Green Concrete: Porous Concrete Pelajaran dari LKTB 2008 Antoni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra [email protected] Abstrak Beton porus (Porous Concrete) adalah material beton spesial dengan porositas tinggi yaitu antara 15-30% rongga udara sehingga mudah untuk dilalui air. Beton porus dibuat dari campuran air, semen, agregat kasar dengan sedikit atau tanpa agregat halus agar didapatkan pori-pori yang cukup banyak dan berhubungan. Fungsi utama beton porus adalah sebagai perkerasan beton penutup permukaan tanah dengan tujuan agar dapat air dapat dengan mudah mengalir ke bawahnya, dan dengan demikian kelebihan air permukaan akan dapat kembali terserap ke dalam tanah, daripada hanya terbuang ke laut. Beton Porus ini sudah dipakai pada jalan raya, lapangan parkir maupun dinding bantaran sungai di negara lain sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Upaya untuk mengenalkan beton porus kepada kalangan mahasiswa dan umum dilakukan dengan diadakannya Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) 2008 oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra, dengan tema Green Concrete: Porous Concrete. Tiga kriteria utama beton porus yaitu kuat tekan, persentase volume porositas dan permeabilitas air, menjadi kriteria penilaian utama dalam menentukan pemenang lomba. Makalah ini bertujuan untuk menyampaikan analisa dari hasil pengukuran beton porus dalam LKTB 2008 yang diikuti oleh 29 kelompok mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Dari hasil analisa, perbandingan antara berat semen dan agregat berpengaruh terhadap kuat tekan, sementara komposisi dan ukuran agregat menjadi penentu porositas. Hubungan antara nilai porositas dan permeabilitas, serta kuat tekan beton menjadi penentu dalam desain campuran untuk pembuatan beton porus. Kata kunci: Beton Porus, Green Concrete, Porositas, Permeabilitas, Air Tanah. 1. Latar belakang Beton merupakan material yang sangat penting perananannya dalam membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik. Material beton dibuat dari campuran air, semen, pasir dan kerikil dan dicetak sepadat mungkin. Hal ini secara mendasar menyebabkan beton memiliki kekuatan yang tinggi dan daya serap air yang rendah. Struktur beton pada saat ini sudah terdapat dimana-mana, mulai dari rumah tinggal, bangunan perkantoran, jalan raya, jembatan, dam, saluran irigasi, saluran pembuangan dan hampir semua bangunan menggunakan beton. Dengan semakin banyaknya beton yang dipakai menutupi permukaan tanah, penyerapan air curah hujan kembali ke dalam tanah menjadi semakin sedikit. Sebelum ada pembangunan, air permukaan yang mengalir ke tempat lain adalah sekitar 1%, dibandingkan dengan sekitar 2030% air permukaan yang mengalir setelah daerah tersebut berkembang [1]. Maka saluransaluran air segera menjadi penuh ketika hujan turun. Bahkan dimana-mana terjadi banjir karena saluran air tidak mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengalirkan kelebihan air. Maka saluran air perlu dibangun semakin besar, perlunya membangun kolam-kolam...............