PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), Serta untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013 (Masing-masing masing Tidak Diaudit) PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD FOOD, Tbk. PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar isi Halaman Surat Pernyataan Direksi LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), Serta Untuk periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013 (Masing-masing Tidak Diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 0 ASET Catatan (0) 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013*) Rp 2.d, 2.s, 2.t, 3, 38, 39 2.s, 2.t, 4, 38, 39 2.s, 2.t, 5, 38, 39 2.e, 7 2.q, 8.a 2.f 10 1.320.395.936.258 1.192.629.249.918 110.431.364.792 1.278.954.363.471 3.621.600.373 14.367.975.679 134.363.011.417 4.054.763.501.909 316.589.766.504 904.694.980.459 110.412.733.035 1.023.727.586.954 11.231.464.058 12.075.827.405 66.769.328.540 2.445.501.686.955 2.t, 2.u, 6, 39 2.i, 2.t, 9, 39 43.364.455.281 54.184.919.568 -10.901.940.174 1.698.001.691.224 728.674.695.302 78.766.647.310 351.923.156.612 93.960.594.501 43.364.455.281 47.523.540.449 5.000.000.000 10.728.141.974 1.443.553.393.200 591.159.249.845 63.839.516.631 352.348.115.845 22.805.028.783 Jumlah Aset Tidak Lancar 3.059.778.099.971 2.580.321.442.008 JUMLAH ASET 7.114.541.601.880 5.025.823.128.963 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap Tanaman Perkebunan Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Neto Aset Takberwujud - Neto Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.q, 8.b 2.g, 2.h, 2.v, 2.w, 12 2.i, 2.j, 2.v, 2.w, 13 2.k, 14 2.n, 2.w, 2.y, 15 2.g, 2.w, 11 *) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Berelasi Pihak ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Uang Muka Penjualan 2.t, 16, 38, 39 2.u, 6 2.s, 16, 38 2.t, 17, 39 2.q, 8.c 2.t, 39 2.t, 18, 39 2.h, 2.t, 20, 21, 39 2.s, 2.t, 19, 38, 39 2.p 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013*) Rp 2.999.567.414 269.918.501.168 52.781.459.219 284.519.579.127 23.275.142.507 868.040.659.698 82.926.875.839 27.915.746.130 6.080.170.655 2.964.273.534 124.762.447.383 45.446.579.628 241.110.246.166 11.342.510.524 780.197.680.109 121.650.715.850 64.244.944.254 5.505.843.222 1.618.457.701.757 1.397.225.240.670 1.260.177.315.267 1.164.355.226 6.122.261.811 593.076.708.582 299.292.487.500 4.193.793.854 42.673.752.639 320.936.580.651 2.624.478.076 11.776.174.880 592.152.526.643 299.180.775.000 4.701.884.785 37.974.755.387 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2.206.700.674.878 1.269.347.175.422 TOTAL LIABILITAS 3.825.158.376.635 2.666.572.416.093 684.220.000.000 625.700.000.000 -1.274.149.560.782 95.826.654.573 43.932.064.234 809.976.552.975 2.908.104.832.564 2.477.840.000 658.755.372.979 95.826.654.573 43.932.064.234 587.960.867.918 2.014.652.799.704 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi - Neto Sukuk Ijarah - Neto Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang 2.t, 21, 39 2.t, 2.u, 6, 39 2.h, 2.t, 20, 39 2.o, 2.t, 23, 39 2.o, 2.t, 23, 39 2.r, 8.b 2.n, 2.t, 22 EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk : Modal Saham Nilai Nominal Saham Seri A : Rp 500 Saham Seri B : Rp 200 Modal Dasar Saham Seri A: 135.000.000 saham Saham Seri B : 4.652.500.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A : 135.000.000 saham Saham Seri B : 3.083.600.000 saham pada 30 September 2013 dan 2.791.000.000 saham pada 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Tambahan Modal Disetor - Neto Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Saldo Laba (Defisit) 2.m, 24 2.o, 25 26 27 KEPENTINGAN NON PENGENDALI 381.278.392.682 344.597.913.167 JUMLAH EKUITAS 29 3.289.383.225.246 2.359.250.712.871 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7.114.541.601.880 5.025.823.128.963 *) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) OK Catatan OK 9 (Sembilan) bulan 2014 2013*) Rp Rp PENJUALAN - NETO 2.p, 30 3.663.424.831.777 2.944.806.283.121 BEBAN POKOK PENJUALAN 2.p, 31 2.901.036.094.203 2.295.226.389.634 762.388.737.574 649.579.893.487 (272.391.208.817) 15.401.826.503 (9.162.754.570) (201.898.382.412) 3.582.626.453 (5.898.998.528) 496.236.600.690 445.365.139.001 (146.753.864.129) (119.422.979.736) 349.482.736.561 325.942.159.265 (65.915.571.990) (75.337.478.000) 283.567.164.570 250.604.681.265 -- (13.520.000) 283.567.164.570 250.618.201.265 -- -- 283.567.164.570 250.618.201.265 246.886.685.056 36.680.479.514 216.442.103.075 34.176.098.190 283.567.164.570 250.618.201.265 246.886.685.056 36.680.479.514 216.442.103.075 34.176.098.190 283.567.164.570 250.618.201.265 84,35 73,97 LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Usaha Pendapatan Lainnya Beban Lainnya 2.p, 32 2.s, 34 2.s, 34 LABA USAHA Biaya Keuangan Neto 2.v, 33 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan 2.q, 8.d LABA PERIODE BERJALAN SETELAH PENYESUAIAN PROFORMA EFEK PENYESUAIAN PROFORMA LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali 29 JUMLAH LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali 29 JUMLAH LABA PER SAHAM DASAR Dasar, Laba yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham Biasa Entitas Induk *) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40) 2.r, 35 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Catatan Modal Saham Tambahan Modal Disetor Agio Selisih Nilai Saham Transaksi Neto Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Rp Selisih Transaksi Pihak Nonpengendali Jumlah Rp Rp Saldo Laba Ditentukan Belum Penggunaannya Ditentukan Penggunaannya Proforma Ekuitas yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp Rp Kepentingan Nonpengendali Rp Komponen Ekuitas Lainnya Rp Jumlah Ekuitas Jumlah Rp Rp Rp Rp 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 43.932.064.234 2.491.420.000 25.000.000.000 275.974.381.788 95.826.654.573 1.727.679.893.573 308.262.449.085 2.035.942.342.658 ----- ----- ----- ----- ----- (13.520.000) ---- -42.239.400.000 --- -(65.647.400.000) 216.442.103.075 -- ----- (13.520.000) (23.408.000.000) 216.442.103.075 -- --34.176.098.190 38.839.845.407 (13.520.000) (23.408.000.000) 250.618.201.265 38.839.845.407 SALDO PER 30 SEPTEMBER 2013 *) 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 43.932.064.234 2.477.900.000 67.239.400.000 426.769.084.862 95.826.654.573 1.920.700.476.648 342.438.547.275 2.263.139.023.922 SALDO PER 31 DESEMBER 2013 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 43.932.064.234 2.477.840.000 67.239.400.000 520.721.467.918 95.826.654.573 2.014.652.799.704 344.597.913.167 2.359.250.712.871 -- -- -- -- -- (2.477.840.000) -- -- -- (2.477.840.000) -- (2.477.840.000) --- --- (23.151.136) -- (23.151.136) -- --- --- -62.078.800.000 -(86.949.800.000) -- (23.151.136) (24.871.000.000) --- (23.151.136) (24.871.000.000) 58.520.000.000 615.582.338.939 -- 615.582.338.939 -- -- -- -- -- 674.102.338.939 -- 674.102.338.939 ---- (165.000.000) --- ---- (165.000.000) --- ---- ---- ---- -246.886.685.056 -- ---- (165.000.000) 246.886.685.056 -- -36.680.479.514 (36.680.479.514) (165.000.000) 283.567.164.570 (36.680.479.514) 684.220.000.000 1.272.956.953.547 1.192.607.235 1.274.149.560.782 43.932.064.234 -- 129.318.200.000 680.658.352.974 95.826.654.573 2.908.104.832.564 381.278.392.682 Penyesuaian Efek Proforma Entitas Anak Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum Laba Komprehensif Periode Berjalan karena Peningkatan Modal Entitas Anak Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013 Pembalikan Proforma Ekuitas Entitas Anak Akuisisi Entitas anak dari Entitas Sepengendali Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Biaya Emisi Saham atas Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Laba Komprehensif Periode Berjalan karena Peningkatan Modal Entitas Anak SALDO PER 30 SEPTEMBER 2014 28 25 25 28 24, 25 25 *) Disajikan Kembali (Lihat catatan 40) 3.289.383.225.246 (1.253.440.882.588) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 4 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya Penerimaan Bunga Penerimaan Pajak Pembayaran Pajak Pembayaran Bunga dan beban Keuangan Pembayaran Karyawan Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aset Tetap dan Perangkat Lunak Penjualan Perolehan Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Investasi Jangka Pendek Penempatan Pencairan Pengeluaran untuk Hak atas Tanah Penempatan Investasi pada Entitas Anak Uang Muka Jangka Panjang Penerimaan Pembayaran OK 9 (Sembilan) bulan 2014 2013*) Rp Rp 3.370.713.113.828 (2.945.915.500.854) 6.169.709.304 973.009.192 (32.858.140.451) (37.752.595.810) (155.852.756.970) 2.775.367.347.926 (2.449.060.770.606) 16.733.050.206 -(17.689.200.289) (58.363.883.294) (135.170.437.390) 205.476.838.238 131.816.106.553 7.000.000 (299.453.048.538) (86.214.818.910) -(82.098.670.800) (24.184.859.322) --(14.927.130.679) -- (30.128.278.127) 84.176.448.728 (2.849.588.872) (8.318.406.966) -(64.620.322.629) 97.500.000.000 (6.476.591.624) (465.208.320.755) 27.620.053.017 --- 900.000.000.000 (10.634.368.838) 674.102.338.940 (165.000.000) --- 1.033.598.006.643 (170.747.114.506) (132.336.711.758) 5.738.400.000 (54.360.020.000) -(46.125.000.000) (10.201.207.352) (355.022.089) (36.880.777.891) 170.013.941.643 (557.880.973.828) (447.836.694.030) 46.556.348.824 -(23.408.000.000) (23.062.500.000) (8.479.560.589) -(23.922.236.117) 12,15 13 14 11 Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah Penerimaan Biaya Emisi Penawaran Saham Non HMETD Penerimaan Biaya Emisi Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan Lain Jangka Panjang Penerimaan Pembayaran Pinjaman Bank Jangka Pendek Penerimaan Pinjaman dari Pihak Ketiga Pembayaran Utang Jangka Panjang Lainnya Pembayaran Dividen Tunai Pembayaran Bunga Obligasi dan Fee Ijarah Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Pembayaran Pihak Berelasi Non Usaha Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi 23 24, 25 21 18 28 17, 33 20 18, 21 Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.262.267.891.986 21.345.957.065 1.002.536.409.469 180.782.116.635 DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 1.269.760.286 2.175.029.867 SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 316.589.766.503 102.175.582.668 SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 1.320.395.936.258 285.132.729.170 1.372.233.898 1.295.925.622.436 23.098.079.924 775.466.837 263.157.871.059 21.199.391.274 1.320.395.936.258 285.132.729.170 (0) -- Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode Terdiri dari : Kas Bank Deposito Berjangka 2.d, 3 Jumlah Kas dan Setara Kas *) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1. Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian No. 143 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1827.HT.01.01.th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 127 tanggal 30 September 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar . Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 06858.40.21.2014 tanggal 1 Oktober 2014. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian, ketenagalistrikan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Lokasi pabrik bihun jagung terletak di Legok, Tangerang. Lokasi pabrik makanan ringan terletak di Gunung Putri, Medan dan Banjarmasin. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah. 1.b. Penawaran Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar ModalLembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 230 juta saham biasa Seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar Rp60.000.000.000 yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI menyetujui pencatatan saham biasa seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi. Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 547,5 juta saham biasa seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI. Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp26.500.000.000 menjadi 132,5 juta saham biasa Seri B Perusahaan dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19 Nopember 2003. 6 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan PUT II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627 juta saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672 juta saham biasa pada 31 Desember 2008. Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254 juta Saham Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24 Nopember 2011, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 24 Nopember 2011. Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Terlebih Dahulu sebanyak 292.600.000 saham Biasa seri B atau setara dengan 8,16% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp2.250 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat surat Persetujuan Pencatatan Saham Tambahan Melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu No.S-04396/BEI.PCI/09-2013 tanggal 19 September 2014, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Umum Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 30 September 2014. Seluruh saham tersebut dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 3.218.600.000 saham dan 2.926.000.000 saham masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. 1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen entitas-entitas anak sebagai berikut: Entitas Anak Domisili Tahun Operasi Komersial Jenis Usaha Persentase Kepemilikan 30-Sep 31-Des 2014 2013 % % Jumlah Aset 30-Sep 2014 Rp 31-Des 2013 Rp Pemilikan Langsung PT Tiga Pilar Sejahtera Solo Industri dan Perdagangan Mie/ Snack 1990 99,90 99,90 1.145.209.231.100 PT Poly Meditra Indonesia Solo Industri Makanan Ringan 2000 99,90 99,90 286.230.066.220 344.663.252.127 Industi Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 -- 1.726.320.728.513 1.107.872.962.643 Industri dan Perdagangan Beras 1.663.197.368.285 PT Golden Plantation Jakarta PT Dunia Pangan Sragen 1.128.966.945.842 2008 70,00 70,00 2.340.329.712.395 Industri Pembangkit Tenaga Listrik -- 99,90 99,90 97.332.074.304 97.260.796.327 Balaraja Distribusi, Perdagangan dan Keagenan -- 99,90 99,90 756.121.153.364 596.612.525.973 Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 1993 64,95 64,95 1.719.245.663.513 1.102.872.962.643 PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99,99 99,99 199.560.155.697 182.477.914.129 PT Muarobungo Plantation Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2007 99,99 99,99 153.582.709.065 105.085.852.098 PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99,99 99,99 132.585.282.460 122.373.731.527 PT Patra Power Nusantara Solo PT Balaraja Bisco Paloma Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Golden Plantation: PT Bumiraya Investindo Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Bumiraya Investindo: PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2000 99,99 99,99 238.725.112.631 229.960.132.188 PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2008 99,96 99,96 22.122.599.267 18.888.176.950 Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 99,99 36.333.232.491 15.012.887.909 Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Muarobungo Plantation: PT Tandan Abadi Mandiri 7 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Entitas Anak Domisili Tahun Operasi Komersial Jenis Usaha Persentase Kepemilikan 30-Sep 31-Des 2014 2013 % % Jumlah Aset 30-Sep 2014 Rp 31-Des 2013 Rp Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Muarobungo Plantation: PT Tandan Abadi Mandiri Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 99,99 36.333.232.491 15.012.887.909 Karawang Jakarta Solo Jakarta Industri dan Perdagangan Beras Industri dan Perdagangan Beras Industri dan Perdagangan Beras Industri dan Perdagangan Beras 2003 2008 2014 -- 99,99 99,99 99,96 99,99 99,99 99,99 99,96 -- 700.705.827.994 612.702.619.743 446.697.250.820 150.000.000.000 681.482.433.818 562.099.608.270 182.847.138.747 -- Industri Makanan Ringan Industri Makanan Ringan Industri Makanan dan Minuman 2011 2005 2014 99,99 99,60 98,33 99,96 99,60 -- 546.577.524.376 174.832.481.359 60.000.000 425.948.041.917 160.901.233.141 -- Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Dunia Pangan: PT Jatisari Srirejeki PT Indo Beras Unggul PT Sukses Abadi Karya Inti PT Tani Unggul Usaha Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Balaraja Bisco Paloma: PT Putra Taro Paloma PT Subafood Pangan Jaya PT Sekar Tanjung Sejahtera Balaraja Tangerang Jakarta PT Sekar Tanjung Sejahtera didirikan berdasarkan Akta No. 139 tanggal 21 Pebruari 2014 yang dibuat di hadapan HUmburg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-08380.AH.01.01 Tahun 2014 tanggal 27 Pebruari 2014. Pada tanggal 28 Maret 2014, Perusahaan mengakuisisi 99,96% kepemilikan PT Golden Plantation (GP) dari Stefanus Joko Mogoginta dan Yulianni Liyuwardi, pihak berelasi dengan nilai akuisisi sebesar Rp2.500.000.000, selisih bersih antara harga pengallihan saham bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar (Rp23.151.136) pada entitas pengakuisisi disajikan sebagai “Selisih Nilai Transasksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 154 tanggal 22 Juli 2014, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widiyanto S.H., notaris di Tangerang, PT Dunia Pangan, entitas anak, mendirikan PT Tani Unggul Usaha, dengan modal dasar Rp600.000.000.000, dan modal ditempatkan dan disetorkan penuh sebesar Rp150.000.000.000. Akta Pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-18828.40.10.2014 tanggal 23 Juli 2014. 