Yang diingat dari Sejarah Nasional dan Internasional: Fragmen dari beberapa Ingatan Remaja Indonesia Eko A Meinarno, S.Psi., MSi. [email protected] Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Abstrak: Soekarno, presiden RI pertama pernah melontarkan jargon JAS MERAH yang berarti Jangan Sekali‐kali Melupakan Sejarah. Hal ini penting karena salah satu dari pembentukan identitas suatu bangsa adalah sejarah yang diingat dan dipahami oleh warganya. Masalah dalam penelitian adalah apa saja dari sejarah nasional dan internasional yang diingat para remaja? Partisipan dalam penelitian ini adalah para mahasiswa. Mereka kemudian merespon pertanyaan seputar kejadian sejarah nasional dan internasional yang mereka ingat. Dari hasil penelitian tampak pola yang menarik. Mayoritas dari hal yang diingat adalah bagian dari perang dan politik. Tak ada isu kemanusiaan atau kebudayaan. Dari delapan tokoh nasional yang dianggap bersejarah, hanya satu yang tidak terkait dengan politik dan perang. Dari delapan peristiwa bersejarah yang dianggap penting, kesemuanya terkait politik dan perang. Untuk sejarah dunia, dari 12 peristiwa yang diingat sembilan diantaranya adalah poltik dan perang. Dua peristiwa merupakan kejadian alam/kesehatan dan satu gejala sosial. Untuk tokoh internasional dari sembilan tokoh dunia yang diingat, kesemuanya adalah tokoh politik. Hasil penelitian ini dibandingkan dengan temuan atau penelitian sejenis. Yang menarik, hasilnya ternyata terdapat perbedaan‐ perbedaan. Tentunya hal ini patut dipertanyakan. Setidaknya satu hal yang perlu ditegaskan bahwa partisipan amat terkesan dengan tokoh dan situasi politik‐perang. Dalam konteks nasional, besar kemungkinan karena penekanan tema dalam sejarah nasional adalah politik dan perang mendapat porsi lebih ketimbang isu‐isu lain. Dan untuk konteks internasional, ketika penelitian ini dibuat dunia sedang penuh dengan konflik politik yang berdampak pada peperangan. Kata kunci: sejarah, remaja, peristiwa nasional, peristiwa internasional, politik, perang. Dibawakan pada “Persidangan Hubungan Malaysia‐Indonesia ke‐3, 6‐8 Agustus 2009, Kuala Lumpur.