MAKALAH PAKAN TERNAK UNTUK LEBAH MADU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Produksi Aneka Ternak yang Dibina Oleh Prof.Dr.Ir. Mochammad Junus, MS Oleh Kelompok 6 Fadli Ismail (145050101111163) Taufiq Agusta (145050100111173) Alan Rahmat A. (145050101111190) Muhamman Rizky F (145050100111205) Neno Alicia Putri (145050101111246) Tedy Wibowo (145050101111267) KELAS H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas limpahan dan rahmat Karunia-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pakan Ternak Lebah Madu” ini dengan lancar tiada suatu aral yang berarti selama proses penulisan. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah Ilmu Produksi Aneka Ternak serta menambah pengetahuan tentang peternakan. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bpk Dosen yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami selaku penyusun makalah mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya. Akhir kata “tiada gading yang tak retak” ,maka atas kekurangan dalam tulisan ini, kami mengharap saran-saran dari berbagai pihak. Untuk selanjutnya kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .........................................................................................................2 DAFTAR ISI........................................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................5 1.3 Tujuan .................................................................................................................... 5 BAB II DASAR TEORI ..................................................................................................6 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definisi Lebah .......................................................................................................7 3.2 Pakan Utama Lebah Madu..................................................................................... 8 3.3 Pollen Subtitute ....................................................................................................10 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ..........................................................................................................12 4.2 Saran .................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perlebahan memiliki peranan penting di dalam strategi pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan dan sektor pertanian berkelanjutan. Kegiatan perlebahan menghasilkan produk pangan berkualitas yang dapat membantu meningkatkan gizi dan penghasilan masyarakat pedesaan. Umumnya masyarakat mengembangkan peternakan lebah madu. Lebah madu merupakan salah satu serangga yang berhubungan dengan manusia (Cramp, 2008). Pengembangan perlebahan penting, mengingat Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang peternakan lebah. Hal ini dikarenakan keadaan alam dan iklim di Indonesia sangat mendukung untuk meningkatkan usaha peternakan lebah. Madu lebah sudah ada sejak sekitar 40-50 tahun atau lebih (Cramp,2008). Peternakan yang berhasil tentunya di dukung dengan beberapa faktor, di antaranya lingkungan sebagai penyedia pakan alami lebah seperti bunga. Bunga dari tanaman-tanaman tersebut mengandung nectar dan pollen yang sangat berpengaruh dalam produksi madu yang akan dihasilkan oleh lebah tersebut. Keberadaan pakan lebah madu di Indonesia diyakini cukup besar, sekitar 25.000 tanaman berbunga tumbuh dan berkembang baik di Indonesia, dan keragaman jenis tanaman yang sangat besar itu memungkinkan tersedianya nektar sepanjang tahun. Prosentase pollen jenis tumbuhan yang di bawa oleh lebah madu ke sarang, juga mempengaruhi peningkatan potensi tumbuhan sebagai penyedia pakan alami bagi lebah madu. Penyedian pakan alami bagi lebah madu merupakan hal utama yang harus diperhatikan ketika akan beternak lebah madu. 1.2 RUMUSAN MASALAH a. Apa pakan utama lebah madu? b. Apa manfaat pollen substitute bagi lebah madu? c. Bagaimana cara pemberian pollen substitute? 1.3 TUJUAN a. Untuk Mengetahui Pakan Utama Pakan Lebah Madu. b. Untuk Mengetahui Manfaat pollen substitute bagi lebah madu. c. Untuk Mengetahui Cara Pemberian pollen substitute. BAB II DASAR TEORI Di berbagai Negara yang memiliki musim dingin, harus memiliki cadangan serbuk sari. Kurangnya serbuk sari akan menyebabkan koloni lebah berkurang di akhir musim dingin dan di awal musim semi. Banyak serbuk sari sangat penting bagi induk atau ratu lebah yang sehat dan tanpa itu koloni mungkin berkurang. Selain memanfaatkan serbusari dari dari tanaman tertentu, peternak lebah juga mampu memenuhi pakan lebah dengan pakan buatan seperti sirup gula, sirup gula invert serta queen candy (Kuntadi, 2008). Lebah dapat dipastikan mengambil pollen bunga, jika pada kakinya terkumpul pollen. Sebaliknya, lebah mengambil nektar bunga dilihat dari cara perpindahannya yang cepat dari satu bunga ke bunga yang lain dan menunjukkan aktivitas mengambil nectar ( Sulistyorini,2006). Serbuk sari yang disimpan di sarang induk mengandung protein, pati, vitamin, mineral dan lemak. Serbuk sari tersebut tersedia banyak di awal musim semi (Cramp, 2008). Pollen atau serbuk sari merupakan alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari tumbuhan berbunga. Serbuk sari diproduksi oleh kepala sari bunga dan pada saat kepala sari bunga terbuka, maka serbuk sari akan menuju ke stigma bunga reseptif. Butir pollen merupakan sel kelamin jantan dari tanaman berbunga, masing-masing butirnya berisi inti generatif (Sulistyorini, 2006). BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definisi Lebah Lebah merupakan serangga yang termasuk kedalam genus Apidae dan ordo Hymenoptera (serangga bersayap selaput). Lebah bersifat polimorfisme, yaitu setiap anggota koloni memiliki keunikan anatomis,fisiologis dan fungsi biologis. Lebah mengalami metamorphosis lengkap (holometabola) sehingga terdapat empat tahap kehidupan, yaitu: telur, larva (berbentuk ulat), pupa (kepompong), dan imago (lebah dewasa). Perilaku hidup lebah ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter). Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunannya tanpa bantuan dari lebah lain. Beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya. Sementara pada spesies lebah lain, lebah hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing. Dalam suatu kelompok lebah atau yang sering disebut dengan koloni memiliki 3 kasta, yaitu: lebah ratu, lebah betina dan lebah jantan. Lebah ratu merupakan induk semua lebah dalam satu koloni, lebah betina sering dikenal sebagai lebah pekerja yang jumlahnya mencapai puluhan ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai 60.000 ekor lebah, sedangkan lebah jantan jumlahnya hanya ratusan ekor lebah. Setiap kasta lebah memiliki tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan. Ukuran badab lebah ratu lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larva ia diberi makan royal jelly yang kaya akan vitamin dan gizi. 3.2 Pakan Utama Lebah Madu Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang biak. Pakan merupakan faktor utama dalam keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan tatalaksana. Lebah memerlukan bahan makanan utama yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air. Lebah dewasa memerlukan pakan yang murni mengandung karbohidrat agar dapat bertahan hidup pada waktu yang relative lama. Protein sangat dibutuhkan oleh larva lebah agar bisa bertahan hidup dan tumbuh menjadi lebah dewasa, sedangkan lemak memiliki peran fungsional selama perkembangan evolusi serangga. Lemak dibutuhkan semenjak lebah bermetamorphosis hingga bertelur kembali. Makanan pokok lebah yaitu serbuksari (pollen) dan nektar (larutan gula yang berasal dari tanaman). Bagi lebah, serbuksari adalah sumber protein, sementara nektar adalah sumber karbohidrat. Nektar adalah cairan yang terdapat di dalam bunga. Polen dimakan oleh lebah terutama sebagai sumber protein dan lemak dan sedikit karbohidrat, pati, vitamin dan mineral. Sebagaimana halnya nektar, pollen diperoleh dari bunga yang dihasilkan oleh anther sebagai sel-sel kelamin jantan tumbuhan. Lebah madu mempunyai alat dan cara khas untuk mengumpulkan dan membawa pollen dari bagian bunga tersebut yakni dengan menggunakan mulut, lidah dan hampir semua bagian-bagian luar tubuh untuk memanen polen yang ukurannya sangat kecil dari bunga dan menggunakan sebuah keranjang khusus