Tugas Mata Kuliah Sistem Pakar Konsep Dasar Sistem Pakar dan Perbedaannya dengan Sistem Pendukung Keputusan & Sistem Informasi Tahun Akademik : Semester Ganjil 2013/2014 Kelas B Kelompok 5 Disusun Oleh : Rezki Trianto (105060800111002) Ni Nengah Dewi M. (105060801111025) Satria Mulya Insanillah (105060813111003) Putri Alifah (105090607111014) Dosen Pengampu Mata Kuliah : Arief Andy Soebroto, ST., M.Kom PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi .......................................................................................................................................... i Bab 1 : Pendahuluan ....................................................................................................................... 1 Bab2 : Dasar Teori .......................................................................................................................... 3 2.1. Sistem Informasi .............................................................................................................. 3 2.1.1 Konsep Dasar Sistem .............................................................................................. 3 2.1.2 Konsep Dasar Data / Informasi. .............................................................................. 3 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ................................................................................... 4 2.1.4 Komponen Sistem Informasi ................................................................................... 5 2.1.5 Karakter Sistem Informasi ...................................................................................... 6 2.1.6 Manfaat Sistem Informasi ....................................................................................... 6 2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi ......................................................... 7 2.1.8 Jenis-jenis Sistem Informasi.................................................................................... 7 2.1.9 Contoh Sistem Informasi ......................................................................................... 8 2.2. Sistem Pakar ..................................................................................................................... 9 2.2.1 Pengertian Sistem Pakar .......................................................................................... 9 2.2.2 Keuntungan dan Kelebihan Sistem Pakar. ............................................................ 10 2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar ....................................................................................... 10 2.2.4 Karakteristik Sistem Pakar .................................................................................... 11 2.2.5 Struktur Sistem Pakar ............................................................................................ 11 2.2.6 Manfaat Sistem Pakar............................................................................................ 14 2.2.7 Langkah Pembuatan Sistem Pakar ........................................................................ 15 2.2.8 Perbedaan Sistem Pakar dengan Sistem Konvensional......................................... 15 2.3. Sistem Pendukung Keputusan ........................................................................................ 16 2.3.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ............................................................. 16 2.3.2 Keuntungan dan Kelebihan Sistem Pendukung Keputusan .................................. 18 2.3.3 Kelemahan Sistem Pendukung Keputusan ............................................................ 18 2.3.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ......................................................... 19 2.3.5 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan .......................................... 21 Bab 3 : Pembahasan ...................................................................................................................... 22 Bab 4 :Kesimpulan........................................................................................................................ 24 Daftar Rujukan .............................................................................................................................. 25 Page | i BAB I PENDAHULUAN Sistem cerdas mulai banyak dikembangkan dengan menggunakan teknologi Kecerdasan Buatan (AI). Kecerdasan Buatan sendiri banyak sekali memiliki area yang sangat banyak dan menarik, diantaranya seperti Sistem Pakar, Sistem Neural Buatan, Robotika, dan lain sebagainya. Salah satu dari area sistem kecerdasan buatan itu ialah sistem pakar. Sistem pakar telah banyak dikembangkan dalam bidang ilmu komputer. Sistem pakar sendiri dirancang untuk membantu pengguna yang bukan merupakan seorang pakar untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan sistem yang mana telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman seperti pakar sehingga diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan seperti para pakar. Sistem pakar sendiri merupakan suatu sistem informasi yang dibuat “cerdas” dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Sifatnya seperti mengambil keputusan yang biasa diambil seorang pakar dalam bidang ilmu tertentu. Hal ini menunjukkan persamaan seperti area ilmu kecerdasan buatan lainnya, yaitu sistem pendukung keputusan [1]. Sistem pendukung keputusan sendiri merupakan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situsi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007). Menurut Kusrini (2007). Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem informasi yang membantu untuk mengidentifikasi kesempatan pengambilan keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan. Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem Pendukung Keputusan bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahaptahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. Page | 1 Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan , memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. (Kenneth C. Laudon Dan Jane P. Laudon, 2007). Antara sistem pakar, sistem pendukung keputusan dan sistem informasi sangat dekat kaitannya. Berikut ini akan dibahas tentang ketiga hal tersebut, beserta perbedaan pada masing-masing sistem yang ada. Page | 2 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem bisa berupa abstraksi atau fisis (Gordon B. Davis, 2002). Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan (Tata Sutabri, 2004) [7]. Dari definisi di atas maka dapat diketahui manfaat sistem yaitu untuk menyatukan atau mengintegrasikan semua unsur yang ada dalam suatu ruang lingkup, dimana komponenkomponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Komponen atau sub sistem harus saling berintegrasi dan saling berhubungan untuk membentuk satu kesatuan sehingga sasaran dan tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan dengan pendekatan sistem yang prosedural [7]. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi [7]. 2.1.2 Konsep Dasar Data / Informasi Data dalah kumpulan fakta yang tidak teroganisir. Pengolahan data akan mengubah data mentah menjadi informasi (Nurwono, 1994). Informasi adalah hasil pengolahan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami oleh penerimanya dan informasi ini menggambarkan kejadian-kejadian nyata untuk menambah Page | 3 pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata (Tata Sutabri, 2004) [7]. Data hanyalah sekumpulan fakta. Namun fakta-fakta tersebut bisa memberikan suatu informasi penting setelah diolah oleh proses-proses pengolahan, analisis, dan sintesis. Pada sistem terkomputerisasi proses penyimpanan data, proses pengolahan, analisis, dan sintesis dan proses penampilan informasi bisa dilakukan oleh komputer [7]. 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari Sistem Informasi menurut para ahli [11] : Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash : Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas : Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam . Suatu sistem informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu [12]: 1. Mengumpulkan data 2. Mengelompokkan data 3. Menghitung 4. Menganalisa 5. Menyajikan laporan Page | 4 Sasaran sistem informasi adalah [12]: 1. Meningkatkan penyelesaian tugas. Pemakai harus lebih produktif agar menghasilkan keluaran yang memiliki mutu yang tinggi. 2. Meningkatkan efektifitas secara keseluruhan. Sistem harus mudah dan sering digunakan. 3. Meningkatkan efektifitas ekonomi. Keuntungan yang diperoleh dari sistem harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. 2.1.4 Komponen Sistem Informasi Berikut ini merupakan komponen dasi Sistem Informasi [15] : 1. komponen input input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. komponen model kombinasi prosedur,logika,dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. komponen output output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. komponen teknologi teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima innput, menjalankan model, minyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantu pengendalian sistem. 5. komponen basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didlm komputer denganmenggunakan softwre database. Page | 5 6. komponen kontrol pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gagguan terhadapsistem informasi. 2.1.5 Karakter Sistem Informasi 1. sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemenelemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut. 2. ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang meupakan gari bats lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya. 3. tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut. 4. lingungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistemm informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada saat perencanaann sistem informasi. 2.1.6 Manfaat Sistem Informasi Berikut ini merupakan manfaat dari Sistem Informasi [16] : 1. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan. 2. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian. 3. Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan. Page | 6 2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Sistem informasi mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya [16]: 1. Dapat memberikan informasi-informasi secara tepat dan cepat kepada semua khayalak. 2. Dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh data-data yang diperlukannya. 3. Data-data yang di dapatkan bisa menjadi referensi. 