2016 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT Bank of America, National Association Cabang Jakarta – Indonesia Jakarta Branch – Indonesia 2016 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT Bank of America, National Association Cabang Jakarta – Indonesia Jakarta Branch – Indonesia 1. Informasi Umum 1. General Information Bank of America, NA Jakarta (“Cabang”) adalah satu-satunya cabang dari Bank of America N.A yang berkantor pusat di Charlotte, Amerika Serikat. Cabang mulai beroperasi sebagai bank umum sejak tanggal 25 Juni 1968 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.3.29 tanggal 25 Juni 1968, sedangkan penunjukan sebagai bank devisa adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/13Kep.Dir. tertanggal 27 Juni 1968. Bank of America, NA Jakarta (“the Branch”) is the only Indonesian branch of Bank of America, NA, whose head office is in Charlotte, USA. The Branch started operations in Indonesia on 25 June 1968 based on the Decree of the Ministry of Finance No. D.15.6.3.29 dated 25 June 1968, and was permitted as a foreign exchange bank vide the Decree of the Directors of Bank Indonesia Director No. 4/13Kep.Dir.dated 27 June 1968. Bank of America, National Trust and Savings Association bergabung dengan Nations Bank, National Association pada tanggal 23 Juli 1999. Dan sesuai dengan persetujuan merger yang dikeluarkan oleh Comptroller of the Currency Administrator of National Banks pada tanggal 19 Juli 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama dan menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 1/16/KEP.GBI/1999 menetapkan bahwa Bank of America, National Trust and Savings Association kantor cabang di Jakarta menjadi Kantor Cabang Bank of America, National Association. Perubahan nama tersebut juga telah diumumkan di surat kabar Bisnis Indonesia pada bulan September 1999. Bank of America, National Trust and Savings Association merged with Nations Bank, National Association on 23 July 1999. Based on the merger memorandum issued by the Comptroller of the Currency Administrator of National Banks on 19 July 1999, Bank Indonesia issued the Decree of the Governor of Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/ 1999, which stated that Bank of America, National Trust and Savings Association Jakarta Branch is now the branch of Bank of America, National Association. This re-branding was announced in Bisnis Indonesia in September 1999. Kebijakan dalam pengelolaan operasional yang ada pada Cabang didasarkan pada kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh kantor pusat dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dan otoritas lainnya. Dari segi pelaporan, Cabang harus melaporkan kepada kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan otoritas lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku dan juga kepada kantor regional yang berkedudukan di Hong Kong dan Singapura. The operational management policies within the Branch are in line with the policies established by the Bank’s Head Office and are also in compliance with Bank Indonesia, Indonesia Financial Services Authority (“OJK”) and other competent authorities regulations. From the reporting point of view, the Branch is required to submit reports to Bank Indonesia, Indonesia Financial Services Authority, and other competent authorities in conformity with the existing regulations and also to the regional office in Hong Kong and Singapore. 1 Bank of America, N.A. - Jakarta 2. Susunan Eksekutif Manajemen 2. Management Executive Board Mira Arifin Managing Director, Country Manager Mira Arifin Managing Director, Country Manager Pengalaman kerja: • 12/2015 – sekarang Bank of America, N.A. – Cabang Jakarta MD, Country Manager • 3/2014 – 11/2015 PT. Merrill Lynch Indonesia – Jakarta MD, President Director • 8/2011 – 2/2014 Merrill Lynch (Singapore) Pte Ltd. Singapore MD, Head of Indonesia & Head of Investment Banking • 10/2007 – 05/2011 Nomura Singapore Limited (ex Lehman Brothers) - Singapore MD, Head of Investment Banking Indonesia • 03/2004 – 07/2007 PT. UBS Securities Indonesia - Jakarta Executive Director, Head of Capital Market • 1996 – 2004 JP Morgan Singapore - Singapore VP, Coverage & Relationship Work Experience: • 12/2015 – present Bank of America, N.A. – Jakarta Branch MD, Country Manager • 3/2014 – 11/2015 PT. Merrill Lynch Indonesia – Jakarta MD, President Director • 8/2011 – 2/2014 Merrill Lynch (Singapore) Pte Ltd. Singapore MD, Head of Indonesia & Head of Investment Banking • 10/2007 – 05/2011 Nomura Singapore Limited (ex Lehman Brothers) - Singapore MD, Head of Investment Banking Indonesia • 03/2004 – 07/2007 PT. UBS Securities Indonesia - Jakarta Executive Director, Head of Capital Market • 1996 – 2004 JP Morgan Singapore - Singapore VP, Coverage & Relationship Honggo Karyono Direktur Director, Head FI Honggo Karyono Director Director, Head FI Pengalaman kerja: • 12/2012 – sekarang Bank of America, N.A. – Jakarta Director, Head FI • 9/2011 – 12/2012 OCBC NISP Indonesia Executive Vice President, Division Head FI • 10/2008 – 9/2011 JP Morgan, Indonesia Executive Director, Head FI • 10/2004 – 9/2008 Amex Bank, Indonesia Director, FI Group • 8/2001 – 10/2004 ABN AMRO, Indonesia Assistant Vice President, FI Sales • 1/2001 – 8/2001 ABN AMRO, Indonesia Head Client Support and Service • 10/1999 – 1/2001 ABN AMRO, Indonesia Manager Sales & Product Development • 10/1999 – 1/2001 ABN AMRO, Indonesia Manager Sales & Product Development • 6/1996 – 10/1999 Standard Chartered Bank, Indonesia Assistant Manager Work History: • 12/2012 – present Bank of America, N.A. – Jakarta Director, Head FI • 9/2011 – 12/2012 OCBC NISP Indonesia Executive Vice President, Division Head FI • 10/2008 – 9/2011 JP Morgan, Indonesia Executive Director, Head FI • 10/2004 – 9/2008 Amex Bank, Indonesia Director, FI Group • 8/2001 – 10/2004 ABN AMRO, Indonesia Assistant Vice President, FI Sales • 1/2001 – 8/2001 ABN AMRO, Indonesia Head Client Support and Service • 10/1999 – 1/2001 ABN AMRO, Indonesia Manager Sales & Product Development • 10/1999 – 1/2001 ABN AMRO, Indonesia Manager Sales & Product Development • 6/1996 – 10/1999 Standard Chartered Bank, Indonesia, Indonesia Assistant Manager 2 Bank of America, N.A. - Jakarta 3. Strategi Bank dan Tinjauan Usaha 3. Bank Strategy and Business Overview Walaupun pertumbuhan global cenderung untuk melemah, permintaan domestik yang kuat telah mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2016. Kebijakan pelonggaran moneter yang agresif dari Bank Indonesia (BI) dan menguatnya pengeluaran sektor publik, terutama diprioritaskan untuk proyek-proyek infrastruktur telah membantu dalam mengimbangi melemahnya ekspor. Konsumsi sektor swasta tetap mengalami penguatan seiring dengan menurunnya inflasi. Dalam survey terbaru terlihat kuatnya keyakinan dari konsumen. Despite a subdued global growth environment, robust domestic demand has supported growth in Indonesia in 2016. Aggressive monetary easing by Bank Indonesia (BI) and strong public sector spending, especially in priority infrastructure projects, helped to offset continued weakness in exports. Private consumption remained robust as inflation declined. Consumer confidence remains strong and picked up in the latest survey. Nilai tukar Rupiah mengalami penguatan sebesar 2,7% dibandingkan dengan penguatan tertinggi sebesar 6% pada akhir September 2016. Tahun 2016 ditandai dengan menguatnya animo pembelian Surat Hutang Pemerintah oleh investor asing, dengan nilai tertinggi sebesar US$9.1bn pada bulan Oktober yang dipicu oleh kecemasan atas deflasi global dan stagnasi perekonomian. Pemilihan Presiden US terpilih Donald Trump dan kemenangan mutlak Partai Republik dalam menguasai US Kongres berdampak dengan meningkatnya permintaan atas surat hutang Emerging Market dengan yield yang lebih tinggi, seperti Surat Hutang Negara Indonesia. Selain itu, keberhasilan program Tax Amnesty dari pemerintah Indonesia merepatriasi US$10 milyar dana masuk ke Indonesia pada akhir 2016, yang akan berdampak atas stabilnya nilai tukar US$/IDR. The Indonesia rupiah has gained in 2016 by 2.7% compared with its peak strength of 6% in late September 2016. The year 2016 was defined by strong foreign buying of Indonesian local government debt, which peaked at US$9.1bn in October amid a backdrop of anxiety over global deflation and secular stagnation. The election US President-elect Donald Trump and a Republican clean sweep in Congress appear to have impacted the appetite for higher yielding EM debt such as Indonesia’s. That said, Indonesia’s successful tax amnesty program should bring up to US$10 billion of repatriated inflows into Indonesia by the end of 2016, which will stabilize US$/IDR. Kami mengharapkan pemerintah Indonesia akan meningkatkan pengeluaran fiskal dimasa yang akan datang guna mempromosikan pertumbuhan yang lebih kuat dan lebih seimbang, dengan dibantu oleh meningkatnya basis pajak yang lebih besar setelah suksesnya program Tax Amnesty. Meskipun demikian, kami mengharapkan kebijakan moneter pemerintah Indonesia saat ini untuk dapat tetap dipertahankan dengan menambahkan pelonggaran moneter yang tergantung pada kondisi pasar keuangan dan inflasi. Dalam jangka panjang, potensi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan tetap berlanjut. Outlook demografis Indonesia juga masih tetap yang paling menarik di wilayah Asia Pasifik terutama dengan besarnya populasi dan berkembangnya tenaga kerja yang ada. Looking forward, we expect higher fiscal spending to promote stronger and more balanced growth, aided by a larger tax base on the back of a successful amnesty program. By contrast, we expect Indonesia’s monetary policy to be on hold for now with additional monetary easing conditional on financial market conditions and the actual inflation trajectory. Longer term, the potential for sustained, stronger economic growth remains. The demographics outlook is also among the most attractive in the region, with a large population and a burgeoning workforce. Cabang telah hadir di Indonesia sejak 1968 dan telah mendukung klien melalui solusi Working Capital Management terpadu meliputi produkproduk tradisional pinjaman kredit, trade finance, manajemen treasury, dan solusi lindung nilai valuta asing. Sejak 2015 Cabang meluncurkan bisnis Global Markets, dan menambahkan obligasi pemerintah Indonesia dalam produk yang ditawarkan. Selain itu, Tim Coporate Banking yang baru dibentuk akan fokus dalam menjalankan rencana untuk meningkatkan portfolio kredit. The Branch has had a presence in Indonesia since 1968 and has been supporting its clients through its integrated Working Capital Management solutions which include traditional credit lending products, trade finance, treasury management, and foreign exchange hedging solutions. Since 2015 the Branch launched its Global Markets business, and added Indonesian government bonds to its product offering. In addition to that, the newly established Corporate Banking team should focus on executing the plan to grow the loan portfolio. 3 Bank of America, N.A. - Jakarta Cabang akan terus memanfaatkan keunggulan kompetitif yang berasal dari kombinasi jaringan global Bank of America Merrill Lynch, platform produk yang luas dan kehadiran perbankan komersial penuh di Indonesia. Strategi bisnis akan menggunakan faktor-faktor kompetitif ini untuk memberikan produk yang diinginkan dan dibutuhkan oleh klien kami, dan untuk meningkatkan kualitas layanan kami dan platform produk lokal kami. The Branch will continue to leverage the competitive advantages coming from the combination of Bank of America Merrill Lynch’s global network, extensive product platform and full commercial banking license in Indonesia. The business strategy will revolve around using these competitive factors to deliver the products our clients want and need, and to improve the quality of our services and our local product platform. BANA Jakarta berusaha untuk memberikan solusi untuk klien kami dengan cara yang paling efektif dan efisien dan juga sesuai dengan regulasi. Sebagai bagian dari upaya kami untuk peningkatan efisiensi, kami terus mengevaluasi dan memperbaiki prosedur operasi serta kemampuan manajemen risiko dan teknologi informasi. Selain itu, selanjutnya kami difokuskan untuk mengidentifikasi peluang untuk memberikan solusi kepada klien yang berkontribusi melakukan peran intermediasi dari lembaga keuangan dalam perekonomian Indonesia. BANA Jakarta strives to deliver industry leading solutions to our clients in the most efficient and effective manner. As part of our drive for improved efficiencies, we continuously evaluate and improve operating procedures as well as risk management and information technology capabilities. In addition, the branch remains focused on identifying opportunities to provide client solutions that contribute to performing the intermediary role of a financial institution in the Indonesian economy. Pada tahun 2017 strategi cabang akan terus fokus pada pertumbuhan portofolio Global MNC dan klien FI yang beroperasi di Indonesia, dan juga korporasi lokal unggulan. Hal ini akan dicapai dengan lebih meningkatkan relasi dengan target klien sejalan dengan dibentuknya tim Corporate Banking sehingga memberikan pilihan yang lebih luas dari produk dan jasa yang ada untuk klien kami. Kami juga menjajaki rencana menambahkan produkproduk baru dari Global Markets seperti interest rate derivatives dan currency derivatives selain dari produk yang ada saat ini yaitu Surat Hutang Pemerintah dan Foreign Exchange yang mana akan meningkatkan kemampuan kami untuk menumbuhkan core banking kami yang menawarkan produk seperti Pinjaman dan produk Trade Finance, serta Cash Management dan solusi Likuiditas dalam mata uang lokal maupun mata uang asing. In 2017 the branch strategy will continue to focus on growing our portfolio of Global MNC and FI clients operating in Indonesia, as well as top-tier local corporations. This will be achieved by deepening our relationships with our target client base via our newly established Corporate Banking team, thereby delivering a wide array of existing products and services to our clients. We will also explore the feasibility of adding new Global Markets products such as interest rate / currency derivatives to our existing capabilities in Government Bonds and Foreign Exchange, wherever this would be beneficial to our core banking offering which includes Loans and Trade Finance products, as well as to Cash Management and Liquidity solutions in local currency as well as US$ products. Strategi BANA Jakarta akan tetap eksklusif pada wholesale banking, dan karena itu kami tidak ada rencana tambahan jaringan cabang kami. Seiring dengan perkembangan portfolio, kami akan tetap menjaga kualitas aset dan tata kelola perusahaan yang baik dan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BANA Jakarta strategy will remain exclusively on wholesale banking, and we therefore do not plan any addition to our branch network. As we grow the branch portfolio, we shall maintain the quality of assets and good corporate governance in accordance with Bank Indonesia and Financial Service Authority (Otoritas Jasa Keuangan – “OJK”) regulations. Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 55 dan 49 orang. Management berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan secara berkala kepada karyawannya. Total staff strength as of 31 December 2016 and 2015 was 55 and 49 associates. Management ensures a continuous development of its human resources through periodic training programs. Pendidikan/Education SMA / High-School D3 / College S1 / Bachelor S2 / Master Total 2016 1 5 37 12 55 4 Bank of America, N.A. - Jakarta 4. Tinjauan Keuangan, Analisa Portofolio, dan Data Keuangan 4. Financial Review, Financial Data Portfolio Analysis, and Posisi modal Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp. 1,47 triliun dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 3,23 triliun, Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR), pada 31 Desember 2016 adalah sebesar 45,40%, di atas rasio minimum yang dipersyaratkan yakni sebesar 11%. Sedangkan pada 31 Desember 2015 modal Cabang sebesar Rp. 1,50 triliun dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 2,47 triliun. Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR) pada 31 Desember 2015 adalah sebesar 60,71%. Realisasi Dana Usaha, sebagai bagian dari modal kantor cabang bank asing, pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 1,45 triliun dan Rp. 1,48 triliun, sedangkan jumlah dana usaha yang dideklarasikan sampai posisi 31 Desember 2016 adalah sebesar US$ 110 juta. Total modal US$ 110 juta pada akhir tahun 2016. Penambahan modal sebesar US$ 50 juta telah dipenuhi pada tanggal 25 Jan 2017, sehingga total jumlah dana usaha menjadi sebesar US$ 160 juta. As of December 31, 2016, the Branch’s capital position stood at IDR 1.47 trillion and its total risk weighted assets (RWA) of IDR 3.23 trillion, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Branch as of 31 December 2016 was 45.40%, in excess of the 11% ratio required. As of 31 December 2015, the Branch’s capital was IDR 1.50 trillion with total riskweighted assets of IDR 2.47 trillion, resulting in 60.71% CAR. As part of the capital of foreign banks’ branches, the realization of Net Inter Office Fund, as of 31 December 2016 and 2015 were IDR 1.45 trillion and IDR 1.48 trillion, whilst the declared NIOF as of 31 December 2016, was US$ 110 million. The Branch total capital was US$ 110 million as of Dec 2016. Additional capital of US$ 50 million was fully added on 25 Jan 2017 that increase the declared NIOF to be US$160 million. Jumlah aktiva produktif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 13,60 triliun dan Rp. 7,94 triliun. Peningkatan aktiva produktif disebabkan oleh meningkatnya pemberian kredit dan surat berharga untuk memenuhi CEMA dan trading surat berharga pemerintah terkait dengan didirikannya bisnis Global Markets. Sedangkan jumlah aktiva produktif bermasalah adalah nihil pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Dengan demikian, rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif adalah 0% pada 2016 dan 2015. Total productive assets as of 31 December 2016 and 2015, were IDR 13.60 trillion and IDR 7.94 trillion, respectively. The increase in productive assets was contributed by an increase in loans, and marketable securities to meet CEMA requirement and trading government bonds related to the launch of Global Markets business. Total classified productive assets were Nil as of 31 December 2016 and 31 December 2015. Thus, the ratio of classified productive assets to total productive assets was 0% in 2016 and 2015. Kebijakan pemberian fasilitas pinjaman di Cabang kami menganut prinsip kehati-hatian, fasilitas pinjaman pada tahun 2016 terfokus pada produkproduk cash management, trade finance dan pelayanan transaksi yang lainnya. Rasio total pinjaman yang diberikan terhadap total dana pihak ketiga atau Loan to Funding rasio (LFR) pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 79,81% dan 125,63%. Terjadi penurunan LFR yang signifikan di tahun 2016 karena total dana pihak ketiga mengalami peningkatan dari Rp 1,65 triliun pada 2015 menjadi Rp 2,68 triliun pada 2016 sementara itu Cabang berhasil meningkatkan pemberian pinjaman dari Rp 2,07 triliun pada 2015 menjadi Rp 2,14 triliun pada 2016. Cabang tidak memiliki saldo atas Pinjaman yang diterima (dari pihak ketiga). Cost of Fund dihitung berdasarkan Suku Bunga Dasar Kredit, yaitu sebesar 7,30% untuk IDR pada tahun 2016. In line with the application of prudent lending policy, the credit facility in 2016 focused on products of cash management, trade finance and other transaction and services. The ratio of total loan granted to third party liabilities or Loan to Funding Ratio (LFR) as of December 31, 2016 and 2015 was 79.81% and 125.63%. There was a significant decrease on LFR in 2016 due to increase in the third party fund from IDR1.65 trillion in 2015 to IDR 2.68 trillion in 2016 while the Branch successfully increased its loan balances from IDR 2.07 trillion in 2015 to IDR 2.14 trillion in 2016. The Branch has no Loan received (from third party). Cost of fund was calculated based on Prime Lending Rate which was 7.30% for IDR in 2016. 5 Bank of America, N.A. - Jakarta Dimulai sejak Juni 2015, Cabang telah memenuhi ketentuan CEMA minimum untuk kategori BUKU 2 sebesar Rp1 Trilliun secara berkelanjutan. Starting June 2015, the Branch has complied with the minimum CEMA requirement for BUKU 2 category of IDR1 trillion on a continuous basis. Untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan untuk menjamin tingkat likuiditas berdasarkan prinsip kehati-hatian, Cabang memantau dan mengatur sumber dana dan saat jatuh temponya. In order to prevent excessive fund concentration and to assure liquidity levels based on prudent principle, the Branch monitored and administered fund resources and their corresponding due dates. Laba operasional sebelum pajak tahun 2016 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari Rp 23,56 milyar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 80,01 milyar (Dengan Laba Operasional sebesar Rp 81,22 milyar pada tahun 2016 dibandingkan dengan Rp24,55 pada tahun 2015). Pada tahun 2016 Cabang membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 51,05 milyar dibandingkan dengan Rp 14,65 milyar di tahun 2015. Operating profit before tax for 2016 increased compared to the previous year, from IDR 23.56 billion to IDR 80.01 billion (with operating profit of IDR 81.22 billion compare to IDR 24.55 in 2015). For the year 2016 the Branch had a profit after tax of IDR 51.05 billion compare to IDR 14.65 billion in 2015. Pendapatan bunga bersih pada akhir tahun 2016 mencapai Rp 150,62 milyar, mengalami peningkatan sebesar 40% bila dibandingkan dengan akhir tahun 2015, dimana jumlah pendapatan bunga bersih adalah sebesar Rp 107,34 milyar. Hal ini disebabkan terutama karena adanya peningkatan surat berharga, penempatan pada Bank Indonesia, dan penarikan pinjaman dari nasabah. Rasio pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata total aktiva produktif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 1,46% dan 2,59%. Sementara itu, pendapatan dari komisi dan fee (fee based income), mengalami peningkatan yakni dari Rp 35,3 milyar tahun lalu menjadi Rp 51,4 milyar pada tahun 2016. Net interest income for the year 2016 was IDR 150.62 billion, an increase of 40% compared to 2015, where the Net Interest Income was IDR 107.34 billion. The main driver was the increase in marketable securities, placement to Bank Indonesia, and loan disbursement. The ratio of net interest income to average total productive assets as of December 31, 2016 and 2015 was 1.46% and 2.59%. Meanwhile the income from commission and fee (fee based income) increased from IDR 35.3 billion previous year’s to IDR 51.4 billion for 2016. Tingkat suku bunga yang efektif rata-rata yang berlaku pada 2016 adalah sebagai berikut: Aset Rupiah Valas Efek-Efek 6,53% - Effective interest rate during 2016 are as follows: Pinjaman yang diberikan Kewajiban Simpanan Nasabah Pinjaman dari Kantor Pusat 7,07% 2,25% 3,81% 0,02% - 0,59% Secara keseluruhan rasio total beban operasional terhadap total pendapatan operasional (BOPO) pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar 95,64% dan 87,21%. Return on Assets pada tahun 2016 sebesar 1,37% meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 0,51%. Return on Equity sebesar 3,51% di 2016 meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 0,97%. Asset Marketable Securities Loan Liabilities Customer Deposit Borrowing head office from IDR 6.53% FC - 7.07% 2.25% 3.81% 0.02% - 0.59% Overall, the ratio of total operating expense to total operating income (BOPO) in 2016 and 2015 was 95.64% and 87.21%. The Ratio of Return on Assets was 1.37% which increased compared to 2015 0.51%. Return of Equity ratio was 3.51% in 2016 which increased compared to 2015 of 0.97%. 6 Bank of America, N.A. - Jakarta Likuiditas Cabang pada 2016 memadai. Pinjaman kepada klien didanai terutama oleh deposito dan pinjaman jangka pendek dari kantor pusat. Cabang memiliki akses ke beberapa rekanan antar bank untuk memiliki pinjaman antar bank jangka pendek. Kelebihan likuiditas diinvestasikan dalam penempatan jangka pendek dengan Bank Indonesia untuk menjaga stok HQLA yang memadai untuk memenuhi persyaratan LCR. LCR per posisi 31 Des 2016 adalah sebesar 159% (31 Des 2015: 265%). The Branch liquidity for 2016 was adequate. Loans to clients were funded primarily by deposits and short term borrowings from head office. The Branch has access to several interbank counterparties for having short term interbank borrowing as well. Excess liquidity is invested in short term placement with Bank Indonesia to maintain adequate stock of HQLA for meeting LCR requirements. LCR as per 31 Dec 2016 was 159% (31 Dec 2015: 265%). Pengendalian risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko valuta asing, dan risiko operasional dilakukan dengan seksama dan sistematis. Untuk membatasi dampak negatif dari pergerakan pasar terhadap laba, bank melakukan aktivitas lindung nilai dalam batasan yang telah ditentukan, melalui penggunaan instrumen keuangan termasuk transaksi derivatif. Interest rate risk, credit risk, currency risk, and operational risk was carefully and systematically managed. To limit the adverse effect of market movements on profits, the Branch was using hedging activities within predefined limits through the use of financial instruments including derivatives. Kebijakan pemberian pinjaman dilakukan berdasarkan pengalaman dari pengendalian kredit, yang berfungsi untuk memastikan semua keputusan pemberian pinjaman disetujui dan diketahui pada tingkat tanggung jawab yang sesuai di Cabang dan Kantor Regional Bank of America. Specific lending discretion has been granted based on the experience of lending management to ensure all lending decisions were approved and noted by the appropriate levels of responsibility within the Branch and the Regional Office, Bank of America. Pengendalian risiko valuta asing dilakukan dengan cara memonitor dan melaporkan seluruh transaksi valuta asing setiap hari untuk memastikan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang asing tetap terkendali dalam batas-batas yang ditentukan. Cabang kami memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) rata-rata dibawah 20%, dan pada tanggal 31 Desember 2016 berada pada posisi 2,05%. Currency risk was managed by monitoring and reporting all foreign exchange transactions on a daily basis to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements could be controlled. The Branch maintains Net Open Position (NOP) below 20% and as of 31 December 2016 was 2.05%. Cabang memiliki Local Management Team (LMT) yang melaksanakan program Good Corporate Governance pada bank, Unit Kerja Manajemen Risiko / Komite Manajemen Risiko (digabung dengan LMT) dibawah pengawasan kantor regional, yang melaksanakan fungsi risk manajemen pada bank, dan memiliki program compliance dan prinsip pengenalan nasabah / tindak pidana pencucian uang yang sangat kuat dibawah pengawasan kantor regional / pusat. The Branch has a Local Management Team (LMT) that implements Good Corporate Governance in the branch, Risk Management Team (RMWU / RMCcombined with LMT), under the supervision of the regional office, that applied risk management functions on the branch, strong AML / KYC program built by our head / regional office, and strong Compliance Risk Management team headed at regional / head office. Cabang akan memenuhi kebutuhan UMKM dengan memberikan pinjaman kepada debitur non minyak dan gas yang berorientasi ekspor yang memiliki penjualan ekspor lebih besar dari 50% dari total penjualannya (sesuai dengan klarifikasi yang diterima dari Bank Indonesia). The Branch will fulfil the MSME requirement by providing loans for non oil and gas export oriented borrowers, whose export sales are more than 50% of their total sales (based on clarification received from Bank Indonesia). Cabang melanjutkan rencana inisiatif-inisiatif dalam sektor Teknologi Informasi yang bertujuan untuk meningkatkan performa efsiensi dan stabilitas, memperluas layanan produk, serta memenuhi komitmen kepada regulator. The Branch continue to plan IT initiatives, aimed at improving performance efficiency and stability, expanding the product range and meeting regulatory commitments. 7 Bank of America, N.A. - Jakarta 5. Informasi Kinerja Keuangan 5. Informasi Kinerja Keuangan dapat di lihat pada tabel A – C pada lampiran. 6. Manajemen Risiko I. a. Financial Performance Information can be found on the table A - C attached. 6. Pengungkapan Permodalan Financial Performance Information Risk Management I. Kualitatif Capital disclosure a. Qualitative Komponen permodalan secara umum didominasi oleh modal inti yang merupakan unsur terbesar dari modal Cabang. Rasio Kecukupan Modal Cabang dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar (CAR), pada 31 Desember 2016 adalah sebesar 45,40%, jauh di atas rasio minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yakni sebesar 11%. Capital component was mainly dominated by core capital which is the largest element of the Branch's capital. The Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Branch as of 31 December 2016 considering credit and market was 45.40%, far above the 11% ratio required by Bank Indonesia. Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk menghitung rasio kecukupan modal tersebut dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1) Risiko Kredit dengan Metode Standar 2) Risiko Pasar dengan Metode Standar 3) Risiko Operasional dengan Pendekatan Indikator Dasar The calculation of Risk Weighted Assets (RWA) to determine Capital Adequacy Ratio is carried out using the following methods: 1) Credit Risk with Standardized Method 2) Market Risk with Standardized Method 3)Operational Risk with Basic Indicator Approach b. b. Kuantitatif Pengungkapan kuantitatif struktur permodalan Bank dimuat dalam Tabel 1. II. Pengungkapan Eksposur Risiko Penerapan Manajemen Risiko - Pengawasan aktif dewan direksi dan Manajemen Cabang di bawah pengawasan Tim Manajemen Risiko Regional/Kantor Pusat bertanggung jawab untuk menerapkan manajemen risiko dalam lingkungan cabang. Untuk mengelola pelaksanaan manajemen risiko, Manajemen Cabang didukung secara lokal oleh Local Management Team (LMT) cabang, Tim Manajemen Risiko (Regional dan Lokal), dan departemen yang bertindak sebagai Unit Pengambil Risiko. Sesuai dengan persyaratan OJK, Manajemen Cabang melaksanakan fungsi-fungsi dalam bidang manajemen risiko berikut: Quantitative Quantitative disclosure on the capital structure of the bank is given in Table 1. II. Risk Exposure disclosure Management Implementation. - Board of directors active review and Risk Branch Management under the supervision of Regional / Head Office Risk Management Team have a responsibility to implement risk management within branch environment. To manage the implementation of risk management, the Branch Management is supported locally by the branch Local Management Team (LMT), Risk Management Team (Regional and Local), and operating department as Risk Taking Unit. In line with OJK requirements, Branch Management conducts the following functions in risk management area: 8 Bank of America, N.A. - Jakarta a. Dengan panduan Kantor Regional/Kantor Pusat, Manajemen Cabang dan LMT akan mengevaluasi dan menyetujui Panduan Manajemen Risiko (Risk Management Guidelines) cabang dan batas terkait risiko yang relevan setidaknya sekali setiap tahun (atau dengan frekuensi yang lebih tinggi jika terjadi perubahan faktor yang secara signifikan memengaruhi kegiatan bisnis cabang). a. With Regional / Head Office’s guidance, Branch Management and the LMT will evaluate and approve the branch’s Risk Management Guidelines and relevant risk related limits at least once each year (or at higher frequency in the event of any changes in factors significantly affecting the business activities of the branch). b. Mengembangkan budaya manajemen risiko yang sesuai dengan budaya risiko global Bank di semua tingkat dalam cabang. b. Develop a risk management culture consistent with the Bank’s global risk culture at all levels within the branch. c. Memastikan pengembangan sumber daya manusia yang kompeten untuk penerapan manajemen risiko yang efektif. c. Ensure the development of competent human resources for the application of effective risk management. d. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko diterapkan secara independen, dibuktikan lewat pemisahan fungsi antara Unit Manajemen Risiko, yang melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan kontrol risiko, dan unit yang melaksanakan serta menyelesaikan transaksi. d. Ensure that the risk management function is applied on an independent basis, reflected among others by segregation of functions between the Risk Management Unit, which conducts the identification, measurement, monitoring, and control of risks, and units that conduct and settle transactions. e. Melakukan tinjauan rutin dengan frekuensi yang ditetapkan menurut kebutuhan cabang. e. Conduct regular reviews at a frequency determined according to the needs of the branch. f. Mengevaluasi dan menyetujui usulan untuk aktivitas dan/atau produk baru yang diajukan atau dikembangkan oleh unit khusus di dalam cabang. Fokus utamanya adalah kemampuan cabang untuk melaksanakan aktivitas dan/atau produk baru tersebut, termasuk sistem dan prosedur yang digunakan serta dampak yang dihasilkan terhadap paparan risiko cabang secara keseluruhan. f. Evaluate and approve proposals for any new activity and/or product submitted or developed by a specific unit within the branch. This shall focus on the ability of the branch to implement the new activity and/or product, including the system and procedures used and the resultant impact on the overall risk exposure of the branch. 9 Bank of America, N.A. - Jakarta - - Kecukupan kebijakan, penetapan limit. prosedur, dan - Adequacy of Policy, Procedure, and limit. Sebagai bank yang beroperasi secara global, Bank of America berusaha memberikan pengawasan di tingkat lokal dan regional dalam hal praktik manajemen risiko untuk memastikan konsistensinya di berbagai negara, sekaligus menerapkan prosedur dan struktur tertentu yang diperlukan secara lokal di tiap negara. Untuk itu, kita menugaskan ahli manajemen risiko untuk tiap area risiko yang ada di berbagai negara di Asia. Para ahli Manajemen Risiko Regional ini berkoordinasi dengan kantor pusat kami dalam mendapatkan kebijakan dan arahan secara keseluruhan yang berlaku di tingkat regional, memberikan nasihat atau penjelasan khusus saat diperlukan oleh unit individu, dan juga memberikan dukungan serta pengawasan yang diperlukan oleh unit dalam hal kelangsungan bisnis. Mereka bekerja sama dengan unit lokal dan LMT untuk memastikan kepatuhan terhadap praktik global serta persyaratan lokal. As a bank operating globally, Bank of America is looking to provide local and regional level oversight in terms of risk management practices to ensure consistency in various countries, while simultaneously implementing specific procedures and structures required locally in each country. Along these lines, we have risk management experts assigned for each risk area located in various countries in Asia. These Regional Risk Management experts co-ordinate with our headquarters in getting overall policies and directions in place at the regional level, provide specific advice or clarification, when required by the individual units and also provide support and oversight required by the units in terms of ongoing business. They work closely with the local unit and LMT to ensure compliance with global practices as well as local requirements. Batas Risiko ditetapkan oleh berbagai area risiko fungsional yang bertanggung jawab atas tiap jenis risiko sebagaimana yang berlaku (terutama Risiko Kredit dan Risiko Pasar). Pejabat Manajemen Risiko dalam negeri memastikan bahwa LMT cabang selalu mengetahui Batas Risiko ini melalui pelaporan dan penyampaian rutin dalam rapat LMT bulanan. Risk Limits are established by the various functional risk areas responsible for each type of risk as applicable (mainly Credit risk and Market risk). The onshore Risk Management Officer ensures that the branch’s LMT is kept appraised of these Risk Limits via regular reporting and communication at the monthly LMT meetings. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Informasi Manajemen Risiko - Adequacy of identification process, measurement, monitoring and risk management and risk management information Untuk lebih meningkatkan kemampuan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan kontrol manajemen risiko untuk bisnis kami di Indonesia, Cabang mempekerjakan Pejabat Manajemen Risiko lokal. To further improve the risk management identification, measurement, monitoring and control capabilities for our business in Indonesia, the Branch employed an on-shore Risk Management Officer. LMT bekerja sama dengan tim Manajemen Risiko lokal dan regional di semua aspek fungsi manajemen risiko di Cabang. Kerja sama ini mencakup melaksanakan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan dan batas risiko, sistem informasi manajemen risiko, kontrol risiko, serta proses terkait lainnya untuk tiap jenis risiko. Karyawan manajemen risiko fungsional regional ini memberikan panduan dan dukungan untuk Manajemen Cabang, LMT, dan Pejabat Manajemen Risiko Lokal. The LMT works closely with local and regional Risk Management teams on all aspects of risk management functions at the Branch. This includes conducting risk identification, risk measurement, risk monitoring and limits, risk management information system, control of risk and other related process for each type of risk. These regional functional risk management employees provide guidance and support for Branch Management, LMT and the Local Risk Management Officer. 10 Bank of America, N.A. - Jakarta Setiap tiga bulan, Cabang melaporkan profil risiko kepada OJK sebagaimana diperlukan. III. Penerapan Manajemen masing – masing risiko a. Risiko untuk On quarterly basis, the Branch reports the risk profile to OJK as required. III. Implementation of risk management for each type of risk Risiko Kredit a. Risiko kredit adalah risiko kerugian yang timbul dari ketidakmampuan peminjam atau counterparty untuk memenuhi kewajibannya. Bank of America mendefinisikan eksposur kredit ke peminjam atau counterparty sebagai potensi kerugian yang timbul dari semua klasifikasi produk termasuk pinjaman dan sewa, cerukan deposito, derivatif, aset yang dimiliki untuk dijual dan komitmen pinjaman didanai yang meliputi komitmen pinjaman, letter of credit dan jaminan keuangan. - Penerapan Manajemen Risiko untuk risiko kredit Credit Risk Credit risk is the risk of loss arising from the inability of a borrower or counterparty to meet its obligations. Bank of America defines the credit exposure to a borrower or counterparty as the loss potential arising from all product classifications including loans and leases, deposit overdrafts, derivatives, assets held-forsale and unfunded lending commitments that include loan commitments, letters of credit and financial guarantees. - Risk Management implementation for Credit risk Risiko kredit dinilai berdasarkan profil risiko peminjam atau counterparty, sumber pembayaran, sifat agunan yang mendasari, dan dukungan lain yang berdasarkan kejadian terkini, kondisi dan harapan. Credit risk is assessed based on the risk profile of the borrower or counterparty, repayment sources, the nature of underlying collateral, and other support given current events, conditions and expectations. Manajemen risiko kredit dimulai dengan penilaian terhadap profil risiko kredit dari peminjam atau counterparty berdasarkan analisis posisi keuangan dan / atau sifat keamanan atau dukungan untuk eksposur tersebut. Sebagai bagian dari penilaian risiko kredit secara keseluruhan dari peminjam atau counterparty, eksposur kredit memberikan peringkat risiko dan tunduk pada persetujuan berdasarkan pada standar yang ditetapkan persetujuan kredit. Setelah pinjaman diberikan, peringkat risiko dimonitor secara berkelanjutan. Jika perlu, peringkat risiko disesuaikan untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi keuangan, arus kas atau situasi keuangan peminjam atau counterparty. Credit risk management starts with an assessment of the credit risk profile of the borrower or counterparty based on an analysis of their financial position and/or the nature of security or support for such exposures. As part of the overall credit risk assessment of a borrower or counterparty, credit exposures are assigned a risk rating and are subject to approval based on defined credit approval standards. Subsequent to loan origination, risk ratings are monitored on an ongoing basis. If necessary, risk ratings are adjusted to reflect changes in the financial condition, cash flow or financial situation of a borrower or counterparty. 11 Bank of America, N.A. - Jakarta Risiko kredit diukur melalui tiga jenis utama dari eksposur: 1. Jumlah Eksposur Risiko (TRE) adalah penjumlahan dari semua Kredit langsung, Kontinjensi, dan rekanan (produk yang diperdagangkan) Paparan. TRE digunakan untuk tujuan persetujuan serta mengukur konsentrasi kredit pada hubungan keluarga tunggal peminjam. TRE termasuk eksposur yang timbul dari semua kegiatan pinjaman tradisional di mana kredit diperpanjang dan risiko yang ditanggung oleh Cabang pada kontrak, bimbingan, atau secara kontingen serta eksposur bawah Produk Diperdagangkan seperti derivatif dan kontrak valuta asing. Credit Risk is measured via three primary types of exposure: 1. Total Risk Exposure (TRE) is a summation of all Direct Credit, Contingent and Counterparty (traded products) Exposure. TRE is used for approval purposes as well as to measure concentrations of credit to a single Family relationship of borrowers. TRE includes exposure arising from all traditional lending activities where credit is extended and risk is incurred by the Branch on a contractual, guidance, or contingent basis as well as exposures under Traded Products such as derivatives and foreign exchange contracts. 2. Eksposur harian terkait dengan produk transaksional dan kegiatan dan umumnya disebabkan karena perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran dana. Contoh umum termasuk limit settlement, dan batas daylight overdraft. Eksposur Intraday disetujui melalui proses persetujuan yang sama seperti TRE, tetapi menggunakan grid persetujuan terpisah dan tingkat persetujuan berdasarkan total Eksposur harian. 2.Intraday Exposure is related to transactional products and activities and is generally created by timing differences between the receipt and release of funds. Common examples include settlement limits, and daylight overdraft limits. Intraday Exposure is approved via the same approval process as TRE, but using separate approval grids and approval levels based on total Intraday Exposure. 3. Issuer Exposure menangkap risiko bahwa nilai surat berharga yang dimiliki akan menurun karena peristiwa kredit. Issuer Exposure mencakup komponen Risiko Kredit (dampak perubahan dalam kualitas kredit Issuer pada penilaian efek) dan komponen Risiko Pasar (dampak perubahan kondisi pasar pada penilaian efek). Issuer Exposure disetujui secara terpisah dari TRE dan Exposur Harian. 3. Issuer Exposure captures the risk that the value of securities held will decline due to a credit event. Issuer Exposure includes this Credit Risk component (impact of changes in the Issuers credit quality on securities valuations) and a Market Risk component (impact of changes in market conditions on securities valuations). Since Issuer Exposure is typically generated from public-side activities or groups, it is approved separately from TRE and Intraday Exposure. Cabang telah mengimplementasikan secara global Risiko Penilaian Scorecard untuk segmen yang berbeda (Korporasi, Bank, NonBank FI, dll) untuk memfasilitasi penilaian kelayakan kredit dari peminjam, yang meliputi analisis Probability of Default (PD) , Loss Given Default (LGD), dan Exposure at Default (EAD). The Branch has globally implemented Risk Rating Scorecards for different segments (Corporate, Banks, Non-Banks FIs, etc) to facilitate assessment of the creditworthiness of borrowers, which include analysis Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), and Exposure at Default (EAD). 12 Bank of America, N.A. - Jakarta Di tingkat perusahaan, tim Credit ("CR") karyawan memberikan penilaian independen terhadap risiko kredit dan kualitas proses di platform kredit global. Melalui dua fungsi utama, pemeriksaan dan pemantauan, CR mengidentifikasi keberadan dan munculnya risiko dan melaporan hasil temuannya kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk manajemen eksekutif lokal, dan badan pengatur. Melalui pemeriksaan dan fungsi pengawasan, portofolio kredit dan proses yang ada diberi peringkat (Tinggi, Sedang atau Rendah), Arah Risiko (Meningkatkan, Stabil atau Berkurang) dan Efektivitas Proses Kredit (Memuaskan, perlu perbaikan atau tidak memuaskan). Kegiatan pemeriksaan lebih lanjut menilai kecukupan dan efektivitas pengakuan risiko, seleksi nasabah, underwriting, monitoring dan proses pengumpulan. - Definisi Tagihan yang Mengalami penurunan nilai/Impairment Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At the enterprise level, a team of Credit Review (“CR”) employees provides an independent assessment of credit risk and process quality across the global credit platform. Through its two main functions, examinations and monitoring, CR identifies existing and emerging risks and reports its findings to various stakeholders, including local executive management, and regulatory agencies. Through the examination and monitoring functions, credit portfolios and processes are assigned ratings for the Level (High, Medium or Low), the Direction of Risk (Increasing, Stable or Decreasing) and Credit Process Effectiveness (Satisfactory, Needs Improvement or Unsatisfactory). Examination activities further assess the adequacy and effectiveness of risk recognition, client selection, underwriting, monitoring and collection processes. - Definition of Impairment on receivable The Branch assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial assets is impaired. A financial asset is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. 13 Bank of America, N.A. - Jakarta Kriteria yang digunakan oleh Cabang untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai di antaranya adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. - - Criteria that the Branch uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss include the following: kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. a. Pendekatan untuk pembentukan Cadangan Kerugian penurunan nilai (CKpn) b. c. significant financial difficulty of the issuer obligor; default or delinquency in interest or principal payments; the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; d. probability that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization; or e. The disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties - Allowance for impairment losses approach Cabang pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas. Mengenai penurunan nilai atas aset keuangan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Cabang menentukan penurunan nilai atas aset keuangan secara individual karena jumlah nasabah yang sedikit. Initially the Branch assesses whether objective evidence of impairment for financial assets as individual exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset using discounted cash flows method. The Branch determined impairment of financial assets individually due to less number of customers. Pada 31 Desember 2016, Cabang menilai tidak terdapat tagihan yang mengalami penurunan nilai sehingga tidak diperlukan pembetukan Cadangan Kerugian penurunan nilai. As at 31 December 2016 there is no impairment loss in receivable. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Pengungkapan tagihan bersih Cabang dimuat dalam Tabel 2.1; Tabel 2.2; Tabel 2.3; Tabel 2.4; Tabel 2.5. Disclosure of net receivables of the Branch are given in Table 2.1; Table 2.2; Table 2.3; Table 2.4; Table 2.5. Pengungkapan risiko kredit dengan pendekatan standar Perhitungan KPMM berdasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/ DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar yang berlaku mulai Januari 2012. - Disclosure approach of credit risk with standard CAR calculation based on Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP, dated February 18, 2011, in relation with Weighted Asset Calculation Guidelines (RWA) for Credit Risk by Using Approach Standards effected from January 2012. 14 Bank of America, N.A. - Jakarta Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasuk dalam perhitungan ATMR kredit standar mencakup: • Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk posisi trading book yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasar dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai faktor pengurang modal. • Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan. • Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuangan yang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen. Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposure is included in the RWA calculation of standard credit include: Pada metodologi pengukuran KPMM menggunakan pendekatan standar perhitungan ATMR secara umum dilakukan berdasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat. On measurement methodology CAR using the standard approach, the calculation of RWA in general was based on the rating results published by the rating agencies. Penentuan bobot risiko berdasarkan peringkat ekposur sebagaimana tersebut di atas hanya diberlakukan untuk kategori portofolio sebagai berikut: a.Tagihan Kepada Pemerintah Negara lain b.Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik c.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional d.Tagihan Kepada Bank (Jangka Panjang dan Jangka Pendek) e.Tagihan Kepada Korporasi Risk weight exposures ranked as described above is only applied to the portfolio categories as follows: Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia. Daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui sebagaimana diakses pada website Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: a. Fitch Ratings b. Moody’s Investor Service c. Standard and Poor’s d. PT Fitch Ratings Indonesia e. PT ICRA Indonesia f. PT Pemeringkat Efek Indonesia The ratings used are the latest ratings issued by rating agencies approved by Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia regulations as per Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/31/DPNP dated December 22, 2011 regarding Rating Agency and Ratings approved by Bank Indonesia. The list of rating agencies and ratings as accessed on the website of Bank Indonesia on December 31, 2012, are as follows: Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan kategori portofolio dan skala peringkat Cabang dimuat dalam Tabel 3.1. Disclosure of net receivables based on Portfolio type and scale of rating is presented in Table 3.1. • Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies in administrative accounts, but does not include trading book positions that have been calculated in the RWA and the market risk of the investment has been accounted for as a reduction of capital. • Exposures that pose credit risk due to counterparty failure. Exposure sales and purchases of financial instruments which may give rise to credit risk due to settlement failure. • a.Receivables on Government of other countries b.Receivables on Public Sector Entities c.Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions d.Receivables on Bank (Long Term and Short Term) e.Receivables on Corporations a. Fitch Ratings b. Moody’s Investors Service c. Standard and Poor’s d. PT. Fitch Ratings Indonesia e. PT ICRA Indonesia f. PT. The Securities Indonesia 15 Bank of America, N.A. - Jakarta - Pengungkapan risiko Kredit pihak lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibat transaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasuri maupun transaksi non-treasuri. Dalam pemberian fasilitas terkait dengan risiko kredit counterparty khususnya atas instrumen FX dan Derivatif, risiko yang dihadapi oleh Perusahaan meliputi risiko akibat kegagalan penyerahan kewajiban oleh pihak lawan pada tanggal penyelesaian transaksi (risiko setelmen) dan risiko yang disebabkan kegagalan pihak lawan sebelum tanggal penyelesaian transaksi (risiko pre-setelmen). Untuk Cabang, eksposur risiko kredit pihak lawan yang relevan adalah sejumlah kecil eksposur risiko kredit pihak lawan adalah dari transaksi derivatif Over the Counter (“OTC”). Counterparty credit risk disclosures Counterparty credit risk is the credit risk arising from transactions with the counterparty (counterparties) of treasury transactions and non-treasury transactions. In the provision of facilities related to counterparty credit risk in particular on FX and derivative instruments, the risks faced by the Company include the risk of failure due to the delivery obligation by the other party on the date of settlement (settlement risk) and the risk of failure due to the opponent before the date of completion of the transaction (risk presettlement). For Branch the relevant counterparty credit risk exposures is a small amount of counterparty credit risk exposure from Over the Counter (“OTC”) derivatives transactions. Pengungkapan risiko kredit pihak lawan: Transaksi Derivatif dimuat dalam Tabel 3.2. Disclosure of counterparty credit risk derivative transactions, is presented in Table 3.2 Pengungkapan mitigasi risiko kredit dengan pendekatan standar - Implementation of Credit Risk Mitigation Techniques with the Standardized Approach Jenis-jenis agunan utama diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit: a. Agunan, yang dapat mencakup aset fisik dan aset keuangan. b. Dukungan perusahaan induk yang dianggap sesuai, misalnya, jaminan atau Standby Letter of Credit. The types of primary collateral accepted in order to mitigate credit risk: a. Collateral, which may include physical assets and financial assets. b. Parental supports as deemed appropriate, for example, a guarantee or Standby Letter of Credit. Fasilitas kredit yang membutuhkan janji jaminan yang dicairkan hanya setelah janji keamanan yang memadai sebagaimana ditentukan oleh yang menyetujui kredit. Tim Kredit Support (CSS) memiliki pengawasan atas seluruh agunan / jaminan dokumen. Credit facilities requiring pledge of collateral are disbursed only after pledge of adequate security as determined by the credit approvers. Credit Support Service (CSS) team has custody of all collateral / security documents. Pengungkapan tagihan bersih Cabang secara berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit dimuat dalam Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Disclosure of net receivables f the Branch by risk weighing after calculation of credit risk mitigation impact is presented in Table 4.1 and Table 4.2. - Pengungkapan sekuritisasi aset - Securitization Exposures Pada 31 Desember 2016 cabang tidak memiliki eksposur sekuritisasi asset. As of December 31, 2016, Branch has no securitized assets exposure. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar – Cabang dimuat dalam Tabel 6.1.1, 6.1.3, dan 6.1.7. Calculation of RWA for credit risk using the standardized method is presented in Table 6.1.1, Table 6.1.3 and Table 6.1.7. 16 Bank of America, N.A. - Jakarta b. Risiko Pasar b. Market Risk Risiko pasar adalah risiko dimana nilai aktiva dan kewajiban atau pendapatan dapat terpengaruh oleh perubahan kondisi pasar, misalnya, dengan perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang atau harga sekuritas. Market risk is the risk that values of assets and liabilities or revenues may be adversely affected by changes in market conditions, for example, by changes in interest rates, currency exchange rates or security prices. Risiko pasar melekat pada instrumen keuangan yang terkait dengan operasi dan kegiatan Cabang. Market risk is inherent in the financial instruments associated with the Branch’s operations and activities. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Treasury Korporasi Corporate Treasury Global Asset and Liability Committee Risiko Pasar (ALMRC) mendelegasikan tanggung jawab untuk meninjau dan menyetujui resiko membatasi yang terkait dengan kelompok Treasury Internasional kepada Komite Risiko CFO (CFORC). Kelompok Treasury Internasional meliputi kegiatan di Eropa, Asia, Amerika Latin dan Kanada dan berbagai badan hukum termasuk cabang BANA, seperti Cabang, dan anak dan Merrill Lynch broker / dealer entitas. The Global Asset and Liability Market Risk Committee (ALMRC) delegate responsibility for reviewing and approving the risk limits associated with International Treasury group to the CFO Risk Committee (CFORC). The International Treasury group encompasses activities in Europe, Asia, Latin America and Canada and a range of legal entities including BANA branches, like the Branch, and subsidiaries and Merrill Lynch broker/dealer entities. CFORC memberikan kewenangan untuk memproses dan menyetujui perubahan batas interim yang terjadi setelah review tahunan CFORC ke Treasury and Control Function (TCF) Risk Executive dan TCF Market Risk Executive dan TCF Market Risk personnel. Manajemen (ITRM) Risiko Internasional. Fungsi Manajemen Risiko bersifat independen dari International Treasury. CFORC assigns the authority to process and approve interim limit changes that occur subsequent to the annual review by CFORC to the Treasury and Control Function (TCF) Risk Executive and TCF Market Risk Executive and TCF Market Risk personnel. The Risk Management function is independent from International Treasury. Global Market Global Markets Tata Kelola Risiko Pasar Global Markets ("GMRM") dicapai melalui pengawasan formal oleh Eksekutif Manajemen Risiko Global Market dan Komite Risiko Global Market (“GMRM”), bekerja bersama-sama dengan berbagai komite, badan dan rutinitas. Pengawasan tingkat direksi dilaksanakan oleh Komite Risiko Enterprise (“ERC”) dan komite manajemen – Komite Manajemen Risiko BAC (“MRC”) dan Komite Risiko Pasar dan Likuiditas (“MLRC”). Global Market memiliki badan pengawasan risiko (komite, dewan, forum) yang mengatur risiko dan memberikan jalur eskalasi persetujuan yang besangkutan dengan risiko pasar, masalah, dan pelaporan. The governance of Global Markets Market Risk is accomplished through formal oversight by the Global Markets Risk Management Executive and the Global Markets Risk Committee (“GMRC”), working in tandem with various committees, bodies and routines. Board-level oversight is exercised by the Enterprise Risk Committee (“ERC”) and its management committee - the BAC Management Risk Committee ("MRC") and the Market and Liquidity Risk Committee ("MLRC"). Global Markets has risk oversight bodies (committees, councils, forums) that govern market risk and provide an escalation path for market-risk related approvals, issues, and reporting. 17 Bank of America, N.A. - Jakarta Manajemen Risiko Global Market ("GMRM") melapor langsung kepada Eksekutif GMRM. Grup tersebut independen dari lini bisnis dan tanggung jawabnya meliputi pengukuran secara keseluruhan dan pemantauan risiko pasar, baik secara regional maupun global dalam Bank. Manajer risiko mengembangkan pengetahuan yang mendalam di pasar, dan berlaku sebagai penasehat yang dipercaya untuk berbagai lini bisnis, terlibat dalam dialog aktif dengan pengambil risiko untuk sepenuhnya mengartikulasikan sifat risiko dan memberikan transparansi kepada manajemen senior. Dalam Manajemen Risiko Global, GMRM bertanggung jawab untuk merekomendasikan dan memantau batas trading (trading limit), pelaporan risiko dan persetujuan produk baru. Global Markets Risk Management (“GMRM”) reports directly to the GMRM Executive. This group is independent of the business line and its responsibilities include the overall measurement and monitoring of market risk, both regionally and globally within the Bank. Risk Managers develop a deep subject matter expertise in the markets, and as trusted advisors to the various business lines, engage in active dialogue with the risk takers to fully articulate the nature of the risk and provide transparency to senior management. Within Global Risk Management, GMRM is responsible for recommending and monitoring trading limits, risk reporting and new product approval. Mekanisme untuk mengukur dan memantau risiko pasar Mechanism to measure and monitor market risk Pada inti dari pendekatan risiko pasar Cabang menilai eksposur kunci dan pengaturan dan pemantauan limit. Key eksposur risiko pasar yang dinilai baik pada tingkat individual, dengan mengevaluasi dampak dari faktor risiko individu, dan pada tingkat agregat menggunakan Value-AtRisk ("VaR") model untuk kegiatan yang relevan. At the core of the Branch’s market risk approach are assessing key exposures and setting and monitoring limits. Key market risk exposures are assessed at both individual levels, by evaluating the impact of individual risk factors, and at aggregate level using Value-At-Risk (“VaR”) model for relevant activities. Melengkapi informasi risiko yang berasal dari posisi, sensitivitas risiko pasar, dan mengukur VaR, stress test yang dilakukan untuk menilai kejadian ekstrim atau guncangan. stress test dirancang untuk menyoroti eksposur tidak mungkin tapi masuk akal peristiwa atau kondisi yang sangat volatile, baik secara hipotesis dan historis. Supplementing risk information derived from position, market risk sensitivities, and VaR measure, stress tests are performed to assess extreme tail events or shocks. The stress tests are designed to highlight exposures to unlikely but plausible events or extremely volatile conditions, both hypothetically and historically. Dua ukuran risiko pasar utama yang digunakan oleh Cabang adalah: VaR dan Maximum Observed Loss ("MOL"). VaR merupakan ukuran statistik dari potensi kerugian nilai pasar portofolio akibat perubahan variabel pasar, selama periode holding yang diberikan, diukur pada tingkat kepercayaan tertentu. Cabang ini menggunakan pendekatan simulasi historis untuk VaR dan dihitung selama periode holding satu hari pada tingkat kepercayaan 99% menggunakan historis tiga tahun. Kinerja model VaR dipantau melalui harian back-testing dan back-testing dilakukan secara global di BAC Tingkat dan Tingkat LOB. MOL adalah salah satu bentuk stress test yang merupakan kerugian maksimum nilai pasar potensial yang diamati selama periode waktu penyimpanan 10 hari dengan menggunakan data historis mulai 15 Januari 2007. Two key market risk measures used by the Branch are: VaR and Maximum Observed Loss (“MOL”). VaR is a statistical measure of potential portfolio market value loss resulting from changes in market variables, during a given holding period, measured at a specified confidence level. The Branch uses historical simulation approach for VaR and it is calculated over a one-day holding period at a 99% confidence level uses three years of history. The performance of VaR model is monitored through daily back-testing and back-testing is performed globally at BAC Level and the LOB Level. MOL is one form of stress test and it represents the maximum potential market value loss observed over a 10-day holding period using historical data with start date anchored to January 15th, 2007. Untuk modal menurut peraturan, yang didasarkan pada pendekatan standar, beban modal dihitung berdasarkan formula pengawas yang diberlakukan sebagai beban pada posisi long / short neto serta posisi matched Cabang. Formula ini memerlukan alokasi eksposur trading ke dalam skala waktu dan dari sini beban ditentukan. For regulatory capital, which is based on the standardized approach, the capital charge is based on a supervisory formula which applies a charge on Branch’s net long / short, as well as matched positions. The formula requires the allocation of the trading exposures into time bands from which the charge is determined. 18 Bank of America, N.A. - Jakarta Sepanjang tahun 2016, mayoritas kegiatan Cabang terkait dengan kegiatan treasury korporasi dan fasilitasi transaksi pertukaran uang asing untuk klien. Kegiatan trading pertukaran uang asing biasanya berjangka pendek (sebagian besar spot). Mendekati akhir tahun 2016, trading desk kami mulai mengambil posisi surat obligasi Republik Indonesia. Throughout 2016, the majority of the Branch’s activities are related to corporate treasury activities and FX facilitations for clients. FX trading activities are generally short-term (mostly spot) tenor. Towards year-end 2016, trading desk started to take positions in the Indonesian government bonds/bills. Pengungkapan risiko pasar dengan menggunakan metode standar dimuat pada Tabel 7.1. Disclosure of market risk using the standardized method is presented in Table 7.1. c.. c. Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional adalah risiko kerugian yang berasal dari proses internal, orang, dan sistem yang tidak cukup atau gagal, atau peristiwa eksternal. Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people, and systems, or from external events. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Tata kelola risiko operasional dilakukan melalui pengawasan formal oleh Komite Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Committee (ERC), komite Dewan Direksi Bank of America (Dewan). Dan oleh manajemen Bank of America melalui Komite Risiko Operasional dan Kepatuhan (CORC) dan subkomitenya, Komite Kepemimpinan Risiko Operasional (ORLC). Operational Risk governance is accomplished through formal oversight by the Enterprise Risk Committee (ERC) a committee of the Bank of America Board of Directors (Board). And by Bank of America management through the Compliance and Operational Risk Committee (CORC) and its sub-committee, the Operational Risk Leadership Committee (ORLC). CORC memberikan pengawasan terhadap prosedur dan kebijakan risiko operasional dan kepatuhan untuk mendorong manajemen risiko reputasi, risiko operasional, dan kepatuhan yang sehat. ORLC menyetujui kebijakan sesuai dengan pengawasannya terhadap program manajemen risiko operasional di seluruh perusahaan. CORC provides oversight of the compliance and operational risk policies and procedures to promote sound compliance, operational risk and reputational risk management. The ORLC approves the policy in accordance with its oversight of the enterprise wide operational risk management program. Fungsi manajemen Risiko Operasional bersifat independen dari manajemen bisnis dan terdiri dari tim Risiko Operasional Korporat (COR), yang bertanggung jawab untuk merancang program dan mengawasi penerapan dan pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan tersebut. Tim Risiko Operasional yang bertanggung jawab untuk menilai, mempertanyakan, dan memberi tahu bisnis tersebut secara objektif mengenai risiko operasional. The Operational Risk management function is independent of business management and consists of the Corporate Operational Risk (COR) team, responsible for designing the program and overseeing its implementation and execution in accordance with the policy. The Operational Risk Teams which are responsible for objectively assessing, challenging and advising the businesses on operational risk. Manajemen Risiko Operasional adalah tanggung jawab dari semua karyawan melalui identifikasi yang berkelanjutan, eskalasi, dan perbincangan masalah terkait kontrol dan risiko operasional. Dalam BANA Indonesia, LMT bertanggung jawab untuk memantau operasi bisnis di Indonesia dan anggota LOB dari LMT bertanggung jawab atas semua risiko di bisnis mereka, termasuk risiko operasional. Operational Risk management is the responsibility of all employees through the continual identification, escalation and debate of operational risks and control related issues. Within BANA Indonesia, the LMT is responsible for monitoring the Indonesian business operations and the LOB members of the LMT are responsible for all the risks within their business including operational risks. 19 Bank of America, N.A. - Jakarta Mekanisme untuk mengidentifikasi, mengukur dan memitigasi Risiko Operasional Mechanism to identify, measure and mitigate operational risk Program manajemen risiko operasional, sesuai dengan ketentuan Pendekatan Pengukuran Lanjut Basel II, memasukkan dan mendokumentasikan proses menyeluruh untuk mengenali, mengukur, memantau, mengontrol, dan melaporkan informasi risiko operasional kepada manajemen eksekutif dan dewan direksi, atau komite level dewan yang sesuai. Masing-masing unit garis depan, fungsi kontrol, dan tim manajemen risiko independen terkait wajib menerapkan proses-proses ini serta mematuhi seluruh standar yang berlaku. The operational risk management program, in compliance with the Basel II Advanced Measurement Approach requirements, incorporates and documents the overarching processes for identifying, measuring, monitoring, controlling and reporting operational risk information to executive management and the boards of directors, or appropriate board level committees. Each frontline unit, control function and associated independent risk management team is required to implement these processes and comply with all applicable standards. Kami mengakses pemaparan untuk mendukung Proses Manajemen Risiko, elemen utama berikut ini memfasilitasi Program Manajemen Risiko Operasional: Penilaian sendiri atas Risiko dan Pengendalian (“RCSA”)’ Pengumpulan Data Peristiwa Kerugian; Manajemen Risiko, Isu dan Tindakan Analisis skenario. We access exposures In support of the Risk Management Process, the following key elements facilitate the Operational Risk Management Program: Risk and Control Self Assessment (RCSA) Loss Event Data Collection; Risk, Issues and Action Management Scenario Analysis Proses RCSA adalah metode utama untuk menangkap paparan risiko operasional agregat dan bisnis individu. Proses ini menyangkut identifikasi kegiatan dan tinjauan bisnis yang signifikan tentang inventaris risiko internal dan kontrol yang terkait dengan kegiatan-kegiatan tersebut. The RCSA process is the primary method for capturing individual business and aggregate operational risk exposures. It entails identification of significant business activities and review of our inventory of internal risk and controls associated with those activities. RCSA dijalankan oleh LOB lain dan juga dilakukan di level wilayah Asia Pasifik. Proses penilaian mandiri kemudian digunakan untuk memupuk dialog tentang risiko utama, masalah, dan rencana mitigasi yang terkait dengannya. Dengan demikian, risiko paling besar yang menghadang LOB dapat diidentifikasi dan diselesaikan secara tepat. The RCSA is undertaken by the different LOBs and is also conducted at the Asia Pacific regional level. The self-assessment process is then used to foster dialogue around key risks, issues and their corresponding mitigation plans. In this way the most significant risks facing a LOB can be identified and adequately addressed. Risiko Operasi bagi BANA Indonesia diminimalkan dan dikelola melalui BAC atau kebijakan dan prosedur, kontrol, serta alat pemantauan khusus LOB. Contoh kebijakan dan prosedur ini antara lain proses rekonsiliasi data, pencegahan kecurangan (fraud), analisis dan pemonitoran pemrosesan transaksi, dan rencana pemulihan bisnis. Risk in the Operation is for BANA Indonesia is mitigated and managed through BAC or LOBspecific policies and procedures, controls, and monitoring tools. Examples of these include data reconciliation processes, fraud prevention, transaction processing monitoring and analysis and business recovery planning. Untuk ketentuan modal Pillar 1, Cabang menggunakan Pendekatan Indikator Dasar, dengan pendapatan kotor rata-rata tiga tahun dikalikan dengan faktor sebesar 15%. For Pillar 1 capital requirements, the Branch uses the Basic Indicator Approach, where the average three-year gross income is multiplied by a factor of 15%. 20 Bank of America, N.A. - Jakarta Pengungkapan kuantitatif risiko Cabang dimuat dalam Tabel 8.1. d. operasional Risiko Likuiditas Quantitative disclosure of operational risk in Table 8.1. d. Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah potensi ketidak-mampuan untuk memenuhi arus kas dan kewajiban keuangan kontinjensi, baik on ataupun off balance sheet, pada saat jatuh tempo. Tujuan utama dari manajemen risiko likuiditas adalah untuk memastikan bahwa cabang dapat memenuhi kebutuhan arus kas dan agunan serta terus memenuhi kebutuhan sumber pendanaan untuk mendukung usaha dan nasabah dalam berbagai jenis kondisi ekonomi. Liquidity risk is the potential inability to meet expected or unexpected cash flow and contingent financial obligations, both on- or off balance sheet, as they come due. The primary objective of liquidity risk management is to ensure that the Branch can meet expected and unexpected cash flow and collateral needs while continuing to support our businesses and customers with the appropriate funding sources, under a range of economic conditions. Tata kelola dan pengawasan untuk manajemen risiko likuiditas di Cabang adalah tanggung jawab dari ALCO dan manajemen senior. ALCO memberikan arahan strategis dalam manajemen risiko likuiditas, sementara manajemen risiko likuiditas harian adalah tanggung jawab Treasurer Cabang. Tim risiko likuiditas regional menyediakan pengawasan risiko likuiditas yang independen sesuai dengan Risk Framework dan prosedur dan kebijakan risiko yang ada. The governance and oversight for liquidity risk management in Branch is the responsibility of the ALCO and senior management. The ALCO provides strategic direction in the management of liquidity risk, while the day-to-day management of liquidity risk is the responsibility of Branch Treasurer. Regional Liquidity Risk team provides independent liquidity risk oversight in accordance with the Risk Framework and established risk policies and procedures. Kebijakan Risiko Likuiditas Cabang menguraikan peran dan tanggung jawab, pelaporan, tata kelola, dan persyaratan peraturan dalam mengelola risiko likuiditas Cabang. Kebijakan ini menguraikan kerangka dimana ALCO berkomunikasi dan mengelola pendekatan untuk manajemen risiko likuiditas dan toleransi risiko likuiditas. The Branch Liquidity Risk Policy outlines the roles and responsibilities, reporting, governance, and regulatory requirements in managing the liquidity risk of the Branch. It outlines the framework by which the ALCO communicates and administers its approach to liquidity risk management and liquidity risk tolerance. Rencana pendanaan kontingensi ( " CFP " ) Cabang memberikan kerangka dimana ALCO mengkomunikasi strategi untuk mengelola likuiditas melalui berbagai tingkat kesulitan, mengidentifikasi sumber-sumber potensial dari kontinjen likuiditas, dan menguraikan tindakan yang akan diambil untuk menjaga dan meningkatkan likuiditas jika terjadi gangguan pendanaan yang menghalangi kemampuan Cabang untuk memenuhi kewajiban pendanaan. The Branch Contingency funding Plan (“CFP”) provides the framework, by which the ALCO communicates a strategy for managing through liquidity events of varying severity, identifies potential contingent liquidity sources, and it outlines the potential action steps to preserve and enhance liquidity in the event of a funding disruption that hinders the ability of the Branch to meet its funding obligations. Pada 2015, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan peraturan likuiditas yang terkait dengan risiko yang dianggap bagian dari standar likuiditas Basel 3: Liquidity Coverage Ratio, atau LCR. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2015, dan bank diwajibkan untuk memenuhi rasio minimum High Quality Liquid Assets terhadap jumlah arus kas keluar bersih dari 30 ( tiga puluh ) hari berikutnya di bawah skenario stress. In 2015, The Financial Services Authority issued a liquidity risk-related regulation that is considered part of the Basel 3 liquidity standards: the Liquidity Coverage Ratio, or LCR. This regulation came into effect as of December 31, 2015, and requires a bank to hold a minimum ratio of High Quality Liquid Assets against its total net cash outflow of the next 30 (thirty) days under a stress scenario. 21 Bank of America, N.A. - Jakarta e. f. Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan Valas Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 9.1 dan Tabel 9.2. Disclosure of Rupiah and foreign exchange maturity profiles is presented in Table 9.1 and Table 9.2. Risiko Hukum e. Legal Risk Dalam Cabang, LMT bertanggung jawab untuk memantau operasi bisnis cabang untuk setiap risiko hukum dan mencari bantuan dari tim hukum regional sebagaimana diperlukan. Within the Branch, the LMT is responsible for monitoring the branch’s business operations for any legal risks and seeking assistance from the regional Legal team as required. Risiko Stratejik f. Tata kelola dan organisasi Strategic Risk Governance and organization Risiko Strategis adalah resiko yang dihasilkan oleh keputusan atau rencana bisnis yang tidak tepat, pelaksanaan strategi bisnis yang tidak tepat, atau ketidak mampuan untuk menindak lanjuti dalam waktu yang tepat atas perubahan kondisi makroekonomi, seperti siklus bisnis, tindakan kompetitor, perubahan selera nasabah, produk yang tidak sesuai lagi, perkembangan teknologi, dan perubahan peraturan. Pilihan risiko strategis di tuangkan dalam bentuk target operasional, keuntungan, modal, dan likuiditas, yang dituangkan dalam rencana strategis dan rencana operasional keuangan. Senior manajemen bertanggung jawab untuk mengukur dan menganalisa target-target atas risiko strategis tersebut. Rencana strategis dan operasional keuangan diperbaharui sesuai kebutuhan, untuk menyelaraskan dan mengoptimalkan antara pengembalian keuntungan kepada pemegang saham dan menjaga profil keuangan dan target pilihan risiko. Strategic risk is the risk that results from adverse business decisions, inappropriate business plans, ineffective business strategy execution, or failure to respond in a timely manner to changes in the macroeconomic environment, such as business cycles, competitor actions, changing customer preferences, product obsolescence, technology developments and regulatory environment. The strategic risk appetite is translated into operational, earnings, capital and liquidity targets which are embedded into the Branch's strategic and financial operating plans. Senior management is responsible for measuring and assessing strategic risk against these targets. Strategic and financial operating plans are updated, as needed, to balance and optimize between achieving shareholder returns and maintaining the targeted risk appetite and financial profile. Kebijakan Policy Cabang memiliki rencana bisnis yang jelas yang disesuaikan untuk mendukung nasabah-nasabah yang telah di identifikasi secara jelas; seperti anak usaha dari perusahaan-perusahaan multi nasional; lembaga-lembaga keuangan dan perusahaanperusahaan terpandang; dan lembaga milik pemerintahan. Pengecualian atas pemilihan nasabah diluar standard akan di eskalasi untuk mendapatkan persetujuan. The Branch has a clear business plan that is aligned to support a clearly identified set of clients; namely subsidiaries of multinational corporations, top tiered financial institutions and corporate; and government and government related entities. Exceptions to this client selection standard are escalated for approval. Proses Process Cabang menyediakan produk standar komersial perbankan seperti pembiayaan perdagangan, pinjaman tradisional, dan jasa pengelolaan treasuri. Senior manajemen telah menganalisa dengan seksama atas diluncurkannya bisnis Global Markets pada tahun 2015. Produk-produk yang saat ini ditawarkan oleh bisnis segment ini adalah produk lindung nilai atas nilai tukar dan juga transaksi atas surat utang pemerintah dan korporasi. The Branch engages in standard commercial banking products such as trade finance, traditional lending, and treasury management services. The launch of the Global Markets business in 2015 has been managed with significant senior management oversight. Products currently offered in this segment are foreign exchange hedging products, as well as trading of corporate and government bonds. 22 Bank of America, N.A. - Jakarta Produk-produk baru ini di analisa dan di setujui dengan melalui proses Persetujuan atas Inisiatif Bisnis Baru (NBIA) atau Analisa Produk Baru (NPR). Selain proses yang dilakukan oleh regional ini, manajemen lokal juga harus menganalisa dan menyetujui sebelum produk baru ini dapat diluncurkan. New products are reviewed and approved via the New Business Initiative Approval (NBIA) or New Product Review (NPR) process. While these are regional forums, the LMT must review and signoff before a new product can be introduced. Cabang memonitor kinerja keuangan terhadap rencana keuangan. Jika terdapat perbedaan yang material dari rencana, maka rencana-rencana kerja tambahan dapat diterapkan sesuai kebutuhan. The Branch monitors financial performance and trends against the business plan. Where there is a material shortfall, action plans may be implemented as appropriate. Otoritas utama dari Cabang (OJK) secara terpisah meminta agar Cabang menyampaikan rencana kerja berisi rencana bisnis dan strategis secara detail untuk jangka pendek (satu tahun) maupun jangka menengah (tiga tahun) setiap tahunnya. Rencana tersebut mencakup atas bisnis baru, inisiatif strategis, tujuan pengembangan usaha, investasi infrastruktur dan teknologi, pengembangan sumber daya manusia, serta komponen-komponen lainnya sesuai dengan pengembangan global dari plaftorm perbankan. Separately, Branch’s primary regulator (OJK) requires the Branch to submit a short-term (one year) detailed business plan as well as a medium term (3-year) strategic plan on an annual basis. The business plan covers new businesses, strategic initiatives, portfolio development goals, infrastructure and technology investments, human resources development and all components in the global development of banking platforms. Pada tahun 2017 strategi cabang akan terus fokus pada pertumbuhan portofolio Global MNC dan klien FI yang beroperasi di Indonesia, dan juga korporasi lokal unggulan. Hal ini akan dicapai dengan lebih meningkatkan relasi dengan target klien sejalan dengan dibentuknya tim Corporate Banking sehingga memberikan pilihan yang lebih luas dari produk dan jasa yang ada untuk klien kami. Kami juga menjajaki rencana menambahkan produkproduk baru dari Global Markets seperti interest rate derivatives dan currency derivatives selain dari produk yang ada saat ini yaitu Surat Hutang Pemerintah dan Foreign Exchange yang mana akan meningkatkan kemampuan kami untuk menumbuhkan core banking kami yang menawarkan produk seperti Pinjaman dan produk Trade Finance, serta Cash Management dan solusi Likuiditas dalam mata uang lokal maupun mata uang asing. In 2017 the branch strategy will continue to focus on growing our portfolio of Global MNC and FI clients operating in Indonesia, as well as top-tier local corporations. This will be achieved by deepening our relationships with our target client base via our newly established Corporate Banking team, thereby delivering a wide array of existing products and services to our clients. We will also explore the feasibility of adding new Global Markets products such as interest rate / currency derivatives to our existing capabilities in Government Bonds and Foreign Exchange, wherever this would be beneficial to our core banking offering which includes Loans and Trade Finance products, as well as to Cash Management and Liquidity solutions in local currency as well as US$ products. 23 Bank of America, N.A. - Jakarta g. Risiko Kepatuhan g. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Compliance BANA Indonesia (“Compliance“) merupakan bagian dari Asia Pacific Compliance, sebuah kelompok fungsional independen yang melaporkan secara langsung ke Global Executive. Compliance bertanggung jawab atas implementasi dan pengelolaan Program Manajemen Risiko Kepatuhan di BANA Jakarta, serta memastikan pertanggungjawaban elemen Compliance dalam Risk Framework. Compliance secara independen menilai risiko kepatuhan dan mengawasi Front Line Units (FLU) dan Control Functions (CF) sebagai pertahanan lini kedua agar aktivitas bisnis seharihari berjalan sesuai peraturan yang berlaku. BANA Indonesia Compliance (“Compliance”) is part of Asia Pacific Compliance, an independent function that is reporting directly to the responsible Global Executive. Compliance is responsible for implementing and managing Compliance Risk Management Program for the Branch, and ensuring accountability for Compliance elements of the Risk Framework. Compliance independently assesses compliance risk and oversees front line units and control functions as a second line of defense so that the day to day business activities operate in a compliant manner. Kebijakan Policy Bank of America bertekad untuk mematuhi undangundang, peraturan-peraturan, dan standar etika tertinggi di segenap implementasi Program Manajemen Risiko Kepatuhan (”Compliance Program”). Fitur utama dari manajemen risiko kepatuhan adalah mengembangkan budaya kepatuhan dan ketaatan terhadap nilai-nilai inti perusahaan tercermin dalam Kode Etik BAC. Program kepatuhan perusahaan secara global yang merupakan bagian dari Kerangka Risiko Bank of America Merrill Lynch. Program kepatuhan global terdiri dari dua belas elemen inti yaitu global compliance strategic plan; regulatory inventories and regulatory change management; policies; compliance risk assessment; monitoring; testing; compliance key measures; risks and issues management; training and awareness; global compliance framework oversight and adherence; and governance and executive reporting. Program ini mencakup semua bidang kegiatan Bank America Merrill Lynch termasuk Cabang. Bank of America is committed to complying with laws, regulations, and the highest ethical standards through the implementation of a Compliance Risk Management Program (“Compliance Program”). A central feature of our management of compliance risk is the fostering of a compliance culture and adherence to the company’s core values reflected in the BAC Code of Ethics. Detailed, enterprise-wide Compliance Program is part of the Bank of America Merrill Lynch Risk Framework. The Compliance Program comprises of twelve core elements namely global compliance strategic plan; regulatory inventories and regulatory change management; policies; compliance risk assessment; monitoring; testing; compliance key measures; risks and issues management; training and awareness; global compliance framework oversight and adherence; and governance and executive reporting. This program covers all areas of Bank of America Merrill Lynch’s activities including the Branch. Proses Process Kami memiliki proses manajemen yang memadai, struktur dan kebijakan yang mendukung fungsi kepatuhan untuk membantu memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan memberikan garis yang jelas terlihat untuk pengambilan keputusan dan akuntabilitas. We have adequate management processes, structures and policies that support the compliance function to help ensure compliance with applicable laws and regulations and provide clear lines of sight for decision-making and accountability. Compliance Risk 24 Bank of America, N.A. - Jakarta h. Risiko Reputasi h. Reputation Risk Tata kelola dan organisasi Governance and organization Risiko Reputasi adalah potensi atas persepsi negatif dari tindakan Cabang, yang akan mempengaruhi keuntungan, operasional, atau nasabah. Risiko reputasi mencakup banyak faktor, termasuk skala operasional Cabang dan BAC yang mempengaruhi kemampuan di dalam pasar keuangan dan kemampuan Cabang dalam mengembangkan dan menjaga tindakan bisnis terkontrol yang sesuai. Risiko reputasi dapat muncul karena persepsi negatif dari stakeholder (seperti nasabah, investor, atau regulator), permintaan dari pihak luar (seperti politisi, kelompok usaha, dan organisasi media) dan kemungkinan atas masalah hukum. Kondisi-kondisi pemicu risiko reputasi ini dapat menyebabkan implikasi keuangan dikarenakan ketidakmampuan untuk menjaga relasi bisnis, pendanaan, dan lainnya. Reputational risk is the potential that negative perceptions of the Branch’s conduct, or business practices, will adversely affect its profitability, operations or customers and clients. Reputational risk encompasses many factors, including Branch and BAC’s scale of operations and resulting visibility in the financial markets and Branch’s ability to develop and sustain appropriately controlled business practices that can withstand adverse situations. Reputational risk events may arise from negative perception on the part of key stakeholders (i.e. customers, counterparties, investors or regulators), scrutiny from external parties (e.g. politicians, consumer groups and media organizations) and the ongoing threat of litigation. These reputational risk events could adversely affect financial standing through inability to maintain or establish business relationships, access to funding, etc. Kebijakan Policy Dalam lingkup Cabang, risiko reputasi di kelola oleh LMT Cabang, Komite Governance terintegrasi Indonesia, Komite manajemen resiko terintegrasi Indonesia, Tim Leadership negara Asia Tenggara, dan Komite review bisnis baru regional (NBRC). Within the Branch, reputational risk is primarily managed through the Branch LMT, the Indonesia Integrated Governance Committee, the Indonesia Integrated Risk Management Committee, the South East Asia Country Leadership Team and the regional New Business Review committee (“NBRC”). Proses Process Risiko reputasi dapat muncul dari banyak aktifitas dan karyawan Cabang atau BAC, termasuk aktifitas-aktifitas sehubungan dengan manajemen strategis, operasional, atau risiko lainnya, termasuk posisi keuangan secara keseluruhan. Cabang tidak mengalokasikan modal secara khusus atas risiko reputasi, karena telah tercakup dalam elemenelemen permodalan, risiko, dan control lainnya. Proses governance ditempatkan dalam kerangka global, regional dan lokal untuk menganalisa dan menyetujui setiap transaksi atau penerimaan nasabah yang dapat meningkatkan risiko reputasi. Selain itu juga ditambahkan proses manajemen dan eskalasi dari pengaduan nasabah. Reputational risk can stem from many of Branch’s and BAC’s employees and activities, including the activities related to the management of strategic, operational or other risks, as well as the overall financial position. As such, Branch does not allocate capital specifically to cover reputational risk, as it is already embedded into the other elements of its capital, risk and control framework. Governance processes are in place at the global, regional and local levels to review and approve any transactions or on-boarding of clients which may incur heightened reputational risk. In addition, processes for management and escalation of customer complaints are in place. 25 Bank of America, N.A. - Jakarta Table A. Rasio Keuangan / Financial Ratio No Rasio I. Rasio Kinerja 1 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 31 December 2016 31 December 2015 45.40% 60.71% 2 Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif - - 3 Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif - - 4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif - - 5 NPL gross - - 6 NPL net - - 7 Return on Asset (ROA) 1.37% 0.51% 8 Return on Equity (ROE) 3.51% 0.97% 9 Net Interest Margin (NIM) 1.46% 2.59% 10 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 95.64% 87.21% 11 Loan to Deposit Ratio (LDR) 79.81% 125.63% - - i. Pihak terkait - - ii. Pihak tidak terkait - - b. - - i. Pihak terkait - - ii. Pihak tidak terkait - - II. Kepatuhan (Compliance) 1 a. Persentase pelanggaran BMPK 2 3 Persentase pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum (GWM) a. GWM Utama Rupiah 10.76% 11.54% b. GWM Valuta asing 16.34% 10.26% 2.05% 1.03% Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 26 Bank of America, N.A. - Jakarta Table B. Aktiva Produktif (seluruhnya dalam status “Lancar”) dan Informasi Lainnya/ Productive Assets Quality (all with “Pass” status) and Other Information No. POS-POS I. 1. PIHAK TERKAIT Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing 2. Tagihan spot dan derivatif a. Rupiah b. Valuta asing 3. 31-Dec-16 Jumlah BANK 31-Dec-15 Jumlah - - 35 353 Surat berharga a. Rupiah b. Valuta asing - - Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) a. Rupiah b. Valuta asing - - Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) a. Rupiah b. Valuta asing - - 6. Tagihan akseptasi - - 7. Kredit a. - - 4,392 - 4,440 - - - 4. 5. b. c. d. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah ii. Valuta asing Bukan debitur UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah ii. Valuta asing Kredit properti 8. Penyertaan - - 9. Penyertaan modal sementara - - 9. Tagihan lainnya - - 10. Komitmen dan kontinjensi a. Rupiah b. Valuta asing 81,095 6,960 289,457 20,558 11. Aset yang diambil alih - - II 1. PIHAK TIDAK TERKAIT Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing 370,029 97,836 11 96,924 2. Tagihan spot dan derivatif a. Rupiah b. Valuta asing 35,967 8,700 3. Surat berharga a. Rupiah b. Valuta asing 1,582,499 - 1,518,216 - - - 4. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) a. Rupiah 27 Bank of America, N.A. - Jakarta - - Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) a. Rupiah b. Valuta asing - - 6. Tagihan Akseptasi - - 7. Kredit a. - - 555,817 1,577,199 126,439 1,938,403 - - b. 5. b. c. d. Valuta asing Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah ii. Valuta asing Bukan debitur UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah ii. Valuta asing Kredit properti 8. Penyertaan - - 9. Penyertaan modal sementara - - 10. Tagihan lainnya - - 11. Komitmen dan kontinjensi a. Rupiah b. Valuta asing 519 9,284,050 236,159 3,705,005 12. Aset yang diambil alih - - III 1. INFORMASI LAIN Total aset bank yang dijaminkan : a. Pada Bank Indonesia b. Pada pihak lain 2. 3. Total CKPN aset keuangan atas aset produktif Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif 120,139 64,264 4. Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit 5. Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredit Persentase jumlah debitur UMKM terhadap total debitur 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% - - - - 6. 7. Persentase jumlah debitur Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total debitur 8. Lainnya a. b. c. d. e. Penerusan kredit Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah Aset produktif yang dihapus buku Aset produktif dihapusbuku yang dipulihkan/berhasil ditagih Aset produktif yang dihapus tagih 28 Bank of America, N.A. - Jakarta Cadangan Penyisihan Kerugian No. POS - POS 31-Dec-16 31-Dec-15 Umum Umum 4,679 969 360 91 1. Penempatan pada bank lain 2. Tagihan spot dan derivatif 3. Surat berharga - - 4. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) - - 5. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - - 6. Tagihan akseptasi - - 7. Kredit 21,374 20,693 8. Penyertaan - - 9. Penyertaan modal sementara - - 10. Tagihan lainnya - - 11. Komitmen dan kontinjensi 93,726 42,512 29 Bank of America, N.A. - Jakarta Table C. Transaksi Spot dan Derivatif / Spot and Derivatives Transactions NO. TRANSAKSI Nilai Notional BANK Tujuan Trading Hedging Tagihan dan Liabilitas Derivatif Tagihan Liabilitas A. 1 Terkait dengan Nilai Tukar / Related to Currencies 313,808 Spot 313,808 - 71 446 2 Forward 3 423,152 423,152 - 2,492 1,956 Option a. Jual / Sold b. Beli / Purchased - - - - - 4 Future - - - - - 5 Swap 4,337,718 4,337,718 - 33,439 23,687 6 Lainnya / Others - - - - - B. 1 Terkait dengan Suku Bunga Forward - - - 2 Option a. Jual b. Beli - - - - - 3 Future - - - - - 4 Swap - - - - - 5 Lainnya - - - - - C. Lainnya 5,074,678 5,074,678 - 36,002 26,089 JUMLAH 30 Bank of America, N.A. - Jakarta Tabel 1 Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing Table 1 Capital Structure Quantitative Disclosures Foreign Banks (dalam jutaan rupiah - million rupiah) KOMPONEN MODAL/CAPITAL COMPONENT (1) (2) I KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT 31 Desember 2016 31 Desember 2015 (3) (4) A Dana Usaha Operating Funds 1 Dana Usaha Operating Funds 1,447,588 1,481,292 2 Modal disetor paid-in capital 363 363 B Cadangan Reserve - - 1 Cadangan umum general reserve - - 2 Cadangan tujuan appropriate reserve Laba (rugi ) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) C Income (loss) previous years which can be calculated (100%) Laba (rugi ) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) D Profit (loss) for the year which can be calculated (50%) - - 51,840 37,193 51,044 14,647 - - E Dana setoran modal / Fund capital contribution Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia F untuk dijual (100%) Other comprehensive income: investment losses from the decline in available-for-sale (100%) Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok G tersedia untuk dijual (45%) Other comprehensive income: gains from increased investments in available-for-sale (45%) H Revaluasi aset tetap (45%) / Revaluation of fixed assets (45%) I J Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif Differences between the Asset Allowance and the allowance for impairment losses on earning assets M General reserve on earning assets (max. 1.25% of RWA) IV - - (120,139) (64,264) - - 36,488 28,359 Faktor pengurang modal / Deduction from capital - - Eksposur sekuritisasi / Securitization Exposures - - 1,466,742 1,497,262 II MODAL BANK ASING (Jumlah A s.d L - M) / FOREIGN CAPITAL BANK (Total A s.d L - M) III - Asset Allowance (PPA) on non-productive assets that must be counted Cadangan umum aset produktif (maks. 1,25% dari ATMR) (328) - Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung K Difference in number of adjustments to fair value of financial instruments in the trading book L (442) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) CREDIT RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) OPERATIONAL RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) MARKET RISK V A. Metode Standar Standardized Method B. Model Internal Internal Models RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [II : (III + IV + V)] VI CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, AND OPERATIONAL RISK MARKET RISK [II: (III + IV + V)] 2,919,075 2,268,703 182,677 139,725 128,715 45.40% 57,879 60.71% Tabel 2.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Table 2.1. Disclosure of Net Receivables by Area 31 Desember 2016 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area Diluar Jakarta Diluar Indonesia Outside Jakarta Outside Indonesia (4) (5) Kategori Portofolio No Portfolio Category (1) 1 2 (2) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Jakarta Jakarta (3) 3,197,621 - - - (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area Jakarta Diluar Jakarta Diluar Indonesia Total Jakarta Outside Jakarta Outside Indonesia (7) (8) (9) (10) Total (6) 3,197,621 - 3,349,109 - - - 3,349,109 - Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 4 Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans - - - - - - 467,865 - - - 467,865 96,935 - - 96,935 8,366 - - 8,366 7,259 - - 7,259 - - - - - - - - - - - - - - - - 2,816 - - 2,816 2,980 - - 2,980 2,138,892 - - 2,138,892 2,062,244 - - 2,062,244 - Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 9 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 11 Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total 12 - - - - - - 609,875 - - - 609,875 - 21,512 - - 21,512 6,425,435 - - 6,425,435 - 5,540,039 - - 5,540,039 Tabel 2.2 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Table 2.2 Disclosure of Net Receivables by Contractual Maturity No. Kategori Portofolio Portfolio Category (1) 1 2 (2) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 31 Desember 2016 31-Dec-16 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables by Contractual Maturity < 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual < 1 Year >1 Year s.d. 3 Year>3 Year s.d. 5 Year > 5 Year Non-Contractual (3) (4) (5) (6) (7) 3,197,621 467,865 58 580 684 408 2,066 7,378 8 - (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2015 31-Dec-15 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables by Contractual Maturity < 1 tahun >1 thn s.d. 3 >3 thnthn s.d. 5>thn 5 thn Non-Kontraktual Total Total < 1 Year >1 Year s.d. >3 3 Year Year s.d. >5 5Year Year Non-Contractual (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 3,197,621 3,349,109 3,349,109 467,865 8,366 2,816 96,935 142 1 642 2,138,892 - - - - 609,875 2,138,892 609,875 2,062,244 - - 5,804,436 1,264 2,474 7,386 609,875 6,425,435 5,508,430 643 837 2,194 6,421 2 - 96,935 7,259 2,980 - - 21,512 2,062,244 21,512 3,031 6,423 21,512 5,540,039 Tabel 2.3 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Table 2.3 Disclosure of Net Receivables by Economic Sectors (dalam jutaan rupiah - in million rupiah) No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sektor Ekonomi Economic Sectors (2) 31 Desember 2016 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total 31 Desember 2015 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns (3) Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Pembangunan Multilateral Entitas Sektor dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Publik Receivables Receivables Bank Receivables on Public Sector on Multilateral on Banks Entities Development Banks and International Institutions (4) - 3,197,621 3,197,621 - 3,349,109 3,349,109 (5) (6) Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Loans Secured by Komersial Loans Secured by Residential Commercial Real Estate Property (7) (8) Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate (9) (10) (11) Tagihan yang Aset Telah Jatuh Lainnya Tempo Other Past Due Assets Receivables (12) (13) - - 467,865 467,865 8,366 8,366 - - 2,816 2,816 1,351,705 218,609 568,578 2,138,892 - - - 96,935 96,935 7,259 7,259 - - 2,980 2,980 1,960,355 101,888 2,062,243 - - - 21,512 21,512 - 609,875 609,875 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) (14) - Tabel 2.4 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Table 2.4 Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area 31 Desember 2016 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area No. Keterangan Description Jakarta (1) (2) 1 Tagihan Receivables Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired 2 ) Impaired Receivables a. Belum jatuh tempo Non Past Due b. Telah jatuh tempo Past Due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual Allowance for Impairment Losses 3 Individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 4 Kolektif Allowance for Impairment Losses 5 Tagihan yang dihapus buku Written-Off Receivables Total (3) 6,425,435 Diluar Jakarta Diluar Indonesia Outside Jakarta Outside Indonesia (4) (5) Total (6) 6,425,435 (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Diluar Diluar Jakarta Indonesia Jakarta Total Outside Outside Jakarta Indonesia (7) (8) (9) (10) 5,540,039 5,540,039 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 6,425,435 6,425,435 5,540,039 5,540,039 Tabel 2.5 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Table 2.5 Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Sektor Ekonomi Economic Sectors (2) 31 Desember 2016 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Tagihan Reveivables (3) - Belum Jatuh Tempo Non Past Due (4) Telah jatuh tempo Past Due (5) (dalam jutaan rupiah - million rupiah) Cadangan kerugian Cadangan kerugian penurunan nilai penurunan nilai Tagihan yang (CKPN) (CKPN) - Kolektif dihapus buku Individual Allowance for Written-Off Allowance for Impairment Losses Receivables Impairment Losses Collective Individual (6) (7) (8) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,351,705 218,609 4,234,064 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities - - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total 11,182 - - - - - 609,875 6,425,435 - - - - - 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 31 Desember 2015 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,960,355 3,446,044 10,239 123,400 5,540,038 Tabel 2.6 Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Table 2.6 Movements of Impairment Provision Disclosure (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2016 No. (1) Keterangan Description (2) 1 Saldo awal CKPN Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) 2 Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses 2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan Additional allowance for impairment losses during the year 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan Reversal allowance for impairment losses during the year CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan Allowance for impairment losses used for written off receivables 3 during the year Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other additional 4 (reversal) of allowance during the year Saldo akhir CKPN Ending Balance CKPN Individual Allowance for Impairment Losses Individual (3) NIL 31 Desember 2015 CKPN Kolektif Allowance for Impairment Losses Collective (4) - CKPN Individual Allowance for Impairment Losses Individual (5) NIL CKPN Kolektif Allowance for Impairment Losses Collective (6) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tabel 3.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Table 3.1 Disclosure of Net Receivables by Portfolio and Rating Category (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2016 Lembaga Pemeringkat Rating Company No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 AAA AAA Aaa Moody's PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) PT ICRA Indonesia [Idr]AAA PT Pemeringkat Efek IndonesiaidAAA (2) (3) (4) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) TOTAL Kategori Portofolio Portfolio Category Standard and Poor's Fitch Rating Tagihan Bersih Net Receivables AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3 AA+(idn) s.d AA-(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AAidAA+ s.d idAA(5) - Peringkat Jangka panjang Long Term Rating A+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBA1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 A+(idn) s.d. A-(idn)BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB[Idr]BB+ s.d [Idr]BBidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB(6) (7) (8) - B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn) [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B(9) - Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 Kurang dari B-(idn) Kurang dari [Idr]BKurang dari idB(10) - A-1 F1+ s.d F1 P-1 F1+(idn) s.d F1(idn) [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 idA1 (11) - Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating A-2 A-3 Kurang dari A-3 F2 F3 Kurang dari F3 P-2 P-3 Kurang dari P-3 F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4 (12) (13) (14) - Tanpa Peringkat Unrated (15) 3,197,621 Total (16) 3,197,621 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8,366 8,366 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2,816 2,816 - - - - - - - - - - 2,138,892 609,875 2,138,892 609,875 - - - - - - - - 5,957,570 6,425,435 - 467,865 467,865 467,865 31 Desember 2015 No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Lembaga Pemeringkat Rating Company Standard and Poor's Fitch Rating AAA AAA Kategori Portofolio Portfolio Category Aaa Moody's PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) PT ICRA Indonesia [Idr]AAA PT Pemeringkat Efek IndonesiaidAAA (2) (3) (4) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) TOTAL - Tagihan Bersih Net Receivables Peringkat Jangka panjang Long Term Rating AA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBAA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBAa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn)BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB[Idr]BB+ s.d [Idr]BBidAA+ s.d idAAidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB(5) (6) (7) (8) - B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn) [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B(9) - Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 Kurang dari B-(idn) Kurang dari [Idr]BKurang dari idB(10) - A-1 F1+ s.d F1 P-1 F1+(idn) s.d F1(idn) [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 idA1 (11) - Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating A-2 A-3 Kurang dari A-3 F2 F3 Kurang dari F3 P-2 P-3 Kurang dari P-3 F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4 (12) (13) (14) - Tanpa Peringkat Unrated (15) 3,349,109 Total (16) 3,349,109 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 96,935 - - - - - - - - - 96,935 - - - - - - - - - - 7,259 7,259 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2,980 2,980 - - - - - - - - - - 2,062,244 21,512 2,062,244 21,512 - 96,935 - - - - - - - - 5,443,104 5,540,039 Tabel 3.2 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Table 3.2 Disclosure of Counterparty Credit Risk : Derivative Transaction (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Notional Amount No Variabel yang Mendasari Underlying Variables BANK SECARA INDIVIDUAL BANK ONLY Suku Bunga Interest Rate 1 Nilai Tukar Foreign Exchange 2 Lainnya Others 3 TOTAL < 1 Tahun Year <1 5,074,678 5,074,678 Notional Amount > 1 Tahun - < 5 > 5 Tahun Tahun > 1 Year - < > 5 Years 5 Years - - Tagihan Kewajiban Derivatif Derivatif Derivative Derivative Receivables Liabilities 36,002 36,002 26,089 26,089 Tagihan Bersih sebelum MRK Net Receivables before CRM 27,277 27,277 MRK CRM - Tagihan Bersih setelah MRK Net Receivables after CRM 27,277 27,277 < 1 Tahun Year > 1 Tahun < 1 < 5 Tahun > 5 Tahun > 1 Year - > 5 Years < 5 Years 3,706,979 3,706,979 - - Tagihan Kewajiban Derivatif Derivatif Derivative Derivative Receivables Liabilities 9,053 9,053 5,289 5,289 Tagihan Bersih sebelum MRK Net Receivables before CRM 7,951 7,951 MRK CRM - Tagihan Bersih setelah MRK Net Receivables after CRM 7,951 7,951 Tabel 4.