PELAKSANAAN PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERSEROAN TERBATAS (PT) TELEKOMUNIKASI KENDARI. JEFRI La Ode Mustapa. R Makmur Kambolong Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo [email protected] ABSTRAK JEFRI (C1A1 11 209), Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Halu Oleo dengan Judul Pelaksanaan Pengawasan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Telekomunikasi Kendari. yang dibimbing oleh La Ode Mustafa dan Makmur Kambolong.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan produktivitas kerja Karyawan PT. Telekomunikasi Kendari. Dan tingkat produktivitas kerja karyawan PT. Telekomunikasi Kendari. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data informan berupa Wawancara yang dilakukan kepada responden. Responden yang menjadi informan dalam penelitian ini ini adalah Pimpinan, sekretaris dan salah satu Staf Perusahaan,. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif-kualitatif, yaitu data yang telah dihimpun dan dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder selanjutnya disusun, dianalisis, untuk kemudian dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban atas masalah yang diteliti. Hasil analisis dalam Pelaksanaan Pengawasan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Telekomunikasi Kendari adalah Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Pelaksanaan Pengawasan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Telekomunikasi Kendari adalah sudah baik dalam hal pelaksanaannya. Karena dengan melihat baik dari pelaksanaan pengawasan baik dalam segi pengawasan langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan menilai efektivitas dan efesiensi karyawan dalam bekerja sudah tergolong sangat baik dan sangat diharpkan dalam kantor (PT) Telekomunikasi Kendari . Kata kunci :Pelaksanaan pengawasan, Produktivitas Kerja PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena suatu tujuan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan berhasil atau tidak tergantung dari faktor manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan.Untuk memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pimpinan perlu menggerakkan serta memantau karyawannya agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan diarahkan untuk meningkatkan mutu kerja karyawan.Menurut Hasibuan (2003:194-196), pengawasan adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi.Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya.Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.Dengan disiplin yang baik berarti karyawan sadar dan bersedia mengerjakan semua tugasnya dengan baik.Minimnya produktivitas kerja hampir dialami oleh seluruh organisasi pemerintah, termasuk di lingkungan Kantor PT. Telekomunikasi Kendari, dimana pendapat tersebut didasarkan atas pengamatan penulis yang menunjukan bahwa tingkat pemborosan dari aspek waktu dan tenaga masih relatif tinggi, dimana hal tersebut terlihat dari lambannya penyelesaian tugas, tingginya tunggakan kerja karyawan karena kurang produktifnya karyawan dalam memanfaatkan waktudan tenaga dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan.Kantor Telekomunikasi Kendari, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, penulis melihat masih lambannya penyelesaian tugas-tugas kantor yang dilakukan oleh karyawan yang dikarenakan oleh kurang produktifnya karyawan dalam memanfaatkan waktu dan tenaga yang ada, dimana adanya karyawan yang datang terlambat dari jam kantor yang telah ditentukan, adanya karyawan yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan pimpinan secara tepat waktu. Kondisi produktivitas kerja karyawan seperti yang telah diuraikan tentunya akan berdampak negatif terhadap pelayanan yang sebaikbaiknya apa yang diharapkan kepada masyarakat saat ini. Dimana produktivitas kerja karyawan yang demikian, diduga dipengaruhi oleh pelaksanaan pengawasan yang dilakukan terhadap karyawan.Berdasarkan latar belakang tersebut , maka penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Pelaksanaan Pengawasan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Telekomunikasi Kendari. Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. Telekomunikasi Kendari 2. Bagaimanakah produktivitas kerja karyawanPT. Telekomunikasi Kendari. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan produktivitas kerja Karyawan PT. Telekomunikasi Kendari. 