TINGKAH LAKU IKAN (IKN 614204) Pengaruh Habitat Terhadap Tingkah Laku Ikan Pengajar : Hery Sutrawan Nurdin, S.Pi, M.Si JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA Terumbu Karang EKOLOGI LAUT TROPIS Mangrove Padang Lamun Ekosistem Tropis • Ekosistem laut tropis memiliki beberapa ciri yang berbeda dengan ekosistem laut di daerah lain seperti : sinar matahari terus menerus sepanjang tahun (hanya ada dua musim, hujan dan kemarau) • Ekosistem mangrove, terumbu karang, dan lamun mempunyai keterkaitan ekologis (hubungan fungsional), baik dalam nutrisi terlarut, sifat fisik air, partikel organik, maupun migrasi satwa, dan dampak kegitan manusia Terumbu Karang • Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. • Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk karang • Terumbu karang Sebagian besar daerah tropis • Kondisi optimum terumbu karang Suhu perairan > 20 derajat celcius Salinitas 32 – 36 PSU Kecepatan arus sedang Terdapat substrat keras (menempel larva) • Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut sebagian besar melakukan fotosintesis Fungsi Terumbu Karang Biota Perairan • Produktifitas organik tinggi menahan nutrien dasar perairan • Pelindung daerah ekosistem pantai • Rumah dari beberapa biota perairan • Ketersedian makanan yang cukup Terumbu Karang Mutualisme Komensalisme Parasitisme Dasar Perairan Demersal Karang Daerah Tropis Spesifik Tingkah Laku Ikan • • • • Berkelompok, Soliter dan Berpasangan Bersifat menetap Teritorial Ruaya terbatas Migrasi harian Pergerakan ikan Siang dan malam Pasang surut Gerakan acak Musiman (pemijahan) Faktor yang mempengaruhi penyesuaian terhadap lingkungan • Ketersediaan makanan, tempat berlindung dan variasi parameter fisik • Ikan memberi respon terhadap kualitas habitat distribusi dan kelimpaan • Presentase karang hidup Kelimpahan biota • Hubungan interaksi Pola makan, asosiasi dan simbiosis Aspek Biologi Ikan Karang 1 Pewarnaan pada ikan karang Warna-warna yang mencolok sebagai bentuk penyesuaian, kamuflase serta mempertahankan diri dan mencari makan 2 Kebiasaan makan Jenis Makanan Planktivora, herbivora dan karnivora Pola makan (waktu) Diurnal, nocturnal dan campuran 3 Kompleksitas Lingkungan (Bio – Fisik) Habitat terumbu Kedalaman • Dangkal (0 – 4 meter) sangat dipengaruhi oleh gelombang • Sedang (5 – 19 meter) Ikan melimpah (gelombang stabil dan sinar matahari optimum) • Dalam ( > 200 meter) Sinar matahari berkurang (ikan dan karang kurang) Padang Lamun (Seagrass) Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (angiospermae) yang memiliki rhizoma, daun dan akar sejati dan umumnya membentuk padang yang luas di dasar laut dangkal dan jernih yang dapat berupa vegetasi monospesifik maupun multispesifik dengan sirkulasi air yang baik untuk menghantarkan zat-zat hara dan oksigen terlarut, serta mengangkut hasil metabolisme lamun ke luar daerah padang lamun (Bengen, 2001; Nontji, 2005; Supriharyono, 2007) Fungsi Padang Lamun 1. Sebagai produsen primer Ketersediaan makan bagi biota yang cukup 2. Sebagai habitat Memberi tempat tinggal dan perlindungan bagi beberapa biota 3. Sebagai penangkap sedimen Melindungi perairan dari gelombang dan arus yang besar 4. Pendaur zat hara Ketersediaan sumber makanan utama (produsen primer) Kategori Asosiasi Ikan dan Padang Lamun • Penghuni tetap, dengan memijah dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di padang lamun • Menetap dengan menghabiskan hidupnya di padang lamun dari juvenile sampai siklus hidup dewasa, tetapi memijah di luar padang lamun • Menetap hanya pada saat tahap juvenile • Menetap sewaktu-waktu atau singgah hanya mengunjungi padang lamun untuk berlindung atau mencari makan. Karakteristik ikan yang berasosiasi dengan padang lamun (Bell dan Polard, 1989) • Keanekaragaman dan kelimpahan ikan di padang lamun biasanya lebih tinggi daripada yang berdekatan dengan substrat kosong. • Lamanya asosiasi ikan-lamun berbeda-beda diantara spesies dan tingkatan siklus hidup. • Sebagian besar asosiasi ikan dengan padang lamun didapatkan dari plankton, jadi padang lamun adalah daerah asuhan untuk bnyak spesies yang mempunyai nilai ekonomi penting. • Zooplankton dan epifauna krustasean adalah makanan utama ikan yang berasosiasi dengan lamun • Hubungan yang kuat terjadi antara padang lamun dan habitat yang berbatasan, kelimpahan relatif dan komposisi spesies ikan di padang lamun menjadi tergantung pada tipe (terumbu karang, estuaria, mangrove) dan jarak dari habitat yang terdekat, seperti pada siklus malam hari. • Kumpulan ikan dari padang lamun yang berbeda seringkali berbeda juga, walaupun dua habitat itu berdekatan. Sea Grass Siklus Nutrisi Spawning Ground Nursery Ground Jaringan Makanan Feeding Ground Pelindung Mangrove • Mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasangsurut air laut • Mangrove tumbuh khususnya di tempattempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik Bentuk Adaptasi 1. Adaptasi morfologis Rumbai – rumbai halus sebagai penyaring lumpur, kemampuan memanjat akar dan batang pohon 2. Adaptasi fisiologis Osmoregulasi (perbedaan salinitas) Euyrihaline 3. Adaptasi tingkah laku Pola gerakan dan aktifitas harian Pola Tingkah Laku Di Ekosistem Mangrove • Biota diurnal dan nocturnal Pasang surut air laut • Biota asosiasi tetap Pola adaptasi lingkungan • Biota mencari makan Ketersedian makanan • Aktifitas pemijahan dan pembesaran Juvenil biota tertentu • • • • Predasi Kompleks Ketersediaan daerah perlindungan Produsen primer Ketersediaan nutrient Sangat dipengaruhi oleh lingkungan darat Adaptasi darat dan perairan • Dominasi ikan demersal Kondisi substrat berlumpur Kelompok Biota Perairan Ekosistem Mangrove 1. Hidup di kolam air Jenis ikan dan crustacea 2. Menempati substrat keras (akar dan batang mangrove) maupun substra lunak (lumpur)