BAB 8 PERDAGANGAN INTERNASIONAL Kompetensi Dasar 3.8 Menganalisis konsep dan kebijakan perdagangan internasional 4.8 Menyajikan hasil analisis dampak kebijakan perdagangan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi, siswa diharapkan mampu: Menjelaskan pengertian perdagangan internasional Menjelaskan manfaat perdagangan internasional Mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional Menjelaskan teori perdagangan internasional Mendeskripsikan kebijakan perdagangan internasional Menjelaskan tujuan kebijakan perdagangan internasional Mendeskripsikan alat pembayaran Internasional Mendeskripsikan neraca pembayaran Internasional Mendeskripsikan devisa dan valuta asing Karakter yang dikembangkan Setelah anda mempelajari materi perdagangan Internasinal diharapkan dapat terbentuk karakter: 1. Religius, dengan mempelajari perdagangan internasional diharapkan dapat terbentuk rasa syukur karena masih bisa mempelajari materi perdagangan internasional . 2. Jujur, dengan mempelajari tentang perdagangan internasional diharapkan dapat terbentuk sikap jujur dalam pergaulan dilingkungan sekolah dan masyarakat . 3. Tanggung jawab, dengan mempelajari perdagangan internasional diharapkan dapat membentuk sikap tanggung jawab dalam pergaulan antar teman dan juga dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya . 4. Peduli, dengan mempelajari perdagangan internasional diharapkan dapat terbentuk sikap peduli dalam menolong teman yang membutuhkan bantuan 5. Responsif dan proaktif, dengan mempelajari perdagangan internasional diharapkan dapat terbentuk sikap responsif dan proaktif sehingga dapat merespon kejadian -kejadian yang terjadi sehingga dengan cepat dapat menyelesaikannya. 1 PETA KONSEP Dengan mengamati peta konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari perdagangan internasional, alat pembayaran internasinal dan neraca pembayaran internasional Perbedaan SDA Perbedaan IPTEK Kata kunci Pengertian Teori keunggulan perdagangan bebas mutlak Manfaat Kebijakan proteksi perdagangan Alat pembataran Internasional Komponen Neraca pembayaran Pengertia pasar Lalu lintas valuta asing moneter Kurs jual Surplus dan devisit internasional Faktor pendorong Devisa perdagangsan neraca bebas pembayaran Teori keunggulan Fungsi devisa Kurs beli komparatif Dampak neraca pembayaran Gambar 8.1 Gambar suasana dalam Pasar modern atau swalayan Amatilah dan perhatikan gambar diatas suasana dalam swalayan , coba diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: a) Sebutkan barang-barang impor luar negeri yang 2 kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari; b) . Dari negara mana barang-barang itu berasal ? ; c) Dan seandainya barang-barang dari luar negeri tersebut tidak ada, apakah akitivitas kehidupan kita terganggu ? Kemudian buatlah kesimpulan menurut anda. Jika anda ingin tahu lebih banyak tentang perdagangan internasional, bacalah pengembangan konsep berikut ini! PENGEMBANGAN KONSEP Pada perekonomian tertutup, semua aktivitas ekonomi tidak berhubungan dengan aktivitas ekonomi negara lain. Sementara itu, pada perekonomian terbuka, aktivitas ekonomi suatu negara berhubungan dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, sistem ekonomi internasional. Pada saat mempelajari ekonomi internasional, beberapa topik perlu mendapat perhatian kita, antara lain perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran, dan kerja sama ekonomi internasional. Berikut kita akan bahas masing-masing topik tersebut. 1. Pengertian perdagangan internasional Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Bahkan Amerika dan Jepang, dua negara yang ekonominya kuat dan maju, mengimpor beberapa komoditi untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Amerika memenuhi sebagian besar kebutuhan minyak sawitnya dengan mengimpor dari Indonesia. Sementara itu, Jepang memenuhi kebutuhan gas alam cair (liquid natural gas) dengan mengimpor dari Indonesia. Selanjutnya, melalui penerimaan hasil ekspor minyak sawit dan gas alam cair tersebut, Indonesia dapat mengimpor barang-barang modal untuk keperluan pembangunan industrinya. Dari uraian di atas disimpulkan bahwa perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Gambar 8.2 Gambar kapal kargo dengan muatannya Keterangan kegiatan ekspor dan impor salah satunya dilakukan dengan kapal 3 2. Manfaat Perdagangan Internasional Perdagangan internasional memainkan peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dunia. Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup memproduksi barang yang paling efisien dibanding negara lain. Perdagangan internasional juga memungkinkan rakyat negara tersebut memperoleh barang konsumsi yang tidak ada di negara mereka. Penduduk di Amerika Serikat bisa menikmati buah-buahan dari negara tropis. Sebaliknya, Indonesia bisa memperoleh barang industri buatan negara maju. Selain itu, perdagangan internasional juga memungkinkan timbulnya persaingan. Lebih jauh, persaingan ini dapat meningkatkan kemajuan teknologi produksi. Sementara itu, spesialisasi oleh masing-masing negara akan diusahakan untuk meningkatkan produktivitasnya, sehingga mereka bisa unggul dari negara lain. Ada banyak manfaat perdagangan internasional, baik itu bagi pemerintah maupun bagi masyarakat yang berperan dalam perdagangan. Manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. b. Memperoleh Devisa. Jika kita mengekspor suatu komoditas, kita mendapatkan mata uang asing seperti dollar Amerika, yen, atau jenis mata uang lainnya. Mata uang asing ini, hal ini disebut dengan devisa. Dengan devisa ini yang digunakan untuk, misalnya mengimpor barang modal dan konsumsi c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. d. Memperluas Kesempatan Kerja Perdagangan internasional, khususnya kegiatan ekspor, yang memberikan kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja yang berguna untuk menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga kerja. Coba bayangkan, apakah 4 yang terjadi jika barang tambang, dan hasil pertanian, serta hasil kerajinan tidak diekspor?. Tentu saja, orang yang bekerja di sektor itu akan menganggur. e. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi, Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. f. Menstabilkan Harga-Harga. Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya impor, harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi. g. Meningkatkan Kualitas Konsumsi . Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat membeli barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional. Di indonesia, barang seperti itu beragam, antara lain televisi, pakaian, sepatu, dan perabot. h. Mempercepat Alih Teknologi modern. Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan pengetahuan atau keterampilan tertentu. Oleh sebab itu, pihak penjual perlu mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya yang akan mempercepat alih teknologi. Alih teknologi yang dapat memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern. 3. Faktor Pendorong Perdagangan dan penghambat perdagangan Internasional Sejumlah faktor mendorong terjadinya perdagangan antar negara. Faktor-faktor tersebut antara lain (a) perbedaan sumber daya alam, (b) keanekaragaman kondisi produksi, (c) penghematan biaya produksi/spesialisasi,(d) perbedaan selera,dan (e) Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) . Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing faktor tersebut. a. Perbedaan Sumber Daya Alam 5 Setiap negara memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda, ada yang kaya akan minyak bumi, hasil hutan, hasil pertanian, atau hasil tambang. Karena perbedaan sumber daya alam itulah yang menyebabkan hasil produksi suatu negara juga akan berbeda. Seperti Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah, salah satu contohnya di sector kelautan dan gas bumi, sehingga Indonesia mampu mengekspor hasil laut dan gas bumi ke berbagai negara yang kekurangan diantaranya ke negara-negara Eropa. Sedangkan Negara-negara Arab memiliki kekayaan alam yang melimpah berupa minyak bumi, sehingga negara Arab seperti Arab Saudi dan Iran akan mampu mengekspor minyak bumi ke negaranegara lain yang kekurangan minyak bumi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki keunggulan di sektor kelautan dan gas bumi, sedangkan negara negara Arab memiliki keunggulan di sektor minyak bumi. Perbedaan sumber daya alam inilah yang akan mendorong timbulnya perdagangan antarnegara. b. Keanekaragaman Kondisi Produksi. Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki misalnya, oleh suatu memiliki negara. potensi Indonesia, besar dalam memproduksi barang-barang hasil pertanian. Sementara itu, Jepang memiliki potensi besar dalam memproduksi barang- barang elektronik. Jika Indonesia mengekspor hasil pertaniannya ke Jepang mengekspor barang dan Jepang elektroniknya ke Indonesia, maka kedua negara tersebut akan dapat memenuhi kebutuhannya dengan lebih baik. Dengan kata lain, melalui perdagangan, Gambar 5.1 Hampir sebagian besar barang- barang elektronik di sekitar kita didatangkan dari luar negeri. Inilah salah satu contoh peran perdagangan internasional dalam kehidupan kita sehari-hari suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri. c. Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi. Perdagangan internasional memungkin kan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga biaya produksi rata-rata semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara berspesialisasi dengan memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun. d. Perbedaan Selera. 6 Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Sebagai contoh, Norwegia dan Swedia menghasilkan ikan laut dan daging dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang Swedia lebih suka daging, sementara orang Norwegia lebih suka ikan. Pada situasi demikian, ekspor yang saling menguntungkan akan terjadi apabila Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan mem- peroleh keuntungan dari perdagangan ini. Selain itu, jumlah orang yang puas karena seleranya terpenuhi meningkat. e. