Managebility for Administrator Pada dasarnya Managebility pada SQL Server adalah bagaimana anda berinteraksi dengan SQL Server menggunakan antar muka yang tersedia. Berikut ini adalah beberapa fitur baru Managebility for Administrator pada SQL Server 2012 (Denali) 1) Pengayaan pada Management Studio (Management Studio Enhancement) a) Antar muka (Console) baru yang memanfaatkan teknologi Windows Presentation Foundation (WPF). Pada SQL Server Denali, Aplikasi Management Studio telah didesain dan dibangun ulang dari awal dengan memanfaatkan fitur (kemampuan) Visual Studio dan Windows Presentation Foundation (WPF) yang merupakan bagian dari .NET Framework. b) Waktu Loading Lebih Gegas (Singkat) Penggunaan WPF, menghasilkan waktu processing-loading yang lebih cepat dibandingkan dengan versi sebelumnya (2005 dan 2008). c) Dukungan Multi-Monitor yang lebih baik Dengan fitur ini anda dapat: Menggunakan banyak layar untuk tampilan Query Analyzer atau Editor. Dan sekaligus menjalankan(memantau) proses Query secara terpisah. Mengubah ukuran tiap tampilan layar dan melakukan navigasi (pemindahan) /docking-undocking layar ke tempat yang anda inginkan. Melakukan Registrasi Menu Server dan Object Explores dan attribute (detail) pada masing-masing layar. d) Dukungan Keyboard-Shortcut yang lebih baik e) Pengayaan pada fitur Debugging Condition Breakpoint Evaluasi T-SQL Expression Data Tip pada saat Debugging f) Code Snippets Anda dapat memanfaatkan fitur ini untuk menyimpan kumpulan kode (tempalte) yang kemudian akan digunakan berulang kali di masa depan pada tampilan Query Editor. Tujuannya agar anda tidak perlu menuliskan kembali kumpulan kode yang sama tersebut atau menyimpannya di tempat lain. Fitur ini dapat anda gunakan pada tampilan Query dengan menekan tombol CTRL+K kemudian CTRL+X atau dengan mengakses Insert Snippet melalui menu Edit>IntelliSense 2) Distributed Replay Distributed Replay adalah fitur baru yang dapat membantu melakukan penilaian (assesment) dampak dari sebuah proses upgrade SQL Server, perangkat keras, sistem operasi atau pada SQL Server Tunning. Fungsinya mirip (serupa) dengan SQL Server Profiler, perbedaan utamanya adalah, analisa beban (dampak) dengan Distributed Replay dapat dilakukan pada banyak server (client), tidak hanya pada satu mesin seperti pada Profiler. Selain dapat melakukan Trace pada beberapa sistem, Distributed Replay juga dapat melakukan analisa pada lingkungan yang bersifat ‘Mission Critical’. Beberapa fitur Distributed Replay overlap dengan fitur pada SQL Server Profiler, berikut beberapa kondisi kapan harus menggunakan Distributed replay atau Profiler: SQL Server Profiler o Analisa pada satu server o Analisa line-by-line debugging (Step, Run To Cursor, Toggle Breakpoint) o Analisa Trace dari Analysis Service. Distributed Replay o Evaluasi kompabilitas aplikasi, misal ketika akan melakukan upgrade SQL Server, hardware, atau index tunning. o Eksekusi simultan (concurrency) sangat tinggi , sehingga replay tunggal dari sebuah mesin tidak dapat mencukupi. 