proposal seminar dan teaching grant

advertisement
BAB II
PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN GAJI KARYAWAN
TERHADAP SALDO LABA (RUGI) AKHIR PERIODE BANK
SYARIAH
2.1 Konsep Biaya Promosi
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk meningkatkan
penjualan.
Menurut Daryanto, pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses sosial dimana
individu dan kelompok mendapatka kebutuhan dan keinginan dengan menawarkan
sesuatu yang bernilai satu sama lain.27
Menurut Kartajaya, pemasaran merupakan sebuah disiplin bisnis strategi yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator
kepada stakeholder.28
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah segala usaha
dalam menyampaikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen sebagai usaha
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses transaksi.
Baruan pemasaran adalah empat unsur pemasaran yang terkait satu sama lain
dan digunakan dalam formulasi yang tepat sehingga perusahaan dapat mencapai
27
Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung,
2011, hlm. 1.
28
Hermawan Kartajaya, Marketing in Venus, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005, hlm. 11.
repository.unisba.ac.id
tujuan pemasaran yang efektif dalam memenuhi kebutahan dan keinginan
konsumen.29
Secara umum baruan pemasaram menekankan pada strategi 4P yang terdiri
dari;30
1. Product (Produk)
Product (produk) adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba
maupun tidak dapat diraba yang meliputi, pengemasan, merek dagang, desain,
harga, citra, pelayanan, waktu pengiriman, dan mutu dalam memenuhi kebutahan
konsumen baik primer maupun sekunder.
2. Price (Harga)
Price (harga) adalah biaya-biaya yang secara langsung berhubungan
dengan produk dan jasa, dimana biaya tersebut menyangkut kegunaan dan
kualitas produk.
3. Promotion (Promosi)
Promotion (Promosi) adalah teknik-teknik mengomunikasikan suatu
produk yang digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi dengan target pasar
mereka dan khalayak ramai. Tujuan promosi adalah untuk meningkatkan
penjualan dan keuntungan.
4. Place (Distribusi)
29
M. Fuad (dkk), Pengantar Bisnis, Cetakan Kelima, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2006, hlm. 128.
Eddy Soeryanto Soegoto, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Cetakan Kedua,
PT. Alex Media Komputindo, Jakarta, 2010, hlm. 113.
30
repository.unisba.ac.id
Place
(Distribusi)
adalah
kegiatan
pemasaran
yang
berusaha
mempelancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
2.1.2 Pengertian Biaya Promosi
Biaya merupakan fator yang sangat penting dalam berbagai jenis kegiatan,
apapun jenis kegiatannya. Terutama yang paling penting dalam kegiatan pemasaran
khususnya promosi. Biaya adalah semua pengorbanan yang dilakukan untuk suatu
proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang
berlaku.
Menurut Harnanto dan Zulkifli, biaya adalah segala sesuatu yang harus
dikorbankan dengan tujuan akhir yaitu mendatangkan laba.31 Sedangkan menurut
Henry Simamora, biaya merupakan kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk
barang dan jasa yang dapat memberikan manfaat di masa ini dan masa yang akan
datang bagi organisasi.32
Promosi merupakan upaya menawarkan produk atau jasa dengan tujuan agar
menari calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Promosi adalah
suatu komunikasi antara penjual dan pembeli untuk merubah sikap dan tingkah laku
pembeli.33
Menurut Buchari Alma, promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi
penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan
31
Harnanto dan Zulkifli, Manajemen Biaya, (UPP) AMP YKPN, Yogyakarta, 2003, hlm. 14.
Henry Simamora, Akuntasi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid 2, Salemba 4, Jakarta, 2002,
hlm. 36.
33
Djaslim Saladin, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksnaan dan Pengendalian,
Linda Karya, Bandung, 2003, hlm. 123.
