PERBAURAN KOKYN Pangandaran 17-19 Desember 2015 Berita Satu Firman Hayat dan Doa Baca Firman Pembacaan Alkitab: 1 Yohanes 1:1 Apa yang telah ada sejak semula—tentang Firman Hidup. Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab, 'Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.' Efesus 6:17-18 Dan terimalah firman Allah, dengan segala doa dan permohonan, berdoalah setiap waktu di dalam Roh. I. Firman Hayat—Yoh 1:1; 1 Yoh 1:1 A. Dua cara untuk menjamah Alkitab. B. Datang pada firman untuk ‘mencicipi' Tuhan—1 Ptr. 2:2-3; Mat. 4:4. C. Fungsi Utama dari Alkitab—membagikan Allah ke dalam manusia sebagai hayat II. Doa baca Firman—Ef. 6:17-18; Yoh 6:63 A. Ketika datang pada Alkitab, mempersiapkan diri kita untuk masuk ke dalam persekutuan dengan Allah. B. Menerima Firman dengan segala doa. C. Alkitab adalah hembusan Allah—2 Tim. 3:16. D. Firman Allah menjadi makanan kita—Yoh 6:35, 57. E. Alkitab menjadi perwujudan Tuhan sendiri—Yoh 5:39-40. F. Ketika kita menerima Firman ke dalam kita, memiliki Tuhan tinggal di dalam kita dan dipenuhi dengan Roh—Yoh 15:4, 7; Kol. 3:16. G. Belajar Doa baca dengan roh kita. H. Pembasuhan yang batini dalam Firman merampungkan pekerjaan transformasi— Ef. 5:18; Ef. 25-26. Cuplikan Berita Ministri: Firman Hayat Alkitab mengungguli semua buku dalam dunia. Ia adalah buku yang unik. Presiden Amerika serikat ke-16, Abraham Lincoln, suatu kali berkata bahwa "Alkitab adalah pemberian Allah yang terbaik yang pernah diberikan kepada manusia. Semua yang baik dari Penyelamat dunia disampaikan kepada kita melalui buku ini." Buku ini adalah buku yang paling banyak dibaca dan diterjemahkan ke dalam hampir seribu bahasa, lebih dari pada buku lainnya di dunia. Kata Alkitab berasal dari bahasa Yunani biblos, yang berarti "buku itu." Artinya Alkitab berdiri sebagai buku yang unik di antara semua buku dalam dunia. 1. Alkitab itu sangat mengilhami karena itu adalah Firman Hayat, Firman yang hidup. Buku ini hidup karena buku ini adalah ekspresi dari Allah yang hidup. 2. Di dalam ke-Allahan, Kristus adalah Firman Hayat, frase `Firman Hayat" dalam bahasa Yunani mengacu kepada Firman itu adalah hayat. Dalam persona-Nya Kristus adalah hayat ilahi, hayat kekal, yang dapat kita jamah. 3. [Karena itu], Firman itu hidup, seorang persona ilahi, Kristus Putra Allah yang hidup (Why. 19:13). Firman yang kekal adalah Tuhan Yesus Kristus [Yoh. 1:1], dan firman hidup itu juga adalah Dia [1 Yoh. 1:1]. Lebih lanjut lagi, Kristus adalah Firman yang tertulis, tulisan kudus, Alkitab (Ibr. 10:7; Luk. 24:27, 44). Kristus juga adalah Firman yang berbicara, rhema, perkataan seketika, menjadi roh dan hayat bagi manusia (Yoh. 6:63). Karena itu, Kristus adalah Firman kekal, Firman hidup, Firman yang tertulis dan Firman yang berbicara. 4. Tujuan Allah dalam ekonomi-Nya (rencana) adalah untuk mendispensikan Kristus ke dalam kita. Dua cara untuk menjamah Alkitab Ada dua cara untuk menjamah Alkitab: cara yang di luar dan cara yang di dalam. Cara yang di luar untuk menjamah Alkitab adalah melalui melatih pikiran kita hanya untuk memahaminya, sementara cara yang di dalam adalah melalui memakai roh kita bukan hanya untuk memahaminya tetapi menjamah roh itu dan menerima suplai hayat. Yohanes 1:1 adalah ayat yang ajaib. Misalnya dua saudara datang bersama untuk membaca ayat ini. Setelah membacanya, seorang saudara mungkin berkata, “ Apa artinya pada mulanya?" Saudara yang lain mungkin berkata, "Allah adalah pada mulanya" Saudara pertama mungkin menanggapi, "Aku tidak berpikir sedemikian. Bagaimana Anda bisa berkata bahwa Allah adalah pada mulanya? Saya tidak paham apa yang Anda bicarakan. Dan apakah firman? Ayat ini berkata bahwa Firman bersama Allah dan Firman adalah Allah." Ini adalah suatu ilustrasi dari menjamah Alkitab secara luaran. Menjamah Alkitab bahkan cuma beberapa menit dengan cara demikian akan mematikan. Ada cara yang lain menjamah Alkitab, cara yang batini, dengan cara melatih roh kita. Misalnya dua saudara ini datang pada Firman dan berkata, "O Tuhan, pada mulanya. Pada mulanya adalah Firman. Amen! Haleluya untuk pada mulanya. O Tuhan, Firman. Haleluya untuk Firman! Dan Firman itu adalah Allah. O Allah! Dan Firman adalah Allah!" Ketika kita melatih roh kita untuk menjamah Firman dengan cara yang hidup sedemikian, kita mungkin tidak banyak memahami, namun kita dipenuhi dengan Roh itu dan kita mendapatkan suplai hayat. Ini benar untuk semua ayat atau pasal dari Kejadian pasal satu sampai pasal terakhir dari Wahyu. Seringkali kita tidak paham apa yang kita baca, dan seringkali kita paham tetapi kita tidak mampu mengutarakan apa yang kita lihat. Kita mungkin berkata, "Puji Tuhan, aku menerima sesuatu pagi ini, tetapi aku tidak memiliki kata-kata untuk dibicarakan!" Ini adalah cara yang tepat. Cara yang tepat untuk menjamah Alkitab adalah menjamah Tuhan itu sendiri. Kita seharusnya tidak pernah memisahkan Alkitab dari Tuhan. Kapankala kita membuka Alkitab, kita harus membuka mulut kita dan membuka roh kita untuk mengutarakan sesuatu dari Tuhan Kita dapat berkata, “O Tuhan! O Tuhan Yesus!" 