lanjutan bab iii. bentuk pemilikan perusahaan

advertisement
 Di Indonesia, definisi BUMN menurut UndangUndang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan.
 BUMN dapat pula berupa perusahaan
nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan
barang atau jasa bagi masyarakat.
Ciri-ciri BUMN
 Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
 Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun
secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
 Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha
berada di tangan pemerintah.
 Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang
berkaitan dengan kegiatan usaha.
 Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan
tanggung jawab pemerintah.
 Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah
satu sumber penghasilan negara.
 Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
 Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada
masyarakat.
 Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai
tujuan utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan
untuk memupuk keuntungan.
 Merupakan salah satu stabilisator perekonomian
negara.
 Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan
efisiensi serta terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
 Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan
negara yang dipisahkan.
 Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila
sahamnya dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak
lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya
dimiliki oleh negara.
 Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
 Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
 Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan
untuk kesejahteraan rakyat.
 Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan
bukan bank.
Perusahaan Perseroan (Persero)
 Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk
perseroan terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling
sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya
mengejar keuntungan.
 Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk
menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar
keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut:
 Pendirian persero diusulkan oleh menteri
kepada presiden
 Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri
dengan memperhatikan perundang-undangan
 Statusnya berupa perseroan terbatas yang
diatur berdasarkan undang-undang
 Modalnya berbentuk saham
 Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik
negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
 Organ persero adalah RUPS, direksi dan
komisaris
 Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai








pemegang saham milik pemerintah
Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka
menteri berlaku sebagai RUPS, jika hanya sebagian,
maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas
RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi
perusahaan
Dipimpin oleh direksi
Laporan tahunan diserahkan ke RUPS untuk disahkan
Tidak mendapat fasilitas negara
Tujuan utama memperoleh keuntungan
Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum
perdata
Pegawainya berstatus pegawai swasta
 Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah




memegang segala wewenang yang ada dalam
perusahaan tersebut.
RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan
direksi.
Direksi persero adalah orang yang bertanggung jawab
atas pengurusan persero baik didalam maupun diluar
pengadilan
Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan okeh
RUPS.
Komisaris adalah organ persero yang bertugas dalam
pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya
pada RUPS.
 Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang
privatisasi. Privatisasi adalah penjualan sebagian atau
seluruh saham persero kepada pihak lain untuk
peningkatan kualitas.
 Persero yang diprivatisasi adalah yang unsur
usahanya kompetitif dan teknologinya cepat
berubah.
Persero yang tidak bisa diubah ialah:
 Persero yang menurut perundang-undangan harus
berbentuk BUMN
 Persero yang bergerak di bidang hankam negara
 Persero yang diberi tugas khusus untuk
kepentingan masyarakat
 Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya
Alam yang secara tegas dilarang diprivatisasi oleh
UU
 Contoh :
 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
 PT Garuda Indonesia (Persero)
 PT Aneka Tambang (Persero)
 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
 PT Pos Indonesia (Persero)
 PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Perusahaan Jawatan (Perjan)
 Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu
bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari
negara.
 Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan
melalui APBN.
Pada saat ini, tidak ada lagi BUMN yang berstatus
perjan karena statusnya telah dialihkan menjadi
bentuk-bentuk badan hukum/usaha lainnya.
Perjan yang beralih status menjadi persero
 Perjan Kereta Api
 Perjan yang beralih status menjadi perum
 Perjan Pegadaian (sekarang telah beralih status lagi
menjadi persero)
 Perjan yang beralih status menjadi badan layanan
umum
 Perjan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
 Perjan yang beralih status menjadi lembaga penyiaran
publik
 Perjan Televisi Republik Indonesia
 Perjan Radio Republik Indonesia
Perusahaan Umum (Perum)
 Perusahaan umum (perum) adalah BUMN yang
seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi
atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Ciri-ciri perum:
 Melayani kepentingan masyarakat umum.
 Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di
perusahaan swasta. Artinya, perusahaan umum
(PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan
semua pihak.
 Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari
kekayaan negara.
 Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
 Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
 Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi
perusahaan yang go public
 Dapat menghimpun dana dari pihak
 Contoh : Perum peruri, Perum Damri
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
 Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:
 Pemerintah daerah memegang hak atas
segala kekayaan dan usaha
 Pemerintah daerah berkedudukan sebagai
pemegang saham dalam pemodalan perusahaan
 Pemerintah daerah
memiliki wewenang dan kekuasaan dalam
menetapkan kebijakan perusahaan
 Didirikan peraturan daerah (perda).
 Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan
diberhentikan oleh kepala daerah atas
pertimbangan DPRD.
 Masa jabatan direksi selama empat tahun.
 Bertujuan memupuk pendapatan asli daerah guna
membiayai pembangunan daerah.
Tujuan Pendirian BUMD:
 Memberikan sumbangsih pada perekonomian
nasional dan penerimaan kas negara
 Mengejar dan mencari keuntungan
 Pemenuhan hajat hidup orang banyak
 Perintis kegiatan-kegiatan usaha
 Memberikan bantuan dan perlindungan pada
usaha kecil dan lemah
Koperasi
 Menurut UU No. 12 Tahun 1967 cq UU No. 5 Tahun
1992 koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat
yang berwatak sosial, beranggotakan orangorang/badan hukum, serta merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
 Jadi koperasi merupakan perkumpulan orangorang untuk mengadakan kerjasama, dan bukan
merupakan konsentrasi modal.
Fungsi koperasi :
 Mempertinggi kesejahteraan rakyat/anggota
 Salah satu urat nadi perekonomian
 Sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional
 Untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia.
Sumber keuangan koperasi
Anggota :
 Simpanan Pokok  saat mulai jadi anggota
 Simpanan Wajib  membayar pada waktu tertentu
 Simpanan Sukarela  jumlah dan waktunya tidak
tertentu
Pinjaman
Hasil usaha  modal keuntungan (SHU) koperasi
Penanaman modal
Berdasarkan fungsi, koperasi dibagi:
 Koperasi produksi
 Bertujuan untuk memproduksi dan menjual barang
secara bersama-sama.
 Contoh : Koperasi peternak ayam, koperasi perikanan
 Koperasi konsumsi
 Bertujuan untuk menyediakan barang-barang yang
dibutuhkan oleh konsumen/anggota.
 Contoh : koperasi pegawai negeri, koperasi pesantren
 Koperasi kredit
 Koperasi yang beroperasi di bidang pemberian kredit
dengan bunga yang rendah.
 Contoh : Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Kredit
Usaha.
Koperasi kredit
 Koperasi yang beroperasi di bidang pemberian
kredit dengan bunga yang rendah.
 Contoh : Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Kredit
Usaha.
Pembagian koperasi berdasarkan luas daerahnya
 Koperasi primer
 Unit koperasi terkecil dengan wilayah yang kecil
 Koperasi pusat
 Paling sedikit terdiri atas 5 koperasi primer yang
sudah berbadan hukum.
 Gabungan koperasi
 Sekelompok koperasi, paling sedikit terdiri atas 3
koperasi pusat: contoh : GKSI

 Induk koperasi
 Sedikitnya terdiri atas 3 gabungan koperasi yang
sudah berbadan hukum, dimana wilayahnya
meliputi seluruh daerah di Indonesia.
 Contoh :
 Induk Koperasi ternak Potong Indonesia
(INKOTERPI)
Yayasan
 Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan
hukum yang mempunyai maksud dan tujuan
bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan
dengan memperhatikan persyaratan formal yang
ditentukan dalam undang-undang.
 Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan.
 Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan
mempunyai status badan hukum setelah akta
pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang
ditunjuk.
 Permohonan pendirian yayasan dapat diajukan kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjanya meliputi
tempat kedudukan yayasan.
 Yayasan yang telah memperoleh pengesahan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
 Yayasan mempunyai organ yang terdiri
atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
 Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan
yayasan dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus.
 Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang
disampaikan kepada Pembina mengenai keadaan
keuangan dan perkembangan kegiatan yayasan.
 Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta
memberi nasihat kepada Pengurus dalam
menjalankan kegiatan yayasan.
Download