36 BAB IV PENJADWALAN PROYEK A. Konsep Dasar

advertisement
BAB IV
PENJADWALAN PROYEK
A. Konsep Dasar
Penjadwalan proyek merupakan pekerjaan yang sangat menentang bagi manajer
perangkat lunak. Dasar pemikiran adanya penjadwalan adalah sering adanya keterlambatan
perangkata lunak. Hal-hal yang menyebabakan keterlambatan tersebut adalah:
ƒ
Batas waktu yang kadang tidak realistis
ƒ
Perubahan kebutuhan user
ƒ
Memandang rendah sumber daya dan usaha
ƒ
Tidak mempertimbangkan resiko
ƒ
Kesulitan teknis yang tidak dilihat sebelumnya
ƒ
Kesalahan komunikasi
Dari masalah “keterlambatan “ tersebut, maka manajer harus memperkirakan waktu dan
sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dan mengaturnya dalam urutan
yang logis. Perkalian jadwal akan bertambah rumit dengan adany fakta bahwa proyek yang
berbeda
mungkin menggunakan metode perancangan dan bahasa implementasi yang
berbeda pula
Hal- hal yang terkait dengan Penjadwalan proyek meliputi:
ƒ
Melibatkan pemilahan pekerjaan total pada suatu proyek menjadi kegiatan-kegiatan
terpisah dan penilaian waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaian kegiatankegiatan.
ƒ
Beberapa kegiatan dilakukan secara pararel
36
ƒ
Harus mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pararel ini dan mengaturnya sehingg
menghasilkan hasil yang optimal dan menghindari adanya kegiatan yang tertunda
akibat belum selesainya suatu pekerjaan yang penting.
ƒ
Dalam memperkirakan jadwal ,manajer harus memperkirakan bahwa setiapa tahap
proyek akan bebas dari masalah.
ƒ
Membuat estimasi seolah tidak ada masalah, kemudian menaikkannya untuk
memperhitungkan masalah yang diantisispasi.
ƒ
Manajer harus memperkirakan sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan.
B. Proses Penjadwalan
Penjadwalan
proyek
perangkat
lunak
merupakan
aktivitas
yang
mendistribusiakn usaha estimasi pada durasi proyek yang direncanakan dengan
mengalokasikan usaha untuk rekayasa perangkat lunak tertentu.
Penjadwalan proyek dapat dilihat dari dua perspektif yang berbeda yaitu:
1. Tanggal akhir pelepasan perangkat lunak telah dibuat sebelumnya dan tidak
dapat dibatalkan
2. Tanggal akahir ditentukan oleh tim rekayasa. Usaha didistribusikan dan tanggal
akhir ditentukan setelah melalui proses yang cermat.
Sayangnya keadaan pertama lebih sering terjadi dari yang kedua.
Kegiatan proses penjadwalan proyek dapat digambarkan sebagai berikut:
Identify
activities
Software
requirements
Identify activity
dependencies
Estimate resources
for activities
Allocate people
to activities
Create project
charts
Activity charts
and bar charts
37
Gambar 4.1 Proses Penjadwalan proyek
Ada beberapa dasar untuk membuat penjadwalan proyek perangkat lunak yaitu:
•
Pembagian
Proyek harus dibagi-bagi ke sejumlah tugas dan aktivitas yang dapat
dikendalikan
•
Saling Ketergantungan
Tugas-tugas harus saling tergantung dan harus dapat dilakukan secara pararel
dan berurutan. Sedang aktivitas lain adapula yang tidak saling tergantung.
•
Alokasi Waktu
Setiap tugas yang dijadwalkan harus dialokasi dalam sejumlah satuan kerja
(missal person-day usaha). Stiap tugas harus ditentukan tanggal mulai dan
tanggal selesai yang merupakan fungsi saling ketergantungan.
•
Validasi Kerja
Setiap proyek memiliki sejumlah staf tertentu.
Pada saat alokasi waktu
dilakukan manajer proyek harus memastikan bahwa tidak ada kelebihan alokasi
jumlah manusia pada saat tertentu
•
Batasan tanggungjawab
Setiap tugas yang dijadwalkan harus ditugaskan kepada satu tim anggota tertetu.
•
Batasan Keluaran
38
Setiap tugas yang dijadwalkan harus memiliki keluaran tertentu. Keluran
biasanya dalam bentuk hasil kerja yang dikombinasikan dengan deliverables.
•
Kejadian penting yang ditentukan.
Setiap tugas harus dihubungkan dengan kejadian penting proyek. Kejadian
penting diselesaikan bila satu atau lebih hasil kerja sudah dikaji kualitasnya dan
telah disetujui.
C. Metode Penjadwalan
Untuk membuat penjadwalan terhadap suatu proyek perangkat lunak ada dua
metode yang dapat digunakan yaitu :
a. Diagram Batang
Diagram batang menunjukkan siapa yang bertanggungjawab untuk setipa kegiatan
dan kapan kegiatan tersebut dijadwalkan dimulai dan berakhir.
b. Jaringan Kegiatan
Jaringan kegiatan menunjukkan ketergantungan diantara kegiatan-kegiatan yang
membentuk proyek.
Kedua metode tersebut dapat dibuat secara otomatis dari database informasi proyek dengan
memakai tool manajemen proyek missal Microsoft Project.