1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 170 tanggal 26 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lee, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 101 tanggal 30 Agustus 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lee, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 31 Desember 2013 Anton Apriyantono Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto Ridha DM Wirakusumah Bondan Haryo Winarno -- Anton Apriyantono Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto Ridha DM Wirakusumah Bondan Haryo Winarno Haryadi Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen 8 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Independen 30 September 2014 31 Desember 2013 Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito -Jo Tjong Seng Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito Achmad Subchan Jo Tjong Seng Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat oleh Yulie Hadiwana. Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota 30 September 2014 31 Desember 2013 Haryadi (Alm) Trisnawan Widodo Sri Wahyuni Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada 30 September 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan Pascakerja 13.798.600.000 1.198.150.040 8.242.150.000 4.792.600.160 Jumlah 14.996.750.040 13.034.750.160 Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah 3.122 dan 2.926 orang (tidak diaudit). 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. Keuangan Akuntansi “Pedoman Peraturan 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam 9 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung. Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. Intepretasi atas SAK (ISAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januarii 2014 adalah ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dangan Instrumen Ekuitas”. Penerapan ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dangan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif 1 Januari 2014 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagii dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. 10 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.d. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya 2.e. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama. Persediaan bibitan akan direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan ketika bibit tanaman ditanam pada tanah perkebunan. Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan. 2.f. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. 2.g. Perkebunan Plasma Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma. 2.h. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee 11 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. 2.i. Aset Tetap Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan, biaya pinjaman dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20 Mesin 4 – 10 Peralatan Pabrik 8 Kendaraan 4–8 Perabot dan Peralatan Kantor 4–8 Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Grup dan dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan. Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Grup melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. 2.j. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana investor (yaitu Perusahaan atau entitas anak, mana yang bertidak sebagai investor) mempunyai pengaruh yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada jika investor memiliki 20% atau lebih hak suara investee, baik langsung maupun tidak langsung. 12 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah dan dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase kepemilikan, dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Nilai tercatat juga disesuaikan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. Penyesuaian tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain investor. 2.k. Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 25 tahun. 2.l. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman bank yang diperoleh untuk membiayai pengembangan tanaman perkebunan belum menghasilkan dan pembangunan mesin dikapitalisasi ke masing-masing tanaman perkebunan dan aset tetap. Biaya tersebut merupakan beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan selisih kurs yang diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi dihentikan pada saat tanaman perkebunan belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan dan mesin siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. 2.m. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh. 2.n. Aset Takberwujud Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya. Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada tanggal akuisisi. Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual. Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari kombinasi bisnis di mana goodwill timbul. Merek-merek dagang tertentu yang memiliki jangka waktu, tidak diamortisasi selama merek dagang tersebut dapat diperpanjang. 13 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.o. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu periode akuntansi. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.p. Biaya Emisi Saham, Obligasi dan Sukuk Ijarah Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. Obligasi yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 2.u). Sehingga, biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka memperlihatkan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif. Sukuk Ijarah yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Sehingga, biaya emisi sukuk ijarah langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka memperlihatkan hasil emisi neto sukuk ijarah tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu sukuk ijarah tersebut dengan metode garis lurus. 2.q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas. Akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. 14 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Selama tanaman belum menghasilkan, maka seluruh biaya yang berhubunngan dengan pemeliharaan tanaman tersebut dikapitalisasikan ke nilai tanaman tersebut. Jika Grup telah mempunyai area tanaman menghasilkan, maka bagian atas beban produksi kebon dibebankan sesuai dengan proporsi luas areanya. Setelah status tanaman menghasilkan, maka semua biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman menjadi beban produksi. Beban diakui pada saat terjadinya. 2.s. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan pendekatan neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2. aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkai dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Grup yang saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, Grup: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 2.t. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalah mata uang asing. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. 15 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs penutup yang berlaku yaitu: 30 September 2014 USD 1 SGD 1 EUR 1 12.212,00 9.585,19 15.494,59 31 Desember 2013 12.189,00 9.627,99 16.821,44 Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 2.u. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan asset keuangannya dalam kategori (i) asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dari piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) asset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi iini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi asset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. (ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) b) c) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. (iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. 16 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada saat pengakuan awal, aset keuangan AFS pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika AFS mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modall saham. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Buktii objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di 17 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. 18 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Saling hapus Instrumen Keuangan Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrumen ini termasuk Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrumen yang dapat diobservasi, Instrumen ini termasuk Tingkat 2. Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini termasuk pada Tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham. 2.v. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor. b. Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain); (ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga; (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor; (vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); atau 19 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan). 2.w. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya. 2.x. Informasi Segmen Informasi segmen Grup dilaporkan menurut segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah. 2.y. Kombinasi Bisnis Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akusisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi. Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali: • Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. • Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. • Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. • Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. 2.z. Laba per Saham Laba per saham dasar (LPS) dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam perode yang bersangkutan. LPS dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagii seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan. 20 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.a.a. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4). Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 8.b. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 22. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 39. 21 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 3. Kas dan Setara Kas 30 September 2014 Rp Kas Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000) Sub Jumlah Bank - Rupiah US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk (30 September 2014: USD 55.200.908; 2013: 141) PT Bank Permata Tbk (30 September 2014: 20.887.611) PT Bank Rabobank International Indonesia (30 September 2014: USD 10.071.137; 2013: USD 1.901.075) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000) (30 September 2014: USD 407.600; USD 5.473.044) Sub Jumlah Bank - US Dollar Sub Jumlah Bank Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank BRISyariah PT Bank Permata Tbk Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000) Sub Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas 31 Desember 2013 Rp 1.372.233.898 941.032.560 149.035.394.817 32.421.957.120 21.859.999.420 8.451.584.939 26.997.351.810 62.012.580.406 270.530.164 24.207.084.013 51.730.212.833 40.183.224.515 238.766.288.107 178.403.631.931 674.113.486.664 1.714.618 255.079.508.341 -- 122.988.729.027 23.172.204.272 4.977.610.297 66.710.936.481 1.057.159.334.328 1.295.925.622.436 89.884.855.372 268.288.487.303 20.000.000.000 -3.098.079.924 25.000.000.000 20.000.000.000 2.360.246.640 23.098.079.924 47.360.246.640 1.320.395.936.258 316.589.766.504 Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagaii berikut: 30 September 31 Desember 2014 2013 Suku Bunga Rupiah 5.5% - 7.25% 5.5% - 7.25% Jatuh Tempo 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan 22 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 4. Piutang Usaha 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Pihak Ketiga PT Semar Pelita Sejati PT Tata Makmur Sejahtera PT Semar Kencana Sejati PT Karya Abadi PT Kereta Kencana Mulia PT Kereta Kencana Murni CV Langkah Berani (Ahui) CV Berill PT Unggul Jaya PT Karya Jaya Mandiri PT Indomarco Prismatama PB Dewi Sri Jaya UD Mayindo Jaya PT Sinar Kasih Lestari CV Delapan Delapan UD Maju Mapan PT Panjunan Sri Rejeki UD Sumber Jernih Lestari Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 10.000.000.000) Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga Dikurangi : Penurunan Nilai Piutang Pihak Ketiga - Neto 190.208.344.817 152.227.754.814 126.021.845.093 76.268.559.953 61.673.228.089 50.293.643.118 34.890.610.000 32.381.250.000 19.594.460.000 16.761.000.000 14.711.338.190 14.343.286.865 12.677.857.748 11.721.337.088 11.327.404.988 11.011.548.187 10.870.318.076 10.502.681.700 10.114.892.563 325.731.241.186 1.193.332.602.476 (703.352.562) 1.192.629.249.912 199.472.706.836 168.838.057.262 130.598.091.423 -65.565.628.731 50.224.067.697 -112.665.000 --14.232.745.601 2.466.048.069 6.904.224.415 308.173.125 8.209.389.550 2.716.899.875 6.351.229.167 -5.507.680.000 243.897.391.610 905.404.998.362 (710.017.903) 904.694.980.459 Jumlah Piutang Usaha - Neto 1.192.629.249.918 904.694.980.459 Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Pihak Ketiga Saldo Awal Pemulihan Saldo Akhir 710.017.903 (6.665.341) 703.352.562 31 Desember 2013 Rp 710.017.903 -710.017.903 Piutang usaha dalam mata uang asing disajikan pada catatan 38. Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dijadikan jaminan atas utang obligasi dan sukuk ijarah pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (lihat catatan 23). Piutang usaha PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18). 23 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi yang diperoleh dari beberapa bank yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk pada 30 September 2014 dan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 31 Desember 2013 (lihat Catatan 21). Seluruh piutang usaha PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Piutang usaha PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lihat Catatan 18). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang. 5. Aset Keuangan Lancar Lainnya 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Pihak Ketiga Investasi Jangka Pendek Piutang Lain-lain 110.000.000.000 431.364.792 110.000.000.000 412.733.035 Jumlah Aset Keuangan Lancar lainnya 110.431.364.792 110.412.733.035 Investasi Jangka Pendek 30 September 2014 Rp Deposito Berjangka: Rupiah PT Bank UOB Indonesia 110.000.000.000 110.000.000.000 Jumlah Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Suku Bunga Rupiah Jangka Waktu 2.4% - 3% 1 - 3 bulan 31 Desember 2013 Rp 110.000.000.000 110.000.000.000 31 Desember 2013 Rp 2.4% - 3% 1 - 3 bulan Penempatan deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 18). Piutang Lain-lain Piutang lain-lain terutama merupakan piutang kepada karyawan Grup. 24 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Jumlah 30 September 2014 Rp Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha PT Naga Mas Sakti Perkasa PT. Tugu Palma Sejahtera Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/Pembelian/Beban yang Bersangkutan 31 Desember 2013 Rp 30 September 2014 (%) 31 Desember 2013 (%) 43.257.390.000 107.065.281 43.257.390.000 107.065.281 0,61 0,00 0,86 0,00 43.364.455.281 43.364.455.281 0,61 0,86 Utang Usaha PT Tiga Pilar Corpora 2.999.567.414 2.964.273.534 0,08 0,22 Utang Pihak Berelasi Non - Usaha PT Tiga Pilar Corpora Stefanus Joko Mogoginta Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar) 1.089.965.226 -74.390.000 27.928.076 2.522.160.000 74.390.000 0,03 -0,00 0,00 0.09 0,01 1.164.355.226 2.624.478.076 0,03 0,01 119.892.491.899 196.702.396.575 4,25 6,92 4.338.413.211 5.667.283.520 47,35 54,91 14.996.750.040 13.034.750.160 5,51 4,38 Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha Jumlah Utang Pihak Berelasi Non - Usaha Pembelian PT Tiga Pilar Corpora Beban Manajemen Fee PT Tiga Pilar Corpora Beban Imbalan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP. Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak berelasi non-usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang. Seluruh piutang dan utang pihak berelasi non-usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah. Utang pihak berelasi nonusaha tidak memiliki jaminan. Pada tanggal 26 Maret 2014, PT Golden Plantation, entitas anak, menjual kepemilikan saham PT Midland Pilar Agrostar dengan harga pengalihan sebesar Rp5.000.000.000. Atas pengalihan tersebut tidak terdapat laba (rugi) pelepasan saham. Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi: Nama Pihak Sifat Pihak-pihak Berelasi Sifat Transaksi PT. Tiga Pilar Corpora Pemegang Saham Pembelian Bahan Baku, Beban antar Perusahaan, Beban Management Fee PT. Naga Mas Sakti Perkasa PT. Tugu Palma Sejahtera Dewan Komisaris dan Direksi Dibawah Pengendalian yang sama Dibawah Pengendalian yang sama Manajemen Kunci Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga Pinjaman tanpa bunga Beban Imbalan Kerja Stefanus Joko Mogoginta Direktur Utama Pinjaman operasional tanpa bunga 25 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 7. Persediaan 30 September 2014 Rp Bahan Baku Bahan Pembantu Barang Jadi Suku Cadang dan Bahan Bakar Pembibitan Lain-lain Jumlah Persediaan - Bersih 31 Desember 2013 Rp 847.963.205.693 100.301.428.286 229.432.182.955 36.638.058.899 23.567.065.302 41.052.422.336 751.936.434.026 78.060.632.941 125.958.572.347 34.334.727.693 7.000.488.572 26.436.731.376 1.278.954.363.471 1.023.727.586.954 Persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi yang diperoleh dari beberapa bank yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk pada 30 September 2014 dan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 31 Desember 2013 (lhat Catatan 21). Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari JPMorgan Chase Bank, N.A (lihat Catatan 18). Persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lihat Catatan 18). Persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 18). Persediaan PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Persediaan PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18 dan 21). Jumlah persediaan yang dibebankan ke beban pokok penjualan adalah sebesar Rp2.625.194.474.030 dan Rp2.031.271.248.349 masing-masing pada 30 September 2014 dan 2013. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp823.160.739.000 dan Rp 594.850.739.000. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan. 26 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 8. Perpajakan a. Pajak dibayar dimuka 30 September 2014 Rp Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 28.a Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 31 Desember 2013 Rp 721.059.000 209.169.179 297.882.962 1.536.233.000 857.256.232 ---3.762.904.310 7.468.559.748 3.621.600.373 11.231.464.058 3.621.600.373 11.231.464.058 PT Bumiraya Investindo, entitas anak, membebankan piutang pajak penghasilan pasal 28.a sebesar Rp1.253.662.118 untuk menyesuaikan dengan SPT tahun 2013. PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 28.a tahun 2012 sebesar Rp973.009.192 pada bulan Mei 2014. b. Pajak Tangguhan Mutasi aset (liabiltas) pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 1 Januari 2014 Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Penurunan Nilai Piutang Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Rp Rp 30 September 2014 Rp 77.660.354 77.660.354 --- 77.660.354 77.660.354 Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan 10.650.481.620 10.728.141.974 173.798.200 173.798.200 10.824.279.820 10.901.940.174 Liabilitas Pajak Tangguhan (4.701.884.785) 508.090.931 (4.193.793.854) 27 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1 Januari 2013 Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Penurunan Nilai Piutang Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan c. Rp Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Rp Rp 77.660.354 77.660.354 --- 77.660.354 77.660.354 5.903.531.708 5.981.192.062 4.746.949.912 4.746.949.912 10.650.481.620 10.728.141.974 (3.146.806.545) (1.555.078.240) (4.701.884.785) Utang Pajak 30 September 2014 Rp d. 31 Desember 2013 31 Desember 2013 Rp Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah 257.657.850 4.113.117 7.732.649.143 578.363.866 8.572.783.976 387.157.841 -12.930.650.979 9.691.423.455 23.009.232.275 Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 29 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 21 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Jumlah Utang Pajak 198.709.314.994 155.769 2.629.424.812 912.890.198 38.549.439 965.405.420 222.620.787 72.468.433.732 275.946.795.152 284.519.579.127 158.150.616.399 -3.346.723.402 722.658.299 38.549.439 946.567.890 -54.895.898.464 218.101.013.893 241.110.246.166 Manfaat (Beban) Pajak 9 bulan 2014 Rp Perusahaan Kini Tangguhan Subjumlah (8.578.112.400) -(8.578.112.400) 28 2013 Rp ---- PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 9 bulan 2014 2013 Rp Rp Entitas Anak Kini (58.015.087.200) (75.337.478.000) Tangguhan Subjumlah Jumlah Beban Pajak 677.627.610 -- (57.337.459.590) (65.915.571.990) (75.337.478.000) (75.337.478.000) Perhitungan pajak kini dan utang (piutang) pajak adalah sebagai berikut: 9 bulan 2014 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan Beda Tetap Beban Pajak Representasi dan Sumbangan Penghasilan Jasa Giro Jumlah Taksiran Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan Kompensasi Rugi Fiskal Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Taksiran Laba Fiskal Perusahaan Beban Pajak Kini 29 2013 Rp 349.482.736.561 325.955.679.265 304.306.273.531 359.912.123.913 45.176.463.030 (33.956.444.648) 392.282.184 796.066.340 (3.474.248.807) (2.285.900.283) 65.340.670 241.697.902 (3.102.411.213) (2.795.372.641) 42.890.562.748 (36.751.817.289) (9.860.555.832) (24.872.964.591) 27.371.210.398 7.362.310.025 (9.860.555.832) (24.872.964.591) 27.371.210.398 -- 42.890.562.748 8.578.112.400 (44.114.127.314) -- PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 9 bulan 2014 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak - Bersih Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan 9. 2013 Rp 349.482.736.561 325.955.679.265 (304.306.273.531) (359.912.123.913) 45.176.463.030 (33.956.444.648) Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi Beban Pajak Representasi dan Sumbangan Penghasilan Jasa Giro (9.035.292.456) -(78.456.437) (159.213.268) 694.849.761 8.489.111.206 (9.187.954.365) (16.335.168) (60.424.476) 775.602.803 Jumlah Beban Pajak Perusahaan (8.578.112.400) -- Jumlah Beban Pajak Entitas Anak (57.337.459.590) (75.337.478.000) Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian (65.915.571.990) (75.337.478.000) 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Piutang Plasma Deposito yang Dijaminkan (30 September 2014:USD 908.841 ;2013: USD 582.098) Uang Muka Jaminan 39.127.490.788 37.607.310.974 11.098.770.212 3.958.658.568 7.095.186.428 2.821.043.047 Jumlah 54.184.919.568 47.523.540.449 Piutang plasma merupakan talangan pembayaran beban bunga bank dan operasional petani plasma yang dilakukan oleh PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak. Seluruh piutang plasma didenominasi dalam Rupiah. Berdasarkan penelaah atas kolektibilitas piutang pada akhir periode/tahun, manajemen berpendapat piutang lain-lain dapat tertagih sehingga penyisihan penurunan nilai tidak diperlukan. Deposito ini dijadikan jaminan kepada PT Bank Rabobank Internasional Indonesia (lihat catatan 21). 30 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 10. Uang Muka Uang muka pembelian merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya. Uang muka investasi merupakan uang muka atas rencana akuisisi PT Golden Plantation, entitas anak, kepada PT Bailangu Capital Investment dan PT Persada Alam Hijau. 11. Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Uang Muka Jangka Panjang Uang Muka Investasi Penyertaan Saham Lain-lain 83.710.083.383 7.000.000.000 33.145.000 3.217.366.118 22.225.118.333 -33.145.000 546.765.450 Jumlah 93.960.594.501 22.805.028.783 Uang Muka Jangka Panjang 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Pembangunan Pabrik Lainnya 50.292.778.000 33.417.305.383 18.046.633.863 4.178.484.470 Jumlah 83.710.083.383 22.225.118.333 Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan makanan milik PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak. Pada tahun 2013, uang muka pembangunan pabrik penggilingan beras SAKTI sebesar Rp97.500.000.000, diterima kembali oleh SAKTI terkait sebagai akibat pembatalan uang muka. 12. Aset Tetap Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah Saldo Awal Penambahan 30 September 2014 Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp 406.479.003.499 185.249.563.348 10.716.623.853 763.371.035.817 14.984.792.877 16.736.268.511 33.278.866.251 10.657.363.088 1.441.473.517.244 -3.802.828.602 -16.426.944.657 717.286.700 4.559.233.372 296.200.000 720.750.000 26.523.243.331 31 ---1.803.983.754 212.850.000 -9.300.000 -2.026.133.754 53.800.770.559 85.876.982.814 1.256.788.689 104.047.527.521 (19.180.000) 259.040.744 1.494.469.089 -246.716.399.416 460.279.774.058 274.929.374.764 11.973.412.542 882.041.524.241 15.470.049.577 21.554.542.627 35.060.235.340 11.378.113.088 1.712.687.026.237 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 12. Aset Tetap (lanjutan) Saldo Awal Penambahan 30 September 2014 Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp Harga Perolehan Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan 81.390.832.911 7.583.550.062 876.927.481 4.385.672.794 --- (587.506.700) (1.675.769.089) 81.680.253.692 10.293.453.767 262.546.077.212 214.513.042.511 2.007.507.019.940 107.059.858.906 188.588.023.349 327.433.725.861 --2.026.133.754 (54.410.985.184) (190.715.008.840) (672.870.397) 315.194.950.934 212.386.057.020 2.332.241.741.645 74.174.144.346 5.516.974.116 435.946.897.601 6.746.094.464 8.881.987.210 19.263.480.632 1.061.207.188 551.590.785.557 11.630.730.109 724.769.282 49.109.749.283 1.226.725.320 2.189.869.409 2.026.881.139 150.109.375 67.058.833.917 --680.564.822 87.866.473 -1.162.500 -769.593.796 308.914.237 (905.706.258) 750.138.921 -(44.962.663) (351.379.185) -(242.994.948) 86.113.788.692 5.336.037.140 485.126.220.983 7.884.953.311 11.026.893.956 20.937.820.086 1.211.316.563 617.637.030.731 3.424.088.679 8.938.752.504 563.953.626.740 1.419.912.367 2.873.914.096 71.352.660.380 --769.593.796 (53.647.946) -(53.647.946) 4.790.353.100 11.812.666.600 634.240.050.431 1.443.553.393.200 1.698.001.691.224 Saldo Awal Penambahan 31 Desember 2013 Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp 405.628.003.499 184.918.703.592 10.711.473.853 705.297.715.032 14.781.231.177 13.385.621.471 28.299.172.160 10.657.363.088 1.373.679.283.872 851.000.000 12.867.500 5.150.000 18.857.328.716 203.561.700 3.233.267.040 840.145.455 -24.003.320.411 ---494.900.000 --431.940.000 -926.840.000 -317.992.256 -39.710.892.069 -117.380.000 4.571.488.636 -44.717.752.961 406.479.003.499 185.249.563.348 10.716.623.853 763.371.035.817 14.984.792.877 16.736.268.511 33.278.866.251 10.657.363.088 1.441.473.517.244 70.854.996.003 10.655.929.396 10.514.110.996 2.152.215.294 --- 21.725.912 (5.224.594.628) 81.390.832.911 7.583.550.062 162.390.217.006 95.886.149.597 1.713.466.575.874 100.473.852.462 157.823.784.903 294.967.284.066 --926.840.000 (317.992.256) (39.196.891.989) -- 262.546.077.212 214.513.042.511 2.007.507.019.940 32 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Saldo Awal Penambahan 31 Desember 2013 Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah 64.400.246.918 4.698.705.302 373.391.851.565 5.002.356.986 6.603.500.395 14.626.248.667 929.116.648 469.652.026.481 9.773.897.428 818.268.814 62.753.793.723 1.743.737.478 2.161.271.816 2.112.122.819 132.090.540 79.495.182.618 --239.377.708 --430.975.333 -670.353.041 --40.630.021 -117.214.999 2.956.084.479 -3.113.929.499 74.174.144.346 5.516.974.116 435.946.897.601 6.746.094.464 8.881.987.210 19.263.480.632 1.061.207.188 551.590.785.557 Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Depresiasi 2.150.469.126 7.941.665.999 479.744.161.606 1.640.825.957 3.743.809.600 84.879.818.175 --670.353.041 (367.206.404) (2.746.723.095) -- 3.424.088.679 8.938.752.504 563.953.626.740 Nilai Tercatat 1.233.722.414.268 1.443.553.393.200 Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Beban Pokok Penjualan Kapitalisasi Ke TBM Beban Umum dan Administrasi Beban Penjualan 63.166.454.990 1.958.212.093 4.872.884.265 1.355.109.033 78.647.118.807 -5.020.131.913 1.212.567.455 Jumlah Beban Penyusutan 71.352.660.380 84.879.818.175 Rincian penjualan aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 9 bulan 2014 Rp Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Harga Jual Laba (Rugi) Penjualan \ 2013 Rp 2.026.133.754 (769.593.796) 1.256.539.958 1.255.402.458 472.300.000 (218.227.708) 254.072.292 200.500.000 (1.137.500) (53.572.292) Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap adalah sebesar Rp7.112.137.134 dan Rp.16.606.400.579 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Grup. Jenis kepemilikan hak atas tanah Grup seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2027 sampai tahun 2045. 33 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah pada saat habis masa berlakunya. Saldo aset dalam penyelesaian terdiri dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Nusantara (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik pengolahan beras milik PT Sukses Abadi Karya Inti, entitas anak. Pada tanggal pelaporan, nilai tercatat aset dalam penyelesaian proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 68% dan 95% dari nilai kontrak dan diperkirakan akan selesai pada Desember tahun 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan. Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah: 30 September 2014 Rp 224.929.499 982.047.330 190.273.424.707 2.130.499.164 12.561.858.213 4.498.644.044 Prasarana Jalan Bangunan Mesin Kendaraan Perabot dan Peralatan Peralatan Pabrik Jumlah 210.671.402.957 31 Desember 2013 Rp -37.000.000 188.165.865.461 12.612.476.213 3.515.602.364 2.078.443.390 206.409.387.428 Aset tetap Grup, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp1.360.766.904.385 dan Rp 1.011.195.476.552 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Mesin dan kendaraan yang diperoleh PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Bumi Raya Investindo (BRI), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) dan PT Tugu Palma Sumatera (TPSum), PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, melalui sewa pembiayaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut. Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi TPS, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), dan PT Jatisari Srirejeki (JS), seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas obligasi dan sukuk ijarah (lihat Catatan 23). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, silo PT Indo Beras Unggul (IBU) dan JS, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, mesin TPS dan PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank BRI Syariah (Persero) (lihat Catatan 21). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, SPJ atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18 dan 21). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, mesin PT Putra Taro Paloma, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 21). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, bangunan PT Sukses Abadi Karya Abadi, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 21). 34 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) IBU dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Pada 31 Desember 2013, mesin, peralatan dan alat berat BRI dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18 dan 21). Pada 31 Desember 2013, Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18) dan SHGU No. 17-22 milik CPO dan SHGU No. 11-16 milik ASJ dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 21). Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. 13. Tanaman Perkebunan Saldo Awal Penambahan 30 September 2014 Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan Kelapa Sawit Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Nilai Tercatat 612.214.627.901 142.820.771.369 -- -- 21.055.378.056 5.305.325.912 -- -- 591.159.249.845 Biaya Perolehan Kelapa Sawit 755.035.399.270 26.360.703.968 728.674.695.302 Saldo Awal Penambahan 31 Desember 2013 Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp 523.323.325.887 88.891.302.014 -- -- Kelapa Sawit 16.770.537.707 4.284.840.349 -- -- Nilai Tercatat 506.552.788.180 612.214.627.901 Akumulasi Penyusutan 21.055.378.056 591.159.249.845 Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan. Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp26.626.688.493 dan Rp 18.043.281.894 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Awal Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Akumulasi Penyusutan Saldo Akhir 35 31 Desember 2013 Rp 125.512.193.795 94.252.041.897 126.206.887.229 251.719.081.024 (26.360.703.968) 225.358.377.056 31.260.151.898 125.512.193.795 (21.055.378.056) 104.456.815.739 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2014 Rp Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Saldo Awal Kapitalisasi Biaya Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Akhir Jumlah Tanaman Perkebunan 31 Desember 2013 Rp 486.702.434.106 142.820.771.369 429.071.283.990 88.891.302.014 (126.206.887.229) 503.316.318.246 (31.260.151.898) 486.702.434.106 728.674.695.302 591.159.249.845 Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Hektar Tanaman Perkebunan Menghasilkan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Total Luas Area 31 Desember 2013 Hektar 7.967 9.507 5.118 8.600 17.473 13.718 Tanaman perkebunan PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), dan PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), seluruhnya entitas anak, telah diasuransikan terhadap gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp292.251.181.312 dan Rp110.000.000.000 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Tanaman perkebunan milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 31 Desember 2013 dan Bank Sindikasi yang terdiri dari PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, pada 30 September 2014 (lihat Catatan 21). Tanah perkebunan milik CPO dan ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia pada 31 Desember 2013 dan Bank Sindikasi yang terdiri dari PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, pada 30 September 2014 (lihat Catatan 21). Tanah perkebunan milik MJAP, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Sindikasi yang terdiri dari PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, pada 30 September 2014 (lihat Catatan 21). 36 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 14. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih PT Muarabungo Plantation PT Tugu Palma Sumatra PT Bumiraya Investindo PT Tandan Abadi Mandiri PT Mitra Jaya Agro Palm PT Airlangga Sawit Jaya PT Charindo Palma Oetama 30 September 2014 Rp 48.910.418.000 11.354.991.522 7.666.496.363 8.890.075.500 1.369.000.000 372.195.725 203.470.200 31 Desember 2013 Rp 46.466.873.000 11.357.682.776 3.752.478.855 2.217.057.000 19.000.000 4.758.000 21.667.000 78.766.647.310 63.839.516.631 Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Bersih Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT Bumiraya Investindo (BRI) dan entitas anak sehubungan dengan perolehan hak atas tanah sampai dengan hak tersebut diproses. PT Muarabungo Plantation, PT Tugu Palma Sumatera, PT Tandan Abadi Mandiri dan PT Mitra Jaya Agro Palm sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit. Lahan dengan luas 200 hektar, terdaftar atas nama BRI yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim ini masih dalam pengurusan sertifikat. Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU (lihat Catatan 18). 15. Aset Takberwujud Saldo Awal (Unaudited) Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat 30 September 2014 Penambahan Saldo Akhir Rp Rp 82.820.074.584 11.196.939.799 261.888.525.000 -138.280.254 350.000.000 82.820.074.584 11.335.220.053 262.238.525.000 355.905.539.383 488.280.254 356.393.819.637 2.993.935.284 563.488.254 884.072.821 29.166.666 3.878.008.105 592.654.920 3.557.423.538 913.239.487 4.470.663.025 352.348.115.845 37 351.923.156.612 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Desember 2013 Saldo Awal Penambahan (Unaudited) Rp Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Harga Perolehan Rp 82.820.074.584 8.389.422.737 261.488.525.000 -2.807.517.062 400.000.000 82.820.074.584 11.196.939.799 261.888.525.000 352.698.022.321 3.207.517.062 355.905.539.383 1.995.956.856 563.488.254 997.978.428 -- 2.993.935.284 563.488.254 2.559.445.110 997.978.428 3.557.423.538 Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat Saldo Akhir 350.138.577.211 352.348.115.845 Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul, PT Putera Taro Paloma dan PT Balaraja Bisco Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur Sembada, PT Unilever Indonesia dan PT Subafood Pangan Jaya. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro, Ayam Jago dan Subamie. Rincian saldo goodwill adalah sebagai berikut: Entitas Pengakuisisi PT Balaraja Bisco Paloma PT Muarobungo Plantation PT Dunia Pangan Jumlah Perolehan Saham Pada Nilai Tahun Perolehan PT Subafood Pangan Jaya PT Tandan Abadi Mandiri PT Jatisari Srirejeki 2012 2012 2010 30-Sep-14 31-Des-13 728.721.861 8.980.274.094 73.111.078.629 82.820.074.584 728.721.861 8.980.274.094 73.111.078.629 82.820.074.584 Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang menimbulkan goodwill tersebut. Manajemen telah melakukan penelaahan yang memadai atas saldo goodwill pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 16. Utang Usaha 30 September 2014 Rp Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6) Pihak Ketiga : Muyang Graintech Co., Ltd Satake Corporatioan PT Supernova Flexible Packaging Suncue Company Ltd H. Tholib PT Nusa Palapa Gemilang International Rice Engineering Co, Ltd. Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000) Jumlah Utang Usaha 38 31 Desember 2013 Rp 2.999.567.414 2.964.273.533 52.029.250.046 32.448.264.614 19.365.313.536 17.537.292.750 9.359.374.188 8.153.495.200 6.295.694.000 124.729.816.833 272.918.068.582 20.968.127.250 29.893.114.169 14.085.590.349 484.512.750 -1.783.764.550 -57.547.338.316 127.726.720.917 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Utang Usaha dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 38. Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha tersebut. 17. Beban Akrual 30 September 2014 Rp 18. Bunga Bunga Obligasi Pinjaman Bank Fee Sukuk Ijarah Pengiklanan 15.375.000.000 14.722.035.013 7.687.500.000 2.019.476.791 15.375.000.000 3.297.183.260 7.687.500.000 3.819.853.520 Utilitas Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1.000.000.000) 2.116.734.552 10.860.712.863 1.219.267.130 14.047.775.718 Jumlah Beban Akrual 52.781.459.219 45.446.579.628 Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek 30 September 2014 Rp a. 31 Desember 2013 Rp 31 Desember 2013 Rp Rupiah PT Rabobank International Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited JPMorgan Chase Bank, N.A PT Bank UOB Indonesia PT Bank Permata PT Bank DBS Indoneisa PT Bank Internasional Indonesia Tbk 302.135.085.689 219.607.650.000 163.809.649.675 110.000.000.000 67.933.274.334 4.555.000.000 -- 434.329.000.000 -156.609.998.220 110.000.000.000 55.435.009.389 9.423.672.500 14.400.000.000 Jumlah Utang Bank - Jangka Pendek 868.040.659.698 780.197.680.109 PT Bank Rabobank International Indonesia Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1862/2013 tanggal 4 Juli 2013, dan amandemen perjanjian fasilitas No.LA/CA/1862/A2/2013 tanggal 30 Desember 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar USD6.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF rate + 4% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian kredit No. LA/CA/1862/A3/2014 dan kemudian adendum perjanijian kredit No. LA/CA/1862/A4/2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 15 Agustus 2014. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 10 Juli 2014. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 saldo terutang atas fasilitas ini adalah Nihil dan USD6.000.000 (ekuivalen Rp73.134.000.000). Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek untuk belanja modal sebesar USD10.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini 39 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) adalah sebesar COF + 4% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit No.LA/CA/1864/A3/2014 jatuh tempo fasilitas ini diperpanjang hingga 15 Agustus 2014. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 10 Juli 2014. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Nihil dan USD5,000,000 (ekuivalen Rp60.945.000.000). Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A2/2012 tanggal 6 Juli 2012, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit stock financing dan short-term advance dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp70.000.000.000 dan Rp30.000.000.000. Kedua fasilitas ini jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar 10,33% per tahun. Fasilitas kredit stock financing dan Short – term advance berubah menjadi fasilitas kredit working capital dengan pagu kredit Rp. 100.000.000.000 berdasarkan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A4/2013 tanggal 11 Januari 2013. Sesuai dengan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A5/2013 tanggal 20 Mei 2013, IBU, entitas anak, kembali memperoleh tambahan pagu kredit sehingga menjadi Rp. 250.000.000.000. fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF rate + 250 bps per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang hingga 30 September 2015. Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A7/2013 tanggal 27 Nopember 2013, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit working capital facility dengan pagu kredit sebesar Rp50.000.000.000 Fasilitas ini jatuh tempo pada 5 Januari 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF + 300 bps per tahun. Pada 31 Desember 2013 jumlah fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp250.000.000, pada Januari 2014, fasilitas ini telah dilunasi. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp250.000.000.000 dan Rp250.250.000.000. Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan (lihat Catatan 4 dan 7). Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1863/2013 pada tanggal 31 Oktober 2013,PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, memperoleh fasilitas short-term loan non-revolving dengan pagu kredit sebesar Rp50.000.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 300 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 30 April 2014. Pada 28 Maret 2014, Pinjaman ini telah dilunasi. Pada 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp50.000.000.000. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1876/2014 pada tanggal 19 Agustus 2014, PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI), entitas anak, memperoleh fasilitas short-term loan facility dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 250 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 30 Juni 2015. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1878/2014 pada tanggal 19 Agustus 2014, SAKTI, entitas anak, memperoleh fasilitas uncommitted working capital facility dengan pagu kredit sebesar Rp150.000.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 250 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 31 Agustus 2015. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha dan persediaan SAKTI (lihat Catatan 4 dan 7), serta paripasu dengan term loan SAKTI (lihat catatan 21). 40 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, SAKTI harus melakukan hal-hal sebagai berikut: Menjaga rasio DSCR minimal 1,25 kali; dan Menjaga rasio Debt to Ebitda maksimal 3,50 kali. Menjaga rasio Debt to Equity maksimal 3,50 kali Pada 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp52.135.085.689. b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140231/U/140305 tertangal 21 Maret 2014, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Pinjaman Impor dan Pembiayaan Piutang Lokal dari HSBC dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp200.000.000.000 dengan periode pinjaman masingmasing 180 hari dari tanggal jatuh tempo wesel terkait, maksimal berlaku sampai 31 Januari 2015 dengan bunga harian sebesar COF + 3,75% per tahun. Pada September 2014, DP, entitas anak memperoleh tambahan pagu kredit menjadi Rp220.000.000.000. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha dan persediaan DP (lihat Catatan 4 dan 7). Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP harus melakukan hal-hal sebagai berikut: Tidak diperbolehkan menyatakan atau melakukan pembayaran dividen yang melebihi 30% dari laba bersih setelah pajak; Menjaga rasio lancar minimal 1,25 kali; dan Menjaga rasio gearing eksternal maksimal 2,50 kali. Pada 30 September 2014 saldo terutang atas kedua fasilitas tersebut adalah sebesar Rp219.607.650.000. c. JP Morgan Chase Bank, N.A Berdasarkan surat penawaran fasilitas-fasilitas umum perbankan dengan No. 018/GCB-CSD/FA/AMD/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013, Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit working capital berupa fasilitas Letter of Credit, Import Letter of Credit Bill (Trust Receipt), Bank Guarantee, Payable Financing (Collection/Open Account) dengan pagu kredit USD15,000,000. Fasilitas ini memiliki jangka pembayaran maksimal 6 bulan dan dapat digunakan sampai dengan 1 tahun dan dikenakan bunga sebesar COF + 4,5% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan.(lihat Catatan 7). Berdasarkan adendum perjanjian kredit No.017/GCB-CPD/FA/AMD-2/VI/2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 28 Juni 2015. Atas fasilitas-fasilitas ini, Perusahaan dapat mencairkan pinjaman dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (USD). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp136.825.269.543 dan Rp56.935.943.278 untuk mata uang Rupiah serta USD2,209,661 (ekuivalen Rp26.984.380.132) dan USD8,177,373 (ekuivalen Rp99.674.054.942) untuk mata uang USD. d. PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang telah diperpanjang terakhir melalui surat pemberitahuan perpanjangan jangka waktu No. 14/CPB/0104 pada 16 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu kredit sebesar Rp160.