1 MAKALAH SEMIKONDUKTOR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat Disusun Oleh : KELOMPOK 6 Adi Eka Saputra (3215096527) Nur Dewi Susanah (3215096530) Eka Pangestiana (3215096532) Ramdhani Purnomo (3215096539) Sri Muliani (3215096548) Pendidikan Fisika Non Reguler 2009 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta 2012 2 DAFTAR ISI SEMIKONDUKTOR PENDAHULUAN…………………………………………………………. 3 A. Struktur Kristal dan Pita Energi 1. Struktur Kristal dan Struktur Pita Energi………………………… 5 1.1 Struktur Kristal ………………………………………………. 5 1.2 Struktur Pita Energi ………………………………………….. 6 2. Semikonduktor Intrinsik …………………………………………. 8 3. Ketakmurnian …………………………………………………… 10 3.1 Keadaan Ketakmurnian …………………………………… 10 3.2 Keadaan Penerima ................................................................. 12 B. Daya Hantar Listrik ………………………………………………… 13 1. Statistika Semikonduktor ………………………………………… 13 2. Semikonduksi Ekstrinsik ………………………………………… 15 3. Mobilitas Elektron ………………………………………………. 16 4. Pengaruh Suhu, Hamburan, Dan Ketakmurnian ………………. 23 3 SEMIKONDUKTOR PENDAHULUAN Gambar 1. Kurva konsentrasi elektron konduksi pada berbagai bahan Gambar 1. Memberikan kita gambaran mengenai logam, semilogam, dan semikonduktor. Semikonduktor diklasifikasikan pada resistivitas listrik pada suhu kamar, dengan nilai yang berada pada rentang 10-2 hingga 109 ohmcm, dan sangat bergantung pada suhu disekitarnya. Pada suhu 0 absolute (0 kelvin), kristal sempurna dari kebanyakan semikonduktor akan berubah menjadi insulator, jika kita menganggap bahwa insulator memiliki resistivitas listrik sekitar 1014 ohmcm. 4 Jenis semikonduktor yang biasa dikenal meliputi transistor, diode, detector, dan thermistor. Komponen-komponen ini biasa digunakan sebagai elemen sirkuit tunggal atau sebagai komponen dari sirkuit terintegrasi. Semikonduktor murni biasa berperilaku sebagai konduktor instrinsik. Sebuah pita elektron menggambarkan konduktivitas intrinsic yang tergambar pada gambar 2. Pita konduksi ini terjadi saat suhu nol absolute dan dipisahkan oleh gap energi eg dari pita valensi yang terisi. Gap pita merupakan perbedaan energi antara titik terendah dalam pita konduksi yang disebut celah pita konduksi edge, dan titik tertinggi dalam pita valensi disebut pita valensi edge. Ketika suhu meningkat, elektron tereksitasi dari pita valensi menuju pita konduksi (gambar 3.). Kedua elektron kini berada dalam pita konduksi, dan orbital vacant atau lubang di dalam pita valensi menyebabkan terjadinya konduksi listrik. 5 Pada makalah ini akan dibahas mengenai semikonduktor beserta perangkat-perangkat lainnya meliputi struktur kristal dan struktur pita energi, semikonduktor intrinsic, ketakmurnian, daya hantar listrik, statistika semikonduktor, semikonduksi ekstrinsik, mobilitas electron dan pengaruh suhu, hamburan, dan ketakmurnian. Kita telah mengawali pembahasan mengenai semikonduktor secara umum. Kini mari kita bahas hubungan antara semikonduktor dengan struktur kristal. A. STRUKTUR KRISTAL DAN PITA ENERGI 1. STRUKTUR KRISTAL DAN STRUKTUR PITA ENERGI 1.1. STRUKTUR KRISTAL Semikonduktor erat hubungannya dengan pembahasan mengenai zat padat. Zat padat merupakan bahan yang tersusun atas atom-atom, ion-ion, atau molekul-molekul yang letaknya berdekatan dan tersusun teratur membentuk suatu struktur tertentu (struktur kristal). Konduktor, insulator, semikonduktor, maupun superkonduktor merupakan sifat-sifat dari suatu zat padat tertentu. Perbedaan sifat