Food Borne Disease / Illness DOSEN : LILY ARSANTI, STP., MP. Food borne disease diawali dengan sebuah pertanyaan yang wajib untuk dijawab oleh saudara – saudaraku sebangsa Gizi dan Senegara Kedokteran : “Apakah penyebab utama orang terkena penyakit dari foodborne illness?” Jawabnya mudah karena food handling (pengolahan dan pengendalian makanan) yg tdk cukup baik dan sanitasi yg buruk. Sedangkan Food borne disease sendiri adalah penyakit yang diakibatkan oleh mengkonsumsi makanan (Cliver. 1990). Epidemiologinya >90% terjadinya penyakit pada manusia oleh makanan disebabkan oleh kontaminasi bakteri patogen sepert tipus, disentri, botulism, & intoksikasi bakteri lain serta hepatitis A. Infeksi dan Intoksikasi Keduanya sering menjadi penyebab food borne disease. Perbedaan antara keduanya dapat disaksikan dengan tabel berikut : Infeksi Intoksikasi Periode inkubasi Gejala Cukup lama (beberapa hari) Diare, mual, muntah, kram perut, demam Patogen Cukup pendek ( beberapa menit/jam) Muntah dan mual, kepekaan indera berkurang, pandangan ganda, lemah, keseimbangan terganggu C. Botulinum (dewasa) B. cereus S. aureus Infeksi : Salmonella Campylobacter Yersinia V. parahaemolyticus Toxo plasma Hepatitis A Infeksi dengan mediasi toksin : C. botulinum (bayi) B. cereus E. coli Cara – cara kita dalam mengenali keracunan makanan adalah cukup sederhana yaitu dengan melihat simptom yang terjadi yaitu : Inkubasi Gejala Penyebab Yang mungkin 1 -5 jam Muntah, mual, diare, kejang Bacillus cereus 2 – 6 jam 8 – 18 jam 8 – 16 jam 12 – 36 jam 12 – 48 jam 24 – 48 jam 2 – 5 hari 1 Muntah, mual, diare Diare, sakit perut Diare, sakit perut Lemah, pandangan ganda, sulit menelan, mulut kering Diare, demam, sakit perut beberapa hari Diare, kadang berdarah Diare, sakit perut, demam HSM….. S. aureus C. perfringens B. cereus C. botulinum Salmonella E. coli Campylobacter HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet Nah.....tidak sembarang jumlah mikrobia dapat menyebabkan penyakit, namun ada beberapa jumlah tertentu yang dapat menyebab penyakit antara lain sebagai berikut : Mikrobia Jumlah Minimal B.cereus 105/g atau toksin 2 C. jejuni 10 C. botulinum Toksin dosis rendah 6 C. perfringens 10 2 E. coli O157 : H7 10 5 Salmonella sp. 10 2 S. typhi 10 S. aureus Toksin dosis rendah Banyak faktor yang kemudian akan memperparah keracunan makanan, antara lain faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Faktor mikrobia : a) Jenis patogen yang termakan Artinya bahwa bila terdapat dalam jumlah yang banyak mikroba yang bersifat patogen, maka potensi akan terjadinya keracunan makanan adalah besar. Contoh jika psedumonas cocovenans dalam jumlah yang banyak pada tempe bongkrek maka kemungkinan terdapatnya sama bongkrek yang akan berpotensi menimbulkan keracunan tempe bongkrek pun semakin besar. b) Jumlah patogen yang termakan Dalam jumlah yang kecil E. coli memang dibutuhkan oleh tubuh dalam proses pencernaan makanan. Namun jika terdapat dalam jumlah yang banyak pada makanan maka kemungkinan akan terjadinya keracunan makanan akibat E.coli besar. 2. Faktor makanan a) Buah & sayur segar/mentah Bahan makanan ini mengandung aw yang tinggi yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya mikorba baik yang bersifat patogen maupuan yang tidak patogen dalam makanan. Jika ini terjadi maka kerusakkan bahan makanan terjadi dan juga keracunan makanan akan semakin besar. Contoh yeast jenis Torulopsis yang mampu memfermentasikan laktosa dalam susu. b) Daging, unggas, telur, susu, ikan Kandungan proteinnya yang tinggi serta pH yang memungkinkan mikroba dapat tumbuh dalam bahan makanan jenis ini. Telur merupakan bahan makanan yang rawan tercemar Salmonella thypi yang dapat menyebabkan penykit tipus masuk melalui pori – pori kulit telur menuju ke bagian dalam. c) Berlemak tinggi (santan, coklat, dll.) Bakteri asam akan mudah tumbuh dalam suasana lemak tinggi menyebabkan kerusakan pangan, bau dan penampilan. Ada faktor tententu yang dapat meningkatkan resiko atau tingkat keparahan. 