
Allah] memelihara mereka …" Bunyi ayat itu jelas beda dengan Yesaya
63:8b-9a di Alkitab LAI terbitan baru yang sudah dirubah menjadi "
..Bukan seorang duta atau utusan melainkan Ia sendiri".
Nah, mana yang saudara-saudari pembaca percayai? Mahluk yang
turun ke dunia menjadi sosok Yesus apakah Allah sendiri (bukan utusan)
ataukah Malaikat (Angel) dari hadirat Allah??? Kejujuran dan ketelitian
saudara adalah kunci jawabannya. Dan LAI - yang memang saat ini
dikerumuni oleh teolog-teolog Trinitarian - tampaknya telah melakukan
kebohongan publik dan dosa besar dengan berani mengubah penyalinan
ayat tersebut! Di kitab Maleakhi 3:1 juga jelas 'Malaikat Perjanjian' itu
mengacu pada Yesus, tetapi Pdt. Esra juga telah mengklaim bahwa
'Malaikat TUHAN / Malaikat Yahweh' yang tertulis di banyak ayat
Alkitab Perjanjian Lama (Kejadian 16:7, 22:11, 31:11 dllnya) itu =
Yahweh (Allah) sendiri, padahal di ayat-ayat tersebut jelas tertulis 'the
Angel of the LORD' (=Malaikatnya Yahweh). Dalam Alkitab bahasa Jawa
tertulis 'Malaikate Yehuwa' (=Malaikatnya Yahweh). Jelas 'Malaikatnya
Yahweh' ya artinya Malaikatnya Yahweh, bukan Yahweh itu sendiri.
Bagaimana bisa Esra mengklaim bahwa Malaikatnya Yahweh sebagai
Yahweh sendiri? wah…wah…wah, pasti filsafat Yunani lagi!
Para pembaca yang dewasa, sebagai pengikut Kristus, satu hal yang
harus kita sama-sama ingat dan sepakati yaitu: "Jika ya, katakanlah ya.
Jika tidak, katakanlah tidak. Apa yang lebih dari itu berasal dari iblis!"
(Matius 5:37). Demikianlah tanggapan singkat saya terhadap tulisan Pdt.
Esra Alfred Soru yang telah menanggapi buku Allah Dalam Alkitab dan
AlQur'an yang saya tulis. Terimakasih kepada Redaksi Timex, kepada Pdt.
Esra, dan kepada seluruh pembaca setia Timex. Mohon maaf sekiranya ada
tulisan-tulisan saya yang kurang berkenan di antara pembaca. Harapan
saya, secepatnya saya dan Esra dapat bertemu untuk dialog / debat terbuka
6
Apakah Tuhan Yesus=Allah Sejati? (2) – Frans Donald
khusus membahas siapakah Yesus dan doktrin Trinitas. Info yang perlu
pembaca ketahui juga, saya sudah menghubungi Pdt. Esra untuk
menggelar debat terbuka untuk umum tersebut, yang akan diselenggarakan
di Surabaya, kapan watunya? Esra merencanakan pada bulan Juni 2007.
Tapi saya dan Tim mengharapkan secepatnya, semoga!
Pengutipan dari artikel ini harus mencantumkan:
Dikutip dari
http://www.geocities.com/thisisreformed/artikel/unitarian08-fd02.html
7
Download