Diffusion of Innovations Model difusi inovasi banyak digunakan pada akhir-akhir ini sabagai pendekatan dalam komunikasi pembangunan. Apalagi di Negara-negara berkembang seperti Negara kita, Indonesia. Everett M Rogers mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi di komunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu, dimana diantara anggota suatu system social. Difusi adalah suatu jenis khusus untuk komunikasi yang berhubungan dengan penyebaran pesan-pesan sebagai ide baru. Dan komunikasi adalah proses dimana para pelakunya dapat menciptakan informasi dan saling tukar informasi untuk mencapai kepentingan bersama. Unsur yang utama dari difusi adalah adanya Inovasi, apa yang dikomunikasikan dalam saluran tertentu, dalam jangka waktu yang ditentukan, dan diantara suatu system social. Inovasi adalah suatu karya atau objek, ide yang dianggap baru oleh seseorang. Cirri-ciri inovasi menurut Rogers adalah a. Keuntungan relative Maksudnya adalah suatu derajat dimana inovasi dirasakan lebih baik dari ide lain yang menggantikannya. Derajat keuntungan relative tersebut dapat diukur secara ekonomis, tetapi factor prestasi social, kenyamanan, dan kepuasan juga merupakan unsure yang penting b. Kesesuaian Maksudnya adalah suatu derajat dimana inovasi dirasakan konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman, dan kebutuhan mereka yang melakukan adopsi. c. Kerumitan Maksudnya adalah mutu derajat dimana inovasi dirasakan sukar untuk dimengerti dan dipergunakan. d. Kemungkinan dicoba Maksudnya Mutu derajat dimana inovasi dapat dicoba pada landasan yang terbatas. e. Kemungkinan diamati Suatu derajat dimana inovasi dapat disaksikan oleh orang lain. Dalam saluran informasi yang dipakai sebagai sarana utuk menyebarkan informasi, media massa adalah yang paling efektiv untuk menciptakan pengetahuan tentang inovasi, dan saluran komunikasi antar pribadi lebih efektiv dalam pembentukan dan percobaan sikap terhadap ide-ide yang baru, jadi dalam upaya untuk mempengaruhi keputusan untuk melakukan adopsi atau melakukan ide-ide baru. Innovation decision process adalah proses mental dimana seseorang berlalu dari pengetahuan pertama mengenai suatu inovasi ke pembentukan sikap terhadap inovasi, pada keputusan menerima atau menolak , ke pelaksanaan ide baru dan konfirmasi atas keputusan itu. Dalam proses ini ada 5 langkah yaitu : a. b. c. d. e. Knowledge (pengetahuan) Persuasion (persuasi) Decision (keputusan) Implementation (pelaksanaan) Confirmation (peneguhan) Innovativeness adalah derajat dimana seseorang relative lebih dini mengadopsi ide-ide baru daripada anggota-anggota lain dalam system social. Adopsi diatas dikategirikan sebagai berikut : a. b. c. d. e. Innovators (innovator) Early adopters (pengadopsi dini) Early majority (mayoritas dini) Late majority ( mayotitas terlambat) Laggard (orang belakangan) Rate of adoption adalah kecepatan relative dimana suatu inovati diadopsi oleh anggotaanggota suatu system social. Rate of adoption atau tingkatan adopsi biasanya diukur dengan waktu yang diperlukan untuk presentase teryent dari para anggota system untuk mengadopsi suatu inovasi. Dalam hal ini yang dimaksud system social adalah tatanan kesatuan yang terhuungkan satu sama lain dalam upaya pemecahan masalah dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Uses and Gratification Uses and gratification ini merupakan penggeseran focus dari tujuan komunikator ke tujuan komunikan. Uses and Gratification ini dapat menentukan fungsi komunikasi massa dalam melayani khalayak. Uses and Gratification menunjukkan bahwa yang terjadi permasalahan utama bukan bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak. Tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan social khalayak. Jadi yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus adalah khalayak yang aktiv. Teori uses and gratification adalah studi komunikasi massa yang digunakan sebagai media persuasi. Menurut Elihu Kats menunjukkan bahwa penelitiannya diartikan pada jawaban terhadap pertanyaan apa yang dilakukan media untuk khalayak? Banyak peneliti yang menunjukkan bahwa komunikasi massa memiliki pengaruh kecil dalam khalayak yang akan diajak (persuasi). Karena itu, banyak peneliti yang belok pada variable yang menunjukkan banyak efek. Misalnya saja efek kelompok. Uses and gratification ini bukanlah pendekatan baru, pada awal decade 1940 – 1950’an uses and gratification banyak digunakan pakar komunikasi untuk melakukan penelitian. Pada decade 1960 – 1970’an penelitian tentang uses and gratification sudah mulai dilakukan, bukan hanya di Amerika saja, tapi juga dinegara Inggris, Finlandia, swedia dan Negara lainnya. Mengenai kebutuhan biasanya orang merujuk kepada hierarki kebutuhan yang ditampilkan oleh Abraham Maslow, ia membedakan lima perangkat kebutuhan dasar: a. b. c. d. e. Kebutuhan fisiologis (physiological needs) Kebutuhan keamanan (safety needs) Kebutuhan cinta (love needs) Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs) Kebutuhan penghargaan (esteem needs) Sehubung dengan hierarki tersebut, kebutuhan yang menarik perhatian para peneliti uses and gratifications adalah kebutuhan cinta, penghargaan dan aktualisasi diri. Selain Hubungan kelompok dan ketegangan kelompok, peristiwa-peristiwa politik dan social tercangkup dalam kondisi social. Tekanan-tekanan yang bersifat kondisional itu menimbulkan kebutuhan pada khalayak yang antara satu