NERACA, UKURAN KESEHATAN KEUANGAN KELUARGA Pak Devie, setelah saya membaca artikel bapak tentang keluarga harmonis, jika keuangan sehat, saya tergelitik untuk mencoba mengukur kesehatan keuangan saya. Tetapi saya belum dapat menyusun neraca keuangan keluarga. Pertanyaannya, bagaimana cara menyusunnya?. Terimaksih atas jawabannya Sugeng Surabaya Sangatlah tepat pernyataan anda, karena mengukur kesehatan keuangan keluarga harus dimulai dengan memiliki neraca keuangan keluarga. Dengan menyusun neraca secara periodik, keluarga dapat memonitor apakah mengalami kemajuan atau sebaliknya kemunduran. Neraca keuangan keluarga adalah posisi keuangan keluarga pada waktu tertentu, yang dapat disusun sesuai model matematika berikut ini : harta keluarga – hutang keluarga = kekayaan bersih keluarga. Dengan persamaan tersebut keluarga dapat mengukur berapa besaran harta yang dimiliki berasal dari hutang atau dari akumulasi kekayaan bersih selama beberapa tahun. Keluarga hendaknya tidak berusaha meningkatkan harta tetapi meningkatkan kekayaan bersih karena peningkatan harta tanpa ditunjang peningkatan kekayaan bersih akan membawa resiko kebangkrutan pada keluarga tersebut. Komponen Harta keluarga dibagi menjadi 4 kelompok yaitu Liquid assets (harta tunai), Property Assets (harta yang digunakan), Generate Revenue Assets (harta produktif), Investment Assets (harta untuk masa depan). Pengelompokan komponen harta bertujuan untuk memudahkan keluarga dalam memahami jenis harta yang dimiliki, manfaat, dan kegunaannya. Liquid assets adalah jenis harta dalam bentuk uang tunai atau sesuatu yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dengan tujuan untuk transaksi (transaction fund) dan berjaga-jaga (emergency fund). Biasanya bentuk Liquid Assets adalah uang di tangan, tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang. Tabungan dan deposito dicatat berdasar nilai pokok dana yang disimpan tidak termasuk bunga, reksadana pasar uang dicatat berdasar nilai pasar pada tanggal penyusunan neraca. Property Assets adalah jenis harta yang dimiliki keluarga sesuai dengan profil keluarga dan gaya hidup keluarga untuk menjalani kehidupan, seperti rumah, mobil, perhiasan, lukisan, dan lain sebagainya. Pemilihan Property Assets sangat tergantung pada profil dan gaya hidup keluarga. Keluarga besar cenderung memilih rumah yang besar dan mobil yang muatannya banyak. Keluarga yang ingin mendapat pengakuan atas status tertentu cenderung memilih Property Assets yang dapat meningkatkan citra keluarga tersebut. Sekali lagi tidak ada standard untuk menentukan jenis dan besaran aset ini. Generate Revenue Assets adalah jenis harta yang dibentuk keluarga untuk memperoleh penghasilan pasif yaitu berupa kepemilikan rumah untuk disewakan atau dijual kembali, reksadana, saham, obligasi, valuta asing, logam mulia, modal usaha perorangan atau persekutuan. Investment Assets adalah jenis harta yang diperuntukkan untuk memenuhi tujuan keuangan keluarga, seperti nilai tunai asuransi, reksadana, logam mulia, real estate, dan lain sebagainya. Perbedaaan utama antara Generate Revenue Assets dan Investment Assets terletak pada tujuannya, kalau Generate Revenue Assets bertujuan untuk memperbesar pendapatan, sedangkan Investment Assets bertujuan untuk mencapai tujuan keuangan keluarga seperti tujuan pembentukan dana pendidikan anak, tujuan pembentukan dana hari tua, dan tujuan keuangan lainnya. Produk Investasi yang dipilih oleh kedua jenis Assets bisa sama dan bisa berbeda. Property assets, Generate revenue assets dan Investment Assets dicatat berdasar nilai pasar pada tanggal penyusunan neraca, bukan harga perolehan. Komponen hutang keluarga dapat dibagi menurut jangka waktu hutang tersebut jatuh tempo. Hutang berumur 1 tahun disebut hutang lancar (current liabilities), sedangkan yang berumur lebih dari 1 tahun disebut hutang jangka panjang (long term liabilities). Besaran hutang yang dicantumkan sebesar pokok pinjaman. Idealnya Hutang untuk membentuk Property Assets dan bukan jenis Assets yang lain. Merupakan tindakan yang spekulatif dan beresiko tinggi, apabila keluarga berhutang untuk membentuk Generate Revenue Assets dan Investment Assets, karena biasanya biaya bunga hutang bisa lebih tinggi dan bersifat pasti dibanding pendapatan atas Assets tersebut yang cenderung tidak pasti dan fluktuatif. Tindakan kurang tepat apabila hutang dipergunakan untuk memperbesar beban keluarga dan bukan untuk membentuk Property Assets. Besaran hutang yang optimal untuk membentuk Property Assets disesuaikan oleh besaran Pendapatan yang diperoleh keluarga bukan gaya hidup keluarga, karena sesuai dengan teori konsumsi, sebenarnya berhutang hanya memperbesar konsumsi sekarang dengan mengorbankan konsumsi di masa datang. Selisih antara besaran harta dikurangi dengan hutang adalah kekayaan bersih keluarga. Kekayaan bersih keluarga dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu kekayaan bersih berupa warisan atau hibah dan kekayaan bersih atas usaha sendiri. Pembedaan dimaksudkan untuk memudahkan keluarga dalam mengukur kemampuan mengakumulasi kekayaan keluarga. Selamat Mencoba. Devie., CFP