Mam MAKALAH ISLAM Pusat Observatorium Bulan (POB) Tgk. Chiek Kuta Karang Aceh 12, Agustus 2014 Makalah Islam Pusat Observatorium Bulan (POB) Tgk. Chiek Kuta Karang Aceh Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag Kepala Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kemenag RI Pusat Observatorium Bulan (POB) Tgk. Chiek Kuta Karang merupakan pusat obervatorium Bulan yang dimiliki oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Aceh yang diresmikan oleh Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA pada hari Sabtu, 24 Mei 2014. Sebenarnya penulis waktu itu diundang juga, namun karena dapat tugas rakor Bimas Islam di Jakarta, sehingga tidak berkesempatan hadir ke Aceh. Penamaan Tgk. Chiek Kuta Karang merujuk kepada seorang ahli falak terkemuka Aceh abad 19 ketika itu. Usulan penamaan derngan nama tokoh ahli Falak atau ahli astronomi Aceh ini, merupakan usulan penulis kepada Kabid Urais Kanwil Kemenag Aceh, dalam rangka mengabadikan dan mengenang ketokohannya. Posisi POB ini berada di tepi pantai Lhoknga Aceh Utara yang langsung berhadapan dengan Samudra Hindia di sebelah utara dengan luas pengamatan melebihi rentang ideal sudut pandang rukyat yaitu 650. Oleh karena itu menjadikan pantai Lhoknga sebagai salah satu titik strategis pengamatan hilal dalam penentuan awal Kamariah sebagai penanda waktu masuknya beberapa ibadah tertentu dalam Islam. Selain sebagai pusat pengamatan bulan, POB Tgk. Chik Kuta Karang juga dideklarasikan sebagai pusat Astromoni karena langit Pantai Lhoknga begitu bersih pada bulan –bulan tertentu “Langit pantai lhoknga ini begitu menakjubkan dengan pemandangan spektakuler dari Pleiades (M42, Gugus Bintang Tujuh) maupun Kabut Orion dengan konfigurasi trapesium (empat bintang berbentuk demikian) di tengahnya” demikian komentar Dr. Hakim L Malasan, mantan Kepala Observatorium Bosscha yang merupakan astronom senior Indonesia ketika menikmati terpisahnya dengan sempurna ke-empat bintang penghuni Rasi Orion tersebut pada bulan Desember 2008 yang mengindikasikan betapa kecilnya turbulensi atmosfer di atas pantai Lhoknga. Infrastruktur Observatorium yang didirikan pada akhir 2008 ini meliputi lahan observatorium, gedung utama pengamatan hilal dilengkapi ruang kuliah dan pengamatan, gedung atap geser (sliding roof) untuk menempatkan teleskop astronomi, suplai listrik, dan telekomunikasi, serta pengadaan prasarana meliputi: 1. Instrumen pengamatan terdiri 6 teleskop astronomi utama dengan berbagai type dan jenis ; Vixen Refraktor APO 180 mm dengan panjang mencapai 1,7 meter menjadi kebanggaan Observatorium ini didukung oleh berbagai teleskop lainnya seperti teleskop Vixen C200L, Teleskop Vixen ED100SF, Teleskop William Optics GTF81 APO, Teleskop William Optics GTF 102 5 Element APO dan Teleskop Sky-Watcher BK100 ED OTA serta perangkat lunak kendali teleskop dan proses citra modern, kamera-kamera sensitive berbasis teknologi CCD dan berbagai jenis penapis (filter) 2. Perangkat penunjang pengamatan, teodolit digital dengan medan pandang 1,5 derajat yaitu 4 unit theodolite Top Con, 4 unit binocular merek Vixen dengan penguatan 125x, 1 unit pemantau cuaca, proyektor matahari, serta All-sky camera yang memungkinkan pengamat memonitor situasi langit di atasobservatorium dari dalam gedung, automated weather station untuk mengukur secara langsung kelembaban, laju angin, temperature dan tekanan, kompas Qiblat, dan altimeter. 3. Perangkat pendidikan terdiri dari planetarium mobile, gallery, dan perangkat lunak simulasi astronomi Berbagai peralatan astronomi pengamatan modern yang telah dipasang di Pusat Observatorium bulan (POB) Tgk. Chiek Kuta Karang Pantai Lhoknga memberikan tantangan tersendiri untuk kegiatan penelitian. Pemanfaatan observatorium modern ini diperuntukkan tidak hanya untuk kepentingan rukyatul hilal semata akan tetapi akan dipergunakan untuk kalangan yang luas di lingkungan Provinsi Aceh. Pondok Pesantren yang banyak tersebar di Provinsi Aceh, Universitas Syah Kuala dan UIN Ar-Raniry, STAIN Malikulsaleh merupakan lembaga potensial untuk digandeng untuk bersama-sama memanfaatkan observatorium modern ini bagi penelitian astronomi dan astrofisika di samping kedudukan Badan Hisab Rukyat Provinsi Aceh sebagai lembaga penelitian induk dibantu kelompok astronomi Al Fazari yang di lantik secara resmi oleh Prof. DR. H. Abdul Djamil, MA (Dirjen Bimas Islam Kemenag RI). Bersamaan dengan penambalan nama Pusat Observatorium Bulan ini dengan nama Pusat Observatorium Bulan (POB) Tgk. Chiek Kuta Karang. Semoga Observatorium ini menjadi salah satu mata langit dunia di belahan utara Indonesia serta bermamfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan Islam di masa yang akan datang. Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini