alasan modifikasi pengukuran akuntansi tradisonal

advertisement
PELAPORAN PENGARUH PERUBAHAN HARGA
FASB Statement No. 33 mengharuskan pengungkapan khusus oleh
perusahaan2 besar ttt, tetapi tdk merinci kaitan pengungkapan ini dengan
laporan keuangan utama
ALASAN MODIFIKASI PENGUKURAN AKUNTANSI TRADISONAL
1. Unit moneter tidak stabil
2. Kelemahan dari biaya histories
3. kelemahan apabila melakukan perbandingan dgn tahun2 yang berbeda
HARGA mencerminkan nilai tukar barang dan jasa didalam perekonomian
Penggolongan harga :
1. Harga masukan, harga factor produksi atau harga barang dan jasa pada
tahapan antara, yang diperoleh untuk produksi selanjutnya atau untuk
dijual kembali
2. Harga keluaran, harga barang dan jasa yang dijual sebagai produk
perusahaan
PERUBAHAN HARGA, hanya terjadi apabila harga barang atau jasa berbeda
dari harga sebelumnya dipasar yang sama. Perubahan harga terjadi hanya jika
harga naik atau turun antara di pasar masukan atau di pasa keluaran ataupun
dikedua pasar itu
Penggolongan perubahan harga :
1. Umum, terjadi sebagai akibat perubahan dalam nilai unit moneter selama
masa inflasi dan deflasi. Mencerminkan kenaikan/penurunan dalam unit
moneter. Hal ini disebabkan :
 Perubahan penawaran
 Kecepatan peredaran uang
 Ketidak seimbangan total penawaran dan permintaan barang
 Perubahan harga dunia atas komoditi tsb
2. Khusus, terjadi karena beberapa sebab, al :
 Perubahan selera pelanggan
 Kemajuan teknologi
 Spekulasi
 Perubahan alami/buatan dalam penawaran produk ttt
 Perubahan dalam nilai uang
3. Relatif, mencerminkan perubahan dalam struktur harga atau perubahan
dalam harga satu jenis komoditi dibandingkan dengan harga seluruh
barang dan jasa
PERUBAHAN TINGKAT HARGA UMUM
Dapat dibedakan antara perubahan yg sama dgn perubahan harga yg berbeda,
jika berbeda maka ukuran perubahan harga umum hanya dpt diperoleh dengan
menghitung harga rata2 atau indeks harga untuk menyatakan tingkat umum
harga berlaku yg dibandingkan dengan suatu periode dasar
“Perubahan tingkat harga akan menyebabkan perubahan dalam daya beli”
DAYA BELI kemampuan membeli brg dan jasa dengan sejumlah uang ttt
dibandingkan dengan apa yg dapat dibeli dgn jumlah uang yg sama pd saat
sebelumnya
DAYA BELI UMUM (general purchasing power) kemampuan memb eli
seluruh jenis barang dan jasa yg tersedia dlm perekonomian, dan daya beli ini
diukur dengan tingkat harga umum
DAYA BELI KHUSUS (specific purchasing power), kemampuan membeli
barang dan jasa pada tanggal yg berbeda
PERUBAHAN HARGA KHUSUS
Penadingan harga masukan berlaku dengan harga keluaran berlaku dianggap
lebih relevan sebagai pengukuran efisiensi operasi dan sebagai dasar yg lebih
baik utk meramalkan akibat2 transaksi yad
KLASIFIKASI MONETER DAN NON MONETER
AKTIVA MONETER, merupakan klaim terhadap unit moneter (misalnya :rupiah)
yang jumlahnya tetap yg menggambarkan daya beli umum. Dhi, klaim tdk
berubah tp daya beli akan berubah. Jenisnya al. kas, piutang dagang, wesel
tagih
AKTIVA NON MONETER, pos2 yg harganya dalam unit moneter dapat berubah
sepanjang waktu, atau klaim thd unit moneter yg jumlahnya berubah2
KEUNTUNGAN KERUGIAN POS MONETER
Inflasi, debitur(yg pinjam) untung kreditur (yg meminjamkan) rugi
Debitur A pinjam ke kreditur B1000, terjadi inflasi(kenaikan harga) 60%. Jika
pinjaman oleh A dibelikan aktiva, krn inflasi A punya aktiva dengan nilai 1600,
smntr ke B, A mengembalikan tetap 1000
Perhitnugan Laba/Rugi pos moneter :
1. penyajian klaim dgn adanya perubahan daya b eli
2. bandingkan dengan nilai yg tersaji pd akhir periode
3. selisihnya merupakan Laba/Rugi

