BAB I: Pengantar Psikologi Umum II

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Psikologi Umum II
I
Pengantar Psikologi Umum II
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
61007
Rizky Putri A. S. Hutagalung, M. Psi, Psi
Abstract
Kompetensi
Modul ini berisi tentang pengantar
Psikologi Umum I dengan membahas
mengenai Definisi Psikologi, hubungan
antara akal sehat dan Psikologi,
hubungan Psikologi dengan Ilmu lain,
aliran dalam Psikologi, Pengaruh
terhadap Psikologi serta teori dalam
Psikologi
Mahasiswa
memahami
definisi
psikologi, hubungan antara akal sehat
dan psikologi, hubungan psikologi
dengan Ilmu lain, aliran dalam
psikologi, pengaruh terhadap psikologi
serta teori dalam psikologi
BAB I: Pengantar Psikologi Umum II
DEFINISI PSIKOLOGI
Menurut asal katanya, psikologi dari bahasa Yunani: psyche = jiwa dan logos = ilmu.
Jadi secara harfiah psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/ mental. Namun
psikologi tidak mempelajari jiwa/ mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak,
tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni
berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga. Sehingga kemudian dapat
diartikan bahwa psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental.
Berdasarkan pemaparan mengenai definisi psikologi, ada beberapa unsur dalam psikologi,
yaitu:

Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu. Selain
sebagai ilmu pengetahuan, psikologi merupakan seni, karena dalam
mengaplikasikannya ke berbagai aspek kehidupan manusia, memerlukan keterampilan
dan kreativitas sendiri.

Perilaku
Perilaku mempunyai arti yang lebih konkrit (nyata) daripada “jiwa”,
sehingga perilaku akan lebih mudah untuk dipelajari daripada jiwa dan
melalui perilaku kita tetap akan dapat mempelajari jiwa. Perbuatanperbuatan overt (terbuka) dan covert (tertutup) termasuk dalam perilaku.
Perilaku overt adalah perilaku yang dapat diamati langsung melalui panca indera dan
kasat mata. Perilaku covert adalah perilaku yang hanya dapat diketahui secara tidak
langsung, melalui alat-alat atau metode khusus, misalnya sedih, takut, ingatan, bahagia,
berpikir, dan lain-lain.

Manusia
Objek materiil psikologi adalah manusia, karena manusia yang paling
membutuhkan ilmu psikologi dalam berbagai aspek kehidupannya.
Hewan
menjadi
objek
studi
psikologi,
tetapi
hanya
sebagai
perbandingan saja atau untuk mencari fungsi-fungsi psikologis yang
‘14
2
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
paling sederhana yang sulit dipelajari pada manusia karena struktur psikologis manusia
yang rumit.

