Pada Tanggal Serta untuk Periode 9 ( PT. TIGA PILAR SEJAHTERA

advertisement
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan
31 Desember 2013 (Diaudit),
Serta untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir
Pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013
(Masing-masing
masing Tidak Diaudit)
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD
FOOD, Tbk.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit),
Serta Untuk periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal
30 September 2014 dan 2013 (Masing-masing Tidak Diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
0
ASET
Catatan
(0)
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013*)
Rp
2.d, 2.s, 2.t, 3, 38, 39
2.s, 2.t, 4, 38, 39
2.s, 2.t, 5, 38, 39
2.e, 7
2.q, 8.a
2.f
10
1.320.395.936.258
1.192.629.249.918
110.431.364.792
1.278.954.363.471
3.621.600.373
14.367.975.679
134.363.011.417
4.054.763.501.909
316.589.766.504
904.694.980.459
110.412.733.035
1.023.727.586.954
11.231.464.058
12.075.827.405
66.769.328.540
2.445.501.686.955
2.t, 2.u, 6, 39
2.i, 2.t, 9, 39
43.364.455.281
54.184.919.568
-10.901.940.174
1.698.001.691.224
728.674.695.302
78.766.647.310
351.923.156.612
93.960.594.501
43.364.455.281
47.523.540.449
5.000.000.000
10.728.141.974
1.443.553.393.200
591.159.249.845
63.839.516.631
352.348.115.845
22.805.028.783
Jumlah Aset Tidak Lancar
3.059.778.099.971
2.580.321.442.008
JUMLAH ASET
7.114.541.601.880
5.025.823.128.963
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha - Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Biaya Dibayar di Muka
Uang Muka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Investasi pada Entitas Asosiasi
Aset Pajak Tangguhan
Aset Tetap
Tanaman Perkebunan
Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Neto
Aset Takberwujud - Neto
Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
2.q, 8.b
2.g, 2.h, 2.v, 2.w, 12
2.i, 2.j, 2.v, 2.w, 13
2.k, 14
2.n, 2.w, 2.y, 15
2.g, 2.w, 11
*) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak ketiga
Beban Akrual
Utang Pajak
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Uang Muka Penjualan
2.t, 16, 38, 39
2.u, 6
2.s, 16, 38
2.t, 17, 39
2.q, 8.c
2.t, 39
2.t, 18, 39
2.h, 2.t, 20, 21, 39
2.s, 2.t, 19, 38, 39
2.p
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013*)
Rp
2.999.567.414
269.918.501.168
52.781.459.219
284.519.579.127
23.275.142.507
868.040.659.698
82.926.875.839
27.915.746.130
6.080.170.655
2.964.273.534
124.762.447.383
45.446.579.628
241.110.246.166
11.342.510.524
780.197.680.109
121.650.715.850
64.244.944.254
5.505.843.222
1.618.457.701.757
1.397.225.240.670
1.260.177.315.267
1.164.355.226
6.122.261.811
593.076.708.582
299.292.487.500
4.193.793.854
42.673.752.639
320.936.580.651
2.624.478.076
11.776.174.880
592.152.526.643
299.180.775.000
4.701.884.785
37.974.755.387
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.206.700.674.878
1.269.347.175.422
TOTAL LIABILITAS
3.825.158.376.635
2.666.572.416.093
684.220.000.000
625.700.000.000
-1.274.149.560.782
95.826.654.573
43.932.064.234
809.976.552.975
2.908.104.832.564
2.477.840.000
658.755.372.979
95.826.654.573
43.932.064.234
587.960.867.918
2.014.652.799.704
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Utang Sewa Pembiayaan
Utang Obligasi - Neto
Sukuk Ijarah - Neto
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang
2.t, 21, 39
2.t, 2.u, 6, 39
2.h, 2.t, 20, 39
2.o, 2.t, 23, 39
2.o, 2.t, 23, 39
2.r, 8.b
2.n, 2.t, 22
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk :
Modal Saham
Nilai Nominal
Saham Seri A : Rp 500
Saham Seri B : Rp 200
Modal Dasar
Saham Seri A: 135.000.000 saham
Saham Seri B : 4.652.500.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Seri A : 135.000.000 saham
Saham Seri B : 3.083.600.000 saham pada 30 September 2013 dan
2.791.000.000 saham pada 31 Desember 2013
dan 31 Desember 2012
Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Tambahan Modal Disetor - Neto
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Saldo Laba (Defisit)
2.m, 24
2.o, 25
26
27
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
381.278.392.682
344.597.913.167
JUMLAH EKUITAS
29
3.289.383.225.246
2.359.250.712.871
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
7.114.541.601.880
5.025.823.128.963
*) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
2
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
OK
Catatan
OK
9 (Sembilan) bulan
2014
2013*)
Rp
Rp
PENJUALAN - NETO
2.p, 30
3.663.424.831.777
2.944.806.283.121
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.p, 31
2.901.036.094.203
2.295.226.389.634
762.388.737.574
649.579.893.487
(272.391.208.817)
15.401.826.503
(9.162.754.570)
(201.898.382.412)
3.582.626.453
(5.898.998.528)
496.236.600.690
445.365.139.001
(146.753.864.129)
(119.422.979.736)
349.482.736.561
325.942.159.265
(65.915.571.990)
(75.337.478.000)
283.567.164.570
250.604.681.265
--
(13.520.000)
283.567.164.570
250.618.201.265
--
--
283.567.164.570
250.618.201.265
246.886.685.056
36.680.479.514
216.442.103.075
34.176.098.190
283.567.164.570
250.618.201.265
246.886.685.056
36.680.479.514
216.442.103.075
34.176.098.190
283.567.164.570
250.618.201.265
84,35
73,97
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban Usaha
Pendapatan Lainnya
Beban Lainnya
2.p, 32
2.s, 34
2.s, 34
LABA USAHA
Biaya Keuangan Neto
2.v, 33
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Beban Pajak Penghasilan
2.q, 8.d
LABA PERIODE BERJALAN SETELAH
PENYESUAIAN PROFORMA
EFEK PENYESUAIAN PROFORMA
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM
PENYESUAIAN PROFORMA
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE
BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN
PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non - Pengendali
29
JUMLAH
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN
PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non - Pengendali
29
JUMLAH
LABA PER SAHAM DASAR
Dasar, Laba yang Diatribusikan kepada
Pemegang Saham Biasa Entitas Induk
*) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40)
2.r, 35
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Catatan
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Agio
Selisih Nilai
Saham
Transaksi
Neto
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2012
Rp
Selisih Transaksi
Pihak
Nonpengendali
Jumlah
Rp
Rp
Saldo Laba
Ditentukan
Belum
Penggunaannya
Ditentukan
Penggunaannya
Proforma
Ekuitas yang
Timbul dari
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Rp
Rp
Kepentingan
Nonpengendali
Rp
Komponen
Ekuitas
Lainnya
Rp
Jumlah
Ekuitas
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
625.700.000.000
657.539.614.608
1.215.758.371
658.755.372.979
43.932.064.234
2.491.420.000
25.000.000.000
275.974.381.788
95.826.654.573
1.727.679.893.573
308.262.449.085
2.035.942.342.658
-----
-----
-----
-----
-----
(13.520.000)
----
-42.239.400.000
---
-(65.647.400.000)
216.442.103.075
--
-----
(13.520.000)
(23.408.000.000)
216.442.103.075
--
--34.176.098.190
38.839.845.407
(13.520.000)
(23.408.000.000)
250.618.201.265
38.839.845.407
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2013 *)
625.700.000.000
657.539.614.608
1.215.758.371
658.755.372.979
43.932.064.234
2.477.900.000
67.239.400.000
426.769.084.862
95.826.654.573
1.920.700.476.648
342.438.547.275
2.263.139.023.922
SALDO PER 31 DESEMBER 2013
625.700.000.000
657.539.614.608
1.215.758.371
658.755.372.979
43.932.064.234
2.477.840.000
67.239.400.000
520.721.467.918
95.826.654.573
2.014.652.799.704
344.597.913.167
2.359.250.712.871
--
--
--
--
--
(2.477.840.000)
--
--
--
(2.477.840.000)
--
(2.477.840.000)
---
---
(23.151.136)
--
(23.151.136)
--
---
---
-62.078.800.000
-(86.949.800.000)
--
(23.151.136)
(24.871.000.000)
---
(23.151.136)
(24.871.000.000)
58.520.000.000
615.582.338.939
--
615.582.338.939
--
--
--
--
--
674.102.338.939
--
674.102.338.939
----
(165.000.000)
---
----
(165.000.000)
---
----
----
----
-246.886.685.056
--
----
(165.000.000)
246.886.685.056
--
-36.680.479.514
(36.680.479.514)
(165.000.000)
283.567.164.570
(36.680.479.514)
684.220.000.000
1.272.956.953.547
1.192.607.235
1.274.149.560.782
43.932.064.234
--
129.318.200.000
680.658.352.974
95.826.654.573
2.908.104.832.564
381.278.392.682
Penyesuaian Efek Proforma Entitas Anak
Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum
Laba Komprehensif Periode Berjalan
karena Peningkatan Modal Entitas Anak
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013
Pembalikan Proforma Ekuitas Entitas Anak
Akuisisi Entitas anak dari Entitas
Sepengendali
Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu
Biaya Emisi Saham atas Penambahan Modal
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Laba Komprehensif Periode Berjalan
karena Peningkatan Modal Entitas Anak
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2014
28
25
25
28
24, 25
25
*) Disajikan Kembali (Lihat catatan 40)
3.289.383.225.246
(1.253.440.882.588)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya
Penerimaan Bunga
Penerimaan Pajak
Pembayaran Pajak
Pembayaran Bunga dan beban Keuangan
Pembayaran Karyawan
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset Tetap dan Perangkat Lunak
Penjualan
Perolehan
Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Investasi Jangka Pendek
Penempatan
Pencairan
Pengeluaran untuk Hak atas Tanah
Penempatan Investasi pada Entitas Anak
Uang Muka Jangka Panjang
Penerimaan
Pembayaran
OK
9 (Sembilan) bulan
2014
2013*)
Rp
Rp
3.370.713.113.828
(2.945.915.500.854)
6.169.709.304
973.009.192
(32.858.140.451)
(37.752.595.810)
(155.852.756.970)
2.775.367.347.926
(2.449.060.770.606)
16.733.050.206
-(17.689.200.289)
(58.363.883.294)
(135.170.437.390)
205.476.838.238
131.816.106.553
7.000.000
(299.453.048.538)
(86.214.818.910)
-(82.098.670.800)
(24.184.859.322)
--(14.927.130.679)
--
(30.128.278.127)
84.176.448.728
(2.849.588.872)
(8.318.406.966)
-(64.620.322.629)
97.500.000.000
(6.476.591.624)
(465.208.320.755)
27.620.053.017
---
900.000.000.000
(10.634.368.838)
674.102.338.940
(165.000.000)
---
1.033.598.006.643
(170.747.114.506)
(132.336.711.758)
5.738.400.000
(54.360.020.000)
-(46.125.000.000)
(10.201.207.352)
(355.022.089)
(36.880.777.891)
170.013.941.643
(557.880.973.828)
(447.836.694.030)
46.556.348.824
-(23.408.000.000)
(23.062.500.000)
(8.479.560.589)
-(23.922.236.117)
12,15
13
14
11
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil dari Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah
Penerimaan
Biaya Emisi
Penawaran Saham Non HMETD
Penerimaan
Biaya Emisi
Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan Lain Jangka Panjang
Penerimaan
Pembayaran
Pinjaman Bank Jangka Pendek
Penerimaan Pinjaman dari Pihak Ketiga
Pembayaran Utang Jangka Panjang Lainnya
Pembayaran Dividen Tunai
Pembayaran Bunga Obligasi dan Fee Ijarah
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan
Pembayaran Pihak Berelasi Non Usaha
Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi
23
24, 25
21
18
28
17, 33
20
18, 21
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.262.267.891.986
21.345.957.065
1.002.536.409.469
180.782.116.635
DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS
1.269.760.286
2.175.029.867
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
316.589.766.503
102.175.582.668
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
1.320.395.936.258
285.132.729.170
1.372.233.898
1.295.925.622.436
23.098.079.924
775.466.837
263.157.871.059
21.199.391.274
1.320.395.936.258
285.132.729.170
(0)
--
Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
Terdiri dari :
Kas
Bank
Deposito Berjangka
2.d, 3
Jumlah Kas dan Setara Kas
*) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian
No. 143 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera.
Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C2-1827.HT.01.01.th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65,
Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 127 tanggal 30 September 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn.,
notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar . Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 06858.40.21.2014 tanggal 1 Oktober 2014.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang
perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian, ketenagalistrikan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas
anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri
biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik
mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Lokasi pabrik bihun jagung terletak di Legok,
Tangerang. Lokasi pabrik makanan ringan terletak di Gunung Putri, Medan dan Banjarmasin. Usaha perkebunan
kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras
terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah.
1.b. Penawaran Efek Perusahaan
Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar ModalLembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum
45 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada
tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengeluarkan 230 juta saham biasa Seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi
sebesar Rp60.000.000.000 yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar
Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan
Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember
2002, BEI menyetujui pencatatan saham biasa seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi.
Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengeluarkan 547,5 juta saham biasa seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka
Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan
di BEI.
Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan
konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp26.500.000.000 menjadi 132,5 juta saham biasa Seri B Perusahaan
dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada
tanggal 19 Nopember 2003.
6
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan PUT II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627 juta saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp200 (dalam
Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut
telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April
2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April
2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar
menjadi 1.672 juta saham biasa pada 31 Desember 2008.
Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254 juta Saham
Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp200 (dalam
Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut
telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal
24 Nopember 2011, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan
tanggal 24 Nopember 2011.
Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Terlebih Dahulu sebanyak
292.600.000 saham Biasa seri B atau setara dengan 8,16% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai
nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp2.250 (dalam Rupiah penuh) per saham.
Penawaran tersebut telah mendapat surat Persetujuan Pencatatan Saham Tambahan Melalui Penambahan Modal
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu No.S-04396/BEI.PCI/09-2013 tanggal 19 September 2014, dan telah
mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Umum Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 30 September
2014.
Seluruh saham tersebut dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 3.218.600.000 saham
dan 2.926.000.000 saham masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
1.c. Struktur Entitas Anak
Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali
atas manajemen entitas-entitas anak sebagai berikut:
Entitas Anak
Domisili
Tahun
Operasi
Komersial
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
30-Sep
31-Des
2014
2013
%
%
Jumlah Aset
30-Sep
2014
Rp
31-Des
2013
Rp
Pemilikan Langsung
PT Tiga Pilar Sejahtera
Solo
Industri dan Perdagangan Mie/ Snack
1990
99,90
99,90
1.145.209.231.100
PT Poly Meditra Indonesia
Solo
Industri Makanan Ringan
2000
99,90
99,90
286.230.066.220
344.663.252.127
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
--
99,99
--
1.726.320.728.513
1.107.872.962.643
Industri dan Perdagangan Beras
1.663.197.368.285
PT Golden Plantation
Jakarta
PT Dunia Pangan
Sragen
1.128.966.945.842
2008
70,00
70,00
2.340.329.712.395
Industri Pembangkit Tenaga Listrik
--
99,90
99,90
97.332.074.304
97.260.796.327
Balaraja
Distribusi, Perdagangan dan Keagenan
--
99,90
99,90
756.121.153.364
596.612.525.973
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
1993
64,95
64,95
1.719.245.663.513
1.102.872.962.643
PT Charindo Palma Oetama
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
2006
99,99
99,99
199.560.155.697
182.477.914.129
PT Muarobungo Plantation
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
2007
99,99
99,99
153.582.709.065
105.085.852.098
PT Airlangga Sawit Jaya
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
2006
99,99
99,99
132.585.282.460
122.373.731.527
PT Patra Power Nusantara
Solo
PT Balaraja Bisco Paloma
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Golden Plantation:
PT Bumiraya Investindo
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Bumiraya Investindo:
PT Mitra Jaya Agro Palm
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
2000
99,99
99,99
238.725.112.631
229.960.132.188
PT Tugu Palma Sumatera
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
2008
99,96
99,96
22.122.599.267
18.888.176.950
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
--
99,99
99,99
36.333.232.491
15.012.887.909
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Muarobungo Plantation:
PT Tandan Abadi Mandiri
7
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Entitas Anak
Domisili
Tahun
Operasi
Komersial
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
30-Sep
31-Des
2014
2013
%
%
Jumlah Aset
30-Sep
2014
Rp
31-Des
2013
Rp
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Muarobungo Plantation:
PT Tandan Abadi Mandiri
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
--
99,99
99,99
36.333.232.491
15.012.887.909
Karawang
Jakarta
Solo
Jakarta
Industri dan Perdagangan Beras
Industri dan Perdagangan Beras
Industri dan Perdagangan Beras
Industri dan Perdagangan Beras
2003
2008
2014
--
99,99
99,99
99,96
99,99
99,99
99,99
99,96
--
700.705.827.994
612.702.619.743
446.697.250.820
150.000.000.000
681.482.433.818
562.099.608.270
182.847.138.747
--
Industri Makanan Ringan
Industri Makanan Ringan
Industri Makanan dan Minuman
2011
2005
2014
99,99
99,60
98,33
99,96
99,60
--
546.577.524.376
174.832.481.359
60.000.000
425.948.041.917
160.901.233.141
--
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Dunia Pangan:
PT Jatisari Srirejeki
PT Indo Beras Unggul
PT Sukses Abadi Karya Inti
PT Tani Unggul Usaha
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Balaraja Bisco Paloma:
PT Putra Taro Paloma
PT Subafood Pangan Jaya
PT Sekar Tanjung Sejahtera
Balaraja
Tangerang
Jakarta
PT Sekar Tanjung Sejahtera didirikan berdasarkan Akta No. 139 tanggal 21 Pebruari 2014 yang dibuat di hadapan
HUmburg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-08380.AH.01.01 Tahun 2014
tanggal 27 Pebruari 2014.