32
repository.unisba.ac.id
untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon
konsumen.34
Adapun dalam Islam cara mempromosikan barang yang benar terdapat dalam
hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Hurairah bahwa dalam
mempromosikan barang adalah sebagai berikut35:
‫ي‬
‫ي‬
‫وب َحدَّثَََا‬
َ ُّ‫وب َوقُتَ ْي بَةُ َوابْ ُن ُح ْج ٍر ََج ًيعا َع ْن إي ْسَعي َ بْ ين َع ْع َر ٍر قَا َ ابْ ُن أَي‬
َ ُّ‫و َح َّدثَيِن ََْي ََي بْ ُن أَي‬
‫َن رسوَ َّي‬
‫يي‬
‫ي‬
َّ ََّ
ََّ‫اَّلُ َعََّْي يه َو َسَّ َ َم َرَّر َع‬
ْ ‫إي ْسَعي ُ قَا َ أ‬
َ ‫اَّل‬
ُ َ َّ ‫َخبَ َريِن الْ َع ََلءُ َع ْن أَبيه َع ْن أيَِب ُهَريْ َرةَ أ‬
‫َب رةي طَع ٍام فَأ َْدخ ي َده فييها فَََالَت أََابيعه ب ََّ ًَل فَ َقا َ را ه َذا َي ي‬
‫ي‬
ُ‫ََابَْته‬
َ ‫ب الطَّ َعام قَا َ أ‬
َ َ َ َ
َ ُ َََ
َ َ ُْ
َ ُُ َ ْ
َ ‫َاح‬
‫السماء َي رسوَ َّي‬
‫َّ ي‬
‫َ ير ييِن رروه‬
َّ ََ ‫َّاُ َر ْن‬
ُ َ َ ُ َ َّ
ُ َ‫اَّل قَا َ أَفَ ََل َع َع َّْتَهُ فَ ْو َق الط َعام َك ْي يََراهُ ال‬
َ ‫ َّ فَََّْي‬
)‫رسَّ َم‬
Artinya: Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta
Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja’far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan
kepada kami Ismail dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Ala’ dari bapaknya
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah melewati setumpuk makanan, lalu beliau
memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu
yang basah, maka pun beliau bertanya: “ Apa ini wahai pemilik makanan?” sang
pemilik menjawa, “ Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullan.” Beliau
bersabda:” Mengapa engkau tidak meletakkan bagian yang basah ini di atas hingga
manusia dapat melihatnya? Siapa yang menipu maka ia bukan dariku'.” (HR.
Muslim).
Adapun penjelasan tafsiran dari hadist diatas adalah Islam melarang penipuan
dalam semua aktifitas manusia, termasuk dalam kegiatan bisnis jual beli terutama
dalam mempromosikan produk. Barang yang dijual harus dijelaskan kekurangan dan
kelebihan. Kalau memberikan penjelasan dan informasi yang tidak benar, maka itu
adalah kezhaliman. Jika kejujuran dalam bertransaksi di junjung tinggi dan
dilaksanakan akan menciptakan kepercayaan antara pembeli dan penjual, yang
34
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keenam, Alfabeta, Bandung,
2004, hlm. 179.
35
Promosi yang dilarang, http://cecilslow.blogspot.co.id/2013/12/hadis-tentang-larangan-menipudalam.html, 11/01/16.
repository.unisba.ac.id
akhirnya menciptakan kepercayaan dalam diri masyarakat. Dalam hadist di atas
bahwa Rasulullah Saw menegaskan, bahwa perdagangan yang jujur akan
mendapatkan keberkahan. Sedangkan, jika dalam bertransaksi tidak ada rasa jujur,
maka transaksi tersebut tidak akan berkah. Seharusnya seorang mukmin dalam
menjual barang yang akan dijualnya, harus dalam menerangkan kekurangan dari
barang tersebut, jika tidak itu adalah haram hukumnya.
Berdasarkan pengertian diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran perusahaan, jika
semakin tinggi biaya promosi yang dikeluarkan, maka akan semakin tinggi pula
volume penjualan yang diperoleh perusahaan. Pada kegiatan promosi dilarang
menetupi suatu produk dari kekurangannya, karena kalau ditutupi itu merupakan
suatu kezhaliman dan haram hukumnya.
2.1.2.1 Tujuan Promosi
Promosi itu sangat penting dalam memasarkan produk perusahaan tanpa promosi
perusahaan tidak akan mendapatkan laba karena calon konsumen kurang informasi
produk secara detail.
Pada prakteknya, promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tujuantujuan bawah ini, yaitu:36
1. Memberikan informasi
36
Gugup Kismono, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, BPPE, Yogyakarta, 2001, hlm. 374
repository.unisba.ac.id
Memberikan informasi kepada calon konsumen tentang produk yang
ditawarkan, sehingga konsumen dapat membelinya dengan harga yang
ditetapkan.
2. Memposisikan produk
Perusahaan perlu memposisikan produknya yang paling unggul
dibandingkan dengan perusahaan lain. Strategi yang tepat dengan cara iklan.