5. Datang pada Firman untuk "mengecap" Tuhan Di dalam 1 Petrus 2:2-3 kita memiliki bacaan yang sangat penting. Ayat-ayat ini penting bagi kita karena memberitahu dengan jelas bagaimana mengecap Tuhan; minum "air susu yang murni dari Firman". Jika kita ingin mengecap Kristus, kita harus mengambil air susu Firman ke dalam kita. Kemudian kita akan disegarkan untuk pertumbuhan rohani kita. Puji Tuhan, Alkitab berkata kecaplah! Tidak mengatakan bahwa kita mengetahui tentang aspek ini atau itu tentang Tuhan. Ketika kita minum susu Firman, kita sebenarnya sedang mengecap Tuhan. Oleh karena itu cara bagi kita untuk mengecap Tuhan adalah dengan sederhana minum air susu Firman. Firman bukan hanya untuk belajar tetapi untuk dikecap. Cara Tuhan merawat Tubuh-Nya adalah melalui Firman-Nya. Jika kita berhasrat untuk menikmati Tuhan dan dirawat oleh Tuhan, kita harus datang pada Firman untuk mengecap Tuhan. Namun, konsep yang kita miliki kebanyakan tentang Alkitab adalah semacam pengajaran, buku tentang doktrin. Karena itu, kita datang pada Firman dengan tujuan untuk memahami dan mengetahui sesuatu. Kita tidak seharusnya datang pada Alkitab hanya untuk belajar dan memahami. Alkitab bukanlah pohon pengetahuan baik dan jahat; Alkitab adalah pohon hayat! Jika kita mengambil Firman Allah sebagai pohon pengetahuan, kita salah memakai Alkitab, karena 2 Korintus 3:6 memberitahu kita bahwa huruf mematikan. Kita tidak seharusnya mengambil Alkitab sebagai kitab huruf-huruf, melainkan kitab hayat. Fungsi Utama dari Alkitab—Membagikan Allah ke dalam kita sebagai Hayat Fungsi dari Alkitab adalah membagikan Allah ke dalam kita sebagai hayat dan sebagai rawatan hayat. Alkitab bukan hanya memberi kita pengetahuan tentang Allah dan kasih-Nya, tetapi untuk membagikan Allah sendiri ke dalam kita. Kapankala kita membaca Alkitab, kita seharusnya bukan hanya mencoba mengenal atau memahaminya, melainkan mengambil sesuatu dari esens Allah ke dalam kita sama seperti kita mengambil makanan kita. Kemudian, seperti makanan, substansi ini akan diasimilasi ke dalam diri kita. Kitab Suci terdiri paling sedikit tiga contoh dari mereka yang memakan Firman Allah. Pertama adalah Yeremia, yang berkata, "Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu maka aku menikmatinya" (Yer. 15:16a). Memakan sesuatu bukan hanya menerimanya, tetapi juga mengasimilasinya. Mengasimilasinya adalah menerima sesuatu ke dalam Anda, mencernanya, dan membuatnya menjadi bagian dari diri Anda. Contoh kedua dari seseorang yang memakan Firman Allah tercatat dalam kitab Yehezkiel, di mana nabi Yehezkiel memakan Firman Allah (3:1-3). Yeremia berkata, "Firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan bagiku" (Yer. 15:16b). Ini semacam kenikmatan. Firman, setelah dimakan, menjadi kegirangan dan kesukaan. Firman Allah adalah suatu kenikmatan; setelah Firman itu kita ambil dan diasimilasikan ke dalam diri kita, Firman itu menjadi kegirangan di dalam kita dan kesukaan di luar kita. [Dalam contoh ketiga], Daud berkata, "Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langitlangitku, lebih daripada madu bagi mulutku!" (Mzm. 119:103). Firman itu benar-benar adalah suatu kenikmatan; bahkan lebih manis dan lebih menyenangkan daripada madu bagi langitlangit kita. Dari ayat-ayat ini kita menyadari bahwa Firman Allah bukan hanya untuk kita pelajari, melainkan lebih dari itu untuk dikecap, dimakan, dinikmati, dan dicerna. Tuhan Yesus bahkan membicarakan firman Allah sebagai makanan rohani: "Ada tertulis, "Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat. 4:4). Setiap firman yang keluar dari mulut Allah adalah makanan rohani yang merawat kita. Ini adalah makanan yang olehnya kita hidup. 6. Doa-baca Firman Ketika datang pada Alkitab, mempersiapkan diri untuk bersekutu dengan Allah Ketika kita datang pada Alkitab, kita harus mempersiapkan diri. Kita mempersiapkan diri untuk membaca firman Allah, bukan surat kabar atau buku duniawi. Pertama, [kita harus berdoa, "O Tuhan, basuh aku dengan darah-Mu yang mustika. Tuhan, aku berdosa, ampuni aku. Aku bersalah; ampuni aku. Aku tidak mengasihi-Mu. Bahkan aku tidak takut kepada-Mu. Ampuni aku." Kita harus mengakui seluruh dosa-dosa kita untuk membuat diri kita murni dan bersih, tanpa suatu penghalang antara kita dengan Allah. Maka kita ada dalam persekutuan Allah. Pada saat itu kita ada di dalam Roh Allah, dan ketika kita datang pada Alkitab, kita menjadi berbeda. Menerima Firman dengan Segala Doa Kemudian kita harus doa-baca, bukan hanya membaca Firman. Di sepanjang abad, seluruh pengasih Kristus yang setia dan pelajar-pelajar Alkitab mempraktekkan doa-baca, meskipun pada kenyataannya mereka tidak memiliki istilah doa-baca. Beberapa orang di masa lalu menunjukkan bahwa kita harus membaca Alkitab dengan penuh doa. Membaca Alkitab dengan penuh doa berarti doa-baca. Kita mengajar praktek doa-baca berdasarkan Efesus 6:17-18. 