KRIMINOLOGI BY : HENNY.KS LITERATUR : 1. Kriminologi : Abdussalam 2. Kriminologi : Topo Santoso & Eva Achjani Zulfa 3. Kapita Selekta Hk Pidana, Kriminologi & Viktimologi : Lilik Mulyadi 4. Pisau Analisis Kriminologi : J.E Sahetapy 5. Teori Kriminologi Suatu Pengantar : J.E Sahetapy 6. Kriminologi dan Masalah Kejahatan : Mulyana W. Kusumah 7. Kriminologi dan Sistem Peradilan Pidana : Mardjono Reksodiputro 8. Kejahatan, Penjahat dan Reaksi Sosial : Mulyana W. Kusumah 9. Aliran dan Teori Dalam Kriminologi : Indah Sri Utari 10. Teori dan Kapita Selekta Kriminologi : Romli Atmasasmita 11. Sinopsis Kriminologi Indonesia : Soedjono.D 12. Pengantar Kriminologi : W.A Bonger 13. Kriminologi : Soesilo 14. Kriminologi & Hk Pidana : Abintoro Prakoso 15. Aspek Hk Pidana & Kriminologi : Mien Rukmini 1. 2. 3. 4. Plato : emas, manusia merupakan sumber banyak kejahatan. Aristoteles : kemiskinan menimbulkan kejahatan & pemberontakan. T. Aquino : Orang kaya yg hidup senang dan memboroskan kekayaan, jika suatu saat miskin mudah menjadi pencuri. T.More : hukuman berat pada penjahat waktu itu tidak berdampak banyak utk menghapus kejahatan yg terjadi, harus dicari sebab musabab kejahatan dan menghapuskannya. Nama KRIMINOLOGI berasal dari ahli Antropologi Perancis : P.Topinard (1839-1911). Kriminologi (Bonger) : IP yg bertujuan menyelidiki kejahatan seluas-luasnya (kriminologi teoritis/ murni). Bonger (kriminologi murni) membagi kriminologi : 1. Antropologi kriminil : IP ttg manusia yg jahat. 2. Sosiologi kriminil : IP ttg kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat. 3. Psikologi kriminil : IP ttg penjahat dilihat dari sudut jiwa. 4. Psikopatologi dan neuropatologi kriminil : Ilmu ttg penjahat yg sakit jiwa. 5. Penologi : ilmu ttg tumbuh dan berkembangnya hukuman. Terdapat kriminologi terapan : 1. Higiene kriminil : usaha yg bertujuan untuk mencegah terjadinya kejahatan. 2. Politik kriminil : usaha penanggulangan kejahatan dilihat sebab-sebab orang melakukan kej. 3. Kriminalistik : ilmu ttg pelaksanaan penyidikan teknik kejahatan dan pengusutan kejahatan. KRIMINOLOGI MUNCUL ? Ketidak puasan terhadap : 1. Hukum Pidana 2. Hukum Acara Pidana 3. Sistem Penghukuman KETERKAITAN HK PIDANA DAN KRIMINOLOGI ? HUKUM PIDANA : 1. Disiplin ilmu normatif 2. Mengkaji kejahatan dari sudut hukum 3. Memusatkan perhatian pd pembuktian kejahatan 4. Mengungkap hub. Antara perbuatan dan akibat KRIMINOLOGI : 1. Sosial 2. Dari ilmu sosial 3. Faktor penyebab terjadinya kejahatan 4. Mengungkap motif kejahatan 10 wil. Krim. Mempelajari : 1. Kej. yg dilaporkan & tind.pid.yg dilakukan, 2. Perkembangan & perubahan HP dlm hub.nya dg politik, ekonomi, tanggapan masy, 3. Keadaan penjahat dan bukan penjahat 4. Wilayah dihub.dg jmlh kej. 5. Faktor penyebab kej.& membuat teori 6. Jenis kej.& bentuk kej.modern, 7. Hal2 yg erat hub.nya dg kej. Ex. Alkoholisme, pelacuran, perjudian, 8. Apakah perat. perUU & penegak hk sdh efektif, 9. Manfaat lembaga2 yg digunakan utk menangkap, menahan & menghukum, 10. Setiap usaha utk mencegah kej. Tokoh yg berjasa mengantar kriminologi di Indonesia : PROF.DR. W.M.E NOACH (ahli kriminologi yg mentransformasikan kriminologi Belanda di UI 1950) Memberi peringatan bahwa jika kriminologi di Indonesia hendak berkembang, harus banyak dilakukan penelitian rinci secara sistematis sebagai karya pendahuluan utk kesimpulan di kemudian hari. Penting, karena Indonesia memiliki sosial budaya yg berbeda dg negara-negara yg mengajarkan kriminologi melalui pendekatan kultur mereka (Belanda, Inggris, Amerika). NOACH