Pada tanggal 28 Maret 2014, Perusahaan mengakuisisi 99,96% kepemilikan PT Golden Plantation (GP) dari Stefanus
Joko Mogoginta dan Yulianni Liyuwardi, pihak berelasi dengan nilai akuisisi sebesar Rp2.500.000.000, selisih bersih
antara harga pengallihan saham bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar (Rp23.151.136) pada entitas pengakuisisi
disajikan sebagai “Selisih Nilai Transasksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transaksi akuisisi tersebut dicatat
sesuai dengan PSAK No. 38 (revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 154 tanggal 22 Juli 2014, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy
Widiyanto S.H., notaris di Tangerang, PT Dunia Pangan, entitas anak, mendirikan PT Tani Unggul Usaha, dengan
modal dasar Rp600.000.000.000, dan modal ditempatkan dan disetorkan penuh sebesar Rp150.000.000.000. Akta
Pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusan No. AHU-18828.40.10.2014 tanggal 23 Juli 2014.
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 170 tanggal 26 Juni 2014, yang dibuat
di hadapan Humberg Lee, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa No. 101 tanggal 30 Agustus 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lee, S.H., S.E., M.Kn., notaris di
Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014
dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
30 September 2014
31 Desember 2013
Anton Apriyantono
Kang Hongkie Widjaja
Hengky Koestanto
Ridha DM Wirakusumah
Bondan Haryo Winarno
--
Anton Apriyantono
Kang Hongkie Widjaja
Hengky Koestanto
Ridha DM Wirakusumah
Bondan Haryo Winarno
Haryadi
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
8
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen
30 September 2014
31 Desember 2013
Stefanus Joko Mogoginta
Budhi Istanto Suwito
-Jo Tjong Seng
Stefanus Joko Mogoginta
Budhi Istanto Suwito
Achmad Subchan
Jo Tjong Seng
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat
oleh Yulie Hadiwana.
Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat sebagai
berikut:
Komite Audit
Ketua
Anggota
30 September 2014
31 Desember 2013
Haryadi (Alm)
Trisnawan Widodo
Sri Wahyuni
Haryadi
Trisnawan Widodo
Sri Wahyuni
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada 30
September 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan Pascakerja
13.798.600.000
1.198.150.040
8.242.150.000
4.792.600.160
Jumlah
14.996.750.040
13.034.750.160
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan
entitas anak masing-masing adalah 3.122 dan 2.926 orang (tidak diaudit).
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
(SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang
Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas
No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
Keuangan
Akuntansi
“Pedoman
Peraturan
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali
laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan
pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam
9
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode
langsung.
Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang
penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
Intepretasi atas SAK (ISAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januarii
2014 adalah ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dangan Instrumen Ekuitas”.
Penerapan ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dangan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif 1 Januari 2014 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan
kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau
tahun sebelumnya.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan
secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada
Catatan 1.c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika
terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagii
dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam
penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu
kesatuan.
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang
saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum
direalisasi) telah dieliminasi.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
10
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
2.d. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak
dibatasi penggunaannya
Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya
2.e. Persediaan
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang
wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan
dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.
Persediaan bibitan akan direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan ketika bibit tanaman ditanam pada tanah
perkebunan.
Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
2.f.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.g. Perkebunan Plasma
Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui
pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan
plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan
plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau
liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani
plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke
petani plasma.
2.h. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan
atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan
suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika
sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset.
Grup sebagai Lessee
Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari
nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari
pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika
tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee
11
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan
aset tetap yang dimiliki sendiri.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa
sewa.
2.i.
Aset Tetap
Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan
tidak didepresiasi.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan, biaya pinjaman dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset
tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan Infrastruktur
10 – 20
Mesin
4 – 10
Peralatan Pabrik
8
Kendaraan
4–8
Perabot dan Peralatan Kantor
4–8
Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika
terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Grup dan
dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat terjadinya.
Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya
pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam
penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap
digunakan.
Grup melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan dilakukan
penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
2.j.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana investor (yaitu Perusahaan atau entitas anak, mana yang bertidak
sebagai investor) mempunyai pengaruh yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas
kebijakan finansial dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada jika investor memiliki 20% atau lebih hak suara investee, baik langsung
maupun tidak langsung.
12
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah dan
dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase kepemilikan,
dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).
Nilai tercatat juga disesuaikan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang
timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. Penyesuaian tersebut diakui dalam pendapatan
komprehensif lain investor.
2.k. Tanaman Perkebunan
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan,
penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai
pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional
berdasarkan luas hektar tanam.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman
menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama
25 tahun.
2.l.
Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman bank yang diperoleh untuk membiayai pengembangan tanaman
perkebunan belum menghasilkan dan pembangunan mesin dikapitalisasi ke masing-masing tanaman perkebunan dan
aset tetap. Biaya tersebut merupakan beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan
selisih kurs yang diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi dihentikan pada saat tanaman
perkebunan belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan dan mesin siap untuk digunakan sesuai dengan
tujuannya.
2.m. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan
Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh.
2.n. Aset Takberwujud
Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan
diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh.
Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada
tanggal akuisisi.
Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi
akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas
termasuk nilai tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual.
Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap
masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan
dari kombinasi bisnis di mana goodwill timbul.
Merek-merek dagang tertentu yang memiliki jangka waktu, tidak diamortisasi selama merek dagang tersebut dapat
diperpanjang.
13
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
2.o. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka
pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu
periode akuntansi.
Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa
kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan
nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit
Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau
penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu
yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja
diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk:
a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
2.p. Biaya Emisi Saham, Obligasi dan Sukuk Ijarah
Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee
dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya pencetakan
dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi
saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan
Modal Disetor”.
Obligasi yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi (lihat Catatan 2.u). Sehingga, biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka
memperlihatkan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan
diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif.
Sukuk Ijarah yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi. Sehingga, biaya emisi sukuk ijarah langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka memperlihatkan
hasil emisi neto sukuk ijarah tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau
premium yang diamortisasi selama jangka waktu sukuk ijarah tersebut dengan metode garis lurus.
2.q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen
kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang
sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau
rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi
pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun
liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti
penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat
sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal
disetor sebagai unsur ekuitas. Akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo
laba.
14
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
2.r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai
pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Selama tanaman belum menghasilkan, maka seluruh biaya yang berhubunngan dengan pemeliharaan tanaman
tersebut dikapitalisasikan ke nilai tanaman tersebut. Jika Grup telah mempunyai area tanaman menghasilkan, maka
bagian atas beban produksi kebon dibebankan sesuai dengan proporsi luas areanya. Setelah status tanaman
menghasilkan, maka semua biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman menjadi beban produksi.
Beban diakui pada saat terjadinya.
2.s. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui
sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan pendekatan neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang
berlaku saat ini.
Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:
1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini; dan
2. aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkai dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa
jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,
pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan
atas banding tersebut telah ditetapkan.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku.
Grup yang saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, Grup:
1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan
2. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas
secara bersamaan.
2.t.
Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalah mata uang asing.
Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi.
15
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs penutup yang berlaku
yaitu:
30 September
2014
USD 1
SGD 1
EUR 1
12.212,00
9.585,19
15.494,59
31 Desember
2013
12.189,00
9.627,99
16.821,44
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun yang bersangkutan.
Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada
tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs
pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.
2.u. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan asset keuangannya dalam kategori (i) asset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dari piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv)
asset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi iini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi asset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(i)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)
FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat
bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset
diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan
piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)
Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a)
b)
c)
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi;
Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu,
dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
16
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan AFS pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali
untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan
pengakuannya. Jika AFS mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian
laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk
dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi
perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi
dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya
penerbitan langsung.
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya.
Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modall
saham.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dan (ii) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(i)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif
sebagai instrumen lindung nilai.
Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya
transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL
dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang
pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Buktii
objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di
17
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga
pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai
merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan,
kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak
tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang
sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah
diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan
penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan
diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak
boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan
nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas
seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui
keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.
Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup
masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan
atau kadaluarsa.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari
instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku
bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang
(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
18
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Saling hapus Instrumen Keuangan
Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika
terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya
secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau
pengungkapan.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan
hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut:
(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);
(b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas,
baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan
(c) input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi) (Tingkat 3).
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku
pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah
harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrumen ini termasuk Tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan
andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar
instrumen yang dapat diobservasi, Instrumen ini termasuk Tingkat 2.
Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini
termasuk pada Tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham.
2.v. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan
keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau
(iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.
b.
Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan
induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain);
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain
tersebut adalah anggotanya);
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah
perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga;
(v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu
Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor
adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan
Perusahaan pelapor;
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a);
atau
19
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil
manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
2.w. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh
kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan
estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan
rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh
melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya.
2.x. Informasi Segmen
Informasi segmen Grup dilaporkan menurut segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya
dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah.
2.y. Kombinasi Bisnis
Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akusisi.
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan
dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi.
Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal
akuisisi, kecuali:
• Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam
kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
• Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai
PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.
• Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis
saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur
sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
• Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan”.
2.z. Laba per Saham
Laba per saham dasar (LPS) dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam perode yang bersangkutan.
LPS dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagii
seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
20
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
2.a.a. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen
untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir
tahun pelaporan.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan
keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada
akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun
pelaporan berikutnya.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah
dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan
konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan
liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain
menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang
diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah
piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada
tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat
berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi
maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4).
Estimasi Pajak Tangguhan
Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau
rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar
kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode
mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga
mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam
mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun
perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak
tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak
diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 8.b.
Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas
imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan
keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas
dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 22.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di
pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.
Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila
data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai
wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 39.
21
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
Kas dan Setara Kas
30 September
2014
Rp
Kas
Bank - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000)
Sub Jumlah Bank - Rupiah
US Dollar
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(30 September 2014: USD 55.200.908; 2013: 141)
PT Bank Permata Tbk
(30 September 2014: 20.887.611)
PT Bank Rabobank International Indonesia
(30 September 2014: USD 10.071.137; 2013: USD 1.901.075)
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000)
(30 September 2014: USD 407.600; USD 5.473.044)
Sub Jumlah Bank - US Dollar
Sub Jumlah Bank
Deposito Berjangka - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank BRISyariah
PT Bank Permata Tbk
Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000)
Sub Jumlah Deposito Berjangka
Jumlah Kas dan Setara Kas
31 Desember
2013
Rp
1.372.233.898
941.032.560
149.035.394.817
32.421.957.120
21.859.999.420
8.451.584.939
26.997.351.810
62.012.580.406
270.530.164
24.207.084.013
51.730.212.833
40.183.224.515
238.766.288.107
178.403.631.931
674.113.486.664
1.714.618
255.079.508.341
--
122.988.729.027
23.172.204.272
4.977.610.297
66.710.936.481
1.057.159.334.328
1.295.925.622.436
89.884.855.372
268.288.487.303
20.000.000.000
-3.098.079.924
25.000.000.000
20.000.000.000
2.360.246.640
23.098.079.924
47.360.246.640
1.320.395.936.258
316.589.766.504
Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagaii
berikut:
30 September
31 Desember
2014
2013
Suku Bunga
Rupiah
5.5% - 7.25%
5.5% - 7.25%
Jatuh Tempo
1 - 3 bulan
1 - 3 bulan
22
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
4.
Piutang Usaha
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Pihak Ketiga
PT Semar Pelita Sejati
PT Tata Makmur Sejahtera
PT Semar Kencana Sejati
PT Karya Abadi
PT Kereta Kencana Mulia
PT Kereta Kencana Murni
CV Langkah Berani (Ahui)
CV Berill
PT Unggul Jaya
PT Karya Jaya Mandiri
PT Indomarco Prismatama
PB Dewi Sri Jaya
UD Mayindo Jaya
PT Sinar Kasih Lestari
CV Delapan Delapan
UD Maju Mapan
PT Panjunan
Sri Rejeki
UD Sumber Jernih Lestari
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 10.000.000.000)
Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga
Dikurangi : Penurunan Nilai
Piutang Pihak Ketiga - Neto
190.208.344.817
152.227.754.814
126.021.845.093
76.268.559.953
61.673.228.089
50.293.643.118
34.890.610.000
32.381.250.000
19.594.460.000
16.761.000.000
14.711.338.190
14.343.286.865
12.677.857.748
11.721.337.088
11.327.404.988
11.011.548.187
10.870.318.076
10.502.681.700
10.114.892.563
325.731.241.186
1.193.332.602.476
(703.352.562)
1.192.629.249.912
199.472.706.836
168.838.057.262
130.598.091.423
-65.565.628.731
50.224.067.697
-112.665.000
--14.232.745.601
2.466.048.069
6.904.224.415
308.173.125
8.209.389.550
2.716.899.875
6.351.229.167
-5.507.680.000
243.897.391.610
905.404.998.362
(710.017.903)
904.694.980.459
Jumlah Piutang Usaha - Neto
1.192.629.249.918
904.694.980.459
Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :
30 September
2014
Rp
Pihak Ketiga
Saldo Awal
Pemulihan
Saldo Akhir
710.017.903
(6.665.341)
703.352.562
31 Desember
2013
Rp
710.017.903
-710.017.903
Piutang usaha dalam mata uang asing disajikan pada catatan 38.
Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dijadikan jaminan atas utang obligasi dan sukuk ijarah pada 30
September 2014 dan 31 Desember 2013 (lihat catatan 23).
Piutang usaha PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT
Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18).
23
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi yang
diperoleh dari beberapa bank yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB
Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk
pada 30 September 2014 dan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 31 Desember
2013 (lihat Catatan 21).
Seluruh piutang usaha PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari
PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18).
Piutang usaha PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lihat Catatan 18).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai
piutang.
5.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Pihak Ketiga
Investasi Jangka Pendek
Piutang Lain-lain
110.000.000.000
431.364.792
110.000.000.000
412.733.035
Jumlah Aset Keuangan Lancar lainnya
110.431.364.792
110.412.733.035
Investasi Jangka Pendek
30 September
2014
Rp
Deposito Berjangka:
Rupiah
PT Bank UOB Indonesia
110.000.000.000
110.000.000.000
Jumlah
Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
30 September
2014
Rp
Suku Bunga
Rupiah
Jangka Waktu
2.4% - 3%
1 - 3 bulan
31 Desember
2013
Rp
110.000.000.000
110.000.000.000
31 Desember
2013
Rp
2.4% - 3%
1 - 3 bulan
Penempatan deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 18).
Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain terutama merupakan piutang kepada karyawan Grup.
24
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
6.
Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Jumlah
30 September
2014
Rp
Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha
PT Naga Mas Sakti Perkasa
PT. Tugu Palma Sejahtera
Persentase terhadap Jumlah
Aset/Liabilitas/Pembelian/Beban
yang Bersangkutan
31 Desember
2013
Rp
30 September
2014
(%)
31 Desember
2013
(%)
43.257.390.000
107.065.281
43.257.390.000
107.065.281
0,61
0,00
0,86
0,00
43.364.455.281
43.364.455.281
0,61
0,86
Utang Usaha
PT Tiga Pilar Corpora
2.999.567.414
2.964.273.534
0,08
0,22
Utang Pihak Berelasi Non - Usaha
PT Tiga Pilar Corpora
Stefanus Joko Mogoginta
Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar)
1.089.965.226
-74.390.000
27.928.076
2.522.160.000
74.390.000
0,03
-0,00
0,00
0.09
0,01
1.164.355.226
2.624.478.076
0,03
0,01
119.892.491.899
196.702.396.575
4,25
6,92
4.338.413.211
5.667.283.520
47,35
54,91
14.996.750.040
13.034.750.160
5,51
4,38
Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha
Jumlah Utang Pihak Berelasi Non - Usaha
Pembelian
PT Tiga Pilar Corpora
Beban Manajemen Fee
PT Tiga Pilar Corpora
Beban Imbalan Kerja
Dewan Komisaris dan Direksi
Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi
Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak berelasi non-usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan
penurunan nilai piutang.
Seluruh piutang dan utang pihak berelasi non-usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah. Utang pihak berelasi nonusaha tidak memiliki jaminan.
Pada tanggal 26 Maret 2014, PT Golden Plantation, entitas anak, menjual kepemilikan saham PT Midland Pilar Agrostar
dengan harga pengalihan sebesar Rp5.000.000.000. Atas pengalihan tersebut tidak terdapat laba (rugi) pelepasan saham.
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi:
Nama Pihak
Sifat Pihak-pihak Berelasi
Sifat Transaksi
PT. Tiga Pilar Corpora
Pemegang Saham
Pembelian Bahan Baku, Beban antar Perusahaan,
Beban Management Fee
PT. Naga Mas Sakti Perkasa
PT. Tugu Palma Sejahtera
Dewan Komisaris dan Direksi
Dibawah Pengendalian yang sama
Dibawah Pengendalian yang sama
Manajemen Kunci
Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga
Pinjaman tanpa bunga
Beban Imbalan Kerja
Stefanus Joko Mogoginta
Direktur Utama
Pinjaman operasional tanpa bunga
25
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
7. Persediaan
30 September
2014
Rp
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Barang Jadi
Suku Cadang dan Bahan Bakar
Pembibitan
Lain-lain
Jumlah Persediaan - Bersih
31 Desember
2013
Rp
847.963.205.693
100.301.428.286
229.432.182.955
36.638.058.899
23.567.065.302
41.052.422.336
751.936.434.026
78.060.632.941
125.958.572.347
34.334.727.693
7.000.488.572
26.436.731.376
1.278.954.363.471
1.023.727.586.954
Persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi yang diperoleh dari
beberapa bank yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard –
Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk pada 30
September 2014 dan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 31 Desember 2013 (lhat
Catatan 21).
Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari JPMorgan
Chase Bank, N.A (lihat Catatan 18).
Persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Internasional Indonesia Tbk dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lihat Catatan 18).
Persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Permata Tbk (lihat Catatan 18).
Persediaan PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank
International Indonesia (lihat Catatan 18).
Persediaan PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT
Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18 dan 21).
Jumlah persediaan yang dibebankan ke beban pokok penjualan adalah sebesar Rp2.625.194.474.030 dan
Rp2.031.271.248.349 masing-masing pada 30 September 2014 dan 2013.
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa
bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp823.160.739.000 dan Rp
594.850.739.000. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan.
26
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
8.
Perpajakan
a.
Pajak dibayar dimuka
30 September
2014
Rp
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 28.a
Pajak Pertambahan Nilai
Sub Jumlah
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
31 Desember
2013
Rp
721.059.000
209.169.179
297.882.962
1.536.233.000
857.256.232
---3.762.904.310
7.468.559.748
3.621.600.373
11.231.464.058
3.621.600.373
11.231.464.058
PT Bumiraya Investindo, entitas anak, membebankan piutang pajak penghasilan pasal 28.a sebesar Rp1.253.662.118 untuk
menyesuaikan dengan SPT tahun 2013.
PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 28.a tahun 2012 sebesar
Rp973.009.192 pada bulan Mei 2014.
b.
Pajak Tangguhan
Mutasi aset (liabiltas) pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah
sebagai berikut:
1 Januari 2014
Perusahaan
Aset Pajak Tangguhan
Penurunan Nilai Piutang
Dibebankan (Dikreditkan)
pada Laporan Laba (Rugi)
Konsolidasian
Rp
Rp
30 September 2014
Rp
77.660.354
77.660.354
---
77.660.354
77.660.354
Entitas Anak
Aset Pajak Tangguhan
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
10.650.481.620
10.728.141.974
173.798.200
173.798.200
10.824.279.820
10.901.940.174
Liabilitas Pajak Tangguhan
(4.701.884.785)
508.090.931
(4.193.793.854)
27
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
1 Januari 2013
Perusahaan
Aset Pajak Tangguhan
Penurunan Nilai Piutang
Entitas Anak
Aset Pajak Tangguhan
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Liabilitas Pajak Tangguhan
c.
Rp
Dibebankan (Dikreditkan)
pada Laporan Laba (Rugi)
Konsolidasian
Rp
Rp
77.660.354
77.660.354
---
77.660.354
77.660.354
5.903.531.708
5.981.192.062
4.746.949.912
4.746.949.912
10.650.481.620
10.728.141.974
(3.146.806.545)
(1.555.078.240)
(4.701.884.785)
Utang Pajak
30 September
2014
Rp
d.
31 Desember 2013
31 Desember
2013
Rp
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Sub Jumlah
257.657.850
4.113.117
7.732.649.143
578.363.866
8.572.783.976
387.157.841
-12.930.650.979
9.691.423.455
23.009.232.275
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 29
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 21
Pasal 4 (2)
Pajak Pertambahan Nilai
Sub Jumlah
Jumlah Utang Pajak
198.709.314.994
155.769
2.629.424.812
912.890.198
38.549.439
965.405.420
222.620.787
72.468.433.732
275.946.795.152
284.519.579.127
158.150.616.399
-3.346.723.402
722.658.299
38.549.439
946.567.890
-54.895.898.464
218.101.013.893
241.110.246.166
Manfaat (Beban) Pajak
9 bulan
2014
Rp
Perusahaan
Kini
Tangguhan
Subjumlah
(8.578.112.400)
-(8.578.112.400)
28
2013
Rp
----
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
9 bulan
2014
2013
Rp
Rp
Entitas Anak
Kini
(58.015.087.200)
(75.337.478.000)
Tangguhan
Subjumlah
Jumlah Beban Pajak
677.627.610
--
(57.337.459.590)
(65.915.571.990)
(75.337.478.000)
(75.337.478.000)
Perhitungan pajak kini dan utang (piutang) pajak adalah sebagai berikut:
9 bulan
2014
Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas
Anak
Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum
Pajak Penghasilan
Beda Tetap
Beban Pajak
Representasi dan Sumbangan
Penghasilan Jasa Giro
Jumlah
Taksiran Laba (Rugi) Fiskal
Perusahaan
Kompensasi Rugi Fiskal
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Taksiran Laba Fiskal Perusahaan
Beban Pajak Kini
29
2013
Rp
349.482.736.561
325.955.679.265
304.306.273.531
359.912.123.913
45.176.463.030
(33.956.444.648)
392.282.184
796.066.340
(3.474.248.807)
(2.285.900.283)
65.340.670
241.697.902
(3.102.411.213)
(2.795.372.641)
42.890.562.748
(36.751.817.289)
(9.860.555.832)
(24.872.964.591)
27.371.210.398
7.362.310.025
(9.860.555.832)
(24.872.964.591)
27.371.210.398
--
42.890.562.748
8.578.112.400
(44.114.127.314)
--
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan
sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
9 bulan
2014
Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas
Anak - Bersih
Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak
Penghasilan
9.
2013
Rp
349.482.736.561
325.955.679.265
(304.306.273.531)
(359.912.123.913)
45.176.463.030
(33.956.444.648)
Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku
Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi
Beban Pajak
Representasi dan Sumbangan
Penghasilan Jasa Giro
(9.035.292.456)
-(78.456.437)
(159.213.268)
694.849.761
8.489.111.206
(9.187.954.365)
(16.335.168)
(60.424.476)
775.602.803
Jumlah Beban Pajak Perusahaan
(8.578.112.400)
--
Jumlah Beban Pajak Entitas Anak
(57.337.459.590)
(75.337.478.000)
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
(65.915.571.990)
(75.337.478.000)
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Piutang Plasma
Deposito yang Dijaminkan
(30 September 2014:USD 908.841 ;2013: USD 582.098)
Uang Muka Jaminan
39.127.490.788
37.607.310.974
11.098.770.212
3.958.658.568
7.095.186.428
2.821.043.047
Jumlah
54.184.919.568
47.523.540.449
Piutang plasma merupakan talangan pembayaran beban bunga bank dan operasional petani plasma yang dilakukan oleh
PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak.
Seluruh piutang plasma didenominasi dalam Rupiah.
Berdasarkan penelaah atas kolektibilitas piutang pada akhir periode/tahun, manajemen berpendapat piutang lain-lain dapat
tertagih sehingga penyisihan penurunan nilai tidak diperlukan.
Deposito ini dijadikan jaminan kepada PT Bank Rabobank Internasional Indonesia (lihat catatan 21).
30
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
10.
Uang Muka
Uang muka pembelian merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia,
PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas
pembelian tepung terigu, beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.
Uang muka investasi merupakan uang muka atas rencana akuisisi PT Golden Plantation, entitas anak, kepada
PT Bailangu Capital Investment dan PT Persada Alam Hijau.
11. Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Uang Muka Jangka Panjang
Uang Muka Investasi
Penyertaan Saham
Lain-lain
83.710.083.383
7.000.000.000
33.145.000
3.217.366.118
22.225.118.333
-33.145.000
546.765.450
Jumlah
93.960.594.501
22.805.028.783
Uang Muka Jangka Panjang
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Pembangunan Pabrik
Lainnya
50.292.778.000
33.417.305.383
18.046.633.863
4.178.484.470
Jumlah
83.710.083.383
22.225.118.333
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka
pembangunan pabrik pengolahan makanan milik PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak.
Pada tahun 2013, uang muka pembangunan pabrik penggilingan beras SAKTI sebesar Rp97.500.000.000, diterima kembali
oleh SAKTI terkait sebagai akibat pembatalan uang muka.
12. Aset Tetap
Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Infrastruktur
Mesin
Peralatan Pabrik
Perabot dan Peralatan
Kendaraan
Aset yang Tidak Digunakan
Jumlah
Saldo Awal
Penambahan
30 September 2014
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
406.479.003.499
185.249.563.348
10.716.623.853
763.371.035.817
14.984.792.877
16.736.268.511
33.278.866.251
10.657.363.088
1.441.473.517.244
-3.802.828.602
-16.426.944.657
717.286.700
4.559.233.372
296.200.000
720.750.000
26.523.243.331
31
---1.803.983.754
212.850.000
-9.300.000
-2.026.133.754
53.800.770.559
85.876.982.814
1.256.788.689
104.047.527.521
(19.180.000)
259.040.744
1.494.469.089
-246.716.399.416
460.279.774.058
274.929.374.764
11.973.412.542
882.041.524.241
15.470.049.577
21.554.542.627
35.060.235.340
11.378.113.088
1.712.687.026.237
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
12. Aset Tetap (lanjutan)
Saldo Awal
Penambahan
30 September 2014
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Harga Perolehan
Sewa Pembiayaan
Mesin
Kendaraan
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan
Mesin
Jumlah Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan
Infrastruktur
Mesin
Peralatan Pabrik
Perabot dan Peralatan
Kendaraan
Aset yang Tidak Digunakan
Jumlah
Sewa Pembiayaan
Mesin
Kendaraan
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Tercatat
Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Infrastruktur
Mesin
Peralatan Pabrik
Perabot dan Peralatan
Kendaraan
Aset yang Tidak Digunakan
Jumlah
Sewa Pembiayaan
Mesin
Kendaraan
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan
Mesin
Jumlah Harga Perolehan
81.390.832.911
7.583.550.062
876.927.481
4.385.672.794
---
(587.506.700)
(1.675.769.089)
81.680.253.692
10.293.453.767
262.546.077.212
214.513.042.511
2.007.507.019.940
107.059.858.906
188.588.023.349
327.433.725.861
--2.026.133.754
(54.410.985.184)
(190.715.008.840)
(672.870.397)
315.194.950.934
212.386.057.020
2.332.241.741.645
74.174.144.346
5.516.974.116
435.946.897.601
6.746.094.464
8.881.987.210
19.263.480.632
1.061.207.188
551.590.785.557
11.630.730.109
724.769.282
49.109.749.283
1.226.725.320
2.189.869.409
2.026.881.139
150.109.375
67.058.833.917
--680.564.822
87.866.473
-1.162.500
-769.593.796
308.914.237
(905.706.258)
750.138.921
-(44.962.663)
(351.379.185)
-(242.994.948)
86.113.788.692
5.336.037.140
485.126.220.983
7.884.953.311
11.026.893.956
20.937.820.086
1.211.316.563
617.637.030.731
3.424.088.679
8.938.752.504
563.953.626.740
1.419.912.367
2.873.914.096
71.352.660.380
--769.593.796
(53.647.946)
-(53.647.946)
4.790.353.100
11.812.666.600
634.240.050.431
1.443.553.393.200
1.698.001.691.224
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2013
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
405.628.003.499
184.918.703.592
10.711.473.853
705.297.715.032
14.781.231.177
13.385.621.471
28.299.172.160
10.657.363.088
1.373.679.283.872
851.000.000
12.867.500
5.150.000
18.857.328.716
203.561.700
3.233.267.040
840.145.455
-24.003.320.411
---494.900.000
--431.940.000
-926.840.000
-317.992.256
-39.710.892.069
-117.380.000
4.571.488.636
-44.717.752.961
406.479.003.499
185.249.563.348
10.716.623.853
763.371.035.817
14.984.792.877
16.736.268.511
33.278.866.251
10.657.363.088
1.441.473.517.244
70.854.996.003
10.655.929.396
10.514.110.996
2.152.215.294
---
21.725.912
(5.224.594.628)
81.390.832.911
7.583.550.062
162.390.217.006
95.886.149.597
1.713.466.575.874
100.473.852.462
157.823.784.903
294.967.284.066
--926.840.000
(317.992.256)
(39.196.891.989)
--
262.546.077.212
214.513.042.511
2.007.507.019.940
32
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2013
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan
Infrastruktur
Mesin
Peralatan Pabrik
Perabot dan Peralatan
Kendaraan
Aset yang Tidak Digunakan
Jumlah
64.400.246.918
4.698.705.302
373.391.851.565
5.002.356.986
6.603.500.395
14.626.248.667
929.116.648
469.652.026.481
9.773.897.428
818.268.814
62.753.793.723
1.743.737.478
2.161.271.816
2.112.122.819
132.090.540
79.495.182.618
--239.377.708
--430.975.333
-670.353.041
--40.630.021
-117.214.999
2.956.084.479
-3.113.929.499
74.174.144.346
5.516.974.116
435.946.897.601
6.746.094.464
8.881.987.210
19.263.480.632
1.061.207.188
551.590.785.557
Sewa Pembiayaan
Mesin
Kendaraan
Jumlah Akumulasi Depresiasi
2.150.469.126
7.941.665.999
479.744.161.606
1.640.825.957
3.743.809.600
84.879.818.175
--670.353.041
(367.206.404)
(2.746.723.095)
--
3.424.088.679
8.938.752.504
563.953.626.740
Nilai Tercatat
1.233.722.414.268
1.443.553.393.200
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Beban Pokok Penjualan
Kapitalisasi Ke TBM
Beban Umum dan Administrasi
Beban Penjualan
63.166.454.990
1.958.212.093
4.872.884.265
1.355.109.033
78.647.118.807
-5.020.131.913
1.212.567.455
Jumlah Beban Penyusutan
71.352.660.380
84.879.818.175
Rincian penjualan aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah
sebagai berikut:
9 bulan
2014
Rp
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Tercatat
Harga Jual
Laba (Rugi) Penjualan
\
2013
Rp
2.026.133.754
(769.593.796)
1.256.539.958
1.255.402.458
472.300.000
(218.227.708)
254.072.292
200.500.000
(1.137.500)
(53.572.292)
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap adalah sebesar Rp7.112.137.134 dan Rp.16.606.400.579 masing-masing
pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Grup.
