BAB II PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN GAJI KARYAWAN TERHADAP SALDO LABA (RUGI) AKHIR PERIODE BANK SYARIAH 2.1 Konsep Biaya Promosi 2.1.1 Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk meningkatkan penjualan. Menurut Daryanto, pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatka kebutuhan dan keinginan dengan menawarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.27 Menurut Kartajaya, pemasaran merupakan sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholder.28 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah segala usaha dalam menyampaikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses transaksi. Baruan pemasaran adalah empat unsur pemasaran yang terkait satu sama lain dan digunakan dalam formulasi yang tepat sehingga perusahaan dapat mencapai 27 Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung, 2011, hlm. 1. 28 Hermawan Kartajaya, Marketing in Venus, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005, hlm. 11. repository.unisba.ac.id tujuan pemasaran yang efektif dalam memenuhi kebutahan dan keinginan konsumen.29 Secara umum baruan pemasaram menekankan pada strategi 4P yang terdiri dari;30 1. Product (Produk) Product (produk) adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba yang meliputi, pengemasan, merek dagang, desain, harga, citra, pelayanan, waktu pengiriman, dan mutu dalam memenuhi kebutahan konsumen baik primer maupun sekunder. 2. Price (Harga) Price (harga) adalah biaya-biaya yang secara langsung berhubungan dengan produk dan jasa, dimana biaya tersebut menyangkut kegunaan dan kualitas produk. 3. Promotion (Promosi) Promotion (Promosi) adalah teknik-teknik mengomunikasikan suatu produk yang digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi dengan target pasar mereka dan khalayak ramai. Tujuan promosi adalah untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan. 4. Place (Distribusi) 29 M. Fuad (dkk), Pengantar Bisnis, Cetakan Kelima, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2006, hlm. 128. Eddy Soeryanto Soegoto, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, PT. Alex Media Komputindo, Jakarta, 2010, hlm. 113. 30 repository.unisba.ac.id Place (Distribusi) adalah kegiatan pemasaran yang berusaha mempelancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. 2.1.2 Pengertian Biaya Promosi Biaya merupakan fator yang sangat penting dalam berbagai jenis kegiatan, apapun jenis kegiatannya. Terutama yang paling penting dalam kegiatan pemasaran khususnya promosi. Biaya adalah semua pengorbanan yang dilakukan untuk suatu proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku. Menurut Harnanto dan Zulkifli, biaya adalah segala sesuatu yang harus dikorbankan dengan tujuan akhir yaitu mendatangkan laba.31 Sedangkan menurut Henry Simamora, biaya merupakan kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang dan jasa yang dapat memberikan manfaat di masa ini dan masa yang akan datang bagi organisasi.32 Promosi merupakan upaya menawarkan produk atau jasa dengan tujuan agar menari calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Promosi adalah suatu komunikasi antara penjual dan pembeli untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli.33 Menurut Buchari Alma, promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan 31 Harnanto dan Zulkifli, Manajemen Biaya, (UPP) AMP YKPN, Yogyakarta, 2003, hlm. 14. Henry Simamora, Akuntasi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid 2, Salemba 4, Jakarta, 2002, hlm. 36. 33 Djaslim Saladin, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksnaan dan Pengendalian, Linda Karya, Bandung, 2003, hlm. 123. 