3. Faktor manusia a. Usia kurang dari 5 tahun 2 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet b. c. d. e. f. g. Usia dibawah lima tahun mempunyai sistem imun yang belum kuat. Dan belum jalannya akal membuat tingkat kewaspadaan balita terhadap kontaminan mikroba rendah. Usia di atas 50 atau 60 tahun Sama dengan balita, sistem imunitas, begitu pula organ – organ detoksifikasi mereka juga sudah tidatidak begitu kuat lagi dan mengalami degenrasi sehingga golongan orang – orang seperti ini rentan terhadap terjadinya penyakit yang parah. Sedang hamil Ketika sedang hamil, seorang ibu akan mempunyai resiko stress yang tinggi. Apalagi jika tingkat konsumsi gizinya kurang maka defensi terhadap serangan mikroba sangat lemah. Akibatnya terjangkitlah penyakit yang parah walau pada kebanyakan orang itu tidak menyebabkan keparahan penyakit. Sedang menderita sakit Jelas, ketika sedang sakit, kadang tubuh terutama sistem imunitas dalam keadaan yang menurun, akibatnya tubuh gagal dalam menghalau serangan mikroba sehingga akan menyebabkan keparahan penyakit. Sedang mengalami infeksi Ketika mengalami infeksi dan ditunjang dengan status gizi yang buruk, maka sistem pertahanan tubuh bekerja sangat berat dan hasil yang dicapai kurang maksimal.....kayak apa ajahhhh,emang mesin giling pdi ya? Stres Inilah biang kerok pertahanan tubuh yang lemah. Akibat stres tubuh dal;am membuat agen pertahanan demi mempertahankan kesehatan sangat kurang, akibatnya tubuh mengalami keparahan penyakit. Higiene yang buruk Hingiene yang buruk melemahkan sistem pertahanan tubuh, walaupun jika dalam waktu yang lama tubuh akan beradaptasi menyesuaikan diri dengan membentuk ketahanan tubuh. Lingkungan yang kurang bersih memungkinkan juga mutasi terjadi pada mikroba yang akan berakibat munculnya beraneka macam penyakit baru. Macam – Macam Bakteri Penyebab Foodborne Infections 1. Campylobacter jejuni Ciri – ciri mikroba ini adalah sebagai berikut : a. Sumber : tanah & air yang terkontaminasi kotoran hewan & burung, raw poultry,unpasteurized milk b. Sifat : gram -, bentuk spiral, koma atau S bulat, suhu optimum 40-45 C, mikro aerofilik, pH 4.9-8 c. Penyakit : gastroenteritidis akut, diare, demam & pusing d. Dosis infeksi : 500-10000 cfu/g e. Waktu inkubasi : 1-10 hari f. Jenis makanan : susu sblm diproses, daging, ikan, air 2. Listeria Ciri – ciri mikroba ini adalah sebagai berikut : a. Sumber : air, tanah yang terkontaminasi kotoran hewan, sayuran busuk, raw milk, raw seafood, soft cheeses 3 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet b. Sifat : gram +, bentuk batang dengan rantai 3-5 sel, suhu 1-45 C, pH 5-9.6, Aw 0.94, dapat dihambat dg 100 ppm nitrit, Aerobik-anaerobik fakultatif c. Penyakit : gastroenteritidis, meningitis d. Waktu inkubasi : bbrp hari-1 minggu e. Jenis makanan : susu, keju, sayuran, daging, ikan laut 3. Shigella Ciri – ciri mikroba ini adalah : a. Sumber : intestin b. Sifat : gram -, bentuk batang, anaerob fakultatif, ferm pada beberapa jenis KH, suhu 7-46 C c. Penyakit : diare berat – tjd pendarahan & berlendir d. Wkt ink : 12-15 jam slm 4 hr, utk kasus brt 10-14 hr e. Dosis infeksi : 10-100 sel/g f. Jenis makanan : daging, ikan, kerang 4. Salmonella a. Sumber : saluran