pada zat padat ini disebabkan oleh perbedaan gaya ikat diantara atom-atom, ionion, atau molekul-molekul tersebut. Semua ikatan dalam bahan padat melibatkan gaya listrik, dan perbedaan utama diantara ikatan tersebut tergantung pada jumlah elektron valensinya. Berdasarkan struktur partikel (atom, ion, atau molekul) penyusunnya, zat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu zat padat kristal dan zat padat amorf. Zat padat kristal adalah zat padat yang memiliki keteraturan panjang dan berulang secara periodik pada struktur partikelnya. Zat padat amorf adalah zat padat yang struktur partikel penyusunnya memiliki keteraturan yang pendek, hampir dapat disebut tak teratur. Bahan semikonduktor yang biasa digunakan meliputi silikon, germanium, galium arsenida, dan lain-lain. 6 Tabel 1. Bahan Semikonduktor Kristal berperilaku sebagai isolator jika pita energi yang dibolehkan itu dalam keadaan terisi atau kosong, untuk kemudian tidak ada elektron yang bergerak dalam medan listrik. Kristal berperilaku sebagai logam jika satu atau lebih pita energi terisi sebagian, antara 10% - 90% terisi. Kristal menjadi semikonduktor atau semilogam jika satu atau dua pita energi hanya terisi sangat sedikit elektron, atau sangat sedikit kosongnya. 1.2. STRUKTUR PITA ENERGI Pada semikonduktor pita energi yang tinggi pada T = 0 K dimana pada pita valensinya terisi penuh oleh elektron dan pita konduksinya kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang 0,18 - 3,7 eV. Struktur pita sederhana dari semikonduktor ditunjukkan pada gambar dibawah ini : 7 Gambar Struktur Pita Sederhana dari Semikonduktor Saat elektron berada dicelah antara pita dan pita konduksi valensi, bagian bawah pita konduksi diisi oleh akan elektron, sedangkan bagian pita valensinya akan berlubang. Hal ini menyebbakan, kedua pita hanya terisi sebagian penuh, dan akan mengalirkan arus apabila dikenakan medan listrik. Besarnya energi celah atau energi gap (Eg) merupakan selisih antara energi terendah pada pita konduksi (Ek) dengan energi tertinggi pada pita valensi (Ev). Secara matematis dapat dituliskan : 8 Gambar Energi celah Pada penyerapan langsung, elektorn mengabsorpsi foton dan langsung meloncat ke dalam pita konduksi. Besarnya celah energi (Eg) sama dengan besarnya energi foton (gelombang elektromagnetik). Secara matematis : dimana g merupakan frekuensi anguler dari foton. Pada Penyerapan tidak langsung elektron mengabsorpsi foton sekaligua fonon. Proses ini memenuhi hukum kekekalan energi. Sehingga selain energi foton (partikel dalam gelombang elektromagnetik) terdapat juga fonon (partikel dalam gelombang elastik) yang dipancarkan maupun diserap. Secara matematis : tanda ± menunjukkan bahwa dalam proses penyerapan tidak langsung ini keberadaan fonon ada yang dipancarkan (+) atau diserap (-). 2. SEMIKONDUKTOR INTRINSIK Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya. 9 Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus. Ikatan yang terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini disebabkan karena adanya pemakaian 1 buah elektron bersama oleh dua atom Si yang berdekatan. Menurut teori pita energi, pada T = 0 K pita valensi semikonduktor terisi penuh elektron, sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang 0,18 - 3,7 eV. Pada suhu kamar Si dan Ge masing-masing memiliki celah energi 1,11 eV dan 0,66 eV. Bila mendapat cukup energi, misalnya berasal dari energi panas, elektron dapat melepaskan diri dari ikatan