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perbedaan Iptek antara negara satu dengan negara lainnya akan menyebabkan perbedaan jenis barang yang dihasilkan. Negara-negara yang ipteknya sudah lebih maju akan cenderung menghasilkan lebih banyak barang-barang industri, sedangkan negara-negara yang ipteknya masih belum maju atau terbatas akan lebih banyak memproduksi barang-barang agraris. Sumber: kemenperin.go.id Sumber : c408.4shared.com Hasil agraris berupa Olahan Laut dalam kaleng dari Indonesia untuk diekspor Jenis-jenis Barang Impor Indonesia Faktor yang menghambat perdagangan iternasional Perdagangan internasional memiliki Penghambat atau faktor-faktor penghambat Perdagangan Internasional yang membuat perdagangan internasional itu tidak berjalan dengan baik atau terputus. Seringkali terdapat banyak hambatan dalarn melakukan perdagangan internasional. Hambatan itu ada yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Adapun hambatan tersebut sebagai berikut. a. Tidak Amannya Suatu Negara Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional. b. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing 7 urs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdangan. Hal ini membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor c. Perbedaan Mata Uang Antarnegara Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional. d. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan. e. Kebijakan Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Permerintah Ada kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara yang merupakan hambatan bagi kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelitbelit. f. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C f. Kualitas Sumber Daya yang Rendah 8 Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional. 4. Teori perdagangan internasional Manfaat atau keuntungan dari perdagangan internasional antara lain dapat dijelaskan melalui teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif. a. Teori Keunggulan Mutlak Teori keunggulan mutlak (absolute advantage) dikemukakan Oleh Adam Smith sebagaimana ditulisnya dalam buku ‘The Wealth Of Nations’(1776). Contoh berikut akan menjelaskan maksud dari teori tersebut. Sebagai contoh, dua negara, Indonesia dan Jepang, sama-sama memproduksi beras dan televisi. Setiap negara akan menghasilkan kombinasi jumlah kedua barang tersebut berdasarkan banyaknya sumber daya yang digunakan sebagaimana diperlihatkan dalam Tabel 8.1 TABEL 8.1. KEMUNGKINAN PRODUKSI INDONESIA DAN JEPANG 9 Pada Tabel 8.1(a) tampak bahwa apabila Indonesia menggunakan semua sumber dayanya untuk memproduksi beras, maka akan dihasilkan 1.000 unit beras dan nol unit televisi. Hal sebaliknya berlaku apabila seluruh sumber daya digunakan untuk memproduksi televisi, atau dengan kata lain, apabila persentase sumber daya yang digunakan untuk memproduksi beras sama dengan nol, maka akan dihasilkan 100 unit televisi dan nol unit beras. Di lain pihak, seperti tampak pada tabel 8.1(b), apabila Jepang mengalihkan seluruh sumber daya untuk memproduksi beras ke produksi televisi, maka dihasilkan nol unit beras dan 1.000 unit televisi. Jika diasumsikan bahwa sumber daya yang dimiliki Indo- nesia dan Jepang adalah sama, maka Indonesia disebut mempunyai keunggulan mutlak atas Jepang dalam memproduksi beras, karena biaya produksinya lebih rendah. Sebaliknya, Jepang mempunyai keunggulan mutlak atas Indonesia dalam memproduksi televisi, karena biaya produksinya lebih rendah. Dalam hal ini, apabila Indonesia dan Jepang melakukan perdagangan, maka kebutuhan beras dan televisi kedua negara tersebut bisa dipenuhi dengan lebih baik b. Teori Keunggulan Komparatif Teori keunggulan komparatif (comparative advantage) Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1817 oleh David Ricardo. Itulah mengapa teori tersebut juga disebut prinsip keunggulan komparative Ricardian. Teori keunggulan komparatif mengatakan bahwa selama biaya relatif untuk memproduksi barang antara satu negara dengan negara lain berbeda, selalu ada potensi keunggulan yang bisa diperoleh dari perdagangan internasional , meskipun salah satu negara memiliki keunggulan mutlak dalam semua barang.Untuk lebih jelas , mari kita perhatikan contoh pada Tabel 8.2 10 Pada Tabel 8.2(a) terlihat bahwa jika Amerika menggunakan semua sumber dayanya untuk memproduksi alat komunikasi, akan ada 1.000 unit alat komunikasi dan nol unit makanan. Sementara itu, Indonesia (lihat Tabel 8.2(b)), yang menggunakan semua sumber dayanya untuk memproduksi alat komunikasi, hanya menghasilkan 20 unit alat komunikasi dan nol unit makanan. Selanjutnya, anggaplah Amerika dan Indonesia hanya menggunakan 60 persen sumber dayanya untuk memproduksi alat komunikasi. Ternyata Amerika tetap menghasilkan lebih banyak alat komunikasi dan makanan dibanding Indonesia. Menurut teori keunggulan komparatif, Amerika dan Indonesia masih bisa TABEL 8.2 KEMUNGKINAN PRODUKSI INDONESIA DAN AMERIKA melakukan perdagangan meskipun Amerika mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi makanan dan alat komunikasi. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Lihat kembali Tabel 8.2! Pada tabel tersebut terlihat bahwa untuk memproduksi 40 unit makanan, Amerika harus mengorbankan 400 unit (1.000 – 600) alat komunikasi. Jadi, untuk mendapatkan tambahan satu unit makanan, Amerika harus mengorbankan sepuluh unit alat komunikasi. Sementara itu, untuk memproduksi tambahan satu unit makanan, Indonesia hanya mengorbankan empat unit (20 – 16) alat komunikasi. Dalam hal ini, dengan asumsi bahwa kondisi faktor produksi kedua negara sama, Indonesia disebut memiliki keunggulan komparatif atas Amerika dalam memproduksi makanan karena untuk memproduksi satu unit makanan, Indonesia hanya mengorbankan empat unit alat komunikasi, sementara Amerika harus mengorbankan sepuluh unit alat komunikasi. Sebaliknya, Amerika relatif unggul dalam memproduksi alat komunikasi karena dengan mengorbankan 0,1 unit makanan, Amerika mampu memproduksi satu unit alat komunikasi, sementara Indonesia harus mengorbankan 0,25 makanan. Amerika dengan demikian akan mengekspor alat komunikasi ke Indonesia dan mengimpor makanan dari Indonesia, sementara Indonesia mengekspor makanan dan mengimpor alat komunikasi dari Amerika. Jadi dapat disimpulkan bahwa 11 meskipun Amerika memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua komoditi atas Indonesia, namun perdagangan di antara kedua negara masih mungkin dilakukan. TUGAS Indonesia dan Cina memproduksi barang yang sama yaitu kain dan sepatu. Tabel berikut menunjukkan hasil produksi kain dan sepatu pada kedua negara tersebut. Negara Kain Sepatu Indonesia 100 30 Cina 40 90 1. Keunggulan pada barang apa yang dimiliki Cina terhadap Indonesia? 2. Keunggulan pada barang apa yang dimiliki Indonesia terhadap Cina? 3. Apa yang dimaksud dengan keunggulan absolud? 4. Apa yang dimaksud dengan keunggulan komparatif? 5. Apakah keunggulan yang dimiliki Indonesia terhadap Cina merupakan keunggulan absolud? jelaskan? 6. Apakah keunggulan yang dimiliki Cina terhadap Indonesia merupakan keunggulan komparatif? jelaskan 5. Kebijakan perdagangan internasional Kebijakan perdagangan internasional setiap negara mungkin berbeda dengan negara lain. Sejumlah negara mungkin memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), tetapi ada pula yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan proteksi, dan ada pula yang memilih gabungan keduanya. a. Perdagangan Bebas Kebijakan perdagangan bebas dianjurkan oleh aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik) dengan memanfaatkan prinsip keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif dalam membangun argumennya. Menurut mereka, liberalisasi perdagangan dapat memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan sebagai berikut. a) Perdagangan bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan skala ekonomis dan alokasi sumber daya. b) Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan perbaikan kemajuan teknologi, sehingga memacu produktivitas faktor produksi. 12 c) Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi. d) Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing, tenaga ahli, laba, tabungan, dan investasi. e) Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia. b. Proteksi Perdagangan Kebijakan proteksi perdagangan muncul sebagai koreksi terhadap kebijakan perdagangan bebas. Perdagangan bebas dianggap hanya menguntungkan negaranegara maju dan tidak memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang. Menurut penganjur kebijakan proteksi, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur (ekspor utama negara-negara maju) sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer (ekspor utama negara-negara berkembang). Itulah alasan utama timbulnya kebijakan proteksi perdagangan. Selain alasan di atas, kebijakan proteksi perdagangan juga didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut. a). Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh (infant industry). Dengan membuat rintangan terhadap impor barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri, maka industri dalam negeri diharapkan bisa tumbuh semakin kuat dan akhirnya mampu bersaing dengan industri luar negeri. b). Menciptakan lapangan kerja. Apabila suatu negara meng- andalkan sebagian besar kebutuhannya dari impor, proses produksi di negara tersebut akan terhambat. Hal itu bisa meng- akibatkan tertutupnya lapangan pekerjaan. d). Sumber penerimaan negara. Kebijakan perdagangan proteksi yang dianut oleh sebagian negara juga diharapkan dapat menjadi sumber penerimaan negara, yaitu dengan mengenakan tarif yang tinggi terhadap barang-barang impor. Hampir semua negara menggunakan alat-alat kebijakan proteksi oleh karena beberapa alasan sebagaimana telah disebutkan di atas. Beberapa alat kebijakan proteksi perdagangan itu antara lain tarif atau bea masuk, kuota, subsidi, dan larangan impor. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing alat kebijakan proteksi perdagangan tersebut. a) Tarif atau Bea Masuk. Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Meskipun demikian, tarif impor jauh lebih umum daripada tarif ekspor. Akibat tarif impor adalah harga yang harus dibayar konsumen untuk membeli barang impor 13 lebih tinggi, sehingga jumlah barang impor yang dibeli konsumen turun. Naiknya harga barang impor akan mendorong konsumen dalam negeri untuk membeli produk dalam negeri sehingga produksi nasional meningkat. Negara penganut perda- gangan bebas mengenakan tarif serendah mungkin terhadap impor. Sementara negara penganut perdagangan proteksi mengenakan tarif impor lebih tinggi. b) Kuota. Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Jadi, apabila jumlah barang yang diimpor sudah mencapai jumlah tertentu, impor barang tersebut tidak diizinkan lagi. Impor boleh dilakukan kembali pada periode berikutnya. Kebijakan perdagangan bebas tidak menyetujui pemberlakuan kuota dalam perdagangan internasional. Sebaliknya, negara yang menganut kebijakan proteksi sering menggunakan instrumen ini untuk mencegah masuknya barang impor. c) Subsidi. Cara lain yang efektif untuk membatasi perdagangan internasional adalah dengan mensubsidi barang domestik. Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menu- runkan harga, sehingga produksi domestik dapat bersaing dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya. Negara penganut kebijakan perdagangan bebas berusaha menghindari pemberian subsidi barang produksi domestik. Sebaliknya, negara proteksi memberikan subsidi yang cukup berarti. d) Larangan Impor. Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun politik, suatu negara mungkin tidak menghendaki impor barang tertentu. Untuk itu, beberapa peraturan yang berlebihan, seperti dalih keamanan dan kesehatan sering diberlakukan. Dengan demikian, tidak ada peluang untuk mengimpor. Dalam praktik, negara yang menganut kebijakan perdagangan bebas memberlakukan alat kebijakan proteksi tersebut seminimal mungkin. Sementara itu, negara yang mengikuti kebijakan perdagangan proteksi sering memberlakukannya secara ketat. e) Dumping. Selain beberapa bentuk kebijakan di atas, kebijakan perdagangan internasional yang juga dipraktikkan adalah politik dumping. Politik dumping adalah kebijakan menjual produk lebih murah di luar negeri daripada di dalam negeri. Tujuan utama politik dumping adalah untuk memperluas pasar ekspor. Salah satu negara yang terkenal dengan politik dumping adalah Jepang. 14 Faktor-faktor yang mendorong proteksi Proteksi dalam perdagangan luar negeri adalah usaha-usaha pemerintah yang membatasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari negara-negara lain dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembangunan Negara dan kemakmuran perekonomian negara. Adapun tujuan penting dari proteksi adalah: 1) Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran , adakalanya dari perkembangan ekonomi yang efisien di Negara-negara juga menimbulkan efek buruk kepada perekonomian. Perkembangan ini juga dapat mengurangi ekspor dari Negara yang bersangkutan atau impornya semakin besar. Efek ini juga berpengaruh terhadap pengurangan jumlah pekerja dan jumlah permintaan, maka pengangguran akan berlaku. Kecenderungan mengimpor yang semakin tinggi sebagai akibat perkembangan ekonomi yang lebih efisien dinegara-negara lain dan perkembangan ekonomi yang tidak mendorong di dalam negeri, kerapkali mendorong pemerintah untuk melaksanakan kebijakan proteksi. 2) Mendorong perkembangan industri baru, apabila biaya produksi tinggi dan mutu produksinya belumlah sebanding dengan jenis barang yang sama yang diproduksi di luar negeri, maka industry baru akan mengalami kesukaran untuk menjual produksinya pada harga yang sama dengan barang-barang buatan luar negeri. Dalam keadaan ini proteksi bertujuan agar industry yang baru didirikan dapat berkembang dan akhirnya dapat bersaing dengan produksi yang sama dari luar negeri. 3) Mendiversifikasikan perekonomian, Bagi negara yang sedang berkembang sektor pertanian biasanya dikelola dengan pertanian tradisional, sehingga pendapatan masyarakat sangat rendah. Untuk meningkatkan pendapatan tersebut dan mengukuhkan struktur ekonomi maka diversivikasi kegiatan ekonomi ditingkatkan dengan mengembangkan sector ekonomi. Mak untuk menunjang hal tersebut proteksi dilaksanakan. 4) Menghindarai kemerosotan industri-industri tertentu, Perkembangan industry mengharapkan suatu produksi yang bermuntu, berkualitas dan harga lebih rendah, sehingga bagi suatu negara jika membebaskan masyarakatnya untuk mengimpor produk maka di kuwatirkan industry dalam negari hancur sehinga kebijakan proteksi dilakukan. 5) Memperbaiki neraca pembayaran, Neraca pembayaran sangat tergantung pada berapa jumlah ekspor dan impor , sehinga untuk memperbaiki kebijakan proteksi dilakukan. 6) Menghindari dumping, Kelebihan kapasitas produksi yang tidak diimbangai dengan penjualan didalam negeri, menimbulkan usaha menjual produksi diluar 15 negeri dengan harga murah. Hal ini berdampak pada negara pengimpor jika tidak di imbangi dengan proteksi dikuwatirkan industi dalam negeri akan mati dan peningkatan pengangguran meningkat. 7) Menambah pendapatan pemerintah. Menaikkan pajak impor bukan hanya untuk menghambat masuknya produk luar negeri tapi juga dapat meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak tersebut. 6. Tujuan kebijakan Perdagangan Internasional Banyak macam atau ragam kebijakan yang bisa diambil oleh pemerintah dalam bidang perdagangan internasional adapun tujuan kebijakan perdagangan internasional yang ingin dicapai oleh pemerintah dari kebijakan perdagangan internasional itu antara lain: a) Mengendalikan Ekspor dan Impor Setiap negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan internasional untuk mengendalikan ekspor dan impor. Kebijakan perdagangan bebas berusaha meningkatkan ekspor dengan cara menghapus hambatan perdagangan. Sedangkan kebijakan perdagangan proteksionis berusaha meningkatkan ekspor antara lain dengan cara menurunkan tarif ekspor. b) Menyehatkan Neraca Pembayaran Untuk menghindari defisit (kekurangan) dalam neraca pembayaran, negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis sebagai salah satu alat. Caranya yaitu dengan berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan impor dengan berbagai cara, seperti pemberlakuan kuota impor, tarif impor dan larangan impor. c) Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Bagi negara maju, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila hasil produksi yang melimpah dapat diekspor ke berbagai negara. Sebaliknya, bagi negara berkembang, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa melindungi industri dalam negeri, di antaranya dengan cara memberlakukan kuota impor (batasan impor) atau bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu. d) Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari berbagai kemungkinan pengaruh buruk/negatif dari berbagai negara lain. e) Melindungi kepentingan industri di dalam negeri dari berbagai kemungkinan persaingan yang tidak sehat maupun kondisi yang kurang menguntungkan. f) Melindungi lapangan kerja agar bisa tetap bersedia. g) Menjaga stabilitas nilai tukar atau kurs. 16 Dampak Kebijakan Perdangangan Internasional Perdagangan internasional yang dilakukan oleh suatu negara akan memberikan dampak langsung maupun tidak lagsung bagi perekonomian negara tersebut. Demikian juga perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan berdampak terhadap perekonomian dalam negeri. Dampak Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia dengan negara lain harus mengandung prinsip saling menguntungkan. Beberapa dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut. a) Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. b) Meningkatkan Pendapatan Negara Dengan perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. c) Memperluas Lapangan Pekerjaan Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran di dalam negeri. d) Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. e) Meningkatkan Kualitas Produksi Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk 17 meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar internasional. f) Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain Dengan adanya perdagangan internasional menjadikan lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank semakin maju, karena bagaimanapun dalam perdagangan internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan mempermudah transaksi dalam pembayaran dengan negara lain. g) Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara. Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi. Dampak negatif Perdagangan Internasional. Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional mempunyai dampak positif dan juga menimbulkan dampak negatif. Adapun dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut a) Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Teracam Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran. b). Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri Masuknya produk luar negeri ke dalam negeri akan mengurangi pasar di dalam negeri. Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri, perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri. c) Hancurnya Industri Dalam Negeri Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk-produk luar negeri. d). Meningkatnya Pengangguran 18 Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun. e). Terjadinya Utang Luar Negeri Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu. f). Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengekspor. Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengekspor. 7. Alat pembayaran internasional Perdagangan internasional pada dasarnya sama dengan perdagangan antardaerah atau antarpulau dalam satu negara. Pembayaran impor maupun ekspor barang dapat dilakukan dengan cash atau dengan cara pembayaran lain tetapi lazim atas perdagangan dalam negeri, termasuk konsinyasi. Importir dan eksportir terlebih dahulu harus merundingkan kesepakatan cara pembayaran yang akan dilakukan dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku di masing- masing negara. Pembayaran dalam perdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank. Cara dan Alat Pembayaran Internasional Pembayaran dalam pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur dengan sejumlah cara sebagai berikut. 1. Cash Payment. Pembayaran secara tunai (cash) biasa dilakukan oleh eksportir yang belum mengenal importir atau kurang percaya akan bonafiditas importir. Cara pembayaran tunai antara lain dilaksanakan melalui: 1) Wesel Bank atas Unjuk (Banker’s Sight Draft), yaitu surat perintah yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada si pembawa surat wesel. 2) Telegraphic Transfer (T/T). Telegraphic Transfer adalah perintah pembayaran yang dikirimkan melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank korespondennya di luar negeri. 19 2. Open Account. Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Melalui open account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Selain itu, eksportir harus mempunyai banyak modal, dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini baik digunakan apabila: 1) pembeli sudah dikenal dengan baik; 2) keadaan ekonomi dan politik sedang stabil; 3) dekat dengan pasar. 