3. Membentuk citra produk
Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu image
konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat menggunakan
media iklan untuk membangun citra produk dimata konsumen.
4. Meningkatkan Pelanggan
Dalam meningkatkan para pelanggan perusahaan harus menunjukkan
produk unggulannya untuk mencegah pelanggan berpaling kepada pesaing pada
saat mereka mengganti produknya.
Berdasarkan
tujuan
diatas
bahwa
promosi
untuk
menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk, serta meningkatkan penjualan dapat meningkatkan
laba perusahaan.
2.1.2.2 Unsur-Unsur Promosi
Untuk menciptakan dan memelihara keunggulan pembeda dari apa yang
ditawarkan pesaing maka sebagian besar produk dan merek yang berhasil
repository.unisba.ac.id
membutuhkan promosi. Berikut beberapa unsur-unsur kegiatan yang ada dalam
promosi, yaitu:37
1. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak
dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan. Iklan adalah penyajian
informasi penyajian nonpersonal mengenai produk, merek, perusahaan yang
dilakukan dengan bayaran tertentu. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap
sebagai manajemen citra dan makna dalam benak konsumen. Iklan dapat
disajikan dalam berbagai macam media seperti, tv, radio, majalah, surat kabar,
papan billboad, papan tanda, dan media-media lainnya.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada
konsumen untuk melakukan pembelian. Dalam promosi penjualan ini
perusahaan menggunakan alat-alat promosi, seperti: peragaan, pameran,
demontrasi, hadiah, contoh barang, dan sebagainya.
3. Penjualan Personal
Penjualan personal melibatkan interaksi langsung antara seorang
pembeli potensial dan seorang salesman. Komunikasi personal dengan
salesman dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan proses
dalam pengambilan keputusan. Komunikasi interaktif memungkin salesman
mengadaptasi apa yang disajikannya agar sesuai dengan kebutuhan informasi
setiap pembeli potensial.
37
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisi Kasus Integrited
MarketingCummunication, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, hlm. 178.
repository.unisba.ac.id
4. Publisitas
Publisitas adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan,
produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran.
Misalnya, penjabaran produk atau merek baru, perbandingan merek di jurnal
dagang, surat kabar, majalah berita, diskusi di radio dan talk show di TV
semuanya menyajikan berbagai informasi produk bagi para konsumen.
Publisitas dapat lebih efektif daripada iklan karena konsumen dapat dikatakan
telah siap untuk menerima pesan yang disampaikan.
2.1.2.3 Teknik-Teknik Promosi Penjualan
Dalam memasarkan produk dari suatu merek, perusahaan akan memerlukan
teknik promosi yang tepat sasaran. Dengan teknik promosi bisnis yang tepat,
perusahaan akan meraih kesuksesan pada bisnis. Bukan hanya itu, perusahaan akan
mendapatkan kesempatan untuk mencapai target penjualan ketika teknik promosi
dijalankan.
Untuk mencapai itu semua, berikut ini teknik-teknik promosi penjualan sebagai
berikut:38
1. Pemberian contoh barang
Penjual dapat memberikan contoh barang secara cuma-cuma kepada
konsumen dengan tujuan untuk digunakan atau dicoba. Ini merupakan salah satu
alat promosi penjualan yang dianggap paling mahal, tetapi paling efektif.
38
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi kesembilan, Jilid 1,
dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro, Indeks, Jakarta, 2004, hlm. 662.
repository.unisba.ac.id
2. Hadiah
Hadiah biasanya dalam bentuk barang yang berguna untuk mendorong seseorang
untuk membeli banyak lagi produk atau pada bank untuk menarik simpati
nasabah agar menyimpan dana di bank lebih banyak.
3. Undian
Kegiatan-kegiatan promosi yang memberikan konsumen kesempatan
untuk memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang lain
dengan mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan.
4. Pameran
Suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan
produknya dalam acara tertentu. Biasanya perusahan menyampaikan kelebihan
dari produk yang ditawarkannya.
Dengan teknik-teknik promosi penjualan diatas kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan
mudah melihatnya dan bahkan dengan cara pengaturan dan penempatan tertentu akan
menarik perhatian calon konsumen.