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 bulan sampai dengan 31 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2014 serta dikenakan suku bunga deposito +1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp110.000.000.000 (lihat Catatan 5). Berdasarkan perubahan III terhadap perjanjian kredit fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 31 Maret 2015. 41 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada 30 September 2014 dan Rp110.000.000.000. e. 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah PT Bank Permata Tbk Berdasarkan perjanjian kredit No. SKU/13/2069/N/MM tanggal 6 Nopember 2013, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas warehouse receipt financing dengan sebesar Rp150.000.000.000 dikenakan bunga masing-masing sebesar 12,75% per tahun pada 30 September 2014 dan 12% per tahun pada 31 Desember 2013. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan 6 Nopember 2014. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan JS (lihat Catatan 7). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah Rp67.933.274.334 dan Rp55.435.009.389. f. PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit non cash loan berupa account payable financing dan fasilitas revolving credit masingmasing dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000.000 dan Rp5.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 1 (satu) tahun sampai dengan 29 Januari 2014. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 13,10%-13,22% per tahun pada 30 September 2014 dan 10% per tahun pada 31 Desember 2013. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 015/PFPA-DBS/I/2014 tanggal 13 Januari 2014 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo 29 Januari 2015. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah aset tetap, persediaan dan piutang usaha yang dimiliki SPJ (lihat Catatan 12, 7 dan 4). Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp4.555.000.000 dan Rp9.423.672.500 g. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORPBANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp100.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian beras dan gabah dari pemasok. Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit No. 430/PrbPK/COD-Thamrin/ 2011 tanggal 10 Oktober 2011 yang telah dirubah dengan adendum perjanjian kredit No. 734/PrbPK/COD-Thamrin/2012, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai 25 Nopember 2013 dan dikenakan bunga per tahun 11,5%. Berdasarkan Akta Perpanjangan Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 18 Desember 2013 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M. Corp.Admin., M.Com (Business Law), notaris di Jakarta, DP memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman dalam bentuk fasilitas pinjaman promes berulang sampai 25 April 2014 dan dikenakan bunga per tahun 12,25%. Pada 2 April, 2014, fasilitas ini telah dilunasi. Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Desember 2013 sebesar Rp14.400.000.000. 19. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Utang Dividen Utang Lain-lain Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd. 24.878.831.147 3.036.914.983 -- 7.831.147 10.857.619.146 53.379.493.961 Jumlah 27.915.746.130 64.244.944.254 42 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Pebruari 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp29.085.000.000. Fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 10% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juli 2014 dengan plafon pinjaman sebesar Rp34.823.400.000. Berdasarkan perjanjian tanggal 7 Juni 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd, berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp20.712.300.000 Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 9,25% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian tanggal 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014. Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi seluruh pinjaman ini. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp3.422.453.746 dan Rp3.582.193.960 masing-masing untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. 20. Utang Sewa Pembiayaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) dan PT Putra Taro Paloma (PTP), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut: 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp PT ORIX Indonesia Finance PT Dipo Star Finance PT Surya Artha Nusantara Finance PT BCA Finance PT BII Finance Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 200.000.000) 15.222.546.455 1.787.491.751 409.051.935 248.871.108 240.083.040 -- 18.575.910.449 3.333.509.634 691.432.894 369.051.109 308.194.480 100.507.390 Jumlah Utang Sewa Pembiayaan 17.908.044.288 23.378.605.956 Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp 2014 2015 2016 2017 3.999.453.891 11.282.216.717 3.914.399.021 597.814.106 14.825.735.791 9.403.057.370 2.092.448.594 -- Total Dikurangi: Bagian Bunga 19.793.883.735 (1.885.839.446) 26.321.241.755 (2.942.635.786) Utang Sewa Pembiayaan - Bersih 17.908.044.288 23.378.605.977 Utang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 11.785.782.477 11.602.431.097 6.122.261.811 11.776.174.880 Utang Sewa Pembiayaan - Setelah Dikurangi Jatuh tempo dalam Satu Tahun 43 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Seluruh utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan. Rincian fasilitas sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: a. PT ORIX Indonesia Finance (Orix) PMI, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix pada 9 April 2010 untuk pembelian peralatan pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 519.156.000 dan periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif 6,5% per tahun. Pada 31 Desember 2013 seluruh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix telah dilunasi. Pada kurun waktu 2014 dan 2013, TPS memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix untuk pembelian peralatan pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 1.580.800.000 dan Rp 2.287.000.000 dan periode pembayaran antara 36-48 bulan, serta dikenakan bunga efektif antara 5,33% - 6,25% per tahun. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp2.488.868.611 dan Rp 408.262.222 Pada kurun waktu 2014 dan 2013, BRI dan entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix masing-masing sebesar Rp1.079.272.800 dan 33.041.904.750 untuk pembiayaan mesin-mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 5,25% - 7% per tahun. Saldo terutang pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp11.878.424.254 dan Rp 18.167.648.227. Pada kurun waktu 2014, PTP, entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix sebesar Rp906.147.000 untuk pembiayaan mesin. Perjanjian sewa memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya bunga sebesar 6,51% per tahun. Saldo terutang pada 30 September 2014 adalah sebesar Rp855.253.590. b. Dipo Star Finance (Dipo) Pada kurun waktu 2013 dan 2012, BRI dan Entitas Anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Dipo Star Finance masing-masing sebesar Rp475.920.000 dan Rp3.851.967.700 untuk pembiayaan mesin-mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya 4,6%. Saldo terutang pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp1.267.220.944 dan Rp2.372.537.757 Pada kurun waktu 2013, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp271.000.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 3,9 – 3,97% masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp447.737.476 dan Rp748.138.555. Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp637.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 3,3 – 5.2% per tahun. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp72.533.331 dan Rp212.833.322. 44 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) c. PT Surya Artha Nusantara Finance Pada kurun waktu 2012, PT Muara Bungo Plantation (MBP), entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp 1.128.600.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 4,8% per tahun. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp409.051.935 dan Rp691.432.894. d. PT BCA Finance (BCA) Pada kurun waktu 2012, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp 3.289.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya sebesar antara 10,46 – 17,20% per tahun. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp230.026.667 dan Rp316.286.667 Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp 135.680.000. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp18.844.441 dan Rp 52.764.442. e. PT BII Finance Center Pada kurun waktu 2014 dan 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BII Finance Center masing-masing sebesar Rp78.574.000 dan Rp676.000.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp240.083.040 dan Rp308.194.480 21. Utang Bank Jangka Panjang 30 September 2014 Rp Rupiah Pinjaman Sindikasi PT Rabobank International Indonesia PT Bank UOB Buana PT Bank DBS Indonesia PT Bank BRI Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 31 Desember 2013 Rp 934.218.000.000 183.252.764.699 128.278.133.043 63.750.000.000 21.819.510.890 --- -99.029.394.811 126.315.789.474 75.000.000.000 16.154.804.750 65.556.409.964 48.928.466.406 1.331.318.408.632 430.984.865.405 Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Rupiah PT Rabobank International Indonesia PT Bank UOB Buana PT Bank DBS Indonesia PT Bank BRI Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 6.000.000.000 42.105.263.158 18.750.000.000 4.285.830.204 --- 6.000.000.000 42.105.263.158 15.000.000.000 2.747.126.071 18.668.000.000 25.527.895.524 Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 71.141.093.362 110.048.284.753 1.260.177.315.267 320.936.580.651 Jumlah Utang Bank Jangka Panjang Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 45 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) a. Pinjaman Sindikasi Pada tanggal 26 Juli 2014, BRI, entitas anak, mengadakan pinjaman fasilitas pinjaman sidikasi dengan beberapa bank yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk., dengan total fasilitas sebesar USD125.000.000, yang terdiri atas pinjaman jangka panjang berupa Fasilitas A dan Fasilitas Murabaha sebesar USD100.000.000, serta Revolving loan berupa Fasilitas B sebesar USD25.000.000. Pada Juli 2014, BRI, entitas anak, telah menarik pinjaman sebesar USD48.960.000 untuk fasilitas A dan sebesar USD27.540.000 untuk fasilitas Murabaha. Pinjaman Fasilitas A dikenakan suku bunga mengambang sebesar LIBOR + 6% per tahun, Pinjaman Fasilitas Murabaha dikenakan suku bunga 6,10% per tahun, dan Pinjaman Fasilitas B dikenakan suku bunga LIBOR + 5,8% per tahun. Jaminan atas pinjaman sindikasi ini adalah : Asuransi milik BRI, ASJ, CPO, Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra Jaya Argo Palm (MJAP), PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak; Piutang milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, TAM, seluruhnya entitas anak; Aset berwujud milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak; Akta pemberian hak tanggungan milik BRI, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan; Akta pemberian hak tanggungan milik ASJ, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Air Besar; Akta pemberian hak tanggungan milik CPO, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Air Besar dan Kuala Behe; Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik BRI, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Tanjung Serudung, Sungai Bulan, Teluk Sirih, Sebanti, Trans Bangun Rejo, dan Lontar; Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik MBP, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Serasan Jaya; Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik MJAP, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Bambulung, Kumpang Besi, Ketab, Muara Pantau; Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik TAM, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Penaruh, Pulau Aru, Pelawan, Pulo dan Sungai Abang; Gadai atas rekening bank milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak; Surat Kuasa untuk pengelolaan rekening milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak; Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP, MJAP yang dimiliki BRI, entitas anak; Gadai atas saham TAM yang dimiliki MBP, entitas anak; Kuasa untuk memilih (Power of Attorney to Vote) terkait gadai atas saham; Kuasa untuk menjual terkait gadai atas saham. Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI harus melakukan hal-hal sebagai berikut: Menjaga rasio Total Net Debt to Equity tidak melebihi 1,50 kali di setiap tanggal efektif, diuji pertama kali pada tanggal efektif 30 Juni 2017. Menjaga rasio Total Net Debt to EBITDA tidak melebihi 5,00 kali, diuji pertama kali pada tanggal efektif 30 Juni 2017 dan setiap 3 (tiga) bulan setelahnya. Menjaga EBITDA Interest Cover Ratio minimum 1,00 kali pada periode tanggal efektif 30 Juni 2017 atau 2,00 kali sesudahnya. Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar USD76.500.000 (ekuivalen Rp934.218.000.000). b. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank) Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1829/A2/2012 IBU, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit untuk pembelian silo dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. 46 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp10.500.000.000 dan Rp 12.750.000.000. Jaminan atas kedua fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1847/2012 PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Jaminan atas fasilitas ini adalah silo gabah yang dimiliki dan yang akan dibeli oleh JS melalui penggunaan fasilitas ini (lihat catatan 12). Saldo atas pinjaman ini adalah sebesar Rp11.250.000.000 dan Rp 13.500.000.000 per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1854/2013, PT Sukses Abadi Karya Inti, SAKTI, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit atas pembangunan pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah dengan pagu sebesar Rp240.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,1% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah paripasu dengan fasilitas Term Loan IBU sampai dengan pembangunan pabrik SAKTI selesai, serta tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Sragen, mesin dan peralatan di masa mendatang yang akan dimiliki SAKTI, Jaminan Korporasi oleh PT Dunia Pangan, dan deposito senilai masing-masing Rp11.098.770.212. Dan Rp7.095.186.428 pada Rabobank pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (lihat Catatan 5 dan 9). Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp161.502.764.699 dan Rp 72.779.394.811. c. PT Bank UOB Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000.000.000 yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand by Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016. Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesinmesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat Catatan 12). Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp94.736.842.105 dan Rp 126.315.789.474. Selain fasilitas tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas lindung nilai mata uang asing dengan nilai fasilitas sebesar USD 5,000,000. Fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan sampai dengan periode 30 September 2014. Berdasarkan Surat Persetujuan Kredit No. 14/CPB/0233 tanggal 2 September 2014, PTP, entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan (TL) dengan pagu kredit sejumlah Rp128.000.000.000 untuk membiayai pembelian tanah, mesin dan peralatan, serta pembangunan pabrik yang berlokasi di Demak, Jawa Tengah. 47 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar JIBOR + applicable margin per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 60 bulan dan memiliki grace period 18 bulan sejak tanggal persetujuan kredit. Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan pinjaman yang dimiliki oleh Perusahaan, serta tanah, mesin dan peralatan, dan bangunan pabrik yang akan dibiayai. Atas pinjaman ini, PTP, entitas anak, harus menjaga Net Debt to Equity Ratio maksimum 2,5 kali, Net Debt to EBITDA Ratio maksimum 3,5 kali dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1,25 kali. Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah Rp33.541.290.938. d. PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp. Admin., M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Non Revolving Long Term Loan dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun sampai dengan 19 Desember 2017 termasuk grace period selama 6 (enam) bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 13,71% per tahun pada 30 September 2014 dan 11% per tahun pada 31 Desember 2013. Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan utang bank jangka pendek yang diterima oleh SPJ, entitas anak (lihat Catatan 18). Atas pinjaman ini, SPJ, entitas anak, harus menjaga Debt Service Ratio minimum sebesar 1,0 kali dan Gearing Ratio maksimum sebesar 2,0 kali. SPJ, telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp63.750.000.000 dan Rp 75.000.000.000. e. PT Bank BRI Syariah Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. R.107/SP3/CMG2/07-13 tertanggal 17 Juli 2013, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Musyawarakah untuk pembiayaan pengadaan mesin produksi dengan pagu kredit sebesar Rp17.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan margin sebesar 12% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp14.125.510.890 dan Rp16.154.804.750 Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. B.005-MKT/OL/SMG/02/2014 tertanggal 19 Februari 2014, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Line Facility (LF) Murabahah untuk pembiayaan pengadaan mesin boiler pembuatan bihun dengan pagu kredit sebesar Rp.7.700.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 15,5% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai. Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 7.694.000.000. f. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari: Kredit Investasi – Kebun I Kredit Investasi – Kebun II 48 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke Tanaman belum Menghasilkan masing-masing sebesar Rp1.031.800.516 dan Rp 2.246.013.485. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumi Raya Investindo (BRI) memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Sesuai dengan surat keterangan lunas No. CBC.JPM/1984/2014 tanggal 11 Juli 2014, BRI, entitas anak, telah melunasi seluruh saldo terutang pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Nihil dan Rp 65.556.409.964 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun (lihat Catatan12), Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 12), Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 14), yang terdiri dari: – Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, – Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, – Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan, – Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat, – Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU, Corporate Guarantee dari Perusahaan, Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7), dan Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4). Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain, Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain, Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan, Melunasi utang kepada Perusahaan, Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi 49 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) kemampuan pelunasan utang, Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain, Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang, Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihakpihak berelasi, Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian utang, dan Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi. g. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah dengan nilai total sebesar Rp100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan. Sesuai dengan surat keterangan lunas No. BS.0193/SYR/07/2014 dan BS.0200/SYR/07/2014 tanggal 14 Juli 2014, CPO dan ASJ, keduanya entitas anak, telah melunasi seluruh saldo terutang pada LPEI. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan Rp 48.928.466.406. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah perkebunan seluas 3.622 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 12); Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 12); 22. Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang Imbalan pascakerja program imbalan pasti Grup mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Grup pada 30 September 2014 belum dilakukan perhitungan oleh Aktuaris Independen sehingga belum dibebankan. Pada 31 Desember 2013, dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 24 Maret 2014, sedangkan liabilitas dan beban imbalan pascakerja pada 30 September 2014 dihitung berdasarkan estimasi imbalan pascakerja tahun 2013. Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Biaya Masa Lalu yang belum Diakui Penyesuaian Kerugian Aktuarial yang belum diakui 38.397.159.034 533.506.987 (405.515.224) (550.395.410) Jumlah 37.974.755.387 50 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian beban imbalan pascakerja untuk periode 9 (Sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu (Vested ) Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu (Non Vested ) Kerugian (Keuntungan) Aktuaria Jumlah Beban Imbalan Kerja 7.897.036.661 2.141.550.962 26.857.163 739.825.280 1.158.127.895 11.963.397.961 Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Rp Saldo Awal Beban Imbalan Kerja yang Diakui pada Tahun Berjalan Penyesuaian Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan 26.832.698.945 Saldo Akhir 37.974.755.387 11.963.397.961 (364.077.601) (457.263.918) Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban pasti adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti pada 1 Januari Beban Bunga Biaya Jasa Kini Beban Jasa Lalu - Vested Pembayaran Imbalan Plan Curtailment Kerugian Aktuarial 43.769.884.955 2.141.550.962 7.897.036.661 739.825.280 (457.263.918) (34.433.630) (15.659.441.276) Jumlah 38.397.159.034 51 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2013 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 2010 Rp 2009 Rp 38.397.159.034 43.769.884.955 28.558.037.383 15.272.613.058 10.048.210.010 -- -- -- -- -- 38.397.159.034 43.769.884.955 28.558.037.383 15.272.613.058 10.048.210.010 3.959.724.967 (533.928.909) 1.548.626.208 (871.369.640) 858.148.417 -- -- -- -- -- Aset Program Defisit 31 Desember 2011 Rp 2012 Rp Penyesuaian yang Timbul atas Kewajiban Penyesuaian yang Timbul atas Nilai Wajar Aset Program Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Umur Pensiun Normal Estimasi Kenaikan Gaji Tarif Discount Tarif Mortality Tarif Resignation 23. 55 Tahun 8% 8,5% ( 31 Desember 2012; 6%) Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980 Umur 18-44 : 5% per tahun Umur 45-54 : 0% per tahun Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Obligasi Nilai nominal: Obligasi TPS Food I Dikurangi: Biaya Emisi Akumulasi Amortisasi Jumlah 600.000.000.000 600.000.000.000 (9.144.868.838) 2.221.577.420 (9.144.868.838) 1.297.395.481 593.076.708.582 592.152.526.643 300.000.000.000 300.000.000.000 (1.489.500.000) 781.987.500 (1.489.500.000) 670.275.000 299.292.487.500 299.180.775.000 Sukuk Ijarah Nilai nominal: Sukuk Ijarah TPS Food I Dikurangi: Biaya Emisi Akumulasi Amortisasi Jumlah 52 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah (sukuk) TPS Food I Perusahaan masing-masing sebesar Rp 600.000.000.000 dan Rp 300.000.000.000 pada tanggal 1 April 2013, telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-62/D.04/2013 pada tanggal 28 Maret 2013. Obligasi dan sukuk ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2018 dengan tingkat suku bunga dan fee ijarah masing-masing 10,25% dan Rp30.752.000.000 per tahun. Bunga dan fee ijarah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama pada tanggal 5 Juli 2013. Obligasi dan sukuk ini memperoleh peringkat idA- dan idA-(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) masingmasing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Penerbitan Obligasi TPS Food I dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwalimanatan antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga, yang bertindak sebagai Wali Amanat. Skema sukuk ijarah yang digunakan adalah penjaminan aset tetap PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) dan PT Poly Meditra Indonesia (PMI), keduanya entitas anak. Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Offering Circular. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio dan pembatasan yang disyaratkan. Obligasi dan sukuk dijaminkan dengan aset tetap TPS, PMI dan PT Jatisari Srirejeki dan piutang performing TPS (lihat Catatan 12 dan 4). Beban bunga obligasi dan fee ijarah yang masih harus dibayar adalah masing-masing sebesar Rp15.375.000.000 dan Rp7.687.500.000 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. 24. Modal Saham Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Nama Pemegang Saham Jumlah Saham (Lembar) Saham Seri A Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 30 September 2014 Persentase Kepemilikan (%) Ditempatkan dan Disetor Penuh (Rp) 135.000.000 4,19 67.500.000.000 Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients PT Permata Handrawira Sakti Trophy 2014 Investor Limited Primanex Limited Primanex Pte. Ltd. Morgan Stanley and Co. LLC-Client Account Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah 475.443.817 300.275.155 296.189.000 292.600.000 212.190.517 212.000.000 209.820.700 1.085.080.811 3.083.600.000 14,77 9,33 9,20 9,09 6,59 6,59 6,52 33,71 95,81 95.088.763.400 60.055.031.000 59.237.800.000 58.520.000.000 42.438.103.400 42.400.000.000 41.964.140.000 217.016.162.200 616.720.000.000 Jumlah Modal Saham 3.218.600.000 100,00 684.220.000.000 53 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Desember 2013 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan Ditempatkan dan Disetor Penuh (Lembar) (%) (Rp) Saham Seri A Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora PT Permata Handrawira Sakti JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients Primanex Limited Primanex Pte. Ltd. Trophy Investor II Ltd. Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah 135.000.000 4,61 67.500.000.000 420.605.317 296.189.000 265.588.948 238.205.172 228.000.000 181.379.957 1.161.031.606 2.791.000.000 14,37 10,12 9,08 8,14 7,79 6,20 39,68 95,39 84.121.063.400 59.237.800.000 53.117.789.600 47.641.034.400 45.600.000.000 36.275.991.400 232.206.321.200 558.200.000.000 Jumlah Modal Saham 2.926.000.000 100,00 625.700.000.000 Berdasarkan Akta No. 127 tanggal 30 September 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan menambah Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 292.600.000 lembar saham seri B dan disetor penuh sebesar Rp58.520.000.000. Total modal dasar Perusahaan pada 30 September 2014 menjadi Rp684.220.000.000 terbagi atas 3.218.600.000 lembar saham. Perubahaan anggaran dasar ini telah memperoleh Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-06858.40.21.2014 tanggal 1 Oktober 2014. 25. Tambahan Modal Disetor - Neto Tambahan modal neto pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah: 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Agio Saham - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 1.272.956.953.547 657.539.614.608 1.192.607.235 1.215.758.371 Jumlah 1.274.149.560.782 658.755.372.979 20.250.000.000 -20.250.000.000 20.250.000.000 -20.250.000.000 201.894.000.000 (4.327.674.345) 197.566.325.655 201.894.000.000 (4.327.674.345) 197.566.325.655 Penawaran Umum Perdana Agio Saham Biaya Emisi Saham Sub Jumlah Penawaran Umum Terbatas II Agio Saham Biaya Emisi Saham Neto 54 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2014 Rp Penawaran Umum Terbatas III Agio Saham Biaya Emisi Saham Neto Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Agio Saham Biaya Emisi Saham Neto Jumlah Agio Saham Neto 31 Desember 2013 Rp 451.440.000.000 (11.716.711.047) 439.723.288.953 451.440.000.000 (11.716.711.047) 439.723.288.953 615.582.338.939 (165.000.000) 615.417.338.939 1.272.956.953.547 ---657.539.614.608 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Entitas Anak PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan PT Mitra Jaya Agro Palm PT Airlangga Sawit Jaya PT Charindo Palma Oetama PT Muarobungo Plantation PT Tugu Palma Sumatera PT Golden Plantation Jumlah Saham Bagian Perusahaan atas Aset Bersih Rp 109.890.000 90.909 111.888.000 37.962 21.000 39.999 109.999 149.999 19.999 2.499 2.499 Jumlah pada 30 September 2014 Entitas Anak PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan PT Mitra Jaya Agro Palm PT Airlangga Sawit Jaya PT Charindo Palma Oetama PT Muarobungo Plantation PT Tugu Palma Sumatera Jumlah Saham Jumlah pada 31 Desember 2013 55 Selisih Nilai Transaksi Rp 110.631.738.707 92.377.149.480 117.719.232.249 37.962.000.000 21.528.653.285 39.479.515.235 50.133.829.201 73.385.126.027 18.296.018.873 702.495.313 2.476.848.864 109.500.000.000 139.000.000.000 145.000.000.000 36.000.000.000 10.000.000.000 40.000.000.000 21.000.000.000 47.000.000.000 11.000.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 1.131.738.707 (46.622.850.520) (27.280.767.751) 1.962.000.000 11.528.653.285 (520.484.765) 29.133.829.201 26.385.126.027 7.296.018.873 (1.797.504.687) (23.151.136) 564.692.607.234 563.500.000.000 1.192.607.235 Bagian Perusahaan atas Aset Bersih Rp 109.890.000 90.909 111.888.000 37.962 21.000 39.999 109.999 149.999 19.999 2.499 Harga Pengalihan Rp Harga Pengalihan Rp Selisih Nilai Transaksi Rp 110.631.738.707 92.377.149.480 117.719.232.249 37.962.000.000 21.528.653.285 39.479.515.235 50.133.829.201 73.385.126.027 18.296.018.873 702.495.313 109.500.000.000 139.000.000.000 145.000.000.000 36.000.000.000 10.000.000.000 40.000.000.000 21.000.000.000 47.000.000.000 11.000.000.000 2.500.000.000 1.131.738.707 (46.622.850.520) (27.280.767.751) 1.962.000.000 11.528.653.285 (520.484.765) 29.133.829.201 26.385.126.027 7.296.018.873 (1.797.504.687) 562.215.758.370 561.000.000.000 1.215.758.371 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 26. Komponen Ekuitas Lainnya Pada 31 Januari 2012, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, melakukan penerbitan saham seri B kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan perusahaan pada BRI berubah dari 99,90% menjadi 57,66%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp95.826.654.573 dicatat Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak, pada akun Komponen Ekuitas Lainnya. 27. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Pada 10 Agustus 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak melakukan pembelian saham dengan PT Indo Beras Unggul (IBU) dari pihak minoritas, sehingga kepemilikan DP meningkat dari 70% menjadi 99,99%. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian yang diperoleh adalah sebesar Rp 7.213.970.793. Pada 7 Agustus 2012, Perusahaan melakukan konversi obligasi konversi dengan nilai Rp 145.000.000.000 menjadi 32.800 lembar saham pada PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, sehingga kepemilikan Perusahaan pada BRI berubah dari 57,66% menjadi 64,95%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 36.718.093.441. 28. Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 168 tanggal 26 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain, pembagian dividen tunai sebesar Rp24.871.000.000 dan penyisihan dana cadangan umum sebesar Rp62.078.800.000 darii laba tahun 2013. Sampai dengan tanggal pelaporan belum ada pembayaran atas dividen ini Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No 73 tanggal 16 April 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain pembagian deviden sebesar Rp 23.408.000.000 yang telah dibayarkan pada 23 Juli 2013 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp 42.239.400.000 dari saldo laba tahun 2012. 