32 repository.unisba.ac.id untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen.34 Adapun dalam Islam cara mempromosikan barang yang benar terdapat dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Hurairah bahwa dalam mempromosikan barang adalah sebagai berikut35: ي ي وب َحدَّثَََا َ ُّوب َوقُتَ ْي بَةُ َوابْ ُن ُح ْج ٍر ََج ًيعا َع ْن إي ْسَعي َ بْ ين َع ْع َر ٍر قَا َ ابْ ُن أَي َ ُّو َح َّدثَيِن ََْي ََي بْ ُن أَي َن رسوَ َّي يي ي َّ ََّ ََّاَّلُ َعََّْي يه َو َسَّ َ َم َرَّر َع ْ إي ْسَعي ُ قَا َ أ َ اَّل ُ َ َّ َخبَ َريِن الْ َع ََلءُ َع ْن أَبيه َع ْن أيَِب ُهَريْ َرةَ أ َب رةي طَع ٍام فَأ َْدخ ي َده فييها فَََالَت أََابيعه ب ََّ ًَل فَ َقا َ را ه َذا َي ي ي ََُابَْته َ ب الطَّ َعام قَا َ أ َ َ َ َ َ ُ َََ َ َ ُْ َ ُُ َ ْ َ َاح السماء َي رسوَ َّي َّ ي َ ير ييِن رروه َّ ََ َّاُ َر ْن ُ َ َ ُ َ َّ ُ َاَّل قَا َ أَفَ ََل َع َع َّْتَهُ فَ ْو َق الط َعام َك ْي يََراهُ ال َ َّ فَََّْي )رسَّ َم Artinya: Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja’far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Ala’ dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: “ Apa ini wahai pemilik makanan?” sang pemilik menjawa, “ Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullan.” Beliau bersabda:” Mengapa engkau tidak meletakkan bagian yang basah ini di atas hingga manusia dapat melihatnya? Siapa yang menipu maka ia bukan dariku'.” (HR. Muslim). Adapun penjelasan tafsiran dari hadist diatas adalah Islam melarang penipuan dalam semua aktifitas manusia, termasuk dalam kegiatan bisnis jual beli terutama dalam mempromosikan produk. Barang yang dijual harus dijelaskan kekurangan dan kelebihan. Kalau memberikan penjelasan dan informasi yang tidak benar, maka itu adalah kezhaliman. Jika kejujuran dalam bertransaksi di junjung tinggi dan dilaksanakan akan menciptakan kepercayaan antara pembeli dan penjual, yang 34 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keenam, Alfabeta, Bandung, 2004, hlm. 179. 35 Promosi yang dilarang, http://cecilslow.blogspot.co.id/2013/12/hadis-tentang-larangan-menipudalam.html, 11/01/16. repository.unisba.ac.id akhirnya menciptakan kepercayaan dalam diri masyarakat. Dalam hadist di atas bahwa Rasulullah Saw menegaskan, bahwa perdagangan yang jujur akan mendapatkan keberkahan. Sedangkan, jika dalam bertransaksi tidak ada rasa jujur, maka transaksi tersebut tidak akan berkah. Seharusnya seorang mukmin dalam menjual barang yang akan dijualnya, harus dalam menerangkan kekurangan dari barang tersebut, jika tidak itu adalah haram hukumnya. Berdasarkan pengertian diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran perusahaan, jika semakin tinggi biaya promosi yang dikeluarkan, maka akan semakin tinggi pula volume penjualan yang diperoleh perusahaan. Pada kegiatan promosi dilarang menetupi suatu produk dari kekurangannya, karena kalau ditutupi itu merupakan suatu kezhaliman dan haram hukumnya. 2.1.2.1 Tujuan Promosi Promosi itu sangat penting dalam memasarkan produk perusahaan tanpa promosi perusahaan tidak akan mendapatkan laba karena calon konsumen kurang informasi produk secara detail. Pada prakteknya, promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tujuantujuan bawah ini, yaitu:36 1. Memberikan informasi 36 Gugup Kismono, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, BPPE, Yogyakarta, 2001, hlm. 374 repository.unisba.ac.id Memberikan informasi kepada calon konsumen tentang produk yang ditawarkan, sehingga konsumen dapat membelinya dengan harga yang ditetapkan. 2. Memposisikan produk Perusahaan perlu memposisikan produknya yang paling unggul dibandingkan dengan perusahaan lain. Strategi yang tepat dengan cara iklan. 3. Membentuk citra produk Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat menggunakan media iklan untuk membangun citra produk dimata konsumen. 