pencernaan, raw or undercooked poultry, eggs. b. Sifat : gram -, bentuk batang tidak membentuk spora, anaerobik fakultatif, suhu 10-47 C, pH 4-9, Aw 0.93-0.99 c. Penyakit : diare, panas, mual, pusing d. Waktu inkubasi : 6-48 jam & lama infeksi 2-5 hari atau lebih e. Dosis : 105 – 107 sel/g atau lbh rendah (100 S. typhi) f. Jenis makanan : daging, telur, susu Salmonella dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani secara medik dengan benar. Bakteri ini umunya banyak ditemukan dalam bahan makanan seperti telur, mayonnaise, keju, produk hewani, Ice Cream, Breakfast Cereal. Salmonella ditemukan pada umunya feses hewan. Daur hidup Salmonella adalah sebagai berikut : 4 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet Dari gambar diatas kita dapat mengethaui bahwa antara berbagai faktor – faktor tersebut ada hubungan timbal balik sehingga pengaman Salmonella harus dilakukan dalam semua aspek yang berperan. Regulasi atau pengaturan salmonella di dalam makanan agar tercipta kehiegenisan contohnya adalah sebagai berikut: FDA and USDA Dalam bahan makanan kedua lembaga ini menerapkan zero tolerance artinya bahwa di dalam bahna makanan jumlah Salmonella adalah nol. 5. Makanan siap Makan Begitu juga untuk makanan yang tinggal ”hep” tidak memerlukan pemasakan untuk kedua kalinya maka Salmonellanya jumlahnya harus nol! Virus Hepatitis A. Profile kerennya virus jenis ini adalah sebagai berikut : Sumber : Kerang mentah atau yang dimasak setengah matang, kontak manusia Symptoms: 15-20 hari; Radang hati, kelelahan, pusing - pusing dan muntah – muntah. 6. Escherichia coli E. coli O157:H7Karakteristic bakteri ini adalah sebagai berikut : 5 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet Sumber : air yg tercemar kotoran hewan & manusia, Daging sapi giling yang dimasak setengah matang atau kurang matang, Produk susu tidak terpasteurisasi, orang ke orang Symptoms: 12-72 jam; diare berdarah, gagal ginjal, dan juga dapat menjadi fatal. E.coli mempunyai taksonomi sebagai berikut : Gram Negative, Tidak membentuk spora, batang pendek (rod), Anaerob fakultatif , Suhu 5-50 C, pH 4.3-9, Aw 0.95 Tipe – tipe E.coli patogenik adalah sebagai berikut : a. Enterotoxigenic (ETEC) Merupakan Diare pelancong (traveler’s diarhea), menghasilkan enterotoksin, dan dapat menyebabkan pathogen baik pada anak – anak maupaun orang tua. b. Enteroaggretative (EaggEC) Merupakan diare pada bayi, dan dapat menghasilkan racun. c. Enteroinvasive (EIEC) Tidak menghasilkan enterotoksin, menginvasi traktus intestinal yang dapat menghasilkan penyakit, semacam Shigella, orang yang rentan terhadap tipe E.coli adalah anak – anak dan orang yang mempunyai daya imunitas yang rendah. d. Enteropathogenic (EPEC) Penderitanya adalah anak – anak dan bayi. Namun E.coli jenis ini tidak menghasilkan enterotoksin. e. Enterohemorrhagic (EHEC) Jenisnya adalah E. coli O157:H7, dapat menyebabkan diare berdarah, anak – anak dan orang yang mempunyai imunitas rendah adalah penderita dengan tingkat penyakit yang berkelanjutan. Dosis infeksinya rendah. Jenis ini merupakan penyebab patoghen pada keracunan makanan tahun 1982. Dua kasus yang terjadi berkenaan dengan daging sapi yang dimasak belum matang. Hingga tahun 2009 ini angka kejadiannya melonjak naik. Sumber E.coli O157:H7 antara lain kijang, kuda, anjing, domba, lalat dan burung. Hewan – hewan ini dapat berperan sebagai vektor pembawa dari hewan ke hewan atau hewan ke manusia. Status pengaturannya di dunia adalah contohnya USDA – pada daging giling harus nol E.coli. jika tidak daging giling tersebut harus direcall. Contoh kasus 1971 – Cheese – Diarrheal Illness, 