7. penglihatan pada waktu remang-remang

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKOLOGI FAAL
Nama Mahasiswa
: Syamsudin Nur Rizal Alkaf
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 21 tahun
Pendidikan
: Mahasiswa S1 Psikologi
Nama Percobaan
: PENGLIHATAN PADA WAKTU REMANGREMANG
Nomor Percobaan
: VII
Nama Orang Percobaan
: Zuvita Nandiastika
Nama Pelaku Percobaan
: Syamsudin Nur Rizal Alkaf
Tanggal Percobaan
: 8 Oktober 2013
Waktu Percobaan
: 10.00-12.00 WIB
Tempat Percobaan
: Laboratorium Psikologi Faal
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui proses penglihatan seseorang pada waktu
remang-remang.
II.
DASAR TEORI
Ketika seseorang berada pada ruangan yang remang-remang dalam
waktu cukup lama, retina perlahan-lahan menjadi lebih sensitif terhadap
cahaya. Penurunan ambang penglihatan ini dikenal sebagai adaptasi gelap.
Adaptasi gelap mencaapai maksimal kira-kira 10 menit, sekalipun
terjadi penurunan lebih lanjut setelah waktu yang lebih lama. Sebaliknya bila
dari remang-remang melihat ke arah terang, cahaya yang dirasakan akan
38
39
lebih terasa silau. Karena mata memerlukan adaptasi terhadap tempat yang
remang-remang atau redup menjadi tempat yang lebih terang terkena
cahaya. Mata beradaptasi memerlukan waktu yang tidak begitu lama kirakira lima menit.
Gambar 1. Anatomi mata
Waktu yang digunakan untuk adaptasi gelap ditentukan oleh
pembentukan rhodopsin yang terurai pada saat melihat ke arah yang cukup
cahaya atau terang. Dalam cahaya terang, banyak pigmen terus menerus
dipecah dan waktu yang diperlukan dalam cahaya remang-remang untuk
penimbulan jumlah pigmen tertentu yang diperlukan untuk fungsi optimum
sel batang. Sel batang (bacillus) peka terhadap intensitas cahaya sehingga
dapat membedakan terang atau gelap dan sangat penting untuk penglihatan
pada waktu cahaya berkurang atau remang-remang. Pada sel inilah
terhadap rhodopsin, yaitu senyawa yang terdiri dari vitamin A dan protein.
Senyawa rhodopsin akan terurai oleh cahaya terang dan dibentuk kembali
diwaktu gelap atau pada waktu remang-remang.
Gambar 2. Adaptasi gelap yang melukiskan hubungan adaptasi kerucut
dengan adaptasi terang
40
Dalam segmen luar dari bacillus (sel batang) terdapat pigmen
rhodopsin berwarna merah. Saat terang rhodopsin tidak ada karena terus
menerus dipecah menjadi scotopsin dan retinen. Saat gelap rhodopdin tidak
dipecah sehingga tertimbun.
Banyaknya vitamin A yang diubah menjadi pigmen peka cahaya
tambahan (berasal dari retina mata), dimana batas akhirnya ditentukan oleh
adanya efek ini, maka reseptor pengihatan secara bertahap akan peka sekali
sehingga terangsang dengan jumlah cahaya yang sedikit saja. Apabila
seseorang terus berada ditempat yang gelap ataupun ditempat yang
remang-remang untuk waktu yang sangat lama maka hampir semua retina
dan opsiri yang berada di sel batang dan sel kerucut diubah menjadi pigmen
peka cahaya.
Ketika dilakukan segmen kemudian ditemukan fotokimia yang
terdapat pada cahaya, jika didalam sel batang terdapat mosodipsin dan jika
didalam sel kerucut terdapat rhodopsin yang hampir sama dengan rhodopsin
terkecuali apabila adanya perbedaan kepekaan terhadap spektrum cahaya.
Sel kerucut yang aktif hanya dapat terlihat dengan baik ketika dilakukan
penglihatan di waktu siang hari. Jika tidak datang dari tempat terang maka
kepekaan dalam retina semakin lama akan bertambah maksimum setelah 20
menit.
