BHD - WordPress.com

advertisement
pada salah satu dari komponen :
Tersumbatnya jalan nafas,Tidak ditemukan
nya nafas dan Jika dalam penilaian dini penolong menem
Gangguan nadi maka Penolong harus
melakukan tindakan yang dikenal dengan
Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
SISTEM PERNAPASAN DAN SIRKULASI
Kompanen yang berhubungan dengan
Sirkulasi adalah ;
Jantung
Pembuluh darah
Darah dan bagiannya
Jantung dapat berhenti karena banyak sebab
diantaranya :
Penyakit jantung
Gangguan Pernafasan
Syok
Komplikasi penyakit lain
MATI
Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah
Mati ;
Mati Klinis dan Mati Biologis.
Mati Klinis :
Tidak ditemukannya adanya pernapasan dan denyut nadi,
Mati klinis dapat reversibel. Penderita mempunyai
kesempatanWaktu selama 4 – 6 menit untuk dilakukan RJP
tanpa Kerusakan Otak.
Mati Biologis:
Kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat
Irreversibel, biasa terjadi dalam waktu 8 – 10 menit dari
henti jantung.
Tanda – tanda pasti mati :
• Lebam Mayat ( terjadi 20 – 30 menit setelah kematian )
• Kaku Mayat ( terjadi antara 1 – 2 jam kemudian )
• Pembusukan ( terjadi setelah 6 – 12 jam setelah kematian )
• Tanda lainnya / Cedera yang mematikan
Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup
lebih baik jika semua langkah dalam “ Rantai Penyelamatan /
Rantai survival “ dilakukan bersamaan.
Hal ini diperkenalkan oleh AHA ( American Heart association )
Yang mempunyai 4 mata rantai :
Kecepatan meminta bantuan
Resusitasi jantung Paru
Defibrilasi
Pertolongan hidup lanjut
BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD )
BHD terdiri dari beberapa cara sederhana yang
dapat
membantu
mempertahankan
hidup
seseorang untuk sementara.
Beberapa diantaranya adalah :
• Bagaimana menguasai dan membebaskan jalan
nafas,
• Bagaimana memberikan bantuan pernafasan,
• Bagaimana
membantu
mengalirkan
darah
ketempat yang penting dalam tubuh, sehingga
pasokan oksigen keotak terjaga untuk mencegah
matinya sel otak.
Bila tindakan ini dilakukan sebagai satu kesatuan
yang lengkapmaka tindakan ini dikenal dengan
istilah Resusitasi Jantung Paru ( RJP ).
Untuk memudahkan pelaksanaannya maka
digunakan akronim A – B – C yang berlaku
universal.
Airway control ( Penguasaan jalan nafas )
HEAD TILL CHIN LIFT
JAW THRUST MANEUVER
Breathing Support ( Bantuan Pernafasan )
Frekuensi pernafasan :
Dewasa
Anak ( 1-8 th )
Bayi
Bayi baru lahir
: 10 –12 X / menit
; 20 X / menit
: lebih dari 20 X /menit
; 40 X/ menit
Circulatory Support
Dewasa
Anak - anak
Bayi
MEMBERSIHKAN JALAN NAFAS
1. Posisi Pemulihan
Posisi ini dilakukan bila penderita dapat bernafas
dengan baik dan tidak ada kecurigaan cedera yang
dapat
bertambah parah akibat tindakan ini.
2. Sapuan jari
Teknik ini hanya dilakukan pada penderita
tidak sadar. Pada tindakan ini penolong
menggunakan jarinya untuk
membuang
benda padat yang mengganggu jalan nafas.
Jangan memasukan jari terlalu dalam, khusus
bayi dilakukan bila benda yang menyumbat
terlihat.
SUMBATAN JALAN NAFAS
Secara umum sumbatan dapat terjadi akibat benda
asing (makanan, mainan, darah, dll) atau dari
struktur anatomis penderita ( lidah, penyempitan
saluran pernafasan, kerusakan jaringan ,dll).
Dan sumbatan yang terjadi oleh benda asing dapat
Bersifat total atau sebagian ( Parsial ).
Khusus untuk mengatasi sumbatan total dikenal
adanya perasat Heimlich ( Heimlich Manuever )
Perasat Heimlich
•Hentakan Perut ( pada penderita dewasa & anak, ada respon )
•Hentakan Perut ( pada penderita dewasa & anak, tidak ada respon )
Hentakan dada – pada penderita dewasa
yang kegemukan atau hamil, ada respon
Kalau penderita tidak sadar, dilakukan seperti
hentakan perut orang tidak sadar, namun penolong
berada disamping penderita
RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP harus dimulai sesegera mungkin.
Tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga
Komponen ABC.
PERSIAPAN RJP
Jangan melakukan RJP sebelum melakukan penilaian penderita.
Sebelum melakukan RJP anda harus menentukan bahwa tidak
ada respon, tidak ada nafas, dan denyut nadi tidak teraba.