4. Dapat menambah wawasan kepada masyarakat umum. 5. Setiap detik informasi dapat di perbaharui dan akurat. 6. Dapat belajar lebih hemat dengan sistem informasi tanpa harus keluar rumah. Meskipun terdapat banyak kelebihan, sistem informasi juga mempunyai kekurangan, antara lain: 1. Mempermudahnya terjadinya plagiat. 2. Membuat seseorang kurang berinteraksi dengan lingkungan. 3. Membuat seseorang menjadi ketergantungan. 4. Hal-hal yang tradisional menjadi di tinggalkan karena kemajuan sistem informasi dan kemajuan zaman. 2.1.8 Jenis-jenis Sistem Informasi Berikut ini merupakan jenis – jenis dari Sistem Informasi [14] : 1. Sistem informasi manajemen Sistem informasi yang menyajikan berbagai bentuk laporan yang diperlukan manajemen untuk analisi dan pengambilan keputusan. Menggunakan database untuk menyimpan hasil olahan transaksi oleh TPS. Page | 7 2. Executive information system (sistem informasi eksekutif) ESS membantu para eksekutif atau manajemen tingkat strategis dalam mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal, memberikan berbagai informasi yang terkait dengan masalah-masalah strategis dan pengambilan keputusanyang tidak terstruktur. 3. Sistem informasi akuntansi SIA adalah kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi. 4. Sistem informasi keuangan Sistem yang mendukung bagian keuangan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut persoalan masalah keuangan. 5. Sistem informasi manufaktur Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan. 6. Sistem informasi sumber daya manusia Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh pihak personalia. 2.1.9 Contoh Sistem Informasi 1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalananuntuk melayani pemesanan/pembelian tiket. 2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayandengan dukungan barcode reader untuk mempercepat pemasukan data. 3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswamemperoleh data akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil padatiap semester. 4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo. Page | 8 2.2 Sistem Pakar 2.2.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban,1995) [5]. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalah tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Sistem pakar memiliki banyak definisi, tetapi pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah [13]. Beberapa definisi yang ada untuk sistem pakar (Kusumadewi, 2003) [13] : a. Menurut Martin dan Oxman : Sistem pakar adalah sistem berbasis computer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu. b. Menurut Ignizio : Sistem pakar merupakan bidang yang dicirikan oleh system berbasis pengetahuan (Knowledge Base System), memungkinkan adanya komponen untuk berpikir dan mengambil kesimpulan dari sekumpulan kaidah. c. Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah salah satu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Secara umum, sistem pakar merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer sehingga komputer dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar. Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu dan untuk suatu keahlian tertentu yang mendekati kemampuan manusia [13]. Di salah satu bidang khusus. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar dan dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil serta memberikan alasan atas kesimpulan yang diambil [13]. Sampai saat ini telah banyak sistem pakar yang telah dibuat. Misalkan MYCIN digunakan untuk mendiagnosa penyakit, DENDRAL untuk mengidentifikasi perbaikan yang Page | 9 dilakukan pada mesin diesel elektronik kereta api, FOLIO digunakan untuk membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam hal persediaan broker dan investasi, serta beberapa aplikasi sistem pakar lainnya [13]. 2.2.2 Keuntungan dan Kelebihan Sistem Pakar Secara garis besar, ada banyak keuntungan bila menggunakan sistem pakar, diantaranya adalah (Arhami, 2005) [13]: 1. Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat. 2. Meningkatkan output dan produktivitas. 3. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar. 4. Meningkatkan penyelesaian masalah yaitu menerusi paduan pakar, penerangan, sistem pakar khas. 5. Meningkatkan reliabilitas. 6. Memberikan respons (jawaban) yang cepat. 7. Merupakan panduan yang intelligence (cerdas). 8. Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung ketidakpastian. 9. Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas. 2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain [13]: 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. 2. Sulit dikembangkan system pakar yang benar-benar berkualitas tinggi. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya. 3. Sistem pakar tidak dapat 100% bernilai benar. 4. Terkadang sistem tidak dapat membuat keputusan. 5. Pengetahuan tidak selalu didapat dengan mudah karena pendekatan tiap pakar berbeda. Page | 10 2.2.4 Karakteristik Sistem Pakar Sistem pakar mempunyai beberapa karakteristik dasar yang membedakan dengan program komputer biasa umumnya, yaitu (Turban, 1995) [13]: 1. Mempunyai kepakaran. Dalam menyelesaikan masalah bukan hanya mendapatkan solusi yang benar saja, namun juga bagaimana mendapatkan pemecahan dengan cepat dan mahir. 2. Domain tertentu. Sistem pakar mengutamakan kedalaman mengenai bidang tertentu. 