Lingkungan
Lingkungan adalah tempat manusia hidup, beradaptasi, dan
mengembangkan dirinya. Manusia diciptakan dengan
memiliki akal budi, yang membuat manusia mampu mengatasi persoalan, hambatan,
dan tantangan dalam hidupnya, sehingga manusia mampu bertahan hidup (survive).
Ernst Cassirer (1944) mengatakan bahwa dengan akal budinya manusia
menyusun simbol-simbol berupa mitos, bahasa, kesenian, agama,
sejarah, dan ilmu pengetahuan. Dengan simbol-simbol tersebut manusia
mampu “menguasai” dunianya baik alam fisik (gunung, laut, udara)
maupun alam sosial (orang-orang lain di sekitarnya). Menurut Ernst
Cassirer, manusia adalah makhluk simbolis.
ANTARA AKAL SEHAT DAN PSIKOLOGI
Psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia. Oleh karena itu, psikologi adalah
ilmu yang paling dekat dengan diri kita semua. Tidak mengherankan kalau banyak orang
yang merasa tahu tentang psikologi. Pasalnya, seakan-akan perilaku itu mudah saja
dijelaskan dengan menggunakan pengetahuan umum atau akal sehat saja. Misalnya ketika
ramai terjadi tawuran dan kasus aborsi, banyak orang percaya bahwa penyebabnya adalah
karena pelajar-pelajar sekarang tidak lagi diberikan pelajaran tentang budi pekerti atau
karena pendidikan agama yang sangat kurang. Kenyataannya, penelitian dalam psikologi,
justru membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan budi pekerti atau agama
dengan perilaku beresiko pada remaja. Bahkan, salah satu penelitian di Indonesia
membuktikan bahwa perkumpulan olahraga dan kelompok-kelompok pengajian tertentu
justru bisa membawa remaja pada perilaku beresiko, seperti penyalahgunaan seks dan
narkoba (Damayanti, 2008).
Sekarang marilah kita perhatikan bagaimana masalah-masalah atau pertanyaanpertanyaan dibawah ini dijawab oleh akal sehat dan ilmu pengetahuan.
‘14
3
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pertanyaan
Jawaban Akal Sehat
Bagaimana pengaruh
agama dalam perkawinan?
Agama merupakan faktor
utama dalam keutuhan
perkawinan. Perkawinan
beda agama dipastikan tidak
bahagia.
Bagaimana pengaruh TV
pada kekerasan?
TV adalah penyebab utama
kekerasan dan seks dalam
masyarakat. Perilaku
kekerasan dan seks
kebanyakan meniru langsung
dari TV.
Mengapa orang tidak
berhenti merokok walaupun
mengetahui bahayanya?
Disebabkan oleh :
Kecanduan nikotin
Iklan rokok yang gencar
Mengapa orang percaya
tahuyul?
Faktor tradisi turun menurun
Apa yang menyebabkan
interogator tega menyiksa
tahanannya sampai mati?
Interogator kejam, tidak
berperikemanusiaan,
psikopat, mempunyai
kelainan kepribadian, dan
mengalami gangguan jiwa.
Jawaban Ilmu
Pengetahuan
Faktor penentu langgengnya
perkawinan adalah
komunikasi dan penyesuaian
diri antara suami dan istri.
Banyak perkawinan seiman
gagal karena komunikasi
yang buruk.
Orang yang terpengaruh
langsung oleh TV hanya
sebagian kecil (baik dalam
hal kekerasan dan seks
maupun dalam hal perilaku
positif yang dianjurkan dalam
acara-acara keagamaan).
Masih diperlukan sejumlah
variabel lain untuk
mendorong orang meniru TV.
Disebabkan oleh :
Pengaruh teman sebaya
Budaya/lingkungan sosial
(Brotowasisto, 2004)
Pengaruh konformitas,
sebagian besar orang
cenderung sepakat dengan
pendapat orang banyak,
walaupun mereka
mengetahui bahwa
pandangan tersebut salah.
Sebagaian besar orang
cenderung taat pada perintah
atasan/otoritas.
Dari tabel di atas, tampak bahwa kesimpulan berdasarkan akal sehat saja bisa
berujung kepada kesalahan-kesalahan dan kesalahan pula dalam tindakan. Banyak orang
tua yang pusing dengan anak-anaknya yang menyalahgunakan narkoba dan mengirim
anak-anak mereka ke pesantren dengan harapan anak itu akan sembuh setelah diberikan
pendidikan agama yang banyak. Akan tetapi mereka tidak habis piker, mengapa anak
mereka kambuh lagi setelah pulang dari pesantren.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA
Berdasarkan sejarahnya, Psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lainnya.
Psikologi sangat berguna dan dapat membantu ilmu-ilmu lainnya, terutama yang secara
langsung menyangkut kehidupan manusia.
‘14
4
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Sosiologi
Konflik antar kelompok, urbanisasi, tawuran, memerlukan penjelasan psikologi, sehingga
timbul cabang psikologi yang khusus mempelajari masalah-masalah sosial, yang
dinamakan Psikologi Sosial.

Ilmu Ekonomi
Kurs valuta asing, berhasil tidaknya strategi marketing tidak hanya tergantung pada
hukum supply and demand dalam ilmu ekonomi, tetapi juga dalam proses pembuatan
keputusan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang terlibat dalam proses ekonomi
(penjual, pembeli, produsen, distributor, bank, pasar modal, pemerintah, dan lain-lain).