4. Meningkatkan Pelanggan Dalam meningkatkan para pelanggan perusahaan harus menunjukkan produk unggulannya untuk mencegah pelanggan berpaling kepada pesaing pada saat mereka mengganti produknya. Berdasarkan tujuan diatas bahwa promosi untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta meningkatkan penjualan dapat meningkatkan laba perusahaan. 2.1.2.2 Unsur-Unsur Promosi Untuk menciptakan dan memelihara keunggulan pembeda dari apa yang ditawarkan pesaing maka sebagian besar produk dan merek yang berhasil repository.unisba.ac.id membutuhkan promosi. Berikut beberapa unsur-unsur kegiatan yang ada dalam promosi, yaitu:37 1. Periklanan Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan. Iklan adalah penyajian informasi penyajian nonpersonal mengenai produk, merek, perusahaan yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra dan makna dalam benak konsumen. Iklan dapat disajikan dalam berbagai macam media seperti, tv, radio, majalah, surat kabar, papan billboad, papan tanda, dan media-media lainnya. 2. Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat promosi, seperti: peragaan, pameran, demontrasi, hadiah, contoh barang, dan sebagainya. 3. Penjualan Personal Penjualan personal melibatkan interaksi langsung antara seorang pembeli potensial dan seorang salesman. Komunikasi personal dengan salesman dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan proses dalam pengambilan keputusan. Komunikasi interaktif memungkin salesman mengadaptasi apa yang disajikannya agar sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pembeli potensial. 37 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisi Kasus Integrited MarketingCummunication, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, hlm. 178. repository.unisba.ac.id 4. Publisitas Publisitas adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran. Misalnya, penjabaran produk atau merek baru, perbandingan merek di jurnal dagang, surat kabar, majalah berita, diskusi di radio dan talk show di TV semuanya menyajikan berbagai informasi produk bagi para konsumen. Publisitas dapat lebih efektif daripada iklan karena konsumen dapat dikatakan telah siap untuk menerima pesan yang disampaikan. 2.1.2.3 Teknik-Teknik Promosi Penjualan Dalam memasarkan produk dari suatu merek, perusahaan akan memerlukan teknik promosi yang tepat sasaran. Dengan teknik promosi bisnis yang tepat, perusahaan akan meraih kesuksesan pada bisnis. Bukan hanya itu, perusahaan akan mendapatkan kesempatan untuk mencapai target penjualan ketika teknik promosi dijalankan. Untuk mencapai itu semua, berikut ini teknik-teknik promosi penjualan sebagai berikut:38 1. Pemberian contoh barang Penjual dapat memberikan contoh barang secara cuma-cuma kepada konsumen dengan tujuan untuk digunakan atau dicoba. Ini merupakan salah satu alat promosi penjualan yang dianggap paling mahal, tetapi paling efektif. 38 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi kesembilan, Jilid 1, dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro, Indeks, Jakarta, 2004, hlm. 662. repository.unisba.ac.id 2. Hadiah Hadiah biasanya dalam bentuk barang yang berguna untuk mendorong seseorang untuk membeli banyak lagi produk atau pada bank untuk menarik simpati nasabah agar menyimpan dana di bank lebih banyak. 3. Undian Kegiatan-kegiatan promosi yang memberikan konsumen kesempatan untuk memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang lain dengan mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan. 4. Pameran Suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produknya dalam acara tertentu. Biasanya perusahan menyampaikan kelebihan dari produk yang ditawarkannya. Dengan teknik-teknik promosi penjualan diatas kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara pengaturan dan penempatan tertentu akan menarik perhatian calon konsumen. 