dengan yang lainnya memiliki ciriciri pribadi yang berbeda, dan citra media berdasarkan pengalaman dalam hal kebutuhan. Dan kondisi-kondisi yang timbilnya kadang-kadang memerlukan kegiatan yang mengarah pada peningkatan motivasi bagi kebutuhan yang tertuju pada terpaan komunikasi massa. Komun ikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Seseorang ini berperan sebagai komunikator sekaligus sebagai komunikan. Seseorang ini berbicara kepada dirinya sendiri, bertanya pada dirinya sendiri dan menjawab pertanyaannya sendiri. Komunikasi intrapersonal bisa menjadi sarana berlatih berkomunikasi sebelum berkomunikasi dengan orang lain. Maka dari itu orang berkomunikasi intrapersonal sebelum berkomunikasi social. Mampu berdialog sendiri berarti seseorang mampu mengenal diri sendiri. Penting bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri agar kita dapat berfungsi secara bebas dimasyarakat. Belajar Mengenal diri sendiri berarti belajar untuk berpikir dan merasa dan bagaimana kita mengamati, melakukan, dan mereaksi lingkungan kita. Karena itu, sebelum mengenal diri sendiri maka kita harus memahami komunikasi intrapribadi. Misalnya: seperti yang dikatakn diatas bahwa sebelum berkomunikasi social sebaiknya berkomunikasi dahulu dengan diri sendiri, apalagi jika yang akan diajak berkomunikasi adalah atasan atau seseorang yang status sosialnya lebih tinggi, terlebih dahulu seseorang harus memformulasikan pesan yang akan disampaikan kepada komunikan, sehingga komunikasi akan lebih efektif seseuai dengan tujuan seseorang. Mass Comunication Menjadi komunikasi massa tentu bukan proses yang pendek. Komunikasi massa muncul karena adanya manusia-manusia yang ingin maju dan berkembang. Asal usul komunikasi massaberawal dari zaman tanda atau isyarat. Komunikasi Massa adalah komunikasi melalui media massa, baik media cetak ataupun media elektronik. Dalam Komunikasi Massa menunjukkan hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam berkomunikasi. Komunikasi massa sangat diutuhkan yang namanya Gatekeeper atau palang pintu, dalam hal ini adalah adabya beberapa individu/kelompok yang bertugas menyampaikan/mengirim informasi dari individu ke individu yang lain melalui media massa, Koran, majalah, TV misalnya. Jadi proses komunikasi massa tidak bisa lepas dari peran media massa, media massa disini tentu tidak bisa jalan sendiri tanpa ada orang yang nelakukan olahan informasi, sebelum informasi tersebut disampaikan pada audience, maka itulah tugas dari gatekeeper. Gatekeeper jadi informasi yang diterima audience sudah diolah gatekeeper sesuai dengan misi dan visi media yang bersangkutan. Komunikasi massa juga memeiliki cirri-ciri khusus, yaitu 1. Komunikator dalam omunikasi massa melembaga Maksudnya adalah komunikator dalam komunikasi massa bukan hanya satu, melainkan kumpulan dari beberapa orang. Misalnya saja presenter, presenter disini bukan hanya satu komunikator saja, ia adalah komunikator yang sudah dilembagakan, jadi sikap dan presenter sudah diatur oleh system yang diciptakan oleh saluran komunikasi massa tersebut. 2. Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen Maksudnya adalah komunikan dalam komunikasi massa beragam. Artinya ketika kita menonton berita pagi ini bahwa dijakarta terjadi banjir, yang melihat berita itu bukan hanya seseorang saja. Melainkan seluruh manusia yang sedang menonton,meskipun berbeda-beda entah itu laki-laki, perempuan, anak kecil, orang dewasa dan sebaginya. 3. Pesannya bersifat umum Maksudnya pesan-pesan dalam komunikasi massa harus bersifat umum, bukan hanya ditujukan untuk 1orang/1 kelompok saja, misalnya kata-kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi sebaiknya kata-kata yang popular, karena jika memakai kata-kata ilmiah biasanya hanya diketahui oleh kaum akademisi saja. 4. Komunikasi berlangsung satu arah Maksudnya jadi berkomunikasi tanpa adanya umpan balik (feedback) kalaupun terjadi umpan balik makan umpan baliknya bersifat tertunda karena bagaimana mungkin seseorang menonton tv dan tidak suka dengan informasi yang disajikan seseorang marah-marah didepan tv, tentu tidak bisa, maka jika ia ingin marah-marah maka harus mengirim kritikan melalui rubric surat penonton. 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan Maksudnya jadi dalam komunikasi massa dalam menyampaikan informasi harus serempak, misalnya Koran jawapos hari ini, tanpa kita sadari Koran jawapos ini juga dinikmati jutaan manusia di jawa. Bukan hanya disurabaya saja, melainkan diseluruh jawa. Karena tidak mungkin informasi yang disajikan hari ini disurabaya, akan disajikan esok hari di sidoarjo misalnya. 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis Maksudnya adalah media massa sangat membutuhkan peralatan teknis sebagai alat utama untuk menyampaikan pesan. Misalnya pemancar untuk media elektronik. TV sebagai media massa yang tidak bisa lepas dari pemancar. Apalagi sekarang ada yang namanya satelit. Satelit ini sangat mempermudah dalam proses pemancaran yang dilakukan TV. Dengan adanya satelit kita bisa menonton siaran langsung, bukan lagi siaran rekaman. 7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper Seperti yang sudah dikatakan diatas bahwa komunikasi massa tidak bisa lepas dari yang namanya gatekeeper, karena gatekeeper sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah/mengurangi, menyederhanakan dan mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.