29. Kepentingan Nonpengendali Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonpengendali pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013: Saldo 1 Januari 2014 Rp PT Tiga Pilar Sejahtera PT Golden Plantation dan Entitas Anak PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan dan Entitas Anak PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak 398.575.140 -242.413.506.025 218.069.679 33.733.774 101.474.560.817 59.467.733 Jumlah Kepentingan Nonpengendali 344.597.913.167 Saldo 1 Januari 2013 Rp PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan dan Entitas Anak PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak 276.153.280 245.281.456.485 188.242.862 33.518.951 62.425.847.031 57.230.476 Jumlah Kepentingan Nonpengendali 308.262.449.085 Penambahan dari Laba Komprehensif Periode Berjalan Rp 30 September 2014 Penambahan dari Pendirian (akuisisi) Rp 74.639.046 (2.099.607.732) 2.124.822.296 371.333 (34.028) 36.553.869.817 26.418.782 -------- Pengurangan dari Perolehan Hak Nonpengendali Rp -244.538.328.321 (244.538.328.321) ----- Saldo 30 September 2014 Rp 473.214.186 242.438.720.589 -218.441.012 33.699.745 138.028.430.634 85.886.515 381.278.392.682 Penambahan dari Laba Komprehensif Tahun Berjalan Rp 122.421.859 -29.826.817 214.823 39.048.713.785 2.237.257 31 Desember 2013 Penambahan dari Pendirian (akuisisi) Rp ------- Pengurangan dari Perolehan Hak Nonpengendali/ Rp -(2.867.950.460) ----- Saldo 31 Desember 2013 Rp 398.575.140 242.413.506.025 218.069.679 33.733.774 101.474.560.817 59.467.733 344.597.913.167 56 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30. Penjualan - Neto 30 September 2014 Rp Penjualan 2013 Rp 3.743.271.720.406 Dikurangi : Diskon Penjualan Penjualan - Neto 3.008.100.164.879 (79.846.888.629) (63.293.881.758) 3.663.424.831.777 2.944.806.283.121 Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut : 30 September 2014 2013 Rp Rp Produksi Makanan Makanan Pokok Mie Kering Bihun 410.713.840.860 287.076.477.041 292.076.072.998 224.750.825.201 Sub Jumlah Makanan Pokok 697.790.317.901 516.826.898.199 Makanan Konsumsi Snack Ekstrusi Mie Instan Biskuit Permen Lainnya 388.930.738.283 152.486.997.396 40.730.125.034 19.819.240.086 14.403.311.257 329.027.975.921 134.315.526.773 207.302.721.075 25.576.819.766 11.118.385.508 Sub Jumlah Makanan Konsumsi 616.370.412.056 707.341.429.042 Sub Jumlah Manufaktur Makanan 1.314.160.729.957 1.224.168.327.241 Pengolahan Beras Beras 2.325.751.963.119 1.749.188.908.071 15.960.177.000 78.769.230.456 8.629.619.874 103.359.027.330 19.043.043.754 15.151.673.811 547.972.000 34.742.689.565 3.743.271.720.406 3.008.099.924.878 (79.846.888.628) (63.293.641.758) 3.663.424.831.777 2.944.806.283.121 Agribisnis Tandan Buah Segar Minyak Sawit Mentah Inti Sawit dan Turunannya Sub Jumlah Agribisnis Sub Jumlah Penjualan Dikurangi : Diskon Penjualan Total Penjualan - Neto Seluruh penjualan Grup merupakan penjualan kepada pihak ketiga. Tidak ada penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih. 57 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31. Beban Pokok Penjualan 30 September Produksi Makanan Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir 2014 2013 Rp Rp 236.058.518.042 751.159.060.745 (273.900.924.175) 186.067.230.357 760.401.751.791 (301.527.963.327) 713.316.654.611 644.941.018.821 46.944.552.044 94.726.106.895 42.029.540.078 87.394.022.341 Biaya Pokok Produksi 854.987.313.550 774.364.581.240 Persediaan Barang Jadi Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir 15.993.325.859 1.696.607.607 (20.765.921.069) 15.092.405.486 135.951.709 (16.121.245.040) Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produksi Makanan 851.911.325.947 773.471.693.394 514.816.281.065 1.325.274.429.983 (573.041.550.226) 195.170.212.920 1.399.600.066.298 (424.053.518.966) 1.267.049.160.822 1.170.716.760.251 18.922.897.555 38.338.133.155 4.947.972.063 95.760.790.202 Biaya Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir 1.324.310.191.532 1.271.425.522.516 107.825.870.121 745.040.784.191 (206.727.674.132) 102.440.496.163 268.263.988.221 (154.198.127.263) Jumlah Beban Pokok Penjualan - Pengolahan Beras 1.970.449.171.712 1.487.931.879.637 28.024.107.389 15.877.479.529 3.814.428.970 13.286.970.661 5.305.325.912 10.700.948.726 13.339.021.176 655.075.752 8.326.086.321 2.352.102.351 66.308.312.461 563.620.247 2.021.988.452 (1.020.731.292) 35.373.234.326 -703.200.960 (750.407.880) 67.873.189.868 19.721.177.357 35.326.027.406 9.798.047.387 48.152.012.511 25.527.980.019 Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Pengolahan Beras Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Agribisnis Tandan Buah Segar Pemeliharaan Kebun Pengangkutan dan Panen Beban Tidak Langsung Upah Langsung Deplesi Tanaman Perkebunan Menghasilkan Tandan Buah Segar yang Dihasilkan pada Periode Persediaan Awal Pembelian Persediaan Akhir Tandan Buah Segar Siap untuk Digunakan untuk Produksi dan Dijual Beban Pokok Penjualan Tandan Buah Segar Tandan Buah Segar yang Digunakan untuk Produksi 58 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2014 Rp Minyak Sawit Mentah dan Inti Sawit dan Turunannya Upah Langsung Beban Depresiasi Beban Produksi Tidak Langsung Beban Pokok Produksi Persediaan Awal Persediaan Akhir 2013 Rp 1.574.402.361 3.960.322.945 5.066.892.757 58.753.630.574 2.139.376.367 (1.938.587.754) 700.255.884 2.431.076.683 4.255.545.768 32.914.858.354 -(8.890.089.138) Beban Pokok Penjualan Minyak Mentah dan Inti Sawit dan Turunannya 58.954.419.187 24.024.769.216 Jumlah Beban Pokok Penjualan Agribisnis 78.675.596.544 33.822.816.603 2.901.036.094.203 2.295.226.389.634 Jumlah Beban Pokok Penjualan 32. Beban Usaha 30 September 2014 Rp Penjualan Pengangkutan Promosi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Sewa Transportasi dan Akomodasi Penyusutan Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 1.000.000.000) 2013 Rp 73.962.704.073 49.640.612.025 28.683.622.357 5.439.611.948 3.218.555.266 1.355.109.033 9.993.631.923 57.640.538.782 54.914.278.500 19.292.668.657 2.616.196.795 3.344.147.725 849.111.794 5.532.530.939 172.293.846.626 144.189.473.193 Beban Umum dan administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Profesional dan Konsultan Sewa Penyusutan Transportasi dan Akomodasi Perlengkapan Kantor Pajak Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 1.000.000.000) 60.645.000.140 4.519.214.642 7.150.313.834 4.872.884.265 3.831.040.226 2.646.243.178 5.101.646.561 11.331.019.345 28.412.238.020 4.655.249.157 3.407.046.200 3.311.430.693 3.402.276.229 750.302.293 2.875.088.815 10.895.277.813 Jumlah Beban Umum dan Administrasi 100.097.362.191 57.708.909.219 Jumlah Pemasaran dan Penjualan 59 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 33. Biaya Keuangan - Neto 30 September 2014 Rp 2013 Rp Penghasilan Bunga Beban Bunga Pinjaman Bank Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah Biaya Administrasi Bank Beban Provisi 6.169.709.304 16.733.050.206 (76.101.053.758) (68.931.250.000) (3.239.950.916) (4.651.318.758) (76.489.410.695) (46.381.250.000) (5.283.409.760) (8.001.959.487) Jumlah Biaya Keuangan - Neto (146.753.864.129) (119.422.979.736) Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank, deposito berjangka dan investasi jangka pendek (lihat Catatan 3 dan 5), sedangkan beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman, sewa pembiayaan, dan obligasi (lihat Catatan 18, 20, 21, dan 23). 34. Penghasilan (Beban) Lain-lain 30 September 2014 Rp 2013 Rp Pendapatan Lainnya Laba Selisih Kurs Lain-lain -15.401.826.503 1.992.359.881 1.590.266.573 Jumlah Pendapatan lainnya 15.401.826.503 3.582.626.453 Beban Lainnya Rugi atas Pelepasan Aset Tetap Beban Manajemen Fee Rugi Selisih Kurs Lain-lain (1.137.500) (4.338.413.211) (3.764.163.033) (1.059.040.825) (53.572.292) (4.383.949.356) -(1.461.476.880) Jumlah Beban lainnya (9.162.754.570) (5.898.998.528) 35. Laba per Saham Laba Bersih Rata -rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar 9 Bulan 2014 2013 Rp Rp 246.886.685.056 216.442.103.075 2.927.083.704 2.926.000.000 Laba per Saham Dasar (dala Rupiah Penuh) 84,35 60 73,97 1 Tahun 2013 Rp 310.394.486.130 2.926.000.000 106,08 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 36. Segmen Operasi 30 September 2014 Produksi Makanan Rp Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha Beban (Pendapatan) Lainnya Laba Usaha Beban Keuangan - Neto Pengolahan Beras Rp Agribisnis Lainnya Rp Rp Eliminasi Konsolidasian Rp Rp 1.282.385.251.489 851.911.325.946 430.473.925.543 131.712.637.843 103.214.162.681 2.277.680.552.958 1.970.449.171.712 307.231.381.246 96.489.675.715 30.956.769.553 103.359.027.330 78.675.596.544 24.683.430.785 23.531.025.875 (6.243.862.826) 56.749.074.933 -56.749.074.933 20.657.869.384 (77.417.066.408) (56.749.074.933) -(56.749.074.933) -(56.749.074.933) 3.663.424.831.777 2.901.036.094.203 762.388.737.574 272.391.208.817 (6.239.071.933) 195.547.125.019 29.253.018.918 179.784.935.978 42.366.079.434 7.396.267.736 2.828.655.247 113.508.271.957 72.306.110.530 --- 496.236.600.690 146.753.864.129 Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 166.294.106.101 137.418.856.544 4.567.612.489 41.202.161.427 -- 349.482.736.561 Beban Pajak Penghasilan - Neto (41.091.233.000) (15.571.961.500) (674.264.890) (8.578.112.600) -- (65.915.571.990) Laba Periode Berjalan 283.567.164.570 Jumlah Laba Periode Berjalan yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 246.886.685.056 36.680.479.514 Jumlah 283.567.164.570 Aset Segmen 2.187.560.450.673 446.697.250.820 1.719.245.663.513 3.939.251.716.660 (1.178.213.479.785) 7.114.541.601.880 Liabilitas Segmen 1.407.811.561.055 380.453.209.030 1.023.446.243.699 1.386.682.270.253 (373.234.907.401) 3.825.158.376.635 Produksi Makanan Rp Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha Beban (Pendapatan) Lainnya Laba Usaha Beban Keuangan - Neto Pengolahan Beras Rp Agribisnis 31 Desember 2013 Lainnya Rp Rp Eliminasi Konsolidasian Rp Rp 1.604.432.379.227 1.032.060.235.568 572.372.143.659 186.892.932.913 158.515.379.799 2.372.508.396.794 2.052.830.192.822 319.678.203.972 82.343.222.158 43.881.815.515 79.794.357.961 58.372.516.755 21.421.841.206 10.382.624.349 5.117.166.321 103.374.990.630 -103.374.990.630 18.300.918.407 (101.832.964.209) (103.374.990.630) (103.374.990.630) -(103.374.990.630) 4.056.735.133.983 3.143.262.945.145 913.472.188.838 297.919.697.827 2.306.406.796 226.963.830.947 40.563.236.843 193.453.166.299 37.303.164.053 5.922.050.536 4.417.988.336 186.907.036.432 81.375.076.592 --- 613.246.084.214 163.659.465.825 Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 186.400.594.104 156.150.002.246 1.504.062.200 105.531.959.840 -- 449.586.618.389 Beban Pajak Penghasilan - Neto (46.414.737.184) (39.295.867.000) 1.743.213.608 (18.889.277.600) -- (102.856.668.175) Laba Tahun Berjalan 346.729.950.214 Jumlah Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 310.395.654.613 36.334.295.601 Jumlah 346.729.950.214 Aset Segmen 2.167.503.520.269 1.663.197.368.285 1.102.872.962.643 2.981.849.748.967 (2.894.600.471.201) 5.020.823.128.963 Liabilitas Segmen 1.480.836.227.255 1.317.732.271.101 411.193.215.070 1.332.410.557.160 (1.878.122.014.493) 2.664.050.256.093 61 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2013 Produksi Makanan Rp Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha Beban (Pendapatan) Lainnya Laba Usaha Beban Keuangan - Neto Pengolahan Beras Rp Agribisnis Lainnya Rp Eliminasi Rp Konsolidasian Rp Rp 1.186.923.475.765 773.471.693.395 413.451.782.370 128.798.610.067 20.807.766.530 1.723.140.117.791 1.487.931.879.637 235.208.238.154 52.018.071.988 711.282.696 34.742.689.565 33.822.816.602 919.872.963 8.597.248.336 (2.250.103.891) 7.616.988.435 -7.616.988.435 12.484.452.020 (9.335.584.827) (7.616.988.435) (7.616.988.435) -(7.616.988.435) 2.944.806.283.121 2.295.226.389.634 649.579.893.487 201.898.382.412 2.316.372.075 263.845.405.773 60.786.459.116 182.478.883.470 22.707.031.383 (5.427.271.482) 5.073.712.427 4.468.121.242 30.855.776.810 --- 445.365.139.001 119.422.979.736 Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 203.058.946.657 159.771.852.087 (10.500.983.909) (26.387.655.568) -- 325.942.159.265 Beban Pajak Penghasilan - Neto (41.084.477.500) (34.253.000.500) -- -- -- (75.337.478.000) Laba Tahun Berjalan 250.604.681.265 Efek Penyesuaian Proforma Jumlah Laba Tahun Berjalan Sebelum Penyesuaian Proforma Jumlah Laba Tahun Berjalan Sebelum Penyesuaian Proforma yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali (13.520.000) 250.618.201.265 216.442.103.075 34.176.098.190 Jumlah 250.618.201.265 37. Kombinasi Bisnis Akuisisi PT Subafood Pangan Jaya (SPJ) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham SPJ, No. 164 dan Akta Jual Beli saham No. 165, 166 dan 167, yang seluruhnya dibuat pada tanggal 19 Desember 2012 di hadapan Andy Widyanto S.H., notaris di Tangerang, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,60% saham SPJ. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Rp Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak dan Beban Dibayar di Muka Aset Tetap Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Takberwujud Aset Pajak Tangguhan Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Utang Usaha - Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Lancar lainnya Utang Pajak Beban Akrual Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya Liabilitas Imbalan Pascakerja Jumlah Aset Neto 3.940.794.566 7.257.295.818 44.308.931 13.036.088.203 2.691.025.848 21.848.240.000 93.739.000 52.000.000.000 638.536.745 6.547.268.547 (5.255.953.478) (53.194.600) (832.213.589) (287.086.690) (98.206.000) (2.299.365.162) 99.271.278.139 Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 728.721.861 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali. 62 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan SPJ terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perusahaan. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan SPJ sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil. Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari SPJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal seolah-olah SPJ telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp 110.860.863.765 dan Rp 1.133.120.808. Akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham TAM No. 1 dan Akta Jual Beli saham No. 2 dan No. 3 semuanya tertanggal 3 Oktober 2012 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, PT Muarobungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera, keduannya entitas anak mengakuisisi kepemilikan saham pada TAM, masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Rp Kas dan Setara Kas Tanaman Perkebunan Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Neto 1.350.150 739.018.703 2.779.357.053 Jumlah Aset Bersih 3.519.725.906 Porsi Kepemilikan yang Diperoleh Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aet Neto Goodwill 100% 3.519.725.902 8.980.274.098 Total Nilai Pengalihan 12.500.000.000 Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 8.980.274.094 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan TAM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perusahaan. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan TAM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil. Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari TAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal seolah-olah TAM telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar nihil dan nihil. 63 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 38. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing USD Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Liabilitas Utang Usaha - Pihak Ketiga Utang Bank - Jangka Pendek Utang Bank - Jangka Panjang Sub Jumlah Liabilitas Aset dalam Mata Uang Asing - Bersih 30 September 2014 Mata Uang Asing SGD EUR 86.567.256,33 434.179,57 908.841,32 87.910.277,22 ----- (5.990.620,39) (2.209.660,96) (76.500.000,00) (84.700.281,35) 3.209.995,87 Ekuivalen Rp ----- 1.057.159.334.328 5.302.200.909 11.098.770.212 1.073.560.305.449 31 Desember 2013 Mata Uang Asing USD SGD EUR 7.374.260,02 1.463.747,77 582.097,50 9.420.105,29 ----- Ekuivalen Rp ----- 89.884.855.372 17.841.621.569 7.095.186.428 114.821.663.368 (39.416,46) --(39.416,46) (885,50) (73.548.990.066) (4.554.965,00) (15.434,00) (21.500,00) -(26.984.379.644) (19.177.378,00) ---- (934.218.000.000) ---(885,50) (1.034.751.369.709) (23.732.343,00) (15.434,00) (21.500,00) (56.030.727.743) (233.753.060.442) -(289.783.788.185) (39.416,46) (885,50) (174.962.124.817) 38.808.935.740 (14.312.237,71) (15.434,00) (21.500,00) 39. Instrumen Keuangan dan Managemen Risiko Keuangan a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko nilai tukar dan risiko bunga dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: • Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup. • Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga Grup dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan. • Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman. • Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup. Kebijakan manajemen Grup untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut: • Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih; • Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan • Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan. • Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat Risiko Kredit Grup mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. 64 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: Belum Jatuh Tempo 0 - 30 hari 30 September 2014 31 - 90 hari > 90 hari Jumlah Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 1.320.395.936.258 -110.431.364.792 43.364.455.281 54.184.919.568 -851.676.740.181 ---- -204.676.426.214 ---- -136.979.436.086 ---- 1.320.395.936.258 1.193.332.602.482 110.431.364.792 43.364.455.281 54.184.919.568 Jumlah 1.528.376.675.900 851.676.740.181 204.676.426.214 136.979.436.086 2.721.709.278.382 Belum Jatuh Tempo 0 - 30 hari Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya 316.589.766.504 -110.412.733.035 Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 43.364.455.281 47.523.540.449 -468.594.687.514 ----- Jumlah 517.890.495.269 468.594.687.514 31 Desember 2013 31 - 90 hari > 90 hari Jumlah -253.101.496.975 -- -183.708.813.872 -- 316.589.766.504 905.404.998.361 110.412.733.035 --- --- 43.364.455.281 47.523.540.449 253.101.496.975 183.708.813.872 1.423.295.493.631 Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: 30 September 2014 Akan Jatuh Tempo Utang Usaha Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi - Neto Sukuk Ijarah - Neto Utang Pihak Berelasi Non-usaha Jumlah Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Jumlah Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 tahun 202.256.980.510 23.275.142.507 52.781.459.219 24.871.000.000 70.661.088.072 ---- ----- ---3.044.746.130 272.918.068.582 23.275.142.507 52.781.459.219 27.915.746.130 868.040.659.698 71.141.093.362 11.785.782.477 ---1.254.152.117.773 -1.260.177.315.269 6.122.261.811 593.076.708.582 299.292.487.500 -2.229.329.861.234 -------- -----1.164.355.226 4.209.101.356 868.040.659.698 1.331.318.408.632 17.908.044.287 593.076.708.582 299.292.487.500 1.164.355.226 3.487.691.080.363 65 Lebih 5 Tahun PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Desember 2013 Akan Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Utang Usaha Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi - Neto Sukuk Ijarah - Neto Utang Pihak Berelasi Non-usaha Jumlah 1 - 5 tahun Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Lebih 5 Tahun Jumlah 121.815.785.652 11.342.510.524 45.446.579.628 53.379.493.961 5.910.935.265 ---- ----- ---10.865.450.293 127.726.720.917 11.342.510.524 45.446.579.628 64.244.944.254 780.197.680.109 110.048.284.753 11.602.431.097 ---1.133.832.765.724 -320.936.580.651 11.776.174.880 592.152.526.643 299.180.775.000 -1.229.956.992.439 -------- -----2.624.478.076 13.489.928.369 780.197.680.109 430.984.865.405 23.378.605.977 592.152.526.643 299.180.775.000 2.624.478.076 2.377.279.686.533 Risiko Suku Bunga Grup terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Grup memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Grup menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan: Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga: 30 September 2014 Kurang dari 1 Tahun Tanpa Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang Jumlah Akan Jatuh Tempo 1 - 5 tahun Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Lebih 5 Tahun Jumlah 278.313.582.236 133.625.887.015 842.212.648.521 70.661.088.072 1.138.277.903.278 1.020.390.869.885 ---- 4.209.101.356 --- 353.183.771.664 1.271.903.790.293 1.862.603.518.406 1.254.152.117.773 2.229.329.861.234 -- 4.209.101.356 3.487.691.080.363 31 Desember 2013 Kurang dari 1 Tahun Tanpa Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang Jumlah Akan Jatuh Tempo 1 - 5 tahun Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Lebih 5 Tahun Jumlah 178.604.875.804 297.759.956.043 657.467.933.878 5.910.935.265 1.079.835.530.859 144.210.526.316 ---- 13.489.928.369 --- 198.005.739.438 1.377.595.486.901 801.678.460.194 1.133.832.765.724 1.229.956.992.439 -- 13.489.928.369 2.377.279.686.533 Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis peningkatan 1% bunga pinjaman pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014, akan menurunkan laba sebelum pajak sebesar Rp18.626.035.184 (2013:Rp8.016.784.602). Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua tingkat bunga dengan pola yang sama terhadap seluruh utang bank, tetapi tidak benar-benar terjadi pada kenyataannya. Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman. 66 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 10% pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014, akan mengurangi laba sebelum pajak sebesar Rp3.880.893.574 (2013: Rp17.444.000.000). Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013: 30 September 2014 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non Usaha Utang Usaha Utang Sewa Pembiayaan Beban Akrual Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Neto Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Keuangan Nilai Tercatat Rp Nilai Wajar Rp 1.320.395.936.258 1.193.332.602.482 110.431.364.792 43.364.455.281 54.184.919.568 31 Desember 2013 Nilai Tercatat Rp Nilai Wajar Rp 1.320.395.936.258 1.192.629.249.918 110.431.364.792 43.364.455.281 54.184.919.568 316.589.766.504 905.404.998.362 110.412.733.035 43.364.455.281 47.523.540.449 316.589.766.504 904.694.980.459 110.412.733.035 43.364.455.281 47.523.540.449 2.721.709.278.382 2.721.005.925.818 1.423.295.493.631 1.422.585.475.728 868.040.659.698 1.331.318.408.632 1.164.355.226 272.918.068.582 17.908.044.287 52.781.459.219 892.369.196.082 23.275.142.507 27.915.746.130 868.040.659.698 1.331.318.408.632 1.164.355.226 272.918.068.582 17.908.044.287 52.781.459.219 900.470.475.523 23.275.142.507 27.915.746.130 780.197.680.109 430.984.865.405 2.624.478.076 127.726.720.917 23.378.605.977 45.446.579.628 891.333.301.643 11.342.510.524 64.244.944.254 780.197.680.109 430.984.865.405 2.624.478.076 127.726.720.917 23.378.605.977 45.446.579.628 900.517.399.281 11.342.510.524 64.244.944.254 3.487.691.080.360 3.495.792.359.803 2.377.279.686.533 2.386.463.784.171 Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar. 40. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Interim untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir pada 30 September 2013 dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali" (Catatan 1.c). Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 telah disajikan kembali seolah-olah transaksi restrukturisasi entitas sepengendali telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2013. 67 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim untuk period 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2013 dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 sebelum dan setelah disajikan kembali adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Sebelum Disajikan Setelah Disajikan Kembali Kembali Rp Rp ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Jumlah Aset Lancar 316.589.766.504 904.694.980.459 110.412.733.035 1.023.727.586.954 11.231.464.058 12.075.827.405 66.769.328.540 2.445.501.686.955 316.589.766.504 904.694.980.459 110.412.733.035 1.023.727.586.954 11.231.464.058 12.075.827.405 66.769.328.540 2.445.501.686.955 ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap Tanaman Perkebunan Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Neto Aset Takberwujud - Neto Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 43.364.455.281 47.523.540.449 -10.728.141.974 1.443.553.393.200 591.159.249.845 63.839.516.631 352.348.115.845 22.805.028.783 43.364.455.281 47.523.540.449 5.000.000.000 10.728.141.974 1.443.553.393.200 591.159.249.845 63.839.516.631 352.348.115.845 22.805.028.783 Jumlah Aset Tidak Lancar 2.575.321.442.008 2.580.321.442.008 JUMLAH ASET 5.020.823.128.963 5.025.823.128.963 2.964.273.534 124.762.447.383 45.446.579.628 241.110.246.166 11.342.510.524 780.197.680.109 121.650.715.850 64.244.944.254 5.505.843.222 2.964.273.534 124.762.447.383 45.446.579.628 241.110.246.166 11.342.510.524 780.197.680.109 121.650.715.850 64.244.944.254 5.505.843.222 1.397.225.240.670 1.397.225.240.670 320.936.580.651 102.318.076 11.776.174.880 592.152.526.643 299.180.775.000 4.701.884.785 37.974.755.387 320.936.580.651 2.624.478.076 11.776.174.880 592.152.526.643 299.180.775.000 4.701.884.785 37.974.755.387 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.266.825.015.422 1.269.347.175.422 TOTAL LIABILITAS 2.664.050.256.093 2.666.572.416.093 625.700.000.000 625.700.000.000 -658.755.372.979 95.826.654.572 43.932.064.234 587.960.867.918 2.012.174.959.703 2.477.840.000 658.755.372.979 95.826.654.573 43.932.064.234 587.960.867.918 2.014.652.799.704 LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Berelasi Pihak ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Uang Muka Penjualan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi - Neto Sukuk Ijarah - Neto Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk : Modal Saham 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Tambahan Modal Disetor - Neto Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Saldo Laba (Defisit) KEPENTINGAN NON PENGENDALI 344.597.913.167 344.597.913.167 JUMLAH EKUITAS 2.356.772.872.871 2.359.250.712.871 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.020.823.128.963 5.025.823.128.963 68 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2013 Sebelum Disajikan Setelah Disajikan Kembali Kembali Rp Rp PENJUALAN - NETO 2.944.806.283.121 2.944.806.283.121 BEBAN POKOK PENJUALAN 2.295.226.389.634 2.295.226.389.634 649.579.893.487 649.579.893.487 (201.884.862.412) 3.582.626.453 (5.898.998.528) (201.898.382.412) 3.582.626.453 (5.898.998.528) 445.378.659.001 445.365.139.001 (119.422.979.736) (119.422.979.736) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 325.955.679.265 325.942.159.265 Beban Pajak Penghasilan (75.337.478.000) (75.337.478.000) LABA PERIODE BERJALAN SETELAH PENYESUAIAN PROFORMA 250.618.201.265 250.604.681.265 -- (13.520.000) 250.618.201.265 250.618.201.265 -- -- 250.618.201.265 250.618.201.265 216.442.103.074 34.176.098.190 216.442.103.075 34.176.098.190 250.618.201.265 250.618.201.265 216.442.103.074 34.176.098.190 216.442.103.075 34.176.098.190 250.618.201.265 250.618.201.265 73,97 73,97 LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Usaha Pendapatan Lainnya Beban Lainnya LABA USAHA Biaya Keuangan Neto EFEK PENYESUAIAN PROFORMA LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali JUMLAH LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali JUMLAH LABA PER SAHAM DASAR Dasar, Laba yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham Biasa Entitas Induk 69 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2013 Sebelum Disajikan Setelah Disajikan Kembali Kembali Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 106.404.251.682 106.404.311.686 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 27.620.053.017 27.620.053.017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 46.757.751.933 46.757.751.933 180.782.056.632 180.782.116.636 DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 2.175.029.867 2.175.029.867 SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 102.175.582.668 102.175.582.668 SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 285.132.669.170 285.132.729.170 PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 41. Transaksi Non-Kas Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: • Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui realiasasi uang muka pembelian aset tetap masing-masing adalah sebesar Rp8.437.894.526 dan Rp2.334.529.321. • Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui penambahan sewa pembiayaan masing-masing adalah sebesar Rp4.730.645.664 dan Rp12.666.326.290. • Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui pinjaman bank adalah sebesar Rp7.700.000.000 dan Rp67.768.173.443. • Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp7.112.137.134 dan Rp. Rp16.606.400.579. • Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp26.626.688.493 dan Rp18.043.281.894. • Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan perangkat lunak melalui realisasi uang muka adalah sebesar nihil dan Rp671.365.716. • Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui pembayaran kepada pemasok adalah sebesar Rp198.048.000.000 dan Rp121.328.999.997. • Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui beban bunga adalah sebesar Rp3.543.151.087 dan Rp2.584.338.827. • Pada tanggal 26 Maret 2014, PT Golden Plantation, entitas anak melepaskan kepemilikan saham PT Midland Pilar Agrostar dengan harga pengalihan Rp5.000.000.000. Atas pengalihan tersebut tidak terdapat laba (rugi) pelepasan saham. • Pada tanggal 28 Maret 2014, Akuisisi PT Golden Plantation melalui utang pihak berelasi non-usaha Rp2.500.000.000. 42. Pengelolaan Permodalan 30 September 2014 Rp Liabilitas Bersih: Jumlah Liabilitas Dikurangi : Kas dan Setara Kas 31 Desember 2013 Rp 3.827.165.384.267 (1.320.395.936.258) 2.666.572.416.093 (316.589.766.504) Jumlah Liabilitas - Neto 2.506.769.448.009 2.349.982.649.589 Jumlah Ekuitas 3.289.383.225.246 2.359.250.712.871 70 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp Jumlah Ekuitas Dikurangi: Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Selisih Transaksi Pihakk Nonpengendali Kepentingan Nonpengendali 3.289.383.225.246 2.359.250.712.871 (1.192.607.235) (95.826.654.573) (43.932.064.234) (381.278.392.682) (1.215.758.371) (95.826.654.573) (43.932.064.234) (342.438.547.275) Jumlah (522.229.718.723) (483.413.024.452) Jumlah Ekuitas Disesuaikan 2.767.153.506.523 1.875.837.688.419 0,9 1,3 Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan. Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman. 43. Informasi Penting Lainnya • PT Golden Plantation, entitas anak berencana melakukan Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia. 44. Peristiwa setelah Periode Pelaporan • Pada tanggal 11 November 2014, PT Golden Plantation, entitas anak melakukan pengikatan pengalihan saham dan cessie PT Persada Alam Hijau dengan nilai transaksi sebesar Rp84.015.766.894 yang terdiri dari harga 100% saham yang dialihkan sebesar Rp4.994.400.934 dan cessie / pengalihan piutang sebesar Rp53.542.799.883 atas nama PT Citra Pesona Sawit dan sebesar Rp25.478.566.007 atas nama PT Profindo Putra Utama. 44. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2014 Beberapa PSAK baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. PSAK yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru tersebut. 71 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 45. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 18 November 2014. 72