Ilmu Hukum
Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan keadilan ini terkait dengan
psikologi., karena kebenaran dan keadilan itu sendiri sangat subjektif dan karenanya
bersifat psikologis.

Antropologi
Antropologi mempelajari perilaku manusia secara sistematis. Antropologi mempelajari
perilaku manusia dalam kelompok-kelompok etnik. Bagaimana kebudayaan yang ada
diantara manusia mampu mempengaruhi perilaku manusia.

Ilmu Kedokteran
Psikologi membantu para dokter untuk mengadakan pendekatan yang sebaik-baiknya
terhadap para pasien, menemukan penyebab-penyebab non medis dari gejala penyakit
yang tidak ditemukan faktor penyebabnya secara medis, dalam rangka mengatasi
penyakit.

Arsitektur dan Tata Kota
Psikologi membantu para arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi penghunipenghuninya. Membantu menyusun tata kota/ pemukiman yang sesuai dengan pola
perilaku warga/ pemukimnya.
Selain ilmu-ilmu yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang
saling berhubungan dengan psikologi, baik yang sifatnya membantu Psikologi maupun
dibantu oleh Psikologi.
‘14
5
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI
Psikologi adalah ilmu yang masih muda. Ia terpisah menjadi ilmu yang berdiri
sendiri sejak tahun 1879, yaitu pada waktu didirikannya laboratorium
psikologi yang pertama oleh Wilhelm Wundt (1832-1920) di Leipzig, Jerman.
Dua Pendekatan Pertama
Sebelum sampai pada Psikologi Eksperimental oleh Wilhelm Wundt, terdapat dua
teori yang mulai mengarahkan berdirinya psikologi sebagai ilmu. Kedua teori ini adalah:
1. Psikologi Pembawaan atau Psikologi Nativistik
Teori dalam pendekatan ini mengatakan bahwa jiwa terdiri dari beberapa faktor yang
dibawa sejak lahir, yang disebut dengan pembawaan atau bakat. Pembawaan terpenting
adalah pikiran, perasaan, dan kehendak, yang masing-masing terbagi lagi ke dalam
beberapa jenis pembawaan yang lebih kecil. Perilaku jiwa ditentukan oleh pembawaan
ini.
Tokoh terkenal dari aliran ini adalah Franz Joseph Gall (1785-1828), yang
mencoba menemukan
lokasi pembawaan-pembawaan itu di otak. Gall
mengajukan suatu metode untuk mengenal seseorang dengan memeriksa
tengkorak kepalanya dan metode ini dikenal dengan nama phrenology.
Metode ini tidak bertahan lama karena dianggap tidak akurat.
2. Psikologi Asosiasi atau Psikologi Empirik
Menurut pendekatan ini, jiwa berisi ide-ide yang di dapatkan melalui panca indera,
dimemorikan dan saling diasosiasikan satu sama lain melalui prinsip-prisnip persamaan,
kekontrasan, dan kelangsungan. Perilaku diterangkan oleh teori ini melalui prinsip
asosiasi ide-ide, misalnya: Seorang bayi yang lapar diberi makan oleh ibunya. Melalui
panca inderanya, bayi itu mengetahui bahwa rasa lapar selalu diikuti oleh makanan
(prinsip kelangsungan) dan makanan itu menghilangkan rasa laparnya. Lama kelamaan,
rasa lapar diasosiasikan dengan makanan dan tiap kali lapar, ia akan mencari makanan.
Demikian halnya dengan ide-ide lain yang mempunyai persamaan-persamaan
(misalnya, makan dengan minum, burung dengan kupu-kupu, kursi dengan bangku) atau
yang saling
berlawanan (misalnya, siang dengan malam, pria dengan wanita, air
dengan api) saling diasosiasikan satu dengan lainnya melalui prinsip asosiasi serupa.
‘14
6
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PENGARUH-PENGARUH LAIN TERHADAP PSIKOLOGI

Francis
Galton
(1822-1911),
perintis
Psikologi
Ekspe
rimental di Inggris, mempelajari untuk pertama kalinya
perbedaan-perbedaan antara satu orang dengan orang
lainnya dalam berbagai kemampuan (individual differences).
Hal tersebut mempunyai peran penting dalam perkembangan tes inteligensi.