2. Untuk mengetahui tingkat produktivitas kerja karyawan PT. Telekomunikasi Kendari. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pengawasaan Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen dari tiga fungsi manajemen lainnya, yakni fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengorganisasian yang memegang peranan penting dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Sebagaimana Siagian (1998 : 135) mengemukakan bahwa pengawasan adalah proses pengamatan dari sebuah kegiatan administrasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dikerjakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sejalan dengan itu, Latif (1981: 14) mengatakan bahwa pengawasan dilaksanakan di dalam hal-hal yang spesifik, yaitu apabila ada penyimpangan dari perencanaan. Dengan demikian dalam pengawasan mengandung pengertian koreksi dan mengadakan revisi pada perencanaan, dan dalam melakukan pengawasan tahap-tahap yang penting adalah: 1). mempersiapkan standar dalam menyusun strategi. 2). Mengadakan pengecekan dan pelaporan dari setiap usaha. 3). Mengadakan koreksi pada pelaksanaan. Fremont (1991 : 730) mengatakan bahwa pengawasan mempunyai berbagai konotasi yang bermakna yaitu: 1). Mengecek atau memeriksa, 2). Mengatur, 3). Membandingkan dengan suatu standar, 4). Melaksanakan wewenang dan 5). Mengekang dan mengendalikan. Prinsip Pelaksanaan dan Ruang Lingkup Pengawasan Berkaitan dengan penilaian terhadap budaya tertib dan budaya bersih, pengawasan internal dilaksanakan melalui : i. ii. iii. iv. v. Mengecek kehadiran bawahan; Memantau kepatuhan dan ketepatan waktu pelaksanaan tugas; Memantau kepatuhan dalam mengenakan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Memantau keikutsertaan karyawan dalam upacara bendera dan kegiatan resmi lainnya; Mengadakan rapat dan pertemuan secara berkala atau sewaktu-waktu dengan bawahannya bila diperlukan. Menyangkut budaya kerja, pelaksanaan pengawasaninternal menekankan pada penilaian terhadap aspekaspek berikut : a. Ketepatan sarana dan sistem kerja yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan unit kerja; b. Ketepatan pelaksanaan dengan rencana dan kebijakasanaan yang telah ditentukan; c. Ketepatan hasil sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah yang ditempuh atasan langsung dalam menilai bawahan adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan sistem dan sarana kerja serta pelaksanaan tugas unit kerja; b. Menganalisis penggunaan sarana dan sistem kerja; c. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana; d. Menganalisis gejala dan penyebab terjadinya penyimpangan untuk selanjutnya melakukan langkah-langkah tindak lanjut. Tindak lanjut terhadap hasil pengawasan melekat adalah berupa : a. Tindakan administratif di bidang kepagawaian, termasuk penerapan hukuman disiplin; b. Tindakan tuntutan/gugatan perdata antara lain tuntutan ganti rugi/penyetoran kembali, dan tuntutan perbendaharaan; c. Pengaduan tindak pidana dengan menyerahkan perkaranya kepada instansi berwenang; d. Tindakan pemberian penghargaan kepada mereka yang memiliki pretasi yang dinilai patut mendapat penghaegaan. Konsep Produktivitas Kerja 1. Definisi Produktivitas Bernandin dan Russel (1993) dikutip dari Mangkunegara (2001 :80) produktivitas dapat diartikan secara umum sebagai tingkat perbandingan antara hasil keluaran (output) dengan masukan (input). John Soeprihanto dikutip dari Mangkunegara (2001 :80) produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil-hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan sumber daya yang digunakan (input).efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, waktu, dan yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Produktivitas kerja mencakup sikap mental dan perilaku karyawan yang selalu mempunyai pandangan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan hari ini harus lebih berkualitas daripada pelaksanaan pekerjaan pada masa lalu dan pekerjaan pada saat yang akan datang lebih berkualitas daripada saat ini. Sistem kerja hari ini lebih efektif dan efisien daripada pola dan sistem kerja masa lalu serta keluaran yang bakal dicapai pada waktu yang akan datang harus lebih berkualitas dan berkuantitas daripada keluaran saat ini. Fremont (2002 :928), produktivitas diartikan sebagai ukuran efisiensi dalam penggunaan sumber daya pada level masyarakat, organisasi atau individu. Muchdarsyah (1992:13), Produktivitas tenaga kerja mencerminkan manfaat tenaga kerja, intensitasnya menunjukkan jumlah/tenaga kerja ini akan mampu mendorong karyawan untuk selalu bersifat dinamis, kreatif, inovatif dan terbuka. 