2.1.2.4 Dasar Hukum Beban Operasional Perusahaan Menurut PP no. 71 Tahun 2010, PSAP 12 beban disajikan dalam laporan operasional. Selain menyajikan beban, laporan operasional juga menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional yang tercermin dalam pendapatan laporan operasioanal dan surplus/defisit operasional yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Beban dinilai sebesar akumulasi beban yang terjadi repository.unisba.ac.id selama satu periode pelaporan dan disajikan pada laporan operasional sesuai dengan klasifikasi ekonomi. 2.2 Konsep Gaji Karyawan 2.2.1 Pengertian Gaji Gaji merupakan bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering disebut sebagai upah, namun keduanya terletak perbedaan yang kuat antara ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Dimana seseorang yang diberikan gaji itu ikatan kerjanya kuat dan umumnya diberikan setiap akhir bulan, sedangkan upah ikatan kerjanya tidak terlalu kuat dan waktu penerimaannya diberikan setiap hari atau setiap minggu. Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni, gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai sebagai konsekuensi atas kinerjanya kepada perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi.39 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah upah yang diberikan oleh pemberi kerja atau pengusaha dalam bentuk uang kepada pekerja atas jasa yang telah dilakukan. 2.2.2 Tujuan Gaji Fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak, namun masih ada fungsi pemberian gaji yaitu untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi, untuk mendorong pekerja 39 Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, Grasindo, Jakarta, 2002, hlm. 24. repository.unisba.ac.id agar menunjukkan prestasi yang tinggi, dan untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang. Perusahaan yang karyawannya mau bekerja sesuai dengan peraturan peusahaan. Maka pihak perusahaan tidak akan sungkan dalam pemberian balas saja atas kinerjanya. Berikut ini beberapa tujuan pemberian gaji, yaitu40: 1. Ikatan Kerja Sama Ketika pemberian gaji akan mengikat kerja sama antara pengusaha dengan karyawan yang harus mengerjakan tugas-tugas perusahaan dengan baik. Perusahaan memberikan gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati. 2. Kepuasan kerja Dengan memperoleh jasa, maka karyawan akan memenuhi kebutuhankebutuhannya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. 3. Pengadaan efektif Apabila pengadaan gaji yang ditetapkan cukup tinggi, maka pengadaan karyawan yang profesional sesuai kriteria perusahaan akan sangat mudah. 4. Motivasi Jika gaji yang diberikan perusahaan besar, maka karyawan akan loyal terhadap perusahaan yang membuat karyawan termotivasi untuk lebih baik dalam bekerja. 2.2.3 Peranan Gaji Gaji mempunyai peranan yang sangat penting bagi pemberi kerja dan penerima kerja. Berikut beberapa peranan gaji yaitu41: 40 Ibid, hal. 127. repository.unisba.ac.id a. Aspek pemberi kerja Gaji sebagai unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam menentukan harga pokok perusahaan yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi, maka harga pokok akan tinggi dan bila memberikan gaji terlalu rendah, maka akan kesulitan mencari tenaga kerja. b. Aspek penerima kerja Gaji sangat penting bagi penerima kerja karena gaji dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Gaji juga sebagai unsur penyemangat bagi karyawan untuk berprestasi, kalau gaji yang diberikan rendah maka kinerja dan loyalitas terhadap perusahaan akan berkurang. Dari peranan diatas dapat diketahui bahwa perusahaan mempunyai peranan sangat penting dalam menetapkan gaji pekerja ketika menghitung biaya produksi harus menentukan harga pokok perushaan dan dalam pencarian karyawan yang kemampuan yang tinggi perusahaan harus mempersiapkan gaji sesuai dengan kemampuan si calon karyawannya. 