2016 laporan tahunan - Bank of America Merrill Lynch

advertisement
2016
LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT
Bank of America, National Association
Cabang Jakarta – Indonesia
Jakarta Branch – Indonesia
2016
LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT
Bank of America, National Association
Cabang Jakarta – Indonesia
Jakarta Branch – Indonesia
1.
Informasi Umum
1.
General Information
Bank of America, NA Jakarta (“Cabang”) adalah
satu-satunya cabang dari Bank of America N.A
yang berkantor pusat di Charlotte, Amerika Serikat.
Cabang mulai beroperasi sebagai bank umum
sejak tanggal 25 Juni 1968 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.3.29
tanggal 25 Juni 1968, sedangkan penunjukan
sebagai bank devisa adalah berdasarkan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/13Kep.Dir. tertanggal 27 Juni 1968.
Bank of America, NA Jakarta (“the Branch”) is the
only Indonesian branch of Bank of America, NA,
whose head office is in Charlotte, USA. The Branch
started operations in Indonesia on 25 June 1968
based on the Decree of the Ministry of Finance No.
D.15.6.3.29 dated 25 June 1968, and was permitted
as a foreign exchange bank vide the Decree of the
Directors of Bank Indonesia Director No. 4/13Kep.Dir.dated 27 June 1968.
Bank of America, National Trust and Savings
Association bergabung dengan Nations Bank,
National Association pada tanggal 23 Juli 1999.
Dan sesuai dengan persetujuan merger yang
dikeluarkan oleh Comptroller of the Currency
Administrator of National Banks pada tanggal 19
Juli 1999, Bank Indonesia telah menyetujui
perubahan nama dan menerbitkan Surat Keputusan
Gubernur
Bank
Indonesia
Nomor:
1/16/KEP.GBI/1999 menetapkan bahwa Bank of
America, National Trust and Savings Association
kantor cabang di Jakarta menjadi Kantor Cabang
Bank of America, National Association. Perubahan
nama tersebut juga telah diumumkan di surat kabar
Bisnis Indonesia pada bulan September 1999.
Bank of America, National Trust and Savings
Association merged with Nations Bank, National
Association on 23 July 1999. Based on the merger
memorandum issued by the Comptroller of the
Currency Administrator of National Banks on 19
July 1999, Bank Indonesia issued the Decree of the
Governor of Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/
1999, which stated that Bank of America, National
Trust and Savings Association Jakarta Branch is
now the branch of Bank of America, National
Association. This re-branding was announced in
Bisnis Indonesia in September 1999.
Kebijakan dalam pengelolaan operasional yang ada
pada Cabang didasarkan pada kebijakan-kebijakan
yang diberikan oleh kantor pusat dan sesuai
dengan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)
dan otoritas lainnya. Dari segi pelaporan, Cabang
harus melaporkan kepada kepada Bank Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan, dan otoritas lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan juga
kepada kantor regional yang berkedudukan di Hong
Kong dan Singapura.
The operational management policies within the
Branch are in line with the policies established by
the Bank’s Head Office and are also in compliance
with Bank Indonesia, Indonesia Financial Services
Authority (“OJK”) and other competent authorities
regulations. From the reporting point of view, the
Branch is required to submit reports to Bank
Indonesia, Indonesia Financial Services Authority,
and other competent authorities in conformity with
the existing regulations and also to the regional
office in Hong Kong and Singapore.
1
Bank of America, N.A. - Jakarta
2. Susunan Eksekutif Manajemen
2.
Management Executive Board
Mira Arifin
Managing Director, Country Manager
Mira Arifin
Managing Director, Country Manager
Pengalaman kerja:
•
12/2015 – sekarang
Bank of America, N.A. – Cabang Jakarta
MD, Country Manager
•
3/2014 – 11/2015
PT. Merrill Lynch Indonesia – Jakarta
MD, President Director
•
8/2011 – 2/2014
Merrill Lynch (Singapore)
Pte Ltd. Singapore
MD, Head of Indonesia & Head of
Investment Banking
•
10/2007 – 05/2011
Nomura Singapore Limited (ex Lehman
Brothers) - Singapore
MD, Head of Investment Banking
Indonesia
•
03/2004 – 07/2007
PT. UBS Securities Indonesia - Jakarta
Executive Director, Head of Capital Market
•
1996 – 2004
JP Morgan Singapore - Singapore
VP, Coverage & Relationship
Work Experience:
•
12/2015 – present
Bank of America, N.A. – Jakarta Branch
MD, Country Manager
•
3/2014 – 11/2015
PT. Merrill Lynch Indonesia – Jakarta
MD, President Director
•
8/2011 – 2/2014
Merrill Lynch (Singapore)
Pte Ltd. Singapore
MD, Head of Indonesia & Head of
Investment Banking
•
10/2007 – 05/2011
Nomura Singapore Limited (ex Lehman
Brothers) - Singapore
MD, Head of Investment Banking
Indonesia
•
03/2004 – 07/2007
PT. UBS Securities Indonesia - Jakarta
Executive Director, Head of Capital Market
•
1996 – 2004
JP Morgan Singapore - Singapore
VP, Coverage & Relationship
Honggo Karyono
Direktur
Director, Head FI
Honggo Karyono
Director
Director, Head FI
Pengalaman kerja:
•
12/2012 – sekarang
Bank of America, N.A. – Jakarta
Director, Head FI
•
9/2011 – 12/2012
OCBC NISP Indonesia
Executive Vice President, Division Head FI
•
10/2008 – 9/2011
JP Morgan, Indonesia
Executive Director, Head FI
•
10/2004 – 9/2008
Amex Bank, Indonesia
Director, FI Group
•
8/2001 – 10/2004
ABN AMRO, Indonesia
Assistant Vice President, FI Sales
•
1/2001 – 8/2001
ABN AMRO, Indonesia
Head Client Support and Service
•
10/1999 – 1/2001
ABN AMRO, Indonesia
Manager Sales & Product Development
•
10/1999 – 1/2001
ABN AMRO, Indonesia
Manager Sales & Product Development
•
6/1996 – 10/1999
Standard Chartered Bank, Indonesia
Assistant Manager
Work History:
•
12/2012 – present
Bank of America, N.A. – Jakarta
Director, Head FI
•
9/2011 – 12/2012
OCBC NISP Indonesia
Executive Vice President, Division Head FI
•
10/2008 – 9/2011
JP Morgan, Indonesia
Executive Director, Head FI
•
10/2004 – 9/2008
Amex Bank, Indonesia
Director, FI Group
•
8/2001 – 10/2004
ABN AMRO, Indonesia
Assistant Vice President, FI Sales
•
1/2001 – 8/2001
ABN AMRO, Indonesia
Head Client Support and Service
•
10/1999 – 1/2001
ABN AMRO, Indonesia
Manager Sales & Product Development
•
10/1999 – 1/2001
ABN AMRO, Indonesia
Manager Sales & Product Development
•
6/1996 – 10/1999
Standard Chartered Bank, Indonesia,
Indonesia
Assistant Manager
2
Bank of America, N.A. - Jakarta
3.
Strategi Bank dan Tinjauan Usaha
3.
Bank Strategy and Business Overview
Walaupun pertumbuhan global cenderung untuk
melemah, permintaan domestik yang kuat telah
mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia
pada tahun 2016. Kebijakan pelonggaran moneter
yang agresif dari Bank Indonesia (BI) dan
menguatnya pengeluaran sektor publik, terutama
diprioritaskan untuk proyek-proyek infrastruktur
telah membantu dalam mengimbangi melemahnya
ekspor. Konsumsi sektor swasta tetap mengalami
penguatan seiring dengan menurunnya inflasi.
Dalam survey terbaru terlihat kuatnya keyakinan
dari konsumen.
Despite a subdued global growth environment,
robust domestic demand has supported growth in
Indonesia in 2016. Aggressive monetary easing by
Bank Indonesia (BI) and strong public sector
spending, especially in priority infrastructure
projects, helped to offset continued weakness in
exports. Private consumption remained robust as
inflation declined. Consumer confidence remains
strong and picked up in the latest survey.
Nilai tukar Rupiah mengalami penguatan sebesar
2,7% dibandingkan dengan penguatan tertinggi
sebesar 6% pada akhir September 2016. Tahun
2016 ditandai dengan menguatnya animo
pembelian Surat Hutang Pemerintah oleh investor
asing, dengan nilai tertinggi sebesar US$9.1bn
pada bulan Oktober yang dipicu oleh kecemasan
atas deflasi global dan stagnasi perekonomian.
Pemilihan Presiden US terpilih Donald Trump dan
kemenangan mutlak Partai Republik dalam
menguasai US Kongres berdampak dengan
meningkatnya permintaan atas surat hutang
Emerging Market dengan yield yang lebih tinggi,
seperti Surat Hutang Negara Indonesia. Selain itu,
keberhasilan program Tax Amnesty dari pemerintah
Indonesia merepatriasi US$10 milyar dana masuk
ke Indonesia pada akhir 2016, yang akan
berdampak atas stabilnya nilai tukar US$/IDR.
The Indonesia rupiah has gained in 2016 by 2.7%
compared with its peak strength of 6% in late
September 2016. The year 2016 was defined by
strong foreign buying of Indonesian local
government debt, which peaked at US$9.1bn in
October amid a backdrop of anxiety over global
deflation and secular stagnation. The election US
President-elect Donald Trump and a Republican
clean sweep in Congress appear to have impacted
the appetite for higher yielding EM debt such as
Indonesia’s. That said, Indonesia’s successful tax
amnesty program should bring up to US$10 billion
of repatriated inflows into Indonesia by the end of
2016, which will stabilize US$/IDR.
Kami mengharapkan pemerintah Indonesia akan
meningkatkan pengeluaran fiskal dimasa yang akan
datang guna mempromosikan pertumbuhan yang
lebih kuat dan lebih seimbang, dengan dibantu oleh
meningkatnya basis pajak yang lebih besar setelah
suksesnya program Tax Amnesty.
Meskipun
demikian, kami mengharapkan kebijakan moneter
pemerintah Indonesia saat ini untuk dapat tetap
dipertahankan dengan menambahkan pelonggaran
moneter yang tergantung pada kondisi pasar
keuangan dan inflasi. Dalam jangka panjang,
potensi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
akan tetap berlanjut. Outlook demografis Indonesia
juga masih tetap yang paling menarik di wilayah
Asia Pasifik terutama dengan besarnya populasi
dan berkembangnya tenaga kerja yang ada.
Looking forward, we expect higher fiscal spending
to promote stronger and more balanced growth,
aided by a larger tax base on the back of a
successful amnesty program. By contrast, we
expect Indonesia’s monetary policy to be on hold for
now with additional monetary easing conditional on
financial market conditions and the actual inflation
trajectory. Longer term, the potential for sustained,
stronger
economic
growth
remains.
The
demographics outlook is also among the most
attractive in the region, with a large population and
a burgeoning workforce.
Cabang telah hadir di Indonesia sejak 1968 dan
telah mendukung klien melalui solusi Working
Capital Management terpadu meliputi produkproduk tradisional pinjaman kredit, trade finance,
manajemen treasury, dan solusi lindung nilai valuta
asing. Sejak 2015 Cabang meluncurkan bisnis
Global Markets, dan menambahkan obligasi
pemerintah Indonesia dalam produk yang
ditawarkan. Selain itu, Tim Coporate Banking yang
baru dibentuk akan fokus dalam menjalankan
rencana untuk meningkatkan portfolio kredit.
The Branch has had a presence in Indonesia since
1968 and has been supporting its clients through its
integrated Working Capital Management solutions
which include traditional credit lending products,
trade finance, treasury management, and foreign
exchange hedging solutions. Since 2015 the Branch
launched its Global Markets business, and added
Indonesian government bonds to its product
offering. In addition to that, the newly established
Corporate Banking team should focus on executing
the plan to grow the loan portfolio.
3
Bank of America, N.A. - Jakarta
Cabang akan terus memanfaatkan keunggulan
kompetitif yang berasal dari kombinasi jaringan
global Bank of America Merrill Lynch, platform
produk yang luas dan kehadiran perbankan
komersial penuh di Indonesia. Strategi bisnis akan
menggunakan faktor-faktor kompetitif ini untuk
memberikan produk yang diinginkan dan
dibutuhkan oleh klien kami, dan untuk
meningkatkan kualitas layanan kami dan platform
produk lokal kami.
The Branch will continue to leverage the competitive
advantages coming from the combination of Bank of
America Merrill Lynch’s global network, extensive
product platform and full commercial banking
license in Indonesia. The business strategy will
revolve around using these competitive factors to
deliver the products our clients want and need, and
to improve the quality of our services and our local
product platform.
BANA Jakarta berusaha untuk memberikan solusi
untuk klien kami dengan cara yang paling efektif
dan efisien dan juga sesuai dengan regulasi.
Sebagai bagian dari upaya kami untuk peningkatan
efisiensi,
kami
terus
mengevaluasi
dan
memperbaiki prosedur operasi serta kemampuan
manajemen risiko dan teknologi informasi. Selain
itu,
selanjutnya
kami
difokuskan
untuk
mengidentifikasi peluang untuk memberikan solusi
kepada klien yang berkontribusi melakukan peran
intermediasi dari lembaga keuangan dalam
perekonomian Indonesia.
BANA Jakarta strives to deliver industry leading
solutions to our clients in the most efficient and
effective manner. As part of our drive for improved
efficiencies, we continuously evaluate and improve
operating procedures as well as risk management
and information technology capabilities. In addition,
the branch remains focused on identifying
opportunities to provide client solutions that
contribute to performing the intermediary role of a
financial institution in the Indonesian economy.
Pada tahun 2017 strategi cabang akan terus fokus
pada pertumbuhan portofolio Global MNC dan klien
FI yang beroperasi di Indonesia, dan juga korporasi
lokal unggulan. Hal ini akan dicapai dengan lebih
meningkatkan relasi dengan target klien sejalan
dengan dibentuknya tim Corporate Banking
sehingga memberikan pilihan yang lebih luas dari
produk dan jasa yang ada untuk klien kami. Kami
juga menjajaki rencana menambahkan produkproduk baru dari Global Markets seperti interest rate
derivatives dan currency derivatives selain dari
produk yang ada saat ini yaitu Surat Hutang
Pemerintah dan Foreign Exchange yang mana
akan meningkatkan kemampuan kami untuk
menumbuhkan
core
banking
kami
yang
menawarkan produk seperti Pinjaman dan produk
Trade Finance, serta Cash Management dan solusi
Likuiditas dalam mata uang lokal maupun mata
uang asing.
In 2017 the branch strategy will continue to focus on
growing our portfolio of Global MNC and FI clients
operating in Indonesia, as well as top-tier local
corporations. This will be achieved by deepening
our relationships with our target client base via our
newly established Corporate Banking team, thereby
delivering a wide array of existing products and
services to our clients. We will also explore the
feasibility of adding new Global Markets products
such as interest rate / currency derivatives to our
existing capabilities in Government Bonds and
Foreign Exchange, wherever this would be
beneficial to our core banking offering which
includes Loans and Trade Finance products, as well
as to Cash Management and Liquidity solutions in
local currency as well as US$ products.
Strategi BANA Jakarta akan tetap eksklusif pada
wholesale banking, dan karena itu kami tidak ada
rencana tambahan jaringan cabang kami. Seiring
dengan perkembangan portfolio, kami akan tetap
menjaga kualitas aset dan tata kelola perusahaan
yang baik dan sesuai dengan peraturan Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BANA Jakarta strategy will remain exclusively on
wholesale banking, and we therefore do not plan
any addition to our branch network. As we grow the
branch portfolio, we shall maintain the quality of
assets and good corporate governance in
accordance with Bank Indonesia and Financial
Service Authority (Otoritas Jasa Keuangan – “OJK”)
regulations.
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah 55 dan 49 orang. Management
berusaha meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dengan memberikan pelatihan secara
berkala kepada karyawannya.
Total staff strength as of 31 December 2016 and
2015 was 55 and 49 associates. Management
ensures a continuous development of its human
resources through periodic training programs.
Pendidikan/Education
SMA / High-School
D3 / College
S1 / Bachelor
S2 / Master
Total
2016
1
5
37
12
55
4
Bank of America, N.A. - Jakarta
4.
Tinjauan Keuangan, Analisa Portofolio, dan Data
Keuangan
4.
Financial Review,
Financial Data
Portfolio
Analysis,
and
Posisi modal Cabang pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp. 1,47 triliun dengan jumlah
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar
Rp. 3,23 triliun, Rasio Kecukupan Modal Bank
(CAR), pada 31 Desember 2016 adalah sebesar
45,40%, di atas rasio minimum yang dipersyaratkan
yakni sebesar 11%. Sedangkan pada 31 Desember
2015 modal Cabang sebesar Rp. 1,50 triliun
dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) sebesar Rp. 2,47 triliun. Rasio Kecukupan
Modal Bank (CAR) pada 31 Desember 2015 adalah
sebesar 60,71%. Realisasi Dana Usaha, sebagai
bagian dari modal kantor cabang bank asing, pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebesar Rp. 1,45 triliun dan Rp. 1,48 triliun,
sedangkan jumlah dana usaha yang dideklarasikan
sampai posisi 31 Desember 2016 adalah sebesar
US$ 110 juta. Total modal US$ 110 juta pada akhir
tahun 2016. Penambahan modal sebesar US$ 50
juta telah dipenuhi pada tanggal 25 Jan 2017,
sehingga total jumlah dana usaha menjadi sebesar
US$ 160 juta.
As of December 31, 2016, the Branch’s capital
position stood at IDR 1.47 trillion and its total risk weighted assets (RWA) of IDR 3.23 trillion, the
Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Branch as of
31 December 2016 was 45.40%, in excess of the
11% ratio required. As of 31 December 2015, the
Branch’s capital was IDR 1.50 trillion with total riskweighted assets of IDR 2.47 trillion, resulting in
60.71% CAR. As part of the capital of foreign banks’
branches, the realization of Net Inter Office Fund, as
of 31 December 2016 and 2015 were IDR 1.45
trillion and IDR 1.48 trillion, whilst the declared NIOF
as of 31 December 2016, was US$ 110 million. The
Branch total capital was US$ 110 million as of Dec
2016. Additional capital of US$ 50 million was fully
added on 25 Jan 2017 that increase the declared
NIOF to be US$160 million.
Jumlah aktiva produktif pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah Rp. 13,60 triliun dan Rp.
7,94
triliun.
Peningkatan
aktiva
produktif
disebabkan oleh meningkatnya pemberian kredit
dan surat berharga untuk memenuhi CEMA dan
trading surat berharga pemerintah terkait dengan
didirikannya bisnis Global Markets. Sedangkan
jumlah aktiva produktif bermasalah adalah nihil
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015. Dengan demikian, rasio aktiva produktif
bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif adalah
0% pada 2016 dan 2015.
Total productive assets as of 31 December 2016
and 2015, were IDR 13.60 trillion and IDR 7.94
trillion, respectively. The increase in productive
assets was contributed by an increase in loans, and
marketable securities to meet CEMA requirement
and trading government bonds related to the launch
of Global Markets business. Total classified
productive assets were Nil as of 31 December 2016
and 31 December 2015. Thus, the ratio of classified
productive assets to total productive assets was 0%
in 2016 and 2015.
Kebijakan pemberian fasilitas pinjaman di Cabang
kami menganut prinsip kehati-hatian, fasilitas
pinjaman pada tahun 2016 terfokus pada produkproduk cash management, trade finance dan
pelayanan transaksi yang lainnya. Rasio total
pinjaman yang diberikan terhadap total dana pihak
ketiga atau Loan to Funding rasio (LFR) pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah 79,81% dan
125,63%. Terjadi penurunan LFR yang signifikan di
tahun 2016 karena total dana pihak ketiga
mengalami peningkatan dari Rp 1,65 triliun pada
2015 menjadi Rp 2,68 triliun pada 2016 sementara
itu Cabang berhasil meningkatkan pemberian
pinjaman dari Rp 2,07 triliun pada 2015 menjadi Rp
2,14 triliun pada 2016. Cabang tidak memiliki saldo
atas Pinjaman yang diterima (dari pihak ketiga).
Cost of Fund dihitung berdasarkan Suku Bunga
Dasar Kredit, yaitu sebesar 7,30% untuk IDR pada
tahun 2016.
In line with the application of prudent lending policy,
the credit facility in 2016 focused on products of
cash management, trade finance and other
transaction and services. The ratio of total loan
granted to third party liabilities or Loan to Funding
Ratio (LFR) as of December 31, 2016 and 2015 was
79.81% and 125.63%. There was a significant
decrease on LFR in 2016 due to increase in the third
party fund from IDR1.65 trillion in 2015 to IDR 2.68
trillion in 2016 while the Branch successfully
increased its loan balances from IDR 2.07 trillion in
2015 to IDR 2.14 trillion in 2016. The Branch has no
Loan received (from third party). Cost of fund was
calculated based on Prime Lending Rate which was
7.30% for IDR in 2016.
5
Bank of America, N.A. - Jakarta
Dimulai sejak Juni 2015, Cabang telah memenuhi
ketentuan CEMA minimum untuk kategori BUKU 2
sebesar Rp1 Trilliun secara berkelanjutan.
Starting June 2015, the Branch has complied with
the minimum CEMA requirement for BUKU 2
category of IDR1 trillion on a continuous basis.
Untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana
dan untuk menjamin tingkat likuiditas berdasarkan
prinsip kehati-hatian, Cabang memantau dan
mengatur sumber dana dan saat jatuh temponya.
In order
 to prevent excessive fund concentration
and to assure liquidity levels based on prudent
principle, the Branch monitored and administered
fund resources and their corresponding due dates.
Laba operasional sebelum pajak tahun 2016
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, dari Rp 23,56 milyar pada akhir
tahun 2015 menjadi Rp 80,01 milyar (Dengan Laba
Operasional sebesar Rp 81,22 milyar pada tahun
2016 dibandingkan dengan Rp24,55 pada tahun
2015). Pada tahun 2016 Cabang membukukan laba
bersih setelah pajak sebesar Rp 51,05 milyar
dibandingkan dengan Rp 14,65 milyar di tahun
2015.
Operating
profit before tax for 2016 increased

compared to the previous year, from IDR 23.56
billion to IDR 80.01 billion (with operating profit of
IDR 81.22 billion compare to IDR 24.55 in 2015). For
the year 2016 the Branch had a profit after tax of
IDR 51.05 billion compare to IDR 14.65 billion in
2015.
Pendapatan bunga bersih pada akhir tahun 2016
mencapai
Rp
150,62
milyar,
mengalami
peningkatan sebesar 40% bila dibandingkan
dengan akhir tahun 2015, dimana jumlah
pendapatan bunga bersih adalah sebesar Rp
107,34 milyar. Hal ini disebabkan terutama karena
adanya peningkatan surat berharga, penempatan
pada Bank Indonesia, dan penarikan pinjaman dari
nasabah. Rasio pendapatan bunga bersih terhadap
rata-rata total aktiva produktif pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah 1,46% dan
2,59%. Sementara itu, pendapatan dari komisi dan
fee (fee based income), mengalami peningkatan
yakni dari Rp 35,3 milyar tahun lalu menjadi Rp 51,4
milyar pada tahun 2016.
Net interest income for the year 2016 was IDR
150.62 billion, an increase of 40% compared to
2015, where the Net Interest Income was IDR
107.34 billion. The main driver was the increase in
marketable securities, placement to Bank
Indonesia, and loan disbursement. The ratio of net
interest income to average total productive assets
as of December 31, 2016 and 2015 was 1.46% and
2.59%. Meanwhile the income from commission and
fee (fee based income) increased from IDR 35.3
billion previous year’s to IDR 51.4 billion for 2016.
Tingkat suku bunga yang efektif rata-rata yang
berlaku pada 2016 adalah sebagai berikut:
Aset
Rupiah
Valas
Efek-Efek
6,53%
-
Effective interest rate during 2016 are as follows:
Pinjaman yang
diberikan
Kewajiban
Simpanan
Nasabah
Pinjaman dari
Kantor Pusat
7,07%
2,25%
3,81%
0,02%
-
0,59%
Secara keseluruhan rasio total beban operasional
terhadap total pendapatan operasional (BOPO)
pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar 95,64%
dan 87,21%. Return on Assets pada tahun 2016
sebesar 1,37% meningkat bila dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar 0,51%. Return on
Equity sebesar 3,51% di 2016 meningkat dibanding
tahun 2015 sebesar 0,97%.
Asset
Marketable
Securities
Loan
Liabilities
Customer
Deposit
Borrowing
head office
from
IDR
6.53%
FC
-
7.07%
2.25%
3.81%
0.02%
-
0.59%
Overall, the ratio of total operating expense to total
operating income (BOPO) in 2016 and 2015 was
95.64% and 87.21%. The Ratio of Return on Assets
was 1.37% which increased compared to 2015
0.51%. Return of Equity ratio was 3.51% in 2016
which increased compared to 2015 of 0.97%.
6
Bank of America, N.A. - Jakarta
Likuiditas Cabang pada 2016 memadai. Pinjaman
kepada klien didanai terutama oleh deposito dan
pinjaman jangka pendek dari kantor pusat. Cabang
memiliki akses ke beberapa rekanan antar bank
untuk memiliki pinjaman antar bank jangka pendek.
Kelebihan
likuiditas
diinvestasikan
dalam
penempatan jangka pendek dengan Bank
Indonesia untuk menjaga stok HQLA yang
memadai untuk memenuhi persyaratan LCR. LCR
per posisi 31 Des 2016 adalah sebesar 159% (31
Des 2015: 265%).
The Branch liquidity for 2016 was adequate. Loans
to clients were funded primarily by deposits and
short term borrowings from head office. The Branch
has access to several interbank counterparties for
having short term interbank borrowing as well.
Excess liquidity is invested in short term placement
with Bank Indonesia to maintain adequate stock of
HQLA for meeting LCR requirements. LCR as per
31 Dec 2016 was 159% (31 Dec 2015: 265%).
Pengendalian risiko tingkat bunga, risiko kredit,
risiko valuta asing, dan risiko operasional dilakukan
dengan seksama dan sistematis. Untuk membatasi
dampak negatif dari pergerakan pasar terhadap
laba, bank melakukan aktivitas lindung nilai dalam
batasan yang telah ditentukan, melalui penggunaan
instrumen keuangan termasuk transaksi derivatif.
Interest rate risk, credit risk, currency risk, and
operational risk was carefully and systematically
managed. To limit the adverse effect of market
movements on profits, the Branch was using
hedging activities within predefined limits through
the use of financial instruments including
derivatives.
Kebijakan
pemberian
pinjaman
dilakukan
berdasarkan pengalaman dari pengendalian kredit,
yang berfungsi untuk memastikan semua
keputusan pemberian pinjaman disetujui dan
diketahui pada tingkat tanggung jawab yang sesuai
di Cabang dan Kantor Regional Bank of America.
Specific lending discretion has been granted based
on the experience of lending management to ensure
all lending decisions were approved and noted by
the appropriate levels of responsibility within the
Branch and the Regional Office, Bank of America.
Pengendalian risiko valuta asing dilakukan dengan
cara memonitor dan melaporkan seluruh transaksi
valuta asing setiap hari untuk memastikan bahwa
pergerakan nilai tukar mata uang asing tetap
terkendali dalam batas-batas yang ditentukan.
Cabang kami memelihara Posisi Devisa Neto
(PDN) rata-rata dibawah 20%, dan pada tanggal 31
Desember 2016 berada pada posisi 2,05%.
Currency risk was managed by monitoring and
reporting all foreign exchange transactions on a
daily basis to ensure that exposure to adverse
foreign currency exchange rate movements could
be controlled. The Branch maintains Net Open
Position (NOP) below 20% and as of 31 December
2016 was 2.05%.
Cabang memiliki Local Management Team (LMT)
yang melaksanakan program Good Corporate
Governance pada bank, Unit Kerja Manajemen
Risiko / Komite Manajemen Risiko (digabung
dengan LMT) dibawah pengawasan kantor
regional,
yang
melaksanakan
fungsi
risk
manajemen pada bank, dan memiliki program
compliance dan prinsip pengenalan nasabah /
tindak pidana pencucian uang yang sangat kuat
dibawah pengawasan kantor regional / pusat.
The Branch has a Local Management Team (LMT)
that implements Good Corporate Governance in the
branch, Risk Management Team (RMWU / RMCcombined with LMT), under the supervision of the
regional office, that applied risk management
functions on the branch, strong AML / KYC program
built by our head / regional office, and strong
Compliance Risk Management team headed at
regional / head office.
Cabang akan memenuhi kebutuhan UMKM dengan
memberikan pinjaman kepada debitur non minyak
dan gas yang berorientasi ekspor yang memiliki
penjualan ekspor lebih besar dari 50% dari total
penjualannya (sesuai dengan klarifikasi yang
diterima dari Bank Indonesia).
The Branch will fulfil the MSME requirement by
providing loans for non oil and gas export oriented
borrowers, whose export sales are more than 50%
of their total sales (based on clarification received
from Bank Indonesia).
Cabang melanjutkan rencana inisiatif-inisiatif dalam
sektor Teknologi Informasi yang bertujuan untuk
meningkatkan performa efsiensi dan stabilitas,
memperluas layanan produk, serta memenuhi
komitmen kepada regulator.
The Branch continue to plan IT initiatives, aimed at
improving performance efficiency and stability,
expanding the product range and meeting
regulatory commitments.
7
Bank of America, N.A. - Jakarta
5.
Informasi Kinerja Keuangan
5.
Informasi Kinerja Keuangan dapat di lihat pada
tabel A – C pada lampiran.
6.
Manajemen Risiko
I.
a.
Financial Performance Information can be found on
the table A - C attached.
6.
Pengungkapan Permodalan
Financial Performance Information
Risk Management
I.
Kualitatif
Capital disclosure
a.
Qualitative
Komponen
permodalan
secara
umum
didominasi oleh modal inti yang merupakan
unsur terbesar dari modal Cabang. Rasio
Kecukupan
Modal
Cabang
dengan
memperhitungkan risiko kredit dan pasar
(CAR), pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar 45,40%, jauh di atas rasio minimum
yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia
yakni sebesar 11%.
Capital component was mainly dominated by
core capital which is the largest element of the
Branch's capital. The Capital Adequacy Ratio
(CAR) of the Branch as of 31 December 2016
considering credit and market was 45.40%, far
above the 11% ratio required by Bank
Indonesia.
Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) untuk menghitung rasio kecukupan
modal tersebut dilakukan dengan metode
sebagai berikut:
1) Risiko Kredit dengan Metode Standar
2) Risiko Pasar dengan Metode Standar
3) Risiko Operasional dengan Pendekatan
Indikator Dasar
The calculation of Risk Weighted Assets
(RWA) to determine Capital Adequacy Ratio is
carried out using the following methods:
1) Credit Risk with Standardized Method
2) Market Risk with Standardized Method
3)Operational Risk with Basic Indicator
Approach
b.
b.
Kuantitatif
Pengungkapan kuantitatif struktur permodalan
Bank dimuat dalam Tabel 1.
II.
Pengungkapan Eksposur Risiko
Penerapan Manajemen Risiko
-
Pengawasan aktif dewan direksi
dan
Manajemen Cabang di bawah pengawasan
Tim Manajemen Risiko Regional/Kantor Pusat
bertanggung jawab untuk menerapkan
manajemen risiko dalam lingkungan cabang.
Untuk mengelola pelaksanaan manajemen
risiko, Manajemen Cabang didukung secara
lokal oleh Local Management Team (LMT)
cabang, Tim Manajemen Risiko (Regional dan
Lokal), dan departemen yang bertindak
sebagai Unit Pengambil Risiko.
Sesuai
dengan persyaratan OJK, Manajemen Cabang
melaksanakan fungsi-fungsi dalam bidang
manajemen risiko berikut:
Quantitative
Quantitative disclosure on the capital structure
of the bank is given in Table 1.
II.
Risk Exposure disclosure
Management Implementation.
-
Board of directors active review
and
Risk
Branch Management under the supervision of
Regional / Head Office Risk Management
Team have a responsibility to implement risk
management within branch environment. To
manage
the
implementation
of
risk
management, the Branch Management is
supported locally by the branch Local
Management Team (LMT), Risk Management
Team (Regional and Local), and operating
department as Risk Taking Unit. In line with
OJK requirements, Branch Management
conducts the following functions in risk
management area:
8
Bank of America, N.A. - Jakarta
a.
Dengan panduan Kantor Regional/Kantor
Pusat, Manajemen Cabang dan LMT akan
mengevaluasi dan menyetujui Panduan
Manajemen Risiko (Risk Management
Guidelines) cabang dan batas terkait risiko
yang relevan setidaknya sekali setiap tahun
(atau dengan frekuensi yang lebih tinggi
jika terjadi perubahan faktor yang secara
signifikan memengaruhi kegiatan bisnis
cabang).
a.
With Regional / Head Office’s guidance,
Branch Management and the LMT will
evaluate and approve the branch’s Risk
Management Guidelines and relevant risk
related limits at least once each year (or at
higher frequency in the event of any
changes in factors significantly affecting
the business activities of the branch).
b.
Mengembangkan budaya manajemen
risiko yang sesuai dengan budaya risiko
global Bank di semua tingkat dalam
cabang.
b.
Develop a risk management culture
consistent with the Bank’s global risk
culture at all levels within the branch.
c.
Memastikan pengembangan sumber daya
manusia yang kompeten untuk penerapan
manajemen risiko yang efektif.
c.
Ensure the development of competent
human resources for the application of
effective risk management.
d.
Memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko diterapkan secara independen,
dibuktikan lewat pemisahan fungsi antara
Unit Manajemen Risiko, yang melakukan
identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
kontrol risiko, dan unit yang melaksanakan
serta menyelesaikan transaksi.
d.
Ensure that the risk management function
is applied on an independent basis,
reflected among others by segregation of
functions between the Risk Management
Unit, which conducts the identification,
measurement, monitoring, and control of
risks, and units that conduct and settle
transactions.
e.
Melakukan tinjauan rutin dengan frekuensi
yang ditetapkan menurut kebutuhan
cabang.
e.
Conduct regular reviews at a frequency
determined according to the needs of the
branch.
f.
Mengevaluasi dan menyetujui usulan untuk
aktivitas dan/atau produk baru yang
diajukan atau dikembangkan oleh unit
khusus di dalam cabang. Fokus utamanya
adalah
kemampuan
cabang
untuk
melaksanakan aktivitas dan/atau produk
baru tersebut, termasuk sistem dan
prosedur yang digunakan serta dampak
yang dihasilkan terhadap paparan risiko
cabang secara keseluruhan.
f.
Evaluate and approve proposals for any
new activity and/or product submitted or
developed by a specific unit within the
branch. This shall focus on the ability of
the branch to implement the new activity
and/or product, including the system and
procedures used and the resultant impact
on the overall risk exposure of the branch.
9
Bank of America, N.A. - Jakarta
-
-
Kecukupan
kebijakan,
penetapan limit.
prosedur,
dan
-
Adequacy of Policy, Procedure, and limit.
Sebagai bank yang beroperasi secara global,
Bank of America berusaha memberikan
pengawasan di tingkat lokal dan regional
dalam hal praktik manajemen risiko untuk
memastikan konsistensinya di berbagai
negara, sekaligus menerapkan prosedur dan
struktur tertentu yang diperlukan secara lokal di
tiap negara. Untuk itu, kita menugaskan ahli
manajemen risiko untuk tiap area risiko yang
ada di berbagai negara di Asia. Para ahli
Manajemen Risiko Regional ini berkoordinasi
dengan kantor pusat kami dalam mendapatkan
kebijakan dan arahan secara keseluruhan
yang berlaku di tingkat regional, memberikan
nasihat atau penjelasan khusus saat
diperlukan oleh unit individu, dan juga
memberikan dukungan serta pengawasan
yang diperlukan oleh unit dalam hal
kelangsungan bisnis. Mereka bekerja sama
dengan unit lokal dan LMT untuk memastikan
kepatuhan terhadap praktik global serta
persyaratan lokal.
As a bank operating globally, Bank of America
is looking to provide local and regional level
oversight in terms of risk management
practices to ensure consistency in various
countries, while simultaneously implementing
specific procedures and structures required
locally in each country. Along these lines, we
have risk management experts assigned for
each risk area located in various countries in
Asia.
These Regional Risk Management
experts co-ordinate with our headquarters in
getting overall policies and directions in place
at the regional level, provide specific advice or
clarification, when required by the individual
units and also provide support and oversight
required by the units in terms of ongoing
business. They work closely with the local unit
and LMT to ensure compliance with global
practices as well as local requirements.
Batas Risiko ditetapkan oleh berbagai area
risiko fungsional yang bertanggung jawab atas
tiap jenis risiko sebagaimana yang berlaku
(terutama Risiko Kredit dan Risiko Pasar).
Pejabat Manajemen Risiko dalam negeri
memastikan bahwa LMT cabang selalu
mengetahui Batas Risiko ini melalui pelaporan
dan penyampaian rutin dalam rapat LMT
bulanan.
Risk Limits are established by the various
functional risk areas responsible for each type
of risk as applicable (mainly Credit risk and
Market risk). The onshore Risk Management
Officer ensures that the branch’s LMT is kept
appraised of these Risk Limits via regular
reporting and communication at the monthly
LMT meetings.
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian risiko, serta
Informasi Manajemen Risiko
-
Adequacy
of
identification
process,
measurement,
monitoring
and
risk
management
and
risk
management
information
Untuk lebih meningkatkan kemampuan
identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
kontrol manajemen risiko untuk bisnis kami di
Indonesia, Cabang mempekerjakan Pejabat
Manajemen Risiko lokal.
To further improve the risk management
identification, measurement, monitoring and
control capabilities for our business in
Indonesia, the Branch employed an on-shore
Risk Management Officer.
LMT bekerja sama dengan tim Manajemen
Risiko lokal dan regional di semua aspek
fungsi manajemen risiko di Cabang. Kerja
sama ini mencakup melaksanakan identifikasi
risiko, pengukuran risiko, pemantauan dan
batas risiko, sistem informasi manajemen
risiko, kontrol risiko, serta proses terkait
lainnya untuk tiap jenis risiko. Karyawan
manajemen risiko fungsional regional ini
memberikan panduan dan dukungan untuk
Manajemen Cabang, LMT, dan Pejabat
Manajemen Risiko Lokal.
The LMT works closely with local and regional
Risk Management teams on all aspects of risk
management functions at the Branch. This
includes conducting risk identification, risk
measurement, risk monitoring and limits, risk
management information system, control of
risk and other related process for each type of
risk.
These
regional
functional
risk
management employees provide guidance and
support for Branch Management, LMT and the
Local Risk Management Officer.
10
Bank of America, N.A. - Jakarta
Setiap tiga bulan, Cabang melaporkan profil
risiko kepada OJK sebagaimana diperlukan.
III.
Penerapan Manajemen
masing – masing risiko
a.
Risiko
untuk
On quarterly basis, the Branch reports the risk
profile to OJK as required.
III. Implementation of risk management for
each type of risk
Risiko Kredit
a.
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang timbul
dari
ketidakmampuan
peminjam
atau
counterparty untuk memenuhi kewajibannya.
Bank of America mendefinisikan eksposur
kredit ke peminjam atau counterparty sebagai
potensi kerugian yang timbul dari semua
klasifikasi produk termasuk pinjaman dan
sewa, cerukan deposito, derivatif, aset yang
dimiliki untuk dijual dan komitmen pinjaman
didanai yang meliputi komitmen pinjaman,
letter of credit dan jaminan keuangan.
-
Penerapan Manajemen Risiko untuk risiko
kredit
Credit Risk
Credit risk is the risk of loss arising from the
inability of a borrower or counterparty to meet
its obligations. Bank of America defines the
credit exposure to a borrower or counterparty
as the loss potential arising from all product
classifications including loans and leases,
deposit overdrafts, derivatives, assets held-forsale and unfunded lending commitments that
include loan commitments, letters of credit and
financial guarantees.
-
Risk Management implementation for Credit
risk
Risiko kredit dinilai berdasarkan profil risiko
peminjam
atau
counterparty,
sumber
pembayaran, sifat agunan yang mendasari,
dan dukungan lain yang berdasarkan kejadian
terkini, kondisi dan harapan.
Credit risk is assessed based on the risk profile
of the borrower or counterparty, repayment
sources, the nature of underlying collateral,
and other support given current events,
conditions and expectations.
Manajemen risiko kredit dimulai dengan
penilaian terhadap profil risiko kredit dari
peminjam atau counterparty berdasarkan
analisis posisi keuangan dan / atau sifat
keamanan atau dukungan untuk eksposur
tersebut. Sebagai bagian dari penilaian risiko
kredit secara keseluruhan dari peminjam atau
counterparty, eksposur kredit memberikan
peringkat risiko dan tunduk pada persetujuan
berdasarkan pada standar yang ditetapkan
persetujuan kredit. Setelah pinjaman diberikan,
peringkat
risiko
dimonitor
secara
berkelanjutan. Jika perlu, peringkat risiko
disesuaikan untuk mencerminkan perubahan
dalam kondisi keuangan, arus kas atau situasi
keuangan peminjam atau counterparty.
Credit risk management starts with an
assessment of the credit risk profile of the
borrower or counterparty based on an analysis
of their financial position and/or the nature of
security or support for such exposures. As part
of the overall credit risk assessment of a
borrower or counterparty, credit exposures are
assigned a risk rating and are subject to
approval based on defined credit approval
standards. Subsequent to loan origination, risk
ratings are monitored on an ongoing basis. If
necessary, risk ratings are adjusted to reflect
changes in the financial condition, cash flow or
financial situation of a borrower or
counterparty.
11
Bank of America, N.A. - Jakarta
Risiko kredit diukur melalui tiga jenis utama
dari eksposur:
1. Jumlah Eksposur Risiko (TRE) adalah
penjumlahan dari semua Kredit langsung,
Kontinjensi, dan rekanan (produk yang
diperdagangkan) Paparan. TRE digunakan
untuk tujuan persetujuan serta mengukur
konsentrasi kredit pada hubungan keluarga
tunggal peminjam. TRE termasuk eksposur
yang timbul dari semua kegiatan pinjaman
tradisional di mana kredit diperpanjang dan
risiko yang ditanggung oleh Cabang pada
kontrak, bimbingan, atau secara kontingen
serta eksposur bawah Produk Diperdagangkan
seperti derivatif dan kontrak valuta asing.
Credit Risk is measured via three primary types
of exposure:
1. Total Risk Exposure (TRE) is a summation
of all Direct Credit, Contingent and
Counterparty (traded products) Exposure.
TRE is used for approval purposes as well as
to measure concentrations of credit to a single
Family relationship of borrowers. TRE includes
exposure arising from all traditional lending
activities where credit is extended and risk is
incurred by the Branch on a contractual,
guidance, or contingent basis as well as
exposures under Traded Products such as
derivatives and foreign exchange contracts.