2. Faktor-Faktor Peningkatan Produktivitas Pertama, perbaikan terus menerus, yaitu upaya meningkatkan produktivitas kerja salah satu implementasinya ialah bahwa seluruh komponen harus melakukan perbaikan secara terus menerus.Suatu organisasi dituntut secara terus menerus untuk melakukan perubahan-perubahan, baik secara internal maupun eksternal. Perubahan internal contohnya, yaitu: (a) perubahan strategi organisasi; (b) perubahan kebijakan tentang produk; (c) perubahan pemanfaatan teknologi; (d) perubahan dalam praktek-peraktek sumber daya manusia sebagai akibat diterbitkannya perundang-undangan yang baru oleh pemerintah. Perubahan eksternal, meliputi: (a) perubahan yang terjadi dengan lambat atau evolusioner dan bersifat acak; (b) perubahan yang tinggi secara berlahan tetapi berkelompok; (c) perubahan yang terjadi dengan cepat karena dampak tindakan suatu organisasi yang dominan perananya dimasyarakat; dan (d) perubahan yang terjadi cepat, menyeluruh dan kontinyu. Kedua, peningkatan mutu hasil pekerjaan.Peningkatan mutu hasil pekerjaan dilaksanakan oleh semua komponen dalam organisasi.Bagi manajemen.misalnya, perumusan strategi, penentuan kebijakan, dan proses pengambilan keputusan. Yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan kegiatan organisasi yaitu mutu laporan, mutu dokumen, mutu penyelenggaraan rapat dan lain-lain. Ketiga, pemberdayaan sumber daya manusia. Memberdayakan sumber daya manusia mengandung kiat untuk: (a) mengakui harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang mulia, mempunyai harga diri, daya nalar, memiliki kebebasan memilih, akal, perasaan dan berbagai kebutuhan yang beraneka ragam; (b) manusia mempunyai hak-hak yang asasi dan tidak ada manusia lain (termasuk manajemen) yang dibenarkan melanggar hak tersebut. Hak-hak tersebut yaitu hak menyatakan pendapat, hak berserikat, hak memperoleh pekerjaan yang layak, hak memperoleh imbalan yang wajar dan hak mendapat perlindungan; (c) penerapan gaya manajemen yang partisipatif melalui proses berdemokrasi dalam kehidupan berorganisasi. Dalam hal ini pimpinan mengikut sertakan para anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Keempat, kondisi fisik tempat bekerja yang menyenangkan. Kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan produktivitas kerja, antara lain: (a) ventilasi yang baik; (b) penerangan yang cukup; (c) tata ruang rapih dan perabot tersusun baik; (d) lingkungan kerja yang bersih; dan (e) lingkungan kerja yang bebas dari polusi udara. Kelima, umpan balik.Pelaksanaan tugas dan karir karyawan tidak dapat dipisahkan dari penciptaan, pemeliharaan, dan penerapan sistem umpan balik yang objektif dalam arti didasarkan pada norma-norma yang telah disepakati bukan atas dasar emosi, senang atau tidak senang pada seseorang.Rasional dalam arti dapat diterima oleh akal sehat.Jika seseorang harus dikenakan sangsi disiplin status berat ringannya disesuaikan dengan jenis pelanggarannya.Validitas yang tinggi, dalam arti siapapun yang melakukan penilaian atas kinerja karyawan didasarkan pada tolak ukur yang menjadi ketentuan. KERANGKA PIKIR Pengawasan diartikan sebagai segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak.Adapun pelaksanaan pengawasan yang diteliti dalam penelitian ini mencakup dua hal yaitu pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. Sedangkan produktivitas kerja diartikan sebagai kemampuan seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya secara cepat, tepat dan hasilnya berkualitas sesuai dengan tujuan organisasiyang mengarah pada pencapaian unjuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan efektivitas kerja dan efisiensi kerja. Oleh karena itu dimensi yang dilihat yaitu : efektivitas kerja dan efisiensi kerja, yaitu sebagaimana pada bagan kerangka pikir berikut : BAGAN KERANGKA PIKIR PELAKSANAAN PENGAWASAN: PRODUKTIVITAS KERJA : 1. Pengawasan Langsung 1. Efektivitas Kerja 2. Pengawasan Tidak Langsung. 