7. [Rasul] Paulus mengambil, menerima, firman Allah dengan segala doa dan permohonan. Dia bukan hanya berdoa secara umum, namun juga memohon secara khusus. Doa itu umum, sementara memohon itu khusus. Bukan hanya demikian, Paulus berdoa dengan "segala doa dan permohonan." Semua meliputi sejumlah besar cara. Anda dapat berdoa dengan keras, atau Anda dapat berdoa dengan lembut. Anda dapat berdoa dengan cepat, atau Anda berdoa dengan lambat. Anda dapat doa baca bukan hanya dengan satu cara melainkan dengan banyak cara: sendirian, dengan pasangan Anda, dalam kelompok, dan dalam sidang-sidang. Paulus berkata bahwa kita seharusnya menerima pedang Roh, firman Allah, dengan segala doa dan permohonan. Ini memberitahu kita bahwa kita berdoa dengan segala doa dan permohonan untuk mengambil, menerima, firman Allah. 8. [Apakah cara yang lebih menguntungkan untuk menjamah dan berhubungan dengan Firman Allah?] Pertama, tidak perlu memejamkan mata kita saat kita doa-baca. Jaga mata kita pada Firman saat Anda berdoa. Dalam semua enam puluh enam kitab di Alkitab, saya tidak dapat menemukan satu ayat yang berkata bahwa kita harus menutup mata kita untuk berdoa, tetapi ada suatu ayat yang memberitahu kita bahwa Yesus menatap ke langit, berkata, "Bapa" (Yoh 17:1). Dia menengadah ke surga ketika Dia berdoa. [Kedua], Anda tidak perlu menyusun kalimat apapun atau menciptakan suatu doa. Hanya doa bacakanlah Firman. Doakanlah firman dalam Alkitab tepat sama seperti yang dibaca. Pada akhirnya, Anda akan melihat bahwa seluruh Alkitab adalah suatu buku Doa! Bukalah halaman manapun dalam Alkitab dan mulailah berdoa dengan bagian manapun dari Firman. 9. Di dalam Yohanes 6:63 Tuhan Yesus berkata, "Rohlah yang memberi hidup; daging sama sekali tidak berguna; perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu adalah Roh dan hayat." Firman, Roh, dan hayat adalah tiga hal, namun Tuhan membicarakanya sebagai satu hal. Jika Firman hanya berupa Firman, Firman itu hanyalah tulisan hitam di atas putih; itu bukanlah Roh. Namun ketika Firman masuk ke dalam pikiran Anda melalui mata dan Anda mulai mendoakannya dengan roh, maka Firman menjadi Roh. Ketika Firman menjadi Roh, mereka menjadi hayat. Ketika kita berdoa dalam pembacaan Firman kita, kita memindahkan ayat-ayat itu ke dalam doa. Ketika kita berdoa, kita harus melupakan segala yang lain dan hanya memiliki Tuhan dan Firman-Nya. Kidung, #290 berkata, “Si-ang dan malampun satu alamku." Ini berarti bahwa kita mencari Tuhan, kita hanya memiliki satu dunia: "O Tuhan, Engkaulah duniaku; Aku mencariMu.” Begitu Firman masuk ke dalam roh Anda, ia menjadi Roh dan hayat. Namun, jika Anda tidak berdoa, maka firman yang Anda baca tidak akan menjadi Roh, juga tidak akan menjadi hayat. 10. Alkitab adalah hembusan nafas Allah Dua Timotius 3:16 berkata, "Segala tulisan yang dihembuskan Allah." Pada pihak Allah, Kitab Suci adalah hembusan-Nya; di pihak kita, adalah untuk kita hirup. Allah telah menghembuskan. Alkitab adalah hembusan Allah, dan sampai hari ini Allah masih menghembuskan. Oleh karena itu, kapanpun Anda datang untuk membaca Alkitab, jika Anda hanya membaca hurufhuruf yang mati dan tidak menghirup apa yang Allah hembuskan, maka Alkitab akan menjadi huruf-huruf mati bagi Anda. Alkitab adalah hembusan Allah, sedangkan doa kita adalah kita menghirup. Melalui menghembus dan menghirup kita menghirup Tuhan masuk ke dalam. Inilah makna Kitab Suci. Namun, tidak peduli seberapa banyak Allah menghembus, jika kita tidak menghirup-Nya, kita tidak dapat menikmati Allah sebagai kenikmatan dan suplai kita. Inilah sebabnya banyak orang datang kepada Alkitab tetapi tidak menerima hayat di dalamnya. Firman dari Alkitab adalah hembusan Allah, namun ketika Anda memindahkannya ke dalam doa, firman itu menjadi yang Anda hirup. Apa yang Anda hirup adalah roh dan hayat. Karena itu, Tuhan berkata bahwa perkataan-perkataan yang Dia katakan kepada kita adalah Roh dan hayat [Yoh. 6:63]. Firman Allah menjadi Makanan Kita Kitab Suci adalah firman Allah, dan kita hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Oleh karena itu, Alkitab juga memberitahu kita bahwa firman Allah adalah makanan kita. Di dalam [Yoh. 6:35] Tuhan Yesus berkata, "Akulah Roti kehidupan; Siapa saja yang datang kepadaKu tidak akan lapar lagi." Dia juga berkata, "Siapa saja yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku." (ay.57). Karena Dia memperhatikan pada waktu itu bahwa murid-murid yang mendengarkan Dia memahami arti perkataan-Nya, Dia menambahkan perkataan-Nya di ayat 63, "Rohlah yang memberi hidup; daging sama sekali tidak berguna; perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu adalah roh dan hayat." Oleh karena itu, Anda dapat melihat bahwa perkataan-perkataan Tuhan adalah makanan untuk hidup kita. Tetapi, penting bagi makanan bukan hanya untuk disiapkan di dapur dan disediakan di meja, namun penting bagi Anda untuk datang memakannya. Jika Anda tidak memakannya, Anda tidak akan mendapat perawatan. Oleh karena itu, kita harus belajar melakukan satu perkara. Setiap orang Kristen yang baik, hidup dan kuat harus belajar melakukan satu perkara, yaitu makan perkataan hayat. 