2. Eksposur harian terkait dengan produk
transaksional dan kegiatan dan umumnya
disebabkan karena perbedaan waktu antara
penerimaan dan pengeluaran dana. Contoh
umum termasuk limit settlement, dan batas
daylight overdraft. Eksposur Intraday disetujui
melalui proses persetujuan yang sama seperti
TRE, tetapi menggunakan grid persetujuan
terpisah dan tingkat persetujuan berdasarkan
total Eksposur harian.
2.Intraday Exposure is related to transactional
products and activities and is generally created
by timing differences between the receipt and
release of funds. Common examples include
settlement limits, and daylight overdraft limits.
Intraday Exposure is approved via the same
approval process as TRE, but using separate
approval grids and approval levels based on
total Intraday Exposure.
3. Issuer Exposure menangkap risiko bahwa
nilai surat berharga yang dimiliki akan menurun
karena peristiwa kredit. Issuer Exposure
mencakup komponen Risiko Kredit (dampak
perubahan dalam kualitas kredit Issuer pada
penilaian efek) dan komponen Risiko Pasar
(dampak perubahan kondisi pasar pada
penilaian efek). Issuer Exposure disetujui
secara terpisah dari TRE dan Exposur Harian.
3. Issuer Exposure captures the risk that the
value of securities held will decline due to a
credit event. Issuer Exposure includes this
Credit Risk component (impact of changes in
the Issuers credit quality on securities
valuations) and a Market Risk component
(impact of changes in market conditions on
securities valuations). Since Issuer Exposure is
typically generated from public-side activities
or groups, it is approved separately from TRE
and Intraday Exposure.
Cabang telah mengimplementasikan secara
global Risiko Penilaian Scorecard untuk
segmen yang berbeda (Korporasi, Bank, NonBank FI, dll) untuk memfasilitasi penilaian
kelayakan kredit dari peminjam, yang meliputi
analisis Probability of Default (PD) , Loss Given
Default (LGD), dan Exposure at Default (EAD).
The Branch has globally implemented Risk
Rating Scorecards for different segments
(Corporate, Banks, Non-Banks FIs, etc) to
facilitate assessment of the creditworthiness of
borrowers, which include analysis Probability
of Default (PD), Loss Given Default (LGD), and
Exposure at Default (EAD).
12
Bank of America, N.A. - Jakarta
Di tingkat perusahaan, tim Credit ("CR")
karyawan memberikan penilaian independen
terhadap risiko kredit dan kualitas proses di
platform kredit global. Melalui dua fungsi
utama, pemeriksaan dan pemantauan, CR
mengidentifikasi keberadan dan munculnya
risiko dan melaporan hasil temuannya kepada
berbagai pemangku kepentingan, termasuk
manajemen eksekutif lokal, dan badan
pengatur. Melalui pemeriksaan dan fungsi
pengawasan, portofolio kredit dan proses yang
ada diberi peringkat (Tinggi, Sedang atau
Rendah), Arah Risiko (Meningkatkan, Stabil
atau Berkurang) dan Efektivitas Proses Kredit
(Memuaskan, perlu perbaikan atau tidak
memuaskan). Kegiatan pemeriksaan lebih
lanjut menilai kecukupan dan efektivitas
pengakuan
risiko,
seleksi
nasabah,
underwriting,
monitoring
dan
proses
pengumpulan.
-
Definisi Tagihan yang Mengalami
penurunan nilai/Impairment
Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang objektif bahwa aset keuangan atau
kelompok
aset
keuangan
mengalami
penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan
nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat
bukti yang objektif mengenai penurunan nilai
tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang dapat
diestimasi secara handal.
At the enterprise level, a team of Credit Review
(“CR”) employees provides an independent
assessment of credit risk and process quality
across the global credit platform. Through its
two main functions, examinations and
monitoring, CR identifies existing and
emerging risks and reports its findings to
various stakeholders, including local executive
management, and regulatory agencies.
Through the examination and monitoring
functions, credit portfolios and processes are
assigned ratings for the Level (High, Medium
or Low), the Direction of Risk (Increasing,
Stable or Decreasing) and Credit Process
Effectiveness
(Satisfactory,
Needs
Improvement or Unsatisfactory). Examination
activities further assess the adequacy and
effectiveness of risk recognition, client
selection, underwriting, monitoring and
collection processes.
-
Definition of Impairment on receivable
The Branch assesses at each reporting date
whether there is objective evidence that a
financial assets is impaired. A financial asset is
impaired. A financial asset or a group of
financial assets is impaired and impairment
losses are incurred only if there is an objective
evidence of impairment as a result of one or
more events that occurred after the initial
recognition of the asset and that loss event has
an impact on the estimated future cash flows of
the financial asset or group of financial asset or
group of financial assets that can be reliably
estimated.
13
Bank of America, N.A. - Jakarta
Kriteria yang digunakan oleh Cabang untuk
menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai
di antaranya adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
-
-
Criteria that the Branch uses to determine that
there is an objective evidence of impairment
loss include the following:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami
pihak penerbit atau peminjam;
terjadinya wanprestasi atau tunggakan
pembayaran pokok atau bunga;
pihak pemberi pinjaman dengan alasan
ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak
peminjam, memberikan keringanan (konsesi)
pada pihak peminjam yang tidak mungkin
diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami
kesulitan tersebut;
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam
akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya; atau
hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat
kesulitan keuangan.
a.
Pendekatan untuk pembentukan Cadangan
Kerugian penurunan nilai (CKpn)
b.
c.
significant financial difficulty of the issuer
obligor;
default or delinquency in interest or principal
payments;
the lender, for economic or legal reasons
relating to the borrower’s financial difficulty,
granting to the borrower a concession that the
lender would not otherwise consider;
d.
probability that the borrower will enter
bankruptcy or other financial reorganization; or
e.
The disappearance of an active market for that
financial asset because of financial difficulties
-
Allowance for impairment losses approach
Cabang pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas.
Mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
secara
individual.
Penilaian
individual
dilakukan atas aset keuangan yang signifikan
yang mengalami penurunan nilai dengan
menggunakan metode discounted cash flows.
Cabang menentukan penurunan nilai atas aset
keuangan secara individual karena jumlah
nasabah yang sedikit.
Initially the Branch assesses whether objective
evidence of impairment for financial assets as
individual exists as described above. The
individual assessment is performed on the
significant impaired financial asset using
discounted cash flows method. The Branch
determined impairment of financial assets
individually due to less number of customers.
Pada 31 Desember 2016, Cabang menilai
tidak terdapat tagihan yang mengalami
penurunan nilai sehingga tidak diperlukan
pembetukan Cadangan Kerugian penurunan
nilai.
As at 31 December 2016 there is no
impairment loss in receivable. Management is
of the view that no allowance for impairment
losses is required.
Pengungkapan tagihan bersih Cabang dimuat
dalam Tabel 2.1; Tabel 2.2; Tabel 2.3; Tabel
2.4; Tabel 2.5.
Disclosure of net receivables of the Branch are
given in Table 2.1; Table 2.2; Table 2.3; Table
2.4; Table 2.5.
Pengungkapan risiko kredit dengan
pendekatan standar
Perhitungan KPMM berdasarkan pada
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/
DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal
Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang
Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko kredit
dengan Menggunakan Pendekatan Standar
yang berlaku mulai Januari 2012.
-
Disclosure
approach
of
credit
risk
with
standard
CAR calculation based on Bank Indonesia
Circular Letter No.13/6/DPNP, dated February
18, 2011, in relation with Weighted Asset
Calculation Guidelines (RWA) for Credit Risk
by Using Approach Standards effected from
January 2012.
14
Bank of America, N.A. - Jakarta
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia,
eksposur kredit yang termasuk dalam
perhitungan
ATMR
kredit
standar
mencakup:
•
Eksposur aset dalam neraca dan
kewajiban
serta
kontinjensi
dalam
transaksi rekening administratif, namun
tidak termasuk posisi trading book yang
telah dihitung dalam ATMR risiko pasar
dan
penyertaan
yang telah
diperhitungkan sebagai faktor pengurang
modal.
•
Eksposur yang menimbulkan risiko kredit
akibat kegagalan pihak lawan.
•
Eksposur transaksi penjualan dan
pembelian instrumen keuangan yang
dapat menimbulkan risiko kredit akibat
kegagalan setelmen.
Based on Bank Indonesia Regulation, credit
exposure is included in the RWA calculation of
standard credit include:
Pada
metodologi
pengukuran
KPMM
menggunakan pendekatan
standar
perhitungan ATMR secara umum dilakukan
berdasarkan pada hasil peringkat yang
diterbitkan oleh lembaga pemeringkat.
On measurement methodology CAR using the
standard approach, the calculation of RWA in
general was based on the rating results published
by the rating agencies.
Penentuan bobot risiko berdasarkan peringkat
ekposur sebagaimana tersebut di atas hanya
diberlakukan untuk kategori portofolio sebagai
berikut:
a.Tagihan Kepada Pemerintah Negara lain
b.Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
c.Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
d.Tagihan Kepada Bank (Jangka Panjang dan
Jangka Pendek)
e.Tagihan Kepada Korporasi
Risk weight exposures ranked as described
above is only applied to the portfolio categories as
follows:
Peringkat yang digunakan adalah peringkat
terkini yang dikeluarkan oleh lembaga
pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia
sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.
13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011
perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat
yang Diakui Bank Indonesia. Daftar lembaga
pemeringkat dan peringkat yang diakui
sebagaimana diakses pada website Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012
adalah sebagai berikut:
a. Fitch Ratings
b. Moody’s Investor Service
c. Standard and Poor’s
d. PT Fitch Ratings Indonesia
e. PT ICRA Indonesia
f. PT Pemeringkat Efek Indonesia
The ratings used are the latest ratings issued
by rating agencies approved by Bank
Indonesia in accordance with Bank Indonesia
regulations as per Circular Letter of Bank
Indonesia No. 13/31/DPNP dated December
22, 2011 regarding Rating Agency and Ratings
approved by Bank Indonesia. The list of rating
agencies and ratings as accessed on the
website of Bank Indonesia on December 31,
2012, are as follows:
Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan
kategori portofolio dan skala peringkat Cabang
dimuat dalam Tabel 3.1.
Disclosure of net receivables based on
Portfolio type and scale of rating is presented
in Table 3.1.
•
Exposure in balance sheet assets and
liabilities
and
contingencies
in
administrative accounts, but does not
include trading book positions that have
been calculated in the RWA and the
market risk of the investment has been
accounted for as a reduction of capital.
•
Exposures that pose credit risk due to
counterparty failure.
Exposure sales and purchases of financial
instruments which may give rise to credit
risk due to settlement failure.
•
a.Receivables on Government of other countries
b.Receivables on Public Sector Entities
c.Receivables on Multilateral Development Banks
and International Institutions
d.Receivables on Bank (Long Term and Short Term)
e.Receivables on Corporations
a. Fitch Ratings
b. Moody’s Investors Service
c. Standard and Poor’s
d. PT. Fitch Ratings Indonesia
e. PT ICRA Indonesia
f. PT. The Securities Indonesia
15
Bank of America, N.A. - Jakarta
-
Pengungkapan risiko Kredit pihak lawan
(Counterparty Credit Risk)
Counterparty credit risk merupakan risiko
kredit yang timbul akibat transaksi dengan
pihak lawan (counterparty) dari transaksi
treasuri maupun transaksi non-treasuri.
Dalam pemberian fasilitas terkait dengan
risiko kredit counterparty khususnya atas
instrumen FX dan Derivatif, risiko yang
dihadapi oleh Perusahaan meliputi risiko
akibat kegagalan penyerahan kewajiban
oleh
pihak
lawan
pada
tanggal
penyelesaian transaksi (risiko setelmen) dan
risiko yang disebabkan kegagalan pihak
lawan
sebelum
tanggal
penyelesaian
transaksi (risiko pre-setelmen).
Untuk
Cabang, eksposur risiko kredit pihak lawan
yang relevan adalah sejumlah kecil eksposur
risiko kredit pihak lawan adalah dari transaksi
derivatif Over the Counter (“OTC”).
Counterparty credit risk disclosures
Counterparty credit risk is the credit risk
arising
from
transactions
with
the
counterparty (counterparties) of treasury
transactions and non-treasury transactions. In
the provision of facilities related to
counterparty credit risk in particular on FX and
derivative instruments, the risks faced by the
Company include the risk of failure due to the
delivery obligation by the other party on the
date of settlement (settlement risk) and the
risk of failure due to the opponent before the
date of completion of the transaction (risk presettlement). For Branch the relevant
counterparty credit risk exposures is a small
amount of counterparty credit risk exposure
from Over the Counter (“OTC”) derivatives
transactions.
Pengungkapan risiko kredit pihak lawan:
Transaksi Derivatif dimuat dalam Tabel 3.2.
Disclosure of counterparty credit risk derivative transactions, is presented in Table
3.2
Pengungkapan mitigasi risiko kredit dengan
pendekatan standar
-
Implementation of Credit Risk Mitigation
Techniques with the Standardized Approach
Jenis-jenis agunan utama diterima dalam rangka
memitigasi risiko kredit:
a. Agunan, yang dapat mencakup aset fisik dan
aset keuangan.
b. Dukungan perusahaan induk yang dianggap
sesuai, misalnya, jaminan atau Standby Letter of
Credit.
The types of primary collateral accepted in order to
mitigate credit risk:
a. Collateral, which may include physical assets
and financial assets.
b. Parental supports as deemed appropriate, for
example, a guarantee or Standby Letter of Credit.
Fasilitas kredit yang membutuhkan janji jaminan
yang dicairkan hanya setelah janji keamanan yang
memadai sebagaimana ditentukan oleh yang
menyetujui kredit. Tim Kredit Support (CSS)
memiliki pengawasan atas seluruh agunan /
jaminan dokumen.
Credit facilities requiring pledge of collateral are
disbursed only after pledge of adequate security as
determined by the credit approvers. Credit Support
Service (CSS) team has custody of all collateral /
security documents.
Pengungkapan tagihan bersih Cabang secara
berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan
dampak mitigasi risiko kredit dimuat dalam Tabel
4.1 dan Tabel 4.2.
Disclosure of net receivables f the Branch by risk
weighing after calculation of credit risk mitigation
impact is presented in Table 4.1 and Table 4.2.
-
Pengungkapan sekuritisasi aset
-
Securitization Exposures
Pada 31 Desember 2016 cabang tidak memiliki
eksposur sekuritisasi asset.
As of December 31, 2016, Branch has no
securitized assets exposure.
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan
Standar – Cabang dimuat dalam Tabel 6.1.1, 6.1.3,
dan 6.1.7.
Calculation of RWA for credit risk using the
standardized method is presented in Table 6.1.1,
Table 6.1.3 and Table 6.1.7.
16
Bank of America, N.A. - Jakarta
b.
Risiko Pasar
b.
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai aktiva dan
kewajiban atau pendapatan dapat terpengaruh oleh
perubahan kondisi pasar, misalnya, dengan
perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar mata
uang atau harga sekuritas.
Market risk is the risk that values of assets and
liabilities or revenues may be adversely affected by
changes in market conditions, for example, by
changes in interest rates, currency exchange rates
or security prices.
Risiko pasar melekat pada instrumen keuangan
yang terkait dengan operasi dan kegiatan Cabang.
Market risk is inherent in the financial instruments
associated with the Branch’s operations and
activities.
Tata kelola dan organisasi
Governance and organization
Treasury Korporasi
Corporate Treasury
Global Asset and Liability Committee Risiko Pasar
(ALMRC) mendelegasikan tanggung jawab untuk
meninjau dan menyetujui resiko membatasi yang
terkait dengan kelompok Treasury Internasional
kepada Komite Risiko CFO (CFORC). Kelompok
Treasury Internasional meliputi kegiatan di Eropa,
Asia, Amerika Latin dan Kanada dan berbagai
badan hukum termasuk cabang BANA, seperti
Cabang, dan anak dan Merrill Lynch broker / dealer
entitas.
The Global Asset and Liability Market Risk
Committee (ALMRC) delegate responsibility for
reviewing and approving the risk limits associated
with International Treasury group to the CFO Risk
Committee (CFORC). The International Treasury
group encompasses activities in Europe, Asia, Latin
America and Canada and a range of legal entities
including BANA branches, like the Branch, and
subsidiaries and Merrill Lynch broker/dealer
entities.
CFORC
memberikan
kewenangan
untuk
memproses dan menyetujui perubahan batas
interim yang terjadi setelah review tahunan CFORC
ke Treasury and Control Function (TCF) Risk
Executive dan TCF Market Risk Executive dan TCF
Market Risk personnel. Manajemen (ITRM) Risiko
Internasional. Fungsi Manajemen Risiko bersifat
independen dari International Treasury.
CFORC assigns the authority to process and
approve interim limit changes that occur
subsequent to the annual review by CFORC to the
Treasury and Control Function (TCF) Risk
Executive and TCF Market Risk Executive and TCF
Market Risk personnel. The Risk Management
function is independent from International Treasury.
Global Market
Global Markets
Tata Kelola Risiko Pasar Global Markets ("GMRM")
dicapai melalui pengawasan formal oleh Eksekutif
Manajemen Risiko Global Market dan Komite Risiko
Global Market (“GMRM”), bekerja bersama-sama
dengan berbagai komite, badan dan rutinitas.
Pengawasan tingkat direksi dilaksanakan oleh
Komite Risiko Enterprise (“ERC”) dan komite
manajemen – Komite Manajemen Risiko BAC
(“MRC”) dan Komite Risiko Pasar dan Likuiditas
(“MLRC”). Global Market memiliki badan
pengawasan risiko (komite, dewan, forum) yang
mengatur risiko dan memberikan jalur eskalasi
persetujuan yang besangkutan dengan risiko pasar,
masalah, dan pelaporan.
The governance of Global Markets Market Risk is
accomplished through formal oversight by the
Global Markets Risk Management Executive and
the Global Markets Risk Committee (“GMRC”),
working in tandem with various committees, bodies
and routines. Board-level oversight is exercised by
the Enterprise Risk Committee (“ERC”) and its
management committee - the BAC Management
Risk Committee ("MRC") and the Market and
Liquidity Risk Committee ("MLRC"). Global Markets
has risk oversight bodies (committees, councils,
forums) that govern market risk and provide an
escalation path for market-risk related approvals,
issues, and reporting.
17
Bank of America, N.A. - Jakarta
Manajemen Risiko Global Market ("GMRM")
melapor langsung kepada Eksekutif GMRM. Grup
tersebut independen dari lini bisnis dan tanggung
jawabnya meliputi pengukuran secara keseluruhan
dan pemantauan risiko pasar, baik secara regional
maupun global dalam Bank. Manajer risiko
mengembangkan pengetahuan yang mendalam di
pasar, dan berlaku sebagai penasehat yang
dipercaya untuk berbagai lini bisnis, terlibat dalam
dialog aktif dengan pengambil risiko untuk
sepenuhnya mengartikulasikan sifat risiko dan
memberikan transparansi kepada manajemen
senior. Dalam Manajemen Risiko Global, GMRM
bertanggung jawab untuk merekomendasikan dan
memantau batas trading (trading limit), pelaporan
risiko dan persetujuan produk baru.
Global Markets Risk Management (“GMRM”)
reports directly to the GMRM Executive. This
group is independent of the business line and its
responsibilities include the overall measurement
and monitoring of market risk, both regionally and
globally within the Bank. Risk Managers develop a
deep subject matter expertise in the markets, and
as trusted advisors to the various business lines,
engage in active dialogue with the risk takers to
fully articulate the nature of the risk and provide
transparency to senior management. Within
Global Risk Management, GMRM is responsible
for recommending and monitoring trading limits,
risk reporting and new product approval.
Mekanisme untuk mengukur dan memantau
risiko pasar
Mechanism to measure and monitor market
risk
Pada inti dari pendekatan risiko pasar Cabang
menilai eksposur kunci dan pengaturan dan
pemantauan limit. Key eksposur risiko pasar yang
dinilai baik pada tingkat individual, dengan
mengevaluasi dampak dari faktor risiko individu,
dan pada tingkat agregat menggunakan Value-AtRisk ("VaR") model untuk kegiatan yang relevan.
At the core of the Branch’s market risk approach are
assessing key exposures and setting and
monitoring limits. Key market risk exposures are
assessed at both individual levels, by evaluating the
impact of individual risk factors, and at aggregate
level using Value-At-Risk (“VaR”) model for relevant
activities.
Melengkapi informasi risiko yang berasal dari
posisi, sensitivitas risiko pasar, dan mengukur VaR,
stress test yang dilakukan untuk menilai kejadian
ekstrim atau guncangan. stress test dirancang
untuk menyoroti eksposur tidak mungkin tapi masuk
akal peristiwa atau kondisi yang sangat volatile,
baik secara hipotesis dan historis.
Supplementing risk information derived from
position, market risk sensitivities, and VaR
measure, stress tests are performed to assess
extreme tail events or shocks. The stress tests are
designed to highlight exposures to unlikely but
plausible events or extremely volatile conditions,
both hypothetically and historically.
Dua ukuran risiko pasar utama yang digunakan oleh
Cabang adalah: VaR dan Maximum Observed Loss
("MOL"). VaR merupakan ukuran statistik dari
potensi kerugian nilai pasar portofolio akibat
perubahan variabel pasar, selama periode holding
yang diberikan, diukur pada tingkat kepercayaan
tertentu. Cabang ini menggunakan pendekatan
simulasi historis untuk VaR dan dihitung selama
periode holding satu hari pada tingkat kepercayaan
99% menggunakan historis tiga tahun. Kinerja
model VaR dipantau melalui harian back-testing
dan back-testing dilakukan secara global di BAC
Tingkat dan Tingkat LOB. MOL adalah salah satu
bentuk stress test yang merupakan kerugian
maksimum nilai pasar potensial yang diamati
selama periode waktu penyimpanan 10 hari dengan
menggunakan data historis mulai 15 Januari 2007.
Two key market risk measures used by the Branch
are: VaR and Maximum Observed Loss (“MOL”).
VaR is a statistical measure of potential portfolio
market value loss resulting from changes in market
variables, during a given holding period, measured
at a specified confidence level. The Branch uses
historical simulation approach for VaR and it is
calculated over a one-day holding period at a 99%
confidence level uses three years of history. The
performance of VaR model is monitored through
daily back-testing and back-testing is performed
globally at BAC Level and the LOB Level. MOL is
one form of stress test and it represents the
maximum potential market value loss observed over
a 10-day holding period using historical data with
start date anchored to January 15th, 2007.
Untuk modal menurut peraturan, yang didasarkan
pada pendekatan standar, beban modal dihitung
berdasarkan formula pengawas yang diberlakukan
sebagai beban pada posisi long / short neto serta
posisi matched Cabang. Formula ini memerlukan
alokasi eksposur trading ke dalam skala waktu dan
dari sini beban ditentukan.
For regulatory capital, which is based on the
standardized approach, the capital charge is based
on a supervisory formula which applies a charge on
Branch’s net long / short, as well as matched
positions. The formula requires the allocation of the
trading exposures into time bands from which the
charge is determined.
18
Bank of America, N.A. - Jakarta
Sepanjang tahun 2016, mayoritas kegiatan Cabang
terkait dengan kegiatan treasury korporasi dan
fasilitasi transaksi pertukaran uang asing untuk
klien. Kegiatan trading pertukaran uang asing
biasanya berjangka pendek (sebagian besar spot).
Mendekati akhir tahun 2016, trading desk kami
mulai mengambil posisi surat obligasi Republik
Indonesia.
Throughout 2016, the majority of the Branch’s
activities are related to corporate treasury activities
and FX facilitations for clients. FX trading activities
are generally short-term (mostly spot) tenor.
Towards year-end 2016, trading desk started to
take positions in the Indonesian government
bonds/bills.
Pengungkapan risiko pasar dengan menggunakan
metode standar dimuat pada Tabel 7.1.
Disclosure of market risk using the standardized
method is presented in Table 7.1.
c..
c.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang
berasal dari proses internal, orang, dan sistem yang
tidak cukup atau gagal, atau peristiwa eksternal.
Operational risk is the risk of loss resulting from
inadequate or failed internal processes, people,
and systems, or from external events.
Tata kelola dan organisasi
Governance and organization
Tata kelola risiko operasional dilakukan melalui
pengawasan formal oleh Komite Risiko Perusahaan
(Enterprise Risk Committee (ERC), komite Dewan
Direksi Bank of America (Dewan). Dan oleh
manajemen Bank of America melalui Komite Risiko
Operasional dan Kepatuhan (CORC) dan
subkomitenya, Komite Kepemimpinan Risiko
Operasional (ORLC).
Operational Risk governance is accomplished
through formal oversight by the Enterprise Risk
Committee (ERC) a committee of the Bank of
America Board of Directors (Board). And by Bank
of America management through the Compliance
and Operational Risk Committee (CORC) and its
sub-committee, the Operational Risk Leadership
Committee (ORLC).
CORC
memberikan
pengawasan
terhadap
prosedur dan kebijakan risiko operasional dan
kepatuhan untuk mendorong manajemen risiko
reputasi, risiko operasional, dan kepatuhan yang
sehat. ORLC menyetujui kebijakan sesuai dengan
pengawasannya terhadap program manajemen
risiko operasional di seluruh perusahaan.
CORC provides oversight of the compliance and
operational risk policies and procedures to promote
sound
compliance,
operational
risk
and
reputational risk management.
The ORLC
approves the policy in accordance with its
oversight of the enterprise wide operational risk
management program.
Fungsi manajemen Risiko Operasional bersifat
independen dari manajemen bisnis dan terdiri dari
tim Risiko Operasional Korporat (COR), yang
bertanggung jawab untuk merancang program dan
mengawasi penerapan dan pelaksanaannya sesuai
dengan kebijakan tersebut. Tim Risiko Operasional
yang
bertanggung
jawab
untuk
menilai,
mempertanyakan, dan memberi tahu bisnis
tersebut
secara
objektif
mengenai
risiko
operasional.
The Operational Risk management function is
independent of business management and consists
of the Corporate Operational Risk (COR) team,
responsible for designing the program and
overseeing its implementation and execution in
accordance with the policy. The Operational Risk
Teams which are responsible for objectively
assessing, challenging and advising the businesses
on operational risk.
Manajemen Risiko Operasional adalah tanggung
jawab dari semua karyawan melalui identifikasi
yang berkelanjutan, eskalasi, dan perbincangan
masalah terkait kontrol dan risiko operasional.
Dalam BANA Indonesia, LMT bertanggung jawab
untuk memantau operasi bisnis di Indonesia dan
anggota LOB dari LMT bertanggung jawab atas
semua risiko di bisnis mereka, termasuk risiko
operasional.
Operational Risk management is the responsibility
of all employees through the continual identification,
escalation and debate of operational risks and
control related issues. Within BANA Indonesia, the
LMT is responsible for monitoring the Indonesian
business operations and the LOB members of the
LMT are responsible for all the risks within their
business including operational risks.
19
Bank of America, N.A. - Jakarta
Mekanisme untuk mengidentifikasi, mengukur
dan memitigasi Risiko Operasional
Mechanism to identify, measure and mitigate
operational risk
Program manajemen risiko operasional, sesuai
dengan ketentuan Pendekatan Pengukuran Lanjut
Basel II, memasukkan dan mendokumentasikan
proses menyeluruh untuk mengenali, mengukur,
memantau, mengontrol, dan melaporkan informasi
risiko operasional kepada manajemen eksekutif dan
dewan direksi, atau komite level dewan yang
sesuai. Masing-masing unit garis depan, fungsi
kontrol, dan tim manajemen risiko independen
terkait wajib menerapkan proses-proses ini serta
mematuhi seluruh standar yang berlaku.
The operational risk management program, in
compliance with the Basel II Advanced
Measurement Approach requirements, incorporates
and documents the overarching processes for
identifying, measuring, monitoring, controlling and
reporting operational risk information to executive
management and the boards of directors, or
appropriate board level committees. Each frontline
unit, control function and associated independent
risk management team is required to implement
these processes and comply with all applicable
standards.
Kami mengakses pemaparan untuk mendukung
Proses Manajemen Risiko, elemen utama
berikut ini memfasilitasi Program Manajemen
Risiko Operasional:
 Penilaian sendiri atas Risiko dan
Pengendalian (“RCSA”)’
 Pengumpulan Data Peristiwa Kerugian;
 Manajemen Risiko, Isu dan Tindakan
 Analisis skenario.
We access exposures In support of the Risk
Management
Process,
the
following
key
elements
facilitate
the
Operational
Risk
Management Program:
 Risk and Control Self Assessment
(RCSA)
 Loss Event Data Collection;
 Risk, Issues and Action Management
 Scenario Analysis
Proses RCSA adalah metode utama untuk
menangkap paparan risiko operasional agregat dan
bisnis individu. Proses ini menyangkut identifikasi
kegiatan dan tinjauan bisnis yang signifikan tentang
inventaris risiko internal dan kontrol yang terkait
dengan kegiatan-kegiatan tersebut.
The RCSA process is the primary method for
capturing individual business and aggregate
operational risk exposures. It entails identification
of significant business activities and review of our
inventory of internal risk and controls associated
with those activities.
RCSA dijalankan oleh LOB lain dan juga dilakukan
di level wilayah Asia Pasifik. Proses penilaian
mandiri kemudian digunakan untuk memupuk
dialog tentang risiko utama, masalah, dan rencana
mitigasi yang terkait dengannya. Dengan demikian,
risiko paling besar yang menghadang LOB dapat
diidentifikasi dan diselesaikan secara tepat.
The RCSA is undertaken by the different LOBs and
is also conducted at the Asia Pacific regional level.
The self-assessment process is then used to foster
dialogue around key risks, issues and their
corresponding mitigation plans. In this way the most
significant risks facing a LOB can be identified and
adequately addressed.
Risiko Operasi bagi BANA Indonesia diminimalkan
dan dikelola melalui BAC atau kebijakan dan
prosedur, kontrol, serta alat pemantauan khusus
LOB. Contoh kebijakan dan prosedur ini antara lain
proses rekonsiliasi data, pencegahan kecurangan
(fraud), analisis dan pemonitoran pemrosesan
transaksi, dan rencana pemulihan bisnis.
Risk in the Operation is for BANA Indonesia is
mitigated and managed through BAC or LOBspecific policies and procedures, controls, and
monitoring tools. Examples of these include data
reconciliation
processes,
fraud
prevention,
transaction processing monitoring and analysis and
business recovery planning.
Untuk ketentuan modal Pillar 1, Cabang
menggunakan Pendekatan Indikator Dasar, dengan
pendapatan kotor rata-rata tiga tahun dikalikan
dengan faktor sebesar 15%.
For Pillar 1 capital requirements, the Branch uses
the Basic Indicator Approach, where the average
three-year gross income is multiplied by a factor of
15%.
20
Bank of America, N.A. - Jakarta
Pengungkapan kuantitatif risiko
Cabang dimuat dalam Tabel 8.1.
d.
operasional
Risiko Likuiditas
Quantitative disclosure of operational risk in Table
8.1.
d.
Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah potensi ketidak-mampuan
untuk memenuhi arus kas dan kewajiban keuangan
kontinjensi, baik on ataupun off balance sheet,
pada saat jatuh tempo. Tujuan utama dari
manajemen risiko likuiditas adalah untuk
memastikan bahwa cabang dapat memenuhi
kebutuhan arus kas dan agunan serta terus
memenuhi kebutuhan sumber pendanaan untuk
mendukung usaha dan nasabah dalam berbagai
jenis kondisi ekonomi.
Liquidity risk is the potential inability to meet
expected or unexpected cash flow and
contingent financial obligations, both on- or off
balance sheet, as they come due. The primary
objective of liquidity risk management is to
ensure that the Branch can meet expected and
unexpected cash flow and collateral needs
while continuing to support our businesses and
customers with the appropriate funding
sources, under a range of economic conditions.
Tata kelola dan pengawasan untuk manajemen
risiko likuiditas di Cabang adalah tanggung jawab
dari ALCO dan manajemen senior. ALCO
memberikan arahan strategis dalam manajemen
risiko likuiditas, sementara manajemen risiko
likuiditas harian adalah tanggung jawab Treasurer
Cabang. Tim risiko likuiditas regional menyediakan
pengawasan risiko likuiditas yang independen
sesuai dengan Risk Framework dan prosedur dan
kebijakan risiko yang ada.
The governance and oversight for liquidity risk
management in Branch is the responsibility of
the ALCO and senior management. The ALCO
provides strategic direction in the management
of liquidity risk, while the day-to-day
management of liquidity risk is the responsibility
of Branch Treasurer. Regional Liquidity Risk
team provides independent liquidity risk
oversight in accordance with the Risk
Framework and established risk policies and
procedures.
Kebijakan Risiko Likuiditas Cabang menguraikan
peran dan tanggung jawab, pelaporan,
tata
kelola, dan persyaratan
peraturan
dalam
mengelola risiko likuiditas
Cabang. Kebijakan
ini menguraikan kerangka
dimana
ALCO
berkomunikasi dan mengelola
pendekatan
untuk manajemen risiko likuiditas
dan toleransi
risiko likuiditas.
The Branch Liquidity Risk Policy outlines the
roles
and
responsibilities,
reporting,
governance, and regulatory requirements in
managing the liquidity risk of the Branch. It
outlines the framework by which the ALCO
communicates and administers its approach to
liquidity risk management and liquidity risk
tolerance.
Rencana pendanaan kontingensi ( " CFP " ) Cabang
memberikan
kerangka
dimana
ALCO
mengkomunikasi strategi untuk mengelola likuiditas
melalui berbagai tingkat kesulitan, mengidentifikasi
sumber-sumber potensial dari kontinjen likuiditas,
dan menguraikan tindakan yang akan diambil untuk
menjaga dan meningkatkan likuiditas jika terjadi
gangguan
pendanaan
yang
menghalangi
kemampuan Cabang untuk memenuhi kewajiban
pendanaan.
The Branch Contingency funding Plan (“CFP”)
provides the framework, by which the ALCO
communicates a strategy for managing through
liquidity events of varying severity, identifies
potential contingent liquidity sources, and it outlines
the potential action steps to preserve and enhance
liquidity in the event of a funding disruption that
hinders the ability of the Branch to meet its funding
obligations.
Pada 2015, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan
peraturan likuiditas yang terkait dengan risiko yang
dianggap bagian dari standar likuiditas Basel 3:
Liquidity Coverage Ratio, atau LCR. Peraturan ini
mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2015, dan
bank diwajibkan untuk memenuhi rasio minimum
High Quality Liquid Assets terhadap jumlah arus
kas keluar bersih dari 30 ( tiga puluh ) hari
berikutnya di bawah skenario stress.
In 2015, The Financial Services Authority issued a
liquidity risk-related regulation that is considered
part of the Basel 3 liquidity standards: the Liquidity
Coverage Ratio, or LCR. This regulation came into
effect as of December 31, 2015, and requires a
bank to hold a minimum ratio of High Quality Liquid
Assets against its total net cash outflow of the next
30 (thirty) days under a stress scenario.
21
Bank of America, N.A. - Jakarta
e.
f.
Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan Valas
Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam
Tabel 9.1 dan Tabel 9.2.
Disclosure of Rupiah and foreign exchange maturity
profiles is presented in Table 9.1 and Table 9.2.
Risiko Hukum
e. Legal Risk
Dalam Cabang, LMT bertanggung jawab untuk
memantau operasi bisnis cabang untuk setiap risiko
hukum dan mencari bantuan dari tim hukum
regional sebagaimana diperlukan.
Within the Branch, the LMT is responsible for
monitoring the branch’s business operations for any
legal risks and seeking assistance from the regional
Legal team as required.
Risiko Stratejik
f.
Tata kelola dan organisasi
Strategic Risk
Governance and organization
Risiko Strategis adalah resiko yang dihasilkan oleh
keputusan atau rencana bisnis yang tidak tepat,
pelaksanaan strategi bisnis yang tidak tepat, atau
ketidak mampuan untuk menindak lanjuti dalam
waktu yang tepat atas perubahan kondisi
makroekonomi, seperti siklus bisnis, tindakan
kompetitor, perubahan selera nasabah, produk
yang tidak sesuai lagi, perkembangan teknologi,
dan perubahan peraturan. Pilihan risiko strategis di
tuangkan dalam bentuk target operasional,
keuntungan, modal, dan likuiditas, yang dituangkan
dalam rencana strategis dan rencana operasional
keuangan. Senior manajemen bertanggung jawab
untuk mengukur dan menganalisa target-target atas
risiko strategis tersebut. Rencana strategis dan
operasional
keuangan
diperbaharui
sesuai
kebutuhan,
untuk
menyelaraskan
dan
mengoptimalkan antara pengembalian keuntungan
kepada pemegang saham dan menjaga profil
keuangan dan target pilihan risiko.
Strategic risk is the risk that results from adverse
business decisions, inappropriate business plans,
ineffective business strategy execution, or failure to
respond in a timely manner to changes in the
macroeconomic environment, such as business
cycles, competitor actions, changing customer
preferences, product obsolescence, technology
developments and regulatory environment. The
strategic risk appetite is translated into operational,
earnings, capital and liquidity targets which are
embedded into the Branch's strategic and financial
operating
plans.
Senior
management
is
responsible for measuring and assessing strategic
risk against these targets. Strategic and financial
operating plans are updated, as needed, to
balance and optimize between achieving
shareholder returns and maintaining the targeted
risk appetite and financial profile.
Kebijakan
Policy
Cabang memiliki rencana bisnis yang jelas yang
disesuaikan untuk mendukung nasabah-nasabah
yang telah di identifikasi secara jelas; seperti anak
usaha dari perusahaan-perusahaan multi nasional;
lembaga-lembaga keuangan dan perusahaanperusahaan terpandang; dan lembaga milik
pemerintahan. Pengecualian atas pemilihan
nasabah diluar standard akan di eskalasi untuk
mendapatkan persetujuan.
The Branch has a clear business plan that is
aligned to support a clearly identified set of clients;
namely subsidiaries of multinational corporations,
top tiered financial institutions and corporate; and
government and government related entities.
Exceptions to this client selection standard are
escalated for approval.
Proses
Process
Cabang menyediakan produk standar komersial
perbankan seperti pembiayaan perdagangan,
pinjaman tradisional, dan jasa pengelolaan treasuri.
Senior manajemen telah menganalisa dengan
seksama atas diluncurkannya bisnis Global Markets
pada tahun 2015. Produk-produk yang saat ini
ditawarkan oleh bisnis segment ini adalah produk
lindung nilai atas nilai tukar dan juga transaksi atas
surat utang pemerintah dan korporasi.
The Branch engages in standard commercial
banking products such as trade finance, traditional
lending, and treasury management services. The
launch of the Global Markets business in 2015 has
been managed with significant senior management
oversight. Products currently offered in this
segment are foreign exchange hedging products,
as well as trading of corporate and government
bonds.
22
Bank of America, N.A. - Jakarta
Produk-produk baru ini di analisa dan di setujui
dengan melalui proses Persetujuan atas Inisiatif
Bisnis Baru (NBIA) atau Analisa Produk Baru
(NPR). Selain proses yang dilakukan oleh regional
ini, manajemen lokal juga harus menganalisa dan
menyetujui sebelum produk baru ini dapat
diluncurkan.
New products are reviewed and approved via the
New Business Initiative Approval (NBIA) or New
Product Review (NPR) process. While these are
regional forums, the LMT must review and signoff
before a new product can be introduced.
Cabang memonitor kinerja keuangan terhadap
rencana keuangan. Jika terdapat perbedaan yang
material dari rencana, maka rencana-rencana kerja
tambahan dapat diterapkan sesuai kebutuhan.
The Branch monitors financial performance and
trends against the business plan. Where there is a
material shortfall, action plans may be implemented
as appropriate.
Otoritas utama dari Cabang (OJK) secara terpisah
meminta agar Cabang menyampaikan rencana
kerja berisi rencana bisnis dan strategis secara
detail untuk jangka pendek (satu tahun) maupun
jangka menengah (tiga tahun) setiap tahunnya.
Rencana tersebut mencakup atas bisnis baru,
inisiatif strategis, tujuan pengembangan usaha,
investasi
infrastruktur
dan
teknologi,
pengembangan sumber daya manusia, serta
komponen-komponen lainnya sesuai dengan
pengembangan global dari plaftorm perbankan.
Separately, Branch’s primary regulator (OJK)
requires the Branch to submit a short-term (one
year) detailed business plan as well as a medium
term (3-year) strategic plan on an annual basis. The
business plan covers new businesses, strategic
initiatives,
portfolio
development
goals,
infrastructure and technology investments, human
resources development and all components in the
global development of banking platforms.
Pada tahun 2017 strategi cabang akan terus fokus
pada pertumbuhan portofolio Global MNC dan klien
FI yang beroperasi di Indonesia, dan juga korporasi
lokal unggulan. Hal ini akan dicapai dengan lebih
meningkatkan relasi dengan target klien sejalan
dengan dibentuknya tim Corporate Banking
sehingga memberikan pilihan yang lebih luas dari
produk dan jasa yang ada untuk klien kami. Kami
juga menjajaki rencana menambahkan produkproduk baru dari Global Markets seperti interest rate
derivatives dan currency derivatives selain dari
produk yang ada saat ini yaitu Surat Hutang
Pemerintah dan Foreign Exchange yang mana
akan meningkatkan kemampuan kami untuk
menumbuhkan
core
banking
kami
yang
menawarkan produk seperti Pinjaman dan produk
Trade Finance, serta Cash Management dan solusi
Likuiditas dalam mata uang lokal maupun mata
uang asing.
In 2017 the branch strategy will continue to focus on
growing our portfolio of Global MNC and FI clients
operating in Indonesia, as well as top-tier local
corporations. This will be achieved by deepening
our relationships with our target client base via our
newly established Corporate Banking team, thereby
delivering a wide array of existing products and
services to our clients. We will also explore the
feasibility of adding new Global Markets products
such as interest rate / currency derivatives to our
existing capabilities in Government Bonds and
Foreign Exchange, wherever this would be
beneficial to our core banking offering which
includes Loans and Trade Finance products, as well
as to Cash Management and Liquidity solutions in
local currency as well as US$ products.
23
Bank of America, N.A. - Jakarta
g.
Risiko Kepatuhan
g.
Tata kelola dan organisasi
Governance and organization
Compliance BANA Indonesia (“Compliance“)
merupakan bagian dari Asia Pacific Compliance,
sebuah kelompok fungsional independen yang
melaporkan secara langsung ke Global Executive.
Compliance bertanggung jawab atas implementasi
dan pengelolaan Program Manajemen Risiko
Kepatuhan di BANA Jakarta, serta memastikan
pertanggungjawaban elemen Compliance dalam
Risk Framework. Compliance secara independen
menilai risiko kepatuhan dan mengawasi Front Line
Units (FLU) dan Control Functions (CF) sebagai
pertahanan lini kedua agar aktivitas bisnis seharihari berjalan sesuai peraturan yang berlaku.
BANA Indonesia Compliance (“Compliance”) is part
of Asia Pacific Compliance, an independent function
that is reporting directly to the responsible Global
Executive.