kovalen dan tereksitasi menyebrangi celah energi. Elektron valensi pada atom Ge lebih mudah tereksitasi menjadi elektron bebas daripada elektron valensi pada atom Si, karena celah energi Si lebih besar dari pada celah energi Ge. Elektron ini bebas bergerak diantara atom. Sedangkan tempat kekosongan elektron disebut hole. Dengan demikian dasar pita konduksi dihuni oleh elektron, dan puncak pita valensi dihuni hole. 10 3. KETAKMURNIAN 3.1. Keadaan Ketakmurnian Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis lainnya dinamakan semikonduktor ekstrinsik. Semikonduktor murni memiliki jumlah pembawa, elektron dan hole yang sama. Akan tetapi, pada banyak aplikasi dibutuhkan hanya satu spesifikasi seperti hanya jenis pembawanya saja atau tak satupun dari yang lain. Dengan doping semikonduktor dengan pendekatan ketidakmurnian merupakan salah satu cara untuk untuk emmperoleh elektron saja atau hole saja. Penambahan dari 1 atom boron ke 105 silikon dapat meningkatkan konduktivitas silicon murni oleh factor 103 saat suhu kamar.Proses penambahan atom pengotor pada semikonduktor murni disebut pengotoran (doping). Dengan menambahkan atom pengotor (impurities), struktur pita dan resistivitasnya akan berubah.Ketidakmurnian dalam semikonduktor dapat menyumbangkan elektron maupun hole dalam pita energi. Dengan demikian, konsentrasi elektron dapat menjadi tidak sama dengan konsentrasi hole, namun masing-masing bergantung pada konsentrasi dan jenis bahan ketidakmurnian. Sebagai contoh, Si yang didoping oleh As. Atom As mengisi beberapa bentuk tempat kisi dengan Si sebagai atom tuan rumah. Distribusi dari ketak murnian ini bersifat acak diluar kisi. Tetapi efek kehadiran dalam zat padat yang paling penting : Atom As adalah pentavalen (sedangakn Si adalah Tetravalen). Dari kelima elektron atom As, empat berpartisipasi didalam ikatan tetrahedral dari Si. Elektron kelima tidak dapat memasuki ikatan karena sekarang sudah jenuh sehingga elektron dari ketakmurnian dan menjadi bebas untuk bergerak melalui Kristal sebagai elektron konduksi. Ketakmurniaan yang sekarang sebuah ion positif, As+ (sejak kehilangan satu elektron) sehingga memungkinkan untuk menagkap elektron yang bebas, tetapi harus diperhatikan bahwa gaya interaksi sangat lemah dan tidak cukukp untuk menangkap elektron diberbagai keadaan. Hasil akhir menunjukkan bahwa pengotor As menyumbang elektron untuk pita konduksi dari semikonduktor dan untuk alasan inilah pengotor disebut donor. Catatan bahwa elekton dibuat tanpa menciptakan hole. 11 Ketika elekton ditangkap oleh donor ion, kondisi orbit disekeliling donor seperti pada atom hydrogen. Kita dapat menghitung energi binding dengan menggunakan model Bohr. Bagaimana un kita harus memasukkan fakta bahwa interaksi coloumb diseini telemahkan oleh kehadiran penyaringan Kristal semikonduktor, yang menyediakan seperti medium didalam donor dan ion residu. Sehingga potensial coloumb diberikan Pada potensial coulumb elektron berpindah mana adalah tetapan dielektrik. Faktor dari ion pengotor, di mengambil nilai dari reduksi di dalam gaya coulumb antar muatan.teori atam hidrogen bohr diubah untuk mendapatkan nilai konstanta dielektrik dan massa efektif dari elektron.energi ionisasi atom hidrogen adlah dalam CGS dan dalam SI. Ketika menggunakan potensial pada model Bohr untuk menemukan energy binding, berdasarkan keadaan dasar dari donor, menjadi Catatan bahwa masa efektif me, lebih sering disunakan dari pada masa bebas