makalah ilmu komputer

advertisement
MAKALAH ILMU KOMPUTER ( JARINGAN
KOMPUTER )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk
komunikasi antar computer, tetapi model ini bukan merupakan metode
komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan
protocol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protocol
adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan
bagaimana computer bertukar informasi melewati sebuah media
jaringan. Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau lebih
dari lapisan – lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya
protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran
group: protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol
routing. (Sofana, 2008)
Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model
OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media
LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari
model OSI dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol
routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab
untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol
jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada
dalam sederetan protocol. (Sofana, 2008)
1.2. Batasan Masalah
Dari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan suatu batasan
masalah, masalah yang saya angkat yakni tentang protocol dalam
sebuah jaringan.
1.3. Tujuan
Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran
mata kuliah jaringan komputer dan sebagai tugas mata kuliah jaringan
komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Protokol
protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang
menentukan format dan transimi data. Layer n disebuah computer
akan berkomunikasi dengan layer n di computer n yang lain.Peraturan
dan perjanjian yang di pergunakan dalam komunikasi ini sering di
sebut dengan protocol layer n.Selain itu protokol juga berfungsi untuk
memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan
bahasa yang sama.
Hal – hal yang harus dipehatikan dalam protokol adalah sebagai
berikut:
 Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang
digunakan untuk mengkodekan sinyal.
 Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari infomasi
yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari
informasi tadi.
 Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi
data.
Selama dua decade terakhir,terjadi peningkatan besar dalam jumlah
dan ukuran jaringan computer (network). Banyak diantara networknetwork ini dibangun berdasarkan implementasi software dan
hardware yang berbeda. Sebagai hasilnya, mereka menjadi
incompatible dan sulit berhubungan antara satu dengan yang lain.
Untuk mengatasi masalah ini, International Organization for
Standarization (ISO) meneliti berbagai pola network. ISO menemukan
bahwa terdapat kebutuhan untuk menciptakan sebuah model network
yang dapat berkomunikasi dan memiliki kemampuan interoperabilyti
sehingga dikeluarkannya model referensi OSI pada tahun 1984. Agar
paket data dapat berjalan dari sumber tujuan dalam sebuah jaringan,
maka diperlukan adanya sebuah bahasa yang di mengerti oleh semua
device jaringan atau sebuah protocol. (Sofana, 2008)
Untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan,
yang membuat jaringan tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang
lain, International Organization for Standarization (ISO) melaukan
riset dalam beberapa pola jaringan seperti DECNET, SNA, dan
TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hsil dari riset
ini, iso membuat sebuah model jaringan yang membantu vendorvendor dalam menciptakan jaringan yang kompatibel dan dapat
beroperasi dengan jaringan yang lain.Model referensi OSI (open
system interconection) dikeluarkan pada tahun 1984, memberikan
standard bagi para vendor untuk memastikan terjaminnya
interooerabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi jaringan
yang di produksi oleh berbagai macam perusahaan di seluruh dunia.
(htt1)
2.2
OSI Model
Open Systems Interconnection (OSI) model adalah suatu referensi
untuk memahami komunikasi data antara dua buah sistem yang saling
terhubung. OSI layer membagi proses komunikasi menjadi tujuh
lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi
spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga
menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya. Tiga
lapisan terbawah akan fokus pada melewatkan trafik melalui jaringan
kepada suatu sistem yang terakhir. Empat lapisan teratas akan bermain
pada sistem terakhir untuk menyelesaikan proses komunikasinya.
Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut:
 Membuat komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana.
 Membuat standard untuk komponen jaringan yang
memungkinkan pengembangan dan dukungan multiplevendor. Memungkinkan hardware dan software jaringan yang
berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.
 Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi
layer yang lain,sehingga dapat perkembangan lebih cepat.
Model OSI di buat untuk mengatasi berbagai kendala Internetworking
akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Dahulu, komunikasi
antarkomputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan.
Masing-masing vendor menggunakan protokol dan format data yang
berbeda-beda.
Sehingga
International
Organization
for
Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang di
kenal sebagai Open System Interconection (OSI) model yang
mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer
dari vendor yang berbeda. (Sofana, 2008)
OSI Reference Model
 Application
 Presentation
 Session
 Transport
 Network
 Data link
 Physical
1.
Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada
dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
2.
Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak
redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam
Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
3.
Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan
resolusi nama.
4.
Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada
level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan
sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5.
Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
6.
Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini
terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
(seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan
menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,
bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,
membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
7.
Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya
Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain
itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card
(NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2.3
TCP/IP
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah satu
set aturan standar komunikasi data yang digunakan dalam proses
transfer data dari satu komputer ke komputer lain di jaringan
komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware. Protokol TCP/IP
dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced
Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling
banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk
perangkat lunak (software) di system operasi. Protokol TCP/IP
dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced
Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling
banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk
perangkat lunak (software) di system operasi. (htt) (htt2)
TCP/IP Layers
 Application
 Transport
 Internet
 Network Interface
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI,
tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan
pada gambar, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang
terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak
secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini,
kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau
DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya
dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat.Setiap lapisan yang dimiliki oleh
kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan
protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP
adalah sebagai berikut:
1.
Application Layer
Bertanggung jawab untuk menampilkan semua aplikasi yang
menggunakan protocol TCP/IP. Sebagai contoh adalah Hypertext
Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), dan Telnet.
2.
Transport Layer
Bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua
host/komputer. Ada dua macam protokol didalamnya, yaitu
Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol
(UDP ).
3.
Internet Layer
Bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan
enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP.
Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP),
Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message
Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
4.
Network Interface
Bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas
media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak
teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti
halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya
dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone
Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta
Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
2.3.1 Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas
protokol TCP/IP:
 Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP)
memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat
mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam
jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah
penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]],
meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim
(anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih
lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
 Remote login. Network terminal Protocol (telnet)
memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke
dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak
jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan
komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer
jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet
dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
 Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat
elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat
dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
 Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas
yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klienklien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolaholah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih
lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
 Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk
menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang
berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan
komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg
banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis
remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar
saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang
sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure
Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil
subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda.
(sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan
rexec.)
 Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data
nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang
menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang
bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal, antara lain :
 Pemahaman terhadap teori dasar tentang jaringan computer,
khususnya pada protocol jaringan, sangat diperlukan guna
kelancaran dalam praktek jaringan computer.
 Secara umum protocol mempunyai fungsi untuk
menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam
berkomunikasi serta bertukar informasi.
Bibliography
(t.thn.). Diambil kembali dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Tansmission Control Protocol/Internet
Protocol
(t.thn.). Diambil kembali dari http://one.indoskripsi.com/node/6594
(t.thn.). Diambil kembali dari •
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=69:dasar-tcpip&catid=6
Download