lks praktikum sistem periodik unsur

advertisement
LKS
PRAKTIKUM
PERIODIK UNSUR
I. JUDUL PERCOBAAN :
II. TUJUAN PERCOBAAN
SISTEM
SISTEM PERIODIK UNSUR.
:
1.
Mengetahui kereaktifan unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah.
2.
Mengetahui indicator pada setiap percobaan.
3.
Mempelajari sifat unsure golongan alkali dan alkali tanah dengan reaksi
terhadap air.
4.
Mempelajari kereaktifan golongan alkali dan alkali tanah dengan terhadap
senyawa lainnya.
5.
Melihat sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah yang muncul pada
percobaan.
I. TINJAUAN TEORITIS :
Perkembangan Sistem Periodik
Usaha pengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kesamaan sifat
dilakukan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari.
1.
TEORI OKTAF NEWLANDS.
Pada tahun 1829, John Alexander Reine Newlands menyusun daftar unsure yang
jumlahnya lebih banyak. Susunan newlands menunjukkan bahwa unsur-unsur
yang disusun berdasarkan kenaikkan massa atomya, maka unsur pertama
mempunyai sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan
unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newlands disebut sebagai Hukum
Oktaf Newlands. hokum Oktaf Newlands hanya berlaku untuk unsur-unsur
dengan massa atom yang rendah.
2.
TEORI TRIADE DEBOREINER.
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Deboreiner mempelajari sifat-sifat bberapa
unsure yang sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya kemiripan
sifat diantara beberapa unsure, lalau meneglompokkan unsur-unsur tersebut
berdasarkan kemiripannya. Ternyata tiap kelompok terdirir dari tiga unsure,
sehingga disebut Triade. Apabila unsur-unsur dalam satu Triade disusun
berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsure
kedua merupakan rata-rata dri sifat atom dari unsure pertama dan ketiga.
3.
TEORI PERIODIK MENDELEYEEV.
Pada tahun 1869, tabel system periodic mulai disusun. Tabel periodic ini
merupakan hasil karya dua ilmuan. Dinitri Ivannovich Mendeleyeev dari Rusia
dan Lothar Meyer dari Jerman. Mendeleyeev menyejikn hasil karyanya pada
Himpunan kimia pada tahun 1869 dan tabel periodic Meyer mulai muncul pada
akhir tahun 1869.
Mendeleyeev yang pertama kali mengemukakan tabel system periodic, maka
Mendeleyeev dianggap sebagai penemu tabel system periodic yang sering jug
disebut sebagai Sistem Periodik Unsur Pendek. Sistem periodic Mendeleyeev
disusun berdasarkan kenaikkan massa atom dan kemiripan sifat-sifat. Periodik
Mendleyeev pertama kali diterbtkan dalam jurnl ilmiah yaitu “Annalen der
Chemie” ditahun 1871.
4.
SITEM PERIODIK MODERN.
Pada tahun 1914, Henry G. J. Mooseley menemukan bahwa urutan unsure dalam
tabel periodik unsur sesuai dengan kenaikkan nomor atom unsur. Mooseley
menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleyeev, yaitu pada unsur yang
terblik letaknya. Penemuan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan
kenaikkan massa atom relatifnya.
(sukardjo.1998)
Sistem periodic modern dikenal juga dengan sistem periodic
bentuk panjang disusun berdasarkan kenaikkan nomor atom dan kemiripan sifat.
Dalam sistem periodic modern lajur mendatar yang disebut periode dan vertical
yang disebut golongan.
Jumlah golongan dalam sistem periodic unsure ada 8 dan ditandai
dengan angka romawi. Ada 2 golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama)
dan golongan B (golongan transisi). Golongan B terletak antara golongan II A dan
golongan III A.
Nama – nama golongan pada unsure golongan A.
Golongan I A
= Golongan Alkali
Golongan II A
= Golongan Alkali Tanah
Golongan III A
= Golongan Boron
Golongan IV A
= Golongan Karbon
Golongan V A
= Golongan Nitrogen
Golongan VI A
= Golongan Oksigen
Golongan VII A
= Golongan Halogen
Golongan VIII A
= Golongan Gas Mulia
(Chang, Raymond. 2004).