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Table 4.1 Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation Kategori Portofolio Portfolio Category No. (1) (2) A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 C 1 2 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet Commitment/Contigency Receivables Exposures Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur TRA Total Exposures - Off Balance Sheets Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on 5 Micro, Small Business & Retail Portfolio 6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business 7 Activity Unit (if any) Total Exposures - Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) 0% (3) 31 Desember 2016 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) ATMR RWA 150% Lainnya (11) (12) (13) Beban Modal Capital Charge (14) 0% (3) 20% (4) 31 Desember 2015 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact 35% 40% 45% 50% 75% 100% (5) (6) (7) (8) (9) (10) (dalam jutaan rupiah - million rupiah) Beban Modal ATMR RWA Capital Charge 150% Lainnya (11) (12) (13) (14) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8,366 - - - 93,573 8,366 - 7,486 669 - - - - - - - - 7,259 - - - 19,387 7,259 - 1,551 581 - - - - - - - - 2,816 - - - 2,816 2,138,892 604,563 225 171,111 48,365 - - - - - - - 2,980 - - - 2,980 2,062,244 15,425 238 164,980 1,234 - - - - - - - 11,182 - - 2,848,210 227,857 - - - - - - - 10,239 - - 2,107,295 168,584 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 43,588 - 3,487 - - - - - - - - - - - 153,458 - 12,277 - - - - - - - - - - - 43,588 - 3,487 - - - - - - - - - - - 153,458 - 12,277 - - - - - - - - - - - 24,729 1,978 - - - - - - - - - - 7,525 602 - - - - - - - - - - 2,548 - 204 - - - - - - - - - - - 426 - 34 - - - - - - - - 11,182 - - 27,277 2,919,075 2,182 233,526 - - - - - - - 10,239 - - 7,951 2,268,703 636 181,496 Tabel 4.2 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Table 4.2 Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured by Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Tagihan Bersih Tidak Dijamin Tagihan Bersih Agunan Garansi Asuransi Lainnya Agunan Garansi Asuransi Lainnya Tidak Dijamin Unsecured Portion Net Receivables Unsecured Portion Net Receivables Collateral Guarantee Kredit Credit Others Collateral Guarantee Kredit Others (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4 )+(5 )+(6)+(7 )] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-[(10 )+(11 )+(12)+(13)] 3,197,621 - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 467,865 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 8,366 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 2,816 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 2,138,892 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 11 Aset Lainnya Other Assets 609,875 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia 12 Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet 6,425,435 Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet Commitment/Contigency B Receivables Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 5 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 87,175 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia 11 Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur TRA Total Exposures - Off Balance Sheets 87,175 C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 34,113 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 5 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 1,889 - - - - - - - - - - - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia 7 Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Exposures - Counterparty Credit Risk 36,002 Total (A+B+C) 6,548,611 3,197,621 - - - - - - - - - - 467,865 8,366 - 96,935 7,259 - - - - - 96,935 7,259 - - 2,816 2,138,892 609,875 2,980 2,062,244 21,512 - - - - 2,980 2,062,244 21,512 - - 6,425,435 5,540,039 - - - - 5,540,039 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 87,175 - 306,915 - - - - - 306,915 - - - - - 87,175 306,915 - - - - 306,915 - - - - - - - - - - - - - - - 34,113 8,985 - - - - 8,985 - - - - 1,889 68 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 36,002 6,548,611 3,349,109 9,053 5,856,006 3,349,109 68 9,053 5,856,006 Tabel 5.2 Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal Table 5.2 Securitization Transaction Activity Summary Disclosure Act As Originator Bank (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2016 No. Underlying Asset Nilai Aset Yang Disekuritisasi Value of securitized assets (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga 3 Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia 11 Based Business Activity Unit (if any) Total (3) Keuntungan (Kerugian) Penjualan (Loss) on Sale 31 Desember 2015 Gain (4) Nilai Aset Yang Disekuritisasi Value of securitized assets Keuntungan (Kerugian) Penjualan Sale (5) Gain (Loss) on (6) - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tabel 6.1.1. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar : Eksposur Aset di Neraca Table 6.1.1. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: On Balance Sheet Assets Exposures 31 Desember 2016 No Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Net Receivable (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks 3 and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans 8 9 10 11 ATMR Setelah MRK RWA after CRM (4) (5) - ATMR Sebelum MRK RWA before CRM (3) 3,197,621 - Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets TOTAL (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2015 ATMR Sebelum Tagihan Bersih ATMR Setelah MRK MRK RWA Net Receivable RWA after CRM before CRM (6) (7) (8) 3,349,109 - 467,865 8,366 - 93,573 3,765 - 93,573 8,366 - 96,935 7,259 - 19,387 3,267 - 19,387 7,259 - 2,816 2,138,892 609,875 6,425,435 - 2,138,892 2,236,230 2,816 2,138,892 604,563 2,848,210 - 2,980 2,062,244 21,512 5,540,039 2,062,244 2,084,898 2,980 2,062,244 15,424 2,107,294 Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Table 6.1.2. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: Off Balance Sheet Commitment/Contingency Exposures (dal No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks 3 and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Bersih Net Receivable (3) - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables TOTAL 31 Desember 2016 ATMR Sebelum MRK RWA before CRM (4) - ATMR Setelah MRK RWA after (5) - - - - 43,588 43,588 - 43,588 43,588 - 43,588 43,588 (1) Tagihan Bersih Net Receivable (3) 153,458 153,458 31 Desember 2015 ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK MRK RWA RWA after CRM (4) (5) 153,458 153,458 153,458 153,458 Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Table 6.1.3. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: Counterparty Credit Risk Exposures 31 Desember 2016 No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks 3 and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate TOTAL Tagihan Bersih Net Receivable ATMR Sebelum MRK RWA before CRM (3) (4) - - (6) - 24,729 24,729 37,623 7,525 7,525 5,096 128,742 - 2,548 27,277 - 2,548 27,277 0 643 38,266 426 7,951 426 7,951 (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2016 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT Total RWA for Credit Risk TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL Total Capital Deduction Factor Tagihan Bersih Net Receivable 123,646 Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Table 6.1.7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement 1 2 ATMR Setelah MRK RWA after CRM (5) - (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2015 ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK MRK RWA RWA after CRM before CRM (7) (8) - 2,919,075 - 31 Desember 2015 2,268,703 - Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Table 7.1. Disclosure of Market Risk Using Standardized Method (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Bank Bank No. Jenis Risiko Type of Risk Beban Modal Beban Modal ATMR RWA ATMR RWA Capital Charge Capital Charge (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik Specific Risk b. Risiko Umum General Risk 6,946 86,829 3,366 42,080 2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 3,947 49,334 1,264 15,799 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *) 4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *) 5 Risiko Option Option Risk Total 10,893 136,163 4,630 57,879 *) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud *) For banks that have subsidiaries that have defined risk exposure Tabel 8.1 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Table 8.1 Quantitative Disclosure of Operational Risk (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2015 31 Desember 2016 No. (1) 1 Pendekatan Yang Digunakan Indicator Approach (2) Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Average Beban Modal Gross Income in the past 3 Capital Charge years (3) (4) 97,428 97,428 14,614 14,614 Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) ATMR RWA Average Gross Income in the past 3 years (5) 182,677 182,677 (6) 74,520 74,520 Beban Modal Capital Charge ATMR RWA (7) (8) 11,178 11,178 139,725 139,725 Tabel 9.1 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Table 9.1 Disclosure of Rupiah Maturity Profile (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2016 Jatuh Tempo Maturity No. Pos -pos Account (1) (2) I NERACA BALANCE SHEET A Aset Assets 1. Kas Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks 4. Surat Berharga Marketable Securities 5. Kredit yang diberikan Loans 6. Tagihan lainnya Other Receivables 7. Lain-lain Others Total Aset Total Asset Saldo Balance (3) < 1 bulan < 1 month > 1 bln s .d. 3 bln > 1 mon to 3 mon > 3 bln s .d. 6 bln > 3 mon to 6 mon (4) (5) (6) 31 Desember 2015 Jatuh Tempo Maturity > 6 bln s .d. 12 bln > 12 bulan > 12 month > 6 mon to 12 mon (7) (8) 3,415 591,185 370,029 2,019,620 560,209 595,692 4,140,150 3,415 591,185 370,029 149,887 197,511 595,692 1,907,719 296,992 73,005 369,997 259,984 279,794 539,778 914,038 39 914,077 B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Deposits from Customer 2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima Borrowings 6. Kewajiban lainnya Other Liabs 7. Lain-lain Others Total Kewajiban Total Liabilities 1,992,655 800,508 43,484 2,836,647 1,713,355 800,508 43,484 2,557,347 100,000 100,000 59,300 59,300 120,000 120,000 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences 1,303,503 269,997 480,478 794,077 II REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETS A. Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivables 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivables B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Differences (649,628) Saldo Balance (3) 398,719 9,860 408,579 - 408,579 < 1 bulan < 1 month (4) > > 3 bln s .d. 6 bln > 3 > 6 bln s .d. 12 bln > > 12 bulan > 12 month mon to 6 mon 6 mon to 12 mon (5) 3,807 424,811 11 1,518,216 130,879 6,193 2,083,917 3,807 424,811 11 309,393 121,920 6,193 866,135 829,460 200,504 12,434 1,042,398 829,460 200,504 12,434 1,042,398 1,041,519 > 1 bln s .d. 3 bln 1 mon to 3 mon (176,263) (6) 372,357 23 372,380 - 372,380 (7) 314,795 119 314,914 - 314,914 (8) 483,175 1 483,176 - 483,176 38,496 8,816 47,312 - 47,312 519 519 - - - - 236,159 236,159 - - - - 519 519 - - - - 236,159 236,159 - - - - 81,095 81,095 - - - - 289,457 289,457 - - - - 81,095 81,095 - - - - 289,457 289,457 - - - - (53,298) 988,221 2,300,122 (53,298) (229,561) (229,561) (80,576) 1,222,927 867,134 (80,576) (730,204) (730,204) 269,997 (460,207) 480,478 20,271 794,077 814,348 408,579 1,222,927 372,380 142,819 314,914 457,733 483,176 940,909 47,312 988,221 Tabel 9.2 Pengungkapan Profil Maturitas Valas Table 9.2 Disclosure of Foreign Exchange Maturity Profile (dalam jutaan rupiah - million rupiah) No. Pos -pos (1) (2) I NERACA BALANCE SHEET A Aset Assets 1. Kas Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks 4. Surat Berharga Marketable Securities 5. Kredit yang diberikan Loans 6. Tagihan lainnya Other Receivables 7. Lain-lain Others Total Aset Total Asset B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Deposits from Customer 2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima Borrowings 6. Kewajiban lainnya Other Liabs 7. Lain-lain Others Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences II REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETS A. Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivables 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivables B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Differences 31 Desember 2016 Jatuh Tempo Saldo (3) 31 Desember 2015 Jatuh Tempo < 1 bulan > 1 bln s .d. 3 bln > 3 bln s .d. 6 bln > 6 bln s .d. 12 bln > 12 bulan (4) (5) (6) (7) (8) 1,898 1,023,937 97,837 1,577,199 6,374 2,707,245 1,898 1,023,937 90,091 776,043 6,374 1,898,343 7,747 434,380 442,127 746,942 4,449 751,391 746,942 4,449 751,391 1,955,854 1,146,952 9,277,446 6,602 9,277,446 6,602 - 9,284,048 9,284,048 10,523,626 6,965 (9) < 1 bulan > 1 bln s .d. 3 bln > 3 bln s .d. 6 bln > 6 bln s .d. 12 bln > 12 bulan (10) (11) (12) (13) (14) - - 2,281 1,406,082 96,924 1,938,403 6,572 3,450,263 2,281 1,406,082 94,071 676,607 6,572 2,185,613 2,853 917,171 920,025 - - 817,643 4,831 822,474 815,714 4,831 820,544 1,930 1,930 - - 2,627,788 1,365,068 918,095 - - - 3,701,493 3,515 3,701,493 3,515 - - - - - 3,705,008 3,705,008 10,523,626 6,965 - - - - 5,278,897 20,553 10,530,591 10,530,591 - - - - (1,246,543) 709,311 2,370,878 (1,246,543) (99,591) (99,591) - 442,127 442,127 342,536 366,775 366,775 Saldo - 366,775 366,775 709,311 709,311 709,311 - - - - - - - - - - - - - 5,278,897 20,553 - - - - 5,299,450 5,299,450 - - - - (1,594,442) 1,033,346 3,559,386 (1,594,442) (229,374) (229,374) 918,095 688,721 344,625 344,625 - 344,625 344,625 1,033,346 1,033,346 1,033,346 Bank of America N.A. Jakarta Branch Organization Chart as of 31 December 2016 (Quasi) Commissioners: • Andrew Briski • Ho Loon Kong • Nitin Chokhani Gyanesh Nigam Steve Hacker Internal Audit Singapore Finance Singapore GMOMO Australia Sharyn Porter Khurram A. Meerza Pankaj Gupta Sim See Chiang Peter Guenthardt Human Resources Singapore Compliance Singapore Credit Risk Singapore Information Technology Singapore Head of SE Asia Singapore Christina L. Lim Treasury Singapore Li Ca Goh Gautam Puntambekar Rajkumar Singhal Shah Jahan FICC Trader Singapore FICC Sales Singapore Arthur Tsirtsakis Carol Ho Deepali Pendse SFO Singapore GTS - FI Singapore GTS - MNC Singapore Corp. Banking Singapore Abhishek Garg Wholesale Credit Singapore Mira Arifin Country Manager Vacant Yulian Hadromi Priska Ammilika Human Resources Compliance Credit Risk Officer Ari Widodo Palupi Aly Ibrahim Corporate Audit Mazmur Keliat Erika Triantio Information Technology Exec. Admin Vidianto Jie Gunawan Pujiono* Treasury Renaldy D. Sudigdo Charles Kho Honggo Karyono CBK GTS - FI Lina D. Alamsyah Afiat Perdana Yanti Pusparini Payment Trade Fin & Loan Ops Client Svcs & Full. Yenny Kumala GMOMO Rinto Phibiarto Apri Asanty Santoso Ana Bella Wahju Sandhi Y. Wisynu Tri Rahayu Indrawati Mona Amallia Deni Mailana Wenita Susilo Victorian Mesiadi Ratri Fauzia Mauluddin Cut R. Maulida Endah Novianti Satria H. Hadi Willy Henriadi Rika Iskandar Vacant Fulfillment, Services and Operations Andre Tjahjamuljo* Finance Yudhie Mardianto Chrisna Sudarma GTS - MNC Efransyah Mudani Ervinda Susanti Anisa Widiastari Komardi Syarifuddin Syahrezzi Roisatul Ummah Arya Adhy FICC Trade Tommy Ongkowidjojo Koko Prasetyo Semy. S. Sangian Randhika Sanjaya FICC Sales Putri Melia Sidharto Karmia Rahma Christie Pardede Wholesale Credit * Subject to OJK Approval Josy Wijaya Hiroshi Masehi BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2016 BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2016 2015 ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Pajak dibayar dimuka Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 17.874 pada tahun 2016 (2015: Rp 13.312) Aset lain-lain JUMLAH ASET ASSETS 5,313 4 6,089 12,249 10,172 Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Prepaid taxes Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 17,874 in 2016 (2015: Rp 13,312) Other assets 5,590,650 TOTAL ASSETS 519,613 129,558 5 6,23 418,123 131,994 1,468,133 1,582,499 36,002 2,137,408 3,200 7 8 9,23 10,23 16a 1,412,711 1,518,216 9,053 2,069,282 2,761 15,163 599,139 11 12 6,496,028 LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas pajak penghasilan kini Liabilitas pajak lainnya Liabilitas derivatif Kewajiban imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain Liabilitas pajak tangguhan 57 2,678,191 814,892 2,819,885 15,699 590 26,089 2,009 30,686 4,471 JUMLAH LIABILITAS 6,392,569 13 14,23 15,23 16b 16b 9,23 17 18,23 16d 1,126 1,647,100 204,399 3,658,884 3,203 1,303 5,289 1,039 11,642 3,853 LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Current income tax liabilities Other taxes liabilities Derivatives liabilities Employee benefits obligation Other liabilities Deferred tax liabilities 5,537,838 TOTAL LIABILITIES REKENING KANTOR PUSAT Investasi Kantor Pusat Laba yang belum dipindahkan Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT JUMLAH LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT 363 103,428 (332) 19 363 52,777 8 (328) HEAD OFFICE ACCOUNT Head Office Statutory Investment Unremitted profit Unrealised losses on available-for-sale marketable securities net of deferred tax 103,459 52,812 TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT 6,496,028 5,590,650 TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2016 Pendapatan/(beban) bunga Pendapatan bunga Beban bunga 211,729 (68,463) Pendapatan bunga bersih 143,266 Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lain-lain - bersih Keuntungan dari penjualan instrumen keuangan Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan (Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih 2015 20,23 21,23 132,697 (29,642) 103,055 43,466 32,586 26,703 298 2,740 (2,936) (3,495) (27,907) 212,680 Beban operasional lainnya Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Pendapatan operasional bersih Pendapatan non operasional Kerugian atas aset tetap yang dilepas Pendapatan lain-lain Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi: - Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - Pajak penghasilan terkait (79,006) (54,030) 23 22 (41,838) (39,777) (133,036) (81,615) 79,644 23,481 366 (518) 599 366 81 80,010 23,562 (28,965) 16c (8,915) 51,045 14,647 Other operating income Other fees and commissions - net Gain from sale of financial instruments Gain/(loss) from changes in fair value of financial instruments (Loss)/gain on foreign exchange - net Other operating expenses Salaries and employee benefits General and administrative Net operating income Non operating income Loss on disposal of fixed assets Other income Income before income tax Income tax expense Net income Other comprehensive income/(loss): (526) 132 (394) (5) 1 17 16d 1,249 (312) 937 (123) 31 16d (4) JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF Net interest income 105,096 Penghasilan/(beban) komprehensif lain: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi: - Pengukuran kembali kewajiban Imbalan pasca kerja - Pajak penghasilan terkait Interest income/(expense) Interest income Interest expense Items that will be reclassified to profit or loss: Unrealised losses on available-for-sale marketable securities Related income tax - (92) 50,647 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Items that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement of employee benefits obligations Related income tax - 15,492 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Investasi Kantor Pusat/ Head Office Statutory Investment Saldo 1 Januari 2015 Laba bersih tahun berjalan Laba/(rugi) komprehensif lain setelah pajak: - Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasca kerja Saldo 31 Desember 2015 Laba bersih tahun berjalan Laba/(rugi) komprehensif lain setelah pajak: - Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasca kerja Saldo 31 Desember 2016 Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income Laba yang belum dipindahkan/ Unremitted profit 363 37,193 - 14,647 - - - 937 363 52,777 - 51,045 363 (236) - (92) (328) - - (4) (394) 103,428 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Jumlah/ Total (332) 37,320 Balance at 1 January 2015 14,647 937 Net income for the year Other comprehensive income/(loss) net of tax: Unrealised loss on available-for-sale marketable securities Remeasurement of post employee benefit 52,812 Balance at 31 December 2015 51,045 Net income for the year Other comprehensive income/(loss) net of tax: Unrealised loss on available-for-sale marketable securities Remeasurement of post employee benefit (92) (4) (394) 103,459 Balance at 31 December 2016 The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 3 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2016 2015 11,155 4,562 - 11 (62,569) 3,863 797 Beban penyisihan imbalan kerja 1,272 17 4,649 Cash flows from operating activities: Income before income tax Add/(deduct) items not affecting operating cash flows: Foreign exchange differences Depreciation of fixed assets Loss on disposal of fixed assets Provision for employee benefits expense Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja 68,034 (29,698) Operating cash flows before changes in working capital 45,487 (6,983) (195,297) 1,688 (2,298) (715,679) 198,933 68 4,002 6,208 (693,569) Changes in working capital: Marketable securities Derivatives receivable Loans Other assets Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Other taxes liabilities Derivatives liabilities Other liabilities Cash generated from operation (3,410) Payment of employee benefit (15,718) (18,720) Payments of income tax 2,155,333 (715,699) Net cash flows provided from/ (used in) operating activities Arus kas dari kegiatan usaha: Laba sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas operasi: Selisih kurs atas mata uang asing Penyusutan aset tetap Kerugian atas aset tetap yang dilepas Perubahan modal kerja: - Efek-efek - Tagihan derivatif - Pinjaman yang diberikan - Aset lain-lain - Liabilitas segera - Simpanan nasabah - Simpanan bank lain - Liabilitas pajak lainnya - Liabilitas derivatif - Liabilitas lain-lain Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran imbalan kerja Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) kegiatan usaha 51,045 1,068,624 (26,949) (68,126) (588,967) (1,069) 1,031,091 610,493 27,062 20,800 30,886 2,105,348 (828) Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 23,562 9 10 12 13 14 9 17 The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 4/1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2016 2015 Arus kas dari kegiatan investasi: Investasi dalam efek-efek (CEMA) Pembelian aset tetap (1,132,913) (7,476) Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (1,140,389) 8 11 (1,151,975) (2,788) Cash flows from investing activities: Investment in marketable securities (CEMA) Acquisition of fixed assets (1,154,763) Net cash flows used in investing activities 1,729,301 (1,773) Cash flows from financing activities: Borrowing from Head Office Payment of interest from borrowing Arus kas dari kegiatan pembiayaan: Pinjaman dari Kantor Pusat Pembayaran bunga pinjaman (838,999) (11,091) Arus kas bersih (digunakan)/diperoleh dari aktivitas pembiayaan (850,090) 1,727,528 Net cash flows (used)/provided from financing activities Kenaikan/(penurunan) kas dan setara kas 164,854 (142,934) Increase/(decrease) in cash and cash equivalents Penyesuaian atas selisih kurs dari saldo kas dan setara kas (11,154) 62,569 15 Kas dan setara kas awal tahun 1,968,917 2,049,282 Adjustment on foreign exchange from cash and cash equivalent Cash and cash equivalents at the beginning of the year Kas dan setara kas akhir tahun 2,122,617 1,968,917 Cash and cash equivalents at the end of the year Kas dan setara kas - akhir tahun terdiri dari: - Kas - Giro pada Bank Indonesia - Giro pada bank lain - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 5,313 4 6,089 519,613 129,558 5 6 418,123 131,994 1,468,133 7 1,412,711 2,122,617 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Cash and cash equivalent at the end of the year consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other Banks 1,968,917 The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 4/2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION Bank of America, National Association (“N.A.”) Cabang Jakarta (“Cabang”), didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.3.29 tanggal 25 Juni 1968. Cabang diberikan ijin untuk melakukan usaha sebagai cabang bank asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/13KEP.DIR. tanggal 27 Juni 1968. The Bank of America, National Association (“N.A.”) - Jakarta Branch (“the Branch”), was established based on approval from the Ministry of Finance in its letter No. D.15.6.3.29 dated 25 June 1968. The Branch was granted the right to operate as a foreign bank based on Bank Indonesia Decision Letter No. 4/13-KEP.DIR. dated 27 June 1968. Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/1999 tanggal 1 September 1999, nama Cabang diubah dari Bank of America, National Trust and Saving Association menjadi Bank of America, National Association. In accordance with Decision Letter of the Governor of Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/1999 dated 1 September 1999, the name of the Branch was changed from Bank of America, National Trust and Saving Association to Bank of America, National Association. Cabang berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Kegiatan utama Cabang adalah melakukan kegiatan operasional perbankan, terutama pemberian pinjaman dan Cash Management. The Branch is domiciled in Jakarta, Indonesia. The main activities of the Branch are conducting operational banking activities, in particular lending and Cash Management. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Pimpinan Cabang terdiri dari: As at 31 December 2016 and 2015, the Branch’s management comprised of the following members: Country Manager Operation Compliance FI Sales 2016 Mira Arifina) Yulian Hadromi c) Honggo Karyono 2015 Taufiqurachmanb) Yulian Hadromi Honggo Karyono a) Bergabung efektif sejak 11 Januari 2016 b) Mengundurkan diri efektif sejak 9 Desember 2016 c) Mengundurkan diri efektif sejak 13 Februari 2017 2. Country Manager Operation Compliance FI Sales Effectively joined since 11 January 2016 a) Effectively resigned since 9 December 2016 b) Effectively resigned since 13 February 2017 c) Efektif tanggal 11 Januari 2016, berdasarkan surat penunjukkan resmi dari Bank of America Merrill Lynch, Mira Arifin ditunjuk menjadi Country Manager. Effective on 11 January 2016, based on Bank of America Merrill Lynch formal appointment letter, Mira Arifin is appointed to become Country Manager. Jumlah karyawan Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 55 orang (2015: 49 orang) (tidak diaudit). As at 31 December 2016, the Branch has 55 employees (2015: 49 employees) (unaudited). KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. Laporan keuangan Cabang disusun oleh manajemen Cabang dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 30 Maret 2017. ACCOUNTING POLICIES The Branch’s financial statements were prepared by the Branch management and authorised for issuance on 30 March 2017. Lampiran - 5/1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Cabang. Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Branch. a. a. Dasar penyusunan laporan keuangan Basis of preparation of the financial statements Cabang adalah bagian dari Bank of America, N.A. yang berbadan hukum di Amerika Serikat dan bukan merupakan badan hukum yang terpisah. Laporan keuangan disiapkan berdasarkan catatan pada Cabang dan hanya merefleksikan transaksi-transaksi Cabang. The Branch is a part of Bank of America, N.A. incorporated in the United States of America and is not a separately incorporated legal entity. The accompanying financial statements have been prepared from the records of the Branch and reflect only transactions recorded locally. Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan disusun dengan dasar harga perolehan kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas. The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. The financial statements have been prepared on the basis of historical cost convention except for financial assets and liabilities classified as available-for-sale, financial assets held at fair value through profit or loss and all derivative contracts which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statement of cash flows. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statement of cash flows is prepared based on the indirect method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. Untuk keperluan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dibatasi penggunaannya. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and other short term highly liquid investments with original maturities of three months or less from the acquisition date, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted. Seluruh angka dalam laporan keuangan Cabang, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat. All figures in the Branch’s financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Lampiran - 5/2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. 2. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Cabang. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3. b. Perubahan pada pernyataan standard akuntansi keuangan dan interpretasi standard akuntansi keuangan Basis of preparation of the financial statements (continued) The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Branch’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3. b. Change to the statements of financial accounting standards and interpretations of financial accounting standards Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-AIA”) telah menerbitkan standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016, kecuali untuk PSAK 70 berlaku efektif sejak tanggal berlakunya Peraturan Pengampunan Pajak (15 Juli 2016), sebagai berikut: Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountant (“DSAKIAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretations which were effective on or after 1 January 2016, except for SFAS 70 which effective as the date of enactment of the Tax Amnesty Law (15 July 2016), as follows: Penerapan dari standar dan interpretasi baru berikut tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Cabang dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau periode sebelumnya: The adoption of these new and revised standards and interpretation do not result in substansial changes to Branch’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current financial year or prior financial period: PSAK 4 (revisi 2015): Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2015): Segmen Operasi PSAK 7 (revisi 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 13 (revisi 2015): Properti Investasi - SFAS 4 (revised 2015): Separate Financial Statement - SFAS 5 (revised 2015): Operating Segment - SFAS 7 (revised 2015): Related Party Disclosures - SFAS 13 (revised 2015): Investment Property - SFAS 15 (revised 2015): Investment in Associates and Joint ventures - SFAS 19 (revised 2015): Intangible Asset - SFAS 22 (revised 2015): Business Combination - SFAS 24 (revised 2015): Employee Benefits - SFAS 25 (revised 2015): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors - SFAS 53 (revised 2015): Share Based Payment - SFAS 65 (revised 2015): Consolidated Financial Statements - SFAS 66 (revised 2015): Joint Arrangements - SFAS 67 (revised 2015): Disclosure of Interests in Other Entities - SFAS 70: Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities - - PSAK 15 (revisi 2015): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 19 (revisi 2015): Aset Tak berwujud PSAK 22 (revisi 2015): Kombinasi Bisnis - PSAK 24 (revisi 2015): Imbalan Kerja - PSAK 25 (revisi 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 53 (revisi 2015): Pembayaran Berbasis Saham PSAK 65 (revisi 2015): Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66 (revisi 2015): Pengaturan Bersama PSAK 67 (revisi 2015): Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain PSAK 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak - - Lampiran - 5/3 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. 2. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. - PSAK 68 (revisi 2015): Pengukuran Nilai Wajar - ISAK 30 (revisi 2015): Pungutan Penjabaran mata uang asing accounting - SFAS 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk - SFAS 68 (revised 2015): Fair Value Measurement - IFAS 30 (revised 2015): Collection - PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk c. Change in significant policies (continued) c. Foreign currency translation Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Cabang. The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Branch. Transaksi dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah selama tahun berjalan dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutupan pada tanggal pelaporan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into Rupiah with the closing rate as at the reporting date using the Reuters spot rates at 4.00 p.m. WIB (Western Indonesian Time) on 31 December 2016 and 2015. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui sebagai laba/rugi. Exchange gains or transactions in foreign translation of foreign assets and liabilities profit/loss. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Below are the major exchange rates used for translation at 31 December 2016 and 2015: Mata uang penyajian Presentation currency 2016 1 Pound Sterling 1 Euro (Euro) 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Frank Swiss 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Yen Jepang (Yen) 16,555 14,176 13,473 13,209 9,312 115 losses arising on currency and on the currency monetary are recognised as 2015 20,439 15,057 13,785 13,919 9,759 115 Lampiran - 5/4 - Schedule 1 Pound Sterling 1 Euro (Euro) 1 United States Dollars (USD) 1 Swiss Franc 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Japanese Yen (Yen) BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) d. (i) Aset keuangan Financial assets and liabilities (i) Financial assets Cabang mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. The Branch classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit or loss, (b) loans and receivables, (c) held-to-maturity financial assets and (d) available-forsale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (a) Financial assets at fair value through profit or loss Kategori ini terdiri dari dua subkategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Cabang untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Branch as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of shortterm profit taking. Derivative are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Lampiran - 5/5 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung sebagai laba/rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui sebagai laba/rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan /(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. yang and liabilities (i) Financial asset (continued) (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan) (b) Pinjaman piutang assets diberikan dan Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Cabang untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Cabang mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Lampiran - 5/6 - Schedule (a) Financial assets at fair value through profit or loss (continued) Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are recognised directly as profit/loss. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are recognised directly as profit/loss and are reported respectively as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”. (b) Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: a) those that the Branch intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Branch upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Branch upon initial recognition designates as available-for-sale; or c) those for which the Branch may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) (b) Pinjaman yang piutang (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) (i) diberikan assets and liabilities Financial assets (continued) dan (b) Loans and receivables (continued) Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebagai laba/rugi dan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is recognised as profit/loss and is reported as “Interest income”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui sebagai laba/rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised as profit/loss as “Allowance for impairment losses”. (c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) investasi yang ditetapkan oleh Cabang dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Lampiran - 5/7 - Schedule (c) Held-to-maturity financial assets Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than: a) those that the Branch upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Branch designates as available-forsale; and c) those that meet the definition of loans and receivables. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (i) Financial assets (continued) (c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan) (c) Held-to-maturity financial assets (continued) Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. These are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebagai laba/rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga“. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai“. Interest income on held-tomaturity investments is recorded as profit/loss and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the investment and recognised in the financial statement as “Allowance for impairment losses”. (d) Aset keuangan dijual tersedia untuk Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Lampiran - 5/8 - Schedule (d) Available-for-sale financial assets Available-for-sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) (d) Aset keuangan dijual (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (i) tersedia Financial assets (continued) untuk (d) Available-for-sale financial assets (continued) Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya, diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi. Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs (if any) and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised as other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-forsale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognised as other comprehensive income is recognised in profit/loss. Interest income is calculated using the effective interest method and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in profit/loss. Pengakuan Recognition Cabang menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim. The Branch uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions. (ii) Liabilitas keuangan (ii) Cabang mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lampiran - 5/9 - Schedule Financial liabilities The Branch classifies its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities measured at amortised cost. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) (ii) assets and liabilities Financial liabilities (continued) (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (a) Financial liabilities at fair value through profit or loss Kategori ini terdiri dari dua subkategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Cabang untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Branch as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are recorded in the statement of profit or loss as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”. Jika Cabang pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laba/rugi, maka selanjutnya penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55, penggunaan nilai wajar diterapkan pada instrumen hutang yang terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat, jika tidak dapat dipisahkan. If Branch designated certain debt securities upon initial recognition as fair value through profit/loss, then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55, the use of fair value is applied on the debt instrument which consists of host contract and embedded derivatives if it can not be separated. Lampiran - 5/10 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) (ii) assets and liabilities Financial liabilities (continued) (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan) (a) Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued) Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit/loss are recognised in “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. (b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (b) Financial liabilities at amortised cost Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit or loss fall into this category and are measured as amortised cost. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada). Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value less transaction costs (if any). Setelah pengakuan awal, Cabang mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, Branch measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method. (iii) Klasifikasi instrumen keuangan (iii) Classification instruments Cabang mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Lampiran - 5/11 - Schedule of financial The Branch classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iii) Klasifikasi (lanjutan) instrumen ACCOUNTING POLICIES (continued) d. keuangan Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55/ Category as defined by SFAS 55 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial assets at fair value through profit or loss Financial (continued) assets and (iii) Classification of instruments (continued) Golongan (ditentukan oleh Cabang)/ Class (as determined by the Branch) Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial assets held for trading liabilities financial Subgolongan/ Subclasses Tagihan derivatif bukan lindung nilai/ Derivative receivables non hedging Efek-efek/ Marketable securities Kas/Cash Aset keuangan/ Financial assets Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Pinjaman yang diberikan/Loans Aset lain-lain/ Other assets Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-for-sale financial assets Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-to-maturity financial assets Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Financial liabilities at fair value through profit or loss Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Efek-efek/Marketable securities Aset lain-lain/ Other assets Liabilitas keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial liabilities held for trading Liabilitas derivatif bukan lindung nilai/ Derivative liabilities non hedging Liabilitas segera/Obligations due immediately Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan/ Financial liabilities at amortised cost Simpanan nasabah/Deposits from customers Simpanan bank lain/Deposits from other banks Pinjaman dari Kantor Pusat/Borrowing from Head Office Liabilitas lain-lain/Other liabilities Rekening administratif/ Off-balance sheet financial instruments Fasilitas pinjaman yang belum digunakan/Unused loan facilities Garansi yang diterima/Guarantees received Garansi yang diberikan/Guarantees issued (iv) Reklasifikasi aset keuangan (iv) Reclassification of financial assets Cabang tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Lampiran - 5/12 - Schedule The Branch shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it is held or issued. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Reklasifikasi (lanjutan) aset ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets and liabilities keuangan (iv) Reclassification of financial assets (continued) Cabang tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: The Branch shall not classify any financial assets as held-to-maturity if the Branch has, during the current financial year or during the two preceeding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments), other than sales or reclassifications that: (a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (b) terjadi setelah Cabang telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Cabang telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Cabang, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Cabang. (a) are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value; Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi. Reclassification of financial assets from held-to-maturity classification to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognised directly in equity section until the financial assets are derecognised, at which time the cumulative gains or losses previously recognised in equity shall be recognised as profit/loss. Lampiran - 5/13 - Schedule (b) occur after the Branch has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or early prepayments; or (c) are attributable to an isolated event that is beyond the Branch’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Branch. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Reklasifikasi (lanjutan) aset ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets and liabilities keuangan (iv) Reclassification of financial assets (continued) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-tomaturity classification are recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses are amortised using effective interest rate up to the maturity date of those instruments. (v) Saling hapus instrumen keuangan (v) Offsetting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously. Hak saling hapus tidak kontinjen atas peristiwa dimasa depan dan dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan perusahaan atau pihak lawan. The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default in solvency or bankcrupty of the company or the counterparty. (vi) Kontrak jaminan keuangan tagihan komitmen lainnya dan (vi) Financial guarantee contract and other commitment payables Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya. Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of debtors to secure loans and other banking facilities. Lampiran - 5/14 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets and liabilities (vi) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya (lanjutan) (vi) Financial guarantee contract and other commitment payables (continued) Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable). Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable). Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis. Allowances for impairment on financial guarantee contracts and other commitment receivables with credit risk are calculated based on historical experience. (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal pelaporan, Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Lampiran - 5/15 - Schedule (a) Financial assets amortised cost carried at The Branch assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of and financial liabilities assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Kriteria yang digunakan oleh Cabang untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai di antaranya adalah sebagai berikut: Criteria that the Branch uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss include the following: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. a. significant financial difficulty of the issuer obligor; Cabang menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Cabang menentukan penurunan nilai atas aset keuangan secara individual karena jumlah nasabah yang sedikit. The Branch assesses whether objective evidence of impairment for financial assets as individual exists as described above. The individual assessment is performed on the impaired financial asset using discounted cash flows method. The Branch determines impairment of financial assets individually due to less number of customers. Lampiran - 5/16 - Schedule b. default or delinquency in interest or principal payments; c. the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; d. probability that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; or e. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of and financial liabilities assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui sebagai laba/rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognised as profit/loss. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba/rugi. If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised as profit/loss. Lampiran - 5/17 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of and liabilities financial assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Penerimaan kemudian atas yang diberikan yang dihapusbukukan pada berjalan diakui sebagai laba berjalan. Subsequent recoveries of loans written off in the current year are recognised as current year profit. (b) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai untuk dijual kredit telah tahun tahun yang tersedia Pada setiap tanggal pelaporan, Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, lihat Catatan 2d(vii)(a) untuk kriteria bukti obyektif adanya penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba/rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui sebagai laba/rugi. Lampiran - 5/18 - Schedule (b) Financial assets available-for-sale classified as The Branch assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired, refer to Note 2d(vii)(a) for the criteria of objective evidence of impairment. In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss, measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit/loss is removed from equity and is recognised in profit/loss. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) (b) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai untuk dijual (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (vii) Impairment (continued) yang tersedia of and financial liabilities assets (b) Financial assets classified available-for-sale (continued) as Jika pada periode berikutnya nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba/rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba/rugi. If in a subsequent period the fair value of a debt instrument classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit/loss, the impairment loss is reversed through the profit/loss. (c) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya (c) Financial guarantee contracts and other commitment receivables Cabang menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit berdasarkan data kerugian historis. The Branch determines the allowance for impairment losses on financial guarantee contracts with credit risk based on historical loss data. (viii) Penentuan nilai wajar (viii) Determination of fair value Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Cabang memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Branch has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk. Jika tersedia, Cabang mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrument tersebut. When available, the Branch measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. Lampiran - 5/19 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (viii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (viii) Determination (continued) and of liabilities fair value Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang actual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criterias are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya seperti quoted market price dari Bloomberg, Reuters atau harga yang diberikan oleh broker (broker’s quoted price). The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources such as quoted market prices from Bloomberg, Reuters or broker’s quoted price. Cabang menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi. The Branch uses widely recognised valuation models for determining fair values of financial instruments of lower complexity, such as exchange value options and currency swaps. For these financial instruments, inputs into models are generally marketobservable. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan. For marketable securities with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristics or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates. Lampiran - 5/20 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. (viii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) Financial (continued) (viii) Determination (continued) and of liabilities fair value Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi. The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. Untuk instrumen keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar, Cabang menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikasi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran (tingkat 1, 2 dan 3) seperti dijelaskan pada Catatan 26. For financial instrument measured at fair value, the Branch uses the fair value hierarchy which reflect the significance of input used in the measurement (level 1, 2 and 3) as explained in Note 26. (ix) Penghentian pengakuan (ix) Derecognition Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Cabang melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. e. assets Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exists or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Branch tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished. e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost, less allowance for impairment losses, where appropriate. Lampiran - 5/21 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. 2. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. f. g. h. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Current accounts with Bank Indonesia and other banks (continued) Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy for loans and receivables. f. Placement with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan call money. Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) and call money. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost less any allowance for impairment losses, where appropriate. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy for loans and receivables. Efek-efek g. Marketable securities Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara yang diperdagangkan di pasar uang. Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia and Indonesian Treasury Bills traded in the money market. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Marketable securities are classified as available-for-sale financial assets, financial assets at fair value through profit or loss and held-to-maturity financial assets. Refer to Note 2d for the accounting policy of available-for-sale financial assets, financial assets at fair value through profit or loss and held-to-maturity financial assets. Instrumen keuangan derivatif h. Dalam menjalankan usaha bisnisnya, Cabang melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan kontrak berjangka mata uang asing dan swap mata uang asing. Cabang menilai instrumen ini dan membukukan transaksi di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivative financial instruments In the normal course of business, the Branch enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency spot and forward contracts and foreign currency swaps. The Branch values these instruments and records them on statement of financial position at their fair value using market rate. Lampiran - 5/22 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. i. j. 2. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Derivative (continued) financial instruments Derivatif dicatat sebagai asset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitias apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan/kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui sebagai laba/rugi. Derivatives are recognised as asset when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative. Gains/losses as a result of fair value changes are recognised as profit/loss. Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi. Derivatives receivable and liabilities are classified as financial assets and liabilities at fair value through profit/loss. Pinjaman yang diberikan i. Loans Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Loans represent the provision of cash or cash equivalents based on agreements to borrowers, where borrowers required to repay their debts with interest after specified periods. Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables. Aset tetap dan penyusutan j. Fixed assets and depreciation Tahun / Years Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer 2-5 5 2-5 2-5 Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dengan mengunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang diperoleh diakui sebagai laba atau rugi di periode terjadinya. When fixed assets are retired or disposed of, their costs and related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements.The resulting gains or losses are recognised as related period’s profit or loss. Beban pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang menambah masa manfaat aset akan dikapitalisasi dan disusutkan. Repairs and maintenance are charged as expense as incurred. Expenditure that extends the useful lives of the assets is capitalised and depreciated. Lampiran - 5/23 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. l. 2. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Deposits from customers and other banks Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Cabang berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro dan deposito berjangka. Deposits from customers are funds placed by customers (excluding banks) with the Branch based on fund deposit agreements. Included in this account are demand deposits and time deposits. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Demand deposits represent deposits of customers that may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by cheque or other orders of payment or transfers. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Cabang. Time deposits represent customer’s deposits that may only be withdrawn after a certain time based on the agreement between the customers and the Branch. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro dan simpanan berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits and time deposits with maturity period based on agreement less than or equal to 90 days, time deposits and certificates of deposit. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Deposits from customers and from other banks are classified as financial liabilites at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost. Pendapatan dan beban bunga l. Interest income and expenses Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within interest income and interest expense using the effective interest rate method. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. The effective interest rate method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. Lampiran - 5/24 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. m. 2. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Interest income and expenses (continued) Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Cabang mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli (call option) dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. When calculating the effective interest rate, the Branch estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument (for example, prepayment options, call option and other similar options) but does not consider future credit losses. The calculation includes all commissions, provisions, and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transactions costs and all other premiums or discounts. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Once a financial asset or a group of a similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non-performing Cabang dicatat sebagai tagihan kontinjensi. Interest receivable on the Branch’s nonperforming assets of the Branch is recorded as contingent receivables. Pendapatan komisi dan beban provisi dan m. Fees and expense commission income and Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/pengurang dari biaya perolehan kredit dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/deduction of lending cost and are recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method. Pendapatan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian pinjaman dan jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi. Fees and commissions income which are not related to lending activities and a specific period are recognised as revenues on the transaction date. Lampiran - 5/25 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. o. Pendapatan lainnya dan beban 2. operasional ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Other operating income and expense Beban tenaga kerja Personnel expenses Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan, dan pelatihan. Personnel expenses include expenses related with salaries for employees, bonuses, overtime, allowances, and training. Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Cabang. General and administrative expenses represent expenses which related to office activities and Branch’s operational activities. Seluruh pendapatan dan beban yang terjadi dibebankan sebagai laba/rugi pada saat terjadinya. All of these income and expenses are recorded as profit/loss when incurred. Perpajakan o. Taxation Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laba/rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively. Cabang mengevaluasi secara periodik implementasi terhadap peraturan perpajakan yang berlaku terutama yang memerlukan interpretasi lebih lanjut mengenai pelaksanaannya termasuk juga evaluasi terhadap surat ketetapan pajak yang diterima dari kantor pajak. The Branch periodically evaluates the implementation of prevailing tax regulations especially those that are subject to further interpretation on its implementation, including evaluation on tax assessment letters received from tax authorities. Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode balance sheet liabilitas. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara aset dan liabilitas menurut ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan. Deferred income tax is provided, using the balance sheet liability method. Deferred income tax on temporary differences arising between the tax base of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal have been determined. Lampiran - 5/26 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. 2. Perpajakan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Taksiran pajak penghasilan Cabang dihitung sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan. Utang pajak penghasilan badan dan utang pajak lainnya Cabang disajikan sebagai “Utang pajak” di laporan posisi keuangan. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan liabilitas pajak tangguhan di laporan posisi keuangan. p. Imbalan kerja Taxation (continued) The estimated corporate income tax of The Branch is calculated as a separate legal entity. Current tax assets and current tax liabilities for different legal entities can not be set-off in the financial statements. Corporate tax payables and other tax payables of The Branch are presented as “Taxes payable” in the statement of financial position. Deferred tax assets are presented after reducing deferred tax liabilities in the statements of financial position. p. Employee benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Short-term employee benefits recognised when they accrue to employees using accrual basis. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja Long-term and post employment benefits Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya, dihitung berdasarkan ”Perjanjian Kerja Bersama” antara Cabang dan karyawan yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”). Long-term and post employment benefits, such as pension, severance pay, service pay and other benefits are calculated in accordance with “Collective Working Agreement” between the Branch and employees which is in compliance with Labour Law No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Cabang memiliki program iuran pasti. Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Cabang membayar kontribusi tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan Cabang tidak lagi memiliki liabilitas konstruktif untuk berkontribusi lebih lanjut. Cabang berkontribusi antara 11% hingga 16% atas penghasilan bulanan saat ini berdasarkan Basic Reference of Pension Contribution Income ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife (“DPLK Manulife”) atas nama karyawan. The Branch has a defined contribution plan. A defined contribution plan is a pension plan which the Branch pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and the Branch has no legal or constructive obligation to pay further contributions. The Branch contributes 11% until 16%, respectively, of present monthly earnings based on Basic Reference of Pension Contribution Income to Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife (“DPLK Manulife”) on behalf of the employees. Cabang diwajibkan menyediakan jumlah minimum imbalan pensiun berdasarkan UU No. 13/2003. Secara substansi program pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan program imbalan pasti karena undangundang telah menetapkan formula dalam menentukan jumlah minimum imbalan. Jika porsi program imbalan pensiun yang didanai oleh Cabang lebih rendah dari imbalan yang diwajibkan menurut undangundang, Cabang akan membentuk penyisihan untuk menutupi kekurangan tersebut. The Branch is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law No. 13/2003. Since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under Law No. 13/2003 represent defined benefit plans. If the Branch funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor law, the Branch will provide provision for such shortage. Lampiran - 5/27 - Schedule are the BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. 2. Imbalan kerja (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Employee benefits (continued) Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation. Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. The defined benefit obligation recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of plan assets. The present value of the defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya. Actuarial gain and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumption charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. Past-service costs are recognised immediately in statement of profit or loss. Pembayaran berbasis saham Share-based payments Cabang berpartisipasi dalam beberapa program kompensasi karyawan yang dikelola oleh Bank of America Corporation (“BAC”), the ultimate holding company. The Branch participates in several employee compensation plans managed by Bank of America Corporation (“BAC”), the ultimate holding company. Lampiran - 5/28 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. q. 2. Imbalan kerja (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Employee benefits (continued) Pembayaran berbasis saham (lanjutan) Share-based payments (continued) Dikarenakan program ini adalah group sharebased payment arrangement, maka seluruh penghargaan diperlakukan oleh Cabang sebagai program equity-settled share-based payment plans dan diukur berdasarkan nilai wajar dari penghargaan tersebut pada tanggal pemberian dan diakui sebagai biaya karyawan. As this is a group share-based payment arrangement, all awards are treated by the Branch as the equity-settled share-based payment plans and are measured based on the fair value of those awards at grant date and recognised as staff costs. Untuk kebanyakan penghargaan, pengakuan biaya pada umumnya diakui secara merata selama the vesting period net of estimated forfeitures, kecuali karyawan memenuhi kriteria “retirement eligibility” tertentu. Untuk penghargaan terhadap karyawan untuk memenuhi kriteria “retirement eligibility”, Cabang mencatat biaya tersebut pada saat diberikan. Untuk karyawan yang pensiun (retirement) yang memenuhi retirement eligible selama periode vesting, Cabang mengakui adanya beban sejak tanggal pemberian sampai tanggal pensiun dimana karyawan memenuhi retirement eligible, net of estimated forfeitures. For most awards, expense is generally recognised evenly over the vesting period net of estimated forfeitures, unless the employee meets certain retirement eligibility criteria. For awards to employees that meet retirement eligibility criteria, the Branch records the expense upon grant. For employees that become retirement eligible during the vesting period, the Branch recognises expense from the grant date to the date on which the employee becomes retirement eligible, net of estimated forfeitures. Tidak terdapat pengaruh ke ekuitas bersih pada posisi laporan keuangan karena Cabang telah menandatangani perjanjian dalam Global recharge Agreement untuk penggantian kepada BAC, terkait penerbitan saham dalam penghargaan tersebut. There is no impact to net equity on the Branch’s financial position as the Branch has signed a contract under a Global Recharge Agreement to reimburse BAC, for issuance of shares under these awards. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Cabang melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak yang berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2015) mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”, yang dimaksud dengan pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut: q. Transactions with related parties The Branch enters into transactions with related parties. The definition of related parties is in accordance with SFAS 7 (Revised 2015) “Related Party Disclosures”, the meaning of a related party is a person or entity that is related to a reporting entity as follow: Lampiran - 5/29 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. 2. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) (i) Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: - (ii) - - - - - q. Transactions (continued) (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama terhadap entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai berikut: - ACCOUNTING POLICIES (continued) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau etitas yang terkait dengan entitas pelapor; entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (i); atau orang yang diidentifikasi, dalam butir (i) (poin 1) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Jenis transaksi dan saldo dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. related parties A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: - has control or joint control over the reporting entity; - has significant influence over the reporting entity; or is member of the key management personnel of the reporting entity or a parent of the reporting entity. - (ii) with An entity is related to a reporting entity if any the following conditions applies: - the entity and the reporting entity are member of the same company (which means that each parent, subsidiary, and fellow subsidiary is related to the others); - one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of member of a company of which the other entity is a member); - both entities are joint ventures of the same third party; - one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; - the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity; the entity controlled or jointly controlled by a person identified in (i); or - - a person identified in (i) (point 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personel of the entity (or of a parent of the entity). The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the financial statements. Lampiran - 5/30 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN PENTING ESTIMASI AKUNTANSI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DAN YANG 3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan, dimana diperlukan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Certain estimates and assumptions are made in the presentation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities. Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Seluruh estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events. Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini. Although these estimates and assumptions are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are described below. Nilai wajar dari instrumen keuangan Fair value of financial instruments Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Cabang menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2d. Untuk instrumen keuangan yang tidak aktif diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai pertimbangan tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya. In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no quoted market price, the Branch uses the valuation techniques as described in Note 2d. For financial instruments that are non-actively traded and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. Imbalan kerja karyawan Employee benefit obligations Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja karyawan. The present value of the employee’s benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee’s benefit obligations. Lampiran - 5/31 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 4. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) ESTIMASI AKUNTANSI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DAN YANG 3. Imbalan kerja karyawan (lanjutan) Employee benefit obligations (continued) Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengunduran diri, tingkat mortalita dan lain-lain. The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee’s benefit obligations included the discount rate, salary increment rate, expected return on investments, resignation rate, mortality rate and others. Cabang menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Cabang mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan. The Branch determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee’s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Branch considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee’s benefit obligations. Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja. Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and years of service. Asumsi tingkat mortalitas telah didasarkan pada tabel mortalita yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum. Mortality rate assumption is based on the mortality table which is calculated using actuarial method that is generally accepted. Tingkat pengembalian investasi didasarkan pada informasi historis dan proyeksi pasar ke depan. Expected rate of return on investment is based on historical information and future market projections. Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkan pada informasi historis. Resignation rate assumption historical information. KAS 4. 2016 Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing based on CASH 3,415 1,898 3,808 2,281 5,313 6,089 GIRO PADA BANK INDONESIA is 2015 Kas dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat. 5. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) 5. Rupiah Foreign currencies Cash in foreign currencies are denominated in United States Dollar. mainly CURRENT INDONESIA BANK 2016 2015 196,273 323,340 114,853 303,270 519,613 418,123 Lampiran - 5/32 - Schedule ACCOUNTS WITH Rupiah Foreign currencies BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Rupiah - Giro Wajib Minimum Primer - Giro Wajib Minimum Sekunder *) - Giro Wajib Minimum Loan to Deposit Ratio - Giro Wajib Minimum Loan to Funding Ratio Mata uang asing CURRENT ACCOUNTS INDONESIA (continued) BANK As at 31 December 2016 and 2015, the minimum statutory reserves (GWM) in Rupiah and United States Dollars are as follows: 2016 2015 Rupiah 11.54% Primary Statutory Reserves 4.00% Secondary Statutory Reserves *) Loan to Deposit Ratio N/A Statutory Reserves Loan to Funding Ratio 0% Statutory Reserves 10.26% Foreign currencies 10.76% 4.00% N/A 0% 16.34% *) Tidak termasuk Excess Reserve 6. WITH Excluding Excess Reserve *) Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia. Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia requirements on minimum reserve requirements. Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum. The Bank has fulfilled Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks. GIRO PADA BANK LAIN a. 6. Berdasarkan mata uang CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. 2016 Rupiah Pihak ketiga - PT Bank CIMB Niaga Tbk - PT Bank Central Asia Tbk 2015 27 3 95,141 96,925 Foreign currencies Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk - Pihak berelasi (Catatan 23) 34,387 35,058 Related parties (Note 23) 129,558 131,994 Berdasarkan kolektibilitas Current account with other banks in foreign currencies are mostly denominated in United States Dollar, Euro and Singapore Dollar. b. Seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. c. 8 3 Rupiah Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk - Mata uang asing Pihak ketiga - PT Bank CIMB Niaga Tbk Giro pada bank lain dalam mata uang asing mayoritas terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Euro dan Dolar Singapura. b. By currency Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan suku bunga Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. By collectibility All current accounts with other banks were classified as pass as at 31 December 2016 and 2015. c. By remaining period to maturity and interest rate Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. Lampiran - 5/33 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) d. 6. Cadangan kerugian penurunan nilai CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) d. Allowance for impairment losses Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. As at 31 December 2016 and 2015, there is no impairment loss in respect of current accounts with other banks. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. 7. Berdasarkan jenis dan mata uang PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS a. By type and currency 2016 2015 Rupiah Rupiah - Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) - Interbank placements 394,868 370,000 309,911 - Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Interbank placements - Mata Uang Asing Foreign Currency - Fasilitas Simpanan Bank Bank Indonesia (FASBI) - Interbank placements b. 700,570 2,695 1,102,800 - 1,468,133 1,412,711 Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga b. 2016 Pihak ketiga - Bank Indonesia - Hongkong and Shanghai Bank Corp - PT BNI (Persero) Tbk - PT Bank CIMB Niaga Tbk - Bank Shinhan Indonesia c. 2015 1,412,711 200,000 100,000 70,000 2,695 - 1,468,133 1,412,711 c. Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. d. By related parties and third parties 1,095,438 Berdasarkan kolektibilitas Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan suku bunga Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Interbank placements - Third parties Bank Indonesia Hongkong and Shanghai Bank Corp PT BNI (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank Shinhan Indonesia - By collectibility All placements with Bank Indonesia and other banks were classified as pass at 31 December 2016 and 2015. d. By remaining period to maturity and interest rate Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. Lampiran - 5/34 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) e. 7. Cadangan kerugian penurunan nilai PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) e. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 8. EFEK-EFEK a. Allowance for impairment losses As at 31 December 2016 and 2015, there is no impairment loss in respect of placements with Bank Indonesia and other banks. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. 8. Berdasarkan jenis MARKETABLE SECURITIES a. By type 2016 Jenis efek-efek/ Type of securities Tanggal dimulai/ Starting date Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Nilai pada saat jatuh tempo/ Value at maturity date (Diskonto)/premi yang belum diamortisasi/ Unamortised (discount)/ premium Nilai tercatat/ Carrying amount Diperdagangkan/Trading IDBI210417273C 22 Nov/ Nov 2016 21 Apr/ Apr 17 130,000 (2,739) 127,261 IDBI210417273C 23 Nov/ Nov 2016 21 Apr/ Apr 17 100,000 (2,091) 97,909 SPN12170413 22 Nov/ Nov 2016 13 Apr/ Apr 17 70,000 (1,352) 68,648 FR0059 22 Des/ Dec 2016 15 Mei 27/ May 27 14,000 (641) 13,359 ORI012 23 Des/ Dec 2016 15 Okt/ Oct 18 10,000 301 10,301 ORI012 23 Des/ Dec 2016 15 Okt/ Oct 18 10,000 282 10,282 FR0066 25 Okt/ Oct 2016 15 Mei/ May 18 10,000 (154) 9,846 FR0059 29 Des/ Dec 2016 15 Mei 27/ May 27 10,000 (476) 9,524 FR0059 27 Des/ Dec 2016 15 Mei 27/ May 27 6,000 (270) 5,730 Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar/ Unrealised losses from changes in fair value 352,860 (196) 352,664 Lampiran - 5/35 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) EFEK-EFEK (lanjutan) a. 8. Berdasarkan jenis (lanjutan) MARKETABLE SECURITIES (continued) a. By type (continued) 2016 Jenis efek-efek/ Type of securities Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Tanggal dimulai/ Starting date Nilai pada saat jatuh tempo/ Value at maturity date (Diskonto)/premi yang belum diamortisasi/ Unamortised (discount)/ premium Nilai tercatat/ Carrying amount Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity SPN12170302 SPN12170720 SPN12170804 SPN12170804 SPN12170106 SPN12170511 SPN12170608 SPN12171109 SPN03170209 SPN03170209 SPN12171109 SPN12170203 3 Mar/ Mar 2016 21 Jul/ Jul 2016 27 Okt/ Oct 2016 4 Agu/ Aug 2016 7 Jan/ Jan 2016 12 Mei/ May 2016 9 Jun/ Jun 2016 10 Nov/ Nov 2016 20 Des/ Dec 2016 22 Des/ Dec 2016 10 Nov/ Nov 2016 4 Feb/ Feb 2016 2 Mar/ Mar 2017 20 Jul/ Jul 2017 4 Agu/ Aug 2017 4 Agu/ Aug 2017 6 Jan/ Jan 2017 11 Mei/ May 2017 8 Jun/ Jun 2017 9 Nov/ Nov 2017 9 Feb/ Feb 2017 9 Feb/ Feb 2017 9 Nov/ Nov 2017 3 Feb/ Feb 2017 150,000 (1,499) 148,501 150,000 (4,841) 145,159 150,000 (4,988) 145,012 150,000 (5,134) 144,866 100,000 (96) 99,904 100,000 (2,103) 97,897 100,000 (2,610) 97,390 100,000 (4,989) 95,011 50,000 (289) 49,711 50,000 (289) 49,711 46,000 (2,306) 43,694 16,154 (97) 16,057 1,132,913 Tersedia untuk dijual/Available-for-sale SPN12170804 IDBI180817361C IDBI200117273C IDBI170317364C IDBI210417364C IDBI190517364C IDBI170217364C 15 Des/ Dec 2016 22 Agu/ Aug 2016 22 Apr/ Apr 2016 18 Mar/ Mar 2016 22 Apr/ Apr 2016 20 Mei/ May 2016 19 Feb/ Feb 2016 4 Agu/ Aug 2017 18 Agu/ Aug 2017 20 Jan/ Jan 2017 17 Mar/ Mar 2017 21 Apr/ Apr 2017 19 Mei/ May 2017 17 Feb/ Feb 2017 35,000 (1,193) 33,807 20,000 (786) 19,214 10,000 (35) 9,965 10,000 (135) 9,865 10,000 (198) 9,802 10,000 (247) 9,753 5,000 (42) 4,958 97,364 Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar/ Unrealised losses from changes in fair value of marketable securities (442) 96,922 1,582,499 Lampiran - 5/36 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) EFEK-EFEK (lanjutan) a. 8. Berdasarkan jenis (lanjutan) MARKETABLE SECURITIES (continued) a. By type (continued) 2015 Jenis efek-efek/ Type of securities Tanggal dimulai/ Starting date Tanggal jatuh tempo/ Maturity date 21 Dec/ Dec 2015 3 Dec / Dec 2015 22 Dec/ Dec 2015 17 Nov/ Nov 2015 26 Nov/ Nov 2015 3 Dec / 15 Oct/ Dec 2016 2 Dec/ Oct 2018 15 Sep/ Sep 2026 15 May/ May 2031 15 May/ May 2031 2 Dec/ Nilai pada saat jatuh tempo/ Value at maturity date (Diskonto)/premi yang belum diamortisasi/ Unamortised (discount)/ premium Nilai tercatat/ Carrying amount Diperdagangkan/Trading SPN12161202 ORI012 FR0056 FR0073 FR0073 300,000 (18,760) 281,240 15,000 55 15,055 10,000 (174) 9,826 10,000 (50) 9,950 5,000 (50) 4,950 321,021 Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai/ Unrealised losses on decrease in fair value (2,936) 318,085 Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity Surat Perbendaharaan Negara/Indonesian Treasury Bills 16 Okt / 15 Jan/ SPN03160115 Oct 2015 Jan 2016 12 Nov/ 11 Nov/ SPN12161111 Nov 2015 Nov 2016 12 Nov / 11 Feb/ SPN03160211 Nov 2015 Feb 2016 8 Jan/ 7 Jan/ SPN12160107 Jan 2015 Jan 2016 30 Jun/ 15 Jun/ PBS008 Jun 2015 Jun 2016 5 Feb/ 4 Feb/ SPN12160204 Feb 2015 Feb 2016 19 Mar / 4 Mar/ SPN12160304 Mar 2015 Mar 2016 2 Apr / 1 Apr/ SPN12160401 Apr 2015 Apr 2016 20 Aug / 12 May/ SPN12160512 Aug 2015 May 2016 30 Apr/ 4 Feb/ SPN12160204 Apr 2015 Feb 2016 6 Aug / 5 Aug/ SPN12160805 Aug 2015 Aug 2016 200,000 (446) 150,000 (8,508) 141,492 125,000 (847) 124,153 100,000 (107) 99,893 100,000 (120) 99,880 100,000 (562) 99,438 100,000 (961) 99,039 100,000 (1,431) 98,569 94,366 (2,206) 92,160 50,000 (272) 49,728 50,000 (1,931) 48,069 1,151,975 Tersedia untuk dijual/Available-for-sale IDSD220116182S IDSD220416273S IDBI200516273C IDBI170616273C IDBI190816273C IDBI160916364C IDBI181116364C 24 Jul/ Jul 2015 24 Jul/ Jul 2015 21 Aug/ Aug 2015 18 Sep/ Sep 2015 20 Nov/ Nov 2015 18 Sep/ Sep 2015 20 Nov/ Nov 2015 199,554 22 Jan/ Jan 2016 22 Apr/ Apr 2016 20 Mei/ May 2016 17 Jun/ Jun 2016 19 Aug/ Aug 2016 16 Sep/ Sep 2016 18 Nov/ Nov 2016 10,000 (37) 9,963 10,000 (200) 9,800 10,000 (253) 9,747 5,000 (159) 4,841 5,000 (217) 4,783 5,000 (242) 4,758 5,000 (299) 4,701 48,593 Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar/ Unrealised losses on decrease in fair value (437) 48,156 1,518,216 Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi. As at 31 December 2016 and 2015, there were no marketable securities from related party. Lampiran - 5/37 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) EFEK-EFEK (lanjutan) b. 8. Berdasarkan kolektibilitas MARKETABLE SECURITIES (continued) b. By collectibility Seluruh efek-efek digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. c. 9. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. As at 31 December 2016 and 2015, there is no impairment loss in respect of marketable securities. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank, mulai 30 Juni 2013 Bank wajib memenuhi Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) minimum sebesar 8% dari jumlah liabilitas Bank dan paling sedikit sebesar Rp 1.000.000. Apabila CEMA minimum kurang dari Rp 1.000.000, maka Cabang wajib memenuhi CEMA minimum paling lambat pada posisi bulan Desember 2017. Jumlah nilai tercatat efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki untuk memenuhi ketentuan CEMA pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 1.132.913 dan Rp 1.151.975. In accordance with Bank Indonesia regulation No. 14/18/PBI/2012 which was ammended by Bank Indonesia Regulation No. 15/12/PBI/2013 regarding the Bank’s Minimum Capital Requirement, starting 30 June 2013 Bank is obliged to fulfill minimum Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) of 8% of Bank’s total liabilities and amounting Rp 1,000,000 at the minimum. If the minimum CEMA less than Rp 1,000,000, the Branch is requred to fulfill the minimum CEMA at the latest on December 2017. The carrying amount of marketable securities held to fulfill CEMA requirement as at 31 December 2016 and 2015 was Rp 1,132,913 and Rp 1,151,975, respectively. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF a. All marketable securities were classified as pass at 31 December 2016 and 2015. Berdasarkan jenis dan mata uang Jumlah nosional (jumlah penuh)/ Notional amount (full amount) Pihak ketiga - Kontrak berjangka mata uang asing USD 66,088,600 - Kontrak swaps mata uang asing USD 410,200,896 EUR 25,000,000 Pihak berelasi - Kontrak berjangka mata uang asing USD 10,142,841 EUR 4,350,450 - Kontrak swaps mata uang asing USD 202,171,672 EUR 25,000,000 9. DERIVATIVES RECEIVABLE AND LIABILITIES a. By type and currency 2016 Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Derivatives receivables Liabilitas derivatif/ Derivatives liabilities 2,475 2,234 28,749 4,659 35,883 8,772 11,006 81 - 79 89 38 119 2,792 12,123 15,083 36,002 26,089 Lampiran - 5/38 - Schedule Third parties Foreign currency forward contract Foreign currency swaps contract Related Parties Foreign currency forward contract Foreign currency swaps contract BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. TAGIHAN (lanjutan) a. DAN Berdasarkan (lanjutan) LIABILITAS jenis dan NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DERIVATIF mata 9. uang a. Nilai wajar/Fair values Tagihan Liabilitas derivatif/ derivatif/ Derivatives Derivatives receivables liabilities Pihak ketiga - Kontrak berjangka mata uang asing USD 49,838,305 EUR 21,000 - Kontrak swaps mata uang asing USD 186,000,000 Pihak berelasi - Kontrak berjangka mata uang asing USD 26,673,766 EUR 21,000 - Kontrak swaps mata uang asing USD 186,000,000 Berdasarkan kolektibilitas 1,944 6 164 - 6,750 8,700 4,732 4,896 62 2 393 - 289 353 9,053 393 5,289 b. Seluruh tagihan derivatif digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. c. d. c. tempo d. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. a. Mata uang asing - Modal kerja Related Parties Foreign currency forward contract Foreign currency swaps contract By collectibility By remaining period to maturity Allowance for impairment losses As at 31 December 2016 and 2015, there is no impairment loss in respect of derivative receivables. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. 10. LOANS Berdasarkan jenis dan mata uang Rupiah - Modal kerja - Karyawan Foreign currency swaps contract Information in respect of maturity is disclosed in Note 25. Cadangan kerugian penurunan nilai 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN Third parties Foreign currency forward contract All derivatives receivable were classified as pass at 31 December 2016 and 2015. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Informasi mengenai jatuh diungkapkan pada Catatan 25. By type and currency (continued) 2015 Jumlah nosional (jumlah penuh)/ Notional amount (full amount) b. DERIVATIVES RECEIVABLE AND LIABILITIES (continued) a. By type and currency 2016 2015 549,035 11,174 120,651 10,228 560,209 130,879 1,577,199 1,938,403 2,137,408 2,069,282 Lampiran - 5/39 - Schedule Rupiah Working capital Employees Foreign currencies Working capital - BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. b. Berdasarkan (lanjutan) jenis dan mata 10. LOANS (continued) uang a. Pinjaman yang diberikan dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 23. Loans with related parties are disclosed in Note 23. Pinjaman yang diberikan dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat. Loans in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar. Pinjaman yang diberikan kepada karyawan terdiri dari pinjaman yang dikenai bunga yang dimaksudkan untuk pemilikan kendaraan bermotor, rumah dan keperluan pribadi lainnya. Pinjaman ini mempunyai jangka waktu yang bervariasi hingga maksimum 20 tahun dan cicilan pinjaman dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Loans to employees comprise interest bearing loans for the acquisition of motor vehicles, houses and other personal property. The loans are due at various dates extending up to a period of 20 years and are settled through monthly payroll deductions. Berdasarkan kolektibilitas b. 2016 Lancar c. 2,137,408 2,069,282 2,137,408 2,069,282 Berdasarkan sektor ekonomi c. Manufaktur Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain By economic sector 1,550,583 575,651 11,174 2,051,817 7,237 10,228 2,137,408 2,069,282 Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan suku bunga Cadangan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, manajemen menilai bahwa tidak terdapat pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pass 2015 d. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. e. By collectability 2015 2016 d. By type and currency (continued) Manufacturing Trade services Others By remaining period to maturity and interest rate Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. e. Allowance for impairment losses As at 31 December 2016 and 2015, there is no impairment loss in respect of loans. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Lampiran - 5/40 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) f. Batas Maksimum (BMPK) Pemberian 10. LOANS (continued) Kredit f. Legal Lending Limit (LLL) Pada tanggal 20 Januari 2005, BI mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang ”Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Umum” yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Januari 2005. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak berelasi tidak melebihi 20% dari modal Bank. Peraturan tersebut juga menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan pihak berelasi tidak melebihi 25% dari modal Bank. Peraturan ini telah diubah dengan peraturan BI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang kriteria penyediaan dana kepada pihak berelasi yang dikecualikan dari perhitungan BMPK. On 20 January 2005, BI issued regulation No. 7/3/PBI/2005 relating to the ”Legal Lending Limit (LLL) for Commercial Banks” which was effective starting 20 January 2005. This regulation requires the maximum lending limit to one non-related party debtor which not exceed to 20% of the Bank’s capital. This regulation also requires the maximum lending limit to non-related party group of debtors which not exceed to 25% of Bank’s capital. This regulation has been changed by BI regulation No. 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006 regarding with criteria of lending to related parties which exempted from calculation of the LLL. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pemberian pinjaman yang tidak memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. As at 31 December 2016 and 2015, there were no loans granted which do not comply with the Legal Lending Limit requirements of Bank Indonesia. 11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Nilai buku 11,709 25 13,457 2016 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals 6,685 791 - Saldo akhir/ Ending balance 18,394 25 14,248 Cost Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software 370 - - 370 25,561 7,476 - 33,037 7,335 25 5,582 2,544 2,018 - 9,879 25 7,600 Accumulated depreciation Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software 370 - - 370 13,312 4,562 - 17,874 12,249 15,163 Lampiran - 5/41 - Schedule Net book value BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Nilai buku 2015 Penambahan/ Additions 11,138 25 12,406 1,458 1,330 370 - 23,939 2,788 5,673 25 3,750 Pengurangan/ Disposals (887) (279) (1,166) 2,031 1,832 370 - 9,818 3,863 Saldo akhir/ Ending balance (369) (369) 14,121 11,709 25 13,457 370 Cost Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software 25,561 7,335 25 5,582 370 Accumulated depreciation Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software 13,312 12,249 Net book value Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Cabang. Management believes that is no impairment in the value of the Branch’s fixed assets. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Manajemen telah melakukan peninjauan kembali atas usia manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut. As at 31 December 2016 and 2015, Management has performed a review on useful life, depreciation method and residual value of fixed assets and concluded that there was no change in those methodology and assumptions. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusuhan, kecelakaan, dan pencurian. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut sudah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. As at 31 December 2016 and 2015, fixed assets were insured against fire, disruption, accidents, and theft risks. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the assets insured. Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Cabang. Aset-aset sejumlah Rp 9.560 (2015: Rp 8.176) telah disusutkan penuh. All of fixed assets as at the reporting date are fully used to support the Branch’s operation activities. Assets amounting to Rp 9,560 (2015: Rp 8,176) has been fully depreciated. Tidak terdapat aset yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Cabang. There are no fixed asset pledged as security collateral for the Branch’s credit facilities. 12. ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS 2016 Piutang dari transaksi penjualan efek-efek Bunga yang akan diterima Uang jaminan Lain-lain Beban dibayar dimuka 2015 583,008 13,510 2,255 366 - 4,115 2,220 160 3,677 599,139 10,172 Lampiran - 5/42 - Schedule Receivable from sale of marketable securities Interest receivable Guarantee deposits Others Prepayments BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) 12. OTHER ASSETS (continued) Receivable from sale of marketable securities has been fully received on 4 January 2017. Piutang dari transaksi penjualan efek-efek telah diterima seluruhnya pada tanggal 4 Januari 2017. 13. SIMPANAN NASABAH 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS a. Berdasarkan mata uang dan jenis a. By currency and type 2016 Rupiah - Giro - Deposito berjangka Mata uang asing - Giro - Deposito berjangka 2015 1,713,354 217,900 767,899 61,560 1,931,254 829,459 746,937 - 815,711 1,930 746,937 817,641 2,678,191 1,647,100 b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga Pihak Berelasi - Giro - Deposito berjangka Foreign currencies Current accounts Time deposits - b. By related parties and third parties 2016 Pihak Ketiga - Giro - Deposito berjangka Rupiah Current accounts Time deposits - 2015 2,460,140 217,900 1,583,610 63,490 2,678,040 1,647,100 151 - - 151 - 2,678,191 1,647,100 Third Parties Current accounts Time deposits Related Parties Current accounts Time deposits - Simpanan nasabah dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Euro dan Dolar Singapura. Deposits from customers in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar, Euro and Singapore Dollar. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat simpanan nasabah dari pihak berelasi. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. As at 31 December 2016 and 2015, there were no deposit from customers from related party. Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. 14. SIMPANAN BANK LAIN 14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2016 Pihak berelasi - Giro (Catatan 23) Pihak ketiga - Deposito berjangka - Giro 2015 14,892 4,329 Related parties Current accounts (Note 23) - 800,000 - 200,000 70 Third parties Time deposits Current accounts - 814,892 204,399 Lampiran - 5/43 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. SIMPANAN BANK LAIN (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh simpanan bank lain diperoleh dalam bentuk mata uang Rupiah. As at 31 December 2016 and 2015, all deposits from other banks received were denominated in Rupiah currency. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. 15. PINJAMAN DARI KANTOR PUSAT 15. BORROWING FROM HEAD OFFICE 2016 Mata uang asing - Declared capital - Pinjaman jangka pendek 2015 1,481,975 1,337,910 1,516,350 2,142,534 2,819,885 3,658,884 Foreign currencies Declared capital Short-term borrowings - Pinjaman dari kantor pusat terdiri dari dana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia (declared capital) dan pinjaman jangka pendek. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir diubah dengan surat edaran Bank Indonesia No. 16/4/DKEM tahun 2014 adalah sebesar USD 110.000.000 (nilai penuh). Dana tersebut adalah tanpa bunga, selalu diperbaharui dan digunakan untuk perhitungan rasio kewajiban Penyedia Modal Minimum seperti yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia. Borrowing from head office consisted of funds declared to Bank Indonesia and short-term interest bearing borrowings. As at 31 December 2016 and 2015, funds declared to Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 which had been amended several times, the latest amendment is circular letter of Bank Indonesia No. 16/4/DKEM year 2014 amounted USD 110,000,000 (full amount). These funds are non-interest bearing, always renewed and are used in the calculation of the Bank’s Capital Adequacy Ratio as required under Bank Indonesia Regulation. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, pinjaman jangka pendek berbunga adalah sebesar USD 99.306.761 dan USD 155.425.000. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk pinjaman jangka pendek dari kantor pusat yang dikenakan bunga pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 0,59% dan 0,31%. As at 31 December 2016 and 2015, short-term interest bearing borrowings amounted to USD 99,306,761 and USD 155,425,000. Average interest rate per annum for interest bearing shortterm borrowing from head office as at 31 December 2016 and 2015 was 0.59% and 0.31%, respectively. 16. PERPAJAKAN a. 16. TAXATION Pajak dibayar dimuka Pajak penghasilan badan: - Tahun fiskal 2015 Pajak penghasilan lainnya: - Pasal 21 a. 2016 Prepaid taxes 2015 2,801 2,761 Corporate income tax: Fiscal year 2015 - 399 - Other prepaid tax: Article 21 - 3,200 2,761 Lampiran - 5/44 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) b. 16. TAXATION (continued) Liabilitas pajak penghasilan kini dan liabilitas pajak penghasilan lainnya 2016 Liabilitas pajak penghasilan kini - Pasal 25 - Pasal 29 - Pajak atas laba cabang Liabilitas pajak lainnya - Pasal 21 - Pasal 4 (2) - Pasal 23/26 - Pajak pertambahan nilai c. b. 2015 1,503 7,685 6,511 15,699 916 2,287 3,203 303 121 166 590 555 479 96 173 1,303 Beban pajak penghasilan c. Laba Cabang dikenakan pajak dalam tahun berjalan sebesar 10% dari penghasilan kena pajak setelah dikurangi pajak penghasilan badan. Other taxes liabilities Article 21 Article 4(2) Article 23/26 Value added tax - Income tax expense 2015 21,703 21,703 7,621 7,621 751 Pajak atas laba Cabang Current income tax liabilities Article 25 Article 29 Branch profit tax - The Branch’s profit is subject to 10% tax for the period of taxable income after deducting corporate income tax. 2016 Beban pajak kini Jumlah beban pajak kini Beban/(pendapatan) pajak tangguhan Current income tax liabilities and other tax liabilities (993) 22,454 6,511 6,628 2,287 28,965 8,915 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi Cabang sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2016 Current tax expense Total current tax expense Deferred tax expense/(income) Branch profit tax The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Branch’s income before tax areas follows: 2015 Laba sebelum pajak penghasilan 80,010 23,562 Income before tax Pajak dihitung pada tarif pajak 20,003 5,891 Tax calculated at applicable tax rates Dampak pajak penghasilan - Beban yang tidak dapat dikurangkan Impact to income tax 2,451 737 Non deductible expenses - Pajak atas laba Cabang 22,454 6,511 6,628 2,287 Branch profit tax Beban pajak penghasilan 28,965 8,915 Income tax expenses Lampiran - 5/45 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 16. TAXATION (continued) Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laba/rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2016 Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan waktu: Perbedaan antara komersial dan fiskal atas: - Penyusutan aset tetap - Penyisihan imbalan kerja - Penyisihan untuk aset produktif - Kerugian yang belum direalisasi dari surat berharga untuk tujuan diperdagangkan 80,010 (24) 444 (684) Income tax expense (continued) The reconciliation between income tax expense as shown in the profit/loss and estimated taxable income is as follows: 2015 23,562 Income before tax Temporary differences: Difference between book and tax provision on: 1,993 Depreciation of fixed assets 997 Provision for employee benefits (1,953) Allowance for earning assets - (2,740) 2,936 (3,004) 3,973 9,809 2,948 6,805 6,921 86,815 30,483 21,703 7,621 (14,018) (10,382) Liabilitas pajak kini/(lebih bayar pajak penghasilan) 7,685 (2,761) Liabilitas pajak atas laba cabang 6,511 2,287 Perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak tahun berjalan Beban pajak penghasilan tahun berjalan Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka Unrealised loss on trading securities Permanent differences: Non deductible expenses Taxable income for the year Income tax expense for the year Less: Prepaid income tax Current taxes liabilities/ (Overpayment of corporate income tax) Branch profit tax liabilities Perhitungan pajak penghasilan badan dan pajak atas laba cabang untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Cabang menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. The above calculation of corporate income tax and branch profit tax for the year ended 31 December 2016 was a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to Revision when the Branch lodges its Annual Corporate Tax Return. Perhitungan pajak penghasilan badan dan pajak atas laba cabang untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 telah sesuai dengan SPT yang dilaporkan ke kantor pajak. The calculation of corporate income tax and branch profit tax for the year ended 31 December 2015 has been agreed with the Annual CorporateTax Return reported to the tax office. Lampiran - 5/46 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) d. 16. TAXATION (continued) Liabilitas pajak tangguhan d. Deferred tax liabilities 2016 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Debited)/ credited to statement of profit or loss 2015 Dikreditkan ke ekuitas/ Credited to equity 2016 Liabilitas pajak tangguhan: - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual - Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk diperdagangkan Jumlah liabilitas pajak tangguhan 215 (5,172) (6) - (171) - 260 111 132 110 - 1 734 (3,853) (685) - (751) 133 Deferred tax liabilities: Depreciation of 209 fixed assets Allowance for impairment losses (5,343) on earning assets Allowance for 503 employee benefits Unrealised losses from changes to fair value of availablefor-sale marketable 111 securities Unrealised losses from changes to fair value of trading marketable 49 securities (4,471) Total deferred tax liabilities 2015 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Debited)/ credited to statement of profit or loss 2014 Dikreditkan ke ekuitas/ Credited to equity 2015 Liabilitas pajak tangguhan: - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual - Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk diperdagangkan Jumlah liabilitas pajak tangguhan (283) (4,684) 498 - (488) - 323 249 79 - 31 - 734 - (4,565) Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya. (312) 993 (281) Deferred tax liabilities: Depreciation of 215 fixed assets Allowance for impairment losses (5,172) on earning assets Allowance for 260 employee benefits Unrealised losses from changes to fair value of availablefor-sale marketable 110 securities Unrealised losses from changes to fair value of trading marketable 734 securities (3,853) Total deferred tax liabilities Management believes that deferred tax assets can be realised. Lampiran - 5/47 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) e. f. 16. TAXATION (continued) Pemeriksaan pajak e. Tax examination Tahun 2015 Year 2015 Pada saat ini, kantor pajak sedang melakukan pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2015 untuk pajak penghasilan badan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Cabang belum menerima hasil pemeriksaan tersebut. Currently, the Tax Authorities are conducting tax examination for fiscal year 2015 for corporate income tax. Until the completion of these financial statements, the Branch has not received the result of the examination yet. Administrasi pajak di Indonesia f. Tax administration in Indonesia Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing entitas menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jendral Pajak (‘’DJP’’) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. The taxation laws of Indonesia require that each company within Indonesia submits individual tax returns on the basis of self assessment. Under prevailing regulations the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due. Cabang juga menerapkan pajak penghasilan cabang berdasarkan UndangUndang Pajak Penghasilan Pasal 26. Laba setelah pajak yang diperoleh dikenakan tambahan pajak penghasilan sebesar 20% atau sesuai tarif yang berlaku dalam tax treaty. Cabang telah menghitung pajak penghasilan cabang berdasarkan perjanjian bilateral penghindaran pajak berganda Indonesia - Amerika Serikat sebesar 10% berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE 01/PJ.1013/1997. The Branch also applied branch profit tax according to Income Tax Law Art 26. Income after tax will be subject to additional income tax amounting 20% or based on the tariff stated on the tax treaty. The Branch has calculated the branch profit tax according to bilateral tax avoidance treaty agreement between Indonesia - United States of America amounting to 10% based on Circular Letter of Directorate General of Taxation No. SE 01/PJ.1013/1997. 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN 17. EMPLOYEE BENEFITS Program pensiun manfaat pasti Defined benefit pension plan Cabang memiliki program manfaat pasti berdasarkan Kesepakatan Kerja Bersama bagi pegawai yang dipekerjakan sebelum tanggal 1 Januari 1990. Program ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2013 dimana manfaat ini tidak lagi diberikan, karena pegawai yang termasuk di dalam program ini telah mengundurkan diri dari Cabang. The Branch has defined benefit pension plan in accordance with Collective Working Agreement for staff employed by the Branch before 1 January 1990. This plan was in place up to 1 October 2013 where this benefit is no longer provided, since the remaining staff under this scheme has resigned from the Branch. Lampiran - 5/48 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 17. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Program pensiun iuran pasti (lanjutan) Defined contribution pension plan (continued) Cabang memiliki program iuran pasti - Career Service Allowance yang mencakup seluruh karyawan tetap yang dipekerjakan oleh Cabang setelah tanggal 1 Januari 1990 yang dihitung setiap bulan berdasarkan 10,3% dari gaji dasar per bulan dengan suku bunga ekuivalen dengan penempatan deposito Rupiah dengan tenor 1 bulan ditambah 1%. The Branch has defined contribution pension plan - Career Service Allowance covering all permanent staff employed by the Branch after 1 January 1990 which has been calculated on the monthly basis based on the amount of 10.3% of monthly basic salary with interest rate equivalent to one month Rupiah deposit rate plus 1%. Pada bulan Oktober 2013, karyawan tetap Cabang tersebut di atas diberikan pilihan untuk memindahkan pengelolaan dan pengadministrasian program iuran pasti kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”). Program ini dikelola dan diadministrasikan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife. Kontribusi Cabang adalah sebesar 11% - 16% dari penghasilan karyawan. Cabang membayar biaya pensiun program iuran pasti ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife selama tahun 2016 sebesar Rp 4.605 (2015: Rp 3.410). In October 2013, the Branch offered an option for all the above mentioned permanent staff to transfer the management and administration of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan (“DPLK”). This program is managed and administered by Manulife Financial Institution Pension Plan. The Branch's contribution ranged from 11% - 16% of the employees salaries. The Branch paid pension cost under defined contribution plan to Manulife Financial Institution Pension Plan during 2016 amounting to Rp 4,605 (2015: Rp 3,410). Untuk karyawan yang memilih untuk tidak memindahkan pengelolaan dan pengadministrasian program iuran pasti kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan, perhitungan program iuran pasti tetap dihitung menggunakan skema Career Service Allowance tersebut di atas. For the permanent staff who chose not to transfer the management and administration of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan, the calculation of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan remains to be calculated based on the above Career Service Allowance scheme. Jumlah yang diakui dalam laporan keuangan ditentukan sebagai berikut: The amounts recognised in the statements of financial position are determined as follows: posisi 2016 2015 Liabilitas imbalan pasca kerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti 2,009 Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria tertanggal 18 Januari 2017 (2015: 12 Februari 2016). 1,039 Employee benefits obligation Present value of defined benefit obligation The liability for employee benefits obligations for the year ended 31 December 2016 is calculated by an independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo which used the Projected Unit Credit method. The following are significant matters disclosed in the actuarial report dated 18 January 2017 (2015: 12 February 2016). Lampiran - 5/49 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 17. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Program pensiun iuran pasti (lanjutan) Defined contribution pension plan (continued) Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: The amounts recognised in the profit or loss are as follows: 2016 Biaya imbalan kerja Biaya jasa kini Beban bunga atas kewajiban Pembayaran terminasi karyawan Pengukuran kembali: Keuntungan aktuarial dari perubahan asumsi finansial Keuntungan dari penyesuaian pengalaman 2015 1,104 90 78 347 66 - 100 407 426 434 1,798 1,254 Mutasi kewajiban imbalan pasti selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2016 Employee benefits expense Current service cost Interest on obligation Termination benefit to employees Remeasurements: Actuarial gain from changes in financial assumptions Actuarial gain from experience adjustment The movement in the defined benefit obligation for the year is as follows: 2015 Program iuran pasti Defined contribution plan Saldo - 1 Januari Beban selama tahun berjalan Pembayaran Pengukuran kembali 1,039 1,272 (828) 526 Saldo - 31 Desember 2,009 Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto per tahun - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Asumsi lainnya: - Tingkat kematian - Tingkat cacat - Tingkat pengunduran diri peserta - Tingkat pengunduran diri dipercepat - Usia pensiun normal 1,049 Balance - 1 January 1,254 Expense recognised during the year (15) Benefit paid (1,249) Remeasurements 1,039 Balance - 31 December Key assumptions used in the calculation as at 31 December 2016 and 2015: 2016 2015 8.10% 8.95% Economic assumptions: Annual discount rate - 7.50% 7.50% Annual salary growth rate - Tabel Mortalitas Indonesia (TMI III 2011) / Mortality Table of Indonesia (TMI III 2011) 5% dari tingkat kematian / 5% of mortality rate 5% per tahun untuk peserta berusia 20 tahun dan menurun proporsional sampai 0% pada usia 54 tahun/ 5% per annum up to age 20 decreasing linearly to 0% per annum at age 54 100% dari usia pengunduran diri normal/ 100% at normal retirement age 55 Lampiran - 5/50 - Schedule Other assumptions: Mortality rate Disability rate Withdrawal rate - Early retirement decrement Normal retirement age - BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 17. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Program pensiun iuran pasti (lanjutan) Defined contribution pension plan (continued) Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagai berikut: The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the principal assumption is as follows: 31 Desember / December 2016 Dampak atas kewajiban iuran pasti/ Impact on defined contribution liability Perubahan asumsi/ Change in assumption Kenaikan asumsi/ Increase in assumption Penurunan asumsi/ Decrease in assumption 1% (115) 128 1% 213 (240) Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji di masa depan Discount rate Salary growth rate 31 Desember / December 2015 Dampak atas kewajiban iuran pasti/ Impact on defined contribution liability Perubahan asumsi/ Change in assumption Kenaikan asumsi/ Increase in assumption Penurunan asumsi/ Decrease in assumption 1% (63) 70 1% 185 (142) Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji di masa depan Discount rate Salary growth rate Durasi rata-rata tertimbang dari kewajiban imbalan pasti adalah 8,77 tahun (2015: 9,13 tahun). The weighted average duration of the defined benefit obligation is 8.77 years (2015: 9.13 years). Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun adalah sebagai berikut: Expected maturity analysis of undiscounted pension benefit is as follows: Nilai kini dari imbalan yang akan dibayarkan pada: - Dalam 10 tahun ke depan - Dalam 10 sampai 20 tahun ke depan - Dalam 20 tahun dan seterusnya 2016 7,223 1,300 676 18. LIABILITAS LAIN-LAIN Liabilitas lain-lain pada pihak diungkapkan pada Catatan 23. 2015 18. OTHER LIABILITIES berelasi 2016 Bonus/insentif Beban bunga yang masih harus dibayar Jasa profesional Security deposits Lainnya 3,214 478 45 Present value of benefits expected to be paid in: Within next 10 years Within next 10 to 20 years Within next 20 years and beyond - Other liabilities with related parties is disclosed in Note 23. 2015 19,528 8,316 Bonus/incentive 3,828 280 24 7,026 1,237 280 24 1,785 Interest payable Professional fees Security deposits Others 30,686 11,642 Lampiran - 5/51 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) 18. OTHER LIABILITIES (continued) Termasuk ke dalam bonus/insentif adalah pembayaran berbasis saham sebesar Rp 1.306. 19. INVESTASI KANTOR PUSAT Included in bonus/incentive are share-based payment amounting Rp 1,306. 19. HEAD OFFICE STATUTORY INVESTMENT Akun ini merupakan investasi Kantor Pusat pada Bank of America, N.A. di Cabang Jakarta sejumlah USD 1 juta (disajikan dalam nilai historis Rupiah) sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di Indonesia. Peraturan perundangan membatasi pengembalian dana ini kecuali bila operasi Cabang dihentikan. 20. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga pada diungkapkan pada Catatan 23. This account represents Head Office statutory investment of Bank of America, N.A. in the Jakarta Branch of USD 1 million (carried in the accounts at historical Rupiah equivalent) as required by Indonesian law. The law restricts repatriation of this amount except in the event of termination of the Branch’s operations. 20. INTEREST INCOME pihak berelasi Interest income with related parties is disclosed in Note 23. 2016 Efek-efek Pinjaman yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2015 140,256 52,042 59,721 40,220 19,431 32,756 211,729 132,697 21. BEBAN BUNGA 21. INTEREST EXPENSE Beban bunga pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 23. Interest expense with related parties is disclosed in Note 23. 2016 Simpanan nasabah Pinjaman dari Kantor Pusat Premi asuransi untuk program penjaminan simpanan nasabah 2015 53,267 11,555 22,719 2,637 3,641 4,286 68,463 29,642 22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Jasa profesional OJK fees Perjalanan Listrik dan utilities Perlengkapan kantor Jasa keamanan Lain-lain Deposit from customers Borrowing from Head Office Insurance premium for guarantee program of customers’ deposits 22. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSE 2016 Sewa Komunikasi dan jaringan Perbaikan dan perawatan Marketable securities Loans Placement with Bank Indonesia and other banks 2015 15,524 8,946 8,033 8,479 6,504 7,791 4,562 3,447 3,068 2,528 1,028 690 353 5,851 3,863 4,023 2,356 1,934 871 662 526 2,768 54,030 39,777 Lampiran - 5/52 - Schedule Rent Communication and network Repairs and maintenance Depreciation of fixed assets (Note 11) Professional fees OJK fees Travelling Utilities and electricity Office supplies Security services Others BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Dalam melakukan usaha bisnisnya, Cabang melakukan transaksi dengan Kantor Pusat dan cabang-cabang dari Bank of America N.A. dalam bentuk giro dan penempatan pada bank lain, transaksi derivatif, simpanan dari bank lain, dan pinjaman dari Kantor Pusat. In the normal course of business, the Branch conducted transactions with Head Office and other branches of Bank of America N.A. in the form of current accounts and placement with other banks, derivative transactions, deposits from other banks and borrowing from Head Office. Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan sifat dari transaksi: The related parties, nature of relationship and nature of transactions are described as follows: Pihak berelasi/ Related parties Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transaction Bank of America Corporation/ Bank of America Corporation Pemegang saham akhir yang sama/Ultimate shareholder Program kompensasi karyawan/ Employee compensation program Bank of America, N.A. - Charlotte/ Bank of America, N.A. - Charlotte Kantor Pusat Cabang/The Branch’s Head Office Pinjaman dari Kantor Pusat/ Borrowing from Head Office Simpanan bank lain/ Deposits from other banks Bank of America, N.A. - New York, Sydney, London, Singapura, Canada, Hong Kong, Tokyo, San Fransisco, dan Bangkok/ Bank of America, N.A. - New York, Sydney, London, Singapore, Canada, Hong Kong, Tokyo, San Fransisco, and Bangkok Kantor Cabang dari Bank of America, N.A./ Branches of Bank of America, N.A. Giro pada bank lain/ Current accounts with other banks Tagihan dan liabilitas derivatif/ Derivatives receivable and liabilities Simpanan bank lain/ Deposits from other banks Bank of America Malaysia Berhad Dimiliki pemegang saham akhir yang sama/Under the same ultimate shareholder Liabilitas lain-lain/Other liabilities Merrill Lynch International Dimiliki pemegang saham akhir yang sama/Under the same ultimate shareholder Tagihan dan liabilitas derivatif/ Derivatives receivable and liabilities Anggota manajemen/ Local Management Team Personil manajemen kunci/Key management personnel Pinjaman yang diberikan/Loans Beban gaji dan tunjangan/ Salaries and employee benefits Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: ASET 2016 Balances and transactions with related parties are as follows: 2015 Current accounts with other banks (Note 6) Giro pada bank lain (Catatan 6) - Bank of America, N.A. - London Bank of America, N.A. - New York Bank of America, N.A. - Singapura Bank of America, N.A. - Hong Kong Bank of America, N.A. - Tokyo Bank of America, N.A. - Canada Bank of America, N.A. - Sydney ASSETS 14,874 9,111 8,986 441 401 368 206 3,977 Bank of America, N.A. - London 23,415 Bank of America, N.A. - New York 7,005 Bank of America, N.A. - Singapore 40 Bank of America, N.A. - Hong Kong 345 Bank of America, N.A. - Tokyo 42 Bank of America, N.A. - Canada 234 Bank of America, N.A. - Sydney - 34,387 35,058 Lampiran - 5/53 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Giro pada bank lain (Catatan 6) (lanjutan) Current accounts with other banks (Note 6) (continued) Giro pada bank lain dikenakan suku bunga 0% per tahun. The current accounts with other banks are charged interest rate of 0% per annum. Tagihan derivatif (Catatan 9) Derivatives receivable (Note 9) 2016 - Merrill Lynch International - Bank of America, N.A. - Singapura - Bank of America, N.A. San Francisco 2015 84 31 62 Merrill Lynch International 290 Bank of America, N.A. - Singapore Bank of America, N.A. 1 San Francisco 4 119 353 Pinjaman yang diberikan (Catatan 10) Loans (Note 10) 2016 - Personil manajemen kunci 2015 1,047 Pinjaman kepada personil manajemen kunci dikenakan suku bunga antara 5%-6% per tahun. 1,338 Key management personnel - The loan to key management personnel is charged interest rate of ranging between 5%-6% per annum. 2016 2015 Jumlah aset dengan pihak berelasi 35,553 36,749 Total assets with related parties Persentase terhadap jumlah aset 0.5% 0.7% Percentage of total assets LIABILITAS Liabilitas derivatif (Catatan 9) - Bank of America, N.A. San Francisco - Bank of America, N.A. - Singapura - Merrill Lynch International LIABILITIES 2016 Derivatives liabilities (Note 9) 2015 12,250 2,792 41 Bank of America, N.A. 34 San Francisco 271 Bank of America, N.A. - Singapore 88 Merrill Lynch International - 15,083 393 Simpanan nasabah (Catatan 13) Deposits from customers (Note 13) 2016 2015 Giro dari kantor cabang lainnya: - Merrill Lynch International 151 - 151 - Lampiran - 5/54 - Schedule Demand deposits from other branches: Merrill Lynch International - BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Simpanan bank lain (Catatan 14) Deposits from other banks (Note 14) 2016 Giro dari Kantor Pusat dan kantor cabang lainnya: - Bank of America, N.A. San Francisco - Bank of America, N.A. - Charlotte - Bank of America, N.A. - London - Bank of America Malaysia Berhad - Bank of America, N.A. - Canada - Bank of America, N.A. - Singapura - Bank of America, N.A. - Sydney - Bank of America, N.A. - Bangkok - Bank of America, N.A. - Hongkong 2015 11,551 915 662 508 507 467 267 15 - 2,305 606 250 630 257 265 8 8 14,892 4,329 The deposits from other banks are charged interest rate of 0% per annum. Simpanan dari bank lain dibebankan suku bunga 0% per tahun. LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman dari Kantor Pusat (Catatan 15) Borrowing from Head Office (Note 15) 2016 - Bank of America, N.A. Charlotte 2,819,885 2015 3,658,884 Liabilitas lain-lain (Catatan 18) Other liabilities (Note 18) 2016 - Beban bunga yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas dengan pihak berelasi Persentase terhadap jumlah liabilitas 2015 666 864 666 864 2,850,677 3,664,470 Total liabilities with related parties 44.6% 66.1% Percentage of total liabilities PENDAPATAN/(BEBAN) OPERASIONAL Interest payable - OPERATIONAL INCOME/(EXPENSE) Pendapatan bunga (Catatan 20) Interest income (Note 20) 2016 Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga Bank of America, N.A. Charlotte As of 31 December 2016, the borrowing from Head Office is charged interest rate of ranging between 0% - 1.01% per annum (2015: 0% 0.68% per annum). Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman dari Kantor Pusat dikenakan suku bunga antara 0% - 1,01% per tahun (2015: 0% - 0,68% per tahun). - Pinjaman yang diberikan Demand deposits from Head Office and other branches: Bank of America, N.A. San Francisco Bank of America, N.A. - Charlotte Bank of America, N.A. - London Bank of America Malaysia Berhad Bank of America, N.A. - Canada Bank of America, N.A. - Singapore Bank of America, N.A. - Sydney Bank of America, N.A. - Bangkok Bank of America, N.A. - Hongkong - 2015 593 484 Loans - 0.3% 0.4% Percentage of total interest income Lampiran - 5/55 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Beban bunga (Catatan 21) - Bank of America, N.A. San Francisco Persentase terhadap jumlah beban bunga Interest expense (Note 21) 2016 2015 11,555 2,637 Bank of America, N.A. San Francisco 16.9% 8.9% Percentage of total interest expense BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATIONAL EXPENSES Beban gaji dan tunjangan Personil manajemen kunci - Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya Persentase terhadap jumlah beban gaji dan tunjangan Salaries and employee benefits 2016 2015 20,194 6,972 Key management personnel Salaries and other short term benefits 26.8% 16.7% Percentage of total salaries and employee benefits Program kompensasi karyawan Employee compensation program Cabang berpartisipasi dalam beberapa rencana kompensasi karyawan yang dikelola oleh BAC dengan penghargaan yang diberikan terutama dari Bank of America Corporation Key Employee Equity Plan (KEEP). The Branch participates in several employee compensation plans managed by BAC, with awards being granted predominantly from the Bank of America Corporation Key Employee Equity Plan (KEEP). Selama tahun berjalan, sebanyak 3.554 Restricted Stock Units (RSU) diberikan kepada karyawan tertentu dibawah KEEP pada nilai wajar tertimbang sebesar USD 11.95 per saham. During the year, total of 3,554 Restricted Stock Units (RSUs) were granted to certain employees under the KEEP at weighted-average fair value of USD 11,95 per share. Pada 2015, sebanyak 30.689 RSU diberikan di bawah Rencana 2003 Key Associate Stock Plan (KSAP) pada nilai wajar tertimbang sebesar USD 16,61 per saham. Pada tanggal 6 Mei 2015, pemegang saham BAC menyetujui perubahan dan menyajikan kembali dari KASP, dan menamakan kembali menjadi KEEP. In 2015, total of 30,689 RSU were granted under the 2003 Key Associate Stock Plan (KASP) at weighted-averaged fair value of USD 16.61 per share. On 6 May 2015, BAC shareholders approved the amendment and restatement of the KASP, and renamed it into KEEP. Umumnya, sepertiga dari RSU vest pada setiap tiga tahun pertama sejak tanggal pemberian jika karyawan tetap terus bekerja dengan Cabang selama waktu itu. Generally, one-third of the RSUs vest on each of the first three anniversaries of the grant date provided that the employee remains continuously employed with the Branch during that time. Nilai wajar RSU ditentukan berdasarkan harga saham biasa BAC pada tanggal pemberian. RSUs dapat diselesaikan secara tunai atau saham biasa tergantung pada hal penghargaan yang berlaku. The fair value of RSU was determined based on the price of BAC common stock at the date of grant. RSUs may be settled in cash or in shares of common stock depending on the terms of the applicable award. Biaya kompensasi rencana berbasis saham untuk Cabang adalah USD 420.970 dan USD 27.470 pada tahun 2016 dan 2015. The compensation cost for the stock-based plans for the Branch was USD 420,970 and USD 27,470 in 2016 and 2015, respectively. Lampiran - 5/56 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 24. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, komitmen dan kontinjensi (rekening administratif) Cabang adalah sebagai berikut: KOMITMEN Fasilitas pinjaman yang belum belum digunakan (uncommitted) KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Garansi yang diterima Liabilitas kontinjensi Garansi yang diberikan As at 31 December 2016 and 2015, the Branch’s commitment and contingencies (administrative accounts) are as follows: 2016 2015 (1,258,982) (1,579,708) (1,258,982) (1,579,708) 7,121 239,601 7,121 239,601 (88,055) (310,015) (88,055) (310,015) COMMITMENTS Unused loan facilities (uncommitted) CONTINGENCIES Contingencies Receivable Guarantees received Contingencies liabilities Guarantees issued Garansi yang diberikan termasuk performance bonds, bid bonds, custom bonds dan shipside bonds. Guarantees issued include performance bonds, bid bonds, custom bonds and shipside bonds. Selain dari komitmen yang telah diungkapkan di atas, Cabang mempunyai komitmen operating lease sehubungan dengan sewa kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia sebesar Rp 26.538 (2015: Rp 14.005) yang berlaku sampai dengan 30 September 2021. In addition to the items above, the Branch has an operating lease commitment relating to office space rent in the Indonesia Stock Exchange Building amounting Rp 8,914 (2015: Rp 14,005) which is valid up to 30 September 2021. 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Cabang telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional, namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan. The Branch has implemented a risk management policy in accordance with BI regulation No. 5/8/PBI/2003 amended by BI regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning of “Application of Risk Management for Commercial Bank” and BI Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning of “Application of Risk Management for Commercial Bank” which amended by BI Circular Letter No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011. As stipulated in the decrees, processes for application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Cabang gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Cabang. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan, garansi, dan letters of credit. Credit risk is the risk of financial loss, should any of the Branch’s customers, clients or market counterparties fail to fulfill their contractual obligations to the Branch. Credit risk mainly arises from loans, guarantees, and letters of credit. Lampiran - 5/57 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) Cabang juga dipengaruhi oleh risiko kredit lainnya yang berasal dari investasi pada efekefek dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas perdagangan (eksposur perdagangan). The Branch’s is also exposed to other credit risks arising from investments in marketable securities and other exposures arising from its trading activities (trading exposures). Manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan pengendalian atas risiko kredit dilakukan oleh tim manajemen risiko yang bertanggung jawab kepada Country Manager. Management carefully manages its exposure to credit risk. The credit risk management and control are centralised in the risk management team which responsible to the Country Manager. (i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Cabang mempertimbangkan dua komponen: (i) estimasi kerugian saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya; dan (ii) estimasi tingkat eksposur saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya baik pada onbalance sheet maupun off-balance sheet. In measuring the credit risk of loans, the Branch considers two components: (i) loss estimation when debtor or counterparts cannot fulfill their contractual obligations; and (ii) estimated exposure when a debtor or counterpart cannot fulfill their obligations, both at on-balance sheet and off-balance sheet. Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara rutin Cabang melakukan analisa terhadap portofolio kredit dan kualitas kredit dari debitur atau rekanan. To manage and monitor credit risk, the Branch performs a regular portfolio analysis and credit quality from debtors or counterparts. Penetapan kebijakan limit dan pemantauan juga dilakukan secara rutin, antara lain: Batas Maksimum Pemberian Kredit, agunan, segmentasi bisnis (kategori debitur), jenis mata uang dan sektor ekonomi. Policy and limits monitoring is conducted on regular basis including: Legal Lending Limit, collateral, business segmentation (category of debtor), type of currency and economic sectors. Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini: Some other specific control and mitigation measures are outlined below: Agunan Collateral Cabang menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi: The Branch applies policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s payment is based on its cash flow were not fulfilled. Collateral types that can be used to mitigate the risk include: Standby LC/Garansi Bank yang diterima Standby LC/Bank Guarantee received by Cabang Jaminan Perusahaan the Branch Corporate Guarantee Lampiran - 5/58 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi (ii) Risk limit control and mitigation policies Batas pemberian untuk derivatif Lending limits for derivative Risiko penyelesaian (settlement) timbul jika pembayaran tidak dilakukan pada saat jatuh tempo. Batas settlement harian ditetapkan untuk setiap debitur untuk menutupi jumlah agregat penyelesaian risiko yang berasal dari transaksi pasar harian. Settlement risk arises in any situation where a payment is not done upon its maturity. Daily settlement limits are established for each counterparty to cover the aggregate of all settlement risk arising from the Bank’s market transactions on any single day. (iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to financial assets as at 31 December 2016 and 2015 are as follows: 2016 2015 Eksposur maksimum Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Maximum exposure 519,613 129,558 418,123 131,994 1,468,133 1,582,499 36,002 2,137,408 598,773 1,412,711 1,518,216 9,053 2,069,282 6,447 6,471,986 5,565,826 Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Eksposur maksimum Garansi yang diberikan Credit risk exposures relating to off-balance sheet items as at 31 December 2016 and 2015 are as follows: 2015 88,055 310,015 88,055 310,015 Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan atas posisi keuangan. Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets Maximum exposure Guarantees issued The above tables represent the worst-case scenario of credit risk exposure to the Branch as at 31 December 2016 and 2015, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the statement of financial position. Lampiran - 5/59 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iv) Konsentrasi risiko kredit (iv) Credit risks concentration Manajemen yakin akan kemampuan Cabang untuk mengendalikan dan memelihara minimal eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Management is confident continue to control and exposure of credit risk resulting from its loans following: a) Sektor geografis a) Geographical sectors in its ability to sustain minimal to the Branch based on the Rekening laporan posisi keuangan Statement of financial position accounts Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, eksposur kredit Cabang semuanya diberikan di wilayah Jakarta, kecuali giro pada bank lain dan tagihan derivatif sejumlah Rp 34.387 (2015: Rp 35.058) dan Rp 119 (2015: Rp 353), yang ditempatkan pada kantor cabang Bank of America di luar negeri. As at 31 December 2016 and 2015, the Branch’s credit exposure are all in Jakarta region, except for current accounts with other banks and derivative receivable amounted Rp 34,387 (2015: Rp 35,058) and Rp 119 (2015: Rp 353), respectively, which are placed in overseas branches of Bank of America. Rekening administratif Administrative accounts Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, eksposur risiko kredit atas rekening administratif semuanya diberikan di wilayah Jakarta. As at 31 December 2016 and 2015, credit risk exposure relating to administrative accounts items are all in Jakarta region. b) Sektor industri b) Industry sectors Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Cabang pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The following table breaks down Branch’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by industry sectors as at 31 December 2016 and 2015. 31 Desember/December 2016 Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bruto Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Industri Pengolahan/ Manufacturing Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services Jumlah/ Total 519,613 - - - - 519,613 - 129,558 - - - 129,558 1,095,438 1,582,499 - 372,695 34,029 1,889 - 84 1,468,133 1,582,499 36,002 - - 1,550,583 - 575,651 - 11,174 598,773 2,137,408 598,773*) 3,197,550 536,282 1,552,472 575,651 610,031 6,471,986 *) Lihat Catatan 12 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets Refer to Note 12 *) Lampiran - 5/60 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iv) Konsentrasi risiko kredit (lanjutan) (iv) Credit risks concentration (continued) b) Sektor industri (lanjutan) b) Industry sectors (continued) 31 Desember/December 2015 Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bruto Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Industri Pengolahan/ Manufacturing Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services - 131,994 - - - 131,994 1,412,711 - - - - 1,412,711 1,518,216 - 8,985 6 - 62 1,518,216 9,053 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables - - 2,051,817 - 7,237 - 10,228 6,447 2,069,282 6,447 Loans Other assets 3,349,050 140,979 2,051,823 7,237 16,737 5,565,826 418,123 - - - Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut: - Pemerintah/ Government Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Jumlah/ Individual Total Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services Industri Pengolahan/ Manufacturing - - - 88,055 - - 88,055 - - - 88,055 - - 88,055 31 Desember/December 2015 Pemerintah/ Government Garansi yang diberikan Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks Bank/ Bank - - - 310,015 - - 310,015 - - - 310,015 - - 310,015 Guarantees issued (v) Credit quality of financial assets Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas: Jumlah Guarantees issued Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Jumlah/ Individual Total Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services Industri Pengolahan/ Manufacturing (v) Kualitas kredit dari aset keuangan Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 418,123 Credit risk exposure relating to offbalance sheet items are as follows: 31 Desember/December 2016 Garansi yang diberikan Jumlah/ Total As at 31 December 2016 and 2015, credit risk exposure relating to financial assets are divided as follows: 2016 Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired 519,613 129,558 - - 519,613 129,558 1,468,133 1,582,499 36,002 2,137,408 598,773 - - 1,468,133 1,582,499 36,002 2,137,408 598,773 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets 6,471,986 - - 6,471,986 Total Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Lampiran - 5/61 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (v) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) (v) Credit quality of financial assets (continued) Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired 2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Aset Pinjaman yang diberikan 252,925 Jumlah/ Total 418,123 131,994 - - 418,123 131,994 1,412,711 1,518,216 9,053 2,069,282 6,447 - - 1,412,711 1,518,216 9,053 2,069,282 6,447 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets 5,565,826 - - 5,565,826 Total Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian kualitas kredit dari pinjaman yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: Rating 1-3/ Rating 1-3 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Rating 4/ Rating 4 The credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2016 and 2015 are as follow: 2016 Rating 5-6/ Rating 5-6 882,481 Rating 7/ Rating 7 351,437 Rating 8/ Rating 8 650,565 Jumlah/ Total - Assets 2,137,408 Loans 2015 Aset Pinjaman yang diberikan Rating 1-3/ Rating 1-3 291,928 Rating 4/ Rating 4 989,810 Rating 5-6/ Rating 5-6 Rating 7/ Rating 7 787,544 Penjelasan pembagian kualitas kredit dari kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah: Rating/ Rating 1-3 4 Rating 8/ Rating 8 - Jumlah/ Total - Assets 2,069,282 Loans Details for credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” are as follow: Deskripsi/ Description Klasifikasi berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia/ Classification based on Bank Indonesia collectibility Umumnya diberikan kepada entitas yang memiliki rating investment grade, yang menandakan bahwa entitas memiliki akses (atau dapat diakses) ke pasar modal/ Normally assigned to entities with investment grade risks, indicating entities that have access (or are capable of access) to the public capital markets. Lancar/Pass Umumnya diberikan kepada entitas yang memiliki rating sebanding dengan investment grade, tetapi dapat juga diberikan kepada entitas yang lebih kecil yang memiliki kekuatan kredit yang sejenis. Entitas ini mungkin atau mungkin tidak memiliki akses ke pasar modal/ Normally assigned to entities with comparable investment grade risks, but can often be assigned to smaller entities that have similar credit strength. These entities may or may not have access to public capital markets. Lancar/Pass Lampiran - 5/62 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (v) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) (v) Credit quality of financial assets (continued) Klasifikasi berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia/ Classification based on Bank Indonesia collectibility Rating/ Rating Deskripsi/ Description 5-6 Untuk entitas yang memiliki akses ke institusional (termasuk Bank) yang memberikan pinjaman dan mungkin memiliki akses terbatas ke pasar modal / For the entities that have access to institutional (including Bank) credit and may have limited access to the public capital markets. Lancar/Pass 7 Untuk entitas yang memiliki potensi masalah dalam kinerja yang tidak dapat diatasi atau jika informasi tidak memadai untuk menentukan peringkat risiko yang tepat/ Assigned for risks that have the potential for adverse criticism if hurdles to performance are not overcome or if information is inadequate to determine an appropriate risk rating. Lancar/Pass 8 Peringkat buruk yang sesuai dengan definisi Dalam Perhatian Khusus dan Kurang Lancar yang diberikan oleh otoritas pengawas/ Adverse ratings that correspond to the Special Mention and Substandard defined by regulatory authorities. Dalam perhatian khusus/ Special mention Penjelasan pembagian kualitas kredit dari aset keuangan lainnya yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai diungkapkan dalam masing-masing catatan atas laporan keuangan. Details for credit quality of other financial assets that are “neither past due nor impaired” are disclosed in other respective notes to financial statements. Seluruh efek-efek yang dibeli oleh Cabang adalah obligasi pemerintah dimana memiliki risiko kredit yang rendah dan berdasarkan pengalaman historis selama 10 tehun terakhir obligasi tersebut tidak pernah mengalami gagal bayar. All marketable securities purchased by Branch are government bonds which have low credit risk and based on recent last 10 years historical experience these bonds did not fail to settle. Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Cabang melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk mengurangi dampak negatif terhadap Cabang, baik dampak terhadap laba maupun likuiditas, dari pergerakan tingkat suku bunga yang merugikan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Cabang melakukan analisa harian pada pergerakan marjin suku bunga dan juga melakukan analisa pada profil jatuh tempo seluruh aset dan liabilitas berdasarkan pada jadwal perubahan suku bunga (repricing schedule). Interest rate exposure is also monitored to minimise any negative impact to the Branch, either the impact on the profitability or on liquidity, due to adverse market movements. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Branch primarily uses interest rate margin and spread analysis, and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities. Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan bagi nasabah termasuk deposito dan pinjaman yang diberikan, serta fasilitas giro. Interest rate risk arises from the provision of a variety of banking services to customers including deposit taking and lending, and current account facilities. Lampiran - 5/63 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar. A substantial proportion of customer deposits and lending at floating interest rate is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements. Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk Rupiah dan mata uang asing. The table below summarises the annual average interest rates for Rupiah and foreign currencies. 2015 2016 Rupiah/ Rupiah % Mata uang asing/ Foreign currencies % Rupiah/ Rupiah % Mata uang asing/ Foreign currencies % 1.81 0.82 2.08 1.13 ASSETS Current accounts with other banks 4.41 0.12 6.53 7.07 0.45 0.04 2.25 5.52 0.47 6.37 6.78 0.13 0.03 1.69 Placements with Bank Indonesia Placements with other banks Marketable securities Loans 3.81 - 0.02 0.59 2.01 - 0.02 0.31 LIABILITIES Deposits from customers Borrowing from Head Office ASET Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Efek-efek Pinjaman yang diberikan LIABILITAS Simpanan nasabah Pinjaman dari Kantor Pusat Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga Cabang pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal perubahan bunga secara kontraktual atau tanggal jatuh tempo. The table below summarises Branch’s interest earning assets and interest bearing liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing interest or maturity dates. 