3. Letter of Credit. Pada transaksi ekspor/impor, penjual dan pembeli lebih suka membayar transaksi perdagangan dengan menggunakan Letter of Credit (L/C). L/C adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh bank atas nama salah satu nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu bank korespondennya berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen itu. Eksportir terjamin akan pembayarannya bila ia memenuhi persyaratan yang diminta oleh importir, demikian pula importir. Transaksi pembayaran yang dilakukan dengan membuka L/C terdiri dari: 1) Sistem L/C biasa. Importir langsung membayar sesuai dengan harga barangbarang yang akan diimpor kepada eksportir luar negeri melalui bank yang ditunjuk. 2) Sistem Industrial L/C. Untuk meningkatkan industri dalam negeri dapat diciptakan Industrial L/C, impor barang industri secara cepat yang tidak dipakai untuk barang konsumsi. 3) Red Clause L/C. Letter of Credit yang mensyaratkan Red Clause adalah di mana L/C tersebut mencantumkan instruksi kepada Advising Bank untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportir sebelum mengapalkan barang- barang ekspornya. 4) Usance L/C (berjangka). Perdagangan dengan sistem pembayaran L/C berjangka (Usance-L/C) adalah salah satu cara perdagangan yang memungkinkan pihak pembeli dan pihak penjual melakukan transaksi perdagangannya dengan mempergunakan jasa perbankan. Jasa perbankan tersebut berupa pembukaan L/ C (Letter of Credit) oleh bank atas permintaan pihak pembeli (importir). 20 Mynd 1 Sumber: www.dbs.com Keterangan 1. Pembeli dan penjual menandatangani kontrak dan setuju bahwa pembayaran dilakukan dengan menggunakan L/C 2. Pembeli menghubungi DBS (bank penerbit) untuk menerbitkan L/C kepada penjual 3. DBS menerbitkan L/C yang disampaikan melalui cabang DBS atau bank koresponden (advising bank) di negara penjual 4. Advising bank menyampaikan L/C kepada penjual 5. Setelah menerima L/C, penjual mempersiapkan pengiriman dan menyerahkan dokumen kepada presenting bank 6. Presenting bank mengirimkan dokumen kepada DBS untuk pemrosesan pembayaran 7. A.DBS membayar presenting bank setelah melakukan verifikasi dokumen. B.Setelah menerima pembayaran, presenting bank membayar penjua] 8. Pembeli membayar jumlah yang tertera dalam dokumen kepada DBS 9. DBS menyerahkan dokumen kepada pembeli dan dokumen digunakan pembeli untuk mengambil barang Atas dasar pembukaan L/C tersebut pihak penjual (eksportir) berhak atas suatu jumlah tagihan pada bank, yang besarnya sesuai dengan apa yang tercantum dalam dokumen. Hanya saja jatuh tempo pembayaran tersebut ditunda sesudah melewati jangka waktu tertentu. 21 4. Commercial Bills of Exchange. Cara pembayaran ini paling umum dipakai. Commercial bills of exchange, sering pula disebut wesel (draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel. Jenis atau macam wesel adalah: 1) Clean Draft. Pada wesel jenis ini, jaminan barang tidak diikutsertakan. 2) Documentary Draft. Pada wesel jenis ini, jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang diikutsertakan. Kapan pembayaran wesel itu dilakukan disebut tenor atau usance. Terkait dengan tenor (usance), wesel dapat dibagi menjadi: 1) Sight Draft. Pada wesel jenis ini, sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli maka wesel langsung dibayarkan. Jadi, pembayarannya mungkin dilakukan sebelum barang tiba di tempat pembeli sebab wesel dikirim melalui kapal laut. 2) Arrival Draft. Pada wesel jenis ini, pembayaran dilakukan begitu barang tiba. 3) Date Draft. Pada wesel jenis ini, pembayaran dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tertentu. 8. Neraca pembayaran Internasional Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antarpenduduk suatu negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi perseorangan (individu), perusahaan, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain. Pada neraca pembayaran terdapat dua sisi, sisi kredit dan sisi debet. Sisi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk dalam perhitungan neraca pembayaran dengan tanda positif (+), sementara transaksi debet masuk dalam perhitungan neraca pembayaran dengan tanda negatif (–). 22 KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN Neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen, antara lain neraca barang (neraca perdagangan), neraca jasa, dan neraca modal. Baik neraca barang maupun neraca jasa jika digabungkan maka akan membentuk transaksi berjalan (current account). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari masing-masing komponen. o Neraca Barang (Neraca Perdagangan). Pos ini merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran. Pada neraca ini dicatat transaksi barang meliputi transaksi ekspor dan impor barang, antara lain minyak, tembakau, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi tersebut menimbulkan hak untuk menerima pembayaran, atau dengan kata lain, mengakibatkan arus uang masuk atau dana masuk ke dalam negeri. Sementara itu, impor barang-barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain, atau dengan kata lain, mengakibatkan arus uang atau dana ke luar negeri. o Neraca Jasa. Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa terdiri dari penjualan jasa angkutan, turisme/ pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dari penanaman modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Sementara itu, impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk pembayaran bunga pinjaman, dividen atau keuntungan modal dari penanaman modal di dalam negeri oleh penduduk negara lain. o Neraca Modal. Neraca modal (capital account) mencatat transaksi modal jangka pendek maupun transaksi modal jangka panjang. 1. Transaksi modal jangka pendek antara lain meliputi: a. kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit perdagangan untuk diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet), b. deposito bank di luar negeri (transaksi debet) atau deposito bank di dalam negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit), dan c. pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debet) atau penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk negara lain (transaksi kredit). 2. Transaksi modal jangka panjang antara lain meliputi: a. Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit). 23 b. Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk negara lain (transaksi debet) atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit). c. Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk negara lain (transaksi kredit). o Lalu Lintas Moneter. Transaksi ini sering disebut accomodating transaction, atau dengan kata lain, transaksi tersebut timbul sebagai akibat dari transaksi lain. Transaksi itu juga disebut autonomous, karena timbul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksitransaksi yang sedang berjalan, transaksi modal, dan transaksi satu arah. Selisih antara transaksi autonomous debet dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi lalu lintas moneter. Termasuk ke dalam transaksi lalu lintas moneter adalah mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri, serta aktiva luar negeri. Selain itu, debet atau surplus neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut. Defisit terjadi apabila transaksi autonomous debet lebih besar dari transaksi autonomous kredit. Sebaliknya, surplus terjadi apabila transaksi autonomous kredit lebih besar daripada transaksi autonomous debet. Surplus dan defisit neraca pembayaran Saldo pada neraca pembayaran selalu seimbang. Hal ini terjadi karena neraca pembayaran disusun berdasarkan prinsip buku berpasangan yang secara teoritis selalu seimbang. Ini berarti jumlah debet harus selalu sama dengan jumlah kredit. Pada analisis ekonomi, pos saldo kurang penting artinya. Sering kita mendengar istilah surplus maupun defisit neraca pembayaran. Supaya arti surplus dan defisit dapat kita pahami maka kita perlu memperhatikan arus transaksi otonom (autono- mous transaction) sebagai berikut. Neraca pembayaran dikatakan dalam posisi defisit jika transaksi kredit otonom (credit autonoumous transaction) lebih kecil daripada transaksi debet otonom (debit autonomous transaction). Atau, BOP Defisit → CAT < DAT Keterangan: 1. BOP = Balance of Payment = Neraca Pembayaran 2. DAT = Debit Autonomous Transaction 24 3. CAT = Credit Autonomous Transaction Neraca pembayaran dikatakan dalam surplus bila transaksi kredit otonom (credit autonoumous transaction) lebih besar daripada transaksi debet otonom (debit autonomous transaction). Atau. BOP Surplus → CAT > DAT TABEL 8.1 STRUKTUR UNSUR NERACA PEMBAYARAN Secara ringkas, Tabel 8.1. memperlihatkan contoh struktur sebuah neraca pembayaran internasional. Pada neraca pembayaran internasional tersebut, neraca perdagangan adalah transaksi ekspor dan impor barang. Neraca perdagangan dikatakan surplus jika nilai ekspor barang lebih besar dari nilai impor barang (b = c - d; jika c> d) dan dikatakan defisit bila nilai ekspor barang lebih kecil dari nilai impornya (c < d), b bernilai negatif. Selain neraca perdagangan di atas, komponen kedua pada neraca pembayaran adalah neraca jasa, terdiri dari penerimaan jasa dan pengeluaran jasa. Neraca jasa akan 25 negatif apabila penerimaan dari luar negeri atas jasa yang kita berikan lebih kecil dari pada pembayaran atas jasa orang asing. Neraca barang dan neraca jasa jika dijumlahkan menjadi transaksi berjalan. Nilai a adalah penjumlahan dari nilai b dan nilai e, a = b + e. Jika nilai a adalah positif maka transaksi berjalan disebut surplus, tetapi jika nilai a adalah negatif maka transaksi berjalan disebut defisit. Pada Tabel 8.1, nilai D merupakan penjumlahan A+B+C. Special Drawing Right (SDR) merupakan Cadangan Internasional yang diciptakan oleh IMF. Nilai E atau selisih perhitungan merupakan nilai kesalahan atau kelalaian dalam pencatatan neraca pembayaran. Neraca pembayaran internasional dikatakan surplus bila nilai F negatif, atau dengan kata lain, nilai D dikurangi nilai E diperoleh angka negatif. Saldo negatif ini berarti cadangan devisa mengalami kenaikan. Sebaliknya, neraca pembayaran internasional dikatakan defisit bila nilai F positif, atau dengan kata lain, nilai D dikurangi nilai E diperoleh angka positif. Saldo positif ini berarti cadangan devisa mengalami