Sifat – sifat Logam
Berdasarkan sifat kelogamannya, secara unsure dibedakan menjadi tiga kategori,
yaitu :
·
Unsur Logam
·
Unsur Nonlogam
·
Unsur Metaloid
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsure-unsur logam cenderung
melepaskan electron (memiliki) energy ionisasi kecil. Sedangkan unsure – unsure
nonlogam cenderung merangkap electron (memiliki energy ionisasi yang besar).
Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat nonlogam dalam
sitem periodic, yaitu :
Ø Dalam satu perioda sifat logam dari kiri ke kanan semakin kecil
Ø Dlam satu golongan sifat logam dari atas ke bawah semakin besar.
Logam – logam Alkali
Mempunyai beberapa sifat antara lain: semuanya lunak, boleh mengkilat,
dan mudah dipotong. Jika logam – logam tersebut di udara terbuka maka
pemuaiannya akan menjadi kusam karena logam-logam mudah bereksi dengan air
dan oksigen, dan biasanya disimpan dalam minyak tanah.
Logam – logam Alkali Tanah
Logam –logam alkali tanah kecuali berilium berwarna putih, mudah
dipotong dan tampak mengkilat jika dipotong, serta cepat kusam di udara
reaktivitasnya terhadap air berbeda –beda
Berilium dapat bereaksi dengan air dingin secara lambat dan semakin
cepat bila semakin panas.
Logam – logam alkali tanah yang lain sangat cepat bereksi dengan air
dingin menghasilkan gas – gas hydrogen dan hidoksid serta menghasilkan banyak
panas.
(Petrucei
Ralph. 1987)
A.
Unsur-unsur (Represen tatif) = Golongan A
Golongan
Nama
Golongan
Elektron
Terluar
IA
II A
III A
IV A
VA
VI A
VII A
Alkali
Alkali Tanah
Boron
Karbon
Nitrogen
Oksigen
Halogen
ns1
ns2
ns2 – ns1
ns2 – ns2
ns2 – ns3
ns2 – ns4
ns2 – ns5
VIII A
Gas Mulia
ns2 – ns6
Sifat – sifat periodic unsure.
A.
Jari-jari Atom : didefinisikan sebagai jarak dari inti atom terhadap kulit
terluar tempat
electron valensi.
Dari atas ke bawah semakin
besar
Dari kiri ke kanan semakin
kecil
B.
Energi Ionisasi (I) : Didefinisikan sebagai sumber energy minimum yang
diperlukan untuk melepaskan electron valensi dari suatu atom
Dari atas ke bawah semakin
kecil
Dari kiri ke kanan semakin
besar
C.
Afinitas Elektron (A) : Didefinisikan sebagai energy yang dilepaskan pada
saat atom dalam keadaan gas menerima e pada kulit valensinya.
Dari atas ke bawah semakin
kecil
Dari kiri ke kanan semakin
besar
D.
Kelektronnegatifan : Didefinisikan sebagai kemampuan atom untuk
menangkap electron. Semakin besar kelektronnegatifan, semakin mudh untuk
menangkap electron.
Dari atas ke bawah semakin
kecil
Dari kiri ke kanan semakin
besar
Sifat Logam Alkali Tanah.
Unsur logan II A berisi : Belium, Magnesium, Calsium, Stronsium, Barium,
Radium. Unsure tersebut bersifat logam karena cederung melepaskan electron.
Unsure ini disebut logam alkali tanah karena oksidanya bersifat basa
(alkalis) dan senyawanya banyak terdapat pada kerak bumi. Kemiripan sifat
logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua electron
valensi, sehingga senyawanya mempunyai bilangan oksida +2.
Karapatan bertambah dengan naiknya nomor atom, karena pertambanahn
massa atom. Demikian juga jari – jari atom dan ionnya disebabkan bertambahnya
jumlah electron kulit terluarnya.
Electron dalam atom tersusun dalam kulit –kulit. Jumlah maksimum
electron yang dapat menempati kulit ke – n adalah:
Jumlah maksimum pada kulit ke –
n = 2n2
Dengan mudah diketahui bahwa kulit bernomor 5 atau lebih tinggi tidak pernah
terpenuhi dengan electron. Kebebbasan penting lainnya adalah bahwa kulit
terluar yang disebut valensi tidak pernah lebih dari delapan electron didalamnya.