yang disebut corbicula atau pollen basket. Sewaktu mengumpulkan pollen, seekor lebah pekerja harus mengunjungi banyak bunga, umumnya sekitar 50-1000 bunga. Di daerah beriklim dingin satu koloni lebah membutuhkan sekitar 50 kg pollen per tahun. Serbuk sari sangat penting bagi pembangunan induk yang sehat dan tanpa itu koloni mungkin gagal untuk membangun dan mungkin akan berkurang. Lebah madu tidak pernah mengunjungi bunga yang berada disekitarnya jika bunga tersebut tidak mengandung senyawa atraktan dan sebaliknya jika bunga tersebut mengandung senyawa repelen maka lebah madu akan menghindarinya. Contoh tanaman penghasil pollen diantaranya adalah aren, kemlandingan, randu, tebu, panili, kelapa, kopi, tembakau, wijen, jambu mete, lengkeng, kedondong, durian, jambu biji dan salak. Sebagian besar energi yang diperlukan lebah madu berasal dari nektar. Nektar kaya akan berbagai karbohidrat (3-87%), seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Selain karbohidrat, nektar juga mengandung sedikit senyawa-senyawa nitrogen seperti asam amino, amida, asam organik, vitamin dan senyawa aromatik. Kandungan zat-zat makanan dalam nektar tergantung dari sumber nektar dan musim. Banyak atau tidaknya nektar yang dikumpulkan lebah madu tergantung pada ukuran tubuh lebah serta jumlah dan konsentrasi nektar. Beberapa macam nektar dari tumbuhan adalah sebagai berikut : a. Nektar nuptial (floral) yaitu nektar yang dihasilkan dari dalam atau dekat bunga. b. Nektar ekstra nuptital (extra floral) yaitu nektar yang dihasilkan dari bagian lain tumbuhan c. Nektar bunga (floral nektaries) yaitu nektar yang dihasilkan oleh bunga itu sendiri. Kedua jenis makanan ini diambil oleh lebah dari tanaman, khususnya di bagian bunga. Namun, pada tanaman tertentu, misalnya karet (Ficus elastica) dan akasia (Acacia spp), nektar tidak dikeluarkan dari kelenjar yang ada di bagian dasar bunga, melainkan dari tunas daun muda dan pangkal daun. Contoh tanaman penghasil nektar adalah randu, panili, kelapa, kopi, wijen, lengkeng, kedondong, durian, jambu biji, apel, kesemek, blimbing, mangga, rambutan, kaliandra, akasia, sengon dan sonokeling. Selain itu, lebah madu juga dapat memperoleh karbohidrat dari nambur madu atau honeydew, yaitu cairan gula yang disekresikan tanaman melalui perantaraan sejenis kutu (plant sucking insects). Bahan kering yang terkandung berkisar antara 5-18%. Karbohidrat yang terkandung pada nambur madu tersebut sekitar 90-95%. Nambur madu dikumpulkan oleh lebah kemudian diubah menjadi madu dan dapat menjadi sumber madu utama. Selain pollen atau serbuk sari dan nektar, pakan lebah yang khusus dinamakan Royal jelly. Royal jelly adalah makanan larva calon ratu lebah yang dihasilkan oleh kelenjar hipefaringeal lebah pekerja. Di dalam royal jelly banyak mengandung komponen seperti protein, gula, lemak, mineral, dan vitamin. Bentuknya berupa bubuk putih agak lengket yang berasal dari kelenjar yang ada di dalam kepala lebah pekerja muda. 3.3 Pollen Subtitute Peternak lebah madu di negara-negara maju telah banyak menggunakan berbagai produk pengganti serbuk sari atau dikenal sebagai pollen substitute pada saat musim dingin dan musim gugur atau saat paceklik bunga. Pollen substitute sebagai pakan lebah madu dapat pula dibuat oleh peternak dengan menggunakan bahan-bahan lokal tetapi tetap dapat meningkatkan produktivitas koloni lebah madu. Pollen substitute adalah pakan pengganti serbuk sari dengan kandungan protein tinggi untuk lebah madu, tanpa penambahan serbuk sari alami. Pollen substitute dibuat dari satu atau lebih bahan alami dengan kandungan protein tinggi dan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan lebah madu . Selain pollen substitute, dikenal pula pollen supplement yaitu pollen substitute yang ditambah 10-25% serbuk sari. Syarat-syarat pollen substitute Pollen substitute untuk lebah madu hendaknya sama dengan serbuk sari yang berkualitas baik. Pollen substitute harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Dapat menarik perhatian lebah madu, sehingga lebah madu mau memakan pollen substitute yang disediakan. 2. Bahan-bahan pembuat pollen substitute senantiasa tersedia dalam jumlah yang banyak dan murah. 