Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai Engine Control pada pesawat terbang. Pernahkah kalian berfikir bagaimana caranya mengontrol daya dan gerakan dari suatu pesawat? Apakah bergerak dengan sendirinya? Apakah ada komponen yang menggerakkannya? In Syaa Allah jawaban dari pertanyaan tersebut segera terjawab dengan membaca artikel yang ada pada halaman ini. 1. Introduction Pada umumnya, setiap mesin pasti memiliki suatu control unit yang mengatur sistem kerja dari mesin tersebut. Unit tersebut adalah Engine Control Unit (ECU) atau juga biasa disebut Engine Control Module (ECM) yang merupakan jenis unit kontrol elektronik yang mengontrol serangkaian aktuator pada mesin pembakaran internal untuk memastikan performa mesin yang optimal. Pada pesawat terbang, sistem control tersebut adalah Full Authority Digital Engine Control yang biasa disingkat FADEC. FADEC adalah sebuah sistem yang terdiri dari komputer digital yang terdiri dari Electronic Engine Controller (EEC) atau Engine Control Unit (ECU), dan instrumen terkait yang mengontrol semua aspek kinerja mesin pesawat. Jadi, FADEC merupakan sebuah sistem yang mengontrol secara menyeluruh operasional engine dalam merespon perintah (command inputs) dari pesawat (cockpit) serta memberikan informasi kepada pesawat (flight deck indication) mengenai informasi kondisi engine. Figure 1. Engine Control CFM56 2. FADEC pada CFM56-5A Pada engine CFM56-5A, thrust atau daya dorong dioperasikan oleh Full Authority Digital Engine Control (FADEC). FADEC merupakan suatu sistem komputerisasi yang berfungsi menjalankan suatu perintah sesuai dengan input yang diinginkan. Seperti halnya perintah untuk memberikan kekuatan paling sesuai dengan fase penerbangan. Perintah tersebut dapat berupa perintah manual (thrust lever) atau perintah otomatis (autothrust). Dengan digunakannya FADEC pada pesawat Airbus 320, terbukti telah memberikan dampak positif bagi seluruh elemen pada perindustrian pesawat tersebut. Diantaranya adalah performa mesin dan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem kontrol hdromechanical saat ini serta pengurangan beban kerja karena kinerja sistem otomatis. FADEC adalah sistem elektronik yang menggabungkan Engine Control Unit (ECU) dan Engine Interface Unit (EIU). Setiap mesin yang dilengkapi dengan FADEC menyediakan fungsi-fungsi berikut: Gas generator control Engine limit protection Engine automatic starting Power management Engine data for cockpit indication Engine condition parameters Reverser control and feed back Figure 2. FADEC Schematic 3. ECU dan EIU Terdapat satu ECU pada mesin dengan saluran ganda (active dan standby) yang masing-masing memiliki 28V DC sebagai sumber daya untuk engine starting ketika di darat dan ketika terbang. Selain itu, didedikasikan ECU alternator yang menyimpan / menjamin power di atas 12% N2 dan perlindungan tingkat tinggi terhadap gangguan elektromagnetik. Bukan hanya ECU yang menjadi control dari engine, akan tetapi terdapat Engine Interface Unit (EIU) yang berperan sebagai interface antara sistem FADEC dan sistem pesawat lainnya melalui digital data buses. Di setiap engine terdapat satu EIU yang terletak di avionics bay. ECU dan EIU adalah suatu sistem elektrik yang terdapat pada engine serta memiliki fungsi masing-masing terhadap control engine. Oleh karena itu, untuk mempertahankan sistem tersebut masih beroperasi dengan baik, diperlukan perawatan yang berkala. Figure 3. Thrust Control Schematic Jadi, setelah membaca artikel ringkas tentang Engine Control pada CFM56, bisa disimpulkan bahwa pada pesawat modern saat ini, terdapat komponen yang mengatur segala sistem yang ada pada engine. Komponen tersebut adalah Full Authority Digital Engine Control yang merupakan sistem komputerisasi dan berfungsi menjalankan suatu perintah sesuai dengan input yang diinginkan. Setelah FADEC menerima perintah, kemudian barulah perintah tersebut diteruskan menuju sistem-sistem lain, seperti fuel system, hydraulic system, dan sistem-sistem lainnya.