mo. Factor terakhir pada sisi kanan adalah binding energy dari atom hydrogen, dengan nilai 13,6 Ev. Energi binding dari donor direduksi oleh factor 1/єr2 dan factor massa me/mo, biasanya lebih kecil dari kesatuannya. Jika kita menggunakan tipe nilai єr≈10 dan me/mo ≈0,2, dapat dilihat bahwa energy binding dari donor sekitar 1/500th sama banyak dengan energy hydrogen, sekitar 0,01 Ev. Ini merupakan orde nilai pengobservasi. Tingkatan donor terletak pada energy pengosongan, sangan kecildibawah pita konduksi. Karena tingkatannya sangat dekat dengan pita konduksi. Hampir semua donor terionisasi konduksi. pada temperatur ruang, elektron tereksitasi ke pita 12 Untuk jari-jari Bohr dari donor elektron. Dimana ao adalah jari-jari Bohr, setara dengan 0,53Å. Jari-jari orbit lebih besar dari ao. 3.2. Keadaan Penerima Pilihan yang tepat dari ketidakmurnian dapat memproduksi hole terdiri dari elektron. Berdasarkan bahwa Kristal Si didoping dengan atom pengotor Ga. Pengotor sisa Ga pada posisi sebelumnya ditempati oleh atom Si. Tetapi sejak Ga adalah trivalent, satu dari ikatan elektron menjadi lowong. Lowongan ini mungkin diisi oleh elektron yang berpindah dari ikatan yang lain, hasilnya pada lowongan pada ikatan yang sekarang. Hole ini kemudian bebas untuk berpindah melalui Kristal. Kebiasaan ini oleh pengenalan dalam jumlah banyak dari pengotor trivalent, satu menciptakan konsentrasi dari hole. Ketidakmurnian trivalent disebut sebagai akseptor(penerima), karena menerima sebuah elektron untuk melengkapi ikatan tetrahedral. Penerima adalah muatan negative, dengan penambahan elektron maya sehingga menjadi ridak terbungkus. Selama hasil hole adalah muatan positif, muatan tersebut ditarik oleh penerima. Kita dapat mengevaluasi energy binding dari hole pada penerima pada sifat yang sama mengikuti diatas dalam kasus donor. Sekali lagi energy ini sangat kecil, berorde 0.01 eV. Sehingga essensi semua penerima terionisasi pada suhu ruang. Tingkat penerima terbentang di dalam energy pengosongan, sedikit diatas sisi dari pita valensi. Tingkat ini berhubungan ke hole yang tertangkap oleh penerima. Ketika sebuah penerima terionisasi (elektron tereksitasi dari atas dari pita valensi untuk mengisi hole ini), hole jatuh ke atas dari pita valensi, dan sekarang menjadi pembawa bebas. Sehingga proses ionisasi diindikasikan oleh transisi ke atas dari elektron pada skala energy, direpresentasikan oleh transisi ke bawah dari hole pada skala ini. 13 Kita katakan bahwa tingkat energy baik dari donor maupun penerima ditemukan terbentang pada energy pengosongan dari Kristal. Energy dari pengosongan dilarang dan tak ada elektron yang keluar disana. Bagaimanapun tidak ada kontradiksi dengan Kristal sempurna ketika tingkat donor dan penerima berhubungan dengan keadaan ketakmurnian sampai ke taksempurnaan pada Kristal. Manifestasi yang lain dari penurunan adalah keadaan ketakmurnian, representasi kembali keadaan ikatan, adalah terlokalisasi bukan tidak terlokalisasi seperti elektron Bloch. Sehingga keadaan ketakmurnian adalah bukan konduktor. C. DAYA HANTAR LISTRIK 1. STATISTIKA SEMIKONDUKTOR Konsentrasi Pembawa dalam Semikonduktor Intrinsik Pada semikonduktor disebut dengan tingkat Fermi. Saat temperatur tinggi kita bisa mendapatkan pita konduksi dari semikonduktor , dan fungsi distribusi Fermi Dirac, dapat dituliskan dengan : Berlaku ketika Besarnya energi elektron pada pita konduksi yaitu : dimana me adalah massa efektif elektron, maka rapat