11. Alkitab adalah perwujudan Allah Sendiri Perkataan dalam Alkitab bukan hanya [hembusan Allah, roti hayat, dan] firman Allah; juga adalah perwujudan Allah. Ketika kita menjamah firman, kita harus menjamah Allah sendiri. adalah hal yang picik dan salah jika kita menjamah firman Alkitab dan tidak menjamah Allah sendiri. Tuhan Yesus memberitahu para pemimpin Yahudi, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa di dalamnya kamu temukan hayat yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hayat itu". (5:39-40). Kata mencari dalam bahasa Yunani berarti meriset, mencari dan mencari lagi. Tuhan Yesus sepertinya berkata, "Aku satu dengan Kitab Suci, dan Kitab Suci bersatu dengan-Ku. Jika kau datang kepada Kitab Suci, Kau datang kepada-Ku-Kau harus membuat Kitab Suci satu dengan-Ku; namun kau membuat Kitab Suci menjadi sesuatu yang terpisah dengan-Ku. Karena itu kau salah. Kau mungkin mendapat pengetahuan dalam huruf dari Kitab Suci, namun kau tidak mendapatkan hayat karena Aku adalah hayat." Dua ayat ini adalah suatu peringatan bagi kita. Sangat mungkin bagi kita untuk memisahkan Alkitab dari Allah. Sepanjang waktu kita harus mengambil Alkitab dengan bersatu dengan Allah. Kapanpun kita membaca Alkitab, kita harus menjamah Allah. Alkitab bukan hanya kitab pengetahuan. Alkitab adalah perwujudan dari Allah sendiri. 12. Ketika kita mengambil firman-Nya ke dalam kita, kita memiliki Allah yang tinggal di dalam kita dan dipenuhi dengan Roh. Melalui membandingkan [ayat 4 dan 7 dari Yoh. 15], kita dapat melihat bahwa cara Allah tinggal di dalam kita adalah melalui firman-Nya tinggal di dalam kita. Cara yang praktis untuk memiliki Allah tinggal di dalam kita adalah dengan sederhana mengambil firman-Nya masuk. Kapanpun kita menjamah firman, dan membiarkan Firman tinggal di dalam kita, kita menjamah Allah sendiri dan membiarkan Allah tinggal di dalam kita. Jelas sekali di dalam Kitab Suci bahwa Firman Kristus adalah Kristus itu sendiri. Ini dibuktikan dari ayat-ayat yang telah kita baca di dalam Yoh. 15. Cara satu-satunya bagi Kristus untuk tinggal di dalam kita adalah melalui kita mengambil firman-Nya. Ketika saya masih muda, saya membaca Yoh. 15 beberapa kali dan membayangkan bagaimana Allah dapat tinggal di dalam saya. Kemudian saya menemukan jalannya dari firman Tuhan. Cara memiliki Kristus tinggal di dalam kita adalah hanya dengan mengambil firman-Nya ke dalam kita, karena Allah ada di dalam firman-Nya dan adalah Firman. Ketika kita mengambil FirmanNya ke dalam kita, kita memiliki Kristus tinggal di dalam kita. Dipenuhi dengan firman dalam roh kita berarti dipenuhi dengan Allah sendiri sebagai Roh itu. Kolose 3:16 juga memberitahu kita bahwa ketika Firman Kristus tinggal di dalam kita, kita akan dipenuhi dengan pujian. Kemudian Efesus 5:18 dan 19 memberitahu kita bahwa ketika kita dipenuhi dalam roh, kita akan dipenuhi dengan pujian. Dengan kata lain, memiliki Kristus tinggal di dalam kita adalah berarti dipenuhi dalam roh. Cara yang konkrit untuk dipenuhi dalam roh adalah mengambil Firman ke dalam Anda. Baiklah saya ilustrasikan dengan korek api. Kita tahu bahwa satu korek api adalah perwujudan dari fosfor. Fosfor pada korek api akan terbakar ketika digesek dengan tepat. Namun jika Anda mencoba menggesek korek api pada kertas sampul, ia tidak akan terbakar, karena Anda menggesek korek api pada tempat yang salah. Jika Anda menggesek korek api pada tempat untuk menggesek, ia akan terbakar seketika. Pertama, ada fosfor; kedua, fosfor itu terwujud dalam korek api; dan ketiga, ada api. Demikian juga, Alkitab adalah perwujudan dari Roh Kristus. Dan di dalam Roh itu, ada api, yang adalah hayat. Di satu pihak, kita memiliki korek api, fosfor, dan api. Di pihak lain kita memiliki Alkitab, Roh, dan hayat. Ketika Anda membaca Alkitab, apakah Anda mendapat api atau terbakar? Masalahnya adalah bukan hanya menggesek dengan cara yang salah, tetapi juga pada tempat yang salah. Alih-alih menggesek Alkitab dengan roh kita, kita menggeseknya dengan pikiran kita yang bermasalah. Jika kita menganalisa korek api, kita melihat bahwa satu bagian dari korek api adalah putih, dan bagian lainnya berwarna merah. Namun, apakah kita terbakar dengan mengetahui hal ini? Tidak, kita harus menggesek korek api, dan pada tempat yang tepat. Mempelajari korek api adalah salah, dan menggesek korek api pada tempat yang salah juga salah. Belajar berdoa-baca