Persiapan untuk RJP :
1. Tentukan Kesadaran Penderita ( ASNT / AVPU )
2. Aktifkan SPGDT ( Aktifkan setelah 1 menit jika sendiri )
3. Periksa ABC
TEKNIK RJP PADA BAYI & ANAK
Henti jantung pada anak & bayi jarang disebabkan oleh
masalah Jantung. Biasanya penyebabnya karena kekurangan
O2 ( hypoksia ) yang terjadi karena cedera, sesak nafas,
asap rokok, dll. Oleh karena alasan ini, maka anda harus
melakukan RJP pada bayi / anak selama 1 menit sebelum
Mengaktifkan sistem SPGDT / EMS ( Jika anda sendiri )
 Posisikan Penderita
 Menyiapkan dada penderita
 Tentukan titik tekan
 Lakukan Penekanan Dada
Frekuensi pernafasan :
Anak ( 1-8 th )
Bayi
Bayi baru lahir
; 20 X / menit
: lebih dari 20 X /menit
; 40 X/ menit
Pemeriksaan Nadi Brachialis pada bayi
Bayi
Anak
Bayi & Anak dilakukan 20 Siklus dalam 1 menit
Ringkasan RJP pada Anak ( Usia 1 – 8 tahun )
• Kedalaman Penekanan 3 – 4 Cm ( 1/3 – 1/2 kedalaman dada )
• Jumlah Penekanan 100 X / Menit
• Setiap Ventilasi 1 – 1,5 detik
• Lokasi nadi : nadi carotis
• 1 Orang Penolong 5 : 1
• 2 Orang Penolong 5 : 1
Ringkasan RJP pada Bayi (Kurang/sama dengan 1 tahun)
• Kedalaman Penekanan 1,5 – 2,5 Cm ( 1/3 – 1/2 kedalaman dada )
• Jumlah Penekanan 100 X / menit atau lebih
• Setiap ventilasi : 1 – 1,5 detik
• Lokasi nadi : Brachialis
• 1 Orang Penolong 5 : 1
Tanda dari keberhasilan RJP
Keberhasilan RJP tidak berarti penderita hidup – ini hanya
berarti bahwa RJP telah dilakukan dengan benar.
Sangat sedikit penderita yang akan selamat bila RJP
Tidak diikuti oleh ACLS. Tujuan RJP adalah mencegah
Kematian sel otak & organ untuk beberapa menit sambil
menunggu ACLS. Keadaan penderita perlu dipantau
selama RJP untuk menentukan apakah RJP itu Efektif.
• Mintalah seseorang untuk meraba denyut nadi
selama penekanan.
• Dada harus naik turun pada saat ventilasi
• Pupil akan mulai bereaksi secara normal
• Warna kulit akan berkurang pucatnya
• Penderita mencoba untuk bergerak / menelan
• Denyut jantung kan kembali
Kapan RJP tidak dilakukan
• Lebam Mayat
• Kaku mayat
• Pembusukan
• Luka yang mematikan
• Penyakit Kronis
• Bayi yang mati dalam kandungan
Efek Samping dari RJP
• Fraktur sternum dan tulang dada
• Pneumotorax
• Hemotorax
• Robekan atau memar paru
• Robekan pada hati
MASALAH DALAM MELAKUKAN RJP
MASALAH
• Penderita tidak tidur dialas keras
• Penderita tidur tidak Horizontal
•
•
•
•
HTCL tidak dilakukan
Penutupan tidak rapat
Mulut tidak terbuka dg baik
Letak tangan tdk baik atau
kompresi tidak tepat
• Letak tangan tidak sempurna
• Kompresi terlalu dalam & cepat
• Perbandingan Kompresi &
ventilasi tidak benar
AKIBAT
• RJP Kurang efektif
• Bila kepala lebih tinggi aliran
darah ke otak kurang
• Airway tidak terbuka
• Ventilasi tidak efektif
• Ventilasi tidak efektif
• Patah sternum,iga, robek pd
jantung
• Darah yang terpompa kurang
• Oksigenisasi darah kurang
MEMBEBASKAN SUMBATAN JALAN NAFAS
PADA BAYI
1.
2.
3.
4.
Pastikan adanya sumbatan jalan nafas total ( Bukan infeksi )
Atur Posisi bayi ( telungkup )
Lakukan 5 X hentakan punggung & 5 X pijatan dada
Ulangi Poin 1- 3 sampai efektif atau bayi pingsan
Jika Pinsan
5. Airway, Ventilasi 1X, Jika tidak maksimal reposisi kepala
beri 1 X ventilasi lagi
6. Lakukan gerakan pada point 3
7. Tongue Jaw Lift ( Jika object nampak lakukan sweep finger )
8. Ulangi gerakan point 5 – 7 samapi berhasil
9. Jika lebih 1 menit tidak berhasil aktifkan sistem SPGDT
TINDAKAN RJP PADA BAYI
1. Periksa Kesadaran
2. Buka Jalan Nafas ( Airway )
3. Berikan 2 X tiupan lembut ( PUF )
4. Periksa nadi
5. Tindakan RJP 5 : 1 ( 20 siklus / 1 menit )
6. Setelah 1 menit Periksa nadi, jika sendiri aktifkan
SPGDT,jika nadi tidak teraba ulangi tindakan RJP
dimulai dari kompresi.
Download