orbital di adalah : Konsentrasi elektron dalam pita konduksi adalah : 14 dengan hasil integral Ini berfungsi untuk menghitung konsentrasi keseimbangan hole p. Fungsi distribusi untuk hole berhubungan dengan fungsi distribusi elektron , dengan , yaitu : pada kondisi . Jika hole dekat pita valensi teratas berlaku sebagai partikel dengan massa efektif mh, maka rapat orbital hole adalah: Dengan mengukur energi positif ke atas dari pita valensi teratas didapat : dimana p konsentrasi hole dalam pita valensi. Kita mengalihkan n dan p untuk membuktikan hubungan keseimbangan : bentuk persamaan tersebut merupakan hukum aksi massa. Dimana hasil kali np konstan pada temperatur tertentu.Jarak tingkat Fermi dari kedua ujung pita harus sama dengan k B T . Pada 300 K nilai np adalah 3.6 X 1027 cm-6 untuk Ge dan 4.6 X 1019 cm-6 untuk Si, semuanya dihitung dengan me= mh = m. Dalam semikonduktor intrinsik, jumlah elektron sama dengan jumlah hole. Pembawa intrinsik tergantung pada dimana Eg adalah celah energi. 15 Untuk level fermi diperoleh : Jika mh = me, maka dan tingkat Fermi berada ditengah-tengah celah. 2. SEMIKONDUKSI EKSTRINSIK Semi konduktor ekstrisik adalah semikonduktor yang dicampur dengan pengotor tertentu yang mempengaruhi sifat listrik semikonduktor. Penambahan boron pada silicon dalam pada 1 atom boron untuk 105 atom silicon dapat meningkatkan konduktivitas silicon murni dengan factor 103 pada suhu kamar. semikonduktor murni kekurangan sehingga efek dari penambahan kotoran yang disebut doping. Semikonduktor dengan konsentrasi elektron lebih besar dibandingkan konsentrasi Semikonduktor tipe-n hole disebut menggunakan semikonduktor ekstrinsik tipe-n. semikoduktor intrinsik dengan menambahkan atom donor yang berasal dari kelompok V pada susuna berkala, misalnya Ar (arsenic), Sb (Antimony), phosphorus (P). Atom campuran ini akan menempati lokasi atom intrinsik didalam kisi kristal semikonduktor. Semikonduktor tipe-p, dimana konsentrasi lubang lebih tinggi dibandingkan elektron, dapat diperoleh dengan menambahkan atom akseptor. Pada Si dan Ge, atomnya aseptor adalah unsur bervalensi tiga (kelompok III pada susunan berkala) misalnya B (boron), Al (alumunium), atau Ga (galium). Pada penghubungan p-n terbuat dari Kristal tunggal yand dimodifikasi pada daerah yang terspisah. Akseptor atom pengotor yang dimasukan ke satu bagian untuk menghasilkan daerah p yang membawa mayoritas lubang. Atom pengotor donor dibagian lain menghasilkan daerah n yang membawa mayoritas electron.daerah penggabungan mungkin kurang dari 10-4 cm. jauh dari daerah sambungan di sisi p atom (-) donor terionisasi dan memiliki konsentrasi yang sama pada lubang. Di sisi n ada atom (+) donor yang terionisasi akseptor dan memiliki konsentrasi yang sama dengan electron bebas.jadi di sisi p adalah lubang, dan di sisi n adalah electron. 16 Electron akan berdifusi ke sisi n, tetapi difusi ini akan mengganggu keseimbangan listrik dari system. i. ii. Variasi dari lubang dan konsentrasi electron di sebuah penggabungan berisi (tegangan nol). Pembawa berada dalam kesetimbanga termal dengan akseptor dan donor atom pengotor sehingga produk p-n dari lubang dan konsentrasi eklektron adalah konstan di seluruh Kristal sesuuai dengan hokum aksi massa. Potensial elektrostatik dari akseptor (-) dan dono (+) ion terdekat di penggabungan. Gradien potensial penghambat difusi lubang dari sisi p ke sisi n, dan menghambat difusi electron dari sisi n ke sisi lainnya. 