(David E.
Goldbero. 2007).
Golongan
Golongan adalah kelompok unsure – unsure dalam tabel periodic unsure
modern yang tersusun dalam kolom vertical kecuali golongan Lantanida dan
Actinida yang disusun secara horizontal. Unsure – unsure yang satu golongan
mempunyai sifat – sifat kimia yang mirip namun sifat fisik maupun kimi unsure
tersebut berubah secara periodic. Dalam tabel periodic unsure modern terdapat 8
golongan unsure utama, 8 golongan unsure logam trnsisi dalam dan 2 golongan
transisi luar. Golongan unsure utama ini diberi symbol golongan I A – VIII A,
sedangkan golongan unsure logam transisi dalam diberi symbol IB-VIIIB dan 2
golongan unsure logam transisi luar diberi nama golongan Lantanida dan
Actinida.
Perioda
Perioda adalah kelompok unsure – unsure dalam tabel periodic unsure
modern yang tersusun dalam baris horizontal. Unsure – unsure dalam satu
perioda memiliki keteraturan sifat fisik maupun kimia. Dalam tabel periodic
unsure modern ada 7 perioda yang diberi nomor 1-7.
Penetuan Golongan dan Perioda Berdasarkan Konfigurasi Elektron.
Berdasarkan konfigurasi electron, unsure –unsur utama (gologan A) dapat
didefinisikan sebagai : unsure – unsu electron valensinya menempati sub kulit s
dan p. jika konfigurasi electron valensinya dituliskan dengan nsx npy, maka n
menunjukkan perioda kemudian x dan y menunjukkan golongan.
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsure – unsure transisi (Golongan
B) dapat didefinisikan sebagai unsure – unsure yang electron valensinya
menempati sub kulit s dan d [( n – 1)]. Jika konfigurasi electron valensinya ditulis
dengan : nsx dan n-1 dy maka n menunjukkan perioda, dan x atau y menunjukkan
golongan.
Berdasarkan konfigurasi electron, unsure – unsure golongan Lantanida
dan Actinida didefinisikan sebagai : unsure – unsure yang valensinya menempati
sub kulit s dan f [( n – 2)].
(Surakiti.
1989).
IV.
A.
ALAT DAN BAHAN.
ALAT.
NO.
NAMA ALAT
1.
Tabung reaksi
2.
Beaker Gelas
3.
Pipet Tetes
–
6 buah
4.
Pembakar Spiritus
–
1 buah
5.
Samapan Kertas
–
1 buah
6.
Erlenmeyer
100 mL
1 buah
B.
BAHAN.
UKURAN
–
50 mL
JUMLAH
11 buah
2 buah
No.
NAMA BAHAN
KONSENTRASI FASE
WARNA
JUMLAH
1.
Larytan FeCl3
0,1 M
aq
Kuning
4mL
2.
Larutan penolftalein
0,1 M
aq
Bening
6tts
3.
Larutan CuSO4
0,1 M
aq
Biru
muda
4mL
4.
Larutan AgNO3
0,1 M
aq
Bening
6mL
5.
Larutan HgCl2
0,1 M
aq
Bening
4mL
6.
Larutan Pb(NO3)2
0,1 M
aq
Bening
4mL
Sebesar
7.
Logam Na
–
aq
Coklat
kepala
korek api
8
Logam Mg
–
aq
Abu-abu
2cm
V.
NO.
PROSEDURE KERJA.
PROSEDURE KERJA
HASIL PENGAMATAN
I.
1.
2.
LOGAM ALKALI.
Logam Na yang berada diatas
sampan kertas membentuk
gelembung. Setelah
Mengisi air kedalam sebuah beaker
gelas, lalu meletakkan sampan
bersinggungan dengan air,
timbul nyala api dan dalam
sekejap logam Na
kertas diatasnya dan memasukkan
logam Na ke dalam sampan kertas.
menghilang/habis.
Menyiapkan 6 buah tabung reaksi.
Air percobaan Na mulanya
Mengisi ke 6 tabung dengan air
berwarna bening, namun setelah
hasil percobaan no 1 sebanyak 5mL
ditambahkan 3tts larutan
setiap tabung
penolftalein warnanya menjadi
Pada tabung 1 menambahkan 3tts
ungu.
larutan penolftalein.