Charles Darwin (1809-1882), berasal dari Inggris dan terkenal
dengan
teori
evolusi.
Darwin
berpendapat
bahwa
ada
kontinuitas antara hewan dengan manusia. Maka timbullah
Psikologi Komparatif (Psikologi Perbandingan).

Anton Mesmer (1734-1815), sarjana Jerman yang membawa pengaruh dari dunia ilmu
kedokteran dan pengobatan, khususnya psikiatri, terutama dalam
pengobatan penderita sakit jiwa. Ia memperkenalkan teknik mesmerisme,
yang di kemudian hari terkenal dengan teknik hipnotisme.
TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGI
Setelah Psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu ilmiah, para ahli psikologi
mengembangkan sistematika dan metode-metodenya sendiri yang saling berbeda satu
sama lain. Sehingga timbullah apa yang disebut dengan aliran-aliran dalam psikologi.
1. Elementisme atau Strukturalisme
Wilhelm
Wundt
(1832-1920,
Jerman)
sebagai
pelopor
aliran
elementisme/
strukturalisme. Ia sangat mengutamakan penyelidikan tentang struktur kejiwaan.
Pertanyaan dalam aliran ini mengenai jiwa adalah “ Apa itu jiwa? ”. Ia menemukan
bahwa jiwa manusia itu terdiri dari berbagai elemen (bagian) seperti penginderaan,
perasaan, ingatan, dan lain-lain. Masing-masing elemen itu saling dikaitkan satu dengan
yang lain oleh asosiasi. Aliran Wundt disebut juga dengan elementisme, strukturalisme
dan asosiasionisme.
‘14
7
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
William James (1842-1910) pelopor perkembangan psikologi di Amerika
Serikat tidak setuju dengan penyelidikan yang mendalam tentang struktur
elemen jiwa. Mereka lebih suka mempelajari fungsi atau kegunaan jiwa.
Pertanyaan utama dari aliran ini mengenai jiwa adalah “ Untuk apakah
jiwa itu?”. Maka aliran ini disebut sebagai aliran fungsionalisme.
2. Behaviorisme atau Psikologi “S-R”
Aliran Behaviorisme khususnya terdapat di Amerika Serikat. John B.
Watson (1878-1958) menentang pendapat yang umum pada saat itu
bahwa dalam eksperimen-eksperimen psikologi diperlukan introspeksi.
Menurut Watson, proses-proses kesadaran tidak perlu diselidiki, karena
yang lebih penting adalah proses adaptasi, gerakan otot-otot dan
aktivitas kelenjar-kelenjar. Ia lebih mementingkan perilaku yang terbuka (overt), yang
langsung dapat diamati dan diukur daripada perilaku tertutup (covert) yang hanya dapat
diketahui secara tidak langsung. Emosi gembira atau emosi sedih adalah manifestasi
dari adanya ketegangan (tarikan) otot-otot dan syaraf tertentu. Aliran ini disebut juga
dengan psikologi “S-R” (Stimulus-Respons). Penganut aliran ini percaya bahwa perilaku
selalu dimulai dengan adanya rangsang (stimulus) dan diikuti oleh suatu
reaksi
(respons) terhadap rangsang itu. Watson memiliki keyakinan bahwa ia dapat melatih 10
anak untuk mempunyai sifat yang berbeda-beda (penakut, pemberani,
pemalu,
dan
kondisioning.
lain-lain)
Salah
hanya
satu
dengan
penganut
melatihnya
Watson
yang
melalui
sangat
proses
besar
masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F. Skinner
(1904-1990).
Ivan Pavlov (1849-1936) yakin bahwa perilaku maupun kebudayaan hanyalah rangkaian
refleks terkondisi (conditioned reflex) saja. Penemuan Pavlov meletakkan dasar-dasar
behaviorisme, sekaligus melatakkan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai
proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar.
3. Psikologi Gestalt