3. MOBILITAS ELEKTRON 3.1. Mobilitas intrinsik Mobilitas adalah besaran dari kecepatan alir per satuan medan magnet, /E Persamaan 48 Mobilitas nilainya positif untuk elektron dan lubangnya, meskipun kecepatan hanyut mereka berlawanan. Dengan menulis e atau h untuk elektron atau lubang mobilitas kita dapat menghindari kebingungan antara sebagai potensial kimia dan sebagai mobilitas. Konduktivitas listrik adalah jumlah dari kontribusi elektron dan lubang (ne e pe h ) Persamaan 49 dimana n dan p adalah konsentrasi elektron dan lubang. Dalam bab 6 yang penyimpangan kecepatan muatan q ditemukan qE / m persamaan 50 e e e / me h e h / mh mana 17 Para mobilities tergantung pada temperatur sebagai kuasa hukum sederhana. Suhu ketergantungan konduktivitas di wilayah intrinsik akan didominasi oleh ketergantungan eksponensial exp E g / 2k B T dari konsentrasi pembawa, persamaan (a5). Tabel 3 memberikan nilai eksperimental mobilitas di ternperature kamar. Mobilitas dalam satuan SI dinyatakan m2/V-s dan adalah 10-4 dalam mobilitas dalam praktis unit. Untuk zat yang paling nilai dikutip dibatasi oleh hamburan pembawa oleh termal mobilitas lubang phonons.The biasanya lebih kecil dari mobilitas elektron karena terjadinya degenerasi band di pita valensi tepi di pusat zona, sehingga mungkin interband stattering proses yang mengurangi mobilitas dengan takaran dapat dipertimbangkan. Dalam beberapa kristal, terutama dalam kristal ionik, lubang pada dasarnya bergerak dan mendapatkan sekitar hanya dengan termal-diaktifkan melompat dari ion untuk ion. Penyebab utama dari "perangkap diri" adalah distorsi kisi terkait dengan efek Jahn-Teller merosot dari negara {Bab 14). Yang diperlukan degenerasi orbital jauh rnore sering untuk lubang daripada elektron. Ada kecenderungan untuk kristal dengan celah energi kecil pada pita langsung tepi untuk memiliki nilai tinggi dari mobilitas elektron. Oleh (9,41) celah kecil menyebabkan Iight efektif massa, yang oleh (50) mendukung mobilitas tinggi. Mobilitas tertinggi diamati pada semikonduktor adalah 5 x 106 cm2/V-s di PbTe pada 4 K, di mana kesenjangan adalah 0,19 eV. 18 PENGOTOR KONDUKTIVITAS Kotoran tertentu dan ketidaksempurnaan secara drastis mempengaruhi sifat listrik dari semikonduktor. Penambahan boron pada silikon dalam proporsi boron satu atom ke atom silikon 105 meningkatkan konduktivitas dari silikon murni oleh fartor dari 103 pada suhu kamar. Dalam semikonduktor senyawa stoikiometri sebuah kekurangan satu konstituen akan bertindak sebagai pengotor, seperti semikonduktor. dikenal sebagai semikonduktor defisit. Penambahan sengaja kotoran ke semikonduktor disebut doping. Kami mempertimbangkan efek kotoran dalam silikon dan germanium. Unsur-unsur mengkristal dalam berlian. struktur. Setiap atom membentuk empat kovalen obligasi, satu dengan masingmasing negara tetangga terdekat, sesuai dengan bahan kimia valensi empat. Jika atom kotoran dari valensi lima, seperti fosfor, arsen, atau antimon, digantikan dalam kisi di tempat atom norrnal, akan ada satu elektron valensi dari atom pengotor yang tersisa setelah kovalen empat Obligasi ini didirikan dengan tetangga terdekat, yaitu, setelah pengotor atom telah diakomodasi dalam struktur dengan sebagai gangguan sesedikit mungkin. DONOR SERIKAT. Struktur pada Gambar, 19 memiliki muatan positif pada pengotor atom (yang telah kehilangan satu elektron). Studi konstan Kisi telah memverifikasi bahwa kotoran pentavalent memasuki kisi dengan substitusi