31 Desember/December 2016 Bunga mengambang/Floating rate Bunga tetap/Fixed rate Lebih dari 3 bulan s/d Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 12 bulan/ 1 bulan s/d 3 bulan s/d Sampai bulan s/d 3 Lebih dari Sampai 3 bulan/ 12 bulan/ Lebih dari More dengan 1 bulan/ 12 bulan/ dengan 1 More than than 3 More than 12 bulan/ bulan/ bulan/ More than 1 months More than 1 month 3 months More than Up to 1 month until until 12 12 Up to 1 until 3 until 12 12 month 3 months months months month months months months Tidak dikenakan bunga/ Noninterest bearing Jumlah/ Total Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Assets 519,613 - - - - - - - - 519,613 95,171 - - - - - - - 34,387 129,558 - - - - 1,468,133 109,840 - 278,691 - 509,091 - 684,877 - 36,002 1,468,133 1,582,499 36,002 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables - - - - 599,354 - 897,977 - 630,178 - 39 - 9,860 598,773 2,137,408 598,773 Loans Other assets 614,784 - - - 2,177,327 1,176,668 1,139,269 684,916 679,022 6,471,986 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan repricing Total Liabilities - - - - - - - - 2,460,291 - - - - - - 38,600 59,300 120,000 - 800,000 - - - - - - 339,188 - 574,338 - 424,384 - 2,460,291 (1,845,507) - - - 1,177,788 633,638 - - - 999,539 543,030 Lampiran - 5/64 - Schedule Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Derivative liabilities Other liabilities 57 57 - - 2,678,191 - 14,892 814,892 - 1,481,975 26,089 7,566 2,819,885 26,089 7,566 544,384 - 1,530,579 6,346,680 Total 594,885 684,916 976,863 Repricing gap BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) 31 Desember/December 2015 Bunga mengambang/Floating rate Bunga tetap/Fixed rate Lebih dari 3 bulan Lebih dari 3 Lebih dari 1 s/d 12 Lebih dari 1 bulan s/d Sampai bulan s/d 3 bulan/ Sampai bulan s/d 3 12 bulan/ dengan 1 bulan/ dengan bulan/ More than Lebih dari More than 3 Lebih dari bulan/ 1 bulan/ 12 bulan/ More than 1 3 months 12 bulan/ More than 1 months Up to 1 month until until 12 More than Up to 1 month until until 12 More than month 3 months months 12 months month 3 months months 12 months Tidak dikenakan bunga/ Noninterest bearing Jumlah/ Total Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Assets 418,123 - - - - - - - - 418,123 96,936 - - - - - - - 35,058 131,994 - - - - - - - - 1,412,711 309,393 - 372,357 - 797,970 - 38,496 - 9,053 1,412,711 1,518,216 9,053 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables - - - - 742,116 - 882,733 - 434,348 - 10,085 - 6,447 2,069,282 6,447 Loans Other assets 515,059 - - - 2,464,220 1,255,090 1,232,318 48,581 50,558 5,565,826 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan repricing Total Liabilities - - - - - - - - 1,583,610 - - - - - - 33,790 29,700 - - 200,000 - - - - - - 620,670 - 1,087,637 - 434,228 - 1,583,610 (1,068,551) - - - 854,460 1,117,337 - - - 1,609,760 137,753 Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu: Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Derivative liabilities Other liabilities 1,126 1,126 - - 1,647,100 - 4,399 204,399 - 1,516,349 5,289 10,743 3,658,884 5,289 10,743 434,228 - 1,537,906 5,527,541 Total 798,090 48,581 1,525,633 Repricing gap The table below shows the sensitivity of Branch’s net income to movement of interest rates on 31 December 2016 and 2015: 2016 dan/and 2015 Peningkatan/ Penurunan/ Increased by Decreased by 100bps 100bps Pengaruh terhadap laba bersih - 2016 Pengaruh terhadap laba bersih - 2015 (18,455) (10,686) 18,455 10,686 Impact to net income - 2016 Impact to net income - 2015 Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga sementara yang lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. The projection assumes that interest rates of all maturities move by the same amount, therefore do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projection also assumes that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu: The table below shows the sensitivity of the Branch unrealised gains on available-for-sale marketable securities to movement of interest rates on 31 December 2016 and 2015: Pengaruh terhadap keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - 2016 Pengaruh terhadap keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - 2015 2016 dan/and 2015 Peningkatan/ Penurunan/ Increased by Decreased by 100bps 100bps 1,000 (1,000) Impact to unrealised gains on availablefor-sale marketable securities - 2016 500 (500) Impact to unrealised gains on availablefor-sale marketable securities - 2015 Lampiran - 5/65 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. The projection assumes that all other variables are held constant. It also assumes a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Sensitivitas atas laba bersih dan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan tindakan-tindakan Cabang untuk mengurangi risiko atas tingkat suku bunga. Dalam kenyataannya, Cabang secara proaktif melakukan mitigasi atas efek prospektif pergerakan tingkat suku bunga. The above sensitivities of net income and unrealised gains on available-for-sale marketable securities do not incorporate actions that Branch would take to mitigate the impact of this interest rate risks. In practice, the Branch proactively seeks to mitigate the effect of prospective interest movements. Risiko mata uang Currency risk Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing dengan nasabah dan dari aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Cabang untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan. Primarily, this exposure arises from foreign currency products and transactions with clients and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Branch to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements are maintained within pre-defined limits. Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Cabang atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang. The table below summarises the Branch’s exposure to foreign currency exchange rate risk at 31 December 2016 and 2015. Included in the table are financial instruments at carrying amounts, categorised by currency. Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia 2016 Dolar Singapura/ Singapore Dollar Euro/ Euro Yen Jepang/ Japanese Yen Dolar Australia/ Australian Dollar Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar Pound Sterling/ Pound Sterling Dolar Canada/ Canadian Dollar Lainlain/ Others Jumlah/ Total Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan bank Indonesia Kredit yang diberikan Aset lain-lain 104,027 14,535 9,211 401 206 442 338 368 703,265 1,577,199 6,148 - - - - - - - 703,265 - 1,577,199 6,148 Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Loans Other assets Jumlah aset 2,715,877 14,535 9,211 401 206 442 338 368 - 2,741,378 Total assets 1,898 - - - - - - - - 1,898 323,340 - - - - - - - - 323,340 - 129,528 Liabilitas Simpanan dari nasabah Pinjaman dari kantor pusat Liabilitas lain-lain (2,819,885) (2,394) Jumlah liabilitas (3,545,972) Laporan posisi keuangan - bersih Rekening administratif - bersih (723,693) (830,095) 838,229 (14,437) (14,437) (8,419) (8,419) (313) (313) (21) (21) - (42) - (12) (746,937) - (8) - - (2,819,885) (2,402) Liabilities Deposits from customers Borrowing from head office Other liabilities - (50) - (12) (3,569,224) Total liabilities 98 792 88 185 442 288 368 - 40,511 - - - - - Lampiran - 5/66 - Schedule Net on Statement of (12) (827,846) financial position - 878,740 Administrative accounts - net BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko mata uang (lanjutan) Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan bank Indonesia Kredit yang diberikan Aset lain-lain Jumlah aset 2015 Dolar Singapura/ Singapore Dollar Euro/ Euro Yen Jepang/ Japanese Yen Dolar Australia/ Australian Dollar Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar Pound Sterling/ Pound Sterling Dolar Canada/ Canadian Dollar Lainlain/ Others Jumlah/ Total 303,270 - - - - - - - - 303,270 120,111 3,803 7,234 345 234 40 174 42 - 131,983 1,102,800 1,938,403 4,772 - - - - - - 2 - 1,102,800 - 1,938,403 4,774 Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Loans Other assets 3,471,637 3,803 7,234 345 234 40 174 44 - 3,483,511 Total assets (3,711) (7,129) (315) (204) 2,281 Liabilitas Simpanan dari nasabah Pinjaman dari kantor pusat Liabilitas lain-lain (3,658,884) (2,749) Jumlah liabilitas (4,467,851) Laporan posisi keuangan - bersih Currency risk (continued) (806,218) (996,214) - (3,711) - (13) (7,142) - - - - (315) (204) - - - (52) - (12) (817,641) - (2) - - (3,658,884) (2,764) Liabilities Deposits from customers Borrowing from head office Other liabilities - (54) - (12) (4,479,289) Total liabilities 92 30 30 40 120 44 - - - - - - - Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensivitas laba bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu: 2,281 - 92 Rekening administratif - bersih 1,011,553 - Net on Statement of (12) (995,778) financial position - 1,011,553 Administrative accounts - net The table below shows the sensitivity of the Branch’s net income to movement of foreign exchange rates on 31 December 2016 and 2015: 2016 dan/and 2015 Peningkatan/ Penurunan/ Increased by Decreased by 5% 5% Pengaruh terhadap laba bersih - 2016 Pengaruh terhadap laba bersih - 2015 1,505 790 Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak pada jumlah yang sama sehingga tidak mencerminkan perubahan potensial kepada laba atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. (1,505) (790) Impact to net income - 2016 Impact to net income - 2015 The projection above assumes that foreign exchange rates move by the same amount, therefore do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projection also assumes that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Lampiran - 5/67 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas Liquidity risk Kebijakan likuiditas Cabang didasarkan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat ini, maupun di masa datang baik untuk kondisi normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi. Dalam melaksanakan pengendalian risiko likuiditas, dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, dan liquidity ratio analysis. Di mana untuk mengendalikan risiko likuiditas tersebut ditetapkan beberapa batasan dan parameter. Di samping itu dalam mengendalikan risiko likuiditas juga dilakukan pemantauan atas indikator-indikator internal dan eksternal. Untuk menghadapi kondisi stres juga ditetapkan contingency funding plan untuk penanganan kondisi tersebut. Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Hal ini semua sejalan dengan peraturan BI tentang manajemen risiko likuiditas yang tercantum dalam Surat Edaran BI No.11/16/DPNP/2009. The Branch’s liquidity policy is based on ensuring that current and future funding requirements can be met both in normal or stress condition. In implementation of liquidity risk management, there are some varieties of methods, such as: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, and liquidity ratios analysis. Whereas in managing liquidity risk, the Branch sets some limits and parameters. The Branch also monitors the internal and external indicators to manage liquidity risk. The Branch also sets a contingency funding plan that is used to handle or solve the crisis condition. Appropriate levels of liquid assets are held to ensure that a prudent level of liquidity is maintained at all times. This is in line with BI circular letter No.11/16/DPNP/2009 regarding liquidity risk management. Pengelolaan likuiditas Cabang ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan memelihara aset likuid tingkat pertama yang berupa pemeliharaan cadangan wajib serta efekefek jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid tingkat dua dipelihara melalui penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan memperhatikan limit konsentrasi deposan. Selain itu, Cabang senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. The Branch’s liquidity management focuses on cash inflow and outflow. The gap in cash flow is anticipated through managing the first tier assets such as maintenance of reserve requirements and highly liquid short term marketable securities. Second tier assets are managed through short term placements with other banks and availablefor-sale marketable securities. Liquidity management is also performed through managing the structure of funding by implementing proper thereshold on the concentrations of depositors. In addition, the Branch maintains its ability to access the financial market, by maintaining its relationships with correspondent banks. Cabang memonitor jangka waktu jatuh tempo komitmen kredit oleh karena komitmen dengan jangka waktu yang lebih lama pada umumnya memiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek. The Branch monitors the term to maturity of credit commitments because longer term commitments generally have a greater degree of credit risk than shorter term commitments. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2016 and 2015. Lampiran - 5/68 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2016 Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than 3 months until 12 months Jumlah/ Total Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 57 1,225 2,499,388 817,047 340,078 3,828 59,820 575,918 4,220 2,513 123,829 426,369 21,869 - 57 Obligations due immediately 2,683,037 Deposits from customers 817,047 Deposits from other banks 1,342,365 Borrowing from Head Office 26,089 Derivative liabilities 7,566 Other liabilities Jumlah 1,282 3,660,341 642,471 572,067 4,876,161 Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2015 Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than 3 months until 12 months Total Jumlah/ Total Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 1,126 1,190 1,618,226 205,829 620,986 4,571 1,237 29,910 1,089,183 718 8,316 435,225 - 1,126 Obligations due immediately 1,648,136 Deposits from customers 205,829 Deposits from other banks 2,145,394 Borrowing from Head Office 5,289 Derivative liabilities 10,743 Other liabilities Jumlah 2,316 2,450,849 1,128,127 435,225 4,016,517 Informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari rekening administratif sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Total The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of off-balance sheet items on 31 December 2016 and 2015. 2016 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total Garansi yang diberikan - 26,740 36,541 16,800 6,724 1,250 88,055 Guarantees issued Jumlah - 26,740 36,541 16,800 6,724 1,250 88,055 Total Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2015 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total Garansi yang diberikan - 276,732 3,982 20,750 6,137 2,414 310,015 Guarantees issued Jumlah - 276,732 3,982 20,750 6,137 2,414 310,015 Total Lampiran - 5/69 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Cabang pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo. The following table summarises the Branch’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts which are categorised by the earlier of contractual repricing date or maturity dates. Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2016 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total - 519,613 - - - - 519,613 - 129,558 - - - - 129,558 2,255 1,468,133 109,840 599,354 585,803 278,691 7,832 897,977 7,278 509,091 28,170 630,178 2,917 684,877 39 - 9,860 520 1,468,133 1,582,499 36,002 2,137,408 598,773 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets 2,255 3,412,301 1,191,778 1,170,356 684,916 10,380 6,471,986 Total Liabilitas 57 - 2,498,891 59,300 120,000 - - - 814,892 - - - - Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 1,225 339,187 2,469 695,591 4,220 3,325 801,614 21,869 547 983,493 - - Liabilities Obligation due 57 immediately 2,678,191Deposits from customers Deposits from other 814,892 banks Borrowing from Head 2,819,885 Office 26,089 Derivative liabilities 7,566 Other liabilities Jumlah 1,282 3,655,439 762,436 944,030 983,493 - 6,346,680 Total 429,342 226,326 (298,577) 10,380 125,306 Maturity gap Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Perbedaan jatuh tempo 973 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah (243,138) Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2015 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total - 418,123 - - - - 418,123 - 131,994 - - - - 131,994 2,332 1,412,711 309,393 5,413 742,116 - 372,357 2,860 882,733 - 314,795 780 434,347 3,586 483,175 1 - 38,496 10,085 529 1,412,711 1,518,216 9,053 2,069,282 6,447 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets 2,332 3,019,750 1,257,950 753,508 483,176 49,110 5,565,826 Total Lampiran - 5/70 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liabilitas Liquidity risk (continued) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2015 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total 1,126 - 1,617,400 29,700 - - - - 204,399 - - - - Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 1,190 620,669 4,571 552 1,335,767 718 8,734 806,423 267 896,025 - - Liabilities Obligation due 1,126 immediately 1,647,100 Deposits from customers Deposits from other 204,399 banks Borrowing from Head 3,658,884 Office 5,289 Derivative liabilities 10,743 Other liabilities Jumlah 2,316 2,447,591 1,374,919 806,690 896,025 - 5,527,541 Total 16 572,159 (53,182) (412,849) 49,110 38,285 Maturity gap Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Perbedaan jatuh tempo (116,969) Risiko operasional Operational risk Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Cabang. Operational risk is the risk of direct or indirect loss resulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that affect the Branch’s operations. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengendalian internal serta proses identifikasi dan penelaahan risiko untuk setiap proses dan produk di masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat oleh Manajemen Cabang. A risk assessment process is carried out to evaluate the adequacy of internal control and risk identification and assessment in every process and products in each working unit to ensure compliance with the policies, rules and limits set down by Branch’s Management. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan dan diantisipasi lebih dini. Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology so that human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and reduced. Cabang sedang dalam proses pengembangan dan implementasi 3 garis pertahanan (lines of defense), menekankan kepemilikan risiko dan budaya risiko di semua aspek Cabang. Cabang mengerahkan upaya terbaik untuk mengelola risiko operasional dengan memastikan akan pentingnya pengelolaan risiko ini ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi Cabang. Cabang berkomitmen penuh untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional melalui penggunaan berbagai proses pengendalian dan perangkat. The Branch is in the process of development and implementation 3 lines of defense, reinforcing risk ownership and risk culture across all aspects of the Branch. Branch does its best effort to manage operational risk by ensuring that the importance of managing the risk is embedded at all levels of Branch’s organisation. Branch has fully committed to increase its capability in managing operational risk using several control processes and tools. Lampiran - 5/71 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR KEUANGAN ASET DAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Tabel dibawah ini menggambarkan aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut: The table below summarizes financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of: a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan b. Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs). Aset Keuangan Nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Total Nilai tercatat/ Carrying value Tingkat/ Level 1 2016 Nilai wajar/Fair value Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Financial Assets 352,664 36,002 352,664 - 36,002 - Fair value through profit or loss Marketable securities Derivatives receivable 96,922 96,922 - - Available-for-sale Marketable securities 485,588 449,586 36,002 - Total Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif 26,089 - 26,089 - Fair value through profit or loss Derivatives liabilities Total 26,089 - 26,089 - Total Aset Keuangan Nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Total Nilai tercatat/ Carrying value Tingkat/ Level 1 2015 Nilai wajar/Fair value Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Financial Assets Fair value through profit or loss Marketable securities Derivatives receivable 318,085 9,053 318,085 - 9,053 - 327,138 318,085 9,053 - 48,156 48,156 - - Available-for-sale Marketable securities 375,294 366,241 9,053 - Total Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif 5,289 - 5,289 - Fair value through profit or loss Derivatives liabilities Total 5,289 - 5,289 - Total Lampiran - 5/72 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak disajikan di laporan posisi keuangan Cabang pada nilai wajarnya: The table below summarises the amounts and fair values of those instruments not presented in the statements of financial position at values: carrying financial Branch’s their fair 2016 Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value ASET KEUANGAN Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - Yang dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 519,613 129,558 519,613 129,558 1,468,133 1,468,133 1,132,913 2,137,408 598,773 1,132,607 2,135,867 598,773 FINANCIAL ASSETS Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Held-to-maturity Loans Other assets Jumlah aset keuangan 5,986,398 5,984,551 Total financial assets 57 57 Simpanan dari nasabah dan bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas lain-lain 3,493,083 2,819,885 7,566 3,493,083 2,819,467 7,566 FINANCIAL LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers and other banks Borrowing from Head Office Other liabilities Jumlah liabilitas keuangan 6,320,591 6,320,173 Total financial liabilities LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas segera 2015 Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value ASET KEUANGAN Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - Yang dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 418,123 131,994 418,123 131,994 1,412,711 1,412,711 1,151,975 2,069,282 6,447 1,149,171 2,067,028 6,447 FINANCIAL ASSETS Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Held-to-maturity Loans Other assets Jumlah aset keuangan 5,190,532 5,185,474 Total financial assets 1,126 1,126 Simpanan dari nasabah dan bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas lain-lain 1,851,499 3,658,884 10,743 1,851,499 3,655,478 10,743 FINANCIAL LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers and other banks Borrowing from Head Office Other liabilities Jumlah liabilitas keuangan 5,522,252 5,518,846 Total financial liabilities LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas segera Nilai wajar dari pinjaman yang diberikan diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Cabang untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan (level 3 - hirarki nilai wajar). The fair value of loans are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Branch at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets (level 3 – fair value hierarchy). Lampiran - 5/73 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir (level 1 - hirarki nilai wajar). The fair value of marketable securities held-toaturity is estimated using the last quoted market price (level 1 – fair value hierarchy). Nilai wajar dari pinjaman dari Kantor Pusat dinilai menggunakan tingkat suku bunga interbank untuk pinjaman jangka pendek dan untuk declared capital menggunakan tingkat suku bunga yang dikenakan saat ini (level 2 - hirarki nilai wajar). The fair value of borrowing from Head Office is estimated using interbank rates for short-term borrowing and for declared capital using the current rate charged (level 2 – fair value hierarchy). Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, aset lain-lain, liabilitas segera, simpanan dari nasabah dan bank lain, dan liabilitas lain-lain memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya memiliki jatuh tempo di bawah satu tahun. The carrying value of current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, other assets, obligations due immediately, deposits from customers and other banks, and other liabilities approximates their fair value as they have maturity periods less than one year. Lihat bagian risiko likuiditas di Catatan 25 di atas. Refer to liquidity risk section in Note 25 above. 27. MANAJEMEN PERMODALAN 27. CAPITAL MANAGEMENT Modal regulasi Regulatory capital Tujuan manajemen permodalan Cabang adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan kepercayaan deposan, pelanggan dan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Cabang mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal sesuai target kantor pusat, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. The Branch's capital management objectives are to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain the confidence of depositor, customer and market. In managing its capital, the Branch considers factors such as: an optimal providing capital rate of return in accordance with the target from Head Office and maintaining a balance between high return with gearing ratio and safety provided by a sound capital position. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Otoritas Jasa Keuangan untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan. Cabang menghitung modal minimum sesuai profil risiko pada 31 Desember 2016 dimana Cabang diwajibkan untuk memenuhi modal minimum sebesar 11% (31 Desember 2015: 10%). Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. Financial Services Authority approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement. Branch calculated the minimum capital requirement based on risk profile rating as of 31 December 2016, which required to provide minimum capital of 11% (31 December 2015:10%). Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016 tentang "Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum" yang berlaku sejak 2 Februari 2016 dan sebagaimana telah diubah dengan POJK Nomor 34/POJK.03/2016. Perubahan atas peraturan ini diterapkan secara prospektif. Calculation of Capital Adequacy Ratio in compliance with Financial Services Authority Regulation No. 11/POJK.03/2016 concerning "Minimum Capital Adequacy of Commercial Banks" which effective since 2 February 2016 as amended by POJK No.34/POJK.03/2016. Changes in this regulation is applied prospectively. Lampiran - 5/74 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN PERMODALAN (lanjutan) 27. CAPITAL MANAGEMENT (continued) Modal regulasi (lanjutan) Regulatory capital (continued) Pada tanggal 31 Desember 2016, rasio kecukupan modal Cabang dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional adalah 47,29% (2015: 62,17%) dan dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional, dan pasar adalah 45,40% (2015: 60,71%). Pada tanggal 31 Desember 2016, Cabang telah memenuhi Capital Conservation Buffer yang diwajibkan oleh regulator sebesar 0,625%. As at 31 December 2016, the Branch’s capital adequacy ratio after considering credit and operational risk is 47.29% (2015: 62.17%) and after considering credit, operational, and market risk is 45.40% (2015: 60.71%). As of 31 December 2016, Branch has also provided Capital Conservation Buffer as required by regulator of 0.625%. 28. POSISI DEVISA NETO 28. NET OPEN POSITION Berikut ini adalah posisi devisa neto Cabang per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Mata uang Laporan posisi keuangan Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat Dolar Canada Lain-lain Posisi devisa neto neraca The following is the Branch’s foreign currency-net open position as at 31 December 2016 and 2015: 2016 Liabilitas/ Liabilities Aset/ Assets 206 14,535 338 442 401 9,211 2,715,877 368 - (21) (14,437) (50) (313) (8,419) (3,545,972) (12) 185 98 288 442 88 792 (830,095) 368 (12) 2,741,378 (3,569,224) (827,846) Posisi devisa neto absolut laporan posisi keuangan Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Posisi devisa neto rekening administratif Nilai bersih/ Net value 832,368 6,654,711 354,394 - (5,816,482) (354,394) (40,511) 838,229 (40,511) 7,009,105 (6,211,387) 797,718 Posisi devisa neto absolut rekening administratif Posisi devisa neto absolut keseluruhan 878,740 30,103 Modal 1,466,742 Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan rekening administratif) 2.05% Lampiran - 5/75 - Schedule Currency Statement of financial position Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hong Kong Dollar Japanese Yen Singapore Dollar United States Dollar Canadian Dollar Others Net open position balance sheet Absolute net open position statement of financial position Administrative accounts United States Dollar Euro Singapore Dollar Net open position administrative accounts Absolute net open position administrative accounts Absolute net open position overall Capital Net open position ratio (Statement of financial Position and administrative accounts) BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 28. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Mata uang Laporan posisi keuangan Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat Dolar Canada Lain-lain Posisi devisa neto neraca 28. NET OPEN POSITION (continued) 2015 Liabilitas/ Liabilities Aset/ Assets Nilai bersih/ Net value 234 3,803 174 40 345 7,234 3,471,637 44 - (204) (3,711) (54) (315) (7,142) (4,467,851) (12) 30 92 120 40 30 92 (996,214) 44 (12) 3,483,511 (4,479,289) (995,778) Posisi devisa neto absolut laporan posisi keuangan Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Euro Posisi devisa neto rekening administratif 996,674 2,831,338 934 (1,819,785) (934) 1,011,553 - 2,832,272 (1,818,851) 1,011,553 Posisi devisa neto absolut rekening administratif Posisi devisa neto absolut keseluruhan 1,011,553 15,799 Modal 1,532,428 Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan rekening administratif) 1.03% Currency Statement of financial position Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hong Kong Dollar Japanese Yen Singapore Dollar United States Dollar Canadian Dollar Others Net open position balance sheet Absolute net open position statement of financial position Administrative accounts United States Dollar Euro Net open position administrative accounts Absolute net open position administrative accounts Absolute net open position overall Capital Net open position ratio (Statement of financial Position and administrative accounts) Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan rekening administratif per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 2,05% dan 1,03%. The Net Open Position statement of financial position and administrative accounts as at 31 December 2016 and 2015 are 2.05% and 1.03%. Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan rekening administratif dihitung berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tertanggal 1 Juli 2010. The Net Open Position statement of financial position and administrative accounts was calculated based on Bank Indonesia’s Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010. 29. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN 29. THE CARRYING AMOUNTS OF FINANCIAL INSTRUMENTS Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen keuangan Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: 2016 The carrying amounts of the Branch’s financial instruments as at 31 December 2016 and 2015 are as follows: 2015 ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima Tagihan derivatif Financial assets at fair value through profit or loss 352,664 462 36,002 318,085 519 9,053 389,128 327,657 Lampiran - 5/76 - Schedule Marketable securities Nominal Accrued income Derivatives receivable BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 29. THE CARRYING AMOUNTS OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2016 2015 ASET KEUANGAN (lanjutan) FINANCIAL ASSETS (continued) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan) Financial assets at fair value through profit or loss (continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima Pinjaman yang diberikan - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima Aset lain-lain 519,613 129,558 1,468,133 177 418,123 Current accounts with Bank Indonesia 131,994 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks 1,412,711 Nominal 59 Accrued income - 1,468,310 1,412,770 2,137,408 12,871 2,069,282 3,212 2,150,279 2,072,494 585,263 2,332 4,853,023 4,037,713 Aset keuangan tersedia untuk dijual Other assets Available-for-sale financial assets Efek-efek 96,922 48,156 96,922 48,156 Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Marketable securities Held-to-maturity financial assets Efek-efek - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima Jumlah aset keuangan 1,132,913 - 1,151,975 325 1,132,913 1,152,300 6,471,986 5,565,826 LIABILITAS KEUANGAN Marketable securities Nominal Accrued income - Total financial assets FINANCIAL LIABILITIES Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas derivatif Financial liabilities at fair value through profit or loss 26,089 5,289 26,089 5,289 Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan(lanjutan) Liabilitas segera Loans Nominal Accrued income - Derivatives Liabilities Financial liabilities at amortised cost 57 Lampiran - 5/77 - Schedule 1,126 Obligation due immediately BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan(lanjutan) Simpanan dari nasabah dan bank lain - Nominal - Bunga yang masih harus dibayar Pinjaman dari Kantor Pusat - Nominal - Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas keuangan 29. THE CARRYING AMOUNTS OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2016 2015 Financial liabilities at amortised cost (continued) Deposits from customers and other banks Nominal Accrued Interest - 3,493,083 3,162 1,851,499 372 3,496,245 1,851,871 2,819,885 666 3,658,884 864 2,820,551 3,659,748 3,738 9,507 Other liabilities 6,346,680 5,527,541 Total financial liabilities 30. STANDAR AKUNTANSI BARU Borrowing from Head Office Nominal Accrued Interest - 30. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi berikut, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 sebagai berikut : Financial Accounting Standards Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued the following new standards, amendmefants and interpretations, but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2016 as follows : Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan”; Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap. Agrikultur: Tanaman Produktif”; Amandemen PSAK 69 “Agrikultur”; Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”; Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan tentang pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum direalisasi”; Amandemen PSAK 3 “Laporan Keuangan Interim”; Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”; Amandemen PSAK 58 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”; Amandemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”; Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”; Amandemen PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”; Amandemen PSAK 103 “Akuntansi Salam”; - Amendment to SFAS 1 “Presentation of Financial Statement”; - Amendment to SFAS 16 “Fixed Assets. Agriculture: Bearer Plants”; - Amendment to SFAS 69 “Agriculture”; - Amendment to SFAS 2 “Statements of Cash Flows - Initiative Disclosure”; - Amendment to SFAS 46 “Income Taxes Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealised Losses”; - Amendment to SFAS 3 ”Interim Financial Statement”; - Amendment to SFAS 24 “Employee Benefits”; - Amendment to SFAS 58 “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”; - - - - Amendment to SFAS 60 “Financial Instruments: Disclosures”; - Amendment to SFAS 101 “Presentation of Syariah Financial Statement”; - Amendment to SFAS 102 ”Murabahah Accounting”; - Amendment to SFAS 103 “Salam Accounting”; Lampiran - 5/78 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 30. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued) Amendment to SFAS 107 “Ijarah Accounting”; and Amandemen PSAK 107 “Akuntansi Ijarah” ; dan Amandemen PSAK 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”. - Amendment to SFAS 107 “Ijarah Accounting”; and - Amendment to SFAS 107 “Ijarah Accounting”; and - Amendment to SFAS 108 “Accounting for Syariah Insurance Transactions”. Amandemen PSAK 1, ISAK 31, PSAK 3, PSAK 24, PSAK 58, PSAK 60, PSAK 101, PSAK 102, PSAK 103, PSAK 104, PSAK 107 dan PSAK 108 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan. Amandemen PSAK 2, PSAK 16, PSAK 46 dan PSAK 69 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2018 dan penerapan dini diperkenankan. Amendment to SFAS 1, IFAS 31, SFAS 3, SFAS 24, SFAS 58, SFAS 60, SFAS 101, SFAS 102, SFAS 103, SFAS 104, SFAS 107 and SFAS 108 will become effective for annual period beginning 1 January 2017 and early implementation is permitted. Amendment to SFAS 2, SFAS 16, SFAS 46 and SFAS 69 will become effective for annual period beginning 1 January 2018 and early implementation is permitted. Pada saat penerbitan laporan keuangan Cabang masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Cabang. As at the authorisation date of these financial statements, the Branch is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Branch’s financial statements. - 31. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM 31. GOVERNMENT GUARANTEE ON THE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Based on Law No. 24 dated 22 September 2004, effective on 22 September 2005, which was amended by the Government Regulation No. 3 dated 13 October 2008, the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, the amount of guarantee can be amended if the circumstances is comply with certain LPS specified criterias. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai “Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan”, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 6,25% (2015: 7,50%) untuk simpanan dalam Rupiah dan 0,75% (2015: 1,25%) untuk simpanan dalam mata uang asing. Based on Government Regulation No. 66 Year 2008 dated 13 October 2008 regarding “The Amount of Deposit Guaranteed by Indonesia Deposit Insurance Agency”, the amount of deposits covered by LPS are customer deposits up to Rp 2,000 per depositor per bank. Customer deposits are only covered if the rate of interest is equal to or below 6.25% (2015: 7.50%) for deposits denominated in Rupiah and 0.75% (2015: 1.25%) for deposits denominated in foreign currency. Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut dengan jumlah premi masing-masing sebesar Rp 3.068 dan Rp 2.355 untuk tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The Bank is a participant of that guarantee program with insurance premium amounting Rp 3,068 and Rp 2,355, for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively. Lampiran - 5/79 - Schedule Bank of America, N.A Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 23rd Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190 – INDONESIA Tel. (62-21) 29553700 Fax. (62-21) 29553777 Telex: 60362 BOFAJKIA http://www.bofaml.com/en-us/content/apac-indonesia.html