Compliance is responsible for
implementing and managing Compliance Risk
Management Program for the Branch, and ensuring
accountability for Compliance elements of the Risk
Framework. Compliance independently assesses
compliance risk and oversees front line units and
control functions as a second line of defense so that
the day to day business activities operate in a
compliant manner.
Kebijakan
Policy
Bank of America bertekad untuk mematuhi undangundang, peraturan-peraturan, dan standar etika
tertinggi di segenap implementasi Program
Manajemen Risiko Kepatuhan (”Compliance
Program”). Fitur utama dari manajemen risiko
kepatuhan adalah mengembangkan budaya
kepatuhan dan ketaatan terhadap nilai-nilai inti
perusahaan tercermin dalam Kode Etik BAC.
Program kepatuhan perusahaan secara global
yang merupakan bagian dari Kerangka Risiko Bank
of America Merrill Lynch. Program kepatuhan global
terdiri dari dua belas elemen inti yaitu global
compliance strategic plan; regulatory inventories
and regulatory change management; policies;
compliance risk assessment; monitoring; testing;
compliance key measures; risks and issues
management; training and awareness; global
compliance framework oversight and adherence;
and governance and executive reporting. Program
ini mencakup semua bidang kegiatan Bank America
Merrill Lynch termasuk Cabang.
Bank of America is committed to complying with
laws, regulations, and the highest ethical standards
through the implementation of a Compliance Risk
Management Program (“Compliance Program”). A
central feature of our management of compliance
risk is the fostering of a compliance culture and
adherence to the company’s core values reflected in
the BAC Code of Ethics. Detailed, enterprise-wide
Compliance Program is part of the Bank of America
Merrill Lynch Risk Framework. The Compliance
Program comprises of twelve core elements namely
global compliance strategic plan; regulatory
inventories and regulatory change management;
policies; compliance risk assessment; monitoring;
testing; compliance key measures; risks and issues
management; training and awareness; global
compliance framework oversight and adherence;
and governance and executive reporting. This
program covers all areas of Bank of America Merrill
Lynch’s activities including the Branch.
Proses
Process
Kami memiliki proses manajemen yang memadai,
struktur dan kebijakan yang mendukung fungsi
kepatuhan
untuk
membantu
memastikan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku dan memberikan garis yang jelas terlihat
untuk pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
We have adequate management processes,
structures and policies that support the compliance
function to help ensure compliance with applicable
laws and regulations and provide clear lines of sight
for decision-making and accountability.
Compliance Risk
24
Bank of America, N.A. - Jakarta
h.
Risiko Reputasi
h.
Reputation Risk
Tata kelola dan organisasi
Governance and organization
Risiko Reputasi adalah potensi atas persepsi
negatif dari tindakan Cabang, yang akan
mempengaruhi keuntungan, operasional, atau
nasabah. Risiko reputasi mencakup banyak faktor,
termasuk skala operasional Cabang dan BAC yang
mempengaruhi kemampuan di dalam pasar
keuangan dan kemampuan Cabang dalam
mengembangkan dan menjaga tindakan bisnis
terkontrol yang sesuai. Risiko reputasi dapat
muncul karena persepsi negatif dari stakeholder
(seperti nasabah, investor, atau regulator),
permintaan dari pihak luar (seperti politisi, kelompok
usaha, dan organisasi media) dan kemungkinan
atas masalah hukum. Kondisi-kondisi pemicu risiko
reputasi ini dapat menyebabkan implikasi keuangan
dikarenakan ketidakmampuan untuk menjaga relasi
bisnis, pendanaan, dan lainnya.
Reputational risk is the potential that negative
perceptions of the Branch’s conduct, or business
practices, will adversely affect its profitability,
operations or customers and clients. Reputational
risk encompasses many factors, including Branch
and BAC’s scale of operations and resulting visibility
in the financial markets and Branch’s ability to
develop and sustain appropriately controlled
business practices that can withstand adverse
situations. Reputational risk events may arise from
negative perception on the part of key stakeholders
(i.e. customers, counterparties, investors or
regulators), scrutiny from external parties (e.g.
politicians,
consumer
groups
and
media
organizations) and the ongoing threat of litigation.
These reputational risk events could adversely
affect financial standing through inability to maintain
or establish business relationships, access to
funding, etc.
Kebijakan
Policy
Dalam lingkup Cabang, risiko reputasi di kelola oleh
LMT Cabang, Komite Governance terintegrasi
Indonesia, Komite manajemen resiko terintegrasi
Indonesia, Tim Leadership negara Asia Tenggara,
dan Komite review bisnis baru regional (NBRC).
Within the Branch, reputational risk is primarily
managed through the Branch LMT, the Indonesia
Integrated Governance Committee, the Indonesia
Integrated Risk Management Committee, the South
East Asia Country Leadership Team and the
regional New Business Review committee
(“NBRC”).
Proses
Process
Risiko reputasi dapat muncul dari banyak aktifitas
dan karyawan Cabang atau BAC, termasuk
aktifitas-aktifitas sehubungan dengan manajemen
strategis, operasional, atau risiko lainnya, termasuk
posisi keuangan secara keseluruhan. Cabang tidak
mengalokasikan modal secara khusus atas risiko
reputasi, karena telah tercakup dalam elemenelemen permodalan, risiko, dan control lainnya.
Proses governance ditempatkan dalam kerangka
global, regional dan lokal untuk menganalisa dan
menyetujui setiap transaksi atau penerimaan
nasabah yang dapat meningkatkan risiko reputasi.
Selain itu juga ditambahkan proses manajemen dan
eskalasi dari pengaduan nasabah.
Reputational risk can stem from many of Branch’s
and BAC’s employees and activities, including the
activities related to the management of strategic,
operational or other risks, as well as the overall
financial position. As such, Branch does not allocate
capital specifically to cover reputational risk, as it is
already embedded into the other elements of its
capital, risk and control framework. Governance
processes are in place at the global, regional and
local levels to review and approve any transactions
or on-boarding of clients which may incur
heightened reputational risk. In addition, processes
for management and escalation of customer
complaints are in place.
25
Bank of America, N.A. - Jakarta
Table A. Rasio Keuangan / Financial Ratio
No
Rasio
I. Rasio Kinerja
1
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM)
31 December
2016
31 December
2015
45.40%
60.71%
2
Aset produktif bermasalah dan aset non
produktif bermasalah terhadap total
aset produktif dan aset non produktif
-
-
3
Aset produktif bermasalah terhadap
total aset produktif
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) aset keuangan terhadap aset
produktif
-
-
5
NPL gross
-
-
6
NPL net
-
-
7
Return on Asset (ROA)
1.37%
0.51%
8
Return on Equity (ROE)
3.51%
0.97%
9
Net Interest Margin (NIM)
1.46%
2.59%
10
Biaya
Operasional
terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO)
95.64%
87.21%
11
Loan to Deposit Ratio (LDR)
79.81%
125.63%
-
-
i. Pihak terkait
-
-
ii. Pihak tidak terkait
-
-
b.
-
-
i. Pihak terkait
-
-
ii. Pihak tidak terkait
-
-
II. Kepatuhan (Compliance)
1
a. Persentase pelanggaran BMPK
2
3
Persentase pelampauan BMPK
Giro Wajib Minimum (GWM)
a.
GWM Utama Rupiah
10.76%
11.54%
b.
GWM Valuta asing
16.34%
10.26%
2.05%
1.03%
Posisi Devisa Neto (PDN) secara
keseluruhan
26
Bank of America, N.A. - Jakarta
Table B. Aktiva Produktif (seluruhnya dalam status “Lancar”) dan Informasi Lainnya/ Productive Assets Quality (all
with “Pass” status) and Other Information
No.
POS-POS
I.
1.
PIHAK TERKAIT
Penempatan pada bank lain
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
2.
Tagihan spot dan derivatif
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
3.
31-Dec-16
Jumlah
BANK
31-Dec-15
Jumlah
-
-
35
353
Surat berharga
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
-
-
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
-
-
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo)
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
-
-
6.
Tagihan akseptasi
-
-
7.
Kredit
a.
-
-
4,392
-
4,440
-
-
-
4.
5.
b.
c.
d.
Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
i.
Rupiah
ii.
Valuta asing
Bukan debitur UMKM
i.
Rupiah
ii.
Valuta asing
Kredit yang direstrukturisasi
i.
Rupiah
ii.
Valuta asing
Kredit properti
8.
Penyertaan
-
-
9.
Penyertaan modal sementara
-
-
9.
Tagihan lainnya
-
-
10.
Komitmen dan kontinjensi
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
81,095
6,960
289,457
20,558
11.
Aset yang diambil alih
-
-
II
1.
PIHAK TIDAK TERKAIT
Penempatan pada bank lain
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
370,029
97,836
11
96,924
2.
Tagihan spot dan derivatif
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
35,967
8,700
3.
Surat berharga
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
1,582,499
-
1,518,216
-
-
-
4.
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
a.
Rupiah
27
Bank of America, N.A. - Jakarta
-
-
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo)
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
-
-
6.
Tagihan Akseptasi
-
-
7.
Kredit
a.
-
-
555,817
1,577,199
126,439
1,938,403
-
-
b.
5.
b.
c.
d.
Valuta asing
Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
i.
Rupiah
ii.
Valuta asing
Bukan debitur UMKM
i.
Rupiah
ii.
Valuta asing
Kredit yang direstrukturisasi
i.
Rupiah
ii.
Valuta asing
Kredit properti
8.
Penyertaan
-
-
9.
Penyertaan modal sementara
-
-
10.
Tagihan lainnya
-
-
11.
Komitmen dan kontinjensi
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
519
9,284,050
236,159
3,705,005
12.
Aset yang diambil alih
-
-
III
1.
INFORMASI LAIN
Total aset bank yang dijaminkan :
a.
Pada Bank Indonesia
b.
Pada pihak lain
2.
3.
Total CKPN aset keuangan atas aset produktif
Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif
120,139
64,264
4.
Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit
5.
Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total
kredit
Persentase jumlah debitur UMKM terhadap total debitur
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
-
-
-
-
6.
7.
Persentase jumlah debitur Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total
debitur
8.
Lainnya
a.
b.
c.
d.
e.
Penerusan kredit
Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah
Aset produktif yang dihapus buku
Aset produktif dihapusbuku yang dipulihkan/berhasil
ditagih
Aset produktif yang dihapus tagih
28
Bank of America, N.A. - Jakarta
Cadangan Penyisihan Kerugian
No.
POS - POS
31-Dec-16
31-Dec-15
Umum
Umum
4,679
969
360
91
1.
Penempatan pada bank lain
2.
Tagihan spot dan derivatif
3.
Surat berharga
-
-
4.
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
(Repo)
-
-
5.
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali (Reverse Repo)
-
-
6.
Tagihan akseptasi
-
-
7.
Kredit
21,374
20,693
8.
Penyertaan
-
-
9.
Penyertaan modal sementara
-
-
10.
Tagihan lainnya
-
-
11.
Komitmen dan kontinjensi
93,726
42,512
29
Bank of America, N.A. - Jakarta
Table C. Transaksi Spot dan Derivatif / Spot and Derivatives Transactions
NO.
TRANSAKSI
Nilai Notional
BANK
Tujuan
Trading
Hedging
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
Tagihan
Liabilitas
A.
1
Terkait dengan Nilai Tukar / Related to Currencies
313,808
Spot
313,808
-
71
446
2
Forward
3
423,152
423,152
-
2,492
1,956
Option
a. Jual / Sold
b. Beli / Purchased
-
-
-
-
-
4
Future
-
-
-
-
-
5
Swap
4,337,718
4,337,718
-
33,439
23,687
6
Lainnya / Others
-
-
-
-
-
B.
1
Terkait dengan Suku Bunga
Forward
-
-
-
2
Option
a. Jual
b. Beli
-
-
-
-
-
3
Future
-
-
-
-
-
4
Swap
-
-
-
-
-
5
Lainnya
-
-
-
-
-
C.
Lainnya
5,074,678
5,074,678
-
36,002
26,089
JUMLAH
30
Bank of America, N.A. - Jakarta
Tabel 1 Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing
Table 1 Capital Structure Quantitative Disclosures Foreign Banks
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
KOMPONEN MODAL/CAPITAL COMPONENT
(1)
(2)
I KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT
31 Desember 2016
31 Desember 2015
(3)
(4)
A Dana Usaha Operating Funds
1 Dana Usaha Operating Funds
1,447,588
1,481,292
2 Modal disetor paid-in capital
363
363
B Cadangan Reserve
-
-
1 Cadangan umum general reserve
-
-
2 Cadangan tujuan appropriate reserve
Laba (rugi ) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%)
C
Income (loss) previous years which can be calculated (100%)
Laba (rugi ) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%)
D
Profit (loss) for the year which can be calculated (50%)
-
-
51,840
37,193
51,044
14,647
-
-
E Dana setoran modal / Fund capital contribution
Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia
F untuk dijual (100%)
Other comprehensive income: investment losses from the decline in available-for-sale (100%)
Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok
G tersedia untuk dijual (45%)
Other comprehensive income: gains from increased investments in available-for-sale (45%)
H Revaluasi aset tetap (45%) / Revaluation of fixed assets (45%)
I
J
Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif
Differences between the Asset Allowance and the allowance for impairment losses on earning assets
M
General reserve on earning assets (max. 1.25% of RWA)
IV
-
-
(120,139)
(64,264)
-
-
36,488
28,359
Faktor pengurang modal / Deduction from capital
-
-
Eksposur sekuritisasi / Securitization Exposures
-
-
1,466,742
1,497,262
II MODAL BANK ASING (Jumlah A s.d L - M) / FOREIGN CAPITAL BANK (Total A s.d L - M)
III
-
Asset Allowance (PPA) on non-productive assets that must be counted
Cadangan umum aset produktif (maks. 1,25% dari ATMR)
(328)
-
Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung
K Difference in number of adjustments to fair value of financial instruments in the trading book
L
(442)
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT
RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) CREDIT RISK
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL
RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) OPERATIONAL RISK
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RISK WEIGHTED
ASSETS (RWA) MARKET RISK
V A. Metode Standar Standardized Method
B. Model Internal Internal Models
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO
OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [II : (III + IV + V)]
VI
CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, AND OPERATIONAL RISK MARKET RISK
[II: (III + IV + V)]
2,919,075
2,268,703
182,677
139,725
128,715
45.40%
57,879
60.71%
Tabel 2.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Table 2.1. Disclosure of Net Receivables by Area
31 Desember 2016
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Net Receivables by Area
Diluar Jakarta
Diluar Indonesia
Outside Jakarta
Outside Indonesia
(4)
(5)
Kategori Portofolio
No
Portfolio Category
(1)
1
2
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Jakarta
Jakarta
(3)
3,197,621
-
-
-
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Net Receivables by Area
Jakarta
Diluar Jakarta
Diluar Indonesia
Total
Jakarta Outside Jakarta
Outside Indonesia
(7)
(8)
(9)
(10)
Total
(6)
3,197,621
-
3,349,109
-
-
-
3,349,109
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
3
4
Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
467,865
-
-
-
467,865
96,935
-
-
96,935
8,366
-
-
8,366
7,259
-
-
7,259
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,816
-
-
2,816
2,980
-
-
2,980
2,138,892
-
-
2,138,892
2,062,244
-
-
2,062,244
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
8
9
Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
11
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business
Activity Unit (if any)
Total
12
-
-
-
-
-
-
609,875
-
-
-
609,875
-
21,512
-
-
21,512
6,425,435
-
-
6,425,435
-
5,540,039
-
-
5,540,039
Tabel 2.2 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Table 2.2 Disclosure of Net Receivables by Contractual Maturity
No.
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
1
2
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business
Activity Unit (if any)
Total
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
31 Desember 2016
31-Dec-16
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
Net Receivables by Contractual Maturity
< 1 tahun
>1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn
Non-Kontraktual
< 1 Year
>1 Year s.d. 3 Year>3 Year s.d. 5 Year
> 5 Year Non-Contractual
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3,197,621
467,865
58
580
684
408
2,066
7,378
8
-
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2015
31-Dec-15
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
Net Receivables by Contractual Maturity
< 1 tahun
>1 thn s.d. 3 >3
thnthn s.d. 5>thn
5 thn
Non-Kontraktual
Total
Total
< 1 Year
>1 Year s.d. >3
3 Year
Year s.d. >5 5Year
Year
Non-Contractual
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
3,197,621
3,349,109
3,349,109
467,865
8,366
2,816
96,935
142
1
642
2,138,892
-
-
-
-
609,875
2,138,892
609,875
2,062,244
-
-
5,804,436
1,264
2,474
7,386
609,875
6,425,435
5,508,430
643
837
2,194
6,421
2
-
96,935
7,259
2,980
-
-
21,512
2,062,244
21,512
3,031
6,423
21,512
5,540,039
Tabel 2.3 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi
Table 2.3 Disclosure of Net Receivables by Economic Sectors
(dalam jutaan rupiah - in million rupiah)
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Sektor Ekonomi Economic Sectors
(2)
31 Desember 2016
Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry
Perikanan Fishery
Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying
Industri pengolahan Manufacturing
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water
Konstruksi Construction
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications
Perantara keuangan Financial Intermediary
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
Jasa pendidikan Education Services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies
Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities
Bukan Lapangan Usaha Non Business Field
Lainnya Others
Total
31 Desember 2015
Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry
Perikanan Fishery
Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying
Industri pengolahan Manufacturing
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water
Konstruksi Construction
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications
Perantara keuangan Financial Intermediary
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
Jasa pendidikan Education Services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies
Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities
Bukan Lapangan Usaha Non Business Field
Lainnya Others
Total
Tagihan Kepada
Pemerintah
Receivables on
Sovereigns
(3)
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Pembangunan Multilateral
Entitas Sektor dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada
Publik Receivables
Receivables
Bank Receivables
on Public Sector
on Multilateral
on Banks
Entities
Development Banks and
International Institutions
(4)
-
3,197,621
3,197,621
-
3,349,109
3,349,109
(5)
(6)
Kredit Beragun
Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti
Loans Secured by Komersial Loans Secured by
Residential
Commercial Real Estate
Property
(7)
(8)
Kredit
Pegawai/Pensiunan
Employee/Retired
Loans
Tagihan Kepada
Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio
Ritel Receivables on
Micro, Small Business
& Retail Portfolio
Tagihan kepada
Korporasi Receivables
on Corporate
(9)
(10)
(11)
Tagihan yang
Aset
Telah Jatuh
Lainnya
Tempo
Other
Past Due
Assets
Receivables
(12)
(13)
-
-
467,865
467,865
8,366
8,366
-
-
2,816
2,816
1,351,705
218,609
568,578
2,138,892
-
-
-
96,935
96,935
7,259
7,259
-
-
2,980
2,980
1,960,355
101,888
2,062,243
-
-
-
21,512
21,512
-
609,875
609,875
Eksposur di Unit
Usaha Syariah
(apabila ada)
Exposures at
Sharia Based
Business Activity
Unit (if any)
(14)
-
Tabel 2.4 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah
Table 2.4 Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area
31 Desember 2016
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area
No.
Keterangan Description
Jakarta
(1)
(2)
1 Tagihan Receivables
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired
2 ) Impaired Receivables
a. Belum jatuh tempo Non Past Due
b. Telah jatuh tempo Past Due
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual Allowance for Impairment Losses 3 Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 4 Kolektif Allowance for Impairment Losses 5 Tagihan yang dihapus buku Written-Off Receivables
Total
(3)
6,425,435
Diluar Jakarta Diluar Indonesia
Outside Jakarta Outside Indonesia
(4)
(5)
Total
(6)
6,425,435
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net
Diluar
Diluar
Jakarta Indonesia
Jakarta
Total
Outside
Outside
Jakarta Indonesia
(7)
(8)
(9)
(10)
5,540,039
5,540,039
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,425,435
6,425,435
5,540,039
5,540,039
Tabel 2.5 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi
Table 2.5 Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors
Tagihan yang Mengalami Penurunan
Nilai Impaired Receivables
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Sektor Ekonomi Economic Sectors
(2)
31 Desember 2016
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
Agriculture, Hunting and Forestry
Perikanan Fishery
Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying
Industri pengolahan Manufacturing
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water
Konstruksi Construction
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Hotel and Food & Beverage
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation,
Warehousing and Communications
Perantara keuangan Financial Intermediary
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Real Estate, Rental and Business Services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
Jasa pendidikan Education Services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Human Health and Social Work Activities
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan
lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other
Personal Services
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of
Households as Employers
Tagihan
Reveivables
(3)
-
Belum Jatuh
Tempo Non Past
Due
(4)
Telah jatuh tempo
Past Due
(5)
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
Cadangan kerugian
Cadangan kerugian
penurunan nilai
penurunan nilai
Tagihan yang
(CKPN) (CKPN) - Kolektif
dihapus buku
Individual
Allowance for
Written-Off
Allowance for
Impairment Losses Receivables
Impairment Losses Collective
Individual
(6)
(7)
(8)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,351,705
218,609
4,234,064
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
International Institution and Other Extra International Agencies
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha Non Business Field
Lainnya Others
Total
11,182
-
-
-
-
-
609,875
6,425,435
-
-
-
-
-
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
31 Desember 2015
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
Agriculture, Hunting and Forestry
Perikanan Fishery
Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying
Industri pengolahan Manufacturing
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water
Konstruksi Construction
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Hotel and Food & Beverage
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation,
Warehousing and Communications
Perantara keuangan Financial Intermediary
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Real Estate, Rental and Business Services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
Jasa pendidikan Education Services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Human Health and Social Work Activities
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan
lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other
Personal Services
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of
Households as Employers
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
International Institution and Other Extra International Agencies
Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities
Bukan Lapangan Usaha Non Business Field
Lainnya Others
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,960,355
3,446,044
10,239
123,400
5,540,038
Tabel 2.6 Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Table 2.6 Movements of Impairment Provision Disclosure
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2016
No.
(1)
Keterangan Description
(2)
1 Saldo awal CKPN Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
2 Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan Additional allowance for
impairment losses during the year
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan Reversal allowance for
impairment losses during the year
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride
berjalan Allowance for impairment losses used for written off receivables
3 during the year
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other additional
4 (reversal) of allowance during the year
Saldo akhir CKPN Ending Balance
CKPN
Individual
Allowance for
Impairment
Losses Individual
(3)
NIL
31 Desember 2015
CKPN Kolektif
Allowance for
Impairment Losses Collective
(4)
-
CKPN
Individual
Allowance for
Impairment
Losses Individual
(5)
NIL
CKPN Kolektif
Allowance for
Impairment
Losses Collective
(6)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 3.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat
Table 3.1 Disclosure of Net Receivables by Portfolio and Rating Category
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2016
Lembaga Pemeringkat
Rating Company
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
AAA
AAA
Aaa
Moody's
PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
PT Pemeringkat Efek IndonesiaidAAA
(2)
(3)
(4)
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables
on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables on Multilateral Development Banks and
International Institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by
Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured
by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Receivables on Micro, Small Business & Retail
Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if
any)
TOTAL
Kategori Portofolio Portfolio Category
Standard and Poor's
Fitch Rating
Tagihan Bersih Net Receivables
AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3
AA+(idn) s.d AA-(idn)
[Idr]AA+ s.d [Idr]AAidAA+ s.d idAA(5)
-
Peringkat Jangka panjang Long Term Rating
A+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBA1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
A+(idn) s.d. A-(idn)BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
[Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB[Idr]BB+ s.d [Idr]BBidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB(6)
(7)
(8)
-
B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3
B+(idn) s.d B-(idn)
[Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B(9)
-
Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3
Kurang dari B-(idn)
Kurang dari [Idr]BKurang dari idB(10)
-
A-1
F1+ s.d F1
P-1
F1+(idn) s.d F1(idn)
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
idA1
(11)
-
Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating
A-2
A-3
Kurang dari A-3
F2
F3
Kurang dari F3
P-2
P-3
Kurang dari P-3
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn)
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
idA2
idA3 s.d id A4
Kurang dari idA4
(12)
(13)
(14)
-
Tanpa Peringkat
Unrated
(15)
3,197,621
Total
(16)
3,197,621
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,366
8,366
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,816
2,816
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,138,892
609,875
2,138,892
609,875
-
-
-
-
-
-
-
-
5,957,570
6,425,435
-
467,865
467,865
467,865
31 Desember 2015
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Lembaga Pemeringkat
Rating Company
Standard and Poor's
Fitch Rating
AAA
AAA
Kategori Portofolio Portfolio Category
Aaa
Moody's
PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
PT Pemeringkat Efek IndonesiaidAAA
(2)
(3)
(4)
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables
on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables on Multilateral Development Banks and
International Institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by
Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured
by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Receivables on Micro, Small Business & Retail
Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if
any)
TOTAL
-
Tagihan Bersih Net Receivables
Peringkat Jangka panjang Long Term Rating
AA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBAA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBAa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn)BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB[Idr]BB+ s.d [Idr]BBidAA+ s.d idAAidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB(5)
(6)
(7)
(8)
-
B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3
B+(idn) s.d B-(idn)
[Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B(9)
-
Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3
Kurang dari B-(idn)
Kurang dari [Idr]BKurang dari idB(10)
-
A-1
F1+ s.d F1
P-1
F1+(idn) s.d F1(idn)
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
idA1
(11)
-
Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating
A-2
A-3
Kurang dari A-3
F2
F3
Kurang dari F3
P-2
P-3
Kurang dari P-3
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn)
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
idA2
idA3 s.d id A4
Kurang dari idA4
(12)
(13)
(14)
-
Tanpa Peringkat
Unrated
(15)
3,349,109
Total
(16)
3,349,109
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
96,935
-
-
-
-
-
-
-
-
-
96,935
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,259
7,259
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,980
2,980
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,062,244
21,512
2,062,244
21,512
-
96,935
-
-
-
-
-
-
-
-
5,443,104
5,540,039
Tabel 3.2 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif
Table 3.2 Disclosure of Counterparty Credit Risk : Derivative Transaction
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Notional Amount
No
Variabel yang Mendasari
Underlying Variables
BANK SECARA INDIVIDUAL BANK ONLY
Suku Bunga Interest Rate
1
Nilai Tukar Foreign Exchange
2
Lainnya Others
3
TOTAL
< 1 Tahun
Year
<1
5,074,678
5,074,678
Notional Amount
> 1 Tahun - < 5
> 5 Tahun
Tahun > 1 Year - <
> 5 Years
5 Years
-
-
Tagihan
Kewajiban
Derivatif
Derivatif
Derivative Derivative
Receivables Liabilities
36,002
36,002
26,089
26,089
Tagihan Bersih
sebelum MRK
Net Receivables
before CRM
27,277
27,277
MRK
CRM
-
Tagihan Bersih
setelah MRK Net
Receivables after
CRM
27,277
27,277
< 1 Tahun
Year
> 1 Tahun < 1 < 5 Tahun > 5 Tahun
> 1 Year - > 5 Years
< 5 Years
3,706,979
3,706,979
-
-
Tagihan Kewajiban
Derivatif
Derivatif
Derivative Derivative
Receivables Liabilities
9,053
9,053
5,289
5,289
Tagihan
Bersih
sebelum
MRK
Net
Receivables
before
CRM
7,951
7,951
MRK
CRM
-
Tagihan
Bersih
setelah
MRK Net
Receivables
after CRM
7,951
7,951
Tabel 4.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Table 4.1 Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation
Kategori Portofolio Portfolio Category
No.
(1)
(2)
A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures
1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
C
1
2
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on
Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business
Activity Unit (if any)
Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening
Administratif Off Balance Sheet Commitment/Contigency Receivables
Exposures
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on
Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business
Activity Unit (if any)
Total Eksposur TRA Total Exposures - Off Balance Sheets
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
3 Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on
5 Micro, Small Business & Retail Portfolio
6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business
7 Activity Unit (if any)
Total Exposures - Counterparty Credit Risk
Total (A+B+C)
0%
(3)
31 Desember 2016
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
ATMR RWA
150% Lainnya
(11)
(12)
(13)
Beban
Modal
Capital
Charge
(14)
0%
(3)
20%
(4)
31 Desember 2015
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact
35%
40%
45%
50%
75%
100%
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
Beban
Modal
ATMR RWA
Capital
Charge
150% Lainnya
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,366
-
-
-
93,573
8,366
-
7,486
669
-
-
-
-
-
-
-
-
7,259
-
-
-
19,387
7,259
-
1,551
581
-
-
-
-
-
-
-
-
2,816
-
-
-
2,816
2,138,892
604,563
225
171,111
48,365
-
-
-
-
-
-
-
2,980
-
-
-
2,980
2,062,244
15,425
238
164,980
1,234
-
-
-
-
-
-
-
11,182
-
-
2,848,210
227,857
-
-
-
-
-
-
-
10,239
-
-
2,107,295
168,584
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
43,588
-
3,487
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
153,458
-
12,277
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
43,588
-
3,487
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
153,458
-
12,277
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24,729
1,978
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,525
602
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,548
-
204
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
426
-
34
-
-
-
-
-
-
-
-
11,182
-
-
27,277
2,919,075
2,182
233,526
-
-
-
-
-
-
-
10,239
-
-
7,951
2,268,703
636
181,496
Tabel 4.2 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit
Table 4.2 Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures
1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured by
Bagian Yang Dijamin Dengan Portion
Tagihan Bersih
Tidak Dijamin
Tagihan Bersih
Agunan
Garansi
Asuransi
Lainnya
Agunan
Garansi Asuransi Lainnya Tidak Dijamin
Unsecured Portion
Net Receivables
Unsecured Portion
Net Receivables
Collateral Guarantee Kredit Credit Others
Collateral Guarantee Kredit
Others
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8) = (3)-[(4 )+(5 )+(6)+(7 )]
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14) = (9)-[(10 )+(11 )+(12)+(13)]
3,197,621
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and
3 International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
467,865
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
8,366
6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
2,816
9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
2,138,892
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
11 Aset Lainnya Other Assets
609,875
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia
12 Based Business Activity Unit (if any)
Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet
6,425,435
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening
Administratif Off Balance Sheet Commitment/Contigency
B Receivables Exposures
1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and
3 International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit
Beragun
Rumah
Tinggal
Loans
Secured
by
Residential
Property
5
6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
87,175
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia
11 Based Business Activity Unit (if any)
Total Eksposur TRA Total Exposures - Off Balance Sheets
87,175
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and
3 International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
34,113
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
5 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
1,889
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia
7 Based Business Activity Unit (if any)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Exposures - Counterparty Credit Risk 36,002
Total (A+B+C)
6,548,611
3,197,621
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
467,865
8,366
-
96,935
7,259
-
-
-
-
-
96,935
7,259
-
-
2,816
2,138,892
609,875
2,980
2,062,244
21,512
-
-
-
-
2,980
2,062,244
21,512
-
-
6,425,435
5,540,039
-
-
-
-
5,540,039
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
87,175
-
306,915
-
-
-
-
-
306,915
-
-
-
-
-
87,175
306,915
-
-
-
-
306,915
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
34,113
8,985
-
-
-
-
8,985
-
-
-
-
1,889
68
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
36,002
6,548,611
3,349,109
9,053
5,856,006
3,349,109
68
9,053
5,856,006
Tabel 5.2 Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal
Table 5.2 Securitization Transaction Activity Summary Disclosure Act As Originator Bank
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2016
No.
Underlying Asset
Nilai Aset Yang
Disekuritisasi
Value of
securitized assets
(1)
(2)
1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
3 Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and
4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
10 Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia
11 Based Business Activity Unit (if any)
Total
(3)
Keuntungan (Kerugian) Penjualan
(Loss) on Sale
31 Desember 2015
Gain
(4)
Nilai Aset Yang Disekuritisasi Value of
securitized assets
Keuntungan (Kerugian) Penjualan
Sale
(5)
Gain (Loss) on
(6)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 6.1.1. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar : Eksposur Aset di Neraca
Table 6.1.1. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: On Balance Sheet Assets Exposures
31 Desember 2016
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Bersih
Net
Receivable
(1)
(2)
1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks
3 and International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
8
9
10
11
ATMR Setelah
MRK RWA after
CRM
(4)
(5)
-
ATMR Sebelum MRK
RWA before CRM
(3)
3,197,621
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
TOTAL
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2015
ATMR Sebelum
Tagihan Bersih
ATMR Setelah MRK
MRK RWA
Net Receivable
RWA after CRM
before CRM
(6)
(7)
(8)
3,349,109
-
467,865
8,366
-
93,573
3,765
-
93,573
8,366
-
96,935
7,259
-
19,387
3,267
-
19,387
7,259
-
2,816
2,138,892
609,875
6,425,435
-
2,138,892
2,236,230
2,816
2,138,892
604,563
2,848,210
-
2,980
2,062,244
21,512
5,540,039
2,062,244
2,084,898
2,980
2,062,244
15,424
2,107,294
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Table 6.1.2. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: Off Balance Sheet Commitment/Contingency Exposures
(dal
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks
3 and International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans
Tagihan Bersih
Net
Receivable
(3)
-
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
TOTAL
31 Desember 2016
ATMR Sebelum MRK
RWA before CRM
(4)
-
ATMR Setelah
MRK RWA after
(5)
-
-
-
-
43,588
43,588
-
43,588
43,588
-
43,588
43,588
(1)
Tagihan Bersih
Net Receivable
(3)
153,458
153,458
31 Desember 2015
ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK
MRK RWA
RWA after CRM
(4)
(5)
153,458
153,458
153,458
153,458
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Table 6.1.3. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: Counterparty Credit Risk Exposures
31 Desember 2016
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks
3 and International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
TOTAL
Tagihan Bersih
Net
Receivable
ATMR Sebelum MRK
RWA before CRM
(3)
(4)
-
-
(6)
-
24,729
24,729
37,623
7,525
7,525
5,096
128,742
-
2,548
27,277
-
2,548
27,277
0
643
38,266
426
7,951
426
7,951
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2016
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT Total RWA for Credit Risk
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL Total Capital Deduction Factor
Tagihan Bersih
Net Receivable
123,646
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Table 6.1.7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement
1
2
ATMR Setelah
MRK RWA after
CRM
(5)
-
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2015
ATMR Sebelum
ATMR Setelah MRK
MRK RWA
RWA after CRM
before CRM
(7)
(8)
-
2,919,075
-
31 Desember 2015
2,268,703
-
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar
Table 7.1. Disclosure of Market Risk Using Standardized Method
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Bank
Bank
No.
Jenis Risiko Type of Risk
Beban Modal
Beban Modal
ATMR RWA
ATMR RWA
Capital Charge
Capital Charge
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk
a. Risiko Spesifik Specific Risk
b. Risiko Umum General Risk
6,946
86,829
3,366
42,080
2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk
3,947
49,334
1,264
15,799
3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *)
4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *)
5 Risiko Option Option Risk
Total
10,893
136,163
4,630
57,879
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
*) For banks that have subsidiaries that have defined risk exposure
Tabel 8.1 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional
Table 8.1 Quantitative Disclosure of Operational Risk
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2015
31 Desember 2016
No.
(1)
1
Pendekatan Yang Digunakan
Indicator Approach
(2)
Pendekatan Indikator Dasar
Basic Indicator Approach
Total
Pendapatan Bruto (Rata-rata
3 tahun terakhir) Average
Beban Modal
Gross Income in the past 3 Capital Charge
years
(3)
(4)
97,428
97,428
14,614
14,614
Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)
ATMR RWA
Average Gross Income in
the past 3 years
(5)
182,677
182,677
(6)
74,520
74,520
Beban Modal
Capital Charge
ATMR RWA
(7)
(8)
11,178
11,178
139,725
139,725
Tabel 9.1 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah
Table 9.1 Disclosure of Rupiah Maturity Profile
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
31 Desember 2016
Jatuh Tempo Maturity
No.
Pos -pos Account
(1)
(2)
I NERACA BALANCE SHEET
A Aset Assets
1. Kas Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
3. Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks
4. Surat Berharga Marketable Securities
5. Kredit yang diberikan Loans
6. Tagihan lainnya Other Receivables
7. Lain-lain Others
Total Aset Total Asset
Saldo Balance
(3)
< 1 bulan < 1 month
> 1 bln s .d. 3 bln
> 1 mon to 3 mon
> 3 bln s .d. 6 bln
> 3 mon to 6 mon
(4)
(5)
(6)
31 Desember 2015
Jatuh Tempo Maturity
> 6 bln s .d. 12 bln
> 12 bulan > 12 month
> 6 mon to 12 mon
(7)
(8)
3,415
591,185
370,029
2,019,620
560,209
595,692
4,140,150
3,415
591,185
370,029
149,887
197,511
595,692
1,907,719
296,992
73,005
369,997
259,984
279,794
539,778
914,038
39
914,077
B. Kewajiban Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga Deposits from Customer
2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima Borrowings
6. Kewajiban lainnya Other Liabs
7. Lain-lain Others
Total Kewajiban Total Liabilities
1,992,655
800,508
43,484
2,836,647
1,713,355
800,508
43,484
2,557,347
100,000
100,000
59,300
59,300
120,000
120,000
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
1,303,503
269,997
480,478
794,077
II REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETS
A. Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivables
1. Komitmen Commitment
2. Kontijensi Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet
Receivables
B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities
1. Komitmen Commitment
2. Kontijensi Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance
Sheet Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif Cummulative Differences
(649,628)
Saldo Balance
(3)
398,719
9,860
408,579
-
408,579
< 1 bulan < 1 month
(4)
> > 3 bln s .d. 6 bln > 3 > 6 bln s .d. 12 bln >
> 12 bulan > 12 month
mon to 6 mon
6 mon to 12 mon
(5)
3,807
424,811
11
1,518,216
130,879
6,193
2,083,917
3,807
424,811
11
309,393
121,920
6,193
866,135
829,460
200,504
12,434
1,042,398
829,460
200,504
12,434
1,042,398
1,041,519
> 1 bln s .d. 3 bln
1 mon to 3 mon
(176,263)
(6)
372,357
23
372,380
-
372,380
(7)
314,795
119
314,914
-
314,914
(8)
483,175
1
483,176
-
483,176
38,496
8,816
47,312
-
47,312
519
519
-
-
-
-
236,159
236,159
-
-
-
-
519
519
-
-
-
-
236,159
236,159
-
-
-
-
81,095
81,095
-
-
-
-
289,457
289,457
-
-
-
-
81,095
81,095
-
-
-
-
289,457
289,457
-
-
-
-
(53,298)
988,221
2,300,122
(53,298)
(229,561)
(229,561)
(80,576)
1,222,927
867,134
(80,576)
(730,204)
(730,204)
269,997
(460,207)
480,478
20,271
794,077
814,348
408,579
1,222,927
372,380
142,819
314,914
457,733
483,176
940,909
47,312
988,221
Tabel 9.2 Pengungkapan Profil Maturitas Valas
Table 9.2 Disclosure of Foreign Exchange Maturity Profile
(dalam jutaan rupiah - million rupiah)
No.
Pos -pos
(1)
(2)
I NERACA BALANCE SHEET
A Aset Assets
1. Kas Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
3. Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks
4. Surat Berharga Marketable Securities
5. Kredit yang diberikan Loans
6. Tagihan lainnya Other Receivables
7. Lain-lain Others
Total Aset Total Asset
B. Kewajiban Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga Deposits from Customer
2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima Borrowings
6. Kewajiban lainnya Other Liabs
7. Lain-lain Others
Total Kewajiban Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
II REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETS
A. Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivables
1. Komitmen Commitment
2. Kontijensi Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet
Receivables
B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities
1. Komitmen Commitment
2. Kontijensi Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance
Sheet Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif Cummulative Differences
31 Desember 2016
Jatuh Tempo
Saldo
(3)
31 Desember 2015
Jatuh Tempo
< 1 bulan
> 1 bln s .d. 3 bln
> 3 bln s .d. 6 bln
> 6 bln s .d. 12 bln
> 12 bulan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1,898
1,023,937
97,837
1,577,199
6,374
2,707,245
1,898
1,023,937
90,091
776,043
6,374
1,898,343
7,747
434,380
442,127
746,942
4,449
751,391
746,942
4,449
751,391
1,955,854
1,146,952
9,277,446
6,602
9,277,446
6,602
-
9,284,048
9,284,048
10,523,626
6,965
(9)
< 1 bulan
> 1 bln s .d. 3 bln
> 3 bln s .d. 6 bln
> 6 bln s .d. 12 bln
> 12 bulan
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
2,281
1,406,082
96,924
1,938,403
6,572
3,450,263
2,281
1,406,082
94,071
676,607
6,572
2,185,613
2,853
917,171
920,025
-
-
817,643
4,831
822,474
815,714
4,831
820,544
1,930
1,930
-
-
2,627,788
1,365,068
918,095
-
-
-
3,701,493
3,515
3,701,493
3,515
-
-
-
-
-
3,705,008
3,705,008
10,523,626
6,965
-
-
-
-
5,278,897
20,553
10,530,591
10,530,591
-
-
-
-
(1,246,543)
709,311
2,370,878
(1,246,543)
(99,591)
(99,591)
-
442,127
442,127
342,536
366,775
366,775
Saldo
-
366,775
366,775
709,311
709,311
709,311
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,278,897
20,553
-
-
-
-
5,299,450
5,299,450
-
-
-
-
(1,594,442)
1,033,346
3,559,386
(1,594,442)
(229,374)
(229,374)
918,095
688,721
344,625
344,625
-
344,625
344,625
1,033,346
1,033,346
1,033,346
Bank of America N.A. Jakarta Branch
Organization Chart as of 31 December 2016
(Quasi)
Commissioners:
• Andrew Briski
• Ho Loon Kong
• Nitin Chokhani
Gyanesh Nigam
Steve Hacker
Internal Audit
Singapore
Finance
Singapore
GMOMO
Australia
Sharyn Porter
Khurram A. Meerza
Pankaj Gupta
Sim See Chiang
Peter Guenthardt
Human Resources
Singapore
Compliance
Singapore
Credit Risk
Singapore
Information Technology
Singapore
Head of SE Asia
Singapore
Christina L. Lim
Treasury
Singapore
Li Ca Goh
Gautam
Puntambekar
Rajkumar Singhal
Shah Jahan
FICC Trader
Singapore
FICC Sales
Singapore
Arthur Tsirtsakis
Carol Ho
Deepali Pendse
SFO
Singapore
GTS - FI
Singapore
GTS - MNC
Singapore
Corp. Banking
Singapore
Abhishek Garg
Wholesale Credit
Singapore
Mira Arifin
Country Manager
Vacant
Yulian Hadromi
Priska Ammilika
Human Resources
Compliance
Credit Risk Officer
Ari Widodo
Palupi Aly
Ibrahim
Corporate Audit
Mazmur Keliat
Erika Triantio
Information Technology
Exec. Admin
Vidianto
Jie Gunawan
Pujiono*
Treasury
Renaldy D.
Sudigdo
Charles Kho
Honggo Karyono
CBK
GTS - FI
Lina D. Alamsyah
Afiat Perdana
Yanti Pusparini
Payment
Trade Fin & Loan Ops
Client Svcs & Full.