Pada saat di Amerika Serikat tumbuh aliran “Behaviorisme”, di Jerman muncul aliran
yang disebut dengan psikologi “Gestalt”. Dalam bahasa Inggris “Gesalt”
diterjemahkan sebagai “Form” atau “Configuration” (bentuk). Aliran ini
pertama kali dicetuskan oleh Max Wertheimer (1912).
‘14
8
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tokoh-tokoh lainnya adalah Kurt Koffka (1886-1941) dan juga Wolfgang
Kohler (1887-1967). Teori yang mereka ajukan adalah bahwa
rangsangan
ditangkap
secara
keseluruhan
dalam
proses
pengamatan atau persepsi suatu situasi. Artinya adalah, persepsi
bukanlah penjumlahan rangsang-rangsang kecil (detail) yang ditangkap oleh
suatu alat-alat indera, melainkan merupakan suatu keseluruhan yang berarti dari
detail-detail tadi.
4. Psikoanalisis
Psikoanalisis dikenalkan oleh Sigmund Freud (1856-1939) pada tahun
1909. Ia dikenal karena teorinya mengenai alam ketidaksadaran. Teori
ini merupakan penemuan baru pada saat itu, karena para ahli hanya
fokus dengan alam kesadaran. Ketidaksadaran (unconciousness) menurut Freud berisi
dorongan-dorongan yang tombul pada masa kanak-kanak, yang oleh karena satu dan
lain hal terpaksa ditekan sehingga tidak muncul dalam kesadaran. Dorongan-dorongan
terlarang ini, menurut Teori Freud yang klasik adalah naluri seksual atau libido dan naluri
agresi atau tanatos.
Dorongan-dorongan ini, meskipun ditekan tetap berpengaruh dan sering timbul dalam
mimpi-mimpi, kesalahan bicara (slip of tongue) atau bahkan dalam perbuatan-perbuatan
yang bisa diterima dalam masyarakat seperti karya seni, karya sastra, ilmu
pengetahuan, dan lain-lain. Sebaliknya apabila dorongan-dorongan ini sama sekali tidak
dapat disalurkan, maka akan mengganggu kepribadian orang yang bersangkutan, antara
lain dapat berbentuk gangguan-gangguan kejiwaaan yang disebut psikoneurosis. Teknik
penyembuhan
penyakit-penyakit
menggunakan
metode
yang
kejiwaan
dapat
(psikoterapi)
membongkar
dalam
psikoanalisis,
gangguan-gangguan
dalam
ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi
bebas. Dalam perkembangan teori selanjutnya, Freud mengemukakan pula teori tentang
id, ego, superego, yang masing-masing berarti dorongan-dorongan naluri (id), aku (ego),
dan hati nurani (superego).
5. Psikologi Humanistik
Paham yang dianut dalam aliran ini adalah mengutamakan manusia sebagai makhluk
keseluruhan. Manusia harus dilihat sebagai totalitas yang unik, yang mengandung
‘14
9
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
semua aspek dalam dirinya dan selalu berproses untuk menjadi dirinya sendiri
(aktualisasi diri).
Psikologi bertugas untuk mendorong potensi-potensi yang baik pada diri seseorang
dalam proses aktualisasi dirinya. Manusia dipandang sebagai individu yang unik, oleh
karena itu penanganannya dalam psikoterapi juga harus unik.
Carl
Rogers
(1902-1987)
mengembangkan
teknik
Non-directive
Psychotherapy atau disebut juga dengan Client Centered Psychotherapy.
Abraham Maslow (1908-1970) terkenal dengan Teori Hierarki Motivasi.
Daftar Pustaka
King, L.A. (2010). Psikologi Umum, Sebuah PAndangan Apresiatif. Buku 1. Jakarta:
Salemba Humanika
Sarwono, S.W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa
Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi.
Jakarta: PT Bulan Bintang
‘14
10
Psikologi Umum II
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download