2.2.4 Macam-Macam Gaji Gaji setiap karyawan pasti berbeda tergantung jumlah pekerjaan yang dilakukan. Berikut ini macam-macam gaji, yaitu42: 41 Hadi Poerwono, Tata Personalia, Cetakan Kelima, Djembatan, Jakarta., 1982, hlm. 117. Edytus Adisu, Hak Karyawan Atas Gaji & Pedoman Menghitung, Forum Sahabat, Jakarta, 2008, hlm. 3-4. 42 repository.unisba.ac.id 1. Gaji harian Gaji harian adalah gaji yang dibayarkan dari pemberi kerja kepada pekerja yang telah melakukan pekerjaan yang dihitung secara harian atau berdasarkan tingkat kehadiran. Gaji harian yang dibayarkan secara harian hanya kepada pekerja yang status kerjanya adalah pekerja lepas 2. Gaji Borongan Gaji borongan adalah gaji yang dibayarkan dari pemberi kerja kepada pekerja yang telah melakukan kerja secara borongan berdasarkan volume pekerjaan satuan hasil kerja atau pekerjaan yang bergantung pada cuaca atau pekerjaan yang bersifat musiman. Pembayaran gaji hanya dilakukan kepada pekerja yang statusnya pekerja kontrak. 3. Gaji Tetap Gaji tetap adalah gaji yang dibayarkan dari pemberi kerja kepada pekerja yang telah melakukan suatu pekerjaan secara tetap. Pemberian gaji juga diberikan secara tetap dan tidak dikaitkan dengan insentif yang lain, juga pembayaran gaji untuk pekerja dengan status perjanjian kerja pekerja tetap. 4. Gaji Tidak Tetap Gaji tidak tetap adalah gaji yang diterima pekerja secara tidak tetap atas suatu pekerjaan dikarenaka volume pekerjaan yang tidak stabil. Ketika pekerjaan sedang banyak, maka pekerja diharuskan lembur sehingga gaji yang didapat akan bertambah banyak. Namun ketika pekerjaan yang ada sedikit, maka gaji yang didapat akan sedikit. repository.unisba.ac.id Apapun macam gaji tersebut, hak pekerja atas gaji tidak boleh diberikan dibawah ketentuan upah minimum yang berlaku. Setiap perusahaan dalam menentukan gaji tidak boleh sembarang yang akan berdampak pada perusahaan itu sendiri ataupun pekerjanya tetapi harus melihat peraturan pemerintah dan gaji yang sudah ditetapkan dan berlaku disetiap provinsi, kabupaten atau kota. 2.2.5 Penentuan Tingkat Gaji Masalah pemberian gaji perlu ditinjau dalam rangka yang lebih luas karena menyangkut kehidupan ekonomi secara keseluruhan yang perlu dipertimbangkan oleh para pengusaha, pekerja, dan pemerintah mengenai masalah gaji. Berikut ini ada 5 hal dalam penentuan tingkat gaji, yaitu43: 1. Pendidikan Pendidikan ini sangat berpengaruh dalam pemberian gaji karena menunjukkan kemampuan dan status seseorang. Ketika seorang pegawai berpendidikan tinggi, maka akan mendaptkan gaji yang lebih baik dibandingkan orang yang berpendidikan rendah. 2. Pengalaman Pengalaman pekerjaan penting sekali bagi karyawan. Dengan begitu perusahaan dapat mengetahui profesionalisme karyawan berdasarkan pengalamannya. Karyawan yang berpengalaman akan mendapatkan gaji yang tinggi dibandingkan karywan yang tidak mempunyai pengalaman. 43 T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Edisi Revisi, Kanisius, Yogyakarta, 2003, hlm. 215. repository.unisba.ac.id 3. Tingkat Harga Pada masyarakat modern setiap transaksi menggunakan uang yang berhubungan dengan tinggkat harga. Apabila harga-harga kebutuhan naik, para pekerja menuntut agar gajinya disesuaikan dengan harga kebutuhan dan gaji akan naik. Kenaikkan gaji juga bisa menyebabkan kenaikkan inflasi. Setiap perusahaan akan menaikkan biaya produksi, berarti menaikkan harga. Karena kenaikkan gaji dapat memperbesar kenaikkan daya beli masyarakat. 4. Produktifitas Kerja Dalam menentukan gaji pihak pengusaha mempertimbangkan yang terpenting adalah prestasi kerja atau produktivitas. Ketika produktivitas kerjanya tinggi, maka gaji yang didapat akan tinggi, sebaliknya ketika produktivitasnya kerjanya rendah, maka gaji yang didapat akan rendah. Produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi lain, khususnya mesin-mesin dan peralatan canggih serta teknik produksi yang dipakai. 