Yenny Kumala
GMOMO
Rinto Phibiarto
Apri Asanty
Santoso
Ana Bella Wahju
Sandhi Y.
Wisynu
Tri Rahayu
Indrawati
Mona Amallia
Deni Mailana
Wenita Susilo
Victorian
Mesiadi
Ratri Fauzia
Mauluddin
Cut R. Maulida
Endah Novianti
Satria H. Hadi
Willy Henriadi
Rika Iskandar
Vacant
Fulfillment, Services
and Operations
Andre Tjahjamuljo*
Finance
Yudhie
Mardianto
Chrisna Sudarma
GTS - MNC
Efransyah
Mudani
Ervinda Susanti
Anisa Widiastari
Komardi
Syarifuddin
Syahrezzi
Roisatul Ummah
Arya Adhy
FICC Trade
Tommy
Ongkowidjojo
Koko Prasetyo
Semy. S. Sangian
Randhika
Sanjaya
FICC Sales
Putri Melia
Sidharto
Karmia Rahma
Christie Pardede
Wholesale Credit
* Subject to OJK Approval
Josy Wijaya
Hiroshi Masehi
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2016
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2016
2015
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan
Pajak dibayar dimuka
Aset tetap
setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 17.874 pada tahun 2016
(2015: Rp 13.312)
Aset lain-lain
JUMLAH ASET
ASSETS
5,313
4
6,089
12,249
10,172
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Marketable securities
Derivatives receivable
Loans
Prepaid taxes
Fixed assets
net of accumulated
depreciation of
Rp 17,874 in 2016
(2015: Rp 13,312)
Other assets
5,590,650
TOTAL ASSETS
519,613
129,558
5
6,23
418,123
131,994
1,468,133
1,582,499
36,002
2,137,408
3,200
7
8
9,23
10,23
16a
1,412,711
1,518,216
9,053
2,069,282
2,761
15,163
599,139
11
12
6,496,028
LIABILITAS DAN REKENING
KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD
OFFICE ACCOUNT
LIABILITAS
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan bank lain
Pinjaman dari Kantor Pusat
Liabilitas pajak penghasilan kini
Liabilitas pajak lainnya
Liabilitas derivatif
Kewajiban imbalan pasca kerja
Liabilitas lain-lain
Liabilitas pajak tangguhan
57
2,678,191
814,892
2,819,885
15,699
590
26,089
2,009
30,686
4,471
JUMLAH LIABILITAS
6,392,569
13
14,23
15,23
16b
16b
9,23
17
18,23
16d
1,126
1,647,100
204,399
3,658,884
3,203
1,303
5,289
1,039
11,642
3,853
LIABILITIES
Obligations due immediately
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowing from Head Office
Current income tax liabilities
Other taxes liabilities
Derivatives liabilities
Employee benefits obligation
Other liabilities
Deferred tax liabilities
5,537,838
TOTAL LIABILITIES
REKENING KANTOR PUSAT
Investasi Kantor Pusat
Laba yang belum dipindahkan
Kerugian yang belum direalisasi
atas efek-efek yang tersedia
untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan
JUMLAH REKENING
KANTOR PUSAT
JUMLAH LIABILITAS DAN
REKENING KANTOR PUSAT
363
103,428
(332)
19
363
52,777
8
(328)
HEAD OFFICE ACCOUNT
Head Office
Statutory Investment
Unremitted profit
Unrealised losses on
available-for-sale
marketable securities
net of deferred tax
103,459
52,812
TOTAL HEAD OFFICE
ACCOUNT
6,496,028
5,590,650
TOTAL LIABILITIES AND
HEAD OFFICE ACCOUNT
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 1 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2016
Pendapatan/(beban) bunga
Pendapatan bunga
Beban bunga
211,729
(68,463)
Pendapatan bunga bersih
143,266
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi
lain-lain - bersih
Keuntungan dari penjualan
instrumen keuangan
Keuntungan/(kerugian) dari perubahan
nilai wajar instrumen keuangan
(Kerugian)/keuntungan
selisih kurs - bersih
2015
20,23
21,23
132,697
(29,642)
103,055
43,466
32,586
26,703
298
2,740
(2,936)
(3,495)
(27,907)
212,680
Beban operasional lainnya
Gaji dan tunjangan
Umum dan administrasi
Pendapatan operasional bersih
Pendapatan non operasional
Kerugian atas aset tetap
yang dilepas
Pendapatan lain-lain
Laba sebelum
pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan
Laba bersih
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laporan laba rugi:
- Kerugian yang belum direalisasi
atas efek-efek yang
tersedia untuk dijual
- Pajak penghasilan terkait
(79,006)
(54,030)
23
22
(41,838)
(39,777)
(133,036)
(81,615)
79,644
23,481
366
(518)
599
366
81
80,010
23,562
(28,965)
16c
(8,915)
51,045
14,647
Other operating income
Other fees and
commissions - net
Gain from sale
of financial instruments
Gain/(loss) from changes in fair
value of financial instruments
(Loss)/gain on
foreign exchange - net
Other operating expenses
Salaries and employee benefits
General and administrative
Net operating income
Non operating income
Loss on disposal of
fixed assets
Other income
Income before income tax
Income tax expense
Net income
Other comprehensive
income/(loss):
(526)
132
(394)
(5)
1
17
16d
1,249
(312)
937
(123)
31
16d
(4)
JUMLAH PENDAPATAN
KOMPREHENSIF
Net interest income
105,096
Penghasilan/(beban)
komprehensif lain:
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laporan laba rugi:
- Pengukuran kembali kewajiban
Imbalan pasca kerja
- Pajak penghasilan terkait
Interest income/(expense)
Interest income
Interest expense
Items that will be reclassified
to profit or loss:
Unrealised losses on available-for-sale
marketable securities
Related income tax -
(92)
50,647
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan.
Items that will not be reclassified
to profit or loss:
Remeasurement of employee benefits obligations
Related income tax -
15,492
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 2 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
LAPORAN PERUBAHAN
REKENING KANTOR PUSAT
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN
HEAD OFFICE ACCOUNT
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Investasi
Kantor
Pusat/
Head Office
Statutory
Investment
Saldo 1 Januari 2015
Laba bersih tahun berjalan
Laba/(rugi) komprehensif lain
setelah pajak:
- Kerugian yang belum
direalisasi atas efek-efek
yang tersedia untuk dijual
- Pengukuran kembali kewajiban
imbalan pasca kerja
Saldo 31 Desember 2015
Laba bersih tahun berjalan
Laba/(rugi) komprehensif lain
setelah pajak:
- Kerugian yang belum
direalisasi atas efek-efek
yang tersedia untuk dijual
- Pengukuran kembali kewajiban
imbalan pasca kerja
Saldo 31 Desember 2016
Penghasilan
komprehensif
lain/
Other
comprehensive
income
Laba yang
belum
dipindahkan/
Unremitted
profit
363
37,193
-
14,647
-
-
-
937
363
52,777
-
51,045
363
(236)
-
(92)
(328)
-
-
(4)
(394)
103,428
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan.
Jumlah/
Total
(332)
37,320
Balance at 1 January 2015
14,647
937
Net income for the year
Other comprehensive income/(loss)
net of tax:
Unrealised loss on available-for-sale
marketable securities
Remeasurement of post employee benefit
52,812
Balance at 31 December 2015
51,045
Net income for the year
Other comprehensive income/(loss)
net of tax:
Unrealised loss on available-for-sale
marketable securities
Remeasurement of post employee benefit
(92)
(4)
(394)
103,459
Balance at 31 December 2016
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 3 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2016
2015
11,155
4,562
-
11
(62,569)
3,863
797
Beban penyisihan imbalan kerja
1,272
17
4,649
Cash flows from operating
activities:
Income before income tax
Add/(deduct) items not affecting
operating cash flows:
Foreign exchange differences
Depreciation of fixed assets
Loss on disposal of fixed assets
Provision for
employee benefits expense
Arus kas operasi sebelum perubahan
modal kerja
68,034
(29,698)
Operating cash flows before
changes in working capital
45,487
(6,983)
(195,297)
1,688
(2,298)
(715,679)
198,933
68
4,002
6,208
(693,569)
Changes in working capital:
Marketable securities Derivatives receivable Loans Other assets Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Other taxes liabilities Derivatives liabilities Other liabilities Cash generated from operation
(3,410)
Payment of employee benefit
(15,718)
(18,720)
Payments of income tax
2,155,333
(715,699)
Net cash flows provided from/
(used in) operating activities
Arus kas dari kegiatan usaha:
Laba sebelum pajak penghasilan
Ditambah/(dikurangi) unsur yang tidak
mempengaruhi arus kas operasi:
Selisih kurs atas mata uang asing
Penyusutan aset tetap
Kerugian atas aset tetap yang dilepas
Perubahan modal kerja:
- Efek-efek
- Tagihan derivatif
- Pinjaman yang diberikan
- Aset lain-lain
- Liabilitas segera
- Simpanan nasabah
- Simpanan bank lain
- Liabilitas pajak lainnya
- Liabilitas derivatif
- Liabilitas lain-lain
Kas yang dihasilkan dari operasi
Pembayaran imbalan kerja
Pembayaran pajak
penghasilan
Arus kas bersih diperoleh dari/
(digunakan untuk) kegiatan usaha
51,045
1,068,624
(26,949)
(68,126)
(588,967)
(1,069)
1,031,091
610,493
27,062
20,800
30,886
2,105,348
(828)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan.
23,562
9
10
12
13
14
9
17
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 4/1 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2016
2015
Arus kas dari kegiatan investasi:
Investasi dalam efek-efek (CEMA)
Pembelian aset tetap
(1,132,913)
(7,476)
Arus kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
(1,140,389)
8
11
(1,151,975)
(2,788)
Cash flows from investing activities:
Investment in marketable
securities (CEMA)
Acquisition of fixed assets
(1,154,763)
Net cash flows used in
investing activities
1,729,301
(1,773)
Cash flows from financing activities:
Borrowing from Head Office
Payment of interest from borrowing
Arus kas dari kegiatan pembiayaan:
Pinjaman dari Kantor Pusat
Pembayaran bunga pinjaman
(838,999)
(11,091)
Arus kas bersih (digunakan)/diperoleh
dari aktivitas pembiayaan
(850,090)
1,727,528
Net cash flows (used)/provided
from financing activities
Kenaikan/(penurunan)
kas dan setara kas
164,854
(142,934)
Increase/(decrease) in cash
and cash equivalents
Penyesuaian atas selisih kurs
dari saldo kas dan setara kas
(11,154)
62,569
15
Kas dan setara kas awal tahun
1,968,917
2,049,282
Adjustment on foreign exchange
from cash and cash equivalent
Cash and cash equivalents
at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun
2,122,617
1,968,917
Cash and cash equivalents
at the end of the year
Kas dan setara kas - akhir
tahun terdiri dari:
- Kas
- Giro pada Bank Indonesia
- Giro pada bank lain
- Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank lain
5,313
4
6,089
519,613
129,558
5
6
418,123
131,994
1,468,133
7
1,412,711
2,122,617
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan.
Cash and cash equivalent at the
end of the year consist of:
Cash Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other Banks
1,968,917
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 4/2 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1.
GENERAL INFORMATION
Bank of America, National Association (“N.A.”) Cabang
Jakarta
(“Cabang”),
didirikan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. D.15.6.3.29 tanggal 25 Juni 1968. Cabang
diberikan ijin untuk melakukan usaha sebagai
cabang
bank
asing
berdasarkan
Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/13KEP.DIR. tanggal 27 Juni 1968.
The Bank of America, National Association
(“N.A.”) - Jakarta Branch (“the Branch”), was
established based on approval from the Ministry
of Finance in its letter No. D.15.6.3.29 dated 25
June 1968. The Branch was granted the right to
operate as a foreign bank based on Bank
Indonesia Decision Letter No. 4/13-KEP.DIR.
dated 27 June 1968.
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank
Indonesia
No. 1/16/KEP.GBI/1999
tanggal
1 September 1999, nama Cabang diubah dari
Bank of America, National Trust and Saving
Association menjadi Bank of America, National
Association.
In accordance with Decision Letter of the
Governor
of
Bank
Indonesia
No.
1/16/KEP.GBI/1999 dated 1 September 1999,
the name of the Branch was changed from Bank
of America, National Trust and Saving
Association to Bank of America, National
Association.
Cabang berkedudukan di Jakarta, Indonesia.
Kegiatan utama Cabang adalah melakukan
kegiatan operasional perbankan, terutama
pemberian pinjaman dan Cash Management.
The Branch is domiciled in Jakarta, Indonesia.
The main activities of the Branch are conducting
operational banking activities, in particular
lending and Cash Management.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Pimpinan Cabang terdiri dari:
As at 31 December 2016 and 2015, the Branch’s
management comprised of the following
members:
Country Manager
Operation
Compliance
FI Sales
2016
Mira Arifina)
Yulian Hadromi c)
Honggo Karyono
2015
Taufiqurachmanb)
Yulian Hadromi
Honggo Karyono
a) Bergabung efektif sejak 11 Januari 2016
b) Mengundurkan diri efektif sejak 9 Desember 2016
c) Mengundurkan diri efektif sejak 13 Februari 2017
2.
Country Manager
Operation
Compliance
FI Sales
Effectively joined since 11 January 2016 a)
Effectively resigned since 9 December 2016 b)
Effectively resigned since 13 February 2017 c)
Efektif tanggal 11 Januari 2016, berdasarkan
surat penunjukkan resmi dari Bank of America
Merrill Lynch, Mira Arifin ditunjuk menjadi
Country Manager.
Effective on 11 January 2016, based on Bank of
America Merrill Lynch formal appointment letter,
Mira Arifin is appointed to become Country
Manager.
Jumlah karyawan Cabang pada tanggal
31 Desember 2016 adalah 55 orang (2015: 49
orang) (tidak diaudit).
As at 31 December 2016, the Branch has 55
employees (2015: 49 employees) (unaudited).
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
Laporan keuangan Cabang disusun oleh
manajemen Cabang dan diotorisasi untuk terbit
pada tanggal 30 Maret 2017.
ACCOUNTING POLICIES
The Branch’s financial statements were prepared
by the Branch management and authorised for
issuance on 30 March 2017.
Lampiran - 5/1 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama
yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan Cabang.
Presented below are the principal accounting
policies adopted in preparing the financial
statements of the Branch.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of preparation of the financial
statements
Cabang adalah bagian dari Bank of
America, N.A. yang berbadan hukum di
Amerika Serikat dan bukan merupakan
badan hukum yang terpisah. Laporan
keuangan disiapkan berdasarkan catatan
pada Cabang dan hanya merefleksikan
transaksi-transaksi Cabang.
The Branch is a part of Bank of America,
N.A. incorporated in the United States of
America and is not a separately
incorporated
legal
entity.
The
accompanying financial statements have
been prepared from the records of the
Branch and reflect only transactions
recorded locally.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan keuangan disusun dengan dasar
harga perolehan kecuali untuk aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual, aset dan
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi dan instrumen
derivatif yang diukur berdasarkan nilai
wajar.
Laporan
keuangan
disusun
berdasarkan akuntansi berbasis akrual,
kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been
prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards. The
financial statements have been prepared on
the basis of historical cost convention
except for financial assets and liabilities
classified as available-for-sale, financial
assets held at fair value through profit or
loss and all derivative contracts which have
been measured at fair value. The financial
statements are prepared under the accrual
basis of accounting, except for the
statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan metode
tidak langsung dengan mengelompokkan
arus kas ke dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows is prepared
based on the indirect method by classifying
cash flows into operating, investing and
financing activities.
Untuk keperluan laporan arus kas, kas dan
setara kas meliputi kas, giro pada Bank
Indonesia, giro pada bank lain, penempatan
pada Bank Indonesia dan bank lain dan
investasi jangka pendek likuid lainnya
dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal perolehan sepanjang
tidak digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman dan dibatasi penggunaannya.
For the purpose of the statements of cash
flows, cash and cash equivalents include
cash, current accounts with Bank
Indonesia, current accounts with other
banks, placements with Bank Indonesia and
other banks and other short term highly
liquid investments with original maturities of
three months or less from the acquisition
date, as long as they are not being pledged
as collateral for borrowings or restricted.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
Cabang, kecuali dinyatakan secara khusus,
dibulatkan menjadi dan disajikan dalam
jutaan Rupiah yang terdekat.
All figures in the Branch’s financial
statements are rounded to and stated in
millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Lampiran - 5/2 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a.
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan
(lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
a.
Penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia
mengharuskan
penggunaan
estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga
mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi Cabang. Area yang
kompleks
atau
memerlukan
tingkat
pertimbangan yang lebih tinggi atau area di
mana
asumsi
dan
estimasi
dapat
berdampak signifikan terhadap laporan
keuangan diungkapkan di Catatan 3.
b.
Perubahan pada pernyataan standard
akuntansi keuangan dan interpretasi
standard akuntansi keuangan
Basis of preparation of the financial
statements (continued)
The preparation of financial statements in
conformity with Indonesian Financial
Accounting Standards requires the use of
certain critical accounting estimates. It also
requires management to exercise its
judgement in the process of applying the
Branch’s accounting policies. The areas
involving a higher degree of judgement or
complexity, or areas where assumptions
and estimates are significant to the financial
statements are disclosed in Note 3.
b.
Change to the statements of financial
accounting
standards
and
interpretations of financial accounting
standards
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (“DSAK-AIA”) telah
menerbitkan standar baru, revisi dan
interpretasi yang berlaku efektif pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2016, kecuali
untuk PSAK 70 berlaku efektif sejak tanggal
berlakunya Peraturan Pengampunan Pajak
(15 Juli 2016), sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of
Indonesian Institute of Accountant (“DSAKIAI”) has issued the following new
standards, amendments and interpretations
which were effective on or after 1 January
2016, except for SFAS 70 which effective
as the date of enactment of the Tax
Amnesty Law (15 July 2016), as follows:
Penerapan dari standar dan interpretasi
baru berikut tidak menimbulkan perubahan
substansial terhadap kebijakan akuntansi
Cabang dan tidak berdampak material
terhadap jumlah yang dilaporkan pada
tahun berjalan atau periode sebelumnya:
The adoption of these new and revised
standards and interpretation do not result in
substansial changes to Branch’s accounting
policies and had no material effect on the
amounts reported for the current financial
year or prior financial period:
PSAK 4 (revisi 2015): Laporan Keuangan
Tersendiri
PSAK 5 (revisi 2015): Segmen Operasi
PSAK 7 (revisi 2015): Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi
PSAK 13 (revisi 2015): Properti Investasi
- SFAS 4 (revised 2015): Separate Financial
Statement
- SFAS 5 (revised 2015): Operating Segment
- SFAS 7 (revised 2015): Related Party
Disclosures
- SFAS 13 (revised 2015): Investment
Property
- SFAS 15 (revised 2015): Investment in
Associates and Joint ventures
- SFAS 19 (revised 2015): Intangible Asset
- SFAS 22 (revised 2015): Business
Combination
- SFAS 24 (revised 2015): Employee
Benefits
- SFAS 25 (revised 2015): Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors
- SFAS 53 (revised 2015): Share Based
Payment
- SFAS 65 (revised 2015): Consolidated
Financial Statements
- SFAS
66
(revised
2015):
Joint
Arrangements
- SFAS 67 (revised 2015): Disclosure of
Interests in Other Entities
- SFAS 70: Accounting for Tax Amnesty
Assets and Liabilities
-
-
PSAK 15 (revisi 2015): Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 19 (revisi 2015): Aset Tak berwujud
PSAK 22 (revisi 2015): Kombinasi Bisnis
-
PSAK 24 (revisi 2015): Imbalan Kerja
-
PSAK 25 (revisi 2015): Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan
PSAK 53 (revisi 2015): Pembayaran
Berbasis Saham
PSAK 65 (revisi 2015): Laporan Keuangan
Konsolidasian
PSAK 66 (revisi 2015): Pengaturan
Bersama
PSAK 67 (revisi 2015): Pengungkapan
Kepentingan Dalam Entitas Lain
PSAK 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak
-
-
Lampiran - 5/3 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi yang
signifikan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
b.
- PSAK 68 (revisi 2015): Pengukuran Nilai
Wajar
- ISAK 30 (revisi 2015): Pungutan
Penjabaran mata uang asing
accounting
- SFAS 110 (revised 2015): Accounting for
Sukuk
- SFAS 68 (revised 2015): Fair Value
Measurement
- IFAS 30 (revised 2015): Collection
- PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk
c.
Change
in
significant
policies (continued)
c.
Foreign currency translation
Laporan keuangan disajikan dalam mata
uang Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional dan penyajian Cabang.
The financial statements are presented in
Rupiah, which is the functional and
presentation currency of the Branch.
Transaksi dalam mata uang asing ke dalam
mata uang Rupiah selama tahun berjalan
dijabarkan dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada saat transaksi.
Transactions denominated in foreign
currencies are translated into Rupiah at the
rates of exchange prevailing at the date of
the transactions.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah
menggunakan kurs penutupan pada
tanggal pelaporan dengan menggunakan
kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB
untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Monetary assets and liabilities denominated
in foreign currency are translated into
Rupiah with the closing rate as at the
reporting date using the Reuters spot rates
at 4.00 p.m. WIB (Western Indonesian
Time) on 31 December 2016 and 2015.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang
asing dan dari penjabaran aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing,
diakui sebagai laba/rugi.
Exchange gains or
transactions in foreign
translation of foreign
assets and liabilities
profit/loss.
Selisih penjabaran mata uang asing atas
efek utang dan aset moneter keuangan
lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar
dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan
kerugian selisih kurs.
Translation differences on debt securities
and other monetary financial assets
measured at fair value are included in
foreign exchange gains and losses.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing
utama yang digunakan untuk penjabaran
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Below are the major exchange rates used
for translation at 31 December 2016 and
2015:
Mata uang penyajian
Presentation currency
2016
1 Pound Sterling
1 Euro (Euro)
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Frank Swiss
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Yen Jepang (Yen)
16,555
14,176
13,473
13,209
9,312
115
losses arising on
currency and on the
currency monetary
are recognised as
2015
20,439
15,057
13,785
13,919
9,759
115
Lampiran - 5/4 - Schedule
1 Pound Sterling
1 Euro (Euro)
1 United States Dollars (USD)
1 Swiss Franc
1 Singapore Dollar (SGD)
1 Japanese Yen (Yen)
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
(i) Aset keuangan
Financial assets and liabilities
(i)
Financial assets
Cabang
mengklasifikasikan
aset
keuangannya dalam kategori (a) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman
yang diberikan dan piutang, (c) aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo,
dan (d) aset keuangan tersedia untuk
dijual. Klasifikasi ini tergantung dari
tujuan perolehan aset keuangan
tersebut.
Manajemen
menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada
saat awal pengakuannya.
The Branch classifies its financial
assets in the following categories of
(a) financial assets at fair value
through profit or loss, (b) loans and
receivables,
(c)
held-to-maturity
financial assets and (d) available-forsale financial assets. The classification
depends on the purpose for which the
financial assets were acquired.
Management
determines
the
classification of its financial assets at
initial recognition.
(a) Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi
(a)
Financial assets at fair value
through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua subkategori: aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan
dan
aset
keuangan
yang
pada
saat
pengakuan awal telah ditetapkan
oleh Cabang untuk diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
This category comprises two subcategories:
financial
assets
classified as held for trading, and
financial assets designated by the
Branch as at fair value through
profit or loss upon initial
recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan
jika diperoleh atau dimiliki terutama
untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat atau
jika
merupakan
bagian
dari
portofolio instrumen keuangan
tertentu yang dikelola bersama dan
terdapat bukti mengenai pola ambil
untung dalam jangka pendek
(short-term profit taking) yang
terkini. Derivatif juga dikategorikan
dalam kelompok diperdagangkan,
kecuali derivatif yang ditetapkan
dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.
A financial asset is classified as
held for trading if it is acquired or
incurred principally for the
purpose
of
selling
or
repurchasing it in the near term
or if it is part of a portfolio of
identified financial instruments
that are managed together and
for which there is evidence of a
recent actual pattern of shortterm profit taking. Derivative are
also categorised as held for
trading
unless
they
are
designated and effective as
hedging instruments.
Lampiran - 5/5 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(i) Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
Instrumen
keuangan
yang
dikelompokkan ke dalam kategori
ini diakui pada nilai wajarnya pada
saat pengakuan awal; biaya
transaksi diakui secara langsung
sebagai laba/rugi. Keuntungan dan
kerugian
yang
timbul
dari
perubahan
nilai
wajar
dan
penjualan instrumen keuangan
diakui sebagai laba/rugi dan dicatat
masing-masing
sebagai
“Keuntungan/(kerugian)
dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”
dan
“Keuntungan
/(kerugian)
dari
penjualan
instrumen keuangan”. Pendapatan
bunga dari instrumen keuangan
dalam kelompok diperdagangkan
dicatat
sebagai
“Pendapatan
bunga”.
yang
and
liabilities
(i) Financial asset (continued)
(a) Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
(lanjutan)
(b) Pinjaman
piutang
assets
diberikan
dan
Pinjaman yang diberikan dan
piutang adalah aset keuangan non
derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:
a) yang
dimaksudkan
oleh
Cabang untuk dijual dalam
waktu
dekat,
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan,
serta
yang
pada
saat
pengakuan awal ditetapkan
sebagai diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi;
b) yang pada saat pengakuan
awal
ditetapkan
dalam
kelompok tersedia untuk dijual;
atau
c) dalam hal Cabang mungkin
tidak
akan
memperoleh
kembali investasi awal secara
substansial
kecuali
yang
disebabkan oleh penurunan
kualitas
pinjaman
yang
diberikan dan piutang.
Lampiran - 5/6 - Schedule
(a)
Financial assets at fair value
through profit or loss (continued)
Financial instruments included in
this category are recognised
initially at fair value; transaction
costs are recognised directly as
profit/loss. Gains and losses
arising from changes in fair value
and sales of these financial
instruments
are
recognised
directly as profit/loss and are
reported
respectively
as
“Gains/(losses) from changes in
fair value of financial instruments”
and “Gains/(losses) from sale of
financial instruments”. Interest
income on financial instruments
held for trading are included in
“Interest income”.
(b) Loans and receivables
Loans and receivables are nonderivative financial assets with
fixed or determinable payments
that are not quoted in an active
market, other than:
a) those that the Branch intends
to sell immediately or in the
short
term,
which
are
classified as held for trading,
and those that the Branch
upon
initial
recognition
designates as at fair value
through profit or loss;
b) those that the Branch upon
initial recognition designates
as available-for-sale; or
c) those for which the Branch
may not recover substantially
all of its initial investment,
other than because of credit
deterioration.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(i) Aset keuangan (lanjutan)
(b) Pinjaman yang
piutang (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
(i)
diberikan
assets
and
liabilities
Financial assets (continued)
dan
(b) Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal,
pinjaman yang diberikan dan
piutang diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif. Pendapatan dari aset
keuangan
dalam
kelompok
pinjaman yang diberikan dan
piutang dicatat sebagai laba/rugi
dan dicatat sebagai “Pendapatan
bunga”.
Loans and receivables are initially
recognised at fair value plus
transaction
costs
and
subsequently
measured
at
amortised cost using the effective
interest rate method. Interest
income on financial assets
classified
as
loans
and
receivables is recognised as
profit/loss and is reported as
“Interest income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai,
kerugian
penurunan
nilai
dilaporkan sebagai pengurang dari
nilai tercatat dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang, dan diakui
sebagai
laba/rugi
sebagai
“Cadangan kerugian penurunan
nilai”.
In the case of impairment, the
impairment loss is reported as a
deduction from the carrying value
of the financial assets classified as
loan and receivables recognised
as profit/loss as “Allowance for
impairment losses”.
(c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh
tempo
Aset keuangan dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau
telah
ditentukan
dan
jatuh
temponya telah ditetapkan, serta
Manajemen mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, kecuali:
a) investasi yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan
sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi;
b) investasi yang ditetapkan oleh
Cabang
dalam
kelompok
tersedia untuk dijual; dan
c) investasi yang memiliki definisi
pinjaman yang diberikan dan
piutang.
Lampiran - 5/7 - Schedule
(c) Held-to-maturity financial assets
Held-to-maturity financial assets
are non-derivative financial assets
with
fixed
or
determinable
payments and fixed maturities that
the Management has the positive
intention and ability to hold to
maturity, other than:
a) those that the Branch upon
initial recognition designates as
at fair value through profit or
loss;
b) those
that
the
Branch
designates as available-forsale; and
c) those that meet the definition
of loans and receivables.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(i) Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial assets and liabilities (continued)
(i)
Financial assets (continued)
(c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh
tempo (lanjutan)
(c) Held-to-maturity financial assets
(continued)
Pada saat pengakuan awal, aset
keuangan dimiliki hingga jatuh
tempo diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi (jika ada)
dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at
fair value including transaction
costs (if any) and subsequently
measured at amortised cost, using
the effective interest method.
Pendapatan bunga dari investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
sebagai laba/rugi dan diakui
sebagai
“Pendapatan
bunga“.
Ketika penurunan nilai terjadi,
kerugian penurunan nilai diakui
sebagai pengurang dari nilai
tercatat investasi dan diakui di
dalam laporan keuangan sebagai
“Cadangan kerugian penurunan
nilai“.
Interest income on held-tomaturity investments is recorded
as profit/loss and reported as
“Interest income”. In the case of
impairment, the impairment loss is
reported as a deduction from the
carrying value of the investment
and recognised in the financial
statement as “Allowance for
impairment losses”.
(d) Aset keuangan
dijual
tersedia
untuk
Investasi dalam kelompok tersedia
untuk dijual adalah aset keuangan
yang ditetapkan untuk dimiliki
untuk periode tertentu dimana
akan
dijual
dalam
rangka
pemenuhan
likuiditas
atau
perubahan suku bunga, valuta
asing
atau
yang
tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang,
investasi
yang
diklasifikasikan
dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo atau aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.
Lampiran - 5/8 - Schedule
(d) Available-for-sale financial assets
Available-for-sale investments are
financial assets that are intended
to be held for indefinite period of
time, which may be sold in
response to needs for liquidity or
changes
in
interest
rates,
exchange rates or that are not
classified
as
loans
and
receivables,
held-to-maturity
investments or financial assets at
fair value through profit or loss.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(i) Aset keuangan (lanjutan)
(d) Aset keuangan
dijual (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial assets and liabilities (continued)
(i)
tersedia
Financial assets (continued)
untuk
(d) Available-for-sale financial assets
(continued)
Pada saat pengakuan awalnya,
aset keuangan tersedia untuk
dijual diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi (jika ada)
dan selanjutnya diukur pada nilai
wajarnya dimana keuntungan atau
kerugian
diakui
sebagai
pendapatan komprehensif lainnya
kecuali untuk kerugian penurunan
nilai dan laba rugi selisih kurs,
hingga aset keuangan dihentikan
pengakuannya.
Jika
aset
keuangan tersedia untuk dijual
mengalami
penurunan
nilai,
akumulasi laba atau rugi yang
sebelumnya
diakui
sebagai
pendapatan komprehensif lainnya,
diakui dalam laporan laba rugi.
Pendapatan
bunga
dihitung
menggunakan metode suku bunga
efektif dan keuntungan atau
kerugian yang timbul akibat
perubahan nilai tukar dari aset
moneter
yang
diklasifikasikan
sebagai kelompok tersedia untuk
dijual diakui dalam laporan laba
rugi.
Available-for-sale financial assets
are initially recognised at fair
value, plus transaction costs (if
any) and measured subsequently
at fair value with gains and losses
being
recognised
as
other
comprehensive income, except for
impairment losses and foreign
exchange gains and losses, until
the
financial
assets
is
derecognised. If an available-forsale financial asset is determined
to be impaired, the cummulative
gain or loss previously recognised
as other comprehensive income is
recognised in profit/loss. Interest
income is calculated using the
effective interest method and
foreign currency gains or losses
on monetary assets classified as
available-for-sale are recognised
in profit/loss.
Pengakuan
Recognition
Cabang
menggunakan
akuntansi
tanggal transaksi untuk mencatat
transaksi aset keuangan yang lazim.
The
Branch
uses
trade
date
accounting for regular way contracts
when
recording
financial
asset
transactions.
(ii) Liabilitas keuangan
(ii)
Cabang mengklasifikasikan liabilitas
keuangan dalam kategori (a) liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dan (b) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.
Lampiran - 5/9 - Schedule
Financial liabilities
The Branch classifies its financial
liabilities in the category of (a) financial
liabilities at fair value through profit or
loss and (b) financial liabilities
measured at amortised cost.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
(ii)
assets
and
liabilities
Financial liabilities (continued)
(a) Liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi
(a) Financial liabilities at fair value
through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua subkategori:
liabilitas
keuangan
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
dan
liabilitas
keuangan
yang
pada
saat
pengakuan awal telah ditetapkan
oleh Cabang untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi.
This category comprises two
subcategories: financial liabilities
classified as held for trading, and
financial liabilities designated by
the Branch as at fair value through
profit
or
loss
upon
initial
recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
jika
diperoleh terutama untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat atau jika merupakan
bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek yang terkini.
Derivatif diklasifikasikan sebagai
liabilitas diperdagangkan kecuali
ditetapkan dan efektif sebagai
instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as
held for trading if it is acquired or
incurred principally for the purpose
of selling or repurchasing it in the
near term or if it is part of a portfolio
of identified financial instruments
that are managed together and for
which there is evidence of a recent
actual pattern of short-term profit
taking.
Derivatives
are
also
categorised as held for trading
unless they are designated and
effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang
timbul dari perubahan nilai wajar
liabilitas
keuangan
yang
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan dalam laporan
laba rugi sebagai “Keuntungan/
(kerugian) dari perubahan nilai
wajar instrumen keuangan”. Beban
bunga dari liabilitas keuangan
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan dicatat di dalam
“Beban bunga”.
Gains and losses arising from
changes in fair value of financial
liabilities classified held for trading
are recorded in the statement of
profit or loss as “Gains/(losses)
from changes in fair value of
financial
instruments”.
Interest
expenses on financial liabilities
held for trading are included in
“Interest expenses”.
Jika Cabang pada pengakuan awal
telah
menetapkan
instrumen
hutang tertentu sebagai nilai wajar
melalui laba/rugi, maka selanjutnya
penetapan ini tidak dapat diubah.
Berdasarkan
PSAK
55,
penggunaan nilai wajar diterapkan
pada instrumen hutang yang terdiri
dari kontrak utama dan derivatif
melekat,
jika
tidak
dapat
dipisahkan.
If Branch designated certain debt
securities upon initial recognition as
fair value through profit/loss, then
this designation cannot be changed
subsequently. According to SFAS
55, the use of fair value is applied
on the debt instrument which
consists of host contract and
embedded derivatives if it can not
be separated.
Lampiran - 5/10 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
(ii)
assets
and
liabilities
Financial liabilities (continued)
(a) Liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi
(lanjutan)
(a) Financial liabilities at fair value
through profit or loss (continued)
Perubahan nilai wajar terkait
dengan liabilitas keuangan yang
ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba/rugi diakui di
dalam “Keuntungan/(kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”.
Fair value changes relating to
financial liabilities designated at fair
value through profit/loss are
recognised in “Gains/(losses) from
changes in fair value of financial
instruments”.
(b) Liabilitas keuangan yang diukur
dengan
biaya
perolehan
diamortisasi
(b) Financial liabilities at amortised
cost
Liabilitas keuangan yang tidak
diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai
wajar
melalui
laba
rugi
dikategorikan dan diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not
classified as at fair value through
profit or loss fall into this category
and are measured as amortised
cost.
Pada saat pengakuan awal,
liabilitas keuangan yang diukur
dengan
biaya
perolehan
diamortisasi diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya transaksi (jika ada).
Financial liabilities at amortised
cost are initially recognised at fair
value less transaction costs (if
any).
Setelah pengakuan awal, Cabang
mengukur
seluruh
liabilitas
keuangan yang diukur dengan
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
After initial recognition, Branch
measures all financial liabilities at
amortised cost using effective
interest rate method.
(iii) Klasifikasi instrumen keuangan
(iii) Classification
instruments
Cabang mengklasifikasikan instrumen
keuangan ke dalam klasifikasi tertentu
yang mencerminkan sifat dari informasi
dan mempertimbangkan karakteristik
dari instrumen keuangan tersebut.
Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Lampiran - 5/11 - Schedule
of
financial
The Branch classifies the financial
instruments into classes that reflects
the nature of information and take into
account the characteristic of those
financial
instruments.
The
classification can be seen in the table
below:
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(iii) Klasifikasi
(lanjutan)
instrumen
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
keuangan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55/ Category as
defined by SFAS 55
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi/ Financial
assets at fair value through profit or
loss
Financial
(continued)
assets
and
(iii) Classification
of
instruments (continued)
Golongan (ditentukan oleh
Cabang)/ Class (as
determined by the Branch)
Aset keuangan dalam
kelompok diperdagangkan/
Financial assets held for
trading
liabilities
financial
Subgolongan/
Subclasses
Tagihan derivatif bukan
lindung nilai/ Derivative
receivables non
hedging
Efek-efek/
Marketable securities
Kas/Cash
Aset keuangan/
Financial
assets
Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank
Indonesia
Pinjaman yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/
Placements with Bank Indonesia and other banks
Pinjaman yang diberikan/Loans
Aset lain-lain/ Other assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual/
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh
tempo/ Held-to-maturity financial assets
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi/
Financial liabilities at fair value through
profit or loss
Liabilitas
keuangan/
Financial
liabilities
Efek-efek/Marketable securities
Aset lain-lain/ Other assets
Liabilitas keuangan dalam
kelompok diperdagangkan/
Financial liabilities held for
trading
Liabilitas derivatif bukan
lindung nilai/ Derivative
liabilities non hedging
Liabilitas segera/Obligations due immediately
Liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan/ Financial liabilities at
amortised cost
Simpanan nasabah/Deposits from customers
Simpanan bank lain/Deposits from other banks
Pinjaman dari Kantor Pusat/Borrowing from Head Office
Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Rekening
administratif/
Off-balance
sheet
financial
instruments
Fasilitas pinjaman yang belum digunakan/Unused loan facilities
Garansi yang diterima/Guarantees received
Garansi yang diberikan/Guarantees issued
(iv) Reklasifikasi aset keuangan
(iv) Reclassification of financial assets
Cabang tidak diperkenankan untuk
mereklasifikasi instrumen keuangan
dari atau ke kategori instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi selama
instrumen keuangan tersebut dimiliki
atau diterbitkan.
Lampiran - 5/12 - Schedule
The Branch shall not reclassify any
financial instrument out of or into the
fair value through profit or loss
category while it is held or issued.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(iv) Reklasifikasi
(lanjutan)
aset
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
assets
and
liabilities
keuangan
(iv) Reclassification of financial assets
(continued)
Cabang tidak boleh mengklasifikasikan
aset keuangan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam
tahun berjalan atau dalam kurun waktu
dua tahun sebelumnya, telah menjual
atau mereklasifikasi investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan sebelum jatuh tempo
(lebih dari jumlah yang tidak signifikan
dibandingkan dengan jumlah nilai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo),
kecuali penjualan atau reklasifikasi
tersebut:
The Branch shall not classify any
financial assets as held-to-maturity if
the Branch has, during the current
financial year or during the two
preceeding financial years, sold or
reclassified more than an insignificant
amount
of
held-to-maturity
investments before maturity (more
than insignificant in relation to the total
amount
of
held-to-maturity
investments), other than sales or
reclassifications that:
(a) dilakukan ketika aset keuangan
sudah mendekati jatuh tempo atau
tanggal pembelian kembali di mana
perubahan suku bunga tidak akan
berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai wajar aset keuangan
tersebut;
(b) terjadi setelah Cabang telah
memperoleh secara substansial
seluruh
jumlah
pokok
aset
keuangan tersebut sesuai jadwal
pembayaran atau Cabang telah
memperoleh pelunasan dipercepat;
atau
(c) terkait dengan kejadian tertentu
yang berada di luar kendali
Cabang, tidak berulang, dan tidak
dapat diantisipasi secara wajar
oleh Cabang.
(a) are so close to maturity or the
financial asset’s repurchase date
that changes in the market rate of
interest would not have a
significant effect on the financial
asset’s fair value;
Reklasifikasi aset keuangan dari
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
ke kelompok tersedia untuk dijual
dicatat
sebesar
nilai
wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi tetap dilaporkan dalam
komponen
ekuitas
sampai
aset
keuangan
tersebut
dihentikan
pengakuannya, dan pada saat itu,
keuntungan dan kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus diakui sebagai laba/rugi.
Reclassification of financial assets
from held-to-maturity classification to
available-for-sale is recorded at fair
value. The unrealised gains or losses
are recorded in the equity section and
shall be recognised directly in equity
section until the financial assets are
derecognised, at which time the
cumulative gains or losses previously
recognised in equity shall be
recognised as profit/loss.
Lampiran - 5/13 - Schedule
(b) occur after the Branch has
collected substantially all of the
financial asset’s original principal
through scheduled payments or
early prepayments; or
(c) are attributable to an isolated
event that is beyond the Branch’s
control, is non-recurring and could
not
have
been
reasonably
anticipated by the Branch.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(iv) Reklasifikasi
(lanjutan)
aset
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
assets
and
liabilities
keuangan
(iv) Reclassification of financial assets
(continued)
Reklasifikasi aset keuangan dari
kelompok tersedia untuk dijual ke
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan
atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku
bunga efektif sampai dengan tanggal
jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets
from available-for-sale to held-tomaturity classification are recorded at
carrying amount. The unrealised gains
or losses are amortised using effective
interest rate up to the maturity date of
those instruments.
(v) Saling hapus instrumen keuangan
(v)
Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disaling hapuskan dan jumlah netonya
dilaporkan
pada
laporan
posisi
keuangan ketika terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah
diakui tersebut dan adanya niat untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan
aset
dan
menyelesaikan
liabilitas
secara
bersamaan.
Financial assets and liabilities are
offset and the net amount is reported
in the statement of financial position
when there is a legally enforceable
right to offset the recognised amounts
and there is an intention to settle on a
net basis, or realise the asset and
settle the liability simultaneously.
Hak saling hapus tidak kontinjen atas
peristiwa dimasa depan dan dapat
dipaksakan secara hukum dalam
situasi bisnis yang normal dan dalam
peristiwa gagal bayar, atau peristiwa
kepailitan
atau
kebangkrutan
perusahaan atau pihak lawan.
The legally enforceable right must not
be contingent on future events and
must be enforceable in the normal
course of business and in the event of
default in solvency or bankcrupty of
the company or the counterparty.
