BERITA TERKINI Omega-3 PUFA dapat Memperbaiki Disfungsi Miokardial S yok septik memiliki angka mortalitas tinggi, yang dikaitkan dengan disfungsi miokardial. Hipotesis menyebutkan emulsi asam lemak omega-3, umumnya terdapat dalam emulsi lemak fish oil, memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang dapat memperbaiki disfungsi miokardial. Omega-3 merupakan golongan alamiah asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA – polyunsaturated fatty acid), yang memiliki ikatan rangkap ganda (>1) merupakan golongan asam lemak esensial, selain omega-6. Kebutuhan umum asam lemak omega-3 yang direkomendasikan oleh American Hearth Association adalah 1 g/ hari. Studi hewan menyebutkan PUFA omega-3 memiliki efek anti-aritmik jika dibandingkan dengan golongan asam lemak lain. Studi klinik juga menyebutkan asam lemak omega-3 dengan dosis minimal 1 g/hari menurunkan risiko kematian mendadak gagal jantung sebesar 40% jika dibandingkan kontrol. Asam lemak PUFA omega-3 memiliki efek protektif terhadap jantung dan juga dapat mencegah kematian mendadak gagal jantung yang disebabkan aritmia. Sebuah studi preklinik terbaru menilai kemungkinan adanya efek protektif pemberian omega-3 parenteral dini (pretreatment)terhadap jantung. Studi dilakukan pada tikus yang diberi syok endotoksik. Tikus dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1 diberikan omega-3 parenteral (OMEGAVEN dosis 0,5 g/kg) diberikan 90 menit sebelum diberi LPS (lipopolysaccharide) untuk menginduksi syok endotoksik dan kelompok 2 sebagai kontrol yang tidak diberi omega-3. Beberapa parameter yang dinilai adalah tekanan arteri rerata, cardiac output, kadar antioksidan, dan hemodinamik lainnya. Berikut hasil studi preklinik tersebut: 1. Tekanan arteri rerata sebanding antara kedua kelompok (p>0,05). 2. Penurunan cardiac output pada jam ke-2 setelah pemberian LPS secara bermakna lebih kecil pada kelompok yang diberi pretreatment omega-3 jika dibandingkan dengan plasebo (p<0,05). 3. Kadar glutathione yang teroksidasi oleh LPS secara bermakna lebih kecil pada kelompok yang diberi pretreatment omega-3 jika dibandingkan dengan plasebo (p<0,05). 4. Omega-3 meningkatkan ekspresi myocardial hemeoxygenase-1 (HO-1) yang dapat meningkatkan perbaikan disfungsi miokardial pada saat endotoxemia, dan pencegahan penurunan ekspresi intestinal occludin yang berdampak pada hubungan barier intestinal dan efek kardioprotektif. Simpulannya, pemberian omega-3 PUFA parenteral dini (pretreatment) memiliki efek kardioprotektif, yang berdampak pada perbaikan disfungsi miokardial pada kasus syok. Efek pemberian omega-3 PUFA parenteral dini (pretreatment) masih memerlukan konfirmasi dari studi klinik lebih lanjut. (MAJ) REFERENSI: 1. Coquerel D, Kušíková E, Mulder P, Coëffier M, Renet S, Dechelotte P, et al. Omega-3 polyunsaturated fatty acids delay the progression of endotoxic shock-induced myocardial dysfunction. Inflammation 2013. 2. Calder PC. n-3 Fatty acids and cardiovascular disease: Evidence explained and mechanisms explored. Clin Sci (Lond). 2004;107(1):1-11. 3. Russo GL. Dietary n-6 and n-3 polyunsaturated fatty acids: From biochemistry to clinical implications in cardiovascular prevention. Biochem Pharmacol. 2009;77(6):937-46. 290 CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014