3) Contained Database Dengan fitur ini, beberapa fitur penting terkait dengan Metadata sebuah Database, seperti Login , Agent dan lainnya akan dilekatkan ke dalam satu kesatuan Database (per Database), tidak terpisah di level Instance seperti pada versi sebelumnya (2000,2005 dan 2008). Contained Database akan mempermudah pekerjaan Database Administartor (DBA) bila database tersebut akan dipindahkan ke mesin (server) database lainnya . Dengan kata lain, Contained database tidak memiliki ketergantungan (dependencies) dengan Instance. Berikut ini adalah tampilan pengaturan pada Server Properties agar Instance pada tersebut dapat menjalankan fitur Contained Database. a) Tiga (3) Pilihan (Opsi) Jenis Contained Database None (Default) Adalah tipe yang sama seperti versi SQL Server sebelumnya (Tradisional). Secara Default, SQL Server Denali akan menggunakan jenis ini untuk tiap Database yang dibuat pertamakali. Partially Contained (Partial – CDB) SQL Server 2012 Denali RC0 sudah dapat melakukan isolasi pada sebagian besar setting(metadata) sehingga tidak lagi tergantung pada Instance. Pada Partial – CDB tidak semua setting dapat berdiri sendiri terlepas dari instance , beberapa diantaranya sebagai baerikut : Replikasi Change Data Capture (CDC) Change Tracking Object yang terkait dengan Schema Fully Contained (Full – CDB) Pada versi SQL Server 2012 Denali RC0, fitur Fully Contained tidak (belum) didukung. Berdasar presentasi pada acara TechNet North America 2011, Full – CDB akan (diharapkan) tersedia pada versi Release To Manufacture (RTM). b) Beberapa tipe Users yang didukung pada Partial – CDB SQL Server User dengan Password, pengguna ini akan terotorisasi oleh database Windows User , pengguna Windows yang terotorisasi dapat mengakses database tanpa perlu didaftarkan pada database master . c) Ada Dua (2) komponen pada Partial Contained Database (Partial – CDB) Dikarenakan Partial – CBD memisahkan fungsi/fitur aplikasi dari Instance, maka terdapat garis pemisah yang tegas yang disebut dengan istilah Application Boundary Yang mencakup dua aspek berikut ini: Application Model Di dalam Application Boundary terdapat Application Model , dimana aplikasi dikembangkan dan diatur. Misal, entitas yang terdapat di Application Model seperti tabel sistem sys.endpoints akan mendapatkan pengenal dengan dua (2) referensi kata Management Model Di luar Application Boundary terdapat Management Model yang melekat pada Instance, Misal tabel sistem sys.endpoints akan mendapatkan pengenal dengan tiga(3) referensi kata. d) Beberapa keuntungan menggunakan Partial – CDB Kemudahan memidahkan database antar server/instance Kemudahan dalam pengembangan aplikasi didapatkan dari Partial - CDB dikarenakan lingkungan Iinstance bisa Kemudahan dalam administrasi dikarenakan berbagai pengaturan bisa dilakukan spesifik terhadap database yang dimaksud tanpa melihat pengaturan pada instance. Jika dipadukan dengan fitur AlwayOn, dalam konteks High Availibity dan Disaster Recovery, pemulihan kembali aplikasi akan menjadi lebih mudah karena tidak ada lagi pengaturan di instance. Kemudahan migrasi ke SQL Azure 4) SEQUENCES SEQUENCES adalah solusi (object) baru yang dapat digunakan untuk menggantikan IDENTITY dalam membentuk Primary Key (PK) atau Unique Key dengan beberapa kelebihan penggunaan. a) Kompabilitas dengan ANSI yang tidak didapatkan di IDENTITY b) Akan berkerja/berfungsi lebih cepat daripada IDENTITY. c) Terdapat fungsi untuk menyimpan (Cache) nilai (value) yang digunakan sebagai Sequnces. d) Ketika sudah mencapai batas atas, Sequence akan dapat secara otomatis ter-restart dengan menggunakan keyowrd : CYCLES. Pengaturan ini tentunya tidak dapayt diterapkan bila kolom, tersebut adalah Primer Key, karena akan terjadi duplikasi. Terdapat fungsi MINVALUE dan MAXVALUE e) Penggunaannya mirip dengan IDENTITY hanya dengan menerapkan NEXT VALUE sebagai ‘Default’ value pada kolom f) Penggunaan satu (1) nomor Sequence untuk / pada beberapa (lebih dari satu) tabel sekaligus. Dengan kata lain, Sequnce tidak tergantung/melekat langsung pada tabel. g) Sequnces dapat di-restart secara otomatis. 