dengan Roh Ketika kita menggeseknya pada tempat yang tepat kita akan terbakar! Kita harus melupakan pikiran kita dan belajar berdoa-baca dengan roh kita: Tuhan, aku memuji-Mu, "Pada mulanya" (Yoh.1:1) Dengan sederhana doakanlah ini tiga kali, dan roh kalian akan terbakar. "Haleluya, pada mulanya." Ini sangat baik. "Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Haleluya, aku tidak tahu apa artinya, namun ini sangat menyegarkanku!" Ketika kita benar-benar dipenuhi dengan Firman, kita tidak dapat tidak kecuali menyanyi dengan kasih karunia di dalam hati kita kepada Tuhan. Kapankala kita berdoa-baca Firman, kita akan menyanyi dalam roh kita, belajar menggesek Firman dengan cara yang tepat dan pada tempat yang tepat. Maka kemudian akan ada api yang sejati. 13. Pembasuhan Batini dari Air Firman Merampungkan Pekerjaan Transformasi Di dalam [Efesus] 5:18 Paulus menuntut kita supaya "dipenuhi di dalam roh" dengan Roh Allah. Namun bagaimana mungkin Roh Allah masuk ke dalam roh kita? Jawabannya adalah bahwa Roh itu masuk ke dalam roh kita melalui Firman. Ketika roh kita dipenuhi dengan Firman, Firman telah masuk ke dalam kita, menjadi Roh itu. Ini dibuktikan melalui 5:26 yang membicarakan "pembasuhan dari air dalam Firman". Jika Firman tidak masuk ke dalam kita, bagaimana dia dapat membasuh kita secara batini? Pembasuhan di dalam 5:26 bukanlah pembasuhan yang di luaran, tetapi pembasuhan dari dalam, pembasuhan yang menyingkirkan noda dan kerut, karena itu merampungkan pekerjaan transformasi. Fakta bahwa kita dibasuh dengan air dalam Firman membuktikan bahwa adalah mungkin bagi Firman untuk masuk ke dalam kita. 14. Menurut konsep ilahi, air disini mengacu kepada pengaliran hayat Allah yang dilambangkan dengan pengaliran air (Kel. 17:6; 1 Kor. 10:4; Yoh. 7:38-39; Why. 21:6; 22:1, 17). Pembasuhan dengan air yang sedemikian berbeda dari pembasuhan darah Kristus yang menebus. Darah yang menebus membasuh seluruh dosa-dosa kita (1 Yoh. 1:7; Why. 7:14), sementara air hayat membasuh semua noda dari manusia alamiah kita, seperti "cacat atau kerut atau yang serupa itu" (ay. 27). Dalam menguduskan gereja, Tuhan mula-mula membasuh dosa-dosa kita dengan darah-Nya (Ibr. 13:12) dan kemudian membasuh noda-noda kita dengan hayat-Nya. Kita sekarang dalam proses pembasuhan yang sedemikian supaya gereja menjadi kudus dan tidak bercela. 15. Jika kita membaca dan mendoabacakan Alkitab dengan tepat, bahkan merenungkannya, menyanyikannya, dan tinggal di dalamnya, manusia batiniah kita akan dipenuhi. Kita bisa berkata bahwa kita dipenuhi dengan Firman, dengan Roh, atau dengan iman. Kita juga mungkin berkata bahwa kita dipenuhi dengan pengurapan, dengan Allah, dan dengan Kristus. Dengan pengurapan batini ini kita memiliki kuasa untuk mengalahkan kegelapan di udara. Kita juga memiliki air hidup yang mengalir di dalam kita untuk membasuh elemen-elemen lama, cacat dan kerut, dan untuk memperbarui kita. Ketika kita dipenuhi sedemikian, kita merasakan bahwa Kristus berdiam di dalam diri kita, membuat ruangan-ruangan di dalam kita untuk tempat kediaman-Nya. Demikian juga, ketika menikmati pemenuhan sedemikian, kita mengasihi semua kaum beriman, tidak peduli apakah kebangsaan mereka. Terlebih lagi, penglihatan batiniah kita akan diterangi, dan visi kita menjadi bertambah jelas. O, tidak ada yang lebih menyegarkan dan membersihkan daripada pembasuhan yang batini dalam Firman! Ketika kita dipenuhi dengan Firman dan dibasuh olehnya, keseluruhan diri kita akan diperbarui dan menjadi transparan, dan kita memiliki pencicipan Yerusalem Baru. 16 Jika kita mau mendoabacakan pasal demi pasal dan kitab demi kitab, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun secara bertahap kita akan menerima penerangan, dan semua perkara tentang Kristus akan muncul dari dalam diri kita. Semua kekayaan Kristus akan menjadi kenikmatan kita. Dengan jalan demikian semua kekayaan Kristus akan dilayankan dan disalurkan ke dalam diri kita, elemen-elemen surgawi dan bahan baku rohani akan menyebabkan kita bukan hanya memiliki perubahan yang di luar tetapi suatu perubahan metabolis, suatu perubahan dalam hayat. Semua elemen baru ini akan menggantikan dan menyingkirkan elemen yang lama. Ini adalah perubahan metabolis, mengubah kita ke dalam suatu kondisi yang baru. Doa-baca itu indah, tetapi kita juga harus berdoa, "Tuhan, bersihkan jalan di dalamku. O Tuhan, biarlah Kau mendapatkan jalan yang leluasa dalamku." Doa-baca bukan hanya membantu kita mendapatkan pengetahuan; terlebih lagi membawa banyak perkara tentang Tuhan ke dalam kita. Oleh karena itu kita perlu memberikan jalan yang bebas bagi perkara-perkara tentang Allah. Ini menyebabkan pencernaan rohani yang terbaik bagi kita, untuk mengasimilasi apa yang telah kita doabacakan. Jangan pernah katakan tidak pada Tuhan; belajarlah untuk berkata amin. Pertanyaan: 1. Menurut Alkitab, apakah fungsi utama dari Alkitab? 