untuk norrnal atom, dan tidak dalam posititxs interstisial. Atom pengotor yang dapat memberikan sebuah elektron disebut donor. Kristal secara keseluruhan tetap netral karena elektron tetap dalam kristal. Elektron bergerak dalam potensial coulomb e/ɛ ion pengotor, dimana ɛ dalam kristal kovalen adalah konstanta dielektrik statis rnediurn tersebut. Itu 1/ɛ faktor memperhitungkan penurunan kekuatan cuulomb antara biaya disebabkan oleh polarisasi elektronik medium. Perawatan ini berlaku selama orbit besar di comparisnn dengan jarak antara atom, dan untuk gerakan lambat dari elektron sehingga frekuensi orbit rendah dibandingkan dengan frekuensi g sesuai dengan celah energi. Kondisi ini puas cukup baik di Ge dan Si oleh elektron donor P, As, Sb. 19 Kami memperkirakan energi ionisasi dari pengotor donor. Para teori Bohr dari atorn hidrogen mungkin ia modfied memperhitungkan konstanta dielektrik dari rneedium dan massa efektif kristal. Energi ionisasi atom hidrogen elektron dalam e 4 me E 2(4 o ) 2 Dengan demikian jari-jari Bohr dari donor adalah potensial periodik 4 o 2 ad me e 2 Gambar 19. Biaya yang terkait dengan atom pengotor arsen dalam silikon. Arsenik memiliki lima valensi elektron, tapi silikon hanya memiliki empat elektron valensi. Dengan demikian empat elektron pada bentuk arsenik ikatan kovalen tetrahedral mirip dengan silikon, dan elektron kelima yang tersedia untuk konduksi. Itu atom arsen disebut donor karena, ketika terionisasi itu menyumbangkan elektron ke pita konduksi. Aplikasi untuk germanium dan silikon yang rumit oleh para anisotropik efektif massa etrectrons konduksi. Tapi konstanta dielektrik memiliki lebih irnportant berpengaruh pada energi donor karena memasuki dengan kuadrat: sedangkan massa efektif masuk hanya sebagai kekuatan pertama. Untuk mendapatkan kesan umum tingkat kenajisan odegan kita menggunakan saya = 0,1 M. untuk elektron di germanium dan ME = 0.2m dalam silikon. Dielektrik statis konstan diberikan dalam Tabel 4. Energi ionisasi dari atom hidrogen bebas adalah 13,6 eV. Untuk germanium ionisasi donor energi Ed pada model kami adalah 5 MeV. berkurang sehubungan dengan hidrogen dengan faktor me / m 2 10 4 . Hasil yang sesuai untuk silikon adalah 20 MeV. Perhitungan menggunakan yang benar tensor massa anisotropik memprediksi 9,05 MeV untuk germanium dan 29,8 MeV untuk silikon. Nilai-nilai yang diamati dari energi ionisasi donor di Si dan Ge diberikan dalam Tabel 5. Ingat bahwa 1 rneV = 10-3 eV. Dalam donor GaAs hayc Ed = 6 MeV. Para rardius dari orbit pertama Bohr iricreased oleh m / me di atas nilai. 20 Arsenik punya 5 elektron sementara silikon 4, 4-nya berikatan kovalen tetrahedral seperti silikon sementara yang kelima sebagai penyedia kon duktifitas yang energinya mempersempit pita terlarang, 21 Boron punya 3 elektron valensi, kalau pada kasus tersisa satu elektron maka pada kasus boron menyisakan lubang (muatan positif) karena boron hanya menggandeng tiga elektron silikon. Dengan menerapkan energi ionisasi yang sama, boron mempersempit pita terlarang dengan arah berbeda. 