2.1.2.4 Dasar Hukum Beban Operasional Perusahaan
Menurut PP no. 71 Tahun 2010, PSAP 12 beban disajikan dalam laporan
operasional. Selain menyajikan beban, laporan operasional juga menyediakan
informasi mengenai seluruh kegiatan operasional yang tercermin dalam pendapatan
laporan operasioanal dan surplus/defisit operasional yang penyajiannya disandingkan
dengan periode sebelumnya. Beban dinilai sebesar akumulasi beban yang terjadi
repository.unisba.ac.id
selama satu periode pelaporan dan disajikan pada laporan operasional sesuai dengan
klasifikasi ekonomi.
2.2
Konsep Gaji Karyawan
2.2.1
Pengertian Gaji
Gaji merupakan bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara
teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering disebut
sebagai upah, namun keduanya terletak perbedaan yang kuat antara ikatan kerja dan
jangka waktu penerimaannya. Dimana seseorang yang diberikan gaji itu ikatan
kerjanya kuat dan umumnya diberikan setiap akhir bulan, sedangkan upah ikatan
kerjanya tidak terlalu kuat dan waktu penerimaannya diberikan setiap hari atau setiap
minggu.
Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni, gaji adalah balas jasa dalam bentuk
uang yang diterima pegawai sebagai konsekuensi atas kinerjanya kepada perusahaan
untuk mencapai tujuan organisasi.39
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah upah yang
diberikan oleh pemberi kerja atau pengusaha dalam bentuk uang kepada pekerja atas
jasa yang telah dilakukan.
2.2.2
Tujuan Gaji
Fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalam menentukan gaji
yang adil dan layak, namun masih ada fungsi pemberian gaji yaitu untuk menarik
pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi, untuk mendorong pekerja
39
Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan,
Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, Grasindo, Jakarta, 2002, hlm. 24.
repository.unisba.ac.id
agar menunjukkan prestasi yang tinggi, dan untuk memelihara prestasi pekerja selama
periode yang panjang.
Perusahaan yang karyawannya mau bekerja sesuai dengan peraturan peusahaan.
Maka pihak perusahaan tidak akan sungkan dalam pemberian balas saja atas
kinerjanya. Berikut ini beberapa tujuan pemberian gaji, yaitu40:
1. Ikatan Kerja Sama
Ketika pemberian gaji akan mengikat kerja sama antara pengusaha
dengan karyawan yang harus mengerjakan tugas-tugas perusahaan dengan baik.
Perusahaan memberikan gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan memperoleh jasa, maka karyawan akan memenuhi kebutuhankebutuhannya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan efektif
Apabila pengadaan gaji yang ditetapkan cukup tinggi, maka pengadaan
karyawan yang profesional sesuai kriteria perusahaan akan sangat mudah.
4. Motivasi
Jika gaji yang diberikan perusahaan besar, maka karyawan akan loyal
terhadap perusahaan yang membuat karyawan termotivasi untuk lebih baik
dalam bekerja.
2.2.3
Peranan Gaji
Gaji mempunyai peranan yang sangat penting bagi pemberi kerja dan penerima
kerja. Berikut beberapa peranan gaji yaitu41:
40
Ibid, hal. 127.
repository.unisba.ac.id
a. Aspek pemberi kerja
Gaji sebagai unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan
komponen dalam menentukan harga pokok perusahaan yang dapat menentukan
kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji
terlalu tinggi, maka harga pokok akan tinggi dan bila memberikan gaji terlalu
rendah, maka akan kesulitan mencari tenaga kerja.
b. Aspek penerima kerja
Gaji sangat penting bagi penerima kerja karena gaji dapat memenuhi
kebutuhan karyawan. Gaji juga sebagai unsur penyemangat bagi karyawan
untuk berprestasi, kalau gaji yang diberikan rendah maka kinerja dan loyalitas
terhadap perusahaan akan berkurang.
Dari peranan diatas dapat diketahui bahwa perusahaan mempunyai peranan sangat
penting dalam menetapkan gaji pekerja ketika menghitung biaya produksi harus
menentukan harga pokok perushaan dan dalam pencarian karyawan yang kemampuan
yang tinggi perusahaan harus mempersiapkan gaji sesuai dengan kemampuan si calon
karyawannya.
2.2.4
Macam-Macam Gaji
Gaji setiap karyawan pasti berbeda tergantung jumlah pekerjaan yang dilakukan.
Berikut ini macam-macam gaji, yaitu42:
41
Hadi Poerwono, Tata Personalia, Cetakan Kelima, Djembatan, Jakarta., 1982, hlm. 117.
