FARMAKOLOGI

advertisement
FARMAKOLOGI




Imam Sarwo Edi
Pacarkembang X/24
Magelang, Jawa Tengah.
Alumni : SPRG Yogyakarta 1994
1995 – 1998 tugas di Tual Maluku Tenggara
 1998 – 2001 kuliah D3 AKG
 2001 – 2002 kembali ke maluku
 2002 – 2003 UGM D4 PGP
 2006 – 2008 S2. UNIPA MPd.
 2013 – sekarang S3 di Unair

PENGANTAR
FARMAKOLOGI (YUNANI=PHARMACON +
LOGOS)
 PHARMACON = OBAT
 LOGOS = ILMU
Ilmu Pengetahuan Tentang segala sesuatu mengenai
obat

APAKAH OBAT ITU ?
ADALAH SUATU ZAT YG DIGUNAKAN UNTUK:
 DIAGNOSE
 PENGOBATAN
 MELUNAKKAN
 PENYEMBUHAN ATAU
 PENCEGAHAN PENYAKIT PD MANUSIA ATAU
HEWAN
OBAT = RACUN



BILA DIGUNAKAN SECARA TEPAT DAN BENAR
AKAN MENYEMBUHKAN.
BILA DIGUNAKAN SECARA TDAK BENAR ATAU
DOSIS BERLEBIH AKAN MENIMBULKAN
KERACUNAN.
BILA DOSIS KECIL TIDAK ADA EFEK
MENYEMBUHKAN.
BATAS OBAT DAN RACUN