2. Menurut Alkitab, mengapa kita perlu berdoabaca untuk menerima dan menikmati Firman? 3. Praktekkan doabaca firman dengan roh Anda. PERBAURAN KOKYN Pangandaran 17-19 Desember 2015 Berita Dua Doa-Baca Firman Allah Pembacaan Alkitab: Efesus 6:17-18 Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putusputusnya untuk segala orang Kudus Yeremia 15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam. Mazmur 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku! I. Mengenal esensi firman Allah: A. B. C. D. E. Firman Allah ada hembusan Allah—2 Tim. 3:16. Alkitab adalah susu rohani—1 Ptr. 2:2. Firman Allah adalah makanan rohani, roti hayat kita—Mat. 4:4. Firman Allah adalah roh dan hayat—Yoh. 6:63. Firman Allah adalah Kristus —Allah sendiri—Yoh. 1:1, 14. II. Makna dan fungsi doa-baca firman Tuhan: A. “Dan terimalah…pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam roh …”—Ef. 6:17-18. B. Memakai roh kita untuk mendoa-bacakan Firman Allah untuk menikmati Tuhan melalui makan, minum, dan menghirup roh dan hayat dalam Firman Allah—Ef. 6:17; Yer. 15:16; 1 Ptr. 2:2; cf. 2 Tim. 3:16. III. Latihan dan praktek doa-baca firman Allah: A. Doa-baca pribadi: 1. Lapar akan firman Tuhan; berharap dalam firman Allah. 2. Berdoa dengan roh; menjamah roh dalam firman. 3. Tidak bersandarkan pada pikiran kita; menurut Roh itu. 4. Setiap hari, pagi dan malam; makan, minum, dan menikmati. B. Empat kunci doa-baca korporat: 1. Cepat: mengikuti dengan cepat, dihubungkan dengan cepat, dan menambahkan dengan cepat. Jangan bersahut-sahutan—bersahut-sahutan menyebabkan kekacauan. Jangan menunggu—menunggu mengakibatkan penurunan. 2. Pendek: kalimat-kalimat pendek mengambil roh—mengunyah bukan menelan. 3. Sejati: membebaskan roh melalui mengabaikan diri. Perasaan itu sejati ketika diekspresikan dari kedalaman. 4. Segar: mengikuti Roh itu untuk mengekspresikan perasaan yang segar. Jangan mencoba melucu. Cuplikan Berita Ministri: MENGENAL ESENSI FIRMAN ALLAH Sekarang marilah kita melihat esensi dari Firman Allah secara sederhana. Jika kita ingin mengenal Firman Allah, kita harus mengetahui esensi firman Allah. Firman Allah adalah Alkitab. Esensinya adalah: (1) Firman Allah adalah hembusan Allah (2 Tim. 3:16). Alkitab adalah hembusan Allah; yaitu dihembuskan oleh Allah. Alkitab adalah hembusan Allah. Bagi Allah, itu adalah perkara hembusan; bagi kita itu adalah perkara menghirup. Melalui Allah menghembus dan kita menghirup, Firman Allah masuk ke dalam kita dan menjadi hayat dan suplai hayat kita. Karena itu, ketika kita membaca Alkitab, kita memahami bahwa Alkitab bukan hanya huruf hitam di atas putih, melainkan hembusan Allah. Ia penuh dengan nafas rohani. Karena itu, kita tidak seharusnya memahami Alkitab dengan pikiran kita, melainkan kita juga harus mengontaki firman Alkitab dengan roh kita. Kapankala membaca Alkitab kita datang berkontak dengan Allah. (2) Alkitab adalah susu rohani. Di dalam 1 Petrus 2:2 Petrus berkata bahwa kita perlu menjadi seperti bayi yang baru lahir yang selalu ingin susu Firman yang murni. Dalam Firman Allah ada elemen susu. Ini juga dinyatakan di dalam Ibrani 5:12, yang mengatakan, “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.” Firman Allah adalah nafas rohani kita, karena itu perlu kita hirup. Firman Allah juga adalah susu kita; karena itu perlu kita minum. Kita harus damba akan air susu Firman yang murni. Firman Allah adalah roti hayat kita, makanan hayat kita. Ini ditunjukkan dalam Matius 4:4, suatu kata keluar dari mulut Tuhan dan dikutip dari Ulangan 8:3 “Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Karena itu, kapankala kita membaca Alkitab, kita harus menghirup udara rohani, yaitu Firman Allah. Kita juga harus minum susu rohani dan makan roti hayat, yang adalah Tuhan sendiri. (3) Firman Tuhan adalah roti hayat kita, makanan hayat kita. Ini ditunjukkan dalam Matius 4:4, firman yang keluar dari mulut Tuhan dan kutipan dari Ulangan 8:3 “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN. Karena itu, kapankala kita membaca Alkitab, kita harus menghirup udara rohani, yaitu Roh Allah. Kita juga harus minum susu rohani dan makan roti hayat, yang adalah diri Tuhan sendiri. (4) Firman Tuhan adalah roh dan hayat. Dalam Yohanes 6:63 Tuhan Yesus berkata, “Perkataanperkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hayat.” (5) Firman adalah Allah. Perampungan dari Firman adalah Kristus sendiri, sebab Kristus adalah Firman Allah. Yohanes 1:1 mengatakan, ”Pada mulanya adalah Firman…dan Firman itu adalah Allah.” Firman itu telah menjadi daging, dan nama-Nya adalah Yesus Kristus. Pada akhirnya, firman dalam Alkitab adalah Allah sendiri. Itu adalah perwujudan dari Alah sendiri. Ini bukan berarti bahwa kita menganggap huruf hitam di atas putih sebagai Allah yang hidup. Apa yang kita maksudkan adalah bahwa firman hitam di atas putih ini mengandung diri Allah sendiri. Allah ini adalah Kristus; Dia adalah roti hayat kita. Kristus ini juga adalah Roh itu, yang menjadi susu rohani kita dan nafas rohani kita. MAKNA DAN FUNGSI DOA-BACA FIRMAN ALLAH Makna Doa-baca Firman Allah Dalam bahasa Yunani, kata yang mendahului “yaitu” di dalam ayat 17 adalah Roh itu, bukan pedang. Ini menunjukkan bahwa Roh itu adalah firman Allah. Baik Roh itu dan firman adalah Kristus (2 Kor. 3:17; Why. 9:13). Kita perlu menerima firman Allah dengan segala doa dan permohonan. Menurut ayat 17 dan 18 kita mengambil Firman Allah dengan segala doa dan permohonan. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kita dapat mengambil firman melalui doa-baca, yaitu melalui berdoa dengan perkataan Kitab Suci dan di atas mereka, memakai firman dari Alkitab sebagai doa kita kepada Allah. Istilah doa-baca tidak ditemukan dalam Alkitab. Namun, fakta dari doa-baca adalah menurut Kitab Suci. Kita juga perlu doa-baca firman (Ef. 6:17-18). Doa-baca adalah istilah yang ditemukan oleh kita untuk menggambarkan praktek pembacaan Firman Allah melalui doa dan dengan doa. Kamus rohani kita telah diperluas untuk meliputi kata ini. Ketika sesuatu ditemukan dalam suatu kebudayaan, ada keperluan untuk kosa-kata baru. The unabridged dictionaries lebih besar dari pada lima puluh tahun yang lalu. Bahasa berjalan sejalan dengan kebudayaan. Sekarang kita telah dipindahkan ke dalam kerajaan Allah, kita memiliki kebudayaan rohani, kebudayaan Kristen. Kita perlu istilah doa-baca untuk mencocokkan realitas dalam kebudayaan kristiani kita. Banyak orang kudus berdoa-baca di sepanjang sejarah gereja, tetapi mereka tidak memiliki istilah doa-baca. Banyak di antara kita doa-baca firman tanpa kesadaran akan apa yang sedang kita lakukan. Setelah kita diselamatkan, kita mungkin telah membaca ayat yang begitu menginspirasi kita dan menyenangkan kita. Secara spontan kita mengulang-ulangnya dengan jalan berdoa. Andrew Murray adalah salah satu di antara banyak orang kudus yang mengubah firman Allah menjadi doa. Banyak orang kudus di sepanjang sejarah gereja menunjukkan bahwa cara terbaik untuk memahami firman adalah membacanya dengan penuh doa. Membaca Firman dengan doa dan melalui doa, mendoa-bacakan firman, adalah cara terbaik untuk membaca firman. Membaca saja hanya memerlukan mata kita dan pemahaman kita, pikiran kita. Namun menerima firman Allah ke dalam batin kita, diperlukan roh kita, dan cara yang terunggul untuk melatih roh kita adalah melalui berdoa. Kapankala kita berdoa, secara spontan kita melatih roh kita. Kemudian apa yang kita baca dengan mata kita dan pahami dalam pikiran kita akan masuk ke dalam roh kita melalui doa kita. Setiap kata dalam Alkitab memerlukan doa-baca kita. Doa-baca Firman Allah dengan Roh Kita Kita perlu doa-baca, mengubah semua yang kita lihat dan semua yang kita pahami ke dalam doa. Ketika kita berdoa, kita memakai roh kita. Pada awalnya, kita mungkin memakai pikiran kita untuk berdoa, namun setelah tiga atau lima kalimat roh kita akan bangkit. Ini adalah fakta yang pasti. Karena itu, jangan lupa bahwa esensi dari firman Allah adalah hembusan Allah. Ketika kalian membacanya, kalian seharusnya menghirupnya. Di pihak Allah, ini adalah perkara Dia menghembuskan; di pihak kita, ini adalah perkara menghirup. Nafas rohani keluar dari Dia dan masuk ke dalam kita. Yang keluar dari Dia dan masuk ke dalam kita adalah nafas rohani. Firman Allah adalah roh dan hayat. Pikiran kita tidak dapat menjamah Roh itu. Jika kita tidak dapat menjamah Roh itu, kita tidak memiliki hayat. Hanya dengan menjamah Roh itu kita mendapatkan hayat. Pada akhirnya, hayat ini adalah Kristus, dan juga adalah Allah sendiri. Pada awalnya kita tidak perlu menjelaskan apa yang kita baca atau kita tidak perlu memahaminya; kita hanya perlu mendoa-bacakan Firman secara hurufiah. Ketika kita doa-baca, roh kita menjamah Roh itu dari Alkitab dan karenanya kita menerima hayat. Makan, Minum, dan Menghirup Roh dan Hayat dalam Firman Allah Perkara doa-baca untuk makan, minum, dan menghirup Roh dan hayat dalam Firman Allah terlihat dalam firman Alkitab; karenanya, doa-baca bukanlah takhyul. Ketika kita doa-baca, firman dalam huruf menjadi Roh dan hayat, yaitu, Tuhan sendiri. Berdoa-baca adalah menerima “pedang Roh, yang adalah firman Allah, dengan segala doa dan permohonan” (Ef. 6:17-18). Kapankala kita menerima Firman Allah melalui doa-baca, hasilnya adalah kita makan, minum dan menghirup Roh dan hayat dalam Firman Allah. Bahkan kaum saleh Perjanjian Lama, Yeremia, juga berkata, “Apabila aku bertemu dengan perkataan-Mu, aku menikmatinya” (Yer. 15:16). Firman Allah itu dapat dimakan; maka firman adalah makanan kita. Karena itu, kita harus “damba akan air susu firman yang murni” (1 Ptr. 2:2). Tambahan, Firman Allah juga adalah hembusan Allah. Ketika kita menghirup Firman Allah, menghirup apa yang telah Allah hembuskan, kita menerima