5. Struktur Ekonomi Nasional Struktur ekonomi dan taraf perkembangannya ikut mempengaruhi tingkat gaji yang berlaku dalam masyarakat. Faktor yang sangat mempengaruhi yaitu pertumbuhan penduduk semakin banyak penduduk maka semakin sempit lapang pekerjaan. Banyak orang terpaksa menerima gaji rendah atau dibawah gaji minimum asal mendapat pekerjaan. repository.unisba.ac.id 6. Peraturan Pemerintah Banyak hal yang diatur oleh pemerintah dengan peraturan dan undangundang mengenai gaji minimum. Terutama gaji pegawai negeri yang menjadi patokan perusahaan swasta dalam menentukan gaji pekerjanya. 7. Keadilan dan Perikemanusian Bila seorang pekerja telah mencurahkan tenaga dengan sebaik-baiknya, ia berhak menerima gaji yang sekurang-kurangnya cukup untuk hidup layak dengan keluarganya. Seorang pekerja yang belum atau sudah mempunyai keluarga pasti perusahaan akan membedakan dalam pemberian gaji karena pekerja yang sudah berkeluarga mempunyai tanggungan. 2.2.6 Dasar Hukum Penentuan Gaji Menurut peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 angka 30 tentang ketenagakerjaan, upah yang diterima pekerja harus dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan pemerintah termasuk tunjangan bagi pekerja atau keluarganya atas jasa yang telah atau akan dilakukan. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 pasal 1 angka (2) tentang Upah Minimum menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap yang ditetapkan oleh Gubernur sebagai jaring pengaman yang berlaku setiap kabupaten atau kota di satu provinsi.44 44 Whimbo Pitoyo, Panduan Praktis Hukum Ketenagakerjaan, Visimedia, Jakarta, 2010, hlm. 53. repository.unisba.ac.id Adapun perintah Nabi bagi para pengusaha untuk memperhatikan gaji karyawan sebag yang dinyatakan dalam hadist dari Abdullah bin Umar, Nabi Saw bersabda45, ي َّ َعَرهُ قَ ْب َ أَ ْن َيَي ْ أ َْعطُْوا اْألَعْي َر أ ُف َعَرقُه “Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.”(HR Ibnu Majah) Hadits ini adalah bersegera menunaikan hak si pekerja setelah selesai pekerjaannya, jika telah ada kesepakatan pemberian gaji setiap bulan. Yang dimaksud dengan hadist diatas adalah ungkapan untuk menunjukkan diperintahkannya memberikan gaji setelah pekerjaan itu selesai ketika si pekerja meminta walau keringatnya tidak kering atau telah kering. Dari hadist para ulama menyimpulkan kaidah-kaidah dasar penentuan gaji diantaranya: ْﺍﻻُ ْعرَﺓُيبقَدْﺭيﺍلْمَﺸَقَّةي “Gaji itu berdasarkan usaha (jeripayah).” جﺰَا ُﺀريْﺜ ُالْعَ َم ي َ اْل “Bayaran harus setimpal dengan pekerjaan.” Maksud dari kedua akidah fiqih diatas adalah dalam memberikan gaji itu harus sesuai dengan kemampuan karyawannya dan harus juga sesuai dengan jenis pekerjaannya. 45 Bayarkan Upah Sebelum Keringat Kering, https://rumaysho.com/3139-bayarkan-upah-sebelumkeringat-kering.html, 20/12/2015. repository.unisba.ac.id Berdasarkan uraian diatas dengan demikian kesepakatan kerja saja tidak sebagai dasar untuk membayar upah tetapi harus dilakukan dengan efisiensi dalam segala hal dengan meningkatkan produktifitas. Dalam hadist Rasul bahwa pembayaran upah harus diberikan kepada pekerja. Pada prinsipnya besaran upah minimum yang ditetapkan Gubernur untuk suatu periode tertentu bukanlah merupakan dasar pembayaran upah untuk seluruh pekerja di perusahaan yang bersangkutan, tetapi untuk standar upah pekerja tertentu. Dan didalam akidah fiqih juga harus disesuaikan dengan kinerja karyawannya. 