Edytus Adisu, Hak Karyawan Atas Gaji & Pedoman Menghitung, Forum Sahabat, Jakarta, 2008,
hlm. 3-4.
42
repository.unisba.ac.id
1. Gaji harian
Gaji harian adalah gaji yang dibayarkan dari pemberi kerja kepada pekerja
yang telah melakukan pekerjaan yang dihitung secara harian atau berdasarkan
tingkat kehadiran. Gaji harian yang dibayarkan secara harian hanya kepada pekerja
yang status kerjanya adalah pekerja lepas
2. Gaji Borongan
Gaji borongan adalah gaji yang dibayarkan dari pemberi kerja kepada
pekerja yang telah melakukan kerja secara borongan berdasarkan volume
pekerjaan satuan hasil kerja atau pekerjaan yang bergantung pada cuaca atau
pekerjaan yang bersifat musiman. Pembayaran gaji hanya dilakukan kepada
pekerja yang statusnya pekerja kontrak.
3. Gaji Tetap
Gaji tetap adalah gaji yang dibayarkan dari pemberi kerja kepada pekerja
yang telah melakukan suatu pekerjaan secara tetap. Pemberian gaji juga diberikan
secara tetap dan tidak dikaitkan dengan insentif yang lain, juga pembayaran gaji
untuk pekerja dengan status perjanjian kerja pekerja tetap.
4. Gaji Tidak Tetap
Gaji tidak tetap adalah gaji yang diterima pekerja secara tidak tetap atas
suatu pekerjaan dikarenaka volume pekerjaan yang tidak stabil. Ketika pekerjaan
sedang banyak, maka pekerja diharuskan lembur sehingga gaji yang didapat akan
bertambah banyak. Namun ketika pekerjaan yang ada sedikit, maka gaji yang
didapat akan sedikit.
repository.unisba.ac.id
Apapun macam gaji tersebut, hak pekerja atas gaji tidak boleh diberikan
dibawah ketentuan upah minimum yang berlaku. Setiap perusahaan dalam
menentukan gaji tidak boleh sembarang yang akan berdampak pada perusahaan itu
sendiri ataupun pekerjanya tetapi harus melihat peraturan pemerintah dan gaji yang
sudah ditetapkan dan berlaku disetiap provinsi, kabupaten atau kota.
2.2.5
Penentuan Tingkat Gaji
Masalah pemberian gaji perlu ditinjau dalam rangka yang lebih luas karena
menyangkut kehidupan ekonomi secara keseluruhan yang perlu dipertimbangkan oleh
para pengusaha, pekerja, dan pemerintah mengenai masalah gaji. Berikut ini ada 5 hal
dalam penentuan tingkat gaji, yaitu43:
1. Pendidikan
Pendidikan ini sangat berpengaruh dalam pemberian gaji karena menunjukkan
kemampuan dan status seseorang. Ketika seorang pegawai berpendidikan tinggi,
maka akan mendaptkan gaji yang lebih baik dibandingkan orang yang
berpendidikan rendah.
2. Pengalaman
Pengalaman pekerjaan penting sekali bagi karyawan. Dengan begitu perusahaan
dapat mengetahui profesionalisme karyawan berdasarkan pengalamannya.
Karyawan yang berpengalaman akan mendapatkan gaji yang tinggi dibandingkan
karywan yang tidak mempunyai pengalaman.
43
T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Edisi Revisi, Kanisius, Yogyakarta, 2003, hlm. 215.
repository.unisba.ac.id
3. Tingkat Harga
Pada masyarakat modern setiap transaksi menggunakan uang yang
berhubungan dengan tinggkat harga. Apabila harga-harga kebutuhan naik, para
pekerja menuntut agar gajinya disesuaikan dengan harga kebutuhan dan gaji akan
naik. Kenaikkan gaji juga bisa menyebabkan kenaikkan inflasi. Setiap perusahaan
akan menaikkan biaya produksi, berarti menaikkan harga. Karena kenaikkan gaji
dapat memperbesar kenaikkan daya beli masyarakat.
4. Produktifitas Kerja
Dalam menentukan gaji pihak pengusaha mempertimbangkan yang
terpenting adalah prestasi kerja atau produktivitas. Ketika produktivitas kerjanya
tinggi, maka gaji yang didapat akan tinggi, sebaliknya ketika produktivitasnya
kerjanya rendah, maka gaji yang didapat akan rendah. Produktivitas kerja sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi lain, khususnya mesin-mesin dan
peralatan canggih serta teknik produksi yang dipakai.