Pada tabung 2 menambahkan 2mL Tabung 2 yang ditambahkan 2mL
lartan CuSO4
larutan CuSO4 warna nya
Pada tabung 3 menambahkan 3mL
larutan AgNO3.
Tabung 3 yang ditambahkan 3mL
larutan AgNO3 menghasilkan
Pada tabung 4 menambahkan 2mL
larutan Pb(NO3)2.
warna putih keruh.
Tabung 4 yang ditambahkan 2mL
Pada tabung 5 menambahkan 2mL
larutan FeCl3
larutan Pb(NO3)2 warna nya
menjadi warna biru bening.
3.
Pada tabung 6 menambahkan 2mL
larutan HgCl2.
menjadi putih pekat.
Pada tabung 5 warna nya
berubah menjadi kuning
kehijauan.
Pada tabung 6 warnanya menjadi
putih bening.
LOGAM ALKALI TANAH.
Logam Mg yang dicelupkan
kedalam air mmebentuk
gelembung yang melekat pada
logam Mg.
Mengisi beaker gelas dengan air.
Kemudian memasukkan logam Mg
kedalam beaker dan menunggu
selama 5 menit.
Ketika dibakar, api dan abu yang
dihasilkan berwarna putih.
Ketika dilarutkan dengan air, abu
II.
1.
2.
3.
4.
5.
Membakar logam Mg diatas
spiritus, lalu menampung abu hasil
pembakaran.
Mg tidak larut semuanya.
Memasukkan air sebanyak 30mL
kedalam Erlenmeyer lalu
Air abu logam Mg berwarna
keruh dengan endapan abu di
memasukkan abu hasil pembakaran
logam Mg ke dalamnya. Lalu
mengaduk abu sampai larut dalam
bawahnya.
air.
Menyiapkan 6 buah tabung reaksi.
Tabung 1 yang ditambahkan
Mengisi ke 6 tabung dengan air
yang telah bercampur abu Mg.
masing-masing tabung berisi 5mL
larutan PP warnanya berubah
menjadi ungu bening.
Tabung 2 yang ditambahkan
air.
larutan CuSO4 warnanya berubah
Pada tabung 1 menambahkan 3tts
larutan penolftalein.
Pada tabung 2 menambahkan 2mL
menjadi biru langit.
Tabung 3 yang ditambahkan 3mL
larytan AgNO3 warnanya
berubah menjadi warna putih
keruh.
larutan CuSO4.
Tabung 4 yang ditambahkan 2mL
larutan Pb(NO3)2 warnanya
Pada tabung 3 menambahkan 3mL
larutan AgNO3.
berubah menjadi warna putih
pekat.
Tabung 5 yang ditambahkan 2mL
Pada tabung 4 menambahkan 2mL
larutan FeCl3 warnanya berubah
larutan Pb(NO3)2.
menajdi warna kuning bening.
Pada tabung 5 menambahkan 2mL
larutan FeCl3.
Pada tabung 6 menambahkan 2mL
larutan HgCl2
Tabung 6 yang ditambahkan 2mL
larutan HgCl2 warna nya berubah
menjadi warna putih bening.
Pada setiap tabung terjadi
endapan yang awalnya berasal
dari endapan abu Mg yang tidak
larut seluruhnya, kecuali pada
tabung 1 yang ditambahkan
larutan PP.
HASIL PERCOBAAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN
HASIL PERCOBAAN
NO
PERCOBAAN
HASIL PENGAMATAN
Logam Na yang berada diatas sampan
Logam Na dalam sampan
membentuk gelembung setelah
diletakkan diatas permukaan air
bersentuhan dengan air dan timbul
nyala api dan dalam sekejap
menghilang
Larutan hasil reaksi Na dalam
air setelah ditambahi dengan
larutan:
Penolftalein
·
·
CuSo4
·
AgNo3
·
Pb(No3)2
·
FeCl3
·
HgCl2
Logam Mg dicelupkan dalam air
Pita Mg dibakar
2
Larutan hasil pembakaran Mg
setelah ditambah dengan
larutan:
§ Penolftalein
§ CuSo4
§ AgNo3
§ Pb(No3)2
§ FeCl3
§ HgCl2
REAKSI-REAKSI
1.Logam Alkali(Na)
Berubah warna menjadi ungu bening
Menghasilkan warna biru bening
Menghasilkan warna putih keruh
Menghasilkan warna putih pekat
Menghasilkan warna kuning
kehijauan
Menghasilkan warna putih bening
Terbentuk gelembung-gelembung
pada menit ke 3 dan pada menit ke 5
gelembung-gelembung banyak saat
dibakar.gelembung-gelembung
menyelimuti pita Mg menghasilkan
warna nyala ungu.