2. Efisiensi Kerja S. P. Siagian (2008: 115) Umar dalam Triguno (1997:57) METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakanpada PT. Telekomunikasi Kendari.Alasan pemilihan lokasi dimaksud adalah salah satu instansi swasta yang menyelenggarakan pelayanan Telekomunikasi dan informasi, yang melakukan pelayanan kepada masyarakat umum. Oleh karena itu diharapkan bahwa pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan dengan baik, sehingga para karyawan dapat meningkatkan produktivitasnya dalam memberikan pelayana kepada masyarakat. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan yang bekerja pada PT. Telekomunikasi Kendari yang berjumlah 28 orang, tidak Termasuk pimpinan. Oleh karena jumlah populasi relatif kecil, maka cara pengambilan sampel adalah menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh, hal ini didasarkan pada pendapat Sugiyono (2010:68) bahwa jika populasi berjumlah kurang dari 30 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas. Selain itu ditetapkan pula 2 orang informan kunci, yaitu Pimpinan dan Sekretaris PT. Telekomunikasi Kendari. Teknik Pengumpulan Data Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengamatan (observation), teknik digunakan untuk melihat secara langsung di lapangan mengenai kondisi yang terjadi di lokasi penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian. 2. Kuesioner adalah penyebaran angket yang berisi daftar pertanyaan yang mengarah pada permasalahan dalam penelitian. 3. Wawancara (interview) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut. Wawancara dilakukan kepada informan kunci. Dalam wawancara tersebut menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. Teknik Analisis Data Di dalam penelitian ini, untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dan diseleksi dan digunakan teknik analisis data deskriptif-kualitatif, yaitu data yang telah dihimpun dan dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder selanjutnya disusun, dianalisis, untuk kemudian dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban atas masalah yang diteliti. Definisi Operasional Adapun konsep operasional yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengawasan adalah berbagai aktifitas yang dilakukan untuk memeriksa dan mengoreksi pelaksanaan tugas bawahan, yaitu terdiri atas : b. Pengawasan langsung merupakan pengawasan yang dilakukan secara pribadi oleh pimpinan atau pengawas dengan mengamati, meneliti, memeriksa mengecek sendiri di tempat pekerjaan, dan menerima laporan-laporan secara langsung dari pelaksana. c.Pengawasan Tidak Langsung adalah pengawasan yang dilaksanakan dengan mengadakan pemantauan dan pengkajian laporan dari pejabat/satuan kerja yang bersangkutan. 2. Produktivitas Kerja yang dimaksud di sini, yaitu kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin kepada masyarakat, dan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Adapun dimensinya adalah sebagai berikut ; a.Efektivitas kerja adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu), efektivitas kerja adalah ketepatan dalam melaksanakan suatu tugas menurut waktu yang telah ditentukan. b. Efisiensi kerja adalah kemampuan karyawan dalam pemanfaatan waktu kerja, penghematan biaya dan penggunaan alat kerja yang baik untuk mencapai hasil pekerjaan yang terbaik HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Kendari PT. Telkom merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelayanan jasa dan telekomunikasi untuk dalam maupun luar negeri. Pada awalnya PT. Telkom bernama “Post Telegrafdiensi” yang didirikan pada tahun 1884 dengan staatsblab no. 52, kemudian pada tahun 1996 berubah menjadi Post Telegraaf En Telefoondients (PTT) dengan staatsblab no. 395 dan semenjak itu disebut PTT Dienst. Tahun 1931 ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan IBW sedangkan Telkom Kendari berdiri pada tahun 1961 dengan nama Stasiun Radio Pemancar dimana Telkom saat itu masih dikelola oleh daerah dan masih bergabung dengan pos dan giro, setelah tahun 1965 terjadi pemecahan menjadi perusahaan negara pos, giro dan PN. Telekomunikasi dan berubah menjadi Kantor Telepon dan Telegraph. Kemudian pada tanggal 1 Mei1991 melalui peraturan pemerintah no. 25, maka dialihkanlah bentuk perusahaan umum menjadi perusahaan perseroan, sehingga dengan beralihnya status maka Kantor Daerah Telegraph dan Telepon Kendari juga disesuaikan menjadi Kantor Daerah Telekomunikasi Kendari. Melalui peraturan pemerintah no. 36 tahun 1974 dinyatakan bahwa Perum Telekomunikasi sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk umum baik hubungan sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk umum dan hubungan telekomunikasi dalam negeri atau luar negeri. Keadaan Karyawan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan keadaan Karyawan PT. Telekomunikasi Kendari yang berstatus Karyawan sebanyak 28 orang. Untuk mengetahui lebih jelasnya keadaan Karyawan pada PT. Telekomunikasi Kendari, berikut ini penulis menyajikan data mengenai rincian Karyawan menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, pangkat dan golongan serta unit kerja sebagai berikut. Keadaan Karyawan PT. Telekomunikasi Kendari Menurut Jenis Kelamin, 2016 No 1 2 Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki-laki 21 75,00 Perempuan 7 25,00 Jumlah 28 100,00 Sumber : Data Sekunder, 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut jenis kelamin karyawanpada PT. Telekomunikasi Kandatel Kendari yang terdiri dari laki-laki berjumlah 21 orang atau 75,00 % dan perempuan berjumlah 7 orang atau 25,00 %. Dengan demikian tugas/pekerjaan yang ada pada organisasi kerja ini dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. KeadaanKaryawanPT. Telekomunikasi Kendari Menurut Tingkat Pendidikan, 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1 SLTP 2 7,14 2 SLTA 5 17,86 3 DI-DIII 7 25,00 4 S1-S2 14 50,00 Jumlah 28 100,00 Sumber : Data Sekunder, 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut tingkat pendidikan karyawanpada PT. Telekomunikasi Kandatel Kendari tingkat SLTP sebanyak 2 orang atau 7,14 %, SLTA berjumlah 5 orang atau 17,86 %, DI sampai DIII berjumlah 7 orang atau 25,00 % dan yang mempunyai pendidikan S1 sampai S2 berjumlah 14 orang atau 50,00%. Hal ini menunjukkan sebagian besar karyawan yang ditempatkan pada PT. Telekomunikasi Kendari berpendidikan S1-S2.. . Keadaan Karyawan PT. Telekomunikasi Kendari Menurut Usia, 2016 No 1 2 3 4 5 Tingkat Usia Jumlah Persentase (%) 25 – 29 tahun 4 14,29 30 – 34 tahun 6 21,43 35 – 39 tahun 6 21,43 40 – 44 tahun 5 17,86 45 ke atas 7 25,00 Jumlah 28 100,00 Sumber data : Data Sekunder, 2016 Pada tabel di atas menunjukkan usia karyawanpada PT. Telekomunikasi Kandatel Kendari terbanyak 25 – 29 tahun berjumlah 4 orang atau 14,29 %, dan kelompok usia 30 – 34 tahun berjumlah 6 orang atau 21,43%, kelompok usia 35 – 39 tahun berjumlah 6 orang atau 21,43 %, kelompok usia 40 – 44 tahun berjumlah 5 orang atau 17,86 %, sedangkan kelompok usia 45 tahun ke atas berjumlah 7 orang atau 25,00 % Ditinjau dari tingkat usia karyawanpada PT. Telekomunikasi Kendari maka dapat dikatakan bahwa mayoritas karyawan PT. Telekomunikasi Kendari memasuki usia produktif yang pada hakekatnya udah dapat menunjang kinerja karyawanpada PT. Telekomunikasi Kandatel Kendari. Keadaan KaryawanPT. Telekomunikasi Kendari Menurut Masa Kerja, 2016 No 1 2 3 4 Masa Kerja Jumlah Persentase (%) 0 – 4 tahun 4 14,28 5 – 9 tahun 7 25,00 10 – 14 tahun 9 32,14 15 tahun ke atas 8 28,57 Jumlah 28 100,00 Sumber data: Data Sekunder, 2016 Tabel di atas menggambarkan bahwa mayoritas karyawan pada PT. Telekomunikasi Kendari yang cukup berpengalaman, dimana karyawan yang memiliki masa kerja 10-14 tahun sebanyak 9 orang atau 32,14 %. Jenis Pelayanan di PT. Telekomunikasi l Kendari Jenis-JenisPelayanan pada PT. Telekomunikasi Kendari No 1 2 3 4 5 Jenis-Jenis Pelayanan Layanan Telepon Kabel Layanan Komunikasi Selular Layanan Komunikasi Data Layanan E-Payment Pay TV Sumber data: Data Sekunder, 2015 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa PT. Telekomunikasi Kendari memberikan pelayanan hampir semua aspek dibidang telekomunikasi.Oleh karena itu kualitas pelayanan harus dimiliki oleh karyawan di PT. Telekomunikasi Kendari.Upaya-upaya yang dilakukan PT. Telekomunikasi kandatel Kendari untuk meningkatkan kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai berupa tambahan Air Conditioner di ruang kerja, pemberian bonus, serta memberikan berbagai trainingkepada karyawan baru agar mampu memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada konsumen. Pelaksanaan Pengawasan Pada PT. Telekomunikasi Kendari Pengawasan dilakukan untuk mengamati pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi yang dilaksanakan oleh karyawan untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pelaksanaan pengawasan dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi kerja dalam suatu organisasi sehingga menciptakan hubungan yang mantap dan kuat dalam arti bahwa semakin mantap