(vi) Kontrak jaminan keuangan
tagihan komitmen lainnya
dan
(vi) Financial guarantee contract and
other commitment payables
Kontrak jaminan keuangan adalah
kontrak yang mengharuskan penerbit
untuk melakukan pembayaran yang
ditetapkan untuk mengganti uang
pemegang kontrak atas kerugian yang
terjadi karena debitur tertentu gagal
untuk melakukan pembayaran pada
saat jatuh tempo, sesuai dengan
ketentuan dari instrumen hutang.
Jaminan keuangan tersebut diberikan
kepada bank-bank, lembaga keuangan
dan badan-badan lainnya atas nama
debitur untuk menjamin kredit dan
fasilitas-fasilitas perbankan lainnya.
Financial guarantee contracts are
contracts that require the issuer to
make specified payments to reimburse
the holder for a loss incurred because
a specified debtor defaulted to make
payments when due, in accordance
with the terms of a debt instrument.
Such financial guarantees are given to
banks, financial institutions and other
institutions on behalf of debtors to
secure loans and other banking
facilities.
Lampiran - 5/14 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
assets
and
liabilities
(vi) Kontrak jaminan keuangan dan
tagihan komitmen lainnya (lanjutan)
(vi) Financial guarantee contract and
other
commitment
payables
(continued)
Jaminan keuangan awalnya diakui
dalam laporan keuangan sebesar nilai
wajar pada tanggal jaminan diberikan.
Nilai wajar dari jaminan keuangan pada
saat
dimulainya
transaksi
pada
umumnya sama dengan provisi yang
diterima untuk jaminan diberikan
dengan syarat dan kondisi normal.
Financial guarantees are initially
recognised in the financial statements
at fair value on the date the guarantee
was given. The fair value of a financial
guarantee at inception is likely to equal
the premium received because all
guarantees are agreed on arm’s length
terms.
Setelah pengakuan awal kontrak,
jaminan keuangan dicatat pada nilai
yang lebih tinggi antara nilai wajar
amortisasi dengan present value atas
pembayaran liabilitas yang diharapkan
akan terjadi (ketika pembayaran atas
jaminan menjadi probable).
Subsequently they are measured at
the higher of amortised amount and
the present value of any expected
payment (when a payment under the
guarantee has become probable).
Cadangan kerugian penurunan nilai
atas kontrak jaminan keuangan dan
tagihan
komitmen
lainnya
yang
memiliki
risiko
kredit
dihitung
berdasarkan kerugian historis.
Allowances for impairment on financial
guarantee
contracts
and
other
commitment receivables with credit
risk are calculated based on historical
experience.
(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan
(vii) Impairment of financial assets
(a) Aset keuangan yang dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi
Pada setiap tanggal pelaporan,
Cabang mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan
nilai.
Aset
keuangan
atau
kelompok
aset
keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian
penurunan nilai telah terjadi, jika
dan hanya jika, terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai
tersebut sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal aset
tersebut
(peristiwa
yang
merugikan) dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara handal.
Lampiran - 5/15 - Schedule
(a) Financial
assets
amortised cost
carried
at
The Branch assesses at each
reporting date whether there is an
objective evidence that a financial
asset or group of financial assets
is impaired. A financial asset or a
group of financial assets is
impaired and impairment losses
are incurred only if there is an
objective evidence of impairment
as a result of one or more events
that occurred after the initial
recognition of the asset (a “loss
event”) and that loss event (or
events) has an impact on the
estimated future cash flows of the
financial asset or group of
financial assets that can be
reliably estimated.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan
(lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
assets
(vii) Impairment
(continued)
(a) Aset keuangan yang dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)
of
and
financial
liabilities
assets
(a) Financial
assets
carried
amortised cost (continued)
at
Kriteria yang digunakan oleh
Cabang untuk menentukan bukti
obyektif dari penurunan nilai di
antaranya adalah sebagai berikut:
Criteria that the Branch uses to
determine that there is an
objective evidence of impairment
loss include the following:
a. kesulitan keuangan signifikan
yang dialami pihak penerbit
atau peminjam;
b. terjadinya wanprestasi atau
tunggakan pembayaran pokok
atau bunga;
c. pihak pemberi pinjaman dengan
alasan ekonomi atau hukum
sehubungan dengan kesulitan
keuangan yang dialami pihak
peminjam,
memberikan
keringanan
(konsesi)
pada
pihak peminjam yang tidak
mungkin diberikan jika pihak
peminjam tidak mengalami
kesulitan tersebut;
d. terdapat kemungkinan bahwa
pihak
peminjam
akan
dinyatakan
pailit
atau
melakukan
reorganisasi
keuangan lainnya; atau
e. hilangnya pasar aktif dari aset
keuangan
akibat
kesulitan
keuangan.
a. significant financial difficulty of
the issuer obligor;
Cabang
menentukan
apakah
terdapat bukti obyektif seperti
tersebut
di
atas
mengenai
penurunan
nilai
atas
aset
keuangan
secara
individual.
Penilaian individual dilakukan atas
aset keuangan yang mengalami
penurunan
nilai
dengan
menggunakan metode discounted
cash flows. Cabang menentukan
penurunan
nilai
atas
aset
keuangan secara individual karena
jumlah nasabah yang sedikit.
The Branch assesses whether
objective evidence of impairment
for financial assets as individual
exists as described above. The
individual
assessment
is
performed on the impaired
financial asset using discounted
cash flows method. The Branch
determines
impairment
of
financial assets individually due to
less number of customers.
Lampiran - 5/16 - Schedule
b. default or delinquency in
interest or principal payments;
c. the lender, for economic or
legal reasons relating to the
borrower’s financial difficulty,
granting to the borrower a
concession that the lender
would not otherwise consider;
d. probability that the borrower
will enter bankruptcy or other
financial reorganisation; or
e. the disappearance of an active
market for that financial asset
because of financial difficulties.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan
(lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
assets
(vii) Impairment
(continued)
(a) Aset keuangan yang dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)
of
and
financial
liabilities
assets
(a) Financial
assets
carried
amortised cost (continued)
at
Untuk tujuan evaluasi penurunan
nilai secara individual, jumlah
kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai
tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas
masa datang yang didiskontokan
menggunakan tingkat suku bunga
efektif awal dari aset keuangan
tersebut.
Nilai
tercatat
aset
tersebut dikurangi menggunakan
cadangan kerugian penurunan nilai
dan jumlah kerugian penurunan
nilai diakui sebagai laba/rugi. Jika
pinjaman yang diberikan memiliki
suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk
mengukur
setiap
kerugian
penurunan nilai adalah suku bunga
efektif
yang
berlaku
yang
ditetapkan dalam kontrak.
For the purposes of individual
evaluation of impairment, the
amount of the loss is measured as
the difference between the asset’s
carrying amount and the present
value of estimated future cash
flows discounted at the financial
asset’s original effective interest
rate. The carrying amount of the
asset is reduced through the use
of an allowance account and the
amount of the loss is recognised
as profit/loss. If a loan has a
variable interest rate, the discount
rate for measuring any impairment
loss is the current effective
interest rate determined under the
contract.
Perhitungan nilai kini dan estimasi
arus kas masa datang atas aset
keuangan
dengan
agunan
mencerminkan arus kas yang
dapat
dihasilkan
dari
pengambilalihan agunan dikurangi
biaya-biaya untuk memperoleh dan
menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan
tersebut
berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present
value of the estimated future cash
flows of a collateralised financial
asset reflects the cash flows that
may result from foreclosure less
costs for obtaining and selling the
collateral,
whether
or
not
foreclosure is probable.
Jika pada periode berikutnya,
jumlah kerugian penurunan nilai
berkurang
dan
pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara
obyektif pada peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui
(seperti meningkatnya peringkat
kredit debitur), maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya
diakui harus dipulihkan, baik
secara langsung maupun dengan
menyesuaikan akun cadangan.
Jumlah pemulihan penurunan nilai
diakui sebagai laba/rugi.
If in a subsequent period, the
amount of the impairment loss
decreases and the decrease can
be related objectively to an event
occuring after the impairment was
recognised
(such
as
an
improvement in the debtor’s credit
rating), the previously recognised
impairment loss is reversed by
adjusting the allowance account.
The amount of the impairment
reversal
is
recognised
as
profit/loss.
Lampiran - 5/17 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan
(lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
assets
(vii) Impairment
(continued)
(a) Aset keuangan yang dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)
of
and
liabilities
financial
assets
(a) Financial
assets
carried
amortised cost (continued)
at
Ketika pinjaman yang diberikan
tidak tertagih, kredit tersebut
dihapusbukukan dengan menjurnal
balik
cadangan
kerugian
penurunan nilai. Pinjaman yang
diberikan
tersebut
dapat
dihapusbukukan setelah semua
prosedur yang diperlukan telah
dilakukan dan jumlah kerugian
telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is
written off against the related
allowance for impairment loss.
Such loans are written off after all
the necessary procedures have
been completed and the amount
of the loss has been determined.
Penerimaan kemudian atas
yang
diberikan
yang
dihapusbukukan
pada
berjalan diakui sebagai laba
berjalan.
Subsequent recoveries of loans
written off in the current year are
recognised as current year profit.
(b) Aset
keuangan
diklasifikasikan sebagai
untuk dijual
kredit
telah
tahun
tahun
yang
tersedia
Pada setiap tanggal pelaporan,
Cabang mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan
nilai, lihat Catatan 2d(vii)(a) untuk
kriteria bukti obyektif adanya
penurunan nilai. Penurunan yang
signifikan atau penurunan jangka
panjang atas nilai wajar dari
investasi dalam instrumen hutang
di bawah biaya perolehannya
merupakan bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai dan menyebabkan
pengakuan kerugian penurunan
nilai. Ketika terdapat bukti tersebut
di atas untuk aset yang tersedia
untuk dijual, kerugian kumulatif,
yang merupakan selisih antara
biaya perolehan dengan nilai wajar
kini, dikurangi kerugian penurunan
nilai
aset
keuangan
yang
sebelumnya telah diakui pada
laba/rugi, dikeluarkan dari ekuitas
dan diakui sebagai laba/rugi.
Lampiran - 5/18 - Schedule
(b) Financial assets
available-for-sale
classified
as
The Branch assesses at each
reporting date whether there is an
objective evidence that a financial
asset or group of financial assets
is impaired, refer to Note 2d(vii)(a)
for the criteria of objective
evidence of impairment. In the
case of debt instruments classified
as available-for-sale, a significant
or prolonged decline in the fair
value of the security below its cost
is
objective
evidence
of
impairment resulting in the
recognition of an impairment loss.
If any such evidence exists for
available-for-sale financial assets,
the cumulative loss, measured as
the difference between the
acquisition cost and the current
fair value, less any impairment
loss on that financial asset
previously recognised in profit/loss
is removed from equity and is
recognised in profit/loss.
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan
(lanjutan)
(b) Aset
keuangan
diklasifikasikan sebagai
untuk dijual (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
assets
(vii) Impairment
(continued)
yang
tersedia
of
and
financial
liabilities
assets
(b) Financial assets classified
available-for-sale (continued)
as
Jika pada periode berikutnya nilai
wajar instrumen hutang yang
diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual meningkat
dan peningkatan tersebut dapat
secara
obyektif
dihubungkan
dengan peristiwa yang terjadi
setelah
pengakuan
kerugian
penurunan nilai pada laba/rugi,
maka kerugian penurunan nilai
tersebut harus dipulihkan melalui
laba/rugi.
If in a subsequent period the fair
value of a debt instrument
classified as available-for-sale
increases and the increase can be
objectively related to an event
occurring after the impairment loss
was recognised in profit/loss, the
impairment loss is reversed
through the profit/loss.
(c) Kontrak jaminan keuangan dan
tagihan komitmen lainnya
(c) Financial guarantee contracts and
other commitment receivables
Cabang menentukan cadangan
kerugian penurunan nilai aset
keuangan atas kontrak jaminan
keuangan yang memiliki risiko
kredit berdasarkan data kerugian
historis.
The Branch determines the
allowance for impairment losses
on financial guarantee contracts
with credit risk based on historical
loss data.
(viii) Penentuan nilai wajar
(viii) Determination of fair value
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur (orderly transaction)
antara
pelaku
pasar
(market
participants) pada tanggal pengukuran
di pasar utama atau, jika tidak terdapat
pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan
dimana
Cabang
memiliki akses pada tanggal tersebut.
Nilai wajar liabilitas mencerminkan
risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be
received to sell an asset or paid to
transfer a liability in an orderly
transaction
between
market
participants at the measurement date
in the principal market or, in its
absence, the most advantageous
market to which the Branch has
access at that date. The fair value of a
liability reflects its non-performance
risk.
Jika tersedia, Cabang mengukur nilai
wajar instrumen keuangan dengan
menggunakan harga kuotasian di pasar
aktif untuk instrument tersebut.
When available, the Branch measures
the fair value of a financial instrument
using the quoted price in an active
market for that instrument.
Lampiran - 5/19 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(viii) Penentuan nilai wajar (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Financial
(continued)
assets
(viii) Determination
(continued)
and
of
liabilities
fair
value
Instrumen keuangan dianggap memiliki
kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi
tersedia sewaktu-waktu dan dapat
diperoleh secara rutin dari bursa,
pedagang efek (dealer), perantara efek
(broker), kelompok industri, badan
pengawas (pricing service or regulatory
agency),
dan
harga
tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang
actual dan rutin dalam suatu transaksi
yang wajar. Jika kriteria di atas tidak
terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan
tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari
pasar tidak aktif adalah terdapat selisih
yang besar antara harga penawaran
dan
permintaan
atau
kenaikan
signifikan
dalam
selisih
harga
penawaran dan permintaan dan hanya
terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as
quoted in an active market if quoted
prices are readily and regularly
available from an exchange, dealer,
broker, industry group, pricing service
or regulatory agency, and those prices
represent
actual
and
regularly
occurring market transactions on an
arm’s length basis. If the above
criterias are not met, the market is
regarded as being inactive. Indications
that a market is inactive are when
there is a wide bid-offer spread or
significant increase in the bid-offer
spread or there are few recent
transactions.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan
yang diperdagangkan di pasar aktif,
seperti
efek-efek,
ditentukan
berdasarkan nilai pasar yang berlaku
pada
tanggal
laporan
posisi
keuangan menggunakan harga yang
dipublikasikan secara rutin dan berasal
dari sumber yang terpercaya seperti
quoted market price dari Bloomberg,
Reuters atau harga yang diberikan oleh
broker (broker’s quoted price).
The fair value of financial instruments
traded in active markets, such as
marketable securities, is determined
based on quoted market prices at the
statement of financial position date
from credible sources such as quoted
market prices from Bloomberg,
Reuters or broker’s quoted price.
Cabang menggunakan beberapa teknik
penilaian yang digunakan secara
umum untuk menentukan nilai wajar
dari instrumen keuangan dengan
tingkat kompleksitas yang rendah,
seperti opsi nilai tukar dan swap mata
uang. Input yang digunakan dalam
teknik penilaian untuk instrumen
keuangan di atas adalah data pasar
yang diobservasi.
The Branch uses widely recognised
valuation models for determining fair
values of financial instruments of
lower complexity, such as exchange
value options and currency swaps. For
these financial instruments, inputs into
models
are
generally
marketobservable.
Untuk efek-efek yang tidak mempunyai
harga pasar, estimasi atas nilai wajar
efek-efek ditetapkan dengan mengacu
pada nilai wajar instrumen lain yang
substansinya sama atau dihitung
berdasarkan arus kas yang didiskonto
dengan tingkat suku bunga pasar yang
relevan.
For marketable securities with no
quoted market price, a reasonable
estimate of the fair value is determined
by reference to the current market
value of another instrument which
substantially
have
the
same
characteristics or calculated based on
the expected cash flows discounted by
relevant market rates.
Lampiran - 5/20 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
(viii) Penentuan nilai wajar (lanjutan)
Financial
(continued)
(viii) Determination
(continued)
and
of
liabilities
fair
value
Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat
pengakuan
awal
adalah
harga
transaksinya
(yaitu
nilai
wajar
pembayaran yang diserahkan atau
diterima), kecuali nilai wajar dari
instrumen tersebut dapat dibuktikan
dengan perbandingan transaksi untuk
instrumen yang sama di pasar terkini
yang dapat diobservasi (yang tanpa
modifikasi atau re-packaging) atau
berdasarkan teknik penilaian dimana
variabelnya termasuk hanya data dari
pasar yang dapat diobservasi.
The best evidence of fair value at
initial recognition is the transaction
price (that is, the fair value of the
consideration given or received),
unless the fair value of that instrument
is evidenced by comparison with other
observable
current
market
transactions in the same instrument
(that is, without modification or repackaging) or based on a valuation
technique whose variables include
only data from observable markets.
Untuk instrumen keuangan yang diukur
menggunakan nilai wajar, Cabang
menggunakan hirarki nilai wajar yang
mencerminkan signifikasi input yang
digunakan
dalam
melakukan
pengukuran (tingkat 1, 2 dan 3) seperti
dijelaskan pada Catatan 26.
For financial instrument measured at
fair value, the Branch uses the fair
value hierarchy which reflect the
significance of input used in the
measurement (level 1, 2 and 3) as
explained in Note 26.
(ix) Penghentian pengakuan
(ix) Derecognition
Penghentian
pengakuan
aset
keuangan
dilakukan
ketika
hak
kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir,
atau ketika aset keuangan tersebut
telah ditransfer dan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan
aset
tersebut
telah
ditransfer (jika, secara substansial
seluruh risiko dan manfaat tidak
ditransfer, maka Cabang melakukan
evaluasi untuk memastikan keterlibatan
berkelanjutan atas kendali yang masih
dimiliki tidak mencegah penghentian
pengakuan).
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya
ketika
liabilitas
telah
dilepaskan
atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
e.
assets
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi, dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Financial assets are derecognised
when the contractual rights to receive
the cash flows from these assets have
ceased to exists or the assets have
been transferred and substantially all
the risks and rewards of ownership of
the assets are also transferred (that is,
if substantially all the risks and
rewards have not been transferred, the
Branch tests control to ensure that
continuing involvement on the basis of
any retained powers of control does
not prevent derecognition). Financial
liabilities are derecognised when they
have been redeemed or otherwise
extinguished.
e.
Current accounts with Bank Indonesia
and other banks
Current accounts with Bank Indonesia and
other banks are stated at amortised cost,
less allowance for impairment losses,
where appropriate.
Lampiran - 5/21 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
2.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
(lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
e.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d
untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang.
f.
g.
h.
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain
Current accounts with Bank Indonesia
and other banks (continued)
Current accounts with Bank Indonesia and
other banks are classified as loans and
receivables. Refer to Note 2d for the
accounting policy for loans and receivables.
f.
Placement with Bank Indonesia and
other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain merupakan penanaman dana
dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia (FASBI) dan call money.
Placements with Bank Indonesia and other
banks represent placements in the form of
Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI)
and call money.
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain disajikan sebesar biaya perolehan
diamortisasi dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Placements with Bank Indonesia and other
banks are stated at amortised cost less any
allowance for impairment losses, where
appropriate.
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan
2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other
banks are classified as loans and
receivables. Refer to Note 2d for the
accounting policy for loans and receivables.
Efek-efek
g.
Marketable securities
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank
Indonesia dan Surat Perbendaharaan
Negara yang diperdagangkan di pasar
uang.
Marketable securities consist of Certificates
of Bank Indonesia and Indonesian Treasury
Bills traded in the money market.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset
keuangan dalam kelompok tersedia untuk
dijual, aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, dan aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat
Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas
aset keuangan dalam kelompok tersedia
untuk dijual, aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh
tempo.
Marketable securities are classified as
available-for-sale financial assets, financial
assets at fair value through profit or loss
and held-to-maturity financial assets. Refer
to Note 2d for the accounting policy of
available-for-sale financial assets, financial
assets at fair value through profit or loss
and held-to-maturity financial assets.
Instrumen keuangan derivatif
h.
Dalam menjalankan usaha bisnisnya,
Cabang melakukan transaksi instrumen
keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan
kontrak berjangka mata uang asing dan
swap mata uang asing. Cabang menilai
instrumen ini dan membukukan transaksi di
laporan posisi keuangan pada nilai wajar
dengan menggunakan harga pasar.
Derivative financial instruments
In the normal course of business, the
Branch enters into transactions involving
derivative financial instruments such as
foreign currency spot and forward contracts
and foreign currency swaps. The Branch
values these instruments and records them
on statement of financial position at their
fair value using market rate.
Lampiran - 5/22 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
i.
j.
2.
Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
h.
Derivative
(continued)
financial
instruments
Derivatif dicatat sebagai asset apabila
memiliki nilai wajar positif dan sebagai
liabilitias apabila memiliki nilai wajar negatif.
Keuntungan/kerugian yang terjadi dari
perubahan nilai wajar diakui sebagai
laba/rugi.
Derivatives are recognised as asset when
the fair value is positive and as liabilities
when the fair value is negative.
Gains/losses as a result of fair value
changes are recognised as profit/loss.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai
aset dan liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba/rugi.
Derivatives receivable and liabilities are
classified as financial assets and liabilities
at fair value through profit/loss.
Pinjaman yang diberikan
i.
Loans
Pinjaman
yang
diberikan
adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat
disetarakan dengan kas, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam dengan peminjam, mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi hutang
berikut bunganya setelah jangka waktu
tertentu.
Loans represent the provision of cash or
cash equivalents based on agreements to
borrowers, where borrowers required to
repay their debts with interest after
specified periods.
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan
akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan
piutang.
Loans are classified as loans and
receivables. Refer to Note 2d for the
accounting policy of loans and receivables.
Aset tetap dan penyusutan
j.
Fixed assets and depreciation
Tahun / Years
Peralatan kantor
Kendaraan
Prasarana kantor
Perangkat lunak komputer
2-5
5
2-5
2-5
Office equipments
Motor vehicles
Leasehold improvements
Computer software
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari
estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali,
nilai tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali
dengan mengunakan nilai tertinggi antara
harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is
greater than its estimated recoverable
amount, it is written down immediately to its
recoverable amount, which is determined
as the higher of net selling price or value in
use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau
dijual, maka harga perolehan dan
akumulasi penyusutan dihapuskan dari
laporan keuangan. Keuntungan atau
kerugian yang diperoleh diakui sebagai laba
atau rugi di periode terjadinya.
When fixed assets are retired or disposed
of, their costs and related accumulated
depreciation are eliminated from the
financial statements.The resulting gains or
losses are recognised as related period’s
profit or loss.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dicatat
sebagai beban pada saat terjadinya.
Pengeluaran yang menambah masa
manfaat aset akan dikapitalisasi dan
disusutkan.
Repairs and maintenance are charged as
expense as incurred. Expenditure that
extends the useful lives of the assets is
capitalised and depreciated.
Lampiran - 5/23 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
l.
2.
Simpanan nasabah dan simpanan dari
bank lain
ACCOUNTING POLICIES (continued)
k.
Deposits from customers and other banks
Simpanan nasabah adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat (selain bank)
kepada Cabang berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini
adalah giro dan deposito berjangka.
Deposits from customers are funds placed by
customers (excluding banks) with the Branch
based on fund deposit agreements. Included
in this account are demand deposits and time
deposits.
Giro merupakan simpanan nasabah yang
dapat digunakan sebagai alat pembayaran,
yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat melalui cek atau dengan cara
pemindahbukuan dengan bilyet giro atau
sarana perintah pembayaran lainnya.
Demand deposits represent deposits of
customers that may be used as instruments
of payment, and which may be withdrawn at
any time by cheque or other orders of
payment or transfers.
Deposito berjangka merupakan simpanan
nasabah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian antara nasabah dengan Cabang.
Time deposits represent customer’s deposits
that may only be withdrawn after a certain
time based on the agreement between the
customers and the Branch.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas
terhadap bank lain, baik di dalam maupun
luar negeri, dalam bentuk giro dan simpanan
berjangka dengan periode jatuh tempo
menurut perjanjian kurang dari atau sama
dengan 90 hari, deposito berjangka dan
sertifikat deposito.
Deposits from other banks represent liabilities
to domestic and overseas banks, in the form
of demand deposits and time deposits with
maturity period based on agreement less than
or equal to 90 days, time deposits and
certificates of deposit.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank
lain
diklasifikasikan
sebagai
liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d
untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.
Deposits from customers and from other
banks are classified as financial liabilites at
amortised cost. Refer to Note 2d for the
accounting policy for financial liabilities at
amortised cost.
Pendapatan dan beban bunga
l.
Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga untuk semua
instrumen keuangan dengan interest
bearing dicatat dalam pendapatan bunga
dan beban bunga dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised
within interest income and interest expense
using the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode
yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau
beban bunga selama periode yang relevan.
The effective interest rate method is a method
of calculating the amortised cost of a financial
asset or a financial liability and of allocating
the interest income or interest expense over
the relevant period.
Lampiran - 5/24 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l.
m.
2.
Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
l.
Interest income and expenses (continued)
Suku bunga efektif adalah suku bunga
yang
secara
tepat
mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas
di masa datang selama perkiraan umur dari
instrumen keuangan, atau jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan.
The effective interest rate is the rate that
exactly discounts estimated future cash
payments or receipts through the expected
life of the financial instrument or, when
appropriate, a shorter period to the net
carrying amount of the financial asset or
financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif,
Cabang mengestimasi arus kas dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut (seperti pelunasan dipercepat,
opsi beli (call option) dan opsi serupa
lainnya), namun tidak mempertimbangkan
kerugian
kredit
di
masa
datang.
Perhitungan ini mencakup seluruh komisi,
provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan
atau diterima oleh para pihak dalam
kontrak yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya
transaksi, dan seluruh premi atau diskon
lainnya.
When calculating the effective interest rate,
the
Branch
estimates
cash
flows
considering all contractual terms of the
financial
instrument
(for
example,
prepayment options, call option and other
similar options) but does not consider future
credit losses. The calculation includes all
commissions, provisions, and other fees
paid or received between parties to the
contract that are an integral part of the
effective interest rate, transactions costs
and all other premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau kelompok aset
keuangan serupa telah diturunkan nilainya
sebagai akibat kerugian penurunan nilai,
maka pendapatan bunga yang diperoleh
setelahnya diakui berdasarkan suku bunga
yang digunakan untuk mendiskonto arus
kas masa datang dalam menghitung
kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of a
similar financial assets has been written
down as a result of an impairment loss,
interest income is recognised using the rate
of interest used to discount the future cash
flows for the purpose of measuring the
impairment loss.
Pendapatan bunga yang masih harus
diterima atas aset non-performing Cabang
dicatat sebagai tagihan kontinjensi.
Interest receivable on the Branch’s nonperforming assets of the Branch is recorded
as contingent receivables.
Pendapatan
komisi
dan
beban
provisi
dan
m.
Fees and
expense
commission
income
and
Pendapatan provisi dan komisi yang
berkaitan langsung dengan kegiatan
pemberian
kredit
diakui
sebagai
bagian/pengurang dari biaya perolehan
kredit dan diakui sebagai pendapatan
bunga
dengan
cara
diamortisasi
berdasarkan metode suku bunga efektif.
Fees and commissions income directly
related to lending activities, are recognised
as a part/deduction of lending cost and are
recognised as interest income by amortising
the carrying value of loan with effective
interest rate method.
Pendapatan komisi yang tidak berkaitan
dengan kegiatan pemberian pinjaman dan
jangka waktu tertentu diakui sebagai
pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions income which are
not related to lending activities and a
specific period are recognised as revenues
on the transaction date.
Lampiran - 5/25 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
o.
Pendapatan
lainnya
dan
beban
2.
operasional
ACCOUNTING POLICIES (continued)
n.
Other operating income and expense
Beban tenaga kerja
Personnel expenses
Beban tenaga kerja meliputi beban berupa
gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan,
dan pelatihan.
Personnel expenses include expenses
related with salaries for employees,
bonuses,
overtime,
allowances,
and
training.
Beban umum dan administrasi
General and administrative expenses
Beban umum dan administrasi merupakan
beban yang timbul sehubungan dengan
aktivitas kantor dan operasional Cabang.
General and administrative expenses
represent expenses which related to office
activities and Branch’s operational activities.
Seluruh pendapatan dan beban yang
terjadi dibebankan sebagai laba/rugi pada
saat terjadinya.
All of these income and expenses are
recorded as profit/loss when incurred.
Perpajakan
o.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan
pajak tangguhan. Pajak diakui dalam
laba/rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait
dengan transaksi atau kejadian yang
langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini,
pajak tersebut masing-masing diakui dalam
pendapatan
komprehensif
lain
atau
ekuitas.
The tax expense comprises current and
deferred tax. Tax is recognised in the profit
or loss, except to the extent that it relates to
items recognised directly in equity. In this
case, the tax is also recognised in other
comprehensive income or directly in equity,
respectively.
Cabang mengevaluasi secara periodik
implementasi
terhadap
peraturan
perpajakan yang berlaku terutama yang
memerlukan interpretasi lebih lanjut
mengenai pelaksanaannya termasuk juga
evaluasi terhadap surat ketetapan pajak
yang diterima dari kantor pajak.
The Branch periodically evaluates the
implementation of prevailing tax regulations
especially those that are subject to further
interpretation
on
its
implementation,
including evaluation on tax assessment
letters received from tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan
dengan menggunakan metode balance
sheet
liabilitas.
Pajak
penghasilan
tangguhan
timbul
akibat
perbedaan
temporer antara aset dan liabilitas menurut
ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai
tercatat aset dan liabilitas dalam laporan
keuangan. Tarif pajak yang berlaku atau
yang secara substansial telah berlaku
digunakan dalam menentukan besarnya
jumlah pajak penghasilan tangguhan.
Deferred income tax is provided, using the
balance sheet liability method. Deferred
income tax on temporary differences arising
between the tax base of assets and
liabilities and their carrying amounts in the
financial statements. Currently enacted or
substantially enacted tax rates are used in
the determination of deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila
terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah
laba fiskal di masa mendatang akan
memadai
untuk
mengkompensasi
perbedaan temporer yang menimbulkan
aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the
extent that it is probable that future taxable
profit will be available against which the
temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan
dicatat pada saat diterimanya surat
ketetapan, atau apabila dilakukan banding,
ketika hasil banding sudah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment letter is
received or, if appealed against, when the
results of the appeal have been determined.
Lampiran - 5/26 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o.
2.
Perpajakan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
o.
Taksiran pajak penghasilan Cabang
dihitung sebagai badan hukum terpisah.
Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini untuk
badan hukum yang berbeda tidak
disalinghapuskan dalam laporan keuangan.
Utang pajak penghasilan badan dan utang
pajak lainnya Cabang disajikan sebagai
“Utang pajak” di laporan posisi keuangan.
Aset pajak tangguhan disajikan bersih
setelah dikurangi dengan liabilitas pajak
tangguhan di laporan posisi keuangan.
p.
Imbalan kerja
Taxation (continued)
The estimated corporate income tax of The
Branch is calculated as a separate legal
entity. Current tax assets and current tax
liabilities for different legal entities can not
be set-off in the financial statements.
Corporate tax payables and other tax
payables of The Branch are presented as
“Taxes payable” in the statement of
financial position. Deferred tax assets are
presented after reducing deferred tax
liabilities in the statements of financial
position.
p.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada
saat
terhutang
kepada
karyawan
berdasarkan metode akrual.
Short-term
employee
benefits
recognised when they accrue to
employees using accrual basis.
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan
pasca kerja
Long-term and post employment benefits
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan
pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah,
uang penghargaan, dan imbalan lainnya,
dihitung berdasarkan ”Perjanjian Kerja
Bersama” antara Cabang dan karyawan
yang telah sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan
No.
13/2003
(”UU
13/2003”).
Long-term and post employment benefits,
such as pension, severance pay, service
pay and other benefits are calculated in
accordance with “Collective Working
Agreement” between the Branch and
employees which is in compliance with
Labour Law No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Cabang memiliki program iuran pasti.
Program iuran pasti adalah program pensiun
dimana Cabang membayar kontribusi tetap
kepada sebuah entitas yang terpisah (dana
pensiun) dan Cabang tidak lagi memiliki
liabilitas konstruktif untuk berkontribusi lebih
lanjut. Cabang berkontribusi antara 11%
hingga 16% atas penghasilan bulanan saat
ini berdasarkan Basic Reference of Pension
Contribution Income ke Dana Pensiun
Lembaga Keuangan Manulife (“DPLK
Manulife”) atas nama karyawan.
The Branch has a defined contribution plan.
A defined contribution plan is a pension
plan which the Branch pays fixed
contributions into a separate entity (pension
fund) and the Branch has no legal or
constructive obligation to pay further
contributions. The Branch contributes 11%
until 16%, respectively, of present monthly
earnings based on Basic Reference of
Pension Contribution Income to Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Manulife
(“DPLK Manulife”) on behalf of the
employees.
Cabang diwajibkan menyediakan jumlah
minimum imbalan pensiun berdasarkan UU
No. 13/2003. Secara substansi program
pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan
program imbalan pasti karena undangundang telah menetapkan formula dalam
menentukan jumlah minimum imbalan. Jika
porsi program imbalan pensiun yang
didanai oleh Cabang lebih rendah dari
imbalan yang diwajibkan menurut undangundang,
Cabang
akan
membentuk
penyisihan untuk menutupi kekurangan
tersebut.
The Branch is required to provide a
minimum amount of pension benefits in
accordance with Law No. 13/2003. Since
the Law sets the formula for determining
the minimum amount of benefits, in
substance pension plans under Law No.
13/2003 represent defined benefit plans. If
the Branch funded portion of the pension
plan benefit is less than the benefit as
required by the Labor law, the Branch will
provide provision for such shortage.
Lampiran - 5/27 - Schedule
are
the
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
p.
Employee benefits (continued)
Program pensiun imbalan pasti adalah
program pensiun yang menentukan jumlah
imbalan pensiun yang akan diberikan,
biasanya berdasarkan pada satu faktor atau
lebih seperti usia, masa kerja atau
kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that
defines an amount of pension benefit to be
provided, usually as a function of one or more
factors such as age, years of service or
compensation.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti
yang diakui di laporan posisi keuangan
adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada
tanggal laporan posisi keuangan dikurangi
nilai wajar aset program. Nilai kini liabilitas
imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen menggunakan metode
projected unit credit.
The defined benefit obligation recognised in
the statement of financial position in respect
of defined benefit pension plans is the
present value of the defined benefit obligation
at the statement of financial position date less
the fair value of plan assets. The present
value of the defined benefit obligation is
calculated annually by an independent
actuary using the projected unit credit
method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan estimasi arus kas
keluar masa depan dengan menggunakan
tingkat bunga obligasi pemerintah dalam
mata uang yang sama dengan mata uang
imbalan yang akan dibayarkan dan waktu
jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan
waktu
jatuh
tempo
imbalan
yang
bersangkutan.
The present value of the defined benefit
obligation is determined by discounting the
estimated future cash outflows using interest
rates of government bonds that are
denominated in the currency in which the
benefits will be paid, and that have terms to
maturity approximating the terms of the
related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian dan perubahan
dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung
diakui seluruhnya melalui pendapatan
komprehensif lainnya pada saat terjadinya.
Actuarial gain and losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumption charged or credited to
equity in other comprehensive income in the
period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan
laba rugi.
Past-service
costs
are
recognised
immediately in statement of profit or loss.
Pembayaran berbasis saham
Share-based payments
Cabang berpartisipasi dalam beberapa
program kompensasi karyawan yang dikelola
oleh Bank of America Corporation (“BAC”),
the ultimate holding company.
The Branch participates in several employee
compensation plans managed by Bank of
America Corporation (“BAC”), the ultimate
holding company.
Lampiran - 5/28 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p.
q.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
p.
Employee benefits (continued)
Pembayaran berbasis saham (lanjutan)
Share-based payments (continued)
Dikarenakan program ini adalah group sharebased payment arrangement, maka seluruh
penghargaan diperlakukan oleh Cabang
sebagai program equity-settled share-based
payment plans dan diukur berdasarkan nilai
wajar dari penghargaan tersebut pada
tanggal pemberian dan diakui sebagai biaya
karyawan.
As this is a group share-based payment
arrangement, all awards are treated by the
Branch as the equity-settled share-based
payment plans and are measured based on
the fair value of those awards at grant date
and recognised as staff costs.
Untuk kebanyakan penghargaan, pengakuan
biaya pada umumnya diakui secara merata
selama the vesting period net of estimated
forfeitures, kecuali karyawan memenuhi
kriteria “retirement eligibility” tertentu. Untuk
penghargaan terhadap karyawan untuk
memenuhi kriteria “retirement eligibility”,
Cabang mencatat biaya tersebut pada saat
diberikan. Untuk karyawan yang pensiun
(retirement) yang memenuhi retirement
eligible selama periode vesting, Cabang
mengakui adanya beban sejak tanggal
pemberian sampai tanggal pensiun dimana
karyawan memenuhi retirement eligible, net
of estimated forfeitures.
For most awards, expense is generally
recognised evenly over the vesting period net
of estimated forfeitures, unless the employee
meets certain retirement eligibility criteria. For
awards to employees that meet retirement
eligibility criteria, the Branch records the
expense upon grant. For employees that
become retirement eligible during the vesting
period, the Branch recognises expense from
the grant date to the date on which the
employee becomes retirement eligible, net of
estimated forfeitures.
Tidak terdapat pengaruh ke ekuitas bersih
pada posisi laporan keuangan karena
Cabang telah menandatangani perjanjian
dalam Global recharge Agreement untuk
penggantian kepada BAC, terkait penerbitan
saham dalam penghargaan tersebut.
There is no impact to net equity on the
Branch’s financial position as the Branch has
signed a contract under a Global Recharge
Agreement to reimburse BAC, for issuance of
shares under these awards.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Cabang melakukan transaksi dengan pihak
berelasi. Definisi pihak yang berelasi yang
digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7
(Revisi 2015) mengenai “Pengungkapan
Pihak-Pihak Berelasi”, yang dimaksud
dengan pihak yang berelasi adalah orang
atau entitas yang berelasi dengan entitas
pelapor sebagai berikut:
q.
Transactions with related parties
The Branch enters into transactions with
related parties. The definition of related
parties is in accordance with SFAS 7
(Revised 2015) “Related Party Disclosures”,
the meaning of a related party is a person or
entity that is related to a reporting entity as
follow:
Lampiran - 5/29 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
(lanjutan)
(i)
Orang
atau
anggota
keluarga
terdekatnya berelasi dengan entitas
pelapor jika orang tersebut:
-
(ii)
-
-
-
-
-
q.
Transactions
(continued)
(i)
memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama terhadap
entitas pelapor;
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap entitas pelapor; atau
personal manajemen kunci entitas
pelapor atau entitas induk pelapor.
Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai
berikut:
-
ACCOUNTING POLICIES (continued)
entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha
yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak
berikutnya terkait dengan entitas
lain);
suatu entitas adalah entitas
asosiasi atau ventura bersama
bagi entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama
yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, di mana entitas
lain tersebut adalah anggotanya);
kedua entitas tersebut adalah
ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama;
suatu entitas adalah ventura
bersama dari entitas ketiga dan
entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
entitas tersebut adalah suatu
program imbalan pasca kerja
untuk imbalan kerja dari suatu
entitas pelapor atau etitas yang
terkait dengan entitas pelapor;
entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam butir (i);
atau
orang yang diidentifikasi, dalam
butir (i) (poin 1) memiliki pengaruh
signifikan terhadap entitas atau
anggota manajemen kunci entitas
(atau entitas induk dari entitas).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan.
related
parties
A person or a close member of that
person’s family is related to a reporting
entity if that person:
-
has control or joint control over the
reporting entity;
-
has significant influence over the
reporting entity; or
is member of the key management
personnel of the reporting entity or
a parent of the reporting entity.
-
(ii)
with
An entity is related to a reporting entity if
any the following conditions applies:
-
the entity and the reporting entity
are member of the same company
(which means that each parent,
subsidiary, and fellow subsidiary is
related to the others);
-
one entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of
member of a company of which the
other entity is a member);
-
both entities are joint ventures of
the same third party;
-
one entity is a joint venture of a
third entity and the other entity is
an associate of the third entity;
-
the entity is a post-employment
benefit plan for the benefit of
employees of either the reporting
entity or an entity related to the
reporting entity;
the entity controlled or jointly
controlled by a person identified in
(i); or
-
-
a person identified in (i) (point 1)
has significant influence over the
entity or is a member of the key
management personel of the
entity (or of a parent of the entity).
The nature of transactions and balances of
accounts with related parties are disclosed
in the notes to the financial statements.
Lampiran - 5/30 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN
PERTIMBANGAN
PENTING
ESTIMASI
AKUNTANSI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
DAN
YANG
3.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam
rangka penyusunan laporan keuangan, dimana
diperlukan pertimbangan manajemen dalam
menentukan metodologi yang tepat untuk
penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumptions are made in
the presentation of the financial statements.
These often require management judgement in
determining the appropriate methodology for
valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang
berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan
liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke
depan. Seluruh estimasi dan asumsi yang
diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik
yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi
dan pertimbangan dievaluasi secara terus
menerus dan berdasarkan pengalaman masa
lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas
kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions
that affect the reported amounts of assets and
liabilities within the next financial year. All
estimates and assumptions required in
conformity with SFAS are best estimates
undertaken in accordance with the applicable
standard. Estimates and judgements are
evaluated on a continuous basis, and are based
on past experience and other factors, including
expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat
berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen
atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang
timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan
asumsi semula. Estimasi dan asumsi yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah
ini.
Although these estimates and assumptions are
based on management’s best knowledge of
current events and activities, actual result may
differ from those estimates and assumptions.
The estimates and assumptions that have a
significant effect on the carrying amounts of
assets and liabilities are described below.
Nilai wajar dari instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan
dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar,
Cabang menggunakan teknik penilaian seperti
yang dijelaskan dalam Catatan 2d. Untuk
instrumen
keuangan
yang
tidak
aktif
diperdagangkan dan memiliki informasi harga
yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif
dan membutuhkan berbagai pertimbangan
tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor
ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko
lainnya.
In determining the fair value for financial assets
and financial liabilities for which there is no
quoted market price, the Branch uses the
valuation techniques as described in Note 2d.
For financial instruments that are non-actively
traded and a lack of price transparency, fair
value is less objective and requires varying
degrees of judgement depending on liquidity,
concentration, uncertainty of market factors,
pricing assumptions and other risks affecting the
specific instrument.
Imbalan kerja karyawan
Employee benefit obligations
Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung
pada beberapa faktor yang ditentukan dengan
dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi.
Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja
karyawan.
The present value of the employee’s benefit
obligations depends on a number of factors that
are determined on an actuarial basis using a
number of assumptions. Any changes in these
assumptions will impact the carrying amount of
employee’s benefit obligations.
Lampiran - 5/31 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
PENGGUNAAN
PERTIMBANGAN
PENTING (lanjutan)
ESTIMASI
AKUNTANSI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
DAN
YANG
3.