BATAS JARAK ANTARA OBAT DAN RACUN
SANGAT PENDEK, TERGANTUNG DARI CARA DAN
DOSIS
YANG MENGHERANKAN ADALAH BAHWA AKSI
DAN EFEK SETIAPOBAT PADA TUBUH MANUSIA
ADALAH BERBEDA.
FASE PERJALANAN OBAT SEBELUM
TIBA DI TEMPAT AKSI ATAU SASARAN
FASE BIOFARMASETIK (FARMASETIK)
2.
FASE FARMAKOKINETIK
3.
FASE FARMAKODINAMIK
BIOFARMASETIK Ilmu yg menyelidiki pengaruh
pembuatan sediaan/kegiatan terapik obat.
FARMAKODINAMIK Ilmu yg mempelajarai cara
kerja, efek thd fungsi organ dan pengaruhnya thd
reaksi biokimia dan struktur organ (pengaruh obat
thd sel hidup)
1.
SKEMA FASE YG DIALAMI OBAT
Tablet pecah (liberasil)
mjd granil, zat aktif
terlepas dan larut
Bentuk obat tablet
dg zat aktif
Ketersediaan Farmasi
Obat utk diabsorbsi
FASE BIOFARMASETIK
Zat aktif
mengalami
absorbsi
Distribusi
Metabolisme
ekskresi
Ketersediaan Hayati
FASE FARMAKOKINETIK
Obat utk memberi
efek
Terjadi :
Interaksi obat
dg reseptor
ditempat kerja
FASE FARMAKODINAMIK
Efek Obat
FASE KETERSEDIAAN FARMASI
Pecah
tablet
Menjadi granul
Terlepas zat
aktifnya
…………….
……………..
Zat aktifnya
Terlarut
OBAT DLM BENTUK CAIR/SIRUP AKAN MENCAPAI
KETERSEDIAAN FARMASI DLM WAKTU SINGKAT 
TDK MENGALAMI FASE DISINTEGRASI MENJADI
GRANUL DAN FASE MELARUT.
CONTOH : ACETOSAL YG DIBERIKAN DLM LARUTAN
AKAN MENCAPAI PUNCAK PLASMANYA SETELAH
1 JAM.
ABSORBSI
OBAT AKAN MASUK BADAN JIKA PENGGUNAAN
SECARA :
1. ENTERAL(MELALUI MULUT, BAWAH LIDAH ATAU
DUBUR) ATAU,
2. PARENTERAL (INTRAVENA, INTRAMUSKULER, SUB
CUTAN, INHALASI, TOPICAL PD KULIT DAN MATA)
ABSORBSI  TRANSFER OBAT MELINTASI MEMBRAN.
ADA 3 TIPE MEMBRAN YAITU :
1.
MEMBRAN KULIT
2.
MEMBRAN EPITHEL USUS DAN,
3.
MEMBRAN SEL TUNGGAL
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
ABSORBSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KELARUTAN OBAT
KEMAMPUAN DIFUSI MELINTAS SEL MEMBRAN
KONSENTRASI OBAT
SIRKULASI PD LETAK ABSORBSI
LUAS PERMUKAAN KONTAK OBAT
BENTUK OBAT
RUTE PEMAKAIAN OBAT
DISTRIBUSI
SETLAH OBAT DIABSORBSI KE DLM ALIRAN DARAH
UTK MENCAPAI AKSI PD SASARAN HRS MELALUI
MEMBRAN SEL.
DISTRIBUSI OBAT DILAKUKAN DLM SUSUNAN
SYARAF PUSAT DAN MELALUI SAWAR DARAH –
OTAK.
DISTRIBUSI OBAT KE DLM SUSUNAN SYARAF PUSAT
MENGIKUTI PRINSIP2 SAMA SEPERTI PERJALANAN
OBAT MELINTA SEL MEMBRAN LAINNYA.
EKSRESI
GINJAL MRPKN ORGAN TUBUH TERPENTING UTK
EKSKRESI. OBAT DIEKSKRESIKAN DLM STRUKTUR
TDK BERUBAH (SBG METABOLIT MELALUI GINJAL
DLM URINE)
OBAT YG DIEKSRESIKAN BERSAMA FESES BERASAL
DARI ;
a.
OBAT YG TDK DIABSORBSI DR PENGGUNAAN
MELALUI ORAL
b.
OBAT YG DIEKSKRESIKAN MELALUI EMPEDU DAN
TDK SIABSORBSI DR USUS.
CARA PEMBERIAN OBAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PER ORAL/PER OS ( MULUT ).
PERENTERAL/PER INJECTION (SUNTIKAN)
PER RECTAL (ANUS)
PER MUCOSA (MELALUI SELAPUT LENDIR)
PER CUUTAN (MELALUI KULIT)
SEBAGAI OBAT KUMUR
Ad. 1. SYARAT PEMBERIAN OBAT
PER ORAL
1.
2.
3.
4.
RASA TDK BOLEH TERLALU PAHIT.
TDK MENGIRITIR SELAPUT LENDIR
TDK HANCUR OLEH ENZYM LAIN
JMLNYA TDK BOLEH TERLALU BANYAK/SEDIKIT.
CARA MEMBERIKAN OBAT
PER ORAL
1.
2.
3.
4.
BERUPA PIL.
BERUPA CAPSUL.
BERUPA PUDER/BUBUK.
SEBAGAI OBAT MINUM.
KEUNTUNGAN PEMBERIAN PER ORAL
1.
2.
3.
4.
5.
MUDAH DIBAWA
PRAKTIS
MURAH
AMAN (RESORBSI LAMBAT)
BAHAYA KERACUNAN KECIL
KEJELEKAN PEMBERIAN PER ORAL
1.
2.
3.
OBAT DG KAHASIAT MERANGSANG TDK DPT
DIBERIKAN DG CARA INI (RESORBSI LAMA)
OBAT YG DPT DIURAIKAN ENZYM TDK DPT
DIBERIKAN DG CARA INI
SUKAR DIBERIKAN PD PASIEN YG PAYAH
Ad 2. SYARAT OBAT SUNTIK
(PER ENTERAL)
1.
2.
3.
4.
ABSOLUT STERIL
NETRAL (Ph = 7)
ISOTONIK
TDK MENGIRITER JARINGAN TUBUH
CARA PEMBERIAN PER ENTERAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
INTRA CUTAAN.
SUB CUTAAN
INTRA MUSCULAIR
INTRA VENOUS
INTRA CARDIAL
INTRA VENTRICULAIR
INTRA SPINAL
Download