5. Struktur Ekonomi Nasional
Struktur ekonomi dan taraf perkembangannya ikut mempengaruhi tingkat
gaji yang berlaku dalam masyarakat. Faktor yang sangat mempengaruhi yaitu
pertumbuhan penduduk semakin banyak penduduk maka semakin sempit lapang
pekerjaan. Banyak orang terpaksa menerima gaji rendah atau dibawah gaji
minimum asal mendapat pekerjaan.
repository.unisba.ac.id
6. Peraturan Pemerintah
Banyak hal yang diatur oleh pemerintah dengan peraturan dan undangundang mengenai gaji minimum. Terutama gaji pegawai negeri yang menjadi
patokan perusahaan swasta dalam menentukan gaji pekerjanya.
7. Keadilan dan Perikemanusian
Bila seorang pekerja telah mencurahkan tenaga dengan sebaik-baiknya, ia
berhak menerima gaji yang sekurang-kurangnya cukup untuk hidup layak dengan
keluarganya. Seorang pekerja yang belum atau sudah mempunyai keluarga pasti
perusahaan akan membedakan dalam pemberian gaji karena pekerja yang sudah
berkeluarga mempunyai tanggungan.
2.2.6
Dasar Hukum Penentuan Gaji
Menurut peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan Undang-Undang No.
13 Tahun 2003 Pasal 1 angka 30 tentang ketenagakerjaan, upah yang diterima pekerja
harus dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan pemerintah
termasuk tunjangan bagi pekerja atau keluarganya atas jasa yang telah atau akan
dilakukan. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013
pasal 1 angka (2)
tentang Upah Minimum menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok
termasuk tunjangan tetap yang ditetapkan oleh Gubernur sebagai jaring pengaman
yang berlaku setiap kabupaten atau kota di satu provinsi.44
44
Whimbo Pitoyo, Panduan Praktis Hukum Ketenagakerjaan, Visimedia, Jakarta, 2010, hlm. 53.
repository.unisba.ac.id
Adapun perintah Nabi bagi para pengusaha untuk memperhatikan gaji
karyawan sebag yang dinyatakan dalam hadist dari Abdullah bin Umar, Nabi Saw
bersabda45,
‫ي‬
َّ ‫َعَرهُ قَ ْب َ أَ ْن َيَي‬
ْ ‫أ َْعطُْوا اْألَعْي َر أ‬
ُ‫ف َعَرقُه‬
“Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.”(HR Ibnu
Majah)
Hadits ini adalah bersegera menunaikan hak si pekerja setelah selesai
pekerjaannya, jika telah ada kesepakatan pemberian gaji setiap bulan. Yang dimaksud
dengan hadist diatas adalah ungkapan untuk menunjukkan diperintahkannya
memberikan gaji setelah pekerjaan itu selesai ketika si pekerja meminta walau
keringatnya tidak kering atau telah kering.
Dari hadist para ulama menyimpulkan kaidah-kaidah dasar penentuan gaji
diantaranya:
‫ْﺍﻻُ ْعرَﺓُيبقَدْﺭيﺍلْمَﺸَقَّةي‬
“Gaji itu berdasarkan usaha (jeripayah).”
‫جﺰَا ُﺀريْﺜ ُالْعَ َم ي‬
َ ‫اْل‬
“Bayaran harus setimpal dengan pekerjaan.”
Maksud dari kedua akidah fiqih diatas adalah dalam memberikan gaji itu
harus sesuai dengan kemampuan karyawannya dan harus juga sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
45
Bayarkan Upah Sebelum Keringat Kering, https://rumaysho.com/3139-bayarkan-upah-sebelumkeringat-kering.html, 20/12/2015.
repository.unisba.ac.id
Berdasarkan uraian diatas dengan demikian kesepakatan kerja saja tidak
sebagai dasar untuk membayar upah tetapi harus dilakukan dengan efisiensi dalam
segala hal dengan meningkatkan produktifitas. Dalam hadist Rasul bahwa
pembayaran upah harus diberikan kepada pekerja. Pada prinsipnya besaran upah
minimum yang ditetapkan Gubernur untuk suatu periode tertentu bukanlah
merupakan dasar pembayaran upah untuk seluruh
pekerja di perusahaan yang
bersangkutan, tetapi untuk standar upah pekerja tertentu. Dan didalam akidah fiqih
juga harus disesuaikan dengan kinerja karyawannya.