penurunan. Kebijakan neraca pembayaran merupakan bagian tidak terpisah- kan dari kebijakan ekonomi pemerintah dalam usaha mencapai sasaran pembangunan. Sebagai pembanding perhatikan Tabel 8.2. mengenai ringkasan neraca pembayaran indonesia dari tahun 2012-2013 TABEL 8.2 RINGKASAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (Juta USD) TAHUN 2012-2013 Februari 2014 URAIAN Tw I Tw II I. Transaksi -3,192 Berjalan 3,81 A. Barang 0 1. Non 4,69 Migas 4 2. Minyak 3. Gas 5,2 B. Jasa-jasa 78 C. 4,39 Pendapatan 4 D. Transaksi berjalan 1,9 II. Transaksi 83 8,1 49 818 1,97 4 5,3 31 4,17 6 2,7 2012* Tw III 5,2 65 3,19 0 3,96 8 4,2 22 3,44 3 - Tw IV Total Tw I* Tw II* 7,8 24, 12 418 801 8,618 3,22 13,85 1 7 - -20,436 5,6 15,19 05 7 3,18 5 10, 331 3,1 - 5,9 05 1,62 8 4,48 3 6,3 56 3,50 1 - 9,9 98 -517 1,58 7 5,1 02 2,99 8 -3, 36 2013 Tw III* 8,52 9 145 2,771 5,66 4 3,038 -2675 6,88 1 Tw IV** 4,0 18 4,89 4 7,01 1 5,3 54 3,23 7 - Total* * 28,4 50 6,149 15,85 1 22,4 76 12,77 5 11,4 26 URAIAN modal dan finansial A. Transaksi modal B. Transaksi finansial 1. Investasi langsung 2. Investasi Portofolio 3. Investasi lainnya III. Total ( I + II ) IV. Selisih perhitungan bersih V. Neraca Keseluruhan ( III + IV ) VI. Cadangan devisa dan yang terkait 6,0 48 1,03 0 2,09 3 2 2,09 1 1,55 0 2,62 8 2,0 87 1,0 98 65 1,0 34 1,03 4 90 7,1 01 924 4,99 6 6 4,99 1 3,65 3 3,87 3 2,5 35 3,1 53 342 2,8 11 2,81 1 2012* 2,3 59 6,9 55 860 5,79 8 7 5,79 0 4,45 2 2,51 6 1,1 77 533 301 834 -834 98 6,6 95 1,28 0 12,0 08 35 11,9 73 4,06 1 190 7,72 2 4,19 6 -971 3,22 5 3,2 25 26, 800 4,094 24,89 6 51 24,84 5 13,71 6 9,206 1,922 478 -262 215 -215 Memorendum: Posisi 110, 106, 110, 112, 112,7 cadangan 493 502 172 781 81 devisa 6,2 5,8 6,1 6,1 6,1 dalam bulan impor dan pembaya ran -1,5 -3,7 -2,4 -3,6 -2,8 utang luar negeri pemerintah Transaksi berjalan (%PDB) 1) Dalam free on board (fob) 2) Tidak termasuk cadangan devisa yang terkait 3) Negatif berarti surplus bdan positif berarti defisit * Angka-angka sementara ** Angka-angka sangat sementara R Revisi 2,5 11 6,1 26 1,10 4 -394 1 -395 3,78 9 2,76 0 6,9 45 6,3 00 -315 6,6 15 6,61 5 5 7,1 30 1,01 4 8,30 0 7 8,29 3 3,70 0 3,38 9 1,20 3 1,6 98 -779 2,4 77 2,47 7 104, 800 5,7 98,0 95 5,4 -2,7 -4,4 2013 883 5,587 5 5,582 5,681 1,942 2,04 1 2,94 3 297 2,64 5 2,645 2,8 77 7,0 90 1,05 6 9,23 8 8 9,23 0 1,59 7 1,75 6 5,87 7 5,22 1 -808 4,41 2 4,4 12 28 27,2 27 4,056 22,73 1 21 22,71 0 14,76 7 9,848 -1,906 -5,720 -1,605 -7,325 7,325 95,67 5 5,2 99,3 87 5,5 99,38 7 5,5 -3,8 -2,0 -3,3 TUGAS 27 1. 2. 3. 4. Sebutkan pengertian neraca pembayaran internasional? Jelaskan! Sebutkan komponen-komponen neraca pembayaran! Jelaskan tentang surplus dan defisit neraca pembayaran! Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah hutang luar negeri cukup besar di dunia. Jelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam mengelola defisit neraca pembayarannya! DAMPAK NERACA PEMBAYARAN TERHADAP PEREKONOMIAN SUATU NEGARA Setiap negara berusaha agar neraca pembayarannya mengalami surplus, agar devisa negara tersebut selalu bertambah, dan akan berpengaruh terhadap perekonomian negara tersebut. Bila neraca pembayaran defisit maka negara tersebut terpaksa harus melepas cadangan devisanya untuk membayar ke luar negeri. Pengurangan cadangan devisa akan dapat merubah struktur ekonomi negara tersebut dan menuju ke arah yang kurang baik. Jika neraca pembayaran suatu negara secara terus menerus mengalami defisit maka akan menguras cadangan devisa negara tersebut. Lalu apabila cadangan devisanya habis maka akan timbul utang kepada negara lain. Hal ini akan mempengaruhi kredibilitas negara tersebut di luar negeri. Neraca pembayaran suatu negara merupakan cermin dari keadaan internal ekonominya. 9. Devisa dan valuta asing Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang berguna sebagai alat pembayaran internasional. Devisa dapat terdiri dari uang kertas asing, wesel, cek, dan sebagainya dalam bentuk valuta asing, yang biasanya 28 dinilai dalam dollar Amerika (USD). Sebagai alat pembayaran internasional tentu ada pelaku-pelaku transaksi. Tabel 8.3 memperlihatkan beberapa pelaku transaksi alat pembayaran internasional. TABEL 8.3 PELAKU TRANSAKSI DEVISA PENERIMA/PEMBAYAR 01. Perorangan Meliputi seluruh pelaku transaksi individual baik penduduk maupun bukan penduduk. 02. Pemerintah Meliputi pemerintah Republik Indonesia atau pemerintah asing, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk badan atau lembaga lainnya yang berada dalam naungan pemerintah. 03. Bank 03.1. Bank Sentral Meliputi Bank Indonesia dan bank sentral negara lain 03.2. Bank pelapor Meliputi seluruh kantor operasional bank di dalam negeri. 03.3. Kantor bank pelapor di luar negeri Meliputi kantor pusat/cabang atau sesama kantor cabang bank pelapor, yang berkedudukan di luar negeri. 03.4. Bank lainnya Meliputi bank lain selain disebutkan pada butir 03.1., 03.2, dan 03.3., baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri. 04. Lembaga keuangan non bank Meliputi seluruh lembaga yang bergerak di bidang asuransi, dana pensiun, sekuritas, modal ventura, pembiayaan, dan badan-badan lain yang meny- elenggarakan pengelolaan dana masyarakat, baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri. 05. Perusahaan Meliputi seluruh badan usaha milik pemerintah atau swasta, selain bank dan lembaga keuangan non bank, baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri. 06. Lainnya Meliputi seluruh pelaku transaksi yang tidak termasuk dalam kategori di atas. dollar Amerika (USD). Sebagai alat pembayaran internasional tentu ada pelakupelaku transaksi. Tabel 8.3 memperlihatkan beberapa pelaku transaksi alat pembayaran internasional. Devisa dapat dibedakan atas devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum diperoleh dari perdagangan antarnegara, antara lain dari hasil penjualan ekspor barang, transaksi jasa, dan transfer uang dari luar negeri. Devisa kredit diperoleh dari luar negeri berupa pinjaman, hibah, dan bantuan dari luar negeri dan harus dikembalikan pada waktu yang telah ditetapkan. 29 Pada kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah cadangan devisa menurun. Penurunan cadangan devisa berarti jumlah uang asing sebagaimana dikuasai oleh Bank Indonesia berkurang oleh karena pembayaran keluar negeri, atau kemungkinan sebagai dampak dari intervensi Bank Indonesia dalam valuta asing untuk menstabilkan nilai rupiah. Bank Indonesia terpaksa mengambil cadangan devisa untuk memasok tingginya kebutuhan dollar atau kemungkinan pembayaran utang yang jatuh tempo. Secara umum, fungsi dan tujuan penggunaan devisa adalah untuk: 1. menghitung kemampuan membayar pembayaran internasional. 2. menstabilkan nilai mata uang rupiah 3. mengetahui kondisi moneter pada saat itu. 4. sumber pembiayaan untuk mendorong pembangunan ekonomi, 5. mendukung tercapainya stabilitas moneter, dan 6. membayar utang luar negeri. Begitu cadangan devisa tersedia, utang luar negeri dapat dibayar sesuai dengan jatuh tempo. Sumber devisa suatu negara antara lain berasal terdiri dari: 1. Transaksi Barang. Transaksi barang adalah pengiriman barang ke luar wilayah Indonesia dalam rangka mengelola perdagangan. 2. Transaksi Jasa. Transaksi jasa adalah pemberian jasa-jasa ke luar negeri, antara lain jasa TKI, jasa transportasi dan jasa pariwisata. 3. Transfer Penghasilan. Transfer penghasilan antara lain berupa transfer penghasilan tenaga kerja Indonesia di luar negeri ke Indonesia. 4. Transaksi Modal/Keuangan. Transaksi modal atau keuangan adalah penjualan aktiva tetap maupun surat-surat berharga.. Pasar Valuta Asing Pada perdagangan internasional, valuta asing diperlukan. Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis mata uang yang digunakan di negara lain. Sebagai contoh, Indonesia menggunakan mata uang rupiah, Malaysia menggunakan ringgit, Singapura menggunakan dollar (Singapura), dan Amerika Serikat menggunakan dollar Amerika Serikat. Karena perbedaan mata uang tersebut, maka dikenal pula apa yang disebut dengan kurs (nilai tukar). Dari kurs atau nilai tukar tersebut, seseorang dapat menghitung berapa nilai suatu barang jika dinyatakan dalam mata uang negara lainnya. 30 Para eksportir memperoleh valuta asing dari hasil penjualan barang ke luar negeri. Sementara itu, para importir memerlukan valuta asing untuk mengimpor barang dari luar negeri. Di mana kita dapat memperoleh valuta asing? Valuta asing dapat diperoleh di pasar valuta asing. Pasar valuta asing antara lain berfungsi sebagai berikut. 1. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari suatu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing yang dilakukan oleh bank serta para pedagang. 2. Memperlancar kegiatan ekspor/impor (perdagangan internasional). 3. Memungkinkan dilakukan hedging. Hedging adalah tindakan pihak tertentu untuk menghindari kerugian akibat kemungkinan terjadinya perubahan kurs valuta asing di masa yang akan datang. Sumber: blogspot.com Perubahan Nilai Tukar Rupiah dan Cara Menghitung Suatu Valuta Asing Pada era perdagangan internasional, arus uang dan modal dalam bentuk uang asing mengalir tanpa batas, aliran uang asing (valuta asing) ini dipengaruhi oleh faktor fundamental, teknis, psikologis, dan faktor spekulasi. Jika semua faktor ini saling dikombinasikan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing (valas) terhadap mata uang rupiah. Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar atau kurs valuta asing. 31 1. Permintaan dan Penawaran Valas. Permintaan dan penawaran valas sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran bahwa permintaan dipengaruhi oleh impor barang dan jasa yang memerlukan valas dan impor modal dan transfer valas dari luar ke dalam negeri. 2. Tingkat Inflasi. Inflasi menunjukkan harga-harga yang meningkat di dalam negeri pada gilirannya mempengaruhi nilai rupiah dengan valas 3. Tingkat Harga. Perbedaan tingkat harga antara mata uang dalam negeri dengan mata uang asing sangat mempengaruhi mata uang yang akan ditawarkan maupun untuk diinvestasikan jika dihitung dari segi keuntungan maupun keamanan nilai mata uang tersebut. 4. Tingkat Pendapatan dan Produksi. Pendapatan masyarakat yang meningkat menimbulkan daya beli yang meningkat pula, sehingga permintaan akan barangbarang bertambah. Bila tingkat produksi dalam negeri tidak dapat mengimbangi permintaan masyarakat maka barang-barang akan didatangkan dari luar negeri (impor). Hal ini mengakibatkan permintaan akan valuta asing meningkat, dan akhirnya kurs mata uang akan berubah. 5. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah. Peraturan dan kebijakan pemerintah dapat dilakukan dengan kebijakan fiskal. Artinya, pemerintah dapat menaikkan/menurunkan dan memperluas pajak maupun pengetatan belanja negara dengan tujuan agar jumlah mata uang dalam negeri berkurang sehingga permintaan akan mata uang asing berkurang. Peraturan dan kebijakan pemerintah dalam bidang moneter antara lain berupa kebijakan tingkat suku bunga, pengetatan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, devaluasi maupun revaluasi. 6. Ekspektasi dan Spekulasi. Pertumbuhan ekonomi diharapkan semakin membaik pada masa akan datang. Pertumbuhan ekonomi tersebut dengan demikian akan mempengaruhi nilai mata uang dalam negeri. Nilai mata uang yang meningkat menyebabkan permintaan akan uang bertambah yang pada gilirannya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang asing. Demikian juga dengan spekulasi, harapan akan kenaikan nilai mata uang asing dan keuntungan pada masa akan datang, masyarakat akan membeli mata uang asing dan menahannya, kemudian menjualnya pada waktu nilai mata uang asing itu naik. Tujuan dari pasar valuta asing sebagai berikut: 1. Mendapatkan keuntungan berupa selisih harga beli dan harga jual. 32 2. Mendaatkan bunga atau selisih suku bunga atau swap, 3. Untuk transaksi pembayaran, 4. Mempertahankan daya beli, 5. Pengiriman uang keluar negeri, 6. Mencari keuntungan, 7. Pemagaran risiko, 8. Kemudahan berbelanja. Menghitung Nilai Tukar Asing Pasar (bursa) valuta asing merupakan tempat perusahaan (perorangan/bank) melakukan transaksi permintaan dan penawaran atas valuta asing. Bursa valuta asing dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Kurs jual dan beli dipandang dari sisi pihak bank atau pedagang valas 2. Kurs jual selalu lebih tinggi dari kurs beli atau sebaliknya Sebagai ilustrasi, perhatikan Tabel 8.4. Kurs yang berlaku di atas adalah kurs jual dan kurs beli. 1. Kurs Australia (AUD) Jual: setiap AUD 1 = Rp 7.398,92 setiap AUD 1 = 1: 7 AUD 1 = 7.398,92 AUD 1 = 0,000135 (dibulatkan) Beli: setiap AUD 1 = Rp 6.645,98 AUD 1 = 6.645.98 AUD 1 = 0,000159 (dibulatkan) 2. Kurs Singapore (SGD) Jual : setiap SGD 1 = Rp 6.054,02 SGD 1 = 6.054,02 SGD 1 = 0,00062 (dibulatkan) Beli : setiap SGD 1 = Rp 5.438,24 SGD 1 = 0,000184 (dibulatkan) 3. Kurs Amerika (USD) Jual : setiap USD 1 = Rp 9.885,00 USD 1 = 1,000101 (dibulatkan) Beli : setiap USD 1 = Rp 8.885,00 USD 1 = 0,00012 (dibulatkan). TABEL 5.4 KURS UANG KERTAS ASING PER 25 Oktober 2016 33 Mata Uang AUD BND CAD CHF CNY DKK EUR GBP HKD JPY KRW KWD LAK MYR NOK NZD PGK PHP SAR SEK SGD THB USD VND Nilai 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 100.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Kurs Jual 9,971.68 9,411.43 9,818.05 13,181.86 1,937.07 1,914.94 14,246.19 15,994.02 1,690.24 12,617.40 11.54 43,331.13 1.61 3,135.72 1,585.14 9,380.32 4,235.18 271.47 3,496.07 1,468.36 9,411.43 373.88 13,112.00 0.59 Kurs Beli 9,865.02 9,314.77 9,719.98 13,040.68 1,917.86 1,895.68 14,099.75 15,827.65 1,673.43 12,486.29 11.42 42,844.88 1.59 3,100.92 1,568.86 9,286.02 3,998.46 268.67 3,460.48 1,453.31 9,314.77 369.96 12,982.00 0.58 Dari ilustrasi di atas maka: 1. Kurs jual uang asing lebih besar dari kurs beli uang asing. 2. Kurs jual uang dalam negeri lebih besar dari kurs beli uang dalam negeri. 3. Kurs mata asing biasanya ditulis sistem empat desimal (0,0001) biasanya disebut satu point. Untuk kurs yang sifatnya perorangan dapat dihitung berdasarkan kurs yang berlaku pada hari yang bersangkutan misalnya Tuan Hery Nahak baru pulang dari Amerika memiliki uang sebesar USD 5.000, akan ditukarkan dengan rupiah, kurs jual/beli dari pihak money changer (pedagang uang) yang berlaku adalah kurs jual USD 1 = Rp 14.531,00 maka jumlah yang diterima adalah: USD 5.000 × Rp 14.531,00 = Rp 57.360.000 34 Sementara jika Tuan Hery Nahak akan pergi ke Amerika Serikat dan memiliki uang pedagang, Tuan Hery Nahak melihat kurs jual, USD 1= Rp 12.472,00 Rp 57.360.000,00 : Rp 12.472,00 = USD 4.599 Kesimpulan: Perbedaan penerimaan uang asing Uang Amerika kasus I = USD 5000 Uang Amerika kasus II = USD 4.599 Keuntungan pedagang = USD 401 TUGAS Ryan baru saja mengikuti mengikuti lomba catur dan tanpa diduga memenangkan lomba tersebut di Jepang. Hadiah sebesar ¥ 1.000.000 didapatkannya dengan susah payah melawan 39 peserta lain. Ternyata sesampainya di Indonesia, Ryan masih mempunyai sisa uang sebesar ¥ 800.000. Ia bermaksud untuk menabung uang tersebut dalam bentuk US Dollar ($) di salah satu bank swasta tanah air.Dan untuk membeli TV dan Home Theater baru seharga Rp 10.000.000,00. Kurs beli untuk $ adalah Rp 11.472,00 dan jual Rp 12.472,00 . Sementara itu, kurs ¥ beli Rp 114,72 dan jual Rp 124,72. Jadi berapa uang Ryan dalam $ dan ¥? KEBUTUHAN AKAN UTANG LUAR NEGERI Jika kita membicarakan perekonomian Indonesia, tentu bahasan tentang utang luar negeri tidak lepas dari pembicaraan kita. Indonesia, sebagaimana pada banyak negara berkembang lainnya, tidak lepas dari utang luar negeri. Sebagian besar negara-negara berkembang berutang kepada negara-negara maju. Mengapa negara-negara berkembang membutuhkan utang luar negeri? Berikut adalah beberapa alasannya. 1. Negara-negara berkembang umumnya memiliki defisit neraca perdagangan yang tinggi. Cara paling mudah dan efektif untuk menutup defisit perdagangan adalah dengan pinjaman utang. Terutama jika tak ada lagi sumber pendanaan di dalam negeri sebagaimana dapat diandalkan untuk menutup defisit tersebut. Utang tersebut dapat berupa pinjaman, bantuan, hibah, maupun bantuan teknis. 2. Utang luar negeri digunakan sebagai modal pembangunan. 35 Karena tidak memiliki sumber dana lain untuk membiayai pembangunan fisik seperti jalan layang, bandara, dan pelabuhan internasional, maka negara-negara berkembang meminjam uang dari luar negeri. 3. Utang luar negeri dibutuhkan pada saat terjadi bencana alam. Pada saat terjadi bencana alam seperti di Aceh beberapa waktu lalu, Indonesia tidak mampu mengatasinya dengan cepat dan segera. Pada saat seperti ini, bantuan dari pihak luar amat dibutuhkan. Termasuk bantuan berupa dana. Bantuan dana ini ada yang berupa hibah, dan ada juga yang berupa utang. Dana bantuan tersebut dibutuhkan untuk membangun kembali daerah bencana yang telah porak-poranda. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN UTANG LUAR NEGERI BAGI INDONESIA Dari demikian besar rintangan dalam pembentukan modal di dalam negeri, mengapa kita tidak lebih mengandalkan pada modal dari luar negeri? Bukankah teori ekonomi mengajarkan kepada kita bahwa negara-negara kaya yang telah kehabisan proyek-proyek ber- penghasilan tinggi di negaranya jika diinvestasikan dalam proyek investasi berpenghasilan tinggi di negara lain akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak? Kalau investasi di negara lain tersebut berjalan dengan lancar, maka bagi negara yang sedang berkembang akan sangat menguntungkan karena mereka kekurangan modal dan bagi negara maju akan menambah penghasilan mereka berupa bunga. Indonesia telah menggunakan kesempatan ini pada zaman orde baru sehingga pembangunan yang dilakukan Indonesia sangat mencengangkan. Tetapi kalau dana tersebut dipergunakan hanya untuk konsumsi maka utang tersebut harus dibayar dengan nilai ekspornya. Selama nilai ekspor lebih besar dari jumlah pembayaran utang maka Indonesia tidak akan mengalami kesulitan yang berarti. Tetapi lonjakan suku bunga internasional dan melesunya perekonomian dunia mengakibatkan banyak negara yang menjalankan strategi investasi melalui utang luar negeri terjebak dalam krisis keuangan. Indonesia terpaksa melakukan penjadwalan kembali pembayaran utangnya sejak krisis ekonomi pada tahun 1998 yang lalu. Sampai saat ini Indonesia belum pulih perekonomiannya. Sejumlah negara pengutang terseok-seok menanggung beban pembayaran kembali utang luar negerinya tersebut, termasuk Indonesia. Tahun 2012 dan 2013 utang masih melilit Indonesia terutama untuk pembayaran bunga utang baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini terlihat dalam belanja pemerintah pusat tahun 2013 (lihat Tabel 6.3). 36 TABEL 6.3 RINCIAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT (miliar rupiah) TAHUN 2012-2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Uraian 2012 APBNP 212,3 186,6 168,7 117,8 84,7 33 245,1 202,4 42,7 1,8 55,4 68,5 13,5 2013 Pertumbuhan Kontribusi RAPBN (%) 2012 2013 241,1 13,57 19,85 20,89 166,9 -10,56 17,45 14,46 216,1 28,10 15,77 18,72 113,2 -3,90 11,01 9,81 80,7 -4,72 7,92 6,99 32,5 -1,52 3,09 2,82 315,6 28,76 22,92 27,34 273,1 34,93 18,92 23,66 42,5 -0,47 3,99 3,68 3,6 100,00 0,17 0,31 65 17,33 5,18 5,63 29,1 -57,52 6,40 2,52 12,7 -5,93 1,26 1,10 Belanja Pegawai Belanja barang Belanja modal Pembayaran bunga utang a. Dalam Negeri b. Luar Negeri Subsidi a. Energi b. Non energi Belanja hibah Bantuan sosial Belanja lain-lain Tambahan anggaran Jumlah 1.069 1.154 Sumber: Kementrian Keuangan,2013 7,49 Dilihat dari pembayaran bunga utang pada tahun 2013 jelas bahwa pembayaran bunga utang sangat mempengaruhi APBN. Dari uraian di atas jelas bahwa berutang itu kurang baik dibandingkan dengan tanpa utang. Tetapi segi kebaikan utang adalah kalau pemerintah tidak mempunyai modal untuk investasi pembangunan maka utang merupakan jalan keluar untuk dapat membangun perekonomian negara ini, asal utang tersebut diinvestasikan pada pembangunan, sehingga dapat menampung tenaga kerja Indonesia yang tinggi tingkat penganggurannya. UPAYA PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI Utang luar negeri pada kondisi tertentu memang dibutuhkan, akan tetapi apabila utang luar negeri terus-menerus meningkat dan semakin mengikat hingga kemudian memberatkan anggaran negara, tentu menjadi masalah tersendiri. Oleh karena itu, perlu ada penanganan yang tepat terhadap utang luar negeri agar tetap terkendali. Beberapa langkah dapat dilakukan dalam menangani utang luar negeri agar tidak memberatkan. Langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut. 37 Program Stabilisasi IMF Pada saat negara-negara berkembang mengalami kesulitan pemba- yaran utang luar negerinya, mereka umumnya meminta bantuan kepada IMF atau lembaga lain seperti Bank Dunia. Untuk hal ini, International Monetary Fund (IMF) memiliki berbagai program untuk membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi. Meskipun demikian, bantuan melalui program stabilisasinya tidak begitu saja diberikan. Sebelum menerima bantuan tersebut, calon negara penerima bantuan harus terlebih dahulu mengikuti syarat-syarat sebagaimana diajukan oleh IMF. Syarat-syarat IMF itu antara lain negara tersebut harus menurunkan tingkat defisit anggarannya. Ini berarti negara tersebut harus menghapus beberapa pengeluaran seperti subsidi. Syarat semacam ini membuat banyak kalangan bersikap anti-IMF. Beberapa berpendapat bahwa IMF menjalankan standar ganda dalam praktiknya, negara-negara berkembang ‘dipaksa’ untuk menuruti perintah IMF, sementara negara maju seperti Amerika Serikat tidak diwajibkan melakukan penyesuaian apapun. Renegosiasi Utang melalui Paris Club Usulan paling menonjol untuk meringankan atau merenegosiasi beban pembayaran kembali utang luar negeri adalah melalui Paris Club. Melalui Paris Club maka beberapa upaya sebagai berikut dapat ditempuh. 