Imbalan kerja karyawan (lanjutan)
Employee benefit obligations (continued)
Asumsi yang digunakan dalam menentukan
biaya/(pendapatan)
untuk
imbalan
kerja
karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat
kenaikan gaji di masa datang, tingkat
pengembalian investasi, tingkat pengunduran
diri, tingkat mortalita dan lain-lain.
The assumptions used in determining the net
cost/(income) for employee’s benefit obligations
included the discount rate, salary increment rate,
expected return on investments, resignation rate,
mortality rate and others.
Cabang menentukan tingkat diskonto yang
sesuai pada setiap akhir periode pelaporan. Ini
merupakan tingkat suku bunga yang harus
digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus
kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan
digunakan untuk membayar imbalan kerja
karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto
yang tepat, Cabang mempertimbangkan tingkat
suku
bunga
obligasi
pemerintah
yang
mempunyai jangka waktu yang menyerupai
jangka waktu imbalan kerja karyawan.
The Branch determines the appropriate discount
rate at the end of each reporting period. This is
the interest rate that should be used to
determine the present value of estimated future
cash outflows expected to be required to settle
the
employee’s
benefit
obligations.
In
determining the appropriate discount rate, the
Branch considers the interest rates of
government bonds that have terms to maturity
approximating the terms of the related
employee’s benefit obligations.
Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada
informasi historis atas tingkat kenaikan gaji
sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja.
Annual salary increment rate is determined
based on historical information of previous salary
increment rate, inflation rate and years of
service.
Asumsi tingkat mortalitas telah didasarkan pada
tabel
mortalita
yang
dihitung
dengan
menggunakan metode aktuaria yang diterima
secara umum.
Mortality rate assumption is based on the
mortality table which is calculated using actuarial
method that is generally accepted.
Tingkat pengembalian investasi didasarkan pada
informasi historis dan proyeksi pasar ke depan.
Expected rate of return on investment is based
on historical information and future market
projections.
Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkan pada
informasi historis.
Resignation rate assumption
historical information.
KAS
4.
2016
Rupiah
Mata uang asing
Rupiah
Mata uang asing
based
on
CASH
3,415
1,898
3,808
2,281
5,313
6,089
GIRO PADA BANK INDONESIA
is
2015
Kas dalam mata uang asing terutama terdiri dari
Dolar Amerika Serikat.
5.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGEMENTS (continued)
5.
Rupiah
Foreign currencies
Cash in foreign currencies are
denominated in United States Dollar.
mainly
CURRENT
INDONESIA
BANK
2016
2015
196,273
323,340
114,853
303,270
519,613
418,123
Lampiran - 5/32 - Schedule
ACCOUNTS
WITH
Rupiah
Foreign currencies
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang
Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rupiah
- Giro Wajib Minimum Primer
- Giro Wajib Minimum Sekunder *)
- Giro Wajib Minimum
Loan to Deposit Ratio
- Giro Wajib Minimum
Loan to Funding Ratio
Mata uang asing
CURRENT
ACCOUNTS
INDONESIA (continued)
BANK
As at 31 December 2016 and 2015, the
minimum statutory reserves (GWM) in Rupiah
and United States Dollars are as follows:
2016
2015
Rupiah
11.54%
Primary Statutory Reserves 4.00% Secondary Statutory Reserves *) Loan to Deposit Ratio N/A
Statutory Reserves
Loan to Funding Ratio 0%
Statutory Reserves
10.26%
Foreign currencies
10.76%
4.00%
N/A
0%
16.34%
*) Tidak termasuk Excess Reserve
6.
WITH
Excluding Excess Reserve *)
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari
Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are
provided to fulfill Bank Indonesia requirements on
minimum reserve requirements.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia
yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank
Umum.
The Bank has fulfilled Bank Indonesia's regulation
regarding Minimum Reserve Requirement of
Commercial Banks.
GIRO PADA BANK LAIN
a.
6.
Berdasarkan mata uang
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
a.
2016
Rupiah
Pihak ketiga
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- PT Bank Central Asia Tbk
2015
27
3
95,141
96,925
Foreign currencies
Third parties
PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Pihak berelasi (Catatan 23)
34,387
35,058
Related parties (Note 23)
129,558
131,994
Berdasarkan kolektibilitas
Current account with other banks in foreign
currencies are mostly denominated in United
States Dollar, Euro and Singapore Dollar.
b.
Seluruh giro pada bank lain digolongkan
sebagai lancar pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015.
c.
8
3
Rupiah
Third parties
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk -
Mata uang asing
Pihak ketiga
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
Giro pada bank lain dalam mata uang asing
mayoritas terdiri dari Dolar Amerika Serikat,
Euro dan Dolar Singapura.
b.
By currency
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan
suku bunga
Informasi mengenai jatuh tempo dan suku
bunga diungkapkan pada Catatan 25.
By collectibility
All current accounts with other banks were
classified as pass as at 31 December 2016
and 2015.
c.
By remaining period to maturity and
interest rate
Information in respect of maturity and interest
rate is disclosed in Note 25.
Lampiran - 5/33 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
d.
6.
Cadangan kerugian penurunan nilai
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)
d.
Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat giro pada bank lain yang
mengalami penurunan nilai. Manajemen
berpendapat tidak diperlukan pembentukan
cadangan kerugian penurunan nilai.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN
a.
As at 31 December 2016 and 2015, there is
no impairment loss in respect of current
accounts with other banks. Management is of
the view that no allowance for impairment
losses is required.
7.
Berdasarkan jenis dan mata uang
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS
a.
By type and currency
2016
2015
Rupiah
Rupiah
- Fasilitas Simpanan
Bank Indonesia (FASBI)
- Interbank placements
394,868
370,000
309,911
-
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)
Interbank placements -
Mata Uang Asing
Foreign Currency
- Fasilitas Simpanan Bank
Bank Indonesia (FASBI)
- Interbank placements
b.
700,570
2,695
1,102,800
-
1,468,133
1,412,711
Berdasarkan pihak berelasi dan
pihak ketiga
b.
2016
Pihak ketiga
- Bank Indonesia
- Hongkong and Shanghai
Bank Corp
- PT BNI (Persero) Tbk
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- Bank Shinhan Indonesia
c.
2015
1,412,711
200,000
100,000
70,000
2,695
-
1,468,133
1,412,711
c.
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain digolongkan sebagai lancar
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
d.
By related parties and third parties
1,095,438
Berdasarkan kolektibilitas
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan
suku bunga
Informasi mengenai jatuh tempo dan suku
bunga diungkapkan pada Catatan 25.
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)
Interbank placements -
Third parties
Bank Indonesia Hongkong and Shanghai Bank Corp
PT BNI (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank Shinhan Indonesia -
By collectibility
All placements with Bank Indonesia and other
banks were classified as pass at 31
December 2016 and 2015.
d.
By remaining period to maturity and
interest rate
Information in respect of maturity and interest
rate is disclosed in Note 25.
Lampiran - 5/34 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN (lanjutan)
e.
7.
Cadangan kerugian penurunan nilai
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS (continued)
e.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain yang mengalami
penurunan nilai. Manajemen berpendapat
tidak diperlukan pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai.
8.
EFEK-EFEK
a.
Allowance for impairment losses
As at 31 December 2016 and 2015, there is
no impairment loss in respect of placements
with Bank Indonesia and other banks.
Management is of the view that no allowance
for impairment losses is required.
8.
Berdasarkan jenis
MARKETABLE SECURITIES
a.
By type
2016
Jenis efek-efek/
Type of securities
Tanggal
dimulai/
Starting date
Tanggal jatuh
tempo/
Maturity
date
Nilai pada saat
jatuh tempo/
Value at maturity
date
(Diskonto)/premi
yang belum
diamortisasi/
Unamortised
(discount)/
premium
Nilai tercatat/
Carrying
amount
Diperdagangkan/Trading
IDBI210417273C
22 Nov/
Nov 2016
21 Apr/
Apr 17
130,000
(2,739)
127,261
IDBI210417273C
23 Nov/
Nov 2016
21 Apr/
Apr 17
100,000
(2,091)
97,909
SPN12170413
22 Nov/
Nov 2016
13 Apr/
Apr 17
70,000
(1,352)
68,648
FR0059
22 Des/
Dec 2016
15 Mei 27/
May 27
14,000
(641)
13,359
ORI012
23 Des/
Dec 2016
15 Okt/
Oct 18
10,000
301
10,301
ORI012
23 Des/
Dec 2016
15 Okt/
Oct 18
10,000
282
10,282
FR0066
25 Okt/
Oct 2016
15 Mei/
May 18
10,000
(154)
9,846
FR0059
29 Des/
Dec 2016
15 Mei 27/
May 27
10,000
(476)
9,524
FR0059
27 Des/
Dec 2016
15 Mei 27/
May 27
6,000
(270)
5,730
Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar/
Unrealised losses from changes in fair value
352,860
(196)
352,664
Lampiran - 5/35 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
a.
8.
Berdasarkan jenis (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued)
a.
By type (continued)
2016
Jenis efek-efek/
Type of securities
Tanggal jatuh
tempo/
Maturity
date
Tanggal
dimulai/
Starting date
Nilai pada saat
jatuh tempo/
Value at maturity
date
(Diskonto)/premi
yang belum
diamortisasi/
Unamortised
(discount)/
premium
Nilai tercatat/
Carrying
amount
Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity
SPN12170302
SPN12170720
SPN12170804
SPN12170804
SPN12170106
SPN12170511
SPN12170608
SPN12171109
SPN03170209
SPN03170209
SPN12171109
SPN12170203
3 Mar/
Mar 2016
21 Jul/
Jul 2016
27 Okt/
Oct 2016
4 Agu/
Aug 2016
7 Jan/
Jan 2016
12 Mei/
May 2016
9 Jun/
Jun 2016
10 Nov/
Nov 2016
20 Des/
Dec 2016
22 Des/
Dec 2016
10 Nov/
Nov 2016
4 Feb/
Feb 2016
2 Mar/
Mar 2017
20 Jul/
Jul 2017
4 Agu/
Aug 2017
4 Agu/
Aug 2017
6 Jan/
Jan 2017
11 Mei/
May 2017
8 Jun/
Jun 2017
9 Nov/
Nov 2017
9 Feb/
Feb 2017
9 Feb/
Feb 2017
9 Nov/
Nov 2017
3 Feb/
Feb 2017
150,000
(1,499)
148,501
150,000
(4,841)
145,159
150,000
(4,988)
145,012
150,000
(5,134)
144,866
100,000
(96)
99,904
100,000
(2,103)
97,897
100,000
(2,610)
97,390
100,000
(4,989)
95,011
50,000
(289)
49,711
50,000
(289)
49,711
46,000
(2,306)
43,694
16,154
(97)
16,057
1,132,913
Tersedia untuk dijual/Available-for-sale
SPN12170804
IDBI180817361C
IDBI200117273C
IDBI170317364C
IDBI210417364C
IDBI190517364C
IDBI170217364C
15 Des/
Dec 2016
22 Agu/
Aug 2016
22 Apr/
Apr 2016
18 Mar/
Mar 2016
22 Apr/
Apr 2016
20 Mei/
May 2016
19 Feb/
Feb 2016
4 Agu/
Aug 2017
18 Agu/
Aug 2017
20 Jan/
Jan 2017
17 Mar/
Mar 2017
21 Apr/
Apr 2017
19 Mei/
May 2017
17 Feb/
Feb 2017
35,000
(1,193)
33,807
20,000
(786)
19,214
10,000
(35)
9,965
10,000
(135)
9,865
10,000
(198)
9,802
10,000
(247)
9,753
5,000
(42)
4,958
97,364
Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar/
Unrealised losses from changes in fair value of marketable securities
(442)
96,922
1,582,499
Lampiran - 5/36 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
a.
8.
Berdasarkan jenis (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued)
a.
By type (continued)
2015
Jenis efek-efek/
Type of securities
Tanggal
dimulai/
Starting date
Tanggal jatuh
tempo/
Maturity
date
21 Dec/
Dec 2015
3 Dec /
Dec 2015
22 Dec/
Dec 2015
17 Nov/
Nov 2015
26 Nov/
Nov 2015
3 Dec /
15 Oct/
Dec 2016
2 Dec/
Oct 2018
15 Sep/
Sep 2026
15 May/
May 2031
15 May/
May 2031
2 Dec/
Nilai pada saat
jatuh tempo/
Value at maturity
date
(Diskonto)/premi
yang belum
diamortisasi/
Unamortised
(discount)/
premium
Nilai tercatat/
Carrying
amount
Diperdagangkan/Trading
SPN12161202
ORI012
FR0056
FR0073
FR0073
300,000
(18,760)
281,240
15,000
55
15,055
10,000
(174)
9,826
10,000
(50)
9,950
5,000
(50)
4,950
321,021
Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai/
Unrealised losses on decrease in fair value
(2,936)
318,085
Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity
Surat Perbendaharaan Negara/Indonesian Treasury Bills
16 Okt /
15 Jan/
SPN03160115
Oct 2015
Jan 2016
12 Nov/
11 Nov/
SPN12161111
Nov 2015
Nov 2016
12 Nov /
11 Feb/
SPN03160211
Nov 2015
Feb 2016
8 Jan/
7 Jan/
SPN12160107
Jan 2015
Jan 2016
30 Jun/
15 Jun/
PBS008
Jun 2015
Jun 2016
5 Feb/
4 Feb/
SPN12160204
Feb 2015
Feb 2016
19 Mar /
4 Mar/
SPN12160304
Mar 2015
Mar 2016
2 Apr /
1 Apr/
SPN12160401
Apr 2015
Apr 2016
20 Aug /
12 May/
SPN12160512
Aug 2015
May 2016
30 Apr/
4 Feb/
SPN12160204
Apr 2015
Feb 2016
6 Aug /
5 Aug/
SPN12160805
Aug 2015
Aug 2016
200,000
(446)
150,000
(8,508)
141,492
125,000
(847)
124,153
100,000
(107)
99,893
100,000
(120)
99,880
100,000
(562)
99,438
100,000
(961)
99,039
100,000
(1,431)
98,569
94,366
(2,206)
92,160
50,000
(272)
49,728
50,000
(1,931)
48,069
1,151,975
Tersedia untuk dijual/Available-for-sale
IDSD220116182S
IDSD220416273S
IDBI200516273C
IDBI170616273C
IDBI190816273C
IDBI160916364C
IDBI181116364C
24 Jul/
Jul 2015
24 Jul/
Jul 2015
21 Aug/
Aug 2015
18 Sep/
Sep 2015
20 Nov/
Nov 2015
18 Sep/
Sep 2015
20 Nov/
Nov 2015
199,554
22 Jan/
Jan 2016
22 Apr/
Apr 2016
20 Mei/
May 2016
17 Jun/
Jun 2016
19 Aug/
Aug 2016
16 Sep/
Sep 2016
18 Nov/
Nov 2016
10,000
(37)
9,963
10,000
(200)
9,800
10,000
(253)
9,747
5,000
(159)
4,841
5,000
(217)
4,783
5,000
(242)
4,758
5,000
(299)
4,701
48,593
Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar/
Unrealised losses on decrease in fair value
(437)
48,156
1,518,216
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.
As at 31 December 2016 and 2015, there
were no marketable securities from related
party.
Lampiran - 5/37 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
b.
8.
Berdasarkan kolektibilitas
MARKETABLE SECURITIES (continued)
b.
By collectibility
Seluruh efek-efek digolongkan sebagai
lancar pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
c.
9.
Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat efek-efek yang mengalami
penurunan nilai. Manajemen berpendapat
tidak diperlukan pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai.
As at 31 December 2016 and 2015, there is
no impairment loss in respect of marketable
securities. Management is of the view that
no allowance for impairment losses is
required.
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012
sebagaimana diubah dengan Peraturan
Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013
mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank, mulai 30 Juni 2013 Bank
wajib memenuhi Capital Equivalency
Maintained Assets (CEMA) minimum
sebesar 8% dari jumlah liabilitas Bank dan
paling sedikit sebesar Rp 1.000.000.
Apabila CEMA minimum kurang dari Rp
1.000.000, maka Cabang wajib memenuhi
CEMA minimum paling lambat pada posisi
bulan Desember 2017. Jumlah nilai tercatat
efek-efek untuk tujuan investasi yang
dimiliki untuk memenuhi ketentuan CEMA
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp 1.132.913 dan
Rp 1.151.975.
In accordance with Bank Indonesia
regulation No. 14/18/PBI/2012 which was
ammended by Bank Indonesia Regulation
No. 15/12/PBI/2013 regarding the Bank’s
Minimum Capital Requirement, starting 30
June 2013 Bank is obliged to fulfill minimum
Capital Equivalency Maintained Assets
(CEMA) of 8% of Bank’s total liabilities and
amounting Rp 1,000,000 at the minimum. If
the
minimum
CEMA
less
than
Rp 1,000,000, the Branch is requred to fulfill
the minimum CEMA at the latest on
December 2017. The carrying amount of
marketable securities held to fulfill CEMA
requirement as at 31 December 2016 and
2015 was Rp 1,132,913 and Rp 1,151,975,
respectively.
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
a.
All marketable securities were classified as
pass at 31 December 2016 and 2015.
Berdasarkan jenis dan mata uang
Jumlah
nosional
(jumlah penuh)/
Notional
amount (full
amount)
Pihak ketiga
- Kontrak berjangka mata
uang asing
USD 66,088,600
- Kontrak swaps mata
uang asing
USD 410,200,896
EUR 25,000,000
Pihak berelasi
- Kontrak berjangka mata
uang asing
USD 10,142,841
EUR 4,350,450
- Kontrak swaps mata
uang asing
USD 202,171,672
EUR 25,000,000
9.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND LIABILITIES
a.
By type and currency
2016
Nilai wajar/Fair values
Tagihan
derivatif/
Derivatives
receivables
Liabilitas
derivatif/
Derivatives
liabilities
2,475
2,234
28,749
4,659
35,883
8,772
11,006
81
-
79
89
38
119
2,792
12,123
15,083
36,002
26,089
Lampiran - 5/38 - Schedule
Third parties
Foreign currency forward contract
Foreign currency swaps contract
Related Parties
Foreign currency forward contract
Foreign currency swaps contract
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
9.
TAGIHAN
(lanjutan)
a.
DAN
Berdasarkan
(lanjutan)
LIABILITAS
jenis
dan
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
DERIVATIF
mata
9.
uang
a.
Nilai wajar/Fair values
Tagihan
Liabilitas
derivatif/
derivatif/
Derivatives
Derivatives
receivables
liabilities
Pihak ketiga
- Kontrak berjangka mata
uang asing
USD 49,838,305
EUR
21,000
- Kontrak swaps mata
uang asing
USD 186,000,000
Pihak berelasi
- Kontrak berjangka mata
uang asing
USD 26,673,766
EUR
21,000
- Kontrak swaps mata
uang asing
USD 186,000,000
Berdasarkan kolektibilitas
1,944
6
164
-
6,750
8,700
4,732
4,896
62
2
393
-
289
353
9,053
393
5,289
b.
Seluruh tagihan derivatif digolongkan
sebagai lancar pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015.
c.
d.
c.
tempo
d.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat tagihan derivatif yang
mengalami penurunan nilai. Manajemen
berpendapat tidak diperlukan pembentukan
cadangan kerugian penurunan nilai.
a.
Mata uang asing
- Modal kerja
Related Parties
Foreign currency forward contract
Foreign currency swaps contract
By collectibility
By remaining period to maturity
Allowance for impairment losses
As at 31 December 2016 and 2015, there is
no impairment loss in respect of derivative
receivables. Management is of the view that
no allowance for impairment losses is
required.
10. LOANS
Berdasarkan jenis dan mata uang
Rupiah
- Modal kerja
- Karyawan
Foreign currency swaps contract
Information in respect of maturity is disclosed
in Note 25.
Cadangan kerugian penurunan nilai
10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN
Third parties
Foreign currency forward contract
All derivatives receivable were classified as
pass at 31 December 2016 and 2015.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
Informasi
mengenai
jatuh
diungkapkan pada Catatan 25.
By type and currency (continued)
2015
Jumlah
nosional
(jumlah penuh)/
Notional
amount (full
amount)
b.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND LIABILITIES
(continued)
a.
By type and currency
2016
2015
549,035
11,174
120,651
10,228
560,209
130,879
1,577,199
1,938,403
2,137,408
2,069,282
Lampiran - 5/39 - Schedule
Rupiah
Working capital Employees Foreign currencies
Working capital -
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
a.
b.
Berdasarkan
(lanjutan)
jenis
dan
mata
10. LOANS (continued)
uang
a.
Pinjaman yang diberikan dengan pihak
berelasi diungkapkan pada Catatan 23.
Loans with related parties are disclosed in
Note 23.
Pinjaman yang diberikan dalam mata uang
asing terutama terdiri dari Dolar Amerika
Serikat.
Loans in foreign currencies are mainly
denominated in United States Dollar.
Pinjaman yang diberikan kepada karyawan
terdiri dari pinjaman yang dikenai bunga
yang
dimaksudkan
untuk
pemilikan
kendaraan bermotor, rumah dan keperluan
pribadi lainnya. Pinjaman ini mempunyai
jangka waktu yang bervariasi hingga
maksimum 20 tahun dan cicilan pinjaman
dilakukan melalui pemotongan gaji setiap
bulannya.
Loans to employees comprise interest
bearing loans for the acquisition of motor
vehicles, houses and other personal
property. The loans are due at various dates
extending up to a period of 20 years and are
settled through monthly payroll deductions.
Berdasarkan kolektibilitas
b.
2016
Lancar
c.
2,137,408
2,069,282
2,137,408
2,069,282
Berdasarkan sektor ekonomi
c.
Manufaktur
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
By economic sector
1,550,583
575,651
11,174
2,051,817
7,237
10,228
2,137,408
2,069,282
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan
suku bunga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
manajemen menilai bahwa tidak terdapat
pinjaman yang diberikan yang mengalami
penurunan nilai sehingga tidak diperlukan
pembentukan
cadangan
kerugian
penurunan nilai.
Pass
2015
d.
Informasi mengenai jatuh tempo dan suku
bunga diungkapkan pada Catatan 25.
e.
By collectability
2015
2016
d.
By type and currency (continued)
Manufacturing
Trade services
Others
By remaining period to maturity and
interest rate
Information in respect of maturity and
interest rate is disclosed in Note 25.
e.
Allowance for impairment losses
As at 31 December 2016 and 2015, there is
no impairment loss in respect of loans.
Management is of the view that no
allowance for impairment losses is required.
Lampiran - 5/40 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
f.
Batas Maksimum
(BMPK)
Pemberian
10. LOANS (continued)
Kredit
f.
Legal Lending Limit (LLL)
Pada tanggal 20 Januari 2005, BI
mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005
tentang ”Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) Bank Umum” yang berlaku
efektif sejak tanggal 20 Januari 2005.
Peraturan tersebut menetapkan batas
maksimum penyediaan dana kepada satu
peminjam yang bukan merupakan pihak
berelasi tidak melebihi 20% dari modal
Bank. Peraturan tersebut juga menetapkan
batas maksimum penyediaan dana kepada
satu kelompok peminjam yang bukan pihak
berelasi tidak melebihi 25% dari modal
Bank. Peraturan ini telah diubah dengan
peraturan BI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5
Oktober 2006 tentang kriteria penyediaan
dana kepada pihak berelasi yang
dikecualikan dari perhitungan BMPK.
On 20 January 2005, BI issued regulation
No. 7/3/PBI/2005 relating to the ”Legal
Lending Limit (LLL) for Commercial Banks”
which was effective starting 20 January
2005. This regulation requires the maximum
lending limit to one non-related party debtor
which not exceed to 20% of the Bank’s
capital. This regulation also requires the
maximum lending limit to non-related party
group of debtors which not exceed to 25%
of Bank’s capital. This regulation has been
changed by BI regulation No. 8/13/PBI/2006
dated 5 October 2006 regarding with criteria
of lending to related parties which
exempted from calculation of the LLL.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat pemberian pinjaman yang
tidak
memenuhi
ketentuan
Batas
Maksimum
Pemberian
Kredit
yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
As at 31 December 2016 and 2015, there
were no loans granted which do not comply
with the Legal Lending Limit requirements
of Bank Indonesia.
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
Saldo awal/
Beginning
balance
Harga perolehan
Peralatan kantor
Kendaraan
Prasarana kantor
Perangkat lunak
komputer
Akumulasi
penyusutan
Peralatan kantor
Kendaraan
Prasarana kantor
Perangkat lunak
komputer
Nilai buku
11,709
25
13,457
2016
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
6,685
791
-
Saldo akhir/
Ending
balance
18,394
25
14,248
Cost
Office equipments
Motor vehicles
Leasehold improvements
Computer software
370
-
-
370
25,561
7,476
-
33,037
7,335
25
5,582
2,544
2,018
-
9,879
25
7,600
Accumulated
depreciation
Office equipments
Motor vehicles
Leasehold improvements
Computer software
370
-
-
370
13,312
4,562
-
17,874
12,249
15,163
Lampiran - 5/41 - Schedule
Net book value
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Saldo awal/
Beginning
balance
Harga perolehan
Peralatan kantor
Kendaraan
Prasarana kantor
Perangkat lunak
komputer
Akumulasi
penyusutan
Peralatan kantor
Kendaraan
Prasarana kantor
Perangkat lunak
komputer
Nilai buku
2015
Penambahan/
Additions
11,138
25
12,406
1,458
1,330
370
-
23,939
2,788
5,673
25
3,750
Pengurangan/
Disposals
(887)
(279)
(1,166)
2,031
1,832
370
-
9,818
3,863
Saldo akhir/
Ending
balance
(369)
(369)
14,121
11,709
25
13,457
370
Cost
Office equipments
Motor vehicles
Leasehold improvements
Computer
software
25,561
7,335
25
5,582
370
Accumulated
depreciation
Office equipments
Motor vehicles
Leasehold improvements
Computer
software
13,312
12,249
Net book value
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh
Cabang.
Management believes that is no impairment in
the value of the Branch’s fixed assets.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Manajemen telah melakukan peninjauan kembali
atas usia manfaat, metode penyusutan, dan nilai
residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak
terdapat perubahan atas metode dan asumsi
tersebut.
As at 31 December 2016 and 2015,
Management has performed a review on useful
life, depreciation method and residual value of
fixed assets and concluded that there was no
change in those methodology and assumptions.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
seluruh aset tetap diasuransikan terhadap risiko
kebakaran,
kerusuhan,
kecelakaan,
dan
pencurian. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut sudah memadai untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
As at 31 December 2016 and 2015, fixed assets
were insured against fire, disruption, accidents,
and theft risks. Management believes that the
insurance coverage is adequate to cover the
possible losses on the assets insured.
Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal
pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas
operasi Cabang. Aset-aset sejumlah Rp 9.560
(2015: Rp 8.176) telah disusutkan penuh.
All of fixed assets as at the reporting date are
fully used to support the Branch’s operation
activities. Assets amounting to Rp 9,560 (2015:
Rp 8,176) has been fully depreciated.
Tidak terdapat aset yang dijaminkan sebagai
jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman
yang diperoleh Cabang.
There are no fixed asset pledged as security
collateral for the Branch’s credit facilities.
12. ASET LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS
2016
Piutang dari transaksi penjualan
efek-efek
Bunga yang akan diterima
Uang jaminan
Lain-lain
Beban dibayar dimuka
2015
583,008
13,510
2,255
366
-
4,115
2,220
160
3,677
599,139
10,172
Lampiran - 5/42 - Schedule
Receivable from sale of
marketable securities
Interest receivable
Guarantee deposits
Others
Prepayments
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
12. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
12. OTHER ASSETS (continued)
Receivable from sale of marketable securities
has been fully received on 4 January 2017.
Piutang dari transaksi penjualan efek-efek
telah diterima seluruhnya pada tanggal 4
Januari 2017.
13. SIMPANAN NASABAH
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
a. Berdasarkan mata uang dan jenis
a. By currency and type
2016
Rupiah
- Giro
- Deposito berjangka
Mata uang asing
- Giro
- Deposito berjangka
2015
1,713,354
217,900
767,899
61,560
1,931,254
829,459
746,937
-
815,711
1,930
746,937
817,641
2,678,191
1,647,100
b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga
Pihak Berelasi
- Giro
- Deposito berjangka
Foreign currencies
Current accounts Time deposits -
b. By related parties and third parties
2016
Pihak Ketiga
- Giro
- Deposito berjangka
Rupiah
Current accounts Time deposits -
2015
2,460,140
217,900
1,583,610
63,490
2,678,040
1,647,100
151
-
-
151
-
2,678,191
1,647,100
Third Parties
Current accounts Time deposits Related Parties
Current accounts Time deposits -
Simpanan nasabah dalam mata uang asing
terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Euro
dan Dolar Singapura.
Deposits from customers in foreign currencies
are mainly denominated in United States Dollar,
Euro and Singapore Dollar.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat simpanan nasabah dari pihak berelasi.
Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga
diungkapkan pada Catatan 25.
As at 31 December 2016 and 2015, there were
no deposit from customers from related party.
Information in respect of maturity and interest
rate is disclosed in Note 25.
14. SIMPANAN BANK LAIN
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
2016
Pihak berelasi
- Giro (Catatan 23)
Pihak ketiga
- Deposito berjangka
- Giro
2015
14,892
4,329
Related parties
Current accounts (Note 23) -
800,000
-
200,000
70
Third parties
Time deposits Current accounts -
814,892
204,399
Lampiran - 5/43 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
14. SIMPANAN BANK LAIN (lanjutan)
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
seluruh simpanan bank lain diperoleh dalam
bentuk mata uang Rupiah.
As at 31 December 2016 and 2015, all deposits
from other banks received were denominated in
Rupiah currency.
Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga
diungkapkan pada Catatan 25.
Information in respect of maturity and interest rate
is disclosed in Note 25.
15. PINJAMAN DARI KANTOR PUSAT
15. BORROWING FROM HEAD OFFICE
2016
Mata uang asing
- Declared capital
- Pinjaman jangka pendek
2015
1,481,975
1,337,910
1,516,350
2,142,534
2,819,885
3,658,884
Foreign currencies
Declared capital Short-term borrowings -
Pinjaman dari kantor pusat terdiri dari dana yang
dilaporkan kepada Bank Indonesia (declared
capital) dan pinjaman jangka pendek. Pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana yang
dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai
dengan
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005
sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir diubah dengan surat edaran Bank
Indonesia No. 16/4/DKEM tahun 2014 adalah
sebesar USD 110.000.000 (nilai penuh). Dana
tersebut adalah tanpa bunga, selalu diperbaharui
dan digunakan untuk perhitungan rasio
kewajiban Penyedia Modal Minimum seperti
yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia.
Borrowing from head office consisted of funds
declared to Bank Indonesia and short-term
interest bearing borrowings. As at 31 December
2016 and 2015, funds declared to Bank
Indonesia in accordance with Bank Indonesia
Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January
2005 which had been amended several times,
the latest amendment is circular letter of Bank
Indonesia No. 16/4/DKEM year 2014 amounted
USD 110,000,000 (full amount). These funds are
non-interest bearing, always renewed and are
used in the calculation of the Bank’s Capital
Adequacy Ratio as required under Bank
Indonesia Regulation.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
pinjaman jangka pendek berbunga adalah
sebesar USD 99.306.761 dan USD 155.425.000.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk
pinjaman jangka pendek dari kantor pusat yang
dikenakan bunga pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah 0,59% dan 0,31%.
As at 31 December 2016 and 2015, short-term
interest bearing borrowings amounted to USD
99,306,761 and USD 155,425,000. Average
interest rate per annum for interest bearing shortterm borrowing from head office as at 31
December 2016 and 2015 was 0.59% and
0.31%, respectively.
16. PERPAJAKAN
a.
16. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
Pajak penghasilan badan:
- Tahun fiskal 2015
Pajak penghasilan lainnya:
- Pasal 21
a.
2016
Prepaid taxes
2015
2,801
2,761
Corporate income tax:
Fiscal year 2015 -
399
-
Other prepaid tax:
Article 21 -
3,200
2,761
Lampiran - 5/44 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
16. TAXATION (continued)
Liabilitas pajak penghasilan kini dan
liabilitas pajak penghasilan lainnya
2016
Liabilitas pajak penghasilan kini
- Pasal 25
- Pasal 29
- Pajak atas laba cabang
Liabilitas pajak lainnya
- Pasal 21
- Pasal 4 (2)
- Pasal 23/26
- Pajak pertambahan nilai
c.
b.
2015
1,503
7,685
6,511
15,699
916
2,287
3,203
303
121
166
590
555
479
96
173
1,303
Beban pajak penghasilan
c.
Laba Cabang dikenakan pajak dalam tahun
berjalan sebesar 10% dari penghasilan
kena pajak setelah dikurangi pajak
penghasilan badan.
Other taxes liabilities
Article 21 Article 4(2) Article 23/26 Value added tax -
Income tax expense
2015
21,703
21,703
7,621
7,621
751
Pajak atas laba Cabang
Current income tax liabilities
Article 25 Article 29 Branch profit tax -
The Branch’s profit is subject to 10% tax for
the period of taxable income after deducting
corporate income tax.
2016
Beban pajak kini
Jumlah beban pajak kini
Beban/(pendapatan)
pajak tangguhan
Current income tax liabilities and other
tax liabilities
(993)
22,454
6,511
6,628
2,287
28,965
8,915
Rekonsiliasi
antara
beban
pajak
penghasilan dengan hasil perkalian laba
akuntansi
Cabang
sebelum
pajak
penghasilan dan tarif pajak yang berlaku
adalah sebagai berikut:
2016
Current tax expense
Total current tax expense
Deferred tax expense/(income)
Branch profit tax
The reconciliation between income tax
expense and the theoretical tax amount on
the Branch’s income before tax areas
follows:
2015
Laba sebelum pajak penghasilan
80,010
23,562
Income before tax
Pajak dihitung pada tarif pajak
20,003
5,891
Tax calculated at applicable
tax rates
Dampak pajak penghasilan
- Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Impact to income tax
2,451
737
Non deductible expenses -
Pajak atas laba Cabang
22,454
6,511
6,628
2,287
Branch profit tax
Beban pajak penghasilan
28,965
8,915
Income tax expenses
Lampiran - 5/45 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
16. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan menurut laba/rugi dengan
estimasi penghasilan kena pajak adalah
sebagai berikut:
2016
Laba sebelum pajak penghasilan
Perbedaan waktu:
Perbedaan antara
komersial dan fiskal atas:
- Penyusutan aset tetap
- Penyisihan imbalan kerja
- Penyisihan untuk aset produktif
- Kerugian yang belum direalisasi
dari surat berharga untuk tujuan
diperdagangkan
80,010
(24)
444
(684)
Income tax expense (continued)
The reconciliation between income tax
expense as shown in the profit/loss and
estimated taxable income is as follows:
2015
23,562
Income before tax
Temporary differences:
Difference between book
and tax provision on:
1,993
Depreciation of fixed assets 997 Provision for employee benefits (1,953)
Allowance for earning assets -
(2,740)
2,936
(3,004)
3,973
9,809
2,948
6,805
6,921
86,815
30,483
21,703
7,621
(14,018)
(10,382)
Liabilitas pajak kini/(lebih bayar
pajak penghasilan)
7,685
(2,761)
Liabilitas pajak atas laba cabang
6,511
2,287
Perbedaan permanen:
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Penghasilan kena pajak
tahun berjalan
Beban pajak penghasilan
tahun berjalan
Dikurangi:
Pajak penghasilan dibayar dimuka
Unrealised loss on trading securities
Permanent differences:
Non deductible expenses
Taxable income
for the year
Income tax expense for the year
Less:
Prepaid income tax
Current taxes liabilities/
(Overpayment of corporate
income tax)
Branch profit tax liabilities
Perhitungan pajak penghasilan badan dan
pajak atas laba cabang untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2016 di atas adalah
suatu perhitungan sementara yang dibuat
untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah
pada waktu Cabang menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
The above calculation of corporate income
tax and branch profit tax for the year ended
31 December 2016 was a preliminary
estimate made for accounting purposes and
is subject to Revision when the Branch
lodges its Annual Corporate Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan dan
pajak atas laba cabang untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2015 telah sesuai
dengan SPT yang dilaporkan ke kantor
pajak.
The calculation of corporate income tax and
branch profit tax for the year ended 31
December 2015 has been agreed with the
Annual CorporateTax Return reported to the
tax office.
Lampiran - 5/46 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
16. TAXATION (continued)
Liabilitas pajak tangguhan
d.
Deferred tax liabilities
2016
(Dibebankan)/
dikreditkan ke
laporan laba
rugi/
(Debited)/
credited to
statement of
profit or loss
2015
Dikreditkan ke
ekuitas/
Credited to
equity
2016
Liabilitas pajak tangguhan:
- Penyusutan aset tetap
- Cadangan kerugian
penurunan nilai
aset produktif
- Cadangan imbalan
kerja karyawan
- Kerugian yang belum
direalisasi atas
perubahan nilai
wajar efek-efek yang
tersedia untuk dijual
- Kerugian yang belum
direalisasi atas
perubahan nilai
wajar efek-efek
untuk diperdagangkan
Jumlah liabilitas pajak
tangguhan
215
(5,172)
(6)
-
(171)
-
260
111
132
110
-
1
734
(3,853)
(685)
-
(751)
133
Deferred tax liabilities:
Depreciation of 209
fixed assets
Allowance for impairment losses
(5,343)
on earning assets
Allowance for 503
employee benefits
Unrealised losses from changes to fair
value of availablefor-sale marketable
111
securities
Unrealised losses from changes to fair
value of trading
marketable
49
securities
(4,471)
Total deferred
tax liabilities
2015
(Dibebankan)/
dikreditkan ke
laporan laba
rugi/
(Debited)/
credited to
statement of
profit or loss
2014
Dikreditkan ke
ekuitas/
Credited to
equity
2015
Liabilitas pajak tangguhan:
- Penyusutan aset tetap
- Cadangan kerugian
penurunan nilai
aset produktif
- Cadangan imbalan
kerja karyawan
- Kerugian yang belum
direalisasi atas
perubahan nilai
wajar efek-efek yang
tersedia untuk dijual
- Kerugian yang belum
direalisasi atas
perubahan nilai
wajar efek-efek
untuk diperdagangkan
Jumlah liabilitas pajak
tangguhan
(283)
(4,684)
498
-
(488)
-
323
249
79
-
31
-
734
-
(4,565)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak
tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya.
(312)
993
(281)
Deferred tax liabilities:
Depreciation of 215
fixed assets
Allowance for impairment losses
(5,172)
on earning assets
Allowance for 260
employee benefits
Unrealised losses from changes to fair
value of availablefor-sale marketable
110
securities
Unrealised losses from changes to fair
value of trading
marketable
734
securities
(3,853)
Total deferred
tax liabilities
Management believes that deferred tax
assets can be realised.
Lampiran - 5/47 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
f.
16. TAXATION (continued)
Pemeriksaan pajak
e.
Tax examination
Tahun 2015
Year 2015
Pada saat ini, kantor pajak sedang
melakukan pemeriksaan pajak untuk tahun
pajak 2015 untuk pajak penghasilan badan.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan,
Cabang belum menerima hasil pemeriksaan
tersebut.
Currently,
the
Tax
Authorities
are
conducting tax examination for fiscal year
2015 for corporate income tax. Until the
completion of these financial statements,
the Branch has not received the result of
the examination yet.
Administrasi pajak di Indonesia
f.
Tax administration in Indonesia
Undang-undang Perpajakan yang berlaku di
Indonesia mengatur bahwa masing-masing
entitas menghitung, menetapkan dan
membayar sendiri besarnya jumlah pajak
yang terutang secara individu. Berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku, Direktur Jendral Pajak (‘’DJP’’)
dapat menetapkan atau mengubah jumlah
pajak terutang dalam batas waktu lima
tahun sejak saat terutangnya pajak.
The taxation laws of Indonesia require that
each company within Indonesia submits
individual tax returns on the basis of self
assessment. Under prevailing regulations
the Director General of Tax (“DGT”) may
assess or amend taxes within five years of
the time the tax becomes due.
Cabang
juga
menerapkan
pajak
penghasilan cabang berdasarkan UndangUndang Pajak Penghasilan Pasal 26. Laba
setelah pajak yang diperoleh dikenakan
tambahan pajak penghasilan sebesar 20%
atau sesuai tarif yang berlaku dalam tax
treaty. Cabang telah menghitung pajak
penghasilan cabang berdasarkan perjanjian
bilateral penghindaran pajak berganda
Indonesia - Amerika Serikat sebesar 10%
berdasarkan Surat Edaran Direktorat
Jenderal Pajak No. SE 01/PJ.1013/1997.
The Branch also applied branch profit tax
according to Income Tax Law Art 26.
Income after tax will be subject to additional
income tax amounting 20% or based on the
tariff stated on the tax treaty. The Branch
has calculated the branch profit tax
according to bilateral tax avoidance treaty
agreement between Indonesia - United
States of America amounting to 10% based
on Circular Letter of Directorate General of
Taxation No. SE 01/PJ.1013/1997.
17. IMBALAN KERJA KARYAWAN
17. EMPLOYEE BENEFITS
Program pensiun manfaat pasti
Defined benefit pension plan
Cabang memiliki program manfaat pasti
berdasarkan Kesepakatan Kerja Bersama bagi
pegawai yang dipekerjakan sebelum tanggal 1
Januari 1990. Program ini berlaku sampai
dengan tanggal 1 Oktober 2013 dimana manfaat
ini tidak lagi diberikan, karena pegawai yang
termasuk di dalam program ini telah
mengundurkan diri dari Cabang.
The Branch has defined benefit pension plan in
accordance with Collective Working Agreement
for staff employed by the Branch before 1
January 1990. This plan was in place up to 1
October 2013 where this benefit is no longer
provided, since the remaining staff under this
scheme has resigned from the Branch.
Lampiran - 5/48 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Program pensiun iuran pasti (lanjutan)
Defined contribution pension plan (continued)
Cabang memiliki program iuran pasti - Career
Service Allowance yang mencakup seluruh
karyawan tetap yang dipekerjakan oleh Cabang
setelah tanggal 1 Januari 1990 yang dihitung
setiap bulan berdasarkan 10,3% dari gaji dasar
per bulan dengan suku bunga ekuivalen dengan
penempatan deposito Rupiah dengan tenor 1
bulan ditambah 1%.
The Branch has defined contribution pension
plan - Career Service Allowance covering all
permanent staff employed by the Branch after
1 January 1990 which has been calculated on
the monthly basis based on the amount of 10.3%
of monthly basic salary with interest rate
equivalent to one month Rupiah deposit rate plus
1%.
Pada bulan Oktober 2013, karyawan tetap
Cabang tersebut di atas diberikan pilihan untuk
memindahkan
pengelolaan
dan
pengadministrasian program iuran pasti kepada
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”).
Program ini dikelola dan diadministrasikan oleh
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife.