22 Gambar 21 ketergantungan Suhu dari carrier concentratian gratis di ultra murni Ge, setelah RN Hall. Konsentrasi bersih dari kotoran elektrik aktif adalah 2 x1010 cm-3 sebagai deterrnined oleh pengukuran Balai koefisien Onset cepat eksitasi intrinsik terbukti sebesar nilai rendah dari 1 / T Konsentrasi pembawa erat konstan antara 20 K dan 200 K. THERMAL IONISASI DONOR DAN AKSEPTOR Perhitungan konsentrasi equilibriurn elektron konduksi dari donor terionisasi identik dengan perhitungan standar dalam mekanika statistik dari ionisasi termal dari atom hidrogen (TP, hal. 369). Jika tidak ada akseptor ini, hasil dalam batas suhu k bT Ed adalah n (no N d )1/ 2 e Ed / 2 k BT 23 Jika konsentrasi donor dan akseptor yang sebanding, urusan yang rumit dan persamaan diselesaikan dengan metode massa (43)membutuhkan produk np akan Kelebihan donor akan konsentrasi lubang, numerik. Namun, hukum konstan pada suhu meningkatkan cocentration elektron dan jumlah n + p akan aksi tertentu. mengurangi meningkat. Konduktivitas ini akan meningkatkan sebagai n + p jika mobilitas adalah sama, seperti pada Gambar 22. Gambar 82 konduktivitas listrik dan sebagai functlon elektron p lubang konsentrasi dihitung konsentrasi logam barat n untuk sebuah semikonduktor pada suhu seperti bahwa np =1020 cm 6. Konduktivitas simetris sekitar n= 1010 cm-3. Untuk n> 1010 spesimen adalah n jenis; untuk n <1010, adalah jenis p. Kami telah mengambil p= irro,untuk mobilitas. 4. PENGARUH SUHU, HAMBURAN, DAN KETAKMURNIAN 4.1. EFEK TERMOELEKTRIK Pertimbangkan semikonduktor rnaintained pada suhu konstan sementara medan listrik yang mendorong melalui itu sebuah JQ kepadatan arus listrik. Jika saat ini dilakukan hanya oleh elektron, fluks muatan adalah 24 Ini adalah hubungan Kelvin terkenal termodinamika ireversibel. Sebuah pengukuran dari tanda tegangan di seluruh spesimen semikonduktor, salah satu ujung yang dipanaskan, adalah cara yang kasar dan siap untuk mengetahui apakah spesimen adalah n jenis atau p jenis (Gambar 23). SEMILOGAM Dalam semilogam tepi pita konduksi sangat sedikit lebih rendah dalam energi dari tepi pita valensi. Sebuah kecil tumpang tindih dalam energi konduksi dan valensi band menyebabkan srnall konsentrasi lubang di pita valensi dan elektron pada pita konduksi (Tabel 7). Tiga dari semirnetals, arsenik, antirnony, dan bisrnuth, berada dalam kelompok V dari tabel periodik. Atom mereka mengasosiasikan berpasangan dalam kisi kristal, dengan dua ion dan sepuluh elektron valensi per sel primitif. Para bahkan jumlah elektron valensi akan memungkinkan elemen-elemen ini menjadi isolator. Seperti semikonduktor, semimetals dapat diolah dengan kotoran cocok untuk memvariasikan jumlah relatif dari lubang dan elektron. Konsentrasi mereka juga dapat divariasikan dengan tekanan, untuk tumpang tindih pita tepi bervariasi dengan tekanan. SUPERI.ATTICES Pertimbangkan kristal multilayer dari bolak lapisan tipis komposisi yang berbeda. Lapisan koheren pada skala nanometer ketebalan dapat disimpan oleh Gambar 23 koefisien Peltier dari, n dan p silikon sebagai fungsi temperatur. Di atas 600 K spesimen bertindak sebagai semikonduktor intrinsik, Kurva dihitung dan poin experirnental, {Setelah T. H. Ceballe dan C. IV. Hull.) 25 Molekul-balok epitaksi atau logam-organik deposisi uap, sehingga membangun sebuah superperiodic struktur dalam skala besar. Sistem lapisan alternatif dari Gaas dan GaAlAs telah dipelajari untuk periode 50 atau lebih, dengan jarak kisi A dari mungkin 5 nm (50 A). Sebuah potensi kristal superperiodic muncul dari superperiodic struktur dan bekerja pada elektron konduksi dan lubang untuk membuat baru (Kecil) zona Brillouin dan band energi Mini disuperposisikan pada struktur pita dari lapisan konstituen. Di sini kita mengobati gerak sebuah elektron dalam superlattice dalam medan listrik terapan; medan magnet yang dirawat di Bab 13.