2.3 Konsep Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode
2.3.1
Pengertian Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode
Laba merupakan pengukuran untuk menentukan prestasi perusahaan selain itu ada
juga yang lebih penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan
kebijakan investasi.46 Laba adalah suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keunagan
yang memiliki berbagai kegunaan dalam konteks. Laba umumnya dipandang sebagai
suatu dasar pengambilan keputusan dan unsur prediksi. Laba itu hasil pengurangan
harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dimana penghasilan operasi lebih
tinggi.
Menurut Soemarso SR, laba adalah angka terakhir dalam laporan rugi yaitu laba
bersih. Jumlah ini merupakan kenaikkan bersih terhadap modal. Sebaliknya, apabila
perusahaan menderita rugi, angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah rugi
bersih.47
46
47
Sofyan Harahap, Sistem Pengawasan Manajemen, Penerbit Quantum, Jakarta, 2001.
Soemarso S.R., Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat, Jakarta, 2004, hlm. 227.
repository.unisba.ac.id
Rugi merupakan jumlah residual semua beban yang dikurangkan pada
penghasilan, jika beban melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan
kerugian bersih.
Berdasarkan pengertian diatas bahwa saldo laba rugi akhir periode adalah
keuntungan perusahaan yang didapat perusahaan pada akhir periode. Laba yang
dihasilkan juga untuk menunjukkan prestasi perusahaan dalam menentukan kebijakan
keputusan untuk memprediksi keuntungan yang didapat pada periode selanjutnya.
Pada perushaan juga pasti pernah mengalami kerugian yaitu pengurangan seluruh
biaya-biaya dengan pendapatan dimana jumlah biaya lebih besar daripada pendapatan
sedangkan kalau laba yaitu pengurangan seluruh biaya-biaya dengan pendapatan
dimana pendapat yang dihasilkan lebih besar daripada biaya.
2.3.2
Tujuan Laba
Fungsi laba yang tinggi pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang
lebih dari perusahaan. Sebaliknya laba yang rendah atau rugi pertanda bahwa
konsumen mengingkan kurang dari produk yang ditangani dan metode produksinya
tidak efisien. Laba memberikan pertanda untuk sumber daya yang dimiliki oleh
masyarakat sebagai refleksi perubahan selera konsumen dan permintaan sepanjang
waktu.
Laba memiliki tujuan dihitung berdasarkan selisih lebih pendapatan dan biaya
diharapkan dapat digunakan sebagai berikut:48
1. Indikator efisiensi penggunaan modal atau biaya.
2. Pengukur prestasi atau kinerja manajemen.
48
Anis Chairi dan Imam Ghozali, Teori Keuangan, Universitas Diponogoro, Semarang, 2003, hlm.
216.
repository.unisba.ac.id
3. Alat motivasi bagi manajemen dalam pengelolaan perusahaan.
4. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
5. Dasar penghitungan deviden.
6. Dasar pembagian kompensasi dan bonus.
7. Pedoman dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan.
8. Dasar peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
2.3.3 Jenis-Jenis Laba
Laba menjadi dasar pengukuran laporan keuangan dalam sebuah perusahaan.
Laba terdiri atas beberapa jenis, yaitu:49
1. Laba kotor
Selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan. Laba kotor
mengindikasi seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya.
2. Laba operasional
Laba perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan
yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu.
3. Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak merupakan biaya dikurangi pendapatan penjualan
barang yang dijual dan semua biaya kecuali untuk pajak. Hal ini juga dikenal
sebagai pra-pajak penghasilan, pendapatan operasional bersih sebelum pajak,
atau hanya pendapatan sebelum pajak.
4. Laba bersih
49
Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010,
hlm. 446.
repository.unisba.ac.id
Laba bersih diperoleh jika jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan
jumlah beban. Laba diperhitungkan setelah memperhitungkan bunga dan pajak.
Laba bersih akan diambil sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai deviden
kepada pemilik dana.
2.3.4 Dasar hukum Laba
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/144/PBI/2012 tentang
Transparasi dan Laporan Bank pasal 3 ayat 1bank wajib menyusun laporan keuangan
tahunan dimana didalamnya terdapat laporan laba rugi komprehensif dengan
transparan. Laba atau rugi berguna untuk mengambil keputusan dalam memprediksi
apakah dimasa yang akan datang bisa laba atau rugi. Dalam pengambilan keputusan
yang dilihat dari laba atau rugi yang sebenarnya.
