Document

advertisement
(B. Pertanian)
Karakterisasi Morfologi, Biokimiawi dan Molekuler Serta Perbanyakan In Vitro Tanaman
Sirsak (Annona muricata L.) sebagai Dasar Pemuliaan Tanaman Buah Unggulan
Suratman; Pitoyo, Ari
Fakultas MIPA UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi keragaman genetik tanaman sirsak
berdasarkan karakter morfologi, biokimiawi dan molekuler serta menghasilkan bibit tanaman sirsak
yang bersifat unggul dalam jumlah besar dan seragam melalui teknologi perbanyakan in vitro dalam
rangka menunjang upaya pemuliaan tanaman sirsak. Penelitian ini direncanakan selesai dalam dua
tahun. Pada tahun pertama, kegiatan penelitian meliputi identifikasi karakter morfologi, biokimiawi dan
molekuler tanaman sirsak. Untuk tahun kedua dilakukan perbanyakan in vitro tanaman sirsak.
Sebanyak 70 sampel tanaman sirsak yang dikoleksi dari 7 lokasi di Pulau Jawa (Sukoharjo, Karanganyar,
Ngawi, Pacitan, Kulonprogo, Gunungkidul, Bogor) digunakan dalam penelitian ini. Identifikasi karakter
morfologi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap semua bagian tanaman sirsak (daun,
batang, bunga, buah, biji, dll). Identifikasi karakter biokimiawi dilakukan dengan analisis proksimat buah
sirsak meliputi kadar gula reduksi, kadar air, pH dan vitamin C. Identifikasi keragaman genetik secara
molekuler dilakukan berdasarkan penanda Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Untuk
mengetahui jarak kemiripan genetik antar aksesi tanaman sirsak berdasarkan karakter morfologi,
biokimiawi dan molekuler yang diamati maka dilakukan analisis koefisien kemiripan dengan
menggunakan metode Group Average Clustering yang terintegrasi dalam program NTSYS versi 2.10.
Berdasarkan identifikasi karakter morfologi, 7 populasi tanaman sirsak di Pulau Jawa menunjukkan
adanya keragaman umur tanaman, tinggi tanaman, lingkar batang pohon, percabangan, bentuk dan
ukuran daun, bunga, buah dan bijinya. Berdasarkan identifikasi karakter biokimiawi, 7 populasi tanaman
sirsak di Pulau Jawa menunjukkan adanya keragaman dalam hal kadar gula reduksi, kadar air, pH dan
vitamin C pada buahnya. Identifikasi keragaman genetik menggunakan penanda molekuler RAPD
menunjukkan dari sebanyak 15 primer RAPD yang telah digunakan ternyata menghasilkan 158 pita DNA,
yang bervariasi 5 hingga 15 pita DNA per primer, dengan rata-rata 10.53 pita DNA per primer. Sebanyak
147 pita DNA bersifat polimorfis, dimana pita DNA yang polimorfis ini bervariasi 84 % hingga 100 %
untuk masing-masing primer. Jumlah pita DNA polimorfis berkisar antara 5 hingga 13 pita per primer,
dengan rata-rata 9.8 pita DNA polimorfis per primer. Semua primer RAPD yang digunakan menunjukkan
angka polimorfisme di atas angka 80%. Hal ini menunjukkan bahwa 7 populasi tanaman sirsak di Pulau
Jawa menunjukkan adanya keragaman yang tinggi dalam hal diversitas genetiknya. Dendogram
hubungan kekerabatan populasi sirsak di Jawa berdasarkan karakter morfologi, biokimiawi dan
molekuler menunjukkan bahwa populasi Sukoharjo dan Kulonprogo mengelompok pada koefisien
kemiripan sebesar 74.19 % dan merupakan keofisien kemiripan tertinggi jika dibandingkan dengan
populasi lainnya.
Download