1. Penangguhan utang, atau jika dimungkinkan pembatalan sebagian pinjaman nonkonsesional, hingga sepertiga dari total utang. 2. Penurunan suku bunga utang keseluruhan. 3. Perpanjangan periode pembayaran hingga 25 tahun. Metode Debt For Nature Swap Metode debt for nature swap merupakan metode baru yang cukup menarik, meskipun belum banyak diterapkan. Pihak kreditor (pemberi utang) memberikan keringanan pembayaran utang apabila negara debitor mau melakukan pelestarian lingkungan alam mereka. Program ini dikembangkan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional seperti World Wildlife Fund (WWF). Metode debt for nature swap dilakukan seiring kelestarian lingkungan dunia yang kian terancam. Sejumlah hutan yang merupakan paru-paru dunia dibabat habis, baik secara 38 legal maupun ilegal, untuk keperluan pembangunan. Itulah mengapa dengan metode ini diharapkan pembangunan dapat dilakukan tanpa membebani negara berkembang sekaligus melestarikan lingkungan. CINTA EKONOMI Joseph E. Stiglitz: Ekonomi Bernurani oleh Roy Sembel dan Tim Mandiri Joseph E. Stiglitz lahir di Gary, Indiana, Hasil pengamatan Stiglitz dikumpulkan USA pada tanggal 9 Peburari 1943. dan diolah menjadi berbagai artikel dan Sejak kecil, ayah dan ibu Stiglitz telah buku-buku mendidik anak-anak konstruktif untuk dipertimbangkan para menimba ilmu, mereka bukan saja untuk secara untuk pengambil memberi masukan keputusan. Salah satu formal, tetapi juga melalui pengamatan bukunya yang berjudul ‘Globalization kritis pada lingkungan tempat mereka and Its Discontents’ memaparkan hasil berada. Pengalaman belajar masa kecil observasi kritis dari Stiglitz atas krisis ini yang dipicu globalisasi dan kebijakan memicu Stiglitz untuk selalu mengamati segala sesuatu yang terjadi ekonomi di sekitarnya, terutama hal-hal yang lembaga-lembaga ekonomi dunia pada berhubungan negara-negara yang dilanda krisis. minat langsung dan ditekuninya, dengan pekerjaan yaitu yang ekonomi dan kebijakan politik. Krisis ekonomi yang Menurut Stiglitz, negara- negara menjadi “pasien” dialami berkembang oleh kebijakan-kebijakan “antidemokrasi” ini bukannya membantu mengatasi yang “dipaksakan” krisis, melainkan makin oleh menjerumuskan negara yang terkait yang dalam lembaga-lembaga krisis. pengamatan Pengalaman mahaguru bidang keuangan internasional (IMF dan Bank ekonomi Dunia), dari bahwa orientasi para perumus kebijakan Stiglitz di lembaga internasional tersebut terlalu juga perhatiannya. menjadi tidak luput Pengamatan semakin dalam ketika ia bertugas sebagai ketua dari badan tersebut di dan mengungkapkan berpihak pada kepentingan negara donor, bukannya negara yang dibantu. penasihat Presiden Clinton untuk bidang ekonomi, dan wakil presiden senior di Ekonom bernurani Bank Dunia yang secara langsung Ketika berkarya di Bank Dunia, Stiglitz terlibat dalam memberi usulan kebijakan menemukan berbagai ekonomi bagi negara- negara penerima ketimpangan, kesalahan, dan bantuan Bank Dunia. ketidakwajaran pada praktik perumusan kebijakan ekonomi dunia oleh lembaga- 39 lembaga keuangan internasional. Sementara bagi lembaga-lembaga Menurut Stiglitz, kebijakan- kebijakan keuangan internasional yang terkait juga tersebut dihimbau untuk mengevaluasi sikap, lebih cenderung meng- untungkan negara-negara maju. Ini perlu tujuan, diubah. Untuk itu, Stiglitz, pemegang diterapkan gelar PhD dari Massachussette Institute kebijakan ekonomi dunia. of Technology ini, berjuang menyatakan Walaupun banyak yang tidak setuju pendapatnya pada forum diskusi dan dengan tindakannya ini, Stiglitz pantang debat dengan para perumus kebijakan. mundur. Semua ini dilakukan karena Tidak hanya itu, ia juga menuliskan terdorong nuraninya sebagai manusia pandangan-pandangannya dan dalam dan cara berpikir ketika kewajiban yang merumuskan moralnya sebagai bentuk tulisan yang mendidik warga penduduk dunia yang ingin meniupkan negara dunia agar mempertimbangkan angin dengan kritis usulan-usulan kebijakan perekonomian inter- nasional. yang disampaikan lembaga keuangan oleh perubahan positif bagi lembaga- internasional. diringkas dari www.sinarharapan.co.id 40 RANGKUMAN 1. Manfaat atau keuntungan dan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif. 2. 3. 4. Faktor pendorong perdagangan internasional, antara lain: a. Perbedaan sumber daya alam b. keanekaragaman kondisi produksi; c. penghematan biaya produksi/spesialisasi; d. perbedaan selera; e. perbedaan IPTEK Beberapa kebijakan perdagangan proteksi di antaranya adalah a. tarif b. kuota c. subsidi d. larangan impor e. dumping Kebijakan perdagangan suatu negara berbeda dengan negara lain. Secara garis besar, kebijakan tersebut dapat berupa kebijak- an perdagangan bebas dan perdagangan proteksi. Sebagian negara ada yang memilih menggabungkan keduanya. 5. Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang berguna sebagai alat pembayaran internasional 6. Fungsi devisa adalah alat untuk mengukur kekayaan negara dalam bentuk valas 7. Tujuan penggunaan devisa yaitu sebagai alat pembangunan ekonomi nasional, alat stabilitas moneter dan alat pembayaran hutang luar negeri 8. Sumber devisa adalah transaksi barang, jasa, transfer peng- hasilan, dan investasi. 9. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap valas dipengaruhi oleh faktor fundamental, teknis, psikologis dan faktor spekulasi 10. Kombinasi dari faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar valas adalah naik/turunnya permintaan/penawaran valas, tingkat inflasi, tingkat harga, tingkat pendapatan/produksi, peraturan/ kebijakan pemerintah dan ekspektasi 11. Nilai tukar valuta asing dihitung berdasarkan kurs jual/beli yang berlaku. 41 12. Neraca pembayaran adalah catatan sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu. 13. Transaksi berjalan (current account) adalah transaksi yang meliputi perdagangan barang dan jasa. 14. Neraca perdagangan (balance of trade) meliputi ekspor dan impor barang (komoditi) 15. Neraca jasa (service account) merupakan transaksi ekspor dan impor jasa yang meliputi: pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, jasa Tenaga kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA) serta jasa konsultan. 16. Transaksi modal (capital account) terdiri dari transaksi modal jangka pendek dan transaksi modal jangka panjang. 17. Transaksi modal jangka pendek meliputi transaksi modal masuk dan modal keluar baik dari pemerintah maupun swasta yang jangka waktunya kurang dari satu tahun. 18. Transaksi modal jangka panjang meliputi transaksi modal masuk dan modal keluar baik dari pemerintah maupun swasta yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. 19. Transaksi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk membayar kepada penduduk negara lain. 20. Transaksi kredit adalah transaksi yang memberikan hak untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain. 21. Neraca pembayaran surplus (aktif) terjadi bilamana penerimaan lebih besar daripada pembayaran ke luar negeri. 22. Neraca pembayaran defisit (pasif) terjadi bilamana penerimaan lebih kecil daripada pembayaran ke luar negeri. 23. Negara-negara berkembang membutuhkan utang luar negeri karena memiliki defisit neraca perdagangan yang tinggi, digunakan sebagai modal pembangunan, dan pada saat terjadi bencana alam. 24. Keuntungan utang adalah kalau pemerintah tidak mempunyai modal untuk investasi pembangunan maka utang merupakan jalan keluar untuk dapat membangun perekonomian negara ini. Asal utang tersebut diinvestasikan pada pembangunan sehingga dapat menampung tenaga kerja Indonesia yang terlalu tinggi tingkat penganggurannya. 42 25. Keburukan utang luar negeri untuk negara yang sedang berkembang adalah bila utang tersebut digunakan untuk konsumsi maka hal ini akan mengakibatkan utang akan bertambah banyak sehingga negara tersebut tidak dapat membayarnya kembali. 26. Langkah-langkah yang dapat dilakukan pemerintah dalam menangani utang luar negeri agar tidak memberatkan adalah dengan program stabilisasi IMF, renegosiasi utang melalui Paris Club, dan metode debt for nature swap. LATIHAN I. PILIHAN GANDA 1. Pemerintah selalu menghadapi pro dan kontra terhadap adanya impor beras dari luar negeri. Apabila impor beras yang dilakukan melebihi dari kuota impor yang ditetapkan pemerintah, dampak negatif terhadap perekonomian adalah .... A. Masyarakat lebih mudah memperoleh beras yang lebih baik B. Kebutuhan beras dalam negeri terpenuhi C. Harga beras cenderung stabil D. Petani dalam negeri merasa diuntungkan E. Petani dalam negeri merasa dirugikan 2. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit, maka dampak yang dapat terjadi terhadap perekonomian negara adalah .... A. Menurunkan tingkat kurs valas B. Produk dalam negeri meningkat C. Nilai mata uang dalam negeri turun D. Nilai mata uang dalam negeri meningkat E. Memperkuat penanaman modal asing (PMA) 3. Berikut barang-barang yang akan diekspor dan akan diimpor oleh negara Indonesia: Barang yang akan diekspor : rotan, kayu, dan rempah-rempah Barang yang akan diimpor: furniture, otomotif, dan obat-obatan Dampak ekonomi dari ekspor Indonesia yang berupa rotan, kayu, dan rempahrempah adalah .... 43 A. Melakukan reboisasi secara besar-besaran B. Terjadi penggundulan hutan/pembalakan hutan C. Harga furniture berbahan baku kayu murah D. Harga bahan bangunan, rotan, dan kayu turun E. Harga bahan bangunan terutama kayu naik 4. Sebab utama timbulnya perdagangan internasional adalah adanya .... A. Pembagian pekerjaan B. Perbedaan biaya C. Perbedaan kekayaan alam D. Spesialisasi produksi E. Pembagian produksi 5. Adanya impor garam yang dikelukan oleh kalangan petani garam karena kualitas dan harga garam lokal belum mampu bersaing dengan garam impor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah dapat menetapkan kebijakan berkaitan dengan jumlah maksimum impor garam. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah kebijakan .... A. Kuota B. Tarif C. Dumping D. Subsidi E. Larangan impor 6. Yang menjadi komponen utama neraca pembayaran adalah : A. Current account, Capital account, Monetary Account B. Current account, Activa, passiva, Monetary Account C. Activa, Passiva, Income statment D. Neraca perdagangan, Rugi laba E. Neraca jasa, transfer berjalan 7. Dampak krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat adalah pembatasan terhadap ekspor tekstil yang masuk dari Indonesia sebesar 2.000 bal per tahun. 44 Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam perdagangan internasional disebut kebijakan .... A. Subsidi B. Kuota C. Larangan ekspor D. Larangan impor E. Diskriminasi harga 8. Dibawah ini yang merupakan dampak penetapan tarif suatu barang impor adalah ... A. Tingkat pengangguran semakin tinggi B. Konsumen dalam negeri harus membayar lebih mahal atas barang impor tersebut C. Harga barang impor tersebut semakin murah D. Akan mendorong pemerintah negara lain untuk menerapkan kebijakan dumping E. Produksi garang serupa di dalam negeri akan menurun 9. Ibu Maryati mempunyai uang Rp 10.000.000 mau pergi ke luar negeri , ia menukarkan uangnya dengan US Dollar. Kurs yang berlaku kurs jual US$ 1 = Rp 10.000 dan kurs beli US$ 1 = Rp 9.000 setelah pulang dari luar negeri sisa uang ibu Maryati US$ 500, jika kurs uang tidak berubah maka sisa uang ibu Maryati dalam rupiah adalah .... A. Rp 4.500.000 B. Rp 5.000.000 C. Rp 5.500.000 D. Rp 6.000.000 E. Rp 6.500.000 10. Pada semester 2 tahun 2009 komponen neraca pembayaran pemerintah Indonesia terlihat dalam data sebagai berikut: No Jenis Jumlah Surplus/defisit 45 1 Neraca perdagangan US$ 14.560.000 Surplus 2 Neraca jasa US$ 4.500.000 Defisit 3 Neraca modal US$ 10.450.000 Surplus 4 Neraca hasil modal US$ 12.900.000 Defisit Berdasarkan data diatas neraca pembayaaran Indonesia mengalami .... A. Surplus $ 12.105.500 B. Defisit $ 12.105.500 C. Surplus $ 17.400.000 D. Defisit $ 17.400.000 E. Surplus $ 76.100.000 11. Untuk menyelesaikan pembayaran internasional eksportir dapat membuka L/C, yaitu.... A. Kredit dengan jaminan surat-surat berharga B. Kredit dengan jaminan dokumen ekspor C. Surat jaminan kredit untuk ekspor D. Kredit dengan jaminan emas E. Surat kepercayaan tagihan kepada importir 12. Pada saat produktivitas barang seperti beras, kedelai dan lain-lain yang dihasilkan petani dalam negeri mengalami penurunan, mengakibatkan barang langka sehingga harga-harga menjadi mahal. Salah satu tindakan yang diambil pemerintah adalah mengimpor barang agar jumlah dan harga barang kembali normal. Berdasar kasus tersebut menunjukkan bahwa perdagangan internasional memiliki manfaat untuk ... A. Perluasan kesempatan kerja B. Percepatan alih teknologi C. Peningkatan kualitas konsumsi D. Sumber devisa E. Stabilisasi harga 13. Alasan pemerintah melakukan pelarangan impor untuk barang-barang tertentu adalah .... A. Menghemat devisa yang dimiliki negara 46 B. Melindungi industri dalam negeri C. Barang tersebut kurang bermanfaat bagi masyarakat D. Tidak banyak masyarakat yang membutuhkannya E. Membalas tindakan negara lain yang melakukan larangan impor 14. Dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian suatu negara jika neraca pembayarannya defisit adalah .... A. Negara menjalankan strategi investasi melalui utang luar negeri B. Negara terpaksa melepas cadangan devisanya untuk membayar ke luar negeri C. Negara berusaha menutupi dengan menambah utang luar negeri D. Bekerja sama dengan bank dunia untuk mendapatkan bantuan dana tanpa bunga E. Negara terpaksa mengubah struktur ekonominya ke arah perbaikan 15. Salah satu dampak positif perdagangan internasional adalah … A. Mengurangi sumber daya alam dalam negeri B. Menurunkan omzet penjualan produsen dalam negeri C. Menjadi ekspor bagi Negara maju dan tidak ada timbal baliknya D. Wujud penguasaan dan penjajahan ekonomi Negara-negara maju E. Memperluas pasar barang dan jasa sehingga dapat menambah keuntungan 16. Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin kritis dalam menggunakan barang dan jasa. Mereka hanya mau menggunakan barang atau jasal yang dirasa memiliki mutu yang tinggi. Oleh karena itu kebijakan perdagangan internasional menjadi keharusan. Dengan demikian perdagangan internasional memiliki manfaat untuk .... A. Memperluas kesempatan kerja B. Mempercepat alih teknologi C. Meningkatkan kualitas barang konsumsi D. Mempererat kerja sama antarnegara E. Memperoleh devisa untuk negara 47 17. faktor penyebab barang impor mahal adalah .... A. Dumping B. Subsidi C. Kuota impor D. Tarif bea masuk E. Larangan impor 18. Indonesia melakukan kerja sama dalam perdagangan internasional dengan Jepang. Indonesia mengekspor gas alam cair dan hasil bumi, sedangkan dari Jepang Indonesia mengimpor kendaraan karena lebih murah dibandingkan memproduksi sendiri. Faktor yang melandasi perdagangan Indonesia dengan Jepang adalah .... A. Perbedaan sumber daya manusia B. Perbedaan selera konsumsi masyarakat C. Perbedaan penggunaan bahan baku produksi D. Penghematan biaya produksi/efisiensi E. Kerja sama kawasan negara tetangga 19. Sebab utama timbulnya perdagangan internasional adalah adanya ..... A. Pembagian pekerjaan B. Perbedaan biaya C. Perbedaan kekayaan alam D. Spesialisasi produksi E. Pembagian produksi 20. Teori keunggulan mutlak dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh ... A. David Ricardo B. J.S. Mill C. Adam Smith D. Alfred Marshall E. J.M. Keynes Untuk soal No 21 s/d 25 pilihlah: 48 A. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar dan keduanya mempunyai hubungan sebab akibat. B. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan sebab akibat. C. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 benar D. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 salah E. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 salah 21. Fungsi devisa ialah sebagai alat pembayaran barang dan jasa impor Sebab Tujuannya devisa ialah Untuk membayar barang konsumsi yang diimpor 22. Devisa kredit, yaitu devisa yang berasal dari pinjaman dalam negeri. Sebab Devisa kartal, yaitu devisa yang berwujud uang kertas dan uang logam 23. Devisa ialah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Sebab Devisa hanya berbentuk mata uang asing 24. Dengan melakukan ekspor, negara akan memperoleh devisa. Sebab Penanaman modal asing disebut dengan istilah penanaman modal langsung 25. Setiap negara pasti ingin memiliki persediaan atau cadangan devisa yang cukup. Sebab Dengan adanya devisa negara bisa membeli barang-barang dari negara lain, dan bisa membayar cicilan utang luar negeri Untuk soal No 26 s/d 30 pilihlah: A. Jika 1, 2, dan 3 benar B. Jika 1 dan 3 benar C. Jika 2 dan 4 benar D. Jika hanya 4 benar E. Jika semua benar 26. 1. Yang termasuk kebijakan proteksi dalam perdagangan internasional adalah .... Tarif 49 2. 3. 4. 27. Larangan impor Kuota Larangan ekspor Yang termasuk neraca jasa dalam komponen neraca pembayaran adalah .... 1. Mengekspor hasil pertanian 2. Melancong ke luar negeri 3. Membeli saham perusahaan asing 4. Membayar bunga bank luar negeri 28. Upaya yang dilakukan pemerintah apabila neraca pembayaran mengalami defisit secara terus menerus adalah .... 1. Meningkatkan komoditas ekspor 2. Mengirim tenaga kerja 3. Mengurangi impor barang 4. Pertukaran tenaga kerja 29. Penyebab perubahan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing 1) Adanya peningkatan pembayaran impor barang dan jasa 2) Adanya tindakan dari investor asing yang menempatkan dana jangka pendek 3) Tingkat laju inflasisemakin meningkat 4) Komoditas ekspor semakin meningkat 30. Yang termasuk dalam neraca modal adalah .... 1) Importir Indonenesia lebih memilih mengimpor elektronik dari Cina 2) Membeli saham perusahaan Jepang karena lebih menjanjikannya 3) Para turis mancanegara berdatangan ke Pulau Bali menjelang liburan sekolah 4) Pimjaman ke luar negeri dengan jangka waktu kurang dari satu tahun Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan manfaat dari perdagangan internasional! 2. Salah satu faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional adalah timbulnya penghematan biaya, jelaskan maksudnya! 3. Sebutkan 3 penyebab timbulnya perdagangan internasional! 4. Apa yang dimaksud dengan kebijakan perdagangan proteksi? 50 5. Apakah pengertian letter of credit? 6. Apakah pengertian valuta asing? 7. Jelaskan empat dari enam hal yang mempengaruhi perubahan nilai tukar valas! 8. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran! 9. Apa kah perbedaan transaksi debet dengan transaksi kredit 10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem kurs bebas atau mengambang. PENILAIAN DIRI. Setelah mempelajari masalah perdagangan internasional lakukanlah penilaian diri tentang sikap anda dengan memberikan checklis pada pernnyataan di bawah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti. b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari secara jujur dengan kriteria sebagai berikut: 4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati. 3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati 2 = Kadang-kadang, apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati 1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-masing aspek yang diamati/dinilai maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Kurang 2. Sedang 3. Baik 4. Amat baik Nama Peserta Didik :.......................................................... Kelas : XI (.......) Materi Pokok : Perdagangan Internasional Tanggal Penilaian : ...................................... No PERNYATAAN NILAI 1 1 2 JUMLAH 3 4 SKOR Bersyukur kepada tuhan karena masih bisa mempelajari materi perdagangan internasional 51 2 Bersikap jujur dalam pergaulan dilingkungan sekolah dan masyarakat. 3 Bersikap tanggung jawab dalam pergaulan antar teman dan juga dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya 4 Peduli dalam menolong teman yang membutuhkan bantuan 5 Bersikap responsif dan proaktif dalam merespon kejadian – kejadian yang terjadi sehingga dengan cepat dapat menyelesaikannya 52