3. Memiliki kemampuan mengolah data yang mengandung ketidakpastian kadangkadang data yang tersedia tidak lengkap sistem harus dapat memberikan pemecahan sesuai data yang tersedia dengan memberikan pertimbangan, saran atau anjuran sesuai dengan kondisi yang ada. 4. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap Program computer dirancang untuk memberikan jawaban yang tepat setiap waktu. Sedangkan system pakar dirancang untuk berlaku sebagai seorang pakar, kadang memberikan jawaban yang benar, dan suatu saat mungkin tidak tepat (Expert system makes mistake). 2.2.5 Struktur Sistem Pakar Sistem pakar dapat ditampilkan dengan dua lingkungan, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi, lihat pada gambar 2.1. Lingkungan pengembangan digunakan oleh sistem pakar (ES) builder untuk membangun komponen dan memasukkan pengetahuan ke dalam basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh nonpakar untuk memperoleh pengetahuan dan nasihat pakar. Lingkungan ini dapat dipisahkan setelah sistem lengkap (Turban, 1995) [13]. Page | 11 Gambar Struktur Sistem Pakar [13] 1. User interface (Antarmuka) Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai [13]. 2. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas 2 elemen dasar, yaitu [13] : Fakta. Informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu. Aturan. Informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. 3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke Page | 12 dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai [13]. Metode akuisisi pengetahuan : Wawancara. Metode yang paling banyak digunakan, yang melibatkan pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara. Analisis protocol. Dalam metode ini pakar diminta untuk melakukan suatu pekerjaan dan mengungkapkan proses pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Pekerjaan tersebut direkam, dituliskan, dan dianalisis. Observasi pada pekerjaan pakar. Pekerjaan dalam bidang tertentu yang dilakukan pakar direkam dan diobservasi. Induksi aturan dari contoh. Induksi adalah suatu proses penalaran dari khusus ke umum. Suatu sistem induksi aturan diberi contoh-contoh dari suatu masalah yang hasilnya telah diketahui. Setelah diberikan beberapa contoh, sistem induksi aturan tersebut dapat membuat aturan yang benar untuk kasus-kasus contoh. Selanjutnya aturan dapat digunakan untuk menilai kasus lain yang hasilnya tidak diketahui. 4. Interface Engine (Motor Inferensi/Motor) Elemen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan [13]. 5. Workpkace / Blackboard Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory), digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada 3 keputusan yang dapat direkam [13] : Rencana : Bagaimana menghadapi masalah. Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi. Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan. 6. Explanation Facility (Fasilitas Penjelasan) Page | 13 Elemen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan [13] : Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar ? Bagaimana konklusi dicapai ? Mengapa ada alternative yang dibatalkan ? Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi ? 7. Perbaikan Pengetahuan Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuanpengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang [13]. 2.2.6 Manfaat Sistem Pakar Secara garis besar banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya Sistem Pakar, antara lain [6] : 1. Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar. 2. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 3. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. 4. Meningkatkan output dan produktivitas. 5. Meningkatkan kualitas. 6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar. 7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. 9. Memiliki reliabilitas. 10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. 11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. 12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan. Page | 14 13. Menigkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah. 14. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulangulang. (Kusumadewi, 2003). 2.2.7 Langkah Pembuatan Sistem Pakar Berkit merupakan langkah-langkah dari pembuatan sistem pakar [9] : Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan. Menentukan problema yang cocok. Mempertimbangkan alternative. Menghitung pengembalian investasi. Memilih alat pengembangan. Merekayasa pengetahuan. Merancang sistem. Melengkapi pengembangan. Menguji dan mencari kesalahan sistem. Memelihara sistem. 2.2.8 Perbedaan Sistem Pakar dengan Sistem Konvensional Berikut merupakan perbedaan sistem pakar dengan sistem konvensional [9] : Page | 15 2.3 Sistem Pendukung Keputusan 2.3.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau dalam bahasa inggris Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur[3]. Berikut merupakan 10 pendapat mengenai definisi atau pengertian Sistem Pendukung Keputusan[4] : 1. Little (1970) Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya[4]. 2. Alter (1990) membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal [4]: SPK PDE Penggunaan :Aktif Penggunaan : Pasif Pengguna :Manajemen Pengguna : Operator/Pegawai Tujuan :Efektifitas Tujuan : Efisiensi Mekanis Time horizon :Sekarang dan masa depan Time horizon :Masa Lalu Kelebihan : Fleksibilitas Kelebihan :Konsistensi 3. Keen (1980) Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem[4]. Page | 16 4. Bonczek (1980) Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya[4]. 