dalam arti luas ; Kriminologi : Ilmu Pengetahuan yang menyelidiki gejala-gejala kejahatan dan tingkah laku yang tidak senonoh, sebab musabab serta akibatnya (meliputi kriminalistik dan penologi) Soedjono.D dalam arti sempit ; Kriminologi : Ilmu Pengetahuan dari berbagai ilmu yang mempelajari kejahatan sebagai masalah manusia KRIMINOLOGI LAHIR PERTENGAHAN ABAD KE-19 Sejak dikemukakan hasil penyelidikan C. Lombroso (1876) : Teori Atavisme dan Tipe Penjahat, serta munculnya Teori Hubungan Sebab Akibat bersama dg Enrico Ferri (tokoh Aliran Lingkungan dari kejahatan). Pertengahan abad XX : kriminologi yg semula menyelidiki kausa kejahatan dalam masyarakat mengalihkan perhatian proses pembentukan perUU dari kekuasaan(negara) sebagai penyebab munculnya kejahatan dan para penjahat dari masyarakat. KRIMINOLOGI ? CRIMEN : KEJAHATAN LOGOS : ILMU PENGETAHUAN KRIMINOLOGI : ilmu pengetahuan tentang kejahatan E.H SUTHERLAND, kriminologi : seperangkat pengetahuan yg mempelajari kejahatan sebagai fenomena sosial, termasuk proses pembuatan UU, pelanggaran UU dan reaksi terhadap pelanggaran UU (Sosiologi hk, etiologi kej, penology) KATHRINE S.WILLIAMS, Kriminologi : Ilmu dari berbagai I.P yg mempelajari kejahatan sebagai fenomena sosial yg meliputi studi : karakteristik hk pidana, keberadaan kriminalitas, pengaruh kejahatan terhadap korbannya dan masyarakat, metode penanggulangan kejahatan, atribut kejahatan, karakteristik & bekerjanya SPP. Catatan rumusan Kathrine : 1. Studi kejahatan dewasa ini : hubungan antara pelaku kejahatan dg korbannya; 2. Karakteristik hk pidana dan bekerjanya SPP, tidak terlepas dari kriminologi dalam hubungannya dengan politik/ kebijakan kriminal dan kebijakan sosial : pembangunan nasional; 3. The body knowledge : hubungan kriminologi dg I.P lainnya. TINJAUAN TERHADAP KRIMINOLOGI : 1. Dalam arti luas : mempelajari 2. teknologi, metode yg berkaitan dengan kejahatan dan masalah prevensi kejahatan dengan tindakan yg bersifat punitif/ non penal Dalam arti sempit : hanya mempelajari kejahatan. 3 PENDEKATAN MEMPELAJARI KEJ. (H. MANNHEIM) PENDEKATAN DESKRIPTIF PENDEKATAN SEBAB AKIBAT PENDEKATAN SECARA NORMATIF A. DESKRIPTIF/ FENOMENOLOGI/ SIMPTOMATOLOGI KEJAHATAN Melakukan observasi dan pengumpulan data yg berkaitan dg fakta-fakta ttg kejahatan : a. bentuk tingkah laku kriminal, b. bagaimana kejahatan dilakukan, c. frekuensi kejahatan pada waktu & tempat berbeda, d. ciri-ciri pelaku : umur, jenis kelamin, e. perkembangan karir pelaku kejahatan. SYARAT PENDEKATAN DESKRIPTIF Pengumpulan fakta tidak dapat dilakukan secara random (fakta yg diperoleh harus dilakukan secara selektif); Harus dilakukan penafsiran, evaluasi dan memberikan pengertian secara umum terhadap fakta yg diperoleh. Jika tidak, fakta tsb tidak akan mempunyai arti. B. PENDEKATAN SEBAB AKIBAT/ ETIOLOGI KRIMINIL : fakta yg terdapat dalam masyarakat dapat ditafsirkan utk mengetahui sebab-sebab kejahatan (kasus yg bersifat individual/ umum). Mencari jawaban ”mengapa orang melakukan kejahatan” C. PENDEKATAN NORMATIF : Idiographic-Discipline & Nomothetic-Discipline Idiographic-Discipline : karena kriminologi mempelajari fakta, sebab-akibat dan kemungkinan dalam kasus yg bersifat individual. Nomothetic-Discipline : bertujuan untuk menemukan dan mengungkapkan hukumhukum yg bersifat ilmiah, yg diakui keseragaman dan kecenderungannya. PENDEKATAN NORMATIF PENTING BAGI KRIMINOLOGI : DALAM PROSES “KRIMINALISASI” DAN “DEKRIMINALISASI” SEBAGAI SALAH SATU PENCERMINAN PERSPEKTIF BARU DALAM KRIMINOLOGI YG SEMAKIN BERKEMBANG SEJAK 1960-AN.