Jenis kepemilikan hak atas tanah Grup seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan
berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2027 sampai tahun 2045.
33
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah pada saat habis masa
berlakunya.
Saldo aset dalam penyelesaian terdiri dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Nusantara (PPN),
entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik pengolahan
beras milik PT Sukses Abadi Karya Inti, entitas anak.
Pada tanggal pelaporan, nilai tercatat aset dalam penyelesaian proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dan
pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 68% dan 95% dari nilai kontrak dan diperkirakan
akan selesai pada Desember tahun 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada hambatan dalam penyelesaian
pembangunan.
Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah:
30 September
2014
Rp
224.929.499
982.047.330
190.273.424.707
2.130.499.164
12.561.858.213
4.498.644.044
Prasarana Jalan
Bangunan
Mesin
Kendaraan
Perabot dan Peralatan
Peralatan Pabrik
Jumlah
210.671.402.957
31 Desember
2013
Rp
-37.000.000
188.165.865.461
12.612.476.213
3.515.602.364
2.078.443.390
206.409.387.428
Aset tetap Grup, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko
lainnya pada dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp1.360.766.904.385 dan Rp 1.011.195.476.552 masing-masing
pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Mesin dan kendaraan yang diperoleh PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Bumi Raya Investindo (BRI), PT Charindo Palma
Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) dan
PT Tugu Palma Sumatera (TPSum), PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, melalui sewa pembiayaan
telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan
dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut.
Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi TPS, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), dan PT Jatisari Srirejeki (JS),
seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas obligasi dan sukuk ijarah (lihat Catatan 23).
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, silo PT Indo Beras Unggul (IBU) dan JS, keduanya entitas anak,
dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18).
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, mesin TPS dan PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, dijadikan
jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank BRI Syariah (Persero) (lihat Catatan 21).
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, SPJ atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat
Catatan 18 dan 21).
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, mesin PT Putra Taro Paloma, entitas anak, dijadikan jaminan atas
pinjaman yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 21).
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, bangunan PT Sukses Abadi Karya Abadi, entitas anak, dijadikan jaminan
atas pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 21).
34
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) IBU dijadikan jaminan atas
pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18).
Pada 31 Desember 2013, mesin, peralatan dan alat berat BRI dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18 dan 21).
Pada 31 Desember 2013, Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI dijadikan jaminan
pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18) dan SHGU No. 17-22 milik CPO dan SHGU
No. 11-16 milik ASJ dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(lihat Catatan 21).
Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset
tetap pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
13.
Tanaman Perkebunan
Saldo Awal
Penambahan
30 September 2014
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan
Kelapa Sawit
Akumulasi Penyusutan
Kelapa Sawit
Nilai Tercatat
612.214.627.901
142.820.771.369
--
--
21.055.378.056
5.305.325.912
--
--
591.159.249.845
Biaya Perolehan
Kelapa Sawit
755.035.399.270
26.360.703.968
728.674.695.302
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2013
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
523.323.325.887
88.891.302.014
--
--
Kelapa Sawit
16.770.537.707
4.284.840.349
--
--
Nilai Tercatat
506.552.788.180
612.214.627.901
Akumulasi Penyusutan
21.055.378.056
591.159.249.845
Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan.
Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp26.626.688.493 dan Rp
18.043.281.894 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:
30 September
2014
Rp
Tanaman Perkebunan Menghasilkan
Saldo Awal
Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan
Belum Menghasilkan
Akumulasi Penyusutan
Saldo Akhir
35
31 Desember
2013
Rp
125.512.193.795
94.252.041.897
126.206.887.229
251.719.081.024
(26.360.703.968)
225.358.377.056
31.260.151.898
125.512.193.795
(21.055.378.056)
104.456.815.739
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
30 September
2014
Rp
Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Saldo Awal
Kapitalisasi Biaya
Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan
Menghasilkan
Saldo Akhir
Jumlah Tanaman Perkebunan
31 Desember
2013
Rp
486.702.434.106
142.820.771.369
429.071.283.990
88.891.302.014
(126.206.887.229)
503.316.318.246
(31.260.151.898)
486.702.434.106
728.674.695.302
591.159.249.845
Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:
30 September
2014
Hektar
Tanaman Perkebunan Menghasilkan
Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Total Luas Area
31 Desember
2013
Hektar
7.967
9.507
5.118
8.600
17.473
13.718
Tanaman perkebunan PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO),
dan PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), seluruhnya entitas anak, telah diasuransikan terhadap gempa bumi dan risiko lainnya
dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp292.251.181.312 dan Rp110.000.000.000 masing-masing pada 30 September
2014 dan 31 Desember 2013.
Tanaman perkebunan milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk pada 31 Desember 2013 dan Bank Sindikasi yang terdiri dari PT Bank Permata Tbk., Rabobank International
– Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, pada 30
September 2014 (lihat Catatan 21).
Tanah perkebunan milik CPO dan ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia pada 31 Desember 2013 dan Bank Sindikasi yang terdiri dari PT Bank Permata
Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia, pada 30 September 2014 (lihat Catatan 21).
Tanah perkebunan milik MJAP, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Sindikasi yang
terdiri dari PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch,
dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, pada 30 September 2014 (lihat Catatan 21).
36
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
14.
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih
PT Muarabungo Plantation
PT Tugu Palma Sumatra
PT Bumiraya Investindo
PT Tandan Abadi Mandiri
PT Mitra Jaya Agro Palm
PT Airlangga Sawit Jaya
PT Charindo Palma Oetama
30 September
2014
Rp
48.910.418.000
11.354.991.522
7.666.496.363
8.890.075.500
1.369.000.000
372.195.725
203.470.200
31 Desember
2013
Rp
46.466.873.000
11.357.682.776
3.752.478.855
2.217.057.000
19.000.000
4.758.000
21.667.000
78.766.647.310
63.839.516.631
Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Bersih
Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT Bumiraya Investindo (BRI) dan entitas anak sehubungan dengan
perolehan hak atas tanah sampai dengan hak tersebut diproses.
PT Muarabungo Plantation, PT Tugu Palma Sumatera, PT Tandan Abadi Mandiri dan PT Mitra Jaya Agro Palm sedang
dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.
Lahan dengan luas 200 hektar, terdaftar atas nama BRI yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian interim ini masih dalam pengurusan sertifikat.
Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU (lihat Catatan
18).
15.
Aset Takberwujud
Saldo Awal
(Unaudited)
Rp
Harga Perolehan
Goodwill
Piranti Lunak
Merk Dagang
Jumlah Harga Perolehan
Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak
Merk Dagang
Jumlah Akumulasi Amortisasi
Nilai Tercatat
30 September 2014
Penambahan
Saldo Akhir
Rp
Rp
82.820.074.584
11.196.939.799
261.888.525.000
-138.280.254
350.000.000
82.820.074.584
11.335.220.053
262.238.525.000
355.905.539.383
488.280.254
356.393.819.637
2.993.935.284
563.488.254
884.072.821
29.166.666
3.878.008.105
592.654.920
3.557.423.538
913.239.487
4.470.663.025
352.348.115.845
37
351.923.156.612
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2013
Saldo Awal
Penambahan
(Unaudited)
Rp
Rp
Harga Perolehan
Goodwill
Piranti Lunak
Merk Dagang
Jumlah Harga Perolehan
Rp
82.820.074.584
8.389.422.737
261.488.525.000
-2.807.517.062
400.000.000
82.820.074.584
11.196.939.799
261.888.525.000
352.698.022.321
3.207.517.062
355.905.539.383
1.995.956.856
563.488.254
997.978.428
--
2.993.935.284
563.488.254
2.559.445.110
997.978.428
3.557.423.538
Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak
Merk Dagang
Jumlah Akumulasi Amortisasi
Nilai Tercatat
Saldo Akhir
350.138.577.211
352.348.115.845
Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul, PT Putera Taro
Paloma dan PT Balaraja Bisco Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT
Alam Makmur Sembada, PT Unilever Indonesia dan PT Subafood Pangan Jaya. Merek-merek dagang tersebut diantaranya
adalah Taro, Ayam Jago dan Subamie.
Rincian saldo goodwill adalah sebagai berikut:
Entitas Pengakuisisi
PT Balaraja Bisco Paloma
PT Muarobungo Plantation
PT Dunia Pangan
Jumlah
Perolehan Saham Pada
Nilai
Tahun Perolehan
PT Subafood Pangan Jaya
PT Tandan Abadi Mandiri
PT Jatisari Srirejeki
2012
2012
2010
30-Sep-14
31-Des-13
728.721.861
8.980.274.094
73.111.078.629
82.820.074.584
728.721.861
8.980.274.094
73.111.078.629
82.820.074.584
Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang
menimbulkan goodwill tersebut.
Manajemen telah melakukan penelaahan yang memadai atas saldo goodwill pada tanggal 30 September 2014 dan 31
Desember 2013
16.
Utang Usaha
30 September
2014
Rp
Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6)
Pihak Ketiga :
Muyang Graintech Co., Ltd
Satake Corporatioan
PT Supernova Flexible Packaging
Suncue Company Ltd
H. Tholib
PT Nusa Palapa Gemilang
International Rice Engineering Co, Ltd.
Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000)
Jumlah Utang Usaha
38
31 Desember
2013
Rp
2.999.567.414
2.964.273.533
52.029.250.046
32.448.264.614
19.365.313.536
17.537.292.750
9.359.374.188
8.153.495.200
6.295.694.000
124.729.816.833
272.918.068.582
20.968.127.250
29.893.114.169
14.085.590.349
484.512.750
-1.783.764.550
-57.547.338.316
127.726.720.917
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Utang Usaha dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 38.
Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha tersebut.
17.
Beban Akrual
30 September
2014
Rp
18.
Bunga
Bunga Obligasi
Pinjaman Bank
Fee Sukuk Ijarah
Pengiklanan
15.375.000.000
14.722.035.013
7.687.500.000
2.019.476.791
15.375.000.000
3.297.183.260
7.687.500.000
3.819.853.520
Utilitas
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1.000.000.000)
2.116.734.552
10.860.712.863
1.219.267.130
14.047.775.718
Jumlah Beban Akrual
52.781.459.219
45.446.579.628
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek
30 September
2014
Rp
a.
31 Desember
2013
Rp
31 Desember
2013
Rp
Rupiah
PT Rabobank International Indonesia
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
JPMorgan Chase Bank, N.A
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Permata
PT Bank DBS Indoneisa
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
302.135.085.689
219.607.650.000
163.809.649.675
110.000.000.000
67.933.274.334
4.555.000.000
--
434.329.000.000
-156.609.998.220
110.000.000.000
55.435.009.389
9.423.672.500
14.400.000.000
Jumlah Utang Bank - Jangka Pendek
868.040.659.698
780.197.680.109
PT Bank Rabobank International Indonesia
Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1862/2013 tanggal 4 Juli 2013, dan amandemen perjanjian fasilitas
No.LA/CA/1862/A2/2013 tanggal 30 Desember 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh
fasilitas pinjaman berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar USD6.000.000. Suku bunga yang
dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF rate + 4% per tahun.
Berdasarkan adendum perjanjian kredit No. LA/CA/1862/A3/2014 dan kemudian adendum perjanijian kredit No.
LA/CA/1862/A4/2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 15 Agustus 2014. Seluruh
pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 10 Juli 2014.
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 saldo terutang atas fasilitas ini adalah Nihil dan USD6.000.000
(ekuivalen Rp73.134.000.000).
Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman
jangka pendek untuk belanja modal sebesar USD10.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini
39
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
adalah sebesar COF + 4% per tahun.
Berdasarkan perjanjian kredit No.LA/CA/1864/A3/2014 jatuh tempo fasilitas ini diperpanjang hingga 15 Agustus
2014. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 10 Juli 2014.
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar
Nihil dan USD5,000,000 (ekuivalen Rp60.945.000.000).
Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A2/2012 tanggal 6 Juli 2012, PT Indo Beras
Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit stock financing dan short-term advance dengan pagu kredit
masing-masing sebesar Rp70.000.000.000 dan Rp30.000.000.000. Kedua fasilitas ini jatuh tempo pada 30
September 2014 serta dikenakan bunga sebesar 10,33% per tahun.
Fasilitas kredit stock financing dan Short – term advance berubah menjadi fasilitas kredit working capital dengan
pagu kredit Rp. 100.000.000.000 berdasarkan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A4/2013 tanggal
11 Januari 2013. Sesuai dengan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A5/2013 tanggal 20 Mei 2013,
IBU, entitas anak, kembali memperoleh tambahan pagu kredit sehingga menjadi Rp. 250.000.000.000. fasilitas ini
akan jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF rate + 250 bps per tahun.
Pinjaman ini telah diperpanjang hingga 30 September 2015.
Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A7/2013 tanggal 27 Nopember 2013,
PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit working capital facility dengan pagu kredit
sebesar Rp50.000.000.000 Fasilitas ini jatuh tempo pada 5 Januari 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF + 300
bps per tahun. Pada 31 Desember 2013 jumlah fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp250.000.000, pada
Januari 2014, fasilitas ini telah dilunasi.
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar
Rp250.000.000.000 dan Rp250.250.000.000.
Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin
atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan (lihat Catatan 4 dan 7).
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1863/2013 pada tanggal 31 Oktober 2013,PT Poly Meditra
Indonesia, entitas anak, memperoleh fasilitas short-term loan non-revolving dengan pagu kredit sebesar
Rp50.000.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 300 Bps per tahun.
Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 30 April 2014. Pada 28 Maret 2014, Pinjaman ini telah dilunasi.
Pada 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp50.000.000.000.
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1876/2014 pada tanggal 19 Agustus 2014, PT Sukses Abadi
Karya Inti (SAKTI), entitas anak, memperoleh fasilitas short-term loan facility dengan pagu kredit sebesar
Rp20.000.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 250 Bps per tahun.
Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 30 Juni 2015.
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1878/2014 pada tanggal 19 Agustus 2014, SAKTI, entitas anak,
memperoleh fasilitas uncommitted working capital facility dengan pagu kredit sebesar Rp150.000.000.000. Suku
bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 250 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman
ini tanggal 31 Agustus 2015.
Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha dan persediaan SAKTI (lihat Catatan 4 dan 7), serta paripasu dengan
term loan SAKTI (lihat catatan 21).
40
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, SAKTI harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
Menjaga rasio DSCR minimal 1,25 kali; dan
Menjaga rasio Debt to Ebitda maksimal 3,50 kali.
Menjaga rasio Debt to Equity maksimal 3,50 kali
Pada 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp52.135.085.689.
b.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140231/U/140305 tertangal 21
Maret 2014, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Pinjaman Impor dan Pembiayaan Piutang
Lokal dari HSBC dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp200.000.000.000 dengan periode pinjaman masingmasing 180 hari dari tanggal jatuh tempo wesel terkait, maksimal berlaku sampai 31 Januari 2015 dengan bunga
harian sebesar COF + 3,75% per tahun. Pada September 2014, DP, entitas anak memperoleh tambahan pagu kredit
menjadi Rp220.000.000.000.
Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha dan persediaan DP (lihat Catatan 4 dan 7).
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
Tidak diperbolehkan menyatakan atau melakukan pembayaran dividen yang melebihi 30% dari laba bersih setelah
pajak;
Menjaga rasio lancar minimal 1,25 kali; dan
Menjaga rasio gearing eksternal maksimal 2,50 kali.
Pada 30 September 2014 saldo terutang atas kedua fasilitas tersebut adalah sebesar Rp219.607.650.000.
c.
JP Morgan Chase Bank, N.A
Berdasarkan surat penawaran fasilitas-fasilitas umum perbankan dengan No. 018/GCB-CSD/FA/AMD/VII/2013
tanggal 19 Juli 2013, Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit working capital berupa fasilitas Letter of Credit, Import
Letter of Credit Bill (Trust Receipt), Bank Guarantee, Payable Financing (Collection/Open Account) dengan pagu
kredit USD15,000,000. Fasilitas ini memiliki jangka pembayaran maksimal 6 bulan dan dapat digunakan sampai
dengan 1 tahun dan dikenakan bunga sebesar COF + 4,5% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah
persediaan.(lihat Catatan 7).
Berdasarkan adendum perjanjian kredit No.017/GCB-CPD/FA/AMD-2/VI/2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga
memiliki jatuh tempo pada 28 Juni 2015.
