PENGACARA ACCU GS GOLD SHINE SOMASI DITJEN HKI

advertisement
PENGACARA ACCU GS GOLD SHINE SOMASI DITJEN HKI
Friday, 23 November 2012 01:23
Jakarta, 22/11/2012 (Kominfonewscenter) – Kuasa hukum PT.GS Gold Shine Battery Adi
Setiawan Unarta SH MH menyampaikan somasi kepada Direktur Penyidikan Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) terkait penyitaan sejumlah accu dan atau
battery merek GS Gold Shine milik kliennya, di toko-toko yang memperdagangkan barang milik
kliennya.
Somasi/teguran itu terkait tindakan dan perbuatan melanggar hukum dengan semena-mena
Direktorat Penyidikan pada Ditjen HKI yang telah menyita accu dan atau battery milik kliennya
di toko-toko yang memperdagangkan barang milik kliennya tersebut.
“Jadi Ditjen Haki telah melakukan sewenang-wenangan dengan melalukan sweeping dan
mengatakan aki klien saya adalah aki palsu”, kata Adi Setiawan dalam jumpa pers di Kantor
Victory Law Firm Jakarta, Kamis sore (22/11).
Adi menyatakan accu atau battery merek GS Gold Shine telah terdaftar resmi pada Ditjen HKI
dengan nomor IDM000131477.
“Itu terdaftar dan sampai sekarang ini masih dilindungi sampai dengan tahun 2020”, kata Adi
Setiawan.
Dalam somasi itu Adi Setiawan menjelaskan, kliennya adalah pemilik sekaligus distributor accu
maupun battery merek GS Gold Shine, dan kliennya telah memproduksi dan memasarkan accu
tersebut selama puluhan tahun.
Merek accu maupun battery GS Gold Shine yang terdaftar resmi pada Ditjen HKI dengan
1/2
PENGACARA ACCU GS GOLD SHINE SOMASI DITJEN HKI
Friday, 23 November 2012 01:23
nomor IDM000131477 sampai saat ini tidak pernah dibatalkan.
Namun tgl.20 November 2012 Direktorat Penyidikan Ditjen HKI telah melakukan penyitaan
sekaligus mengeluarkan pernyataan kepada publik bahwa accu maupun battery merek GS
Gold Shine yang diproduksi kliennya merupakan produk palsu.
“Ini dia dikatakan pasal 90, 91 dan 94, 90, 91 adalah terkait dengan pemalsuan merek padahal
kita masih punya sertifikat merek, karena itu kami mensomasi Ditjen Haki untuk mengklarifikasi
hal ini”, kata Adi.
Adi menyatakan kliennya tidak pernah memproduksi aki palsu. “Ini sudah terdaftar, apakah ini
bisa dinyatakan palsu, sudah terdaftar dari tahun 2000 dan sudah diperpanjang tahun 2010 dan
dilindungi sampai tahun 2020”, tambah Adi.
Menurut Adi tindakan penyitaan oleh Direktorat Penyidikan Ditjen HKI tersebut merupakan
perbuatan melawan hukum oleh penguasa karena merek accu maupun battery GS Gold Shine
telah terdaftar pada Ditjen HKI yang sampai sekarang tidak pernah dibatalkan.
“Itulah kami mensomasi, kami melakukan peringatan, melakukan teguran kepada Ditjen Haki,
mereka telah melakukan tindakan sewenang-wenangan”, tegas Adi.
“Mereka langsung men-judge (menghakimi) kami punya barang, klien kami punya barang itu
barang palsu, dasar apa mereka menyatakan barang klien kami palsu”, tambah Adi.
Dalam somasi itu Adi meminta Direktorat Penyidikan Ditjen HKI tidak melakukan tindakan
hukum apapun lagi yang dapat lebih merugikan kliennya, mengembalikan barang-barang
berupa accu maupun battery merek GS Gold Shine hasil penyitaan kepada kliennya secara
utuh, serta merehabilitasi nama baik kliennya selaku pemegang merek accu maupun battery
GS Gold Shine yang telah terdaftar pada Ditjen HKI dengan nomor IDM000131477. (mydk)
2/2
Download