Brotowali Rasanya memang pahit, tetapi banyak sekali khasiat yang terkandung di dalamnya. Brotowali (Tinospora crispa) merupakan tumbuhan liar yang banyak terdapat di hutan, ladang atau biasa ditanam sebagai tanaman pagar. Tumbuh di daerah berketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman yang termasuk keluarga Menispermaceae ini tumbuh merambat dan hidup subur di daerah tropis. Ukuran batangnya sebesar jari kelingking dengan bagian kulit berbintil-bintil. Daunnya berbentuk membulat berujung lancip dengan panjang 7 - 12 cm dan lebar 5 -10 cm. Brotowali dikenal juga dengan nama andawali, antawali, bratawali, putrawali, daun gadel, dan shen jin then. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah batang dan daunnya. Kedua bagian tanaman tersebut biasanya direbus dengan sejumlah air dan menghasilkan cairan yang rasanya sangat pahit atau di kalangan jamu jawa dikenal sebagai pahitan. Rasa pahit brotowali dihasilkan oleh senyawa pikroretin. Brotowali juga mengandung alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, harsa, berberin, dan palmatin. Brotowali juga ampuh mengobati luka, kudis (scabies), koreng, dan menambah nafsu makan. Beberapa resep alami dari brotowali: 1. Rheumatik: ambil 1 jari batang brotowali, cuci dan potong-potong seperlunya. Kemudian rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya kemudian minum. Sehari 3 x 1/2 gelas. 2. Demam kuning (icteric): ambil 1 jari batang brotowali, cuci dan potong-potong. Kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas. 3. Demam: ambil 2 jari batang brotowali, rebus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1 gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 1/2 gelas. 4. Kencing manis: ambil 1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 6 cm batang brotowali, cuci dan potong-potong. Rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 x 1 gelas. 5. Kudis (scabies): ambil 3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, cuci dan tumbuk halus, kemudian diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Gosokkan pada kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x. 6. Menyembuhkan luka: ambil daun brotowali, tumbuk halus, letakkan pada luka. Diganti 2 x setiap hari. Dan untuk mencuci luka, pakailah air rebusan dari batang brotowali. Bahan yang telah direbus sebaiknya tidak diminum lagi. Selain itu, mengonsumsi harus sesuai aturan, agar mendapatkan khasiat yang diinginkan.