5. Hick (1993) Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi[4]. 6. Man dan Watson Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur[4]. 7. Moore and Chang Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa[4]. 8. Bonczek (1980) Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah[4]. 9. Turban & Aronson (1998) Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan Page | 17 membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer[4]. 10. Raymond McLeod, Jr. (1998) Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur[4]. 2.3.2 Keuntungan dan Kelebihan Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa keuntungan- keuntungan bagi penggunanya. Menurut Turban (1995) maupun McLeod (1995) keuntungan-keuntungan tersebut meliputi [2]: 1. Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan. 2. Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan. 4. Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan. 5. Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya. 6. Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya. 2.3.3 Kelemahan Sistem Pendukung Keputusan Walaupun dirancang dengan sangat teliti dan mempertimbangkan seluruh faktor yang ada, menurut Turban (1995) DSS mempunyai kelemahan atau keterbatasan, diantaranya yaitu[2]: 1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya. Page | 18 2. DSS terbatas untuk memberikan alternatif dari pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar) pada waktu perancangan program tersebut. 3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh DSS biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan. 4. Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan yang terus berubah agar sistem tersebut up to date. 5. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa DSS dirancang untuk membantu/mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah informasi dan data yang diperlukan, dan bukan untuk mengambil alih pengambilan keputusan. 2.3.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan Gambar 3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan [18] Turban (2005) mengemukakan karakteristik dan kapabilitas kunci dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Gambar 3)[17][18]: Page | 19 1. Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semiterstruktur dan tak terstruktur. 2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini. 3. Dukungan untuk individu dan kelompok. 4. Dukungan untuk semua keputusan independen dan atau sekuensial. 5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi. 6. Dukungan pada berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan. 7. Kemampuan sistem beradaptasi dengan cepat dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi. 8. Pengguna merasa seperti di rumah. User-friendly, kapabilitas grafis yang kuat, dan sebuah bahasa interaktif yang alami. 9. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas) dari pada efisiensi (biaya). 10. Pengambil keputusan mengontrol penuh semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. 11. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sistem sederhana. 12. Menggunakan model-model dalam penganalisisan situasi pengambilan keputusan. 13. Disediakannya akses untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografi (GIS) sampai sistem berorientasi objek. 14. Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu organisasi keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. Page | 20 2.3.5 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan Gambar Model Konseptual Sistem Pendukung Keputusan [18] Menurut Turban (2005), Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari empat subsistem, yaitu[6]: (1) Manajemen Data, meliputi basis data yang berisi data-data yang relevan dengan keadaan dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut dengan Database Management System (DBMS). (2) Manajemen Model berupa sebuah paket perangkat lunak yang berisi model-model finansial, statistik, management science, atau model kuantitatif, yang menyediakan kemampuan analisa dan perangkat lunak manajemen yang sesuai (3) Subsistem Dialog atau komunikasi, merupakan subsistem yang dipakai oleh user untuk berkomunikasi dan memberi perintah (menyediakan user interface). (4) Manajemen Knowledge yang mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri. Page | 21 BAB III PEMBAHASAN Berikut ini merupakan pembahasan dari perbedaan antara Sistem Informasi, Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Pakar berdasarkan teori yang telah didapatkan sebelumnya: Aspek Sistem Informasi Sistem Pakar Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Kegiatan prosedur prosedur yang diorganisasikan, menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam. sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer sehingga komputer dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar. Sistem yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Fungsi Menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan Menyelesaikan suatu permasalahan dan mengambil keputusan layaknya seorang pakar Mengambil suatu keputusan pada persoalan yang pada situasi