2.3 Konsep Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode 2.3.1 Pengertian Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode Laba merupakan pengukuran untuk menentukan prestasi perusahaan selain itu ada juga yang lebih penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi.46 Laba adalah suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keunagan yang memiliki berbagai kegunaan dalam konteks. Laba umumnya dipandang sebagai suatu dasar pengambilan keputusan dan unsur prediksi. Laba itu hasil pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dimana penghasilan operasi lebih tinggi. Menurut Soemarso SR, laba adalah angka terakhir dalam laporan rugi yaitu laba bersih. Jumlah ini merupakan kenaikkan bersih terhadap modal. Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi, angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah rugi bersih.47 46 47 Sofyan Harahap, Sistem Pengawasan Manajemen, Penerbit Quantum, Jakarta, 2001. Soemarso S.R., Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat, Jakarta, 2004, hlm. 227. repository.unisba.ac.id Rugi merupakan jumlah residual semua beban yang dikurangkan pada penghasilan, jika beban melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih. Berdasarkan pengertian diatas bahwa saldo laba rugi akhir periode adalah keuntungan perusahaan yang didapat perusahaan pada akhir periode. Laba yang dihasilkan juga untuk menunjukkan prestasi perusahaan dalam menentukan kebijakan keputusan untuk memprediksi keuntungan yang didapat pada periode selanjutnya. Pada perushaan juga pasti pernah mengalami kerugian yaitu pengurangan seluruh biaya-biaya dengan pendapatan dimana jumlah biaya lebih besar daripada pendapatan sedangkan kalau laba yaitu pengurangan seluruh biaya-biaya dengan pendapatan dimana pendapat yang dihasilkan lebih besar daripada biaya. 2.3.2 Tujuan Laba Fungsi laba yang tinggi pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari perusahaan. Sebaliknya laba yang rendah atau rugi pertanda bahwa konsumen mengingkan kurang dari produk yang ditangani dan metode produksinya tidak efisien. Laba memberikan pertanda untuk sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat sebagai refleksi perubahan selera konsumen dan permintaan sepanjang waktu. Laba memiliki tujuan dihitung berdasarkan selisih lebih pendapatan dan biaya diharapkan dapat digunakan sebagai berikut:48 1. Indikator efisiensi penggunaan modal atau biaya. 2. Pengukur prestasi atau kinerja manajemen. 48 Anis Chairi dan Imam Ghozali, Teori Keuangan, Universitas Diponogoro, Semarang, 2003, hlm. 216. repository.unisba.ac.id 3. Alat motivasi bagi manajemen dalam pengelolaan perusahaan. 4. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak. 5. Dasar penghitungan deviden. 6. Dasar pembagian kompensasi dan bonus. 7. Pedoman dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan. 8. Dasar peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang. 2.3.3 Jenis-Jenis Laba Laba menjadi dasar pengukuran laporan keuangan dalam sebuah perusahaan. Laba terdiri atas beberapa jenis, yaitu:49 1. Laba kotor Selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan. Laba kotor mengindikasi seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya. 2. Laba operasional Laba perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu. 3. Laba sebelum pajak Laba sebelum pajak merupakan biaya dikurangi pendapatan penjualan barang yang dijual dan semua biaya kecuali untuk pajak. Hal ini juga dikenal sebagai pra-pajak penghasilan, pendapatan operasional bersih sebelum pajak, atau hanya pendapatan sebelum pajak. 