Kontribusi Cabang adalah sebesar 11% - 16%
dari penghasilan karyawan. Cabang membayar
biaya pensiun program iuran pasti ke Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Manulife selama
tahun 2016 sebesar Rp 4.605 (2015: Rp 3.410).
In October 2013, the Branch offered an option for
all the above mentioned permanent staff to
transfer the management and administration of
the defined contribution pension plan to Financial
Institution Pension Plan (“DPLK”). This program
is managed and administered by Manulife
Financial Institution Pension Plan. The Branch's
contribution ranged from 11% - 16% of the
employees salaries. The Branch paid pension
cost under defined contribution plan to Manulife
Financial Institution Pension Plan during 2016
amounting to Rp 4,605 (2015: Rp 3,410).
Untuk karyawan yang memilih untuk tidak
memindahkan
pengelolaan
dan
pengadministrasian program iuran pasti kepada
Dana Pensiun Lembaga Keuangan, perhitungan
program iuran pasti tetap dihitung menggunakan
skema Career Service Allowance tersebut di
atas.
For the permanent staff who chose not to transfer
the management and administration of the
defined contribution pension plan to Financial
Institution Pension Plan, the calculation of the
defined contribution pension plan to Financial
Institution Pension Plan remains to be calculated
based on the above Career Service Allowance
scheme.
Jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognised in the statements of
financial position are determined as follows:
posisi
2016
2015
Liabilitas imbalan pasca kerja
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
2,009
Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dihitung
oleh
aktuaris
independen
PT
Dayamandiri
Dharmakonsilindo
dengan
menggunakan metode Projected Unit Credit.
Berikut ini adalah hal-hal penting yang
diungkapkan dalam laporan aktuaria tertanggal
18 Januari 2017 (2015: 12 Februari 2016).
1,039
Employee benefits obligation
Present value of defined benefit
obligation
The liability for employee benefits obligations for
the year ended 31 December 2016 is calculated
by an independent actuary PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo which used the Projected Unit
Credit method. The following are significant
matters disclosed in the actuarial report dated
18 January 2017 (2015: 12 February 2016).
Lampiran - 5/49 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Program pensiun iuran pasti (lanjutan)
Defined contribution pension plan (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi
adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the profit or loss are
as follows:
2016
Biaya imbalan kerja
Biaya jasa kini
Beban bunga atas kewajiban
Pembayaran terminasi karyawan
Pengukuran kembali:
Keuntungan aktuarial dari perubahan
asumsi finansial
Keuntungan dari penyesuaian
pengalaman
2015
1,104
90
78
347
66
-
100
407
426
434
1,798
1,254
Mutasi kewajiban imbalan pasti selama tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
2016
Employee benefits expense
Current service cost
Interest on obligation
Termination benefit to employees
Remeasurements:
Actuarial gain from changes in
financial assumptions
Actuarial gain from experience
adjustment
The movement in the defined benefit obligation
for the year is as follows:
2015
Program iuran pasti
Defined contribution plan
Saldo - 1 Januari
Beban selama tahun berjalan
Pembayaran
Pengukuran kembali
1,039
1,272
(828)
526
Saldo - 31 Desember
2,009
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam
perhitungan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015:
Asumsi ekonomi:
- Tingkat diskonto per tahun
- Tingkat kenaikan penghasilan
dasar per tahun
Asumsi lainnya:
- Tingkat kematian
- Tingkat cacat
- Tingkat pengunduran diri
peserta
- Tingkat pengunduran diri
dipercepat
- Usia pensiun normal
1,049
Balance - 1 January
1,254 Expense recognised during the year
(15)
Benefit paid
(1,249)
Remeasurements
1,039
Balance - 31 December
Key assumptions used in the calculation as at
31 December 2016 and 2015:
2016
2015
8.10%
8.95%
Economic assumptions:
Annual discount rate -
7.50%
7.50%
Annual salary growth rate -
Tabel Mortalitas Indonesia
(TMI III 2011) / Mortality Table of Indonesia
(TMI III 2011)
5% dari tingkat kematian / 5% of mortality rate
5% per tahun untuk peserta berusia 20 tahun
dan menurun proporsional sampai 0% pada
usia 54 tahun/
5% per annum up to age 20 decreasing linearly
to 0% per annum at age 54
100% dari usia pengunduran diri normal/
100% at normal retirement age
55
Lampiran - 5/50 - Schedule
Other assumptions:
Mortality rate Disability rate Withdrawal rate -
Early retirement decrement Normal retirement age -
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Program pensiun iuran pasti (lanjutan)
Defined contribution pension plan (continued)
Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti
terhadap perubahan asumsi aktuarial utama
adalah sebagai berikut:
The sensitivity of the defined benefit obligation to
changes in the principal assumption is as follows:
31 Desember / December 2016
Dampak atas kewajiban iuran pasti/
Impact on defined contribution liability
Perubahan
asumsi/
Change
in assumption
Kenaikan
asumsi/
Increase
in assumption
Penurunan
asumsi/
Decrease
in assumption
1%
(115)
128
1%
213
(240)
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji di masa
depan
Discount rate
Salary growth rate
31 Desember / December 2015
Dampak atas kewajiban iuran pasti/
Impact on defined contribution liability
Perubahan
asumsi/
Change
in assumption
Kenaikan
asumsi/
Increase
in assumption
Penurunan
asumsi/
Decrease
in assumption
1%
(63)
70
1%
185
(142)
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji di masa
depan
Discount rate
Salary growth rate
Durasi rata-rata tertimbang dari kewajiban
imbalan pasti adalah 8,77 tahun (2015: 9,13
tahun).
The weighted average duration of the defined
benefit obligation is 8.77 years (2015: 9.13
years).
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari
manfaat pensiun adalah sebagai berikut:
Expected maturity analysis of undiscounted
pension benefit is as follows:
Nilai kini dari imbalan yang akan
dibayarkan pada:
- Dalam 10 tahun ke depan
- Dalam 10 sampai 20 tahun ke depan
- Dalam 20 tahun dan seterusnya
2016
7,223
1,300
676
18. LIABILITAS LAIN-LAIN
Liabilitas
lain-lain
pada
pihak
diungkapkan pada Catatan 23.
2015
18. OTHER LIABILITIES
berelasi
2016
Bonus/insentif
Beban bunga yang masih harus
dibayar
Jasa profesional
Security deposits
Lainnya
3,214
478
45
Present value of benefits
expected to be paid in:
Within next 10 years Within next 10 to 20 years Within next 20 years and beyond -
Other liabilities with related parties is disclosed in
Note 23.
2015
19,528
8,316
Bonus/incentive
3,828
280
24
7,026
1,237
280
24
1,785
Interest payable
Professional fees
Security deposits
Others
30,686
11,642
Lampiran - 5/51 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)
18. OTHER LIABILITIES (continued)
Termasuk ke dalam bonus/insentif adalah
pembayaran berbasis saham sebesar Rp 1.306.
19. INVESTASI KANTOR PUSAT
Included in bonus/incentive are share-based
payment amounting Rp 1,306.
19. HEAD OFFICE STATUTORY INVESTMENT
Akun ini merupakan investasi Kantor Pusat pada
Bank of America, N.A. di Cabang Jakarta
sejumlah USD 1 juta (disajikan dalam nilai
historis Rupiah) sesuai dengan persyaratan
peraturan perundangan di Indonesia. Peraturan
perundangan membatasi pengembalian dana ini
kecuali bila operasi Cabang dihentikan.
20. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan
bunga
pada
diungkapkan pada Catatan 23.
This account represents Head Office statutory
investment of Bank of America, N.A. in the
Jakarta Branch of USD 1 million (carried in the
accounts at historical Rupiah equivalent) as
required by Indonesian law. The law restricts
repatriation of this amount except in the event of
termination of the Branch’s operations.
20. INTEREST INCOME
pihak
berelasi
Interest income with related parties is disclosed in
Note 23.
2016
Efek-efek
Pinjaman yang diberikan
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
2015
140,256
52,042
59,721
40,220
19,431
32,756
211,729
132,697
21. BEBAN BUNGA
21. INTEREST EXPENSE
Beban bunga pada pihak berelasi diungkapkan
pada Catatan 23.
Interest expense with related parties is disclosed in
Note 23.
2016
Simpanan nasabah
Pinjaman dari Kantor Pusat
Premi asuransi untuk program
penjaminan simpanan nasabah
2015
53,267
11,555
22,719
2,637
3,641
4,286
68,463
29,642
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Penyusutan aset tetap (Catatan 11)
Jasa profesional
OJK fees
Perjalanan
Listrik dan utilities
Perlengkapan kantor
Jasa keamanan
Lain-lain
Deposit from customers
Borrowing from Head Office
Insurance premium for guarantee
program of customers’ deposits
22. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSE
2016
Sewa
Komunikasi dan jaringan
Perbaikan dan perawatan
Marketable securities
Loans
Placement with Bank Indonesia
and other banks
2015
15,524
8,946
8,033
8,479
6,504
7,791
4,562
3,447
3,068
2,528
1,028
690
353
5,851
3,863
4,023
2,356
1,934
871
662
526
2,768
54,030
39,777
Lampiran - 5/52 - Schedule
Rent
Communication and network
Repairs and maintenance
Depreciation of fixed assets
(Note 11)
Professional fees
OJK fees
Travelling
Utilities and electricity
Office supplies
Security services
Others
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam melakukan usaha bisnisnya, Cabang
melakukan transaksi dengan Kantor Pusat dan
cabang-cabang dari Bank of America N.A. dalam
bentuk giro dan penempatan pada bank lain,
transaksi derivatif, simpanan dari bank lain, dan
pinjaman dari Kantor Pusat.
In the normal course of business, the Branch
conducted transactions with Head Office and
other branches of Bank of America N.A. in the
form of current accounts and placement with
other banks, derivative transactions, deposits
from other banks and borrowing from Head
Office.
Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi, sifat
hubungan dan sifat dari transaksi:
The related parties, nature of relationship and
nature of transactions are described as follows:
Pihak berelasi/
Related parties
Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
Bank of America Corporation/
Bank of America Corporation
Pemegang saham akhir yang
sama/Ultimate shareholder
Program kompensasi karyawan/
Employee compensation program
Bank of America, N.A. - Charlotte/
Bank of America, N.A. - Charlotte
Kantor Pusat Cabang/The Branch’s
Head Office
Pinjaman dari Kantor Pusat/
Borrowing from Head Office
Simpanan bank lain/
Deposits from other banks
Bank of America, N.A. - New York, Sydney,
London, Singapura, Canada, Hong Kong,
Tokyo, San Fransisco, dan Bangkok/ Bank
of America, N.A. - New York, Sydney,
London, Singapore, Canada, Hong Kong,
Tokyo, San Fransisco, and Bangkok
Kantor Cabang dari Bank of America,
N.A./ Branches of Bank of America,
N.A.
Giro pada bank lain/
Current accounts with other
banks
Tagihan dan liabilitas derivatif/
Derivatives receivable and
liabilities
Simpanan bank lain/
Deposits from other banks
Bank of America Malaysia Berhad
Dimiliki pemegang saham akhir yang
sama/Under the same ultimate
shareholder
Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Merrill Lynch International
Dimiliki pemegang saham akhir yang
sama/Under the same ultimate
shareholder
Tagihan dan liabilitas derivatif/
Derivatives receivable and
liabilities
Anggota manajemen/
Local Management Team
Personil manajemen kunci/Key
management personnel
Pinjaman yang diberikan/Loans
Beban gaji dan tunjangan/
Salaries and employee benefits
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
ASET
2016
Balances and transactions with related parties
are as follows:
2015
Current accounts with other
banks (Note 6)
Giro pada bank lain (Catatan 6)
-
Bank of America, N.A. - London
Bank of America, N.A. - New York
Bank of America, N.A. - Singapura
Bank of America, N.A. - Hong Kong
Bank of America, N.A. - Tokyo
Bank of America, N.A. - Canada
Bank of America, N.A. - Sydney
ASSETS
14,874
9,111
8,986
441
401
368
206
3,977
Bank of America, N.A. - London 23,415 Bank of America, N.A. - New York 7,005 Bank of America, N.A. - Singapore 40 Bank of America, N.A. - Hong Kong 345
Bank of America, N.A. - Tokyo 42
Bank of America, N.A. - Canada 234
Bank of America, N.A. - Sydney -
34,387
35,058
Lampiran - 5/53 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
23. TRANSAKSI
(lanjutan)
DENGAN
PIHAK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
BERELASI
23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
Giro pada bank lain (Catatan 6) (lanjutan)
Current accounts with other banks (Note 6)
(continued)
Giro pada bank lain dikenakan suku bunga 0% per
tahun.
The current accounts with other banks are charged
interest rate of 0% per annum.
Tagihan derivatif (Catatan 9)
Derivatives receivable (Note 9)
2016
- Merrill Lynch International
- Bank of America, N.A. - Singapura
- Bank of America, N.A. San Francisco
2015
84
31
62
Merrill Lynch International 290 Bank of America, N.A. - Singapore Bank of America, N.A. 1
San Francisco
4
119
353
Pinjaman yang diberikan (Catatan 10)
Loans (Note 10)
2016
- Personil manajemen kunci
2015
1,047
Pinjaman kepada personil manajemen kunci
dikenakan suku bunga antara 5%-6% per tahun.
1,338
Key management personnel -
The loan to key management personnel is charged
interest rate of ranging between 5%-6% per annum.
2016
2015
Jumlah aset dengan pihak berelasi
35,553
36,749
Total assets with related parties
Persentase terhadap jumlah aset
0.5%
0.7%
Percentage of total assets
LIABILITAS
Liabilitas derivatif (Catatan 9)
- Bank of America, N.A. San Francisco
- Bank of America, N.A. - Singapura
- Merrill Lynch International
LIABILITIES
2016
Derivatives liabilities (Note 9)
2015
12,250
2,792
41
Bank of America, N.A. 34
San Francisco
271 Bank of America, N.A. - Singapore
88
Merrill Lynch International -
15,083
393
Simpanan nasabah (Catatan 13)
Deposits from customers (Note 13)
2016
2015
Giro dari kantor cabang lainnya:
- Merrill Lynch International
151
-
151
-
Lampiran - 5/54 - Schedule
Demand deposits from
other branches:
Merrill Lynch International -
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
23. TRANSAKSI
(lanjutan)
DENGAN
PIHAK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
BERELASI
23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
Simpanan bank lain (Catatan 14)
Deposits from other banks (Note 14)
2016
Giro dari Kantor Pusat dan
kantor cabang lainnya:
- Bank of America, N.A. San Francisco
- Bank of America, N.A. - Charlotte
- Bank of America, N.A. - London
- Bank of America Malaysia Berhad
- Bank of America, N.A. - Canada
- Bank of America, N.A. - Singapura
- Bank of America, N.A. - Sydney
- Bank of America, N.A. - Bangkok
- Bank of America, N.A. - Hongkong
2015
11,551
915
662
508
507
467
267
15
-
2,305
606
250
630
257
265
8
8
14,892
4,329
The deposits from other banks are charged
interest rate of 0% per annum.
Simpanan dari bank lain dibebankan suku
bunga 0% per tahun.
LIABILITAS
LIABILITIES
Pinjaman dari Kantor Pusat (Catatan 15)
Borrowing from Head Office (Note 15)
2016
- Bank of America, N.A. Charlotte
2,819,885
2015
3,658,884
Liabilitas lain-lain (Catatan 18)
Other liabilities (Note 18)
2016
- Beban bunga yang masih harus
dibayar
Jumlah liabilitas dengan pihak
berelasi
Persentase terhadap jumlah liabilitas
2015
666
864
666
864
2,850,677
3,664,470
Total liabilities with
related parties
44.6%
66.1%
Percentage of total liabilities
PENDAPATAN/(BEBAN) OPERASIONAL
Interest payable -
OPERATIONAL INCOME/(EXPENSE)
Pendapatan bunga (Catatan 20)
Interest income (Note 20)
2016
Persentase terhadap jumlah
pendapatan bunga
Bank of America, N.A. Charlotte
As of 31 December 2016, the borrowing from
Head Office is charged interest rate of ranging
between 0% - 1.01% per annum (2015: 0% 0.68% per annum).
Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman dari
Kantor Pusat dikenakan suku bunga antara 0%
- 1,01% per tahun (2015: 0% - 0,68% per
tahun).
- Pinjaman yang diberikan
Demand deposits from Head Office
and other branches:
Bank of America, N.A. San Francisco
Bank of America, N.A. - Charlotte Bank of America, N.A. - London Bank of America Malaysia Berhad Bank of America, N.A. - Canada Bank of America, N.A. - Singapore Bank of America, N.A. - Sydney Bank of America, N.A. - Bangkok Bank of America, N.A. - Hongkong -
2015
593
484
Loans -
0.3%
0.4%
Percentage of total
interest income
Lampiran - 5/55 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
23. TRANSAKSI
(lanjutan)
DENGAN
PIHAK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
BERELASI
23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
Beban bunga (Catatan 21)
- Bank of America, N.A. San Francisco
Persentase terhadap jumlah
beban bunga
Interest expense (Note 21)
2016
2015
11,555
2,637
Bank of America, N.A. San Francisco
16.9%
8.9%
Percentage of total
interest expense
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
OTHER OPERATIONAL EXPENSES
Beban gaji dan tunjangan
Personil manajemen kunci
- Gaji dan imbalan
jangka pendek lainnya
Persentase terhadap jumlah
beban gaji dan tunjangan
Salaries and employee benefits
2016
2015
20,194
6,972
Key management personnel
Salaries and other short term benefits
26.8%
16.7%
Percentage of total salaries
and employee benefits
Program kompensasi karyawan
Employee compensation program
Cabang berpartisipasi dalam beberapa rencana
kompensasi karyawan yang dikelola oleh BAC
dengan penghargaan yang diberikan terutama
dari Bank of America Corporation Key Employee
Equity Plan (KEEP).
The Branch participates in several employee
compensation plans managed by BAC, with
awards being granted predominantly from the
Bank of America Corporation Key Employee
Equity Plan (KEEP).
Selama tahun berjalan, sebanyak 3.554
Restricted Stock Units (RSU) diberikan kepada
karyawan tertentu dibawah KEEP pada nilai
wajar tertimbang sebesar USD 11.95 per saham.
During the year, total of 3,554 Restricted Stock
Units (RSUs) were granted to certain employees
under the KEEP at weighted-average fair value of
USD 11,95 per share.
Pada 2015, sebanyak 30.689 RSU diberikan di
bawah Rencana 2003 Key Associate Stock Plan
(KSAP) pada nilai wajar tertimbang sebesar USD
16,61 per saham. Pada tanggal 6 Mei 2015,
pemegang saham BAC menyetujui perubahan
dan menyajikan kembali dari KASP, dan
menamakan kembali menjadi KEEP.
In 2015, total of 30,689 RSU were granted under
the 2003 Key Associate Stock Plan (KASP) at
weighted-averaged fair value of USD 16.61 per
share. On 6 May 2015, BAC shareholders
approved the amendment and restatement of the
KASP, and renamed it into KEEP.
Umumnya, sepertiga dari RSU vest pada setiap
tiga tahun pertama sejak tanggal pemberian jika
karyawan tetap terus bekerja dengan Cabang
selama waktu itu.
Generally, one-third of the RSUs vest on each of
the first three anniversaries of the grant date
provided that the employee remains continuously
employed with the Branch during that time.
Nilai wajar RSU ditentukan berdasarkan harga
saham biasa BAC pada tanggal pemberian.
RSUs dapat diselesaikan secara tunai atau
saham biasa tergantung pada hal penghargaan
yang berlaku.
The fair value of RSU was determined based on
the price of BAC common stock at the date of
grant. RSUs may be settled in cash or in shares
of common stock depending on the terms of the
applicable award.
Biaya kompensasi rencana berbasis saham
untuk Cabang adalah USD 420.970 dan USD
27.470 pada tahun 2016 dan 2015.
The compensation cost for the stock-based plans
for the Branch was USD 420,970 and USD
27,470 in 2016 and 2015, respectively.
Lampiran - 5/56 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
24. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
komitmen
dan
kontinjensi
(rekening
administratif) Cabang adalah sebagai berikut:
KOMITMEN
Fasilitas pinjaman yang belum
belum digunakan (uncommitted)
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
Garansi yang diterima
Liabilitas kontinjensi
Garansi yang diberikan
As at 31 December 2016 and 2015, the Branch’s
commitment and contingencies (administrative
accounts) are as follows:
2016
2015
(1,258,982)
(1,579,708)
(1,258,982)
(1,579,708)
7,121
239,601
7,121
239,601
(88,055)
(310,015)
(88,055)
(310,015)
COMMITMENTS
Unused loan facilities
(uncommitted)
CONTINGENCIES
Contingencies Receivable
Guarantees received
Contingencies liabilities
Guarantees issued
Garansi yang diberikan termasuk performance
bonds, bid bonds, custom bonds dan shipside
bonds.
Guarantees issued include performance bonds,
bid bonds, custom bonds and shipside bonds.
Selain dari komitmen yang telah diungkapkan di
atas, Cabang mempunyai komitmen operating
lease sehubungan dengan sewa kantor di
Gedung Bursa Efek Indonesia sebesar Rp
26.538 (2015: Rp 14.005) yang berlaku sampai
dengan 30 September 2021.
In addition to the items above, the Branch has an
operating lease commitment relating to office
space rent in the Indonesia Stock Exchange
Building amounting Rp 8,914 (2015: Rp 14,005)
which is valid up to 30 September 2021.
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Cabang telah mengimplementasikan prosedur
manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah
dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli
2009 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP
tentang “Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum” sebagaimana telah diubah dengan
Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP tanggal 25
Oktober 2011. Menurut surat edaran tersebut,
penerapan manajemen risiko harus dilakukan
tidak hanya pada risiko kredit, risiko pasar
maupun risiko operasional, namun juga untuk
risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi,
risiko strategis, dan risiko kepatuhan.
The Branch has implemented a risk management
policy in accordance with BI regulation No.
5/8/PBI/2003 amended by BI regulation No.
11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning of
“Application of Risk Management for Commercial
Bank” and BI Circular Letter No. 5/21/DPNP
concerning of “Application of Risk Management
for Commercial Bank” which amended by BI
Circular Letter No. 13/23/DPNP dated 25
October 2011. As stipulated in the decrees,
processes for application of risk management
shall be implemented for credit risk, market risk,
operational risk, liquidity risk, legal risk,
reputation risk, strategic risk, and compliance
risk.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan
yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan
Cabang
gagal
memenuhi
kewajiban
kontraktualnya kepada Cabang. Risiko kredit
terutama berasal dari pinjaman yang diberikan,
garansi, dan letters of credit.
Credit risk is the risk of financial loss, should any
of the Branch’s customers, clients or market
counterparties fail to fulfill their contractual
obligations to the Branch. Credit risk mainly
arises from loans, guarantees, and letters of
credit.
Lampiran - 5/57 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Cabang juga dipengaruhi oleh risiko kredit
lainnya yang berasal dari investasi pada efekefek dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas
perdagangan (eksposur perdagangan).
The Branch’s is also exposed to other credit
risks arising from investments in marketable
securities and other exposures arising from its
trading activities (trading exposures).
Manajemen melakukan pengelolaan eksposur
risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan
pengendalian atas risiko kredit dilakukan oleh
tim manajemen risiko yang bertanggung jawab
kepada Country Manager.
Management carefully manages its exposure to
credit risk. The credit risk management and
control are centralised in the risk management
team which responsible to the Country Manager.
(i) Pengukuran risiko kredit
(i) Credit risk measurement
Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman
yang diberikan, Cabang mempertimbangkan
dua komponen: (i) estimasi kerugian saat
debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi
kewajibannya; dan (ii) estimasi tingkat
eksposur saat debitur atau rekanan tidak
dapat memenuhi kewajibannya baik pada onbalance sheet maupun off-balance sheet.
In measuring the credit risk of loans, the
Branch considers two components: (i) loss
estimation when debtor or counterparts
cannot fulfill their contractual obligations; and
(ii) estimated exposure when a debtor or
counterpart cannot fulfill their obligations,
both at on-balance sheet and off-balance
sheet.
Untuk mengelola dan memantau risiko atas
penyaluran kredit, secara rutin Cabang
melakukan analisa terhadap portofolio kredit
dan kualitas kredit dari debitur atau rekanan.
To manage and monitor credit risk, the
Branch performs a regular portfolio analysis
and credit quality from debtors or
counterparts.
Penetapan kebijakan limit dan pemantauan
juga dilakukan secara rutin, antara lain: Batas
Maksimum Pemberian Kredit, agunan,
segmentasi bisnis (kategori debitur), jenis
mata uang dan sektor ekonomi.
Policy and limits monitoring is conducted on
regular basis including: Legal Lending Limit,
collateral, business segmentation (category of
debtor), type of currency and economic
sectors.
Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan
pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini:
Some other specific control and mitigation
measures are outlined below:
Agunan
Collateral
Cabang
menerapkan
kebijakan
untuk
memitigasi risiko kredit, antara lain dengan
meminta agunan sebagai jaminan pelunasan
kredit
jika
jaminan
berupa
sumber
pembayaran utama debitur berdasarkan arus
kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat
diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit
meliputi:
The Branch applies policies to mitigate credit
risk, by asking collateral to secure the
repayment of loan if the main source of
debtor’s payment is based on its cash flow
were not fulfilled. Collateral types that can be
used to mitigate the risk include:
 Standby LC/Garansi Bank yang diterima
 Standby LC/Bank Guarantee received by
Cabang
 Jaminan Perusahaan
the Branch
 Corporate Guarantee
Lampiran - 5/58 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan
mitigasi
(ii) Risk limit control and mitigation policies
Batas pemberian untuk derivatif
Lending limits for derivative
Risiko penyelesaian (settlement) timbul jika
pembayaran tidak dilakukan pada saat jatuh
tempo. Batas settlement harian ditetapkan
untuk setiap debitur untuk menutupi jumlah
agregat penyelesaian risiko yang berasal dari
transaksi pasar harian.
Settlement risk arises in any situation where a
payment is not done upon its maturity. Daily
settlement limits are established for each
counterparty to cover the aggregate of all
settlement risk arising from the Bank’s market
transactions on any single day.
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa
memperhitungkan agunan dan pendukung
kredit lainnya
(iii) Maximum exposure to credit risk before
collateral held or other credit enhancements
Eksposur risiko kredit terhadap aset
keuangan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to financial
assets as at 31 December 2016 and 2015 are
as follows:
2016
2015
Eksposur maksimum
Giro pada
Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan
Aset lain-lain
Maximum exposure
519,613
129,558
418,123
131,994
1,468,133
1,582,499
36,002
2,137,408
598,773
1,412,711
1,518,216
9,053
2,069,282
6,447
6,471,986
5,565,826
Eksposur risiko kredit terhadap rekening
administratif pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Eksposur maksimum
Garansi yang diberikan
Credit risk exposures relating to off-balance
sheet items as at 31 December 2016 and
2015 are as follows:
2015
88,055
310,015
88,055
310,015
Tabel di atas menggambarkan eksposur
maksimum atas risiko kredit bagi Cabang
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tanpa
memperhitungkan
agunan
atau
pendukung kredit lainnya. Untuk aset
keuangan, eksposur di atas ditentukan
berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang
diungkapkan pada laporan keuangan atas
posisi keuangan.
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Other assets
Maximum exposure
Guarantees issued
The above tables represent the worst-case
scenario of credit risk exposure to the Branch
as at 31 December 2016 and 2015, without
taking account of any collateral held or other
credit enhancements attached. For financial
assets, the exposures set out above are
based on gross carrying amounts as reported
in the statement of financial position.
Lampiran - 5/59 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(iv) Konsentrasi risiko kredit
(iv) Credit risks concentration
Manajemen yakin akan kemampuan Cabang
untuk mengendalikan dan memelihara
minimal eksposur risiko kredit yang berasal
dari pinjaman yang diberikan berdasarkan
hal-hal sebagai berikut:
Management is confident
continue to control and
exposure of credit risk
resulting from its loans
following:
a) Sektor geografis
a) Geographical sectors
in its ability to
sustain minimal
to the Branch
based on the
Rekening laporan posisi keuangan
Statement of financial position accounts
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, eksposur kredit Cabang semuanya
diberikan di wilayah Jakarta, kecuali giro
pada bank lain dan tagihan derivatif
sejumlah Rp 34.387 (2015: Rp 35.058)
dan Rp 119 (2015: Rp 353), yang
ditempatkan pada kantor cabang Bank of
America di luar negeri.
As at 31 December 2016 and 2015, the
Branch’s credit exposure are all in Jakarta
region, except for current accounts with
other banks and derivative receivable
amounted Rp 34,387 (2015: Rp 35,058)
and Rp 119 (2015: Rp 353), respectively,
which are placed in overseas branches of
Bank of America.
Rekening administratif
Administrative accounts
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, eksposur risiko kredit atas rekening
administratif semuanya diberikan di
wilayah Jakarta.
As at 31 December 2016 and 2015, credit
risk exposure relating to administrative
accounts items are all in Jakarta region.
b) Sektor industri
b) Industry sectors
Tabel berikut menggambarkan rincian
eksposur kredit Cabang pada nilai
tercatat (tanpa memperhitungkan agunan
atau pendukung kredit lainnya), yang
dikategorikan berdasarkan sektor industri
pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
The following table breaks down Branch’s
credit exposure at their carrying amounts
(without taking into account any collateral
held or other credit support), as
categorised by industry sectors as at 31
December 2016 and 2015.
31 Desember/December 2016
Pemerintah/
Government
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek - bruto
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan
Aset lain-lain
Industri
Pengolahan/
Manufacturing
Bank/
Bank
Perusahaan
Lainnya dan
Perseorangan/
Other
Companies and
Individual
Jasa-jasa
Dunia
Usaha/
Trade
Services
Jumlah/
Total
519,613
-
-
-
-
519,613
-
129,558
-
-
-
129,558
1,095,438
1,582,499
-
372,695
34,029
1,889
-
84
1,468,133
1,582,499
36,002
-
-
1,550,583
-
575,651
-
11,174
598,773
2,137,408
598,773*)
3,197,550
536,282
1,552,472
575,651
610,031
6,471,986
*) Lihat Catatan 12
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Other assets
Refer to Note 12 *)
Lampiran - 5/60 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(iv) Konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
(iv) Credit risks concentration (continued)
b) Sektor industri (lanjutan)
b) Industry sectors (continued)
31 Desember/December 2015
Pemerintah/
Government
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek - bruto
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan
Aset lain-lain
Industri
Pengolahan/
Manufacturing
Bank/
Bank
Perusahaan
Lainnya dan
Perseorangan/
Other
Companies and
Individual
Jasa-jasa
Dunia
Usaha/
Trade
Services
-
131,994
-
-
-
131,994
1,412,711
-
-
-
-
1,412,711
1,518,216
-
8,985
6
-
62
1,518,216
9,053
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Derivative receivables
-
-
2,051,817
-
7,237
-
10,228
6,447
2,069,282
6,447
Loans
Other assets
3,349,050
140,979
2,051,823
7,237
16,737
5,565,826
418,123
-
-
-
Eksposur risiko kredit atas rekening
administratif adalah sebagai berikut:
-
Pemerintah/
Government
Lembaga
Keuangan
Bukan Bank/
Financial
Institution
non Banks
Bank/
Bank
Perusahaan
Lainnya dan
Perseorangan/
Other
Companies and Jumlah/
Individual
Total
Jasa-jasa
Dunia
Usaha/
Trade
Services
Industri
Pengolahan/
Manufacturing
-
-
-
88,055
-
-
88,055
-
-
-
88,055
-
-
88,055
31 Desember/December 2015
Pemerintah/
Government
Garansi yang
diberikan
Lembaga
Keuangan
Bukan Bank/
Financial
Institution
non Banks
Bank/
Bank
-
-
-
310,015
-
-
310,015
-
-
-
310,015
-
-
310,015
Guarantees issued
(v) Credit quality of financial assets
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
eksposur risiko kredit atas aset keuangan
terbagi atas:
Jumlah
Guarantees issued
Perusahaan
Lainnya dan
Perseorangan/
Other
Companies and Jumlah/
Individual
Total
Jasa-jasa
Dunia
Usaha/
Trade
Services
Industri
Pengolahan/
Manufacturing
(v) Kualitas kredit dari aset keuangan
Aset
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan
Aset lain-lain
418,123
Credit risk exposure relating to offbalance sheet items are as follows:
31 Desember/December 2016
Garansi yang
diberikan
Jumlah/
Total
As at 31 December 2016 and 2015, credit
risk exposure relating to financial assets are
divided as follows:
2016
Belum jatuh
tempo atau
tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Neither past
due nor
impaired
Telah jatuh
tempo tetapi
tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Past due but
not impaired
519,613
129,558
-
-
519,613
129,558
1,468,133
1,582,499
36,002
2,137,408
598,773
-
-
1,468,133
1,582,499
36,002
2,137,408
598,773
Assets
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Other assets
6,471,986
-
-
6,471,986
Total
Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired
Jumlah/
Total
Lampiran - 5/61 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(v) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)
(v) Credit quality of financial assets (continued)
Aset
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan
Aset lain-lain
Jumlah
Belum jatuh
tempo atau
tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Neither past
due nor
impaired
2015
Telah jatuh
tempo tetapi
tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Past due but
not impaired
Aset
Pinjaman yang
diberikan
252,925
Jumlah/
Total
418,123
131,994
-
-
418,123
131,994
1,412,711
1,518,216
9,053
2,069,282
6,447
-
-
1,412,711
1,518,216
9,053
2,069,282
6,447
Assets
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Other assets
5,565,826
-
-
5,565,826
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
rincian kualitas kredit dari pinjaman yang
diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak
mengalami penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
Rating 1-3/
Rating 1-3
Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired
Rating 4/
Rating 4
The credit quality of loans that are “neither
past due nor impaired” as at 31 December
2016 and 2015 are as follow:
2016
Rating 5-6/
Rating 5-6
882,481
Rating 7/
Rating 7
351,437
Rating 8/
Rating 8
650,565
Jumlah/
Total
-
Assets
2,137,408
Loans
2015
Aset
Pinjaman yang
diberikan
Rating 1-3/
Rating 1-3
291,928
Rating 4/
Rating 4
989,810
Rating 5-6/
Rating 5-6
Rating 7/
Rating 7
787,544
Penjelasan pembagian kualitas kredit dari
kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo
atau tidak mengalami penurunan nilai adalah:
Rating/
Rating
1-3
4
Rating 8/
Rating 8
-
Jumlah/
Total
-
Assets
2,069,282
Loans
Details for credit quality of loans that are
“neither past due nor impaired” are as
follow:
Deskripsi/
Description
Klasifikasi berdasarkan
kolektibilitas Bank
Indonesia/
Classification based on
Bank Indonesia
collectibility
Umumnya diberikan kepada entitas yang memiliki rating investment grade,
yang menandakan bahwa entitas memiliki akses (atau dapat diakses) ke
pasar modal/ Normally assigned to entities with investment grade risks,
indicating entities that have access (or are capable of access) to the public
capital markets.
Lancar/Pass
Umumnya diberikan kepada entitas yang memiliki rating sebanding dengan
investment grade, tetapi dapat juga diberikan kepada entitas yang lebih kecil
yang memiliki kekuatan kredit yang sejenis. Entitas ini mungkin atau
mungkin tidak memiliki akses ke pasar modal/ Normally assigned to entities
with comparable investment grade risks, but can often be assigned to
smaller entities that have similar credit strength. These entities may or may
not have access to public capital markets.
Lancar/Pass
Lampiran - 5/62 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(v) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)
(v) Credit quality of financial assets (continued)
Klasifikasi berdasarkan
kolektibilitas Bank
Indonesia/
Classification based on
Bank Indonesia
collectibility
Rating/
Rating
Deskripsi/
Description
5-6
Untuk entitas yang memiliki akses ke institusional (termasuk Bank) yang
memberikan pinjaman dan mungkin memiliki akses terbatas ke pasar modal
/ For the entities that have access to institutional (including Bank) credit and
may have limited access to the public capital markets.
Lancar/Pass
7
Untuk entitas yang memiliki potensi masalah dalam kinerja yang tidak dapat
diatasi atau jika informasi tidak memadai untuk menentukan peringkat risiko
yang tepat/ Assigned for risks that have the potential for adverse criticism if
hurdles to performance are not overcome or if information is inadequate to
determine an appropriate risk rating.
Lancar/Pass
8
Peringkat buruk yang sesuai dengan definisi Dalam Perhatian Khusus dan
Kurang Lancar yang diberikan oleh otoritas pengawas/ Adverse ratings that
correspond to the Special Mention and Substandard defined by regulatory
authorities.
Dalam perhatian khusus/
Special mention
Penjelasan pembagian kualitas kredit dari aset
keuangan lainnya yang belum jatuh tempo
atau tidak mengalami penurunan nilai
diungkapkan dalam masing-masing catatan
atas laporan keuangan.
Details for credit quality of other financial
assets that are “neither past due nor
impaired” are disclosed in other respective
notes to financial statements.
Seluruh efek-efek yang dibeli oleh Cabang
adalah obligasi pemerintah dimana memiliki
risiko kredit yang rendah dan berdasarkan
pengalaman historis selama 10 tehun
terakhir obligasi tersebut tidak pernah
mengalami gagal bayar.
All marketable securities purchased by
Branch are government bonds which
have low credit risk and based on recent
last 10 years historical experience these
bonds did not fail to settle.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Cabang melakukan pengawasan terhadap
dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk
mengurangi dampak negatif terhadap Cabang,
baik dampak terhadap laba maupun likuiditas,
dari pergerakan tingkat suku bunga yang
merugikan. Untuk mengukur risiko pasar karena
pergerakan suku bunga, Cabang melakukan
analisa harian pada pergerakan marjin suku
bunga dan juga melakukan analisa pada profil
jatuh tempo seluruh aset dan liabilitas
berdasarkan pada jadwal perubahan suku bunga
(repricing schedule).
Interest rate exposure is also monitored to
minimise any negative impact to the Branch,
either the impact on the profitability or on
liquidity, due to adverse market movements. To
measure market risk fluctuations in interest
rates, the Branch primarily uses interest rate
margin and spread analysis, and also reviews
the maturity gap analysis based on the repricing
schedule for all assets and liabilities.
Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai
layanan perbankan bagi nasabah termasuk
deposito dan pinjaman yang diberikan, serta
fasilitas giro.
Interest rate risk arises from the provision of a
variety of banking services to customers
including deposit taking and lending, and current
account facilities.
Lampiran - 5/63 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman
yang diberikan dengan tingkat suku bunga
mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat
suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang
diumumkan, yang disesuaikan secara periodik
guna mencerminkan pergerakan pasar.
A substantial proportion of customer deposits
and lending at floating interest rate is either
directly linked to market rates or based upon
published rates which are periodically adjusted
to reflect market movements.
Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga
rata-rata per tahun untuk Rupiah dan mata uang
asing.
The table below summarises the annual average
interest rates for Rupiah and foreign currencies.
2015
2016
Rupiah/
Rupiah
%
Mata uang
asing/
Foreign
currencies
%
Rupiah/
Rupiah
%
Mata uang
asing/
Foreign
currencies
%
1.81
0.82
2.08
1.13
ASSETS
Current accounts with other banks
4.41
0.12
6.53
7.07
0.45
0.04
2.25
5.52
0.47
6.37
6.78
0.13
0.03
1.69
Placements with Bank Indonesia
Placements with other banks
Marketable securities
Loans
3.81
-
0.02
0.59
2.01
-
0.02
0.31
LIABILITIES
Deposits from customers
Borrowing from Head Office
ASET
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Pinjaman yang diberikan
LIABILITAS
Simpanan nasabah
Pinjaman dari Kantor Pusat
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas
berbunga Cabang pada nilai tercatat, yang
dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu
antara tanggal perubahan bunga secara
kontraktual atau tanggal jatuh tempo.
The table below summarises Branch’s interest
earning assets and interest bearing liabilities at
carrying amounts, categorised by the earlier of
contractual repricing interest or maturity dates.
31 Desember/December 2016
Bunga mengambang/Floating rate
Bunga tetap/Fixed rate
Lebih
dari 3
bulan s/d
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari 1 12 bulan/
1 bulan s/d 3 bulan s/d
Sampai
bulan s/d 3
Lebih dari
Sampai
3 bulan/
12 bulan/ Lebih dari
More
dengan 1
bulan/
12 bulan/ dengan
1 More than
than 3
More than 12 bulan/
bulan/
bulan/
More than 1 months More than
1 month
3 months More than
Up to 1
month until
until 12
12
Up to 1
until 3
until 12
12
month
3 months
months
months
month
months
months
months
Tidak
dikenakan
bunga/
Noninterest
bearing
Jumlah/
Total
Aset
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan
Aset lain-lain
Jumlah
Assets
519,613
-
-
-
-
-
-
-
-
519,613
95,171
-
-
-
-
-
-
-
34,387
129,558
-
-
-
-
1,468,133
109,840
-
278,691
-
509,091
-
684,877
-
36,002
1,468,133
1,582,499
36,002
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placement with Bank
Indonesia and
other banks
Marketable securities
Derivative receivables
-
-
-
-
599,354
-
897,977
-
630,178
-
39
-
9,860
598,773
2,137,408
598,773
Loans
Other assets
614,784
-
-
-
2,177,327
1,176,668
1,139,269
684,916
679,022
6,471,986
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman dari Kantor
Pusat
Liabilitas derivatif
Liabilitas lain-lain
Jumlah
Perbedaan repricing
Total
Liabilities
-
-
-
-
-
-
-
-
2,460,291
-
-
-
-
-
-
38,600
59,300
120,000
-
800,000
-
-
-
-
-
-
339,188
-
574,338
-
424,384
-
2,460,291
(1,845,507)
-
-
-
1,177,788
633,638
-
-
-
999,539
543,030
Lampiran - 5/64 - Schedule
Obligations due
immediately
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Borrowing from
Head Office
Derivative liabilities
Other liabilities
57
57
-
-
2,678,191
-
14,892
814,892
-
1,481,975
26,089
7,566
2,819,885
26,089
7,566
544,384
-
1,530,579
6,346,680
Total
594,885
684,916
976,863
Repricing gap
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
31 Desember/December 2015
Bunga mengambang/Floating rate
Bunga tetap/Fixed rate
Lebih dari
3 bulan
Lebih dari 3
Lebih dari 1
s/d 12
Lebih dari 1
bulan s/d
Sampai
bulan s/d 3
bulan/
Sampai
bulan s/d 3
12 bulan/
dengan 1
bulan/
dengan
bulan/
More than Lebih dari
More than 3 Lebih dari
bulan/
1 bulan/
12 bulan/
More than 1 3 months 12 bulan/
More than 1
months
Up to 1
month until
until 12
More than
Up to 1
month until
until 12
More than
month
3 months
months 12 months
month
3 months
months
12 months
Tidak
dikenakan
bunga/
Noninterest
bearing
Jumlah/
Total
Aset
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan
Aset lain-lain
Jumlah
Assets
418,123
-
-
-
-
-
-
-
-
418,123
96,936
-
-
-
-
-
-
-
35,058
131,994
-
-
-
-
-
-
-
-
1,412,711
309,393
-
372,357
-
797,970
-
38,496
-
9,053
1,412,711
1,518,216
9,053
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placement with Bank
Indonesia and
other banks
Marketable securities
Derivative receivables
-
-
-
-
742,116
-
882,733
-
434,348
-
10,085
-
6,447
2,069,282
6,447
Loans
Other assets
515,059
-
-
-
2,464,220
1,255,090
1,232,318
48,581
50,558
5,565,826
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman dari Kantor
Pusat
Liabilitas derivatif
Liabilitas lain-lain
Jumlah
Perbedaan repricing
Total
Liabilities
-
-
-
-
-
-
-
-
1,583,610
-
-
-
-
-
-
33,790
29,700
-
-
200,000
-
-
-
-
-
-
620,670
-
1,087,637
-
434,228
-
1,583,610
(1,068,551)
-
-
-
854,460
1,117,337
-
-
-
1,609,760
137,753
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba
bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:
Obligations due
immediately
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Borrowing from
Head Office
Derivative liabilities
Other liabilities
1,126
1,126
-
-
1,647,100
-
4,399
204,399
-
1,516,349
5,289
10,743
3,658,884
5,289
10,743
434,228
-
1,537,906
5,527,541
Total
798,090
48,581
1,525,633
Repricing gap
The table below shows the sensitivity of Branch’s
net income to movement of interest rates on 31
December 2016 and 2015:
2016 dan/and 2015
Peningkatan/
Penurunan/
Increased by
Decreased by
100bps
100bps
Pengaruh terhadap laba bersih - 2016
Pengaruh terhadap laba bersih - 2015
(18,455)
(10,686)
18,455
10,686
Impact to net income - 2016
Impact to net income - 2015
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat
suku bunga bergerak pada jumlah yang sama,
sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial
laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga
sementara yang lainnya tidak berubah. Proyeksi
juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel
lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal
pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga
jatuh tempo.
The projection assumes that interest rates of all
maturities move by the same amount, therefore
do not reflect the potential impact on profit of
some rates changing while others remain
unchanged. The projection also assumes that all
other variables are held constant and are based
on a constant reporting date position and that all
positions run to maturity.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas
keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek
dalam kelompok tersedia untuk dijual Cabang pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atas
perubahan tingkat suku bunga yaitu:
The table below shows the sensitivity of the
Branch unrealised gains on available-for-sale
marketable securities to movement of interest
rates on 31 December 2016 and 2015:
Pengaruh terhadap keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual - 2016
Pengaruh terhadap keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual - 2015
2016 dan/and 2015
Peningkatan/
Penurunan/
Increased by
Decreased by
100bps
100bps
1,000
(1,000)
Impact to unrealised gains on availablefor-sale marketable securities - 2016
500
(500)
Impact to unrealised gains on availablefor-sale marketable securities - 2015
Lampiran - 5/65 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh
variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan
tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh
posisi hingga jatuh tempo.
The projection assumes that all other variables
are held constant. It also assumes a constant
reporting date position and that all positions run
to maturity.
Sensitivitas atas laba bersih dan keuntungan yang
belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan
tindakan-tindakan Cabang untuk mengurangi risiko
atas tingkat suku bunga. Dalam kenyataannya,
Cabang secara proaktif melakukan mitigasi atas
efek prospektif pergerakan tingkat suku bunga.
The above sensitivities of net income and
unrealised gains on available-for-sale marketable
securities do not incorporate actions that Branch
would take to mitigate the impact of this interest
rate risks. In practice, the Branch proactively
seeks to mitigate the effect of prospective interest
movements.
Risiko mata uang
Currency risk
Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan
produk valuta asing dengan nasabah dan dari
aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti
kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor
dan dilaporkan setiap hari oleh Cabang untuk
memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar
mata uang asing yang merugikan dapat
dikendalikan.
Primarily, this exposure arises from foreign
currency products and transactions with clients
and activities in the interbank foreign currency
market such as forward contracts. Currency rate
risk is monitored and reported daily by the
Branch to ensure that exposure to adverse
foreign currency exchange rate movements are
maintained within pre-defined limits.
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur
Cabang atas risiko nilai tukar mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan
pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis
mata uang.
The table below summarises the Branch’s
exposure to foreign currency exchange rate risk
at 31 December 2016 and 2015. Included in the
table are financial instruments at carrying
amounts, categorised by currency.
Dolar
Amerika
Serikat/
United
States
Dollar
Aset
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
2016
Dolar
Singapura/
Singapore
Dollar
Euro/
Euro
Yen
Jepang/
Japanese
Yen
Dolar
Australia/
Australian
Dollar
Dolar
Hong
Kong/
Hong
Kong
Dollar
Pound
Sterling/
Pound
Sterling
Dolar
Canada/
Canadian
Dollar
Lainlain/
Others
Jumlah/
Total
Giro pada bank lain
Penempatan pada
bank lain dan
bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Aset lain-lain
104,027
14,535
9,211
401
206
442
338
368
703,265
1,577,199
6,148
-
-
-
-
-
-
-
703,265
- 1,577,199
6,148
Assets
Cash
Current account with
Bank Indonesia
Current account
with other banks
Placements with
other banks and
Bank Indonesia
Loans
Other assets
Jumlah aset
2,715,877
14,535
9,211
401
206
442
338
368
- 2,741,378
Total assets
1,898
-
-
-
-
-
-
-
-
1,898
323,340
-
-
-
-
-
-
-
-
323,340
-
129,528
Liabilitas
Simpanan dari
nasabah
Pinjaman dari
kantor pusat
Liabilitas lain-lain
(2,819,885)
(2,394)
Jumlah liabilitas
(3,545,972)
Laporan posisi
keuangan - bersih
Rekening administratif
- bersih
(723,693)
(830,095)
838,229
(14,437)
(14,437)
(8,419)
(8,419)
(313)
(313)
(21)
(21)
-
(42)
-
(12) (746,937)
-
(8)
-
- (2,819,885)
(2,402)
Liabilities
Deposits from
customers
Borrowing from
head office
Other liabilities
-
(50)
-
(12) (3,569,224)
Total liabilities
98
792
88
185
442
288
368
-
40,511
-
-
-
-
-
Lampiran - 5/66 - Schedule
Net on Statement of
(12) (827,846) financial position
-
878,740
Administrative
accounts - net
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko mata uang (lanjutan)
Dolar
Amerika
Serikat/
United
States
Dollar
Aset
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
bank lain dan
bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Aset lain-lain
Jumlah aset
2015
Dolar
Singapura/
Singapore
Dollar
Euro/
Euro
Yen
Jepang/
Japanese
Yen
Dolar
Australia/
Australian
Dollar
Dolar
Hong
Kong/
Hong
Kong
Dollar
Pound
Sterling/
Pound
Sterling
Dolar
Canada/
Canadian
Dollar
Lainlain/
Others
Jumlah/
Total
303,270
-
-
-
-
-
-
-
-
303,270
120,111
3,803
7,234
345
234
40
174
42
-
131,983
1,102,800
1,938,403
4,772
-
-
-
-
-
-
2
- 1,102,800
- 1,938,403
4,774
Assets
Cash
Current account with
Bank Indonesia
Current account
with other banks
Placements with
other banks and
Bank Indonesia
Loans
Other assets
3,471,637
3,803
7,234
345
234
40
174
44
- 3,483,511
Total assets
(3,711)
(7,129)
(315)
(204)
2,281
Liabilitas
Simpanan dari
nasabah
Pinjaman dari
kantor pusat
Liabilitas lain-lain
(3,658,884)
(2,749)
Jumlah liabilitas
(4,467,851)
Laporan posisi
keuangan - bersih
Currency risk (continued)
(806,218)
(996,214)
-
(3,711)
-
(13)
(7,142)
-
-
-
-
(315)
(204)
-
-
-
(52)
-
(12) (817,641)
-
(2)
-
- (3,658,884)
(2,764)
Liabilities
Deposits from
customers
Borrowing from
head office
Other liabilities
-
(54)
-
(12) (4,479,289)
Total liabilities
92
30
30
40
120
44
-
-
-
-
-
-
-
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensivitas laba
bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 atas perubahan nilai tukar mata uang
asing yaitu:
2,281
-
92
Rekening administratif
- bersih
1,011,553
-
Net on Statement of
(12) (995,778) financial position
- 1,011,553
Administrative
accounts - net
The table below shows the sensitivity of the
Branch’s net income to movement of foreign
exchange rates on 31 December 2016 and 2015:
2016 dan/and 2015
Peningkatan/
Penurunan/
Increased by
Decreased by
5%
5%
Pengaruh terhadap laba bersih - 2016
Pengaruh terhadap laba bersih - 2015
1,505
790
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa
perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak
pada jumlah yang sama sehingga tidak
mencerminkan perubahan potensial kepada laba
atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang
asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi
juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel
lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal
pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga
jatuh tempo.
(1,505)
(790)
Impact to net income - 2016
Impact to net income - 2015
The projection above assumes that foreign
exchange rates move by the same amount,
therefore do not reflect the potential impact on
profit of some rates changing while others remain
unchanged. The projection also assumes that all
other variables are held constant and are based
on a constant reporting date position and that all
positions run to maturity.
Lampiran - 5/67 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Kebijakan likuiditas Cabang didasarkan untuk
memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat
ini, maupun di masa datang baik untuk kondisi
normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi.
Dalam melaksanakan pengendalian risiko likuiditas,
dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu:
liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis,
dan liquidity ratio analysis. Di mana untuk
mengendalikan risiko likuiditas tersebut ditetapkan
beberapa batasan dan parameter. Di samping itu
dalam mengendalikan risiko likuiditas juga
dilakukan pemantauan atas indikator-indikator
internal dan eksternal. Untuk menghadapi kondisi
stres juga ditetapkan contingency funding plan
untuk penanganan kondisi tersebut. Jumlah aset
lancar yang memadai dipertahankan untuk
menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali
setiap waktu. Hal ini semua sejalan dengan
peraturan BI tentang manajemen risiko likuiditas
yang tercantum dalam Surat Edaran BI
No.11/16/DPNP/2009.
The Branch’s liquidity policy is based on ensuring
that current and future funding requirements can
be met both in normal or stress condition. In
implementation of liquidity risk management,
there are some varieties of methods, such as:
liquidity gap analysis, liquidity stress test
analysis, and liquidity ratios analysis. Whereas in
managing liquidity risk, the Branch sets some
limits and parameters. The Branch also monitors
the internal and external indicators to manage
liquidity risk. The Branch also sets a contingency
funding plan that is used to handle or solve the
crisis condition. Appropriate levels of liquid
assets are held to ensure that a prudent level of
liquidity is maintained at all times. This is in line
with BI circular letter No.11/16/DPNP/2009
regarding liquidity risk management.
Pengelolaan likuiditas Cabang ditekankan pada
penyesuaian arus dana masuk dan keluar.
Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan
memelihara aset likuid tingkat pertama yang
berupa pemeliharaan cadangan wajib serta efekefek jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid
tingkat dua dipelihara melalui penempatan dana
jangka pendek di bank lain serta efek-efek dalam
kelompok tersedia untuk dijual. Pengelolaan
likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan
struktur sumber dana dengan memperhatikan limit
konsentrasi deposan. Selain itu, Cabang
senantiasa memelihara kemampuannya untuk
melakukan akses ke pasar uang, dengan
memelihara
hubungan
dengan
bank-bank
koresponden.
The Branch’s liquidity management focuses on
cash inflow and outflow. The gap in cash flow is
anticipated through managing the first tier assets
such as maintenance of reserve requirements
and highly liquid short term marketable securities.
Second tier assets are managed through short
term placements with other banks and availablefor-sale
marketable
securities.
Liquidity
management is also performed through
managing the structure of funding by
implementing
proper
thereshold
on
the
concentrations of depositors. In addition, the
Branch maintains its ability to access the financial
market, by maintaining its relationships with
correspondent banks.
Cabang memonitor jangka waktu jatuh tempo
komitmen kredit oleh karena komitmen dengan
jangka waktu yang lebih lama pada umumnya
memiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan
dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang
lebih pendek.
The Branch monitors the term to maturity of credit
commitments because longer term commitments
generally have a greater degree of credit risk than
shorter term commitments.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi
mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas
sesuai kontrak menjadi arus kas yang tidak
didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015.
The maturity tables below provide information
about maturities on contractual undiscounted
cash flows of liabilities on 31 December 2016 and
2015.
Lampiran - 5/68 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
Repayable
on demand
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
2016
Lebih dari
1 bulan s/d
3 bulan/
More than
1 month
until
3 months
Lebih dari
3 bulan s/d
12 bulan/
More than
3 months
until
12 months
Jumlah/
Total
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman dari Kantor Pusat
Liabilitas derivatif
Liabilitas lain-lain
57
1,225
2,499,388
817,047
340,078
3,828
59,820
575,918
4,220
2,513
123,829
426,369
21,869
-
57 Obligations due immediately
2,683,037
Deposits from customers
817,047 Deposits from other banks
1,342,365 Borrowing from Head Office
26,089
Derivative liabilities
7,566
Other liabilities
Jumlah
1,282
3,660,341
642,471
572,067
4,876,161
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
Repayable
on demand
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
2015
Lebih dari
1 bulan s/d
3 bulan/
More than
1 month
until
3 months
Lebih dari
3 bulan s/d
12 bulan/
More than
3 months
until
12 months
Total
Jumlah/
Total
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman dari Kantor Pusat
Liabilitas derivatif
Liabilitas lain-lain
1,126
1,190
1,618,226
205,829
620,986
4,571
1,237
29,910
1,089,183
718
8,316
435,225
-
1,126 Obligations due immediately
1,648,136
Deposits from customers
205,829 Deposits from other banks
2,145,394 Borrowing from Head Office
5,289
Derivative liabilities
10,743
Other liabilities
Jumlah
2,316
2,450,849
1,128,127
435,225
4,016,517
Informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari
rekening administratif sesuai kontrak menjadi arus
kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015.
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
Repayable
on demand
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
Total
The maturity tables below provide information
about maturities on contractual undiscounted
cash flows of off-balance sheet items on 31
December 2016 and 2015.
2016
Lebih dari Lebih dari Lebih dari
1 bulan
3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
3 bulan/
6 bulan/
12 bulan/
More than More than More than Lebih dari
1 month
3 months 6 months 12 bulan/
until
until
until
More than
3 months 6 months 12 months 12 months
Jumlah/
Total
Garansi yang diberikan
-
26,740
36,541
16,800
6,724
1,250
88,055
Guarantees issued
Jumlah
-
26,740
36,541
16,800
6,724
1,250
88,055
Total
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
Repayable
on demand
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
2015
Lebih dari Lebih dari Lebih dari
1 bulan
3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
3 bulan/
6 bulan/
12 bulan/
More than More than More than Lebih dari
1 month
3 months 6 months 12 bulan/
until
until
until
More than
3 months 6 months 12 months 12 months
Jumlah/
Total
Garansi yang diberikan
-
276,732
3,982
20,750
6,137
2,414
310,015
Guarantees issued
Jumlah
-
276,732
3,982
20,750
6,137
2,414
310,015
Total
Lampiran - 5/69 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan
liabilitas keuangan berbunga Cabang pada nilai
tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang
terlebih dahulu antara tanggal repricing secara
kontraktual (contractual repricing) atau tanggal
jatuh tempo.
The following table summarises the Branch’s
interest earning financial assets and interest
bearing financial liabilities at carrying amounts
which are categorised by the earlier of
contractual repricing date or maturity dates.
Tidak
mempunyai
tanggal
jatuh tempo
kontraktual/
No
contractual
maturity
Aset
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan
Aset lain-lain
Jumlah
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
2016
Lebih dari Lebih dari Lebih dari
1 bulan
3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
3 bulan/
6 bulan/
12 bulan/
More than More than More than Lebih dari
1 month
3 months 6 months 12 bulan/
until
until
until
More than
3 months 6 months 12 months 12 months
Jumlah/
Total
-
519,613
-
-
-
-
519,613
-
129,558
-
-
-
-
129,558
2,255
1,468,133
109,840
599,354
585,803
278,691
7,832
897,977
7,278
509,091
28,170
630,178
2,917
684,877
39
-
9,860
520
1,468,133
1,582,499
36,002
2,137,408
598,773
Assets
Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Other assets
2,255
3,412,301
1,191,778
1,170,356
684,916
10,380
6,471,986
Total
Liabilitas
57
-
2,498,891
59,300
120,000
-
-
-
814,892
-
-
-
-
Pinjaman dari Kantor Pusat
Liabilitas derivatif
Liabilitas lain-lain
1,225
339,187
2,469
695,591
4,220
3,325
801,614
21,869
547
983,493
-
-
Liabilities
Obligation due
57
immediately
2,678,191Deposits from customers
Deposits from other
814,892
banks
Borrowing from Head
2,819,885
Office
26,089
Derivative liabilities
7,566
Other liabilities
Jumlah
1,282
3,655,439
762,436
944,030
983,493
-
6,346,680
Total
429,342
226,326
(298,577)
10,380
125,306
Maturity gap
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Perbedaan jatuh tempo
973
Tidak
mempunyai
tanggal
jatuh tempo
kontraktual/
No
contractual
maturity
Aset
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan
Aset lain-lain
Jumlah
(243,138)
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
2015
Lebih dari Lebih dari Lebih dari
1 bulan
3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
3 bulan/
6 bulan/
12 bulan/
More than More than More than Lebih dari
1 month
3 months 6 months 12 bulan/
until
until
until
More than
3 months 6 months 12 months 12 months
Jumlah/
Total
-
418,123
-
-
-
-
418,123
-
131,994
-
-
-
-
131,994
2,332
1,412,711
309,393
5,413
742,116
-
372,357
2,860
882,733
-
314,795
780
434,347
3,586
483,175
1
-
38,496
10,085
529
1,412,711
1,518,216
9,053
2,069,282
6,447
Assets
Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Other assets
2,332
3,019,750
1,257,950
753,508
483,176
49,110
5,565,826
Total
Lampiran - 5/70 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liabilitas
Liquidity risk (continued)
Tidak
mempunyai
tanggal
jatuh tempo
kontraktual/
No
contractual
maturity
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
2015
Lebih dari Lebih dari Lebih dari
1 bulan
3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
3 bulan/
6 bulan/
12 bulan/
More than More than More than Lebih dari
1 month
3 months 6 months 12 bulan/
until
until
until
More than
3 months 6 months 12 months 12 months
Jumlah/
Total
1,126
-
1,617,400
29,700
-
-
-
-
204,399
-
-
-
-
Pinjaman dari Kantor Pusat
Liabilitas derivatif
Liabilitas lain-lain
1,190
620,669
4,571
552
1,335,767
718
8,734
806,423
267
896,025
-
-
Liabilities
Obligation due
1,126
immediately
1,647,100 Deposits from customers
Deposits from other
204,399
banks
Borrowing from Head
3,658,884
Office
5,289
Derivative liabilities
10,743
Other liabilities
Jumlah
2,316
2,447,591
1,374,919
806,690
896,025
-
5,527,541
Total
16
572,159
(53,182)
(412,849)
49,110
38,285
Maturity gap
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Perbedaan jatuh tempo
(116,969)
Risiko operasional
Operational risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian
langsung ataupun tidak langsung yang terjadi
karena tidak memadainya atau karena adanya
kegagalan proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem atau adanya masalah
eksternal yang dapat mempengaruhi operasional
Cabang.
Operational risk is the risk of direct or indirect
loss resulting from inadequate or failure in
internal processes, people and systems or from
external problems that affect the Branch’s
operations.
Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai
kecukupan pengendalian internal serta proses
identifikasi dan penelaahan risiko untuk setiap
proses dan produk di masing-masing unit kerja
untuk
memastikan
kepatuhan
terhadap
kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang
dibuat oleh Manajemen Cabang.
A risk assessment process is carried out to
evaluate the adequacy of internal control and risk
identification and assessment in every process
and products in each working unit to ensure
compliance with the policies, rules and limits set
down by Branch’s Management.
Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan
dengan memperkuat aspek keamanan dan
kehandalan operasi teknologi informasi sehingga
kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan
potensi kegagalan sistem yang menyebabkan
terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan
dan diantisipasi lebih dini.
Operational risk management is also performed
by strengthening security and operational
aspects of information technology so that human
error, fraud, processing errors and system failure
that can affect business continuity can be
anticipated and reduced.
Cabang sedang dalam proses pengembangan
dan implementasi 3 garis pertahanan (lines of
defense), menekankan kepemilikan risiko dan
budaya risiko di semua aspek Cabang. Cabang
mengerahkan upaya terbaik untuk mengelola
risiko operasional dengan memastikan akan
pentingnya pengelolaan risiko ini ditanamkan
pada seluruh jajaran organisasi Cabang. Cabang
berkomitmen
penuh
untuk
meningkatkan
kemampuan pengelolaan risiko operasional
melalui
penggunaan
berbagai
proses
pengendalian dan perangkat.
The Branch is in the process of development and
implementation 3 lines of defense, reinforcing risk
ownership and risk culture across all aspects of
the Branch. Branch does its best effort to
manage operational risk by ensuring that the
importance of managing the risk is embedded at
all levels of Branch’s organisation. Branch has
fully committed to increase its capability in
managing operational risk using several control
processes and tools.
Lampiran - 5/71 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
26. NILAI WAJAR
KEUANGAN
ASET
DAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES
Tabel dibawah ini menggambarkan aset dan
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
The table below summarizes financial assets and
liabilities measured at fair value use the following
fair value hierarchy of:
a. Tingkat 1
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik;
a. Level 1
Quoted prices (unadjusted) in active markets
for identical assets or liabilities;
b. Tingkat 2
Input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk
aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) maupun tidak langsung
(misalnya derivasi harga); dan
b. Level 2
Inputs other than quoted prices included
within Level 1 that are observable for the
assets or liabilities, either directly (that is, as
prices) or indirectly (that is, derived from
prices); and
c. Tingkat 3
Input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat
diobservasi
(input
yang
tidak
dapat
diobservasi).
c. Level 3
Inputs for the assets or liabilities that are not
based
on
observable
market
data
(unobservable inputs).
Aset Keuangan
Nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Efek efek
Tagihan derivatif
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Total
Nilai tercatat/
Carrying value
Tingkat/
Level 1
2016
Nilai wajar/Fair value
Tingkat/
Level 2
Tingkat/
Level 3
Financial Assets
352,664
36,002
352,664
-
36,002
-
Fair value through
profit or loss
Marketable securities
Derivatives receivable
96,922
96,922
-
-
Available-for-sale
Marketable securities
485,588
449,586
36,002
-
Total
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Liabilitas derivatif
26,089
-
26,089
-
Fair value through
profit or loss
Derivatives liabilities
Total
26,089
-
26,089
-
Total
Aset Keuangan
Nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Efek efek
Tagihan derivatif
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Total
Nilai tercatat/
Carrying value
Tingkat/
Level 1
2015
Nilai wajar/Fair value
Tingkat/
Level 2
Tingkat/
Level 3
Financial Assets
Fair value through
profit or loss
Marketable securities
Derivatives receivable
318,085
9,053
318,085
-
9,053
-
327,138
318,085
9,053
-
48,156
48,156
-
-
Available-for-sale
Marketable securities
375,294
366,241
9,053
-
Total
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Liabilitas derivatif
5,289
-
5,289
-
Fair value through
profit or loss
Derivatives liabilities
Total
5,289
-
5,289
-
Total
Lampiran - 5/72 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
26. NILAI WAJAR ASET
KEUANGAN (lanjutan)
DAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat
dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang
tidak disajikan di laporan posisi keuangan
Cabang pada nilai wajarnya:
The table below summarises the
amounts and fair values of those
instruments not presented in the
statements of financial position at
values:
carrying
financial
Branch’s
their fair
2016
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair value
ASET KEUANGAN
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
- Yang dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan
Aset lain-lain
519,613
129,558
519,613
129,558
1,468,133
1,468,133
1,132,913
2,137,408
598,773
1,132,607
2,135,867
598,773
FINANCIAL ASSETS
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Held-to-maturity Loans
Other assets
Jumlah aset keuangan
5,986,398
5,984,551
Total financial assets
57
57
Simpanan dari nasabah dan bank lain
Pinjaman dari Kantor Pusat
Liabilitas lain-lain
3,493,083
2,819,885
7,566
3,493,083
2,819,467
7,566
FINANCIAL LIABILITIES
Obligations due immediately
Deposits from customers
and other banks
Borrowing from Head Office
Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
6,320,591
6,320,173
Total financial liabilities
LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas segera
2015
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair value
ASET KEUANGAN
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
- Yang dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan
Aset lain-lain
418,123
131,994
418,123
131,994
1,412,711
1,412,711
1,151,975
2,069,282
6,447
1,149,171
2,067,028
6,447
FINANCIAL ASSETS
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Held-to-maturity Loans
Other assets
Jumlah aset keuangan
5,190,532
5,185,474
Total financial assets
1,126
1,126
Simpanan dari nasabah dan bank lain
Pinjaman dari Kantor Pusat
Liabilitas lain-lain
1,851,499
3,658,884
10,743
1,851,499
3,655,478
10,743
FINANCIAL LIABILITIES
Obligations due immediately
Deposits from customers
and other banks
Borrowing from Head Office
Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
5,522,252
5,518,846
Total financial liabilities
LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas segera
Nilai wajar dari pinjaman yang diberikan
diestimasi menggunakan diskonto arus kas,
dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari
tingkat suku bunga pasar yang diberikan Cabang
untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik
yang sama dengan aset keuangan tersebut pada
tanggal laporan posisi keuangan (level 3 - hirarki
nilai wajar).
The fair value of loans are estimated by using
discounted cash flows applying weighted average
market rates offered by the Branch at statements
of financial position date for financial assets that
have similar characteristics with the above
mentioned financial assets (level 3 – fair value
hierarchy).
Lampiran - 5/73 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
26. NILAI WAJAR ASET
KEUANGAN (lanjutan)
DAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
26.
FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo diestimasi menggunakan nilai
kuotasi pasar terakhir (level 1 - hirarki nilai
wajar).
The fair value of marketable securities held-toaturity is estimated using the last quoted market
price (level 1 – fair value hierarchy).
Nilai wajar dari pinjaman dari Kantor Pusat dinilai
menggunakan tingkat suku bunga interbank
untuk pinjaman jangka pendek dan untuk
declared capital menggunakan tingkat suku
bunga yang dikenakan saat ini (level 2 - hirarki
nilai wajar).
The fair value of borrowing from Head Office is
estimated using interbank rates for short-term
borrowing and for declared capital using the
current rate charged (level 2 – fair value
hierarchy).
Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia, giro
pada bank lain, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain, efek-efek, aset lain-lain,
liabilitas segera, simpanan dari nasabah dan
bank lain, dan liabilitas lain-lain memiliki nilai
yang hampir sama dengan nilai wajarnya
memiliki jatuh tempo di bawah satu tahun.
The carrying value of current accounts with Bank
Indonesia, current accounts with other banks,
placements with Bank Indonesia and other
banks, marketable securities, other assets,
obligations due immediately, deposits from
customers and other banks, and other liabilities
approximates their fair value as they have
maturity periods less than one year.
Lihat bagian risiko likuiditas di Catatan 25 di
atas.
Refer to liquidity risk section in Note 25 above.
27. MANAJEMEN PERMODALAN
27. CAPITAL MANAGEMENT
Modal regulasi
Regulatory capital
Tujuan manajemen permodalan Cabang adalah
untuk mempertahankan posisi modal yang kuat
untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan
mempertahankan
kepercayaan
deposan,
pelanggan dan pasar. Dalam pengelolaan
permodalan, Cabang mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal
sesuai
target
kantor
pusat,
menjaga
keseimbangan antara keuntungan yang lebih
tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang
diberikan oleh posisi modal yang sehat.
The Branch's capital management objectives are
to maintain a strong capital position to support
business growth and to sustain the confidence of
depositor, customer and market. In managing its
capital, the Branch considers factors such as: an
optimal providing capital rate of return in
accordance with the target from Head Office and
maintaining a balance between high return with
gearing ratio and safety provided by a sound
capital position.
Manajemen menggunakan peraturan rasio
permodalan untuk memantau kecukupan modal,
sesuai dengan standar industri. Pendekatan
Otoritas Jasa Keuangan untuk pengukuran
modal tersebut terutama didasarkan pada
pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan.
Cabang menghitung modal minimum sesuai
profil risiko pada 31 Desember 2016 dimana
Cabang diwajibkan untuk memenuhi modal
minimum sebesar 11% (31 Desember 2015:
10%).
Management uses regulatory capital ratios in
order to monitor its capital base and these capital
ratios remain the industry standards for
measuring capital adequacy. Financial Services
Authority approach to such measurement is
primarily based on monitoring the relationship of
the capital resources requirement. Branch
calculated the minimum capital requirement
based on risk profile rating as of 31 December
2016, which required to provide minimum capital
of 11% (31 December 2015:10%).
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum telah sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016
tentang "Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum" yang berlaku sejak 2 Februari 2016
dan sebagaimana telah diubah dengan POJK
Nomor 34/POJK.03/2016. Perubahan atas
peraturan ini diterapkan secara prospektif.
Calculation of Capital Adequacy Ratio in
compliance with Financial Services Authority
Regulation No. 11/POJK.03/2016 concerning
"Minimum Capital Adequacy of Commercial
Banks" which effective since 2 February 2016 as
amended by POJK No.34/POJK.03/2016.
Changes in this regulation is applied
prospectively.
Lampiran - 5/74 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN PERMODALAN (lanjutan)
27. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Modal regulasi (lanjutan)
Regulatory capital (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, rasio
kecukupan
modal
Cabang
dengan
memperhitungkan risiko kredit dan operasional
adalah 47,29% (2015: 62,17%) dan dengan
memperhitungkan risiko kredit, operasional, dan
pasar adalah 45,40% (2015: 60,71%). Pada
tanggal 31 Desember 2016, Cabang telah
memenuhi Capital Conservation Buffer yang
diwajibkan oleh regulator sebesar 0,625%.
As at 31 December 2016, the Branch’s capital
adequacy ratio after considering credit and
operational risk is 47.29% (2015: 62.17%) and
after considering credit, operational, and market
risk is 45.40% (2015: 60.71%). As of 31
December 2016, Branch has also provided
Capital Conservation Buffer as required by
regulator of 0.625%.
28. POSISI DEVISA NETO
28. NET OPEN POSITION
Berikut ini adalah posisi devisa neto Cabang per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Mata uang
Laporan posisi keuangan
Dolar Australia
Euro
Pound Sterling Inggris
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat
Dolar Canada
Lain-lain
Posisi devisa neto neraca
The following is the Branch’s foreign currency-net
open position as at 31 December 2016 and 2015:
2016
Liabilitas/
Liabilities
Aset/
Assets
206
14,535
338
442
401
9,211
2,715,877
368
-
(21)
(14,437)
(50)
(313)
(8,419)
(3,545,972)
(12)
185
98
288
442
88
792
(830,095)
368
(12)
2,741,378
(3,569,224)
(827,846)
Posisi devisa neto absolut laporan posisi keuangan
Rekening administratif
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
Posisi devisa neto rekening administratif
Nilai bersih/
Net value
832,368
6,654,711
354,394
-
(5,816,482)
(354,394)
(40,511)
838,229
(40,511)
7,009,105
(6,211,387)
797,718
Posisi devisa neto absolut rekening administratif
Posisi devisa neto absolut keseluruhan
878,740
30,103
Modal
1,466,742
Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan
rekening administratif)
2.05%
Lampiran - 5/75 - Schedule
Currency
Statement of financial position
Australian Dollar
Euro
Great Britain Pound Sterling
Hong Kong Dollar
Japanese Yen
Singapore Dollar
United States Dollar
Canadian Dollar
Others
Net open position balance sheet
Absolute net open position statement of financial
position
Administrative accounts
United States Dollar
Euro
Singapore Dollar
Net open position administrative accounts
Absolute net open position administrative accounts
Absolute net open position overall
Capital
Net open position ratio (Statement of financial
Position and
administrative accounts)
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
28. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
Mata uang
Laporan posisi keuangan
Dolar Australia
Euro
Pound Sterling Inggris
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat
Dolar Canada
Lain-lain
Posisi devisa neto neraca
28. NET OPEN POSITION (continued)
2015
Liabilitas/
Liabilities
Aset/
Assets
Nilai bersih/
Net value
234
3,803
174
40
345
7,234
3,471,637
44
-
(204)
(3,711)
(54)
(315)
(7,142)
(4,467,851)
(12)
30
92
120
40
30
92
(996,214)
44
(12)
3,483,511
(4,479,289)
(995,778)
Posisi devisa neto absolut laporan posisi keuangan
Rekening administratif
Dolar Amerika Serikat
Euro
Posisi devisa neto rekening administratif
996,674
2,831,338
934
(1,819,785)
(934)
1,011,553
-
2,832,272
(1,818,851)
1,011,553
Posisi devisa neto absolut rekening administratif
Posisi devisa neto absolut keseluruhan
1,011,553
15,799
Modal
1,532,428
Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan
rekening administratif)
1.03%
Currency
Statement of financial position
Australian Dollar
Euro
Great Britain Pound Sterling
Hong Kong Dollar
Japanese Yen
Singapore Dollar
United States Dollar
Canadian Dollar
Others
Net open position balance sheet
Absolute net open position statement of financial
position
Administrative accounts
United States Dollar
Euro
Net open position administrative accounts
Absolute net open position administrative accounts
Absolute net open position overall
Capital
Net open position ratio (Statement of financial
Position and
administrative accounts)
Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan
rekening administratif per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah 2,05% dan 1,03%.
The Net Open Position statement of financial
position and administrative accounts as at 31
December 2016 and 2015 are 2.05% and 1.03%.
Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan
rekening administratif dihitung berdasarkan pada
Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010
tertanggal 1 Juli 2010.
The Net Open Position statement of financial
position and administrative accounts was
calculated based on Bank Indonesia’s Regulation
No. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010.
29. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN
29. THE CARRYING AMOUNTS OF FINANCIAL
INSTRUMENTS
Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen
keuangan Cabang pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015:
2016
The carrying amounts of the Branch’s financial
instruments as at 31 December 2016 and 2015
are as follows:
2015
ASET KEUANGAN
FINANCIAL ASSETS
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Efek-efek
- Nominal
- Pendapatan yang masih harus diterima
Tagihan derivatif
Financial assets at fair value
through profit or loss
352,664
462
36,002
318,085
519
9,053
389,128
327,657
Lampiran - 5/76 - Schedule
Marketable securities
Nominal Accrued income Derivatives receivable
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
29. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN
(lanjutan)
29. THE CARRYING AMOUNTS OF FINANCIAL
INSTRUMENTS (continued)
2016
2015
ASET KEUANGAN (lanjutan)
FINANCIAL ASSETS (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi (lanjutan)
Financial assets at fair value
through profit or loss (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
- Nominal
- Pendapatan yang masih harus diterima
Pinjaman yang diberikan
- Nominal
- Pendapatan yang masih harus diterima
Aset lain-lain
519,613
129,558
1,468,133
177
418,123 Current accounts with Bank Indonesia
131,994
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
1,412,711
Nominal 59
Accrued income -
1,468,310
1,412,770
2,137,408
12,871
2,069,282
3,212
2,150,279
2,072,494
585,263
2,332
4,853,023
4,037,713
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Other assets
Available-for-sale financial assets
Efek-efek
96,922
48,156
96,922
48,156
Aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo
Marketable securities
Held-to-maturity financial assets
Efek-efek
- Nominal
- Pendapatan yang masih harus diterima
Jumlah aset keuangan
1,132,913
-
1,151,975
325
1,132,913
1,152,300
6,471,986
5,565,826
LIABILITAS KEUANGAN
Marketable securities
Nominal Accrued income -
Total financial assets
FINANCIAL LIABILITIES
Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas derivatif
Financial liabilities at fair value
through profit or loss
26,089
5,289
26,089
5,289
Liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan(lanjutan)
Liabilitas segera
Loans
Nominal Accrued income -
Derivatives Liabilities
Financial liabilities
at amortised cost
57
Lampiran - 5/77 - Schedule
1,126
Obligation due immediately
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
29. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN
(lanjutan)
Liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan(lanjutan)
Simpanan dari nasabah dan bank lain
- Nominal
- Bunga yang masih harus dibayar
Pinjaman dari Kantor Pusat
- Nominal
- Bunga yang masih harus dibayar
Liabilitas lain-lain
Jumlah liabilitas keuangan
29. THE CARRYING AMOUNTS OF FINANCIAL
INSTRUMENTS (continued)
2016
2015
Financial liabilities
at amortised cost (continued)
Deposits from customers
and other banks
Nominal Accrued Interest -
3,493,083
3,162
1,851,499
372
3,496,245
1,851,871
2,819,885
666
3,658,884
864
2,820,551
3,659,748
3,738
9,507
Other liabilities
6,346,680
5,527,541
Total financial liabilities
30. STANDAR AKUNTANSI BARU
Borrowing from Head Office
Nominal Accrued Interest -
30. PROSPECTIVE ACCOUNTING
PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan
standar baru, amandemen dan interpretasi
berikut, namun belum berlaku efektif untuk tahun
buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 sebagai
berikut :
Financial Accounting Standards Board of
Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI)
has issued the following new standards,
amendmefants and interpretations, but not yet
effective for the financial year beginning 1
January 2016 as follows :
Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan
Keuangan”;
Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap.
Agrikultur: Tanaman Produktif”;
Amandemen PSAK 69 “Agrikultur”;
Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Pengungkapan”;
Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan
tentang pengakuan Aset Pajak Tangguhan
untuk Rugi yang belum direalisasi”;
Amandemen PSAK 3 “Laporan Keuangan
Interim”;
Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”;
Amandemen PSAK 58 “Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”;
Amandemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”;
Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan
Keuangan Syariah”;
Amandemen
PSAK
102
“Akuntansi
Murabahah”;
Amandemen PSAK 103 “Akuntansi Salam”;
- Amendment to SFAS 1 “Presentation of
Financial Statement”;
- Amendment to SFAS 16 “Fixed Assets.
Agriculture: Bearer Plants”;
- Amendment to SFAS 69 “Agriculture”;
- Amendment to SFAS 2 “Statements of Cash
Flows - Initiative Disclosure”;
- Amendment to SFAS 46 “Income Taxes Recognition of Deferred Tax Assets for
Unrealised Losses”;
- Amendment to SFAS 3 ”Interim Financial
Statement”;
- Amendment to SFAS 24 “Employee Benefits”;
- Amendment to SFAS 58 “Non-Current Assets
Held for Sale and Discontinued Operations”;
-
-
-
- Amendment
to
SFAS
60
“Financial
Instruments: Disclosures”;
- Amendment to SFAS 101 “Presentation of
Syariah Financial Statement”;
- Amendment to SFAS 102 ”Murabahah
Accounting”;
- Amendment
to
SFAS
103
“Salam
Accounting”;
Lampiran - 5/78 - Schedule
BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
30.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
30.
PROSPECTIVE ACCOUNTING
PRONOUNCEMENT (continued)
Amendment to SFAS 107 “Ijarah Accounting”;
and
Amandemen PSAK 107 “Akuntansi Ijarah” ;
dan
Amandemen PSAK 108 “Akuntansi Transaksi
Asuransi Syariah”.
- Amendment to SFAS 107 “Ijarah Accounting”;
and
- Amendment to SFAS 107 “Ijarah Accounting”;
and
- Amendment to SFAS 108 “Accounting for
Syariah Insurance Transactions”.
Amandemen PSAK 1, ISAK 31, PSAK 3, PSAK
24, PSAK 58, PSAK 60, PSAK 101, PSAK 102,
PSAK 103, PSAK 104, PSAK 107 dan PSAK 108
berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1
Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan.
Amandemen PSAK 2, PSAK 16, PSAK 46 dan
PSAK 69 berlaku untuk tahun buku yang dimulai
sejak 1 Januari 2018 dan penerapan dini
diperkenankan.
Amendment to SFAS 1, IFAS 31, SFAS 3, SFAS
24, SFAS 58, SFAS 60, SFAS 101, SFAS 102,
SFAS 103, SFAS 104, SFAS 107 and SFAS 108
will become effective for annual period beginning
1 January 2017 and early implementation is
permitted. Amendment to SFAS 2, SFAS 16,
SFAS 46 and SFAS 69 will become effective for
annual period beginning 1 January 2018 and
early implementation is permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan Cabang
masih mempelajari dampak yang mungkin timbul
dari penerapan standar baru dan revisi tersebut
serta pengaruhnya pada laporan keuangan
Cabang.
As at the authorisation date of these financial
statements, the Branch is still evaluating the
potential impact of these new and revised
standards to the Branch’s financial statements.
-
31. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
31.
GOVERNMENT
GUARANTEE
ON
THE
OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22
September 2004 yang berlaku efektif sejak
tanggal 22 September 2005, sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang
Republik
Indonesia
No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga
Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk
menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum
berdasarkan program penjaminan yang berlaku,
yang besaran nilai jaminannya dapat berubah
jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 dated 22 September
2004, effective on 22 September 2005, which
was amended by the Government Regulation
No. 3 dated 13 October 2008, the Indonesia
Deposit Insurance Agency (LPS) was formed to
guarantee certain liabilities of commercial banks
under the applicable guarantee program, the
amount of guarantee can be amended if the
circumstances is comply with certain LPS
specified criterias.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal
13 Oktober 2008 mengenai “Besarnya Nilai
Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan
Simpanan”, jumlah simpanan yang dijamin LPS
adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000
untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah
dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan
atau dibawah 6,25% (2015: 7,50%) untuk
simpanan dalam Rupiah dan 0,75% (2015:
1,25%) untuk simpanan dalam mata uang asing.
Based on Government Regulation No. 66 Year
2008 dated 13 October 2008 regarding “The
Amount of Deposit Guaranteed by Indonesia
Deposit Insurance Agency”, the amount of
deposits covered by LPS are customer deposits
up to Rp 2,000 per depositor per bank. Customer
deposits are only covered if the rate of interest is
equal to or below 6.25% (2015: 7.50%) for
deposits denominated in Rupiah and 0.75%
(2015: 1.25%) for deposits denominated in
foreign currency.
Bank adalah peserta dari program penjaminan
tersebut dengan jumlah premi masing-masing
sebesar Rp 3.068 dan Rp 2.355 untuk tahun
yang berakhir masing-masing pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
The Bank is a participant of that guarantee
program with insurance premium amounting Rp
3,068 and Rp 2,355, for the years ended 31
December 2016 and 2015, respectively.
Lampiran - 5/79 - Schedule
Bank of America, N.A
Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 23rd Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53
Jakarta 12190 – INDONESIA
Tel. (62-21) 29553700 Fax. (62-21) 29553777 Telex: 60362 BOFAJKIA
http://www.bofaml.com/en-us/content/apac-indonesia.html
Download