Menghasilkan warna ungu bening
Menghasilkan warna biru langit
Menghasilkan warna putih kuruh
Menghasilkan warna putih pekat
Menghasilkan warna kuning bening
Menghasilkan warna putih bening
§
2Na(aq)+2H2O(l) → 2NaOH(aq)+H2(g)
§
NaOH(aq)+PP→ warna ungu bening
§
2NaOH(aq)+CuSO4(aq)→NaSO4(aq)+Cu(OH)2(aq)
§
NaOH(aq)+AgNO3(aq)→NaNO3(aq)+AgOH(aq)
§
2NaOH(aq)+Pb(NO3)2(aq)→2NaNO3(aq)+Pb(OH3)2(aq)
§
3NaOH(aq)+FeCl3(aq)→3NaCl(aq)l+Fe(OH)3(aq)
§
NaOH(aq)+HgCl2(aq)→NaCl(aq)+Hg(OH)2(aq)
2.Logam Alkali tanah(Mg)
·
MgO(s)+H2O(l)→Mg(OH)2(aq)
·
Mg(OH)(aq)+PP→ungu bening
·
Mg(OH)(aq)+CuSO4(aq)→MgSO4(aq)+Cu(OH)2(aq)
·
Mg(OH)(aq)+2AgNO3(aq)→Mg(NO3)2(aq)+2AgOH(aq)
·
Mg(OH)(aq)+Pb(NO3)2(aq)→Mg(NO3)2(aq)+2Pb(OH)2(aq)
·
3Mg(OH(aq))+2FeCl3→3MgCl2(aq)+2Fe(OH)3(aq)
·
Mg(OH)(aq)+AgCl2→MgCl2(aq) +Hg(OH)3(aq)
PEMBAHASAN
1.unsur-unsur dalam satu golongan diletakkan berdasarkan kesamaan elektron
valensinya, golongan
alkali (golongan IA) terdiri dari unsur
H,Li,Na,K,Rb,Cs,Fr dengan valensi elektron terakhir dari unsur-unsur tersebut
adalah 1
H=1
1
Li=2,1
3
Na=2,8,1
11
K=2,8,8,1
19
Rb=2,8,18,8,1
37
Cs=2,8,18,18,8,1
55
Untuk golongan alkali tanah(golongan IIA) terdiri dari unsur
Be,Mg,Ca,Sr,Ba,Ra dengan valensi elektron
terakhir dari unsur-unsur
tersebut adalah 2
Be=2,2
4
Mg=2,8,2
12
Ca=2,8,8,2
20
Sr=2,8,18,8,2
38
Ba=2,8,18,18,8,2
56
88
Ra=2,8,18,32,18,8,2
2.unsur-unsur dalam satu periode diletakkan berdasarkan jumlah kulit yang
ditempatinya . logam Na(Natrium) dan logam Mg(Magnesium) terletak pada
periode yang sama yaitu periode 3
Na=2,8,1
K,L,M
Mg=2,8,2
K,L,M
Dari kedua electron diatas Na dan Mg sama-sama menempati kulit K,L,M maka
logam Na dan Mg dinyatakan dalam satu periode yaitu periode ke3
3.Terjadinya ledakan pada Natrium (Na) ketika bersentuhan dengan air
disebabkan karena sifat logam Natrium sangat reaktif terhadap air maupun udara
(oksigen) itu penyebabnya kenapa naatrium disimpan dalam minyak, karena
dengan adanya perlindungan oleh minyak, logam natrium tidak mudah bereaksi
dengan air dan oksigen. Karena air dengan udara tidak bisa menembus lapisan
minyak.pada percobaan yang dilakukan, logam Na yang berada diatas perahu
mulanya membentuk gelembung seteleh bersinggungan dengan air timbul nyala
api dan dalam sekejap menghilang.