Harga perolehan aktiva harus diukur dgn jumlah kas yg akhirnya
dibayar utk aktiva dan bukan jumlah yg dimaksudkan akan dibayar
pd waktu perolehan aktiva

Karena cepatnya perputaran pos modal kerja moneter, maka
keuntungan dan kerugian daya beli atas pos2 ini dianggap dapat
direalisasi pd saat terjadinya, tetapi keuntungan dan kerugian daya
beli dari pemilikan hutang jangka panjang tidak boleh tampak
dalam laporan operasi berjalan sebelum direalisasi melalui
pembayaran obligasi

KESULITAN dalam pelaporan L/R daya beli atas pos2 moneter :
o Sulitnya memisahkan pos moneter dan non moneter
o Tujuan dasar penyajian kembali daya beli adalah untuk mempergunakan
suatu skala pengukuran yang konsisten, bukan untuk mnegukur
perubahan dalam pos2 khusus
o Asumsi bahwa L/R daya beli tidak relevan sebagai kegiatan utama prshn
atau bagi ramalan investor
PENGUKURAN AKTIVA NON MONETER
Dapat diukur dengan :
 Harga tukar aktiva yg berlaku ketika aktiva itu diperoleh
 Harga tukar pada saat pelaporan
 Pada tanggal lainnya
Penyajian kembali untuk memperlihatkan perubahan dalam :
 Daya beli, maka pengukuran harus dinyatakan dlm unit yg konstan
 Perubahan ndalam nilai uang, aktiva dinyatakan dalam jumlah dolar yg
konstan
Apabila :
 Harga histories disajikan kembali untuk memperlihatkan perubahan dalam
nilai mata uang, disebut harga perolehan histories/dolar konstan
 Harga perolehan berlaku disajikan utk perbandingan atau untuk
menyatakan jml selain pd tanggal pengukuran, disebut harga perolehan
berlaku/dolar konstan
EVALUASI ATAS PENYAJIAN KEMBALI TINGKAT HARGA
Perlu tidaknya penyajian tingkat harga harus memenuhi pertanyaan2 :





Apakah prosedur dan teknik pengukuran feaseable?
Apakah struktur akuntansi yg dihaslkan logis dan konsisten secara
internal?
Apakah laporan yg dihasilkan dapat ditafsirkan scr berarti?
Apakah dampak terhadap perilaku?
Cost n benefitnya
PENYAJIAN DENGAN DAYA BELI UMUM
 Menggunakan index tunggal
 Ditinjau dari segi structural logis dan konsisten
KELEMAHANNYA
 Konsepnya terlalu luas

Pasar tdk terlalu merespon thdp informasi keu yg disesuaikan dgn inflasi,
ini disebabkan oleh :
o Ketidakmampuan mendefinisikan model kptsn investasi
o Penyitaan inf
o Data kurang dapat ditafsirkan
DAYA BELI PEMEGANG SAHAM
Konsepnya bahwa modal dipertahankan hanya jika kesanggupan para
pemegang saham utk membeli barang dan jasa konsumsi dengan kuantitas dan
kualitas ttt tetap konstan tetap
Konsep ini tidak realistis karena :
 Pshn besar biasanya bermaksud meneruskan usaha dlm wkt yg tak
terbatas dan bukan melikuidasinya spy para pemegang saham
menghabiskan investasinya
 Para pemegang saham biasanya tdk melikuidasi shm nya utk
mengkonsumsi sejumlah investasi itu
DAYA BELI INVESTASI PERUSAHAAN
Konsepnya bahwa suatu perusahaan akan terus menerus mengivestasikan
kembali aktivanya demi mempertahankan modal yg diinvestasikan
Jadi daur operasinya aktiva non moneter-kas=aktiva non moneter
3 pandangan daya beli investasi perusahaan
 kemampuan umum perusahaan menginvestasikan kembali barang
investasi dalam kuantitas yg sama
daya beli investasi umum
 kemampuan umum perusahaan menginvestasikan kembali dalam brg
modal yg pada umumnya dibeli seluruh prsh daya
beli
investasi

industri
kemampuan umum perusahaan menginvestasikan kembali dalam brg
investasi yg serupa dgn brg yg diperoleh di masa lalu daya
beli
yg
berkaitan dgn perilaku prsh ttt pd masa lalu
Download