semiterstruktur dan tak terstruktur. Karakteristik Tidak terdapat pakar khusus didalam sistem ini, SI hanya mgolah data dan nantinya menyediakan informasi Harus terdapat pakar pada bidang ilmu khusus. Biasanya digunakan pada suatu organisasi. Tidak terdapat pakar dalam sistem ini Manfaat Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur. Pengguna Semua orang dapat menggunakan sistem informasi Pengguna dibagi menjadi 3, Pengguna non pakar, pakar itu sendiri, dan pembuat sistem pakar Biasanya digunakan pada bidang bisnis maupun organisasi. Page | 22 Input / Data Menggunakan data Menggunakan pengetahuan / Knowlodge Base Menggunakan database Hasil output Hanya menyediakan informasi yang nantinya digunakan untuk mendukung keputusan mendapatkan kemampuan dalam membuat keputusan melebihi kemampuan yang dimiliki manajer, yaitu kemampuan seorang pakar Keputusan yang dihasilkan oleh sistem pendukung keputusan merefleksikan gaya kemampuan manajer, Kemampuan Tidak terdapat Kemampuan menjelaskan dan memberikan alasan; Tidak menjelaskan mengapa input data dibutuhkan atau output diperoleh Terdapat Kemampuan menjelaskan dan memberikan alasan Tidak terdapat Kemampuan menjelaskan dan memberikan alasan menjelaskan dan memberi alasan Page | 23 BAB IV KESIMPULAN Sistem Informasi, Sistem Pakar, dan Sistem Pendukung Keputusan, ketiga sistem ini sangatlah saling terkain satu sama lain. Sistem Pakar dan Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah Sistem Informasi yang dibuat cerdas oleh teknologi Kecerdasan Buatan. Perbedaannya yang paling mendasar adalah, Pada Sistem Informasi mengolah data yang ada sehingga dapat menjadi informasi yang berharga untuk dipergunakan. Pada Sistem Pakar merupakan sistem yang dapat mengambil keputusan layaknya seorang pakar dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari hasil konsultasi pembuat sistem dengan pakar dalam bidang ilmu tertentu. Sedangkan Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi untuk mengambil keputusan dimana tidak ada seorang pakar yang dapat diperankan dalam sistem ini, biasanya dipergunakan pada organisasi yang tidak mempunyai seorang pakar. Sistem ini mengambil keputusan dalam situsi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Page | 24 DAFTAR RUJUKAN [1] H. S Suryadi. "Pengantar Sistem Pakar ". Penerbit: Universitas Gunadarma Depok. Tanpa Tahun [2] 2012. Tujuan, Kelebihan dan Kekurangan dari DSS , (Online), (http://gurusetraarticle.blogspot.com/2012/07/tujuan-kelebihan-dan-kekurangan-dari-dss.html, diakses pada tanggal 15 September 2013) [3] 2013. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan , (Online), (http://www.dysuryaputra.com/2013/03/pengertian-sistem-pendukung-keputusan.html, diakses pada tanggal 15 September 2013) [4] 2011. 10 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) , (Online), (http://jejakjari007.blogspot.com/2011/03/10-definisi-sistem-pendukung-keputusan.html, diakses pada tanggal 15 September 2013) [5] 2011. Sistem Pakar — Puzzle Angka/Slide Puzzle , (Online), (http://putriasmara.wordpress.com/2011/09/10/sistem-pakar/, diakses pada tanggal 15 September 2013) [6] 2013. Teori Penunjang Sistem Pakar , (Online), (http://informatika.web.id/teoripenunjang-sistem-pakar.htm, diakses pada tanggal 15 September 2013) [7] 2013. Pengertian Sistem Informasi , (Online), (http://artikel-teknologi- informasi.blogspot.com/2013/03/pengertian-sistem-informasi.html, diakses pada tanggal 15 September 2013) [8] 2013. Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli Definisi, (http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-sistem-informasi-menurut.html, (Online), diakses pada tanggal 15 September 2013) [9] 2012. Sistem Pakar , (Online), (http://nurulaisyah2.wordpress.com/2012/10/13/sistempakar/, diakses pada tanggal 15 September 2013) [10] 2013. Sistem Pakar dan Pendukung Keputusan, (Online), (http://blog.student.uny.ac.id/yonanda/2013/01/07/sistem-pakar-dan-pendukungkeputusan/, diakses pada tanggal 15 September 2013) [11] 2012. Sistem Informasi, (Online), (http://nainggolan.mhs.upnyk.ac.id/tulisan-tentang- it/sistem-informasi//, diakses pada tanggal 15 September 2013) Page | 25 [12] 2013. Pengertian Sistem Informasi, (Online), (http://unininformatikasl.wordpress.com/sistem-informasi/materi-sisteminformasi/pengertian-sistem-informasi//, diakses pada tanggal 15 September 2013) [13] Sinulingga, Dwi Andika. " Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosis Penyakit Jeruk Menggunakan Metode Fuzzy". Universitas Sumatera Utara Medan. 2011 [14] 2012. Jenis-jenis Sistem Informasi, (http://linggaamartha.wordpress.com/2012/11/21/jenis-jenis-sistem-informasi//, (Online), diakses pada tanggal 15 September 2013) [15] 2013. Sistem Informasi Manajemen, (Online), (http://contohdanfungsi.blogspot.com/2013/02/sistem-informasi-manajemen.html/, diakses pada tanggal 15 September 2013) [16] 2013. Kekurangan dan Kelebihan Sistem Informasi, (Online), (http://yayuk- meongku.blogspot.com/2011/02/kekurangan-dan-kelebihan-dari-sistem.html, diakses pada tanggal 15 September 2013) [17] Pertemuan 2 SPK, (Online), (http://staff.pradnya.ac.id/khoirul2/pages/Pertemuan%203.ppt, diakses pada tanggal 15 September 2013) [18] Modul SPK, (Online), (http://ti.fatek.ung.ac.id/download.php?file=MODUL_SPK.pdf, diakses pada tanggal 15 September 2013) Page | 26