5) User Defined Server Roles Dengan fitur ini di SQL Server 2012 Denali, kita dapat membuat User Login yang kemampuannya mirip dengan Role System Admin (sa). Sehingga aktivitas yang biasanya hanya dapat dilakukan oleh System Admin (sa) seperti restore database dapat dilakukan user lain. Fitur ini juga memungkinkan dibuatnya Role Sub-System Admin yang memiliki beberapa atau sebagian besar kemampuan System Admin. 6) Data Tier Application (DAC) Data Tier Application (DAC) adalah sebuah paket yang berisi Schema database, Object (seperti tabel , view dan login) dan data pada tabel (baru pada SQL Server 2012 Denali) kedalam satu berkas. Pengembang Database dapat dengan mudah membuat paket proyek database ke sebuah berkas (file) DAC dan kemudian dapat dengan mudah melakukan pengiriman (deploy) paket tersebut ke Instance mesin lain atau ke SQL Azure. Berkas DAC memiliki kemampuan untuk menyimpan versi berkas (versioning), sehingga sebuah berkas dapat digunakan berulang kali. Dengan DAC terjadi penyederhanaan dalam pengembangan , pengiriman dan manajemen komponen Data Tier, berikut beberapa pengembangan fiturnya pada SQL Server Denali : a) InPlace Upgrade Upgrade dengan menggunakan DAC adalah prosee ALTER terhadap database yang dituju (existing) dengan merujuk pada schema yang terdapat dalam paket DAC. Terdapat empat (4) opli pilihan pada Upgrade DAC: Ignore Data Loss – Bila item ini dipilih (true), proses akan tetap dilanjutkan walaupun menyebabkan hilangnya data. Bila item ini tidak dipilih proses upgrade akan berhenti. Block On Changes – Bila item ini dipilih (true), jika terdapat perbedaan schema antara database yang dituju dengan DAC, maka upgrade akan dibatalkan. Bila item ini tidak dipilih (false) proses upgrade tetap dilakukan walupun ada perbedaan schema. Rollback On Failure – Bila item ini dipilih (true), jika terjad kesalahan , maka proses Upgrade akan berusaha untuk kembali ke langkah semula (sebelumnya). Bila item ini tidak dipilih (false), maka bila terjadi kesalahan dalam proses, anda harus melakukan pemulihan(restore) database dari Backup. Skip Policy Validation – Bila item ini dipilih (true), kebijakan server DAC tidak akan dievaluasi. Jika item ini tidak dipilih (false) maka akan ada evaluasi pilihan kebijakan pada server DAC, sehingga proses upgrade akan dibatalkan bila ada kesalahan pada validasi. b) Mendukung penuh Object pada SQL Azure c) Mendukung Import-Export pada keseluruhan komponen database secara bersamaan. Schema dan data dalam tabel juga termasuk di dalamnya. Berbeda dengan Sistem BackupRestore yang memiliki point-in-time recovery yang menjamin konsistensi data, fitur ImportExport ini hanya berupa sebuah salinan (copy) biasa atas schema dan data kedalam sebuah format bernama .backpac. Dengan fitur (keuntugan) diatas, SQL Server Denali dapat lebih portable dan memiliki mobilitas tinggi dengan dukungan sampai ke SQL Azure. 7) Deployment Enhancement a) Dukungan Windows Server Core Pada SQL Server sebelumnya, tidak dimungkinkan untuk melakukan instalasi pada Windows Server Core. Pada SQL Server 2012 Denali , Windows Server Core akan didukung penuh. Dengan menjalankan SQL Server pada Server Core, aktivitas Patching akan berkurang secara signifikan dikarenakan beberapa fitur seperti Graphic User Interfercae (GUI) tidak akan tersedia. b) Dukungan Cluster Deployment