Selain perubahan konsentrasi rhodopsin, mata mempunyai dua
mekanisme lain untuk adaptasi terang dan gelap. Yang pertama adalah
perubahan pada ukuran pupil. Ini dapat menimbulkan tingkat adaptasi sekitar
30 kali lipat dalam waktu sepersekian detik. Karena adanya perubahan pada
jumlah cahaya yang masuk melalui pelebaran pupil tersebut.
Kedua, adalah adaptasi sel saraf yang melibatkan sel saraf yang
bekerja pada rangkaian tahap penglihatan didalam retina sendiri dan di otak.
Jadi bila mula-mula intensitas cahaya itu meningkat, maka intensitas sinyal
yang dijalankan oleh sel-sel bipolar, sel horizontal, sel amokrin dan sel
ganglion tersebut sangat besar. Namun intensitas sinyal-sinyal ini semuanya
akan dengan cepat berkurang pada berbagai tingkat penjalaran dalam
lingkungan saraf. Walaupun besarnya adaptasi ini hanya beberapa kali lipat
saja dibandingkan dengan ribuan kali lipat yang terjadi selama adaptasi pupil
saja dibandingkan dengan ribuan kali lipat yang terjadi selama adaptasi pupil
41
hanya terjadi selama sepersekian detik, berbeda dengan waktu bermenitmenit.
Rhodopsin dibentuk oleh protein yang disebut scotopsin. Retinen
adalah aldehyda dan vitamin A. Retinen diproduksi oleh onzym alkohol
derydrogenase, dengan adanya diphosp opyridio nucleazida dan Hz menjadi
vitamin A yang dengan opyridio didalam gelap menjadi rhodopsin. Agar
dapat dibentuk rhodopsin harus ada stratum pigmen yang melekat pada
retina. Stratum pigmen adalah lapisan sel-sel ephitellium yang mengandung
butir-butir pigmen melamin yang melekat pada retina disebelah luarnya,
untuk membuat rhodopsin juga diperlukan oksigen.
III.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Kertas hitam dan putih
2. Kertas yang berwarna mmerah dan biru
3. Ruangan remang-remang
IV.
JALANNYA PERCOBAAN
1. Didalam kamar yang remang-remang melihat dengan satu mata ke titik
yang ada ditengah-tengah diantara lima buah titik putih yang terdapat
pada dasar hitam. Apakah titik yang ada ditengah itu sama terangnya
kelihatan dengan titik yang lain?
2. Melihat kertas berwarna merah yang berdampingan dengan kertas
berwarna biru pada tempat yang terang. Lihatlah sekarang kertas-kertas
yang berwarna itu pada tempat yang remang-remang, warna apa
sekarang yang kelihatan terang?
V.
HASIL PERCOBAAN
1. Orang percobaan (OP) melihat dengan satu mata ke titik putih yang ada
ditengah-tengah lebih terang dari pada titik-titik putih yang lainnya yang
terdapat pada dasar hitam.
2. Pada tempat yang terang, warna merah lebih kelihatan mencolok dari
pada warna biru. Sedangkan pada ruangan remang-remang terlihat
warna biru yang lebih mencolok dari pada warna merah.
42
VI.
KESIMPULAN
1. Penglihatan pada waktu remang-remang berbeda dengan penglihatan
pada waktu terang.
2. Pada waktu terang terjadi pemecahan rhodopsin, pada waktu gelap
terjadi penimbunan rhodopsin.
3. Kertas warna merah lebih cepat beradaptasi di ruang gelap atau remangremang.
4. Kertas warna biru lebih mencolok di ruang gelap atau remang-remang
karena warna biru tersebut jatuh pada kawasan sel jala bersamaan
dengan meningkatkannya kepadatan sel-sel kerucut.
VII.
APLIKASI
1. Penambang batu bara dapat mencari batu bara di tempat yang tidak
terlalu terang.
2. Sopir truk dapat mengemudi walaupun di malam hari.
3. Penanda lalu lintas yang berwarna kuning menyala bila dalam kondisi
remang-remang.
Yogyakarta, 10 Oktober 2013
Penyusun
Syamsudin Nur Rizal Alkaf
Asisten
: Vera Rahayu
Nilai
:
43
DARTAR PUSTAKA
Ganong, W.F.(2006).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta EGC Penerbit Buku
Kedokteran
Pinel, J.P.J.(2009).Biopsikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Urbayatun, Siti.(1997).Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II.Yogyakarta :
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Walgito, B.(2005).Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Andi Offet
Download