3. Biaya pembuatan pollen substitute tidak terlalu besar. 4. Nilai kandungan gizi pollen substitute memenuhi kebutuhan nutrien lebah madu. 5. Tidak mengandung komponenyang bersifat toksik. Bahan-bahan pollen subtitute Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk pollen substitute antara lain tepung kedelai, tepung canola, tepung biji bunga matahari, tepung sorgum, tepung triticale, khamir Torula, brewer yeast, dan baker yeast. Bahan-bahan tersebut masih harus diproses atau ditambah dengan bahan-bahan lain untuk dapat menarik perhatian dan disukai lebah madu, serta memenuhi nilai nutrien. Pollen substitute direkomendasikan memiliki ukuran partikel di bawah 500 μm agar dapat dimakan oleh lebah. Pollen substitute dapat diberikan dalam bentuk : 1. Kering yaitu campuran berbagai tepung sesuai dengan komposisi pollen substitute.dan merupakan bentuk serupa dengan serbuk sari di alam, 2. Cair yaitu memiliki kadar air yang tinggi yaitu dilakukan dengan pemberian sirup gula atau madu dan penambahan air sehingga lebah madu mudah menghisapkanya, 3. Pasta yaitu campuran berbagai komposisi pollen substitute yang kemudian ditambah dengan madu atau sirup gula hingga membentuk pasta dengan konsistensi yang baik. Campuran dapat dilakukan oleh mixer pembuat roti atau pun semen tergatung dengan banyak sedikitnya pollen substitute yang akan dibuat, dan dapat disimpan di dalam freezer atau lemari pendingin hingga saat dibutuhkan. Umur dari komponen pollen substitute terbatas antara 6 – 12 bulan. Pollen substitute dibutuhkan untuk : 1. Pemeliharaan larva 2. Mencegah kanibalisme larva oleh lebah pekerja 3. Menjaga kestabilan produktivitas koloni lebah madu 4. Pollen substitute dibutuhkan dalam kesehatan dan perkembangan berkelanjutan koloni lebah madu, meningkatkan jumlah lebah pekerja pencari pakan (foranger), serta meningkatkan produksi madu. 5. Pollen substitute juga diberikan untuk mencegah koloni lebah madu minggat. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Perlebahan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat karena menghasilkan produk pangan yang berkualitas untuk meningkatkan gizi dan penghasilan masyarakat. 2. Lebah merupakan ternak yang memiliki metamorphosis lengkap (holometabola) sehingga terdapat empat tahap kehidupan, yaitu: telur, larva (berbentuk ulat), pupa (kepompong), dan imago (lebah dewasa). 3. Makanan pokok lebah yaitu serbuksari (pollen) , nektar (larutan gula yang berasal dari tanaman) dan honeydew atau nambur madu. Bagi lebah, serbuksari adalah sumber protein, sementara nektar adalah sumber karbohidrat. Nektar adalah cairan yang terdapat di dalam bunga. 4. Selain nektar dan pollen, terdapat pakan Royal Jelly. Royal jelly merupakan makanan larva calon ratu lebah yang komponen seperti protein, gula, lemak, mineral, dan vitamin. 5. Pakan pengganti pakan utama lebah adalah pollen subtitute. 6. Pollen substitute adalah pakan pengganti serbuk sari dengan kandungan protein tinggi untuk lebah madu. Pollen substitute dibuat dari satu atau lebih bahan alami dengan kandungan protein tinggi dan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan lebah madu 7. Bahan unutk pollen substitute antara lain tepung kedelai, tepung canola, tepung biji bunga matahari, tepung sorgum, tepung triticale, khamir Torula, brewer yeast, dan baker yeas. 4.2 Saran Mengingat peran dan manfaat lebah madu yang sangat besar, maka keberadaannya perlu dijaga dan pemanfaataannya perlu ditingkatkan. Serta perlu menjaga kelestarian tanaman penghasil pakan lebah madu seperti bunga. DAFTAR PUSTAKA Cramp, David.2008.A Practical Manual of Beekeeping.United Kingdom:Spring Hill. Kuntadi.2008. Perkembangan Koloni Apis Mellifera L. Yang Diberi Tiga Formula Kedelai Sebagai Pakan Buatan Pengganti Serbuksari (Colony Development Of Apis Mellifera L. Fed On Three Formulas Of Soybean As Artificial Foods To Substitute Pollen). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam.5(4):367-397 Sulistiyorini,Catur Asih.2006.Inventarisasi Tanaman PAkan Lebah Madu Apis cerana Ferb Di Perkebunan Tah Gunung Mas Bogor.Hal 2-52. Widowati, Retno.2013. Pollen Substitute Pengganti Serbuk Sari Alami Bagi Lebah Madu. 1(1) :31-36.