Atas fasilitas-fasilitas ini, Perusahaan dapat mencairkan pinjaman dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika
Serikat (USD). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo atas fasilitas ini masing-masing adalah
Rp136.825.269.543 dan Rp56.935.943.278 untuk mata uang Rupiah serta USD2,209,661 (ekuivalen
Rp26.984.380.132) dan USD8,177,373 (ekuivalen Rp99.674.054.942) untuk mata uang USD.
d.
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang telah diperpanjang terakhir
melalui surat pemberitahuan perpanjangan jangka waktu No. 14/CPB/0104 pada 16 Maret 2014, Perusahaan
memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu kredit sebesar Rp160.000.000.000. Jangka waktu
pinjaman adalah 3 bulan sampai dengan 31 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2014
serta dikenakan suku bunga deposito +1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang
ditempatkan di UOB sebesar Rp110.000.000.000 (lihat Catatan 5).
Berdasarkan perubahan III terhadap perjanjian kredit fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada
31 Maret 2015.
41
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Pada 30 September 2014 dan
Rp110.000.000.000.
e.
31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah
PT Bank Permata Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit No. SKU/13/2069/N/MM tanggal 6 Nopember 2013, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas
anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas warehouse receipt financing dengan
sebesar
Rp150.000.000.000 dikenakan bunga masing-masing sebesar 12,75% per tahun pada 30 September 2014 dan 12%
per tahun pada 31 Desember 2013. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan
6 Nopember 2014. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan JS (lihat Catatan 7).
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah Rp67.933.274.334 dan
Rp55.435.009.389.
f.
PT Bank DBS Indonesia
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H.,
M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak,
memperoleh fasilitas kredit non cash loan berupa account payable financing dan fasilitas revolving credit masingmasing dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000.000 dan Rp5.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 1
(satu) tahun sampai dengan 29 Januari 2014. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 13,10%-13,22%
per tahun pada 30 September 2014 dan 10% per tahun pada 31 Desember 2013.
Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 015/PFPA-DBS/I/2014 tanggal 13 Januari 2014
di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, fasilitas ini
diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo 29 Januari 2015.
Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah aset tetap, persediaan dan piutang usaha yang dimiliki SPJ
(lihat Catatan 12, 7 dan 4).
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar
Rp4.555.000.000 dan Rp9.423.672.500
g.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORPBANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT
Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp100.000.000.000 yang
digunakan untuk pembelian beras dan gabah dari pemasok.
Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit
No. 430/PrbPK/COD-Thamrin/ 2011 tanggal 10 Oktober 2011 yang telah dirubah dengan adendum perjanjian kredit
No. 734/PrbPK/COD-Thamrin/2012, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai 25 Nopember 2013 dan
dikenakan bunga per tahun 11,5%.
Berdasarkan Akta Perpanjangan Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 18 Desember 2013 di hadapan Veronica
Nataatmadja, S.H., M. Corp.Admin., M.Com (Business Law), notaris di Jakarta, DP memperoleh perpanjangan
fasilitas pinjaman dalam bentuk fasilitas pinjaman promes berulang sampai 25 April 2014 dan dikenakan bunga per
tahun 12,25%. Pada 2 April, 2014, fasilitas ini telah dilunasi.
Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Desember 2013 sebesar Rp14.400.000.000.
19.
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Utang Dividen
Utang Lain-lain
Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd.
24.878.831.147
3.036.914.983
--
7.831.147
10.857.619.146
53.379.493.961
Jumlah
27.915.746.130
64.244.944.254
42
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Pebruari 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas
pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar
Rp29.085.000.000. Fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 10% per
tahun. Berdasarkan adendum perjanjian 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juli 2014 dengan
plafon pinjaman sebesar Rp34.823.400.000.
Berdasarkan perjanjian tanggal 7 Juni 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd,
berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp20.712.300.000 Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo
pada tanggal 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 9,25% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian tanggal
25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014. Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi seluruh pinjaman ini.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp3.422.453.746 dan Rp3.582.193.960
masing-masing untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan tahun yang berakhir pada 31
Desember 2013.
20.
Utang Sewa Pembiayaan
PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm
(MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT
Tandan Abadi Mandiri (TAM) dan PT Putra Taro Paloma (PTP), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas
sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan
pembiayaan sebagai berikut:
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
PT ORIX Indonesia Finance
PT Dipo Star Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance
PT BCA Finance
PT BII Finance
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 200.000.000)
15.222.546.455
1.787.491.751
409.051.935
248.871.108
240.083.040
--
18.575.910.449
3.333.509.634
691.432.894
369.051.109
308.194.480
100.507.390
Jumlah Utang Sewa Pembiayaan
17.908.044.288
23.378.605.956
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 30 September
2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
2014
2015
2016
2017
3.999.453.891
11.282.216.717
3.914.399.021
597.814.106
14.825.735.791
9.403.057.370
2.092.448.594
--
Total
Dikurangi: Bagian Bunga
19.793.883.735
(1.885.839.446)
26.321.241.755
(2.942.635.786)
Utang Sewa Pembiayaan - Bersih
17.908.044.288
23.378.605.977
Utang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo
Dalam Satu Tahun
11.785.782.477
11.602.431.097
6.122.261.811
11.776.174.880
Utang Sewa Pembiayaan - Setelah
Dikurangi Jatuh tempo dalam Satu Tahun
43
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Seluruh utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.
Rincian fasilitas sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
a.
PT ORIX Indonesia Finance (Orix)
PMI, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix pada 9 April 2010 untuk pembelian peralatan
pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 519.156.000 dan periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga
efektif 6,5% per tahun.
Pada 31 Desember 2013 seluruh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix telah dilunasi.
Pada kurun waktu 2014 dan 2013, TPS memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix untuk pembelian peralatan
pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 1.580.800.000 dan Rp 2.287.000.000 dan periode pembayaran antara
36-48 bulan, serta dikenakan bunga efektif antara 5,33% - 6,25% per tahun.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp2.488.868.611 dan Rp
408.262.222
Pada kurun waktu 2014 dan 2013, BRI dan entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix masing-masing
sebesar Rp1.079.272.800 dan 33.041.904.750 untuk pembiayaan mesin-mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian
sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 5,25% - 7% per tahun.
Saldo terutang pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp11.878.424.254 dan Rp
18.167.648.227.
Pada kurun waktu 2014, PTP, entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix sebesar Rp906.147.000 untuk
pembiayaan mesin. Perjanjian sewa memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya bunga
sebesar 6,51% per tahun.
Saldo terutang pada 30 September 2014 adalah sebesar Rp855.253.590.
b.
Dipo Star Finance (Dipo)
Pada kurun waktu 2013 dan 2012, BRI dan Entitas Anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Dipo Star Finance
masing-masing sebesar Rp475.920.000 dan Rp3.851.967.700 untuk pembiayaan mesin-mesin, kendaraan dan alat
berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya 4,6%.
Saldo terutang pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp1.267.220.944 dan
Rp2.372.537.757
Pada kurun waktu 2013, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar
Rp271.000.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya
antara 3,9 – 3,97% masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp447.737.476 dan
Rp748.138.555.
Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar
Rp637.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya
antara 3,3 – 5.2% per tahun.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp72.533.331 dan
Rp212.833.322.
44
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
c.
PT Surya Artha Nusantara Finance
Pada kurun waktu 2012, PT Muara Bungo Plantation (MBP), entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan
kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp 1.128.600.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode
pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 4,8% per tahun.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp409.051.935 dan
Rp691.432.894.
d.
PT BCA Finance (BCA)
Pada kurun waktu 2012, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp
3.289.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya
sebesar antara 10,46 – 17,20% per tahun.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp230.026.667 dan
Rp316.286.667
Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp
135.680.000.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp18.844.441 dan Rp
52.764.442.
e.
PT BII Finance Center
Pada kurun waktu 2014 dan 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BII Finance
Center masing-masing sebesar Rp78.574.000 dan Rp676.000.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode
pembayaran selama 36 bulan.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp240.083.040 dan
Rp308.194.480
21.
Utang Bank Jangka Panjang
30 September
2014
Rp
Rupiah
Pinjaman Sindikasi
PT Rabobank International Indonesia
PT Bank UOB Buana
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
31 Desember
2013
Rp
934.218.000.000
183.252.764.699
128.278.133.043
63.750.000.000
21.819.510.890
---
-99.029.394.811
126.315.789.474
75.000.000.000
16.154.804.750
65.556.409.964
48.928.466.406
1.331.318.408.632
430.984.865.405
Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Rupiah
PT Rabobank International Indonesia
PT Bank UOB Buana
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
6.000.000.000
42.105.263.158
18.750.000.000
4.285.830.204
---
6.000.000.000
42.105.263.158
15.000.000.000
2.747.126.071
18.668.000.000
25.527.895.524
Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
71.141.093.362
110.048.284.753
1.260.177.315.267
320.936.580.651
Jumlah Utang Bank Jangka Panjang
Utang Bank Jangka Panjang - Setelah
Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
45
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
a.
Pinjaman Sindikasi
Pada tanggal 26 Juli 2014, BRI, entitas anak, mengadakan pinjaman fasilitas pinjaman sidikasi dengan beberapa bank
yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore
Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk., dengan total fasilitas
sebesar USD125.000.000, yang terdiri atas pinjaman jangka panjang berupa Fasilitas A dan Fasilitas Murabaha
sebesar USD100.000.000, serta Revolving loan berupa Fasilitas B sebesar USD25.000.000.
Pada Juli 2014, BRI, entitas anak, telah menarik pinjaman sebesar USD48.960.000 untuk fasilitas A dan sebesar
USD27.540.000 untuk fasilitas Murabaha.
Pinjaman Fasilitas A dikenakan suku bunga mengambang sebesar LIBOR + 6% per tahun, Pinjaman Fasilitas
Murabaha dikenakan suku bunga 6,10% per tahun, dan Pinjaman Fasilitas B dikenakan suku bunga LIBOR + 5,8% per
tahun.
Jaminan atas pinjaman sindikasi ini adalah :
Asuransi milik BRI, ASJ, CPO, Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra Jaya Argo Palm (MJAP), PT Tandan Abadi
Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak;
Piutang milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, TAM, seluruhnya entitas anak;
Aset berwujud milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak;
Akta pemberian hak tanggungan milik BRI, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Pulau Laut Barat
dan Pulau Laut Selatan;
Akta pemberian hak tanggungan milik ASJ, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Air Besar;
Akta pemberian hak tanggungan milik CPO, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Air Besar dan
Kuala Behe;
Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik BRI, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Tanjung
Serudung, Sungai Bulan, Teluk Sirih, Sebanti, Trans Bangun Rejo, dan Lontar;
Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik MBP, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Serasan Jaya;
Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik MJAP, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Bambulung,
Kumpang Besi, Ketab, Muara Pantau;
Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik TAM, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Penaruh,
Pulau Aru, Pelawan, Pulo dan Sungai Abang;
Gadai atas rekening bank milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak;
Surat Kuasa untuk pengelolaan rekening milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak;
Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP, MJAP yang dimiliki BRI, entitas anak;
Gadai atas saham TAM yang dimiliki MBP, entitas anak;
Kuasa untuk memilih (Power of Attorney to Vote) terkait gadai atas saham;
Kuasa untuk menjual terkait gadai atas saham.
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
Menjaga rasio Total Net Debt to Equity tidak melebihi 1,50 kali di setiap tanggal efektif, diuji pertama kali pada
tanggal efektif 30 Juni 2017.
Menjaga rasio Total Net Debt to EBITDA tidak melebihi 5,00 kali, diuji pertama kali pada tanggal efektif 30 Juni
2017 dan setiap 3 (tiga) bulan setelahnya.
Menjaga EBITDA Interest Cover Ratio minimum 1,00 kali pada periode tanggal efektif 30 Juni 2017 atau 2,00 kali
sesudahnya.
Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar USD76.500.000 (ekuivalen
Rp934.218.000.000).
b.
PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1829/A2/2012 IBU, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman
Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit untuk pembelian silo dengan pagu sebesar
Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama.
46
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing adalah
Rp10.500.000.000 dan Rp 12.750.000.000.
Jaminan atas kedua fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat,
mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan.
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1847/2012 PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh
fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit dengan pagu sebesar
Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama.
Jaminan atas fasilitas ini adalah silo gabah yang dimiliki dan yang akan dibeli oleh JS melalui penggunaan fasilitas ini
(lihat catatan 12).
Saldo atas pinjaman ini adalah sebesar Rp11.250.000.000 dan Rp 13.500.000.000 per 30 September 2014 dan 31
Desember 2013.
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1854/2013, PT Sukses Abadi Karya Inti, SAKTI, entitas anak,
memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit atas pembangunan
pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah dengan pagu sebesar Rp240.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan
sejak penarikan fasilitas pertama. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,1% per tahun.
Jaminan atas pinjaman ini adalah paripasu dengan fasilitas Term Loan IBU sampai dengan pembangunan pabrik
SAKTI selesai, serta tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Sragen, mesin dan peralatan di masa
mendatang yang akan dimiliki SAKTI, Jaminan Korporasi oleh PT Dunia Pangan, dan deposito senilai masing-masing
Rp11.098.770.212. Dan Rp7.095.186.428 pada Rabobank pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (lihat
Catatan 5 dan 9).
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar
Rp161.502.764.699 dan Rp 72.779.394.811.
c.
PT Bank UOB Indonesia
Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica
Nataadmadja,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa
Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000.000.000 yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank
Garansi (BG) dan Stand by Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.000.000 yang akan
jatuh tempo pada bulan Desember 2016.
Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesinmesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk.
Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin
dengan aset yang diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat Catatan 12).
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing
sebesar Rp94.736.842.105 dan Rp 126.315.789.474.
Selain fasilitas tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas lindung nilai mata uang asing dengan nilai fasilitas sebesar
USD 5,000,000.
Fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan sampai dengan periode 30 September 2014.
Berdasarkan Surat Persetujuan Kredit No. 14/CPB/0233 tanggal 2 September 2014, PTP, entitas anak, memperoleh
fasilitas Term Loan (TL) dengan pagu kredit sejumlah Rp128.000.000.000 untuk membiayai pembelian tanah, mesin
dan peralatan, serta pembangunan pabrik yang berlokasi di Demak, Jawa Tengah.
47
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar JIBOR + applicable margin per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah
60 bulan dan memiliki grace period 18 bulan sejak tanggal persetujuan kredit. Jaminan atas pinjaman ini paripasu
dengan pinjaman yang dimiliki oleh Perusahaan, serta tanah, mesin dan peralatan, dan bangunan pabrik yang akan
dibiayai.
Atas pinjaman ini, PTP, entitas anak, harus menjaga Net Debt to Equity Ratio maksimum 2,5 kali, Net Debt to EBITDA
Ratio maksimum 3,5 kali dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1,25 kali.
Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah Rp33.541.290.938.
d.
PT Bank DBS Indonesia
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp.
Admin., M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas
kredit Non Revolving Long Term Loan dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah
5 (lima) tahun sampai dengan 19 Desember 2017 termasuk grace period selama 6 (enam) bulan. Fasilitas pinjaman ini
dikenakan bunga masing-masing sebesar 13,71% per tahun pada 30 September 2014 dan 11% per tahun pada 31
Desember 2013.
Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan utang bank jangka pendek yang diterima oleh SPJ, entitas anak (lihat
Catatan 18).
Atas pinjaman ini, SPJ, entitas anak, harus menjaga Debt Service Ratio minimum sebesar 1,0 kali dan Gearing Ratio
maksimum sebesar 2,0 kali. SPJ, telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan.
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah
sebesar Rp63.750.000.000 dan Rp 75.000.000.000.
e.
PT Bank BRI Syariah
Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. R.107/SP3/CMG2/07-13 tertanggal 17 Juli 2013, PT Tiga Pilar
Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Musyawarakah untuk pembiayaan pengadaan mesin
produksi dengan pagu kredit sebesar Rp17.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas
pinjaman ini dikenakan margin sebesar 12% per tahun.
Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai.
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah
sebesar Rp14.125.510.890 dan Rp16.154.804.750
Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. B.005-MKT/OL/SMG/02/2014 tertanggal 19 Februari 2014, PT
Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Line Facility (LF) Murabahah untuk pembiayaan
pengadaan mesin boiler pembuatan bihun dengan pagu kredit sebesar Rp.7.700.000.000. Jangka waktu pinjaman
adalah 5 (lima) tahun.
Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 15,5% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai.
Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 7.694.000.000.
f.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian
Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di
hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas
pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:
Kredit Investasi – Kebun I
Kredit Investasi – Kebun II
48
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil
alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas
tanam 1.000 hektar beserta sarananya.
Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8
(delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan.
Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8
(delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan.
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke Tanaman belum
Menghasilkan masing-masing sebesar Rp1.031.800.516 dan Rp 2.246.013.485.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor
KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di
Jakarta, PT Bumi Raya Investindo (BRI) memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit
yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit.
Sesuai dengan surat keterangan lunas No. CBC.JPM/1984/2014 tanggal 11 Juli 2014, BRI, entitas anak, telah melunasi
seluruh saldo terutang pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing
sebesar Nihil dan Rp 65.556.409.964 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun pada 30 September 2014 dan 31
Desember 2013.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun
(lihat Catatan12),
Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 12),
Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 14), yang terdiri dari:
– Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas
nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung
Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,
– Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari,
Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,
– Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih,
Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan
Selatan,
– Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat,
– Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU,
Corporate Guarantee dari Perusahaan,
Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7), dan
Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4).
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar,
Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang
wajar,
Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain,
Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain,
Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan,
Melunasi utang kepada Perusahaan,
Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi
49
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
kemampuan pelunasan utang,
Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham,
Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain,
Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk
dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang,
Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihakpihak berelasi,
Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian utang, dan
Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.
g.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal
19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya
(ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali
(refinancing) qardh wal murabahah dengan nilai total sebesar Rp100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan.
Sesuai dengan surat keterangan lunas No. BS.0193/SYR/07/2014 dan BS.0200/SYR/07/2014 tanggal 14 Juli 2014,
CPO dan ASJ, keduanya entitas anak, telah melunasi seluruh saldo terutang pada LPEI.
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan Rp
48.928.466.406.
Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11% per tahun.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Tanah perkebunan seluas 3.622 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya
di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak
(lihat Catatan 12);
Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya
di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat
Catatan 12);
22.
Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang
Imbalan pascakerja program imbalan pasti
Grup mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi
atas imbalan kerja Grup pada 30 September 2014 belum dilakukan perhitungan oleh Aktuaris Independen sehingga belum
dibebankan. Pada 31 Desember 2013, dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan
masing-masing 24 Maret 2014, sedangkan liabilitas dan beban imbalan pascakerja pada 30 September 2014 dihitung
berdasarkan estimasi imbalan pascakerja tahun 2013.
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember
2013
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
Biaya Masa Lalu yang belum Diakui
Penyesuaian
Kerugian Aktuarial yang belum diakui
38.397.159.034
533.506.987
(405.515.224)
(550.395.410)
Jumlah
37.974.755.387
50
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Rincian beban imbalan pascakerja untuk periode 9 (Sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember
2013
Rp
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu (Vested )
Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu (Non Vested )
Kerugian (Keuntungan) Aktuaria
Jumlah Beban Imbalan Kerja
7.897.036.661
2.141.550.962
26.857.163
739.825.280
1.158.127.895
11.963.397.961
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
31 Desember
2013
Rp
Saldo Awal
Beban Imbalan Kerja yang Diakui
pada Tahun Berjalan
Penyesuaian
Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan
26.832.698.945
Saldo Akhir
37.974.755.387
11.963.397.961
(364.077.601)
(457.263.918)
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban pasti adalah sebagai berikut:
31 Desember
2013
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
pada 1 Januari
Beban Bunga
Biaya Jasa Kini
Beban Jasa Lalu - Vested
Pembayaran Imbalan
Plan Curtailment
Kerugian Aktuarial
43.769.884.955
2.141.550.962
7.897.036.661
739.825.280
(457.263.918)
(34.433.630)
(15.659.441.276)
Jumlah
38.397.159.034
51
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Rincian liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
2010
Rp
2009
Rp
38.397.159.034
43.769.884.955
28.558.037.383
15.272.613.058
10.048.210.010
--
--
--
--
--
38.397.159.034
43.769.884.955
28.558.037.383
15.272.613.058
10.048.210.010
3.959.724.967
(533.928.909)
1.548.626.208
(871.369.640)
858.148.417
--
--
--
--
--
Aset Program
Defisit
31 Desember
2011
Rp
2012
Rp
Penyesuaian yang Timbul atas Kewajiban
Penyesuaian yang Timbul atas
Nilai Wajar Aset Program
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja pada tanggal 30 September
2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Umur Pensiun Normal
Estimasi Kenaikan Gaji
Tarif Discount
Tarif Mortality
Tarif Resignation
23.
55 Tahun
8%
8,5% ( 31 Desember 2012; 6%)
Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980
Umur 18-44 : 5% per tahun
Umur 45-54 : 0% per tahun
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Obligasi
Nilai nominal:
Obligasi TPS Food I
Dikurangi:
Biaya Emisi
Akumulasi Amortisasi
Jumlah
600.000.000.000
600.000.000.000
(9.144.868.838)
2.221.577.420
(9.144.868.838)
1.297.395.481
593.076.708.582
592.152.526.643
300.000.000.000
300.000.000.000
(1.489.500.000)
781.987.500
(1.489.500.000)
670.275.000
299.292.487.500
299.180.775.000
Sukuk Ijarah
Nilai nominal:
Sukuk Ijarah TPS Food I
Dikurangi:
Biaya Emisi
Akumulasi Amortisasi
Jumlah
52
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah (sukuk) TPS Food I Perusahaan masing-masing sebesar Rp 600.000.000.000
dan Rp 300.000.000.000 pada tanggal 1 April 2013, telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan
melalui surat No. S-62/D.04/2013 pada tanggal 28 Maret 2013. Obligasi dan sukuk ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 April
2018 dengan tingkat suku bunga dan fee ijarah masing-masing 10,25% dan Rp30.752.000.000 per tahun.
Bunga dan fee ijarah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama pada tanggal 5 Juli 2013.
Obligasi dan sukuk ini memperoleh peringkat idA- dan idA-(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) masingmasing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
Penerbitan Obligasi TPS Food I dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwalimanatan antara Perusahaan dengan PT
Bank Mega Tbk, pihak ketiga, yang bertindak sebagai Wali Amanat.
Skema sukuk ijarah yang digunakan adalah penjaminan aset tetap PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) dan PT Poly Meditra
Indonesia (PMI), keduanya entitas anak.
Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Offering Circular.
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio dan pembatasan yang
disyaratkan.
Obligasi dan sukuk dijaminkan dengan aset tetap TPS, PMI dan PT Jatisari Srirejeki dan piutang performing TPS (lihat
Catatan 12 dan 4).
Beban bunga obligasi dan fee ijarah yang masih harus dibayar adalah masing-masing sebesar Rp15.375.000.000 dan
Rp7.687.500.000 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
24.
Modal Saham
Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada 30
September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
(Lembar)
Saham Seri A
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%)
30 September 2014
Persentase
Kepemilikan
(%)
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(Rp)
135.000.000
4,19
67.500.000.000
Saham Seri B
PT Tiga Pilar Corpora
JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients
PT Permata Handrawira Sakti
Trophy 2014 Investor Limited
Primanex Limited
Primanex Pte. Ltd.
Morgan Stanley and Co. LLC-Client Account
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%)
Sub Jumlah
475.443.817
300.275.155
296.189.000
292.600.000
212.190.517
212.000.000
209.820.700
1.085.080.811
3.083.600.000
14,77
9,33
9,20
9,09
6,59
6,59
6,52
33,71
95,81
95.088.763.400
60.055.031.000
59.237.800.000
58.520.000.000
42.438.103.400
42.400.000.000
41.964.140.000
217.016.162.200
616.720.000.000
Jumlah Modal Saham
3.218.600.000
100,00
684.220.000.000
53
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2013
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase
Kepemilikan
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(Lembar)
(%)
(Rp)
Saham Seri A
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%)
Saham Seri B
PT Tiga Pilar Corpora
PT Permata Handrawira Sakti
JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients
Primanex Limited
Primanex Pte. Ltd.
Trophy Investor II Ltd.
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%)
Sub Jumlah
135.000.000
4,61
67.500.000.000
420.605.317
296.189.000
265.588.948
238.205.172
228.000.000
181.379.957
1.161.031.606
2.791.000.000
14,37
10,12
9,08
8,14
7,79
6,20
39,68
95,39
84.121.063.400
59.237.800.000
53.117.789.600
47.641.034.400
45.600.000.000
36.275.991.400
232.206.321.200
558.200.000.000
Jumlah Modal Saham
2.926.000.000
100,00
625.700.000.000
Berdasarkan Akta No. 127 tanggal 30 September 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di
Jakarta, Perusahaan menambah Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 292.600.000 lembar saham
seri B dan disetor penuh sebesar Rp58.520.000.000. Total modal dasar Perusahaan pada 30 September 2014 menjadi
Rp684.220.000.000 terbagi atas 3.218.600.000 lembar saham. Perubahaan anggaran dasar ini telah memperoleh
Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-06858.40.21.2014 tanggal 1
Oktober 2014.
25. Tambahan Modal Disetor - Neto
Tambahan modal neto pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah:
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Agio Saham - Neto
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
1.272.956.953.547
657.539.614.608
1.192.607.235
1.215.758.371
Jumlah
1.274.149.560.782
658.755.372.979
20.250.000.000
-20.250.000.000
20.250.000.000
-20.250.000.000
201.894.000.000
(4.327.674.345)
197.566.325.655
201.894.000.000
(4.327.674.345)
197.566.325.655
Penawaran Umum Perdana
Agio Saham
Biaya Emisi Saham
Sub Jumlah
Penawaran Umum Terbatas II
Agio Saham
Biaya Emisi Saham
Neto
54
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
30 September
2014
Rp
Penawaran Umum Terbatas III
Agio Saham
Biaya Emisi Saham
Neto
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu
Agio Saham
Biaya Emisi Saham
Neto
Jumlah Agio Saham Neto
31 Desember
2013
Rp
451.440.000.000
(11.716.711.047)
439.723.288.953
451.440.000.000
(11.716.711.047)
439.723.288.953
615.582.338.939
(165.000.000)
615.417.338.939
1.272.956.953.547
---657.539.614.608
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Entitas Anak
PT Tiga Pilar Sejahtera
PT Bumiraya Investindo
PT Poly Meditra Indonesia
PT Patra Power Nusantara
PT Dunia Pangan
PT Mitra Jaya Agro Palm
PT Airlangga Sawit Jaya
PT Charindo Palma Oetama
PT Muarobungo Plantation
PT Tugu Palma Sumatera
PT Golden Plantation
Jumlah
Saham
Bagian Perusahaan
atas Aset Bersih
Rp
109.890.000
90.909
111.888.000
37.962
21.000
39.999
109.999
149.999
19.999
2.499
2.499
Jumlah pada 30 September 2014
Entitas Anak
PT Tiga Pilar Sejahtera
PT Bumiraya Investindo
PT Poly Meditra Indonesia
PT Patra Power Nusantara
PT Dunia Pangan
PT Mitra Jaya Agro Palm
PT Airlangga Sawit Jaya
PT Charindo Palma Oetama
PT Muarobungo Plantation
PT Tugu Palma Sumatera
Jumlah
Saham
Jumlah pada 31 Desember 2013
55
Selisih Nilai Transaksi
Rp
110.631.738.707
92.377.149.480
117.719.232.249
37.962.000.000
21.528.653.285
39.479.515.235
50.133.829.201
73.385.126.027
18.296.018.873
702.495.313
2.476.848.864
109.500.000.000
139.000.000.000
145.000.000.000
36.000.000.000
10.000.000.000
40.000.000.000
21.000.000.000
47.000.000.000
11.000.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
1.131.738.707
(46.622.850.520)
(27.280.767.751)
1.962.000.000
11.528.653.285
(520.484.765)
29.133.829.201
26.385.126.027
7.296.018.873
(1.797.504.687)
(23.151.136)
564.692.607.234
563.500.000.000
1.192.607.235
Bagian Perusahaan
atas Aset Bersih
Rp
109.890.000
90.909
111.888.000
37.962
21.000
39.999
109.999
149.999
19.999
2.499
Harga
Pengalihan
Rp
Harga
Pengalihan
Rp
Selisih Nilai Transaksi
Rp
110.631.738.707
92.377.149.480
117.719.232.249
37.962.000.000
21.528.653.285
39.479.515.235
50.133.829.201
73.385.126.027
18.296.018.873
702.495.313
109.500.000.000
139.000.000.000
145.000.000.000
36.000.000.000
10.000.000.000
40.000.000.000
21.000.000.000
47.000.000.000
11.000.000.000
2.500.000.000
1.131.738.707
(46.622.850.520)
(27.280.767.751)
1.962.000.000
11.528.653.285
(520.484.765)
29.133.829.201
26.385.126.027
7.296.018.873
(1.797.504.687)
562.215.758.370
561.000.000.000
1.215.758.371
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
26. Komponen Ekuitas Lainnya
Pada 31 Januari 2012, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, melakukan penerbitan saham seri B kepada pihak
ketiga sehingga kepemilikan perusahaan pada BRI berubah dari 99,90% menjadi 57,66%. Perubahan nilai investasi dengan
sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp95.826.654.573 dicatat Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak, pada akun
Komponen Ekuitas Lainnya.
27. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Pada 10 Agustus 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak melakukan pembelian saham dengan PT Indo Beras Unggul
(IBU) dari pihak minoritas, sehingga kepemilikan DP meningkat dari 70% menjadi 99,99%. Selisih lebih antara biaya
perolehan dengan bagian yang diperoleh adalah sebesar Rp 7.213.970.793.
Pada 7 Agustus 2012, Perusahaan melakukan konversi obligasi konversi dengan nilai Rp 145.000.000.000 menjadi 32.800
lembar saham pada PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, sehingga kepemilikan Perusahaan pada BRI berubah dari
57,66% menjadi 64,95%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 36.718.093.441.
28. Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 168 tanggal 26 Juni 2014 yang
dibuat di hadapan Humberg Lie S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain,
pembagian dividen tunai sebesar Rp24.871.000.000 dan penyisihan dana cadangan umum sebesar Rp62.078.800.000 darii
laba tahun 2013. Sampai dengan tanggal pelaporan belum ada pembayaran atas dividen ini
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No 73 tanggal 16 April 2013 yang dibuat di
hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain pembagian
deviden sebesar Rp 23.408.000.000 yang telah dibayarkan pada 23 Juli 2013 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp
42.239.400.000 dari saldo laba tahun 2012.
29. Kepentingan Nonpengendali
Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonpengendali pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013:
Saldo
1 Januari
2014
Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera
PT Golden Plantation dan Entitas Anak
PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak
PT Poly Meditra Indonesia
PT Patra Power Nusantara
PT Dunia Pangan dan Entitas Anak
PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak
398.575.140
-242.413.506.025
218.069.679
33.733.774
101.474.560.817
59.467.733
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
344.597.913.167
Saldo
1 Januari
2013
Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera
PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak
PT Poly Meditra Indonesia
PT Patra Power Nusantara
PT Dunia Pangan dan Entitas Anak
PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak
276.153.280
245.281.456.485
188.242.862
33.518.951
62.425.847.031
57.230.476
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
308.262.449.085
Penambahan dari
Laba Komprehensif
Periode Berjalan
Rp
30 September 2014
Penambahan dari
Pendirian (akuisisi)
Rp
74.639.046
(2.099.607.732)
2.124.822.296
371.333
(34.028)
36.553.869.817
26.418.782
--------
Pengurangan dari
Perolehan Hak
Nonpengendali
Rp
-244.538.328.321
(244.538.328.321)
-----
Saldo
30 September
2014
Rp
473.214.186
242.438.720.589
-218.441.012
33.699.745
138.028.430.634
85.886.515
381.278.392.682
Penambahan dari
Laba Komprehensif
Tahun Berjalan
Rp
122.421.859
-29.826.817
214.823
39.048.713.785
2.237.257
31 Desember 2013
Penambahan dari
Pendirian (akuisisi)
Rp
-------
Pengurangan dari
Perolehan Hak
Nonpengendali/
Rp
-(2.867.950.460)
-----
Saldo
31 Desember
2013
Rp
398.575.140
242.413.506.025
218.069.679
33.733.774
101.474.560.817
59.467.733
344.597.913.167
56
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
30. Penjualan - Neto
30 September
2014
Rp
Penjualan
2013
Rp
3.743.271.720.406
Dikurangi : Diskon Penjualan
Penjualan - Neto
3.008.100.164.879
(79.846.888.629)
(63.293.881.758)
3.663.424.831.777
2.944.806.283.121
Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut :
30 September
2014
2013
Rp
Rp
Produksi Makanan
Makanan Pokok
Mie Kering
Bihun
410.713.840.860
287.076.477.041
292.076.072.998
224.750.825.201
Sub Jumlah Makanan Pokok
697.790.317.901
516.826.898.199
Makanan Konsumsi
Snack Ekstrusi
Mie Instan
Biskuit
Permen
Lainnya
388.930.738.283
152.486.997.396
40.730.125.034
19.819.240.086
14.403.311.257
329.027.975.921
134.315.526.773
207.302.721.075
25.576.819.766
11.118.385.508
Sub Jumlah Makanan Konsumsi
616.370.412.056
707.341.429.042
Sub Jumlah Manufaktur Makanan
1.314.160.729.957
1.224.168.327.241
Pengolahan Beras
Beras
2.325.751.963.119
1.749.188.908.071
15.960.177.000
78.769.230.456
8.629.619.874
103.359.027.330
19.043.043.754
15.151.673.811
547.972.000
34.742.689.565
3.743.271.720.406
3.008.099.924.878
(79.846.888.628)
(63.293.641.758)
3.663.424.831.777
2.944.806.283.121
Agribisnis
Tandan Buah Segar
Minyak Sawit Mentah
Inti Sawit dan Turunannya
Sub Jumlah Agribisnis
Sub Jumlah Penjualan
Dikurangi : Diskon Penjualan
Total Penjualan - Neto
Seluruh penjualan Grup merupakan penjualan kepada pihak ketiga.