4.Logam natrium diletakkan kedalam sampan agar logam natrium tidak
bersentuhan langsung dengan air sehingga praktikan dapat mengamati terjadinya
reaksi. Kalau kita coba masukkan logam Na kedalam air tanpa sampan akan
terjadi ledakan dan langsung mengenai praktikan , itulah sebabnya dibuat
sampan untuk pembatas logam Na dengan permukaan air.
5.logam Mg dibakar berubah menjadi warna ungu terang, dengan pemanasan
.Mg dapat bereaksi dengan oksigen sehingga membentuk oksidanya.
2Mg(s) +O2(g)→2MgO(S)
Pada saat Mg dibakar maka akan sangat reaktif terhadap panas
6.Mg didalam air memiliki reaksi yang cukup lama karena logam Mg yang
didalam air tidak panas atau dingin akan bereaki sama .
Mg ketika dibakar ,saat dibakar Mg sangatreaktif terhadap panas sehingga
menimbulkan warna nyala logam tersebut.
Dan Mg yang lebih cepat bereaksi adalah saat Mg dibakar
7.Sifat-sifat Alkali(golongan IA)
v Sifat periodic
Sulit mengalami reduksi dan mudah mengalami oksidasi , termasuk dalam zat
pereduksi kuat (karena melepas 1 elektron)
v Sifat kimia
Sanagt reaktif , mudah larut dalam air
v Sifat fisika
Titik didih dan titik leleh berkurang dari atas kebawah , berwujud padat pada
suhu ruangan
v Sifat karakteristik
Warna nyala logam alkali yaitu warna-warna terang
v Sifat logam
Dapat bereaksi dengan air membentuk senyawa
v Massa jenis lebih kecil daripada air
8.sifat-sifat Alkali tanah (golongan IIA )
v Sifat periodic
Mudah mengalami oksidasi , termasuk pereduksi lemah (karena melepaskan 2
elektron)
v Sukar larut dalam air
v Kereaktifannya lebih kecil
v Memiliki sifat basa yang kuat
v Mudah bereaksi dengan unsure logam
Dari kedua golongan tersebut yaitu Alkali dan Alkali tanah yang paling reaktif
terhadap air adalah alkali (golongan IA ) itu disebabkan karena golongan alkali
lebih cenderung melepaskan elekton pada kulit terluarnya, hal ini juga
dipengaruhi oleh gaya tarik menarik antar elektron terluar akan terlepas dan
bereaksi dengan anion sebagai reduksi.
Perbedaan yang dapat dari hasil praktikum adalah kereaktifan terhadap air dan
mudah larut dalam air
9. Tidak ada ledakan yang terjadi pada praktikum yang dilakukan
Kesimpulan
1. Logam alkali lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah
2. Unsur yang terdapat pada logam alkali adalah Helium, Litium, Natrium,
Kalium, Rubidium, Sesium dan Frensium sedangkan unsur yang terdapat pada
logam alkali tanah adalah Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium dan
Radium
3. Logam Alkali terletak pada golongan IA dan logam alkali tanah terletak pada
golongan IIA yang disusun berdasarkan energi ionisasi, keelektronegatifan dan
afinitas elektron yang semakin kecil
4. Sifat unsur golongan alkali adalah bereaksi lama di dalam air yang dingin ini
merupakan sifat periodik yang kereaktifannya kecil daripada Na memiliki sifat
basa yang kuat
5. Kereaktifan logam Na dapat kita lihat pada saat Na bersinggungan dengan air,
terjadi ledakan dan membentuk larutan basa NaOH. Pada logam Mg harus
berbentuk senyawa MgO agar dapat membentuk basa Mg(OH)2 jika direaksikan
dengan air, dapat disimpulkan logam Na yang sangat reaktif terhadap air
daripada logam Mg.
IX.
DAFTAR PUSTAKA.
Sukardjo, (1998), Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
Chang, Raymond, (2004), Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.
Petruci, Ralph, (1987), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Erlangga,
Jakarta.
David, Goldbero E, (2007), Ikatan Kimia, Rineka Cipta, Yogyakarta.
Surakiti, (1989), Kimia Dasar 1, ITB, Bandung.
Download