Perilaku Oportunistik Eksekutif Dalam Opsi Saham

advertisement
Perilaku Oportunistik Eksekutif Dalam Opsi Saham
Selasa, 18 September 2007 WIB, Oleh: HumasUGM
Dari sudut pandang eksekutif perusahaan, beberapa kebijakan yang diterapkan dalam pelaksanaan
program opsi saham memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan. Media yang
dipergunakan adalah informasi laba. Dengan menurunkan laba perusahaan (bad news) menjelang
pengumuman program opsi, para eksekutif perusahaan akan memperoleh harga pengambilan hak
atas saham perusahaan yang rendah. Fenomena ini terjadi karena penurunan kinerja akan direspon
oleh pasar modal melalui penurunan harga pasar saham perusahaan. Tindakan para eksekutif
tersebut didasarkan pada beberapa alasan, yaitu pertama mereka tidak ingin mengalami kerugian
namun disisi lain kepercayaan investor tetap terjaga dengan tetap mensukseskan pelaksanaan
program opsi saham. Kedua, mereka memiliki peluang melalui tahapan-tahapan yang ada dalam
pelaksanaan program opsi saham. Ketiga, mereka memiliki informasi privat dan peluang untuk
menyampaikan asimetri informasi.
Demikian dikatakan Drs Ida Bagus Putra Astika MSi, saat melaksanakan ujian terbuka program
doktor di Sekolah Pascasarjana UGM, Senin (17/9). Promovendus, yang dosen Fakultas Ekonomi
Udayana Bali ini, mempertahankan desertasi “Perilaku Oportunistik Eksekutif Dalam
Pelaksanaan Program Opsi Saham”, dengan bertindak selaku promotor Prof Dr Mas’ud
Machfoedz MBA dan ko-promotor Prof Dr Slamet Sugiri MBA.
Dikatakan Ida Bagus Putra Astika, untuk meningkatkan nilai kepemilikannya (return ekspektasi atas
opsi saham yang telah dimilikinya), para eksekutif mempengaruhi harga pasar saham perusahaan
dengan melaporkan laba perusahaan lebih besar dari tahun sebelumnya, sehingga harga pasar
mengalami peningkatan. “Kondisi sama akan dilakukan eksekutif perusahaan pada saat akan
merealisasi return saham dari saham yang diperolehnya dalam program opsi saham melalui
penjualan saham,” ujar pria kelahiran Kelungkung,18 Juli 1958 ini.
Selain itu, Ida Bagus mengungkapkan opsi saham mengandung potensi nilai yang sangat ekonomis.
Potensi nilai opsi saham ini akan mulai terlihat setelah dihibahkan.
Secara psikologis, katanya, sebagai pemegang opsi para eksekutif perusahaan ingin supaya opsi
saham yang dimilikinya mengandung nilai. Untuk mencapai maksud tersebut, mereka dapat
melakukan dua hal, yaitu dengan meningkatkan kinerja atau melakukan manajemen laba.
“Manajemen laba terjadi ketika para eksekutif mengatur pelaporan keuangan dengan
menstruktur transaksi sehingga mengubah laporan keuangan. Tujuannya adalah, memanipulasi
besaran (magnitude) laba yang dilaporkan kepada beberapa stakeholders tentang kinerja ekonomi
yang mendasari perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil perjanjian yang tergantung pada
angka-angka akuntansi,” tambah suami Ida Ayu komang Wartini ini.
Mengutip pendapat Sugiri, lebih lanjut Ida Bagus Putra Astika menjelaskan, salah satu motivasi
manajemen laba adalah mengelabui kinerja ekonomi yang sebenarnya, dan itu dapat terjadi karena
ketidaksimetrian informasi antara manajemen dan pemegang saham perusahaan. “Adanya
hubungan antara manajemen laba dengan pemilihan metoda akuntansi, maka manajemen laba dapat
diartikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen akrual diskresioner
(discretionary accrualy) dalam menentukan besarnya laba laporan (earnings),” tandas ayah dari
Ida Ayu Ariputri Adnyani, yang dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan sekaligus
memperoleh gelar doktor bidang ilmu akuntansi dari UGM. (Humas UGM)
Berita Terkait
●
●
●
●
●
DAMPAK OPSI PADA NILAI LABA DAN PENGARUH NILAI INTRINSIK
Perubahan Regulasi Tidak Pengaruhi Perilaku Oportunistik Legislatif
Raih Doktor Usai Teliti Opsi Saham Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan
Teliti Harga Opsi Indonesia: Gunardi Raih Gelar Doktor
Hak Kontrol Berpengaruh Positif terhadap Manajemen Laba Perusahaan
Download