Abriana Trisna S Derta Dwi R Ismi Agus S Muhammad Misbahul Puspita Mentari ( 125100318113003 ) ( 125100318113034 ) ( 125100318113001 ) ( 125100318113031 ) ( 1251003181130 26 ) Industri tekstil merupakan industri yang sangat berkembang di Indonesia dan merupakan komoditi ekspor penghasil devisa Negara. Perkembangan yang pesat dari industri tekstil akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tekstil tersebut. Di Indonesia terdapat banyak potensi bahan baku tekstil yang belum terlalu dikembangkan secara komersil. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam daun nanas Mengetahui bahan, alat dan cara kerja pembuatan tekstil menggunakan serat daun nanas Mengetahui pemanfaatan serat daun nanas menjadi alternatif bahan baku tekstil Nanas mempunyai nama latin (Ananas Comosus (L) Merr) mempunyai nama lain henas, kenas, honas (Batak), ganas, danas (Sunda), manas (Bali), pandang (Makasar). Buah nanas tergolong dalam family Bromeliaceace yang bersifat tumbuh di tanah dengan menggunakan akarnya. Nanas merupakan tanaman herba yang dapat hidup dalam berbagai musim. Tanaman ini mempunyai rangkaian bunga yang terdapat di ujung batang, tumbuhnya meluas dengan menggunakan tunas samping yang berkembang menjadi cabang-cabang vegetafif, pada cabang tersebut kelak dihasilkan buah. Daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas. Tanaman nanas yang juga mempunyai nama lain, yaitu Ananas Cosmosus, (termasuk dalam family Bromeliaceae Ultimate Length L (mm) 3-9 Cell Width W (12.8 μm) 4-8 L/W 450 Degree of polymerisation of alpha cellulose 1178 - 1200 Tenacity (MN/m2) 710 Extension at break (%) 2–6 Torsional rigidity (MN/m2) 360 Flexural rigidity (MN/m2) 3–8 Length (cm) 55 - 75 Transverse swelling in water (%) 18 – 20 Tenacity (MN/m2) 370 True density (Kg/m3) 1480 Apparent density (Kg/m3) 1350 Porosity (%) 9.0 MR at 65% RH 11.8 MR at 100% RH 41.0 Filament Bundle Serat Nanas Serat Kapas Serat Rami (%) (%) (%) Alpha Selulosa 69,5 – 71,5 94 72 – 92 Pentosan 17,0 – 17,8 - - - Lignin 4,4 – 4,7 Pektin 1,0 – 1,2 0,9 3 – 27 Lemak dan Wax 3,0 - 3,3 0,6 0,2 Abu 0,71 – 0,87 1,2 2,87 Zat-zat lain (protein, 4,5 – 5,3 1,3 6,2 Komposisi Kimia asam organik, dll.) 0–1 Pemisahan atau pengambilan serat nanas dari daunnya yang dilakukan dengan cara water retting Pengikisan atau pengerokan (scraping) dengan menggunakan plat atau pisau yang tidak tajam untuk menghilangkan zat-zat yang masih menempel atau tersisa pada serat Serat-serat tersebut kemudian dicuci dan dikeringkan Serat nanas memiliki sifat physical dan mechanical properties sehingga dapat dipintal menjadi benang tetapi masih kasar sehingga memerlukan modifikasi peralatan pemintalan yang digunakan baik menggunakan sistem cotton, rotor, atau sistem spinning Pemintalan dapat dilakukan dengan 100% terdiri dari serat daun nanas maupun dengan cara blending (campuran dengan serat lain), missal polyester, cotton, ataupun serat wool. Untuk mengurangi sifat flexural rigidty dan torsional rigidity pada serat daun nanas yang relatif cukup tinggi, penambahan bahanbahan softener, misal oil-wateremulsion, pada serat sebelum diproses menjadi sangat diperlukan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun nanas memiliki serat yang kasar dan getas. Tetapi daun nanas masih tetap bisa digunakan untuk bahan tekstil. Dengan memodifikasi peralatan yang digunkan maka nantinya dapat dihasilkan benang berkualitas dari daun nanas tersebut. Serat nanas juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas, tissue, filter rokok maupun pembersih lensa.