1982- EHEC (E. coli O157:H7, pada daging giling setengah matang), 1985 – EHEC (52 kasus, 19 tewas), tahun 1996 (Apple Cider), 1997(daging giling) Bakteri Penyebab Food Intoxication a. C. botulinum Profile kerennya adalah sebagai berikut : Sumber : tanah, ikan, pada makanan kaleng Sifat : gram + , pembentuk spora, bentuk batang, anaerobik Menghasilkan 7 macam toksin (A-G), yang paling toksis untuk manusis yaitu A, B, E, F, & beberapa strain menghasilkan lebih dari 1 toksin (C/D, A/F, A/B) Waktu inkubasi : 2 jam – 8 hari Jenis makanan : makanan kaleng rendah asam, daging, ikan Symptoms: 4-36 jam; ketidakmampuan menelan, pandangan double, biasanya fatal. 6 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet b. Staphylococcus aureus Profile kerennya adalah sebagai berikut : o Sumber : manusia sebagai pembawa; prosedur pengendalian makanan yang buruk o Symptoms: 8-24 jam; jarang yang fatal Sedangkan ciri – ciri bakteri ini adalah Gram Positive, bulet, Clusters, proteolitik dan lipolitik, Facultative. Habitatanya dan penyebarannya ada dipermukaan tubuh yang terbuka, binatang peliharaan (jinak), dan pada setiap makanan, dimana keberadaanya pada jumlah yang sedikit pada ”beberapa dan semua” yang berasal dari hewan dan setiap makanan yang berkontak dengan tubuh manusia. Insidensinya secara luas pada berbagai variasi makanan yang dibuat dengan tangan dan pendinginan makanan dengan suhu yang tidak sesuai (Improperly refrigerated). Cara pencegahan adalah dengan menghindarkan dari suhu ruangan yang memungkinkan mikroba dapat tumbuh dengan baik. suhu yang disarankan adalah 40 F sampai 140 F. Selain itu adalah higienitas pribadi yang baik. c. Infeksi & dimediasi toksin Bacillus cereus Sumber : tanah, air, daging, susu, buah/sayur Sifat : gram +, pembentuk spora, bentuk batang, anaerob fakultatif, aw 0.95, suhu 10-50 C, pH 4.9-9.3, Produksi enterotoksin Penyakit : nausea (kurang dari 24jam) Diare (diare air), perut kejang & sakit Jenis makanan : nasi/nasi goreng, makaroni, kentang, daging, sayuran dan buah 7 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet Cara pencegahan terhadap foodborne illness adalah sebagai berikut : Cucilah tangan temen2 dengan air hangat dan sabun sebelum menyiapkan atau makan makanan untuk mengurangi kesempatan kontaminasi mikroba. Simpan makanan secara Cegahlah terjadinya kontaminasi silang Cairkan makanan pada refrigeor Masak makanan pada suhu yang memadai (sesuai ) Jangan meninggalkan makanan pada suhu “danger zone” 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ada iklan layanan masyarakat nie...temen2 pahami sendiri ya bahasa planet inggris ini. Ngapunten kesel je nek kon ngartekke satu persatubenere ora gitu ding....bahasa Inggrisku mawut je....takut nanti kalo salah artinya...matur nuwun nggih, mugi rahayu ingkang sami tansah pinanggih..hehhe ^-^V 8 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet 9 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet 10 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet Food Recall dan Food Detention Pengertian Food Recall Adalah tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menarik (recall) dari pasaran sebuah produk makanan yang oleh FDA dipertimbangkan melanggar peraturan yang berlaku dan FDA dapat memulai tindakan hukum jika perusahaan gagal untuk menarik produknya. Apakah fungsi Recall? Recall berfungsi untuk melindungi konsumen dan untuk menghindari tuntutan hukum dari konsumen. Recall perusahaan tidak menjamin bahwa FDA tidak akan mengajukan perusahaan tersebut ke pengadilan. Sebuah perusahaan dapat melakukan recall kapanpun dan kemudian FDA akan memantau