Dia. Jelaslah kemudian bahwa berdoa-baca adalah makan, minum, dan menghirup, dan lebih konsisten kita mempraktekkannya, lebih baik. LATIHAN DAN PRAKTEK DOA-BACA FIRMAN TUHAN Doa Baca Pribadi Sekarang kita telah melihat apakah cara yang tepat untuk menerima firman Allah. Kita harus membaca Efesus 6:17 dan 18…Menurut ayat-ayat ini, apakah cara untuk menerima Firman Allah? Yaitu melalui segala doa dan permohonan. Inilah apa yang kita sebut sebagai doa-baca. Kita harus menerima firman Allah dalam segala doa. Di pagi hari atau di malam hari, kita harus mengambil beberapa ayat firman Allah dan mendoabacakannya. Kalian tidak perlu melatih pikiranmu untuk “memeras” beberapa kata atau memikirkan apa yang telah kalian baca. Kalian hanya perlu berdoa dengan apa yang kalian baca. Kalian dapat memiliki beberapa doa yang hidup dengan setiap halaman dan ayat. Kalian tidak perlu menutup matamu untuk doa-baca. Ketika kalian berdoa, kalian menatap firman Allah….Kita harus menyadari bahwa ketika kita berdoa, kita tidak selalu harus menutup mata kita. Lebih baik jika kita dapat menutup pikiran kita….Kita tidak perlu mengatur frase atau membuat suatu doa. Dengan sederhana doa-bacakan firman Allah. Berdasarkan apa yang telah kalian baca, doakan dengan firman yang ada dalam Kitab Suci. Pada akhirnya, kalian akan melihat bahwa keseluruhan Alkitab adalah suatu buku doa! Kalian dapat membuka Alkitab di halaman manapun dan berdoa dengan bagian yang manapun.….Mungkin kalian sangat akrab dengan seluruh kitab Roma. Namun bahkan hari ini, kalian masih perlu mendoa-bacakan satu atau dua ayat dari kitab Roma. Kita mungkin mengetahui sesuatu tentang makanan, namun setiap hari kita masih perlu mengambil beberapa makanan dan memakannya. Tidak peduli berapa banyak kita mengetahui tentang makanan, kita masih perlu memakannya. Mengetahui adalah satu hal, makan adalah hal lain, dan menikmati adalah hal yang lain juga. Kalian mungkin telah menjadi orang Kristen selama bertahun-tahun, tetapi tidak peduli berapa lama kalian menjadi orang Kristen, atau berapa kali kalian telah membaca kitab tertentu dalam Alkitab, kalian seharusnya tidak hanya membacanya tetapi mendoa-bacakannya. kalian harus memakannya, mengambilnya dan menikmatinya. Doa-baca dengan Orang-orang kudus Supaya memiliki kenikmatan dan persekutuan yang lebih dari firman Allah dan untuk mendoabacakannya dengan tepat dan memadai, kita perlu Tubuh, gereja. Kita dapat menikmati doa-baca pribadi, tetapi jika kita mencoba dan mendoa-bacakan dengan sekelompok orang Kristen secara korporat, kita akan berada di langit tingkat ketiga. Ini dikarenakan makanan adalah bagi seluruh Tubuh dan bukan hanya untuk satu anggota. Maka, cara terbaik untuk mendoa-bacakan Firman adalah bersama dengan anggota lain dalam Tubuh. Kalian dapat juga menerima beberapa keuntungan ketika kalian doa-baca sendiri, tetapi ketika kalian berdoa-baca dengan saudara saudari yang lain kalian akan melihat perbedaan. Empat Kunci Doa-baca Ketika kita berdoa-baca dengan saudara-saudari yang lain, kita harus mengingat empat kata: cepat, pendek, sejati, dan segar. Pertama, doa kita seharusnya cepat, tanpa ragu-ragu. Sekali kita berdoa dengan cepat, kita tidak akan ada waktu untuk merenungkan dalam pikiran kita. Kedua, doa-doa kita seharusnya pendek, karena doa yang panjang memerlukan karangan. Kita harus melupakan tentang mengarang doa yang panjang, tetapi kita hanya perlu membicarakan kalimat yang pendek atau bahkan suatu frase. Ketiga, kita juga perlu menjadi sejati, tanpa kepurapuraan. Kita seharusnya berbicara dengan sejati. Terakhir, doa kita haruslah segar dan tidak usang. Karena kita memiliki doa yang segar, cara terbaik adalah bukan memakai kata-kata kita sendiri, sebaliknya, berdoa dengan kata-kata Alkitab. Setiap bagian, setiap garis di seluruh Alkitab dapat dipakai sebagai doa kita. Inilah doa yang paling segar! Lebih dari sepuluh ribu orang telah diyakinkan bahwa doa-baca adalah cara terbaik untuk membaca Alkitab. Cara ini telah membawa perubahan yang revolusioner dalam kehidupan mereka. Selama kalian mau mempraktekkannya dengan hati yang tulus, kalian akan menjamah Roh yang hidup! Jika kalian mencoba mendoa-bacakan baik secara pribadi dan korporat, kalian akan mampu bersaksi bahwa kekayaan Kristus telah disalurkan ke dalam kalian melalui doabaca firman Allah. Kalian akan menerima berkat dan pertumbuhan dalam kehidupan rohani kalian, dan kalian akan mengalami suatu perubahan yang besar. Melalui doa-baca firman Allah, kalian menikmati Kristus dan menerima perawatan-Nya, dan kalian akan bertumbuh mencapai kematangan, dipenuhi dengan hayat, dan dijenuhi dengan Sang kekal. Pertanyaan-pertanyaan: 1. Jelaskan menurut Alkitab alasan kita harus mempraktekkan doa-baca firman Allah. 2. Bagaimana mempraktekkan doa-baca firman Allah secara pribadi? 3. Bagaimana kita mempraktekkan doa-baca firman Allah secara korporat?