Tidak ada penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
57
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
31. Beban Pokok Penjualan
30 September
Produksi Makanan
Bahan Baku Digunakan
Saldo Awal
Pembelian
Saldo Akhir
2014
2013
Rp
Rp
236.058.518.042
751.159.060.745
(273.900.924.175)
186.067.230.357
760.401.751.791
(301.527.963.327)
713.316.654.611
644.941.018.821
46.944.552.044
94.726.106.895
42.029.540.078
87.394.022.341
Biaya Pokok Produksi
854.987.313.550
774.364.581.240
Persediaan Barang Jadi
Saldo Awal
Pembelian
Saldo Akhir
15.993.325.859
1.696.607.607
(20.765.921.069)
15.092.405.486
135.951.709
(16.121.245.040)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produksi Makanan
851.911.325.947
773.471.693.394
514.816.281.065
1.325.274.429.983
(573.041.550.226)
195.170.212.920
1.399.600.066.298
(424.053.518.966)
1.267.049.160.822
1.170.716.760.251
18.922.897.555
38.338.133.155
4.947.972.063
95.760.790.202
Biaya Pokok Produksi
Persediaan Barang Jadi
Saldo Awal
Pembelian
Saldo Akhir
1.324.310.191.532
1.271.425.522.516
107.825.870.121
745.040.784.191
(206.727.674.132)
102.440.496.163
268.263.988.221
(154.198.127.263)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Pengolahan Beras
1.970.449.171.712
1.487.931.879.637
28.024.107.389
15.877.479.529
3.814.428.970
13.286.970.661
5.305.325.912
10.700.948.726
13.339.021.176
655.075.752
8.326.086.321
2.352.102.351
66.308.312.461
563.620.247
2.021.988.452
(1.020.731.292)
35.373.234.326
-703.200.960
(750.407.880)
67.873.189.868
19.721.177.357
35.326.027.406
9.798.047.387
48.152.012.511
25.527.980.019
Jumlah Bahan Baku Digunakan
Tenaga Kerja Langsung
Biaya Produksi Tidak Langsung
Pengolahan Beras
Bahan Baku Digunakan
Saldo Awal
Pembelian
Saldo Akhir
Jumlah Bahan Baku Digunakan
Tenaga Kerja Langsung
Biaya Produksi Tidak Langsung
Agribisnis
Tandan Buah Segar
Pemeliharaan Kebun
Pengangkutan dan Panen
Beban Tidak Langsung
Upah Langsung
Deplesi Tanaman Perkebunan Menghasilkan
Tandan Buah Segar yang Dihasilkan
pada Periode
Persediaan Awal
Pembelian
Persediaan Akhir
Tandan Buah Segar Siap untuk Digunakan
untuk Produksi dan Dijual
Beban Pokok Penjualan Tandan Buah Segar
Tandan Buah Segar yang Digunakan
untuk Produksi
58
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
30 September
2014
Rp
Minyak Sawit Mentah dan Inti Sawit
dan Turunannya
Upah Langsung
Beban Depresiasi
Beban Produksi Tidak Langsung
Beban Pokok Produksi
Persediaan Awal
Persediaan Akhir
2013
Rp
1.574.402.361
3.960.322.945
5.066.892.757
58.753.630.574
2.139.376.367
(1.938.587.754)
700.255.884
2.431.076.683
4.255.545.768
32.914.858.354
-(8.890.089.138)
Beban Pokok Penjualan Minyak Mentah
dan Inti Sawit dan Turunannya
58.954.419.187
24.024.769.216
Jumlah Beban Pokok Penjualan Agribisnis
78.675.596.544
33.822.816.603
2.901.036.094.203
2.295.226.389.634
Jumlah Beban Pokok Penjualan
32. Beban Usaha
30 September
2014
Rp
Penjualan
Pengangkutan
Promosi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Sewa
Transportasi dan Akomodasi
Penyusutan
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 1.000.000.000)
2013
Rp
73.962.704.073
49.640.612.025
28.683.622.357
5.439.611.948
3.218.555.266
1.355.109.033
9.993.631.923
57.640.538.782
54.914.278.500
19.292.668.657
2.616.196.795
3.344.147.725
849.111.794
5.532.530.939
172.293.846.626
144.189.473.193
Beban Umum dan administrasi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Profesional dan Konsultan
Sewa
Penyusutan
Transportasi dan Akomodasi
Perlengkapan Kantor
Pajak
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 1.000.000.000)
60.645.000.140
4.519.214.642
7.150.313.834
4.872.884.265
3.831.040.226
2.646.243.178
5.101.646.561
11.331.019.345
28.412.238.020
4.655.249.157
3.407.046.200
3.311.430.693
3.402.276.229
750.302.293
2.875.088.815
10.895.277.813
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
100.097.362.191
57.708.909.219
Jumlah Pemasaran dan Penjualan
59
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
33. Biaya Keuangan - Neto
30 September
2014
Rp
2013
Rp
Penghasilan Bunga
Beban Bunga
Pinjaman Bank
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah
Biaya Administrasi Bank
Beban Provisi
6.169.709.304
16.733.050.206
(76.101.053.758)
(68.931.250.000)
(3.239.950.916)
(4.651.318.758)
(76.489.410.695)
(46.381.250.000)
(5.283.409.760)
(8.001.959.487)
Jumlah Biaya Keuangan - Neto
(146.753.864.129)
(119.422.979.736)
Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank, deposito berjangka dan investasi jangka pendek
(lihat Catatan 3 dan 5), sedangkan beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman, sewa pembiayaan, dan obligasi
(lihat Catatan 18, 20, 21, dan 23).
34. Penghasilan (Beban) Lain-lain
30 September
2014
Rp
2013
Rp
Pendapatan Lainnya
Laba Selisih Kurs
Lain-lain
-15.401.826.503
1.992.359.881
1.590.266.573
Jumlah Pendapatan lainnya
15.401.826.503
3.582.626.453
Beban Lainnya
Rugi atas Pelepasan Aset Tetap
Beban Manajemen Fee
Rugi Selisih Kurs
Lain-lain
(1.137.500)
(4.338.413.211)
(3.764.163.033)
(1.059.040.825)
(53.572.292)
(4.383.949.356)
-(1.461.476.880)
Jumlah Beban lainnya
(9.162.754.570)
(5.898.998.528)
35. Laba per Saham
Laba Bersih
Rata -rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar
9 Bulan
2014
2013
Rp
Rp
246.886.685.056
216.442.103.075
2.927.083.704
2.926.000.000
Laba per Saham Dasar (dala Rupiah Penuh)
84,35
60
73,97
1 Tahun
2013
Rp
310.394.486.130
2.926.000.000
106,08
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
36. Segmen Operasi
30 September 2014
Produksi
Makanan
Rp
Penjualan - Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Alokasi Beban Usaha
Beban (Pendapatan) Lainnya
Laba Usaha
Beban Keuangan - Neto
Pengolahan
Beras
Rp
Agribisnis
Lainnya
Rp
Rp
Eliminasi
Konsolidasian
Rp
Rp
1.282.385.251.489
851.911.325.946
430.473.925.543
131.712.637.843
103.214.162.681
2.277.680.552.958
1.970.449.171.712
307.231.381.246
96.489.675.715
30.956.769.553
103.359.027.330
78.675.596.544
24.683.430.785
23.531.025.875
(6.243.862.826)
56.749.074.933
-56.749.074.933
20.657.869.384
(77.417.066.408)
(56.749.074.933)
-(56.749.074.933)
-(56.749.074.933)
3.663.424.831.777
2.901.036.094.203
762.388.737.574
272.391.208.817
(6.239.071.933)
195.547.125.019
29.253.018.918
179.784.935.978
42.366.079.434
7.396.267.736
2.828.655.247
113.508.271.957
72.306.110.530
---
496.236.600.690
146.753.864.129
Laba sebelum
Beban Pajak Penghasilan
166.294.106.101
137.418.856.544
4.567.612.489
41.202.161.427
--
349.482.736.561
Beban Pajak Penghasilan - Neto
(41.091.233.000)
(15.571.961.500)
(674.264.890)
(8.578.112.600)
--
(65.915.571.990)
Laba Periode Berjalan
283.567.164.570
Jumlah Laba Periode Berjalan
yang Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
246.886.685.056
36.680.479.514
Jumlah
283.567.164.570
Aset Segmen
2.187.560.450.673
446.697.250.820
1.719.245.663.513
3.939.251.716.660
(1.178.213.479.785)
7.114.541.601.880
Liabilitas Segmen
1.407.811.561.055
380.453.209.030
1.023.446.243.699
1.386.682.270.253
(373.234.907.401)
3.825.158.376.635
Produksi
Makanan
Rp
Penjualan - Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Alokasi Beban Usaha
Beban (Pendapatan) Lainnya
Laba Usaha
Beban Keuangan - Neto
Pengolahan
Beras
Rp
Agribisnis
31 Desember 2013
Lainnya
Rp
Rp
Eliminasi
Konsolidasian
Rp
Rp
1.604.432.379.227
1.032.060.235.568
572.372.143.659
186.892.932.913
158.515.379.799
2.372.508.396.794
2.052.830.192.822
319.678.203.972
82.343.222.158
43.881.815.515
79.794.357.961
58.372.516.755
21.421.841.206
10.382.624.349
5.117.166.321
103.374.990.630
-103.374.990.630
18.300.918.407
(101.832.964.209)
(103.374.990.630)
(103.374.990.630)
-(103.374.990.630)
4.056.735.133.983
3.143.262.945.145
913.472.188.838
297.919.697.827
2.306.406.796
226.963.830.947
40.563.236.843
193.453.166.299
37.303.164.053
5.922.050.536
4.417.988.336
186.907.036.432
81.375.076.592
---
613.246.084.214
163.659.465.825
Laba sebelum
Beban Pajak Penghasilan
186.400.594.104
156.150.002.246
1.504.062.200
105.531.959.840
--
449.586.618.389
Beban Pajak Penghasilan - Neto
(46.414.737.184)
(39.295.867.000)
1.743.213.608
(18.889.277.600)
--
(102.856.668.175)
Laba Tahun Berjalan
346.729.950.214
Jumlah Laba Tahun Berjalan
yang Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
310.395.654.613
36.334.295.601
Jumlah
346.729.950.214
Aset Segmen
2.167.503.520.269
1.663.197.368.285
1.102.872.962.643
2.981.849.748.967
(2.894.600.471.201)
5.020.823.128.963
Liabilitas Segmen
1.480.836.227.255
1.317.732.271.101
411.193.215.070
1.332.410.557.160
(1.878.122.014.493)
2.664.050.256.093
61
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
30 September 2013
Produksi
Makanan
Rp
Penjualan - Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Alokasi Beban Usaha
Beban (Pendapatan) Lainnya
Laba Usaha
Beban Keuangan - Neto
Pengolahan
Beras
Rp
Agribisnis
Lainnya
Rp
Eliminasi
Rp
Konsolidasian
Rp
Rp
1.186.923.475.765
773.471.693.395
413.451.782.370
128.798.610.067
20.807.766.530
1.723.140.117.791
1.487.931.879.637
235.208.238.154
52.018.071.988
711.282.696
34.742.689.565
33.822.816.602
919.872.963
8.597.248.336
(2.250.103.891)
7.616.988.435
-7.616.988.435
12.484.452.020
(9.335.584.827)
(7.616.988.435)
(7.616.988.435)
-(7.616.988.435)
2.944.806.283.121
2.295.226.389.634
649.579.893.487
201.898.382.412
2.316.372.075
263.845.405.773
60.786.459.116
182.478.883.470
22.707.031.383
(5.427.271.482)
5.073.712.427
4.468.121.242
30.855.776.810
---
445.365.139.001
119.422.979.736
Laba sebelum
Beban Pajak Penghasilan
203.058.946.657
159.771.852.087
(10.500.983.909)
(26.387.655.568)
--
325.942.159.265
Beban Pajak Penghasilan - Neto
(41.084.477.500)
(34.253.000.500)
--
--
--
(75.337.478.000)
Laba Tahun Berjalan
250.604.681.265
Efek Penyesuaian Proforma
Jumlah Laba Tahun Berjalan
Sebelum Penyesuaian Proforma
Jumlah Laba Tahun Berjalan
Sebelum Penyesuaian Proforma
yang Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
(13.520.000)
250.618.201.265
216.442.103.075
34.176.098.190
Jumlah
250.618.201.265
37. Kombinasi Bisnis
Akuisisi PT Subafood Pangan Jaya (SPJ)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham SPJ, No. 164 dan Akta Jual Beli saham No. 165, 166
dan 167, yang seluruhnya dibuat pada tanggal 19 Desember 2012 di hadapan Andy Widyanto S.H., notaris di Tangerang,
PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,60% saham SPJ.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi
adalah:
Rp
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Pajak dan Beban Dibayar di Muka
Aset Tetap
Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Aset Takberwujud
Aset Pajak Tangguhan
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Liabilitas Keuangan Lancar lainnya
Utang Pajak
Beban Akrual
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Liabilitas Imbalan Pascakerja
Jumlah Aset Neto
3.940.794.566
7.257.295.818
44.308.931
13.036.088.203
2.691.025.848
21.848.240.000
93.739.000
52.000.000.000
638.536.745
6.547.268.547
(5.255.953.478)
(53.194.600)
(832.213.589)
(287.086.690)
(98.206.000)
(2.299.365.162)
99.271.278.139
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 728.721.861 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis
entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak.
Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.
62
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan SPJ terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam
laporan keuangan Perusahaan.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan SPJ sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.
Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari SPJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal
seolah-olah SPJ telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp 110.860.863.765 dan Rp
1.133.120.808.
Akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri (TAM)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham TAM No. 1 dan Akta Jual Beli saham No. 2 dan No. 3
semuanya tertanggal 3 Oktober 2012 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, PT
Muarobungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera, keduannya entitas anak mengakuisisi kepemilikan saham pada
TAM, masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi
adalah:
Rp
Kas dan Setara Kas
Tanaman Perkebunan
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Neto
1.350.150
739.018.703
2.779.357.053
Jumlah Aset Bersih
3.519.725.906
Porsi Kepemilikan yang Diperoleh
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aet Neto
Goodwill
100%
3.519.725.902
8.980.274.098
Total Nilai Pengalihan
12.500.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 8.980.274.094 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis
entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak.
Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan TAM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam
laporan keuangan Perusahaan.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan TAM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil.
Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari TAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal
seolah-olah TAM telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.