dan mengawasi pe-recall-an perusahaan. So, perlu diinget bahwa ini hanya berlaku di negerinya Uncle Sam, kalo di Indonesia badan yang berwenang seperti itu mungkin daalh BPPOM yang kemudian dikuatkan oleh pemerintah dalam menjalankan misinya. FDA telah berhasil melakukan tugasnya dalam fungsi pengawasan terhadap bahan makanan yang beredar di pasaran. Terbukti dengan laporannya yang dikeluarkan oleh FDA sendiri. Berikut merupakan contoh hasil perecallan yang dilakukan oleh FDA. Bulan setelah diproduksi sampai dengan perecallan dilaporkan Number Percentage Kurang dari 1 bulan 13 8 1-2 bulan 54 33 3 – 6 bulan 55 34 Lebih dari 6 bulan 38 24 Tidak diketahui 1 1 161 100 TOTAL NB : temen2 bukannya aku malas, tapi ku kira kita sepakat jika contoh2 keberhasilan FDA kita tulis disini semua hanya kan menghabiskan banyak kertas. So, kalo yang pengen liat contoh2nya silakan buka slide ya...maaf ini semua kulakukan karena aku ingin bumi ini tetap hijau....stop global warming!!! Tetapi kesimpulannya tetap aku tulis kok.... Kesimpulan : 161 kasus recalll telah dilaporkan ke FDA dan semua aksi ini dimulai oleh perusahaan. Penyebab adanya recalll adalah adanya kehadiran bahaya mikrobia (27%), kimia (50%), dan fisika (4%). 20% recall telah dilaporkan dari pelabelan yang salah dan baunya yang sudah terkontaminan. Ini mengindikasikan bahwa perusahaan makanan dan FDA bekerja secara bersama – sama secara efektif untuk menjamin keselamatan konsumen di AS. Pengertian Food Detention 11 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet Adalah penahanan produk makanan yang diekspor oleh Food & Drug Administration (FDA). Namun FDA tidak asal comot saja dalam menahan makanan. Ada beberapa kriteria makanan yang ditahan FDA. Antara lain : Apabila nampak dari sampel (cuplikan) bahan atau bahwa : Produk tsb diproduksi, diolah, atau dikemas secara tidak bersih (unsanitary) Produk tsb telah dilarang atau dibatasi pemasarannya di negara tempat produksi atau asal ekspornya Produktsb telah dipalsukan isinya, dipalsukan keterangan pada kemasannya Maka produk tsb harus dilarang masuk Ada kisah yang tragis yang membuat kita menangis sambil memeluk pohon dan nanyi India yaitu: 37 makanan asal Indonesia ditolak oleh FDA masuk ke AS. Alasannya sederhana yaitu : Produk-produk Indonesia tersebut dinilai : Tidak memenuhi persyaratan oleh FDA Mengandung kotoran, salmonela, aflatoxin Tidak dilengkapi label berisi petunjuk pemakaian dalam bahasa inggris Tidak lengkapnya dokumen berisi nomor registrasi makanan dan minuman kaleng lulus uji sterilisasi tekanan tinggi. Maka solusinya adalah : Ada baiknya jika produsen mengetahui permintaan pasar di luar negeri. Jika produsen yang mengekspor langsung, pasti mereka akan memperbaikinya begitu ada pemberitahuan penolakan. Dalam produksi dan distribusi, ada baiknya produsen memperhatikan dan mengawasi sistem sanitasinya. Alhamdulillah ......akhirnya Honya keluar juga. Teman2 maaf ya lama banget HO ini gak keluar2. Akhirnya sekarang keluar setelah kemarin Agil sempat mau makan aku.......hehehhe, peace Gil.... Oya seperti biasa ini hO banayk yang karanganku...jadi kl ada yang salah mohon teman2 memberikan saran ya.... Satu kata cinta Bilal, “Ahad”, dua kata cinta Rasulullah SAW, “Selimuti aku......., tiga kata cinta Mahasiswa gizi, “Wah, laporanne banyak........,” pokokke tetap semangat teman.......inilah jalan yang insya Allah, Allah pilihkan buat kita, yang terbaik bagi kita....karena Dia Maha mengetahui apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan Cp edisi ini : Paijo Atmo Waseso, 081807276993. 12 HSM….. HO Team : Agil – Mba Nur – Fitri - Slamet