pelaksanaan pegawasan dalam suatu organisasi maka akan semakin menunjang terciptanya efektivitas dan efisiensi kerja dalam suatu organisasi ditinjau dari 2 aspek yaitu pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. Pengawasan Langsung Pengawasan langsung yang dilakukan oleh pimpinan suatu organisasi diharapkan akan mengurangi tingkat pemborosan terhadap sumber daya yang ada, disamping itu akan mencegah tindakan nakal yang dilakukan oleh para karyawan misalnya suka meninggalkan kantor saat jam kantor atau tindakan yang suka menunda-nunda pelaksanaan suatu pekerjaan. “Memantau jalannya pekerjaan memang sangat penting agar para karyawan merasa diperhatikan, ini salah satu cara membangun motivasi para karyawan“. Meskipun banyak persoalan masyarakat yang harus diselesaikan langsung oleh pimpinan, yang meyebabkan karyawan harus meninggalkan kantor untuk sementara waktu. Sehingga untuk mengoptimalkan pengawasan, maka pengawasan diberikan kepada karyawan. (Wawancara, 12 Februari 2016) Penjelasan dan hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa pimpinan selalu memanau jalannya pekerjaan karyawan pada PT. Telekomunikasi Kendari hal ini dapat dilihat pada tabel pernyataan responden . Dalam upaya mempertegas hasil temuan juga dilakukan wawancara dengan salah seorang informan. Sekretaris PT. Telekomunikasi Kendari memberikan penjelasan sebagai berikut : “Penerimaan laporan langsung dari karyawan kepada pimpinan tidak dilakukan secara rutin oleh pimpinan PT. Telekomunikasi Kendari, walaupun diakui oleh pimpinan, bahwa karena kesibukannya yang sewaktu-waktu mengharuskannya untuk meninggalkan kantor untuk beberapa waktu lamanya, sehingga penerimaan laporan langsung karyawan kepada pimpinan masih kurang”.(Wawancara, 12 Februari 2016) Dari hasil wawancara dan penjelasan tabel dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penerimaan laporan langsung yang dilakukan pimpinan kepada karyawan PT. Telekomunikasi Kendari masih kadang-kadang atau masih jarang ini bisa dilihat kesibukan pimpinan kantor yang sewaktu-waktu harus meninggalkan kantor untuk mengurus keperluan yang lain. Pengawasan Tidak Langsung. Pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan yang dilakukan secara tidak langsung dan biasanya dilakukan melalui laporan dari bawahan atau para pelaksana suatu kegiatan dalam suatu organisasi.Pengawasan tidak langsung ini dilakukan melalui laporan-laporan yang diberikan oleh para bawahan mengenai pelaksanaan tugas yang dibebankan.Pengawasan tidak langsung ini terjadi bila pimpinan tidak ada ditempat ketika suatu kegiatan dilaksanakan, melalui laporan-laporan yang diberikan oleh bawahan, maka pimpinan dapat mengetahui pelaksanaan suatu kegiatan atau pelaksanaan tugas-tugas bawahan. Penjelasan dan hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa pimpinan selalu melakukan pemeriksaan melalui laporan pekerjaan karyawan pada PT. Telekomunikasi Kendari hal ini dapat dilihat pada tabel pernyataan responden . Pemeriksaan melalui laporan lisan dalam hal ini rapat, masih sangat kurang dilakukan, dimana rapat mengenai laporan kinerja hanya dilakukan dua kali dalam setahun, selain itu pada PT. Telekomunikasi Kendari tidak mempunyai jadwal rapat, rapat hanya dilakukan dengan melihat kondisi yang ada. Hal ini didukung oleh hasil wawancara penulis dengan salah satu informan yakni Sekretaris sebagai berikut : Penjelasan dan hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa pimpinan tidak selalu melakukan pemeriksaan melalui laporan pekerjaan karyawan pada Kantor PT. Telekomunikasi Kendari hal ini dikarenakan pimpinan sudah melakukan pemeriksaan melalui laporan pekerjaan sehingga untuk pemeriksaan melalui laporan lisan tidak perlu dilakukan setiap saat.Hal ini dapat dilihat pada tabel pernyataan responden . Produktivitas Kerja Karyawan Pada Kantor PT. Telekomunikasi Kendari Produktivitas memiliki dua dimensi, dimensi pertama adalah efektivitas dan yang kedua adalah efisiensi. Apabila organisasi melaksanakan pengawasan secara baik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan, maka dengan sendirinya produktivitas kerja karyawan akan baik. Adapun hasil wawancara penulis dengan salah satu informan yakni Pimpinan Perusahaan sebagai berikut :Penjelasan dan hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwaKondisi mutu pekerjaan yang rendah ini yang sering menyebabkan pekerjaan jadi terbengkali akibat ulahkaryawan yang sering menunda-nunda untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan atasan Hal ini dapat dilihat pada tabel pernyataan responden .Kemampuan manusia terbatas dalam segala hal, sehingga dengan keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan.Setiap organisasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut.Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan organisasi dapat tercapai. Penjelasan dan hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa kemampuan karyawan dalam menyesuaikan diri dengan Kantor PT. Telekomunikasi Kendari adalah baik.Hal ini dapat dilihat pada tabel pernyataan responden . Penjelasan dan hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa karyawan pada Kantor PT. Telekomunikasi Kendari mempunyai ketelitian yang baik.Kondisi tingkat ketelitian karyawan yang baik berhubungan dengan kemampuan yang ada pada diri karyawan, khususnya karyawan yang menduduki jabatan.Hal ini dapat dilihat pada tabel pernyataan responden . Penjelasan tabel dan hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa tingkat disiplin kerja karyawan sudah cukup baik dimana tingkat kehadiran dan waktu penyelesaian pekerjaan yang dibebankan sudah cukup baik walaupun masih perlu ditingkatkan. Penjelasan dan hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa karyawan pada PT. Telekomunikasi Kendari dapat menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia dengan baik. Kurang tepat waktunya karyawan PT. Telekomunikasi Kendari dalam menyelesaikan pekerjaan, juga berhubungan dengan sikap karyawan yang kadang-kadang menunda penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan. Dimana pada umumnya ketidak tepatan waktu para Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Kendari dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian pekerjaan disebabkan karyawan selalu melakukan penundaan kerja dengan melakukan aktivitas lain di luar pekerjaan, sehingga sering tidak berada ditempat pada saat dibutuhkannya pelayanan. Penundaan ini terkadang disebabkan karyawan menyelesaikan urusan pribadi terlebih dahulu ketimbang menyelesaikan pekerjaan kantor yang dibebankankan. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Pelaksanaan Pengawasan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Telekomunikasi Kendari adalah sudah baik dalam hal pelaksanaannya. Karena dengan melihat baik dari pelaksanaan pengawasan baik dalam segi pengawasan langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan menilai efektivitas dan efesiensi karyawan dalam bekerja sudah tergolong sangat baik dan sangat diharpkan dalam kantor (PT) Telekomunikasi Kendari . B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas yang menunjukan bahwa pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan sangat diharpkan untuk kemajuan suatu perusahaan yang tidak lain harus adanya pengawasan secara langsung maupun tidak langsung dari seorang pimpinan perusahaan agar dalam proses meningkatkan dan memajukan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Fremont, E. Kast dan Rosenzweig, E. James. 2002. Organisasi dan Manajemen: Edisi Keempat. Jakarta : PT. Gramedia. Gomes, Faustino Cardoso. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : ANDI. Hasibuan, Malayu, 1996. Organisasi dan Motivasi.PT. Bumi Aksara. Jakarta. Manullang, M. 2004. Dasar-Dasar Manajemen.Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Malayu S.P. Hasibuan. 2003. Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE. Mansoer, Hamdan. 1999.Pengantar Manajemen. Jakarta : Depdikbud. Mangkunegara, A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Martoyo, Susilo. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Muchdarsyah, S. 1992. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara. Ndraha, Taliziduhu, 1999. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta Jakarta. Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia).Jakarta : Erlangga. Riduwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian (Untuk Mahasiswa S1, S2 & S3). Penerbit alfabeta. Bandung Siagian, Sondang, 2008. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara Sarwoto, S.P, 1990. Dasar-Dasar Organisasi Manajemen. Gunung Agung. Jakarta. Salehindo, John, 1995. Pengawasan Melekat. Bumi Aksara. Jakarta. Syadam, Gouzali. 1993. Soal Jawab Manajemen Dan Kepemimpinan. Jakarta: Djambatan.