63
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
38. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing
USD
Aset
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha - Pihak Ketiga
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Jumlah Aset
Liabilitas
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Utang Bank - Jangka Pendek
Utang Bank - Jangka Panjang
Sub Jumlah Liabilitas
Aset dalam Mata Uang
Asing - Bersih
30 September 2014
Mata Uang Asing
SGD
EUR
86.567.256,33
434.179,57
908.841,32
87.910.277,22
-----
(5.990.620,39)
(2.209.660,96)
(76.500.000,00)
(84.700.281,35)
3.209.995,87
Ekuivalen
Rp
-----
1.057.159.334.328
5.302.200.909
11.098.770.212
1.073.560.305.449
31 Desember 2013
Mata Uang Asing
USD
SGD
EUR
7.374.260,02
1.463.747,77
582.097,50
9.420.105,29
-----
Ekuivalen
Rp
-----
89.884.855.372
17.841.621.569
7.095.186.428
114.821.663.368
(39.416,46)
--(39.416,46)
(885,50)
(73.548.990.066) (4.554.965,00) (15.434,00) (21.500,00)
-(26.984.379.644) (19.177.378,00)
---- (934.218.000.000)
---(885,50) (1.034.751.369.709) (23.732.343,00) (15.434,00) (21.500,00)
(56.030.727.743)
(233.753.060.442)
-(289.783.788.185)
(39.416,46)
(885,50)
(174.962.124.817)
38.808.935.740 (14.312.237,71) (15.434,00) (21.500,00)
39. Instrumen Keuangan dan Managemen Risiko Keuangan
a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit,
risiko likuiditas, risiko nilai tukar dan risiko bunga dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
• Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar
secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.
• Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga Grup dapat mengalami
kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.
• Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang
mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan
pinjaman.
• Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak
memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk
pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang
harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
Kebijakan manajemen Grup untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut:
•
Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih;
•
Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan
•
Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan.
•
Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat
Risiko Kredit
Grup mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset
tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan
atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan.
64
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
Belum Jatuh
Tempo
0 - 30 hari
30 September 2014
31 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
1.320.395.936.258
-110.431.364.792
43.364.455.281
54.184.919.568
-851.676.740.181
----
-204.676.426.214
----
-136.979.436.086
----
1.320.395.936.258
1.193.332.602.482
110.431.364.792
43.364.455.281
54.184.919.568
Jumlah
1.528.376.675.900
851.676.740.181
204.676.426.214
136.979.436.086
2.721.709.278.382
Belum Jatuh
Tempo
0 - 30 hari
Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
316.589.766.504
-110.412.733.035
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
43.364.455.281
47.523.540.449
-468.594.687.514
-----
Jumlah
517.890.495.269
468.594.687.514
31 Desember 2013
31 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
-253.101.496.975
--
-183.708.813.872
--
316.589.766.504
905.404.998.361
110.412.733.035
---
---
43.364.455.281
47.523.540.449
253.101.496.975
183.708.813.872
1.423.295.493.631
Risiko Likuiditas
Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas,
Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta
pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
30 September 2014
Akan Jatuh Tempo
Utang Usaha
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Beban Akrual
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Sewa Pembiayaan
Utang Obligasi - Neto
Sukuk Ijarah - Neto
Utang Pihak Berelasi Non-usaha
Jumlah
Jatuh Tempo
Tidak Ditentukan
Jumlah
Kurang dari
1 Tahun
1 - 5 tahun
202.256.980.510
23.275.142.507
52.781.459.219
24.871.000.000
70.661.088.072
----
-----
---3.044.746.130
272.918.068.582
23.275.142.507
52.781.459.219
27.915.746.130
868.040.659.698
71.141.093.362
11.785.782.477
---1.254.152.117.773
-1.260.177.315.269
6.122.261.811
593.076.708.582
299.292.487.500
-2.229.329.861.234
--------
-----1.164.355.226
4.209.101.356
868.040.659.698
1.331.318.408.632
17.908.044.287
593.076.708.582
299.292.487.500
1.164.355.226
3.487.691.080.363
65
Lebih 5 Tahun
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2013
Akan Jatuh Tempo
Kurang dari
1 Tahun
Utang Usaha
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Beban Akrual
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Sewa Pembiayaan
Utang Obligasi - Neto
Sukuk Ijarah - Neto
Utang Pihak Berelasi Non-usaha
Jumlah
1 - 5 tahun
Jatuh Tempo
Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
121.815.785.652
11.342.510.524
45.446.579.628
53.379.493.961
5.910.935.265
----
-----
---10.865.450.293
127.726.720.917
11.342.510.524
45.446.579.628
64.244.944.254
780.197.680.109
110.048.284.753
11.602.431.097
---1.133.832.765.724
-320.936.580.651
11.776.174.880
592.152.526.643
299.180.775.000
-1.229.956.992.439
--------
-----2.624.478.076
13.489.928.369
780.197.680.109
430.984.865.405
23.378.605.977
592.152.526.643
299.180.775.000
2.624.478.076
2.377.279.686.533
Risiko Suku Bunga
Grup terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Grup memiliki pinjaman yang bersifat jangka
panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Grup menerapkan kebijakan atau
pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan:
Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang
menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko
Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga
tetap dan mengambang.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:
30 September 2014
Kurang dari
1 Tahun
Tanpa Bunga
Bunga Tetap
Bunga Mengambang
Jumlah
Akan Jatuh Tempo
1 - 5 tahun
Jatuh Tempo
Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
278.313.582.236
133.625.887.015
842.212.648.521
70.661.088.072
1.138.277.903.278
1.020.390.869.885
----
4.209.101.356
---
353.183.771.664
1.271.903.790.293
1.862.603.518.406
1.254.152.117.773
2.229.329.861.234
--
4.209.101.356
3.487.691.080.363
31 Desember 2013
Kurang dari
1 Tahun
Tanpa Bunga
Bunga Tetap
Bunga Mengambang
Jumlah
Akan Jatuh Tempo
1 - 5 tahun
Jatuh Tempo
Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
178.604.875.804
297.759.956.043
657.467.933.878
5.910.935.265
1.079.835.530.859
144.210.526.316
----
13.489.928.369
---
198.005.739.438
1.377.595.486.901
801.678.460.194
1.133.832.765.724
1.229.956.992.439
--
13.489.928.369
2.377.279.686.533
Analisa Sensitivitas
Dengan hipotesis peningkatan 1% bunga pinjaman pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September
2014, akan menurunkan laba sebelum pajak sebesar Rp18.626.035.184 (2013:Rp8.016.784.602).
Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua tingkat bunga dengan pola
yang sama terhadap seluruh utang bank, tetapi tidak benar-benar terjadi pada kenyataannya.
Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai
potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.
66
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Analisa Sensitivitas
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 10% pada periode 9
(sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014, akan mengurangi laba sebelum pajak sebesar
Rp3.880.893.574 (2013: Rp17.444.000.000).
Estimasi Nilai Wajar
Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 30 September
2014 dan 31 Desember 2013:
30 September 2014
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan Bank
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Piutang Pihak Berelasi Non Usaha
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non Usaha
Utang Usaha
Utang Sewa Pembiayaan
Beban Akrual
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Neto
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai Tercatat
Rp
Nilai Wajar
Rp
1.320.395.936.258
1.193.332.602.482
110.431.364.792
43.364.455.281
54.184.919.568
31 Desember 2013
Nilai Tercatat
Rp
Nilai Wajar
Rp
1.320.395.936.258
1.192.629.249.918
110.431.364.792
43.364.455.281
54.184.919.568
316.589.766.504
905.404.998.362
110.412.733.035
43.364.455.281
47.523.540.449
316.589.766.504
904.694.980.459
110.412.733.035
43.364.455.281
47.523.540.449
2.721.709.278.382
2.721.005.925.818
1.423.295.493.631
1.422.585.475.728
868.040.659.698
1.331.318.408.632
1.164.355.226
272.918.068.582
17.908.044.287
52.781.459.219
892.369.196.082
23.275.142.507
27.915.746.130
868.040.659.698
1.331.318.408.632
1.164.355.226
272.918.068.582
17.908.044.287
52.781.459.219
900.470.475.523
23.275.142.507
27.915.746.130
780.197.680.109
430.984.865.405
2.624.478.076
127.726.720.917
23.378.605.977
45.446.579.628
891.333.301.643
11.342.510.524
64.244.944.254
780.197.680.109
430.984.865.405
2.624.478.076
127.726.720.917
23.378.605.977
45.446.579.628
900.517.399.281
11.342.510.524
64.244.944.254
3.487.691.080.360
3.495.792.359.803
2.377.279.686.533
2.386.463.784.171
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan
liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan
diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar.
40. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Interim untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir
pada 30 September 2013 dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2013
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali" (Catatan 1.c).
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 telah disajikan kembali seolah-olah
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2013.
67
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim untuk period 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September
2013 dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 sebelum dan setelah disajikan kembali
adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013
Sebelum Disajikan
Setelah Disajikan
Kembali
Kembali
Rp
Rp
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha - Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Biaya Dibayar di Muka
Uang Muka
Jumlah Aset Lancar
316.589.766.504
904.694.980.459
110.412.733.035
1.023.727.586.954
11.231.464.058
12.075.827.405
66.769.328.540
2.445.501.686.955
316.589.766.504
904.694.980.459
110.412.733.035
1.023.727.586.954
11.231.464.058
12.075.827.405
66.769.328.540
2.445.501.686.955
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Investasi pada Entitas Asosiasi
Aset Pajak Tangguhan
Aset Tetap
Tanaman Perkebunan
Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Neto
Aset Takberwujud - Neto
Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
43.364.455.281
47.523.540.449
-10.728.141.974
1.443.553.393.200
591.159.249.845
63.839.516.631
352.348.115.845
22.805.028.783
43.364.455.281
47.523.540.449
5.000.000.000
10.728.141.974
1.443.553.393.200
591.159.249.845
63.839.516.631
352.348.115.845
22.805.028.783
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.575.321.442.008
2.580.321.442.008
JUMLAH ASET
5.020.823.128.963
5.025.823.128.963
2.964.273.534
124.762.447.383
45.446.579.628
241.110.246.166
11.342.510.524
780.197.680.109
121.650.715.850
64.244.944.254
5.505.843.222
2.964.273.534
124.762.447.383
45.446.579.628
241.110.246.166
11.342.510.524
780.197.680.109
121.650.715.850
64.244.944.254
5.505.843.222
1.397.225.240.670
1.397.225.240.670
320.936.580.651
102.318.076
11.776.174.880
592.152.526.643
299.180.775.000
4.701.884.785
37.974.755.387
320.936.580.651
2.624.478.076
11.776.174.880
592.152.526.643
299.180.775.000
4.701.884.785
37.974.755.387
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.266.825.015.422
1.269.347.175.422
TOTAL LIABILITAS
2.664.050.256.093
2.666.572.416.093
625.700.000.000
625.700.000.000
-658.755.372.979
95.826.654.572
43.932.064.234
587.960.867.918
2.012.174.959.703
2.477.840.000
658.755.372.979
95.826.654.573
43.932.064.234
587.960.867.918
2.014.652.799.704
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak ketiga
Beban Akrual
Utang Pajak
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Uang Muka Penjualan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Utang Sewa Pembiayaan
Utang Obligasi - Neto
Sukuk Ijarah - Neto
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk :
Modal Saham
1 Januari 2013/31 Desember 2012
Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Tambahan Modal Disetor - Neto
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Saldo Laba (Defisit)
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
344.597.913.167
344.597.913.167
JUMLAH EKUITAS
2.356.772.872.871
2.359.250.712.871
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
5.020.823.128.963
5.025.823.128.963
68
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
30 September 2013
Sebelum Disajikan
Setelah Disajikan
Kembali
Kembali
Rp
Rp
PENJUALAN - NETO
2.944.806.283.121
2.944.806.283.121
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.295.226.389.634
2.295.226.389.634
649.579.893.487
649.579.893.487
(201.884.862.412)
3.582.626.453
(5.898.998.528)
(201.898.382.412)
3.582.626.453
(5.898.998.528)
445.378.659.001
445.365.139.001
(119.422.979.736)
(119.422.979.736)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
325.955.679.265
325.942.159.265
Beban Pajak Penghasilan
(75.337.478.000)
(75.337.478.000)
LABA PERIODE BERJALAN SETELAH
PENYESUAIAN PROFORMA
250.618.201.265
250.604.681.265
--
(13.520.000)
250.618.201.265
250.618.201.265
--
--
250.618.201.265
250.618.201.265
216.442.103.074
34.176.098.190
216.442.103.075
34.176.098.190
250.618.201.265
250.618.201.265
216.442.103.074
34.176.098.190
216.442.103.075
34.176.098.190
250.618.201.265
250.618.201.265
73,97
73,97
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban Usaha
Pendapatan Lainnya
Beban Lainnya
LABA USAHA
Biaya Keuangan Neto
EFEK PENYESUAIAN PROFORMA
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM
PENYESUAIAN PROFORMA
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE
BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN
PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non - Pengendali
JUMLAH
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN
PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non - Pengendali
JUMLAH
LABA PER SAHAM DASAR
Dasar, Laba yang Diatribusikan kepada
Pemegang Saham Biasa Entitas Induk
69
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
30 September 2013
Sebelum Disajikan
Setelah Disajikan
Kembali
Kembali
Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
106.404.251.682
106.404.311.686
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
27.620.053.017
27.620.053.017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
46.757.751.933
46.757.751.933
180.782.056.632
180.782.116.636
DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS
2.175.029.867
2.175.029.867
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
102.175.582.668
102.175.582.668
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
285.132.669.170
285.132.729.170
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
41. Transaksi Non-Kas
Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui realiasasi
uang muka pembelian aset tetap masing-masing adalah sebesar Rp8.437.894.526 dan Rp2.334.529.321.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui
penambahan sewa pembiayaan masing-masing adalah sebesar Rp4.730.645.664 dan Rp12.666.326.290.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui pinjaman
bank adalah sebesar Rp7.700.000.000 dan Rp67.768.173.443.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui kapitalisasi
biaya pinjaman adalah sebesar Rp7.112.137.134 dan Rp. Rp16.606.400.579.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui
kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp26.626.688.493 dan Rp18.043.281.894.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan perangkat lunak melalui realisasi uang muka
adalah sebesar nihil dan Rp671.365.716.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui pembayaran kepada
pemasok adalah sebesar Rp198.048.000.000 dan Rp121.328.999.997.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui beban bunga adalah sebesar
Rp3.543.151.087 dan Rp2.584.338.827.
• Pada tanggal 26 Maret 2014, PT Golden Plantation, entitas anak melepaskan kepemilikan saham PT Midland Pilar
Agrostar dengan harga pengalihan Rp5.000.000.000. Atas pengalihan tersebut tidak terdapat laba (rugi) pelepasan
saham.
• Pada tanggal 28 Maret 2014, Akuisisi PT Golden Plantation melalui utang pihak berelasi non-usaha Rp2.500.000.000.
42. Pengelolaan Permodalan
30 September
2014
Rp
Liabilitas Bersih:
Jumlah Liabilitas
Dikurangi : Kas dan Setara Kas
31 Desember
2013
Rp
3.827.165.384.267
(1.320.395.936.258)
2.666.572.416.093
(316.589.766.504)
Jumlah Liabilitas - Neto
2.506.769.448.009
2.349.982.649.589
Jumlah Ekuitas
3.289.383.225.246
2.359.250.712.871
70
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
30 September
2014
Rp
31 Desember
2013
Rp
Jumlah Ekuitas
Dikurangi:
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
Selisih Transaksi Pihakk Nonpengendali
Kepentingan Nonpengendali
3.289.383.225.246
2.359.250.712.871
(1.192.607.235)
(95.826.654.573)
(43.932.064.234)
(381.278.392.682)
(1.215.758.371)
(95.826.654.573)
(43.932.064.234)
(342.438.547.275)
Jumlah
(522.229.718.723)
(483.413.024.452)
Jumlah Ekuitas Disesuaikan
2.767.153.506.523
1.875.837.688.419
0,9
1,3
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan
dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan
kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada
pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
43. Informasi Penting Lainnya
• PT Golden Plantation, entitas anak berencana melakukan Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia.
44. Peristiwa setelah Periode Pelaporan
• Pada tanggal 11 November 2014, PT Golden Plantation, entitas anak melakukan pengikatan pengalihan saham dan
cessie PT Persada Alam Hijau dengan nilai transaksi sebesar Rp84.015.766.894 yang terdiri dari harga 100% saham
yang dialihkan sebesar Rp4.994.400.934 dan cessie / pengalihan piutang sebesar Rp53.542.799.883 atas nama PT
Citra Pesona Sawit dan sebesar Rp25.478.566.007 atas nama PT Profindo Putra Utama.
44. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2014
Beberapa PSAK baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
PSAK yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
-
PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja”
PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
PSAK No. 66 “Pengaturan bersama”
PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar”
Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian
interim ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru tersebut.
71
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
45. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi untuk
terbit oleh Direksi pada tanggal 18 November 2014.
72
Download