Adapun perintah Allah SWT mengenai larangan mengambil keuntungan
secara bathil sebagaimana diperintahkan dalam Al-Quran Surat An-Nisa [4] ayat 29,
sebagai berikut:50
‫َيأَيُّها الَّ يذين ءارَُوا ﻻَََتْ ُكَُّوا أَروالَ ُك َم ب ي ََ ُك َم يِبلْب ي‬
ٍ ‫اط ي إيﻻَّ أَ ْن تَ ُكو َن يِتَ َارًة َعن تَ َر‬
‫اض ييرَ ُك ْ َم‬
َْ َ ْ
َ َ
َ
ََ َ
‫ي ي‬
‫ي‬
‫يما‬
ً ‫َوﻻَتَ ْقتَُُّوا أَن ُر َس ُك ْ َم إ َّن هللاَ َكا َن ب ُك ْ َم َرح‬
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka
diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu”
Ayat ini menerangkan hukum transaksi secara umum, dalam ayat ini Allah
mengharamkan orang beriman untuk memakan, memanfaatkan, menggunakan segala
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, CV. Penerbit Diponegoro, Bandung,
2010, hlm. 83.
50
repository.unisba.ac.id
bentuk transaksi dengan jalan yang bathil yaitu yang tidak dibenarkan dalam syari’at.
Dalam melaporkan laba atau rugi perusahaan harus terbuka tanpa ada yang harus
ditutupi dengan adanya asas saling ridha dan ikhlas. Dalam ayat ini juga Allah
melarang dalam bisnis itu saling bunuh membunuh.
2.4 Pengaruh Biaya Promosi terhadap Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode Bank
Syariah
Strategi promosi merupakan salah satu awal dalam memperkenalkan produk
kepada konsumen. Hal ini berkaitan dengan keuntungan-keuntungan yang akan
diperoleh oleh bank. Promosi merupakan fungsi bisnis yang bertugas untuk
mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan pasar sasaran mana yang
dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan.
Sasaran
pemasaran
adalah
menciptakan
kepuasan
pelanggan
sambil
mendatangkan laba dengan membangun hubungan yang searah nilai dengan para
pelanggan penting. Suatu perusahaan memproduksi barang dengan kualitas yang
baik, harga relatif murah dibandingkan pesaingm dan tersebar keberbagai tempat
tempat tetapi apabila calon pembeli tidak diberitahu adanya produk tersebut,
diingatkan atau dibujuk untuk membelinya, maka produk tersebut tidak akan laku dan
segala sesuatu yang dilakukan akan mubajir.
Konsumen sangat memerlukan informasi untuk menentukan keputusan suatu
produk yang akan mereka beli. Kegiatan promosi produk yang sejalan dengan
repository.unisba.ac.id
rencana pemasaran secara signifikan atau berarti dapat mengembangkan laju
penjualan maka akan meningkan laba perusahaan.51
Kegiatan promosi yang dilakukan agar tujuan perusahaan tercapai pasti
membutuhkan biaya. Biaya ini yang disebut dengan biaya promosi. Sudah pasti bisa
meningkatkan jumlah penjualan untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Promosi
meningkatnya penjualan, maka laba yang akan diperoleh meningkat juga.
2.5 Pengaruh Gaji Karyawan terhadap Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode Bank
Syariah
Gaji itu sebagai satuan ukur kinerja karyawan. Gaji juga merupakan sejumlah
uang yang diterima atas balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan
tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.52 Sewaktu-waktu gaji pasti akan
mengalami kenaikkan karena faktor lain seperti gejolak ekonomi, kerusuhan, ataupun
faktor lainnya. Dalam pemberiannya setiap karywan pasti berbeda tergantung dari
profesionalis, seorang karywan yang mempunyai pengalaman yang lebih banyak pasti
akan mendapat gaji yang tinggi, namun berbeda sebaliknya ketika karyawan yang
mempunyai pengalaman sedikit, maka gaji yang didapat rendah.
51
Siswanto Sutojo, Analisa Kredit Bank Umum, Edisi Kedua, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta,
1997, hlm. 92.
52
Ibid
repository.unisba.ac.id
Download