Contoh:
39
Tabel 4.3 Durasi dan ketergantungan pekerjaan
PEKERJAAN
DURASI (HARI)
KETERGANTUNGAN
T1
8
T2
15
T3
15
T1 (M1)
T4
10
-
T5
10
T2, T4 (M2)
T6
5
T1, T2 (M3)
T7
20
T1 (M1)
T8
25
T4 (M5)
T9
15
T3 , T6 (M4)
T10
15
T5, T7 (M7)
T11
7
T9 (M6)
T12
10
T11 (M8)
Lihatlah serangkaian kegiatan yang terlikis di table 4.3 dapat dilihat bahwa
Pekerjaan T3 bergantung pada Pekerjaan T1 yang berarti bahwa T1 harus selesai sebelum
pekerjaan T3 dimulai. Misal T1 merupakan perancangan komponen dan T3 merupakan
implementasi dari rancangan tersebut.
Saling dan durasi yang diperkirakan untuk suatu kegiatan diketahui, maka jaringan
kegiatan yang menunjukkan rangkaian kegiatan dapat dilihat pada gambar 4.4. yang
menunjukkan kegiatan-kegiatan apa yang dapat dilakukan secara pararel dan yang mana
yang harus dilakukan secara urut karena ketergantungan dari kegiatan sebelumnya.
Kegiatan direpresentasikan sebagai persegi. Patokan (milestone) dan deliverable proyek
ditunjukkan dengan sudut bulat. Tanggal menunjukkan tanggal dimulainya kegiatan.
40
8 days
14/7/99
15 days
M1
T3
T9
T1
25/7/99
4/7/99
start
15 days
5 days
4/8/99
25/8/99
T6
M4
M6
M3
7 days
20 days
15 days
T11
T7
T2
25/7/99
10 days
M2
T4
10 days
5/9/99
11/8/99
M7
T5
T10
18/7/99
M8
15 days
10 days
T12
M5
25 days
T8
Finish
19/9/99
Gambar 4.5 Jaringan Kegiatan
Pada tool manajemen proyek ini semua kegaiatn harus berakhir pada patokan.
Suatu kegiatan bisa dimulai ketika patokan sebelumnya (yang mungkin tergantung pada
beberapa kegiatan) telah dicapai.
Sebelum maju dari satu patokan ke patokan yang lainnya, semua jalur yang menuju
ke patokan tersebut harus telah selesai. Contohnya, pekerjaan T9 tidak dapat dimulai
sampai pekerkjaan T3 dan T6 selesai. Kedatangan pada patokan M4 menunjukkan bahwa
pekerjaan-pekerjaan telah selesai.
Waktu minimum yang dibutuhkan untukmenyelesaiakan proyek dapat diperkirakan
denagn memperhitungkan jalur terpanjang pada grafik kegiatan (jalur kritis). Dalam kasus
ini diperlukan waktu 11 minggu atau 55 hari kerja.
Pada gambar 4.5 jalur kriris
ditunjukkan dengangaris tebal. Jadwal keseluruhan proyek tergantung pada jalur kritis.
41
Ketidak tepatan dalam penyelesian kegiatan kritis akan menyebabkan “tertundanya”
proyek.
Dilain pihak, penundaan kegitan yang tidak berada pada jalur kritis tidak
menyebabkan ketidaktepatan jadwal keseluruhan. Contoh, jika T8 tertunda, maka tanggal
selesainya proyek tidak terpengaruh karena T8 tidak berada pada jalur kritis. (ditunjukkan
dengan batang yang diasir.
Gambar 4.6 menunjukkan cara alternative dalam merepresentasikan informasi
jadwal proyek. Gambar tersebut merupakan diagram batang (sering disebut GANTT, sesuai
penemunya) yang menunjukkan kalender proyek dan tanggal dimulainya dan selesainya
kegiatan.
4/7
11/7
18/7
25/7
1/8
8/8
15/8
22/8
29/8
5/9
12/9
19/9
Start
T4
T1
T2
M1
T7
T3
M5
T8
M3
M2
T6
T5
M4
T9
M7
T10
M6
T11
M8
T12
Finish
Gambar 4.6 Diagram Batang Kegiatan
42
Pada gambar 4. 6 diikuti oleh batang terasir yang panjangnya dihitung dengan
memakai alat Bantu penjadwalan.
Ini menunjukkan adanya flesibilitas pada tanggal
penyelesaian kegiata. Jika suatu kegiatan tidak selesai tepat waktu, maka jalur kritis tidak
akan terpengaruh sampai akhir periode yang ditandai oleh batang yang diasir. Kegiatan
yang berada pada jalur kritis tidak memiliki marjin untuk kesalahan dan dapat diidentifikasi
karena tidak mempunyai batang diasir.
Selain mempertimbangkan jadwal, manajer proyek harus mempertimbangkan juga
sumber daya dan khususnya staf bagi kegiatan proyek. Hal tersebut dapat dilihat pada
gambar 4.7 dan gambar 4.8. Pada gambar tersebut (gambar 4.7) menunjukkan staf tidak
harus diberi tugas sepanjang waktu pada proyek. Selama waktu kosong, mereka bisa jadi
berlibur, bekerja di proyek lain, megikuti kursus.
4/7
Fred
11/7
18/7
25/
1/8
8/8
15/8 22/8
29/8
5/9
12/9 19/9
T4
T8
T11
T12
Jane
T1
T3
T9
Anne
T2
T6
Jim
Mary
T10
T7
T5
Gambar 4.7 Alokasi Waktu dan penanggung jawab
43
Pada akhirnya, jadwal proyek awal akan menjadi tidak benar. Seiring berjalannya
proyek, waktu hasil estimasi harus dibandingkan dengan waktu yang sebenarnya
dihasbiskan. Perbandungan ini dapat dipakai sebagai dasar revisi jadwal untuk bagian lain
dari proyek tersebut. Ketika angka-angka yang benar telah diketahui, diagram kegiatan
harus ditinjau. Selanjutnya kegiatan proyek berikutnya dapat disusun ulang
untukmemperkecil panjang jalur kritis.
44
Download