4. Laba bersih 49 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010, hlm. 446. repository.unisba.ac.id Laba bersih diperoleh jika jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan jumlah beban. Laba diperhitungkan setelah memperhitungkan bunga dan pajak. Laba bersih akan diambil sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai deviden kepada pemilik dana. 2.3.4 Dasar hukum Laba Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/144/PBI/2012 tentang Transparasi dan Laporan Bank pasal 3 ayat 1bank wajib menyusun laporan keuangan tahunan dimana didalamnya terdapat laporan laba rugi komprehensif dengan transparan. Laba atau rugi berguna untuk mengambil keputusan dalam memprediksi apakah dimasa yang akan datang bisa laba atau rugi. Dalam pengambilan keputusan yang dilihat dari laba atau rugi yang sebenarnya. Adapun perintah Allah SWT mengenai larangan mengambil keuntungan secara bathil sebagaimana diperintahkan dalam Al-Quran Surat An-Nisa [4] ayat 29, sebagai berikut:50 َيأَيُّها الَّ يذين ءارَُوا ﻻَََتْ ُكَُّوا أَروالَ ُك َم ب ي ََ ُك َم يِبلْب ي ٍ اط ي إيﻻَّ أَ ْن تَ ُكو َن يِتَ َارًة َعن تَ َر اض ييرَ ُك ْ َم َْ َ ْ َ َ َ ََ َ ي ي ي يما ً َوﻻَتَ ْقتَُُّوا أَن ُر َس ُك ْ َم إ َّن هللاَ َكا َن ب ُك ْ َم َرح Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” Ayat ini menerangkan hukum transaksi secara umum, dalam ayat ini Allah mengharamkan orang beriman untuk memakan, memanfaatkan, menggunakan segala Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, CV. Penerbit Diponegoro, Bandung, 2010, hlm. 83. 50 repository.unisba.ac.id bentuk transaksi dengan jalan yang bathil yaitu yang tidak dibenarkan dalam syari’at. Dalam melaporkan laba atau rugi perusahaan harus terbuka tanpa ada yang harus ditutupi dengan adanya asas saling ridha dan ikhlas. Dalam ayat ini juga Allah melarang dalam bisnis itu saling bunuh membunuh. 2.4 Pengaruh Biaya Promosi terhadap Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode Bank Syariah Strategi promosi merupakan salah satu awal dalam memperkenalkan produk kepada konsumen. Hal ini berkaitan dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh oleh bank. Promosi merupakan fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan pasar sasaran mana yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan. Sasaran pemasaran adalah menciptakan kepuasan pelanggan sambil mendatangkan laba dengan membangun hubungan yang searah nilai dengan para pelanggan penting. Suatu perusahaan memproduksi barang dengan kualitas yang baik, harga relatif murah dibandingkan pesaingm dan tersebar keberbagai tempat tempat tetapi apabila calon pembeli tidak diberitahu adanya produk tersebut, diingatkan atau dibujuk untuk membelinya, maka produk tersebut tidak akan laku dan segala sesuatu yang dilakukan akan mubajir. Konsumen sangat memerlukan informasi untuk menentukan keputusan suatu produk yang akan mereka beli. Kegiatan promosi produk yang sejalan dengan repository.unisba.ac.id rencana pemasaran secara signifikan atau berarti dapat mengembangkan laju penjualan maka akan meningkan laba perusahaan.51 Kegiatan promosi yang dilakukan agar tujuan perusahaan tercapai pasti membutuhkan biaya. Biaya ini yang disebut dengan biaya promosi. Sudah pasti bisa meningkatkan jumlah penjualan untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Promosi meningkatnya penjualan, maka laba yang akan diperoleh meningkat juga. 2.5 Pengaruh Gaji Karyawan terhadap Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode Bank Syariah Gaji itu sebagai satuan ukur kinerja karyawan. Gaji juga merupakan sejumlah uang yang diterima atas balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.52 Sewaktu-waktu gaji pasti akan mengalami kenaikkan karena faktor lain seperti gejolak ekonomi, kerusuhan, ataupun faktor lainnya. Dalam pemberiannya setiap karywan pasti berbeda tergantung dari profesionalis, seorang karywan yang mempunyai pengalaman yang lebih banyak pasti akan mendapat gaji yang tinggi, namun berbeda sebaliknya ketika karyawan yang mempunyai pengalaman sedikit, maka gaji yang didapat rendah. 51 Siswanto Sutojo, Analisa Kredit Bank Umum, Edisi Kedua, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1997, hlm. 92. 52 Ibid repository.unisba.ac.id